pbl 3 repro

29
1. Memahami dan Menjelaskan tentang Retardasi Mental 1.1 Definisi retardasi mental Menurut WHO (dikutip dari Menkes 1990), retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak mencukupi. Carter CH (dikutip dari Toback C.) megatakan retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal. Crocker AC 1983, retardasi mental adalah apabila jelas terdapat fumgsi intelegensi yang rendah, yang disertai adanya kendala dalam penyusuaian perilaku, dan gejalanya timbul pada masa perkembangan. Melly Budhiman, seseoran dikatakan retardasi mental, bila memenuhi kriteria sebagai berikut: o Fungsi intelektual umum dibawah normal o Terdapat kendala dalam perilaku adaptif social o Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu dibawah usia 18 tahun. Fungsi intelektual dapat diketahui dengan test fungsi kecerdasan dan hasilnya dinyatakan sebagai suatu taraf kecerdasan atau IQ (Intelegence Quotient). IQ adalah MA/CA x 100% M.A = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil test. C.A = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir. Yang dimaksud fungsi intelektual dibawah normal, yaitu apabila IQ dibawah 70. Anak ini tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah biasa, karena cara berfikirnya yang terlalu sederhana, daya tangkap dan daya ingat lemah, demikian pula dengan pengertian bahasa dan berhitungnya juga sangat lemah. Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku adaptif sosial adalah kemampuan seseorang untuk mandiri, menyesuaikan diri dan mempunyai tanggung jawab sosial yang sesuai dengan kelompok umur dan budayanya. Pada penderita retardasi mental gangguan perilaku adaptif yang paling meninjol adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya. Biasanya tingkah lakunya kekanak-kanakan tidak sesuai dengan umurnya. Gejala tersebut harus timbul pada masa perkembangan, yaitu dibawah umur 18 tahun. Karena gejala tersebut timbul setelah 18 1

Upload: ridho-hidayatulloh

Post on 13-Feb-2016

234 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

problem base learning universitas yarsi blok reproduksi 3

TRANSCRIPT

Page 1: pbl 3 repro

1. Memahami dan Menjelaskan tentang Retardasi Mental

1.1 Definisi retardasi mental Menurut WHO (dikutip dari Menkes 1990), retardasi mental adalah kemampuan mental

yang tidak mencukupi. Carter CH (dikutip dari Toback C.) megatakan retardasi mental adalah suatu kondisi yang

ditandai oleh intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal.

Crocker AC 1983, retardasi mental adalah apabila jelas terdapat fumgsi intelegensi yang rendah, yang disertai adanya kendala dalam penyusuaian perilaku, dan gejalanya timbul pada masa perkembangan.

Melly Budhiman, seseoran dikatakan retardasi mental, bila memenuhi kriteria sebagai berikut:

o Fungsi intelektual umum dibawah normalo Terdapat kendala dalam perilaku adaptif socialo Gejalanya timbul dalam masa perkembangan yaitu dibawah usia 18 tahun. Fungsi

intelektual dapat diketahui dengan test fungsi kecerdasan dan hasilnya dinyatakan sebagai suatu taraf kecerdasan atau IQ (Intelegence Quotient).

IQ adalah MA/CA x 100%

M.A = Mental Age, umur mental yang didapat dari hasil test.

C.A = Chronological Age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir.

Yang dimaksud fungsi intelektual dibawah normal, yaitu apabila IQ dibawah 70. Anak ini tidak dapat mengikuti pendidikan sekolah biasa, karena cara berfikirnya yang terlalu sederhana, daya tangkap dan daya ingat lemah, demikian pula dengan pengertian bahasa dan berhitungnya juga sangat lemah.

Sedangkan yang dimaksud dengan perilaku adaptif sosial adalah kemampuan seseorang untuk mandiri, menyesuaikan diri dan mempunyai tanggung jawab sosial yang sesuai dengan kelompok umur dan budayanya. Pada penderita retardasi mental gangguan perilaku adaptif yang paling meninjol adalah kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya. Biasanya tingkah lakunya kekanak-kanakan tidak sesuai dengan umurnya.

Gejala tersebut harus timbul pada masa perkembangan, yaitu dibawah umur 18 tahun. Karena gejala tersebut timbul setelah 18 tahun, bukan lagi disebut retardasi mental tetapi penyakit lain sesuai dengan gejala klinisnya.

(sumber : Soetjiningsih.(1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC)

1.2 Epidemiologi retardasi mental

Prevalensi retardasi mental sekitar 1% dalam satu populasi. Di indonesia 1-3% penduduknya menderita kelainan ini. Insidennya sulit di ketahui karena retardasi mental kadang-kadang tidak dikenali sampai anak-anak usia pertengahan dimana retardasinya masih dalam taraf ringan. Insiden tertinggi pada masa sekolah dengan puncak umur 10 sampai 14 tahun. Retardasi mental mengenai 1,5 kali lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan. Pada lanjut usia, prevalensi lebih sedikit, karena pada retardasi mental yang berat atau sangat berat memiliki angka mortalitas yang tinggi disebabkan dari penyulit gangguan fisik yang menyertai.

1

Page 2: pbl 3 repro

1.3 Etiologi retardasi mentalFaktor-faktor Penyebab Terjadinya Retardasi Mental menurut “Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa Ke-1” (W.F. Maramis, 2005: 386-388 adalah sebagai berikut:

a. Infeksi dan atau intoksinasiInfeksi yang terjadi pada masa prenatal dapat berakibat buruk pada perkembangan janin, yaitu rusaknya jaringan otak. Begitu juga dengan terjadinya intoksinasi, jaringan otak juga dapat rusak yang pada akhirnya menimbulkan retardasi mental. Infeksi dapat terjadi karena masuknya rubella, sifilis, toksoplasma, dll. ke dalam tubuah ibu yang sedang mengandung. Begitu pula halnya dengan intoksinasi, karena masuknya “racun” atau obat yang semestinya dibutuhkan.

b. Terjadinya rudapaksa dan / atau sebab fisik lainRudapaksa sebelum lahir serta trauma lainnya, seperti hiper radiasi, alat kontrasepsi, dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan kelainan berupa retardasi mental. Pada waktu proses kelahiran (perinatal) kepala bayi dapat mengalami tekanan sehingga timbul pendarahan di dalam otak. Mungkin juga karena terjadi kekurangan oksigen yang kemudian menyebabkan terjadinya degenerasi sel-sel korteks otak yang kelak mengakibatkan retardasi mental.

c. Gangguan metabolisme, pertumbuhan atau giziSemua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolisme (misalnya gangguan metabolism karbohidrat dan protein), gangguan pertumbuhan, dan gizi buruk termasuk dalam kelompok ini. Gangguan gizi yang berat dan berlangsung lama sebelum anak berusia 4 tahun sangat mempengaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan seperti itu dapat diperbaiki dengan memberikan gizi yang mencukupi sebelum anak berusia 6 tahun, sesudah itu biarpun anak tersebut dibanjiri dengan makanan yang bergizi, inteligensi yang rendah tersebut sangat sukar untuk ditingkatkan.

d. Penyakit otak yang nyataDalam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat beberapa reaksi sel-sel otak yang nyata, yang dapat bersifat degeneratif, radang, dst. Penyakit otak yang terjadi sejak lahir atau bayi dapat menyebabkan penderita mengalamai keterbelakangan mental.

e. Penyakit atau pengaruh prenatalKeadaan ini dapat diketahui sudah ada sejak dalam kandungan, tetapi tidak diketahui etiologinya, termasuk anomaly cranial primer dan defek congenital yang tak diketahui sebabnya.

f. Kelainan kromosomKelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun bentuknya. Kelainan pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma down yang dulu sering disebut mongoloid.

g. PrematuritasRetardasi mental yang termasuk ini termasuk retrdasi mental yang berhubungan dengan keadaan bayi yang pada waktu lahir berat badannya kurang dari 2500 gram dan/atau dengan masa kehamilan kurang dari 38 minggu.

h. Akibat gangguan jiwa yang beratRetardasi mental juga dapat terjadi karena adanya gangguan jiwa yang berat padamasa kanak-kanak.

i. Deprivasi psikososialDevripasi artinya tidak terpenuhinya kebutuhan. Tidak terpenuhinya kebutuhan psikososial awal-awal perkembangan ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya retardasi mental pada anak.

2

Page 3: pbl 3 repro

1.4 Klasifikasi retardasi mentalMenurut nilai IQ-nya (dikutip dari Swaiman 1989) :

Nilai IQSangat superior 130 atau lebihSuperior 120-129Diatas rata-rata 110-119Rata-rata 90-110Dibawah rata-rata 80-89Retardasi mental borderline 70-79Retardasi mental ringan (mampu didik) 52-69Retardasi mental sedang (mampu latih) 36-51Retardasi mental berat 20-35Retardasi mental sangat berat <20

Yang disebut retardasi mental apabila IQ dibawah 70, retardasi mental tipe ringan masih mampu didik, retardasi mental sedang mampu latih, sedangkan retardasi mental tipe berat dan sangat berat memerlukan pengawasan dan bimbingan seumur hidupnya.

Ditinjau dari gejalanya, maka Melly Budhiman membagi :a) Tipe klinikTipe ini mudah dideteksi sejak dini, karena kelainan fisis maupun mentalnya cukup berat.

Penyebab sering kelainan organik. Kebanyakan anak ini perlu perawatan yang terus menerus da kelainan ini dapat terjadi pada kelas sosial tinggi ataupun rendah. Orang tua dar si anak yang menderiita retardasi mental tipe ini cepat mencari pertolongan karena mereka melihat sendiri kelainan pada anaknya.

b) Tipe sosialbudayaBiasanya baru diketahui setelah anak masuk sekolah dan ternyata tidak dapat mengikuti

pelajaran. Penampilannya seperti anak normal, sehingga disebut juga retardasi enam jam. Karena begitu mereka keluar sekolah, mereka dapat bermain seperti anak-anak yang normal lainnya. Tipe ini kebanyakan berasal dari golongan sosial ekonomi rendah. Orang tua dari anak tipe ini tidak melihat adanya kelainan pada anaknya, mereka mengetahui kalau anaknya retardasi dari gurunya atau dari psikolog, karena anaknya gagal beberapa kali tidak naik kelas. Pada umumnya anak tipe ini mempunyai taraf IQ golongan borderline dan retardasi mental ringan.

(sumber : Soetjiningsih.(1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC)

1.5 Patofisiologi Retardasi MentalRetardasi Mental termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada

masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70-75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan sedikitnya dua area fungsi adaptif yaitu berbicara dan berbahasa, ketrampilan merawat diri, ketrampilan sosial, penggunaan sarana prasarana komunitas, bekerja.

Pada Retardasi Mental terjadi kerusakan muskuloskeletal. Kerusakan neurologis meliputi kerusakan otak, kelainan kongenital dan mikrosefal. Sedangkan kerusakan muskuloskeletal meliputi anomali ekstremitas konganital, masukan kalori/nutrisi tidak mencukupi, distorsi muskular. Kerusakan neurologis dan kerusakan muskuloskeletal akan menyebabkan terjadinya kurang kesadaran tentang bahaya dan kerusakan fungsi motorik dari otot sehingga akan muncul berbagai masalah dalam keperawatan.

( Depkes, 2005)

3

Page 4: pbl 3 repro

1.6 Manifestasi Klinis Retardasi MentalDibawah ini beberapa kelaianan fisik dan gejala yang sering disertai retardasi mental, yaitu:

1. Kelainan pada mata :a. Katarak

Sindrom Cockayne Sindrom Lowe Galactosemia Sindrom Down Kretin Rubella Pranatal, dll.

b. Bintik cherry-merah pada daerah macula Mukolipidosis Penyakit Niemann-Pick Penyakit Tay-Sachs

c. Korioretinitis Lues congenital Penyakit Sitomegalovirus Rubella Pranatal

d. Kornea keruh Lues Congenital Sindrom Hunter Sindrom Hurler Sindrom Lowe

2. Kejanga. Kejang umum tonik klonik

Defisiensi glikogen sinthesa Hipersilinemia Hipoglikemia, terutama yang disertai glikogen storage disease I, III, IV, dan VI Phenyl ketonuria Sindrom malabsobrsi methionin,

dll.b. Kejang pada masa neonatal

4

Page 5: pbl 3 repro

Arginosuccinic asiduria Hiperammonemia I dan II Laktik asidosis, dll.

3. Kelainan kulita. Bintik café-au-lait

Atakasia-telengiektasia Sindrom bloom Neurofibromatosis Tuberous selerosis

4. Kelainan rambuta. Rambut rontok

Familial laktik asidosis dengan Necrotizing ensefalopati

b. Rambut cepat memutih Atrofi progresif serebral hemisfer Ataksia telangiectasia Sindrom malabsorbsi methionine

c. Rambut halus Hipotiroid Malnutrisi

5. Kepala Mikro sefali Makrosefali Hidrosefalus Neuropolisakaridase Efusi subdural

6. Perawakan pendek Kretin Sindrom Prader-Willi

7. Distonia Sindrom Hallervorden-Spaz

Sedangkan gejala dari retardasi mental tergantung dari tipenya, adalah sebagai berikut:1. Retardasi mental ringan

Kelompok ini merupakan bagian terbesar dari retardasi mental. Kebanyakan dari mereka ini termasuk dari tipe social-budaya dan diagnosis dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas. Golongan ini termasuk mampu didik, artinya selain dapat diajar baca tulis bahkan bias bisa sampai kelas 4-6 SD, juga bisa dilatih keterampilan tertentu sebagai bekal hidupnya kelak dan mampu mandiri seperti orang dewasa yang normal. Tetapi pada umumnya mereka ini kurang mampu menghadapi stress sehingga tetap membutuhkan bimbingan dari keluarganya.

2. Retardasi mental sedangKelompok ini kira-kira 12% dari seluruh penderita retardasi mental, mereka ini mampu latih tetapi tidak mampu didik. Taraf kemampuan intelektualnya hanya dapat sampai kelas dua SD saja, tetapi dapat dilatih menguasai suatu keterampilan tertentu, misalnya pertukangan, pertanian, dll. Apabila bekerja nanti mereka ini perlu pengawasan. Mereka juga perlu dilatih bagaimana mengurus diri sendiri. Kelompok ini juga kurang kurang mampu menghadapi stress dan kurang mandiri sehingga perlu bimbingan dan pengawasan.

3. Retardasi mental berat

5

Page 6: pbl 3 repro

Sekitar 7% dari seluruh penderita retardasi mental masuk kelompok ini. Diagnosis mudah ditegakkan secara dini karena selain adanya gejala fisik yang menyertai juga berdasarkan keluhan dari orang tua dimana anak sejak awal sudah terdapat keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa. Kelompok ini termasuk tipe klinik. Mereka dapat dilatih hygiene dasar saja dan kemampuan berbicara yang sederhana, tidak dapat dilatih keterampilan kerja, dan memerlukan pengawasan dan bimbingan sepanjang hidupnya.

4. Retardasi mental sangat beratKelompok ini sekitar 1% dan termasuk dalam tipe klinik. Diagnosis dini mudah dibuat karena gejala baik mental dan fisik sangat jelas. Kemampuan berbahasanya sangat minimal. Mereka ini seluruh hidupnya tergantung orang disekitarnya.

1.6 Diagnosis retardasi mentalUntuk mendiagnosa retardasi mental dengan tepat, perlu diambil anamnesa dari orang tua

dengan teliti mengenai kehamilan, persalinan dan perkembangan anak. Bila mungkin dilakukan juga pemeriksaan psikologik, bila perlu diperiksa juga di laboratorium, diadakan evaluasi pendengaran dan bicara. Observasi psikiatrik dikerjakan untuk mengetahui adanya gangguan psikiatrik disamping retardasi mental.Tingkat kecerdasan intelegensia bukan satu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilai berdasarkan sejumlah besar keterampilan spesifik yang berbeda. Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, prilaku adaptif dan hasil tes psikometrik. Untuk diagnosis yang pasti harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-hari. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan retardasi mental dapat ditemukan berbagai macam perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan bentuk kepala: mikrosefali, hidrosefali, dan sindrom down. Wajah pasien dengan retardasi mental sangat mudah dikenali seperti hipertelorisme, lidah yang menjulur keluar, gangguan pertumbuhan gigi dan eksprsi wajah yang tampak tumpul.

Kriteria diagnostik retardasi mental menurut DSM-IV-TR yaitu :1. Fungsi intelektual yang secara signifikan dibawah rata-rata. IQ kira-kira 70 atau dibawahnya

pada individu yang dilakukan test IQ.2. Gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan

menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan.3. Onsetnya sebelum berusia 18 tahun

Deteksi tumbuh kembang sebagai upaya deteksi diniMasa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia,

kemampuan penginderaan, berpikir, ketrampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan sebagainya. Sedangkan masa yang paling menentukan dalam proses tumbuh kembang seorang anak ialah masa di dalam kandungan ibunya dan kira-kira setahun sesudahnya. Pada saat itu sel-sel otak sedang tumbuh dan menyempurnakan diri secara pesat sekali untuk kemudian bertambah sedikit demi sedikit sampai anak berusia 5 tahun (Hutt, 1979).

Pengertian deteksi dini kelainan tumbuh kembang balita menurut direktorat bina kesehatan keluarga (1988) merupakan upaya penjaringan yang dilaksanakan secara terpadu untuk menemukan penyimpangan tumbuh kembang dan mengetahui serta mengenal faktor resiko baik fisik, biomedik maupun psikososial pada balita. Kegunaan deteksi dini ini adalah untuk mengetahui penyimpangan tumbuh kembang pada balita secara dini, sehingga upaya pencegahan, upaya stimulasi dan upaya penyembuhan serta pemulihan dapat diberikan dengan indikasi yang jelas sedini mungkin pada masa kritis proses pertumbuhan dan perkembangan. Alat untuk melakukan deteksi dini berupa tes penyaring yang distandardisasi oleh direktorat bina kesehatan keluarga (1988) untuk menjaring anak yang mempunyai kelainan dan mereka yang normal. Macam-macam tes tersebut adalah: Deteksi resiko keluarga. Tes ini membantu dalam menilai keadaan keluarga apakah

keluarga tersebut memerlukan bantuan dan perhatian khusus atau tidak. Tes skrining ini hanya dilakukan sekali saja.

6

Page 7: pbl 3 repro

Berat badan menurut tinggi badan anak. Pengukuran berat badan anak berdasarkan tinggi badan anak adalah cara lain yang digunakan untuk menilai status gizi anak. Pengukuran ini dilaksanakan untuk mengetahui tumbuhnya fisik anak yang tidak dipisahkan dengan perkembangan non fisik.

Pengukuran lingkar kepala anak. Pengukuran lingkar kepala anak adalah cara untuk mengetahui perkembangan otak anak. Biasanya besar tengkorak mengikuti perkembangan otak, sehingga bila ada hambatan pada perkembangan tengkorak, maka perkembangan otak juga terhambat.kepala anak adalah untuk mengetahui fisik anak yang tidak dipisahkan dengan perkembangan non fisik.ak.tau tidak. Untuk

Pengukuran pra skrining perkembangan. Kuesioner pra skrining perkembangan anak adalah suatu pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua dari anak dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Bagi setiap golongan umur terdapat 10 pertanyaan untuk orang tua dan pengasuh anak.

Kuesioner perilaku anak pra sekolah. Kuesioner perilaku anak pra sekolah adalah sekumpulan kondisi-kondisi perilaku yang digunakan untuk mendeteksi secara dini kelainan perilaku anak pra sekolah (3-6).

Tes daya lihat dan tes kesehatan mata bagi anak sekolah. Tes ini digunakan untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta kelainan mata pada golongan 3-6 tahun.

Tes daya dengar anak. Tanpa pendengaran yang baik anak tidak dapat belajar berbicara atau mengikuti pelajaran disekolah dengan baik. Karena itu penting sekali untuk mengetahui daya dengar anak sedini mungkin.Kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berpikir, ketrampilan mendeteksi kelainan

tumbuh kembang dilakukan pada anak sampai usia 6 tahun. Dengan deteksi dini diharapkan anak yang menderita retardasi mental dapat secara dini diketahui terutama untuk retardasi mental yang genetik, retardasi mental fungsional. dokter yang berada di tempat yang jauh dari fasilitas lengkap maka diperlukan cara yang praktis untuk menegakkan diagnosis retardasi mental. Diagnosis praktis dapat diartikan diagnosis yang berdasarkan observasi wajah, bentuk dan deformitas kongenital dan interograsi genetik.

Pemeriksaan fisik yang dapat dilakukan adalah kesan global : diperhatikan wajah dan tubuh, mikrocepali, makrocepali, monolismus, tengkorak semanggi, kraniostenosis, sindroma turge- weber, tuberosklerosis, kranium bifidum okultum, gargoilismus (Sidharta, 1979).

Tanda-tanda khas sering terdapat pada pertumbuhan ontogenik yang terganggu seperti anophtalmus, bibir sumbing, daun telinga yang berkedudukan rendah, katarak pada bayi, palatum durum yang terlalu tinggi, sindaktili, polidaktili, adenoma sebaseum, telapak tangan yang gemuk dan lebar dengan jari-jari yang pendek, beberapa jari kaki yang lebar, eritroderma ikhtioform, neurofibromatosis (Sidharta, 1979).

Pem eri ksaan Fisi k

Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengungkapkan penyebab lain dari gangguan bahasa dan bicara. Perlu diperhatikan ada tidaknya mikrosefali, anomali telinga luar, otitis media yang berulang, sindrom William (facies Elfin, perawakan pendek, kelainan jantung, langkah yang tidak mantap), celah palatum, dan lain-lain. Gangguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh anak menirukan gerakan mengunyah, menjulurkan lidah, dan mengulang suku kata pa, ta, pata, pataka. (Depkes, 2007)

C a ra P e n g uku r a n P e rtumbuh a n

7

Page 8: pbl 3 repro

Parameter yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pertumbuhan, maka dilakukan pengukuran tertentu yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan parameter yang sudah terstandardisasikan, yaitu meliputi:

Tinggi badan Berat badan Lingkar lengan Lingkar kepala Lingkar dada Lingkar abdomen

a. Pengukuran Tinggi BadanPengukuran tinggi badan dapat dilakukan sambil berbaring atau dalam posisi tubuh berdiri.

Pengukuran pada posisi tubuh berbaring lebih tepat untuk anak-anak di bawah 5 tahun. Panjang badan berbaring diukur ketika anak berbaring di atas sebuah meja yang kokoh yang memiliki tongkat pengukur. Telapak kaki dipegang kuat-kuat pada sebilah papan vertikal yang dipasang pada tanda nol. Kemudian anak diukur panjang padannya baik dengan tongkat pengukur ataupun menggunakan meteran untuk menjahit.

Pengukuran panjang/tinggi badan sambil berdiri dilakukan saat berdiri tegak lurus, dengan tumit, bokong, bagian atas punggung dan oksiput (belakang kepala) pada suatu bidang vertical (misal dinding tembok). Saat melakukan pengukuran, kedua tumit harus dirapatkan. Kemudian ukurlah tinggi/panjang badan dengan alat ukur meteran.

Memprediksikan tinggi akhir anak sesuai potensi genetik berdasarkan tinggi badan orang tua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai potensinya. Rumus yang digunakan:

TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm ) + TB ibu ± 8,5 cm

2

TB anak laki-laki = ( TB ibu +13 cm ) + TB ayah ± 8,5 cm

2

b. Pengukuran Berat BadanBerat badan diukur dengan menggunakan timbangan. Banyak timbangan yang dapat digunakan untuk menimbang berat badan. Yang penting harus menggunakan alat timbang yang standar.

c. Pengukuran Lingkar KepalaCara melakukan pengukuran lingkar kepala dapat menggunakan pita meteran yang tidak mudah berubah panjangnya, seperti pita meteran yang dipakai untuk menjahit baju. Pita dilingkarkan pada kepala anak, menutupi alis mata dan melewati oksipital.

Tabel 1. Lingkaran Kepala Anak

8

Page 9: pbl 3 repro

Umur AnakAngka Normal

Hasil PengukuranLaki-laki (cm) Perempuan (cm)

9

Page 10: pbl 3 repro

0 Bulan 32 - 37.5 32 -36.51 Bulan 34.5 - 40.5 34 - 392 Bulan 36.5 – 42 36 – 413 Bulan 38 - 43.5 37 – 424 Bulan 39 - 44.5 38.5 - 43.55 Bulan 40.5 – 45 39 - 456 Bulan 41 – 46 40 - 467 Bulan 42 – 47 41 - 478 Bulan 43 – 48 41.5 - 47.59 Bulan 43.5 - 48.5 42 - 4810 Bulan 44 – 49 42.75 - 48.511 Bulan 44.5 - 49.5 43.5 - 48.7512 Bulan 45 - 49.75 43.75 - 4913 Bulan 45 - 49.75 43.75 - 4914 Bulan 45.5 - 50.5 44.5 - 49.515 Bulan 45.5 - 50.5 44.5 - 49.516 Bulan 46.25 – 51 45 - 5017 Bulan 46.25 – 51 45 - 5018 Bulan 46.25 – 51 45 - 5019 Bulan 46.25 - 51.5 45 - 5020 Bulan 46.5 - 51.5 45.5 - 50.7521 Bulan 46.5 - 51.5 45.5 - 50.7522 Bulan 46.5 - 51.5 45.5 - 50.7523 Bulan 46.5 - 51.5 45.5 - 50.7524 Bulan 47 – 52 45.75 - 512.5 Tahun 47 – 52 45.75 - 513 Tahun 48 – 53 46.5 - 52

3.5 Tahun 48 – 53 46.5 - 524 Tahun 48.5 - 53.5 47 - 53

4.5 Tahun 48.5 - 53.5 47 - 535 Tahun 48.75 - 53.75 48 - 53

5.5 Tahun 48.75 - 53.75 48 - 536 Tahun 49 – 54 48 - 53

Berbagai bagian tubuh mungkin memiliki karakteristik tertentu yang sering ditemukan pada pasien retardasi mental dan memiliki penyebab pranatal.

*Kepala : Mikro/makrosepali, plagiosepali (bentuk kepala tidak simetris).*Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tidak ada, halus, mudah putus dan cepat berubah.*Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus.*Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas.*Mulut : bentuk “V” yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/melengkung tinggi.*Geligi : odontogenesis yang tidak normal.*Telinga : keduanya letak rendah atau bentuknya aneh.*Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia.*Leher : pendek; tidak mempunyai kemampuan gerak sempurna.*Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibu jari gemuk dan lebar, klinodaktil.*Dada dan Abdomen : terdapat beberapa putting, buncit.*Genitalia : mikropenis, testis tidak turun.*Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang dan tegap/panjang kecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk.

(Kaplan, 2008)1.7 Diagnosis Banding retardasi mental

10

Page 11: pbl 3 repro

1. Kelainan sensorik terutama buta dan tuli2. Gangguan perkembangan spesifik (kelambatan satu aspek perkembangan):

gangguan perkembangan bicara, aleksia, agrafia, afasia3. Gangguan perkembangan pervasif (penyimpangan perkembangan): autisme infantil,

skizofrenia yang timbul pada masa anak.4. Penyakit fisik yang kronisKesulitan belajar (diagnosis banding untuk retardasi mental

yang ringan)1.8 Tatalaksana

Tujuan pengobatan yang utama adalah mengembangkan potensi anak semaksimal mungkin, sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan khusus, yang meliputi pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin.Pendekatan perilaku sangat penting dalam memahami dan bekerja sama dengan anak retardasi mental.

Perlu melibatkan psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan kognitifnya, dokter anak untuk memeriksa perkembangan fisiknya, menganalisis penyebab dan mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran dari pekerja sosial kadang diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka dibuatlah strategi terapi.

Psikiater bila anak menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga. Ahli rehabilitasi medis bila diperlukan untuk merangsang perkembangan motorik dan sensoriknya. Ahli terapi wicara untuk memperbaiki gangguan bicaranya atau untuk merangsang perkembangan bicaranya. Serta diperlukan guru pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang retardasi mental ini.

Pada orang tuanya perlu diberikan penerangan yang jelas mengenai keadaan anaknya dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. Kadang-kadang diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan orang tua mengenai keadaan anaknya maka perlu konsultasi pula dengan psikolog atau psikiater. Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru dan orangtuanya, agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam strategi penanganan anak disekolah dan dirumah. Anggota keluarga lainnya juga harus diberi pengertian agar anak tidak diejek atau dikucilkan. Disamping itu, masyarakat perlu diberikan penerangan tentang retardasi mental agar mereka dapat menerima anak tersebut dengan wajar.

Anak dengan retardasi mental memerlukan pendidikan khusus yang sesuaikan dengan taraf IQ- nya. Mereka digolongkan yang mampu didik untuk golongan retardasi mental ringan dan yang mampu latih untuk anak dengan retardasi mental sedang. Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB-C. Di sekolah ini diajarkan juga keterampilan-keterampilan dengan harapan mereka dapat mandiri di kemudian hari. Di ajarkan pula tentang baik-buruknya suatu tindakan tertentu sehingga mereka diharapkan tidak memerlukan tindakan yang tidak terpuji, seperti mencuri, merampas, kejahatan seksual dan lain-lain.

Semua anak retardasi mental memerlukan perawatan seperti pemeriksaan kesehatan yang rutin, imunisasi dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya. Anak-anak ini juga disertai dengan kelainan fisik yang memerlukan penangan khusus. Misalnya pada anak yang mengalami infeksi prenatal dengan cytomegalovirus akan mengalami gangguan pendengaran yang progresif walaupun lambat, demikian pula anak dengan sindrom Down dapat timbul gejala hipotiroid.

Masalah nutrisi juga perlu mendapat perhatian.(Depkes, 2009)

Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan : Obat-obat psikotropika (tioridazin, Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang

membahayakan diri sendiri.

11

Page 12: pbl 3 repro

Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.

Antidepresan ( imipramin, tofranil) Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol (Inderal)

1.9 Pencegahan retardasi mentalPencegahan primerPencegahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental. Tindakan tersebut termasuk (1) pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum tentang retardasi mental, (2) usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan untuk menjaga dan memperbaharui kebijaksanaan kesehatan masyarakat (3) aturan yang memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal 4) eradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan system saraf pusat. Konseling keluarga dan genetik membantu menurunkan insidensi retardasi mental dalam keluarga dengan riwayat gangguan genetik retardasi mental. (Kaplan, 2008)Pencegahan sekunderMeliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural, kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibuka dengan kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak menolong). Penyakit metabolik dan endokrin yang menurun seperti Phenil Keton Uria (PKU), hipertiroidisme bisa diobati secara efektif pada stadium dini.Pencegahan tersierMeliputi pendidikan pasien atau latihan khusus, disalurkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sesuai. Bagi yang gelisah, hiperaktif atau destruktif dapat diberi: Methylphenidate diberi pagi hari dengan dosis tergantung berat badan dan dimulai dengan dosis yang rendah sampai mencapai dosis maksimum 20mg/hari (1x per hari). Bila ada gejala kejang, diberi obat anti kejang. Konseling untuk orang tua. (Soetjiningsih, 1995)

Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai anak dengan retardasi mental. Orang tua sering menghendaki anak diberi obat, oleh karena itu dapat diberi penerangan bahwa sampai sekarang belum ada obat yang dapat membuat anak menjadi pandai, hanya ada obat yang dapat membantu pertukaran zat (metabolisme) sel-sel otak.

Konsultasi akan memberikan pengetahuan dan pengertian kepada orang tua dari anak retardasi mental mengenai penyebab terjadinya retardasi mental. Vaksinasi MMR secara dramatis telah menurunkan angka kejadian rubella sebagai salah satu penyebab retardasi mental. Setiap wanita hamil yang berumur >35 tahun dianjurkan untuk menjalankan amniosentesis dan pemeriksaan vili korion, karena mereka memiliki risiko melahirkan bayi yang menderita Sindrom Down. USG juga dapat membantu menemukan adanya kelainan otak. Untuk mendeteksi Sindrom Down dan spina bifida juga 31ias dilakukan pengukuran kadar alfa-protein serum.

Adapun tindakan lain yang bisa dilakukan adalah : Meningkatkan perkembangan otak yang sehat dan penyediaan pengasuhan dan lingkungan

yang merangsang pertumbuhan. Harus memfokuskan pada kesehatan biologis dan pengalaman kehidupan awal anak yang

hidup dalam kemiskinan dalam hal ini: perawatan prenatal, pengawasan kesehatan reguler, pelayanan dukungan keluarga.

(Depkes, 1995) 1.10 Prognosis retardasi mental

Retardasi mental yang diketahuipenyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umumnya sukar untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan dengan retardasi mental ringan

12

Page 13: pbl 3 repro

dengan kesehatan yang baik tanpa penyakit kardiorespirasi, pada umumnya umur harapan hidupnya sama dengan orang yang normal. Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda.

(Soetjiningsih.(1995) Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC)

2. Memahami dan menjelaskan peran gizi dalam tumbuh kembangPeran gizi pada anak

Kecepatan pertumbuhan anak melambat setelah tahun pertama kehidupan. Pada umur setahun berat badan anak menjadi 3 kali BB lahir, tetapi pada umur 2 tahun BB anak hanya 4 kali BB lahir. Panjang badan annak bertambah 50% pada umur setahun, namun panjang badan lahir baru tercapai pada umur 4 tahun. Pada anak yang baru sembuh dari suatu penyakit atau anak mengalami kekurangan gizi akan mengalami pertumbuhan yang lambat. Anak membutuhkan nutrien yang lebih banyak untuk pertumbuhan tulang, gigi, otot dan darah. Anak mempunyai risiko mengalami malnutrisi apabila anak terlalu lama nafsu makannya jelek, asupan makanan yang terbatas atau makanan yang terlalu encer. Energi dibutuhkan oleh annak untuk keperluan metabolisme basal, pertumbuhan dan aktifitas. Komposisi makanan pada masa ini dianjurkan terdiri dari 60-70% karbohidrat, 10-15% protein dan 25-30% lemak. Dalam menghitung kebutuhan energi pada anak normal lebih baik berdasarkan kebutuhan energi per kg BB dan jenis kelamin anak.Anak umur 1 – 3 tahun mempunyai risiko mengalami anemia defisiensi besi. Keadaan ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi pada masa pertumbuhan, dan akibat dari diet anak yang tidak cukup mengandung energi. Kalsium dibutuhkan untuk mineralisasi tulang dan mempertahankan pertumbuhan tulang. Kebutuhan kalsium tergantung pada kemampuan absorpsi dan faktor diet seperti jumlah protein, vitamin D dan fosfor. Vitamin D diperlukan untuk absorpsi kalsium dan deposisi kalsium di tulang.

Seng sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan. Defisiensi seng dapat mengakibatkan gagal tumbuh, penurunan nafsu makan atau pengecapan, dan penyembuhan luka yang lambat. Kebutuhan seng adalah 10 mg/hari. Faktor – faktor yang mempengaruhi asupan makanan adalah :

a. Keluargab. Mediac. Teman sebaya d. Penyakit

Masalah makanan yang sering terjadi pada masa anak adalah :a. Obesitasb. Kurang gizic. Defisiensi besid. Defisiensi vitamin Ae. Karies gigif. Alergi makanang. Gizi pada masa prasekolah

Ada beberapa cara melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat. Salah satunya adalah dengan pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan Antropometri. Dalam pemakaian untuk penilaian status gizi, antropomteri disajikan dalam bentuk indeks yang dikaitkan dengan variabel lain. Variabel tersebut adalah sebagai berikut :

a. Umur.Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan penentuanakan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat.

13

Page 14: pbl 3 repro

Kesalahan yang sering muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak diperhitungkan ( Depkes, 2004).

b. Berat BadanBerat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massajaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi gizi dari waktu ke waktu (Djumadias Abunain, 1990).

c. Tinggi BadanTinggi badan memberikan gambaran fungsi pertumbuhan yang dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U (tinggi badan menurut umur), atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004). Berat badan dan tinggi badan adalah salah satu parameter penting untuk menentukan status kesehatan manusia, khususnya yang berhubungan dengan status gizi. Penggunaan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB merupakan indikator status gizi untuk melihat adanya gangguan fungsi pertumbuhan dan komposisi tubuh (M.Khumaidi, 1994).

Penggunaan berat badan dan tinggi badan akan lebih jelas dan sensitive/peka dalam menunjukkan keadaan gizi kurang bila dibandingkan dengan penggunaan BB/U. Dinyatakan dalam BB/TB, menurut standar WHO bila prevalensi kurus/wasting < -2SD diatas 10 % menunjukan suatu daerah tersebut mempunyai masalah gizi yang sangat serius dan berhubungan langsung dengan angka kesakitan.

Tabel 1 Penilaian Status Gizi berdasarkan Indeks BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS

No Indeks yang dipakai Batas Pengelompokan Sebutan Status Gizi

14

Page 15: pbl 3 repro

1 BB/U < -3 SD

- 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Gizi buruk

Gizi kurang

Gizi baik

Gizi lebih

2 TB/U < -3 SD

- 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Sangat Pendek

Pendek

Normal

Tinggi

3 BB/TB < -3 SD

- 3 s/d <-2 SD

- 2 s/d +2 SD

> +2 SD

Sangat Kurus

Kurus

Normal

Gemuk

(Depkes RI 2004.)

Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan dua versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang populasinya relative baik (well- nourished), sebaiknya digunakan “presentil”, sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relative kurang (under nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990).

Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri (BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)

Indeks yang digunakan Interpretasi

15

Page 16: pbl 3 repro

No BB/U TB/U BB/TB

1 Rendah Rendah Rendah

RendahTinggiNormal

NormalRendahRendah

Normal, dulu kurang giziSekarang kurang ++Sekarang kurang +

2 Normal

Normal

Normal

Normal

Tinggi

Rendah

Normal

Rendah

Tinggi

Normal

Sekarang kurang

Sekarang lebih, dulu kurang

3 Tinggi

Tinggi

Tinggi

Tinggi

Rendah

Normal

Normal

Tinggi

Tinggi

Tinggi, normal

Obese

Sekarang lebih, belum obese

Keterangan : untuk ketiga indeks ( BB/U,TB/U, BB/TB) : Rendah : < -2 SDStandar Baku Antropometri WHO-NCHS Normal : -2 s/d +2 SDStandar Baku Antropometri WHO-NCHS Tinggi : > + 2 SDStandar Baku Antropometri WHO-NCHS

(Depkes RI 2004.)

Pengukuran Skor Simpang Baku (Z-score) dapat diperoleh dengan mengurangi Nilai Induvidual Subjek (NIS) dengan Nilai Median Baku Rujukan (NMBR) pada umur yang bersangkutan, hasilnya dibagi dengan Nilai Simpang Baku Rujukan (NSBR). Atau dengan menggunakan rumus :

Z-score = (NIS-NMBR) / NSBR

KesimpulanTerjadinya gizi buruk pada anak bukan saja disebabkan oleh rendahnya intake makanan terhadap kebutuhan makanan anak, tetapi kebanyakan orang tua tidak tahu melakukan penilaian status gizi pada anaknya, sepertinya masyarakat atau keluarga hanya tahu bahwa anak harus diberikan makan seperti halnya orang dewasa harus makan tiap harinya.

Prinsip Gizi Pada Remaja Dan DewasaMasa remaja merupakan saat terjadinya perubahan-perubahan cepat dalam proses

pertumbuhan fisik, kognitif dan psikososial. Pada masa ini terjadi kematangan seksual dan tercapainya bentuk dewasa karena pematangan fungsi endokrin. Pada saat proses pematangan fisik, juga terjadi perubahan komposisi tubuh. Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi karena berhubungan dengan besarnya tubuh.

Growth Spurt : Anak perempuan : antara 10 dan 12 tahun Anak laki-laki : umur 12 sampai 14 tahun.

16

Page 17: pbl 3 repro

Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula. Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20 tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskandia mendapatkan kebutuhan zat gizi yang lebih dari biasanya.Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Remaja Dan Dewasa

Faktor yang mempengaruhi gizi pada remaja dan dewasa : Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi. Pekerjaan

Kebutuhan Gizi SeimbangPada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja

setiap hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu. Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali tubuh. Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari. Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi.

Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia16-18 tahun adalah 55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang (hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dantahu. Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari. Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah. Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan. Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi

Pengaruh Status Gizi Pada Sistem ReproduksiKebutuhan energi dan nutrisi dipengaruhi oleh usia reproduksi, tingkat aktivitas dan

status nutrisi. Nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan. Kekurangan nutrisi pada seorang yang mengalami anemia dan kurang berat badan lebih banyak akan melahirkan bayi BBLR (berat badan lahir rendah) dibandingkan dengan wanita dengan usia reproduksi yang aman untuk hamil.

Pendidikan Gizi Pada Wanita Remaja Dan Dewasa

17

Page 18: pbl 3 repro

Pendidikan gizi pada wanita remaja dan dewasa diperlukan untuk mencapai status gizi yang baik dan berperilaku gizi yang baik dan benar. Adapun pesan dasar gizi seimbang yang diuraikan oleh Depkes adalah:

1. Makanlah aneka ragam makanan.Tidak satupun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Makan makanan yang mengandung unsur-unsur gizi yang diperlukan oleh tubuh baik kualitas maupun kuantitas. Jadi, mengonsumsi makanan yang beraneka ragam menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Makanlah makanan untuk mencukupi kecukupan energi.Setiap orang dianjurkan untuk memenuhi makanan yanng cukup kalori (energi) agar dapat hidup dan beraktivitas sehari-hari. Kelebihan konsumsi kalori akan ditimbun sebagai cadangan didalam tubuh yang berbentuk jaringan lemak.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhan energi. Ada dua kelompok karbohidrat yaitu karbohidrat kompleks dan sederhana. Proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat kompleks berlangsung lebih lama daripada yang sederhana. Konsumsi karbohidrat kompleks sebaiknya dibatasi 50% saja dari kebutuhan energi sehingga tubuh dapat memenuhi sumber zat pembangun dan pengatur.

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼ dari kecukupan energi.Lemak dan minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin (A, D, E dan K) serta menambah lezatnya hidangan. Mengonsumsi lemak dan minyak secara berlebihan akan mengurangi konsumsi makanan lain.

5. Gunakan garam beryodium.Kekurangan garam beryodium mengakibatkan penyakit gondok.

6. Makanlah makanan sumber zat besi.Zat besi adalah unsur penting untuk pembentukan sel darah merah. Kekurangan zat besi berakibat anamia gizi besi (AGB), terutama diderita oleh wanita hamil, wanita menyusui dan wanita usia subur.

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 6 bulan dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, karena mempunyai kelebihan yang meliputi 3 aspek baik aspek gizi, aspek kekebalan dan kejiwaan.

8. Biasakan makan pagi.Bagi remaja dan dewasa makan pagi dapat memelihara ketahanan fisik, daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi belajar dan meningkatkan produktivitas kerja.

9. Minumlah air bersih yang aman dan cukup jumlahnya. Aman berarti bersih dan bebas kuman.

10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.Dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses penuaan.

11. Hindari minum minuman beralkohol.Sering minum minuman beralkohol akan sering BAK sehingga menimbukan rasa haus. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat lain.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

18

Page 19: pbl 3 repro

Selain harus bergizi lengkap dan seimbang, makanan harus layak dikonsumsi sehingga aman untuk kesehatan. Makanan yang aman yaitu bebas dari kuman dan bahan kimia dan halal.

3. Memahami dan menjelaskan kewajiban orang tua terhadap anak menurut ajaran Islam

Menurut ajaran Islam, anak adalah amanah Allah dan tidak bisa dianggap sebagai harta benda yang bisa diperlakukan sekehendak hati oleh orang tua. Sebagai amanah anak harus dijaga sebaik mungkin oleh yang memegangnya, yaitu orang tua. Anak adalah manusia yang memiliki nilai kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan dengan alasan apa pun.

1. Anak mempunyai hak untuk hidup.Allah berfirman:

“Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikanrizqi kepadamu dan kepada mereka.” ( QS. Al-An‟am: 151)

Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar anak tetap bisa hidup betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat itu juga memberi jaminan kepada kita bahwa Allah saw pasti akan memberikan rizqi baik kepada orang tua maupun sang anak, asalkan berusaha.

2. MenyusuiWajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah(QS AI Baqarah: 233)

تادالال هعضري هدالأ هيلح هيلماك همل دارأ نأ متي ةعاضرال ىلع دلمال هقزر ل هتسك فرعمالب ال فلكتسفو الإ اعس ال رآضت ةدال ادلب ال يدلب لدلم ىلع ثراال لثم كلذ نإف ادارأ الاصف هع ضارت امىم راشتاميلع نإ متدرأ نأ اعضرتست مكدالأ الف حاىج مكيلع اذإ متملس متيتاءآم فرعمالب اقتا الله املعا نأ الله

الف حاىج}322{ امب نلمعت ريصب

Artinya: “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yangingin menyempurnakan penyusuan”.

Bayi yang memperoleh ASI akan mempunyai daya kekebalan tubuh yang lebih baik. Seorang ibu diwajibkan untuk menyusui anaknya sampai 2 tahun penuh, kecuali ada alasan yang dapat diterima oleh hukum Islam. Menyusui anak sampai dua tahun ini akan menumbuhkan pengaruh positif terhadap sang anak baik secara fisik maupun secara jiwani.

3. Memberi Nama yang BaikDari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya dengan al-Qur‟an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa.”Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud)Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan namanya.

4. Mengaqiqahkan AnakMenurut keterangan A. Hasaan „aqiqah adalah; “menyembelih kambing untuk (bayi) yang barulahir, dicukur dan diberi nama anak itu, pada hari ketujuhnya.

19

Page 20: pbl 3 repro

Rasulullah s.a.w. bersabda; „Tiap-tiap seorang anak tergadai dengan „aqiqahnya. Disembelih („aqiqah) itu buat dia pada hari yang ketujuhnya dan di cukur serta diberi nama dia.‟ (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Imam yang empat dan dishahihkan oleh At Tirmidzy, hadits dari Samurah ).

5. Mendidik anakMendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak- anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan.Seorang anak terlahir di atas fitrah, sebagaimana sabda Rasulullah maka sesuatu yang sedikitsaja akan berpengaruh padanya. Dan wanita muslimah adalah orang yang bersegera menanamkan agama yang mudah ini, serta menanamkan kecintaan tehadap agama ini kepada anak-anaknya.

6. Memberi makan dan keperluan lainnyaDan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma‟ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warisan pun berkewajiban demikian. Rasulullah s.a.w. bersabda;„Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan (tanggung jawab) memberi makan keluarganya.‟ ( HR Abu Daud)

7. Memberi rizqi yang „thayyib‟Rasulullah s.a.w. bersabda; „Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.‟ HR Al Hakim.

8. Mendidik anak tentang agama„Barang siapa mempunyai dua anak perempuan dan dia asuh dengan baik maka mereka akan menyebabkannya masuk surga. ( HR Al Bukhary ).Mengenai kekhassan kaum wanita, antara lain Rasulullah s.a.w. bersabda; „Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Apabila anda biarkan begitu saja, dia akan tetap bengkok. Namun apabila anda luruskan sekaligus, dia akan patah‟.

9. Mendidik anak untuk sholatRasulullah s.a.w. bersabda; „Suruhlah anak anakmu sholat bila berumur tujuh tahun dan gunakan

pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putra putri‟).Maksudnya, kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan sholat dimulai setelah anak berumur tujuh tahun. Bila telah berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan sholat, boleh dipukul dengan pukulan ringan, yang mendidik, bukan pukulan yang membekas atau menyakitkan.

10. Mendidik anak tentang adab yang baikIslam mengutamakan pendidikan mental. „Taqwa itu ada disini‟, kata Rasulullah seraya menunjukkan kearah dadanya. Artinya hati manusia adalah sumber yang menentukan baik buruknya perilaku seseorang.

11. Memberi pengajaran dengan pelajaran yang baikBerkata shahabat „Aly r.a.; „Ajarilah anak anakmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu‟.

20

Page 21: pbl 3 repro

12. Memberi pengajaran Al QuraanRasulullah s.a.w. bersabda;‟Sebaik baik kalian adalah barang siapa yang belajar Al Qur aan dan

mengajarkannya‟.Nabi s.a.w. bersabda; „Ilmu itu ada tiga macam. Selainnya adalah sekedar tambahan. Adapun yang tiga macam itu ialah; Ilmu tentang ayat ayat ( Al Quraan) yang muhkamat, ilmu tentang Sunnah Nabi, dan ilmu tentang pembagian warits. ( HR Ibnu Majah ).

13. Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulisRasulullah s.a.w. bersabda; „Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.‟ HR Al Hakim.

14. Memberikan perawatan dan pendidikan kesehatanRasulullah s.a.w. bersabda; „Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan. Sesungguhnya Allah SAW menegakkan Islam diatas prinsip kebersihan. Dan tak akan masuk sorga kecuali orang yang memelihara kebersihan.‟ ( HR At Thabarany ).

15. Memberikan pengajaran ketrampilanRasulullah s.a.w. bersabda; „Sebaik baik makanan adalah hasil usaha tangannya sendiri‟.Dalam sabdanya yang lain beliau mengatakan; „Mengapa tidak kau ajarkan padanya (anak itu)menenun sebagaimana dia telah diajarkan tulis baca?‟ (HR An- Nasai).

16. Memberikan kepada anak tempat yang baik dalam hati orang tuaHilangkanlah rasa benci pada anak apa pun yang mereka lakukan, doakan dia selalu, agar menjadi anak yang sholeh, santunilah dengan lemah lembut, sabarlah menghadapi perilakunya yang tidak baik, hadapi segalanya dengan penuh kearifan, jangan mudah membentak apalagi memukul tanpa alasan, tempatkan dia dengan ikhlas pada hati, belailah dengan penuh kasih sayang nasehati dengan santun. Seorang datang kepada Nabi s.a.w. dan bertanya; „Ya Rasulullah, apakah hak anakku ini? Nabi s.a.w. menjawab;‟ Kau memberinya nama yang baik, memberi adab yang baik dan memberinya kedudukan yang baik (dalam hatimu). ( HR At Tuusy )

17. Memberi kasih sayangKecintaan orang tua kepada anak tidak cukup dengan hanya memberinya materi baik berupa pakaian, makanan atau mainan dan sebagainya. Tapi yang lebih dari pada itu adalah adanya perhatian dan rasa kasih sayang yang tulus dari kedua orang tua.Rasulullah s.a.w. bersabda; „Bukanlah dari golongan kami yang tidak menyayangi yang lebih muda dan (bukan dari golongan kami) orang yang tidak menghormati yang lebih tua.‟(HR At Tirmidzi).

18. MenikahkannyaBila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doakan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak perlu menunggu memasuki usia senja.Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana firman-Nya, “Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang- orang yang sudah waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari anugerah-Nya.” (QS. An-Nur:32)

19. Mengarahkan anakOrang tua wajib mengarahkan anak-anak, serta menekankan mereka untuk memilih kawan, teman duduk maupun teman dekat yang baik. Hendaknya orang tua menjelaskan kepada anak tentang

21

Page 22: pbl 3 repro

manfaat di dunia dan di akhirat apabila duduk dan bergaul dengan orang-orang sholeh, dan bahaya duduk dengan orang-orang yang suka melakukan kejelekan ataupun teman yang jelek.Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencari tahu setiap keadaan anak, menanyakan tentang teman-temannya. Betapa banyak terjadi seorang anak yang jelek mengajak teman- temannya untuk berbuat kemungkaran dan kerusakan, serta menghiasi perbuatan jelek dan dosa di hadapan teman-temannya.Bila suatu ketika orang tua mendapati anaknya berbuat kejelekan dan kerusakan, tidak mengapa orang tua berusaha mencari tahu tentang keadaan anaknya. Walaupun dengan hal itu mereka terpaksa melakukan salah satu bentuk perbuatan tajassus (mata-mata). Ini tentu saja dengan tujuan mencegah kejelekan dan kerusakan yang terjadi, karena sesungguhnya Allah k tidak menyukai kerusakan.Inilah kiranya sebuah kewajiban yang tak boleh dilupakan oleh setiap orang tua. Hendaknya orang tua mengingat sebuah ucapan yang dituturkan oleh „Amr bin Qais Al-Mala`I: “Sesungguhnya pemuda itu sedang tumbuh. Maka apabila dia lebih mengutamakan untuk duduk bersama orang-orang yang berilmu, hampir-hampir bisa dikata dia akan selamat. Namun bila dia cenderung pada selain mereka, hampir-hampir dia rusak binasa.” (Dinukil dari Lammud Durril Mantsur minal Qaulil Ma`tsur, bab Hukmus Salaf „alal Mar`i bi Qarinihi wa Mamsyahu).

(Ibnul Qayyim Al-Jauziyah, 2000)

22