pembagian anmas ske c

10
Kumpul ke [email protected] Paling lambat Selasa 23 desember 2014, pukul 20.00 1. Rezi 2. Wira 3. Temid 4. Yesi 5. Niko 6. Maya 7. Audy 8. Aldo 9. Shulaksana 10. Muthiah 11. Leni 12. Helen 13. Evita SKENARIO Seorang wanita, 30 tahun, karyawan swasta, datang ke UGD karena sesak napas sejak 6 jam yang lalu. Tiga hari yang lalu pasien mengeluh demam, pada hari kedua demam pasien berobat ke dokter dan mendapat obat amoksisilin dan parasetamol. Dua belas jam setelah makan obat muncul bentol disertai gatal pada kedua lengan dan badan. Pasien juga mengeluhkan diare tanpa darah atau lendir, timbul batuk disertai sesak napas. Pasien pernah makan obat amoksisilin dan parasetamol tetapi tak ada keluhan seperti saat

Upload: niko-tobing

Post on 15-Nov-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anmas

TRANSCRIPT

Kumpul ke [email protected] lambat Selasa 23 desember 2014, pukul 20.001. Rezi

2. Wira

3. Temid

4. Yesi

5. Niko

6. Maya

7. Audy

8. Aldo

9. Shulaksana

10. Muthiah

11. Leni

12. Helen

13. Evita

SKENARIOSeorang wanita, 30 tahun, karyawan swasta, datang ke UGD karena sesak napas sejak 6 jam yang lalu. Tiga hari yang lalu pasien mengeluh demam, pada hari kedua demam pasien berobat ke dokter dan mendapat obat amoksisilin dan parasetamol. Dua belas jam setelah makan obat muncul bentol disertai gatal pada kedua lengan dan badan. Pasien juga mengeluhkan diare tanpa darah atau lendir, timbul batuk disertai sesak napas. Pasien pernah makan obat amoksisilin dan parasetamol tetapi tak ada keluhan seperti saat ini. Riwayat asma dimiliki oleh adik pasien dan ibu mempunyai penyakit dermatitis atopi. Riwayat asma pada pasien disangkal.Pemeriksaan fisik:

Kesadaran compos mentis; TD 120/80 mmHg; frekuensi nadi 110x/menit, regular; frekuensi nafas 28x/menit; suhu 37.8C.Thoraks: jantung/paru: wheezing pada kedua lapangan paru.

Abdomen: datar, lemas, turgor baik; hepar/lien tidak teraba, bising usus meningkat, turgor baik.

Ekstremitas: kulit: gambaran urtikaria.Pemeriksaan penunjang:

Hb12,2 gr/dl, leukosit 8400/mm3, hitung jenis basophil 2/6/4/52/30/6, ureum 18 mg/dl, kreatinin 0,46 mg/dl, Na 144 mEq/L, Kalium 4,2 mEq/L.KLARIFIKASI ISTILAHSesak napas: gangguan fungsi pernapasan yang diakibatkan mengecil atau tersumbatnya saluran pernapasan atau lemahnya organ pernapasanDemam: kenaikan suhu tubuh di atas 37,5CBentol: lesi yang khas untuk urtikaria berupa daerah edema lokal, biasanya bersifat semenara, pada permukaan tubuh sering disertai dengan gatal yang hebatAmoksisilin: antibiotik beta lactam yang merupakan analog penisilin tetapi lebih efisien diserap dari saluran pencernaan dan membutuhkan dosis yang lebih kecil, dan tidak mungkin menyebabkan diare Parasetamol: obat analgesik dan antipiretik yang populer dan digunakan untuk meredakan sakit kepala, tersengal-sengal, serta demamAsma: serangan dipsnea paroksismal berulang disertai mengi akibat kontraksi spasmodik bronkiDermatitis atopik: kelainan kulit yang merupakan perandangan kronik bersifat pruritik dan eksematosa pada individu dengan predisposisi herediter terhadap prutitus pada kulitWheezing: mengi, jenis bunyi kontinyu seperti bersiul (dalam bernapas) saat ekspirasi

Turgor: keadaan menjadi turgid, sensasi penuh yang normal atau yang lainUrtikaria: reaksi vascular lapisan dermis bagian atas yang ditandai dengan gambaran sementara bercak atau bentol yang agak menonjol dan lebih merah atau lebih pucat dari kulit sekitarnya dan seringkali disertai dengan gatal yang hebat

ANALISIS MASALAHSeorang wanita, 30 tahun, karyawan swasta, datang ke UGD karena sesak napas sejak 6 jam yang lalu. 1. Apa etiologi dari sesak napas pada kasus? 1, 2, 32. Bagaimana patofisiologi sesak napas pada kasus? 2, 3, 43. Apa hubungan umur, jenis kelamin, dan pekerjaan pada kasus? 3, 4, 5Jenis kelamin dan umur merupakan faktor resiko dari reaksi anafilaksis. Anafilaksis terjadi sering pada dewasa, lebih sering pada wanita dan 60% pada usia < 39 tahun. Tiga hari yang lalu pasien mengeluh demam, pada hari kedua demam pasien berobat ke dokter dan mendapat obat amoksisilin dan parasetamol.

1. Apa etiologi demam pada kasus? 4, 5, 6IL4, PMN, dan TNF-2. Bagaimana patofisiologi demam pada kasus? 5, 6, 7Pajanan kedua dengan alergen menimbulkan reaksi silang antara antigen dan IgE yang diikat sel mast, memacu pelepasan mediator farmakologis aktif (amin vasoaktif), PG dan LT, serta sitokin-sitokin. Berbagai sitokin yang dilepas sel mast dan basofil antara lain IL-3, IL 4, IL-5, IL-6, IL-10, IL-13, GM-CSF, dan TNF-. Beberapa diataranya berperan dalam manifestasi klinis reaksi tipe I. Sitokin yang berperan dalam manifestasi klinis berupa demam adalah IL4, PMN, dan TNF-.

3. Bagaimana farmakodinamik dan farmakokinetik dari amoksisilin dan parasetamol? 6, 7, 84. Bagaimana interaksi obat antara amoksisilin dan parasetamol? 7, 8, 95. Apa indikasi dan kontraindikasi kedua obat tersebut? 8, 9, 10Dua belas jam setelah makan obat muncul bentol disertai gatal pada kedua lengan dan badan. Pasien juga mengeluhkan diare tanpa darah atau lendir, timbul batuk disertai sesak napas.

1. Bagaimana mekanisme terjadinya gejala?

a. bentol disertai gatal pada kedua lengan dan badan 9, 10, 11

b. diare tanpa darah atau lendir 10, 11, 12

c. batuk disertai sesak napas 11, 12, 132. Apa hubungan antara konsumsi obat dengan gejala yang muncul?

a. bentol disertai gatal pada kedua lengan dan badan 12, 13, 1

b. diare tanpa darah atau lendir 13, 1, 2

c. batuk disertai sesak napas 1, 2, 3Pasien pernah makan obat amoksisilin dan parasetamol tetapi tak ada keluhan seperti saat ini.

1. Apa makna klinis pernah makan obat amoksisilin dan parasetamol tapi tidak ada keluhan seperti saat ini? 2, 3, 4Riwayat asma dimiliki oleh adik pasien dan ibu mempunyai penyakit dermatitis atopi. Riwayat asma pada pasien disangkal.

1. Apa hubungan riwayat asma dan dermatitis atopik pada keluarga pasien, dengan keluhan yang dialami sekarang? 3, 4, 5Perkembangan sistem imun dan kemampuannya untuk mengembangkan respon imun dalam bentuk reaksi alergi sudah terbentuk sejak dini pada masa gestasi.Berbagai region kromosom terkait dengan atopi dan asma, terutama dengan lokus pada kromosom 5, 6, 11, 12, 13, dan 16. Kromosom 5q31-36 yang mengandung gen sitokin IL-3, IL-4, IL-5, IL-13, dan GM-CSF yang diekpresikan oleh sel Th-2 menunjukkan peran penting faktor genetik pada penyakit alergi.

Atopi adalah kecendrungan genetik untuk memproduksi antibodi IgE ketika terpapar alergen.Suatu studi epidemiologi keluarga menyokong kejadian alergi, bahwa faktor genetik berpengaruh pada keluarga atopi. Bila salah satu orang tua mempunyai sifat alergi, maka 25 % - 40% anak akan menderita alergi. Bila kedua orang tua mempunyai alergi maka resiko anak memiliki alergi adalah 50-70%.

Pemeriksaan fisik:

Kesadaran compos mentis; TD 120/80 mmHg; frekuensi nadi 110x/menit, regular; frekuensi nafas 28x/menit; suhu 37.8C.

Thoraks: jantung/paru: wheezing pada kedua lapangan paru.

Abdomen: datar, lemas, turgor baik; hepar/lien tidak teraba, bising usus meningkat, turgor baik.

Ekstremitas: kulit: gambaran urtikaria.

1. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik?

a. keadaan umum 4, 5, 6Data pada kasusNilai normalInterpretasiKeterangan

KesadaranCompos mentisCompos mentisnormal

Suhu37,8 C36,5-37,5 Cabnormalsubfebris

Tekanan darah120/80 mmHg120/80 mmHgnormal

RR28x/menit 16-24 x/menitAbnormalTakipneu

PR110x/menit60-100x/menitAbnormalMeningkat

b. thoraks 5, 6, 7Data pada kasusNilai normalInterpretasiKeterangan

Auskultasi paruWheezingTidak adaAbnormalMengi

c. abdomen 6, 7, 8

d. ekstremitas 7, 8, 9 2. Bagaimana mekanisme abnormal?

a. keadaan umum 8, 9, 10

b. thoraks 9, 10, 11

c. abdomen 10, 11, 12

d. ekstremitas 11, 12, 13Pemeriksaan penunjang:

Hb 12,2 gr/dl, leukosit 8400/mm3, hitung jenis basophil 2/6/4/52/30/6, ureum 18 mg/dl, kreatinin 0,46 mg/dl, Na 144 mEq/L, Kalium 4,2 mEq/L.

1. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang? 12, 13, 12. Bagaimana mekanisme abnormal? 13, 1, 2TEMPLATE

Pendekatan diagnosis 1, 2, 3Diagnosis banding 2, 3, 4Diagnosis kerja 3, 4, 5Reaksi anafilaksis et causa alergi obatEpidemiologi 4, 5, 6Etiologi 5, 6, 7Bahan bahan seperti obat, makanan, vaksin, fates, komponen darah, sengatan serangga, ITS, latihan jasmani, tanpa sebab jelas dapat menimbulkan reaksi anafilaksis atau anafilakotidPatofisiologi 6, 7, 8 Faktor risiko 7, 8, 9Tatalaksana (non farmakologi dan farmakologi) 8, 9, 10Prevensi dan edukasi 9, 10, 11Prognosis 10, 11, 12KDU 11, 12, 13HIPOTESIS

Seorang wanita 30 tahun mengalami sesak napas diduga karena reaksi anafilaktik derajat moderate.TOPIK PEMBELAJARANReaksi anafilaktik 12, 13, 1 Reaksi hipersensitivitas 13, 1, 2 Manifestasi alergi obat dan uji alergi obat 1, 2, 3