refer at

19
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rongga mulut merupakan tempat awal masuknya makanan dan rasa makanan ditentukan oleh rasa pengecap, yaitu reseptor indera rasa pengecap pada rongga mulut terutama pada lidah. Rasa makanan juga ditentukan oleh persepsi individu terhadap makanan tersebut. Nutfti merupakan salah satu kebutuhanndasar manusia setiap hari yang dipakai sebagai energi tubuh. Pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh tergantung oleh nafsu makan yang dipengaruhi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer. Pada sistem saraf pusat dipengaruhi beberapa hal antara lain memori terhadap makanan, sedangkan pada system saraf perifer ditentukan oleh reseptor indera rasa pengecap.( Jenny Sunariani.2009) Lidah adalah salah satu dari panca indera yang berfungsi sebagai alat pengecap (Mark H. Swartz 1995, Anis 2009, Don W 2002). Pengecap rasa pada lidah disebut dengan taste buds. Taste buds mengandung pori-pori atau dikenal sebagai taste pore yang mengandung mikrovili dan membawa sel gustatoris yang akan distimuli oleh

Upload: anna-diana

Post on 13-Apr-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tfrrtyrty

TRANSCRIPT

Page 1: Refer At

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rongga mulut merupakan tempat awal masuknya makanan dan rasa makanan ditentukan

oleh rasa pengecap, yaitu reseptor indera rasa pengecap pada rongga mulut terutama pada lidah.

Rasa makanan juga ditentukan oleh persepsi individu terhadap makanan tersebut. Nutfti

merupakan salah satu kebutuhanndasar manusia setiap hari yang dipakai sebagai energi tubuh.

Pemenuhan kebutuhan nutrisi tubuh tergantung oleh nafsu makan yang dipengaruhi sistem saraf

pusat dan sistem saraf perifer. Pada sistem saraf pusat dipengaruhi beberapa hal antara lain

memori terhadap makanan, sedangkan pada system saraf perifer ditentukan oleh reseptor indera

rasa pengecap.( Jenny Sunariani.2009)

Lidah adalah salah satu dari panca indera yang berfungsi sebagai alat pengecap (Mark H.

Swartz 1995, Anis 2009, Don W 2002). Pengecap rasa pada lidah disebut dengan taste buds.

Taste buds mengandung pori-pori atau dikenal sebagai taste pore yang mengandung mikrovili

dan membawa sel gustatoris yang akan distimuli oleh berbagai cairan kimiawi. Mikrovili

merupakan reseptor permukaan bagi rasa. Serabut nervus sensorik dari taste buds pada bagian

anterior lidah menghantarkan impuls ke batang otak melalui chorda tympani (cabang dari nervus

facialis). Bagian posterior lidah menghantar impuls ke batang otak melalui nervus glossopharyng

sedangkan taste buds pada pharynx dan epiglottis diinervasi oleh nervus vagus untuk

menginterpretasikan rasa (M.Dhio fandra.2014).

Page 2: Refer At

Perubahan warna, penebalan atau penipisan bagian tertentu dari lidah menunjukkan

adanya kelainan atau gangguan pada organ tertentu dalam tubuh. Jika dilihat dan segi bentuk,

maka ujung lidah merupakan cerminan keadaan di tubuh bagian atas. Bagian tengah dan pangkal

lidah sebagai refleksi tubuh bagian yang lebih di bawahnya. Oleh sebab itu, perubahan yang

terjadi pada ujung lidah pada umumnya menunjukkan adanya gangguan pada organ tubuh bagian

atas, terutama di daerah dada. Makin ke belakang, pada pangkal lidah menandakan adanya

gangguan pada organ.Pengecapan terutama merpakan fungsi dari taste buds yang terdapat di

dalam mulut, tetapi pengalaman juga menyatakan bahwa indra penghidu sangat berperan pada

persepsi pengecapan. Selain itu, tektur makanan, seperti yang di deteksi oleh indra pengecap

taktil di rongga mulut, dan adanya zat di dalam makanan seperti merica, yang merangsang ujung-

ujung saraf nyeri, akan sangat mengubah pengalaman dalam pengecapan. Makna penting

pengecapan terletak pada kenyataan bahwa pengecapan memungkinkan manusia memilih

makanan sesuai dengan keinginannya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan metabolic di

jaringan tubuh terhadap zat-zat tertentu.(Guyton & Hall 2007).

Page 3: Refer At

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi Lidah

Lidah adalah salah satu dari panca indera yang befungsi sebagai alat pengecap. Lidah

terletak didasar mulut dan melekat pada tulang hioid. Lidah berwarna merah dan permukaannnya

tidak rata. Korpus lidah mengandung otot intrinsik dan ekstrinsik dan merupakan otot terkuat

didalam tubuh (MarkH. Swartz 1995, Irianto 2012, Greenberg MS 1992). Otot intrinsik

berfungsi untuk melakukan semua gerakan lidah, otot ekstrinsik berfungsi mengaitkan lidah pada

bagian-bagian sekitarnya serta membantu melakukan gerakan menekan makanan pada langit-

langit dan gigi,kemudian mendorongnya masuk ke faring. Pada permukaan atas atau dorsal lidah

terdapat alur berbentuk “V”yaitu sulkus terminalis, ujung “V”nya mengarah ke posterior. Sulkus

ini membagi lidah menjadi bagian anterior dan bagian posterior. Sebagian besar lidah terdiri atas

serat serat otot rangka diliputi lendir dan kelenjar. Serat otot lidah yang intrinsik, yaitu yang

terdapat didalam lidah dan ekstrinsik yaitu yang lainnya yang berorigo diluar terutama pada

mandibula, tulang hioid, dan berinsersi pada lidah. Diantara serat-serat otot, terdapat kelenjar.

Kelenjar utama tersebut bersifat seperti mukosa terdapat pada pangkal lidah, dengan saluran

keluar bermuara di belakang sulkus terminalis. Kelenjar serosa terletak pada badan lidah, dengan

saluran keluar bermuara di depan sulkus, sedangkan asini campur terletak di ujung lidah, dengan

salurannya bermuara pada permukaan bawah lidah. Membran mukosa pada permukaan bawah

lidah sifatnya licin dan di bawahnya terdapat tunika submukosa. Pada permukaan atas terlihat

banyak tonjolan-tonjolan kecil disebut papila lidah Tonjolan-tonjolankecil pada permukaan lidah

Page 4: Refer At

(papilla) terdapat sel-sel reseptor (tunas pengecap). Terdapat lebih dari 10.000 tunas pengecap

pada lidah manusia, selsel ini tumbuh seminggu setelah itu digantikan oleh sel-sel yang baru.

Sel-sel inilah yang bisa membedakan rasa manis asam, pahit, dan asin. (M.Dhio fandra.2014).

Sel reseptor pengecap adalah sel epitel termodifikasi dengan banyak lipatan permukaan

atau mikrovili, sedikit menonjol melalui poripori pengecap untuk meningkatkan luas permukaan

sel yang terpajan dalam mulut. Membran plasma mikrovili mengandung reseptor yang berikatan

secara selektif dengan molekul zat kimia. Hanya zat kimia dalam larutan atau zat padat yang

telah larut dalam air liur yang dapatberikatan dengan sel reseptor.( Jenny Sunariani, Yuliati,

Bestari Aflah.2007)

Otot Ekstrinsik dan Intrinsik Lidah (M.Dhio fandra.2014).

B. Taste buds

Taste buds merupakan sel epitel yang telah dimodifikasi, beberapa diantaranya disebut

sebagai sel sustentakular dan lainnya disebut sebagai sel reseptor. Sel-sel reseptor ini terus-

Page 5: Refer At

menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel-sel epitel di sekitarnya dengan waktu

paruh sekitar sepuluh hari (M.Dhio fandra.2014).

Taste buds terdapat tiga jenis sel epitel: 1) Sel penyokong atau sel sustentakular, terletak

terutama di bagian perifer taste buds; 2) Sel pengecap neuroepitel yang biasanya hanya

berjumlah 10 sampai 14 sel pada tiap taste buds; 3) Sel basal letaknya di perifer dekat lamina

basal, dianggap sebagai sel induk (stem) sel jenis lainnya. Pergantian sel di dalam taste buds

berlangsung relatif cepat, masa hidup pada umumnya 10 hari, dan sel sustentakular mungkin

merupakan suatu tahap perantara dalam perkembangan diferensiasi sel sensorik. Rangsang

kimiawi sampai pada sel sensoris dan diteruskan oleh neurotransmiter ke ujung akhir saraf yang

berbentuk putik dan terletak diantara sel-sel. Akhir – akhir ini telah dapat diperlihatkan bahwa

satu kuncup kecap (satu papilla) dapat merasakan keempat macam rasa dasar; tentunya tak ada

perbedaan struktural yang ditemukan untuk menjelaskan perbedaan dalam rasa dasar tersebut.

Saraf dari taste buds yang letaknya pada dua pertiga bagian depan lidah berjalan di dalam chorda

thympani, cabang saraf fasialis; sedangkan dari taste buds pada sepertiga bagian belakang lidah

berjalan dalam saraf glosofaringues yang membawa rasa kecap dari epiglottis dan faring bawah

berjalan dalam saraf vagus. (M.Dhio fandra.2014).

Page 6: Refer At

Taste buds pada (M.Dhio fandra.2014).

Lokasi taste bud ditemukan pada tiga tipe papilla lidah, yakni sebagai berikut :

1. Sebagian besar taste bud terletak di dinding saluran yang mengelilingi papilla

sirkumvalata, yang berbentuk huruf V di permukaan posterior.

2. Sejumlah taste bud terletak pada papilla fungiformis di atas permukaan anterior lidah.

3. Sejumlah lainnya terletak pada papila foliata yang terdapat di lipatan-lipatan

sepanjang permukaan lateral lidah. Taste bud tambahan terletak pada palatum dan

beberapa diantaranya ditemukan pada pilar tonsilar,epiglottis, dan bahkan di

esophagus bagian proksimal.(guyton & Hall 2007)

Page 7: Refer At

C. Fisiologi pengecapan

Pengecapan diperankan oleh kuncup kecap (taste bud) yang terletak pada papil-papil

lidah. Papil yang mengandung kuncup kecap ini yaitu papil sirkumvalata dan papil fungiformis.

Papil sirkumvalata terletak pada pangkal lidah, dan membentuk susunan seperti huruf V.

Sedangakn, papil fungsiformis terletak pada bagian ujung anterior lidah. Selain itu, kuncup

kecap ini juga terdapat pada palatum, tonsila, epiglotis, dan esofagus proksimal. Kuncup kecap

ini mengandung sel kecap dan sel sustentakular. Sel kecap tersebut beregenerasi setiap 10 hari,

digantikan oleh sel sustentakular yang menjadi sel kecap. Pada usia di atas 45 tahun, terjadi

degenerasi kuncup kecap sehingga terjadi penurunan dari kemampuan mengecap. Pengecap

merupakan fungsi utama taste buds dalam rongga mulut, namun indera pembau juga sangat

berperan pada persepsi pengecap. Selain itu, tekstur makanan seperti yang dideteksi oleh indera

pengecap taktil dari rongga mulut dan keberadaan elemen dalam makanan seperti merica, yang

merangsang ujung saraf nyeri, juga berperan pada pengecap. Makna penting dari indera

pengecap adalah bahwa fungsi pengecap memungkinkan manusia memilih makanan sesuai

dengan keinginannnya dan mungkin juga sesuai dengan kebutuhan jaringan akan substansi

nutrisi tertentu (Diah Savitri, 1997). Indera pengecap kurang lebih terdiri dari 50 sel epitel yang

termodifikasi, beberapa di antaranya disebut sel sustentakular dan lainnya disebut sel pengecap.

Sel pengecap terus menerus digantikan melalui pembelahan mitosis dari sel disekitarnya,

sehingga beberapa di antaranya adalah sel muda dan lainnya adalah sel matang yang terletak ke

arah bagian tengah indera dan akan segera terurai dan larut ( Elisabet Lana A.K.2012).

Page 8: Refer At

Terdapat 4 tipe rasa dasar pada lidah yaitu asam, asin, manis, dan pahit. Seluruh rasa ini

dapat dirasakan oleh seluruh permukaan lidah. Rasa manis dan rasa asin dirasakan pada ujung

lidah, asam pada samping lidah dan pahit pada daerah sekitar papilla sirkumvalata. Ke empat

rasa ini dikenal dengan istilah sensasi rasa primer (Don W 2002). Selain itu, ada rasa kelima

yang telah teridentifikasi yakni umami yang dominan ditemukan pada glutamate (M.Dhio

fandra.2014).

Indera pengecap yang terdapat di lidah memiliki 4 modalitet rasa, yaitu:

a. Rasa Manis

Gula atau pemanis buatan tidak langsung masuk sel rasa, tetapi memicu dulu perubahan

di dalam sel. Senyawa tersebut akan terikat reseptor pada permukaan sel rasa yang digandeng

dengan molekul Gprotein. Dinamakan G-protein karena untuk aktivitasnya protein ini diatur oleh

Guanin Trifosfat (Irianto 2012). Beberapa jenis zat kimia yang menyebabkan rasa ini meliputi

gula, glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen,

dan garam anorganik dari timah hitam dan berilium. Hampir semua zat yang menyebabkan rasa

manis merupakan zat kimia organik, satu-satunya zat anorganik yang menimbulkan rasa manis

merupakan garam-garam tertentu dari timah hitam dan beryllium. (M.Dhio fandra.2014).

b. Rasa Asam

Ion hidrogen dalam larutan dapat menyebabkan sensasi rasa asam. Ion ini bereaksi

terhadap sel rasa dalam tiga cara yaitu, dapat masuk ke dalam sel secara langsung, memblokir

kanal ion kalium pada mikrovili, dan mengikat kanal bukaan di mikrovili, sehingga ion-ion

positif dapat masuk dalam sel rasa. Muatan positif ini akan berakumulasi dan mendorong

Page 9: Refer At

terjadinya depolarisasi yang dapat melepaskan neurotransmiter dan menyalurkan sinyal ke otak

(M.Dhio fandra.2014).

c. Rasa Asin

Garam dapur atau Natrium Klorida (NaCl) adalah satu contoh dari garam yang dapat

menimbulkan sensasi rasa asin. Ion natrium masuk melalui kanal ion pada mikrovili bagian

apikal, atau lewat kanal pada basolateral (sisi) sel rasa, hal inilah yang akan membangunkan sel

rasa tersebut (Irianto 2012). Kualitas rasa asin sedikit berbeda dari satu garam dengan garam

lainnya karena beberapa jenis garam juga mengeluarkan rasa lain di samping rasa. (M.Dhio

fandra.2014).

d. Rasa Pahit

Seperti rasa manis, rasa pahit tidak disebabkan suatu jenis agen kimia. Pembagian kelas

zat yang sering menyebabkan rasa pahit adalah zat organik rantai panjang yang berisi nitrogen

dan alkaloid yang terdiri dari banyak obat yang digunakan dalam kedokteran seperti kuinin,

kafein, strikmin, dan nikotin (Irianto 2012), misalnya kuinin, zat ini bereaksi melalui G-protein

bersama reseptor dan second messenger. Namun, hanya second messenger yang mampu

mendorong pelepasan ion kalsium dari retikulum endoplasma. Depolarisasi pun terjadi akibat

terakumulasinya ion kalsium, dan terjadi juga pelepasan neurotransmitter. (M.Dhio

fandra.2014).

e. Rasa Umami

Umami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “Meaty” atau “Savory” (enak, sedap, lezat). Rasa

umami ditimbulkan oleh glutamat, yaitu asam amino yang banyak terdapat pada protein daging

dan ikan. Zat ini bereaksi melalui G-protein bersama reseptor atau second messenger. Namun,

Page 10: Refer At

belum diketahui tahapan antara second messenger dan pelepasan neurotransmiter (M.Dhio

fandra.2014).

Letak reseptor rasa pada lidah (M.Dhio fandra.2014).

D. Ambang Batas pengecapan

Ambang batas untuk merangsang rasa asam oleh asam hidroklorida rata-rata 0,0009 N,

untuk merangsang rasa asin oleh natrium klorida 0,01 M, untuk rasa manis oleh sukrosa 0,01 M,

dan untuk rasa pahit oleh kuinin 0,000008 M. kepekaan terhadap pahit lebih kuat dibandingkan

yang lain, karena sensasi ini memberikan fungsi perlindungan untuk melawan berbagai toksin

berbahaya yang terdapat dalam makanan.( guyton & Hall 2007).

Page 11: Refer At

E. Jaras pengecapan

Sinyal pengecapan diteruskan ke sistem saraf pusat melalui tiga jalur berbeda, yaitu:

1.pertiga anterior lidah dipersarafi oleh saraf fasialis, yang awalnya melewati saraf

lingualis, menuju korda timpani, lalu ke saraf fasialis.

2.Satu pertiga posterior lidah dipersarafi oleh saraf glosofaringeus.

3.Epiglotis, tonsila, proksimal esofagus dipersarafi oleh saraf vagus.

Ketiga jaras tersebut kemudian bersinaps di nukleus traktus solitarius dan diproyeksikan

oleh sel saraf orde kedua. Kemudian, sel saraf ini menuju nukleus talamus bagian ventral

posterior medial dan bersinaps dengan sel saraf orde ketiga. Sel saraf tersebut kemudian menuju

korteks serebral, yaitu pada area insular opercular yang terletak pada bagian bawah girus

postsentralis pada korteks parietalis serebral. Selain ke talamus, beberapa jaras saraf ini menuju

sistem limbik dan hipotalamus.Sedangkan, jaras untuk refleks terhadap pengecapan, seperti

sekresi saliva selama ingesti makanan, diperankan oleh jaras saraf yang menuju nukleus

salivatorius superior dan inferior setelah melewati nukleus traktus solitaries. ( Elisabet Lana

A.K.2012).

Page 12: Refer At

F. Faktor yang Mempengaruhi Sensitivitas Indera Pengecap

Faktor faktor yang mempengaruhi penurunan sensitivitas pengecap antara lain:

a. Usia

Usia mempengaruhi sensitivitas reseptor perasa (Evelyn 2001). Penurunan sensitivitas indera

pengecap merupakan masalah psikologis yang biasa terjadi pada orang dengan usia tua. Seiring

bertambahnya usia terjadi penurunan jumlah papilla sirkumvalata dan penurunan fungsi

transmisi pada taste buds (M.Dhio fandra.2014).

b. Suhu makanan

Sensitivitas pada taste buds pada indera pengecap dapat dipengaruhi oleh suhu makanan dan

minuman yang kurang 20o C maupun lebih dari 30o C. Suhu yang terlalu panas akan merusak

Page 13: Refer At

sel sel taste buds (Guyton 2001), demikian pula suhu yang terlalu dingin dapat membuat

sensitivitas lidah berkurang, menyebabkan cedera atau bahkan kematian sel. Keadaan tersebut

cenderung berlangsung cepat karena sel yang rusak tersebut diperbaiki (M.Dhio fandra.2014).

c. Penyakit

Perawatan dan terapi pada penyakit kronis memerlukan waktu yang cukup lama. Obat-obatan

tersebut memiliki efek samping dapat menyebabkan penurunan senisitivitas indera pengecap

(Evelyn 2001). Efek samping obat tersebut dapat mempengaruhi penurunan sensitivitas indera

pengecap, seperti amphetamin dapat menurunkan sensitivitas rasa asin dan manis, anestesia

seperti lidokain dapat menyebabkan berkurangnya sensitivitas rasa asin dan manis, begitu juga

penggunaan insulin untuk penderita diabetes yang berkepanjangan (M.Dhio fandra.2014).

d. Obat-obatan

Pada penyakit kencing manis dan ginjal serta radiasi dapat pula menyebabkan xerostomia.

Xerostomia adalah keadaan dimana mulut kering akibat produksi kelenjar saliva berkurang

(Guyton 2001). Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh ganggguan pada pusat saliva atau saraf

pembawa rangsang . Dengan berkurangnya produksi saliva makan sel-sel pengecap mengalami

kesulitan dalam menerima rangsang (M.Dhio fandra.2014).