pie kelompok 4.docx

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan istilah permintaan dan penawaran. Ketika dua orang atau lebih sedang berbincang-bincang dalam menentukan harga pas pada suatu barang, maka secara otomatis pastinya permintaan dan penawaran telah terjadi diantara mereka. Dengan adanya permintaan dan penawaran maka dengan sendirinya mekanisme pasar akan terwujud sehingga harga pasar dapat ditentukan. Harga akhir dari suatu barang yang tercapai dari kegiatan tawar-menawar serta minta-meminta antara penjual dan pembeli dinamakan harga keseimbangan (equilibrium price). Akan tetapi, permintaan, penawaran serta harga yang mungkin muncul tidaklah menetap, ia bisa saja mengalami perubahan atau pergeseran nilai yang ditimbulkan oleh mekanisme pasar dan beberapa faktor internal ataupun eksternal. Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga. Apa yang terjadi pada keseimbangan harga apabila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva 1

Upload: efifta-pratama-ananda

Post on 23-Nov-2015

50 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali menemukan istilah permintaan dan penawaran. Ketika dua orang atau lebih sedang berbincang-bincang dalam menentukan harga pas pada suatu barang, maka secara otomatis pastinya permintaan dan penawaran telah terjadi diantara mereka.Dengan adanya permintaan dan penawaran maka dengan sendirinya mekanisme pasar akan terwujud sehingga harga pasar dapat ditentukan. Harga akhir dari suatu barang yang tercapai dari kegiatan tawar-menawar serta minta-meminta antara penjual dan pembeli dinamakan harga keseimbangan (equilibrium price).Akan tetapi, permintaan, penawaran serta harga yang mungkin muncul tidaklah menetap, ia bisa saja mengalami perubahan atau pergeseran nilai yang ditimbulkan oleh mekanisme pasar dan beberapa faktor internal ataupun eksternal.Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran jika ada perubahan harga. Apa yang terjadi pada keseimbangan harga apabila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva berubah dan seberapa besar pengaruhnya.Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan permintaandan penawaran terhadap perubahan harga. Sedangkan elastisitas permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan elastisitas demand ?2. Apasaja jenis-jenis elastisitas demand ?3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas demand ?4. Bagaimana cara pengukuran elastisitas demand ?1.3 Tujuan1. Memahami yang dimaksud dengan elastisitas demand.2. Memahami jenis-jenis elastisitas demand.3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas demand.4. Memahami cara pengukuran elastisitas demand.1.4 Manfaat Penulisana. Manfaat bagi penulisMenambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis mengenai teori elastisitas demand, mulai dari definisi, jenis-jenis, faktor-faktor yang mempengaruhi dan cara pengukuran elastisitas demand.b. Manfaat bagi pembacaMakalah ini merupakan salah satu literatur bagi pembaca sebagai pengantar dalam memahami ilmu ekonomi khususnya teori elastisitas demand.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Elastisitas Demand2.1.1 ElastisitasKata elastisitas atau dalam bahasa asingnya elasticity dapat diartikan sebagai kekenyalan, kelenturan, dan keluwesan. Elastisitas mengukurseberapa besar perubahan jumlah permintaan dan penawaran yang terjadi akibat perubahan harga. Untuk menghitung sejauh mana permintaan bereaksi terhadap perubahan harga, digunakan konsep elastisitas. Elastisitas penting artinya bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan yang paling tepat. Tepat tidaknya kebijakan penentuan suatu barang atau jasa sangat memerlukan pemahaman konsep elastisitas.Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan atau respon dari jumlah barang yang diminta atau ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variabel lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.2.1.2 PermintaanPermintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai tingkat harga selam periode tertentu (Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, 2002). Permintaan (demand) diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang diminta oleh seseorang atau konsumen pada waktu tertentu pada berbagai tingkat harga. Permintaan dapat diartikan berbagai jumlah barang tingkat harga pada periode tertentu. Pada sistem ekonomi pasar, keputusan alokasi sumber daya didasarkan pada interaksi antara permintaan dan penawaran. Teori permintaan menjelaskan hubungan antara jumlah barang yang diminta dengan harga dan patuh pada hukum permintaan.Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Hukum permintaan menurut Samuelson dan Nordhaus (2001) menjelaskan apabila harga suatu barang naik maka jumlah barang yang diminta oleh konsumen akun turun, ceteris paribus. Sebaliknya, bila harga turun maka jumlah yang akan diminta akan meningkat.Sesuai dengan hukum permintaan tersebut, permintaan akan bertambah. Besarnya pertambahan itu berbeda dari satu keadaan ke satu keadaan yang lain dan dari satu barang ke barang lainnya. Pertambahan permintaan mungkin jauh melebihi satu persen. Apabila perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar terhadap jumlah barang yang diminta maka dikatakan bahwa permintaan barang tersebut bersifat sangat responsif terhadap perubahan harga, atau permintaannya adalah elastis.

2.1.3 Elastisitas DemandDalam analisis ekonomi, secara teori maupun dalam praktek sehari-hari, responsif permintaan terhadap perubahan harga penting untuk diketahui. Oleh sebab itu perlu dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini dinamakan elastisitas permintaan (demand).Elastisitas permintaan ditunjukkan dengan rasio persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga. Sebagai contoh, koefisien elastisitas telepon genggam adalah 4, artinya setiap penurunan atau kenaikkan harga telepon genggamsebesar 1 persen akan menyebabkan jumlah telpon genggam yang diminta akan meningkat atau menurun sebesar 4 persen. Jadi perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada jumlah yang diminta.Elastisitas permintaan mengukur perubahan relatif dalam jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya (ceteris paribus). Elastisitas permintaan perlu dibedakan kepada tiga konsep yaitu: elastisitas permintaan karena harga (price elasticity of demand), elastisitas permintaan karena pendapatan (income elasticity of demand), dan elastisitas permintaan karena harga silang (cross price elasticity of demand). (Pindyck dan Rubinfeld, 2007).Terkait dengan permintaan, kita jumpai beberapa jenis elastisitas, antara lain:a. Price elasticity of demand (elastisitas harga)Elastisitas harga permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor yang mempengaruhi.b. Cross elasticity of demand (elastisitas silang)Elastisitas silang mengukur persentase perubahan permintaan suatu barang sebagai akibat perubahan harga barang lain sebesar satu persen. Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi.c. Income elasticity of demand (elastisitas pendapatan)Elastisitas pendapatan adalah suatu perubahan (peningkatan atau penurunan) pendapatan konsumen yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, dengan mengukur besarnya pengaruh perubahan tersebut.

2.2 Jenis Elastisitas Demand2.2.1 Elastisitas Harga (Price Elasticity of Demand)Koefisien elastisitas harga permintaan (p) mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang diminta per unit waktu karena adanya persentase perubahan harga tertentu dari komoditi itu. Karena hubungan antara harga dan jumlah adalah terbalik, maka koefisien elastis harga permintaan bertanda negatif. Oleh karena itu, untuk menghindarkan angka dari negatif, maka tanda minus seringkali dimasukkan ke dalam rumus p. Apabila Q mewakili perubahan jumlah komoditi yang diminta karena adanya perubahan harga tertentu dari komoditi itu (P), maka diperoleh:

p = = Keterangan :p: Elastisitas Harga PermintaanQ: Perubahan jumlah barang yang di minta Q: Jumlah barang yang di mintaP: Perubahan HargaP: Harga

Permintaan disebut elastis jika e > 1, inelastis jika e < 1, dan elastis uniter jika e = 1, merupakan angka yang menggambarkan seberapa besar perubahan jumlah barang yang diminta bila dibandingkan dengan perubahan harga. Semakin besar nilai p, maka akan semakin elastis permintaannya, sebab perubahan permintaan jauh lebih besar dibanding dengan perubahan harga. Nilai elastisitas harga permintaan tersebut bergerak dari nol sampai tak berhingga atau 0 - dengan uraian sebagai berikut :1. Jika p = 0 maka perubahan harga tidak mengubah jumlah barang yang diminta. Bentuk kurva // (sejajar) sumbu Y, yang artinya permintaan tidak elastis sempurna atau inelastis sempurna.

Gambar 2.1 Inelastis Sempurna2. Jika p = maka pada tingkat harga sama, jumlah barang yang diminta berubah-ubah. Bentuk kurva // (sejajar) sumbu X, yang berarti permintaan elastissempurna.

Gambar 2.2 Elastis Sempurna3. Jika p = 1 disebut elastisitas uniter. Menunjukkan adanya perubahan jumlah barang yang diminta sebanding dengan perubahan harga.

Gambar 2.3 Elastisitas Uniter4. Jika p< 1 disebut permintaan inelastis. Terjadi jika terdapat perubahan jumlah barang yang diminta sedikit terpengaruh oleh perubahan harga.

Gambar 2.4 Inelastis5. Jika p> 1 disebut permintaan elastis. Terjadi karena adanya perubahan harga barang sehingga perubahan permintaan yang besar.

Gambar 2.5 Elastis

Tabel 2.1 Terminologi untuk Nilai ElastisitasNilai ElastisitasTerminologi Nilai Elastisitas

p> 1Elastis (elastic)

p< 1Inelastis (inelastic)

p= 1Uniti (unitary elasticity)

p= 0Inelastis sempurna (perfect inelastic)

p= Elastis sempurna (perfect elastic)

Sumber : Sadono, Sukirno (2009)

Tabel 2.2 Interpretasi Elastisitas Harga

Sumber : Sadono, Sukirno (2009)

Untuk barang industri yang tahan lama (misalnya mobil, komputer dan barang elektronik lainnya) umumnya permintaannya adalah elastis, sedangkan untuk barang yang tidak tahan lama (umumnya komoditas pertanian) permintaannya adalah inelastis.

6. Gabungan Kurva Elastisitas Harga

Gambar 2.6 Gabungan Kurva Elastistas Harga

Keterangan :

= adanya perubahan permintaan akibat perubahan harga= jumlah permintaan terhadap hargaRumus elastisitas secara umum=

Penjelasan Gambar :1. Inelastis sempurna, dimana peningkatan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan barang. Misalnya teh dengan harga Rp 2.000,00 permintaan barangnya sebesar 25. Setelah mengalami kenaikan Rp 500,00 harga menjadi Rp 2.500,00, jumlah permintaan tetap 25. Berdasarkan gambar diatas, maka atau p= 0.2. Inelastis, dimana terdapat sedikit perubahan jumlah permintaan apabila harga dinaikkan. Misalnya teh dengan harga Rp 2.000,00 permintaan barang sebesar 50, setelah mengalami kenaikan Rp 500,00 menjadi Rp 2.500,00, jumlah permintaan menjadi 35. Berdasarkan gambar diatas, maka .Nilai x atau Q memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai P sehingga hasilnya < 1 atau p < 1.

3. Uniter, apabila harga dinaikkan, maka terdapat perubahan permintaan yang sebanding dengan perubahan harga. Berdasarkan gambar diatas, maka .Nilai y atau Q memiliki nilai yang sama dengan P. Hal ini disebabkan karena sudut pada elastisitas uniter ini sebesar 45. Sehingga hasilnya yaitu 1 atau p = 1.4. Elastis, apabila terdapat perubahan harga, maka jumlah permintaan juga berubah menjadi besar. Berdasarkan gambar diatas, maka .Nilai z atau Q memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan nilai P sehingga hasilnya > 1 atau p > 1.

5. Elastis sempurna, dimana terdapat perubahan jumlah permintaan meskipun tidak terjadi perubahan harga. Misalnya, produk teh dengan harga tetap Rp 2.000,00 mengalami permintaan yang berubah-ubah jumlahnya. Berdasarkan gambar diatas, maka . Nilai A atau Q memiliki hasil yang tak terhingga. Hal ini disebabkan karena perubahan permintaan yang terus menerus berubah walaupun harga tetap, sehingga rumusnya p = .

2.2.2 Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand)Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (m)mengukur persentase perubahan jumlah komoditi yang dibeli per unit waktu (Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam pendapatan konsumen (M/M), maka:m =

Keterangan :m= Elastisitas PendapatanQ= Perubahan jumlah barang yang dimintaQ= Jumlah barang yang dimintaM= Perubahan PendapatanM= Pendapatan

Apabila m negatif, barang tersebut adalah barang bermutu rendah (inferior). Bila m positif, barang tersebut adalah barang normal. Barang normal biasanya menjadi barang mewah bila m > 1, kalau tidak demikian maka barang tersebut adalah barang kebutuhan pokok. Oleh karena itu m untuk suatu barang mungkin sangat bervariasi, tergantung pada tingkat pendapatan konsumen. Maka, barang tertentu mungkin menjadi barang mewah pada tingkat pendapatan yang rendah, barang kebutuhan pokok pada tingkat pendapatan menengah, dan barang bermutu rendah pada tingkat pendapatan yang tinggi. Nilai elastisitas pendapatan sebagai berikut:a. Jika . Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang yang kurang bernilai (inferior). Barang inferior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen semakin meningkat, maka proporsi pengeluaran terhadap barang tersebut semakin menurun.b. Jika .Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang normal atau kebutuhan pokok.Barang normal ini mempunyai sifat apabila pendapatan konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang normal juga meningkat tetapi dengan persentase yang lebih rendah, atau sebaliknya.c. Jika Artinya sifat barang X dimata konsumen adalah barang superior(barang mewah). Barang superior adalah barang yang apabila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan terhadap barang tersebut juga meningkat dengan persentase yang lebih tinggi.

Tabel 2.3 Interpretasi Elastisitas PendapatanNilai Sebutan BarangKenaikan Y MengakibatkanPenurunan Y Mengakibatkan

InferiorQx turunQx Naik

Normal(Keb. Pokok)Qx naik dengan % yang lebih rendahQxTurun dengan % yang lebih rendah

MewahQx naik dengan % yang lebih tinggiQx Turun dengan % yang lebih tinggi

Sumber : Sadono, Sukirno (2009)

2.2.3 Elastisitas Silang (Cross Elasticity of Demand)Perubahan harga salah satu produk dapat mempengaruhi permintaan produk lainnya. Koefisien elastisitas silang dari permintaan komoditi X terhadap komoditi Y (xy)mengukur persentase perubahan jumlah X yang dibeli per unit waktu (Qx/Qx) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam harga Y (Py/Py), maka:

Keterangan:: Elastisitas silangQx: Perubahan Jumlah barang X yang dimintaQx: Jumlah barang X yang dimintaPy: Perubahan Harga barang YPy: Harga barang YJika X dan Y adalah barang substitusi, adalah positif. Sedangkan, jika X dan Y adalah barang komplemen, maka adalah negatif. Bila komoditi-komoditi itu tidak berhubungan (yaitu bila komoditi-komoditi tersebut bebas satu sama lain) maka = 0. Nilai elastisitas silang ini adalah:a. . Artinya peningkatan harga barang Y menyebabkan peningkatan jumlah permintaan barang X yang bersifat subtitusi. Sebagai contoh, peningkatan harga kopi meningkatkan permintaan terhadap teh. Kopi dan tehmerupakan dua barang yang dapat saling menggantikan (barang subtitusi).b. . Artinya peningkatan harga barang Y mengakibatkan turunnya permintaan barang X yang bersifat komplementer.

Tabel2.4 Interpretasi Elastisitas SilangNilai Elastisitas SilangHubungan Antar Barang X dan YKenaikan PY MengakibatkanPenurunan PY Mengakibatkan

SubtitusiQx naikQx turun

KomplementerQx turunQx naik

Keterangan :Qx = Jumlah Permintaan terhadap barang XPy = Harga Barang Y

2.3 Cara Pengukuran Elastisitas Demand2.3.1 Pengukuran Elastisitas DemandElastisitas permintaan adalah derajat kepekaan perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang diminta. Secara matematis, elasitisitas permintaan dapat ditulis sebagai berikut:

Ed = % perubahan jumlah barang yang diminta % perubahan harga barang tersebut atau

Ed = Q/Q = Q X P P / P P Q

Keterangan :Ed= Elastisitas permintaan Q = Besarnya perubahan jumlah barang yang diminta P = Besarnya perubahan jumlah harga yang dimintaP = Harga awalQ = Jumlah barang awal

Dengan mengacu pada hukum permintaan, dimana hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta adalah negatif, maka besarnya koefisien elastisitas permintaan Ed adalah negatif. Untuk mengabaikan tanda negatif tersebut, elastisitas harga dianggap positif dengan menambahkan nilai mutlak pada formula elastisitas tersebut atau dikalikan dengan -1.Berikut ini adalah contoh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta untuk beberapa komoditi.

KomoditiSatuan KuantitasHarga Awal (Rp)Harga Baru (Rp)Kuantitas AwalKuantitas Baru

Minyak SayurLiter4.5005.500500.000460.000

Susu bayiKaleng42.00043.00010.0009.700

HandphoneUnit1.000.0001.001.000800798

Dengan menggunakan rumus elastisitas di atas maka dapat diperoleh elastisitas permintaan untuk masing-masing komoditi. Langkah-langkah menghitung elastisitas permintaan dari komoditi minyak sayur adalah sebagai berikut:Keterangan : Q (perubahan jumlah barang) = 40.000 P (perubahan harga) = 1.000P (harga awal) = 4.500Q (kuantitas awal)= 500.000Maka :Ed = 40.000 x 4.500= 0,36 1.000 500.000Sehingga diperoleh Ed = 0,36Dapat dikatakan bahwa apabila terjadi kenaikan harga sebesar 1% maka akan terjadi penurunan jumlah permintaan barang sebesar 0,36%.2.3.2PengukuranElastisitas Titik dan Elastisitas BusurElastisitas dapat diukur sebagai elastisitas titik (point elastisity) dan elastisitas busur (arc elastisity). Elastisitas rata-rata pada suatu kisaran (range) tertentu dari sebuah fungsi.a. Elastisitas TitikElastisitas titik mengukur elastisitas pada suatu titik tertentu, bila perubahan harga yang terjadi kecil sekali mendekati nol.

Gambar 2.7 Elastisitas TitikRumus Elastisitas titik :Ed = Q/ Q = Q . PP/ P P . QKeterangan :Ed= Elastisitas titik Q = Besarnya perubahan jumlah barang yang diminta P = Besarnya perubahan jumlah harga yang dimintaP = Harga awalQ = Jumlah barang awal

b. Elastisitas BusurMengukur elastisitas permintaan antara dua titik. Elastisitas busur digunakan apabila perubahan harga dianggap cukup berarti atau besar.

Gambar 2.8 Elastisitas BusurRumus Elastisitas Busur :Ed = Q/ (Q1 + Q2) = Q x (P2 + P1) / 2P/ (P1 + P2) P (Q2 + Q1) / 2

Keterangan:Ed= Elatisitas busurQ= Perubahan jumlah permintaanP= Perubahan harga barangP1 = Harga mula-mulaP2 = Harga barang yang berubahQ1= Jumlah permintaan mula-mulaQ2 = Jumlah permintaan barang yang berubah

2.3.3 PengukuranElastisitas Pendapatan Koefisien elastisitas pendapatan dari permintaan (m) mengukur perubahan komoditi yang dibeli per unit waktu (Q/Q) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam pendapatan konsumen (M/M).Rumus elastisitas pendapatan dari permintaan :

m = x Keterangan :m= Elastisitas pendapatanQ= Perubahan jumlah barang yang dimintaQ= Jumlah barang yang dimintaM= Perubahan PendapatanM= Pendapatan

Apabila mnegatif, barang tersebut adalah barang bermutu rendah (inferior). Bila mpositif, barang tersebut normal. Barang normal biasanya menjadi barang mewah apabila m> 1, kalau tidak demikian maka barang tersebut adalah barang kebutuhan pokok. Oleh karena itu, muntuk suatu barang mewah pada tingkat pendapatan yang rendah barang kebutuhan pokok pada tingkat pendapatan menengah dan barang bermutu rendah pada tingkat pendapatan yang tinggi.

Contoh soal :Andi mempunyai pendapatan sebesar Rp 3.000.000,00 /bulan, permintaan terhadap brownis sebanyak 50 kotak. Ketika pendapatan naik menjadi Rp 4.500.000,00 /bulan, permintaan terhadap kue brownis naik menjadi 80 kotak. Berapa elastisitas pendapatannya?

m =

Jawaban Q: 30Q: 50M: 1.500.000M: 3.000.00030x3.000.000

1.500.00050

m =

= 1,2

2.3.4 PengukuranElastisitas Silang Koefisien elastisitas silang dari permintaan komoditi X terhadap komoditi Y () mengukur persentase perubahan jumlah X yang dibeli per unit waktu (Qx/ Qx) akibat adanya persentase perubahan tertentu dalam harga Y(Py/ Py).

Rumus Elastisitas Silang :

Keterangan := Elastisitas SilangQx= Perubahan Jumlah barang X yang di mintaQx= Jumlah barang X yang dimintaPy= Perubahan Harga barang YPy= Perubahan harga Y

Contoh soal:Pada saat harga peyek Rp 2.000,00/bungkus, jumlah kerupuk yang diminta sebanyak 30 bungkus. Ketika harga peyek naik menjadi Rp 3.000,00, jumlah kerupuk yang diminta menjadi 50 bungkus. Berapa elastisitas silangnya?

JawabanQx: 20Qx: 30Py: 1000Py: 200020x2000

100030

xy =

= 1,3

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas DemandBerikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan berbagai barang yaitu :1. Banyaknya Barang Pengganti yang TersediaDalam suatu perekonomian terdapat banyak barang yang dapat digantikan dengan barang lain yang sejenis dengannya.Tetapi ada pula yang sukar mencari penggantinya. Perbedaan ini menimbulkan perbedaan elastisitas diantara berbagai macam barang. Apabilasuatu barang mempunyai banyak barang pengganti, permintaannya cenderung untuk bersifat elastis, yaitu perubahan harga yang kecil saja akan menimbulkan perubahan yang besar ke atas permintaan. Pada waktu harga naik, para pembeli akan merasa enggan membeli barang tersebut, mereka lebih suka menggunakan barang-barang lain sebagai penggantinya, yang harganya tidak mengalami perubahan. Sebaliknya pada waktu harga turun, para pembeli melihat bahwa barang tersebut lebih murah daripada barang-barang penggantinya dan beramai-ramai membeli barang tersebut, dan hal ini menyebabkan permintaan ke atasnya bertambah dengan cepat.Permintaan ke atas barang yang tidak banyak mempunyai barang pengganti adalah bersifat tidak elastis, karena (1) apabila harga naik, para pembeli sukar memperoleh barang pengganti dan oleh karenanya harus tetap membeli barang tersebut. Oleh sebab itu permintaannya tidak banyak berkurang, dan (2) apabila harga turun, permintaannya tidak banyak bertambah karena tidak banyak tambahan pembeli yang berpindah dari membeli barang yang bersaingan dengannya. Jadi dapat dirumuskan bahwa semakin banyak jenis barang pengganti ke atas sesuatu barang maka semakin elastis sifat permintaannya.

2. Besarnya Persentase Pendapatan yang DibelanjakanBesarnya bagian pendapatan yang digunakan untuk membeli sesuatu barang dapat mempengaruhi elastisitas permintaan ke atas barang tersebut. Misalnya sikap orang dalam membeli barang yang sangat murah harganya, seperti minuman ringan. Apabila seseorang itu telah menyukai suatu jenis minuman ringan tertentu, kenaikan harga minuman ringan ini tidak akan banyak mempengaruhi permintaannya. Ia akan tetap membeli jenis minuman ringan yang sama, oleh karena itu pengeluaran untuk minuman ringan merupakan bagian yang relatif kecil dari pendapatannya.Namun permintaan terhadap barang-barang yang agak mahal seperti radio, sepeda motor, dan televisi perlu diperhatikan. Sebelum memutuskan apakah jenis radio,sepeda motor, atau televisi yang akan dibeli, orang akan membandingkan harga dari berbagai jenis radio atau sepeda motor atau televisi yang ada. Harga akan memegang peranan yang cukup menentukan dalam melakukan pilihan tersebut. Perbedaan harga dapat menyebabkan orang membatalkan untuk membeli barang dari suatu merek tertentu dan membeli merek lain yang lebih murah. Jadi berdasarkan pengamatan tersebut dapat dikatakan bahwa, semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli sesuatu barang, semakin elastis permintaan ke atas barang tersebut.

3. Jangka Waktu AnalisaJangka waktu permintaan ke atas suatu barang mempunyai pengaruh terhadap elastisitas. Semakin lama jangka waktu di mana permintaan itu dianalisa, semakin elastis sifat permintaan sesuatu barang. Karena pasar mengalami perubahan dalam waktu yang relatif lama. Dalam jangka waktu yang singkat permintaan bersifat lebih tidak elastis karena perubahan-perubahan yang baru terjadi dalam pasar belum diketahui oleh para pembeli. Oleh sebab itu mereka cenderung untuk meminta barang-barang yang biasa dibelinya walaupun harganya mengalami kenaikan. Dengan demikian dalam jangka pendek permintaan tidak banyak mengalami perubahan. Dalam jangka waktu yang lebih panjang para pembeli dapat mencari barang pengganti ke atas barang yang mengalami kenaikan harga dan ini akan banyak mengurangi permintaan terhadap barang yang disebutkan belakangan ini. dalam jangka panjang, barang pengganti mengalami perubahan dalam mutu dan desainnya, dan akan menyebabkan orang lebih mudah pindah kepada pembelian barang pengganti. Jadi, semakin lama jangka waktu yang digunakan analisa terhadap permintaan, semakin elastis permintaan akan barang tersebut.

4. Tingkat Kepentingan ProdukApabila kebutuhan terhadap suatu produk sangat penting, perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah permintaan, maka permintaan terhadap barang ini bersifat inelastis. Sebaliknya, apabila kebutuhan terhadap suatu barang kurang penting, maka permintaan bersifat elastis.

5. Kebutuhan Barang PokokKebutuhan barang pokok manusia adalah sandang (pakaian), pangan dan papan (tempat tinggal). Pada barang jenis ini, permintaan cenderung bersifat inelastis karena semua orang membutuhkan barang pokok untuk menunjang kehidupan selama di dunia tanpa dapat ditunda dalam hal mengkonsumsi atau menggunakannya.

6. TradisiApabila pemakaian suatu produktelah menjadi tradisi walaupun berapa pun naiknya harga, orang akan tetap membelinya, maka permintaan ini bersifat inelastis. Tetapi apabila tidak didasarkan pada tradisi, maka permintaan terhadap produk tersebut akan bersifat elastis.

7. ModeMode mempengaruhi permintaan terhadap suatu produk. Apabila suatu produk telah diminati oleh masyarakat, maka berapapun naiknya harga akan tetap dibeli dan permintaan akan bersifat inelastis. Demikian juga sebaliknya, apabila produk kurang diminati oleh masyarakat dan harganya naik, maka permintaan masyarakat terhadap produk akan bersifat elastis.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanPermintaan adalah suatu keinginan dari konsumen untuk membeli barang dan jasa dengan harga dan periode waktu tertentu. Hukum permintaan dipengaruhi oleh harga dengan persamaan yang berkebalikan. Artinya adalah apabila harga turun, maka permintaan akan naik dan begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu terdapat suatu ukuran yang berpengaruh terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini disebut elastisitas permintaan.Elastisitas permintaan adalah kepekaan kuantitas yang diminta terhadap perubahan harga. Elastisitas permintaan ini terdapat 5 jenis, yaitu:1. Permintaan tidak elastis sempurna,2. Permintaan tidak elastis,3. Permintaan uniter elastis,4. Permintaan elastis, dan5. Permintaan elastis sempurna.Elastisitas permintaan juga dikelompokkan menjadi elastisitas harga permintaan (price elastisity of demand), elastisitas pendapatan (income elastisity of demand), dan elastisitas silang (cross elastisity of demand).Cara pengukuran elastisitas demand cukup mudah yaitu dengan mengacu pada hukum permintaan. Elastisitas permintaan juga dapat diukur dengan cara elastisitas titik, yaitu untuk permintaan dengan perubahan harga yang sangat kecil bahkan mendekati nol. Selain itu juga dapat diukur dengan cara elastisitas busur untuk permintaan dengan perubahan harga yang cukup besar.Elastisitas permintaan terhadap produk dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti banyaknya barang pengganti yang tersedia, besarnya presentasi pendapatan yang dibelanjakan, jangka waktu analisa, tingkat kepentingan produk, kebutuhan barang pokok, tradisi dan mode.

3.2 Saran Bergejolaknya ekonomi karena berbagai faktor membuat daya beli dan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa mengalami naik turun dengan kondisi yang kurang stabil. Oleh karenanya diperlukan suatu analisis yang tepat agar harga tidak mengalami kenaikan yang cukup tinggi karena berdasarkan hukum permintaan harga yang naik akan berbanding terbalik dengan permintaan yang menurun. Sehingga perusahaan-perusahaan sebagai produsen barang dan jasa diharapkan mampu untuk melakukan analisis elastisitas permintaan dengan baik dan melakukan efisiensi dan efektivitas produksi guna mengantisipasi pergeseran ekonomi yang labil agar barang produksinya tetap eksis dan dapat bertahan dalam pangsa pasar yang menjadi sasaran pasar produk tersebut.Pengukuran elastisitas permintaan juga mampu menggambarkan pola konsumsi dan kebutuhan serta kecenderungan masyarakat karena elastisitas permintaan dipengaruhi berbagai faktor. Oleh karena itu, elastisitas permintaan dapat menjadi suatu acuan bagi perusahaan produsen barang dan jasa untuk melakukan tindakan bisnis sesuai dengan tujuan utama dari perusahaan. Satu hal yang sangat penting adalah kemampuan manajerial perusahaan dalam melakukan analisis elastisitas permintaan menjadi suatu hal yang sangat diperlukan oleh perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2002. Ekonomi Mikro Teori dan Kasus. Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPNAnonim. 2013. Pola Kegiatan Perekonomian : Faktor Penentu. http://www.wattpad.com/4264708-pola-kegiatan-perekonomian-faktor-penentu. 10 Maret 2014 (20:37)Istanto, Ahmad. 2013. Makalah Elastisitas Permintaan. http://syariah99.blogspot.com/2013/01/makalah-elastisitas-permintaan-dan_13.html. 10 Maret 2014 (19:20)Kurniawan. 2013. Elastisitas Permintaan. http://maatkurniawan.blogspot.com/2013/09/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_349.html. 10 Maret 2014 (19:43)McEachern, A. William. 2001. Ekonomi Mikro : Pendekatan Kontemporer. Jakarta : PT. Salemba Empat.Pracoyo, Kunawangsih. Pracoyo, Antyo. 2006. Aspek Dasar Ekonomi Mikro. Jakarta : PT. Grasindo.Rizki, April 2011. Definisi Elastisitas Tugas 2. http://rizkiaji22.blogspot.com/2011/04/definisi-elastisitas-tugas-2.html. 25 Maret 2014 (12:50)Salvatore, Dominick. 1994. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Gelora Aksara PratamaSalvatore, Dominick. 2006. Mikroekonomi Edisi Keempat. Jakarta : Penerbit ErlanggaSukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi : Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.Sunaryo, 2001. Ekonomi Manajerial. Jakarta: Penerbit Erlangga1