1 j tugas makalah pie kelompok 7

38
D I S U S U N O L E H Kelompok 7 Ariyuna Fitriani N.S (133060018980) Mutiara Marganita (133060018140)

Upload: mutiara-marganita

Post on 23-Jun-2015

864 views

Category:

Economy & Finance


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

D

I

S

U

S

U

N

O

L

E

H

Kelompok 7

Ariyuna Fitriani N.S (133060018980)

Mutiara Marganita (133060018140)

Ramos Manurung (133060019100)

Viona Yomeda Purba (13306001902)

Page 2: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pasar merupakan perwujudan dari kegiatan ekonomi, pasar muncul karena pemenuhan

akan kebutuhan yang semakin beragam. Pada awalnya dikenal dengan sistem barter,

disini dilakukan pertukaran barang dengan barang lain, dari sini pasar terus berkembang

dengan pesatnya sampai sekarang berbagai jenis pasar bermunculan dengan celah-

celah ekonomi berdasarkan permintaan pasar. Pasar pada umumnya merupakan tempat

bertemunya atau proses hubungan timbal balik antara para penjual dan pembeli dimana

di dalam pasar tersebut menjual berbagai macam kebutuhan manusia seperti kebutuhan

pangan, sandang dan papan. Pasar merupakan tulang punggung perekonomian

masyakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat

yang berada di kalangan kelas atas. pasar kadangkalanya diartikan hanya ada seorang

atau sekelompok orang yang bersekutu untuk menguasai pasar tersebut. Karena dari

beberapa pengertian itulah pasar dapat digolongkan dari beberapa jenis diantaranya

pasar kompetitif, monopoli, monopolistik, dan oligopoli. Semua unsur yang berkaitan

dengan hal ekonomi berada di pasar oligpoli mulai dari unsur produksi, distribusi,

ataupun unsur konsumsi.

Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang

terikat dengan permainan-permainan pasar, dimana keuntungan yang mereka dapatkan

tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan,

pengenalan produk baru, perubahan harga dan sebagainya dilakukan dengan tujuan

untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka. Praktek oligopoli umumnya dilakukan

sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk

masuk ke dalam pasar dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai

salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan

menetapkan harga jual, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha

yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori

perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi,

Page 3: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel

(kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga untuk membatasi

suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini

sebaiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel.

Page 4: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

BAB II

ISI

A. Pengertian Pasar Oligopoli

Teori oligopoli memiliki sejarah yang cukup panjang. Istilah oligopoli pertama kali

digunakan oleh Sir Thomas Moore dalam karyanya pada tahun 1916, yaitu “Utopia” 11.

Dalam karya tersebut dikatakan bahwa harga tidak harus berada pada tingkat kompetisi

ketika perusahaan di pasar lebih dari satu. Sedangkan Teori Oligopoli pertama kali

diformalkan oleh Augustin Cournot pada tahun 1838 melalui karyanya “Researches sur

les priciples mathematiques de la theorie des richesses”. Lima puluh tahun kemudian,

teori tersebut dibantah oleh Bertrand . Meskipun menuai banyak kritik, namun hingga kini

teori Cournot tetap dianggap sebagai benchmark bagi teori-teori oligopoli lainnya.

Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk pasar yang terdapat beberapa penjual dimana salah

satu atau beberapa penjual bertindak sebagai pemilik pasar terbesar (price leader).

Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh. Dalam pasar

oligopoly, tindakan satu penjual akan mempengaruhi tindakan penjual lainnya. Jika

produknya homogen disebut oligopoli murni (pure oligopoly). Jika produknya berbeda

corak disebut oligopoli beda corak (differentiated oligopoly).

Setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan pasar, di

mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka.

Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan

sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan

perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-

perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal

di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga

menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli

menjadi tidak ada. Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri

yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan

industri kertas.

Page 5: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

Asumsi yang mendasari kondisi di pasar oligopoli adalah pertama, penjual sebagai price

maker. Penjual bukan hanya sebagai price maker, tetapi setiap perusahaan juga

mengakui bahwa aksinya akan mempengaruhi harga dan output perusahaan lain, dan

sebaliknya. Kedua, penjual bertindak secara strategik. Asumsi ketiga, kemungkinan

masuk pasar bervariasi dari mudah (free entry) sampai tidak mungkin masuk pasar

(blockade), dan asumsi keempat pembeli sebagai price taker. Setiap pembeli tidak bisa

mempengaruhi harga pasar.

Pasar oligopoli model kurva patah diformulasikan oleh Sweezy. Dalam model ini

keseimbangan perusahaan ditentukan pada waktu garis permintaan yang dihadapi

produsen patah. Karena pada tingkat ini berarti MR yang dihadapi produsen sama besar

dengan MC-nya, memang secara umum dapatlah diutarakan bahwa kurva MR dapat

berpotongan dengan kurva MC di mana saja pada bagian kurva MR yang patah. Hal ini

bermakna bahwa adanya perubahan struktur biaya produksi tidak akan berpengaruh

terhadap tingkat output dan harga keseimbangan perusahaan. Berbentuk patah kurva

permintaan yang dihadapi oligopolis ini mencerminkan perilaku oligopolis di pasar, yaitu

apabila ia menurunkan tingkat harga jual, maka ia mengharapkan produsen pesaingnya

akan mengikuti kebijaksanaannya. Akan tetapi kalau ia menaikkan harga jual maka

produsen pesaingnya tidak akan mengikuti kebijaksanaan. Bentuk kurva permintaan

yang patah adalah manifestasi dari adanya ketidakpastian oligopolis terhadap perkiraan

perusahaan pesaing apabila ia menurunkan tingkat harga jual. Model ini dapat

digunakan untuk menjelaskan mengapa dalam pasar oligopoli tingkat harga output yang

terjadi di pasar cenderung tetap tidak berubah-ubah.

Menurut Sweezy, ciri reaksi oligopolis jika terjadi perubahan harga adalah jika suatu

oligopolis menurunkan harga maka oligopolis cenderung juga akan menurunkan harga

karena tidak mau kehilangan konsumen dan  jika oligopolis menaikkan harga maka akan

kehilangan konsumen karena oligopolis lain tidak menaikkan harga dan akan mendapat

tambahan konsumen dengan tanpa melakukan reaksi apapun. Hal ini menyebabkan

kurva permintaan yang dihadapi oligopolis merupakan kurva yang patah (kinked demand

curve).

B. Faktor-faktor Penyebab terbentuknya Pasar Oligopoli

Page 6: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

a. Efisiensi Skala Besar

Efisiensi skala besar di dalam efisiensi teknis (teknologi) dan efisiensi ekonomi (biaya

produksi). Profit hanya bisa tercipta apabila perusahaan mampu mencapai tingkat

efisiensi. Efisiensi teknis menyangkut pada penggunaan teknologi dalam proses produksi.

Kemampuan produsen dalam menempatkan sumber daya secara optimal. Efisiensi

ekonomi menyangkut pada biaya produksi. Bagaimana mengatur biaya pada komposisi

yang tepat sehingga harga yang dipasarkan merupakan harga yang bisa diterima pasar

dan produsen.  Kompleksitas manajemen (tingkat kerumitan). Tingkat kerumitan dalam

manajemen pengelolaan di suatu perusahaan. Dalam dunia nyata, perusahaan-

perusahaan yang bergerak dalam industri mobil, semen, kertas, pupuk, dan peralatan

mesin, umumnya berstruktur oligopoly Tekhnologi padat modal (capital intensive) yang

dibutuhkan dalam proses produksi menyebabkan efisiensi (biaya rata-rata minimum) baru

tercapai bila output diproduksi dalam skala sangat besar. Keadaan diatas merupakan

hambatan untuk masuk (barriers to entry) bagi perusahaan pesaing. Tidak mengherankan

jika dalam pasar oligopoly hanya terdapat sedikit produsen.

b. Kompleksitas Manajemen

Berbeda dengan tiga struktur pasar lainnya (persaingan sempurna, monopoli,dan pasar

monopolistik), struktur pasar oligopoli ditandai dengan kompetisi harga dan non harga.

Perusahaan juga harus cermat memperhitungkan setiap keputusan agar tidak

menimbulkan reaksi yang merugikan dari perusahaan pesaing. Karena dalam industri

oligopoli, kemampuan keuntungan yang besar saja tidak cukup sebagai modal untuk

bertahan dalam industri. Perusahaan juga harus mempunyai kemampuan manajemen

yang sangat baik agar mampu bertahan dalam struktur industry yang persaingannya lebih

kompleks. Tidak banyak perusahaan yang memilki kemampuan tersebut, sehingga dalam

pasar oligopoli akhirnya hanya terdapat sedikit produsen.

C. CIRI-CIRI PASAR OLIGOPOLI

a. Pasar oligopoly hanya terdiri atas sekelompok kecil perusahaan. Dalam pasar oligopoly

terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai penjualan dan di samping itu

pula terdapat beberapa perusahaan kecil. Para perusahaan raksasa tersebut saling

memengaruhi satu sama lain. Sifat ini menyebabkan setiap perusaan harus mengambil

keputusan dengan hati-hati dalam mengubah harga, bentuk barang, corak produksi dan

Page 7: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

sebagainya. Sifat saling memengaruhi (mutual interpendence) ini merupakan sifat khusus

dari pasar oligopoli.

b. Barang yang diproduksi adalah barang yang standar atau barang yang berbeda corak

atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda, namun memenuhi standar tertentu.

Barang yang diproduksi pada pasar ini ada kalanya merupakan barang yang standar

misalnya pada industry penghasil barang mentah (baja dan aluminium) dan industry

bahan baku (semen dan bahan bangunan). Selain itu pada pasar oligopoly juga

memproduksi barang yang berbeda corak. Barang yang diproduksi adalah barang akhir

seperti industry mobil, industry rokok, industry pesawat terbang, dan lain-lain.

c. Terdapat banyak pembeli di pasar

Seperti pasar persaingan sempurna, jumlah pembeli di pasar oligopoli sangat banyak.

d. Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.

Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja

(konglomerasi). Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling

menunjang. Contoh: bakrie group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan

telefon seluler (esia)

e. Adanya hambatan bagi pesaing baru.

Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan

untuk menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.

f. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).

h. Advertensi (periklanan) sangat penting dan intensif.

Untuk menciptakan brand image, menarik market share dan mencegah pesaing baru.

Dalam pasar ini peran iklan sangat membantu peusahaan dagang karena iklan dapat

dengan mudah diterima oleh masyarakat atau calon pembeli, oleh karena itu iklan terbukti

ampuh dalam menarik perhatian calon pembeli yang ingin memilih barang-barang ,

dengan mudah perusahaan membuat iklan tentang produknya dengan keunggulan -

keunggulan produknya dibanding produk perusahaan lain atau perusahaan pesaing.

i. Sulit Dimasuki Perusahaan Baru

Dalam pasar oligopoli ini mengapa dikatakan sulit dimasuki oleh perusahaan baru, karena

image dari perusahaan yang sudah lama terbangun lebih kuat dengan pembeli di banding

perusahaan yang baru muncul  yang menawarkan barang yang sama namun pembeli atau

konsumen tidak tau kualitas dari barang-barang yang dijual perusahaan baru tersebut.

j. Harga Jual Tidak Mudah Berubah 

Page 8: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

Dalam pasar oligopoli ini harga yang keluar tidak cepat naik atau turun, bisa dikatakan

harga selalu stabil dan tidak mudah berubah, mungkin saja karena penjualan yang stabil

terhadap suatu produk yang diluncurkan oleh suatu perusahaan sudah cukup

menghasilkan keuntungan, namun apa bila tiba-tiba harga naik otomatis pembeli akan

berfikir kembali untuk membeli produk ini dan bisa jadi pembeli beralih pada produk

perusahaan lainya yang menjual varian yang sama namu harga lebih murah dengan

kualitas yang hampir sama.

Walaupun, pada dasarnya belum ada seorang ekonom pun yang dapat menggambarkan

kurva pasar oligopoli. Berdasarkan ciri tersebut, maka seorang ahli ekonomi P. Sweezy

memperkenalkan kurva permintaan patah (Kinked Demand). Menurutnya, kurva

permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli patah pada satu titik harga tertentu

untuk mencerminkan perilaku produsen oligopoli.

Kur

va

per

mint

aan

pata

h

(kin

ked

Page 9: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

dem

and

).

Asumsi tentang teori kurva permintaan patah di antaranya:

1) industri telah dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi

produk,

2) jika suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti

dan menandingi penurunan harga tersebut,

3) jika perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan

mengikutinya.

D. KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI

1. Terdapat Beberapa Penjual (Few Sellers)

Hanya terdapat beberapa penjual yang ada di pasar. Hal ini menunjukkan bahwa pangsa

pasar masing-masing perusahaan di pasar cukup signifikan. Jumlah perusahaan yang

lebih sedikit dibanding pasar persaingan sempurna ataupun persaingan monopolistik

disebabkan oleh terdapatnya hambatan masuk ke dalam pasar.

2. Saling Ketergantungan (Interdependence)

Pada struktur pasar persaingan sempurna maupun persaingan monopolistis, keputusan

perusahaan atas harga dan kuantitas hanya mempertimbangkan tingkat permintaan di

pasar dan biaya produksi yang dikeluarkan. Sementara di pasar oligopoli, keputusan

strategis perusahaan

sangat ditentukan oleh perilaku strategis perusahaan lain yang ada di pasar.

Bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan :

a. Sejumlah besar perusahaan-perusahaan dominan, dengan beberapa yang kecil

lainnya,

b. Suatu produk yang distandarisasikan maupun dibedakan,

Page 10: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

c. Kekuatan dari perusahaan-perusahaan dominan terhadap harga, namun ketakutan

akan pembalasan,

d. Hambatan-hambatan secara teknologi dan ekonomi untuk menjadi suatu perusahaan

yang dominan,

e. penggunaan persaingan non harga yang ekstensif akibat ketakutan akan perang harga.

Suatu bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan kehadiran beberapa

perusahaan yang dominan. Disana mungkin terdapat sejumlah besar perusahaan-

perusahaan kecil, tetapi hanya perusahaan besar yang memiliki kekuatan untuk

membalas. Ini berakibat dalam suatu pemusatan industri tinggi dimana hanya 2 sampai 10

perusahaan dengan pangsa pasar yang besar.

Penyebab-penyebab yang paling dikenal untuk pemusatan yang tinggi dalam pasar-pasar

bentuk oligopoli adalah

- skala ekonomis yang ada dalam produksi barang-barang tertentu,

- siklus-siklus bisnis yang menyingkirkan pesaing-pesaing lemah

- keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung, dan

- hambatan-hambatan lainnya seperti perkembangan teknologi dan periklanan.

Laba dari perusahaan-perusahaan dalam oligopoli ditentukan persis dalam cara yang

sama dengan bentuk-bentuk pasar lainnya: dari kuantitas optimum dimana pendapatan

marjinal sama dengan biaya marjinal, harga ditentukan dari kurva permintaan serta biaya

unit terhadap rata-rata kurva total biaya. Bagaimanapun juga, penentuan ini mungkin

dipengaruhi oleh kurva permintaan yang bengkok. Lebih lanjut lagi, dalam suatu oligopoli

yang kolusif, seluruh perusahaan bertindak seakan-akan mereka membuat satu monopoli

dan keluarannya dibagi diantara perusahaan-perusahaan.

E. MACAM-MACAM PASAR OLIGOPOLI

Oligopoli murni : menjual barang yang homogen. Biasanya banyak dijumpai dalam

industri yang menghasilkan bahan mentah. Contoh : pasar semen, produsen

bensin

Oligopoli diferensial : menjual barang berbeda corak. Barang seperti itu

umumnya adalah barang akhir. Contoh : pasar mobil, pasar sepeda motor

Page 11: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

F. BARANG-BARANG YANG DI HASILKAN

Adapun barang- barang yang dihasilkan oleh pasar oligopoli antara lain :

a) Barang standar, banyak dijumpai pada industri oligopoli yang menghasilkan bahan

mentah (misal aluminium) dan bahan baku (misal semen, bahan bangunan)

b) Barang berbeda corak (differentiated product), pada umumnya dijumpai pada industri

yang menghasilkan barang akhir (rokok, shampo)

G.  Faktor – Faktor Penghambat Pasar Oligopoli

a. Hak paten yang tidak memungkinkan perusahaan lain memproduksi barang yang sama.

b. Modal yang di butuhkan terlalu besar, para pengusaha enggan untuk menanggung risiko

yang besar.

c. Perusahaan lama telah terkenal sehingga sulit untuk tersaingi sehingga menimbulkan

risiko yang besar bagi perusahaan baru.

d. Skala Ekonomis

Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan

untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya perusahaan

tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat

memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual

produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang

baru.

e. Ongkos produksi yang berbeda antar perusahaan

Yang dijelaskan diatas adalah ongkos produksi per unt berbeda sebagai akibat dati tingkat

(jumlah) produksi berbeda. Di samping itu ongkos produksi dapat pula berbeda pada

tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi, ongkos produksi per

unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru lebih tinggi dari yang dikeluarkan

perusahaan lama. Oleh karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual baranganya

semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan

baru. Terdapat banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perpedaan ongkos

produksi tersebut.

H. Kelebihan Dan Kelemahan Pasar Oligopoli

Page 12: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

a. Kelebihan pasar oligopoli

1. Memberi kebebasan memilih bagi pembeli.

Pasar oligopoli ini sangat memberi kebebasan terhadap pemilihan produk, secara umum

pembeli memperkirakan akan lebih baik membeli produk yang mana yang dibutuhkan

yang mana yang mampu memenuhhi kebutuhan, jadi para pembeli tidak akan di tawarkan

dengan agresif oleh perusahaan dalam pasar ini, namun pembelilah yang menentukan

akan membeli produk dari perusahaan mana.

2. Mampu melakukan penelitian dan pengembangan produk.

Dalam pasar Oligopoli ini tentu penelitian - penelitian akan banyak terjadi ,contohnya

penelitian tentang minat pembeli yang banyak membeli dari perusahaan lain di banding

dengan perusahaan kita , ini merupakan penelitian untuk pengembangan produk yang

perusahaan ini miliki agar dapat menarik pembeli dari perusahaan pesaing berkat

keunggulan kualitas yang dimiliki.

3. Lebih memperhatikan kepuasan konsumen karena adanya persaingan penjual.

Didalam pasar Oligopoli ini kepuasan konsumen atau pembeli sangat berpengaruh karena

bisa saja dengan ketidak puasannya seorang pembeli dapat membuat pembeli lain ikut

tidak puas dan beralih dengan produk lain dari perusahaan yang lain pula. oleh sebab itu

banyak perusahaan bersikap baik dalam halnya pelayanan dan memperhatikan kepuasan

pembeli agar pembeli bersikap loyal dan dapat membeli produk perusahaan ini dengan

jenjang waktu yang lama.

4. Adanya penerapan teknologi baru

Didalam pasar olihopoli ini penerapan teknologi terbaru sangatlah bermanfaat, jika

teknologi yang semakin berkembang tidak diikuti oleh perusahaan bisa jadi pembeli akan

membeli produk dari perusahaan lain yang memberi penerapan teknologi terbaru. oleh

karena itu penerapan teknologi terbaru dapat memudahkan perusahaan untuk

mengembangkan produknya agar lebih di minati.

b. Kelemahan pasar oligopoli

Page 13: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

1. Menciptakan ketimpangan distribusi pendapatan

Dalam pasar oligopoli ini sering kali terjadi ketimpangan distribusi pendapatan,dimana

perusahaan yang besar yang sudah lama berdiri dan banyak sekali peminatnya lebih

banyak mendistribusikan produk dagangnya yang mengakibatkan hasil pendapatan yang

banyak pula. sedangkan perusahaan yang kurang di minati pembeli otomatis akan

mendistribusikan barang dangangnya dalam jumlah yang sedikit dan memperoleh

pendapatan yang kecil.

2. Harga yang stabil dan terlalu tinggi bisa mendorong timbulnya inflasi

Didalam pasar oligopoli ini harga sangat bergantung, terkadang harga yang mahal itu

menggambarkan kuliatas yang bagus pun belum tentu banyak peminatnya oleh karena itu

perusahaan yang bekecimbung di dalam usaha ini sangat jarang menaikan harga, itupun

jika naik hanya sedikit dan tidak berpengaruh terhadap minat pembeli sehingga jauh untuk

terjadinya inflasi.

3. Bisa timbul pemborosan biaya produksi apabila ada kerjasama antar oligopolis karena

semangat bersaing kurang

Didalam pasar oligopoli ini timbul pemborosan akibat biaya produksi yang besar namun

pemasukan tidak seimbang ini diakibatkan perusahaan yang kurang peminat bekerjasama

dengan perusahaan oligopolis lainnya yang juga kurang peminat untuk bersaing dengan

perusahaan pemimpin pasar, mengapa bisa boros? karena biasanya dua perusahaan

yang mempunyai satu produk kerjasama akan menimbulkan sedikit penghasilan namun

biaya produksi yang sama. akibatnya biaya produksi dan penghasilan perusahaan

tersebut goyan dan bisa menyebabkan pemborosan.

4. Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi

Didalam pasar oligopoli ini timbul eksploitasi terhadap pembeli dan pemilik faktor produksi,

ini dikarenakan minat pembeli yang cenderung memihak terhadap pemimpin pasar yang

mengakibatkan faktor produksi perusahaan yang baru memulai eksistensinya kurang

minat dari pembeli.

5. Sulit ditembus / dimasuki perusahaan baru

Page 14: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

Didalam pasar oligopoli ini sulit untuk perusahaan lain bergabung dalam usaha karena

minat pembeli yang tinggi terhadap pimpinan pasar sehingga sangat sulit untuk

perusahaan baru untuk berkembang karena kurangnya peminat dari pembeli.

6. Bisa berkembang ke arah monopoli perusahaan dalam pasar oligopoly

Didalam pasar oligopoli ini bisa berkembang kearah monopoli jika sudah tidak ada yang

mampu bersaing dengan pemimpin pasar, ini mengebabkan monopoli perusahaan ini

berlanjut dengan menyaingin produk barang lainnya yang belum perusahaan ini kuasai.

perusaaan ini berkemungkinan menyaring banyak pembeli karena produk yang lama

sudah banyak peminat dan jika perusahaan ini menonopoli produknya sama dengan

produk lain yang banyak di minati pembeli ,boleh jadi dengan produk terbarunya

perusahaan ini dengan mudah menyaingi perusahaan lama lainnya yang memiliki produk

yang belum di miliki oleh perusahaan ini.

I.     PEMUSATAN OLIGOPOLI

Suatu bentuk pasar oligopoli dikarakterisasikan berdasarkan kehadiran beberapa

perusahaan yang dominan.  Disana mungkin terdapat sejumlah besar perusahaan-

perusahaan kecil, tetapi hanya perusahaan besar yang memiliki kekuatan untuk

membalas.  Ini berakibat dalam suatu pemusatan industri tinggi dimana hanya 2 sampai

10 perusahaan dengan pangsa pasar yang besar.

Penyebab-penyebab Pemusatan Oligopoli

a. skala ekonomis yang ada dalam produksi barang-barang tertentu,

b. siklus-siklus bisnis yang menyingkirkan pesaing-pesaing lemah,

c. keuntungan dari perusahaan-perusahaan yang bergabung, dan

d. hambatan-hambatan lainnya seperti perkembangan teknologi dan periklanan.

J. Hubungan Antara Perusahaan-perusahaan Dalam Pasar Oligopoli

a. Oligopoli dengan kesepakatan (Collusive Oligopoly)

Page 15: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

Kesepakatan antara perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa kesepakatan

harga dan produksi (kesepakatan ini kadang disebut sebagai “kolusi” atau “kartel”) dengan

tujuan menghindari perang harga yang akan membawa kerugian bagi masing-masing

perusahaan pada kondisi tertentu (contoh adalah kesepakatan produksi dan harga pada

OPEC). Bentuk persepakatan ini biasanya mengatur tentang banyaknya jumlah produksi

yang boleh dihasilkan oleh masing-masing perusahaan berikut dengan harganya yang

sama juga. Kesepakatan dalam jumlah produksi dapat berupa pembagian secara merata,

yaitu pembagian produksi yang didasarkan pada banyaknya jumlah permintaan efektif di

pasar terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama

b.   Oligopoli tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)

Persaingan antar perusahaan dalam pasar oligopoli biasanya berupa perbedaan harga

dan jumlah produk yang dihasilkan. Perbedaan harga dan jumlah produksi (bisa saling

berhubungan positif timbal balik) dilakukan dalam rangka ingin mendapatkan jumlah

pembeli yang lebih banyak dari sebelumnya (dari pesaingnya). Terdapat beberapa hal

yang mungkin terjadi dalam pasar persaingan ini sehubungan dengan tingkat harga dan

jumlah produksi (produk yang dihasilkan relatif sama) yaitu sebagai berikut :

1)   Bila terdapat satu perusahaan yang mencoba memperbanyak jumlah produksinya agar

harga jual produknya relatif lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya, maka biasanya

langkah ini akan diikuti oleh pesaing dengan menurunkan harga jual produknya

2)   Bila satu perusahaan mulai menurunkan harga jual produknya tanpa menambah jumlah

produksinya dengan maksud untuk menguasai pangsa pasar, maka langkahnya akan

diikuti oleh perusahaan lain, baik dengan cara menurunkan harganya semata atau

menurunkan harga dengan cara menjual lebih banyak produknya di pasar.

3)   Bila satu perusahaan menaikkan harga jual produknya, baik dengan cara langsung pada

penurunan harga ataupun dengan cara mengurangi jumlah produksinya, maka

perusahaan lain relatif tidak akan mengikutinya.

K. Contoh yang Berhubungan dengan Pasar Oligopoli

Industrusi transportasi udara dan TELKOM mewarisi struktur pasar monopoli-oligopoli.

Kedua industri ini sangat padat modal, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif

dengan memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta

Page 16: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

mulai masuk ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru

yang terlibat.

Industri transportasi udara telah berhasil melakukan transformasi dari pasar monopoli

menjadi pasar yang bersaing dengan tekanan pasar yang memaksa terjadinya efisiensi.

Akhirnya konsumen memperoleh manfaat yang besar karena biaya transportasi udara

semakin murah. Tetapi industri telekomunikasi belum berhasil melakukan transformasi

seperti itu. Telkom di dalam pasar telekomuniasi masih sangat dominan sehingga

mekanisme persaingan yang sehat masih belum sepenuhnya terwujud dengan baik.

Struktur pasar seperti ini masih menjadi kendala bagi efisiensi pelaku didalamnya dan

masih belum berhasil menurunkan tarif telepon sampai setara dengan negara-negara

lainnya. Sebagai contoh, ketika kita berada di negara AS, Australia, atau Eropa dan iseng

menelepon ke Jakarta, maka carilah kartu telepon internasional. Kita dapat menelepon ke

Jakarta sampai kuping panas dengan tarif sangat murah, hanya beberapa dolar saja. Ini

terjadi karena pasar dibuka dan ditransformasikan menjadi pasar yang lebih bersaing

dengan banyak pelaku-pelaku pasar di dalamnya.

Telkom dalam waktu cepat atau lambat akan mengalami tekanan dari publik, konsumen,

media dan parlemen untuk masuk ke dalam pasar yang lebih bersaing secara sehat.

Pasar telekomunikasi seluler masih bersifat oligopolis dengan tarif yang sangat mahal.

Lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi

tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan

sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga membuat banyak item

biaya yang dikurangi. Pulsa untuk internet yang mahal mulai mendapat tekanan yang kuat

dari produk-produk GPRS, yang memberikan tarif cukup murah untuk pemakai layanan

internet. Jadi, dengan teknologi dan informasi yang semakin terbuka, konsumen dan

masyarakat luas akan semakin mendapat akses yang lebih banyak pada pasar

telekomunikasi. Pada gilirannya, harga pulsa telepon akan lebih murah. Contoh lainnya

adalah masuknya Petronas dan Shell membuat praktek monopoli penjualan BBM di

Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing. Untuk mempertahankan pasarnya

Pertamina harus dapat meningkatkan daya saing dengan melakukan inovasi, efisiensi dan

efektivitas dalam kegiatan usahanya.

Page 17: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

L. Model Oligopoli

Begitu kompleksnya situasi dalam pasar oligopoli, sehingga para ekonom

mengembangkan berbagai model untuk menganalisis perilaku oligopolis. Sayangnya,

tidak ada satu pun model yang dapat diterima secara umum sebagai model terbaik.

Berikut ini akan disampaikan beberapa model oligopoli yang dikembangkan oleh para

ekonom.

a. Model Permintaan Yang Patah (Kinked Demand Model)

Model ini dikembangkan oleh P.M. Sweezy (1939). Sweezy beranggapan bahwa kalau

ada produsen dalam pasar oligopoli yang berusaha menaikkan harga maka ia akan

kehilangan langganan karena tak ada produsen lainnya yang bersedia menaikkan harga.

Namun sebaliknya, produsen dalam pasar oligopoli tidak dapat memperluas pasar dengan

menurunkan harga sebab para pesaing akan menurunkan harga dengan tingkat yang

lebih rendah lagi. Akibatnya terjadilah perang harga. Dalam hal ini para produsen dalam

pasar oligopoli saling mempengaruhi, tetapi tidak melakukan kolusi (kesepakatan).

b. Model Cournot (Cournot Model)

Model Cournot yang disebut juga duopoli dikembangkan oleh Augustin Cournot seorang

ahli ekonomi berkebangsaan Perancis pada tahun 1838. Asumsi utama dari model ini

adalah bahwa jika perusahaan telah menentukan tingkat produksinya, maka perusahaan

tersebut tidak akan mengubahnya. Atas dasar asumsi inilah perusahaan pesaingnya akan

menentukan tingkat produksinya. Dalam pasar duopoli hanya terdapat dua perusahaan

yang menjual produk yang homogen, dengan demikian hanya terdapat satu harga pasar.

Harga pasar ditentukan oleh keseimbangan antara jumlah total output yang dihasilkan

oleh dua perusahaan dengan permintaan pasar.

a.    Model Stackelberg (Stackelberg Model)

Dalam model Stackelberg diasumsikan bahwa di pasar terdapat dua perusahaan, satu

bertindak sebagai pemimpin (leader firm) dan satu perusahaan berlaku sebagai pengikut

(follower). Perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin mempunyai kewenangan untuk

menentukan jumlah output yang akan dihasilkan untuk memperoleh keuntungan

maksimum. Atas dasar jumlah output yang telah ditentukan oleh perusahaan pemimpin ini,

Page 18: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

perusahaan pengikut akan bereaksi sesuai dengan ketentuan pada model Cournot, yaitu

menganggap bahwa perusahaan pemimpin tidak akan mengubah tingkat outputnya.

b.   Model Perusahaan Dominan (The Dominant Firm Model)

Model perusahaan dominan adalah pengembangan lebih lanjut dari model Stackelberg.

Dalam model ini juga terdapat perusahaan dominan yang bertindak selaku pemimpin

dasar serta perusahaan-perusahaan lain sebagai pengikut. Perbedaannya adalah bahwa

perusahaan-perusahaan pengikut tidak bereaksi mengikuti model Cournut, melainkan

mereka bereaksi seolah-olah mereka berada dalam pasar yang bersaing sempurna.

Dengan demikian perusahaan-perusahaan pengikut bertindak sebagai penerima harga

(price taker), yaitu akan menerima berapapun harga yang ditetapkan oleh perusahaan

pemimpin dan akan menghasilkan output pada kondisi dimana marginal costnya sama

dengan tingkat harga.

M. Dampak Positif dan Negatif Pasar Oligopoli

a. Dampak Positif Pasar Oligopoli

Karena keuntungan yang besar maka dapat menciptakan inovasi yang sangat

berguna, bahkan lebih baik dari monopoli.

Oligopolis biasanya menggunakan sebagian dari kentungan mereka untuk

Penelitian dan Pengembangan sehingga memberi dampak positif bagi

kemajuan teknologi

b.  Dampak Negatif Pasar Oligopoli

Kemungkinan adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang

dinikmati oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.

Kemungkinan adanya ketidak efisienan produksi karena setiap produsen tidak

beroperasi pada AC minimum.

Kemungkinan adanya "eksploitasi" terhadap konsumen maupun buruh

seperti kasus monopoli.

Ketegaran harga (terutama ke bawah) sering dikatakan menunjang adanya

inflasi yang kronis; dan ini merugikan masyarakat secara makro.

N. Perilaku Oligopoli

Page 19: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh dan umum, tetapi

merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku untuk mencapai tujuannya

(kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya indeterminate, yakni tidak ada titik

keseimbangan yang deterministik. Beberapa teori yang diuraikan tadi adalah sekadar

ilustrasi bagaimana berbagai teori itu disusun dan dirumuskan dengan asumsi-asumsinya

masing-masing. Setiap pengritik, akan melihat bahwa kelemahan-kelemahan teori itu

terletak pada asumsi-asumsinya. Para ahli organisasi industri bertolak dari struktur telah

mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri oligopoli yang kolusif, yakni model

pimpinan harga. Hal ini pun masih dibagi lagi atas tiga tipe, yakni tipe yang mempunyai

biaya rendah, perusahaan yang dominan, dan barometrik. Teori ini menganggap bahwa

perusahaan yang berskala besar mengetahui seluruh biaya perusahaan dan permintaan

pasar. Semakin rendah tingkat harga semakin besar bagian kebutuhan pasar yang dapat

dipasok oleh perusahaan yang berskala besar.

O. TEORI PERMAINAN (GAME THEORY)

Teori Permainan adalah Ilmu yang mempelajari bagaimana masyarakat berperilaku dalam

situasi-situasi strategis.

Teori permainan (game theory) mencoba menjelaskan perilaku perusahaan dalam pasar

duopoli secara lebih realistis. Menurut teori ini, duopolis tidak selalu mengambil keputusan

secara kompetitif, tetapi juga kerja sama (cooperatif). Strategi manapun yang dipilih,dasar

pertimbangannya adalah berapa besar hasil yang diperoleh (pay off).

Model Dilema Narapidana (Prisoners’ Dilemma Model)

Model ini ingin menjelaskan bagaimana sikap seseorang mengambil keputusan dalam

keadaan tidak dapat berkomunikasi dengan teman atau lawannya. Moddel dibangun

berdasarkan cerita bahwa dua narapidana tertangkap setelah bekerja sama dalam

melakukan suatu kejahatan.hal yang harus dilakukan adalah apakah mereka harus

mengakui kejahatannya didepan polisi pemeriksa. Hasil pay off yang diperoleh dari setiap

keputusan digambarkan sebagai berikut ini.

Page 20: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

Jika kedua narapidana mengambil keputusan mengaku, setiap orang akan dipenjara 3

tahun. sebaliknya jika sama-sama tidak mengaku masing-masing hanya akan dipenjara 1

tahun. bila hanya salah satu mengaku, yang tidak mengaku akan dipenjara 5 tahun

sedang yang mengaku tidak dipenjara, keputusan yang paling menguntungkan adalah bila

keduanya tidak mengaku, karena masing-masing hanya akan dipenjara 1 tahun. tetapi

mereka tidak mempunyai kemampuan berkomunikasi karena ditahan dalam ruangan yang

terpisah. Khawatir karena yang laian mengakui kesalahan, maka kedua narapidana

mengambil keputusan untuk mengaku dan masing-masing menjalani hukuman penjara

selama 3 tahun.

Model narapidana dapat di adaptasi untuk menganalisis keputusan masing-masing

duopolis dalam menentukan harga jual. Misalnya perusahaan otomotif A adalah pasangan

duopolis perusahaan otomotif B. Mereka harus mengambil keputusan tentang harga jual

mobil mereka. Keputusan dan hasilnya seperti dalam matriks dibawah ini.

A B

Harga mobil 125 juta/unit Harga mobil 150 juta/unit

Harga mobil 125 juta/unit A=15.000 B=15.000 A=12.000 B=30.000

Harga mibil 150 juta/unit A=30.000 B=5.000 A=25.000 B=25.000

Bila perusahaan A dan B masing-masing menetapkan harga 125 juta per unit, setiap

perusahaan akan menjual sebanyak 15.000 unit mobil. Bila sama-sama menjual dengan

harga 150 juta per unit, masing-masing menjual sebanyak 25.000 unit mobil. Karena

berada pada keadaan dilema seperti yang dihadapi narapidana diatas, maka keputusan

Page 21: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

apapun yang diambil oleh perusahaan A, perusahaan B memilih untuk menetapkan harga

mobil sebesar 125 juta per unit. Mengapa ? sebab dengan menetapkan harga sebesar

125 juta per unit, perusahaan B akan dapat menjual mobil minimal dengan jumalah

penjualan perusahaan A (15.000 unit) jika perusahaan A memutuskan harga sama. Tetapi

jika perusahaan A menetapkan harga lebih mahal, perusahaan B akan mampu menjula

30.000 unit.

Jika perusahaan B menetapkan harga 150 juta per unit, kondisinya berbahaya sebab

perusahaan A dapat menjual mobil sebanyak 30.000 unit, sedangka perusahaan B hanya

5000 unit seandainya perusahaan A menetapkan harga 125 juta. Jika Anda adalah

Direktur perusahaan A atau B, apa yang akan anda putuskan ?

BAB III

STUDI KASUS

STRUKTUR PASAR TELKOMSEL DAN INDOSAT: OLIGOPOLI KOLUSIF?

“Temasek Holding (Pte) Ltd atau biasa disebut Temasek memiliki empat puluh satu

persen saham di PT Indosat Tbk dan tiga puluh lima persen di PT Telkomsel”

Berdasarkan data kepemilikan saham ini, maka tidak salah jika masyarakat berasumsi

bahwa ada konflik kepentingan dalam penanganan operasional manajemen di kedua

perusahaan telekomunikasi tersebut, yang cukup besar market share-nya di Indonesia.

Ketika sebuah perusahaan didirikan dan selanjutnya menjalankan kegiatannya, yang

menjadi tujuan utama dari perusahaan tersebut adalah mencari keuntungan setinggi-

tingginya dengan prinsip pengeluaran biaya yang seminimum mungkin. Begitu juga,

dengan prinsip pemilikan saham. Pemilikan saham sama artinya dengan pemilikan

perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh seseorang atau badan atau lembaga korporasi

tentunya bertujuan bagaimana caranya kepemilikan tersebut dapat menghasilkan

keuntungan terhadap diri si pemiliki saham tersebut. Bicara keuntungan tentunya kita tidak

hanya bicara tentang keuntungan financial, tetapi juga tentang keuntungan non financial,

Page 22: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

seperti memiliki informasi penting, penguasaan efektif, pengatur kebijakan, dan lain-

lainnya. Oleh sebab itu, kepemilikan saham Temasek di kedua perusahaan tersebut

menarik untuk diamati dalam rangka mencermati apakah ada tercipta persaingan tidak

sempurna untuk kepemilikan saham tersebut dalam bentuk OLIGOPOLI KOLUSIF?

Seperti halnya yang diketahui masyarakat bahwa Temasek adalah perusahaan holding

yang sangat besar di Singapura dengan bentuk badan hukum Private Limited. Pada

awalnya Temasek masuk ke pasar telekomunikasi Indonesia melalui divestasi PT Indosat

Tbk pada tahun 2002 dengan cara pembelian saham tidak langsung, artinya pada saat itu

yang membeli saham Indosat adalah Singapore Technologies Telemedia Pte Ltd (STT)

melalui suatu perusahaan yang khusus didirikan untuk membeli saham Indosat, yaitu

Indonesia Communication Limited (ICL). Sedangkan STT sendiri adalah perusahaan

telekomunikasi terbesar kedua di Singapura yang seratus persen sahamnya dimiliki oleh

Temasek Holding Pte Ltd. Jadi, dari susunan atau pola kepemilikan saham yang berlapis-

lapis di Indosat, tersirat ada sesuatu kepentingan yang tidak hanya bertujuan untuk

mencari keuntungan financial semata tetapi lebih dari itu. Pertanyaannya adalah apakah

keuntungan non financial yang sebenarnya dicari Temasek? Jawaban sederhana atas

pertanyaan ini adalah : Perjalanan waktu yang akan menentukan. Tetapi sebenarnya

tujuan tersebut dapat diketahui segera jika pihak Indonesia memiliki niat untuk

mengetahuinya. Hal ini tentunya akan mudah menemukannya dengan berbagai metode

atau teknik investigasi untuk menemukan maksud dan niat dibalik pembelian saham

Indosat oleh Temasek tersebut.

Sepak terjang Temasek di dunia telekomunikasi Indonesia semakin lengkap, dengan

masuknya Temasek ke Perusahaan PT Telkomsel melalui Singapore Telecommunications

Mobile Pte Ltd (SingTel Mobile). Dimana kepemilikan saham SingTel Mobile di PT

Telkomsel adalah sebesar tiga puluh lima persen. Sedangkan Temasek sendiri memiliki

kepemilikan saham di SingTel Mobile.

Dengan adanya kepemilikan saham tidak langsung oleh Temasek pada PT Telkomsel dan

Page 23: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

PT Indosat Tbk telah memunculkan dugaan terjadinya praktek kartel dan oligopoli di

bidang jasa layanan seluler. Hal ini disebabkan untuk jasa layanan seluler khususnya di

jalur GSM, hanya ada tiga ‘pemain besar’ yaitu PT Telkomsel, PT Indosat dan PT

Excelcomindo Pratama, Tbk (XL). Ini artinya sekitar 75 market share telekomunikasi

Indonesia di “kuasai” oleh Temasek dan dugaan awal terjadinya praktek Oligopoli kolusif

di pasar telekomunikasi Indonesia.

Selanjutnya, yang menjadi bahan pertanyaan kita semua adalah apakah yang dimaksud

dengan Oligopoli kolusif? Di dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang

Larangan Usaha Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, dijelaskan bahwa

yang dimaksud Oligopoli kolusif ialah Perjanjian yang dilarang antara pelaku usaha

dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi

dan atau pemasaran barang dan atau jasa melebihi 75% dari market share atas satu jenis

barang atau jasa tertentu. Jika ketentuan Undang-Undang ini ditafsirkan secara otentik

maka pelaku usaha yang melakukan kegiatan usaha ekonomi baru dikatakan melakukan

oligopoli kalau memenuhi dua unsur, yaitu adanya unsur perjanjian dan unsur market

share lebih dari 75%. Sehingga jika kemudian ditafsirkan secara a contrario maka, pelaku

usaha yang tidak membuat perjanjian dan memiliki market share dibawah atau sama

dengan 74%, tidak memenuhi definisi melakukan praktek oligopoli sehingga tidak

melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999. Dari ketentuan Undang-Undang ini

jelas terlihat bahwa sesungguhnya Undang-Undang sendirilah yang membatasi pengertian

dan ruang lingkup praktek oligopoli yang menimbulkan persaingan usaha tidak sehat.

Pengertian dan ruang lingkup ini membuat penegakkan hukum terhadap praktek Oligopoli

ini menjadi kaku dan merugikan kepentingan pesaing yang dimatikan dan juga bahkan

mungkin konsumen barang atau jasa dari pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli

tadi.

Istilah Oligopoli sendiri memiliki arti “beberapa penjual”. Hal ini bisa diartikan minimum 2

perusahaan dan maksimum 15 perusahaan. Hal ini terjadi disebabkan adanya barrier to

entry yang mampu menghalangi pelaku usaha baru untuk masuk ke dalam pasar. Jumlah

yang sedikit ini menyebabkan adanya saling ketergantungan (mutual interdepedence)

antar pelaku usaha[1]. Ciri yang paling penting dari praktek oligopoli ialah bahwa setiap

Page 24: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

pelaku usaha dapat mempengaruhi harga pasar dan mutual interdependence. Praktek ini

umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan

potensial untuk masuk ke dalam pasar dan untuk menikmati laba super normal di bawah

tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas (limiting process) sehingga

menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli

menjadi tidak ada[2]. Sehingga apabila pelaku-pelaku usaha yang tadi melakukan kolusi

maka mereka akan bekerja seperti satu perusahaan yang bergabung untuk

memaksimalkan laba dengan cara berlaku kolektif seperti layaknya perusahaan

monopoli[3], inilah yang disebut disebut praktek oligopoli kolusif. Perilaku ini akan

mematikan pesaing usaha lainnya dan sangat membebankan ekonomi masyarakat.

Kembali pada kasus pemilikan saham Temasek di PT Indosat, Tbk., dan PT Telkomsel.

Walaupun tidak ada perjanjian diantara PT Telkomsel dengan PT Indosat, Tbk., tetapi

persoalan oligopoli sebenarnya tidak boleh hanya dilihat dari sekedar apakah ada

perjanjian atau tidak? atau berapa persentase market share-nya?. Di dalam dunia

telekomunikasi Indonesia khususnya untuk provider GSM, hanya ada tiga perusahaan

besar. Sehingga jelas jika terbukti kedua perusahaan tersebut melakukan “kerjasama”,

maka akan ada praktek oligopoli yang kolusif. Sedikitnya perusahaan yang bergerak di

sektor ini membuat mereka harus memiliki pilihan sikap, koperatif atau non koperatif.

Suatu pelaku usaha/perusahaan akan bersikap non koperatif jika mereka berlaku sebagai

diri sendiri tanpa ada perjanjian eksplisit maupun implisit dengan pelaku

usaha/perusahaan lainnya. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya perang harga.

Sedangkan beberapa pelaku usaha/perusahaan beroperasi dengan model koperatif untuk

mencoba meminimalkan persaingan. Jika pelaku usaha dalam suatu oligopoli secara aktif

bersikap koperatif satu sama lain, maka mereka telibat dalam KOLUSI.

Pada kasus Temasek, jelas terlihat sebagai pemegang saham tentunya menginginkan

keuntungan yang sebesar-besarnya. Policy ‘mengeruk’ keuntungan ini tentunya

dituangkan di seluruh aspek yang menjadi unit bisnis usahanya, termasuk didalamnya

adalah PT Telkomsel dan PT Indosat, Tbk. Sehingga dengan status kepemilikan di dua

perusahaan tersebut akan dapat mengoptimalkan maksud dan tujuan Temasek tersebut.

Caranya memaksimumkan keuntungan tersebut adalah kolusi antara PT Telkomsel dan

PT Indosat, Tbk., dengan mempertimbangkan saling ketergantungan mereka, sehingga

Page 25: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

mereka menghasilkan output dan harga monopoli serta mendapatkan keuntungan

monopoli. Hal ini dapat terlihat dari penentuan tarif pulsa GSM antara PT Telkomsel dan

PT Indosat, Tbk., dimana boleh dikatakan tarif harga pulsa GSM di Indonesia adalah salah

satu yang termahal di dunia. Padahal, negara-negara tetangga sekitar sudah dapat

menerapkan harga unit pulsa yang sangat murah dan menguntungkan masyarakat serta

tidak mematikan persaingan usaha. Apalagi notabene-nya, di negara Temasek sendiri

harga unit pulsa boleh dikatakan sangat murah. Lantas, kenapa di Indonesia harga pulsa

menjadi sangat mahal?. Padahal secara konsep teknologi, dimungkinkan penggunaan

untuk menekan harga unit pulsa menjadi sangat murah, contohnya adalah pada teknologi

CDMA Flexi dan Esia yang sering dihambat perkembangan oleh “pihak-pihak tertentu”

yang tidak menginginkan perkembangan bisnis usaha ini. Padahal jelas-jelas

menguntungkan masyarakat.

Coba lihat selisih harga tarif pulsa antara produk PT Telkomsel dan PT Indosat yang tidak

begitu jauh. Selisih tarif yang sangat kecil ini mengindikasikan dugaan awal terjadinya

praktek Oligopoli Kolusif diantara mereka. Penentuan tarif harga yang sangat mahal ini,

jelas adalah pengeksploitasian ekonomi masyarakat dan boleh dikatakan sebagai

Kolonialisme Gaya Baru.

Jika indikasi awal sudah ditemukan, pertanyaan selanjutnya apakah pihak Komisi

Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mampu untuk menyelesaikan persoalan ini? Yang

jelas adalah salah satu mandat dari KPPU adalah untuk mengawasi pelaksanaan dari

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dimana salah satu tujuan dari Undang-Undang ini

adalah MENJAGA KEPENTINGAN UMUM DAN MENINGKATKAN EFISIENSI EKONOMI

NASIONAL SEBAGAI SALAH SATU UPAYA UNTUK MENINGKATKAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT. Jadi kita tunggu saja aksi dari KPPU melihat praktek

oligopoli yang dilakukan PT Telkomsel dan PT Indosat, Tbk., berani atau tidak? dan

pertanyaan selanjutnya adalah berpihak ke rakyat (baca: kepentingan umum) atau tidak?

Mari kita tunggu bersama-sama walaupun tanpa batas waktu..

Page 26: 1 j tugas makalah pie kelompok 7
Page 27: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Perusahaan-perusahaan oligopoli ingin menjadi seperti monopoli, memaksimalkan

keuntungan mereka dengan membentuk kartel, tetapi kepentingan pribadi membuat

mereka mendekati kondisi kompetitif. Maka, perusahaan-perusahaan oligopoli dapat

menjadi seperti perusahaan monopoli atau seperti perusahaan kompetitif, bergantung

pada jumlah perusahaan dalam oligopoli tersebut, dan pada seberapa besar

kecenderungan mereka bekerja sama. Kisah dilema para tahanan menunjukkan bahwa

kepentingan pribadi dapat menjadi penghalang, alasan mengapa oligopoli dapat gagal

dalam memelihara kerja sama, meskipun ketika kerja sama adalah langkah yang terbaik

guna mencapai kepentingan mereka.

Saran

Perusahaan yang ingin memasuki pasar oligopoli harus mempersiapkan segala situasi

dan kondisi yang mungkin akan terjadi dan harus sudah siap dengan solusi untuk

menyelesaikannya. Kualitas produk merupakan hal yang sangat penting disamping

promosi melalui iklan. Ketika sebuah perusahaan baru muncul dengan membawa barang

yang lebih berkualitas dari barang sebelumnya, dengan harga yang sama atau bahkan

lebih murah maka perusahaan baru tersebut dapat bersaing dalam hal kepuasan

konsumen. Hal tersebut dapat berlangsung dalam jangka panjang. Jadi, tingkatkan terus

kreativitas dan ide-ide cemerlang untuk meningkatkan kualitas produk. Terlebih apabila

bisa menemukan produk baru walaupun satu jenis tetapi lain dari yang lain (mempunyai

identitas khusus).

Bagi pembaca selamat belajar, berfikir dan berkreasi untuk masa depan yang lebih baik.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini pasti terdapat banyak kesalahan oleh

karena itu, kritik, masukan dan saran sangat penulis harapkan. Atas perhatian pembaca,

penulis sampaikan terimakasih.

Page 28: 1 j tugas makalah pie kelompok 7

DAFTAR PUSTAKA

1. http://tuangkan.wordpress.com/2009/03/07/pasar-oligopoli-definisi-karakter-karakter/

2. Mankiw, N. Gregory, 2004.Teori Ekonomi Mikro.Third Edition. Thomson

South Western.

3. http://windahapsari.blogspot.com/2012/03/struktur-pasar-pasar-oligopoli.html

4. http://www.slideshare.net/efvolutionzunior/pasar-oligopoli-11575650

5. http://chimon-chimon.blogspot.com/2011/11/pasar-oligopoli.html

6.

http://yudistira-himawan.blogspot.com/2011/09/rangkuman-teori-ekonomi-mikro-bab-

11.html

7. http://dimaskung.blogspot.com/2012/12/teori-ekonomi-mikro-pasar-oligopoli.html

8. http://ayha-ayhaonaaa.blogspot.com/2012/03/makalah-pengantar-mikro-pasar-

oligopoli.html

9. http://khairul-anas.blogspot.com/2012/03/ciri-ciri-pasar-oligopoli.html