pbl kedkom sken 3

Upload: penikek603

Post on 13-Jul-2015

313 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Assalamualaikum wr. wb

SKENARIO 3

Status Gizi dan PHBSDisusun oleh : Kelompok B 6 Mutia Sari Nasrudin Noerhafni Nofala Rahtu Z. Safitri Qamila Sovy Sultanah Tri Wahyu Wira Utami P. Yesi Fadhilah Reny Evasari 110.2007.186 110.2007.191 110.2007.193 110.2007.194 110.2007.247 110.2007.266 110.2007.278 110.2007.292 110.2007.297 110.2006.216

Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 2009/2010

SKENARIO 3

Status Gizi dan PHBSKasus gizi buruk di sejumlah daerah masih sering terjadi, baru-baru ini terjadi ledakan kasus gizi buruk di beberapa daerah seperti NTB, NTT, Aceh dan Lampung, Pemerintah dinilai belum serius menangani masalah tersebut. Walaupun angka prevalensi kasus gizi buruk pada balita di Indonesia terjadi penurunan dari 8,8 % pada tahun 2005 menjadi 5,4 % pada tahun 2007 (Riskesdas 2007), akan tetapi pada sebagian besar provinsi di Indonesia mempunyai prevalensi gizi buruk lebih dari 5,4 %. Salah satu cara untuk mengetahui status gizi anak dilakukan pemeriksaan antropometri. Salah satu cara menurunkan kasus gizi buruk adalah dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada para balita. PMT dapat dilakukan di posyandu-posyandu melaui program revitalisasi posyandu. Selain itu peran kesehatan linkungan amatlah penting. Lingkungan tempat tinggal harus memenuhi syarat hidup sehat, dan perilaku harus diubah menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Diharapkan masyarakat sekitar dapat menggalakkan kepedulian social sesuai dengan syariah Islam (jihad sosial).

STEP 11. Memahami dan Menjelaskan Staus Gizi pada Anak 1. Memahami dan Menjelaskan Definisi 2. Memahami dan Menjelaskan Metode Penilaian 3. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi 2. Memahami dan Menjelaskan Gizi Buruk 1. Memahami dan Menjelaskan Definisi 2. Memahami dan Menjelaskan Etiologi 3. Memahami dan Menjelaskan Pencegahan 4. Memahami dan Menjelaskan Terapi 3. Memahami dan Menjelaskan Posyandu 1. Memahami dan Menjelaskan Definisi, Sasaran dan Tujuan 2. Memahami dan Menjelaskan Stratifikasi 3. Memahami dan Menjelaskan Kegiatan 4. Memahami dan Menjelaskan Lingkungan Perumahan dan Rumah yang Memenuhi Syarat Kesehatan 1. Memahami dan Menjelaskan Rumah yang Memenuhi Syarat Kesehatan 2. Memahami dan Menjelaskan Lingkungan Perumahan yang Memenuhi Syarat Kesehatan

5. Memahami dan Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 1. Memahami dan Menjelaskan Pengertian PHBS 2. Memahami dan Menjelaskan Indikator PHBS 3. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi PHBS 4. Memahami dan Menjelaskan Manfaat PHBS 6. Memahami dan Menjelaskan Jihad Sosial dan Kepedulian Sosial 1. Memahami dan Menjelaskan Jihad Sosial 2. Memahami dan Menjelaskan Kepedulian Sosial

STEP 2

BELAJAR MANDIRI

STEP 3 1.Memahami dan Menjelaskan1.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Status Gizi Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk anak yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak. 1.2. Memahami dan Menjelaskan Metode Penilaian Status Gizi Secara langsung : Antropometri Klinis Biokimia Biofisi Secara tidak langsung : Survey Konsumsi Makanan Statistik Vital Faktor Ekologi

1.3. Memahami dan Menjelaskan KlasifikasiINDEKS STATUS GIZI Gizi Lebih Berat badan menurut umur (BB/U) Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk Tinggi badan menurut umur (TB/U) Normal Pendek (stunted) Gemuk Berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) Normal Kurus (wasted) Kurus sekali AMBANG BATAS > + 2 SD -2 SD sampai +2 SD < -2 SD sampai -3 SD < 3 SD 2 SD < -2 SD > + 2 SD -2 SD sampai + 2 SD < -2 SD sampai -3 SD < 3 SD

2. Memahami dan Menjelaskan Gizi Buruk 2.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Gizi buruk adalah keadaan kekurangan zat gizi tingkat berat akibat kurang makan dan atau menderita sakit dalam waktu lama 2.2 Memahami dan Menjelaskan Etiologi Balita tidak mendapat ASI Eksklusif Anak balita disapih sebelum umur dua tahun Anak balita tidak mendapat makanan pendamping ASI pada umur enam bulan atau lebih. Makanan pendamping ASI kurang dan tidak bergizi. Setelah umur enam bulan balita jarang disusui Balita menderita sakit dalam waktu yang lama. Kebersihan diri kurang dan lingkungan kotor

2.3 Memahami dan Menjelaskan Pencegahan Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak Memberikan ASI eksklusif sampai anak berumur 6 bulan Anak diberikan makanan yang bervariasi, seimbang Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang Jika anak telah menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula.

2.4 Memahami dan Menjelaskan Terapi

3. Memahami dan Menjelaskan Posyandu 3.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi, Sasaran dan Tujuan Definisi posyandu Posyandu adalah pusat pelayanan keluarga berencana dan kesehatan yang dikelola dan diselenggarakan untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan teknis dari petugas kesehatan dalam rangka pencapaian NKKBS. Sasaran posyandu a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun. b. Anak balita usia 1 sampai 5 tahun. c. Ibu hamil, ibu menyusui dan ibu nifas d. Wanita usia subur.

Tujuan posyandua. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak b. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR. c. Mempercepat penerimaan NKKBS. d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan . e. Pendekatan dengan pemerataan pelayanan kepada masyarakat . f. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat.

3.2 Memahami dan Menjelaskan Stratifikasi Stratifikasi Posyandu, yang dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) tingkat yaitu : Posyandu Pratama (warna merah) Posyandu Madya (warna kuning) Posyandu Purnama (warna hijau) Posyandu Mandiri (warna biru) Posyandu Mandiri Plus

3.3 Memahami dan Menjelaskan Kegiatan Tujuh kegiatan posyandu (Sapta Krida Posyandu): 1. Kesehatan ibu dan anak. 2. Keluarga berencana. 3. Imunisasi. 4. Peningkatan gizi. 5. Penanggulangan diare. 6. Sanitasi dasar . 7. Penyedian obat esensial Pelaksanaan Kegiatan Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh Kader, Tim Penggerak PKK Desa/Kelurahan serta petugas kesehatan dari Puskesmas , dilakukan pelayanan masyarakat dengan system 5 meja:

Meja Meja II Meja III Meja IV Meja V

: Pendaftaran. : Penimbangan : Pengisian KMS : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS. : Pelayanan KB & Kes :

Imunisasi Pemberian vitamin A dosis tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap bulan Februari dan Agustus. Pembagian pil atau kondom Pengobatan ringan. Kosultasi KB-Kesehatan

4. Memahami dan Menjelaskan Lingkungan Perumahan dan Rumah yang Memenuhi Syarat Kesehatan 4.1 Memahami dan Menjelaskan Rumah yang Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut American Public Health Association (APHA) rumah dikatakan sehat apabila : Memenuhi kebutuhan fisik dasar seperti temperatur lebih rendah dari udara di luar rumah, penerangan yang memadai, ventilasi yang nyaman, dan kebisingan 45-55 dB.A. Memenuhi kebutuhankejiwaan Melindungi penghuninya dari penularan penyakit menular Melindungi penghuninya dari kemungkinan terjadinya kecelakaan

Komponen yang harus dimiliki rumah sehat (Ditjen Cipta Karya, 1997) adalah : Fondasi yang kuat Lantai kedap air dan tidak lembab, tinggi minimum 10 cm dari pekarangan dan 25 cm dari badan jalan Memiliki jendela dan pintu yang berfungsi sebagai ventilasi dan masuknya sinar matahari Dinding rumah kedap air Langit-langit untuk menahan dan menyerap panasterik matahari, minimum 2,4 m dari lantai Atap rumah yangberfungsi sebagai penahan panas sinar matahari serta melindungi masuknya debu, angin dan air hujan.

Ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut 1. Bahan bangunan 2. Komponen dan penataan ruangan 3. Pencahayaan 4. Kualitas udara 5. Ventilasi 6. Vektor penyakit 7. Penyediaan air 8. Sarana penyimpanan makanan 9. Pembuangan Limbah 10. Kepadatan hunian luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 orang tidur.

Penilaian Rumah Sehat parameter rumah yang dinilai meliputi lingkup 3 (tiga) kelompok komponen penilaian, yaitu : 1.Kelompok komponen rumah 2.Kelompok sarana sanitasi 3.Kelompok perilaku penghuni

4.2 Memahami dan Menjelaskan Lingkungan Perumahan yang Memenuhi Syarat Kesehatan Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut : 1. Lokasi 2. Kualitas udara 3. Kebisingan dan getaran 4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman 5. Prasarana dan sarana lingkungan 6. Vektor penyakit 7. Penghijauan

5. Memahami dan Menjelaskan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, sehingga membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan.

5.2 Memahami dan Menjelaskan Indikator PHBS Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di rumah tangga. Ada 10 indikator PHBS yang terdiri dari 6 indikator perilaku dan 4 indikator lingkungan dengan rincian sebagai berikut : a. Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan b. Ibu hanya memberikan ASI kepada bayinya c. Keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPKM) d. Anggota keluarga tidak merokok e. Olah raga atau melakukan aktifitas fisik secara teratur f. Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari) g. Tersedia air bersih h. Tersedia Jamban i. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni j. Lantai rumah bukan dari tanah

Indikator PHBS Tatanan Institusi PendidikanIndikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan kesehatan di institusi pendidikan. Sasaran PHBS tatanan institusi pendidikan adalah sekolah dan siswa dengan indikator : Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah siswa Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap kelas Tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah yang bersih dan serasi Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik Siswa menjadi anggota dana sehat (JPKM) Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih Siswa tidak merokok Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan sekolah (minimal 10 orang)

5.3 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi PHBS Klasifikasi PHBS ditentukan berdasarkan nilai perilaku dan lingkungan sehat tiap keluarga dengan ketentuan sebagai berikut : a) Sehat 1 yaitu bila keluarga berperilaku positif kurang dari 25% dari jumlah seluruh indikator PHBS, b) Sehat 2 yaitu bila keluarga perperilaku positif 25% 49% dari jumlah seluruh indikator PHBS, c) Sehat 3 yaitu bila keluarga berperilaku positif 50% 74% darijumlah seluruh indikator PHBS, dan d) Sehat 4 yaitu bila keluarga berperilaku positif lebih dari 75% dari jumlah seluruh indikator PHBS.

5.4 Memahami dan Menjelaskan Manfaat PHBS Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota keluarga Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota dibidang kesehatan Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

6. Memahami dan Menjelaskan Jihad Sosial dan Kepedulian Sosial 6.1 Memahami dan Menjelaskan Jihad Sosial Jihad berasal dari kata jahd (kesukaran dan kesulitan) atau juhd(kemampuan, kesungguhan dan kerja keras (dan cerdas)). Jihad sebagai upaya mengerahkan segala kemampuan dengan penuh kesungguhan dalam rangka menghadapi dan mengatasi kesulitan, kesukaran dan tantangan. Dimensi-dimensi jihad : Jihad di bidang sosial pendidikan Jihad di bidang sosial ekonomi Jihad sosial kemasyarakatan

6.2 Memahami dan Menjelaskan Kepedulian Sosial Islam sebagai ajaran yang sempurna mewajibkan zakat, dan menyerukan memberikan infaq dan shadaqah, sebagai pengejawantahan kepedulian sosial. Zakat dikeluarkan seseorang kepada fakir miskin sebagai tanda syukur atas nikmat Allah SWT. Dinamakan zakat karena di dalamnya terkandung harapan untuk beroleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan pelbagai kebajikan. Tidak membayar zakat, sanksinya adalah dosa, yang dapat mengurangi kualitas ibadah. Dari sudut pandang agama Islam, kedudukan zakat lebih tinggi daripada pajak.

DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, Panduan Manajemen PHBS Menuju Kabupaten/Kota Sehat Pusat Promosi Kesehatan Tahun 2002 Krieger J and Higgins DL. (2002). Housing and Health : Time Again for Public Action. Am J Public Health 92:5, 758-759. Arsyad, A. Profil Kesehatan Propinsi Sulawesi Tengah 2007. Palu Azwar, A. (1996). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Mutiara Sumber Widya. Anonim. (1997). Rumah dan Lingkungan Pemukiman Sehat. Jakarta : Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum R.I. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. Ditjen PPM dan PL (2002) Pedoman Teknis Penilaian Rumah sehat. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan. (2001). Planet Kita Kesehatan Kita. Kusnanto H (Editor). Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 279. Zuhroni, K. Pandangnan Islam terhadap Masalah Kedokteran dan Kesehatan, 2010. Bagian Agama Universitas YARSI Jakarta. almustaqiim.blogspot.com bluezeiny.blogspot.com www.pustaka-zikzik.co.cc