blok repro

Upload: aghny-ratnasari

Post on 06-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

abc

TRANSCRIPT

A

PETUNJUK PRAKTIKUM MIKROBIOLOGIBLOK REPRODUKSI

A. Neisseria gonorrhoea

Menimbulkan penyakit gonorrhoea (kencing nanah) dengan masa inkubasi 2-8 hari. Pada pria gejala penyakitnya datang mendadak dengan gejala sakit kencing dengan disertai keluarnya nanah; infeksi pada urethra dapat menjalar ke epididimis dan prostate. Apabila bakterinya masuk ke dalam darah, dapat menimbulkan septicemia, endocarditis, meningitis, osteomyelitis, atau arthritis.

Sekitar 10% pria yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala penyakitnya (asymptomatic). Pada wanita gonorrhoea yang kronis dapat menyebabkan mandul karena tertutupnya saluran telur. Sekitar 70% wanita yang terinfeksi gonorrhoa, tidak menunjukkan gejala penyakitnya, sehingga tidak mencari pengobatan dan berbahaya bagi penularannya.

Bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu yang menderita gonorrhoea dapat menderita conjunctivitis gonorrhoea (Neonatal Gonococcal Ophthamia) karena matanya terkena infeksi N. gonorrhoea pada waktu ia dilahirkan. Mata bayi menjadi bengkak, bernanah yang dapat menyebabkan kebutaan dalam waktu beberapa jam. Untuk mencegah Neonatal Gonococcal Ophthamia pada mata bayi yang baru lahir diwajibkan diteteskan nitrat 1% atau erythromycin 0,5% atau tetracycline 1% (zalf atau tetes).MORFOLOGI

Bentuk coccus, formasi diplococcus dengan sisi yang berdekatan agak gepeng seperti biji kopi, gram negative, mengeluarkan endotoksin, fakultatif anaerob, untuk pertumbuhan pada isolasi primer, Neisseria gonorrhoea memerlukan 5-10% CO2. N. gonorrhoea hanya menimbulkan penyeakit pada manusia.

Preparat dibuat dari exudat gonorrhoe

Gram negatif (-); diplococci berbentuk biji kopi; berpasangan atau bergerombol; intra dan ekstraseluler; tidak berspora; tidak bergerak dan biasanya tidak berkapsul

Preparat dibuat dari kultur

Gram negatif (-); diplococci berbentuk biji kopi; sendiri-sendiri; tidak berspora, tidak berkapsul dan tidak bergerak.BAHAN PEMERIKSAAN UNTUK LABORATORIUM

Sampel yang diambil :

1. Pria : sample dari nanah yang ke laur dari urethra atau apusan meatus urethra untuk pemeriksaan Gram atau perbenihan. Pada pria homosex dilakukan apusan rectum (Rectal Swab)

2. Wanita : apusan servix, vagina, rectal dan urethra untuk pewarnaan Gram dan perbenihan. Pada pria dan wanita, apabila ada indikasi juga diperiksa darah, liquor cerebrospinal, cairan synovial

3. Neonatus : Apusan conjunctiva

KULTURTumbuhnya lambat walaupun di dalam media yang sudah diperkaya; dengan suhu optimal 37 OC, suhu minimal 25 OC dan maksimum 41 OC; bersifat aerob. Untuk isolasinya dibutuhkan ruangan yang lembab dan mengandung CO2 5 10 %; serta suhu inkubator yang optimal.

Thayer Martin Agar / Chocolate AgarKoloni dapat dengan mudah diamati sesudah diinkubasi 37 OC selama 48 jam untuk isolasi pertama dan 37 OC selama 24 jam untuk subkultur. Koloni kecil-sedang dengan 1 4 mm; jernih; keping; sedikit cembung; smooth; mengkilap; kolonji yang besar biasanya tepinya gelombang; kadang-kadang berwarna putih kelabu

BIOKIMIA

1. Mc Conkey

:tidak tumbuh

2. Nutrien Agar

:tidak tumbuh

3. Hydrogen Sulfida

:negatif

4. Reduksi Nitrat

:negatif

5. Fermentasi glukosa:asam

6. Fermentasi Maltosa:alkalis

7. Fermentasi Laktosa:alkalis

8. Fermentasi Sukrosa:alkalis

ISOLASI DAN IDENTIFIKASIHari 1 :

1. Spesimen ditanam pada media Thayer Martin Agar

Spesimen dari sekret vagina diambil dengan swab khusus, biasanya digulirkan dengan bentuk zig-zag

Spesimen dari sekret urethra diambil dengan ose, biasanya digores-goreskan dengan cara biasa.

2. Masukkan dalam anaerobic jar dan dimasukkan juga kapas basah dan lilin menyala. Setelah anaerobij jar ditutup rapat dan lilin padam, kemudian diinkubasi selama 48 jam pada suhu 37 OC.

Hari 2 :

1. Koloni yang tersangka pada media TM dilakukan :

Oksidase test dengan larutan tetra methyl para phenilen diamine dihydrochloride 0,5 1 %

Pengecatan gram terhadap koloni yang oksidase positif

Koloni yang menunjukkan oksidase positif dan gram (-) diplococci seperti biji kopi, disubkultur ke media TM agar plate atau chocolate agar plate.

2. Inkubasi pada suhu 37 OC selama 24 jam tanpa atau dengan CO2Hari 3 :

1. Koloni yang tumbuh di chocolate agar plate atau TM agar dilakukan :

Penanaman pada media gula-gula, nutrien agar, SIM medium dan nitrat agar

Susceptibility test dan bilaman perlu dapat dilanjutkan dengan beta lactamase test

2. Inkubasi pada suhu 37 OC selama 24 jam tanpa atau dengan CO2Hari 4 :

1. Dibaca pertumbuhan pada media gula-gula dan lainnya dicocokkan dengan tabel untuk menentukan diagnosanya

2. Begitu juga dibaca hasil sensitivitas testnya

SENSITIVITAS TEST

Disc obatPotencyResisten (mm)Kurang Sensitif (mm)Sensitif (mm)

Penicilline

Spectinimycin

Tetracycline

Nalidixic acid

Ciprofloxacin

Cetriaxone 0.5 IU

100 mcg

10 mcg

30 mcg

1 mcg

0.5 mcg2 / kurang

0

1 / kurang

5 / kurang

1 / kurang

03 10

1 5

2 5

-

-

1 511 / lebih

6 / lebih

6 / lebih

6 / lebih

6 / lebih

6 / lebih

SPESIMEN

1. Sekret urethra

2. Sekret vagina

3. Pus dari mata

4. Urine

5. Pharyng swab

6. Darah

PENCEGAHAN

Hindari penularan dari penderita.

B. Treponema pallidumMORFOLOGI

Gram positif (+); batang terpilin; panjang 5 20 m; lebar 0,09 0,18 m; bergerak aktif; sukar mengambil warna gram / giemsa; pengecatan yang baik menggunakan silver inpregnation. Mudah dilihat dengan Darkfield microscop atau phase contrast microscopKULTUR

Bersifat anaerobik / mikroaerofil; tidak tumbuh pada media sintetik di dalam tabung; dapat disimpan / dipelihara di dalam media yang mengandung albumin, sodium bikarbonat, piruvat, sistein dan serum ultra viltrasi selama 4 7 hari pada suhu 25 OC. Dapat menimbulkan penyakit pada binatang kelinci, marmot, tikus putih, walaupun hanya menimbulkan sedikit luka.

PATOGENITAS

Menimbulkan penyakit sipilis pada orang, terutama laki-laki dapat berupa venereal atau congenital syphilis. Penyakitnya disebut juga treponematosis. Bakterinya diketemukan di dalam pus dari luka dan sekret urethra.

DIAGNOSIS

Diagnosa laboratoris dapat ditegakkan dengan cara direct microscopis sbb :

1. Pengamatan sampel dengan mikroskop medan gelap atau mikroskop fase contras

2. Pengaecatan Giemsa dengan waktu 24 jam

3. Fluorescent microscop

4. Serologi test : VDRL, TPHA dll.

A. Treponema pallidumB. Neisseria gonorrhoe

HASIL PENGOBATAN SYPHILIS SELAMA 1 2 MINGGU MENGUNAKAN ANTIBIOTIK

C. Candida albicans

Candida albicans adalah suatu ragi lonjong, bertunas yang menghasilkan pseudomiselium baik dalam biakan maupun dalam jaringan dan eksudat. Ragi ini adalah anggota flora normal selaput mukosa saluran pernafasan, saluran pencernaan dan genitalia wanita. Ditempat-tempat ini, ragi dapat menjadi dominan dan meyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau sistem imunya tertekan.

MORFOLOGI DAN IDENTIFIKASI :Pada sediaan apusan eksudat, Candida tampak sebagai ragi lonjong, bertunas, gram positif, berukuran 2-3 x 4-6 m, dan sel-sel bertunas yang memanjang menyerupai hifa (pseudohifa)

Pada media Sabouroud yang dieramkan pada suhu kamar, berbentuk koloni-koloni lunak berwarna coklat yang mempunyai bau seperti ragi. Pertumbuhan permukaan terdiri dari sel-sel bertunas lonjong. Pertumbuhan dibawahnya terdiri atas pseudomiselium. Ini terdiri dari pseudohifa yanng berbentuk blastokonidia pada nodus-nodus dan kadang-kadang klamidokinidia pada ujung-ujungnnya. C. albicans meragikan glukosa dan maltosa menghasilkan asam dan gas, asam dari sukrosa dan tidak bereaksi dengan laktosa.

GAMBARAN KLINIKFaktor-faktor predisposisi utama infeksi C. albicans adalah sebagai berikut : diabetes melitus, kelemahan menyeluruh, imunodefisiensi, kateter intravena atau kateter air kemih yang terpasang terus menerus, penyalahgunaan narkotika intravena, pemberian antibiotik (yang mengubah flora normal) dan kortikosteroid. Genitalia wanita. Vulvovaginitis menyerupai sariawan tetapi menimbulkan iritasi, gatal yang hebat, dan mengeluarkan sekret. Hilangnya pH asam merupakan predisposisi timbulnya vulvovaginitis kandida. Dalam keadaan normal pH yang asam dipertahankan oleh bakteri vagina. Diabetes, kehamilan, progresteron atau pengobatan antibiotik merupakan predisposisi penyakit ini.

TES DIAGNOSIS LABORATORIUMA. Bahan : sekret vagina penderita keputihanB. Pemeriksaan mikroskopik : sekret vagina dapat diperiksa dengan sediaan apus yang diwarnai dengan gram untuk mencari pseudohifa dan sel-sel bertunas. C. Biakan : sekret vagina dibiakan pada Sabouroud Dextrose Agar pada suhu kamar, koloni-koloni khas diperiksa untuk adanya sel-sel dan pseudomiselium yang bertunas. D. Uji Gula : glukosa (+/gas), Laktosa dan manitol (-), Maltosa dan sukrosa (+), H2S, Indole, Motilitas dan Citrat (-)E. Serologi : ekstrak karbohidrat Candida kelompok A memberikan reaksi presipitin yang positif dengan serum pada 50 % orang normal dan 70 % orang dengan kandidiasis mukokutan. Pada kandidiasis sistemik, peningkatan titer antibodi terhadap Candida dapat ditemukan melalui macam-macam tes, tetapi tes serologik untuk kandidiasis tidak memberi manfaat secara klinikF. Tes kulit : tes Candida pada orang dewasa normal hampir selalu positif. Oleh karena itu tes tersebut digunakan sebagai indikator kompetensi imunitas seluler.D. Gardnerella vaginalisGardnerella vaginalis menyebabkan vaginitis merupakan suatu organisme yang berbeda secara serologis yang diisolasi dari saluran genitourin wanita normal. Dalam sediaan basah, vaginitis nonspesifik atau vaginosis bakterial mengahasilkan sel clue yang merupakan sel epitel vagina yang tertutup oleh banyak batang kecil.

Gejala infeksi bakteri adalah bau amis dengan keputihan yang homogen (putih). Jika cairan itu keluar dari vagina, timbul rasa gatal. Jika gatal itu digaruk bisa terjadi infeksi sekunder yang memperparah keadaan selain keputihan itu sendiri. Adapun salah satu kuman penyebabnya adalah Gardnerella vaginalis yang menyebabkan peradangan vagina tidak spesifik, biasanya mengisi penuh sel-sel epitel vagina membentuk bentuk khas clue cell. Itu menghasilkan asam amino yang akan diubah menjadi senyawa amin yang berbau amis, berwarna keabu-abuan.Gardnerella vaginalis secara seksual ditransminasi oleh coccobacillus. koloni abu-abu pada agar coklat. Gardnerella vaginalis merupakan organisme yang jelas secara serologi dan diisolasi dari saluran genitourinari wanita normal. Tes katalase, oksidase, reduksi nitrat, indole, dan urease semuanya negative. Kuman ini bersifat fakultatif, dengan produksi akhir utama pada fermentasi berupa asam asetat, banyak galur yang juga menghasilkan asam laktat dan asam format. Ditemukan juga galur anaerob obligat. Dan untuk pertumbuhannya dibutuhkan tiamin, riboflavin, niasin, asam folat, biotin, purin, dan pirimidin.

Berbagai literatur dalam 30 tahun terakhir membuktikan bahwa Gardnerella vaginalis berhubungan dengan bacterial vaginalis. Bagaimanapun dengan media kultur yang lebih sensitive Gardnerella vaginalis dapat diisolasi dalam konsentrasi yang tinggi pada wanita tanpa tanda-tanda infeksi vagina. Saat ini dipercaya bahwa Gardnerella vaginalis berinteraksi dengan bakteri anaerob dan hominis menyebabkan bakterial vaginosis.E. Staphylococcus saprophyticusStaphylococcus saprophyticus adalah bakteri gram positif, bakteri coagulase-negative dan merupakan penyebab umum dari kelompok infeksi saluran kemih.

Pada manusia, Staphylococcus saprophyticus merupakan flora normal dari saluran kelamin perempuan dan perineum S. saprophyticus menyebabkan 10 - 20 % dari infeksi saluran kemih. Pada wanita umur 17 - 27 tahun, adalah penyebab umum kedua dari infeksi saluran kemih, setelah Escherichia coli. Aktivitas seksual meningkatkan risiko dari infeksi salurankemih oleh S. saprophyticus karena bakteri yang pindah dari flora normal dari vagina dan perineum ke dalam uretra. Kebanyakan kasus terjadi dalam waktu 24 jam setelah berhubungan seksual, atau dikenal dengan istilah honeymoon cystitis. Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh S. saprophyticus, biasanya dengan gejala cystitis, diantaranya dengan gejala seperti terbakar pada saat urin mengalir (berkemih), keinginan untuk selalu buang air kecil lebih sering dari biasanya, dan rasa sakit selama hubungan seksual. Kelainan ginjal juga merupakan salah satu tanda dari infeksi saluran kemih.Pemeriksaan sedimen urin dari pasien penderita infeksi saluran kemih oleh S. saprophyticus dapat diamati secara mikroskopis. Penyaringan secara kimia pada urin untuk bacteriuria tidak selalu dapat digunakan untuk deteksi infeksi karena S. saprophyticus, bahkan saat ini infeksi dapat terjadi di atas leher kandung kemih, dengan jumlah sel kurang dari 105 cfu / mL. S. Saprophyticus infeksi saluran kemih biasanya diperlakukan dengan trimethoprim-sulfamethoxazole atau dengan quinolone seperti norfloxacin.

Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unsoed-Purwokerto