repro 3 ardi

1
Nama : M. Kamardi NIM : 2011730152 Jelaskan hubungan antara penggunaan antibiotik berkepanjangan, penderita DM, dan keputihan ! Penderita diabetes mempunyai kerentanan terhadap infeksi baik bakteri, jamur maupun virus. Infeksi jamur merupakan salah satu komplikasi diabetes yang sering ditemukan. Kadar gula darah yang tinggi merupakan kondisi yang menguntungkan bagi jamur untuk berkembang biak dan menimbulkan infeksi. Selain itu karena berkurangnya kemampuan sel darah putih untuk menangani infeksi, menyebabkan infeksi sulit sembuh dan bertambah parah. Infeksi jamur yang sering menyerang penderita diabetes yaitu kandidiasis, merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Jamur ini pada keadaan normal terdapat pada tubuh manusia, namun pada keadaan tertentu, misalnya pada penderita diabetes pertumbuhannya menjadi berlebihan sehingga menyebabkan infeksi kandidiasis. Infeksi biasanya menyerang kulit di daerah lipatan seperti ketiak, bawah payudara, lipat paha atau sering juga pada wanita menyebabkan gatal pada daerah kemaluan dan keputihan. Mengapa antibiotik menyebabkan Kandidiasis? Antibiotik dirancang untuk membasmi bakteri jahat yang menyebabkan penyakit tertentu dan infeksi. Meskipun antibiotik menghancurkan bakteri jahat dan menghentikan penyebaran infeksi, mereka juga menghancurkan bakteri baik yang membantu untuk menjaga Candida dalam tubuh di bawah kontrol. Dosis berkepanjangan atau kuat antibiotik dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam flora usus, ketidakseimbangan yang memungkinkan bakteri jahat, jamur dan parasit untuk tumbuh terlalu cepat dalam perut dan dapat menyebar ke daerah kemaluan (vagina). Sehingga akan mengakibatkan berkurangnya jumlah flora normal yang umum terdapat dalam tubuh manusia dan akan menimbulkan lingkungan yang kondusif untuk perkembangbiakan Candida yang ada karena tidak adanya kompetisi utama. Gejalanya, akan muncul kemerahan dan rasa gatal pada daerah genital manusia yang dapat berlangsung selama periode pemakaian antibiotik. REFERENSI Dr. Rohan Hasan Hasdianah. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.

Upload: muhammad-ardii

Post on 16-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

smg bermanfaat

TRANSCRIPT

Nama : M. KamardiNIM : 2011730152 Jelaskan hubungan antara penggunaan antibiotik berkepanjangan, penderita DM, dan keputihan !Penderita diabetes mempunyai kerentanan terhadap infeksi baik bakteri, jamur maupun virus. Infeksi jamur merupakan salah satu komplikasi diabetes yang sering ditemukan. Kadar gula darah yang tinggi merupakan kondisi yang menguntungkan bagi jamur untuk berkembang biak dan menimbulkan infeksi. Selain itu karena berkurangnya kemampuan sel darah putih untuk menangani infeksi, menyebabkan infeksi sulit sembuh dan bertambah parah. Infeksi jamur yang sering menyerang penderita diabetes yaitu kandidiasis, merupakan infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Jamur ini pada keadaan normal terdapat pada tubuh manusia, namun pada keadaan tertentu, misalnya pada penderita diabetes pertumbuhannya menjadi berlebihan sehingga menyebabkan infeksi kandidiasis. Infeksi biasanya menyerang kulit di daerah lipatan seperti ketiak, bawah payudara, lipat paha atau sering juga pada wanita menyebabkan gatal pada daerah kemaluan dan keputihan.Mengapa antibiotik menyebabkan Kandidiasis? Antibiotik dirancang untuk membasmi bakteri jahat yang menyebabkan penyakit tertentu dan infeksi. Meskipun antibiotik menghancurkan bakteri jahat dan menghentikan penyebaran infeksi, mereka juga menghancurkan bakteri baik yang membantu untuk menjaga Candida dalam tubuh di bawah kontrol.Dosis berkepanjangan atau kuat antibiotik dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam flora usus, ketidakseimbangan yang memungkinkan bakteri jahat, jamur dan parasit untuk tumbuh terlalu cepat dalam perut dan dapat menyebar ke daerah kemaluan (vagina).Sehingga akan mengakibatkan berkurangnya jumlah flora normal yang umum terdapat dalam tubuh manusia dan akan menimbulkan lingkungan yang kondusif untuk perkembangbiakan Candida yang ada karena tidak adanya kompetisi utama. Gejalanya, akan muncul kemerahan dan rasa gatal pada daerah genital manusia yang dapat berlangsung selama periode pemakaian antibiotik.REFERENSIDr. Rohan Hasan Hasdianah. 2013. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Nuha Medika.