makalah kelompok c4.docx
Post on 07-Jul-2018
222 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Telinga terdiri dari tiga bagian: telinga luar, tengah dan dalam. Bagian
luar dan tengah telinga menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga
dalam yang berisi cairan untuk memperkuat energi suara dalam proses
tersebut.
Telinga dalam berisi dua sensorik yang berbeda: koklea, yang
mengandung reseptor-reseptor untuk mengubah gelombang suara menjadi
impuls-impuls saraf, sehingga kita dapat mendengar, dan aparatus
vestibularis, yang penting untuk sensasi keseimbangan.
Pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suara. Gelombang
suara adalah getara udara yang merambat dan terdiri dari daerah-daerah
bertekanan tinggi karena kompresi (pemampatan molekul-molekul udara
yang berselang-seling dengan daerah-daerah bertekanan rendah karena
penjarangan (rarefaction) molekul tersebut. !etiap alat yang mampu
menghasilkan pola gangguan molekul udara seperti itu adalah sumber suara.
1.2 Tujuan
"dapun tujuan dari penulisan makalah ilmiah ini adalah untuk pemenuhan
tugas, juga untuk memberi penjelasan, pengetahuan, serta pembahasan
lebih lanjut mengenai telinga, baik pembagiannya mulai dari telinga luar,
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
2/26
tengah dan dalam, serta membahas tentang pendengaran telinga yang
menurun.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Stuktur Makroskopik Telinga
Telinga secara umum di lihat dari luar terdiri dari tulang:
#eli$ "nti heli$ !capha %ossa triangularis &oncha Tragus "nti tragus 'obules
Tulang pendengaran:
alleus )ncus !tapes.*
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
3/26
Gambar *. Telinga2
Telinga Luar
Daun Telinga aurikula!. "urikula mempunyai kerangka dari tulang
ra+an yang dilapisi oleh kulit. i bagian anterior aurikula, kulit tersebut
melekat erat pada perikondrium sedangkan di bagian posterior kulit melekat
secara longgar. Bagian aurikula yang tidak mempunyai tulang ra+an disebut
lobulus.
Liang Telinga Meatus Akustikus Eksterna"MAE!. " merupakan
saluran yang menuju ke arah telinga tengah dan berakhir pada membran
timpani. " mempunyai diameter ,/ cm dan panjang 0,1-2 cm. "
merupakan saluran yang tidak lurus, tapi berbelok dari arah postero-superior
di bagian luar ke arah antero-inferior. !elain itu, terdapat penyempitan di
bagian medial yang dinamakan ismus. inding " sepertiga bagian lateral
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
4/26
dibentuk oleh tulang ra+an yang merupakan kelanjutan dari tulang ra+an
aurikula dan disebut pars kartilagenus. Bagian ini bersifat elastis dan dilapisi
kulit yang melekat erat pada perikondrium. 3ulit pada bagian ini
mengandung jaringan subkutan, folikel rambut, kelenjar lemak (glandula
sebacea dan kelenjar serumen (glandula ceruminosa.
inding " dua pertiga bagian medial dibentuk oleh tulang dan
disebut pars osseus. 3ulit yang meliputi bagian ini sangat tipis dan melekat
erat pada periosteum. Pada bagian ini tidak didapatkan folikel rambut atau
pun kelenjar. engan demikian dapat dimengerti jika serumen dan furunkel
hanya dapat ditemukan di sepertiga bagian lateral ".
Pada daerah telinga dijumpai adanya berbagai saraf sensorik yang
merupakan cabang dari 4. 5 (4. "rnold, 4. 6 (4. "urikulotemporalis, 4. 6)),
4.)5 dan cabang dari 4. !er7ikalis 0 dan !er7ikalis 2 (4. "urikula magnus.
Telinga Tenga# Auris Me$ia!
erupakan ruangan yang berisi udara dan terletak di dalam tulang
temporal. "uris media terdiri dari ka7um timpani, tuba ustachius, mastoid
(yang terdiri dari antrum dan selula mastoid.
!elama ruangan yang membentuk auris media dilapisi oleh mukosa
dengan epitel selapis kubis yang sama dengan mukosa ka7um nasi dan
nasofaring. !elain itu, mukosa auris media merupakan kelanjutan mukosa
nasofaring dan mukosa tuba ustachius. !ecara klinis hal ini mempermudah
keradangan pada nasofaring meluas ke ka7um timpani dan menimbulkan
keradangan pada ka7um timpani.
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
5/26
%a&u' Ti'pani. 3a7um timpani merupakan bagian terpenting dari
auris media mengingat banyaknya struktur yang ada di dalamnya yaitu
tulang, otot, ligamen, saraf, dan pembuluh darah. 3a7um timpani dapat
dibayangkan sebagai kotak dengan dinding enam, dan dindingnya
berbatasan dengan organ-organ penting. 8arak anterior sampai posterior
adalah */ mm, jarak superior sampai inferior adalah */ mm dan jarak lateral
sampai medial adalah 9 mm, tempat ada bagian tersempit yang hanya
berjarak 0 mm.
3a7um timpani dibagi menjadi tiga bagian yaitu epitimpanum,
mesotimpanum, dan hipotimpanum. Pada ka7um timpani terdapat:
a. sikula yang terdiri atas:
• aleus, dengan bagian-bagiannya yaitu kaput, kolum, prosesus bre7is,
prosesus longus, dan manubrium malei. 3aput malei mengisi
epitimpanum, sedangkan bagian yang lain mengisi mesotimpanum.
• )nkus, terdiri atas kaput, prosesus bre7is, dan prosesus longus.
!ebagian besar bagian inkus mengisi epitimpanum dan hanya
sebagian dari prosesus longus yang mengisi mesotimpanum.
• !tapes, terdiri atas kaput, kolum, krus anterior, krus posterior, dan
basis.
3etiga tulang pendengaran ini satu dengan yang lain dihubungkan
dengan suatu persendian, sehingga merupakan suatu rangakaian yang
disebut rantai osikula. Basis stapes menutup foramen o7ale dengan
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
6/26
perantaraan jaringan ikat yang disebut ligament anulare. ;antai osikula
dan gerakan basis stapes sangat penting artinya bagi sistem konduksi
pada fungsi pendengaran.
b. uskuli, terdiri atas . tensor timpani yang mempunyai fungsi
meregangkan membrane timpani dan . !tapedius yang mempunyai
fungsi mengatur gerakan stapes.
c. 'igamen, mempunyai fungsi memepertahankan posisi osikula di dalam
ka7um timpani.
d. !araf yang berada dalam ka7um timpani adalah 4. 3orda timpani. !araf
ini merupakan cabang dari pars 7ertikalis 4. 6)) (4. %asialis.
Me'(ran Ti'pani. embran timpani memisahkan ka7um timpani
dengan meatus akustikus eksterna. Bentuknya seperti kerucut dengan basis
o7al dan puncak kerucut cekung ke arah medial. Tepi membran timpani
disebut margo timpani. embran timpani terpasang miring dengan melekat
pada suatu lekukan tulang yang disebut sulkus timpanikus dengan
perantaraan jaringan ikat (annulus timpanicus.
Tu(a Eusta)#ius. Tuba ustachius merupakan saluran yang
menghubungkan ka7um timpani dengan nasofaring, berbentuk terompet,
panjang 2< mm. Tuba ustachius dari ka7um timpani menuju nasofaring
terletak dengan posisi infero-antero-medial sehingga ada perbedaan
ketinggian antara muara pada ka7um timpani dengan muara pada
nasofaring sekitar */ mm.
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
7/26
Pada bayi, tuba ustachius terletak lebih hori=ontal, lebih pendek dan
lumen lebih lebar sehingga mudah terjadi keradangan telinga tengah.
uara pada ka7um timpani selalu terbuka, sedangkan muara pada
nasofaring selalu tertutup dan baru terbuka bila ada kontraksi . 'e7ator dan
. Tensor 7eli palatine yaitu pada +aktu menguap atau menelan.
%ungsi tuba ustachius antara lain adalah untuk menjaga agar tekanan
di dalam ka7um timpani sama dengan tekanan udara luar (* atm dan untuk
menjamin 7entilasi udara di dalam ka7um timpani.
Mastoi$. alam kaitannya dengan penyakit telinga tengah, terdapat 0
hal penting yang perlu dipelajari tentang mastoid, yaitu topogra> dan
pneumatisasi mastoid. Topogra* Mastoi$. inding anterior mastoid
merupakan dinding posterior ka7um timpani dan meatus akustikus eksterna.
"ntrum mastoid dan ka7um timpani dihubungkan le+at aditus ad antrum.
inding atas antrum mastoid disebut tegmen antri, merupakan dinding tipis
seperti juga pada tegmen timpani dan merupakan batas antara mastoid
dengan fosa kranii media. inding posterior dan medial merupakan dinding
tulang tipis membatasi mastoid dengan sinus sigmoid. Pneu'atisasi
Mastoi$. Proses pneumatisasi mastoid di dalam prosesus mastoid terjadi
setelah bayi lahir. Berdasarkan pertumbuhan dan bentuknya dikenal 1 jenis
pneumatisasi, yaitu (a )nfantil, selula yang terjadi akibat proses
pneumatisasi sangat sedikit jumlahnya. "kibatnya bagian korteks di prosesus
mastoid menjadi sangat tebal sehingga jika terjadi perluasan asbes lebih
mudah ke arah endokranium. (b 4ormal, selula yang terjadi meluas
8/18/2019 MAKALAH KELOMPOK C4.docx
8/26
sedemikian rupa sehingga hampir meliputi seluruh prosesus mastoid.
"kibatnya bagian korteks di prosesus mastoid menjadi sangat tipis dan abses
mudah pecah keluar sehingga timbul >stel retroaurikuler. (c
#iperpneumatisasi, selula yang terjadi tidak hanya terbatas pada prosesus