sken 3 repro
DESCRIPTION
Sken 3 ReproTRANSCRIPT
Nama : citra nurul a
Npm : 1102011067
1. Memahami dan menjelaskan retardasi mental a. Definisi
American Association on Mental Deficiency (AAMD) dan Diagnostic and Stastical Manual of
Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV) mendefinisikan retardasi mental sebagai fungsi
intelektual keseluruhan yang secara bermakna di bawah rata-rata yang menyebabkan gangguan
pada perilaku adaptif dan bermanifestasi selama periode perkembangan yaitu sebelum usia 18
tahun. (American Psychiatric Association, 2000).. Retardasi mental disebut juga oligofrenia
(oligo: kurang atau sedikit dan fren: jiwa) atau tuna mental (willy % albert, 2009).
Menurut World Health Organization (WHO) retardasi mental adalah kemampuan mental yang
tidak mencukupi. Fungsi intelektual dapat diketahui dengan test fungsi kecerdasan yang
dinyatakan sebagai IQ (Intelengence Quitient)
M.A = Mental age, umur mental yang didapat dari hasil test.
C.A = Chronologist age, umur berdasarkan perhitungan tanggal lahir.
Yang dimaksud fungsi intelektual dibawah normal apabila IQ dibawah 70. Anak ini tidak dapat
mengikuti pendidikan sekolah biasa, karena cara berpikirnya yang terlalu sederhana, daya
tangkap dan daya ingatnya lemah, demikian pula dengan pengertian bahasa dan berhitungnya
juga sangat lemah.
Pada retardasi mental gangguan perilaku adaptif yang paling menonjol adalah kesulitan
menyesuaikan diri dengan masyarakat sekitarnya. Biasanya tingkah lakunya kekanak-kanakan
tidak sesuai dengan umurnya.
Berdasarkan The ICD-10 Classification of Mental and Behavioural Disorders, WHO, Geneva tahun
1994 retardasi mental dibagi menjadi 4 golongan yaitu :
Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50- 69
Moderate retardation (retardasi mental sedang), IQ 35-49
Severe retardation (retardasi mental berat), IQ 20- 34
Profound retardation (retardasi mental sangat berat), IQ <20
IQ adalah MA/ CA x 100%
b. EtiologiFaktor penyebab dalam retardasi mental adalah kondisi genetik (kromosom dan bawaan), pemaparan pranatal dengan infeksi dan toksin, trauma perinatal (seperti prematuritas), faktor yang didapat dan faktor sosiokultural. Keparahan retardasi mental yang dihasilkan berhubungan dengan saat dan lama trauma atau pemaparan pada sistem saraf pusat.Di antara gangguan kromosom dan metabolik, sindrom Down, sindrom X fragile, dan fenilketonuria (PKU) adalah gangguan yang sering menyebabkan retardasi mental sedang.
Faktor-faktor yang potensial sebagai penyebab retardasi mental1. Non Organik
*Kemiskinan dan keluarganya yang tidak harmonis*Faktor sosiokultural*Interaksi anak-pengasuh yang tidak baik*Penelantaran anak
2. Organik2.1 Faktor prakonsepsia. *Abnormalitas single gene ( penyakit - penyakit metabolik, kelainan neurokutaneus, dll). *Kelainan kromosom ( X-linked, translokasi, fragile-X), sindrom polygenic familial.2.2 Faktor pranatal. *Gangguan pertumbuhan otak trimester I Kelainan kromosom ( trisomi, mosaik, dll) Infeksi intrauterine, misalnya TORCH, HIV Zat-zat teratogen (alkohol, radiasi) Disfungsi plasenta Kelainan kongenital dari otak (idiopatik) *Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III Infeksi intrauterine, misalnya TORCH, HIV Zat- zat teratogen (alcohol, kokain, logam berat) Ibu : diabetes mellitus, PKU ( phenilketonuria ) Toksemia gravidarum Disfungsi plasenta Ibu malnutrisi2.3 Faktor perinatal. *Sangat prematur. *Asfiksia neonatorum *Truma lahir: perdarahan intrakranial *Meningitis *Kelainan metabolik : hipoglikemik, hiperbilirubinemia2.4 Faktor post natal. *Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat *Neurotoksin, misalnya logam berat *CVA ( Cerebrovaskuler accident ) *Anoksia, misalnya tenggelam *Metabolik
Gizi buruk Kelainan hormonal, misalnya hipotiroid, pseudohipotiroidAmino aciduria, misalnya PKU
Kelainan metabolisme karbohidrat, galaktosemia.Polisakaridosis, misalnya sindrom Hurler Cerebral lipidosis (Tay Sachs), dengan hepatomegali (Gaucher)Penyakit degeneratif/ metabolik lainnya.
*InfeksiMeningitis, ensefalitis.Subakut sklerosing panesefalitis
Kebanyakan anak yang menderita retardasi mental ini berasal dari golongan sosial ekonomi rendah akibat kurangnya stimulasi dari lingkungannya sehingga secara bertahap menurunkan IQ yang bersamaan dengan terjadinya maturasi. Demikian pula dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah dapat sebagai penyebab organik dari retardasi mental, misalnya keracunan logam berat yang subklinik dalam jangka waktu yang lama dapat mempengaruhi kemampuan kognitif, ternyata lebih banyak pada anak-anak dikota dari golongan sosial ekonomi rendah. Demikian pula dengan kurang gizi, baik pada ibu hamil maupun pada anaknya setelah lahir dapat mempengaruhi pertumbuhan otak anak.
c. Klasifikasi Angka IQ 90 s/d 120= normal angka IQ 120= diatas rata-rata angka IQ 70 s/d 89= border line (tidak rata-rata, juga tidak dibawahnya)
Penggolongan Retardasi mental untuk Keperluan Pembelajaran adalah sebagai berikut: 1. Taraf perbatasan dalam pendidikan disebut sebagai lamban belajar (slow learner) dengan IQ 70 - 85.2. Retardasi mental mampu didik (educable mentally retarded) dengan IQ 50 - 75.3. Tunagrahit mampu latih (trainable mentally retarded) dengan IQ 30 - 50 atau IQ 35 - 55.4. Retardasi mental butuh rawat (dependent or profoundly mentally retarded) dengan IQ dibawah 25 atau 30. (Soetjiningsih, 1995)
Ada 4 taraf Retardasi mental berdasarkan kriteria psikometrik menurut skala inteligensi Wechsler (Kirk dan Gallagher, 1979, dalam B3PTKSM, p. 26), yaitu:1. Retardasi mental ringan (mild mental retardation) dengan IQ 55 – 69.2. Retardasi mental sedang (moderate mental retardation) dengan IQ 40 – 54.3. Retardasi mental berat (severe mental retardation) dengan IQ 20 – 39.4. Retardasi mental sangat berat (profound mental retardation) dengan IQ 20 kebawah.
Klasifikasi Retardasi Mental menurut DSM-IV-TR yaitu : 1. Retardasi mental berat sekali IQ dibawah 20 atau 25. Sekitar 1 sampai 2 % dari orang yang terkena retardasi mental. 2. Retardasi mental berat IQ sekitar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4 % dari orang yang terkena retardasi mental. 3. Retardasi mental sedang IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10 % dari orang yang terkena retardasi mental. 4. Retardasi mental ringan IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85 % dari orang yang terkena retardasi mental. Pada umunya anak-anak dengan retardasi mental ringan tidak dikenali sampai anak tersebut menginjak tingkat pertama atau kedua disekolah.
Penggolongan anak Retardasi mental menurut kriteria perilaku adaptif a. Retardasi mental ringanKelompok ini merupakan bagian terbesar dari retardasi mental. Kebanyakan dari mereka ini termasuk dari tipe sosial budaya dan diagnosis dibuat setelah anak beberapa kali tidak naik kelas. Golongan ini termasuk mampu didik, artinya selain dapat diajar baca tulis bahkan bisa sampai kelas 4-6 SD, juga bisa dilatih keterampilan tertentu sebagai bekal hidupnya kelak dan mampu mandiri seperti orang dewasa yang normal. Tetapi pada umumnya mereka kurang mampu menghadapi stress sehingga tetap membutuhkan bimbingan dari keluarganya.
Ringan ( IQ 52-69; umur mental 8-12 tahun)
Karakteristik :*Usia presekolah tidak tampak sebagai anak retardasi mental, tetapi terlambat dalam kemampuan berjalan, bicara , makan sendiri, dll.*Usia sekolah, dapat melakukan ketrampilan, membaca dan aritmatik dengan pendidikan khusus, diarahkan pada kemampuan aktivitas sosial.*Usia dewasa, melakukan ketrampilan sosial dan vokasional, diperbolehkan menikah tidak dianjurkan memiliki anak. Ketrampilan psikomotor tidak berpengaruh kecuali koordinasi
b. Retardasi mental sedangKelompok ini kira-kira 12% dari seluruh penderita retardasi mental, mereka mampu latih tetapi tidak mampu didik. Taraf kemampuan intelektualnya hanya dapat sampai kelas dua SD saja, tetapi dapat dilatih menguasai suatu keterampilan tertentu, misalnya pertukangan, pertanian, dll. Apabila bekerja nanti mereka ini perlu pengawasan. Mereka juga perlu dilatih bagaimana mengurus diri sendiri. Kelompok ini juga kurang mampu menghadapi stress dan kurang mandiri sehingga perlu bimbingan dan pengawasan.
Sedang ( IQ 35- 40 hingga 50 – 55; umur mental 3 – 7 tahun)
Karakteristik :*Usia presekolah, kelambatan terlihat pada perkembangan motorik, terutama bicara, respon saat belajar dan perawatan diri.*Usia sekolah, dapat mempelajari komunikasi sederhana, dasar kesehatan, perilaku aman, serta ketrampilan mulai sederhana. Tidak ada kemampuan membaca dan berhitung.*Usia dewasa, melakukan aktivitas latihan tertentu, berpartisipasi dalam rekreasi, dapat melakukan perjalanan sendiri ke tempat yg dikenal, tidak bisa membiayai sendiri.
c. Retardasi mental beratSekitar 7% dari seluruh penderita retardasi mental masuk kelompok ini. Diagnosis mudah ditegakkan secara dini karena selain adanya gejala fisik yang menyertai juga berdasarkan keluhan dari orang tua, dimana anak sejak awal sudah terdapat keterlambatan perkembangan motorik dan bahasa. Kelompok ini termasuk tipe klinik. Mereka dapat dilatih hygiene dasar saja dan kemampuan berbicara yang sederhana, tidak dapat dilatih keterampilan kerja, dan memerlukan pengawasan dan bimbingan sepanjang hidupnya.
Berat ( IQ 20-25 s.d. 35-40; umur mental < 3 tahun)
Karakteristik :*Usia prasekolah kelambatan nyata pada perkembangan motorik, kemampuan komunikasi sedikit bahkan tidak ada, bisa berespon dalam perawatan diri tingkat dasar seperti makan.*Usia sekolah, gangguan spesifik dalam kemampuan berjalan, memahami sejumlah komunikasi/berespon, membantu bila dilatih sistematis.*Usia dewasa, melakukan kegiatan rutin dan aktivitas berulang, perlu arahan berkelanjutan, protektif lingkungan, kemampuan bicara minimal, meggunakan gerak tubuh.
d. Retardasi mental sangat beratKelompok ini sekitar 1% dan termasuk dalam tipe klinik. Diagnosis dini mudah ditegakkan karena gejala baik mental dan fisik sangat jelas. Kemampuan berbahasanya sangat minimal. Seluruh hidupnya tergantung orang disekitarnya.
Sangat Berat ( IQ dibawah 20-25; umur mental seperti bayi)
Karakteristik :*Usia prasekolah retardasi mencolok.*Sensorimotor minimal, butuh perawatan total.*Usia sekolah, kelambatan nyata di semua area perkembangan, memperlihatkan respon emosional dasar, ketrampilan latihan kaki, tangan dan rahang.*Butuh pengawas pribadi.*Usia mental bayi muda.*Usia dewasa, mungkin bisa berjalan, butuh perawatan total, biasanya diikuti dengan kelainan fisik.
d. Patofisiologi
Retardasi Mental termasuk kelemahan atau ketidakmampuan kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ 70-75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan sedikitnya dua area fungsi adaptif yaitu berbicara dan berbahasa, ketrampilan merawat diri, ketrampilan sosial, penggunaan sarana prasarana komunitas, bekerja. Pada Retardasi Mental terjadi kerusakan muskuloskeletal. Kerusakan neurologis meliputi kerusakan otak, kelainan kongenital dan mikrosefal. Sedangkan kerusakan muskuloskeletal meliputi anomali ekstremitas konganital, masukan kalori/nutrisi tidak mencukupi, distorsi muskular. Kerusakan neurologis dan kerusakan muskuloskeletal akan menyebabkan terjadinya kurang kesadaran tentang bahaya dan kerusakan fungsi motorik dari otot sehingga akan muncul berbagai masalah dalam keperawatan.
e. Manifestasi
Karakteristik anak retardasi mental menurut Brown et al, 2003; Wolery & Haring, 2004 pada Exceptional Children, six edition, p.485-486, menyatakan:1. Lamban dalam mempelajari hal-hal yang baru, mempunyai kesulitan dalam mempelajari
pengetahuan abstrak, dan selalu cepat lupa apa yang dipelajari tanpa latihan yang terus menerus.
2. Kesulitan dalam menggeneralisasi dan mempelajari hal-hal yang baru.3. Kemampuan bicaranya sangat kurang bagi anak retardasi mental berat.4. Cacat fisik dan perkembangan gerak. Kebanyakan anak dengan retardasi mental berat
mempunyai ketebatasan dalam gerak fisik, ada yang tidak dapat berjalan, tidak dapat berdiri
atau bangun dengan bantuan. Mereka lambat dalam mengerjakan tugas-tugas yang sangat sederhana, sulit menjangkau sesuatu, dan mendongakkan kepala.
5. Kurang dalam kemampuan menolong diri sendiri. Sebagian dari anak retardasi mental berat sangat sulit untuk mengurus diri sendiri, seperti: berpakaian, makan, dan mengurus kebersihan diri. Mereka selalu memerlukan latihan khusus untuk mempelajari kemampuan dasar.
6. Tingkah laku dan interaksi yang tidak lazim. Anak tunagrahita ringan dapat bermain bersama dengan anak reguler, tetapi anak yang mempunyai retardasi mental berat tidak melakukan hal tersebut. Hal itu mungkin disebabkan kesulitan bagi anak retardasi mental dalam memberikan perhatian terhadap lawan main.
Gejala klinis retardasi mental terutama yang berat sering disertai beberapa kelainan fisik yang merupakan stigmata congenital yang kadang-kadang gambaran stigmata mengarah kesuatu sindrom penyakit tertentu. Dibawah ini beberapa kelaianan fisik dan gejala yang sering disertai retardasi mental, yaitu :
1. Kelainan pada mata a. Katarak *Sindrom Cockayne *Sindrom Lowe*Galactosemia *Sindrom Down*Kretin *Rubella Pranatalb. Bintik cherry*Merah pada daerah macula *Mukolipidosis*Penyakit Niemann-Pick *Penyakit Tay-Sachsc. Korioretinitis*Lues congenital *Penyakit Sitomegalo virus*Rubella Pranatald. Kornea keruh*Lues Congenital *Sindrom Hunter *Sindrom Hurler *Sindrom Lowe
2. Kejanga. Kejang umum tonik klonik *Defisiensi glikogen sinthesa *Hipersilinemia*Hipoglikemia, terutama yang disertai glikogen storage disease I, III, IV, dan VI*Phenyl ketonuria *Sindrom malabsobrsi methionin, dll. b. Kejang pada masa neonatal*Arginosuccinic. Asiduria*Hiperammonemia I dan II*Laktik asidosis, dll.
3. Kelainan kulita. Bintik café-au-lait *Atakasia *Telengiektasia*Sindrom bloom *Neurofibromatosis*Tuberous selerosis
4. Kelainan rambuta. Rambut rontok *Familial laktik asidosis dengan Necrotizing ensefalopati b. Rambut cepat memutih*Atrofi progresif serebral hemisfer *Ataksia telangiektasia*Sindrom malabsorbsi methioninc. Rambut halus*Hipotiroid *Malnutrisi
5. Kepalaa. Mikrosefalib. Makrosefali*Hidrosefalus *Neuropolisakaridase*Efusi subdural6. Perawakan pendeka. Kretin b. Sindrom Prader*Willi7. Distoniaa. Sindrom Hallervorden-Spaz
Tingkatan Retardasi Mental
Tingkat Kisaran IQ Kemampuan Usia Prasekolah
(sejak lahir - 5 thn)
Kemampuan Usia Sekolah
(6-20 thn)
Kemampuan Dewasa
(21 thn keatas)Ringan 52-68 *Bisa membangun
kemampuan sosial & komunikasi.*Koordinasi otot sedikit terganggu.*Sering tidak terdiagnosis.
*Bisa mempelajari pelajaran kelas 6 pada akhir usia belasan tahun*Bisa dibimbing ke arah pergaulan sosial.*Bisa dididik.
*Bisa kerja & bersosialisasi, tetapi ketika mengalami stres memerlukan bantuan.
Moderat 36 – 51 *Bisa berbicara, belajar,berkomunikasi.*Kesadaran sosial kurang.*Koordinasi otot cukup.
*Bisa mempelajari kemampuan sosial & pekerjaan.*Bisa bepergian sendiri di tempat yg dikenalnya dengan baik.
*Bisa memenuhi kebutuhan sendiri.*Memerlukan pengawasan & bimbingan ketika stres.
Berat 20 – 35 *Bisa mengucapkan beberapa kata.*Mampu menolong diri sendiri.*Tidak memiliki kemampuan ekspresif/hanya sedikit.
*Bisa berbicara/belajar berkomunikasi*Bisa mempelajari kebiasaan hidup sehat yg sederhana.
*Bisa merawat diri sendiri dibawah pengawasan.
*Koordinasi otot jelek
Sangat berat 19 / kurang *Sangat terbelakang*Koordinasi ototnya sedikit sekali.*Memerlukan perawatan khusus.
*Memiliki koordinasi otot*Tidak dapat berjalan/berbicara
*Memiliki beberapa koordinasi otot & berbicara.*Bisa merawat diri tapi terbatas.*Perlu perawatan khusus
f. Diagnosis
Anamnesis
Seperti pada gangguan perkembangan lainnya, kesulitan utama dalam diagnosis adalah
membedakannya dari variasi perkembangan yang normal. Anak normal mempunyai variasi
besar pada usia saat mereka belajar berbicara dan terampil berbahasa. Keterlambatan
berbahasa sering diikuti kesulitan dalam membaca dan mengeja, kelainan dalam hubungan
interpersonal, serta gangguan emosional dan perilaku.
Anamnesis pada gangguan bahasa dan bicara mencakup perkembangan bahasa anak. Beberapa
pertanyaan yang dapat ditanyakan antara lain :
*Pada usia berapa bayi mulai mengetahui adanya suara, misalnya berkedip, terkejut, atau
menggerakkan bagian tubuh.
*Pada usia berapa bayi mulai tersenyum (senyum komunikatif), misalnya saat berbicara
padanya.
*Kapan bayi mulai mengeluarkan suara “aaaggh”
*Orientasi terhadap suara, misalnya bila ada suara apakah bayi memaling atau mencari ke suara
*Kapan bayi memberi isyarat daag dan bermain cikkebum
*Mengikuti perintah satu langkah, seperti “beri ayah sepatu” atau “ambil koran”
*Berapa banyak bagian tubuh yang dapat ditunjukkan oleh anak, seperti mata, hidung, telinga.
American Psychiatric Association’s Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM
IV) membagi gangguan bahasa dalam 4 tipe:
1. Gangguan bahasa ekspresif
2. Gangguan bahasa reseptif ekspresif
3. Gangguan phonological
4. Gagap
Pada gangguan bahasa ekspresif, secara dapat ditemukan gejala seperti perbendaharaan
kata yang jelas terbatas, membuat kesalahan dalam kosa kata, mengalami kesulitan dalam
mengingat kata-kata atau membentuk kalimat yang panjang dan memiliki kesulitan dalam
pencapaian akademik, dan komunikasi sosial, namun pemahaman bahasa anak tetap relatif
utuh. Gangguan menjadi jelas pada kira-kira usia 18 bulan, saat anak tidak dapat mengucapkan
kata dengan spontan atau meniru kata dan menggunakan gerakan badannya untuk menyatakan
keinginannya.
Pada gangguan bahasa campuran ekspresif-reseptif, selain ditemukan gejala-gejala
gangguan bahasa ekspresif, juga disertai kesulitan dalam mengerti kata dan kalimat. Gangguan
ini biasanya tampak sebelum usia 4 tahun. Bentuk yang parah terlihat pada usia 2 tahun, bentuk
ringan tidak terlihat sampai usia 7 tahun atau lebih tua. Anak dengan gangguan bahasa reseptif-
ekspresif campuran memiliki gangguan auditorik sensorik atau tidak mampu memproses simbol
visual seperti arti suatu gambar, biasanya tampak tuli.
Anak-anak dengan kesulitan berbicara memiliki masalah dalam pengucapan, yaitu
berhubungan dengan gangguan motorik, diantaranya kemampuan untuk memproduksi suara.
Anak yang gagap dapat diketahui dari cara dia berbicara, dimana terjadi pengulangan atau
perpanjangan suara, kata, atau suku kata. Biasanya sering terjadi pada anak laki-laki
Riwayat penyakit paling sering didapatkan dari orang tua atau pengasuh, dengan perhatian
khusus pada kehamilan ibu, persalinan, dan kelahiran; adanya riwayat retardasi mental;
hubungan darah pada orang tua; dan gangguan herediter. Sebagai bagian riwayat penyakit,
klinisi menilai latar belakang sosialkultural pasien, iklim emosional di rumah, dan fungsi
intelektual pasien. Serta dilakukan anamnesis pada ibu pasien, sebagai berikut:
*Riwayat kehamilan dan persalinan ibu?
*Apakah kehamilannya diharapkan atau tidak?
*Adakah usaha-usaha untuk menggugurkan kehamilannya?
*Apakah waktu hamil ibu mengalami perdarahan, minum obat-obat yang bukan anjuran dokter?
*Sakit apa saja yang pernah diderita ibu sewaktu hamil?
*Apakah ibu mengontrolkan kehamilannya secara teratur?
*Riwayat perkembangan anak?
*Adanya penyakit keturunan atau penyakit lain yang pernah didapat?
*Adanya hubungan darah antar kedua orang tuanya?
*Latar belakang sosiokultural?
(Depkes, 2009)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik digunakan untuk mengungkapkan penyebab lain dari gangguan bahasa
dan bicara. Perlu diperhatikan ada tidaknya mikrosefali, anomali telinga luar, otitis media yang
berulang, sindrom William (facies Elfin, perawakan pendek, kelainan jantung, langkah yang tidak
mantap), celah palatum, dan lain-lain. Gangguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh
anak menirukan gerakan mengunyah, menjulurkan lidah, dan mengulang suku kata pa, ta, pata,
pataka. (Depkes, 2007)
Cara Pengukuran Pertumbuhan
Parameter yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya gangguan pertumbuhan, maka
dilakukan pengukuran tertentu yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan parameter yang
sudah terstandardisasikan, yaitu meliputi:
*Tinggi badan
*Berat badan
*Lingkar lengan
*Lingkar kepala
*Lingkar dada
*Lingkar abdomen
a. Pengukuran Tinggi Badan
Pengukuran tinggi badan dapat dilakukan sambil berbaring atau dalam posisi tubuh berdiri.
Pengukuran pada posisi tubuh berbaring lebih tepat untuk anak-anak di bawah 5 tahun. Panjang
badan berbaring diukur ketika anak berbaring di atas sebuah meja yang kokoh yang memiliki
tongkat pengukur. Telapak kaki dipegang kuat-kuat pada sebilah papan vertikal yang dipasang
pada tanda nol. Kemudian anak diukur panjang padannya baik dengan tongkat pengukur
ataupun menggunakan meteran untuk menjahit.
Pengukuran panjang/tinggi badan sambil berdiri dilakukan saat berdiri tegak lurus, dengan
tumit, bokong, bagian atas punggung dan oksiput (belakang kepala) pada suatu bidang vertikal
(misal dinding tembok). Saat melakukan pengukuran, kedua tumit harus dirapatkan. Kemudian
ukurlah tinggi/panjang badan dengan alat ukur meteran.
Memprediksikan tinggi akhir anak sesuai potensi genetik berdasarkan tinggi badan orang tua
dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh optimal sesuai potensinya. Rumus yang digunakan:
b. Pengukuran Berat Badan
Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan. Banyak timbangan yang dapat digunakan
untuk menimbang berat badan. Yang penting harus menggunakan alat timbang yang standar.
c. Pengukuran Lingkar Kepala
Cara melakukan pengukuran lingkar kepala dapat menggunakan pita meteran yang tidak mudah
berubah panjangnya, seperti pita meteran yang dipakai untuk menjahit baju. Pita dilingkarkan
pada kepala anak, menutupi alis mata dan melewati oksipital.
Pemeriksaan Penunjang
1. Kromosomal kariotipe
Terdapat beberapa kelainan fisik yang tidak khas
Anamnesis ibu tercemar zat teratogen
Terdapat beberapa kelainan kongenital
Genitalia abnormal
2. Elektro Ensefalogram (EEG)
Gejala kejang yang dicurigai
Kesulitan mengerti bahasa yang berat
3. Cranial Computed Tomography (CT) atau Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pembesarab kepala yang progresif
Tuberous sklerosis
Dicurigai kelainan otak yang luas
Kejang lokal
Dicurigai tumor intrakranial
TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm ) + TB ibu ± 8,5 cm
2
TB anak laki-laki = ( TB ibu +13 cm ) + TB ayah ± 8,5 cm
2
4. Titer virus untuk infeksi kongenital
Kelainan pendengeran tipe sensorineural
Neonatal hepatosplenomegali
Petechie pada periode neonatal
Chorioretinitis
Mikroptalmia
Mikrosefali
5. Serum asam urat
Choreoatetosis
Gout
Sering mengamuk
6. Laktat dan piruvat darah
Asidosis metabolik
Kejang mioklonik
Ataksia
Degnerasi retina
7. Serum seng (Zn)
Acrodermatitis
g. Diagnosis banding *Attention Deficit Hyoperactivity Disorder (ADHD) Kelainan perkembangan yang diturunkan secara genetik akibat adanya gangguan pada gen transporter dopamin dan gen reseptor dopamin D4. Gangguan tersebut terjadi pada sistem dopaminergik dan nor-adrenergik yang menyebabkan adanya disfungsi pre-frontal dan sirkuit fronto-striatal.Manifestasi Klinis:Anak dengan ADHD dapat memperlihatkan gejala inatensi, hiperaktifitas dan implusivitas. Inatensi dapat berupa keluhan susah konsentrasi, mudah sekali teralih perhatiannya, sering lupa akan barang-barang pribadinya dan bahkan lupa pada tugas-tugas yang harus dikerjakannya. Bila sedang berjalan anak sering menabrak benda-benda di sekitarnya sehingga seringkali, dengan perilakunya yang seperti itu, akan menyebabkan barang-barang yang berada di dekat anak berjatuhan. Hal tersebut penting karena sebagian besar penderita ADHD memiliki IQ normal, bahkan diantaranya ada yang diatas rerata. Dampak bagi individu ADHD itu sendiri yaitu adanya gangguan emosi, rasa rendah diri, dan pada saat dewasa akan tampak memiliki kepribadian yang “sulit”. *Anak-anak dari keluarga yang sangat melarat dengan deprivasi rangsangan yang berat (retardasi mental ini reversibel bila diberi rangsangan yang baik secara dini). Kadang-kadang
anak dengan gangguan pendengaran atau penglihatan dikira menderita retardasi mental. Mungkin juga gangguan bicara dan “cerebral palsy” membuat anak kelihatan terbelakang, biarpun intelegensianya normal. Gangguan emosi dapat menghambat kemampuan belajar sehingga dikira anak itu bodoh. “early infantile” dan skizofrenia anak juga sering menunjukkan gejala yang mirip retardasi mental.
h. Tatalaksana Tujuan pengobatan yang utama adalah mengembangkan potensi anak semaksimal mungkin, sedini mungkin diberikan pendidikan dan pelatihan khusus, yang meliputi pendidikan dan pelatihan kemampuan sosial untuk membantu anak berfungsi senormal mungkin.Pendekatan perilaku sangat penting dalam memahami dan bekerja sama dengan anak retardasi mental.*Perlu melibatkan psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan kognitifnya, dokter anak untuk memeriksa perkembangan fisiknya, menganalisis penyebab dan mengobati penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran dari pekerja sosial kadang diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka dibuatlah strategi terapi. *Psikiater bila anak menunjukkan kelainan tingkah laku atau bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga. Ahli rehabilitasi medis bila diperlukan untuk merangsang perkembangan motorik dan sensoriknya. Ahli terapi wicara untuk memperbaiki gangguan bicaranya atau untuk merangsang perkembangan bicaranya. Serta diperlukan guru pendidikan luar biasa untuk anak-anak yang retardasi mental ini. *Pada orang tuanya perlu diberikan penerangan yang jelas mengenai keadaan anaknya dan apa yang dapat diharapkan dari terapi yang diberikan. Kadang-kadang diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan orang tua mengenai keadaan anaknya maka perlu konsultasi pula dengan psikolog atau psikiater. Disamping itu diperlukan kerja sama yang baik antara guru dan orangtuanya, agar tidak terjadi kesimpang siuran dalam strategi penanganan anak disekolah dan dirumah. Anggota keluarga lainnya juga harus diberi pengertian agar anak tidak diejek atau dikucilkan. Disamping itu, masyarakat perlu diberikan penerangan tentang retardasi mental agar mereka dapat menerima anak tersebut dengan wajar. *Anak dengan retardasi mental memerlukan pendidikan khusus yang sesuaikan dengan taraf IQ-nya. Mereka digolongkan yang mampu didik untuk golongan retardasi mental ringan dan yang mampu latih untuk anak dengan retardasi mental sedang. Sekolah khusus untuk anak retardasi mental ini adalah SLB-C. Di sekolah ini diajarkan juga keterampilan-keterampilan dengan harapan mereka dapat mandiri di kemudian hari. Di ajarkan pula tentang baik-buruknya suatu tindakan tertentu sehingga mereka diharapkan tidak memerlukan tindakan yang tidak terpuji, seperti mencuri, merampas, kejahatan seksual dan lain-lain. *Semua anak retardasi mental memerlukan perawatan seperti pemeriksaan kesehatan yang rutin, imunisasi dan monitoring terhadap tumbuh kembangnya. Anak-anak ini juga disertai dengan kelainan fisik yang memerlukan penangan khusus. Misalnya pada anak yang mengalami infeksi prenatal dengan cytomegalovirus akan mengalami gangguan pendengaran yang progresif walaupun lambat, demikian pula anak dengan sindrom Down dapat timbul gejala hipotiroid. Masalah nutrisi juga perlu mendapat perhatian.
Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :*Obat-obat psikotropika (tioridazin, Mellaril untuk remaja dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri.*Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda gangguan konsentrasi/gangguan hyperaktif.*Antidepresan ( imipramin, tofranil)*Karbamazepin ( tegrevetol) dan propanolol (Inderal)
i. PrognosisRetardasi mental yang diketahui penyakit dasarnya, biasanya prognosisnya lebih baik. Tetapi pada umunya sulit untuk menemukan penyakit dasarnya. Anak dengan retardasi mental ringan, dengan kesehatan yang baik, tanpa penyakit kardiorespirasi, pada umunya sama dengan orang normal. Tetapi sebaliknya pada retardasi mental yang berat dengan masalah kesehatan dan gizi, sering meninggal pada usia muda. j. Pencegahan Pencegahan PrimerPencegahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi mental. Tindakan tersebut termasuk (1) pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umum tentang retardasi mental, (2) usaha terus menerus dari profesional bidang kesehatan untuk menjaga dan memperbaharui kebijaksanaan kesehatan masyarakat (3) aturan yang memberikan pelayanan kesehatan maternal dan anak yang optimal 4) eradikasi gangguan yang diketahui disertai dengan kerusakan system saraf pusat. Konseling keluarga dan genetik membantu menurunkan insidensi retardasi mental dalam keluarga dengan riwayat gangguan genetik retardasi mental. (Kaplan, 2008)
Pencegahan sekunder Meliputi diagnosa dan pengobatan dini peradangan otak, perdarahan subdural, kraniostenosis (sutura tengkorak menutup terlalu cepat, dapat dibuka dengan kraniotomi; pada mikrosefali yang kogenital, operasi tidak menolong). Penyakit metabolik dan endokrin yang menurun seperti Phenil Keton Uria (PKU), hipertiroidisme bisa diobati secara efektif pada stadium dini.
Pencegahan tersier Meliputi pendidikan pasien atau latihan khusus, disalurkan ke Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sesuai. Bagi yang gelisah, hiperaktif atau destruktif dapat diberi: Methylphenidate diberi pagi hari dengan dosis tergantung berat badan dan dimulai dengan dosis yang rendah sampai mencapai dosis maksimum 20mg/hari (1x per hari). Bila ada gejala kejang, diberi obat anti kejang. Konseling untuk orang tua. (Soetjiningsih, 1995)Konseling kepada orang tua dilakukan secara fleksibel dan pragmatis dengan tujuan antara lain membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena mempunyai anak dengan retardasi mental.
2. Memahami dan menjelaskan peran izi pada tumbuh kembang anak dan remaja a. Jenis zat gizi
Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi sangat diperlukan oleh setiap individu, sejak dalam kandungan, bayi, anak-anak, masa remaja, hingga usia lanjut. Zat besi merupakan salah satu komponen gizi mikro yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang khususnya pada anak. (Soekirman, 2000)
Fungsi zat-zat giziJenis-jenis zat gizi penunjang perkembangan otak dan kecerdasan anak adalah: *Karbohidrat, dalam bentuk gula sederhana dan gula kompleks, dibutuhkan sebagai sumber energi untuk membentuk sel-sel otak baru. *Protein, baik hewani maupun nabati, terdiri daru 25 jenis asam amino yang berperan penting bagi terbentuknya neutrotransmitter, yaitu senyawa pengantar pesan dari sel otak satu ke sel otak yang lain. *Lemak, terutama dalam bentuk asam lemak, sebagai bahan baku pembentuk sel-sel otak baru. Sebanyak 60% dari otak terbentuk dari lemak. Jenis asam lemak yang paling utama adalah asam lemak tidak jenuh rantai panjang, contohnya omega-3, EPA, dan DHA. Asam lemak omega-3 ini paling banyak ditemukan dalam ikan laut, seperti ikan kod.*Vitamin dan mineral, sangat dibutuhkan untuk membantu fungsi kerja otak, menunjang kerja sistem imun dan sistem saraf pusat.
Vitamin A meningkatkan daya tahan tubuh.Vitamin D menjaga kesehatan tulang dan gigi. DHA 224 mg/5 ml membantu perkembangan sel-sel otak.
Kecerdasan, keterampilan, dan perkembangan mental balita tidak lepas dari pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak. Agar otak anak berkembang optimal, harus memenuhi aneka zat gizi yang diperlukan. Apalagi, ilmu pengetahuan mengajarkan bahwa otak terus tumbuh hingga anak berusia dua tahun. Artinya, pada masa emas itulah, balita harus mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang, terutama untuk perkembangan otaknya.Aneka zat gizi yang berperan penting bagi perkembangan otak, diantaranya adalah kelompok asam lemak tak jenuh, kalori dan protein, zat besi, kelompok vitamin B, dan seng (Zn).
1. Asam lemak tak jenuh Asam lemak tak jenuh sangat dominan dalam susunan sel-sel saraf di otak anak. Bahkan diketahui bahwa 60% otak manusia terdiri dari aneka jenis lemak itu. Yang termasuk asam lemak tak jenuh itu adalah:*DHA (asam dokosaheksaenoat) atau omega-3. Berperan besar dalam perkembangan sel saraf, otak, dan penglihatan. Kekurangan omega-3 dapat mengganggu perkembangan sistem saraf. Akibatnya, terjadi gangguan pada sistem daya tahan tubuh, daya ingat, mental, dan penglihatan.*AA (asam arakidonat) atau omega-6. Asam lemak ini berfungsi membantu pembentukan senyawa yang bersifat seperti hormon, yaitu sebagai pengantar perintah dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya dalam tubuh, termasuk ke otak.Kedua asam lemak ini terdapat dalam ASI. Setelah mendapat asupan makanan, asam lemak ini bisa diperoleh dari ikan tenggiri atau tuna, bayam, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari. 2. Kalori dan proteinKekurangan kalori dan protein dapat menyebabkan otak anak tidak tumbuh optimal dan akan mengakibatkan gangguan motorik dan kecerdasan. Kalori dibutuhkan dalam proses
metabolisme otak, sementara protein berperan dalam pembentukan sel-sel saraf baru, termasuk otak. Sumber-sumber kedua zat gizi ini adalah daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan produk olahannya, minyak ikan, tempe, tahu, dan kedelai.
3. Zat besiZat besi berperan besar dalam pembentukan sel-sel baru, termasuk otak, di mana mengangkut dan mendistribusikan O2 paru-paru ke seluruh tubuh. Serta berperan dalam pembentukan eritrosit di dalam sumsum tulang belakang. Sistem imun yang berfungsi dengan baik adalah tanda cukupnya zat besi dalam tubuh. Sumber-sumbernya adalah hati, daging merah, ikan, telur, serealia, dan sayuran berwarna hijau tua.
4. Kelompok vitamin BBerbagai jenis vitamin B sangat besar peranannya dalam perkembangan otak anak, yaitu B1, B3, B6, dan B12. Vitamin B1 melindungi sel-sel saraf dalam jaringan sel pusat, B3 menjaga keseimbangan kerja sel-sel saraf, B6 berperan dalam proses pembentukan eritrosit, serta membantu tubuh dalam proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak; B12 berperan dalam membentuk senyawa kimia yang mendukung pertumbuhan dan fungsi sel saraf dan pertumbuhan tulang belakang, serta mencegah kerusakan saraf dan meningkatkan daya ingat. Bersama zat besi, vitamin B12 jga membantu pembentukan eritrosit. Sumber vitamin B adalah serealia, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, ayam, daging tanpa lemak, produk olahan susu, dan sayuran berwarna hijau.
5. Seng (Zn)Seng berfungsi membantu otak dalam mengantar informasi genetik dalam sel. Selain itu, seng juga bertugas membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk otak. Kekurangan seng dapat berpengaruh terhadap perkembangan kecedasan anak dan gangguan fungsi otak. Seng banyak terdapat dalam daging, hati, ayam, seafood, susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Jenis Nutrisi Fungsi SumberAir Pelarut untuk pertukaran seluler
Transportasi nutrien dan produk buangan tubuhMengatur suhu tubuh
Air, makanan
Protein Menyediakan asam amino untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringanMenjaga keseimbangan osmotikMembentuk hemoglobin, nukleoprotein, glikoprotein, lipoprotein, enzim, dan antibodi
Susu, telur, daging, kacang-kacangan, padi-
padian
Karbohidrat Sebagai sumber energiMembentuk glikogen dan lemakMembantu pembentukan asam amino
Susu, padi-padian, buah, sirup, tepung, sayuran
Lemak Sebagai sumber cadangan energiMelindungi pembuluh darah, saraf, dan organ-organ tubuhMelindungi tubuh dari perubahan suhu luarMembantu penyerapan vitamin A, D, E, dan KMemperlambat proses pengosongan lambung
Susu, mentega, telur, daging, ikan, minyak
sayur
Jenis Vitamin Fungsi Sumber
Vitamin APenglihatanPerkembangan dan pemeliharaan jaringan epitelDiferensiasi sel-sel epitel
Susu, telur, buah, sayur, cod & halibut liver oil
Vitamin BThiamine
Riboflavin
Niasin
Asam Pantothenat
Piridoksin
Asam Folat
Kobalamin
Sebagai koenzim dalam metabolisme karbohidratKonduksi membran dan sarafSebagai komponen dalam koenzim FAD dan FMNBerperan sebagai kofaktor enzim, seperti NAD dehidrogenaseMerupakan komponen dari hampir semua zat-zat pembawa elektron dalam sel hidupBerperan dalam berbagai proses metabolismeSebagai bagian dari koenzim A dan protein pembawa asilSebagai koenzim piridoksal fosfat dan piridiksamine fosfatKoenzim dalam mitokondria dan sitosol dalam metabolisme asam amino, purin, dan nukleatKofaktor enzim sintesis DNA dan RNA
Padi-padian, ragi, jeroanSusu, telur, daging, kacang-kacangan
Ikan tuna dan halibut, daging, sereal gandum
Kuning telur, susu, kacang-kacangan
Daging, ikan, tepung kedelai, ragi
Sayuran hijau, kacang-kacangan, telur, ikan
Telur, susu
Vitamin C
Sebagai antioksidan yang mempengaruhi redoks potensial tubuhIntegritas epitel melalui kesehatan kolagenMekanisme imunitasMempercepat absorbsi besiSintesis hormon norepinefrin dan reseptor neurotransmitter asetilkolin
Kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-
buahan
Vitamin D
Homeostasis kalsium dalam plasmaMengatur sintesis protein yang mengatur transpor CaPembentukan garam Ca di jaringan yang membutuhkan
Minyak ikan laut, kuning telur
Vitamin E Sebagai antioksidan alam paling kuatBerperan dalam metabolisme selenium
Minyak biji-bijian, buah, sayur, lemak
Vitamin KSintesis protrombin, faktor VII, IX, dan XSebagai kofaktor enzim yang mempercepat reaksi karboksilase pada hati
Sayuran hijau, sereal, susu, telur
Jenis Mineral Fungsi SumberKalsium Membentuk struktur tulang dan gigi
Membantu proses kontraksi otot dan kerja jantungSusu, sayur hijau, salmon, kerang
KloridaMembantu koagulasi darahMembantu keseimbangan asam basaMembentuk HCl lambung
Garam, daging, susu, telur
Khromium Pengaturan glikemia dan metabolisme insulin Ragi
Kobalt Merupakan komponen pembentuk molekul vitamin B12 dan eritropoietin
Tersebar luas
Tembaga Penting untuk produksi sel darah merah, transferin, dan hemoglobinMembantu penyerapan besi
Hati, tiram, daging, ikan, butir padi, kacang
Fluorin Membentuk struktur gigi dan tulang Air, makanan lautIodium Merupakan komponen pembentuk hormon T3 dan T4 Garam, makanan laut
Besi Membentuk struktur hemoglobin, enzim oksidatif, sitokrom C, dan katalase
Hati, daging, kuning telur, sayuran hijau
Magnesium Membentuk struktur tulang dan gigiIritabilitas otot dan sarafKation intraseluler
Biji-bijian, kacang, daging, susu
Mangan Berperan dalam aktivasi enzimMetabolisme karbohidrat
Sayuran hijau, biji-bijian
Molibdenum Komponen enzim santin oksidaseMobilisasi feritin dalam hati
Sayuran
Fosfor Membantu pembentukan tulang dan gigiStruktur nukleus dan sitoplasma sel
Susu, kuning telur, kacang-kacangan
Kalium Berperan dalam kontraksi ototHantaran impuls sarafKeseimbangan cairan dalam tubuh
Tersebar luas
Selenium Kofaktor glutation peroksidase Sayuran, dagingSulfur Unsur pokok protein seluler
Berperan dalam pembentukan melaninMakanan berprotein
Natrium Berperan dalam menjaga tekanan osmotikMenjaga keseimbangan asam basa
Garam, susu, telur
Seng Unsur pokok enzim Daging, susu, kacang
Makanan yang Mempengaruhi KecerdasanMempunyai anak dengan tingkat kecerdasan yang tinggi merupakan dambaan setiap orang tua. Untuk mendapatkan kecerdasan anak yang optimal sebaiknya orangtua memperhatikan beberapa hal, yang pertama yaitu pemberian Asi eksklusif, kemudian kecukupan zat gizi, lingkungan yang sehat dan nyaman serta suasana keluarga yang harmonis. Berikut ini adalah 7 makanan yang baik untuk kecerdasan anak :*Ikan salmon yaitu sumber asam lemak omega-3-DHA and EPA- yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak anak.*Telur, kuning telur padat kandungan kolin yaitu zat yang membantu perkembangan daya ingat.*Kacang tanah, merupakan sumber vitamin E. Vitamin ini membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi.*Susu dan yoghurt, protein dan vitamin B tinggi yang terkandung di dalamnya sangat penting untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim.*Daging sapi tanpa lemak, selain mengandung zat besi daging sapi juga dapat memelihara daya ingat dan kecerdasan anak.*Gandum murni, serat pada gandum, dapat membantu mengatur pelepasam glukosa dalam tubuh, selain itu juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf. Gandum juga mempunyai kemampuan untuk mendukung kebutuhan sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan.
*Strawberry, cherry, blueberry. Buah-buahan ini kaya antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C. Biji dari buah berry kaya asam lemak omega-3 yang sangat penting untuk kecerdasan otak. Secara umum, semakin kuat warnanya, semakin banyak nutrisinya.
Peranan dan Pengaruh Gizi dalam Perkembangan Inteligensi
Periode emas. Proses perkembangan otak anak terdiri dari serangkaian tahapan yang telah dimulai sejak di dalam kandungan. Tepatnya, ketika kehamilan memasuki trimester ke-3. Tahapan itu berlanjut setelah anak lahir dan perkembangan yang berlangsung hingga usia 2 tahun merupakan periode emas atau periode pacu tumbuh otak. *Pada usia 6 bulan, perkembangan otak anak mencapai 50%.*Pada umur 2 tahun melonjak hingga 75%.*Pada umur 5 tahun perkembangan otak mencapai 90%.*Pada umur 10 mencapai 99%.
Faktor genetik hanya berperan 30-40% dalam menentukan perkembangan otak dan tingkat kecerdasan anak. Selebihnya, yang berperan adalah faktor lingkungan, pemenuhan kebutuhan berbagai zat gizi yang diperlukan untuk menunjang proses perkembangan otak anak.DHA merupakan bahan baku pembentuk 60% asam lemak esensial otak, yang memiliki fungsi penting, yaitu membentuk sel-sel saraf otak, melindungi serabut saraf otak, dan memelihara fungsi otak serta indera penglihatan (terutama retina).Dari berbagai kajian ilmiah menunjukkan bahwa kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan serta sel otak. Kekurangan kadar Hb dalam darah dapat menimbulkan gejala lesu, lemah, letih, lalai dan cepat capai. Akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar, olahraga dan produktifitas kerja serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.
b. Kebutuhan zat gizi yang diperlukan saat perkembangan
Masa remaja menurut WHO adalah antara 10 –24 tahun, sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja berlangsung pada umur 12-21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan kebutuhan energi remaja adalah aktivitas fisik. Remaja yang aktif dan banyak melakukan olahraga memerlukan asupan energi yang lebih besar dibandingkan yang kurang aktif.Angka kecukupan gizi (AKG) energi untuk remaja dan dewasa muda perempuan 2000-2200 kkal, sedangkan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap hari. AKG energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah: beras, terigu dan hasil olahannya (mie, spagetti, macaroni), umbi-umbian (ubi jalar, singkong), jagung, gula, dan lain-lain.
*ProteinKebutuhan protein meningkat pada masa remaja, karena proses pertumbuhan yang sedang terjadi dengan cepat. Pada awal masa remaja, kebutuhan protein remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, karena memasuki masa pertumbuhan yang lebih cepat.
Pada akhir masa remaja, kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibandingkan perempuan karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein bagi remaja 1,5-2,0gr/kgBB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.
*KalsiumKebutuhan kalsium pada masa remaja relatif tinggi karena akselerasi muscular, skeletal/kerangka dan perkembangan endokrin lebih besar dibandingkan masa anak dan dewasa. Lebih dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang dewasa dicapai pada masa remaja. AKG kalsium untuk remaja dan dewasa muda adalah 600-700 mg per hari untuk perempuan dan 500-700 mg untuk laki-laki. Sumber kalsium yang paling baik adalah susu dan hasil olahannya. Sumber kalsium lainnya ikan, kacang-kacangan, sayuran hijau, dan lain-lain.
*Zat BesiKebutuhan zat besi pada remaja meningkat karena terjadinya pertumbuhan cepat. Kebutuhan besi pada remaja laki-laki meningkat karena ekspansi volume darah dan peningkatan konsentrasi haemoglobin (Hb). Setelah dewasa, kebutuhan besi menurun. Pada perempuan, kebutuhan yang tinggi akan besi terutama disebabkan kehilangan zat besi selama menstruasi. Hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan terhadap anemia besi dibandingkan laki-laki. Perempuan dengan konsumsi besi yang kurang atau dengan kehilangan besi yang meningkat, akan mengalami anemia defisiensi besi.
*Seng (Zink) Seng diperlukan untuk pertumbuhan serta kematangan seksual remaja, terutama untuk remaja laki-laki. AKG seng adalah 15 mg per hari untuk remaja dan dewasa muda perempuan serta laki-laki.
*Vitamin Kebutuhan vitamin juga meningkat selama masa remaja karena pertumbuhan dan perkembangan cepat yang terjadi. Karena kebutuhan energi meningkat, maka kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat, antara lain yang berperan dalam metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti vitamin B1, B2 dan Niacin. Untuk sintesa DNA dan RNA diperlukan vitamin B6, asam folat dan vitamin B12, sedangkan untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup. Dan vitamin A, C dan E untuk pembentukan dan penggantian sel.
Kebutuhan Gizi Bayi*Kalori100-120 per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya: 8 x 100 /120 = 800/960 kkal.*Protein1,5-2 gram per kilogram berat badan. Bila berat badan bayi 8 kilogram maka kebutuhannya 8 x 1,5/2 = 12/16 : 4 = 3/4 gram.*Karbohidrat 50-60 persen dari total kebutuhan kalori sehari. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 50%-nya = 400 : 4 = 100 gram.*Lemak
20 persen dari total kalori. Bila kebutuhan kalori sehari 800 kkal, maka 20%-nya = 160 : 40 = 40 gram.Kebutuhan gizi pada balita :Beda orang dewasa dengan balita *Gula & GaramJika anak sudah berusia di atas 1 tahun, batasi penggunaannya. Konsumsi garam untuk balita tidak lebih dari 1/6 jumlah maksimum orang dewasa sehari atau kurang dari 1 gram. Porsi makan anak juga berbeda dengan orang dewasa. Anak membutuhkan makanan sumber energi yang lengkap gizi dalam jumlah lebih kecil namun sering. *Kebutuhan Energi & NutrisiBahan makanan sumber energi seperti karbohidrat, protein, lemak serta vitamin, mineral dan serat wajib dikonsumsi anak setiap hari. *Susu PertumbuhanSusu sebagai salah satu sumber kalsium, juga penting dikonsumsi balita. Sedikitnya balita butuh 350 ml/12 oz per hari.*Asupan makanan sehari untuk anak harus mengandung 10-15% kalori, 20-35% lemak, dan sisanya karbohidrat. Setiap kg berat badan anak memerlukan asupan energi sebanyak 100 kkal.*Asupan lemak juga perlu ditingkatkan karena struktur utama pembentuk otak adalah lemak. Lemak tersebut dapat diperoleh antara lain dari minyak dan margarin.
Status gizi adalah keadaan kesehatan tubuh seseorang yang diakibatkan oleh konsumsi, penyerapan dan penggunaan zat gizi makanan. Status ini merupakan tanda-tanda atau penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang dikonsumsi (Sunarti, 2004).
Menurut Supariasa, dkk (2001) menyatakan bahwa status gizi yaitu ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
1. Penyebab Langsung Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang.
2. Penyebab tidak Langsung Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan gizi kurang yaitu : *Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya. *Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial. *Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. Sistem pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
Penilaian Status Gizi Anak Sekolah Dasar
1. Penilaian Status Gizi Secara Antropometri Supariasa, dkk (2002), mendefenisikan antropometri adalah ukuran tubuh. Jika dilihat dari tujuannya antropometri dapat dibagi menjadi dua yaitu : *Untuk ukuran massa jaringan : Pengukuran berat badan, tebal lemak dibawah kulit, lingkar lengan atas. Ukuran massa jaringan ini sifanya sensitif, cepat berubah, mudah turun naik dan menggambarkan keadaan sekarang. *Untuk ukuran linier : pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan lingkar dada. Ukuran linier sifatnya spesifik, perubahan relatif lambat, ukuranya tetap atau naik, dapat menggambarkan riwayat masa lalu. Parameter dan indeks antropometri yang umum digunakan untuk menilai status gizi anak adalah indikator Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U), Indeks Massa Tubuh menurut Umur (IMT/U)
a. Indeks Berat Badan Menurut Umur (BB/U) Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang memberikan gambaran
tentang massa tubuh (otot dan lemak), karena massa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan yang mendadak misalnya karena penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunya makanan yang dikonsumsi maka berat badan merupakan ukuran antropometri yang sangat labil. Berdasarkan sifat-sifat ini, maka indeks berat badan menurut umur (BB/U) digunakan sebagai salah satu indikator status gizi. Oleh karena sifat berat badan yang stabil maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang pada saat kini (current nutritional status).
Penggunaan indeks BB/U sebagai indikator status gizi memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu mendapat perhatian. Kelebihan indeks BB/U yaitu : *Dapat lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum. *Sensitif untuk melihat perubahan status gizi jangka pendek. *Dapat mendeteksi kegemukan (Over weight).
Kelemahan dari indek BB/U adalah : *Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila terdapat udema.*Memerlukan data umur yang akurat. *Sering terjadi kesalahan pengukuran misalnya pengaruh pakaian, atau gerakan anak pada saat penimbangan. *Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah sosial budaya setempat. Dalam hal ini masih ada orang tua yang tidak mau menimbangkan anaknya karena seperti barang dagangan (Supariasa, 2002).
b. Indeks Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Tinggi badan merupakan ukuran antropometri yang menggambarkan pertumbuhan skeletal.
Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan baru akan tampak pada saat yang cukup lama. Kelemahan penggunaan indeks tinggi badan menurut umur (TB/U) yaitu : *Tidak dapat memberi gambaran keadaan pertumbuhan secara jelas.*Dari segi operasional, sering dialami kesulitan dalam pengukuran terutama bila anak mengalami keadaan takut dan tegang
c. Indeks Massa Tubuh Menurut (IMT/U) Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menetapkan pelaksanaan perbaikan gizi adalah dengan menentukan atau melihat. Komposisi tubuh mencakup komponen lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (non-fat mass) (Riyadi, 2004).
Pengukuran status gizi anak sekolah dapat dilakukan dengan indeks antropometri dan menggunakan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U) anak sekolah.
Rumus IMT :
Klasifikasi Status Gizi Berdasarkan Antropometri
Dalam penelitian status gizi, khususnya untuk keperluan klasifikasi diperlukan ukuran baku (reference). Pada tahun 2009, Standar Antropometri WHO 2007 diperkenalkan oleh WHO sebagai standar antopometri untuk anak dan remaja di dunia.
Indeks BB/U Indeks TB/U Indeks IMT/Ua. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SDb. Kurang : ≥ -3 SD s/d < -2 SDc. Sangat Kurang : < -3 SD
a. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SDb. Pendek : ≥ -3 SD s/d < -2 SDc. Sangat pendek : < -3 SD
a. Sangat gemuk : > 3 SDb. Gemuk : > 2 SD s/d ≤ 3 SDc. Normal : ≥ -2 SD s/d ≤ 2 SDd. Kurus : ≥ -3 SD s/d < -2 SDe. Sangat kurus : < -3 SD
AKG Remaja
Uraian Perempuan Laki – laki13- 15 th 16 – 19 th 20 - 45 th 13 - 15 th 16 - 19 th 20 - 45 th
Energi (kcal) 2100 2000 2200 2400 2500 2800Protein (g) 62 51 48 64 66 55Kalsium (mg) 700 600 600 700 600 500Besi (mg) 19 25 26 17 23 13Vit. A (RE) 500 500 500 600 700 700Vit. E (mg) 8 8 8 10 10 10Vit B1 (mg) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 1,2Vit C (mg) 60 60 60 60 60 60Folat (mg) 130 150 150 125 165 170
3. Memahami dan menjelaskan kewajiban orang tua terhadap anak dalam islam
Menurut ajaran Islam, anak adalah amanah Allah dan tidak bisa dianggap sebagai harta benda yang
bisa diperlakukan sekehendak hati oleh orang tua. Sebagai amanah anak harus dijaga sebaik
mungkin oleh yang memegangnya, yaitu orang tua. Anak adalah manusia yang memiliki nilai
kemanusiaan yang tidak bisa dihilangkan dengan alasan apa pun.
IMT = BB (kg) : (TB (m) x TB (m))
1. Anak mempunyai hak untuk hidup.
Allah berfirman:
‘Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi
kepadamu dan kepada mereka.’ ( QS. Al-An’am: 151)
Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar anak tetap bisa hidup
betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat itu juga memberi jaminan kepada kita
bahwa Allah saw pasti akan memberikan rizqi baik kepada orang tua maupun sang anak, asalkan
berusaha.
2. Menyusui
Wajib atas seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah (QS
AI Baqarah: 233)
ل�ه� ل�ود� و� ال�م� و�ع�ل�ى اع�ة� ض� الر� ي�ت�م� نأ� اد� ر�
� أ ل�م�ن� ل�ي�ن� ك�ام� ل�ي�ن� و� ح� و�ال�د�ه�ن�أ� ع�ن� ض� ي�ر� ال�د�ات� ال�و� و�
ل�ود��ل�ه� و� م� و�ال� ا ل�د�ه� ب�و� ال�د�ة� و� آر� ت�ض� ال� ا ع�ه� و�س� إ�ال� ن�ف�س, ت�ك�ل�ف� ال� وف� ب�ال�م�ع�ر� ن� ت�ه� و� و�ك�س� ن� ه� ق� ر�ز�
ا م� ع�ل�ي�ه� ن�اح� ج� ال� ف� او�ر; ت�ش� و� م�ا ن�ه� م= اض; ت�ر� ع�ن اال? ف�ص� اد�ا ر�� أ إ�ن� ف� ذ�ل�ك� ث�ل� م� ال�و�ار�ث� و�ع�ل�ى ل�د�ه� ب�و�
وا ات�ق� و� وف� ب�ال�م�ع�ر� آء�ات�ي�ت�م م� ت�م ل�م� س� �ذ�ا إ ع�ل�ي�ك�م� ن�اح� ج� ال� ف� و�ال�د�ك�م�أ� ع�وا ض� ت�ر� ت�س� ن
أ� د�ت�م� ر�� أ إ�ن� و�
ير�� } ب�ص� ل�ون� ت�ع�م� ا ب�م� الله� ن�أ� اع�ل�م�وا و� {233الله�
Artinya: “Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama 2 tahun penuh, yaitu bagi yang ingin
menyempurnakan penyusuan”.
Bayi yang memperoleh ASI akan mempunyai daya kekebalan tubuh yang lebih baik. Seorang ibu
diwajibkan untuk menyusui anaknya sampai 2 tahun penuh, kecuali ada alasan yang dapat
diterima oleh hukum Islam. Menyusui anak sampai dua tahun ini akan menumbuhkan pengaruh
positif terhadap sang anak baik secara fisik maupun secara jiwani.
3. Memberi Nama yang Baik
Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda, “Sesungguhnya kewajiban orang tua dalam memenuhi
hak anak itu ada tiga, yakni: pertama, memberi nama yang baik ketika lahir. Kedua, mendidiknya
dengan al-Qur’an dan ketiga, mengawinkan ketika menginjak dewasa.”
Berkenaan dengan nama-nama yang bagus untuk anak, Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya
kamu sekalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama-nama kamu sekalian, maka
perbaguslah nama kalian.” (HR.Abu Dawud)
Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah doa. Dengan memberi nama
yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan namanya.
4. Mengaqiqahkan Anak
Menurut keterangan A. Hasaan ‘aqiqah adalah; “menyembelih kambing untuk (bayi) yang baru
lahir, dicukur dan diberi nama anak itu, pada hari ketujuhnya.
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Tiap-tiap seorang anak tergadai dengan ‘aqiqahnya. Disembelih
(‘aqiqah) itu buat dia pada hari yang ketujuhnya dan di cukur serta diberi nama dia. ’ (Diriwayatkan
oleh Ahmad dan Imam yang empat dan dishahihkan oleh At Tirmidzy, hadits dari Samurah ).
5. Mendidik anak
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Dia senantiasa
mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya
yang mulia. Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya,
akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.
Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti
mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup
perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang
diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah,
ilmu, kemuliaan dan kejayaan.
Seorang anak terlahir di atas fitrah, sebagaimana sabda Rasulullah maka sesuatu yang sedikit
saja akan berpengaruh padanya. Dan wanita muslimah adalah orang yang bersegera menanamkan
agama yang mudah ini, serta menanamkan kecintaan tehadap agama ini kepada anak-anaknya.
6 Memberi makan dan keperluan lainnya
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf. Seseorang
tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita
kesengsaraan karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warisan pun berkewajiban
demikian. Rasulullah s.a.w. bersabda;
‘Cukup berdosa orang yang menyia-nyiakan (tanggung jawab) memberi makan keluarganya.’ ( HR
Abu Daud)
7 Memberi rizqi yang ‘thayyib’
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca,
mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.’ HR Al Hakim.
8 Mendidik anak tentang agama
‘Barang siapa mempunyai dua anak perempuan dan dia asuh dengan baik maka mereka akan
menyebabkannya masuk surga. ( HR Al Bukhary ).
Mengenai kekhassan kaum wanita, antara lain Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Wanita itu bagaikan
tulang rusuk. Apabila anda biarkan begitu saja, dia akan tetap bengkok. Namun apabila anda
luruskan sekaligus, dia akan patah’.
9 Mendidik anak untuk sholat
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Suruhlah anak anakmu sholat bila berumur tujuh tahun dan gunakan
pukulan jika mereka sudah berumur sepuluh tahun dan pisahlah tempat tidur mereka (putra putri’).
Maksudnya, kewajiban mendidik anak untuk mengerjakan sholat dimulai setelah anak berumur
tujuh tahun. Bila telah berusia sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan sholat, boleh
dipukul dengan pukulan ringan, yang mendidik, bukan pukulan yang membekas atau menyakitkan.
10. Mendidik anak tentang adab yang baik
Islam mengutamakan pendidikan mental. ‘Taqwa itu ada disini’, kata Rasulullah seraya menunjukkan
kearah dadanya. Artinya hati manusia adalah sumber yang menentukan baik buruknya perilaku
seseorang.
11. Memberi pengajaran dengan pelajaran yang baik
Berkata shahabat ‘Aly r.a.; ‘Ajarilah anak anakmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman
yang berbeda dengan zamanmu’.
12. Memberi pengajaran Al Quraan
Rasulullah s.a.w. bersabda;’Sebaik baik kalian adalah barang siapa yang belajar Al Qur aan dan
mengajarkannya’.
Nabi s.a.w. bersabda; ‘Ilmu itu ada tiga macam. Selainnya adalah sekedar tambahan. Adapun yang
tiga macam itu ialah; Ilmu tentang ayat ayat ( Al Quraan) yang muhkamat, ilmu tentang Sunnah
Nabi, dan ilmu tentang pembagian warits. ( HR Ibnu Majah ).
13. Memberikan pendidikan dan pengajaran baca tulis
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah mengajarinya tulis baca,
mengajarinya berenang dan memanah, tidak memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.’ HR Al Hakim.
14. Memberikan perawatan dan pendidikan kesehatan
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang mampu kamu lakukan.
Sesungguhnya Allah SAW menegakkan Islam diatas prinsip kebersihan. Dan tak akan masuk sorga
kecuali orang yang memelihara kebersihan.’ ( HR At Thabarany ).
15. Memberikan pengajaran ketrampilan
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Sebaik baik makanan adalah hasil usaha tangannya sendiri’.
Dalam sabdanya yang lain beliau mengatakan; ‘Mengapa tidak kau ajarkan padanya (anak itu)
menenun sebagaimana dia telah diajarkan tulis baca?’ (HR An- Nasai).
16. Memberikan kepada anak tempat yang baik dalam hati orang tua
Hilangkanlah rasa benci pada anak apa pun yang mereka lakukan, doakan dia selalu, agar menjadi
anak yang sholeh, santunilah dengan lemah lembut, sabarlah menghadapi perilakunya yang tidak
baik, hadapi segalanya dengan penuh kearifan, jangan mudah membentak apalagi memukul tanpa
alasan, tempatkan dia dengan ikhlas pada hati, belailah dengan penuh kasih sayang nasehati dengan
santun.
Seorang datang kepada Nabi s.a.w. dan bertanya; ‘Ya Rasulullah, apakah hak anakku ini? Nabi
s.a.w. menjawab;’ Kau memberinya nama yang baik, memberi adab yang baik dan memberinya
kedudukan yang baik (dalam hatimu). ( HR At Tuusy )
17. Memberi kasih sayang
Kecintaan orang tua kepada anak tidak cukup dengan hanya memberinya materi baik berupa
pakaian, makanan atau mainan dan sebagainya. Tapi yang lebih dari pada itu adalah adanya
perhatian dan rasa kasih sayang yang tulus dari kedua orang tua.
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Bukanlah dari golongan kami yang tidak menyayangi yang lebih muda
dan (bukan dari golongan kami) orang yang tidak menghormati yang lebih tua.’(HR At Tirmidzi).
18. Menikahkannya
Bila anak telah memasuki usia siap nikah, maka nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus
tersesat dalam belantara kemaksiatan. Doakan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak
perlu menunggu memasuki usia senja.
Bila muncul rasa khawatir tidak mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah
berjanji akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang dilakukannya, sebagaimana
firman-Nya, “Kawinkanlah anak-anak kamu (yang belum kawin) dan orang-orang yang sudah
waktunya kawin dari hamba-hambamu yang laki-laki ataupun yang perempuan. Jika mereka itu
orang-orang yang tidak mampu, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada mereka dari
anugerah-Nya.” (QS. An-Nur:32)
19. Mengarahkan anak
Orang tua wajib mengarahkan anak-anak, serta menekankan mereka untuk memilih kawan,
teman duduk maupun teman dekat yang baik. Hendaknya orang tua menjelaskan kepada anak
tentang manfaat di dunia dan di akhirat apabila duduk dan bergaul dengan orang-orang sholeh, dan
bahaya duduk dengan orang-orang yang suka melakukan kejelekan ataupun teman yang jelek.
Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mencari tahu setiap keadaan anak, menanyakan
tentang teman-temannya. Betapa banyak terjadi seorang anak yang jelek mengajak teman-
temannya untuk berbuat kemungkaran dan kerusakan, serta menghiasi perbuatan jelek dan dosa di
hadapan teman-temannya.
Bila suatu ketika orang tua mendapati anaknya berbuat kejelekan dan kerusakan, tidak mengapa
orang tua berusaha mencari tahu tentang keadaan anaknya. Walaupun dengan hal itu mereka
terpaksa melakukan salah satu bentuk perbuatan tajassus (mata-mata). Ini tentu saja dengan tujuan
mencegah kejelekan dan kerusakan yang terjadi, karena sesungguhnya Allah k tidak menyukai
kerusakan.
Inilah kiranya sebuah kewajiban yang tak boleh dilupakan oleh setiap orang tua. Hendaknya
orang tua mengingat sebuah ucapan yang dituturkan oleh ‘Amr bin Qais Al-Mala`I:
“Sesungguhnya pemuda itu sedang tumbuh. Maka apabila dia lebih mengutamakan untuk duduk
bersama orang-orang yang berilmu, hampir-hampir bisa dikata dia akan selamat. Namun bila dia
cenderung pada selain mereka, hampir-hampir dia rusak binasa.” (Dinukil dari Lammud Durril
Mantsur minal Qaulil Ma`tsur, bab Hukmus Salaf ‘alal Mar`i bi Qarinihi wa Mamsyahu).
4. Memahami dan menjelaskan intelegence question