petunjuk ktsp

24
BAB I PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. 1 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sikdiknas). Bandung: Fokusmedia,hlm. 4 1

Upload: al-husaini

Post on 15-Jan-2016

231 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannyaBeragam dan terpaduTanggap perkembangan IPTEKSRelevan dengan kebutuhan kehidupanMenyeluruh dan berkesinambunganBelajar sepanjang hayat (life long learning)Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah

TRANSCRIPT

Page 1: Petunjuk KTSP

BAB I

PENDAHULUAN

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu.1 Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta

kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan

dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan

untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan

potensi yang ada di daerah.

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang

beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas

standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari

kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU

20/2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar

Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum pada KTSP jenjang

pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan

mengacu kepada SI dan SKL serta berpedoman pada panduan yang disusun

oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Selain dari itu, penyusunan

KTSP juga harus mengikuti ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam

UU 20/2003 dan PP 19/2005.

BAB II

1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sikdiknas). Bandung: Fokusmedia,hlm. 4

1

Page 2: Petunjuk KTSP

PEMBAHASAN

A. Kerangka Dasar Kurikulum

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas:

a.       kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;

b.   kelompok mata pelajaran kewarganegaraan   dan kepribadian;

c.       kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;

d.      kelompok mata pelajaran estetika;

e.       kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.

Setiap kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan secara holistik,

sehingga pembelajaran masing-masing kelompok mempengaruhi pemahaman

dan penghayatan peserta didik, dan semua kelompok mata pelajaran sama

pentingnya dalam menentukan kelulusan.

Cakupan setiap kelompok mata pelajaran yang diatas akan disajikan

pada tabel dibawah ini.

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

1. Agama dan

Akhlak Mulia

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia

mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai

perwujudan dari pendidikan agama.

2. Kewarganega-

raan dan

Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran

2

Page 3: Petunjuk KTSP

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

Kepribadian dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas

dirinya sebagai manusia.

Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan

kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,

penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,

kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,

kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,

ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan

sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.

3. Ilmu

Pengetahuan

dan Teknologi

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk

mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu

pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan

kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,

kreatif dan mandiri.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk

memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan

teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara

kritis, kreatif dan mandiri.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi pada SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk

memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan

teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara

3

Page 4: Petunjuk KTSP

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

kritis, kreatif dan mandiri.

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi,

membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian

kerja.

4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk

meningkatkan sensitivitas, kemampuan

mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi

keindahan dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi

dan mengekspresikan keindahan serta harmoni

mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan

individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri

hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan

sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang

harmonis.

5. Jasmani,

Olahraga dan

Kesehatan

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan

kesehatan pada SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta menanamkan

sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan

kesehatan pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk

meningkatkan potensi fisik serta membudayakan

sportivitas dan kesadaran hidup sehat.

Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan

kesehatan pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK

4

Page 5: Petunjuk KTSP

No Kelompok Mata

Pelajaran

Cakupan

dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta

membudayakan sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan

hidup sehat.

Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan

perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun

yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti

keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan

narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan

penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

B. Struktur Kurikulum

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman

muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan

dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang

dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang

dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan

kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum

pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.2

1. Struktur Kurikulum SD/MI

Struktur kurikulum SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh

dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai

dengan Kelas VI. Struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar

2 E. Mulyasa, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,hlm. 50

5

Page 6: Petunjuk KTSP

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan

ketentuan sebagai berikut.

a) Kurikulum SD/MI memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan

potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak

dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi

muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SD/MI merupakan “IPA

Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

c) Pembelajaran pada Kelas I s.d. III dilaksanakan melalui pendekatan

tematik, sedangkan pada Kelas IV s.d. VI  dilaksanakan melalui

pendekatan mata pelajaran.

d) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan 

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

e) Alokasi waktu satu jam  pembelajaran adalah 35 menit.

f) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu.

2. Struktur Kurikulum SMP/MTs

Struktur kurikulum SMP/MTs meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas

VII sampai dengan Kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan

standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan

ketentuan sebagai berikut.

a) Kurikulum SMP/MTs memuat 10 mata pelajaran, muatan lokal, dan

pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

6

Page 7: Petunjuk KTSP

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan

potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak

dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi

muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

b) Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/MTs merupakan “IPA

Terpadu” dan “IPS Terpadu”.

c)  Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan 

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

d) Alokasi waktu satu jam  pembelajaran adalah 40 menit.

e) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38

minggu.

3. Struktur Kurikulum SMA/MA

Struktur kurikulum SMA/MA meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X

sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar

kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.

Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA/MA dibagi ke dalam dua

kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh

seluruh peserta  didik, dan kelas XI dan XII merupakan program

penjurusan yang terdiri atas empat program: (1) Program Ilmu

Pengetahuan Alam, (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, (3) Program

Bahasa, dan (4) Program Keagamaan, khusus untuk MA.

A. Kurikulum SMA/MA Kelas X

1) Kurikulum SMA/MA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran,

muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan

kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang

7

Page 8: Petunjuk KTSP

disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke

dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan

oleh satuan pendidikan.

2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan 

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

3) Alokasi waktu satu jam  pembelajaran adalah 45 menit.

4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

34-38 minggu.

B. Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII

1) Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA, Program

IPS, Program Bahasa, dan Program Keagamaan  terdiri atas 13

mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Muatan

lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,

termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat

dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi

muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.

2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan 

sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan

dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per

minggu secara keseluruhan.

3) Alokasi waktu satu jam  pembelajaran adalah 45 menit.

4) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah

34-38 minggu.

C. Beban Belajar

8

Page 9: Petunjuk KTSP

Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah menggunakan jam

pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka,

penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan ciri khas masing-masing. Beban

belajar yang disajiakan disini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan

program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh

program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap

kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.

Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan

jam pelajaran.

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan

oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap

muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu

dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan

memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses

interaksi antara peserta didik dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka

per-jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan

sebagai berikut:

a. SD/MI/SDLB berlangsung selama 35 menit;

b. SMP/MTs/SMPLB berlangsung selama 40 menit;

c. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45.

Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan

pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu antuk SD/Mi/SDLB:

1) Kelas I s.d. III adalah 29 s.d. 32 jam pembelajaran;

2) Kelas IV s.d. VI adalah 34 jam pembelajaran.

9

Page 10: Petunjuk KTSP

b. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk

SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran.

c. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk

SMA/MA/SMALB/ SMK/MAK adalah 38 s.d. 39 jam pembelajaran.

D. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan

tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari

libur. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang

diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun

pelajaran. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh

masing-masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu pada dokumen

Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah.

Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kalender

pendidikan, diantaranya :

1. Alokasi Waktu

Alokasi waktu ialah pembagian waktu belajar yang efektif dan tidak efektif

untuk pelaksanaan pembelajaran. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah

jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk

seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk

kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur

bisa berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun

pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari libur

nasional, dan hari libur khusus.

2. Penetapan Kalender Pendidikan

10

Page 11: Petunjuk KTSP

Penetapan permulaan tahun pelajaran biasanya di bulan juli setiap tahun dan

berakhir pada bulan juni tahun berikutnya. Hari libur sekolah ditetapkan

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau menteri

Agama dalam hal terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah

tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan

dapat menetapkan hari libur khusus.

E. SKL SP dan KMP

1) Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL SP) adalah

kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan,

keterampilan, dan sikap, yang digunakan sebagai pedoman penilaian

dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. SKL

meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata

pelajaran. SKL pada masing-masing jenjang memiliki dasar dan tujuan

yang berbeda, namun berkesinambungan.

2) Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap

tingkat dan/atau semester untuk kelompok mata pelajaran tertentu.

Standar kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas

kelompok-kelompok mata pelajaran:

Agama dan Akhlak Mulia

Kewarganegaraan dan Kepribadian

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Estetika

Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan.

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran dikembangkan berdasarkan

tujuan, cakupan, muatan, dan kegiatan setiap kelompok mata pelajaran.

F. SK dan KD

11

Page 12: Petunjuk KTSP

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) merupakan arah

dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan

indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan dalam merancang

kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan

standar penilaian.

Dalam kaitanya dengan KTSP, Depdiknas telah menyiapkan Standar

Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) berbagai mata pelajaran, untuk

dijadikan acuan oleh para guru dalam mengembangkan KTSP pada satuan

pendidikan masing-masing.

Dengan demikian, tugas utama guru dalam KTSP adalah menjabarkan

menganalisis, mengembangkan indicator, dan menyesuaikan SKKD dengan

karakteristik dan perkembangan peserta didik, situasi dan kondisi sekolah, serta

kondisi kebutuhan daerah. Selanjutnya mengemas hasil analisis terhadap

SKKD tersebut kedalam KTSP, yang di dalamnya mencangkup silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran.

G. Cara Menjabarkan KD ke dalam Indikator Kompetensi

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai

peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagi rujukan penyusunan

indikator kompetensi. Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur

dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar

tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.

Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitanya dengan

KTSP, ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke

dalam indikator kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran adan

acuan penilaian. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjabarkan KD

kedalam indikator kompetensi ialah diantaranya:

Mengidentifikasi kata-kata untuk indikator kompetensi

Mengembangkan kalimat indikator.

Bab III

12

Page 13: Petunjuk KTSP

PENUTUP

Kesimpulan

Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi

lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan

dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan

tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan

kurikulum.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional 

Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis

pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas: 1) KMP Agama dan Akhlak Mulia; 2) KMP

Kewarganegaraan dan Kepribadian; 3) KMP Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

4) KMP Estetika; 5) KMP Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang

harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman

muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan

dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan

beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum.

Beban belajar untuk pendidikan dasar dan menengah menggunakan jam

pembelajaran setiap minggu setiap semester dengan sistem tatap muka,

penugasan terstruktur, sesuai kebutuhan dan cirri khas masing-masing. Beban

belajar yang disajiakan disini adalah beban belajar sistem paket pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan

program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh

program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap

kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan.

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan

tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari

libur. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang

13

Page 14: Petunjuk KTSP

diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun

pelajaran.

Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) merupakan arah

dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan

indicator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Sedangkan dalam merancang

kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan

standar penilaian.

Langkah penting yang harus dipahami guru dalam kaitanya dengan

KTSP, ialah bahwa guru harus mampu menjabarkan kompetensi dasar ke

dalam indikator kompetensi, yang siap dijadikan pedoman pembelajaran adan

acuan penilaian.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjabarkan KD kedalam

indikator kompetensi ialah diantaranya:

Mengidentifikasi kata-kata untuk indikator kompetensi

Mengembangkan kalimat indikator.

Daftar Pustaka

14

Page 15: Petunjuk KTSP

Dokumen Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi

Dokumen Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan

Dokumen Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi

Lulusan

Dokmen Permendiknas No. 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan

Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006

http://kurikulum tingkat satuan pendidikan.html (15 Maret 2011, 19:30:26)

http://standar kompetensi dan kompetensi dasar.html (15 Maret 2011,

20:16:30)

http://standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dan mata pelajaran.html

(15 Maret 2011, 19:59:11)

http://zalva-kapeta.blogspot.com/2009/05/desain-kurikulum-pai.html

http://pengembangan kurilulum-pai sltp. html ( 05 April 2011, 21:56:08 )

Muslich, Masnur, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Bumi

Aksara

Mulyasa, E., 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Sukmadinata, N. 2004, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung

: Remaja Rosda Karya.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sikdiknas). Bandung: Fokusmedia.

15