tugas repro (1)

28
PENUGASAN BLOK REPRODUKSI KASUS DAN JURNAL Disusun oleh : NAMA/NIM : Nila Indria Utami Rizza Febri Diantoro Niko Yuandi FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

Upload: hatake-rizza

Post on 08-Dec-2014

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Repro (1)

PENUGASAN BLOK REPRODUKSI

KASUS DAN JURNAL

Disusun oleh :

NAMA/NIM :

Nila Indria Utami

Rizza Febri Diantoro

Niko Yuandi

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: Tugas Repro (1)

I. Hasil Anamnesis

a. Identitas

Nama : Ibu Devi

Umur : 22 tahun

Alamat : Gedong, Sengon, Prambanan, Klaten

Agama : Islam

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Pendidikan : SMK

Nama suami : Bp. Muhammad Basri Hasan

Pendidikan suami : SMK

b. Anamnesis

Diberikan oleh :

Tempat/tanggal/pukul : Rumah Ibu Devi, Godong, Sengon,

Prambanan/ 7 April 2013/ 16.00 WIB

Keluhan Utama : Pusing

Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang wanita bernama Ibu Devi, 22 tahun, G2A1P0, usia

kehamilan 38 minggu, mengeluhkan pusing sejak usia kehamilan 32

minggu. Pusing dirasakan setiap bangun tidur di pagi hari kurang dari 10

menit khususnya jika pasien belum makan dan sedang tidak melakukan

pekerjaan apapun. Rasa pusing disertai dengan keluhan rasa mual,

lemas dan kadang-kadang sering merasa pegal. Rasa pusing membaik

jika pasien sudah makan. Selain itu pasien juga mengeluhkan kakinya

bengkak sejak usia kehamilan 36 minggu dan sering terasa sakit jika

digunakan untuk berjalan lama. Pasien mengaku pernah mengalami

abortus pada kehamilan pertamanya saat dia sedang menaiki tangga.

Sekarang dan dulu sebelum pindah pasien teratur memeriksakan

kehamilannya ke bidan terdekat dan oleh bidan pasien diberikan

Page 3: Tugas Repro (1)

suplemen tablet besi yang diminum tiap malam hari. Pasien makan teratur

3 kali sehari dengan menu sayuran hijau dan telur. Dulunya pasien rajin

meminum susu dan meminum obat tapi semenjak pindah ke Bandung

pada usia kehamilan 31 minggu pasien tidak pernah rutin lagi. Atas

permintaan si istri sang suami mengambil cuti untuk kembali ke jogjakarta

dan Kini pasien tinggal bersama keluarga dari suaminya dan minum obat

dan makannya pun sudah teratur seperti semula.

Riwayat Perkawinan

Kawin : Kawin

Umur waktu kawin : 21 tahun

Umur suami waktu kawin : 22 tahun

Lama perkawinan : 1 tahun

Riwayat Menstruasi

Menarche : 14 tahun

Menstruasi : Tidak teratur, siklus 28-56 hari, lama 7 hari

Jumlah darah menstruasi : normal (3-4 kali sehari berganti pembalut)

Rasa sakit saat menstruasi : tidak ada keluhan

Perdarahan diluar siklus : tidak ada keluhan

HPM : 7 Juli 2012

Riwayat Fertilitas

Belum pernah melahirkan

Riwayat Kehamilan Sekarang

HPM : 7 Juli 2012

HPL : 14 April 2013

Mual-muntah : mual saja

Sesak nafas : -

Gangguan BAK/BAB :-

Hipertensi :-

Page 4: Tugas Repro (1)

Kejang :-

Riwayat Keluarga Berencana

Belum pernah menggunakan alat kontrasepsi

II. Hasil Pemeriksaan Fisik

KU : Baik

Nadi :80x/menit

Frekuensi Pernafasan :20x/menit

Tekanan Darah :120/80 mmHg

Suhu : 37 C

Kepala : Konjunctiva tidak anemis

Thoraks : sesak nafas (-), jantung berdebar (-)

Abdomen : mual (+), BAK (N), BAB (warna hitam/ N)

TFU : 3 jari dibawah processus xipoideus

DJJ : 148 kali

Bagian terbawah janin : Persentasi kepala

Penurunan kepala : 1/5

Ekstremitas : Edema tungkai (+)

Muskuloskeletal : pegal-pegal (+), lemas (+)

Integumentum : gatal (-), kerigat dingin (-)

III. Hasil Data Lain

Pemeriksaan Hb : 9,7%

USG : Janin tunggal, DJJ (+), ketuban cukup, gerak (+),

TBJ 26 gram.

IV. Diagnosis Banding

Anemia Defisiensi Besi

Anemia Defisiensi Asam folat

Page 5: Tugas Repro (1)

V. Rencana Pemeriksaan Fisik

KU

Vital sign

Pemeriksaan kepala

Pemeriksaan Leopold

VI. Rencana Pemeriksaan Penunjang

USG

VII. Rencana Penatalaksanaan

Ferous sulfat 300 mg 1xsehari

Metoklopramid 10 mg 3xsehari

VIII. Pembahasan

A. Analisis hasil anamnesis

Pada hari minggu tanggal 7 april 2013 kemaren kami menghimpun

data dari seorang ibu hamil yang menderita tanda – tanda anemia, sang ibu

cukup kompeten dalam memberikan informasi-informasi terkait keluhannya

kepada kami.

Dari data yang kami dapat tersebut dimulai dari identitas seperti

umur, tempat tinggal hingga pendidikan tidak ada yang mengarah ke faktor

kehamilan dengan resiko, sang ibu ini keluhan utamanya yaitu pusing,

pusingnya semenjak dia pindah ikut suami ke bandung kebetulan semenjak

itu ibu sudah sedang hamil sekitar umur 32 minggu, Pusing tersebut

dirasakan setiap bangun tidur di pagi hari dengan kurang dari 10 menit

khususnya jika pasien belum makan dan sedang tidak melakukan pekerjaan

apapun. Rasa pusing disertai dengan keluhan rasa mual, lemas dan

kadang-kadang sering merasa pegal. Rasa pusing membaik jika pasien

sudah makan. Dari data – data yang kami dapat dari pasien kami telah

menduga sang ibu mengalami anemia mungkin tepatnya anemia pada

Page 6: Tugas Repro (1)

kehamilan trisemester III , kenapa harus dituliskan pada kehamilan, karena

kehamilan merupakan salah satu resiko tinggi dalam mengalami anemia

karena pada saat kehamilan kebutuhan akan darah merah meningkat ,

apalagi dalam umur kehamilan 32 minggu – 36 minggu merupakan puncak

dari kebutuhan darah yang meningkat selama kehamilan.

Berkaitan keluhan utama dari pasien yaitu pusing , kami mencoba

unuk menggali lagi kenapa sang ibu mulai mengeluhkan pusing nya ketika ia

pindah ke bandung ternyata kami mendapatkan informasi bahwa dari sang

ibu ini terjadi perubahan kebiasaan yaitu si ibu tidak lagi rutin meminum obat

besi yang diberikan dan tidak lagi teratur dalam hal mengatur pola makan

nya itu dikarenakan si ibu merasa kesepian disana dan merasa tidak ada

yang memperhatikan nya terlebih si suami ibu bekerja seharian . untuk

pusing nya ini mungkin dikarenakan kekurangan dari asupan bahan yang

digunakan untuk pembentukan dan pematangan sel darah merah yaitu zat

besi dan asam folat, apalagi kebutuhan akan darah yang sedang meningkat

seperti saat kehamilan ini , jadi karena bahan yang tidak cukup untuk

pembentukan sel darah merah ini mengakibatkan gangguan

pembentukannya dikarenakan pembentukan sel darah merah yang tidak

adekuat dalam memenuhi kebutuhan yang diminta, akibatnya fungsi dari sel

darah merah yang telah beredar pun tidak akan adekuat dalam menjalankan

fungsinya seperti penyaluran oksigen yang akan menurun sehingga ini lah

yang akan menimbulkan gejala seperti penurunan oksigen pada otak akan

mengakibatkan pusing , gangguan mood. Penurunan oksigen pada otot

akan menyebabkan cepat lelah dan letih.

Untuk rasa mual yang juga dikeluhkan pasien ini selain mungkin

dikarenakan dari salah satu efek perubahan fisiologis pada saat kehamilan

tapi diduga juga merupakan efek samping dari terapi yang sedang dijalan

kan yaitu terapi nutrisi dengan tablet FE, tapi selama tidak mengganggu

aktivitas dan tidak ada muntah yang berlebihan ini masih dibilang normal.

Page 7: Tugas Repro (1)

Pasien juga mengeluhkan kaki nya yang terasa membesar, ini

merupakan efek dari kehamilan dari kebanyakan ibu hamil tapi bila

perubahan tidak terlalu besar ini tidak membahayakan kehamilan atau si ibu,

diduga ini dikarenakan desakan dari janin yang bisa mendesak vena balik

darah dari ekstremitas bawah akibatnya lama kelamaan akan terjadi

tumpukan di ekstremitas bawah terutama kaki dan telapak kaki. Untuk

abortus yang pernah dialami ibu ini mungkin tidak terkait/penyebab keluhan

di kehamilan sekarang ,apalagi sekarang kehamilan ibu sekarang ini sudah

memasuki kehamilan atterm.

Untuk dari anamnesis reproduksi seperti riwayat perkawinan , riwayat

menstruasi, riwayat kehamilan sekarang dan riwayat kontrasepsi semua

dalam batas normal dan tidak ada yang mengarah ke faktor resiko ke

penyakit-penyakit gangguan kehamilan.

B. Analisis dan kemungkinan hasil pemeriksaan fisik

Untuk keadaan umum terlihat baik ini menunjukkan tidak ada

ancaman atau gangguan yang begitu signifikan pada sang ibu , untuk

pemeriksaan vital sign seperti nadi, tekanan darah nafas dan suhu semua

dalam batas normal

Untuk pemeriksaan kepala tidak didapatkan kelainan seperti

konjungtiva yang bisa menunjukkan anemia pun normal. Untuk pemeriksaan

thoraks juga tidak ada gangguan. Untuk pemeriksaan abdomen hanya ada

mual dan bab hitam semuanya dikarenakan efek dari nutrisi tablet FE yang

sedang dijalankan, kebetulan ibu sedang mengalami kehamilan jadi kami

juga melakukan pemeriksaan kehamilan seperti TFU karena ibu ini sudah

mengalami kehamilan fase atterm jadi batas 3 jari dibawah proccecus

xhipoideus masihlah dalam batas normal , untuk DJJ sebesar 148 x/menit

masih dalam batas normal (120 – 160), untuk persentasi kepala dan sudah

Page 8: Tugas Repro (1)

terjadi penurunan (1/5) normal. Untuk keluhan edema tungkai benar adanya

dan sudah dijelaskan diatas di analisis anamnesiss.

C. Daftar Pustaka

D. Informed Consent

Page 9: Tugas Repro (1)

I. Penelusuran Jurnal

a. PICO

P : Perempuan hamil

I : Pola konsumsi pada ibu hamil

C : -

O : Terdapat hubungan antara pola konsumsi dengan kadar

hemoglobin pada ibu hamil

b. Teknik pencarian

Pencarian dengan menggunakan google.

Kata kunci : angka hemoglobin pada ibu hamil jurnal

Hasil : 365.000

II. Jurnal Terpilih

Pola Konsumsi dan K adar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Kabupaten Maros,

Sulawesi Selatan

III. Critical Appraisal

a. Resume Jurnal

Abstrak

Pola konsumsi telah diketahui sebagai salah satu faktor risiko dari

masalah gizi pada ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk menilai

hubungan pola konsumsi dengan kadar hemoglobin ibu hamil. Disain

penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel 200 ibu hamil

yang dipilih secara proportional stratified random sampling. Data

Page 10: Tugas Repro (1)

dikumpulkan oleh petugas lapangan yang terlatih meliputi pola konsumsi,

kadar hemoglobin, berat dan tinggi badan ibu hamil.Analisis multivariat

digunakan untuk melihat hubungan pola konsumsi dan kadar

hemoglobin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi anemia ibu

hamil sebesar 41% di mana umumnya anemia ringan dan sedang

(54,9% dan 43,9%). Pola makan ibu hamil pada umumnya nasi, ikan,

dan sayur-sayuran secukupnya. Sayuran dan buah sangat jarang

dikonsumsi dan hanya 3-6 kali seminggu. Asupan energi dan protein

hanya 59% dan 72% AKG (angka kecukupan gizi) atau 1300 kcal dan 48

gr. Umumnya vitamin hanya dikonsumsi sekitar 40% AKG kecuali untuk

vitamin A (76%, 605 RE), asam folat (195%, 1170 ug), dan Vitamin B12

(142%, 3,7 ug). Analisis multivariate menunjukkan lama sekolah, status

gizi lingkar lengan atas (LILA), konsumsi tablet besi, asupan vitamin C

dan B6 berhubungan bermakna dengan kadar hemoglobin ibu hamil (p =

0,001; R2 = 0,24). Disimpulkan bahwa kadar hemoglobin ibu hamil

berhubungan dengan pendidikan, status gizi, konsumsi tablet besi dan

pola konsumsi. Diharapkan perbaikan pola konsumsi dapat dijadikan

program dalam mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil.

Pendahuluan

Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang beresiko

terhadap kejadian kekurangan gizi. Salah satu masalah gizi yag sering

dijumpai pada ibu hamil adalah anemia, yang merupakan masalah gizi

mikro terbesar dan sulit diatasi dunia. World Health Organization (WHO)

(2005) melaporkan bahwa terdapat 52% ibu hamil mengalami anemia di

negara berkembang. Di Indonesia (Susenas dan Survei Depkes-Unicef)

dilaporkan bahwa dari sekitar 4 juta ibu hamil, separuhya mengalami

anemia. Laporan USAID’s, A2Z, Micronutrient and Child Blindness

Project, ACCESS Program, and Food and Nutrition Technical Assistance

(2006) menunjukkan bahwa sekitar 50% penyebab anemia diperkirakan

akibat dari defisiensi besi. Selain itu, penyebab lainya adalah defisiensi

Page 11: Tugas Repro (1)

mikronutrient (vitamin A, B6, B12, riboflavin dan asam folat) dan faktor

kelainan keturunan seperti thalasemia dan sickle cell disease juga telah

diketahui menjadi penyebab anemia.

Anemia defisiensi besi sering terjadi karena pada ibu hamil terjadi

peningkatan kebutuhan zat besi dan peningkatan volume darah tanpa

ekspansi volume plasma untuk memenuhi kebutuhan ibu dan

pertumbuhan janin. Namun, 50% ibu tidak mempunyai cadangan zat

besi yang cukup selama kehamilannya, sehingga risiko defisiensi besi

atau anemia meningkat selama kehamilan. Terdapat korelasi yang erat

antara anemia pada saat kehamilan dengan kematian janin, abortus,

cacat bawaan, berat bayi lahir rendah, cadangan zat besi yang

berkurang pada anak atau anak lahir dalam keadaan anemia gizi.

Kondisi ini menyebabkan tingginya angka kematian perinatal dan angka

mortalitas dan morbiditas pada ibu. Selain itu, dapat mengakibatkan

perdarahan pada saat persalinan yang merupakan penyebab utama

(28%) kematian ibu hamil/bersalin di Indonesia.

Prevalensi anemia ibu hamil di Sulawesi Selatan lebih tinggi

dibandingkan angka nasional dan tergolong sebagai masalah yang

cukup berat. Dengan demikian dibutuhkan suatu kajian secara holistik

untuk mengetahui determinan kejadian anemia gizi ibu hamil. Penelitian

ini ingin menilai besarnya prevalensi anemia defisiensi zat besi pada ibu

hamil dan besarnya kontribusi pola konsumsi terhadap kadar hemoglobin

pada ibu hamil.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Barandasi dan

Carangki Kabupaten Maros Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang

digunakan adalah observational dengan menggunakan design cross

sectional study. Populasi yang digunakan adalah seluruh ibu hamil yang

ada di wilayah kerja Puskesmas Barandasi Kecamatan Lau dan

Puskesmas Carangki Kecamatan Tanralili. Sampel sebanyak 200 orang

Page 12: Tugas Repro (1)

dipilih secara proportional stratified random sampling yang telah

memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah ibu

hamil yang pernah memeriksakan kehamilan di Puskesmas Barandasi

dan Carangki, kehamilan tunggal, tidak menderita penyakit kronis, dan

bersedia untuk mengikuti penelitian ini dengan menandatangani

informed consent yang telah dikeluarkan oleh Komite Etik Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin. Di wilayah Puskesmas Barandasi

dipilih sebanyak 71 ibu hamil dan di wilayah Puskesmas Carangki

sebanyak 129 ibu hamil.

Pengumpulan data dilakukan oleh petugas lapangan terlatih dan

menggunakan pre-tested kuesioner. Data faktor biomedis (umur, jarak

kehamilan, paritas), social ekonomi (pendidikan, pengetahuan gizi,

pekerjaan), budaya (pantang makanan), pemanfaatan layanan

kesehatan (antenatal care), konsumsi tablet besi, diukur dengan

wawancara menggunakan kuesioner. Data konsumsi diukur dengan

menggunakan Formulir recall 24 jam (selama 2 hari berturut-turut) dan

kuesioner frekuensi makanan (food frequency questioner). Selain itu,

dilakukan pengukuran lingkar lengan atas (LILA) dan pemeriksaan feses

untuk memeriksa infeksi kecacingan pada 50% sampel. Kadar

Hemoglobin ibu hamil dinilai di lapangan melalui metode

cyanmethemogobin dengan menggunakan blood photometer HemoCue.

Data asupan makanan diolah menggunakan software Wfood2-I,

sedangkan data faktor determinan lainnya (biomedis, antenatal care,

konsumsi tablet besi, pengetahuan gizi dan budaya pantang makanan,

status gizi ibu dan infeksi kecacingan) serta karakteristik sampel diolah

dengan menggunakan SPSS for windows 11.5. Untuk menilai hubungan

pola makan dengan kejadian anemia ibu hamil digunakan analisis

multivariate “uji regresi linear berganda” untuk mengontrol variabel

lainnya diantaranya pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pengetahuan gizi,

pantang makanan, jarak kehamilan, paritas, pemanfaatan antenatal care,

konsumsi tablet besi, status gizi (ukuran LILA), dan infeksi kecacingan.

Page 13: Tugas Repro (1)

Hasil dan Pembahasan

Sebagian besar ibu hamil pada penelitian ini berumur antara 20-35

tahun (83%). Usia kehamilan ibu terlihat lebih banyak pada kelompok

trimester II (47%), dengan jarak kehamilan mayoritas ≥2 tahun (54%),

dan pada kehamilan ke 2-3 (43,5%), dan paritas <4 sebagai kelompok

terbanyak (61,5%). Berdasarkan aspek sosial ekonomi yang dinilai

berdasarkan tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu, menunjukkan bahwa

sebagian besar ibu hamil tamat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke

bawah (62%). Lebih dari 50% ibu hamil bekerja sebagai ibu rumah

tangga (IRT) dengan jumlah anggota keluarga lebih dari 5 orang (71%).

Prevalensi anemia defisiensi besi ibu hamil ditemukan sebesar

41%, diantaranya anemia berat (Hb <8 gr/dL) 1 orang (1,2%), anemia

sedang (Hb 8-9,9 gr/dL) 36 orang (43,9%), dan anemia ringan (Hb 10-

10,9 gr/dL) 45 orang (54,9%). Terdapat penurunan jumlah ibu hamil yang

mengalami anemia berat dari trimester I (1,6%) menjadi (0%) pada

trimester II dan III. Ibu hamil yang menderita anemia sedang meningkat

pada trimester II sebesar 8,6% yaitu trimester I (12,5%) menjadi (21,1%)

pada trimester II dan menurun pada trimester III menjadi (15,4%).

Demikian pula dengan anemia ringan dari (18,8%) trimester I meningkat

menjadi (24,4%) pada trimester II, dan menurun pada trimester III

menjadi (21,1%).

Asupan zat gizi makronutrien dan mikronutrien ibu hamil yang

dibandingkan dengan angka kecukupan gizi (AKG) semuanya berada

dibawah AKG untuk ibu hamil dengan rincian sebagai berikut asupan

energi 59,16%, protein 72,26%, vitamin A 75,58%, vitamin C 37,39%,

vitamin B6 (47,64%), besi 17,49%, zink 43,86%, dan fiber 23,61% dari

AKG. asupan zat gizi ibu hamil berupa zat besi, zinc, vitamin C dan B6,

B12, asam folat tidak berbeda antara kelompok ibu hamil anemia dan

Page 14: Tugas Repro (1)

tidak anemia (p >0,05) walaupun secara absolut rata-rata asupan zat gizi

diantara kedua kelompok tersebut terlihat berbeda.

24% hemoglobin ibu dipengaruhi oleh lama sekolah ibu, paritas,

status gizi ibu yang diukur dengan LILA, status bekerja ibu, konsumsi

tablet Fe, vitamin C dan vitamin B6. Dalam penelitian ini terlihat bahwa

ada beberapa aspek yang secara signifikan mempengaruhi status

hemoglobin ibu hamil yaitu lama sekolah, status gizi ibu (LILA), konsumsi

tablet besi, vitamin C dan vitamin B6.

Pendidikan sangat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam

penerimaan informasi gizi. Semakin tinggi tingkat pendidikan (lama

sekolah) seseorang, semakin mudah seseorang dalam menerima

pengetahuan tentang hidup sehat secara mandiri, kreatif dan

berkesinambungan. Oleh karena itu, tingkat pendidikan mempunyai

hubungan yang eksponensial terhadap status gizi dan kesehatan. Pada

penelitian ini terlihat bahwa semakin lama sekolah ibu maka kadar Hb

juga semakin tinggi. Studi di Bangladesh memperlihatkan bahwa ibu

yang tidak berpendidikan atau hanya menerima pendidikan informal,

mempunyai kadar Hb dan serum Vitamin A yang lebih rendah secara

signifikan dibandingkan ibu yang menamatkan sekolah paling rendah

SMP.

Status gizi ibu yang diukur melalui LILA mencerminkan cadangan

zat gizi dan kondisi status gizi ibu di masa pra hamil. Kekurangan gizi

sebelum hamil akan berpengaruh terhadap status gizi ibu selama

mengandung, yang membuat kebutuhan gizinya lebih tinggi

dibandingkan ibu yang tidak kekurangan gizi, untuk memenuhi

kebutuhan ibu dan janinnya. Apabila pada saat hamil, ibu mengalami

kurang energi kronis (KEK) akan mengakibatkan terjadinya anemia. Hal

tersebut terbukti dalam penelitian ini, bahwa ukuran LILA ibu hamil rata-

rata 23,23 cm (26,58 ± 3,35), dan sekitar 69% mengalami anemia. Hasil

studi di Bogor menunjukkan bahwa terdapat 24% ibu hamil yang

mengalami KEK, dan ibu hamil KEK berisiko berpeluang menderita

Page 15: Tugas Repro (1)

anemia 2,76 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang normal.

Sedangkan hasil penelitian di Tanzania menunjukkan bahwa rata-rata

ukuran LILA ibu menurun seiring dengan meningkatnya derajat anemia.

Ukuran LILA <25 cm berhubungan dengan kejadian anemia ibu hamil.

Suplementasi tablet besi menjadi suatu pilihan yang tepat untuk

mencukupi kebutuhan besi ibu selama hamil. Akan tetapi, pada

penelitian ini, diantara 188 ibu hamil yang mengkonsumsi tablet besi,

masih terdapat 40,4% yang mengalami anemia, dan ibu hamil yang

mengalami anemia rata-rata hanya mengkonsumsi tablet besi sebanyak

29,89 (∼30) biji. Masih tingginya angka anemia pada ibu hamil sekalipun

telah disuplementasi tablet besi dalam penelitian ini karena jumlah tablet

Fe yang dikonsumsi oleh ibu hamil rata-rata hanya kurang dari 30 biji,

belum dapat memenuhi kebutuhan zat besi ibu, apalagi asupan

makanan yang kaya akan zat besi jumlahnya juga sangat rendah. Studi

lainnya, di Vietnam telah membuktikan bahwa ibu yang memperoleh

suplemen zat besi (60 mg) dan asam folat (400 μg) dapat menaikkan

kadar Hb secara signifikan diantara ibu yang mempunyai usia kehamilan

trimester kedua dan trimester ketiga masing-masing 0,4 dan 0,7 g/dL (p

= 0,0017; p <0,001).

Vitamin C merupakan zat yang dapat meningkatan penyerapan

(enhancer) zat besi dalam tubuh. Dalam penelitian ini konsumsi vitamin

C yang bersumber dari buah (jeruk, pepaya dan jambu) hanya

dikonsumsi 3-6 kali seminggu (kisaran 42-65%) sehingga pencapaian

AKG untuk ibu hamil hanya 37,4%. Studi di Kabupaten Wajo Sulawesi

Selatan memperlihatkan hasil yang sama dengan penelitian ini yaitu

asupan energi (53,3%), protein (56,7%), vitamin A (45,5%), zat besi

(12,2%) dan vitamin C (32,2%). Demikian pula dengan hasil temuan di

Nigeria, menunjukkan bahwa 68% ibu hamil mempunyai asupan vitamin

C yang tidak cukup (<80%).Namua kedua studi tersebut tidak menilai

dampaknya terhadap kadar hemoglobin ibu hamil. Jika asupan vitamin C

rendah, dapat memberikan implikasi terhadap kadar hemoglobin ibu

Page 16: Tugas Repro (1)

hamil, sebagaimana yang diperoleh dari hasil penelitian ini, terlihat

bahwa konsumsi vitamin C yang rendah berhubungan dengan status

hemoglobin ibu hamil (p = 0,004). Studi lainnya membuktikan bahwa

konsumsi makanan sumber non hem dengan suplementasi vitamin C

dapat meningkatkan kadar hemoglobin secara bermakna pada anak

Sekolah Dasar.

Konsumsi vitamin B6 oleh ibu hamil pada penelitian ini hanya

47,64% dari AKG, yang memberikan signifikansi terhadap rendahnya

kadar hemoglobin ibu hamil sekalipun berhubungan secara terbalik

(vitamin B6). Hal ini dapat dijelaskan dengan melihat persentase ibu

hamil yang mengalami anemia lebih banyak terjadi pada ibu yang

mempunyai asupan yang cukup (52,9%). Selain itu, aspek adanya

dinamika interaksi metabolisme asam folat dan vitamin B12 yang lebih

banyak dikonsumsi oleh ibu hamil sebagai bagian dari kelompok vitamin

B kompleks yang kemungkinan dapat menyembunyikan defisiensi

vitamin B6, sebagaimana halnya jika terjadi asupan yang berlebihan dari

asam folat (kadar serum folat tinggi) maka dapat menyembunyikan

(masking) defisiensi vitamin B12 (kadar serum vitamin B12 yang rendah)

dan menunda defisiensi vitamin B12 melalui koreksi terhadap anemia

megaloblastik.Studi lainnya melaporkan bahwa bahwa defisiensi vitamin

B6 jarang terjadi secara tunggal dan sering berhubungan dengan

defisiensi vitamin B kompleks lainnya. Hal tersebut terbukti dari hasil

studi ini, bahwa selain kekurangan asupan vitamin B6, juga terjadi

kekurangan asupan vitamin B1, B2, dan B3 pada ibu hamil di lokasi

penelitian ini. Defisiensi vitamin B6 dapat mengakibatkan anemia

hypochromic microcytic. Studi di Ethopia menemukan bahwa ibu hamil

yang mengunjungi klinik ante natal, menunjukkan kadar serum vitamin

B6 pada umumnya rendah, dan berdampak terhadap terjadinya anemia

sedang pada ibu hamil.

Kesimpulan

Page 17: Tugas Repro (1)

Pola konsumsi ibu hamil berhubungan dengan rendahnya kadar

hemoglobin ibu hamil di daerah penelitian. Disamping itu, konsumsi

tablet besi dan juga status gizi ibu hamil. Upaya peningkatan konsumsi

ibu hamil harus terus dilakukan dengan menggunakan sumber bahan

pangan lokal seperti ikan, telur, sayuran hijau (bayam, kangkung, dan

daun kelor), pepaya, pisang, jeruk, dan tomat masak. Selain itu,

perhatian juga harus diberikan kepada status gizi ibu hamil dan

konsumsi tablet besi sesuai dengan program yang ada di lapangan.

Questions to assist with the critical appraisal of an observational study eg

cohort, case-control, cross-sectional. (Type IV evidence) Sources used: Critical

Appraisal Skills Programme (CASP, Anglia and Oxford RHA) questions and Polgar

A, Thomas SA. Chapter 22. Critical evaluation of published research in Introduction

to research in the health sciences. 3rd edition. Melbourne: Churchill Livingstone,

1995; Undertaking systematic reviews of research on effectiveness. University of

York: NHS Centre for Reviews & Dissemination, 2001; Weightman AL, Barker, JM,

Lancaster J. Health Evidence Bulletins Wales Project Methodology 3. Cardiff:

UWCM, 2000.

Paper citation:

A/ What is this paper about?

Page 18: Tugas Repro (1)

1. Is the study relevant

to the needs of the

Project?

Iya , penelitian yang dilakukan sesuai dengan kasus yang

didapat. (halaman 31)

2. Does the paper

address a clearly

focused issue?

Dalam penelitian tersebut sudah jelas apa yang akan dilakukan

(hal 31, hal 32)

in terms of …

-The population studied?

seluruh ibu hamil yang ada di wilayahkerja Puskesmas Barandasi

Kecamatan Lau dan Puskesmas Carangki Kecamatan Tanralili

(hal 32)

- (case-control study only)

Is the case definition

explicit and confirmed?

Cant tell

-The outcomes

considered?

Cant tell

-Are the aims of the

investigation clearly

stated?

Cant tell

3. Is the choice of study

method appropriate?

Metode penelitian yang digunakan adalah observational dengan

menggunakan disain cross sectional study.(hal 32)

4. Is the population

studied appropriate?

Populasi diambil hanya sebagai sampel, yang dipilih secara

proportional stratified random sampling yang telah memenuhi

kriteria inklusi (hal 32)

-(cohort study) Was an

appropriate control group

used – ie were groups

comparable on important

Tidak hanya faktor indonesia sebagai negara berkembang yang

memilikki angka kejadian tertinggi (hal 31)

Page 19: Tugas Repro (1)

confounding factors?

-(case-control study) Were

the controls randomly

selected from the same

population as the cases?

Hanya mengambil sampel ibu dengan kehamilan (hal 32)

5. Is confounding and

bias considered?

Cant tell

6. (Cohort study) Was

follow up for long

enough?

Hanya pada saat kehamilan itu saja. (hal 32)

7. Are tables/graphs

adequately labelled and

uderstandable ?

Yes, tabeldan grafik terdapat penjelasan yng baik mengenai isi

dari tabel dan grafik. Terdapat judul dan pejelasan isi tabel

seperti halaman 33-34

8. Are you confident with

the authors choice and use

of statistical methods, if

employed?

Yes, karena pemilihan statistik yang digunaka sesuai dega tipe

penelitian dan hasilnya bisa diaggap valid

9. What are the results of

this piece of research?

Please note to avoid

duplication with audit

forms this section will not

be clompleted

Yes, gambaran dari pola konsumsi ibu hamil dengan redahnya

kadar hemoglobin darah, perbandingan konsumsi tablet besi dan

status gizi ibu hamil, dan upaya peningkatan konsumsi ibu hamil

10. Can the results be

applied to the local

situation?

Yes,

Page 20: Tugas Repro (1)

Consider differences

between the local and

study populations (eg

cultural, geographical,

ethical) which could affect

the relevance of the study.

11. Were all important

outcomes/results

considered?

Yes,

12. Is any cost-information

provided?

Yes,

13. Accept for further use

as Type IV evidence?

Yes,