laptut sken 3 asfeswgasgdfrgrdgreagreg
DESCRIPTION
aergeagergkjglerkhgrh h ogshgjhrrg;hr;ginikjh;ioguhdijgon;ibewfojb;ifbds;kjfnbsd;ogfjhsr;ojfgns;kjfbser;kjfns;rDIKbgf:SERKnbgse;iojngre;ijhgbfr;ojnbgTRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah-Nyalah kami dapat melakukan diskusi tutorial dengan lancar dan menyusun laporan hasil diskusi tutorial ini dengan tepat waktunya.
Kami mengucapkan terima kasih secara khusus kepada dr. Lina Nurbaiti M.Kes sebagai tutor atas bimbingan beliau pada kami dalam melaksanakan diskusi ini. Kami juga mengucapkan terima kasih pada teman-teman yang ikut berpartisipasi dan membantu kami dalam proses tutorial ini.
Kami juga ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kekurangan-kekurangan yang ada dalam laporan ini. Hal ini adalah semata-mata karena kurangnya pengetahuan kami. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang harus kami lakukan untuk dapat menyusun laporan yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Mataram, 26 April 2015 Penyusun
Kelompok 3DAFTAR ISI
Kata Pengantar .1
Daftar Isi ..2BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN BAB III : PENUTUPDaftar Pustaka...47BAB I
PENDAHULUANKenapa Tangan Kiriku?????
Pasien Wanita 60 tahun dibawa ke UGD RSUD dengan keluhan kelemahan anggota gerak sisi kiri dan berbicara pelo. Keluhan dirasakan tiba-tiba sejak 3 jam yang lalu. 3 hari yang lalu pasien mengeluh sakit kepala, kemudian pasien berobat ke dokter. Dokter tersebut mengatakan bahwa tekanan darah pasien tersebut tinggi yaitu 190/100 mmHg. Setelah mengkonsumsi obat antihipertensi dari dokter, pasien masih merasakan sakit kepala dan pagi hari tadi timbul keluhan lemah di badan sisi kiri. Hasil anamnesis tambahan pasien tidak muntah dan tidak kejang sebelum kejadian serta memiliki riwayat penyakit jantung.
Setelah di UGD hasil pemeriksaan dokter didapatkan kesadaran baik, tekanan darah 210/120 mmHg, nadi 96 kali/menit, frekuensi nafas 20 kali/menit, suhu 37C. Kekuatan motorik ekstremitas kiri menurun. Selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan neurologis lebih lanjut, Kemudian Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang dan memberikan terapi untuk kegawat daruratan pasien tersebut. 1.1. LEARNING OBJECTIVES1.1.1. Perdarahan Intraserebral1.1.2. PSA
1.1.3. Stroke Non Hemoragik1.1.4. Patofisiologi Stroke Hemoragik dan non- hemoragik
1.1.5. Perbedaan stroke hemoragik dan non-Hemoragik1.1.6. Area Penumbra
1.1.7. Penegakan Diagnosis
1.1.8. Analisis Skenario
1.2. MIND MAP
Pasien Wanita 60 tahunkeluhan kelemahan anggota gerak sisi kiri dan berbicara pelo. dirasakan tiba-tiba sejak 3 jam yang lalu. 3 hari yang lalu pasien mengeluh sakit kepalatekanan darah 190/100 mmHgpagi hari tadi timbul keluhan lemah di badan sisi kiritidak muntah dan tidak kejang riwayat penyakit jantungtekanan darah masih 210/120 mmHg setelah UGDKekuatan motorik ekstremitas kiri menurun
Etiologi
StrokeFaktor Resiko
Epidemiologi
DD
Hemoragik Non hemoragik
Pemeriksaan Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Penegakan Diagnosa
Tatalaksana
Prognosis KomplikasiBAB IIPEMBAHASAN
2.1 Pendarahan Intraserebral
Merupakan pendarahan yang terjadi pada parenkim otak
Faktor resiko:
Hipertensi Perokok Alcohol Genetic Malformasi arteri vena Fistula arteri vena Revaskularisasi serebral dllPathogenesis
PIS dapat terjadi pada semua daerah di parenkim otak. Tempat paling sering terjadi PIS adalah korteks, basal ganglia, kapsula interna, thalamus, batang otak, dan serebelar. Pendarahan biasanya dapat berhenti dengan cepat, namun ada juga yang berlanjut terus. Pada pasien hipertensi, darah dapat berasalh dari basal ganglia, kapsula interna, pons, dan thalamus. Puncak gejala terjadi dalam 48 jam dan bila terjadi resolusi dapat terjadi dalam 5 hari.
Gejala dan tanda
onset akut
deficit neurologis fokal yang memberat dalam hitungan menit hingga jam
nyeri kepala
mual
muntah
demensia
riwayat penggunaan obat antikoagulan atau antitrombotik
riwayat kejang atau bruit cranial
pemeriksaan diagnostic
tes lab tes faal koagulasi pemeriksaan darah lengkap pemeriksaan fungsi hati dan ginjal toksikologi urin AGD EKG Imaging Foto toraks CT scan kepala (gold standar) angiografi dan venografi dilakukan pada PIS di usia muda (120/140 mmhg atau MAP > 145 mmhg diberikan antihipertensi parenteral, misalnya nikardipin, diltiazem, dan labetolol
Jika TD 3 cm dengan pemburukan klisis dan penekanan batang otak
PIS dengan lesi structural berupa
i. Malformasi AV
ii. Aneurisma
iii. Angioma cavernosa
iv. Dll
Pasien muda dengan pendarahan lobar sedang-besar yang memburuk
Prognosis
Skor ICH, menentukan prediksi mortalitas dalm 30
hari
komponenSkor
GCS:
3-4
5-12
13-152
1
0
Volum pendarahan:
30 cc
185/110 mmHg dan jika diantisipasi untuk pemberian trombolitik ( 1 adrenergik blocker.
Glukosa serum harus di monitor dan dijaga < 6,1 mmol/L (110 mg/dL) menggunakan infus insulin.
Pencegahan terjadinya komplikasi
Terapi trombolitik, misalnya dengan activator plasminogen jaringan (tissue plasminogen activator tPA) telah terbukti memperbaiki outcome jika diberikan dalam 3 jam onset gejala. Dapat diberikan secara intra vena.
Administration of Intravenous Recombinant Tissue Plasminogen Activator (rtPA) for Acute Ischemic Stroke
Indication
Clinical diagnosis of stroke
Onset of symptoms to time of drug administration 3 h
CT scan showing no hemorrhage or edema of > of the MCA territory
Age 18 years
Consent by patient or surrogate
Contraindication Sustained BP >185/110 despite treatment
Platelets SS > 1 = Perlu pemeriksaan penunjang (Ct- Scan) SS < -1 = Stroke Non Hemoragik
2.7 Analisis SkenarioAnalisis Skenario
Faktor resiko
Berdasarkan skenario, pasien memiliki beberapa faktor resiko terjadinya stroke.
Faktor usia: usia pasien 60 tahun, hal ini dapat mempengaruhi kondisi vaskuler pasien, terkait dengan usia, bertambahnya usia menyebabkan kekakuan dan rapuhnya vaskular.
Memiliki riwayat penyakit jantung
Dysarthria
Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO)(Cerebrovascular accident (CVA) ) (stroke)
Karena trombosis, emboli atau pendarahan, saluran darah ke sebagian otak terhambat.
Hipertensi
Pada skenario, saat pasien datang ke UGD tekanan darah pasien tersebut tinggi yaitu 190/100 mmHg. Setelah mengkonsumsi obat antihipertensi tekanan darah meningkat 210/120 mmHg.
Kemungkinan peningkatan TD diakibatkan oleh: TD yang tinggi diakibatkan oleh gangguan viskositas pada darah dan obat yang digunakan tidak mempengaruhi viskositas.
Berdasarkan Manifestasi Klinis Pada stroke non hemoragik (iskemik), gejala utamanya adalah timbulnya defisit neurologis secara mendadak/subakut, didahului gejala prodromal, terjadi pada waktu istirahat atau bangun pagi dan kesadaran biasanya tak menurun, kecuali bila embolus cukup besar. Biasanya terjadi pada usia > 50 tahun.
Sedangkan gejala-gejala pada stroke hemoragik umumnya mendadak, terdapat peningkatan tekanan intrakranial, perubahan tingkat kesadaran, sakit kepala, vertigo, kacau mental, hemiparesis, mual-muntah, fotofobia, bahkan kejang.
Pada pagi hari sering terjadi gejala prodormal diakibatkan oleh peningkatan TD yang mengikuti irama sirkadian.BAB IIIPENUTUP
KESIMPULAN
Stroke masih merupakan suatu perhatian mayoritas dalam kesehatan masyarakat. Stroke merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit jantung dan kanker dan juga mengakibatkan disabilitas jangka panjang.DAFTAR PUSTAKA
PERDOSSI : Konsensus Nasional Pengelolaan Stroke di Indonesia. Hal 3-7
Prof. DR. Mahar Mardjono & Prof. DR. Priguna Sidharta : Neurologi Klinis Dasar, Edisi VI, 1994, Hal 270 290.
Mary Carter Lombardo : Patofisiologi Konsep Klinis Proses proses Penyakit, Edisi 4, 1995, Hal 964 972. Dr. Siti Amnisa Nuhonni, SpRM, Simposium Penatalaksanaan Stroke Masa Kini, 101, Bandar Lampung,2000
Stroke,TIA
ABCs; glukosa
Obtain brain imaging
Stroke iskemik/TIA 85%
Stroke hemoragik 15%
Consider trombolisis/ trombectomy
Establish cause
Atrial fibtillation 17%
Carotid disease 4%
others 64%
Consider BP lowering
Establish cause
Aneurism
SAH 4%
Hipertensi
ICH, 7%
others , 4%
Consider warfarin
Consider CEA / stent
Treat specific cause
Clip or coil
Consider surgery
Treat specific cause
Deep venous thrombosis prophylaxis
Physical, occupational, speech therapy
Evaluate for rehab, discharge planning
Secondary prevention based on disease