skripsi ktsp

108
PENGARUH PENERAPAN KTSP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMAN 1 KWANYAR BANGKALAN SKRIPSI Oleh: Umar Said (04130018) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG JANUARI 2009

Upload: endy-hartawan

Post on 02-Aug-2015

262 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: skripsi KTSP

PENGARUH PENERAPAN KTSP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

DI SMAN 1 KWANYAR BANGKALAN

SKRIPSI

Oleh:

Umar Said(04130018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(UIN) MALANG JANUARI 2009

Page 2: skripsi KTSP

PENGARUH PENERAPAN KTSP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

DI SMAN 1 KWANYAR BANGKALAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan IPS (S.Pd)

Diajukan Oleh: Umar Said(04130018)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG JANUARI 2009

i

Page 3: skripsi KTSP

HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH PENERAPAN KTSP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMAN 1 KWNYAR

BANGKALAN

SKRIPSI Dipersiapkan dan disusun oleh

Umar Said (04130018)

Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 17 Januari 2008 Dengan nilai B

Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk Memperoleh gelar strata satu sarjana pendidikan (S.Pd)

Pada tanggal: 17 Januari 2008

Panitia Ujian

Ketua Sidang

Dr. M. Zainuddin, M. A NIP. 150 275 502 

Sekretaris

Drs. H. M. Hadi Masruri, Lc., M. A NIP. 150 331 145

Penguji Utama

Dr. Wahidmurni, M. Pd, Ak NIP. 150 303 049

Dosen Pembimbing

Dr. M. Zainuddin, M. A NIP 150 275 502

Mengesahkan Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang

Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony NIP. 150 042 031

Page 4: skripsi KTSP

LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM KTSP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

DI SMAN 1 KWANYAR BANGKALAN

SKRIPSI

Oleh:

UMAR SAID NIM: 04130018

Telah Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing

Dr. M. Zainuddin, M.A NIP. 150 275 502

Mengetahui. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Drs. Muhammad Yunus, M.SiNIP. 150 276 940

Page 5: skripsi KTSP

Dr. M. Zainuddin, M.A Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Malang NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Skripsi Umar Said Malang 10 Januari 2009 Lamp : 4 eksemplar Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Malang Di Malang Assalamu’alaikum Wr. Wb Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan. Baik dari segi bahasa maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama : Umar Said Nim : 04130018 Jurusan : Pendidikan IPS

Judul Skripsi : PENGARUH PENERAPAN KURIKULUM KTSP TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMAN 1 KWANYAR BANGKALAN

Maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak di ajukan untuk di ujikan. Demikian, mohon di maklumi adanya. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Pembimbing

Dr. M. Zainuddin, M. A NIP 150 275 502

Page 6: skripsi KTSP

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang 10 januari 2009

Umar Said

Page 7: skripsi KTSP

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan Kepada segenap keluarga

Saya, yang telah memberikan Dukungan dan materi Sampai tidak mengenal Lelah dan pasrah untuk Menyuruh menuntut ilmu.

Dan skripsi ini ku persembahkan sebagai tanda bahwa

telah selasai strata satu

Page 8: skripsi KTSP

MOTTO

لة د المجا ١١......رجت د العلم توا أو ين والد منكم منو أ ين الد اهللا فع يرArtinya: Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan, beberapa derajat……. AL MUJAADILAH 11

Page 9: skripsi KTSP

KATA PENGANTAR

Seiring dengan bergantinya waktu. Siang berganti malam, malam berganti

pagi. Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Penyusun panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang maha kuasa., yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

penyusunan dan menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penerapan

Kurikulum KTSP Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran

Ekonomi Di SMAN 1 KWanyar”.

Tidak lupa shalawat serta salam terlimpahkan pada Nabi Muhammad

SAW. yang membawa cahaya kebenaran, sehingga mengeluarkan umat manusia

dari zaman jahiliah ke masa yang serba moderen.

Skripsi ini disusun dengan maksud untuk memenuhi syarat guna

memperoleh gelar sarjana pendidikan IPS di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam

Negeri Malang. Adapun tujuan peneliti adalah untuk mengetahui Penegaruh

Penerapan Kurikulum KTSP Terhadap Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran

Ekonomi Di SMAN 1 Kwanyar. Apa yang disajikan dalam skripsi ini merupakan

ramuan dari pengetahuan dasar secara teoritis, pandangan para pakar, pengalaman

orang lain, pengamatan dan analisis yang penulis lakukan, yang kesemuanya

dicoba diramu dalam bahasa yang mudah difahami dan menghasilkan kesimpulan

yang bermanfaat.

Penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar

kecuali berkat arahan dan bimbingan serta dukungan dari banyak pihak. Untuk itu.

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terlibat

dalam penulisan skripsi ini, antara lain:

1. Orang tua, dan saudara-saudaraku yang telah banyak mendukung, baik

semangat dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya di

Universitas Islam Negeri Malang.

2. Bapak Dr. M. Zainuddin, M.A selaku dosen pembimbing yang telah

memberi arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penulisan dan

penyelesaian skripsi ini.

Page 10: skripsi KTSP

3. Semua Dosen UIN Malang khususnya Dosen jurusan Pendidikan IPS

yang telah memberikan kami pengalaman dan pengetahuan.

4. Semua dewan guru yang ada di SMAN 1 Kwanyar yang banyak

membantu dan meluangkan waktunya untuk menjadi responden dalam

penyususnan skripsi ini.

5. Teman-teman senasib dan seperjuangan di jurusan pendidikan IPS

angkatan 2004.

Tiada ucapan dan bahan yang patut penulis berikan kepada mereka Do’a

tulus iklas. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan kebaikan yang

berlipat.

Skripsi ini adalah pengalaman pertama bagi penulis, tentunya ini mash

jauh dari kesempurnaan, kami sebagai manusia biasa, sadar bahwa dalam

penyusunan skripsi ini banyak kekhilafan dan kekurangan itu, walaupun kami

sudah berusaha mengantisipasi kekurangan itu. Karena itu sangat berharap saran

dan kritik guna membangun selanjutnya. Harapan kami semoga penulis dapat

bermanfaat bagi semua pihak. Amin Ya Robbal Alamin………

Malang 12 Januari 2008 Penyusun,

Umar Said 04130018

Page 11: skripsi KTSP

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………… i

LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………… ii

LEMBAR NOTA DINAS……………………………………………… iii

HALAMAN PERNYATAAN…………………………………………. iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ………………………………………….. v

MOTTO………………………………………………………………… vi

KATA PENGANTAR…………………………………………………. vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL……………………………………………………… x

ABSTRAK……………………………………………………………... xi

BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………….. 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………... 8

C. Tujuan Penelitian…………………………………………. 9

D. Kegunaan Penelitian……………………………………... 9

E. Hipotesa Penelitian……………………………………….. 10

F. Definisi Operasional………………………………………. 10

G. Sistematika Pembahasan………………………………….. 11

BAB II : KAJIAN PUSTAKA………………………………………... 13

A. Penelitian Terdahulu……………………………………… 13

B. Pembahasan Kurikulum…………………………………... 16

1. Pengertian kurikulum…………………………………. 16

Page 12: skripsi KTSP

2. Landasan Kurikulum…………………………………. 18

3. Fungsi kurikulum……………………………………… 19

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implimentasi

Kurikulum……………………………………………. 21

5. Pengertian KTSP…………………………………….. 22

6. Tujuan KTSP………………………………………… 25

7. Prinsip-prinsip KTSP………………………………… 26

8. Pelaksanaan Pengembangan KTSP………………….. 30

9. Mekanisme Penyusunan KTSP………………………. 30

10. Komponen KTSP…………………………………….. 31

11. Acuan Pengembangan KTSP………………………… 33

12. Perbedaan Kurikulum 1994 Dengan 2006……………. 35

C. Pembahasan Prestasi Belajar……………………………… 38

1. Pengertian Prestasi Belajar…………………………… 38

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar… 39

a. Faktor Interen……………………………………. 39

b. Faktor Eksteren…………………………………... 42

BAB III : METODE PENELITIAN………………………………… 44

A. Lokasi Penelitian ………………………………………… 44

B. Jenis Penelitian…………………………………………… 45

C. Populasi Dan Sampel…………………………………….. 45

D. Pengumpulan Data……………………………………….. 46

1. Metode Angket (Kuesioner)………………………….. 46

Page 13: skripsi KTSP

2. Metode Observasi……………………………………… 47

3. Metode Interview……………………………………… 48

4. Metode Dokumentasi………………………………….. 48

E. Analisi Data………………………………………………… 49

1. Uji Validitas……………………………………………. 50

2. Uji Reabilitas…………………………………………… 53

BAB IV : PAPARAN HASIL PENELITIAN…………………………. 57

A. Latar Belakang Sekolah……………………………………. 57

1. Sejarah Berdirinya SMAN 1 Kwanyar………………… 57

2. Tujuan SMAN 1 Kwanyar……………………………… 59

3. Kurikulum SMAN 1 Kwanyar…………………………. 60

B. Penyajian Hasil Penelitian………………………………….. 67

1. Penerapan Kurikulum KTSP…………………………… 67

2. Dampak Kurikulum Terhadap Prestasi Siswa………….. 68

C. Analisis Data……………………………………………….. 70

D. Menguji Hipotesis Dan Uji Hipotesis………………………. 74

BAB V : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN……………………. 78

A. Penerapan Kurikulum Sekolah……………………………... 79

B. Prestasi Belajar……………………………………………... 85

C. Pengaruh Penerapan KTSP Terhadap Prestasi Belajar Siswa.. 86

BAB VI : KESIMPILAN DAN SARAN………………………………… 89

A. Kesimpulan…………………………………………………. 89

B. Saran………………………………………………………... 89

Page 14: skripsi KTSP

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. 91

LAMPIRAN……………………………………………………………… 93

Page 15: skripsi KTSP

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Perbedaan KBK Dengan KTSP……………………………… 35 Tabel 2.2 Perbedaan KBK Dengan KTSP……………………………… 36 Tabel 3.1 Skor Pertanyaan……………………………………………… 47 Tabel 3.2 Variabel X…………………………………………………… 51 Tabel 3.3 Variabel Y……………………………………………………. 52 Tabel 3.4 Uji Reabeliatas Instrumen Penelitian………………………… 55 Tabel 4.1 Program IPS………………………………………………….. 61 Tabel 4.2 Ekstrakurikuler……………………………………………….. 42 Tabel 4.3 Jumlah Jam Perminggu………………………………………. 63 Tabel 4.4 Kriteria KKM……………………………………………….... 64 Tabel 4.5 KKM Program IPS………………………………………….... 65 Tabel 4.6 Profil Tamatan………………………………………………... 65 Tabel 4.7 Keadaan Siswa……………………………………………….. 66 Tabel 4.8 Sarana dan Prasarana…………………………………………. 66 Tabel 4.9 Buku Bacaan Di Perpus ……………………………………… 67 Tabel 4.10 Distribusi Penerapan KTSP………………………………….. 70 Tabel 4.11 Norma Skala Tingkat Penerapan KTSP………………..…….. 71 Tabel 4.12 Distribusi Prestasi Belajar……………………………………. 72 Tabel 4.13 Norma Skala Tingkat Prestasi Belajar……………………….. 73 Tabel 4.14 Model Summary Analisis …………………………………… 74 Tabel 4.15 Hasil Analisis Linier Sederhana…………………………….. 74 Tabel 4.16 Corelation……………………………………………………. 76 Tabel 4.17 Hasil uji f Anova…………………………………………….. 76

Page 16: skripsi KTSP

ABSTRAK Said, Umar 2009. Pengaruh Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di SMAN 1 Kwanyar Bangkalan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Program Studi Pendidikan Ekonomi), Fakultas Tarbiyah. Universitas Islam Negeri Malang. Pembimbing: Dr. M. Zainuddin, M.A. Kata Kunci: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Prestasi Belajar siswa.

Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum yang dilaksanakan dan di operasionalkan oleh masing-masing satuan pendidikan, atau dengan kata lain kurikulum KTSP Suatu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi dalam bidang pendidikan agar kurikulum tersebut sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Tujuan Kurikulum KTSP dalam Pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dan penyusunan Kurikulum KTSP dalam pendidikan menengah perlu melihat: 1). Pengembangaan yang sesuai dengan relevansi oleh setiap kelompok atau satuan penidikan dan komite sekolah dibawah kordinasi dan supervise dinas pendidikan atau departemen agama. 2). Penyusunan KTSP merupakan kegiatan perencanaan sekolah atau madrasah. Dalam tahap ini dalam penyusunan KTSP meliputi penyiapan dan penyusunan draf review dan revisi, serta finalisasi. 3). Dalam dokumen KTSP pada jenjang pendidikan menengah perlu dinyatakan bahwa kepala sekolah serta komite madrasah dan oleh departemen yang mengenai urusan dibidang pendidikan.

Berdasarkan dari latar belakang di atas maka penelitian ini membahas tentang: petama, Apakah dengan menerapkan kurikulum KTSP dapat memperbaiki prestasi belajar siswa; Kedua, Bagaimana pengaruh kurikulum KTSP terhadap prestasi belajar siswa; Ketiga, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa.

Penelitian bersifat kuntitatif dan teknik pengumpulan data berupa metode koesioner dan dokumentasi, dan metode wawancara hanya sebagai pelengkap untuk menguatkan bukti. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah tehnik regresi linier, dan untuk menguji seberapa besar pengaruhnya uji t dan uji f.

Dari hasil analisis yang diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penerapan kurikulum KTSP dengan prestasi belajar siswa dari hasil uji t tunjukkan dengan nilai t hitung ≥ t tabel (2.275 ≥ 1.692), sedangkan dari uji f maka dapat ditunjukkan dengan nilai uji f bahwa F hitung > F tabel ( 5.174 > 2.874). Maka kesimpulannya ada pengaruh antara kurikulum KTSP dengan prestasi belajar siswa, karena dalam penerapan kurikulum KTSP khusunya dalam mata pelajaran ekonomi dengan adanya penambahan jam yang seharusnya mata pelajaran ekonmi 3 jam perminggu diganti 5 jam perminggu, semua itu merupakan salah satu pengaruh prestasi belajar siswa. Dengan kata lain dengan adanya penambahan jam mata pelajaran membuat siswa jenuh karena dalam perminggunya ada 5 jam.

Page 17: skripsi KTSP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak ahli pendidikan yang mengatakan bahwa pendidikan merupakan

persoalan yang pelik, namun tidak semuanya yang merasakan bahwa pendidikan

merupakan tugas negara yang amat penting. Bangsa yang ingin maju,

membangun, dan berusaha memperbaiki keadaan masyarakat dan dunia, tentu

mengatakan bahwa pendidikan merupakan kunci kesuksesan, dan tanpa kunci itu

usaha mereka akan gagal.

Jika kita terus akan melangkah dengan cara mengemas pendidikan,

pembelajaran dan belajar seperti sekarang ini, kita akan dijumpai dengan peserta

didik yang lebih cendrung bertindak kekerasan, pemaksaan kehendak, dan

pemerkosaan nilai-nilai kemanusian. Bangsa Indonesia sekarang lagi menghadapi

masalah yang telah disebutkan diatas, yang lakukan oleh para siswa Sekolah

Menengah Atas maupun siswa Madrasah Aliyah, dan tidak lupa, bisa jadi ditiru

oleh siswa SLTP/ MTs, karena ingin melampiaskan apa yang ia dengar, dilihat

dari berbagai topik. Seharusnya siswa yang terpelajar harus benar-benar

mengeyam bangku pendidikan malah duduk dijeruji besi. Masalah tersebut

tumbuh dari keadaan yang biasa, seperti masalah politik, hukum, sosial, ekonomi,

moral, kepercayaan, dan lain-lain. Masih banyak usaha yang dilakukan untuk

menata dan menstruktur kembali pola kehidupan masyarakat, namun hasil yang

didapat belum seperti yang didapat belum seperti yang diharapkan.

1

Page 18: skripsi KTSP

Asumsi-asumsi yang melandasi program-program pendidikan sering kali

tidak sejalan dengan hakekat belajar, hakekat orang yang belajar, dan hakekat

orang yang mengajar. Dunia pendidikan, lebih khusus bagi dunia belajar, didekati

dengan paradigma yang tidak mampu menggambarkan hakekat belajar dan

pembelajaran secara komprehensif. Praktek-praktek pendidikan dan pembelajaran

sangat diwarnai oleh landasan teoritik dan konseptual yang tidak akurat.

Pendidikan dan pembelajaran selama ini hanya menggunakan pada pembentukan

perilaku keseragaman, dengan harapan akan menghasilkan keteraturan, ketertiban,

ketaatan, dan kapastian. Pembentukan ini dilakukan dengan kebijakan

penyeragaman pada berbagai pendidikan yang menggunakan keseragaman

ternyata telah berhasil membelajarkan anak-anak untuk mengabaikan

keragaman/perbedaan.

Perkembangan zaman di era globalisasi saat ini di semua aspek juga

berkembang dengan cepat. Demikian halnya dengan dunia pendidikan, yang harus

terus berpacu agar bisa memenuhi kebutuhan pendidikan di masa sekarang dan

yang akan datang. Berbagai usaha banyak dilakukan mulai dari pemenuhan

kebutuhan fisik seperti sarana dan prasarana sampai dengan kebutuhan yang

bersifat konseptual operasional, mulai dari kurikulum sampai dengan guru dan

siswa selaku pelaku pendidikan.

Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan

bermasyarakat. berbangsa, dan bernegara di dalam negeri dan isu-isu mutakhir

dari luar negeri yang dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat dan bangsa

Page 19: skripsi KTSP

Indonesia merupakan hal-hal yang harus segera ditanggapi dan dipertimbangkan

dalam penyusunan kurikulum baru pada jenjang pendidikan menengah.

Kurikulum yang dibutuhkan di masa yang akan datang yaitu kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP). kurikulum ini dikembangkan untuk

memberikan keterampilan dan keahlian bertahan hidup dalam perubahan,

pertentangan, ketidak menentuan, ketidak pastian, dan kerumitan-kerumitan

dalam kehidupan. Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) ditujukan untuk

menciptakan tamatan yang kompeten dan cerdas dalam membangun identitas

budaya dan bangsanya.

Kurikulum ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan,

pengalaman belajar yang membangun integritas sosial, serta membudayakan dan

mewujudkan karakter nasional.

Dengan kurikulum yang demikian dapat memudahkan guru dalam

penyajian pengalaman belajar yang sejalan dengan prinsip belajar sepanjang hayat

yang mengacu pada empat pilar pendidikan universal, yaitu: belajar mengetahui,

belajar melakukan, belajar menjadi diri sendiri, dan belajar hidup dalam

kebersamaan.

Mempersiapkan peserta didik yang memiliki berbagai kompetensi pada

hakikatnya merupakan upaya untuk menyiapkan peserta didik yang memiliki

kemampuan intelektual, emosional, spiritual, dan sosial yang bermutu tinggi.

Dengan memiliki kompetensi semacam itu, peserta didik diharapkan mampu

untuk menghadapi dan mengatasi segala macam akibat dan adanya perkembangan

Page 20: skripsi KTSP

dan perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang terdekat sampai yang terjauh

(Iokal, nasional, regional, dan internasional).

KTSP memiliki kelibihan yang telah dirancang oleh DIKNAS agar

kurikulum tersebut (KTSP) dapat menyesuaikan dengan kebutuhan lembaga

pendidikan, seperti lembaga pendidikan yang ada di pedesaan dan di pesisir.

Bahwa KTSP dirancang oleh satuan pendidikan atau guru bidang studi agar mata

pelajaran tersebut sesuai dengan standar pemikiran siswa. Kelebihan kurikulum

KTSP yaitu :

1. Mendorong terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan

pendidikan.

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu bentuk kegagalan pelaksanaan

kurikulum di masa lalu adalah adanya penyeragaman kurikulum di seluruh

Indonesia, tidak melihat kepada situasi riil di lapangan, dan kurang menghargai

potensi keunggulan lokal. Dengan adanya penyeragaman ini, sekolah di kota sama

dengan sekolah di daerah pinggiran maupun di daerah pedesaan. Penyeragaman

kurikulum ini juga berimplikasi pada beberapa kenyataan bahwa sekolah di

daerah pertanian sama dengan sekolah yang daerah pesisir pantai, sekolah di

daerah industri sama dengan di wilayah pariwisata. Oleh karenanya, kurikulum

tersebut menjadi kurang operasional, sehingga tidak memberikan kompetensi

yang cukup bagi peserta didik untuk mengembangkan diri dan keunggulan khas

yang ada di daerahnya. Sebagai implikasi dari penyeragaman ini akibatnya para

lulusan tidak memiliki daya kompetitif di dunia kerja dan berimplikasi pula

terhadap meningkatnya angka pengangguran. Untuk itulah kehadiran KTSP

Page 21: skripsi KTSP

diharapakan dapat memberikan jawaban yang konkrik terhadap mutu dunia

pendidikan.

2. Mendorong para guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen

sekolah untuk semakin meningkatkan kreativitasnya dalam

penyelenggaraan program-program pendidikan

Dengan berpijak pada panduan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar

dan menengah yang dibuat oleh BSNP, sekolah diberi keleluasaan untuk

merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan kurikulum sekolah

sesuai dengan situasi, kondisi, dan potensi keunggulan lokal yang bisa

dimunculkan oleh sekolah. Sekolah bisa mengembangkan standar yang lebih

tinggi dari standar isi dan standar kompetensi lulusan.

Berdasarkan prinsip-prinsip ini, KTSP sangat relevan dengan konsep

desentralisasi pendidikan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah dan konsep

manajemen berbasis sekolah (MBS) yang mencakup otonomi sekolah di

dalamnya. Pemerintah daerah dapat lebih leluasa berimprovisasi dalam

meningkatkan kualitas pendidikan. Di samping itu, sekolah bersama komite

sekolah diberi otonomi menyusun kurikulum sendiri sesuai dengan kebutuhan di

lapangan.

3. KTSP sangat memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan

dan mengembangkan mata pelajaran tertentu yang akseptabel bagi

kebutuhan siswa.

Sesuai dengan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang

dalam Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan

Page 22: skripsi KTSP

Peraturan Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

(SKL), sekolah diwajibkan menyusun kurikulumnya sendiri. Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) itu memungkinkan sekolah menitikberatkan pada mata

pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya. Sebagai contoh

misalnya, sekolah yang berada dalam kawasan pariwisata dapat lebih

memfokuskan pada mata pelajaran bahasa Inggris atau mata pelajaran di bidang

kepariwisataan lainnya.

KTSP ini sesungguhnya lebih mudah, karena guru diberi kebebasan untuk

mengembangkan kompetensi siswanya sesuai dengan lingkungan dan kultur

daerahnya. KTSP juga tidak mengatur secara rinci kegiatan belajar mengajar

(KBM) di kelas, tetapi guru dan sekolah diberi keleluasaan untuk

mengembangkannya sendiri sesuai dengan kondisi murid dan daerahnya. Di

samping itu yang harus digaris bawahi adalah bahwa yang akan dikeluarkan oleh

BNSP tersebut bukanlah kurikulum tetapi tepatnya Pedoman Penyusunan

Kurikulum 2006.

4. KTSP akan mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan

memberatkan kurang lebih 20%.

Dengan diberlakukannya KTSP itu nantinya akan dapat mengurangi

beban belajar sebanyak 20% karena KTSP tersebut lebih sederhana. Di samping

jam pelajaran akan dikurangi antara 100-200 jam per tahun, bahan ajar yang

dianggap memberatkan siswa pun akan dikurangi. Meskipun terdapat

pengurangan jam pelajaran dan bahan ajar, KTSP tetap memberikan tekanan pada

pengembangan kompetensi siswa.

Page 23: skripsi KTSP

Pengurangan jam belajar siswa tersebut merupakan rekomendasi dari

BSNP. Rekomendasi ini dapat dikatakan cukup unik, karena selama bertahun-

tahun beban belajar siswa tidak mengalami perubahan, dan biasanya yang berubah

adalah metode pengajaran dan buku pelajaran semata. Jam pelajaran yang biasa

diterapkan kepada siswa sebelunya berkisar antara 1.000-1.200 jam pelajaran

dalam setahun. Jika biasanya satu jam pelajaran untuk siswa SD, SMP dan SMA

adalah 45 menit, maka rekomendasi BSNP ini mengusulkan pengurangan untuk

SD menjadi 35 menit setiap jm pelajaran, untuk SMP menjadi 40 menit, dan

untuk SMA tidak berubah, yakni tetap 45 menit setiap jam pelajaran. Total 1.000

jam pelajaran dalam satu tahun ini dengan asumsi setahun terdapat 36-40 minggu

efektif kegiatan belajar mengajar.dan dalam seminggu tersebut meliputi 36-38 jam

pelajaran.

Alasan diadakannya pengurangan jam pelajaran ini karena menurut pakar-

pakar pendidikan anak bahwa jam pelajaran di sekolah-sekolah selama ini terlalu

banyak. Apalagi kegiatan belajar mengajar masih banyak yang terpaku pada

kegiatan tatap muka di kelas. Sehingga suasana yang tercipta pun menjadi

terkesan sangat formal. Dampak yang mungkin tidak terlalu disadari adalah siswa

terlalu terbebani dengan jam pelajaran tersebut. Akibat lebih jauh lagi adalah

mempengaruhi perkembangan jiwa anak.

5. KTSP memberikan peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah

plus untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.

Pola kurikulum baru (KTSP) akan memberi angin segar pada sekolah-

sekolah yang menyebut dirinya nasional plus. Sekolah-sekolah swasta yang kini

Page 24: skripsi KTSP

marak bermunculan itu sejak beberapa tahun terakhir telah mengembangkan

variasi atas kurikulum yang ditetapkan pemerintah. Sehingga ketika pemerintah

kemudian justru mewajibkan adanya pengayaan dari masing-masing sekolah,

sekolah-sekolah plus itu jelas akan menyambut gembira.

SMAN 1 Kwanyar Bangkalan merupakan sebuah lembaga pendidikan

yang formal. Di SMAN 1 Kwanyar Bangkalan menerapkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) lebih dari satu tahun, karena di SMAN 1 Kwanyar

Bangkalan menerapkan KTSP merupakan tekanan dari DIKNAS. Siap tidak siap

pada tahun 2010 setiap lenabaga pendidikan di haruskan menerapkan KTSP, jadi

banyak guru-guru di SMAN 1 Kwanyar Bangkalan yang tidak siap dengan

menerapkan KTSP, alasannya karena KTSP baru saja di dengar dan guru-guru di

SMAN 1 Kwanyar Bangkalan banyak yang kurang paham mengoprasikan KTSP,

karena guru SMAN 1 Kwanyar banyak yang tidak ikut diklatnya, hany beberapa

bagian guru-guru yang ikut seminar KTSP.

B. Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang diatas maka penulis banyak timbul

pertanyaan tentang ruang lingkup kurikulum KTSP yang diberlakukan diseluruh

lembaga pendidikan yang ada di indonesia.

1. Apakah ada pengaruh yang positif signifikan antara penerapan KTSP

dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kwanyar Bangkalan?

2. Apakah ada pengaruh antara kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) dengan prestasi belajar siswa?

Page 25: skripsi KTSP

C. Tujuan Penelitian

Berangkat dari latar belakang masalah dan rumusan masalah diatas, maka

tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui apakah dengan memakai kurkulum KTSP dapat

memperbaiki prestasi siswa?

2. Untuk mengetahui apakah faktor lingkungan sekolah dapat

mempengaruhi prestasi belajar dan apa saja faktor pendukung yang

menyebabkan prestasi siswa menurun?

D. Kegunaan Peneliti

Besar harapan peneliti agar penelitian ini dapt memberikan manfaat bagi:

1. Peneliti

yaitu menambah pengalaman dan informasi tentan perkembangan

kurikulum terhadap prestasi belajar pada siswa.

2. Mahasiswa UIN Malang

yaitu sebagai bahan pertimbangan sebelum memulai penelitian dan

diharapkan bisa melanjutkan penelitian ini lebih mendalam lagi.

3. Masyarakat umum

yaitu dapat memberikan sumbangan informasi mengenai perkembengan

kurikulum, bahwa dengan perubahan kurikulum apakah dapat

menyebabkan prestasi anak lebih maju atau kurang.

Page 26: skripsi KTSP

4. Bagi siswa

Sebagai bahan atau wahana informasi dalam mengkaji hal-hal yang

berkaitan dengan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar dan

pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa itu sendiri.

5. Bagi guru

Sebagai bahan acuan bagi para dewan guru dalam menumbuhkan

kreatifitas dan profesionalisme dalam proses belajar mengajar.

E. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis dalam penelitian dengan judul : Pengaruh Penerapan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam

Mata Pelajaran Ekonomi Di SMAN 1 Kwanyar. Yakni sebagai berikut:

1. Hipotesis Alternatif (Ha)

Penerapan kurikulum KTSP berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

2. Hipotesis Nol (Ho)

Penerapan kurikulum KTSP tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa.

E. Definisi Operasional

1. Kurikulum adalah segala usaha sekolah untuk mempengaruhi peserta

didik, didlam kelas dihalam sekolah. Dengan kata lain kurikulum ia

sebuah perangkat mata pelajaran yang harus ditempu oleh siswa selama ia

ada di sekolahan.

Page 27: skripsi KTSP

2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum

operasional dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau

salah satu bentuk realisasi kebijakan desentralisasi di bidang pendidikan

agar kurikulum benar-benar sesuai dengan kebutuhan pengembangan

potensi peserta didik di sekoloh dengan mempertimbangkan kepentingan

lokal, nasional dan tuntutan global dengan semangat MBS.

3. Prestasi Belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam proses belajar anak

didik setelah melaksanakan kegiatan belajar dalam waktu tertentu1.

F. Sistematika Pembahasan

Bab I: Pendahuluan, yang berisi pokok-pokok pemikiran yang melatar

belakangi penulisan penelitian yaitu terdiri dari latar Belakang

Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Hipotesis Penelitian, Devinisi Operasional, dan

Sistematika Pembahasan.

Bab II: Kajian Teori 1). Tinjauan Kurikulum, Pengertian kurikulum,

Landasan Kurikulum, Fungsi Kurikulum, Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Implementasi Kurikulum, Pengertian Kurikulum

KTSP, Tujuan KTSP, Prinsip KTSP, Pelaksanaan KTSP,

Komponen KTSP, Tinjaun Prestasi Belajar, Faktor Yang

Mempengaruhi Prestasi Belajar. 2). Prestasi dan Prestasi Belajar

meliputi yaitu: prestasi, prestasi belajar, Evaluasi Prestasi Belajar.

1 Syaiful Bahri Djamara, prestasi dan kompetensi Guru (Usaha Nasional, Surabaya, 1994, hal 24).

Page 28: skripsi KTSP

3). Pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi diantaranya yaitu:

Faktor Internal, Faktor Eksternal, Unsur-Unsur Prestasi Belajar

Bab III: Metode Penelitian, yang meliputi: Jenis Penelitian, Populasi dan

Sampel, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data, dan Analisis

Data.

Bab IV: Laporan Hasil Penelitian, yakni memaparkan data-data yang akurat

tentang gambaran umum lokasi penelitian, gambaran umum

identitas atau deskripsi responden, dan deskripsi hasil penelitian

Pengaruh Penerapan Kurikulum KTSP Terhadap Prestasi Belajar

Siswa di SMAN 1 Kwanyar Dalam Mata Pelajaran Ekonomi

Kelas XII.

Bab V: Pembahasan Hasil Penelitian meliputi; analisa hasil penelitian,

interpretasi data tentang Pengaruh Penerapan Kurikulum KTSP

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi

Di SMAN I Kwanyar

Bab VI: Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan saran-saran

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 29: skripsi KTSP

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dalam kajian pustaka/teori banyak yang mengemukakan beberapa analisis

teori-toeri yang ada hubungannya dengan pokok bahasan permasalahan yang akan

dijadikan dasar dan pedoman untuk mengetahui jawaban dari sebuah

permasalahan tersebut. Adapun titik berat pada penelitian ini adalah teori tentang

Kurikulum KTSP kalau dilihat dari perspektif teori ilmu pendidikan. Akan tetapi

sebelum kajian teori tersebut dipaparkan, akan digunakan mengenai penelitian

yang terdahulu.

Dalam penelitiannya Jehsani Ropeeah, judul skripsinya ”Pengembangan

Kurikulum pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Lamyang Whitthaya Munaliyhi

Propensi Thailand Selatan”2. Hasil penelitiannya pelaksanaan Kurikulum

pendidikan agama islam di sekolah menengah Lamyang Whitthaya Munalithi,

mempunyai tips tersendiri dalam menerapkan kurikulumnya. Adapun tips tersebut

antara lain: menggunakan sistem terpadu dalam kurikulumnya sehingga terdapat

korelasi antara mata pelajaran umum dan mata pelajaran agama. Penelitian ini

menggunakan data kualitatif (deskriptif) penggambaran.

Sedangkan dalam penelitiannya Nurul Wakhidah Milati, skripsinya

berjudul ”Implementasi Cooperative Learning Metode Jigsaw Dalam

2 Jehsina Ropeaah. Pengembangan Kurikulum pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan

Kualitas Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. (Malang 2006) Hal: Skripsi

13

Page 30: skripsi KTSP

Meningkatkan Pretasi Belajar Pendidikan Agama Islam”3. Hasil penelitiannya

adalah Implementasi Cooperative Learning dan Jigsaw, meninbgkatkan prestasi

siswa semula nilai rata-rata pada pre tes sebesar 6,9 pada siklus pertama nilainya

7,6 meningkat 10%. Sedangkan pada siklus kedua sebesar 8,8 meningkat 27%.

Penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (data kualitatif dan

kuantitatif).

Kalau dilihat dari penelitiannya Fifi Zuhriya judul skripsinya ” Belajar

Dan Kompetensi Guru IPS Terhadap Prestasi Belajar IPS Di SMP Dharma

Wanita 09 Kromengan Malang”4. Hasil Penelitiannya lingkungan belajar dan

kompetensi guru sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sebab

apabila lingkungan belajar dan kompetensi guru menurun atau tidak baik maka

prestasi belajar siswa juga akan menurun. Penelitian ini peneliti mengguanakan

metode Koesioner dan Dokumentasi.

Berbeda dengan hasil penelitiannya Nely Rohmawati skripsinya berjudul

”Pengaruh penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Terhadap Pendidikan

Agama Islam di MTs Surya Buana Malang”5. Hasil penelitiannya adalah

penerapan kurikulum berbasis kompetensi terhadap pendidikan agama islam di

MTs Surya Buana Malang telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi

(KBK) kepada seluruh materi pelajaran, begitun dengan pelajaran agama islam.

3 Nurul Wakhidah Milati. Implementasi Cooperative learning dan Jigsaw Dalam Meningkatkan

Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. (Malang 2007). Hal: Skripsi. 4 Fifi Zuhriyah. Belajar Dan Kompetensi Guru IPS terhadap Prestasi Belajar IPS. (Malang 2006).

Hal: Skripsi 5 Nely Rohmawati. Pengaruh Penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi Terhadap Pendidikan

Agama Islam. (Malang 2006). Hal: Skripsi

Page 31: skripsi KTSP

Sedangkan dari Penelitiannya Taufik Efendi judul skripsinya "Strategi

Guru Meningkatkan Prestasi Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Di SMPN 1 Sanan

Kulon Blitar"6. Hasil penelitiannya strategi yang digunakan oleh guru IPS adalah

strategi (active learning) yaitu aktif atau siswa aktif dengan cara diskusi, tanya

jawab pemberian tugas. Dimana cara sering diterapkan di dalam kelas oleh guru

IPS sehingga hal itu semua itu akan terwujud siswa-siswa yang berprestasi, sesuai

dengan tujuan pokok dari para guru di SMPN 1 Sanan Kulon Blitar.

Sedangkan hasil penelitiannya Muhammad Robitho, skripsinya berjudul "

Implementasi Kurikulum Terhadap Keberhasilan Guru Pendidikan Agama Islam

Di SMAN 2 Lumajang"7. Hasil penelitiannya Pelaksanaan Kurikulum terhadap

keberhasilan guru pendidikan agama islam ini adalah setiap guru agama islam di

SMAN 2 Lumajang telah melaksanakan kurikulum yang berlaku secara nasional

dengan baik, karena keberadaan sekolah pada dasarnya dari guru, oleh dan untuk

masyarakat dan sudah saatnya implementasi kurikulum terhadap keberhasilan

guru pendidikan agama islam ini diterapkan dengan untuk di sekolah-sekolah

untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Kalau di lihat dalam penelitiannya Muliya Mubarok judul skripsinya

"Strategi Manajemen Kurikulum Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan

Di MTs Sunan Kalijogo Karang Besuki Sukun Malang"8. Hasil penelitiannya

masalah manajemen kurikulum dan upaya meningkatkan kualitas di MTs Sunan

6 Taufik Efendi. Strategi Guru Meningkatkan Prestasi Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Di SMPN 1 Sanan Kulon Blitar. (Malang 2005). Hal: Skripsi 7 Muhammad Robitho. Implementasi Kurikulum Terhadap Keberhasilan Guru Pendidikan Agama Islam. (Malang 2007). Hal: Skripsi 8 Muliya Mubarok. Strategi Manajemen Kurikulum Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan.(Malang 2008). Hal: Skripsi

Page 32: skripsi KTSP

Kalijogo Karang Besuki Sukun Malang adalah kurangnya alokasi waktu, jumlah

siswa dalam satu kelas terlalu banyak, dan kurangnya sarana prasarana

pendidikan. Strategi yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan

diantaranya adalah pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam mata pelajaran

diorganisasikan oleh madrasah.

B. Pembahasan Kurikulum

1. Pengertian Kurikulum

Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari rangkaian bahasa

curir diartikan pelari. Kata curere artinya tempat berpacu. Jadi Kurikulum

diartikan jarak yang ditempuh oleh seorang pelari. Pada saat itu kurikulum

diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa (murid) untuk

mencapai ijazah.rumusan kurikulum tersebut mengandung makna isi kurikulum

tidak lain adalah sejumlah mata pelajaran (subjek metter) yang harus dikuasai oleh

siswa, agar siswa memperoleh ijazah. Itulah sebabnya kurikulum sering

dipandang sebagai rencana pelajaran untuk siswa9.

Kalau menurut Webster’s New National Dictionary: bahwa yang

dinamakan dengan kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran tertentu yang harus

ditempuh atau sejumlah pengetahuan yang harus dicapai oleh peserta didik

(siswa) untuk mendapatkan sebuah ijazah.

Sedangkan menurut konsep pendidikan modern bahwa yang dinamakan

dengan kurikulum adalah segala pengalaman yang dihayati anak (peserta didik)

atas pimpinan sekolah termasuk kurikulum. Kurikulum tidak terbatas pada

9Harold Alberty, Reorganizing The High School Curriculum, (The Appleton Century, New York, 1954,) p. 12.

Page 33: skripsi KTSP

pengalaman anak antara keempat dinding kelas atau pelajaran-pelajaran yang

diberikan selama jam sekolah10.

sedangkan menurut kamus Webster bahwa dalam segi pengertian

kurikulum ada beberapa arti dari kurikulum antara lain:

a. Tempat belomba-lomba, jarak yang harus ditempuh pelari kereta lomba.

b. Pelajaran-pelajaran tertentu yang diberikan sekolah atau perguruan tinngi

yang ditujukan untuk mencapai suatu tingkat atau ijazah.

c. Keseluruhan pelajaran yang diberikan dalam suatu lembaga pendidikan11.

Dengan berbagai pengertian akhirnya penulis dapat menyimpulkan bahwa

yang dimanakan dengan kurikulum adalah segala pengalaman-pengalaman dan

pengaruh-pengaruh yang bercorak pendidikan yang diperoleh anak-anak (pesereta

didik) selama duduk dibangku sekolah.

Ilmu pengetahuan selalu berubah dan berkembang, demikian juga dalam

bidang pendidikan. Perubahan dalam bidang pendidikan membawa pengaruh

terhadap perubahan pandangan mengenai kurikulum. Kurikulum yang semula

dipandang sebagai sejumlah mata pelajaran pengalaman belajar yang diberikan

kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah, untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Berdasarkan pada definisi-definisi yang telah dijelaskan oleh pakar

pendidikan menunjukkan bahwa kurikulum, dapat diartikan tidak secara sempit

atau terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi lebih luas dari pada itu, merupakan

aktifitas apa saja yang dilakukan sekolah dalam rangka mempengaruhi anak

10Abu Ahmadi, Pengantar kurikulum, (PT Bina ilmu Offset Surabaya. 1984). hal 9. 11 Team Didaktik Kurikulum IKIP Surabay, (CV. Rajawali Jakarta,1989). hal: 103.

Page 34: skripsi KTSP

dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan, dapat dinamakan kurikulum, termasuk

didalamnya kegiatan belajar-mengajar, mengatur strategi dalam proses belajar-

mengajar, cara mengevaluasi program pengembangan pengajaran, dan

sebagainya.

Pengertian Kurikulum diatas menunjukkan pengertian / makna yang lebih

luas sebab kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi semua aspek

yang mempengaruhi pribadi siswa. Dalam pengertian ini, menunjukkan adanya

fungsi kurikulum sebagai alat mengubah pribadi siswa. Dengan kata lain

kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sesungguhnya

demikian kurikulum dalam pengertian inipun masih belum memberikan arah

secara operasional, serta belum ada batasan yang jelas mengenai apa yang

dimaksud dengan ”semua kegiatan”, apa isinya dan bagaimana bentuknya. Oleh

sebab itu akhirnya disepakati bahwa kurikulum dipandang / diartikan sebagai

progaram pembelajaran bagi siswa (Plan for Learning) yang disusun secara

sistematika, dan diberikan oleh lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai

tujuan pendidikan. Sebagai program kurikulum adalah niat, atau harapan12.

2. Landasan Kurikulum

Bila kurikulum dikaitkan pada hal-hal yang peraktis dan bersifat aplikatif,

maka lebih cendrung dengan usaha-usaha yang dilakukan oleh perencana

kurikulum dan menyusun bidang-bidang studi apa saja yang harus dipelajari oleh

anak didik pada jenjang / tingkat sekolah tertentu, misalnya pada tingkat sekolah

12 D. Tanner, L. Taanner, Curriculum Development Theory into Practice,I( Mc Millan Publishing Co Inc, New York, 1975,) p. 26.

Page 35: skripsi KTSP

dasar bidang studi apa saja yang disajikan, demikian halnya pada tingkat SLTP,

SALTA, dan sebagainya

Dalam menyusun kurikulum tersebut dimuat tujuan yang harus dicapai,

uraian materi secara ringkas, teknik / metode yang mungkin dicapai, alat dan

sumber, kelas, lamanya waktunya yang diperlukan / jam, dan sebagainya yang

biasa termuat dalam satu model penyusun program yang lazim disebut dengan

Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

Lebih jauh sebelumnya kurikulum tersebut direncanakan atau disebut, ada

3 hal pokok yang menjadikan landasan dalam pelaksanaan, pembinaan, dan

pengembangan kurikulum yakni:

a. Landasan Filosof

b. Landasan Sosial Budaya, dan

c. Landasan Psikologi

3. Fungsi Kurikulum

Kalau kita berbicara mengenai kurikulum tentu saja tidak bisa lepas dari

fungsinya. Banyak para pakar pendidikan yang membagikan fungsi kurikulum.

Menurut Beauchamp dalam Sukmadinata(2000) yang menggambarkan bahwa

sanya fungsi kurikulum dibagi menjadi 7 bagian yaitu13:

a. The choice of arena for curriculum decision making.

b. The selection and involvement of person in curriculum planning.

c. Organization for and techniques used in curriculum planning.

d. Actual writing of a curriculum.

13Moh. Joko Susilo. Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan, Pustaka Belajar, (Yogyakarta. 2007). hal 83.

Page 36: skripsi KTSP

e. Implementing the curriculum.

f. Evaluation the curriculum, and

g. Providing for feedback and modification of the curriculum.

Sedangkan menurut Hendyat Soetopo dan Soemanto bahwa ia membagi

fugsi kurikulum menjadi 7 bagian yaitu:14

a. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Maksudnya bahwa kurikulum merupakan suatu alat atau usaha untuk

mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang di inginkan oleh sekolah yang

di anggap cukup tepat dan penting untuk dicapai.

b. Fungsi kurikulum bagi anak. Maksudnya adalah kurikulum sebagai

organisasi belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah

satu konsumsi bagi pendidikan mereka.

c. Funsi kurikulum bagi guru. Dalam kurikulum bagi guru ini fungsi

kurikulum dibagi menjadi 3 yaitu: 1). Sebagai pedoman kerja dalam

menyusun dan mengorganisasir pengalaman belajar bagi anak didik.

2). Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap

perkembangan anak dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman

yang diberikan. 3). Sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan

pendidikan dan pengajaran.

d. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan Pembina sekolah. Dalam

arti: 1). Sebagai pedoman dalam mengadakan funsi supervisi yaitu

memperbaiki situasu belajar. 2). Sebagai pedoman dalam

14 Ibid. Hal 84

Page 37: skripsi KTSP

melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk

menunjang situasi belajar anak kearah yang lebih baik. 3). Sebagai

pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan

bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar. 4). Sebagai

pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih lanjut. 5). Sebagai

pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

e. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid. Maksunya adlah orang tua

dapat turut serta membantu usaha dalam kemajuan putra-putrinya.

f. Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat di atasnya. Ada dua jenis

berkaitan dengan funsi ini yaitu pemeliharaan keseimbangan proses

pendidikan dan penyiapan tenaga guru.

g. Fungsi kurikulum bagi masyarakat danb pemakai lulusan sekolah.

Sekurang-kurangnya ada dua hal yang bisa dilakukan dalam funsi ini

yaitu pemakai lulusan ikut memberikan bantuan gung memperlancar

pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama

dengan pihak orang tua / masyarakat.

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Implementasi Kurikulum

Dalam kamus ilmiah populer bahwa yang dinamakan dengan

impelementasi adalah pelaksanaan.15 Sedangkan menurut Oemar Hamalik yang

dinamakan dengan implementasi adalah proses penerapan ide, konsep, kebijakan,

atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak.16

Sebelum kurikulum itu terapkan atau dilaksanakan, ada beberapa faktor sehingga 15Pius A Partanto,Kamus Ilmiah Populer.(ARKOLA Karya, Surabaya. 1994). Hal: 247 16Prof. Dr. H. Oemar Hamalik, Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum.( Remaja Rosda Karya, Bandung. 2007). Hal.237.

Page 38: skripsi KTSP

kurikulum perlu di evalusi. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi

kurikulum dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu:17

a. Karakteristik kurikulum

Karakteristik kurikulum ini mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan,

fungsi, sifat, dan sebagainya.

b. Strategi implementasi

Strategi implementasi ini yang digunakan dalam implementasi

kurikulum, seperti diskusi profesi, seminar, penataran, lokakarya

penyediaan buku kurikulum, dan berbagai kegiatan lain sehingga dapat

mendorong penggunan kurikulum dalam lapangan.

c. Karekteristik pengguna kurikulum

Kareteristik seperti ini meliputi pengetahuan, keterampilan, serta nilai-

nilai dan sikap terhadap kurikulum dalam pembelajaran.

Dalam mengimplementasikan kurikulum dapat melibatkan beberapa

komitmen yang terlibat dan didukung oleh kemampuan profesioanal seperti guru

sebagai salah satu implementor kurikulum.

5. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Apabila kita menelaah bahwa berbagai sumber maka akan dijumpai

definisi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Dalam Standar Nasional

(SNP Pasal 1, ayat 15) dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kurikulum

tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebuah kurikulum operasional yang

disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP disusun /

17 Ibid: Hal. 239

Page 39: skripsi KTSP

dirancang dan dilakukan oleh para satuan pendidikan dengan memperhatikan dan

berdasarkan standar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh

badan standart nasional pendidikan (BSNP)18.

Sebenarnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dirancang dan

dikembangkan berdasarkan undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1,dan 2 yang berbunyi:

a. Pengembangan kurikulum mengacu pada standar Nasional

Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan Pengembangan Nasional.

b. kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik.

Namun ada beberapa hal yang harus perlu dipahami dalam kaitannya

dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut:

a. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan,

potensi dan karekteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat

setempat dan peserta didik.

b. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat

satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar

kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi

dinas pendidikan kabupaten / kota dan departemen agama yang

bertanggung jawab dibidang pendidikan.

18Drs. E. Mulyasa, Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan, (Remaja Rosda, Bandung, 2006). hal 17.

Page 40: skripsi KTSP

c. Kurikulum tingkat satuan penidikan (KTSP) untuk setiap program

studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh

masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar

Nasinaol Pendidikan.

KTSP adalah suatu gagasan / ide tentang pengembangan kurikulum yang

diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan

satuan pendidikan. Pemberdayaan sekolah dan satuan pendidikan. Dengan

memberikan otonomi yang besar, disamping menunjukkan sikap tanggap

pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga merupakan sarana peningkatan

kualitas, efisiensi, dan dan pemerataan pendidikan. KTSP merupakan salah satu

wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan

satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi,

tuntutan, dan kebutuhan masing-masing.

Dalam KTSP, pengembangan kurikulum dilakukan oleh guru, kepala

sekolah, serta komite sekolah dan dewan pendidikan. Badan ini merupakan

lembaga yang ditetapkan berdasarkan musyawarah dari pejabat daerah setempat,

komisi pendidikan pada dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD), pejabat

pendidikan daerah, kepala sekolah, tenaga kependidikan, perwakilan orang tua

peserta didik, dan tokoh masyarakat. Lembaga ini yang menetapkan segala

kebijakan sekolah berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pendidikan yang

berlaku. Selanjutnya komite sekolah perlu merumuskan dan menetapkan visi,

misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai implikasinya terhadap program-

progaram kegiatan opersional untuk mencapai tujuan sekolah.

Page 41: skripsi KTSP

6. Tujuan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

Tujuan umum dengan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan

dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi)

kepada lembaga pendidikan dan mendorong sekolah untuk melakukan

pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.19

Dan secara khusus dengan diterapkannya KTSP adalah untuk:

a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah

dalam mengembangkan kurikulum, mengelalo dan memberdayakan

sumber daya ang tersedia.

b. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam

pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama.

c. Meningkatkan kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang

kualitas pendidikan yang akan dicapai.

Memahami dari tujuan diatas, KTSP dapat dipandang sebagai suatu pola

pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah

yang sedang digulirkan dewasa ini. Oleh karena itu, KTSP perlu diterapkan oleh

setiap satuan pendidikan, terutama berkaitan dengan tujuan hal sebagai berikut:

1) Lembaga pendidikan harus lebih mengetahui kekuatan, kelemahan,

peluang, dan tantangan bagi dirinya agar lembaga sekolah dapat

mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk

memajukan lembaga.

19 Ibid KTSP. Hal 22

Page 42: skripsi KTSP

2) Sekolah juga lebih mengetahui kebutuhan sekolahnya, pada khususnya

input pendidikan yang akan dikembangkan dan didayagunakan dalam

proses pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan

peserta didik.

3) Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh sekolah lebih cocok untuk

memenuhi kebutuhan sekolah karena pihak sekalahlah yang paling tahu

apa yang terrbaik bagi sekolahnya.

4) Keterlibatan semua warga sekolah dan mayarakat dalam pengembangan

kurikulum menciptakan tranparasi dan demokrasi yang sehat, serta lebih

efisien dan efektif bilamana dikontrol oleh masyarakat setempat.

7. Prinsip-prinsip Kurikulun KTSP

a. Prinsip Pengembangan KTSP

Kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoaman pada

standar kompetensi lulusan dan standart isi serta panduan menyusun kurikulum

yang dibuat oleh BSNP, dengan memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.20

1) Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik

dan lingkungan.

kurikulum KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik

memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensi agar menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat,

20 Ibid KTSP. Hal 151

Page 43: skripsi KTSP

berilmu, cakap, kreatif, meniru dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab.

2) Beragam dan terpadu

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karekteristik

peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa

membedakan agama, suku, budaya adat istiadat, serta status sosial ekonomi dan

gender.

3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan

seni

Kurikulum dikembang atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan

isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaaatkan

secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

4) Relevenan dengan kebutuhan

Perkembangan kurikulum dilakukan dengan melihatkan pemangku

kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan

kebutuhan hidup dan dunia kinerja.

5) Menyuruh dan berkesinambung

Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang

kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara

berkesinambung antar semua jenjang pendidikan.

Page 44: skripsi KTSP

6) Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan

pemberayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan berkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, informal dan

nonformal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu

berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

7) Seimbang antara kepentingan global, nasional dan lokal

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan global,

nasional dan lokal untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara. Kepentingan global, nasional dan lokal harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan perkembangan era globalisasi dan

memberdayakan sejalan perkembangan era globalisasi dengan tetap berpegang

pada motto Bhineka Tunggal Ikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik

Indonesia.

Sedangkan dalam bukunya Prof. Dr. H. Muhaimin,M.A bahwa ada

beberapa prisip pelaksanaan KTSP adalah sebagai berikut21:

a. Didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk

menguasi kompetensiyang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta

didik harus mendapatkan pelayanan.

b. menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: 1). Belajar untuk beriman dan

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 2). Belajar untuk memahami dan

menghayati, 3). Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara

21Prof.Dr. H. Muhaimin, M.A. Pengembangan Model kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dapa sekolah dan Madrasah .(Jakarta. 2008. PT Raja Grafindo). Hal 23.

Page 45: skripsi KTSP

efektif, 4). Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

5). Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses

pembelajaran yang efektif, kretif, efektif, dan menyenangkan.

c. memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,

pengayaan, dan percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembanga, dan

kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan keterpaduan

pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,

keindividualan, kesosialan, dan moral.

d. Dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang

saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan

prisip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung

tulada.

e. Dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya

serta kekayaan daerah untuk keberehasilan pendidik dengan muatan

seluruh bahan kajian secara optimal.

f. Mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal

dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,

keterekaitan, dan keseimbangan yang cocok dan menandai anatar kelas

dan jenis serta jenjang pendidikan.

Page 46: skripsi KTSP

8. Pelaksanaan Pengembangan KTSP

Pelaksanaan pengembangan KTSP dapat dikelompokkan menjadi tiga

bagian yaitu22:

a. Analisis Kontek

Yang perlu di perhatikan dalam analisis konteks ini adalah sebagai berikut:

1) Menganalisis potensisi dan kekuatan atau kelemahan yang ada

disekolah peserta didik, dan tenaga kependidikan, sarana dan prasana

biaya, program-program yang ada disekolah.

2) Menganalisis peluang dan tantangan yang ada di masyarakat dan

lingkungan sekitar: komite sekolah, dewan pendidikan, dinas

pendididkan, asosiasi profesi, dunia industri dan dunia kerja, sumber

daya alam, dan sosial budaya.

3) Mengidentifikasi Standar Isi dan Standar kompetensi lulusan sebagai

acuan dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan.

9. Mekanisme Penyusunan Kurikulum

Dalam mekanisme penyusuna ini yang perlu di perhatikan adalah

pembentukan tim penyusun dan perencanaan kegiatan.

1) Kurikulum pada jenjang pendidikan menengah, kurikulum

dikembangkan sesuai dengan relevensi oleh setiap kelompok atau

satuan pendidikan dan komite sekolah di bawah kordinasi dan

supervisi dinas pendidikan atau departemen agama .

22Mansur Muslich, KTSP dasar dan Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta. 2007. Bumi Aksara). Hal: 26.

Page 47: skripsi KTSP

2) Penyusunan KTSP merupakan kegiatan perencanaan sekolah atau

madrasah. Tahap kegiatan ini dalam menusun kurikulum tingkat

satuan pendidikan secara garis besar meliputi penyiapan dan

penyusunan draf, review dan revisi, serta finalisasi.

3) Dokumen KTSP dalam jenjang pendidikan SD, SMP, SMA

dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui komite

madrasah dan oleh departemen yang mengenai urusan pemerintahan

dibidang pendidikan.

10. Komponen KTSP

Sebagimana panduan penyusunan KTSP yang disusun oleh BNSP, bahwa

ada empat komponen yang harus diperlu di pahami, yaitu23:

a. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan

Rumusan tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan mengacu pada

tujuan umum pendidikan, dibagi atas beberapa bagian yaitu:

1) Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, ahlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

2) Tujuan Pendidikan Menengah adalah meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk

hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

3) Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

23Mansur Muslich, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, (Jakarta. 2008. Bumi Aksara). Hal: 29.

Page 48: skripsi KTSP

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih

lanjut sesuai dengan kejuruannya.

b. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan

Struktur kurikulum tingkat satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah tertuang dalam standar isi, yang

dikembangkan dari kelompok mata pelajaran sebagai berikut:

4) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

5) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.

6) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

7) kelompok mata pelajaran estetika.

8) kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan.

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan atau

kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP No: 19 tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 724.

c. Kalender Pendidikan

Suatu pendidikan dapat menyusun kalender pendidikan sesuai

dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta

didik dan masyarakat, dengan meperhatikan kalender pendidikan

sebagaimana tercantum dalam standar isi.

d. Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pengajaran

Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi

pencapaian kompetensi untuk penilaian. Berdasarkan berdasarkan 24Mansur Muslich, KTSP dasar dan Pemahaman dan Pengembangan, (Jakarta. 2007. Bumi Aksara). Hal: 5.

Page 49: skripsi KTSP

silabus guru bisa mengembangkan menjadi rencangan pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang akan diterpkan kedalam belajar mengajar

(KBM) bagi siswa.

11. Acuan Pengembangan KTSP

KTSP disusun dengan memperhatikan acuan Operasional Sebagai

Berikut:25

a. Peningkatan Iman dan Takwa Serta Akhlak Mulia

Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi

dasarpembentukan kpribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum

disusun memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang

peningkatan iman dan takwa serta ahlak mulia.

b. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat Sesuai Dengan Tingkat

Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman

potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional spritual, dan kinestik

peserta didik secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

c. Keragaman Potensi dan Karekteristik Daerah dan Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan

keragaman karekteristik lingkungan. Oleh karena itu, kurikulum harus

memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat

memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah.

25 Ibid Hal: 11

Page 50: skripsi KTSP

d. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Pengembangan kurikulum harus memperhatikan keseimbangan tuntutan

pembangunan daerah dan nasional.

e. Tuntutan Dunia Kerja

Kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta

didik untuk memasuki dunia kerja sesuia dengan tingkat perkembangan

peserta didik dan kebutuhan dania kerja, khususnya bagi mereka yang

tidak melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi.

f. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni

Kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambunngan

sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

g. Agama

Kurikulum harus dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan

kerukunan umat beragama, serta memerhatikan norma agama yang

berlaku di lingkungan sekolah.

h. Dinamika Perkembangan global

Kurikulum harus dikembangan agar peserta didik mampu bersaing

secara global dan dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

i. Persatuan Nasional Dan Nilai-nilai Kebangsaan

Kurikulum harus mendorong wawasan dan sikap kebangsaan san

persatuan nasional untuk meperkuat keutuhan bangsa dalam Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

j. Kondisi Sosial Budaya Budaya Masyarakat

Page 51: skripsi KTSP

Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karekteristik

sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian

keragaman budaya

k. Kesetaraan Gender

Kurikulum harus diarahkan kepada pendidikan yang berkeadilan dan

mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan gender.

l. Karekteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum harus dikembangkan dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan

khas satuan pendidikan.

12. Perbedaan Kurikulum 1994 Dengan Kurikulum 2006

Perbedaan Kurikulum 1994 dengan Kurikulum 2006 yang mendasari

adalah:26

Tabel 2.1 Perbedaan KBK dengan KTSP

Aspek Kurikulum 94 Kurikulum 06

Kewenangan Pengembangan

Seluruhnya  berada  di  tangan pusat  dan  daerah  hanya kebagian  pengembangan kurikulum  lokal  dengan  porsi 80% pusat 20% daerah.

Pusat  hanya mengembangkan kompetensi  sebagai  standar sedangkan  elaborasi kompetensi  sekolah  dalam bentuk silabus

Pendekatan pembelajaran

Sebagian  besar  berbasis konten / isi

Berbasis kompetensi 

Penataan isi / konten (struktur program)

Tidak  terjadi penataan materi, jam  belajar,  dan  struktur program

Terjadi penataan materi, jam belajar,  dan  struktur program

26Moh. Joko Susilo. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Putaka Pelajar. Yogyakarta, 2007). Hal 102.

Page 52: skripsi KTSP

Sedangkan menurut Mulyasa (2000) mengidentifikasi perbedaan KBK

dengan KTSP ada beberapa macam yaitu:

Tabel 2.2 Perbedaan Kurikulum KBK dengan KTSP

No Kurikulum 94 Kurikulum 06 1 Menggunakan  pendekatan 

penguasaan  ilmu  pengetahuan yang  menekan  pada  isi  atau materi  berupa  pengetahuan, pemahaman,  aplikasi,  analisa, sintesis, dan evaluasi yang diambil dari  bidang‐bidang  ilmu pengetahuan

Menggunakan  pendekatan kompetensi  yang  menekan  pada pemahaman,  kemapuan  atau kompetensi tertentu disekolah yang ada di masyarakat

2 Standar akademis yang diterapkan secara  seragam  bagi  setiap peserta didik

Standar  kompetensi  yang memerhatikan  perbedaan  individu, baik  kemampuan,  kecepatan belajar,  maupun  konteks  sosial budaya.

3 Berbasis konten, sehingga peserta didik  dipandang  sebagai  kertas putih  yang  perlu  ditulis  dengan sejumlah  ilmu  pengetahuan (tranfer knowledge)

Berbasis  kompetensi,  sehingga peserta  didik  berada  dalam  proses perkembangan  yang  berkelanjutan dari  seluruh  aspek  kribadian, sebagai  pemekaran  terhadap potensi‐potensi  bawaan  sesuai dengan  kesempatan  belajar  yang ada dan diberikan oleh lingkungan.

4 Pengembangan  kurikulum dilakukan  secara  sentralisasi, sehingga  Depdiknas  memonopoli pengembangan  ide  dan  konsepsi kurikulum 

Pengembangan kurikulum dilakukan secara  disentralisasi,  sehingga pemerintah  dan  masyarakat bersama‐sama  menentuka  standar pendidikan  yang  dituangkan  dalam kurikulum

5 Materi  yang  dikembangkan  dan dianjarkan  disekolah  seringkali tidak  sesuai  dengan  potensi sekolah,  kebutuhan  dan kemampuan  peserta  didik,  serta kebutuhan  mayarakat  sekitar sekolah 

Sekolah  diberi  keleluasaan  untuk menyusun  dan  mengembangkan silabus  mata  pelajaran  sehingga dapat  mengakomodasi  potensi sekolah,  kebutuhan  dan kemampuan  peserta  didik,  serta kebutuhan  masyarakat  sekitar sekolah.

6 Guru  merupakan  kurikulum  yang menentukan  segala  sesuatu  yang 

Guru  sebagai  fasilitator  yang bertugas  mengakomodasi 

Page 53: skripsi KTSP

terjadi didalam kelas lingkungan  untuk  memberikan kemudahan belajar peserta didik

Sedangkan dalam bukunya Mansur Muklis 2007, tentang perbedaan antara

KBK dengan KTSP. Yang dinamakan dengan KBK adalah merupakan

seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar, serta

pemberdayaan sumber daya pendidikan. Dalam artian dikembangkan dengan

tujuan agar peserta didik memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang mumpuni

dalam membangun identitas budaya dan bangsa. Dalam arti melalui penerapan

KBK tamatan diharapkan memiliki kompetensi atau kemampuan akademik yang

baik, keterampilan untuk menunjang hidup yang memadai, pengembangam moral

yang terpuji, pembentukan karakter yang kuat, kebiasaan hidup yang sehat,

semangat kerja sama yang kompak, dan apresiasi estetika yang tinggi terhadap

dunia sekitar.

Sedangkan pengertian KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum

KBK adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-

masing satuan pendidikan atau sekolah. Berdasarkan pengertian tersebut,

perbedaan esensial antara KBK dan KTSP tidak ada. Keduanya sama-sama

seperangkat rencana pendidikan yang berorentasi pada kompetensi dan hasil

belajar peserta didik. Perbedaannya menampak pada teknis pelaksanaan. Jika

KBK disusun oleh pemerintah pusat, sedangkan KTSP disusun oleh tingkat satuan

pendidikan masing-masing, dalam hal ini sekolah bersangkutan, walaupun masih

tetap mengacu pada rambu-rambu nasional panduan penyusunan KTSP yang

disusun oleh badan independen yang disebut Badan Standar Nasional Pendidikan

(BNSP).

Page 54: skripsi KTSP

C. Pembahasan Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Apabila kita menelaah berbagai sumber maka akan dijumpai definisi

prestasi belajar yang berbeda. Perbedaan tersebut dikarenakan perbebedaan

kelainan visi pandangan atau titik tolak. Bukanlah untuk bermaksud untuk

menghafal berbagai definisi atau pengertian itu akan tetapi dengan mengetahui

berbagai pengertian dan pandangan mengenai prestasi belajar, dapatkah kiranya

memberikan gambaran yang jelas mengenai keberhasilan.

Dalam bukunya yang berjudul prestasi belajar dan kompetensi guru,

Syaiful bahsi Djamara menyatakan:

”Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktifitas belajar”.27

Winarno Surakhnad dalam bukunya Pengantar Interaksi Belajar

Mengajar menyatakan: ”Bahwa proses-proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil belajar”.28

Demikian pula yang dinyatakan Nana Sudjana bahwa hasil belajar pada

hakekatnya adalah perubahan tingkah laku.

27 Syaiful Bahri Djamara, Prestasi dan Kompetensi Guru (usaha Nasional, surabaya, 1994), hal 24. 28 Winaorno Surkhman, Interkasi Belajar Mengajar (Tarsito, Bandung, 1994), hal 66.

Page 55: skripsi KTSP

Dari beberapa pendapat tadi, kiranya penulis dapat ditegaskan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti didikan

ataupun latihan tertentu berupa perubahan tingkah laku.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Belajar-mengajar merupakan proses atau aktivitas yang isyaratkan oleh

banyak faktor. Menurut Drs. Slameto keberhasilan proses belajar mengajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana aktor tersebut itu merupakan berasal dari

dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor ekternal) siswa29.

Adapun dari kedua faktor terebut dapat dikalsifikasikan sebagai berikut.

a. Faktor Intern

Yang dimaksud dengan faktor intern dalam hal ini adalah faktor yang

dapat mempengaruhi kualitas belajar mengajar yang timbul dari diri siswa, dalam

faktor intern dapat dibagi menjadi tiga faktor, yaitu: faktor jasmani, faktor

psikologis, faktor kelelahan.

1) Faktor Jasmaniah

Keadaan faktor jasmani atau biologis seseorang dapat mempengaruhi

aktifitas belajarnya, yang selanjutnya mempengaruhi prestasi belajarnya. Seseoran

yang terganggu kesehatannya atau sakit,maka proses belajarnya akan

terganggu.demikian halnya apabila seseorang tersebut mengalami cacat tubuh,

juga akan berpengaruh terhadap belajarnya.

2) Faktor Psikologis

29 Nana Sudjana, Penelitian Prose Belajar Mengajar (Remaja prodakaya,bandung, 1995). hal2.

Page 56: skripsi KTSP

Keadaan psikis (jiwa) seseorang dapat juga mempengaruhi

aktifitasbelajarnya, dan akan berpengaruh terhadap prestasinya. Diantarnya faktor

psikologis tersebut adalah intelejensi, perhatian, minat, motif, dan kematangan.

a) Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari kecakapan untuk

menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap hal baru dengan cepat dan

efektif, mengetahui atau menggunakan konsep yang abstrak afektif

dadn mengetahui relasi dan mempelajari secara cepat30. intelegensi

seseorang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Namun demikian

intelegensi bukunnya satu-satunya faktor yang menunjang prestasi

belajar tersebut. Hal ini disebabkan belajar merupakan suatu proses

yang komplek dengan melibatkan banyak faktor yang mempengaruhi.

b) Perhatian, menurut Al-Ghozali adalah keaktifan jiwa yang di

pertinggi. Jiwa itupun semata-mat tertuju kepada suatu objek (benda

atau hal) atau sekumpulan objek31. Untuk dapat menjamin hasil belajar

yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan

yang dipelajari,jika bahan pelajaran tidak perhatian siswa, maka

timbullah kebosanan sehingga dapat mempengaruhi prestasi

belajarnya.

c) Minat adalah kemampuan untuk memberi stimulus yang mendorong

kita untuk memperhatikan seseorang, suatu barang atau kegiatan.

Minat besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar, adanya minat yang

tinggi terhadap pelajaran, akan memberikan hasil yang terbaik, karena 30 Ibid hal 57 31 Ibid hal 58

Page 57: skripsi KTSP

bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa

tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik

baginya.

d) Bakat adalah kemampuan untuk belajar the capacity to learn bakat

tersebut terlihat bila dilatih dan dibina lewat belajar32. Bakat dapat

mempengaruhi prestasi belajar. Jika bahan pelajaran yang dipelajari

siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya akan lebih baik.

e) Motif dan Motivasi adalah kekuatan atau tenaga yang dapat

memberikan dorongan kepada kegiatan atau belajar murid33. Motifasi

ini dapat timbul dari diri siswa sendiri dan dapat pula timbul dari luar

siswa. Motivasi dari diri siswa sangat besar pengaruhnya untuk

menimbulkan gairah belajar, meskipun begitu tidak mengabaikan

motivasi yang timbul dari diri siswa.

f) Kematangan adalah suatu tingkah atau fase dalam pertumbuhan

seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan baru. Kematangan dicapai oleh individu dari proses

pertumbuhan psikologinya. Kematangan ini terjadi akibat adanya

pertumbuhan kualitas dan struktur tersebut. Kematangan akan

memberikan kondisi dimana fungsi-fungsi psikologis termasuk sistem

syaraf dan otak menjadi berkembang, sehingga akan menumbuhkan

kapasitas mental seseorang, dan akan mempengaruhi prestasi

belajarnya.

32 Ibid hal 61 33 Slameto,op Cit. hal 59

Page 58: skripsi KTSP

g) Kesiapan atau Readiness menurut James Drever adalah kesediaan

untuk memberikan respon atau reaksi34. Kesiapan ini timbul dari diri

seseorang berkaitan dengan kematangan. Jika siswa belajar dan dia

sudah ada kesiapan, maka hasilnya akan lebih baik.

3) Faktor Kelelahan

Kelelahan baik rohani maupun jasmani akan mempengaruhi belajar

seseorang. Oleh karena itu agar dapat dihilangkan maka dapat

dilakukan dengan cara-cara diantaranya yaitu: tidur, istirahat, variasi

belajar, rekreasi, olah raga dengan teratur dan sebagainya.

b. Faktor Ekstern

1. Faktor Keluarga

Prestasi belajar sisiwa juga ditentukan oleh keadaan keluarga.faktor

keluarga ini meliputi cara orang tua mendidik, hubungan antara anggota keluarga,

suasana rumah, keadaan ekonomi, pengertian orang tua dan latar belakang

kebudayaan keluarga. Besarnya pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi

belajar ini sangan beralasan karena keluarga merupakan lembaga pendidikan yang

pertama dan utama.

Cara orang tua mendidik anaknya dengan baik sangat terhadap

peningkatan prestasi belajarnya. Demikian halnya dengan pengertian orang tua

tersebut akan pentingnya pendidikan bagi anaknya.

Pemenuhan fasilitas pendidikan yang dibutuhkan bagi anak sebagai wujud

dari status ekonomi keluarganya juga besar pengaruhnya terhadap prestasi. Begitu

34 Amin Dian Indra Kusuma, Pengantar Ilmu Pendidikan, FIP, (IKIP Malang,1994): hal 168

Page 59: skripsi KTSP

pula dengan suasana rumah tangga dan hubungan antar anggota keluarga serta

latar belakang kebudayaan.

2. Faktor Sekolah

Sekolah merupakan lingkungan di luar diri siswa, dimana sekolah sebagai

tempat berlangsungnya proses belajar mengajar. Faktor sekolah yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar ini dapat meliputi: metode belajar mengajar,

kurikulum, hubungan guru dengan siswa, hubungan siswa dengan siswa, disiplin

sekolah, keadaan fasilitas sekolah, waktu belajar, keadaan dosen, dan lainnya.

3. faktor Masyarakat

Masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga berpengaruh terhadap

prestasi belajar. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan siswa dalam masyarakat.

Faktor masyarakat yang mempengaruhi prestasi siswa ini meliputi: kegiatan siswa

dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Page 60: skripsi KTSP

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini untuk melihat ”Pengaruh Penerapan Kurikulum KTSP

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA

Negeri 1 Kwanyar” karena itu penelitian ini termasuk penelitian korelasional

karena bertujuan untuk melihat pengaruh antara Kurikulum KTSP dengan

prestasi belajar.

Dilihat segi data, maka penelitian ini dikatagorikan sebagai jenis penelitian

kuantitatif karena data penelitian yang berupa angka dan analisisnya menekankan

pada nomerikal yang diolah dengan metode statistika. Penelitian ini didesain

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena pendekatan kuatitatif lebih

cendrung menggunakan angka baik di dalam pengumpulan maupun di dalam

analisis datanya. Jadi yang dinamakan dengan penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang mempergunakan berupa data atau jumlah dengan berbagai

kualifikasi yang antara lain bentuk frekwensi, nilai rata-rata, penyimpangan dari

nilai baku, persentase, nilai maximum dan lain-lain.35

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Kwanyar karena di SMA Negeri

1 Kwanyar sudah menerapkan Kurikulum KTSP lebih dari 1 tahun, maka dalam

penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh KTSP terhadap prestasi siswa

dalam mata pelajaran ekonomi di SAMN 1 Kwanyar.

35 Suharsini Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 2002. (Jakarta. Rineka Cipta), Hal; 10

Page 61: skripsi KTSP

B. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, karena

berdasarkan dari judul. dengan menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti lebih

mudah untuk menilai hasil yang telah dijawab oleh responden.

Pendapat ini sejalan dengan apa yang telah dikemukakan oleh Glaser dan

Strauss, bahwa banyak hal, dalam pengelolan data yang lebih sempurna maka

diperlukan pendekatan kuantitatif36.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua nialai baik hasil perhitungan maupun pengukuran,

baik kuantitatif maupun kulitatif, dari pada kareteristik tertentu mengenai

sekelompok objek yang lengkap dan jelas. Tujuan diadakannya populasi adalah

agar kita dapat menentukan besarnya anggota sampel yang di ambil dari anggota

populasi danmembatasi berlakunya daerah generalisasi37.

Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh yang

berhubungan dengan Kurikulum dan prestasi (siswa dan guru bidang studi). Jadi

yang di jadikan populasi adalah Kelas XII IPS I dan Kelas IPS II.

2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan

sampel ini menggunakan tehnik proporsional random sampling yakni mengambil

sampel secara acak dari populasi tersebut. Dalam pengambilan sampel, apabila

36 Suharsimi Arikunto. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta. Hal 36 37 Husaini Usman & Purnomo Setiady Akbar, Pengantar Statistik, 2006. (Jakarta: Bumi Aksara), Hal:181

Page 62: skripsi KTSP

subyeknya kurang dari seratus lebih baik di ambil semuanya saja. Sehingga

merupakan penelitian populasi, dan jika subyek besar, bisa di ambil antara10% -

15% atau 20% - 25%38. Sampel yang di ambil dalam penelitian ini adalah siswa

kelas XII IPS, karena lebih dari 100.

D. Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang releven dengan apa yang diharapkan, maka

peneliti akan menggunakan beberapa metode diantaranya:

1. Metode Angket atau kuesioner (Questionnaires)

Metode Angket kuesioner (Questionnaires) yaitu merupakan suatu tehnik

untuk mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun,

kemudian disebar luaskan untuk mendapatkan informasi atau sumber data berupa

orang atau responden. Untuk diketahui masing-masing butir pertanyaan angket

disusun berdasarkan variabel penelitian yakni: variabel penerapan kurikulum

KTSP sebagai variabel independen, dan varibel prestasi belajar sebagai varibel

dependen39.

Pelaksanaan pemberian angket adalah memmberikan angket dengan

mendampingi subjek peneliti. Hal ini bertujuan untuk mengefektifkan proses

pelaksanaan pengisian angket. Dalam penelitian ini di gunakan dua angket yaitu

mengungkap pengaruh penerapan KTSP dengan prestasi belajar.

Dalam ini terdapat 30 pertanyaan dan masing-masing pertanyaan terdiri

dari 5 pilihan jawaban yaitu SS (Sangat Setuju), S

38 Suharsimi Arikonto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka

Cipta,2002),Hal: 120 39 Suharsini Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta 2005), Hal: 100-101

Page 63: skripsi KTSP

(Setuju), R (Ragu-ragu), TS (tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Masing-

masing skor jawaban sebagai berikut:

Tabel 3.1 Skor Pertanyaan

Jawaban Skor SS 5 S 4 R 3 TS 2 STS 1

Metode angket ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data tentang

kurikulum pada mata pelajaran ekonomi dan prestasi belajar siswa, pada kelas XII

IPS.

2. Metode Observasi

Metode Observasi sebagai metode penelitian adalah biasanya diartikan

sebagai pengalaman dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang

diselidiki.

Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk memperoleh informasi

tentang fenomena menarik yang dijadikan varibel penelitian dan untuk

menentukan lokasi penelitian. Informasi ini kemudian dijadikan dasar untuk

merumuskan hipotesis.

Selain itu observasi yang dilakukan oleh peneliti tanpa bantuan alat

apapun, untuk keperluan mendapatkan data yang valid dan mencari informasi

guna menentukan lokasi yang tepat untuk meneliti variabel penelitian. Variabel

tersebut mengenai:

Page 64: skripsi KTSP

a. Lokasi sekolah.

b. Mengkordinasikan segala sumbernya yang ada di lingkungan.

Apabila variabel-variabel tersebut diketahui maka akan memudahkan

peneliti mendapatkan kebenaran hipotesis dalam penelitian ini.

Metode observasi ini dimaksudkan untuk membuktikan dan memperkuat

data yang diperoleh dari metode interview, metode dokumenter, metode angket,

yang berhubungan dengan prestasi belajar.

3. Metode Interview

Metode Interview atau metode wawancara yaitu metode ilmiah dalam

pengumpulan data dengan jalan berbicara atau berdialog langsung dengan sumber

atau obyek penelitian sebagaimana pendapat Sutrisno Hadi : "Wawancara sebagai

alat pengumpulan data, dengan Tanya jawab sepihak yang dikerjakan secara

sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian".

Metode Interview ini digunakan untuk menghubungi Kepala Sekolah

untuk dimintai keterangan tentang letak geografisnya dan untuk menghubungi

guru mata pelajaran Ekonomi dalam meminta keterangan sebagaimana mereka

mengajar dan bagaimana prestasi belajar peserta didik.

4. Metode Dokumentasi

Metode Dokumentasi adalah suatu metode yang dipergunakan peneliti

untuk mengumpulkan data yang hanya ada pada catatan-catatan, buku, notulen

rapat, agenda kurikulum dan sebagainya.

Jadi, penelitian ini juga dilakukan dengan cara mencari dokumen-dukumen

yang ada di tempat penelitian yaitu dokumen kurikulum, struktur organisasi, dan

Page 65: skripsi KTSP

dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini guna

melengkapi data-data yang sudah ada40.

E. Analisi Data

Setelah proses selanjutnya terkumpul, maka akan diteliti dengan sistem

penyajian statistic sesuai dengan judul. Oleh karena itu penulis menggunakan

suatu tehnik analisis data yang disebut dengan koefisien korelasi produck

moment.

Berdasarkan tujuannya, teknik analisa korelasional memiliki tiga macam

tujuan yaitu:

1. Ingin mencari bukti apakah memang benar antara variabel yang satu

dengan lain terdapat hubungan/korelasi.

2. Ingin mengetahui apakah hubungan antara variabel itu (jika memang

ada), termasuk hubungan yang kuat, cukupan ataukah lemah.

3. Ingin memperoleh kejelasan secara matematik, apakah anatara

hubungan antara variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau

meyakinkan (signifikasikan), ataukah hubungan yang tidak signifikan.

Sedangkan berdasarkan atas penggolongannya, teknik analisa ini berjenis

bivariat, yaitu teknik analisa yang berdasarkan diri pada dua buah variabel

(variabel X dan Y)41.

40Hadi Sutrisno. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi offset. Hal 67 41 Sugiono, Statistik untuk Penelitian (Bandung: CV. Alfabeta, 2005), hal 267

Page 66: skripsi KTSP

a. Uji Validitas Dan Reabilitas

1) Uji Validitas

Validitas adalah ketepan dan kecermatan suatu instrumen dalam mengukur

apa yang ingin di ukur. Dalam uji validitas ini menggunakan pengujian validitas

item. Validitas item di tunjukkan dengan adanya korelasi, hitungan dilakukan

dengan mengkorelasikan antara skor item dengan skor total item. Dari hasil

perhitungan korelasi di dapat koefisien korelasi yang kemudian digunakan untuk

mengukur tingkat validitas suatu item dan untuk menentukan apakah item itu

layak atau tidak. Untuk mengetahui layak atau tidaknya item yang akan

digunakan, dilakukan uji signifikasi 0,05 artinya suati item dianggap valid jika

berkorelasi signifikasi terhadap skor total42.

Rumusnya adalah :

rxy = √(N ∑ X² - (∑X )² )(N∑Y² - (∑Y)²

N ∑ X Y – (∑ X) (∑Y)

Keterangan: rxy : pengaruh variabel X dan Y

∑ X : jumlah seluruh skor item

∑Y : jumlah seluruh skor total

N : jumlah responden

Pengujian dengan dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05 dengan kriteria

pengujian adalah sebagai berikut43:

42 Priyatno Duwi. Mandiri Belajar SPSS. 2008. (Yogyakarta: Buku Kita). Hlm: 16-18 43 Ibid. Hlm; 18

Page 67: skripsi KTSP

1) Jika r hitung ≥ r tabel (uji dua sisi dengan signifikasi 0,05) maka instrumen

atau item pertanyaan berkorelasi signifikasi terhadap skor total

(dinyatakan valid).

2) Jika r hitung ≤ r tabel (uji dua sisi dengan signifikasi 0,05) maka instrumen

atau item pertanyaan berkorelasi signifikasi terhadap skor total

(dinyatakan tidak valid).

Tabel 3.2

Variabel X

Variabel Pearson Correlation  r Tabel Keterang

X1 0.393 0.344 Valid

X2 0.382 0.344 Valid

X3 0.513 0.344 Valid

X4 0.433 0.344 Valid

X5 0.385 0.344 Valid

X6 0.484 0.344 Valid

X7 0.566 0.344 Valid

X8 0.447 0.344 Valid

X9 0.386 0.344 Valid

X10 0.206 0.344 Tidak Valid

X11 0.592 0.344 Valid

X12 0.423 0.344 Valid

X13 0.366 0.344 Valid

X14 0.345 0.344 Valid

Page 68: skripsi KTSP

X15 0.097 0.344 Tidak Valid

Adapun mengenai beberapa tinggi koefisien validitas yang dianggap

memuaskan, dari hasil ananlisis di dapat nilai korelasi antar skor item dengan skor

total, nilai ini kemudian kita bangdingkan dengan nilai r tabel. Dalam penelitian

ini r tabel dicari pada signifikasi 0.05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 35

maka di dapat r tabel sebesar 0.344 (dapat dilihat pada lampiran r tabel. Dwi

Priyatno; Halaman 121).

Berdasarkan hasil di dapat atau nilai korelasi variabel X untuk item 1, 2, 3,

4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14. nilainya lebih dari 0.344. maka dapat disimpulkan

bahwa item tersebut berkorelasi signifikan dengan skor total atau dinyatakan

valid.

Tabel 3.3

Variabel Y

Variabel Pearson Correlation  r Tabel Keterang

Y1 0.439 0.344 Valid

Y2 0.291 0.344 Tidak Valid

Y3 0.468 0.344 Valid

Y4 0.308 0.344 Tidak Valid

Y5 0.392 0.344 Valid

Y6 0.062 0.344 Tidak Valid

Y7 0.351 0.344 Valid

Y8 0.192 0.344 Tidak Valid

Page 69: skripsi KTSP

Y9 0.521 0.344 Valid

Y10 0.425 0.344 Valid

Y11 0.430 0.344 Valid

Y12 0.194 0.344 Tidak Valid

Y13 0.268 0.344 Tidak Valid

Y14 0.291 0.344 Tidak Valid

Y15 0.468 0.344 Valid

Adapun mengenai beberapa tinggi koefisien validitas yang dianggap

memuaskan, dari hasil analisis di dapat nilai korelasi antar skor item dengan skor

total, nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r tabel. Dalam penelitian ini

r tabel di cari pada signifikan 0.05.

Berdasarkan hasil di dapat hasil korelasi variabel y r hitung lebih besar

sama dengan (≥) r tabel (uji dua sisi dengan sig 0.05) maka instrumen atau item

pertanyaan berkorelasi terhadap skor total sehingga di nyatakan valid.

2) Uji Reliabilitas

Sedangkan reliabilitas di gunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur,

apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika

pengukuran tersebut di ulang ada bebarapa metode pengujian reliabilitas di

antaranya adalah metode tes ulang, formula belah dua, formula Rulon, formula

Page 70: skripsi KTSP

Flanagan, Cronbach's Alpha. Namun peneliti memakai Cronbach's Alpha karena

dalam angket peneliti terdiri dari 5 jawaban dan memiliki skor 1-544.

Dengan rumus: 2

2

11

]1[)1(

][t

bk

krσ

σ∑−−

=

Keterangan:

r11 : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir atau banyaknya soal

∑ : Jumlah varian butir 2tσ

2tσ : Varian total45

Adapun mengenai nilai koefisien reabilitas angket, walaupun secara

teoritik besarnya koefisien reabilitas berkisar mulai dari 0.0 sampai dengan 1.0

akan tetapi pada kenyataannya koefisien sebesar 1.0 tidak pernah dijumpai. Salain

itu walaupun koefisen korelasi dapat saja bertanda negatif koefisien reabilitas

selalu mengacu pada tanda possitif dikarenakan angka yang negati tidak ada

artinya bagi interpretasi hasil ikur.

Dalam pengujian reabilitas hanya item yang valid dan item yang tidak

valid di buang atau di gugurkan, jadi yang akan dihitung pada variabel X ada 13

item, dan item yang lain di gugurkan karena tidak valid. Hasilnya dapat dilihat

pada tabel 3.2. Untuk kriteria dalam mengambil keputusan reabel atau tidaknya,

sebagi berikut:

a) Jika r alpha positif dan lebih besar dari r tabel maka reabel.

44 Ibid, Hal: 25 45Suharsini Arikunto, Op. Cit. Hlm: 193.

Page 71: skripsi KTSP

b) Jika r alpha negatif dan lebih kecil dari r tabel maka tidak reabel.

Tabel 3.4 Uji Reabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Cronbach's Alpha r tabel Keterangan 

Y 0.624 0.344 Reabel

X 0.695 0.344 Reabel

b. regresi Sederhana

Analisa regresi sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa

kausal atau fungsional. Analisa ini digunakan untuk mengetahui bagaimana

variabel dependan secara individual. Penggunaannya dapat digunakan untuk

memutuskan apakah naik dan menurunnya keadaan variebel depnden dapat

dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan variabel independen, atau untuk

meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan

variabel independen, dan sebaliknya46.

Dengan Rumus sebagai berikut:

Y = a + bX, dimana

Y : Variabel terikat (dependen)

X : Variabel Bebas (independen)

a : Harga Y dan X = 0 (harga konstan)

b : Koefisien arah regresi

Harga a dihitung dengan rumus sebagai berikut:

46 Sugiono, Ibid, hal, 243

a = ∑ Y(∑x ²)- ∑X ∑XY

N ∑ X ² - (∑X )²

b = N ∑ XY - ∑X ∑Y

N ∑ X ² - (∑X )²

Page 72: skripsi KTSP

c. Uji T

Menurut Sugiono Uji T digunakan untuk mengetahui masing-masing

sumbangan variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat menggunakan

uji masing-masing koefisien regresi variabel bebas. Apakah mempunyai pengaruh

yang bermakna atau tidak tetap variabel terikat47.

t hitung =

Apabila:

b Sb

t hitung ≤ t tabel Ha ditolak dan Ho diterima, ini berarti, tidak terdapat pengaruh

simultan oleh variable X dan Y.

t hitung ≥ t tabel Ha di terima dan Ho ditolah, ini berarti tidak terdapat pengaruh

simultan oleh varibel X dan Y.

d. Uji f

mengungkapkan uji hipotesis untuk mengetahui apakah variable X

berpengaruh terhadap variable Y.

R²(N – M – 1)

M (1-R²) F hitung =

Apabila:

F hitung ≤ F tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima, ini berarti tidak terdapat

pengaruh simultan oleh variabel X dan Y.

47 Ibid, ham 215

Page 73: skripsi KTSP

F hitung ≥ F tabel Ha di terima dan Ho di tolak, ini berarti tidak terdapat pengaruh

simultan oleh varibel X dan Y.

BAB IV

PAPARAN HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Sekolah

1. Sejarah Berdirinya SMAN 1 Kwanyar

Sebelum tahun 1992 kecamatan Kwanyar tidak memiliki Sekolah

Menengah Umum (SMU). SMU yang ada di Kwanyar hanya milik yayasan, yaitu

Madrasah Aliyah. Masyarakat kwanyar untuk melanjutkan kejenjang pendidikan

SMU Negeri harus ke kota Bangkalan.

Pada tahun 1992 bulan Juli, MENDIKBUD kota Bangkalan membangun

sebuah lembaga pendidikan SMU Negeri yang ditempat di kecamatan Kwanyar,

di Jalan Dlemmer, karena di kecamatan Kwanyar tidak ada lembaga pendidikan

negeri, maka dari itu MENDIKBUD kota Bangkalan membangun sebuah lembaga

pendidikan SMU dikwanyar dengan tujuan: pertama agar masyarakat Kwanyar

tidak perlau jauh-jauh untuk menuntut ilmu, kedua menurut kepala

MENDIKBUD setiap kecamatan harus memiliki lembaga pendidikan SMP atau

SMU.

Kemudian pada bulan Mei tahun 1993 gedung atau lembaga pendidikan di

SMU Kwanyar diresmikan Oleh MENDIKBUD, atas nama Fuad Hasan.

Kemudian penerimaan siswa tahaun 1993, setelah gedung SMUN di resmikan

oleh MENDIKBUD kepala dan tenaga pengajarnya (para dewan guru) di

Page 74: skripsi KTSP

datangkan dari SMUN 1 kecamatan Kamal, dengan kata vilentcial (kelas berjarak)

pada saat itu yang menjabat kepala sekolah SMAN 1 Kamal adalah bapak Rasyad,

setelah tujuh bulan kemudian bepak Rasyad diganti oleh bapak Suparno. S.Pd.

Dan lulusan pertama tahun 1994/1995, walau di SMUN 1 Kwanyar tidak

memiliki gedung/aula untuk acara kelulusan, acara tersebut di tempatkan di

PENDOPO kecamatan Kwanyar.

Letak goegrafis SMUN 1 Kwanyar: berada di jalan Dlemmer di belakang

sekolah (sebelah selatan) sawah, dan sebelah utara jalan raya setelah jalan raya

rumah penduduk Dlemmer, sebelah timur sekolah sawah beberapa meter dari

sawah rumah penduduk masyarakat Dlemmer, dan sebelah barat sekolah sawah

dan beberapa meter terdapat rumah penduduk masyarakat Dlemer.

Letak geografis SMUN 1 Kwanyar ini sangat cocok untuk didirikan

lembaga penduduk karena tidak terlalu dekat rumah-rumah penduduk danya dekat

dengan lahan sawah.

Visi : Menjadi kebanggaan masyarakat memalui keuggulan penguasaan

iptek yang berbudaya berdasarkan keimanan dan ketaqwaan.

Misi :

1. Meningkatkan tenaga kependidikan yang berkualitas melalui

pendidikan dan pelatihan.

2. Melaksanakan management partisipatif bagi seleruh warga

sekolah.

3. Melaksanakan pendidikan yang bertumpu pada pembelajaran yang

aktif, kreatif dan menyenangkan serta bimbingan dan konseling.

Page 75: skripsi KTSP

4. Pembinaan pengembangan diri melalui bakat dan minat siswa

(ekstra kurikuler)

5. Meningkatkan prestasi non akademik (KIR, Olympiade dan

Jurnalistik).

6. Meningkatkan penguasaan Teknologi dan informasi

7. Meningkatkan budaya dan lingkungan hidup.

2. Tujuan SMA Negeri 1 Kwanyar

Pada akhir tahun pelajaran 2007/2008 SMA Negeri 1Kwanyar dapat:

a) Melaksanakan proses pembelajaran yang berkualitas yang

berdampak pada peningkatan pencapaian nilai Ujian Akhir

Nasional.

b) Seluruh warga sekolah beperan aktif dalam memberikan

masukan, saran dan melaksanakan tugas sesuai dengan tujuan

sekolah yang ditetapkan bersama.

c) Mampu menjadi juara 1 tingkat propensi di bidang olah raga dan

seni budaya.

d) Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan

MultiAproach yang kreatif dan menyenangkan.

e) Serta peningkatan pelayanan bimbingan dan konseling yang

memuaskan.

f) Menjadi siswa yang menyadari arti pentingnya lingkungan hidup

di sekitarnya.

Page 76: skripsi KTSP

g) Siswa punya pengetahuan mengakses berbagai informasi yang

positif memalalui internet.

3. Kurikulum Sekolah

a. Struktur Dan Muatan KTSP SMA Negeri 1 Kwanyar

1) Kelompok Mata Pelajaran

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

yang tertuang dalam standart isi meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai

berikut:

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian

3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

4) kelompok mata pelajaran estetika

5) kelompok mata pelajaran Jasmani olah raga dan kesehatan

Kelompok mata pelajaran tersebut dilaksanakan melalui muatan dan / atau

kegiatan pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 pasal 7.

Cakupan setia kelompok mata pelajaran disajikan sebagai berikut:

Page 77: skripsi KTSP

KELAS XII DAN XII PROGRAM IPS

Tabel 4.1 Progream IPS

Alokasi Waktu

Kelas XI Kelas XII

Komponen Semester 3 Semester 4 Semester 5 Semester 6

A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2. PKn 2 2 2 2 3. Bahasa Indonesia 2 2 2 2 4. Bahasa Inggris 4 4 4 4 5. Matematika 4 4 4 4 6. Fisika 4 4 4 4 7. Biologi ‐ ‐ ‐ ‐ 8. Kimia ‐ ‐ ‐ ‐ 9. Sejarah ‐ ‐ ‐ ‐ 10. Geografi 3 3 3 3 11. Ekonomi 3 3 3 3 12. Sosiologi 4 4 4 4 13. Seni Budaya 3 3 3 3 14. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

2 2 2 2

15. T I K 2 2 2 2 16. Keterampilan Bahasa Asing

2 2 2 2

B. Mauatan Lokal 2 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2 2 2 2

JUMLAH 2 2 2 2 39 39 39 39

2) Muatan Lokal

Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk

Page 78: skripsi KTSP

keunggulan daerah, yang materinya tidak di kelompokkan ke dalam mata

pelajaran yang ada. Subtansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan,

tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata

pelajaran , sehingga mata pelajaran harus mengembangkan standar kompetensi

dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan.

Satuan pendidikan dapat menyelengarakan dua mata pelajaran muatan lokal.

Dengan mengacu pada subtansi yang ada, SMA Negeri 1 Kwanyar memberikan

muatan lokal berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu pelestarian senia

budaya Madura, dan keterampilan hidup.

3) Kegiatan Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mendiskripsikan diri

sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi

SMA Negeri 1 Kwanyar.

Kegiatan Pengembangan Diri Dilakukan melalui:

a) Kegiatan Pelayanan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri

pribadi dan kehidupan sosial, dan pembentukan karier paserta didik.

Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 1 Kwanyar terutama

ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier.

b) Kegiatan pengembangan pribadi dan kreativitas siswa dilaksanakan melalui

kegiatan ekstrakuler, yang mencakup kegiatan:

Tabel 4.2 Ekstrakurikuler

Page 79: skripsi KTSP

Bola Basket Bela Diri Paskibraka

Bola Voli Komputer Pramuka

Sepak Bola Hockey Sablon

4) Beban Belajar

Beban belajar yang diatur oleh SMA Negeri 1 Kwanyar dengan

menggunakan sistem paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan

yang peserta didiknya di wajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan

beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur

kurikulum yang berlaku di SMAN 1 Kwanyar. Beban belajar setiap mata

pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran.

Beban yang dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh

peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran memalui sistem tatap muka,

penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu

dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan

perkembangan peserta didik.

Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses

interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka

perjam pembelajaran di SMAN 1 Kwanyar belangsung 45 menit.

Jumlah tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum sekola

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Jumlah Jam Per Minggu

Page 80: skripsi KTSP

No Kelas Jumlah jam per minggu 1 X 39 2 XI 39 3 XII 39

Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur

sebanyak maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka permata

pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi

waktu yang dimaksud digunakan untuk pelajaran remedial dan pendalam /

pengayaan materi.

5. Ketuntasan Belajar

SMA Negeri 1 Kwanyar menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan

mempertimbangkan tingkat kemnampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas

kompetensi serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelengaraan

pembelajaran.

Kriteria Ketuntasan minimal mata pelajaran sebagai berikut:

Tabel 4.4 Kritria KKM

Kriteria Ketuntasan Minimal Komponen

PPK dan Praktik Sikap Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 60 60 2. PKn 60 60 3. Bahasa Indonesia 60 60 4. Bahasa Inggris 60 60 5. Matematika 60 60 6. Fisika 60 60 7. Biologi 60 60 8. Kimia 60 60 9. Sejarah 60 60 10. Geografi 60 60 11. Ekonomi 60 60

Page 81: skripsi KTSP

12. Sosiologi 60 60 13. Seni Budaya 65 65 14. Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan

60 60

15. T I K 60 60 16. Keterampilan Bahasa Asing 60 60 B. Muatan Lokal 65 65 C. Pengembangan Diri

Tabel 4.5 KKM Program IPS

KKM Program IPS Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XII

Komponan PPK dan

Sikap Sikap PPK dan

Sikap Sikap

A. Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama 65 65 70 70 2. PKn 63 63 63 63 3. Bahasa Asing 60 60 60 60 4. Bahasa Inggris 61 61 62 62 5. Matematika 60 60 60 60 6. Fisika ‐ ‐ ‐ ‐ 7. Biologi ‐ ‐ ‐ ‐ 8. Kimia ‐ ‐ ‐ ‐ 9. Sejarah 65 65 65 65 10. Geografi 63 63 63 63 11. Ekonomi 60 60 60 60 12. Sosiologi 65 65 70 70 13. Seni Budaya 70 70 70 70 14. Pendidikan Jasmani olah raga dan Kesehatan

65 65 65 65

16. TIK 60 60 60 60 17. Keterampilan B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri

6. PROFIL SEKOLAH

a) Profil Tamatan (3 Tahun Terakhir)

Tabel 4.6 Profil Tamatan

Page 82: skripsi KTSP

Tamatan (%) Rata-rata NEM Siswa yang

melanjutkan ke PT

Tahun Pelajaran

Jumlah Target Hasil Target Jumlah Target

2005 – 2006 129 129 7.65 6.00 9

2006 – 2007 124 100 8.05 6.50 8

2007 - 2008 126 100 4.75 36.00 1

b) Prestasi yang pernah dicapai oleh sekolah (Akademik dan Non-

Akademik)

- Juara 1 (satu) Hocky se Jawa Timur

- Juara 2 (satu) Olimpiade Tingkat Kabupaten

- Juara 2 (satu) Olimpiade Tingkat Kabupaten

- Juara 2 (satu) Olimpiade Tingkat Kabupaten

- Juara 2 (satu) Olimpiade Tingkat Kabupaten

c) Keadaan Siswa (3 Tahun Terakhir)

Tabel 4.7 Keadaan Siswa

Jumlah Siswa Tahun Pelajaran Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Jumlah

Rasio siswa baru terhadap

pendaftaran

2005 – 2006

2006 – 2007

2007 - 2008

135

195

192

130

131

180

129

124

129

394

450

498

d) Keadaan Sarana dan Prasarana

1) Sarana dan Prasarana

Tabel 4.8 Sarana dan Prasarana

Ruang Jumlah Luas (m2) Teori/kelas 11 Ruang 648

Laboratorium 1 Ruang 144 Kepala Sekolah 1 Ruang 21

Ruang tamu 1 Ruang 9,68

Page 83: skripsi KTSP

Tata Usaha 1 Ruang 28 Ruang Guru 1 Ruang 140

BP/BK 1 Ruang 8,3 Gudang 1 Ruang 16,5

Toilet Guru 3 Ruang 8,5 Toilet Siswa 12 Ruang 48,8

Penjaga Sekolah 1 Ruang 42 Ruang Dapur 1 Ruang 6,7 Reproduksi 1 Ruang 6,7

UKS 1 Ruang 9

2) Buku Perpustakaan

Tabel 4.9 Buku Bacaan Di Perpus

No Jenis Buku Jumlah Judul Jumlah Buku Rasio

1 Buku Teks 67 4085

2 Buku Penunjang - -

3 Buku Pegangan - -

B. PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

1. Penerapan Kurikulum KTSP

Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses

pendidikan. Kurikulum mengarah segala bentuk aktivitas pendidikan demi

tercapainya tujuan-tujuan pendidikan. Dengan kata lain bahwa kurikulum sebagai

alat untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu pembentukan manusia yang sesuai

dengan falsafah hidup bangsa memagang peranan penting dalam suatu sistem.

Selain itu perlunya dengan perubahan kurikulum karena saat terjadi

perkembangan dan dan perubahan dalam hidup masyarakat, berbangsa dan

bernegara yang perlu segera di tanggapi dan dipertimbangkan dalam penyusunan

kurikulum baru pada setiap jenjang dan satuan pendidikan.

Kurikulum KTSP ditujukan, untuk menciptakan tamatan yang

berkompeten dan cerdas dalam mengemban identitas budaya dan bangsa.

Page 84: skripsi KTSP

Kurikulum KTSP ini dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan,

keterampilan, pengalaman belajar yang membangun integritas sosial serta

membudayakan dan mewujudkan karakter nasional.

KTSP merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menciptakan

keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi. KTSP juga

merupakan suatu konsep yang menawarkan otonomi pada sekolah untuk

menentukan kebujakan sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan

agar dapat memosifikasi keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerja sama

yang erat antar sekolah, masyarakat, industri, dan pemerintah dalam membentuk

pribadi peserta didik. Hal tersebutu dilakukan agar sekolah dapat mengelola

sumber dengan menalokasikannya sesuai prioritas kebutuhan serta tanggap

terhadap kebutuhan masyarakat setemapat.

Dari paparan diatas, dapat di simpulkan bahwa dengan di terapkan

kurikulum KTSP dapat memberikan peluang bagi peserta didik, kurikulum KTSP

membawakan dampak yang sangat besar untuk kedepan. Di SMAN 1 Kwanyar

telah menerapkan kurikulum KTSP sejak tahun 2007 atau sudah 1 tahun lebih,

karena menurut Wakil Kurikulum bahwa KTSP membawakan peluang yang

dibutuhkan oleh peserta untuk kedepan, selain itu kurikulum KTSP sangat mudah

untuk diterapkan, karena KTSP di susun oleh satuan sekolah, jadi kurikulum

KTSP dapat meberikan peluang bagi guru SMAN 1 Kwanyar dalam menyusun

kurikulum, selain itu KTSP dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh peserta

didik dan dapat mengukur kemampuan pesrta didik.

2. Dampak Kurikulum KTSP Terhadap Peserta Didik

Page 85: skripsi KTSP

Dengan di terapkan kurikulum KTSP di SMAN 1 Kwanyar semua guru-

guru dapat mempermudah kebutuhan para siswa dalam proses pembelajaran. Dan

dampak dari penerapan kurikulum KTSP menurut guru ekonomi di SMAN 1

Kwanyar bahwa dengan di terapkan kurikulum KTSP tidak ada pengaruhnya

terhadap prestasi belajar siswa, yang menjadi kendala dalam mata pelajaran

ekonomi itu adalah penambahan jam mata pelajaran pertama cukup tiga jam, dan

sekarang menjadi lima jam karena antara mata pelajaran ekonomi dan akuntansi di

jadikan dalam satu kompetensi dasar. Waktu kurikulum KBK diterapkan mata

pelajaran ekonomi dan akuntansi di bedakan, dalam tiap minggunnya ekonomi

hanya ada 3 jam dan akuntasi hanya 2 jam, kemudian diterapkan kurikulum KTSP

mata pelajaran ekonomi dan akuntansi di jadikan satu kompetensi dasar, pada

semester ganjil maka siswa di ajari akuntasi, dan semester genap maka siswa di

ajari ekonomi. penempatan komptensi dasar sama dengan kelas XII, yang

membedakan, kalau kelas XI semester ganjil siswa diajari mata pelajaran

ekonomi, dan kemnudian semester genap siswa di ajari akuntansi, begitu pula

dengan jam mata pelajaran tidak berbeda jauh dengan kelas XII, dalam tiap

minggunya mata pelajaran ekonomi ada 5 jam.

Jadi yang menjadikan kendala dalam penerapan kurikulum KTSP ini

hanya pada jam mata pelajaran, kalau terhadap prestasi siswa tidak ada

pengaruhnya. Kalau kita lihat dalam bukunya Slameto bahwa48:

"Penambahan jam mata pelajaran itu sangat mempengaruhi terhadap prestasi belajar siswa, karena apabila siswa terlalu lama dalam mengamati

48 Salameto. Belajar dan Foktor-faktor yang mempenagruhiny. 2003 (Jakarta, PT Asdi Maha satya). Hal: 54.

Page 86: skripsi KTSP

mata pelajaran dapat merasa jenuh dan akhirnya tidak bisa konsentrasi dengan apa yang telah di jelaskan oleh gurunya". Kemudian peneliti mewawancarai waka kurikulumnya Muallifah S.S

SMAN 1 Kwanyar tidak beda jauh dengan pendapanya guru ekonomi,

"Bahwa dalam penerapan kurikulum KTSP tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa, yang mempenagruhi prestasi belajar siswa hanya lingkungan pergaulan dan lingkungan sekolah yang kumuh atau kotor, apabila siswa tidak mengetahui pergaulan yang salah dan yang benar maka siswa akan tidak bisa fokus dengan sekolahnya". Jadi dengan diterapkan kurikulum KTSP tidak menjadikan beban atau

tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa, prestasi belajar siswa tidak

ada penurunan, sama waktu penerapan kurikulum KBK.

C. ANALISIS DATA

Berdasarkan angkat yang telah disebar oleh peneliti, yang di berikan

kepada siswa kelas XII B Program IPS pada tanggal 20 Agustus maka dapat di

ketahui pengaruhnya kurikulum KTSP terhadap prestasi belajar siswa si SMAN 1

Kwanyar, dari tabel dibawah ini:

1. Kurikulum KTSP (variable X)

Tabel 4.10 Distribusi Penerapan KTSP

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 60 1 2.9 2.9 2.9 61 4 11.4 11.4 14.3 62 3 8.6 8.6 22.9 63 4 11.4 11.4 34.3 64 8 22.9 22.9 57.1 65 8 22.9 22.9 80.0 66 3 8.6 8.6 88.6 68 3 8.6 8.6 97.1

Valid

69 1 2.9 2.9 100.0

Page 87: skripsi KTSP

Total 35 100.0 100.0 Sumber : Hasil analisis frekuensi KTSP

60 61 62 63 64 65 66 68 69

KTSP

0

2

4

6

8

Coun

t

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Penerapan KTSP

Tabel 4.11 Norma Skala Tingkat Penerapan KTSP

Case Number123

Skor Interval

Frekuensi % Keterangan

60 – 62 8 22.9 Rendah 63 – 65 20 57.2 Sedang 66 - 69 7 20.1 Tinggi  Jumlah 35 100%

20.1% 22.9%

57.2%

Page 88: skripsi KTSP

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat penerapan kurikulum KTSP

dapat dikatagorikan tinggi yaitu 57.2%, sedangkan dalam katagori sedang adalah

22.9%. dan yang dikatagorikan paling rendah adalah 20.1%. jadi dari hasil data di

atas maka penerapan kurikulum KTSP dapat dikatagorikan sedang (57.2%).

2. Variabel Prestasi Belajar (Y)

Tabel 4.12 Distribusi Prestasi Belajar

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent 60 1 2.9 2.9 2.9 63 4 11.4 11.4 14.3 64 5 14.3 14.3 28.6 65 4 11.4 11.4 40.0 66 5 14.3 14.3 54.3 67 4 11.4 11.4 65.7 68 5 14.3 14.3 80.0 69 3 8.6 8.6 88.6 71 1 2.9 2.9 91.4 72 1 2.9 2.9 94.3 74 1 2.9 2.9 97.1 75 1 2.9 2.9 100.0

Valid

Total 35 100.0 100.0 Sumber: Hasil Analisis Frekuensi Prestasi Belajar

Gambar 4.2

0

1

2

Cou

3

4

5

nt

Grafik Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

Page 89: skripsi KTSP

Tabel 4.13 Norma Skala Tingkat Prestasi Belajar

Case Number123

Skor Intereval

Frekuensi % Keterangan

60 – 65 14 40 Rendah   66 – 69 17 48.6 Sendang  71 - 75 4 11.6 Tinggi  Jumlah 35

48.6%

11.6%

40%

Tabel di atas, dapat di ketahui mengenai pengaruhnya penerapan

Kurikulum KTSP terhadap prestasi belajar siswa bahwa prestasi siswa yang

sangat terpengaruh dengan kurikulum KTSP, yang dapat dikatagorikan tinggi

adalah 48.6% dan yang dapat dikatagorikan sedang adalah 40%, dan yang

dikatagorikan rendah adalah 11.6%. maka berdasarkan dari analisis frekuensi

diatas maka penerapan kurikulum KTSP terhadap Prestasi belajar siswa di SMAN

1 Kwanyar dapat dikatagorikan sedang, dengan nilai frekuensi 48.6%.

Page 90: skripsi KTSP

D. MENGUJI HIPOTESIS DAN UJI HIPOTESIS

Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi sederhana didapat tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.14 Model Summary Analisi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .368(a) .136 .109 2.049 probabilitas atau sig = 0.334 korelas signifikasi jika r hitung > r tabel atau

nilai probabiltasnya kurang dari taraf kesalahan (sig < a). diketahui

probabilitasnya 1.690 atau lebuh besar dari taraf signifikansi (a = 0.05) yang

berarti atau hubungan tidak signifikan.

R squer di sebut determinasi, dari tabel dapat dibaca bahwa R squer adalah

0.136 artinya 1,36% variasi yang terjadi tahap tinggi rendahnya tingkat penerapan

kurikulum yang disebabkan oleh prestasi belajar dan sisanya (98.64%) disebabkan

oleh variabel diluar penelitian.

Tabel 4.15 Hasil analisis regresi linier sederhana

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta 1 (Constant) 47.388 7.374 6.426 .000

Page 91: skripsi KTSP

Prestasi .252 .111 .368 2.275 .030

Data diatas yang ada di tabel dapat diketahui persamaan regresi

sederahana sebagai berikut:

Y = a + bX

Y = 47.388 + 0.252

Angka ini di artikan, sebagai berikut:

Konstanta sebesar 47.388 artinya jika variabel Kurikulum KTSP (X)

nilainya 0, maka variabel Prestasi (Y) menunjukkan nilai positif yaitu 47.388.

koefisien regresi variabel Kurikulum (X) sebesar 0.252, artinya jika mengalami

kenaikans 1, maka prestasi (Y) mengalami sebesar 0.252.

Koefisien variabel Kurikulum nilainya 0.252, angka yang menunjukkan

nilai negatif dan varibel Kurikulum bernilai positif (47.388), berarti terjadi

penurunan anatara kurikulum terhadap prestasi. Dalam penilitian ini diartikan

terjadi hubungan negatif antara kurikulum dengan prestasi.

Selain itu tabel diatas juga bisa di gunakan untu analisis uji t (uji koefisien

regresi sederhana). Dari hasil analisis diatas dapat diketahui nili T hitung sebesar

2.275 dan t tabel di cari a = 5%: 2 = 2.5%(uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)

n-k-1 atau 35-2-1 = 32 (n adalah jumlah populasi, k adalah jumlah fariabel

independent) dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0.05) maka hasil yang di

peroleh sebesar1.690(dapat dilihat pada halaman lampiran t tabel. Priyatno: hal

119). Jika di hitung dengan menggunakan rumus t hitung pada rumus regresi

sederhana, sebagai berikut:

t hitung = b Sb

Page 92: skripsi KTSP

t hitung = 0.252 = 2.275 nilai aslinya adalah 2.2702 di genapkan menjadi 2.275 0.111

tabel 4.16 Correlation

KTSP Prestasi KTSP Pearson

Correlation 1 .368

Sig. (2-tailed) . .030 N 35 35 Prestasi Pearson

Correlation .368 1

Sig. (2-tailed) .030 . N 35 35

Dari hasil di atas dapat di simpulkan bahwa -t hitung > -t tabel (2.275 >

1.692) maka Ho di tolak, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara

penerapan kurikulum KTSP dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kwanyar.

Jadi dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa penerapan kurikulum berpengaruh

terhadap perstasi belajar di SMAN 1 Kwanyar.

Gambar 4.3 Daerah penentuan Ho pada Uji Koefisien Regresi Sederhana

Ho di terima

-1.692 + 1.692 2.275

Tabel 4.17 Hasil uji F ANOVA(b)

Page 93: skripsi KTSP

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 21.726 1 21.726 5.174 .030(a)

Residual 138.560 33 4.199

1

Total 160.286 34 a Predictors: (Constant), Prestasi b Dependent Variable: KTSP Dari hasil uji f di atas bahwa F hitung > F tabel ( 5.174 > 2.874), maka Ho

ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara kurikulum KTSP dengan

prestasi belajar. Jadi penerapan kurikulum KTSP berepengaruh terhadap prestasi

belajar di SMAN 1 Kwanyar.

Gambar 4.4 Daerah Penentuan Ho

Ho ditolah

Ho diterima

+2.874 5.174

Page 94: skripsi KTSP

BAB V

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun dalam rangka

untuk memenuhi amanat yang tertuang dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 bahwa sistem pendidikan nasional dan peraturan

pemerintah republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional

pendidikan.

Dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) bahwa

dalam jenjang pendidikan dasar dan menengah mengacu kepada peraturan menteri

pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar isi untuk satuan

pendidikan dasar dan menengah, peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23

tahun 2006 tentang Standar kompetensi.

Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, peraturan menteri

pendidikan nasional nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri

pendidikan nomor 22 tahun 2006 dan nomor 23 tahun 2006, dan berpedoman

pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan (BNSP).

Kurikulum sekolah merupakan instrumen srategis untuk pembangunan

kualitas sumber daya manusia baik jangka pendek maupun jangka panjang,

kurikulum sekolah juga memilki koherensi yang amat dekat dengan upaya

Page 95: skripsi KTSP

pencapaian tujuan sekolah dan atau tujuan pendidikan. Oleh karena itu perubahan

dan pembaharuan kurikulum harus mengikuti perkembangan, menyusaikan

kebutuhan masyarakat dan menghadapi tangtangan yang akan datang serta

menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

A. Penerapan Kurikulum Sekolah

Kata kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari rangkaian bahasa

curir diartikan pelari. Kata curere artinya tempat berpacu. Jadi Kurikulum

diartikan jarak yang ditempuh oleh seorang pelari. Pada saat itu kurikulum

diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa (murid) untuk

mencapai ijazah.rumusan kurikulum tersebut mengandung makna isi kurikulum

tidak lain adalah sejumlah mata pelajaran (subjek metter) yang harus dikuasai oleh

siswa, agar siswa memperoleh ijazah. Itulah sebabnya kurikulum sering

dipandang sebagai rencana pelajaran untuk siswa49.

Pengertian Kurikulum diatas menunjukkan pengertian / makna yang lebih

luas sebab kurikulum tidak terbatas pada mata pelajaran saja, tetapi semua aspek

yang mempengaruhi pribadi siswa. Dalam pengertian ini, menunjukkan adanya

fungsi kurikulum sebagai alat mengubah pribadi siswa. Dengan kata lain

kurikulum sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Sesungguhnya

demikian kurikulum dalam pengertian inipun masih belum memberikan arah

secara operasional, serta belum ada batasan yang jelas mengenai apa yang

dimaksud dengan ”semua kegiatan”, apa isinya dan bagaimana bentuknya. Oleh

sebab itu akhirnya disepakati bahwa kurikulum dipandang / diartikan sebagai 49 Harold Alberty, Reorganizing The High School Curriculum, (The Appleton Century, New York,

1954,) p. 12.

Page 96: skripsi KTSP

progaram pembelajaran bagi siswa (Plan for Learning) yang disusun secara

sistematika, dan diberikan oleh lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai

tujuan pendidikan. Sebagai program kurikulum adalah niat, atau harapan50.

Menurut Hendyat Soetopo dan Soemanto (1986) bahwa ia membagi fugsi

kurikulum menjadi 7 bagian yaitu:51

h. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Maksudnya bahwa kurikulum merupakan suatu alat atau usaha untuk

mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang di inginkan oleh sekolah yang

di anggap cukup tepat dan penting untuk dicapai.

i. Fungsi kurikulum bagi anak. Maksudnya adalah kurikulum sebagai

organisasi belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah

satu konsumsi bagi pendidikan mereka.

j. Funsi kurikulum bagi guru. Dalam kurikulum bagi guru ini fungsi

kurikulum dibagi menjadi 3 yaitu: 1). Sebagai pedoman kerja dalam

menyusun dan mengorganisasir pengalaman belajar bagi anak didik.

2). Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap

perkembangan anak dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman

yang diberikan. 3). Sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan

pendidikan dan pengajaran.

k. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan Pembina sekolah. Dalam

arti: 1). Sebagai pedoman dalam mengadakan funsi supervisi yaitu

memperbaiki situasu belajar. 2). Sebagai pedoman dalam 50 D. Tanner, L. Taanner, Curriculum Development Theory into Practice,I( Mc Millan Publishing Co Inc, New York, 1975,) p. 26. 51 Ibid. Hal 84

Page 97: skripsi KTSP

melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk

menunjang situasi belajar anak kearah yang lebih baik. 3). Sebagai

pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan

bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar. 4). Sebagai

pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih lanjut. 5). Sebagai

pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

l. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid. Maksunya adlah orang tua

dapat turut serta membantu usaha dalam kemajuan putra-putrinya.

m. Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat di atasnya. Ada dua jenis

berkaitan dengan funsi ini yaitu pemeliharaan keseimbangan proses

pendidikan dan penyiapan tenaga guru.

n. Fungsi kurikulum bagi masyarakat danb pemakai lulusan sekolah.

Sekurang-kurangnya ada dua hal yang bisa dilakukan dalam funsi ini

yaitu pemakai lulusan ikut memberikan bantuan gung memperlancar

pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama

dengan pihak orang tua / masyarakat.

Sebenarnya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dirancang dan

dikembangkan berdasarkan undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem

pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1,dan 2 yang berbunyi:

c. Pengembangan kurikulum mengacu pada standar Nasional

Pendidikan untuk mewujudkan Tujuan Pengembangan Nasional.

Page 98: skripsi KTSP

d. kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah, dan peserta didik.

Namun ada beberapa hal yang harus perlu dipahami dalam kaitannya

Dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebagai berikut52:

d. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan,

potensi dan karekteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat

setempat dan peserta didik.

e. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat

satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar

kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi

dinas pendidikan kabupaten / kota dan departemen agama yang

bertanggung jawab dibidang pendidikan.

f. Kurikulum tingkat satuan penidikan (KTSP) untuk setiap program

studi di perguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh

masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Standar

Nasinaol Pendidikan.

KTSP adalah suatu gagasan / ide tentang pengembangan kurikulum yang

diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan

satuan pendidikan. Pemberdayaan sekolah dan satuan pendidikan. Dengan

memberikan otonomi yang besar, disamping menunjukkan sikap tanggap

pemerintah terhadap tuntutan masyarakat juga merupakan sarana peningkatan 52 Drs. E. Mulyasa, Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan, (Remaja Rosda, Bandung, 2006). hal 17.

Page 99: skripsi KTSP

kualitas, efisiensi, dan dan pemerataan pendidikan. KTSP merupakan salah satu

wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan

satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi,

tuntutan, dan kebutuhan masing-masing.

Dan adapun tingkat kurikulum dapat disimpulkan bahwa tingkat

penerapan kurikulum KTSP dapat dikatagorikan tinggi yaitu 57.2%, sedangkan

dalam katagori sedang adalah 22.9%. dan yang dikatagorikan paling rendah

adalah 20.1%.

Jadi dapat disimpulkan penerapa kurikulum KTSP di SMAN 1 Kwanyar

dalam katagori sedang 57.2% karena KTSP yang ada di sekolah tersebut berjalan

sesuai dengan fungsinya. Menurut Hendyat Soetopo dan Soemanto (1986) bahwa

ia membagi fugsi kurikulum menjadi 7 bagian yaitu:53

a. Fungsi kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Maksudnya bahwa kurikulum merupakan suatu alat atau usaha untuk

mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang di inginkan oleh sekolah yang

di anggap cukup tepat dan penting untuk dicapai.

b. Fungsi kurikulum bagi anak. Maksudnya adalah kurikulum sebagai

organisasi belajar tersusun yang disiapkan untuk siswa sebagai salah

satu konsumsi bagi pendidikan mereka.

c. Funsi kurikulum bagi guru. Dalam kurikulum bagi guru ini fungsi

kurikulum dibagi menjadi 3 yaitu: 1). Sebagai pedoman kerja dalam

menyusun dan mengorganisasir pengalaman belajar bagi anak didik.

53 Ibid. Hal 84

Page 100: skripsi KTSP

2). Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap

perkembangan anak dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman

yang diberikan. 3). Sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan

pendidikan dan pengajaran.

d. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah dan Pembina sekolah. Dalam

arti: 1). Sebagai pedoman dalam mengadakan funsi supervisi yaitu

memperbaiki situasu belajar. 2). Sebagai pedoman dalam

melaksanakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk

menunjang situasi belajar anak kearah yang lebih baik. 3). Sebagai

pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi dalam memberikan

bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar. 4). Sebagai

pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih lanjut. 5). Sebagai

pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

e. Fungsi kurikulum bagi orang tua murid. Maksunya adlah orang tua

dapat turut serta membantu usaha dalam kemajuan putra-putrinya.

f. Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat di atasnya. Ada dua jenis

berkaitan dengan funsi ini yaitu pemeliharaan keseimbangan proses

pendidikan dan penyiapan tenaga guru.

g. Fungsi kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah.

Sekurang-kurangnya ada dua hal yang bisa dilakukan dalam funsi ini

yaitu pemakai lulusan ikut memberikan bantuan gung memperlancar

pelaksanaan program pendidikan yang membutuhkan kerja sama

dengan pihak orang tua / masyarakat.

Page 101: skripsi KTSP

B. Prestasi Belajar

Banyak para ahli pendidikan yang mengemukakan pengertian tentang

belajar. Untuk memperoleh pengertian yang objektif tentang pengertian belajar

terutama belajar di sekolah, perlu dirumuskan secara jelas pengertian belajar jadi

yang dinamakan dengan pengertian belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Dalam bukunya yang berjudul prestasi belajar dan kompetensi guru,

Syaiful Bahri Djamara menyatakan:

”Prestasi belajar adalah hasil penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa setelah melakukan aktifitas belajar”.54

Winarno Surakhnad dalam bukunya Pengantar Interaksi Belajar Mengajar

menyatakan: ”Bahwa proses-proses kedewasaan manusia yang hidup dan berkembang adalah manusia yang selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil belajar”.55

Demikian pula yang dinyatakan Nana Sudjana bahwa hasil belajar pada

hakekatnya adalah perubahan tingkah laku.

Dari beberapa pendapat tadi, kiranya penulis dapat ditegaskan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah mengikuti didikan

ataupun latihan tertentu berupa perubahan tingkah laku.

54 Syaiful Bahri Djamara, Prestasi dan Kompetensi Guru (usaha Nasional, surabaya, 1994), hal 24. 55 Winaorno Surkhman, Interkasi Belajar Mengajar (Tarsito, Bandung, 1994), hal 66.

Page 102: skripsi KTSP

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat ketahui bahwa prestasi siswa yang

dikatagorikan tinggi adalah 48.6% dan yang dapat dikatagorikan sedang adalah

40%, dan yang dikatagorikan rendah adalah 11.6%. maka berdasarkan dari

analisis frekuensi diatas maka penerapan kurikulum KTSP terhadap Prestasi

belajar siswa di SMAN 1 Kwanyar dapat dikatagorikan sedang, dengan nilai

frekuensi 48.6%.

Adapun faktor yang mempengari prestasi belajar. Menurut Drs. Slameto

keberhasilan proses belajar mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor dimana

aktor tersebut itu merupakan berasal dari dalam diri (faktor internal) maupun dari

luar diri (faktor ekternal) siswa56.

Menurut hasil wawancara guru bidang studi ekonomi dan waka kurikulum

SMAN 1 kwanyar bahwa :

"Dalam penerapan kurikulum KTSP tidak ada pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa, yang mempenagruhi prestasi belajar siswa hanya lingkungan pergaulan dan lingkungan sekolah yang kumuh atau kotor, apabila siswa tidak mengetahui pergaulan yang salah dan yang benar maka siswa akan tidak bisa fokus dengan sekolahnya".

C. Pengaruh Penerapan Kurikulum KTSP Terhadap Prestasi Belajar Siswa

di SMAN 1 Kwanyar

Dari hasil analisis regresi sedarhana dapat di ketahui bahwa pengaruh

penerapan kurikulum KTSP terhadap prestasi belajar siswa adalah sebagi berikut:

Berdasarkan pada rumus menguji Hipotesis diperoleh nilai 0.252 angka

yang menunjukkan korelasi atau hubungan yang positif anatara penerapan

kurikulum KTSP yang nilainya 47.38. Artinya angka ini menunjukkan korelasi

56 Nana Sudjana, Penelitian Prose Belajar Mengajar (Remaja prodakaya,bandung, 1995). hal2.

Page 103: skripsi KTSP

atau hubungan positif yang berarti penerapan kurikulum KTSP semakin tinggi

maka kurikulum KTSP berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Dalam

penelitian ini di artikan ada pengaruh antara kurikulum KTSP terhadap prestasi

belajar siswa di SMAN 1 Kwanyar.

Probabilitas atau sig = 0.03 korelasi signifikan jika r hitung > r tabel atau

nilai probabilitasnya kurang dari taraf kesalahan (sig < a) di ketahui bahwa

probabilitasnya 0.030 atau lebih kecil taraf signifikan (a = 0.05) yang berarti

korelasi atau hubungan signifikan.

R squer di sebut koefisien determinasi, dari tabel dapat dibaca bahwa R

squer adalah 0.136 artinya 1,36% variasi yang terjadi tahap tinggi rendahnya

tingkat penerapan kurikulum yang disebabkan oleh prestasi belajar dan sisanya

(98.64%) disebabkan oleh variabel diluar penelitian. Dari hasil analisis di atas

dapat di simpulkan bahwa pengaruh kurikulum KTSP terhadap prestasi belajar

yakni 1,36% berarti semakin baik dalam penerapan kurikulum KTSP maka

mempengaruhi prestasi belajar.

Berdasarkan dari Analisis uji hipotesis diketahui nilai t hitung ≥ t tabel

(2.275 ≥ 1.692) maka Ho di tolak, dalam penelitian ini maka dapat di artikan,

bahwa ada pengaruh signifikan antara kurikulum KTSP dengan Prestasi belajar

siswa di SMAN 1 Kwanyar.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang di

operasionalkan atau disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan

pendidikan. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dilakukan

oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar

Page 104: skripsi KTSP

kompetensi dasar yang dikembangkan oleh badan standar nasional pendidikan

(BSNP)57.

Menurut dari hasil paparan diatas, bahwa penerapan Kurikulum KTSP

menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil, dan berkualitas agar dapat

membangkitkan motivasi kerja yang produktif dan memberdayakan otoritas

daerah setempat, serta menginvestasikan sistem dan menghilangkan biokrasi yang

tumpang tindih.

Selain itu KTSP juga memberikan peluang kepada guru-guru dan kepala

sekolah dan peserta didik untuk melakukan invasi dan improvisasi di sekolah,

berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial dan lain

sebagainya yang tumbuh dari aktivitas, kreativitas, dan profesionalisme yang

dimiliki.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini memerlukan pengajaran

bentuk tim, dan menuntuk kerja sama yang kompak di antara anggota tim. Kerja

sama anatar para guru sangat penting dalam proses pendidikan yang akhir-akhir

ini mengalami perubahan yang sangat pesat.

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan dampat baik baik untuk prospek ke depan

karena KTSP memberikan bekal untuk masa depan peserta didik, maupun kepala

sekolah dan guru-guru. Meskipun demikian KTSP juga memberikan peluang

kepada sekolah agar sekolah tersebut menjadi harapan masyarakat, serta tuntunan

dunia kerja untuk memperoleh tenaga yang produktif, potensial, dan berkualitas.

57 E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Remaja Rosda, Bandung, 2006). Hal 17

Page 105: skripsi KTSP

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis penelitian yang dilakukan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh positif signifikan antara Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kwanyar

sebagaimana nilai rata-rata KTSP di katagorikan dalam tingkat sedang

57,2% dengan skor interval 53–65. Sedangkan dalam prestasi belajar

siswa nilai rata-rata dapat dikatagorikan sedang, dengan nilai 48.6%

dengan skor interval 66-69.

2. Dari hasil analisis bahwa ada penaruh antara kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) dengan prestasi belajar siswa di SMAN 1 Kwanyar,

dari hasil analisis uji t dan uji f. Hasil uji t adalah t hitung ≥ t tabel (2.275

≥ 1.692). sedangkankan dari hasil uji f adalah f hitung ≥ f tabel (5.174 ≥

2.874).

B. Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian, yang di lakukan oleh peneliti maka ada

beberapa saran yang ingin di sampaikan oleh peneliti. Yaitu sebagai berikut:

1. Selaku kepala sekolah hendaknya mengadakan pelatihan tentang KTSP

bersama guru secara intensif, baik itu tiap minggu atau tian bulan, yang

membahas tentang, format silabus dan RPP dalam KTSP, penggunaan

Page 106: skripsi KTSP

metode pembelajaran, media dan bagaimana evaluasi KTSP, kemudian di

presentasikan dan apabila ada permasalahan diselesaikan bersama-sama.

2. Demi kelancaran dan kesuksesan penerapan kurikulum KTSP dalam mata

pelajaran ekonomi di SMAN 1 Kwanyar perlu adanya kesiapan yang

matang sehingga jika ada perubahan-perubahan baik itu dari pusat

kurikulum atau depdiknas pihak sekolah dan para guru segera beradaptasi,

selain itu kerja keras dan kerja sama baik perlu dijalin lebih erat serta

kekompakan terus di tingkatkan.

3. Dalam pelaksanaan KTSP di SMAN 1 Kwanyar di usahan bisa

mengadakan pertemuan orang tua pihakl sekolah untuk membahas tentang

KTSP bekerja sama dalam motivasi, mendidik dan mengawasi para siswa-

siswi dirumah.

4. Agar penambahan dan pengalaman mata pelajaran cepat berhasil maka

perlu penambahan waktu di luar jam pelajaran memperdalam mata

pelajaran yang masuk pada Ujian Akhir Nasional (UAN) dan diberi

simbol-simbol sekolah yang mudah di pahami dan di hafal lebih cepat.

5. Guru seharusnya memperbanyak pengetahuan luar, agar dapat

memberikan wawasan luar bagi siswa bukan hanya monoton pada materi

yang ada di buku.

Page 107: skripsi KTSP

DAFTAR PUSTAKA

Sudiana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo.

Slameto. 1991. Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nurudin, Syafuddin. 2002. Guru Profesional Implementasi Kurikulum. Jakarta:

Ciputat Pers.

Syaiful, bahri, Djamar. 1994. Prestasi dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha

Nasional.

Nasution, S. 1982. Asas-asas Kurikulum. Bandung. Jemmars, Cet VI

Subroto Suryo. 1997. Proses Belajar Mengajar Disekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukmadinat, Syaoh, Nana. 2005. Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja

Rosda.

Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan. Bandung: Remaja

Rosda

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda

Arikunto, Suharsini. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta

Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi offset

Sudijono, Anas. 1995. Pengantar Statistik Pendidika. Jakarta: PT Raja Greafindo

Persada.

Maleong, Lexy J, 1996, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosda.

Page 108: skripsi KTSP

Sudjana.1996. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono, 2005. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

Joko Susilo, Muhammad.2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustak Pelajar Offset.

Muslich, Mansur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: PT Bumi Aksara. Muslich, Mansur. 2007. KTSP Dasar Pemahaman Dan Pengembangan. Jakarta:

PT Bumi Aksara. Hamalik, Oemar.2008. Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Rosda Karya. Mulyasa. 2006. Kurikulum Yang Disempurnakan. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya. Depdiknas.2006. Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta: Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP) Tim pustaka Yustisia. 2007. Panduan Lengkap KTSP. Yogyakart: PT Buku Kita