skripsi ktsp mamik
TRANSCRIPT
Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pada SMK Program Keahlian Elektronika Industri
Di Kabupaten Sleman
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik
Disusun oleh: Mamik Yunanto NIM. 025124012
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2008
i
PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada SMK Program Keahlian Elektronika Industri di
Kabupaten Sleman” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.
Yogyakarta, 15 Juni 2008 Pembimbing,
Drs. Achmad Faozan Alfi, M.Pd NIP: 130 530 825
ii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada SMK Program Keahlian Elektronika Industri di
Kabupaten Sleman” ini telah dipertah ankan di depan Dewan Penguji pada
tanggal 16 Juli 2008 dan dinyatakan lulus.
DEWAN PENGUJI
Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
1. Achmad Faozan Alfi, M.Pd Ketua Penguji …………… ………
2. Zamtinah, M.Pd Sekretaris Penguji …………… ………
3. Imam Mustholiq M, M.Pd Penguji Utama …………… ………
Yogyakarta, Juli 2008
Fakultas Teknik Dekan,
Wardan Suyanto, Ed. D NIP. 130 683 449
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya
sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan
mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Yogyakarta, 15 Juni 2008
Mamik Yunanto NIM. 025124012
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“…Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri…”
(QS. Ar Ra’d 11)
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”
(QS. Al Mujaadilah 11)
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur dan sujud kepada Allah SWT kupersembahkan karya yang sederhana ini untuk :
BAPAK DAN IBU KU yang telah memberikan doa, kasih
sayang dan semua yang telah diberikan untukku ADIK-ADIK KU yang telah memberikan dorongan,inspirasi
dan motivasi untukku Keluarga besar trah Joyo Supadmo and Hadi Pertomo
Tim KRI/KRCI Elektro 2006/2007 dan penerus generasi Robotic Elektro UNY
Teman-teman seperjuangan di Elektro UNY angkatan 2002 :
v
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PADA SMK PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA INDUSTRI
DI KABUPATEN SLEMAN
ABSTRAK Penulis : Mamik Yunanto / NIM: 025124012 Pembimbing : Drs. Achmad Faozan Alfi, MPd
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh salah satu kebijakan pemerintah yaitu penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mulai tahun 2006 untuk semua sekolah di Indonesia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui implementasi dari KTSP di Sekolah Menengah Kejuruan Program Keahlian Elektronika Industri yang ada di Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Penelitian menggunakan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah 15 guru yang terdiri dari 10 Guru dari SMK N 2 Depok dan 5 Guru dari SMK Muhamadiyah Prambanan. Subjek penelitian yang lain yaitu 53 siswa yang terdiri dari 31 siswa dari SMK N 2 Depok dan 22 siswa dari SMK Muhamadiyah Prambanan. Objek penelitian yaitu implementasi KTSP pada SMK Program Keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman meliputi tanggapan guru terhadap KTSP, Perencanaan pembelajaran dengan KTSP, Pelaksanaan pembelajaran dengan KTSP, dan Penilaian Hasil Pembelajaran dengan KTSP. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket dengan model skala likert dan juga wawancara. Analisis data yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif kuantitatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan guru terhadap KTSP di SMK N 2 Depok dan SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri menunjukkan tanggapan yang tergolong dalam katergori sangat baik (rata-rata 66,8 dan 67). Perencanaan pembelajaran dari Guru SMK N 2 Depok dan SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri tergolong dalam katergori sangat baik (rata-rata 85.1 dan 80). Pelaksanaan pembelajaran di SMK N 2 Depok dan SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri tergolong dalam katergori baik (rata-rata 78,87 dan 78,59). Penilaian hasil pembelajaran di SMK N 2 Depok dan SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri tergolong dalam katergori baik (rata-rata 60,54 dan 64). Kata kunci : Implementasi, KTSP, SMK, Elektronika Industri
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Pada SMK Program Keahlian Elektronika Industri Di
Kabupaten Sleman”. Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui
implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dilaksanakan
pada SMK Program Keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman
Yogyakarta meliputi tanggapan guru terhadap KTSP, perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran yang telah dan
sedang dilakukan di SMK tersebut.
Penyelesaian penulisan tugas akhir skripsi ini, tidak lepas dari bantuan
beberapa pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Prof . Dr Sugeng Mardiyono, selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Wardan Suyanto, Ed.D, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Yogyakarta.
3. Bapak Mutaqin, M.Pd., M.T, selaku Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan
Teknik Elektro FT UNY.
4. Bapak Drs. Achmad Faozan Alfi, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan
masukan kepada penulis.
vii
5. Bapak Prof. Djemari Mardapi, Ph.D, selaku dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan nasehat dan dorongan sehingga penulis selesai studi.
6. Bapak Dr. Edy Supriyadi, M.Pd dan Bapak Haryanto, M.Pd, M.T atas waktu
yang diluangkan untuk memvalidasi instrumen penelitian ini.
7. Bapak dan ibuku atas segala doa, kasih sayang, semangat, dorongan dan
semua yang diberikan kepadaku.
8. Adik-adikku yang telah memberi inspirasi dan motivasi kepadaku.
9. Semua pihak yang ada di SMK N 2 Depok dan SMK Muhammadiyah
Prambanan atas waktu dan bantuan yang diberikan
10. Rekan-rekan seperjuangan Elektro 2002 atas kerjasama dan dorongannya.
11. Rekan-rekan seperjuangan Tim KRI/KRCI 2006/2007 Elektro UNY (Wahyu,
Endra, Yuli, Munir, Destya, Irfan, Akhid, Nasrul, Dwi, Supri, Jamal, dan
supporter team ) atas kerjasamanya.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih atas
bantuannya.
Penyusun menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penyusun menerima kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan tulisan
ini. Akhirnya penyusun berharap semoga tulisan ini ada manfaatnya walaupun
hanya sedikit.
Yogyakarta, Juni 2008
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah................................................................................... 5
C. Batasan Masalah ....................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritik .................................................................................... 8
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan................................................ 8
2. Pengembangan KTSP .......................................................................... 10
3. Komponen KTSP ................................................................................. 13
a. Visi dan misi Satuan Pendidikan ................................................... 13
b. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan........................................... 15
c. Kalender Pendidikan ...................................................................... 16
d. Struktur muatan KTSP ................................................................... 16
ix
e. Silabus............................................................................................ 21
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .............................................. 27
4. Implementasi KTSP ............................................................................ 32
a. Pengembangan program................................................................. 33
b. Pembelajaran dalam KTSP ............................................................ 33
c. Penilaian hasil belajar dalam KTSP............................................... 38
5. Sekolah Menengah Kejuruan ............................................................... 43
B. Hasil penelitian yang relevan .................................................................... 45
C. Kerangka Berpikir ..................................................................................... 46
D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 49
B. Jenis Penelitian ......................................................................................... 49
C. Subjek dan Obyek Penelitian ................................................................... 49
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 52
1. Teknik pengumpulan Data .................................................................. 52
2. Validitas Instrumen .............................................................................. 57
3. Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 58
E. Teknik uji kebenaran data .......................................................................... 60
F. Teknik Analisis Data ................................................................................. 61
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................ 62
1. Tanggapan guru terhadap KTSP ........................................................ 63
a. SMK N 2 Depok ............................................................................ 64
b. SMK Muhamadiyah Prambanan.................................................... 66
2. Perencanaan Pembelajaran................................................................... 68
a. SMK N 2 Depok ............................................................................ 69
b. SMK Muhamadiyah Prambanan.................................................... 71
3. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................... 73
x
a. SMK N 2 Depok ............................................................................ 74
b. SMK Muhamadiyah Prambanan.................................................... 76
4. Penilaian Hasil Pembelajaran............................................................... 78
a. SMK N 2 Depok ............................................................................ 79
b. SMK Muhamadiyah Prambanan.................................................... 81
B. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 83
1. Tanggapan Guru Terhadap KTSP........................................................ 83
2. Perencanaan Pembelajaran................................................................... 85
3. Pelaksanaan Pembelajaran ................................................................... 88
4. Penilaian Hasil Pembelajaran............................................................... 91
C. Jawaban Pertanyaan Penelitian .................................................................. 94
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................. 95
B. Implikasi..................................................................................................... 96
C. Keterbatasan .............................................................................................. 97
D. Saran ......................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 99
LAMPIRAN ................................................................................................... 101
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Subjek Penelitian ........................................................................ 51
Tabel 2. Kisi-Kisi Instrumen Angket ........................................................ 54
Tabel 3. Kriteria penilaian......................................................................... 61
Tabel 4. Kriteria penilaian variabel tanggapan guru terhadap KTSP ....... 64
Tabel 5. Distribusi data tanggapan guru terhadap KTSP di SMK N 2
Depok.......................................................................................... 65
Tabel 6. Distribusi data tanggapan guru terhadap KTSP di SMK
Muhamadiyah Prambanan........................................................... 66
Tabel 7. Kriteria penilaian variabel Perencanaan Pembelajaran............... 69
Tabel 8. Distribusi data Perencanaan Pembelajaran di SMK N 2
Depok.......................................................................................... 69
Tabel 9. Distribusi data Perencanaan Pembelajaran di SMK
Muhamadiyah Prambanan........................................................... 71
Tabel 10. Kriteria penilaian variabel Pelaksanaan Pembelajaran ............... 74
Tabel 11. Distribusi data Pelaksanaan Pembelajaran di SMK N 2
Depok.......................................................................................... 75
Tabel 12. Distribusi data Pelaksanaan Pembelajaran di SMK
Muhamadiyah Prambanan........................................................... 77
Tabel 13. Kriteria penilaian variabel Penilaian Hasil Pembelajaran........... 79
Tabel 14. Distribusi data Penilaian Hasil Pembelajaran di SMK N 2
Depok.......................................................................................... 80
Tabel 15. Distribusi data Penilaian Hasil Pembelajaran di SMK
Muhamadiyah Prambanan........................................................... 82
xii
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1. Histogram variabel tanggapan guru terhadap KTSP di
SMK N 2 Depok................................................................... 65
Gambar 2. Histogram variabel tanggapan guru terhadap KTSP di
SMK Muhamadiyah Prambanan .......................................... 67
Gambar 3. Histogram variabel perencanaan pembelajaran di SMK N 2
Depok ................................................................................... 70
Gambar 4. Histogram variabel perencanaan pembelajaran di SMK
Muhamadiyah Prambanan.................................................... 72
Gambar 5. Histogram variabel pelaksanaan pembelajaran di SMK N 2
Depok ................................................................................... 75
Gambar 6. Histogram variabel pelaksanaan pembelajaran di SMK
Muhamadiyah Prambanan.................................................... 77
Gambar 7. Histogram variabel penilaian hasil pembelajaran di SMK N
2 Depok ................................................................................ 80
Gambar 8. Histogram variabel penilaian hasil pembelajaran di SMK
Muhamadiyah Prambanan.................................................... 82
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat pernyataan judgement instrument penelitian..................... 102
Lampiran 2. Angket Penelitian ....................................................................... 107
Lampiran 3. Pedoman wawancara .................................................................. 120
Lampiran 4. Hasil uji validitas dan reliabilitas ............................................... 123
Lampiran 5. Data penelitian............................................................................ 148
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sistem pendidikan nasional bertujuan mempersiapkan setiap warga negara
agar berperan aktif dalam segala bidang kehidupan. Proses pendidikan dalam
sistem pendidikan nasional dilakukan baik melalui jalur sekolah maupun jalur
luar sekolah. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional nomor 20
tahun 2003 diterangkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.
Pendidikan tengah menghadapi isu-isu yang berkaitan dengan masalah
otonomi pendidikan, relevansi pendidikan, desentralisasi dan lain sebagainya.
Pendidikan nasional dihadapkan pada krisis yang perlu mendapatkan
penanganan cepat berkaitan dengan masalah relevansi atau kesesuaian antara
pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Untuk mencapai
tujuan tersebut diperlukan adanya perencanaan dalam berbagai hal yang
berkaitan dengan pendidikan. Salah satu hal yang perlu direncanakan dengan
matang adalah masalah kurikulum. Untuk menjawab persoalan berkaitan
dengan otonomi pendidikan dan desentralisasi, pemerintah menggagas sebuah
kurikulum yang dikenal dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP).
1
2
KTSP merupakan pengembangan dari kurikulum tahun 2004 yaitu
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam Permendiknas No. 24 Th 2006
pasal 2 dinyatakan bahwa KTSP harus sudah mulai diterapkan disekolah mulai
tahun ajaran 2006/2007 dan diharapkan paling lambat pada tahun 2009/2010
semua sekolah di Indonesia telah melaksanakan KTSP. Di Yogyakarta
khususnya di kabupaten Sleman, kebijakan KTSP juga sudah dilaksakan di
berbagai sekolah mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan. Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1, ayat 15)
dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan. KTSP dikembangkan untuk mewujudkan sekolah yang
efektif, produktif, dan berprestasi. KTSP memberikan otonomi luas kepada
setiap satuan pendidikan untuk mengefektifkan proses belajar mengajar di
sekolah. Sekolah memiliki keleluasaan menetapkan kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Untuk
mencapai visi, misi, dan tujuan tersebut, satuan pendidikan dituntut untuk
mengembangkan kurikulum dengan memperhatikan potensi, tuntutan, dan
kebutuhan masing-masing. Pengembangan kurikulum diserahkan pada para
pelaksana satuan pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah, dan dewan
pendidikan) untuk mengembangkan berbagai kompetensi pendidikan
(pengetahuan, ketrampilan, dan sikap) dengan memperhatikan dan berdasarkan
standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP). Guru akan melakukan penilaian terhadap hasil
3
pembelajaran yang dilakukan sehingga keberhasilan pembelajaran merupakan
tanggung jawab guru secara profesional.
Pemahaman guru terhadap KTSP sangatlah penting karena guru
merupakan ujung tombak pelaksana kegiatan pembelajaran yang sangat
berkaitan dengan kurikulum. Sosialisasi KTSP kepada guru perlu dilakukan
agar guru memahami tugas-tugasnya dalam KTSP. Guru merupakan faktor
penting yang besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar, bahkan
sangat menentukan berhasil-tidaknya peserta didik dalam belajar. Demikian
halnya dengan pengembangan KTSP yang menuntut aktivitas dan kreativitas
guru dalam membentuk kompetensi pribadi peserta didik. Dalam KTSP guru
harus mampu bekerja mandiri dalam pembelajaran. Kemandirian guru
diperlukan terutama dalam menghadapi dan memecahkan masalah yang sering
terjadi dalam pembelajaran. Kompetensi guru dalam pembelajaran di kelas
merupakan salah satu faktor penting dalam menyukseskan KTSP.
Implementasi KTSP yang didukung oleh guru yang memiliki kompetensi dan
kemandirian diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif
sehingga prestasi peserta didik dan prestasi sekolah secara keseluruhan akan
meningkat.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang
tertentu. SMK diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang dapat bekerja
sebagai tenaga yang produktif, memiliki kemampuan, ketrampilan, dan siap
kerja sehingga tidak hanya siap mengisi lapangan kerja tetapi juga mampu
4
menciptakan lapangan kerja. SMK memiliki beberapa bidang keahlian dan
salah satunya adalah bidang keahlian Teknik Elektro. Dalam bidang keahlian
Teknik Elektro terdapat salah satu program keahlian yaitu program keahlian
Elektonika Industri. Program keahlian ini mempelajari pengetahuan yang
berkaitan dengan ilmu elektro khususnya bidang instrumentasi dan kontrol.
Tamatan program keahlian Elektronika Industri diharapkan mampu
berkompetensi dan mengembangkan diri khusunya lingkup keahlian teknik
elektro. Lulusan SMK program ini diharapkan mampu mengisi kebutuhan
dunia usaha dan industri pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
Menurut data dari DEPDIKNAS Kabupaten Sleman tahun 2008 terdapat
48 SMK baik SMK negeri maupun swasta yang tersebar di 17 kecamatan yang
ada di Kabupaten Sleman. SMK Negeri yang ada di kabupaten Sleman terdapat
8 SMK sedangkan SMK Swasta terdapat 40 SMK. Penerapan KTSP di SMK
yang ada di kabupaten Sleman yang baru di laksanakan pada tahun ajaran
2006/2007 tentu menimbulkan berbagai persoalan. Kebijakan yang baru
dikeluarkan tentunya masih akan memunculkan masalah-masalah dalam
implementasi atau penerapannya. Kesiapan guru menghadapi kurikulum ini
tentu masih beragam. Tanggapan guru terhadap perubahan kurikulum ini juga
akan beragam pula. Pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh satuan
pendidikan juga masih beragam karena pemahaman masing-masing satuan
pendidikan yang masih beragam. Pelakasanaan pembelajaran baik proses
pembelajaran maupun penilaian hasil belajar juga memerlukan pengkajian dan
perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kurikulum.
5
Pencapaian tujuan pendidikan dengan penerapan KTSP juga belum diketahui.
Oleh karena kebijakan KTSP tergolong kebijakan baru maka perlu dilakukan
penelitian untuk mengetahui implementasi atau penerapan KTSP oleh satuan
pendidikan.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi
beberapa permasalahan yang muncul antara lain:
1. Pemahaman guru terhadap KTSP masih beragam
2. Kesiapan guru dalam melaksanakan KTSP masih beragam.
3. Tanggapan para pelaksana pendidikan mengenai KTSP masih beragam
4. Penyusunan KTSP memerlukan pengkajian yang lebih mendalam
5. Kesesuaian antara pengembangan KTSP dengan prinsip pengembangan
kurikulum dan pedoman penyusunan kurikulum
6. Kompetensi guru dalam pembelajaran masih beragam
7. Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan KTSP yang beragam.
8. Peran serta dari guru, siswa, karyawan, teknisi, laboran, toolman dan lain
sebagainya untuk mendukung pelaksanaan KTSP.
9. Evaluasi pelaksanaan KTSP di SMK baik pembelajaran maupun penilaian
hasil pembelajarannya.
10. Evaluasi terhadap ketercapaian tujuan pendidikan dengan KTSP.
6
C. Batasan masalah
Berdasarkan latar belakang, permasalahan yang dapat diidentifikasi
ternyata cukup komplek. Pada penelitian ini, permasalahan dibatasi pada
implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan meliputi tanggapan guru
SMK program keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman terhadap
KTSP, perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada SMK program keahlian
Elektronika Industri di kabupaten sleman, pelaksanaan pembelajaran dengan
KTSP pada SMK program keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman,
dan penilaian hasil pembelajaran dengan KTSP pada SMK program keahlian
Elektronika Industri di Kabupaten Sleman. Untuk masalah pemahaman guru
terhadap KTSP tidak dijadikan permasalahan penelitian dengan asumsi bahwa
guru dianggap telah memahami KTSP dengan baik karena guru telah
mengikuti sosialisasi dan pelatihan dari sekolah, Dinas Pendidikan, dan lain
sebagainya. Untuk evaluasi ketercapaian tujuan pendidikan dengan KTSP tidak
dilakukan penelitian karena ada lembaga tersendiri dari pemerintah yang
melakukan evaluasi tersebut.
D. Rumusan masalah
1. Bagaimana tanggapan guru SMK program keahlian Elektronika Industri di
Kabupaten Sleman terhadap KTSP?
2. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada SMK program
keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman?
7
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan KTSP pada SMK program
keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman?
4. Bagaimana penilaian hasil pembelajaran dengan KTSP pada SMK program
keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman?
E. Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilaksanakan adalah untuk mengetahui:
1. Tanggapan guru SMK program keahlian Elektronika Industri di Kabupaten
Sleman terhadap KTSP.
2. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan pada SMK program keahlian
Elektronika Industri di Kabupaten Sleman.
3. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan pada SMK program keahlian
Elektronika Industri di Kabupaten Sleman.
4. Penilaian hasil pembelajaran yang dilaksanakan pada SMK program
keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman.
F. Manfaat penelitian
1. Secara teoritis memberi sumbangan bagi dunia pendidikan tentang
implementasi KTSP di SMK program keahlian Elektronika Industri.
2. Secara praktis bermanfaat bagi pelaksana pendidikan di tingkat satuan
pendidikan untuk melakukan perbaikan dalam pelaksanaan KTSP di SMK
program keahlian Elektronika Industri.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi teoritik
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Pendidikan yang efektif akan tercapai jika pembelajaran dalam
pendidikan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan pembangunan.
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan ini, pemerintah melakukan reformasi
pendidikan yag memberikan otonomi luas bagi kepala sekolah dan pelaksana
sekolah lainnya untuk mengembangakan kurikulum sesuai dengan potensi,
tuntutan, dan kebutuhan masing-masing. Menurut Nasution (2005), kurikulum
adalah sesuatu yang direncanakan sebagai pegangan guna mencapai tujuan
pendidikan, sedangkan menurut Dakir (2004) kurikulum ialah program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
diprogramkan, direncanakan secara sistematik atas dasar norma-norma yang
berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 dalam Mulyasa
(2007:26) adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan ini disebut
dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dalam Standar
Nasional Pendidikan (SNP Pasal 1 ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum
8
9
Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Menurut Peraturan
Pemerintah No. 19 tahun 2005 dalam Mulyasa (2007:26) dikemukakan bahwa
KTSP adalah kurikulum operasional yang dikembangkan berdasarkan standar
kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi. SKL adalah kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar isi
adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi
mata pelajaran, dan silabus yang harus dipahami oleh peserta didik pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan
struktur kurikulum , beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan
kalender pendidikan.
Menurut E. Mulyasa (2007:22), kurikulum untuk jenis pendidikan
umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
diorganisasikan ke dalam lima kelompok, yaitu
a. Kelompok mata pelajaran agama
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan
Menurut E. Mulyasa (2007:22), tujuan secara umum diterapkannya
KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan
melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pendidikan dan
10
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif dalam pengembangan kurikulum. Secara khusus diterapkannya
KTSP adalah untuk:
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan
memberdayakan sumber daya yang tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan kompetisi secara sehat antar satuan pendidikan tentang
kualitas pendidikan yang dicapai.
2. Pengembangan KTSP
Menurut E. Mulyasa (2007:146), pengembangan KTSP memfokuskan
pada kompetensi tertentu berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
utuh dan terpadu serta dapat didemontrasikan peserta didik sebagai wujud
hasil belajar. Pengembangan KTSP jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilakukan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang
dibuat oleh BSNP. Menurut Muslich (2007:11) prinsip-prinsip pengembangan
KTSP adalah
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan
lingkungannnya
b. Beragam dan terpadu
11
c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
e. Menyeluruh dan berkesinambungan
f. Belajar sepanjang hayat
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah
Dalam pengembangan KTSP, para pengembang kurikulum dapat
menggunakan acuan operasional penyusunan KTSP. Menurut Muslich
(2007:11-12) terdapat 12 acuan operasional dalam penyusunan KTSP
diantaranya :
a. Peningkatan keimanan dan takwa serta akhlak mulia.
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar
pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun
yang memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.
b. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan
keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual,
dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya.
c. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan
keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum harus
12
memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat
memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.
d. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan
tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
e. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan tingkat perkembangan
peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi mereka yang
tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
g. Agama
Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan
kerukunan beragama, dan memperhatikan norma agama yang berlaku di
sekolah.
h. Dinamika perkembangan global
Kurikulum harus dikembangkan agar peserta didik mampu
bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa
lain.
13
i. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
j. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan
karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang
kelestarian keragaman budaya.
k. Kesetaraan jender
Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan
dan mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender.
l. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan,
kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
3. Komponen KTSP
Menurut E. Mulyasa (2007:176) KTSP memiliki enam komponen
penting diantaranya:
a. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Dalam menetapkan visi misi satuan pendidikan, kepala sekolah harus
memahami terlebih dahulu visi misi itu sendiri. Menurut Helgeson (2006)
yang dikutip Mulayasa (2007:176) visi merupakan penjelasan tentang rupa
yang seharusnya dari suatu organisasi kalau ia berjalan dengan baik. Definisi
14
lain tentang visi menurut Mulyasa (2007) adalah suatu pandangan yang
merupakan kristalisasi dan intisari dari suatu kemampuan (competence),
kebolehan (ability), dan kebiasaan (self efficacy), dalam melihat,
menganalisis, dan menafsirkan.
Dalam mengembangkan visinya, kepala sekolah harus mampu
mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang relevan bagi kegiatan internal
sekolah. Kekuatan-kekuatan tersebut dapat dibagi dalam dua kelompok.
Kelompok pertama yaitu kekuatan yang sedang berhubungan dengan dunia
luar sekolah. Kelompok kedua yaitu kekuatan yang berhubungan dengan
klien pendidikan yaitu latar belakang sosial, aspirasi keuangan, sumber-
sumber masyarakat dan karakteristik lingkungan (Mulyasa,2007).
Menurut Depdiknas (2006), dalam merumuskan visi, pihak-pihak
yang terkait (stakeholders) hendaknya diajak bermusayawarah, sehingga visi
sekolah/madrasah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait,
sehingga seluruh kelompok yang terkait (guru, karyawan, siswa, orang tua,
masyarakat, pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk
mewujudkannya. Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1)
filosofis, (2) khas, (3) mudah diingat. Untuk mencapai visi tersebut, perlu
dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas.
Misi merupakan kegiatan jangka panjang yang masih perlu diuraikan
menjadi beberapa kegiatan yang memiliki tujuan lebih detil dan jelas.
Visi dan misi satuan pendidikan dapat dikembangkan oleh lembaga
masing-masing dengan meperhatikan potensi dan kelemahan masing-
15
masing. Sebaiknya visi dan misi satuan pendidikan bukan hanya rumusan
yang hampa makna, tetapi merupakan acuan yang sarat makna sehingga
mewarnai seluruh kegiatan di satuan pendidikan (Mulyasa,2007).
b. Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan
Dalam pengembangan KTSP, satuan pendidikan harus menyusun
program peningkatan mutu yang mencakup: tujuan, sasaran dan target yang
akan dicapai untuk program jangka pendek maupun program jangka panjang.
Tujuan satuan pendidikan, termasuk sasaran dan target harus dirumuskan
secara tertulis dengan: (a) jelas, (b) mudah dipahami oleh semua pihak yang
terlibat dalam satuan pendidikan sehingga mereka tahu untuk apa mereka
bekerja keras, (c) setiap pihak yang terlibat di satuan pendidikan memahami
kaitan antara yang dilakukan dengan pencapaian tujuan yang telah
ditentukan, serta (d) kemajuan satuan pendidikan harus dapat dirasakan oleh
semua pihak (E. Mulyasa, 2007:178).
Menurut Muslich (2007) tujuan umum tingkat satuan pendidikan
mengacu pada tujuan umum pendidikan yaitu:
1) Tujuan pendidikan dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut.
2) Tujuan pendidikan menengah
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut.
16
3) Tujuan pendidikan mengengah kejuruan
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai dengan
kejuruannya.
c. Kalender Pendidikan
Dalam rangka pengembangan KTSP setiap satuan pendidikan harus
menyusun kalender pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat dengan
memperhatiakan kalender pendidikan sebagaimana tercantum dalam standar
isi. Dalam menysun kalender pendidikan pengembang kurikulum harus
mampu menghitung jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi
peserta didik, dan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik
setelah menyelesaikan pendidikan pada satuan pendidikan. Penyusunan
kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi,
efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pendidikan dapat kita
lihat berapa jam waktu efektif yang dapat digunakan untuk kegiatan
pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain (E. Mulyasa, 2007:179).
d. Struktur muatan KTSP
Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah tertuang dalam Standar Isi, yang dikembangkan dari
kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
17
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4) Kelompok mata pelajaran estetika
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan
dan/atau kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP No. 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 7. Muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik
pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan
pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum.
1) Mata pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu untuk masing-masing tingkat
satuan pendidikan tertera pada struktur kurikulum yang tercantum
dalam Standar Isi.
2) Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan
potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak
dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
18
muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada
mata pelajaran keterampilan.
Menurut Depdiknas (2007), Lingkup isi atau jenis Muatan Lokal
(Mulok) dapat berupa bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah,
keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan
tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang
dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan. Sekolah yang mampu
mengembangkan SK dan KD beserta silabus dan RPP-nya dapat
melaksanakan Mulok. Bila belum mampu, dapat melaksanakan Mulok
berdasarkan kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh sekolah, atau
dapat meminta bantuan kepada sekolah lain yang masih dalam satu
daerah. Bila beberapa sekolah dalam satu daerah belum mampu
mengembangkan SK dan KD Mulok, dapat meminta bantuan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) di daerah setempat, atau meminta
bantuan dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) di propinsi.
Bahan kajian mulok disesuaikan dengan tingkat perkembangan
peserta didik (pengetahuan dan cara berpikir, emosional, dan sosial).
Selain itu bahan kajian/pelajaran hendaknya bermakna bagi peserta
didik yaitu bermanfaat karena dapat membantu peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diatur
sedemikian rupa agar tidak memberatkan peserta didik dan tidak
mengganggu penguasaan pada kurikulum nasional. Bahan kajian
Mulok tertentu tidak harus secara terus-menerus diajarkan tetapi dapat
19
juga disusun dan diajarkan hanya dalam jangka waktu satu semester,
dua semester atau satu tahun ajaran.
3) Kegiatan Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan
diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta
didik. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan pengembangan diri
terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan
karier. Pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan
pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan
kebutuhan khusus peserta didik.
4) Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan
pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB baik kategori standar
maupun mandiri, SMA/MA/SMALB /SMK/MAK kategori standar.
20
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan
pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam
pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam
pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik
dalam mencapai kompetensi.
Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB 0% - 40%,
SMP/MTs/SMPLB 0% - 50% dan SMA/MA/SMALB/SMK/MAK 0% -
60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi. Alokasi waktu untuk praktik,
dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.
5) Kenaikan Kelas, Penjurusan, dan Kelulusan
Kenaikan kelas, penjurusan, dan kelulusan mengacu kepada
standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP.
6) Pendidikan Kecakapan Hidup
Kurikulum untuk SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/
SMALB, SMK/SMAK dapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup
21
dapat merupakan bagian dari pendidikan semua mata pelajaran.
Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan formal
lain dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
7) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan
bagian dari semua mata pelajaran. Pendidikan berbasis keunggulan
lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain
dan/atau nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
e. Silabus
Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu kelompok
pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
Dalam KTSP, silabus merupakan bagian dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan sebagai penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian hasil belajar. (Mulyasa, 2007:179).
Pengembangan silabus menurut BSNP (2006) dapat dilakukan oleh
para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau
beberapa sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)
22
pada atau Pusat Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendikan. Silabus disusun
secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan mampu mengenali
karakteristik siswa, kondisi sekolah dan lingkungannya. Apabila guru mata
pelajaran karena sesuatu hal belum dapat melaksanakan pengembangan
silabus secara mandiri, maka pihak sekolah dapat mengusahakan untuk
membentuk kelompok guru mata pelajaran untuk mengembangkan silabus
yang akan digunakan oleh sekolah tersebut. Di sekolah SD/MI semua guru
kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI, menyusun silabus secara
bersama. Di sekolah SMP/MTs untuk mata pelajaran IPA dan IPS terpadu
disusun secara bersama oleh guru yang terkait. Sekolah yang belum mampu
mengembangkan silabus secara mandiri, sebaiknya bergabung dengan
sekolah-sekolah lain melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama
mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-sekolah dalam
lingkup MGMP/PKG setempat. Dinas Pendidikan setempat dapat
memfasilitasi penyusunan silabus dengan membentuk sebuah tim yang
terdiri dari para guru berpengalaman di bidangnya masing-masing.
Langkah-langkah pengembangan silabus menurut BSNP (2006) yaitu
1) Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan hal-
hal berikut:
23
a) urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau
tingkat kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan
yang ada di SI;
b) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
dalam mata pelajaran;
c) keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar
antarmata pelajaran.
2) Mengidentifikasi Materi Pokok/Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pokok/pembelajaran yang menunjang
pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:
a) potensi peserta didik;
b) relevansi dengan karakteristik daerah,
c) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan
spritual peserta didik;
d) kebermanfaatan bagi peserta didik;
e) struktur keilmuan;
f) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
g) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan; dan
h) alokasi waktu.
24
3) Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.
Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat
pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang
perlu dikuasai peserta didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan
pembelajaran adalah sebagai berikut.
a) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan
kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai
kompetensi dasar.
c) Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan
hierarki konsep materi pembelajaran.
d) Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal
mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan
pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan
materi.
25
4) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang
ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan
dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Indikator digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.
5) Penentuan Jenis Penilaian
Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik dilakukan
berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes
dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja,
pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian yaitu:
a) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
26
b) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa
yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang
terhadap kelompoknya.
c) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang
berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator
ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan
kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan siswa.
d) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran
berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang
pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi
kriteria ketuntasan.
e) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar
yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika
pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi
lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses
(keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun
produk/hasil melakukan observasi lapangan yang berupa
informasi yang dibutuhkan.
27
6) Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar didasarkan
pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per
minggu dengan mempertimbangkan jumlah kompetensi dasar,
keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan
kompetensi dasar. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus
merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai kompetensi dasar
yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.
7) Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan
elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan
budaya.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan
kompetensi dasar serta materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
f. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai
satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan
dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan penjabaran lebih lanjut dari
28
silabus, dan merupakan komponen penting dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan, yang pengembangannya harus dilakukan secara profesional (E.
Mulyasa, 2007:179).
Dalam rangka mengimplementasikan pogram pembelajaran yang sudah
dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan
untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam
RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran
dalam upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar
(Depdiknas:2006).
Dalam menyusun RPP menurut Depdiknas (2006) guru harus
mencantumkan area teknologi, sub area, dan standar kompetensi yang
memayungi kompetensi dasar yang akan disusun dalam RPP-nya. Di dalam
RPP secara rinci harus dimuat Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran,
Metode Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber
Belajar, dan Penilaian.
Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) menurut Depdiknas (2006) adalah
1) Mencantumkan identitas
a) Nama sekolah
b) Mata Pelajaran
c) Kelas/Semester
29
d) Area Teknologi
e) Sub Area
f) Standar Kompetensi
g) Kompetensi Dasar
h) Indikator
i) Alokasi Waktu
RPP disusun untuk satu sub area. Area teknologi, sub area, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip dari silabus yang
disusun oleh satuan pendidikan. Alokasi waktu diperhitungkan untuk
pencapaian Standar kompetensi pada satu sub area yang bersangkutan,
yang dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh
karena itu, waktu untuk mencapainya diperhitungkan dalam satu siklus
pembelajaran atau beberapa kali pertemuan untuk satu modul yang
ditentukan dalam jam pelajaran dan bergantung pada karakteristik
kompetensi dasarnya.
2) Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang
operasional yang ditargetkan/dicapai dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan
kompetensi dasar sudah operasional, rumusan tersebutlah yang
dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
30
3) Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Materi pembelajaran dikembangkan
dengan mengacu pada materi pokok yang ada dalam silabus.
4) Mencantumkan Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat
pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,
bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang
dipilih.
5) Mencantumkan Organisasi Kelas
Organisasi kelas adalah model pengorganisasi pembelajaran dalam
kelas. Pada bagian ini dijelaskan pengorganisasian
kelompok/pembagian tugas dalam proses pembelajaran secara siklus
atau dengan pendekatan kerja projek. Pada bagian ini juga di berikan
penjelasan mengenai alokasi waktu untuk setiap kegiatan pembelajaran.
6) Mencantumkan Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan
langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya, langkah-
langkah kegiatan memuat unsur kegiatan pendahuluan/pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan dalam
seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model yang
dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh
31
karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
7) Mencantumkan Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada
dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan pendidikan. Sumber
belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber,
alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional.
Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku referens,
dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks tersebut, pengarang, dan
halaman yang diacu.
8) Alat dan bahan
Alat dan bahan adalah bahan-bahan yang perlu disiapkan untuk
kegiatan pembelajaran baik praktik atau praktikum. Dalam sajian alat
dan bahan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran bisa
dituangkan dalam bentuk tabel atau berupa deskripsi.
9) Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan
instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya
dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila
penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan
tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
32
4. Implementasi KTSP
Menurut Susilo (2007:174) implementasi merupakan penerapan ide,
konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehigga
memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, ketrampilan
maupun nilai, dan sikap. Susilo (2007) juga mengemukakan bahwa
implementasi kurikulum didefinisikan sebagai suatu penerapan ide, konsep,
dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas
pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi
tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Mulyasa (2007:246)
mendefinisikan implementasi KTSP sebagai aktualisasi kuriukulum opersional
dalam bentuk pembelajaran.
Menurut Hasan yang dikutip oleh Mulyasa (2002) mengemukakan bahwa
implementasi kurikulum adalah hasil terjemahan guru terhadap kurikulum
sebagai rencana tertulis yang sedikitnya dipengaruhi oleh tiga faktor berikut:
a. Karakteristik kurikulum; yang mencakup ruang lingkup ide baru
suatu kurikulum dan kejelasan bagi pengguna di lapangan
b. Strategi implementasi; yaitu strategi yang digunakan dalam
implementasi, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya,
penyediaan buku kurikulum, dan kegiatan-kegiatan yang dapat
mendorong penggunaan kurikulum di lapangan.
c. Karakteristik pengguna kurikulum; yang meliputi pengetahuan,
ketrampilan, nilai, dan sikap guru terhadap kurikulum, serta
33
kemampuannya untuk merealisasikan kurikulum (curiculum planing)
dalam pembelajaran.
Disisi lain, Mars yang dikutip mulyasa (2007) mengemukakan tiga faktor
yang mempengaruhi implementasi kurikulum, yaitu dukungan kepala sekolah;
dukungan rekan sejawat guru; dan dukungan internal yang datang dari dalam
diri sendiri. Dari berbagai faktor tersebut Mulyasa (2007) mengungkapkan
bahwa guru merupakan faktor penentu disamping faktor yang lain, dengan
kata lain keberhasilan implementasi KTSP sangat ditentukan oleh faktor guru
karena bagimanapun baiknya sarana pendidikan apabila guru tidak
melaksanakan tugas dengan baik maka hasil implementasi kurikulum
(pembelajaran) tidak akan memuaskan.
Dalam garis besarnya, menurut Susilo (2007) implementasi kurikulum
mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu pengembangan program, pelaksanaan
pembelajaran, dan evaluasi.
a. Pengembangan program
Menurut Susilo (2007), pengembangan kurikulum mecakup
pengembangan program tahunan, program semester, program modul
(pokok bahasan), program mingguan dan harian, program pengayaan dan
remedial, serta program bimbingan dan konseling.
b. Pembelajaran dalam KTSP
Menurut Mulyasa (2007:255) pembelajaran pada hakekatnya adalah
proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga
terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi
34
tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal
maupun eksternal yang datang dari lingkungan. Dalam pembelajaran tugas
guru adalah mengkondisikan lingkungan agar terjadi perubahan perilaku
bagi peserta didik. Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran berbasis
KTSP mencakup tiga hal, yaitu: pre-test, pembentukan kompetensi, dan
post-test.
1) Pre-test
Pre-tes adalah kegiatan untuk menjajagi pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Pre-test dapat dilaksanan secara tertulis, secara lisan atau
perbuatan. Menurut Mulyasa (2007:255) fungsi pre-test antara lain:
a) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena
dengan pre-test maka pikiran mereka akan terfokus pada soal yang
harus mereka kerjakan.
b) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan
dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat
dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test dan post-test.
c) Untuk mengetahui kemampuan awal yang dimiliki oleh peserta
didik mengenai kompetensi dasar yang akan dijadikan topik dalam
proses pembelajaran.
d) Untuk mengetahui dari mana seharusnya proses pembelajaran
dimulai, kompetensi dasar mana yang telah dikuasai peserta didik,
serta kompetensi dasar mana yang perlu mendapat penekanan dan
perhatian khusus.
35
2) Pembentukan kompetensi
Menurut Mulyasa (2007:256), pembentukan kompetensi
merupakan kegiatan inti dari pelaksanaan proses pembelajaran , yakni
bagaimana kompetensi dibentuk pada peserta didik, dan bagaimana
tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Proses pembentukan kompetensi
dikatakan efektif jika seluruh peserta didik terlibat secara aktif baik
mental, fisik, maupun sosial. Proses pembentukan kompetensi
dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata dan
menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai
dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat, dan pembangunan.
Menurut Mulyasa (2007:257), untuk memenuhi kebutuhan diatas
perlu dikembangkan pengalaman belajar yang kondusif untuk
membentuk manusia yang berkualitas baik secara mental, moral,
maupun fisik. Hal ini berarti kompetensinya bersifat afektif
psikomotorik dan tidak cukup hanya diajarkan dengan ceramah atau
sumber yang mengandung nilai kognitif, namun perlu penghayatan
yang disertai pengalaman nilai-nilai kognitif, afektif, yang
dimanifestasikan dalam perilaku sehari-hari. Metode dan strategi
belajar-mengajar yang kondusif untuk hal tersebut perlu
dikembangkan, misalnya metode inquiry, discovery, problem solving,
dan sebagainya.
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang penting
menurut Azhar Arsyad (2007:15) adalah metode mengajar dan media
36
pembelajaran. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai. Aspek lain yang
perlu diperhatikan dalam memilih media antara tujuan pembelajaran,
jenis tugas, respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang
memerlukan media untuk penyampai informasi dari sumber informasi
ke penerima informasi. Media dalam komunikasi merupakan hal
penting karena tanpa adanya media maka proses komunikasi tidak
akan terjadi dengan baik. Menurut Azhar Arsyad (2007:3) media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan, sedangkan menurut Martinis Yamin (2007:197) media adalah
suatu perangkat yang dapat menyalurkan informasi dari sumber ke
penerima informasi. Dalam proses pembelajaran, sumber informasi
adalah dosen, guru, mahasiswa, siswa, bahan bacaan, dan lain
sebagainya. Penerima informasi mungkin juga dosen, guru,
mahasiswa, siswa atau orang lain. Manfaat media dalam kegiatan
pembelajaran menurut Martinis Yamin (2007:200) adalah
memperlancar proses interaksi antara guru dengan siswa, dalam hal ini
membantu siswa belajar secara optimal sedangkan menurut Azhar
Arsyad (2007:15) manfaat utama media pembelajaran adalah sebagai
alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan
lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
37
3) Post-test
Pada umumnya pelaksanaan pembelajaran diakhiri dengan post
tes. Sama halnya dengan pre tes, post tes juga memiliki kegunaan,
terutama dalam melihat keberhasilan pembelajaran dan pembentukan
kompetensi. Menurut Mulyasa (2007:257), fungsi post tes dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah ditentukan, baik secara individu maupun
kelompok. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan antara
hasil pre tes dengan post tes.
b) Untuk mengetahui kompetensi dan tujuan-tujuan yang dapat
dikuasai oleh peserta didik, serta komptensi dan tujuan-tujuan yang
belum dikuasai. Sehubungan dengan komptensi dan tujuan-tujuan
yang belum dikuasai ini, apabila sebagian belum menguasainya
maka perlu dilakukan pembelajaran kembali (remedial teaching).
c) Untuk mengetahui peserta didik yang perlu mengikuti kegiatan
remedial, dan perlu mengikuti kegiatan pengayaan, serta untuk
mengetahui tingkat kesulitan belajar yang dihadapi.
d) Sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan terhadap kegiatan
pembelajaran dan pembentukan kompetensi yang telah
dilaksanakan, baik terhadap perencanaan, pelaksanaan maupun
evaluasi.
38
c. Penilaian Hasil Belajar dalam KTSP
Penilaian menurut BSNP (2006) adalah proses sistematis meliputi
pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interprestasi
informasi untuk mengambil keputusan. Penilaian hasil belajar pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah menurut BSNP (2006) terdiri
atas :
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan
hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian tersebut
digunakan untuk:
a) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik
b) Penyusunan laporan kemajuan hasil belajar
c) Perbaikan proses pembelajaran
Teknik atau cara penilaian yang dapat digunakan dalam penilaian
menurut Depdiknas (2007) adalah
a) Unjuk Kerja (Performance)
Yaitu pengamatan terhadap aktivitas siswa sebagaimana terjadi
(unjuk kerja, tingkah laku, interaksi). Penilaian ini cocok untuk
penyajian lisan seperti keterampilan berbicara, berpidato, baca puisi,
dan berdiskusi, pemecahan masalah dalam kelompok, partisipasi
39
dalam diskusi, menari, memainkan alat musik, olahraga,
menggunakan peralatan laboratorium, dan mengoperasikan alat.
b) Penugasan (Proyek/Project)
Yaitu penilaian terhadap suatu tugas yang mengandung penyelidikan
yang harus selesai dalam waktu tertentu.. Penugasan ialah suatu
investigasi dengan tahapan:
1)) Perencanaan
2)) Pengumpulan data
3)) Pengolahan data
4)) Penyajian data
Penilaian dengan penugasan bermanfaat untuk menilai keterampilan
menyelidiki secara umum, pemahaman & pengetahuan dalam bidang
tertentu, kemampuan mengaplikasi pengetahuan dalam suatu
penyelidikan, dan kemampuan menginformasikan subyek secara
jelas.
c) Hasil kerja (Produk/Product)
Yaitu penilaian terhadap kemampuan membuat produk teknologi dan
seni. Penilaian produk meliputi persiapan, pembuatan, dan hasil
akhir. Persiapan yaitu kemampuan merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan serta mendesain produk. Pembuatan yaitu
kemampuan menggunakan bahan, alat dan teknik. Hasil akhir yaitu
kemampuan membuat produk sesuai dengan kegunaan dan
keindahan.
40
d) Tertulis (Paper & Pen)
Yaitu penilaian dengan memilih dan mensuplai jawaban. Pemilihan
jawaban pada pertanyaan dapat menggunakan soal dengan pilihan
ganda atau soal dua pilihan (B - S; ya - tidak). Petanyaan yang
membutuhkan suplay jawaban dapat menggunakan soal isian atau
melengkapi, soal dengan jawaban singkat, atau soal uraian.
e) Portofolio (Portfolio)
Yaitu penilaian melalui koleksi karya (hasil kerja) siswa yang
sistematis. Penilaian dilakukan dengan pengumpulan data melalui
karya siswa. Pengumpulan dan penilaian dilakukan secara terus
menerus untuk merefleksi perkembangan berbagai kompetensi dan
untuk memperlihatkan tingkat perkembangan kemajuan belajar
siswa. Portofolio merupakan bagian integral dari proses
pembelajaran untuk satu periode dan dapat digunakan untuk tujuan
diagnostik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian
Portofolio adalah :
1)) Siswa merasa memiliki portofolio sendiri
2)) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan
3)) Kumpulkan dan simpan hasil kerja siswa dalam 1 map atau
folder
4)) Beri tanggal pembuatan
5)) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja siswa
6)) Minta Siswa untuk menilai hasil kerja mereka secara
berkesinambungan
41
7)) Bagi yang kurang, beri kesempatan perbaiki karyanya,
tentukan jangka waktunya
8)) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua
f) Sikap
Penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa terhadap obyek
sikap. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan observasi perilaku,
pertanyaan langsung, dan laporan pribadi
g) Diri (Self Assessment)
Menilai diri sendiri berkaitan dengan status, proses, tingkat
pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan untuk
menilai pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata
pelajaran, kecuali kelompok IPTEK merupakan penilaian akhir untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Dalam
pelaksanaannya mempertimbangkan hasil penilaian oleh pendidik.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk semua mata
pelajaran kelompok IPTEK dilakukan melalui ujian sekolah untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Untuk
dapat mengikuti ujian sekolah peserta didik harus mendapatkan nilai
yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang
dirumuskan oleh BSNP, pada kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
42
kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
3) Penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran
tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan teknologi
dan dilakukan dalam bentuk ujian nasional. Ujian nasional dilakukan
secara obyektif, berkeadilan, dan akuntabel. Ujian nasional diadakan
sekurang-kurangnya satu kali dan sebanyak-banyaknya dua kali dalam
satu tahun pelajaran.
Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan ujian
nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur
formal pendidikan dasar dan menengah dan jalur nonformal kesetaraan.
Dalam penyelenggaraan ujian nasional BSNP bekerja sama dengan
instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi,
Pemerintah Kabupaten/ Kota, dan satuan pendidikan. Ketentuan
mengenai ujian nasional diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.
Mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Nasional adalah:
a) SMP/MTs/SMPLB: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, IPA
b) SMA/MA/SMALB: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
Matematika, dan mata pelajaran yang menjadi ciri khas program
pendidikan
43
c) SMK/MAK: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan
mata pelajaran kejuruan yang menjadi ciri khas program
pendidikan
Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah pertimbangan untuk:
a) Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan
b) Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya
c) Penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upaya meningkatan mutu pendidikan.
5. Sekolah Menengah Kejuruan
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan
peserta didik menjadi manusia yang produktif yang dapat langsung bekerja di
bidangnya setelah malalui pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi.
Dengan demikian, pembukaan program diklat di SMK harus responsif terhadap
perubahan pasar kerja. Penyiapan manusia untuk bekerja bukan berarti
menganggap manusia semata-mata sebagai faktor produksi karena
pembangunan ekonomi memerlukan kesadaran sebagai warga negara yang baik
dan bertanggung jawab, sekaligus sebagai warga negara yang produktif
(Depdiknas,2006).
Pendidikan menengah kejuruan harus dijalankan atas dasar prinsip
investasi SDM (human capital investment). Semakin tinggi kualitas pendidikan
dan pelatihan yang diperoleh seseorang, akan semakin produktif orang
44
tersebut. Akibatnya selain meningkatkan produktivitas nasional, meningkatkan
pula daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Untuk mampu bersaing di
pasar global, sekolah menengah kejuruan harus mengadopsi nilai-nilai yang
diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu disiplin, taat azas, efektif, dan
efisien (Depdiknas,2006).
Sekolah menengah kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan
kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU SISDIKNAS,
merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu. Menurut Garis-garis Besar Pendidikan
dan Pelatihan SMK program keahlian Elektronika Industri mempunyai tujuan
khusus yaitu membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan
sikap agar kompeten:
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik;
2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung
jawab;
3. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki
wawasan pengetahuan dan seni;
4. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan keterampilan dalam
Program Keahlian Teknik Elektronika Industri agar dapat bekerja baik
secara mandiri atau mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia
usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah;
45
5. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan sikap profesional dalam Program Keahlian Teknik
Elektronika Industri;
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.
B. Penelitian yang relevan
Penelitian relevan dengan implementasi KTSP yang pernah dilakukan
antara lain:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Isnaniyah (2007) memperoleh hasil yaitu
guru SMP N 4 Depok Sleman mempunyai kinerja yang baik dalam
merencanankan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, dan
dalam menilai proses belajar mengajar. Hambatan yang dialami guru
antara lain kurangnya partisipasi siswa dalam proses pembelajaran,
kurangnya buku yang relevan, dan sedikitnya waktu untuk mata pelajaran
ekonomi. Upaya yang telah dilakukan guru untuk mengatasi hambatan
adalah dengan menggunakan metode yang bervariasi, membeli buku
tentang KTSP, dan menggunakan waktu pelajaran pada mata pelajaran
yang telah selesai diajarkan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Kusumawati (2007) memperoleh hasil
yaitu guru masih dalam proses membuat perencanaan pembelajaran
berdasrkan KTSP. Dalam pembelajaran guru sudah menggunakan
berbagai metode pembelajaran, antara laian: ceramah, studi kasus,
46
diskusi, dan inkuiri. Evaluasi pembelajaran masih mengacu pada KBK.
Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran program poduktif antara
lain: sosialiasasi KTSP belum dipahami oleh seluruh guru SMK N1
Yogyakarta, keterbatasan ruang untuk pembelajaran produktif,
terbatasnya buku-buku berdasarkan KTSP di perpustakaan, siswa belum
terbiasa dengan sistem pembelajaran mandiri, kurangnya fasilitas
perlatan praktik admininistrasi perkantoran. Usaha untuk mengatasi
hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran diantaranya dibentuk tim
guru produktif dalam kegiatan pembelajaran, program rehabilitasi
gedung untuk sarana pembelajaran, dan pengadaan buku baru di
perpustakaan.
C. Kerangka berpikir
Pengembangan kurikulum secara berkelanjutan merupakan keharusan
agar sistem pendidikan nasional relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan untuk menjawab
masalah relevansi tersebut. Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan
oleh satuan pendidikan yaitu guru, kepala sekolah, serta komite sekolah dan
dewan pendidikan. Pengembangan KTSP disesuaikan dengan kondisi satuan
pendidikan, karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan
peserta didik.
Implementasi KTSP di SMK merupakan bentuk dari realisasi program-
program pemerintah yang dirancang untuk memajukan pendidikan nasional.
47
Implementasi kurikulum merupakan pelaksanaan kegiatan berupa proses
pembelajan di sekolah. Kurikulum tidak banyak berarti apabila perilaku para
pelaksana pendidikan tidak ada perubahan. Guru sebagai tenaga profesional
pelaksana program sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran dan
hasil belajar. Dalam pembelajaran, yang utama adalah bagaimana seorang
guru mendayagunakan segala kemampuan baik pengetahuan, pemahaman,
maupun ketrampilan yang dimiliki dalam rangka mendorong peserta didik
untuk mencapai tujuan pendidikan ataupun kompetensi yang telah ditentukan.
Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembelajaran karena
pada guru terdapat tanggung jawab yang besar dalam terjadinya transformasi
pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik.
Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk memiliki pengetahuan,
ketrampilan, dan kesiapan dalam mengelola pembelajaran yang mencakup
merencanakan program pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran,
dan mengevaluasi pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung dengan
efektif. Perencanaan pembelajaran oleh guru tersebut tertuang dalam silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Tanggapan guru terhadap
pemberlakuan KTSP akan beragam mengingat guru telah berulang kali
mengalami pergantian kurikulum selama mereka menjalankan tugas sebagai
guru. Untuk mengetahui implementasi KTSP tersebut di SMK, maka perlu
dilakukan penelitian yang lebih mendalam.
48
D. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas, maka pertanyaan
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tanggapan guru SMK program keahlian Elektronika Industri di
Kabupaten Sleman terhadap KTSP?
2. Bagaimana perencanaan pembelajaran dengan KTSP pada SMK program
keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman?
3. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran dengan KTSP pada SMK program
keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman?
4. Bagaimana penilaian hasil pembelajaran dengan KTSP pada SMK program
keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman?
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Program
Keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2008.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Pada langkah penelitian tidak
dilakukan perumusan hipotesis penelitian. Penelitian ini hanya akan
memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji atau menjelaskan hubungan,
tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Penelitian ini akan membahas
masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun, mengklarifikasi,
menganalisis secara deskriptif atau apa adanya. Penelitian ini berusaha
menggambarkan tentang Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada SMK Program Keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman.
C. Subyek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa, Guru, Ketua Program Keahlian
dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMK Program Keahlian
Elektronika Industri di Kabupaten Sleman. SMK yang diteliti adalah SMK
yang memiliki Program Keahlian Elektronika Industri di Kabupaten Sleman
49
50
yang berjumlah 2 SMK yaitu SMK Negeri 2 Depok dan SMK Muhamadiyah
Prambanan.
Jumlah guru mata diklat produktif yang ada di SMK N 2 Depok untuk
program keahlian Elektronika Industri adalah 13 guru sedangkan jumlah guru
mata diklat produktif yang ada di SMK Muhamadiyah Prambanan untuk
program keahlian Elektronika Industri adalah 7 guru. Para guru tersebut
mengampu mata diklat teori, mata diklat praktek, atau keduanya. Mengingat
jumlah guru dan siswa yang cukup banyak, maka subjek untuk guru dan siswa
diambil sampel secara purposive ( purposive sampling ). Sampel penelitian
untuk guru diambil yang mewakili yaitu 10 guru mata pelajaran produktif dari
SMK N 2 Depok Program Keahlian Elektronika Industri dan 5 guru mata
pelajaran produktif dari SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian
Elektronika Industri. Untuk siswa yang diambil adalah siswa kelas 2. Alasan
pemilihan siswa kelas 2 adalah siswa kelas 2 telah menggunakan KTSP
memasuki tahun kedua. Dibandingkan dengan siswa kelas 1, siswa kelas 2
dianggap lebih tahu lebih banyak mengenai implementasi KTSP tersebut.
Untuk siswa kelas 3 dan kelas 4 masih termasuk siswa program keahlian yang
lama. Untuk SMK N 2 Depok program keahliannya adalah Listrik Industri,
sedangkan untuk SMK Muhamadiyah Prambanan program keahlian yang lama
adalah Listrik Instalasi. Siswa kelas 2 yang dijadikan subyek penelitian
berjumlah 59 siswa yang diambil dari kedua SMK.
51
Tabel 1. Subjek penelitian
No Nama SMK Satus Jumlah Siswa kelas 2
Jumlah Guru
1 SMK N 2 Depok Sleman Negeri 32 10
2 SMK Muh. Prambanan Swasta 27 5
Jumlah 59 15
Objek penelitian ini adalah implementasi KTSP sebagai variabel utama
dan sub variabelnya adalah (1) tanggapan guru terhadap KTSP; (2)
perencanaan pembelajaran; (3) pelaksanaan pembelajaran; (4) penilaian hasil
pembelajaran.
Untuk mendapatkan kejelasan makna konsep-konsep yang terdapat dalam
penelitian ini, perlu diberikan definisi operasional sebagai berikut:
1. Tanggapan guru terhadap KTSP adalah pendapat guru mengenai KTSP
yang meliputi karakteristik perencanaan pembelajaran, karakteristik
pelaksanaan pembelajaran, dan karakterisik penilaian hasil
pembelajaran dalam KTSP.
2. Perencanaan pembelajaran adalah persiapan atau perencanaan yang
dibuat oleh guru sebelum melaksanakan pembelajaran mencakup
penyusunan silabus, penyusunan sistem penilaian, dan penyusunan
rencana pembelajaran.
3. Pelaksanaan pembelajaran adalah aktualisasi dari perencanaan
pembelajaran yang mencakup pembelajaran di kelas, kegiatan
laboratorium/bengkel, dan pelaksanaan remedial dan pengayaan.
52
4. Penilaian hasil pembelajaran adalah penilaian hasil belajar siswa yang
dilakukan yang mencakup bentuk tes baik tes tertulis, tes lisan,
maupun tes perbuatan; teknik atau jenis penilaian meliputi penilaian
dengan unjuk kerja, penugasan, hasil kerja, portofolio, tertulis, sikap,
dan diri sendiri; dan pelaporan hasil penilaian belajar siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data
Untuk mengumpulkan data penelitian digunakan angket dan
wawancara. Angket digunakan karena jumlah guru dan siswa yang
dijadikan sampel cukup banyak sehingga pengambilan data akan relatif
lebih cepat. Angket yang digunakan untuk penelitian ini adalah angket
tertutup dengan empat pilihan jawaban menggunakan model skala likert.
Penggunaan empat pilihan jawaban karena untuk menghindari jawaban
yang cenderung ditengah jika menggunakan misalnya lima alternatif
jawaban. Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang tanggapan
guru terhadap KTSP dengan asumsi bahwa guru-guru telah memahami
KTSP dengan baik sehingga butir-butir instrumen pada angket dapat
dimengerti dengan baik oleh para guru. Angket untuk variabel tanggapan
guru berisi tentang karakteristik atau ciri-ciri dari KTSP sehingga dapat
diketahui tanggapan guru pada masing-masing karakteristik dari KTSP.
Angket untuk variabel tanggapan guru diberikan kepada guru yang
menjadi sampel penelitian. Angket juga digunakan untuk mengumpulkan
53
data tentang perencanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Penggunaan angket ini dengan tujuan untuk mengetahui apa saja yang
telah dilakukan dan belum dilakukan oleh guru dalam perencanaan
pembelajaran. Penggunaan angket akan mempersingkat waktu karena hal-
hal yang akan ditanyakan jumlahnya cukup banyak. Angket untuk
pengumpulan data mengenai tanggapan guru terhadap KTSP dan
perencanaan pembelajaran diberikan kepada guru yang menjadi sampel
penelitian.
Untuk mengumpulkan data mengenai pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian hasil pembelajaran digunakan angket yang diberikan kepada
siswa yang menjadi sampel penelitian. Penggunaan angket karena jumlah
siswa yang menjadi sampel jumlahnya cukup banyak sehingga angket
digunakan untuk mempersingkat waktu pengambilan data. Pemilihan
responden siswa untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian hasil pembelajaran karena siswa dianggap tahu keadaan
sebenarnya di lapangan. Siswa terlibat langsung dalam pelaksanaan
pembelajaran dan kegiatan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan
oleh guru. Siswa telah melaksanakan pembelajaran selama beberapa
semester sehingga dianggap mengetahui banyak hal berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran yang telah
dilakukan.
Instrumen angket yang digunakan disusun berdasarkan kisi-kisi
instrumen sebagai berikut:
54
Tabel 2. Kisi-kisi instrumen angket Variabel Sub variabel Indikator Butir
Instrumen Responden
A. Tanggapan guru
a. Perencanaan pembelajaran
b. Pelaksanaan
pembelajaran
c. Penilaian hasil pembelajaran
a. Keleluasaan penentuan Visi, misi, dan tujuan sekolah.
b. Keleluasaan penentuan silabus
c. Keleluasaan penentuan RPP
d. Keleluasaan penentuan mulok
e. Keleluasaan penentuan program pembelajaran
a. Variasi metode
pembelajaran b. Pembelajaran
remedial c. Pembelajaran
pengayaan a. Variasi bentuk
dan jenis penilaian
b. Penilaian dengan acuan kriteria
1,2,3,4 5,6,7,8 9,10,11,12,13 14,15,16,17 18,19,20,21, 22,23 24,25,26,27 28,29,30 31,32,33 34,35 36,37,38,39, 40
Guru
B. Perencanaan pembelajaran
1. Penyiapan silabus
a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
b. Mengidentifikasi materi pokok pembelajaran
c. Menyusun RPP d. Mempersiapkan
media pembelajaran
e. Menentukan alokasi waktu
f. Mempersiapkan sumber belajar
1,2,3 4,5,6,7 8,9,10,11 12,13,14,15 16,17,18,19 20,21
Guru
55
2. Penyiapan program
3. Penyiapan sistem penilaian
a. Mempersiapkan program tahunan, program semester, program mingguan /harian
b. Mempersiapkan program pengayaan dan remedial
a. Menentukan
indikator pencapaian kompetensi
b. Mempersiapkan instrumen penilaian
22,23,24,25,26 27,28,29,30 31,32 33,34,35,36,37,38,39,40
C. PelaksanaanPembelajaran
1. Pembelajaran di kelas
2. Pembelajaran remedial
3. Pembelajaran pengayaan
a. Penyampaian materi
b. Penggunaan metode pembelajaran
c. Pemanfaatan sumber belajar
d. Pengelolaan kelas
e. Interaksi guru dan siswa
f. Penggunaan alat g. Kesehatan dan
keselamatan kerja
a. Pelaksanaan
Pembelajaran remedial
a. Pelaksanaam
Pembelajaran pengayaan
1,2,3,4,5,6,7 8,9,10,11 12,13,14 15,16,17 18,19,20 21,22,23 24,25,26 27,28,29,30,31,32 33,34,35
Siswa
56
D. Penilaian hasil belajar
a. Ulangan harian
b. Ulangan
mid semester
c. Ulangan
akhir semester
a. Pretest dan Post test
b. Materi c. Teknik penilaian d. Acuan kriteria e. Pelaporan hasil
penilaian a. Materi b. Teknik
penilaian c. Pelaporan hasil
penilaian a. Teknik
penilaian b. Pelaporan hasil
penilaian
1,2,3,4 5,6 7,8,9 10,11 12,13,14 16,17 15,18,19 20,21,22,23 24,25,26 27,28,29,30
Siswa
Untuk melengkapi data dan untuk pengecekan jawaban dari angket
maka digunakan wawancara. Wawancara dilakukan dengan Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika
Industri. Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur yaitu wawancara dengan menggunakan pedoman
wawancara yang berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan (Pedoman wawancara terlampir). Wawancara dilakukan
dengan tatap muka dengan Ketua Program Keahlian Elektronika Industri
dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum untuk mengumpulkan data
meliputi data tentang tanggapan guru terhadap KTSP, perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar yang
dilakukan guru. Pemilihan responden Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum karena responden dianggap mengetahui dengan baik terhadap
57
penyusunan, pengembangan, dan pelaksanaan KTSP di Sekolah masing-
masing. Pemilihan responden Ketua Program Keahlian Elektronika
Industri karena responden dianggap mengetahui dengan baik terhadap apa
yang dikerjakan guru-guru dalam implementasi KTSP pada Program
Keahlian Elektronika Industri di sekolah masing-masing.
2. Validitas instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan
data harus memenuhi persyaratan validitas. Penggunaan instrumen yang
valid dalam penelitian bertujuan agar data yang terkumpul juga diharapkan
valid. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui validitas dari instrumen.
Validitas yang harus dipenuhi pada instrumen penelitian ini adalah validitas
konstruksi karena instrumen yang digunakan adalah instrumen nontest.
Untuk menguji validitas konstruksi digunakan pendapat dari ahli (judment
experts). Pada setiap instrumen baik test maupun nontest terdapat butir-
butir (item) pertanyaan atau pernyataan. Untuk menguji validitas butir-
butir instrumen lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan dengan ahli
selanjutnya diujicobakan dan dianalisis dengan analisis item. Analisis butir
menggunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus
sebagai berikut
( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN
YXXYNrxyΣ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
Keterangan :
58
rXY : Koefisien korelasi variabel x dan y
N : jumlah butir
ΣXY : jumlah perkalian skor total dengan skor item
X : skor item
Y : skor total
Setelah rxy hitung ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan tabel
untuk mengetahui butir yang sahih dan tidak sahih. Dengan pedoman bila
r hitung ≥ r tabel pada signifikansi 5% maka butir item valid, dan bila r
hitung < r tabel maka item itu tidak valid. Yang digunakan dalam
pengumpulan data adalah butir yang valid.
Cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui validitas butir
adalah dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS.12 for
windows. Untuk pengujian validitas butir pada penelitian ini
menggunakan bantuan komputer menggunakan program SPSS.12 for
windows. Pemilihan bantuan komputer karena data yang akan
dikumpulkan jumlahnya cukup banyak sehingga akan membutuhkan
waktu yang lama jika dilakukan secara manual.
3. Reliabilitas instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk mengumpulkan
data juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas. Penggunaan instrumen
yang reliabel diharapkan untuk mendapatkan data penelitian yang juga
reliabel. Untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen maka dilakukan uji
59
reliabilitas. Tingkat reliabilitas instrumen ditentukan berdasarkan
koefisien reliabilitas yang dimilikinya. Uji realibilitas untuk instrumen
penelitian ini menggunakan rumus alpha karena instrumen yang
digunakan adalah angket dengan skala 1- 4 dan bukan 1 dan 0. Menurut
Suharsimi Arikunto (1992:164), rumus alpha digunakan untuk mencari
reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau
bentuk uraian. Adapun rumus alpha yang dimaksud menurut Anas
Sudijono (2007:208) adalah sebagai berikut:
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
SSt
i
nnr 2
2
11 11
Keterangan :
11r : Koefisien reliabilitas instrumen
n : Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 : Bilangan konstan
∑ 2iS : Jumlah varians butir
2tS : Varians total
Rumus yang digunakan untuk mengetahui varians adalah
2S =
( )
NNXX
22 ∑−∑
N : jumlah responden
Cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui koefisien
reliabilitas adalah dengan bantuan komputer menggunakan program
60
SPSS.12 for windows. Perhitungan yang digunakan pada penelitian ini
adalah perhitungan menggunakan bantuan komputer menggunakan
program SPSS.12 for windows. Pemilihan bantuan komputer karena data
yang akan dikumpulkan jumlahnya cukup banyak sehingga akan
membutuhkan waktu yang lama jika dilakukan secara manual. Apabila
koefisien reliabilitas telah diketahui, kemudian diinterpretasikan dengan
sebuah patokan. Menurut Anas Sudijono (2007:209) pemberian
interpretasi terhadap koefisien reliabilitas tes pada umumnya digunakan
patokan yaitu apabila koefisien reliabilitas tes sama dengan atau lebih
besar daripada 0,70 berarti tes yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan
telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable). Apabila koefisien
reliabilitas lebih kecil daripada 0,70 berarti tes yang sedang diuji
reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang tinggi (un-
reliable).
E. Teknik uji kebenaran data
Uji kebenaran data penting dilakukan agar supaya data dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Uji kebenaran data menggunakan teknik
trianggulasi. Trianggulasi dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian
yang diperoleh dengan beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda. Pada
penelitian ini trianggulasi dilakukan dengan pengecekan data yang diperoleh
dari angket dengan data yang diperoleh dengan wawancara dan juga dengan
dokumen KTSP yang diperoleh dalam penelitian.
61
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
deskriptif kuantitatif. Analisis data diarahkan untuk menjawab pertanyaan dan
tidak untuk menguji hipotesis. Kesimpulan yang dibuat tidak berlaku untuk
umum dan hanya berlaku untuk sampel penelitian dimana penelitian dilakukan.
Untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yaitu variabel tanggapan guru,
variabel perencanaan pembelajaran, variabel pelaksanaan pembelajaran, dan
variabel penilaian hasil belajar digunakan rata-rata ideal dan deviasi standar
ideal = simpangan baku ideal sebagai acuan kriteria dengan empat kriteria
menurut Djemari Mardapi (2008:123) sebagai berikut:
Tabel 3. Kriteria Penilaian
No Interval nilai Interpretasi
1. X ≥ X i + 1.SBi Sangat Baik
2. X i + 1.SBi > X ≥ X i Baik
3. X i > X ≥ X i – 1.SBi Cukup baik
4. X < X i – 1.SBi Kurang baik
Keterangan :
X = Skor responden
X i = Rerata / mean ideal
SBi = Simpangan Baku ideal
X i = ½ ( Skor ideal tertinggi + skor ideal terendah )
SBi = 1/6 ( Skor ideal tertinggi – skor ideal terendah)
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN
Untuk memperoleh data penelitian digunakan angket dan wawancara.
Angket yang digunakan sebelumnya dilakukan uji validitas melalui expert
judgement. Ahli yang diminta untuk melakukan judgement adalah Bapak Dr.
Edy Supriyadi, M.Pd dan Bapak Haryanto, M.Pd, MT. Saran-saran yang
diberikan oleh Bapak Dr. Edy Supriyadi, M.Pd adalah (1) penambahan
indikator visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan pada instrumen untuk
variabel tanggapan guru terhadap KTSP; (2) penggunaan model skala likert
dengan 4 pilihan jawaban; (3) perbaikan pada subvariabel penilaian hasil
pembelajaran menjadi ulangan harian, ulangan mid semester, dan ulangan
akhir semester; dan (5) perbaikan kalimat yang ada pada butir angket. Saran-
saran yang diberikan oleh Bapak Haryanto, M.Pd, MT adalah (1) pada angket
jangan ada butir instrumen yang rancu; (2) butir instrumen dibuat untuk satu
masalah, (3) pernyataan dibuat sederhana dengan bentuk SPOK, (4) bahasa
yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang benar dan baku, dan (5)
pernyataan yang dibuat harus benar-benar sesuai dengan panduan KTSP.
Angket yang sudah diperbaiki sesuai saran kemudian dikembalikan kepada
para ahli. Ahli akan mengkoreksi kembali dan memberikan judgement bahwa
angket telah siap untuk digunakan. Angket yang digunakan pada penelitian ini
telah mendapatkan judgement dari kedua ahli bahwa angket telah siap untuk
digunakan.
62
63
Angket terdiri dari 4 bagian yaitu angket untuk variabel tanggapan guru
terhadap KTSP, angket untuk variabel perencanaan pembelajaran, angket
untuk variabel pelaksanaan pembelajaran, dan angket untuk variabel penilaian
hasil pembelajaran. Angket untuk variabel tanggapan guru terhadap KTSP dan
angket untuk variabel perencanaan pembelajaran diberikan kepada para guru
bidang produktif sedangkan angket untuk variabel pelaksanaan pembelajaran
dan angket untuk variabel penilaian hasil pembelajaran diberikan kepada
siswa/siswi kelas 2 yang menjadi responden di SMK N 2 Depok dan SMK
Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur dengan
berpatokan pada pedoman wawancara. Pedoman wawancara terdiri dari garis-
garis besar pertanyaan yang akan ditanyakan pada responden. Hasil
wawancara hanya akan digunakan untuk mendukung data yang diperoleh dari
angket penelitian.
Deskripsi hasil penelitian untuk masing-masing variabel akan dijelaskan
pada penjelasan berikut:
1. Tanggapan guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Jumlah butir instrumen untuk variabel tanggapan guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah 40 butir dengan 4
pilihan jawaban model skala likert. Skor yang diberikan adalah satu sampai
dengan empat. Angket diberikan kepada bapak/ibu guru SMK program
keahlian Elektronika Industri yaitu 10 Guru bidang produktif dari SMK N 2
Depok dan 5 Guru bidang produktif dari SMK Muhamadiyah Prambanan.
Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk mencari validitas dan
reliabilitas instrumen dengan menggunakan program SPSS12.0 for
64
Windows. Harga kritik tabel dari korelasi product moment untuk jumlah
responden sama dengan 15 dengan taraf kepercayaan 95% adalah 0,514.
Butir soal dinyatakan sahih apabila nilai rxy hitung lebih besar dari 0,514.
Hasil perhitungan validitas butir dari 40 butir soal menunjukkan
bahwa 22 butir soal dinyatakan sahih dan 18 butir soal dinyatakan gugur.
Hasil perhitungan koefisien alpha dari butir soal sahih adalah 0.933
sehingga instrumen dinyatakan reliable atau memiliki reliabilitas tinggi
karena lebih besar dari 0,70. Data yang digunakan untuk data penelitian
adalah data dari butir soal yang dinyatakan sahih.
Skor ideal tertinggi adalah 22 x 4 = 88 dan skor ideal terendah adalah
22 x 1 = 22. Mean ideal (Mi) untuk variabel tanggapan guru terhadap
KTSP adalah Mi =½(88+22)=55 sedangkan Standar Deviasi ideal (SDi)
adalah SDi = 1/6 (88-22)=11. Rentang skor dan kategori penilaian untuk
variabel tanggapan guru terhadap KTSP adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Kriteria penilaian variabel Tanggapan guru terhadap KTSP No Rentang Skor Interpretasi 1 X ≥ 66 Sangat Baik 2 66 > X ≥ 55 Baik 3 55 > X ≥ 44 Cukup Baik 4 X < 44 Kurang baik
a. SMK N 2 Depok
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data di SMK N 2
Depok menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh adalah 88 dan
skor terendah yang diperoleh adalah 58. Dari hasil perhitungan dengan
SPSS 12.0 diperoleh hasil yaitu harga mean sebesar 66.8, median sebesar
65
65.5, modus sebesar 58, standar deviasi sebesar 8.57, dan varians sebesar
73.5. Tabel penyebaran data dan histogram untuk variabel tanggapan
guru terhadap KTSP ditunjukkan pada tabel dan gambar berikut:
Tabel 5. Distribusi data tanggapan guru terhadap KTSP di SMK N 2 Depok
No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 66 Sangat Baik 5 50
2 66 > X ≥ 55 Baik 5 50
3 55 > X ≥ 44 Cukup Baik 0 0
4 X < 44 Kurang Baik 0 0
Jumlah 10 100
0
10
20
30
40
50
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 1. Histogram variabel tanggapan guru terhadap KTSP
Di SMK N 2 Depok
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
tanggapan guru terhadap KTSP di SMK N 2 Depok Program Keahlian
Elektronika Industri adalah sangat baik. Dari 10 guru yang menjadi subjek
penelitian, 5 guru atau 50% guru memberikan tanggapan baik terhadap
KTSP dan 5 guru atau 50% guru memberikan tanggapan sangat baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika Industri di
SMK N 2 Depok, diketahui bahwa Bapak/Ibu guru bidang produktif
66
memperoleh penjelasan tentang KTSP dari penjelasan yang diberikan oleh
pengawas dari dinas pendidikan kabupaten, penjelasan dari direktorat
pendidikan pusat, penataran dari LPMP dan sosialisasi dari wakil kepala
sekolah. Menurut bapak/ibu guru dengan KTSP sekolah lebih memiliki
kewenangan untuk untuk menyusun kurikulum sesuai dengan kemampuan
dan potensi yang dimiliki, sekaligus juga menyesuaikan dengan
permintaan dari Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Dalam penentuan
muatan lokal, komite sekolah diminta pertimbangan dan juga persetujuan
untuk legalitasnya.
b. SMK Muhamadiyah Prambanan
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data di SMK
Muhamadiyah Prambanan menunjukkan bahwa skor tertinggi yang
diperoleh adalah 71 dan skor terendah yang diperoleh adalah 63. Dari
hasil perhitungan dengan SPSS 12.0 diperoleh hasil yaitu harga mean
sebesar 67, median sebesar 67, modus sebesar 63, standar deviasi sebesar
2.9, dan varians sebesar 8.5. Tabel penyebaran data dan histogram
ditunjukkan pada tabel dan gambar sebagai berikut:
Tabel 6. Distribusi data tanggapan guru terhadap KTSP di SMK Muhamadiyah Prambanan
No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 66 Sangat Baik 3 60
2 66 > X ≥ 55 Baik 2 40
3 55 > X ≥ 44 Cukup Baik 0 0
4 X < 44 Kurang Baik 0 0
Jumlah 5 100
67
0
10
20
30
40
50
60
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 2. Histogram variabel tanggapan guru terhadap KTSP
Di SMK Muhamadiyah Prambanan
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
tanggapan guru terhadap KTSP di SMK Muhamadiyah Prambanan
program keahlian Elektronika Industri adalah sangat baik. Dari 5 guru
yang menjadi subjek penelitian, 3 guru atau 60% guru memberikan
tanggapan sangat baik terhadap KTSP dan 2 guru atau 40% guru
memberikan tanggapan baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika
Industri di SMK Muhamadiyah Prambanan, diketahui bahwa penjelasan
tentang KTSP diperoleh dari workshop dengan pemberi materi yaitu
ahli/pakar dari dunia pendidikan dan dari dunia industri yang dihadiri oleh
seluruh Bapak/Ibu guru. Hal ini berarti bapak/ibu guru antusias untuk
mengikuti penjelasan tentang KTSP. Menurut mereka dengan KTSP
sekolah lebih memiliki kewenangan untuk mengembangkan sekolah sesuai
dengan sumber daya yang ada. Dalam penentuan muatan lokal, sekolah
memberikan usulan-usulan kemudian dari pihak komite sekolah
68
mengamati dan mengkoreksi usulan tersebut. Muatan lokal disahkan
setelah terjadi kesepakatan dari sekolah dan komite sekolah.
2. Perencanaan pembelajaran
Jumlah butir instrumen untuk variabel perencanaan pembelajaran
adalah 40 butir dengan 4 pilihan jawaban model skala likert. Skor yang
diberikan adalah satu sampai dengan empat. Angket diberikan kepada
bapak/ibu guru SMK program keahlian Elektronika Industri yaitu 10 Guru
bidang produktif dari SMK N 2 Depok dan 5 Guru bidang produktif dari
SMK Muhamadiyah Prambanan. Data penelitian yang diperoleh digunakan
untuk mencari validitas dan reliabilitas instrumen dengan menggunakan
program SPSS12.0 for Windows. Harga kritik tabel dari korelasi product
moment untuk jumlah responden sama dengan 15 dengan taraf
kepercayaan 95% adalah 0,514. Butir soal dinyatakan sahih apabila nilai rxy
hitung lebih besar dari 0,514.
Hasil perhitungan validitas butir dari 40 butir soal menunjukkan
bahwa 26 butir soal dinyatakan sahih dan 14 butir soal dinyatakan gugur.
Hasil perhitungan koefisien alpha dari butir soal sahih adalah 0,951
sehingga instrumen dinyatakan reliable atau memiliki reliabilitas tinggi
karena lebih besar dari 0,70. Data yang digunakan untuk data penelitian
adalah data dari butir soal yang dinyatakan sahih.
Skor ideal tertinggi adalah 26 x 4 = 104 dan skor ideal terendah
adalah 26 x 1 = 26. Mean ideal (Mi) untuk variabel perencanaan
pembelajaran adalah Mi =½(104+26) = 65 sedangkan Standar Deviasi ideal
69
(SDi) adalah SDi = 1/6 (104-26) = 13. Rentang skor dan kategori penilaian
untuk variabel perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 7. Kriteria penilaian variabel Perencanaan pembelajaran No Rentang Skor Interpretasi
1 X ≥ 78 Sangat Baik
2 78 > X ≥ 65 Baik
3 65 > X ≥ 52 Cukup Baik
4 X < 52 Kurang baik
a. SMK N 2 Depok
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data di SMK N 2
Depok menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan
skor terendah yang diperoleh adalah 71. Dari hasil perhitungan dengan
SPSS 12.0 diperoleh hasil yaitu harga mean sebesar 85.1, median sebesar
80.5, modus sebesar 71, standar deviasi sebesar 10.8, dan varians sebesar
116,67. Tabel penyebaran data dan histogram untuk variabel perencanaan
pembelajaran ditunjukkan pada tabel dan gambar sebagai berikut:
Tabel 8. Distribusi data Perencanaan pembelajaran SMK N 2 Depok No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 78 Sangat Baik 7 70
2 78 > X ≥ 65 Baik 3 30
3 65 > X ≥ 52 Cukup Baik 0 0
4 X < 52 Kurang Baik 0 0
Jumlah 10 100
70
0
10
20
30
40
50
60
70
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 3. Histogram Perencanaan Pembelajaran Di SMK N 2 Depok
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
perencanaan pembelajaran di SMK N 2 Depok Program Keahlian
Elektronika Industri adalah sangat baik. Dari 10 guru Program Keahlian
Elektronika Industri, 7 guru atau 70 % guru menunjukkan perencanaan
pembelajarannya sangat baik dan 3 guru atau 30% guru menunjukkan
perencanaan pembelajarannya baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika
Industri di SMK N 2 Depok, diketahui bahwa bapak/ibu guru telah
menyusun silabus dan RPP untuk persiapan mengajar. Penyusunan silabus
dan RPP didasarkan pada metode mengadaptasi dan mengadopsi dari
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 1999 dan kurikulum 2004. Dalam
penyusunan silabus dan RPP tersebut juga dilakukan analisis untuk
penyesuaian dengan standar yang telah ditetapkan. Penyusunan silabus
melibatkan guru-guru dalam kelompok mata pelajaran sedangkan
penyusunan RPP dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran.
71
Materi untuk menyusun bahan ajar diperoleh dari buku-buku yang
diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Materi juga diperoleh dari
penataran atau Diklat yang diikuti oleh bapak/ibu guru dalam berbagai
kesempatan.
b. SMK Muhamadiyah Prambanan
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data di SMK
Muhamadiyah Prambanan menunjukkan bahwa skor tertinggi yang
diperoleh adalah 96 dan skor terendah yang diperoleh adalah 64. Dari hasil
perhitungan dengan program SPSS 12.0 for windows diperoleh hasil yaitu
harga mean sebesar 80, median sebesar 85, modus sebesar 64, standar
deviasi sebesar 13.17, dan varians sebesar 173.5. Tabel penyebaran data
dan histogram untuk variabel perencanaan pembelajaran ditunjukkan pada
tabel dan gambar sebagai berikut:
Tabel 9. Distribusi data Perencanaan pembelajaran di SMK Muh. Prambanan
No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 78 Sangat Baik 3 60
2 78 > X ≥ 65 Baik 2 40
3 65 > X ≥ 52 Cukup Baik 0 0
4 X < 52 Kurang Baik 0 0
Jumlah 5 100
72
0
10
20
30
40
50
60
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 4. Histogram variabel Perencanaan pembelajaran di SMK Muhamadiyah Prambanan
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
perencanaan pembelajaran di SMK Muh. Prambanan Program Keahlian
Elektronika Industri adalah sangat baik. Dari 5 guru Program Keahlian
Elektronika Industri, 3 guru atau 60% guru menunjukkan perencanaan
pembelajarannya adalah sangat baik dan 2 guru atau 40% guru
menunjukkan perencanaan pembelajarannya adalah baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Wakil Kepala
Sekolah Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika
Industri di SMK Muhamadiyah Prambanan diketahui bahwa Bapak/Ibu
guru telah mempersiapkan silabus dan RPP sebagai perencanaan
pembelajaran. Bapak/Ibu guru dilibatkan secara aktif untuk menyusun
silabus dan RPP tersebut. Masing-masing kelompok guru normatif,
adaptif, dan produktif membahas silabus sesuai dengan mata pelajarannya
dengan berpatokan pada standar-standar dari BSNP. Untuk penyusunan
RPP dilakukan oleh masing-masing guru. Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum memberikan format baku RPP kepada masing-masing guru.
73
Bapak/ibu guru membuat RPP sesuai dengan format yang diberikan
dengan acaun RPP pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Materi
untuk menyusun bahan ajar diperoleh dari berbagai sumber yaitu dari buku
yang sudah ada dan juga dari internet.
3. Pelaksanaan pembelajaran
Jumlah butir instrumen untuk variabel pelaksanaan pembelajaran
adalah 35 butir dengan 4 pilihan jawaban model skala likert. Skor yang
diberikan adalah satu sampai dengan empat. Angket diberikan kepada
siswa/siswi kelas 2 SMK program keahlian Elektronika Industri di
kabupaten sleman yaitu 31 siswa/siswi dari SMK N 2 Depok dan 22
siswa/siswi dari SMK Muhamadiyah Prambanan. Data penelitian yang
diperoleh, digunakan untuk mencari validitas dan reliabilitas instrumen
dengan menggunakan program SPSS12.0 for Windows. Harga kritik tabel
dari korelasi product moment yang digunakan adalah harga kritik tabel
untuk 50 responden karena dalam tabel tidak ada harga kritik untuk 53
responden. Harga kritik tabel untuk 50 responden dengan taraf
kepercayaan 95% adalah 0,279. Butir soal dinyatakan sahih apabila nilai rxy
hitung lebih besar dari 0,279.
Hasil perhitungan validitas butir dari 35 butir soal menunjukkan
bahwa 29 butir soal dinyatakan sahih dan 6 butir soal dinyatakan gugur.
Hasil perhitungan koefisien alpha dari butir soal sahih adalah 0,874
sehingga instrumen dinyatakan reliable atau memiliki reliabilitas tinggi
74
karena lebih besar dari 0,70. Data yang digunakan untuk data penelitian
adalah data dari butir soal yang dinyatakan sahih.
Skor ideal tertinggi adalah 29 x 4 = 116 dan skor ideal terendah
adalah 29 x 1 = 29. Mean ideal (Mi) untuk variabel pelaksanaan
pembelajaran adalah Mi =½(116+29) = 72,5 sedangkan Standar Deviasi
ideal (SDi) adalah SDi = 1/6 (116-29) = 14,5. Rentang skor dan kategori
penilaian untuk variabel pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 10. Kriteria penilaian variabel Pelaksanaan pembelajaran
No Rentang Skor Interpretasi
1 X ≥ 87 Sangat Baik
2 87 > X ≥ 72,5 Baik
3 72.5 > X ≥ 58 Cukup Baik
4 X < 58 Kurang baik
a. SMK N 2 Depok
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data di SMK N 2
Depok menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh adalah 100 dan
skor terendah yang diperoleh adalah 61. Dari hasil perhitungan dengan
SPSS 12.0 for windows diperoleh hasil yaitu harga mean sebesar 78.87,
median sebesar 78, modus sebesar 86, standar deviasi sebesar 9.5, dan
varians sebesar 91,38. Tabel penyebaran data dan histogram untuk
variabel pelaksanaan pembelajaran ditunjukkan pada tabel dan gambar
sebagai berikut:
75
Tabel 11. Distribusi data Pelaksanaan pembelajaran di SMK N 2 Depok
No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 87 Sangat Baik 5 16
2 87 > X ≥ 72,5 Baik 17 55
3 72,5 > X ≥ 58 Cukup Baik 9 29
4 X < 58 Kurang Baik 0 0
Jumlah 31 100
0
10
20
30
40
50
60
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 5. Histogram variabel Pelaksanaan Pembelajaran Di SMK N 2 Depok
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran di SMK N 2 Depok Program Keahlian
Elektronika Industri adalah baik. Dari 31 siswa/siswi kelas 2 SMK N 2
Depok Program Keahlian Elektronika Industri, 5 siswa/siswi atau 16%
siswa/siswi menyatakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah
sangat baik, 17 siswa/siswi atau 55% siswa/siswi menyatakan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan adalah baik, dan 9 siswa/siswi atau 29%
siswa/siswi menyatakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah
cukup baik.
76
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika Industri
diketahui bahwa metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh
bapak/ibu guru bervariasi dan disesuaikan dengan materi yang
disampaikan. Pembelajaran remedial dan pengayaaan juga telah dilakukan
oleh bapak/ibu guru. Waktu pelaksanaan pembelajaran remidial dan
pengayaan tergantung dari masing-masing guru. Pelaksanaan remedial
dilakukan oleh bapak/ibu guru dengan meluangkan waktu tersendiri dan
ada juga yang memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di rumah sebagai
pengganti remidial.
b. SMK Muh. Prambanan
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data dari 22
siswa/siswi kelas 2 Program Keahlian Elektronika Industri di SMK
Muhamadiyah Prambanan menunjukkan bahwa skor tertinggi yang
diperoleh adalah 95 dan skor terendah yang diperoleh adalah 56. Dari
hasil perhitungan dengan SPSS 12.0 for windows diperoleh hasil yaitu
harga mean sebesar 78.59, median sebesar 81.5, modus sebesar 84,
standar deviasi sebesar 10.91, dan varians sebesar 119. Tabel penyebaran
data dan histogram untuk variabel pelaksanaan pembelajaran ditunjukkan
pada tabel dan gambar sebagai berikut:
77
Tabel 12. Distribusi data Pelaksanaan pembelajaran di SMK Muh. Prambanan
No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 87 Sangat Baik 4 18
2 87 > X ≥ 72,5 Baik 13 59
3 72,5 > X ≥ 58 Cukup Baik 3 14
4 X < 58 Kurang Baik 2 9
Jumlah 22 100
0
10
20
30
40
50
60
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 6. Histogram variabel Pelaksanaan Pembelajaran
Di SMK Muhamadiyah Prambanan
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
pelaksanaan pembelajaran di SMK Muhamadiyah Prambanan Program
Keahlian Elektronika Industri adalah baik. Dari 22 siswa/siswi kelas 2
SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri, 4
siswa/siswi atau 18 % siswa/siswi menyatakan pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan adalah sangat baik, 13 siswa/siswi atau 59 % siswa/siswi
menyatakan baik, 3 siswa/siswi atau 14 % siswa/siswi menyatakan cukup
baik dan 2 siswa/siswi atau 9 % siswa/siswi menyatakan kurang baik
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika Industri
78
diketahui bahwa bapak/ibu guru menyesuaikan metode dan media
pembelajaran dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini berarti
metode dan media yang digunakan oleh bapak/ibu guru adalah bervariasi.
Pembelajaran remedial dan pengayaaan juga telah dilakukan oleh
bapak/ibu guru. Waktu pelaksanaan pembelajaran remidial tergantung dari
masing-masing guru. Ada guru yang meluangkan waktu tersendiri untuk
mengadakan remedial dan ada juga yang memberikan tugas-tugas untuk
dikerjakan di rumah. Pembelajaran pengayaan dilakukan oleh bapak/ibu
guru khususnya untuk materi praktek. Siswa/siswi diberikan pengayaan
dengan melibatkannya ke proyek-proyek dari sekolah seperti proyek dari
unit produksi.
4. Penilaian hasil pembelajaran
Jumlah butir instrumen untuk variabel penilaian hasil pembelajaran
adalah 30 butir dengan 4 pilihan jawaban model skala likert. Skor yang
diberikan adalah satu sampai dengan empat. Angket diberikan kepada
siswa/siswi kelas 2 SMK Program Keahlian Elektronika Industri di
kabupaten Sleman yaitu 31 siswa/siswi dari SMK N 2 Depok dan 22
siswa/siswi dari SMK Muhamadiyah Prambanan. Data penelitian yang
diperoleh, digunakan untuk mencari validitas dan reliabilitas instrumen
dengan menggunakan program SPSS12.0 for Windows. Harga kritik tabel
dari korelasi product moment yang digunakan adalah harga kritik tabel
untuk 50 responden karena dalam tabel tidak ada harga kritik untuk 53
79
responden. Harga kritik tabel untuk 50 responden dengan taraf
kepercayaan 95% adalah 0.297. Butir soal dinyatakan sahih apabila nilai rxy
hitung lebih besar dari 0,297.
Hasil perhitungan validitas butir dari 30 butir soal menunjukkan
bahwa 22 butir soal dinyatakan sahih dan 8 butir soal dinyatakan gugur.
Hasil perhitungan koefisien alpha dari butir soal sahih adalah 0.83 sehingga
instrumen dinyatakan reliable atau memiliki reliabilitas tinggi karena lebih
besar dari 0.70. Data yang digunakan untuk data penelitian adalah data dari
butir soal yang dinyatakan sahih.
Skor ideal tertinggi adalah 22 x 4 = 88 dan skor ideal terendah adalah
22 x 1 = 22. Mean ideal (Mi) untuk variabel penilaian hasil pembelajaran
adalah Mi =½(88+22) = 55 sedangkan Standar Deviasi ideal (SDi) adalah
SDi = 1/6 (88-22) = 11. Rentang skor dan kategori penilaian untuk variabel
perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Kriteria penilaian variabel Penilaian hasil pembelajaran
No Rentang Skor Interpretasi
1 X ≥ 66 Sangat Baik
2 66 > X ≥ 55 Baik
3 55 X ≥ 44 Cukup Baik
4 X < 44 Kurang baik
a. SMK N 2 Depok
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data di SMK N 2
Depok menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh adalah 81 dan
skor terendah yang diperoleh adalah 45. Dari hasil perhitungan dengan
80
SPSS 12.0 for windows diperoleh hasil yaitu harga mean sebesar 60.54,
median sebesar 58, modus sebesar 54, standar deviasi sebesar 8.9, dan
varians sebesar 80.25. Tabel penyebaran data dan histogram untuk
variabel penilaian hasil pembelajaran ditunjukkan pada tabel dan gambar
sebagai berikut:
Tabel 14. Distribusi data Penilaian hasil pembelajaran di SMK N 2 Depok
No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 66 Sangat Baik 9 29
2 66 > X ≥ 55 Baik 11 35.5
3 55 X ≥ 44 Cukup Baik 11 35.5
4 X < 44 Kurang Baik 0 0
Jumlah 31 100
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 7. Histogram variabel Penilaian Hasil Pembelajaran Di SMK N 2 Depok
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
penilaian hasil pembelajaran di SMK N 2 Depok Program Keahlian
Elektronika Industri adalah baik. Dari 31 siswa/siswi kelas 2 SMK N 2
Depok Program Keahlian Elektronika Industri, 9 siswa/siswi atau 29 %
81
siswa/siswi menyatakan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan
adalah sangat baik, 11 siswa/siswi atau 35.5 % siswa/siswi menyatakan
baik, dan 11 siswa/siswi atau 35.5 % siswa/siswi menyatakan cukup
baik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika Industri
diketahui bahwa penilaian hasil pembelajaran dilakukan untuk setiap
kompetensi dasar. Waktu pelaksanaan penilaian hasil pembelajaran
tergantung dari masing-masing guru. Ada guru yang melakukan
penilaian untuk setiap kompetensi dasar dan ada juga guru yang
melakukan penilaian yang merupakan gabungan dari beberapa
kompetensi dasar. Bentuk penilaian yang digunakan bapak/ibu guru
disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Bentuk tes yang digunakan
adalah tes tertulis, tes perbuatan dan juga penugasan.
b. SMK Muh. Prambanan
Data yang diperoleh setelah proses pengambilan data di SMK N 2
Depok menunjukkan bahwa skor tertinggi yang diperoleh adalah 77 dan
skor terendah yang diperoleh adalah 48. Dari hasil perhitungan dengan
SPSS 12.0 for windows diperoleh hasil yaitu harga mean sebesar 64,
median sebesar 63.5, modus sebesar 74, standar deviasi sebesar 7.9, dan
varians sebesar 62.85. Tabel penyebaran data dan histogram untuk
penilaian hasil pembelajaran ditunjukkan pada tabel dan gambar berikut:
82
Tabel 15. Distribusi data Penilaian hasil pembelajaran SMK Muh. Prambanan
No Rentang Skor Kategori Frekuensi %
1 X ≥ 66 Sangat Baik 8 36
2 66 > X ≥ 55 Baik 11 50
3 55 X ≥ 44 Cukup Baik 3 14
4 X < 44 Kurang Baik 0 0
Jumlah 22 100
05
101520253035404550
Kurang BaikCukup BaikBaikSangat Baik
Gambar 8. Histogram Variabel Penilaian Hasil Pembelajaran Di SMK Muhamadiyah Prambanan
Dari tabel distribusi data dan histogram diatas menunjukkan bahwa
penilaian hasil pembelajaran di SMK Muhamadiyah Prambanan Program
Keahlian Elektronika Industri adalah baik. Dari 22 siswa/siswi kelas 2
SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri,
8 siswa/siswi atau 36 % siswa/siswi menyatakan penilaian hasil
pembelajaran yang dilakukan adalah sangat baik, 11 siswa/siswi atau 50
% siswa/siswi menyatakan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan
adalah baik, dan 3 siswa/siswi atau 14 % siswa/siswi menyatakan
penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan adalah cukup baik.
83
Berdasarkan hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah
Bidang Kurikulum dan Ketua Program Keahlian Elektronika Industri
diketahui bahwa penilaian hasil pembelajaran dilakukan untuk setiap
kompetensi dasar. Waktu pengambilan nilai ada yang setiap kompetensi
dasar di lakukan penilaian dan ada juga yang dilakukan penilaian yang
merupakan gabungan dari beberapa kompetensi dasar. Bentuk penilaian
yang dilakukan berupa tes tertulis dan tes praktek. Jenis tagihan yang
digunakan berupa tugas-tugas dan portofolio.
B. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1. Tanggapan guru terhadap KTSP
KTSP merupakan suatu kurikulum yang memberikan kewenangan
kepada masing-masing sekolah untuk mengembangkan kurikulumnya sesuai
dengan potensi dan sumber daya yang dimiliki. KTSP adalah kurikulum
operasional yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan
(SKL) dan standar isi yang dtentukan oleh BSNP. Dalam KTSP sekolah
diberi kewenangan untuk menentukan muatan lokal sesuai dengan potensi,
tuntutan, dan kebutuhan masing-masing dan juga sumber daya yang dimiliki
sekolah.
Pada penelitian yang dilakukan di SMK N 2 Depok Program
Keahlian Elektronika Industri diketahui bahwa tanggapan guru terhadap
KTSP adalah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata skor yang
diperoleh dari Bapak/Ibu guru yang menjadi subjek penelitian yaitu
84
sebesar 66,8. Dari 10 guru yang menjadi subjek penelitian, 5 guru atau 50
% guru memberikan tanggapan sangat baik terhadap KTSP dan 5 guru
atau 50% guru memberikan tanggapan baik. Menurut pendapat bapak/ibu
guru, dengan KTSP sekolah lebih memiliki kewenangan untuk untuk
menyusun kurikulum meliputi penentuan visi, misi, dan tujuan sekolah,
penyusunan silabus dan RPP dan juga penyusunan rencana penilaian hasil
pembelajaran. Komite sekolah diminta pertimbangan dan juga persetujuan
atas usulan dari sekolah dalam rangka penentuan muatan lokal. Dalam
penentuan muatan lokal, bapak/ibu guru kurang setuju jika penentuan
muatan lokal didasarkan pada potensi dari siswa. Hal ini disebabkan
karena kesulitan dalam mengetahui potensi dari seluruh siswa. Potensi
yang ada pada masing-masing siswa tentunya akan berbeda satu dengan
yang lainnya. Penentuan salah satu muatan lokal belum tentu sesuai
dengan potensi yang ada pada sebagaian siswa walaupun untuk sebagian
siswa yang lain mungkin sesuai. Jika penentuan berdasarkan potensi pada
siswa maka akan terlalu banyak muatan lokal yang dilaksanakan. Untuk
mengembangkan potensi yang ada pada diri siswa maka ada program
pengembangan diri melalui ekstrakurukuler maupun program yang
lainnya. Penentuan muatan lokal pendingin didasarkan pada kebutuhan
DUDI pada waktu siswa melaksanakan praktik industri. Para siswa banyak
yang melakukan praktik industri pada industri yang berhubungan dengan
pendingin.
85
Pada penelitian yang dilakukan di SMK Muhamadiyah Prambanan
Program Keahlian Elektronika Industri diketahui bahwa tanggapan guru
terhadap KTSP adalah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari skor yang
diperoleh dari Bapak/Ibu guru yang menjadi subjek penelitian yaitu
sebesar 67. Dari 5 guru yang menjadi subjek penelitian, 3 guru atau 60%
guru memberikan tanggapan sangat baik dan 2 guru atau 40% guru
memberikan tanggapan baik terhadap KTSP. Menurut mereka dengan
KTSP sekolah lebih memiliki kewenangan untuk menysusun kurikulum
dan juga untuk mengembangkan sekolah sesuai dengan sumber daya yang
ada. Dalam penentuan muatan lokal, sekolah memberikan usulan-usulan
kemudian dari pihak komite sekolah mengamati dan mengkoreksi usulan
tersebut. Muatan lokal disahkan setelah terjadi kesepakatan dari sekolah
dan komite sekolah. Pada penentuan muatan lokal tidak didasarkan pada
potensi yang dimiliki oleh siswa tetapi didasarkan pada tuntutan dari
masyarakat. Penentuan muatan lokal Audio Video didasarkan pada
pendapat umum di masyarakat yang menganggap bahwa siswa dari
program elektronika menguasai pengetahuan mengenai elektronika
khususnya yang berkaitan dengan peralatan elektronika.
2. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran merupakan rencana kegiatan pembelajaran
yang menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar
86
isi dan dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan penjabaran lebih lanjut
dari silabus, dan merupakan komponen penting dari KTSP, yang
pengembangannya harus dilakukan secara profesional. Pembelajaran perlu
direncanakan dengan memperhatikan berbagai komponen pembelajaran
yaitu standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, indikator
pencapaian hasil belajar, skenario pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran. RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran baik di kelas, laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap
Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP
memuat hal-hal yang langsung terkait dengan aktivitas pembelajaran dalam
upaya pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Perencanaan media pembelajaran merupakan suatu hal yang perlu
dilakukan agar materi dapat di sampaikan dengan baik kepada peserta didik.
Kemampuan guru dalam merencanakan media pembelajaran harus
diimbangai dengan kemampuan dalam merealisasikan media yang sudah
direncanakan dengan baik. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki
disekolah bukan merupakan penghalang bagi guru untuk membuat media
pembelajaran karena media pembelajaran dapat dibuat secara mandiri oleh
masing-masing guru dengan kemampuan yang dimilikinya.
Pada penelitian yang dilakukan di SMK N 2 Depok Program Keahlian
Elektronika Industri, diketahui bahwa perencanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh bapak/ibu guru di sekolah tersebut telah dilakukan dengan
sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari skor rata-rata yang diperoleh yaitu
87
85,1. Dari 10 guru yang menjadi subjek penelitian diketahui 7 guru atau 70
% guru menunjukkan perencanaan pembelajarannya sangat baik dan 3 guru
atau 30% guru menunjukkan perencanaan pembelajarannya baik.
Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh bapak/ibu guru meliputi
penyiapan silabus, penyiapan RPP, penyiapan penilaian hasil pembelajaran,
dan rencana pembelajaran remedial dan pengayaan. Penyusunan silabus dan
RPP dilakukan bapak/ibu guru dengan menggunakan metode adaptasi dan
adopsi dari kurikulum sebelumya yaitu Kurikulum 1999 dan Kurikulum
2004. Untuk penyusunan silabus dan RPP diserahkan ke guru-guru masing-
masing dengan menggunakan rambu-rambu yang diberikan dari dinas
pendidikan. Penyusunan silabus dan RPP tersebut semua diserahkan ke
bapak/ibu guru yang mengambil kompetensi masing-masing karena
bapak/ibu guru yang lebih tahu masalah materi pokok, strategi
pembelajaran, media yang digunakan, dan juga alokasi waktu untuk masing-
masing kompetensi dasar. Media pembelajaran yang digunakan oleh
Bapak/Ibu Guru adalah media papan tulis, spesimen, model, dan media
berbantuan komputer walaupun terbatas. Untuk media flowchart, audio,
maupun audio visual belum digunakan. Media ini sebenarnya bisa dibuat
oleh masing-masing guru karena guru telah memperoleh pengetahuan baik
dari bangku kuliah maupun dari pengalaman yang diperolehnya.
Pada penelitian yang dilakukan di SMK Muhamadiyah Prambanan
Program Keahlian Elektronika Industri, diketahui bahwa perencanaan
pembelajaran yang dilakukan oleh bapak/ibu guru di sekolah tersebut telah
88
dilakukan dengan sangat baik. Hal ini dapat diketahui dari skor rata-rata
yang diperoleh yaitu 80. Dari 5 guru yang menjadi subjek penelitian, 3 guru
atau 60% guru menunjukkan perencanaan pembelajarannya adalah sangat
baik, 2 guru atau 40% guru menunjukkan perencanaan pembelajarannya
adalah baik. Bapak/Ibu guru dilibatkan secara aktif untuk menyusun silabus
dan RPP dimana masing-masing kelompok guru baik normatif, adaptif, dan
produktif membahas silabus sesuai dengan mata pelajarannya dengan
berpatokan pada standar-standar dari BSNP. Untuk penyusunan RPP
dilakukan oleh masing-masing guru dengan format yang baku dari BSNP.
Dalam pembuatan RPP, bapak/ibu guru berpatokan pada RPP yang telah
dibuat pada saat masih menggunakan kurikulum sebelumnya yaitu KBK.
RPP tersebut diperbaiki dan disesuaikan dengan silabus dan standar dari
BSNP. Metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh bapak/ibu
guru juga tercantum dalam RPP yang sudah dibuat.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaan
pembelajaran peran guru adalah sangat penting agar siswa dapat
memperoleh pengetahuan dan pemahaman tentang materi pembelajaran
yang menuju pada penguasaan kompetensi dasar. Guru perlu menciptakan
situasi yang kondusif dan harmonis sehingga materi pembelajaran menjadi
menarik dan tidak membosankan. Untuk kepentingan tersebut maka guru
89
harus mampu sebagai fasilitator yang tugasnya tidak hanya menyampaikan
informasi tetapi juga mampu memahami siswa dengan berbagai
keunikannya agar mampu membantu kesulitan belajar siswa. Penggunaan
metode dan media pembelajaran yang variatif akan membuat pelaksanaan
pembelajaran lebih menarik sehingga akan memotivasi siswa untuk belajar.
Pada penelitian yang dilakukan di SMK N 2 Depok diketahui bahwa
pelaksanaan pembelajaran pada Program Keahlian Elektronika Industri
telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang
diperoleh menurut siswa yaitu 78,87. Dari 31 siswa/siswi yang menjadi
subjek penelitian terdapat 5 siswa atau 16% siswa menyatakan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan adalah sangat baik, 17 siswa atau 55 % siswa
menyatakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah baik, dan 9
siswa atau 29 % siswa menyatakan pelaksanaan pembelajaran yang
dilakukan adalah cukup baik. Guru menggunakan metode dan media
pembelajaran yang variatif yang disesuaikan dengan materi yang
disampaikan. Interaksi guru dengan siswa juga terjadi dengan harmonis.
Pembelajaran remedial dan pengayaan juga sudah dilakukan yaitu dengan
menyediakan waktu khusus dan juga pemberian tugas-tugas sebagai
remedial maupun tugas-tugas untuk pengayaan.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa menurut pernyataan 9 siswa atau
29 % siswa, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan tergolong cukup
baik. Berdasarkan analisis indikator diketahui bahwa menurut pernyataan
siswa/siswi, guru memiliki kemampuan yang cukup dalam penggunaan
90
variasi strategi pembelajaran dan variasi media pembelajaran yang
digunakan. Pemanfaatan sumber belajar selain buku pokok juga masih
kurang dan juga pelaksanaan pembelajaran pengayaan yang juga kurang.
Hal ini yang menyebabkan siswa/siswi menyatakan pelaksanaan
pembelajaran yang dilakukan adalah cukup baik.
Pada penelitian yang dilakukan di SMK Muhamadiyah Prambanan
diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran pada Program Keahlian
Elektronika Industri telah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat
dari skor rata-rata yang diperoleh menurut siswa yaitu 78,59. Dari 22
siswa/siswi yang menjadi subjek penelitian terdapat 4 siswa atau 18 %
siswa menyatakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan adalah sangat
baik, 13 siswa atau 59 % siswa menyatakan baik, 3 siswa atau 14 % siswa
menyatakan cukup baik, dan 2 siswa atau 9 % siswa menyatakan kurang
baik. Guru menggunakan metode dan media pembelajaran yang variatif
yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Interaksi guru dengan
siswa juga terjadi dengan harmonis. Pembelajaran remedial dan pengayaaan
juga telah dilakukan oleh bapak/ibu guru. Waktu pelaksanaan pembelajaran
remidial tergantung dari masing-masing guru. Ada guru yang meluangkan
waktu tersendiri untuk mengadakan remedial dan ada juga yang
memberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di rumah. Pembelajaran
pengayaan dilakukan oleh bapak/ibu guru khususnya untuk materi praktek.
Siswa/siswi diberikan pengayaan dengan melibatkannya ke proyek-proyek
dari sekolah seperti proyek dari unit produksi.
91
Dari hasil penelitian diketahui bahwa menurut pernyataan 2 siswa atau
9 % siswa menyatakan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan kurang
baik. Berdasarkan analisis indikator diketahui bahwa menurut pernyataan
siswa/siswi, guru kurang memiliki kemampuan dalam membuka
pembelajaran dan penggunaan variasi strategi pembelajaran dan variasi
media pembelajaran yang digunakan masih terbatas. Pemanfaatan sumber
belajar selain buku pokok seperti majalah, tabloid, dan sumber belajar yang
lain juga masih kurang.
4. Penilaian hasil pembelajaran
Penilaian hasil pembelajaran merupakan suatu kegiatan untuk
menentukan keberhasilan dalam belajar. Dalam proses penilaian mencakup
pengumpulan bukti untuk menunjukkan keberhasilan yang telah dicapai
oleh siswa. Sistem penilaian dalam KTSP mencakup penilaian hasil belajar
oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan penilaian
hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas. Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh
pemerintah dilakukan pada saat siswa sudah duduk di kelas akhir dari
satuan pendidikan. Penilaian tersebut digunakan untuk menilai pencapaian
92
kompetensi peserta didik, penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan
perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendidik.
Pada penelitian yang dilakukan di SMK N 2 Depok Program Keahlian
Elektronika Industri, diketahui bahwa penilaian hasil belajar yang dilakukan
bapak/ibu guru di sekolah tersebut telah dilakukan dengan baik. Hal ini
dapat diketahui dari skor rata-rata yang diperoleh dari siswa yaitu 60,54.
Dari 31 siswa/siswi yang menjadi subjek penelitian terdapat 9 siswa atau
29% siswa menyatakan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan adalah
sangat baik, 11 siswa atau 35,5% siswa menyatakan baik, dan 11 siswa atau
35.5% siswa menyatakan cukup baik. Waktu pelaksanaan penilaian hasil
pembelajaran tergantung dari masing-masing guru. Ada guru yang
melakukan penilaian untuk setiap kompetensi dasar dan ada juga guru yang
melakukan penilaian yang merupakan gabungan dari beberapa kompetensi
dasar. Bentuk penilaian yang digunakan bapak/ibu guru disesuaikan dengan
materi yang disampaikan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis, tes
perbuatan dan juga penugasan. Acuan kriteria yang digunakan guru adalah
siswa dinyatakan lulus jika mampu mencapai nilai ≥ 7,00 untuk mata diklat
produktif. Untuk siswa yang belum mencapai nilai ≥ 7,00 maka dilakukan
remedial untuk perbaikan hingga mencapai kriteria yang dipersyaratkan
sedangkan untuk siswa yang sudah mencapai nilai ≥ 7,00 diberikan
pembelajaran pengayaan.
Berdasarkan analisis indikator diketahui bahwa dalam pelaporan hasil
penilaian pembelajaran khususnya ulangan harian kepada siswa maupun
93
kepada orang tua/wali siswa kurang dilaksanakan dengan baik. Pelaporan
penilaian hasil pembelajaran berguna untuk memberikan umpan balik
kepada siswa tentang kemampuan yang dimiliki. Siswa akan termotivasi
untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki untuk mencapai acauan
kriteria kelululasan yang sudah ditetapkan. Pelaporan penilaian hasil
pembelajaran juga berguna bagi orang tua siswa untuk mengetahui
kemajuan dari anaknya di sekolah. Orang tua/ wali akan memberikan
motivasi lebih kepada anaknya jika mereka mengetahui nilai dari anaknya
belum mencapai kriteria yang ditetapkan.
Pada penelitian yang dilakukan di SMK Muhamadiyah Prambanan
Program Keahlian Elektronika Industri, diketahui bahwa penilaian hasil
belajar yang dilakukan bapak/ibu guru di sekolah tersebut telah dilakukan
dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari skor rata-rata yang diperoleh dari
siswa yaitu 64. Dari 22 siswa/siswi kelas 2 SMK Muhamadiyah Prambanan
Program Keahlian Elektronika Industri, 8 siswa atau 36% siswa menyatakan
penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan adalah sangat baik, 11 siswa
atau 50% siswa menyatakan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan
adalah baik, dan 3 siswa atau 14% siswa menyatakan penilaian hasil
pembelajaran yang dilakukan adalah cukup baik. Penilaian hasil
pembelajaran yang dilakukan oleh bapak/ibu guru yaitu untuk setiap
kompetensi dasar. Waktu pengambilan nilai ada yang setiap kompetensi
dasar di lakukan penilaian dan ada juga yang dilakukan penilaian yang
merupakan gabungan dari beberapa kompetensi dasar. Bentuk penilaian
94
yang dilakukan berupa tes tertulis dan tes praktek. Jenis tagihan yang
digunakan berupa tugas-tugas dan portofolio. Bapak ibu guru menggunakan
acuan kriteria kelululasan yaitu siswa yang lulus harus mencapai nilai ≥
7,00. Siswa yang sudah lulus diberikan pengayaan dan yang belum lulus
diberikan remedial.
Berdasarkan analisis indikator diketahui bahwa bapak/ibu guru kurang
memperhatikan pelaporan hasil penilaian pembelajaran kepada siswa mapun
orang/tua siswa. Orang tua/wali siswa kurang mengetahui hasil penilaian
pembelajaran khususnya untuk ulangan harian sehingga mereka tidak
mengetahui kemajuan yang telah dicapai oleh anaknya. Orang tua/wali
siswa hanya mengetahui hasil penilaian untuk ulangan tengah semester dan
ulangan akhir semester yang rutin dilaporkan setiap semesternya. Laporan
hasil penilaian berguna untuk umpan balik bagi siswa dan orang tua siswa.
C. JAWABAN PERTANYAAN PENELITIAN
1. Tanggapan guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dari
Bapak/Ibu guru SMK N 2 Depok Program Keahlian Elektronika Industri
menunjukkan tanggapan yang sangat baik (rata-rata 66,8) dan Bapak/Ibu
guru SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika
Industri juga menunjukkan tanggapan yang sangat baik (rata-rata 67).
Bapak/ibu guru menganggapi dengan sangat baik atas penggunaan KTSP di
sekolah. Bapak/ibu guru berpendapat bahwa dalam KTSP sekolah lebih
95
diberi keleluasaan dalam menentukan isi dari kurikulum sehingga dapat
menyesuaikan dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri
2. Perencanaan pembelajaran dari Bapak/Ibu guru di SMK N 2 Depok
program keahlian elektronika industri menunjukkan hasil yang sangat baik
(rata-rata 85,1) dan perencanaan pembelajaran dari Bapak/Ibu guru SMK
Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian Elektronika Industri
menunjukkan hasil yang sangat baik (rata-rata 80). Bapak/Ibu guru dari
kedua SMK telah membuat perencanaan pembelajaran sebagai persiapan
sebelum melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang
disusun telah disetujui oleh kepala sekolah.
3. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di SMK N 2 Depok Program
Keahlian Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik (rata-rata
78,87) dan di SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian
Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik (rata-rata 78,59).
Bapak/Ibu guru di kedua SMK menggunakan metode dan media yang
bervariasi yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan.
4. Penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan di SMK N 2 Depok Program
Keahlian Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik (rata-rata
60,54) dan di SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian
Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik (rata-rata 64). Bapak/Ibu
guru di kedua SMK menggunakan jenis tagihan dan bentuk penilaian yang
bervariasi yang disesuaikan dengan materi yang disampaikan.
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Tanggapan guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dari
Bapak/Ibu guru SMK N 2 Depok Program Keahlian Elektronika
Industri menunjukkan tanggapan yang sangat baik (rata-rata 66,8)
dan Bapak/Ibu guru SMK Muhamadiyah Prambanan Program
Keahlian Elektronika Industri juga menunjukkan tanggapan yang
sangat baik (rata-rata 67). Bapak/ibu guru menganggapi dengan
sangat baik atas penggunaan KTSP di sekolah. Bapak/ibu guru
berpendapat bahwa dalam KTSP sekolah lebih diberi keleluasaan
dalam menentukan isi dari kurikulum sehingga dapat menyesuaikan
dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri
2. Perencanaan pembelajaran dari Bapak/Ibu guru di SMK N 2 Depok
Program Keahlian Elektronika Industri menunjukkan hasil yang
sangat baik (rata-rata 85.1) dan perencanaan pembelajaran dari
Bapak/Ibu guru SMK Muhamadiyah Prambanan Program Keahlian
Elektronika Industri menunjukkan hasil yang sangat baik (rata-rata
80). Bapak/Ibu guru dari kedua SMK telah membuat perencanaan
pembelajaran sebagai persiapan sebelum melaksanakan
95
96
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang disusun telah
disetujui oleh kepala sekolah.
3. Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan di SMK N 2 Depok
Program Keahlian Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik
(rata-rata 78,87) dan di SMK Muhamadiyah Prambanan Program
Keahlian Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik (rata-
rata 78,59). Bapak/Ibu guru di kedua SMK menggunakan metode
dan media yang bervariasi yang disesuaikan dengan materi yang
disampaikan.
4. Penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan di SMK N 2 Depok
Program Keahlian Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik
(rata-rata 60,54) dan di SMK Muhamadiyah Prambanan Program
Keahlian Elektronika Industri menunjukkan hasil yang baik (rata-
rata 64). Bapak/Ibu guru di kedua SMK menggunakan jenis tagihan
dan bentuk penilaian yang bervariasi yang disesuaikan dengan
materi yang disampaikan.
B. Implikasi
Implikasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti
adalah mengungkapkan bahwa tanggapan guru terhadap KTSP,
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan penilaian
hasil pembelajaran pada Program Keahlian Elektronika Industri di
SMK N 2 Depok dan SMK Muhamadiyah Prambanan memiliki hasil
97
yang baik. Ini berarti bahwa implementasi KTSP pada kedua sekolah
tersebut adalah baik karena didukung oleh pengetahuan dan
kemampuan guru, dan sarana yang mendukung untuk
mengimplementasikan kurikulum dalam pembelajaran.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pengambilan data pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil
pembelajaran tidak dilengkapi dengan metode observasi sehingga
pelaksanaan pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran yang
dilakukan tidak dapat dilihat secara langsung.
2. Uji kebenaran data hasil penelitian belum dilakukan secara optimal
dalam hal perencanaan media pembelajaran dengan media yang
tersedia dilapangan yang dikembangkan dan digunakan oleh guru.
3. Penelitian hanya terbatas untuk responden guru bidang produktif
sedangkan guru bidang normatif dan adaptif tidak dijadikan
responden sehingga data penelitian masih kurang lengkap.
4. Belum dilakukan penelitian mengenai keterlibatan siswa siswa dan
warga sekolah lainnya seperti karyawan, teknisi, dan toolman
dalam mendukung dan mensukseskan pelaksanaan KTSP.
5. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tanpa melalui
proses uji coba sehingga butir instrumen yang gugur tidak
dilakukan perbaikan.
98
D. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diajukan
bebarapa saran yaitu :
1. Kerjasama antara SMK dengan industri dijalin lebih baik lagi
sehingga kebutuhan industri akan karyawan yang kompeten dapat di
penuhi oleh SMK karena kompetensi yang diberikan di SMK
relevan dengan kebutuhan Industri.
2. Perencanaan materi pokok untuk masing-masing kompetensi dasar
disesuaikan dengan kebutuhan yang diperlukan di masyarakat
maupun dunia usaha dan dunia industri sehingga kompetensi yang
dimiliki siswa dapat bermanfaat dalam kehidupan di masyarakat.
3. Penggunaan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang
variatif dan komunikatif sehingga siswa lebih mudah dalam
menguasai setiap kompetensi dasar.
4. Kreativitas dan kemampuan guru dalam merencanakan dan
membuat media pembelajaran yang variatif lebih ditingkatkan lagi.
5. Batas kelululasan untuk mata diklat produktif ditingkatkan lebih
dari 7,00 dan pelaksanaan penilaian praktek dilakukan dengan
kriteria go dan no go atau lulus tidak lulus.
6. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai keterlibatan siswa dan
warga sekolah lainnya seperti karyawan, teknisi, dan toolman
dalam mendukung pelaksanaan KTSP.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.1992.Metodologi penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta _______.2003.Dasar-dasar evaluasi pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Azhar.2007.Media pembelajaran.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada BSNP.2006.Panduan penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan jenjang
pendidikan dasar dan menengah.Jakarta: BSNP Dakir.2004.Perencanaan dan pengembangan kurikulum.Jakarta: PT. Rineka Cipta Depdiknas.2007.Materi sosialisasi dan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SMK.Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Isnaniyah, Nani.2007.”Analisis kinerja guru ekonomi dalam pelaksanaan
pembelajaran ekonomi berdasarkan KTSP pada siswa kelas VIII di SMP N 4 Depok Sleman Yogyakarta yahun ajaran 2006/2007”. Skripsi tidak diterbitkan. FISE-UNY
Kusumawarti, Herni Eko.2007.”Pelaksanaan pembelajaran program produktif
berdasarkan KTSP pada program keahlian administrasi perkantoran di SMK N 1 Yogyakarta”. Skripsi tidak diterbitkan. FISE-UNY
Majid, Abdul.2006.Perencanaan pembelajaran mengembangkan standar
kompetensi guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Mardapi, Djemari.2008.Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes. Yogyakarta:
Mitra Cendikia Press Muhajirin.2006.”Evaluasi implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TI&K) Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) di kota Yogyakarta”.Tesis tidak diterbitkan.PPs-UNY
Mulyasa, E..2007.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Muslich, Masnur.2007.KTSP (Dasar pemahaman dan pengembangan) pedoman
bagi pengelola lembaga pendidikan, pengawas sekolah, kepala sekolah, komite sekolah, dewan sekolah, dan guru.Jakarta: Bumi Aksara
Nasution.2005.Asas-asas Kurikulum.Jakarta: Bumi aksara
100
101 Riduwan.2007.Skala pengukuran variabel-variabel penelitian.Bandung: CV.
Alfabeta Sudijono, Anas.2007.Pengantar evaluasi pendidikan.Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada Sugiyono.2003.Metode penelitian administrasi.Bandung: CV Alfa Beta ________.2006.Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D.Bandung: CV
Alfa Beta ________.2007.Memahami penelitian kualitatif.Bandung: CV Alfa Beta Susilo, M. Joko.2007.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan manajemen
pelaksanaan dan kesiapan sekolah menyongsongnya.Yogyakarta: Pustaka pelajar
Yamin, Martinis.2007.Kiat membelajarkan siswa.Jakarta: PT Gaung Persada
Press
Angket untuk Guru Bagian I
Tentang Tanggapan Guru terhadap KTSP
Petunjuk Pengisian Angket 1. Terdapat 40 butir pernyataan yang ada pada angket bagian I ini. 2. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan jawaban terhadap pernyataan tersebut
dengan cara memberikan tanda chek ( √ ) pada kolom yang tersedia. Ada empat alternatif jawaban yaitu:
4 = Sangat Setuju (SS) 3 = Setuju (S) 2 = Kurang Setuju (KS) 1 = Tidak Setuju (TS)
Contoh: SS S KS TS
No Pernyataan 4 3 2 1
1 2 3 1. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
jadwal pembelajaran.
√
2. Guru bebas untuk tidak mengadakan pembelajaran.
√
Artinya: 1. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom S, artinya Bapak/Ibu setuju apabila guru
diberi keleluasaan untuk menentukan jadwal pembelajaran. 2. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom TS, artinya Bapak/Ibu tidak setuju
apabila guru bebas untuk tidak mengadakan pembelajaran. Dalam menjawab pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh
sebab itu, peneliti mohon agar tidak ada jawaban yang dikosongkan. Terima kasih atas partisipasi dan kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi angket ini.
TANGGAPAN GURU TERHADAP KTSP
SS S KS TS No Pernyataan.
4 3 2 1
1 2 3
1. Sekolah diberi keleluasaan untuk menentukan
kurikulum secara mandiri.
2. Visi sekolah ditentukan oleh masing-masing
sekolah secara mandiri.
3. Misi sekolah ditentukan oleh masing-masing
sekolah secara mandiri.
4. Tujuan sekolah ditentukan oleh masing-masing
sekolah secara mandiri.
5. Silabus disusun secara mandiri oleh guru.
6. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
standar kompetensi.
7. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
kompetensi dasar.
8. Materi pokok ditentukan secara mandiri oleh
guru mata pelajaran/mata diklat.
9. Guru menyusun RPP secara mandiri.
10. Guru menentukan tujuan pembelajaran secara
mandiri.
11. Guru menentukan keluasan materi dari mata
pelajaran/mata diklat secara mandiri.
12. Guru mengembangkan materi ajar yang relevan
dengan perkembangan siswa.
13. Materi ajar diperoleh dari berbagai sumber
belajar baik cetak maupun elektronik
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
14. Muatan lokal ditentukan secara mandiri oleh
masing-masing sekolah.
15. Muatan lokal disesuaikan dengan potensi daerah.
16. Muatan lokal disesuaikan dengan potensi
sekolah.
17. Muatan lokal disesuaikan dengan potensi siswa.
18. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
program tahunan untuk kegiatan pembelajaran
mata diklat.
19. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
program semester untuk kegiatan pembelajaran
mata diklat.
20. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
program bulanan untuk kegiatan pembelajaran
mata diklat..
21. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
program mingguan untuk kegiatan pembelajaran
mata diklat..
22. Guru diberi keleluasaan untuk menentukan
program harian untuk kegiatan pembelajaran
mata diklat..
23. Sekolah diberi keleluasaan untuk menentukan
kalender pendidikan.
24. Guru dituntut untuk menggunakan variasi
strategi pembelajaran yang tepat.
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
25. Pembelajaran yang dilakukan di sekolah dapat
bermanfaat untuk kehidupan siswa di
masyarakat.
26. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam
pembelajaran mata diklat.
27. Siswa belajar secara aktif dalam kegiatan
pembelajaran mata diklat.
28. Guru mengadakan pembelajaran remedial untuk
siswa yang belum menguasai kompetensi dasar.
29. Guru memberikan bimbingan secara khusus
untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam
menguasai kompetensi dasar.
30. Guru memberikan tugas-tugas secara khusus
untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam
menguasai kompetensi dasar.
31. Guru mengadakan pembelajaran pengayaan
untuk siswa yang sangat cepat dalam menguasai
kompetensi dasar.
32. Guru memberikan materi tambahan secara
khusus untuk siswa yang sangat cepat menguasai
kompetensi dasar.
33. Guru memberikan tugas-tugas secara khusus
untuk siswa yang sangat cepat dalam menguasai
kompetensi dasar.
34. Guru dituntut untuk menggunakan variasi bentuk
penilaian yang tepat untuk mengukur pencapaian
kompetensi siswa.
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
35. Guru dituntut untuk menggunakan variasi teknik
penilaian yang tepat untuk mengukur pencapaian
kompetensi siswa.
36. Guru melakukan penilaian berdasarkan acuan
kriteria.
37. Guru dituntut untuk mengembangkan indikator
pencapaian kompetensi siswa secara mandiri
38. Guru melakukan penilaian untuk mengetahui
kompetensi yang sudah dimiliki oleh siswa.
39. Guru melakukan penilaian untuk setiap
kompetensi dasar.
40. Guru melakukan penilaian disesuaikan dengan
pengalaman siswa yang ditempuh dalam proses
pembelajaran.
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI DAN KESEDIAAN
BAPAK/IBU GURU DALAM PENGISIAN ANGKET INI.
Angket untuk Guru Bagian II
Tentang Terapan KTSP dalam Pembelajaran
Petunjuk Pengisian Angket
1. Terdapat 40 butir pernyataan yang ada pada angket bagian II ini.
2. Bapak/Ibu diminta untuk memberikan jawaban terhadap pernyataan tersebut
dengan cara memberikan tanda chek ( √ ) pada kolom yang tersedia. Ada
empat alternatif jawaban yaitu:
4 = Selalu (SL)
3 = Sering (SR)
2 = Kadang-kadang (KD)
1 = Tidak Pernah (TP)
Contoh:
SL SR KD TP No Pernyataan
4 3 2 1
1. Bapak/Ibu guru mempersiapkan materi
pembelajaran sebelum mengajar. √
2. Bapak/Ibu guru melakukan post tes untuk
mengetahui tingkat kompetensi siswa.
√
Artinya:
1. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom SL, artinya Bapak/Ibu selalu
mempersiapkan materi pembelajaran sebelum pembelajaran.
2. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom KD, artinya bapak/Ibu kadang-kadang
melakukan post tes untuk mengetahui tingkat kompetensi siswa.
Dalam menjawab pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh
sebab itu, peneliti mohon agar tidak ada jawaban yang dikosongkan. Terima kasih
atas partisipasi dan kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi angket ini.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
SL SR KD TP No Pernyataan
4 3 2 1
1 2 3
1. Bapak/Ibu guru menjabarkan standar kompetensi
kedalam beberapa kompetensi dasar.
2. Bapak/Ibu guru menentukan urutan standar
kompetensi disesuaikan dengan tingkat kesulitan
materi.
3. Bapak/Ibu guru menentukan urutan kompetensi
dasar disesuaikan dengan tingkat kesulitan
materi.
4. Bapak/Ibu guru mengidentifikasi materi pokok
pembelajaran berdasarkan potensi siswa.
5. Bapak/Ibu guru menentukan meteri pokok
pembelajaran dikaitkan dengan tingkat
perkembangan siswa.
6. Bapak/Ibu guru menentukan materi pokok
pembelajaran yang relevan dengan tuntutan dunia
kerja.
7. Bapak/Ibu guru menyusun materi pokok yang
akan disampaikan dalam satu semester.
8. Bapak/Ibu guru menyusun urutan setiap
kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran
9. Bapak/Ibu guru melengkapi Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan sumber
belajar yang akan digunakan.
10. Bapak/Ibu guru mencantumkan metode
pembelajaran dalam RPP.
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
11. Bapak/Ibu guru mencantumkan metode penilaian
hasil belajar dalam RPP.
12. Bapak/Ibu guru mempersiapkan peralatan
praktek untuk siswa.
13. Bapak/Ibu guru mempersiapkan bahan-bahan
praktek untuk siswa.
14. Bapak/Ibu guru mempersiapkan media yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
15. Bapak/Ibu guru mempersiapkan alat peraga yang
akan digunakan dalam pembelajaran.
16. Bapak/Ibu guru membagi alokasi waktu
pembelajaran disesuaikan dengan banyaknya
materi yang harus disampaikan.
17. Bapak/Ibu guru menentukan alokasi waktu
pembelajaran untuk menuntaskan materi.
18. Bapak/Ibu guru menetapkan jumlah RPP dalam
satu semester.
19. Bapak/Ibu guru menetapkan jumlah jam
cadangan dalam setiap semester.
20. Bapak/Ibu guru merencanakan buku referensi
pokok untuk materi pembelajaran.
21. Bapak/Ibu guru menyediakan bahan ajar diluar
buku referensi pokok.
22. Bapak/Ibu guru membuat rencana kegiatan
pembelajaran untuk satu tahun ajaran.
23. Bapak/Ibu guru membuat rencana kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu
semester.
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
24. Bapak/Ibu guru membuat rencana kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam satu
minggu.
25. Bapak/Ibu guru membuat rencana kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan
dilaksanakan setiap hari.
26. Bapak/Ibu guru mempersiapkan kalender
pendidikan untuk satu tahun.
27. Bapak/Ibu guru menyusun rencana kegiatan
untuk siswa yang belum menguasai kompetensi
dasar.
28. Bapak/Ibu guru menyusun tugas-tugas secara
khusus untuk siswa yang belum menguasai
kompetensi dasar.
29. Bapak/Ibu guru menyusun rencana kegiatan
untuk siswa yang sangat cepat dalam menguasai
kompetensi dasar.
30. Bapak/Ibu guru menyusun rencana pemberian
materi tambahan untuk siswa yang sangat cepat
dalam menguasai kompetensi dasar.
31. Bapak/Ibu guru menyusun indikator pencapaian
kompetensi setiap materi pembelajaran.
32. Bapak/Ibu guru menentukan acuan patokan
ketuntasan belajar untuk penilaian hasil belajar
siswa.
33. Bapak/Ibu guru menyusun instrumen penilaian
untuk mengukur aspek kognitif siswa.
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
34. Bapak/Ibu guru menyusun instrumen penilaian
untuk mengukur aspek afektif siswa.
35. Bapak/Ibu guru menyusun instrumen penilaian
yang dapat mengukur aspek psikomotorik siswa.
36. Bapak/Ibu guru mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan pretest baik bentuk lisan maupun
tulisan.
37. Bapak/Ibu guru mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan post test baik bentuk lisan maupun
tulisan.
38. Bapak/Ibu guru mempersiapkan kegiatan
penilaian untuk setiap kompetensi dasar.
39. Bapak/Ibu guru menetukan variasi jenis tagihan
penilaian untuk mengukur penguasaan
kompetensi dasar.
40. Bapak/Ibu guru membuat rencana pelaporan hasil
belajar.
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI DAN KESEDIAAN
BAPAK/IBU GURU DALAM PENGISIAN ANGKET INI.
Angket untuk Siswa Bagian I
Tentang Pelaksanaan Pembelajaran
Petunjuk Pengisian Angket 1. Terdapat 35 butir pernyataan yang ada pada angket bagian I ini. 2. Anda diminta untuk memberikan jawaban terhadap pernyataan tersebut
dengan cara memberikan tanda chek ( √ ) pada kolom yang tersedia. Ada empat alternatif jawaban yaitu:
4 = Selalu (SL) 3 = Sering (SR) 2 = Kadang-kadang (KD) 1 = Tidak Pernah (TP)
Contoh:
SL SR KD TP No Pernyataan
4 3 2 1
1. Bapak/Ibu guru mengelompokkan anda berdasarkan karakteristik anda saat pembelajaran.
√
2. Bapak/Ibu guru menyuruh anda mengerjakan tugas di depan kelas.
√
Artinya: 1. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom KD, artinya menurut pendapat anda,
Bapak/Ibu guru kadang-kadang mengelompokkan anda berdasarkan karakteristik anda.
2. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom SR, artinya menurut pendapat anda, Bapak/Ibu guru sering menyuruh anda mengerjakan tugas di depan kelas.
Dalam menjawab pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh
sebab itu, peneliti mohon agar tidak ada jawaban yang dikosongkan. Terima kasih
atas partisipasi dan kesediaan saudara dalam pengisian angket ini.
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SL SR KD TP No Pernyataan
4 3 2 1
1 2 3
1. Bapak/Ibu guru melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan jadwal.
2. Bapak/Ibu guru menyuruh anda untuk datang
tepat waktu.
3. Bapak/Ibu guru menyampaikan kompetensi yang
harus dicapai pada saat pembelajaran.
4. Bapak/Ibu guru memberi pertanyaan
(lisan/tulisan) diawal pembelajaran.
5. Bapak/Ibu guru memberi pertanyaan
(lisan/tulisan) diakhir pembelajaran.
6. Bapak/Ibu guru menumbuhkan motivasi anda
untuk menerima materi pembelajaran.
7. Bapak/Ibu guru menyampaikan materi
berdasarkan urutan yang sistematis.
8. Bapak/Ibu guru menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi.
9. Bapak/Ibu guru menggunakan variasi media
pembelajaran yang tepat dalam setiap
pembelajaran.
10. Bapak/Ibu guru menggunakan variasi alat peraga
yang tepat dalam setiap pembelajaran.
11. Bapak/Ibu guru menyampaikan suatu masalah
yang harus anda pecahkan jawabannya dalam
kegiatan pembelajaran.
12. Bapak/Ibu guru memanfaatkan perpustakaan
untuk kemajuan pembelajaran.
Bersambung….
1 2 3
4 3 2 1
13. Bapak/Ibu guru memanfaatkan internet untuk
kemajuan pembelajaran.
14. Bapak/Ibu guru memanfaatkan tabloid/majalah
untuk menambah pengetahuan tentang materi
pembelajaran.
15. Kelas diatur oleh Bapak/Ibu guru disesuaikan
dengan kebutuhan belajar.
16. Bapak/Ibu guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok untuk menyelesaikan tugas.
17. Bapak/Ibu guru membagi kelas menjadi beberapa
kelompok untuk mengadakan diskusi.
18. Bapak/Ibu guru menciptakan suasana kelas yang
interaktif.
19. Bapak/Ibu guru berinteraksi dengan anda dengan
harmonis.
20. Bapak/Ibu guru mengelilingi kelas untuk
mendekati siswa dalam pembelajaran.
21. Bapak/Ibu guru menggunakan peralatan
pembelajaran sesuai dengan fungsinya.
22. Bapak/Ibu guru memberi contoh penggunaan alat
pada saat pembelajaran praktek.
23. Anda menggunakan alat praktek secara individu
dalam pembelajaran praktek.
24. Bapak/Ibu guru menggunakan perlengkapan
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) saat
pembelajaran praktek.
25. Bapak/Ibu guru menyuruh anda menggunakan
perlengkapan K3 saat pembelajaran praktek.
Bersambung….
1 2 3
4 3 2 1
26. Anda menggunakan perlengkapan K3 saat
pembelajaran praktek.
27. Bapak/Ibu guru memberikan tugas setelah
pembelajaran selesai.
28. Bapak/Ibu guru memberikan tugas kepada anda
disesuaikan dengan materi yang disampaikan.
29. Bapak/Ibu guru mengulangi pembelajaran bila
anda belum memahami materi.
30. Bapak/Ibu guru mengadakan pembelajaran
remidial untuk siswa yang belum menguasai
kompetensi dasar.
31. Bapak/Ibu guru memberikan tugas sebagai
pengganti ulangan anda yang kurang baik.
32. Bapak/Ibu guru membantu anda bila anda
mengalami kesulitan untuk menguasai
kompetensi dasar.
33. Bapak/Ibu guru mengadakan pembelajaran
pengayaan jika anda dapat menguasai kompetensi
dasar dengan cepat.
34. Bapak/Ibu guru memberikan tugas tambahan
untuk menambah pengetahuan kepada anda jika
anda dapat menguasai kompetensi dasar dengan
cepat.
35. Bapak/Ibu guru memberikan materi tambahan
untuk kepada anda jika anda mampu menguasai
kompetensi dasar dengan cepat.
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI DAN KESEDIAAN
SAUDARA DALAM PENGISIAN ANGKET INI.
Angket untuk Siswa Bagian II
Tentang Penilaian Hasil Pembelajaran
Petunjuk Pengisian Angket 1. Terdapat 30 butir pernyataan yang ada pada angket bagian II ini. 2. Anda diminta untuk memberikan jawaban terhadap pernyataan tersebut
dengan cara memberikan tanda chek ( √ ) pada kolom yang tersedia. Ada empat alternatif jawaban yaitu:
4 = Selalu (SL) 3 = Sering (SR) 2 = Kadang-kadang (KD) 1 = Tidak Pernah (TP)
Contoh:
SL SR KD TP No Pernyataan
4 3 2 1
1. Bapak/Ibu guru mengadakan penilaian dengan menggunakan lembar jawab komputer.
√
2. Bapak/Ibu guru menguji kemampuan anda dalam mengoperasikan peralatan praktek.
√
Artinya: 1. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom TP, artinya menurut pendapat anda,
Bapak/Ibu guru tidak pernah mengadakan penilaian dengan menggunakan lembar jawab komputer.
2. Pilihan jawaban ( √ ) pada kolom SR, artinya menurut pendapat anda, Bapak/Ibu guru sering menguji kemampuan anda dalam mengoperasikan peralatan praktek.
Dalam menjawab pernyataan ini, tidak ada jawaban yang salah. Oleh
sebab itu, peneliti mohon agar tidak ada jawaban yang dikosongkan. Terima kasih
atas partisipasi dan kesediaan saudara dalam mengisi angket ini.
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN
SL SR KD TP No Pernyataan
4 3 2 1
1 2 3
1. Bapak/Ibu guru mengajukan pertanyaan lisan
sebelum materi disampaikan.
2. Bapak/Ibu guru mengajukan pertanyaan tertulis
sebelum materi disampaikan.
3. Bapak/Ibu guru mengajukan pertanyaan lisan
sesudah materi disampaikan.
4. Bapak/Ibu guru mengajukan pertanyaan tertulis
sesudah materi disampaikan.
5. Bapak/Ibu guru melakukan tes tertulis untuk
masing-masing kompetensi dasar.
6. Bapak/Ibu guru mengadakan tes praktek kepada
anda secara individu untuk setiap kompetensi
dasar.
7. Bapak/Ibu guru memberikan tugas-tugas kepada
anda setelah materi selesai disampikan.
8. Bapak/Ibu guru menyuruh anda mengumpulkan
tugas-tugas yang anda kerjakan.
9. Bapak/Ibu guru menilai tugas-tugas yang sudah
anda kerjakan.
10. Bapak/Ibu menilai penguasaan kompetensi dasar
anda berdasarkan kriteria kelulusan tertentu.
11. Bapak/Ibu menilai kompetensi dasar mata diklat
dengan penilaian berdasarkan kriteria lulus tidak
lulus atau go no go.
12. Bapak/Ibu guru melaporkan hasil ulangan harian
kepada anda.
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
13. Bapak/Ibu guru melaporkan hasil ulangan harian
kepada orang tua/wali anda.
14. Anda melaporkan hasil ulangan harian anda
kepada orang tua/ wali anda.
15. Bapak/Ibu guru melakukan ulangan pada tengah
semester.
16. Bapak/Ibu guru mengadakan tes tertulis untuk
materi yang merupakan gabungan dari beberapa
kompetensi dasar.
17. Bapak/Ibu guru mengadakan tes praktek dari
gabungan beberapa kompetensi dasar.
18. Bapak/Ibu guru menyuruh anda untuk
mengumpulkan tugas-tugas yang belum anda
kumpulkan dari awal semester hingga tengah
semester.
19. Bapak/Ibu guru memberikan tugas-tugas dari
materi yang merupakan gabungan dari beberapa
kompetensi dasar.
20. Bapak/Ibu guru melaporkan hasil ulangan tengah
semester kepada anda.
21. Anda melaporkan hasil ulangan tengah semester
anda kepada orang tua/ wali anda.
22. Bapak/Ibu guru melaporkan hasil ulangan tengah
semester kepada orang tua/wali anda.
23. Orang tua/wali anda memberi tahu hasil ulangan
tengah semester anda.
Bersambung…
1 2 3
4 3 2 1
24. Bapak/Ibu guru mengadakan ulangan akhir
semester kepada anda.
25. Bapak/Ibu guru mengadakan tes tertulis dari
materi yang merupakan gabungan dari seluruh
kompetensi dasar.
26. Bapak/Ibu guru mengadakan tes praktek dari
materi yang merupakan gabungan dari seluruh
kompetensi dasar.
27. Bapak/Ibu guru melaporkan hasil ulangan akhir
semester kepada anda.
28. Anda melaporkan hasil ulangan tengah semester
anda kepada orang tua/ wali anda.
29. Bapak/Ibu guru melaporkan hasil ulangan akhir
semester kepada orang tua/wali anda.
30. Orang tua/wali anda memberi tahu hasil ulangan
akhir semester anda.
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI DAN KESEDIAAN
SAUDARA DALAM PENGISIAN ANGKET INI.
Correlations TANGGAPAN GURU TERHADAP KTSP
Correlations
total
.673** .006 15
.350 .200 15
.350 .200 15
.541* .037 15
.518* .048 15
.761** .001 15
.761** .001 15
.063 .824 15
.753** .001 15
.725** .002 15
.483 .068 15
.303 .272 15
.504 .056 15
.042 .882 15-.188 .501 15.670** .006 15.529* .043 15.531* .042 15.531* .042 15.316 .252 15.298 .280 15.272 .326 15.322 .242 15.145 .606 15.016 .954 15.711** .003 15.711** .003 15.693** .004 15.596* .019 15.449 .093 15.679** .005 15.708** .003 15.079 .778 15.754** .001 15.640* .010 15.819** .000 15.206 .461 15.272 .327 15.754** .001 15.696** .004 15
1 . 15
butir 1butir 2butir 3butir 4butir 5butir 6butir 7butir 8butir 9butir 10butir 11butir 12butir 13butir 14butir 15butir 16butir 17butir 18butir 19butir 20butir 21butir 22butir 23butir 24butir 25butir 26butir 27butir 28butir 29butir 30butir 31butir 32butir 33butir 34butir 35butir 36butir 37butir 38butir 39butir 40total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Reliability TANGGAPAN GURU TERHADAP KTSP
Case Processing Summary
15 100.00 .0
15 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.932 22
Cronbach'sAlpha N of Items
Frequencies TANGGAPAN GURU SMK N 2 DEPOK TERHADAP KTSP
Statistics
TOTAL10
066.80002.7112965.5000
58.00a
8.5738673.511
30.0058.0088.00
668.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
Frequencies
Statistics
TOTAL50
67.00001.3038467.0000
63.00a
2.915488.500
8.0063.0071.00
335.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
TANGGAPAN GURU SMK MUH. PRAMBANAN TERHADAP KTSP
Correlations PERENCANAAN PEMBELAJARAN
Correlations
TOTAL
.580* .024 15
.537* .039 15
.633* .011 15
.579* .024 15
.478 .072 15
.809** .000 15
.768** .001 15
.782** .001 15
.669** .006 15
.687** .005 15
.242 .385 15
.680** .005 15
.337 .220 15
.534* .040 15
.673** .006 15
.366 .179 15-.040 .888 15.372 .173 15.642** .010 15.516* .049 15.782** .001 15.220 .431 15.821** .000 15.610* .016 15.311 .259 15.695** .004 15.421 .118 15.687** .005 15.305 .270 15.680** .005 15.572* .026 15.673** .006 15.659** .008 15.628* .012 15.431 .109 15.423 .116 15.367 .179 15.572* .026 15.813** .000 15.381 .162 15
1 . 15
BUTIR 1BUTIR 2BUTIR 3BUTIR 4BUTIR 5BUTIR 6BUTIR 7BUTIR 8BUTIR 9BUTIR 10BUTIR 11BUTIR 12BUTIR 13BUTIR 14BUTIR 15BUTIR 16BUTIR 17BUTIR 18BUTIR 19BUTIR 20BUTIR 21BUTIR 22BUTIR 23BUTIR 24BUTIR 25BUTIR 26BUTIR 27BUTIR 28BUTIR 29BUTIR 30BUTIR 31BUTIR 32BUTIR 33BUTIR 34BUTIR 35BUTIR 36BUTIR 37BUTIR 38BUTIR 39BUTIR 40TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability PERENCANAAN PEMBELAJARAN Case Processing Summary
15 100.00 .0
15 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.951 26
Cronbach'sAlpha N of Items
Frequencies
Statistics
TOTAL10
085.10003.4171180.5000
71.00a
10.80586116.767
29.0071.00
100.00851.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN SMK N 2 DEPOK Frequencies
Statistics
TOTAL50
80.00005.8906785.0000
64.00a
13.17194173.500
32.0064.0096.00
400.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
PERENCANAAN PEMBELAJARAN SMK MUH. PRAMBANAN
Correlations PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Correlations
TOTAL
.576** .000 53
.216 .121 53
.326* .017 53
.323* .018 53
.128 .363 53
.512** .000 53
.554** .000 53
.508** .000 53
.635** .000 53
.582** .000 53
.343* .012 53
.299* .029 53
.319* .020 53
.456** .001 53
.301* .029 53
.009 .952 53
.425** .002 53
.633** .000 53
.432** .001 53
.576** .000 53
.451** .001 53
.523** .000 53
.422** .002 53
.103 .462 53
.588** .000 53
.530** .000 53
.187 .179 53
.348* .011 53
.406** .003 53
.264 .056 53
.581** .000 53
.473** .000 53
.557** .000 53
.414** .002 53
.287* .037 531 . 53
butir 1butir 2butir 3butir 4butir 5butir 6butir 7butir 8butir 9butir 10butir 11butir 12butir 13butir 14butir 15butir 16butir 17butir 18butir 19butir 20butir 21butir 22butir 23butir 24butir 25butir 26butir 27butir 28butir 29butir 30butir 31butir 32butir 33butir 34butir 35TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Reliability PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Case Processing Summary
53 100.00 .0
53 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.874 29
Cronbach'sAlpha N of Items
Frequencies PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMK N 2 DEPOK
Statistics
TOTAL31
078.87101.7169378.0000
86.009.55943
91.38339.0061.00
100.002445.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
Frequencies PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMK MUH. PRAMBANAN
Statistics
TOTAL22
078.59092.3268281.5000
84.0010.91377
119.11039.0056.0095.00
1729.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
Correlations PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN Correlations
TOTAL
.482** .000 53
.469** .000 53
.593** .000 53
.484** .000 53
.270 .051 53
.351** .010 53
.406** .003 53
.350* .010 53
.274* .047 53
.326* .017 53
.293* .033 53
.267 .053 53
.398** .003 53
.332* .015 53
.522** .000 53
.547** .000 53
.443** .001 53
.219 .116 53
.536** .000 53
.503** .000 53
.196 .160 53
.481** .000 53
.201 .149 53
.510** .000 53
.658** .000 53
.390** .004 53
.394** .003 53
.166 .235 53
.521** .000 53
.253 .067 531 . 53
butir 1butir 2butir 3butir 4butir 5butir 6butir 7butir 8butir 9butir 10butir 11butir 12butir 13butir 14butir 15butir 16butir 17butir 18butir 19butir 20butir 21butir 22butir 23butir 24butir 25butir 26butir 27butir 28butir 29butir 30TOTAL
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Reliability PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN Case Processing Summary
53 100.00 .0
53 100.0
ValidExcluded a
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.832 22
Cronbach'sAlpha N of Items
Frequencies PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DI SMK N 2 DEPOK
Statistics
TOTAL31
060.54841.6090158.0000
54.008.95857
80.25636.0045.0081.00
1877.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
Frequencies PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DI SMK MUH. PRAMBANAN
Statistics
TOTAL22
064.00001.6903163.5000
74.007.92825
62.85729.0048.0077.00
1408.00
ValidMissing
N
MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceRangeMinimumMaximumSum
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR 1 untuk variabel Tanggapan guru terhadap KTSP TABEL PERSIAPAN
No X Y XY XX YY 1 3 121 363 9 146412 3 123 369 9 151293 3 128 384 9 163844 3 115 345 9 132255 3 127 381 9 161296 3 122 366 9 148847 3 113 339 9 127698 4 149 596 16 222019 3 119 357 9 1416110 3 113 339 9 1276911 3 118 354 9 1392412 4 124 496 16 1537613 3 117 351 9 1368914 3 116 348 9 1345615 4 129 516 16 16641
Jumlah 48 1834 5904 156 225378 PERHITUNGANNYA :
( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN
YXXYNrxyΣ−ΣΣ−Σ
ΣΣ−Σ=
{ }{ }1834183422537815484815615183448590415
xxxxxxrxy −−
−=
{ }{ }33635563380670230423408803288560
−−−
=rxy
{ }{ }1711436528
=rxy
616104528
=rxy
784.9229528
=rxy
0.672678=rxy
Nilai r kritik tabel untuk jumlah responden 15 pada taraf kepercayaan 95% adalah 0.514
Karena nilai rxy ≥ r tabel atau ( 0.672678 ≥ 0.514 ) maka butir 1 dikatakan valid
PERHITUNGAN VARIANS BUTIR 1 Table Persiapan
No X1 X1² 1 3 9 2 3 9 3 3 9 4 3 9 5 3 9 6 3 9 7 3 9 8 4 16 9 3 9 10 3 9 11 3 9 12 4 16 13 3 9 14 3 9 15 4 16 Σ 48 156
PERHITUNGANNYA
( )
NNXX
S
22
2
1
∑−∑
=
1515
48481562
1
x
S−
=
1515
23041562
1
−=S
156.1531562
1
−=S
154.22
1=S
16.02
1 =S
PERHITUNGAN VARIANS TOTAL Table Persiapan
No Total Total² 1 66 4356 2 67 4489 3 71 5041 4 63 3969 5 68 4624 6 67 4489 7 58 3364 8 88 7744 9 66 4356
10 61 3721 11 65 4225 12 70 4900 13 62 3844 14 60 3600 15 71 5041 Σ 1003 67763
PERHITUNGANNYA
( )
NN
totaltotalS t
22
2
∑−∑
=
1515
10031003677632
1
x
S−
=
1515
1006009677632
1
−=S
15767067.2666677632
1
−=S
153695.7333332
1=S
246.38222222
1 =S
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
SSt
i
nnr 2
2
11 11
n = Jumlah item = 22
∑Si
2 = Jumlah varian butir = 5.10222222
St
2 = Varian total = 46.3822222 PERHITUNGANNYA ADALAH:
⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
SSt
i
nnr 2
2
11 11
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡ −⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−=
3822222.4610222222.51
12222
11r
[ ]30.1100038312122
11 −⎥⎦⎤
⎢⎣⎡=r
[ ] [ 70.889996161.04761911 =r ]
70.9323769311 =r
Karena nilai dari koefisien reliabilitas lebih besar daripada 0,70 maka instrumen
dinyatakan memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable)
DATA MENTAH TANGGAPAN GURU TERHADAP KTSP DI SMK MUH. PRAMBANAN
No BUTIR SOAL jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40A 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 121B 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 123C 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 128D 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 115E 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 127
jumlah 15 17 17 17 14 13 13 16 15 15 13 15 18 16 16 16 15 14 14 15 15 15 16 16 17 17 17 18 16 14 15 16 14 15 15 15 15 14 15 15 614
DATA MENTAH TANGGAPAN GURU TERHADAP KTSP DI SMK N 2 DEPOKNo 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 8 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 jumlah1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1222 3 4 4 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1133 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 1494 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1195 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 1136 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1187 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1248 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 1179 3 4 4 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116
10 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 129jumlah 33 36 36 29 31 27 27 29 32 30 31 31 35 29 29 30 26 32 32 29 29 30 26 30 32 31 31 33 32 28 29 31 29 30 32 31 31 32 30 29 1220
DATA MENTAH VARIABEL PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DATA PERENCANAAN PEMBELAJARAN SMK MUH. PRAMBANANNo BUTIR SOAL JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40A 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 144B 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 97C 4 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 1 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 2 4 127D 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 108E 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 127
DATA PERENCANAAN PEMBELAJARAN SMK N 2 DEPOK
NoBUTIR SOAL
JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 401 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1192 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 1 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 1423 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1474 4 3 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 1 1 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 1205 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1246 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1117 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 1178 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1319 3 3 2 1 2 2 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 1 4 2 4 3 3 2 2 2 3 1 3 3 4 11810 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 145
DATA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMK MUH. PRAMBANAN
No BUTIR SOAL JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 4 4 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 972 3 4 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 933 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 914 4 4 3 2 2 3 2 4 2 4 3 1 2 1 3 4 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 3 4 4 4 2 1 2 1035 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 1016 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 4 2 1 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 2 1 2 747 2 4 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 758 4 4 2 4 2 4 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 1129 1 2 3 2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 4 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 1 1 4 1 4 3 7210 3 4 3 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 9111 2 4 3 2 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 4 4 3 3 2 3 10112 3 3 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 9613 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 11214 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 10015 4 2 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 2 3 2 2 3 2 4 3 2 2 3 4 4 2 3 4 3 4 3 2 2 2 10316 1 4 3 2 2 1 3 1 1 1 2 3 2 1 3 4 4 2 4 2 4 4 2 3 1 2 2 2 4 3 3 4 1 1 3 8517 4 4 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 3 4 3 2 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 1 9818 4 3 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 4 3 2 3 2 2 2 4 9919 3 4 3 2 4 3 4 4 3 2 4 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 3 4 1 2 2 10920 3 4 3 2 3 2 2 4 2 4 3 1 2 1 3 4 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 10421 3 4 3 2 3 2 2 4 2 2 3 2 2 1 3 4 4 2 2 3 4 3 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 10322 3 4 2 2 2 2 4 2 1 1 2 4 3 1 2 3 2 2 3 2 4 2 2 2 4 4 2 2 3 4 2 3 2 2 2 87
DATA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMK N 2 DEPOK
No BUTIR SOAL JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 1022 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 933 3 4 4 2 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 1162 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 2 4 1 3 2 3 4 4 4 4 2 2 2 885 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 4 2 2 2 1 1 866 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 847 2 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 1068 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 3 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1189 4 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 3 10010 2 3 4 2 2 4 3 2 3 2 2 1 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 10211 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 1 2 3 3 4 3 3 2 2 2 7912 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 11013 3 3 3 3 2 4 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 10314 4 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 1 3 1 4 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 9715 3 4 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 8816 1 4 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1 3 2 4 1 2 2 4 2 3 4 2 4 4 2 2 3 4 4 2 3 3 2 1 8817 3 3 3 2 1 3 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 4 2 3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 2 9318 4 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 10319 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 8920 2 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 9421 3 4 2 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 10422 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 9723 3 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 2 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 2 10824 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 3 2 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 2 1 3 8425 3 4 2 2 2 3 4 2 2 3 3 1 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 2 9226 4 4 4 2 2 4 4 4 3 2 4 1 2 2 4 2 2 2 3 3 4 4 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 2 1 10627 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 3 4 2 2 2 9028 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 4 2 3 2 9929 1 2 3 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 1 1 2 2 3 3 2 3 2 2 2 7930 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 9731 2 4 4 3 2 3 4 2 4 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 4 2 3 2 2 4 4 4 4 3 2 3 103
DATA MENTAH PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DI SMK MUH. PRAMBANAN
No BUTIR SOAL jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 10 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 3 3 1 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 802 1 1 1 1 3 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 3 1 2 4 2 3 3 3 2 2 693 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 794 1 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4 1 2 4 2 2 2 3 1 2 2 2 4 4 2 3 3 4 2 855 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 2 4 2 996 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 1 4 1 737 2 3 2 4 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 4 2 3 3 4 3 1 4 1 838 3 4 1 3 1 2 4 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 4 2 909 2 3 2 4 2 1 3 2 2 3 4 2 2 1 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3 2 2 4 2 2 1 7310 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 2 2 4 2 9111 3 4 4 4 2 3 2 2 2 4 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 3 9212 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 4 2 9513 2 4 2 4 2 2 2 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 2 2 2 8814 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 2 2 2 9315 2 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 8316 4 4 4 4 2 2 2 2 1 1 4 4 1 1 3 1 1 1 3 4 3 4 3 4 1 4 4 1 4 1 7817 2 2 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 3 1 2 7018 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 4 3 2 4 4 3 9119 4 4 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 9620 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 8821 2 3 2 3 4 4 2 4 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 8522 3 3 2 4 2 3 2 2 2 4 2 2 1 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 2 2 72
jumlah 60 74 57 73 57 57 56 69 61 72 74 65 43 45 72 61 60 62 57 63 57 68 49 79 69 64 66 51 69 43 1853
DATA MENTAH PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DI SMK N 2 DEPOK
NO BUTIR SOAL jumlah1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 2 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 2 4 2 882 2 3 2 1 4 2 3 4 3 4 4 4 1 1 3 3 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 2 793 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 1084 3 4 1 3 3 2 2 3 3 3 4 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 3 2 3 4 2 4 2 745 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 4 1 2 3 2 2 3 2 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 1 936 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 3 3 1 1 3 1 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 717 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 4 4 1 2 3 2 3 3 3 4 2 1 2 4 3 3 4 2 4 2 888 2 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 2 3 4 4 4 4 4 4 1 2 4 3 3 4 2 4 2 969 1 4 1 1 3 2 2 4 4 3 3 4 1 1 3 2 2 4 2 3 2 1 2 4 3 2 4 3 3 1 7510 2 2 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 7911 1 1 1 1 2 3 3 4 3 4 4 4 1 2 2 3 2 3 3 2 3 1 3 4 3 3 4 2 1 2 7512 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 10413 2 2 1 1 3 2 2 3 4 3 2 3 1 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 7114 3 2 3 1 3 2 2 4 4 4 3 3 1 3 2 2 1 4 2 3 3 1 3 3 3 2 4 3 3 1 7815 2 4 2 1 4 3 2 3 2 4 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 4 4 4 4 3 4 1 8216 1 2 2 1 3 3 2 4 4 4 4 3 1 2 4 2 2 3 3 3 2 1 1 4 2 2 4 2 4 1 7617 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 1 4 3 2 2 3 2 2 2 1 1 4 3 2 4 2 1 1 8118 2 1 4 1 3 3 3 4 2 4 4 2 2 2 4 3 3 4 3 2 2 2 2 4 4 4 3 2 2 1 8219 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 7820 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 4 4 1 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 2 1 2 7621 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 9922 2 2 2 2 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 4 2 4 2 9123 4 4 1 2 4 2 3 4 2 3 4 3 1 1 2 2 3 3 3 3 4 1 4 4 2 2 4 2 4 2 8324 1 2 1 1 3 2 3 4 3 4 4 4 1 1 3 3 2 4 2 4 3 1 3 3 3 2 4 3 4 2 8025 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 1 7926 1 4 2 3 4 2 2 4 4 4 4 4 1 2 2 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 4 2 4 2 8927 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 8428 3 2 1 1 3 3 3 4 4 4 3 4 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 7629 2 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 6330 2 2 2 1 3 2 2 3 4 4 4 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 4 4 4 3 3 2 2 7831 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 2 2 4 4 1 3 2 4 4 3 2 4 4 2 4 3 4 2 94
jumlah 77 86 73 67 101 82 81 108 100 106 113 104 42 61 87 85 79 104 81 94 82 60 74 110 95 88 109 74 93 54 2570
DATA TANGGAPAN GURU TERHADAP KTSP DARI ITEM VALID
DATA TANGGAPAN GURU SMK MUH. PRAMBANAN
No BUTIR SOAL YANG VALID JUMLAH1 4 5 6 7 9 10 16 17 18 19 26 27 28 29 31 32 34 35 36 39 40A 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 66B 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67C 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 71D 3 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63E 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 68
JUMLAH 15 17 14 13 13 15 15 16 15 14 14 17 17 18 16 15 16 15 15 15 15 15 335
DATA TANGGAPAN GURU SMK N 2 DEPOK
No BUTIR SOAL YANG VALID JUMLAH1 4 5 6 7 9 10 16 17 18 19 26 27 28 29 31 32 34 35 36 39 401 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 672 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 583 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 884 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 665 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 616 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 657 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 708 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 629 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
10 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 71JUMLAH 33 29 31 27 27 32 30 30 26 32 32 31 31 33 32 29 31 30 32 31 30 29 668
DATA PERENCANAAN PEMBELAJARAN DARI ITEM VALID
DATA PERENCANAAN PEMBELAJARAN SMK MUH. PRAMBANAN
No BUTIR SOAL JUMLAH1 2 3 4 5 7 8 9 10 12 14 15 19 20 21 23 24 26 28 30 31 32 33 34 38 39A 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 96B 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 64C 4 2 2 2 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 85D 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 69E 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 86
JUMLAH 15 14 15 14 15 16 17 16 17 16 14 14 17 17 17 17 13 17 17 16 15 15 16 12 16 12 400
DATA PERENCANAAN PEMBELAJARAN SMK N 2 DEPOKNo 1 2 3 4 5 7 8 9 10 12 14 15 19 20 21 23 24 26 28 30 31 32 33 34 38 39 JUMLAH1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 772 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 993 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 974 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3 815 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 796 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 717 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 758 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 929 3 3 2 1 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 1 4 4 4 2 3 2 2 3 3 80
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 100JUMLAH 33 33 32 29 29 36 36 36 36 33 33 31 32 36 36 35 28 31 36 33 30 33 31 30 32 31 851
DATA VALID PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMK MUH. PRAMBANANNo BUTIR SOAL VALID JUMLAH1 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 25 26 28 29 31 32 33 34 351 4 4 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 802 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 2 2 763 3 3 2 3 2 2 2 3 3 1 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 754 4 3 2 3 2 4 2 4 3 1 2 1 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 2 1 2 855 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 826 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 4 2 2 2 1 2 567 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 3 2 2 2 578 4 2 4 4 3 2 3 4 2 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 2 959 1 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 3 1 2 3 3 1 4 1 4 3 5910 3 3 2 3 2 2 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 7611 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 2 3 8412 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 8013 4 4 2 3 4 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 9414 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 2 2 8115 4 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 2 3 2 3 2 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 2 2 2 8816 1 3 2 1 3 1 1 1 2 3 2 1 3 4 2 4 2 4 4 2 1 2 2 4 3 4 1 1 3 6717 4 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 2 1 8218 4 2 2 3 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 4 8419 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 1 2 2 8920 3 3 2 2 2 4 2 4 3 1 2 1 3 4 2 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 8521 3 3 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 3 4 2 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 8422 3 2 2 2 4 2 1 1 2 4 3 1 2 2 2 3 2 4 2 2 4 4 2 3 2 3 2 2 2 70
JUMLAH 66 65 46 61 60 55 46 50 57 45 65 37 57 61 54 60 59 75 71 57 71 72 61 77 67 72 53 52 57 1729
DATA VALID PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SMK N 2 DEPOKNo BUTIR SOAL VALID JUMLAH1 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 25 26 28 29 31 32 33 34 351 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 822 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 743 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 972 1 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 1 3 3 4 4 4 2 2 2 705 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 2 1 1 666 3 2 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 687 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 888 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 1009 4 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 8210 2 4 2 4 3 2 3 2 2 1 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 4 3 4 3 3 3 8611 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 3 3 3 2 2 2 6112 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 9213 3 3 3 4 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 8614 4 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 1 4 3 2 3 2 4 2 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 7815 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 2 2 2 2 4 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 2 6816 1 2 3 2 2 1 2 2 3 1 3 2 4 2 2 4 2 3 4 2 4 2 3 4 2 3 3 2 1 7117 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 2 7518 4 3 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 8519 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 7220 2 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 7821 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 8622 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 2 3 7923 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 2 8624 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 3 6825 3 2 2 3 4 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 7526 4 4 2 4 4 4 3 2 4 1 2 2 4 2 2 3 3 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 2 1 8827 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 4 2 2 2 7528 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 8229 1 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 2 2 6430 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 7831 2 4 3 3 4 2 4 3 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 2 4 4 4 3 2 3 85
JUMLAH 84 87 74 96 91 74 83 78 88 48 73 65 84 77 83 96 81 104 101 73 89 88 90 105 94 107 84 76 72 2445
DATA VALID PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DI SMK MUH. PRAMBANAN
No BUTIR SOAL VALID JUMLAH1 2 3 4 6 7 8 10 11 13 14 15 16 17 19 20 22 24 25 26 27 291 3 3 1 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 582 1 1 1 1 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1 4 2 3 3 2 483 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 594 1 4 4 4 2 3 4 3 4 1 2 4 2 2 3 1 2 4 4 2 3 4 635 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 776 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 2 4 3 2 2 4 607 2 3 2 4 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 678 3 4 1 3 2 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 709 2 3 2 4 1 3 2 3 4 2 1 2 2 2 2 3 4 3 2 2 4 2 55
10 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 2 4 7011 3 4 4 4 3 2 2 4 2 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 7212 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 7413 2 4 2 4 2 2 3 4 3 2 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 2 6514 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 4 3 4 2 7415 2 3 2 3 2 2 4 4 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 5916 4 4 4 4 2 2 2 1 4 1 1 3 1 1 3 4 4 4 1 4 4 4 6217 2 2 2 3 3 2 4 3 4 1 2 3 3 2 2 2 1 3 3 2 2 1 5218 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 2 3 2 2 2 3 4 3 4 3 2 4 6819 4 4 3 3 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 7420 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 6421 2 3 2 3 4 2 4 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 6322 3 3 2 4 3 2 2 4 2 1 1 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 2 54
JUMLAH 60 74 57 73 57 56 69 72 74 43 45 72 61 60 57 63 68 79 69 64 66 69 1408
DATA VALID PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN DI SMK N 2 DEPOK
NO BUTIR SOAL VALID JUMLAH1 2 3 4 6 7 8 10 11 13 14 15 16 17 19 20 22 24 25 26 27 291 2 3 2 3 3 3 3 4 4 1 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 662 2 3 2 1 2 3 4 4 4 1 1 3 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 543 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 814 3 4 1 3 2 2 3 3 4 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 4 575 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 2 3 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 726 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 3 3 1 1 1 3 2 3 2 2 3 2 497 4 4 4 1 3 3 3 3 4 1 2 3 2 3 3 4 1 4 3 3 4 4 668 2 4 2 4 2 3 4 4 4 1 2 3 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 709 1 4 1 1 2 2 4 3 3 1 1 3 2 2 2 3 1 4 3 2 4 3 52
10 2 2 2 2 3 3 4 3 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 5811 1 1 1 1 3 3 4 4 4 1 2 2 3 2 3 2 1 4 3 3 4 1 5312 4 2 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 7813 2 2 1 1 2 2 3 3 2 1 1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 1 4814 3 2 3 1 2 2 4 4 3 1 3 2 2 1 2 3 1 3 3 2 4 3 5415 2 4 2 1 3 2 3 4 3 1 2 2 3 3 2 3 1 4 4 4 4 4 6116 1 2 2 1 3 2 4 4 4 1 2 4 2 2 3 3 1 4 2 2 4 4 5717 4 4 4 4 2 3 4 2 4 1 4 3 2 2 2 2 1 4 3 2 4 1 6218 2 1 4 1 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2 6419 2 1 2 2 2 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 5420 2 2 2 2 3 2 3 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 1 5421 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 7522 2 2 2 2 4 3 4 3 4 2 2 4 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 6823 4 4 1 2 2 3 4 3 4 1 1 2 2 3 3 3 1 4 2 2 4 4 5924 1 2 1 1 2 3 4 4 4 1 1 3 3 2 2 4 1 3 3 2 4 4 5525 2 2 3 3 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 5726 1 4 2 3 2 2 4 4 4 1 2 2 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 6527 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 6128 3 2 1 1 3 3 4 4 3 1 1 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 5429 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 4530 2 2 2 1 2 2 3 4 4 1 2 2 3 3 2 3 1 4 4 4 3 2 5631 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 1 2 4 3 4 4 2 4 4 72
77 86 73 67 82 81 108 106 113 42 61 87 85 79 81 94 60 110 95 88 109 93 1877
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN RESPONDEN KETUA PROGRAM KEAHLIAN ELEKTRONIKA
INDUSTRI
Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur dengan
patokan pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini hanya garis besar dari
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden. Hasil dari wawancara ini hanya
digunakan untuk mendukung dan crosscheck terhadap data yang diperoleh dengan
menggunakan angket. Garis besar pertanyaan wawancara adalah sebagai berikut:
1. Darimanakah Bapak/Ibu mendapatkan informasi dan penjelasan tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
bila dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya?
3. Muatan lokal apa yang ada di Program Keahlian ini?
4. Apakah komite sekolah dilibatkan dalam penyusunan dan penentuan muatan
lokal?
5. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun silabus tersebut?
6. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun RPP tersebut?
7. Apakah dalam RPP juga memuat metode dan media yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran?
8. Apakah metode dan media pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan disesuaikan
dengan topik materi ajar?
9. Darimanakah Bapak/Ibu memperoleh bahan pembelajaran untuk menyusun materi
ajar ?
10. Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian hasil pembelajaran untuk setiap topik
materi ajar?
11. Bentuk tes dan jenis tagihan apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam Penilaian
hasil pembelajaran?
12. Bagaimana tindak lanjut untuk siswa yang belum mencapai kompetensi dasar
setiap materi pokok?
13. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran remidi dan pembelajaran
pengayaan?
PEDOMAN WAWANCARA DENGAN RESPONDEN WAKIL KEPALA SEKOLAH
BIDANG KURIKULUM
Wawancara yang akan dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur dengan
patokan pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini hanya garis besar dari
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden. Hasil dari wawancara ini hanya
digunakan untuk mendukung dan crosscheck terhadap data yang diperoleh dengan
menggunakan angket. Garis besar pertanyaan wawancara adalah sebagai berikut:
1. Darimanakah Bapak/Ibu mendapatkan informasi dan penjelasan tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
bila dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya?
3. Apakah komite sekolah dilibatkan dalam penyusunan dan penentuan muatan
lokal?
4. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun silabus tersebut?
5. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun RPP tersebut?
6. Apakah dalam RPP juga memuat metode dan media yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran?
7. Apakah metode dan media pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan disesuaikan
dengan topik materi ajar?
8. Darimanakah Bapak/Ibu memperoleh bahan pembelajaran untuk menyusun materi
ajar ?
9. Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian hasil pembelajaran untuk setiap topik
materi ajar?
10. Bentuk tes dan jenis tagihan apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam Penilaian
hasil pembelajaran?
11. Bagaimana tindak lanjut untuk siswa yang belum mencapai kompetensi dasar
setiap materi pokok?
12. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran remidi dan pembelajaran
pengayaan?
HASIL WAWANCARA
Responden : Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Nama : Drs Sriyana.
Hari/Tanggal : SENIN, 26 Mei 2008
Waktu : 10.00 – 10.24 wib
1. Darimanakah Bapak/Ibu guru mendapatkan informasi dan penjelasan tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
Memang dari awal dari dinas propinsi. Untuk KTSP juga di sekolah ini baru
berlaku 2 tahun sehingga baru kelas 1 dan kelas 2. Penjelasan dari dinas
kabupaten lewat pengawas juga memberikan sosialisasi KTSP dan teman-teman
kami sendiri disini terutama kemarin ada beberapa ketua program keahlian
dipanggil ke Jakarta untuk menerima penjelasan langsung dari direktorat
tentang KTSP. Kemudian mengacu dari dinas propinsi, dinas kabupaten dan
juga dari teman-teman yang di panggil ke jakarta kemudian kami sosialisasikan
ke guru-guru yang lain. Selain itu pula ada penataran KTSP yang diadakan oleh
LPMP dan dari dinas propinsi juga ada.
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan bila dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya?
Untuk kurikulum 1999 itu yang jelas normatif adaptif itu agak terbatas sehingga
untuk selaku pengelola SMK itu lebih enak karena normatif adaptifnya itu tidak
seperti kalau kurikulum 2004 dan apalagi kalau disini KTSP. Soalnya dalam
KTSP disini muncul IPA, IPS, seni budaya itu yang baku. Kelebihan dari KTSP
itu kurikulum itu diberikan seutuhnya dari pusat untuk pengembangannya, dari
pusat itu sudah ada kurikulum standar minimal. Supaya bisa berkembang sesuai
dengan sekolah, kita kembangkan kita tambah dan tidak boleh mengurangi yang
minimal tadi. Kita tambah jam di kompetensi boleh, di subkomptensi boleh.
3. Apakah komite sekolah dilibatkan dalam penyusunan dan penentuan muatan
lokal?
Sebetulnya komite sekolah itu harusnya dilibatkan secara aktif. Rekrutnya
komite sekolah yang ada di sekolah ini itu dari DUDI ada, dari masyarakat
umum ada, dari pakar pendidikan juga ada. Sebetulnya semua kurikulum yang
ada disini terutama yang produktif kita meminta masukan dari DUDI kemudian
kita membuat kompetensi yang pas semua kita buat kemudian kita lontarkan ke
DUDI. DUDI mengkoreksi kemudian dimasukkan lagi ke Sekolah.
4. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun silabus?
Untuk silabus diserahkan ke guru-guru masing-masing jadi seperti kami sendiri
kami memberi kelonggaran, kita cuma menentukan rambu-rambunya saja.
Kalau normatif adaptif juga sudah tidak bisa berubah tetapi untuk yang
produktif itu kami serahkan pada masing-masing jurusan atau program keahlian
dimana pada jurusan/program keahlian itu langsung akan melibatkan pada
bapak/ibu guru semua, soalnya yang tahu persis kan bapak/ibu guru semua.
Semua diserahkan ke KPK masing-masing, KPK juga gak mungkin tahu semua
secara keseuruhan kompetansi yang ada, terus dibagi ke bapak/ibu guru yang
mengambil kompetensi masing-masing.
5. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun RPP tersebut?
Diserahkan ke masing-masing guru.
6. Apakah dalam RPP juga memuat metode dan media yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran?
Jelas itu tercantum di RPP tetapi untuk media kita baru sampai ke modul. Untuk
media pembelajaran dengan powerpoint dan flash itu nanti sebantar lagi.
minggu-minggu depan ini akan diadakan diklat agar mampu untuk membuat
bahan ajar dari media powerpoint dan juga flash. Setalah kemarin kita adakan
evaluasi untuk uji coba, ternyata dengan media pembelajaran pakai powerpoint
itu ternyata lebih efisien.
7. Apakah metode dan media pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan
disesuaikan dengan topik materi ajar?
Ya disesuaikan.
8. Darimanakah Bapak/Ibu memperoleh bahan pembelajaran untuk menyusun
materi ajar ?
Dari referensi buku-buku perpustakaan. kita juga mengambil dari buku SMA
sehingga lebih membaur.
9. Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian hasil pembelajaran untuk setiap
kompetensi dasar?
Kami menginstruksikan untuk setiap kompetensi dasar.
10. Bentuk tes dan jenis tagihan apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam
Penilaian hasil pembelajaran?
Itu kami serahkan ke masing-masing jurusan.
11. Bagaimana tindak lanjut untuk siswa yang belum mencapai kompetensi dasar
setiap materi pokok?
Remidial
12. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran remidi dan pembelajaran
pengayaan?
Kami serahkan ke guru masing-masing.
HASIL WAWANCARA
Responden : Ketua Program Keahlian Elektronika Industri
SMK N 2 DEPOK
Nama : Drs. H. Suroto
Hari/Tanggal : SENIN, 12 Mei 2008
Waktu : 9.00 – 9.20 wib
1. Darimanakah Bapak/Ibu mendapatkan informasi dan penjelasan tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
Dari sekolah, dari wakil kepala sekolah 1 bidang kurikulum yang sudah
mengikuti pengarahan dari dinas kabupaten. Workshop pada saat penyusunan
belum ada, hanya kita diberi buku panduan penyusunan KTSP.
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan bila dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya?
Sebetulnya kan hampir sama, tetapi kan dengan KTSP ini kan kita diberi
kewenangan untuk menyusun kurikulum sesuai dengan kemampuan dan potensi
yang dimiliki, sekaligus juga menyesuaikan dengan permintaan dari DUDI (
dunia usaha dunia industri).
3. Muatan lokal apa yang ada di program keahlian ini?
Muatan lokal selain muatan lokal paket bahasa jawa, disini juga ada pendingin.
Alasannya kerena ketika anak-anak PI (praktek industri)mungkin di jogja ya,
hampir semua mendapat tugas yang berhubungan dengan pendingin.
4. Apakah komite sekolah dilibatkan dalam penyusunan dan penentuan muatan
lokal?
Dilibatkan. Karena waktu kita menyusun KTSP sebelum di sahkan oleh dinas itu
komite mengoreksi terus dianggap telah sesuai ya disetujui.
5. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun silabus?
Karena kita menerapkan metode adap dan adop dari kurikulum yang sudah ada
seperti kurikulum 1999 dan 2004, para guru ya mengadopsi dari sana tetapi
tidak sekaligus langsung dipakai tetapi juga semua harus dianalisis.
6. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun RPP tersebut?
RPP diserahkan masing-masing guru. Untuk langkah-langkahnya hampir sama
dengan langkah dalam penyusunan silabus.
7. Apakah dalam RPP juga memuat metode dan media yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran?
Ya masuk.
8. Apakah metode dan media pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan
disesuaikan dengan topik materi ajar?
O iya. Itu yang mengetahui masing-masing guru.
9. Darimanakah Bapak/Ibu memperoleh bahan pembelajaran untuk menyusun
materi ajar ?
Selain dari buku pemerintah, swasta, dari hasil-hasil penataran. Guru-guru itu
banyak sekali yang mendapat kesempatan untuk diklat di Semarang atau di
Bandung
10. Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian hasil pembelajaran untuk setiap
topik materi ajar?
Itu tergantung dari guru, ada yang setiap kompetensi dasar,ada yang gabungan
dari beberapa kompetensi dasar.
11. Bentuk tes dan jenis tagihan apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam
Penilaian hasil pembelajaran?
Tergantung dari meterinya ada yang tes tertulis, tes perbuatan, penugasan.
12. Bagaimana tindak lanjut untuk siswa yang belum mencapai kompetensi dasar
setiap materi pokok?
Yang belum menguasai dengan tuntas berarti kita adakan remedial, yang sudah
menguasai kita adakan pengayaan.
13. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran remidi dan pembelajaran
pengayaan?
Kalau yang belum menguasai/belum tuntas itu kemudian diberi tugas lagi, tugas
bisa sama persis, bisa berbeda tetapi bentukknya hampir sama. Untuk
pengayaan diberi tugas lanjutan. Untuk waktu tergantung dari guru mata
pelajaran yang mengampu, ada yang menyediakan waktu tertentu untuk
mengadakan remidi, ada yang bersama-sama yaitu yang satu remidi dan yang
satu pengayaan.
HASIL WAWANCARA
Responden : Wakil kepala sekolah bagian Kurikulum
Nama : Drs. Wagiman.
Hari/Tanggal : SENIN, 18 Mei 2008
Waktu : 10.00 – 10.20 wib
1. Darimanakah Bapak/Ibu guru mendapatkan informasi dan penjelasan tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan?
Banyak sekali, sosialisasi kita lakukan lewat pengajian-pengajian setiap kesempatan kita
berikan sosialisasi, memang tidak bisa menyeluruh tetapi bagian perbagian. Terus yang
secara khusus ada kemarin, kita adakan workshop seharian tentang KTSP, seluruh guru
hadir dan itu tidak hanya sekali. Kita adakan 2 kali untuk workshop KTSP. Pemateri ada
dari praktisi pendidikan, ada praktisi industri.
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bila
dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya?
Banyak plus minusnya, KBK itu bagus sebenarnya, cuma sulit untuk dilaksanakan. Sebab
butuh prasyarat cukup tinggi, administrasi guru-guru harus betul-betul canggih, komputer
tidak boleh tidak bisa. Untuk KTSP, budaya yang gak ada di KBK masuk ke KTSP, bahasa
jawa pesenan dari propinsi masuk. Itu kendalanya disitu karena sesuatu yang baru kan kita
harus persiapkan terlebih dahulu. Untuk muloknya tentu saja versi kita karena KTSP itu
kalau konsisten, pemerintah itu hanya menyediakan rambu-rambukita hanya
mengembangkan. Plus minus KTSP itu mungkin tentang pembatasan-pembatasan yang tidak
konsisten dari pemerintah, dari dinas, dari atasan kita ada dinas dan ada muhamadiyah.
3. Apakah komite sekolah dilibatkan dalam penyusunan dan penentuan muatan lokal?
Selama ini komite sekolah itu lebih sering manutnya. Kita punya komite yang cukup aktif,
memang tidak seluruh anggota itu aktif tetapi ada satu dua yang aktif, tetapi dalam hal
legalitas memang mereka dibutuhkan. Dalam menentukan muatan lokal itu lebih banyak
kesini, kita menyodorkan kemudian adakah yang perlu dikoreksi, jika tidak ya kita bisa
langsung.
4. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun silabus?
Kalau silabus, itu yang nyusun BSNP. Untuk isinya kita yang nyusun sendiri, silabus itu dari
BSNP kan hanya patokan atau standar. Kita yang nyusun sendiri gak harus sama dengan itu
karena mereka hanya menentukan standar-standar. Dulu waktu kita menyusun KTSP itu
seluruh guru kumpul. Masing-masing kelompok guru kumpul, kelompok matematik, kelompok
fisika, kelompok lainnya kumpul untuk menganalisis silabus dari BSNP. Kita persilahkan
guru-guru meramu kemudian dimasukkan ke KTSP.
5. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun RPP tersebut?
RPP disusum sendiri oleh guru-guru. RPP saya buat formatnya dalam bentuk soft kemudian
kita bagikan ke guru-guru yang bisa ngetik komputer sendiri. Untuk yang gak bisa, saya
buatkan formatnya dalam bentuk lembaran-lembaran yang diisi manual. Kalau kita punya
enam atau tujuh kompetensi, kita juga harus membuat enam atau tujuh RPP.
6. Apakah dalam RPP juga memuat metode dan media yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran?
Ada ada.
7. Apakah metode dan media pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan disesuaikan dengan
topik materi ajar?
Ya. Karena per kompetensi itu kan lain. Kalau saya mengajar matematika itu materi
implikasi itu kan gak butuh peragaan. Kalu saya ngajar kesebangunan, saya ajak anak-anak
keluar saya suruh ngitung tinggi tiang bendera. jadi langkah belajarnya lain.
8. Darimanakah Bapak/Ibu memperoleh bahan pembelajaran untuk menyusun materi ajar ?
Ya dari buku yang sudah-sudah itu. Yang penting kan kita sesuaikan dengan silabus. Dari
internet juga ada, guru-guru produktif itu kalau menyusun materi ajar dari internet.
9. Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian hasil pembelajaran untuk setiap kompetensi
dasar?
Kalau yang produktif itu iya. Yang normatif, adaptif mestinya begitu tetapi sering tidak bisa
dilakukan, sehingga penilaian dilakukan untuk beberapa kompetensi dasar gabung jadi satu.
10. Bentuk tes dan jenis tagihan apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam Penilaian hasil
pembelajaran?
Kalau disini portofolio ada. Tugas juga ada, anak-anak disuruh mengerjakan tugas pakai
kertas kemudian dikumpulkan. Ada yang kita memeriksa buku-buku dari siswa, kita suruh
mengerjakan disitu kemudian dikumpulkan. Paling tidak kita kan bisa menilai tanggung
jawabnya, ketertibannya, bagaimana antusiasnya kita bisa nilai.
11. Bagaimana tindak lanjut untuk siswa yang belum mencapai kompetensi dasar setiap
materi pokok?
Ada pembelajaran remidial juga.
12. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran remidi dan pembelajaran pengayaan?
Sangat tergantung guru, ada yang anak-anak dikumpulkan jadi satu untuk mengerjakan
tugas, ada guru yang kerena kesibukannya itu anak-anak saya berikan tugas saja dikerjakan
di rumah, esok dikumpulkan. Ada guru-guru itu menyuruh buat keliping. Tentang pengayaan
juga dilaksanakan tetapi selama ini kayaknya hanya satu dua dan itupun terbatas untuk
yang produktif.
WAWANCARA
Responden : Ketua Program Keahlian Elektronika Industri
SMK Muh. Prambanan
Nama : Drs. Agus Jati Susilo
Hari/Tanggal : Jumat, 9 Mei 2008
Waktu : 10.00 – 10.30 wib
1. Darimanakah Bapak/Ibu mendapatkan informasi dan penjelasan tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan?
Kita mengundang ahli/pakar dari tingkat nasional, industri, dan K3SK dan juga
ada workshop sehari yang dihadiri guru-guru baik normatif, adaptif, dan
produktif.
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan bila dibandingkan dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya?
Sebenarnya KBK itu bagus sekali tetapi yang menjadi masalah adalah waktu uji
kompetensi itu yang benar adalah tidak boleh hanya tiruan tetapi benar-benar di
dunia nyata sehingga akan mahal sekali apalagi di jogja ini keseimbangan
antara dunia industri dengan smk teknologi sangat timpang sehingga dunia
kerja yang seharusnya menjadi pasangan kita untuk mengadakan uji kompetensi
harus banyak sekali kadang-kadang industri hannya mampu menerima satu/dua
siswa saja. Dari sisi pengembangan sekolah dengan adanya model KTSP ini
memberikan sebuah peluang kepada sekolah yang memang didukung oleh
sumber daya yang cukup untuk maju pesat sebab sekolah lebih leluasa untuk
menentukan tema sendiri dengan adanya muatan lokal itu sekolah akan melejit
meninggalkan yang lain dari pada hanya mengacu pada kurikulum dari pusat
yang baku. Tetapi sini itu sejak dulu sudah bikin sebuah penekanan tertentu
yang menjadi andalan kita.
3. Muatan lokal apa yang ada di program keahlian ini?
Karena disini elektronika industri itu ditambah AV (audio video) sudah sejak
kelas dua ada perawatan perbaikan audio video sebab masyarakat kita akan
sangat menanyakan itu kalau ada lulusan elektronika kok dia canggung di bidang
itu maka akan jadi tertawaan. Kita mengundang guru, yang satu guru praktisi
yang betul-betul dirumahnya itu service sehingga akan tau benar lapangan
meskipun secara keilmuan teoritis mungkin diambil praktisnya saja tetapi yang
satu memang guru yang diambil dari sekolah yang memang menekuni bidang itu
sehingga dipadukan.
4. Apakah komite sekolah dilibatkan dalam penyusunan dan penentuan muatan
lokal?
Terus terang ini kenyataan kongkrit yang namanya komite sekolah itu unsur-
unsurnya diantaranya unsur masyarakat, unsur sekolah tetapi unsur masyarakat
itu kan tidak mungkin menguasai semua bidang, secara umum saja teknis itu
diserahkan kedalam,nanti dia ngamati saja. Komite sekolah tetap dimintai
pertimbangan, yang namanya KTSP itu kan ditandatangani komite untuk
dimintai pengesahannya. Secara esensi isinya detail saya yakin untuk ikut
merumuskan detail itu kan gak mungkin tetapi tetap secara formal kita mintai
pertimbangan
5. Bagaimanakah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun silabus?
Kalau yang kita laksanakan itu kebetulan kan untuk kita itu waktu membuka itu
kan teman lain belum banyak, kita tau di jogja ini kan kita sama SMK 2 Depok.
Terus pikir-pikir mau kerjasama bikin baru tetapi akhirnya kita ngedownload dari
internet. Kita cari kemudian kita modifikasi sendiri. Kita ada workshopnya
memang untuk penyusunan KTSP kemudian dibahas oleh tim kurikulum dan
jurusan dan kita bahasnya itu lumayan bagus yaitu per item dibahas meskipun
nanti ujung-ujungnya yang banyak tahu ya orang jurusan kalo materi-materi
kejuruan. Kalau yang meteri-materi umum ya kita serahkan ke mereka.
6. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan untuk menyusun RPP tersebut?
Sebenarnya kan acuan pokok kita kan kurikulum KBK. Kita modifikasi saja dari
RPP sebelumnya. Sebab kalau kita mulai dari nol itu akan berat sebab waktu itu
kan tuntutan waktu juga karena kesibukan penerimaan siswa baru.
7. Apakah dalam RPP juga memuat metode dan media yang diperlukan untuk
melaksanakan pembelajaran?
Ya jelas.
8. Apakah metode dan media pembelajaran yang Bapak/Ibu gunakan
disesuaikan dengan topik materi ajar?
Iya. Disesuaikan dengan materinya, materi untuk praktek sendiri, untuk teori
sendiri.
9. Darimanakah Bapak/Ibu memperoleh bahan pembelajaran untuk menyusun
materi ajar ?
Kalau yang banyak itu dari internet.
10. Apakah Bapak/Ibu melakukan penilaian hasil pembelajaran untuk setiap
topik materi ajar?
Runtut setiap pertemuan melakukan evaluasi.
11. Bentuk tes dan jenis tagihan apa saja yang Bapak/Ibu gunakan dalam
Penilaian hasil pembelajaran?
Tergantung dari materinya, untuk praktik ya dilakukan secara praktik dan untuk
teori ya dengan ujian tulis.
12. Bagaimana tindak lanjut untuk siswa yang belum mencapai kompetensi dasar
setiap materi pokok?
Pembelajaran remidi
13. Bagaimana Bapak/Ibu melakukan pembelajaran remidi dan pembelajaran
pengayaan?
Kadang-kadang ada yang job lepas dalam artian boleh dikerjakan dirumah.
Tetapi yang praktek ya mengulang lagi. Ada juga tugas tambahan ada kliping
dan sebagainya-sebagainya. Tetapi terus terang remidi ini juga ada kendala,
tatkala sudah sekali duakali tidak mencapai-capai kita kan capek. Saya
mengusulkan sebenarnya kalau bisa ada penghargaan dari sekolah sebab dia
meluangkan waktu to guru itu. Dan disini ada kartu remidinya rangkap tiga itu
Cuma yang menangani pengajaran.
Pembelajaran pengayaan
Kalau itu yang jelas-jelas dipraktek jelas tetapi terus terang ini terkait dengan
proyek biasanya, anak-anak yang memang pantas diberi semangat kemudian
dikasih job-job untuk pengembangan dia termasuk kadang kita libatkan ke
produksi. Ada beberapa anak yang dilibatkan di UP ada kalo kita ada garapan
ya kita libatkan sebab gak mungkin kalo gurunya sendiri. Siswa-siswa yang
dilibatkan adalah siswa pilihan yang mempunyai kemampuan lebih karena akan
sulit kalau tidak pilihan.