perpustakaanrepository.unjaya.ac.id/63/2/wiwik ikayanti_32105012... · 2016. 8. 24. · stikes...

44
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG PERINATAL RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A. Yani Yogyakarta Disusun oleh: WIWIK IKAYANTI NPM : 32105012 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012

Upload: others

Post on 12-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN

    PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN

    DI RUANG PERINATAL RSUD

    PANEMBAHAN SENOPATI

    BANTUL

    SKRIPSI

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

    STIKES A. Yani Yogyakarta

    Disusun oleh:

    WIWIK IKAYANTI

    NPM : 32105012

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

    ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI

    YOGYAKARTA

    2012

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    iii

    ABSTRACT

    EXPENSES RELATED TO THE DOCUMENTATION CARE NURSE

    WORKING INTHE NURSING PERINATAL HOSPITAL

    PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

    Wiwik Ikayanti ¹, Sri Arini ², Sulistyaningsih ³

    Background: Documentation of nursing care have significance as evidence of

    nursing actions given patient could be used as a form of responsibility or

    accountability for the nurse. Nurses high workload in the Perinatal especially as

    the number of patients exceeds the capacity (BOR> 100%), and high levels of

    dependence will affect the spirit of nurses to perform nursing care

    documentation.

    Purpose: Knowing the relationship between nurse workload with documentation

    of nursing care in the Perinatal Panembahan Senopati Bantul District Hospital.

    Methods: This was an observational study using cross-sectional design approach,

    with the number of respondents 21 people. Data retrieval by the daily workload

    and the sheets of observational log of the Ministry of Health 2005 for

    documenting nursing care. Analytical techniques digunaka with spearmen Rank

    correlation test.

    Study: Shows no link between the workload of nurses with documentation of

    nursing care, this is evidenced by the results of bivariate correlation analysis Rank

    spearmen, the value of rho - 0.744 to 0.000, compared with the r table 0,5

    compute r > r table.

    Conclusion: There is a workload and documentation of nursing care in hospitals

    PanembahanSenopati Perinatal space which means the higher the negative pattern

    of the workload of nurses, the lack of documentation of nursing care.

    Keywords: workload, documenting

    ¹ Students PSIK of STIKES A. Yani Yogyakarta

    ² Lecturer Nursing Akademy of POLTEKES Yogyakarta

    ³ Lecturer PSIK of STIKES A.Yani Yogyakarta

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    iv

    HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN

    PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG

    PERINATAL RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

    Wiwik Ikayanti¹, Sri Arini², Sulistyaningsih³

    INTISARI

    Latar Belakang: Pendokumentasian asuhan keperawatan mempunyai arti penting

    sebagai bukti tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien bisa digunakan

    sebagai bentuk pertanggungjawaban dan atau tanggung gugat bagi perawat.Beban

    kerja perawat yang tinggidi ruang Perinatalterutama karena jumlah pasien

    melampaui kapasitas (BOR > 100%), dan tingkat ketergantungan tinggiiniakan

    mempengaruhisemangat perawat untuk melaksanakan pendokumentasian asuhan

    keperawatan.

    Tujuan: Mengetahui hubungan antara beban kerja perawat dengan

    pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Perinatal RSUD Panembahan

    Senopati Bantul.

    Metode: Penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan pendekatan

    rancangan cross-sectional, dengan jumlah responden 21 orang. Pengambilan data

    beban kerja dengan daily logdan lembar observasional dari Depkes 2005 untuk

    pendokumentasian asuhan keperawatan. Tehnik analisis yang digunaka dengan

    uji korelasi Spearmen Rank.

    Hasil Penelitian: Menunjukkan ada hubungan antara beban kerja perawat dengan

    pendokumentasian asuhan keperawatan, hal ini dibuktikan dengan hasil analisa

    bivariat korelasi Spearmen Rank, yaitu nilai rho – 0,744 dengan taraf signifikan

    0,000, jika dibandingkan dengan r tabel 0.5, r hitung > r tabel.

    Kesimpulan: Ada hubungan beban kerja dan pendokumentasian asuhan

    keperawatan di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati yang berpola negatif

    artinya semakin tinggi beban kerja perawat, semakin kurang pendokumentasian

    asuhan keperawatan.

    Kata kunci : Beban kerja , pendokumentasian

    ¹ Mahasiswa Alih Jalur STIKES A Yani Yogyakarta

    ² Dosen POLTEKES Yogyakarta

    ³ Dosen STIKES A Yani Yogyakarta

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    iii

    ABSTRACT

    EXPENSES RELATED TO THE documentation CARE NURSE WORKING IN

    THE NURSING Perinatal Hospital PanembahanSenopati BANTUL

    Wiwik Ikayanti ¹, Sri Arini ², Sulistyaningsih³

    Background: Documentation of nursing care have significance as evidence of

    nursing actions given patient could be used as a form of responsibility or

    accountability for the nurse. Nurses high workload in the Perinatal especially as

    the number of patients exceeds the capacity (BOR> 100%), and high levels of

    dependence will affect the spirit of nurses to perform nursing care documentation.

    Purpose: Knowing the relationship between nurse workload with documentation

    of nursing care in the Perinatal Panembahan Senopati Bantul District Hospital.

    Methods: This was an observational study using cross-sectional design approach,

    with the number of respondents 21 people. Data retrieval by the daily workload

    and the sheets of observational log of the Ministry of Health 2005 for

    documenting nursing care. Analytical techniques digunaka with spearmen Rank

    correlation test.

    Study: Shows no link between the workload of nurses with documentation of

    nursing care, this is evidenced by the results of bivariate correlation analysis Rank

    spearmen, the value of rho – 0,774 to 0.000, compared with the r table 0,5,

    compute r > r table.

    Conclusion: There is a workload and documentation of nursing care in hospitals

    PanembahanSenopati Perinatal space which means the higher the negative pattern

    of the workload of nurses, the lack of documentation of nursing care.

    Keywords: workload, documenting

    ---------------------------------------------------------------------------------------------------

    ¹ Students PSIK STIKES A. Yani Yogyakarta

    ² Lecturer Nursing Akademy POLTEKES Yogyakarta

    ³Lecturer PSIK STIKES A Yani Yogyakarta

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    v

    PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

    HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGANPENDOKUMENTASIAN

    ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG PERINATAL RSUD

    PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

    Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada

    Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral

    Achmad Yani Yogyakarta, sepanjang sepengetahuan saya tidak terdapat karya

    tulis atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang

    secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

    Yogyakarta, Agustus 2012

    Wiwik Ikayanti

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    vi

    KATA PENGANTAR

    ,

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

    melimpahkan berkat dan kemurahan-Nya, sehingga penulis mampu menyusun dan

    menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Beban Kerja Perawat dengan

    Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Perinatal RSUD Panembahan

    Senopati Bantul”.

    Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh

    gelar sarjana keperawatan di STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

    Selesainya penyusunan skripsi ini merupakan pengalaman berharga dan sangat

    membahagiakan, karena satu lagi langkah dalam perjalanan hidup ke masa depan

    telah berhasil saya lalui. Penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan atas bantuan

    dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

    terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

    1. dr.I. Edi Purwoko, Sp.B selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani

    Yogyakarta yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

    2. dr. Wayan Sudana, M.Kes selaku Direktur RSUD Panembahan Senopati

    Bantul atas pemberian ijin untuk melakukan penelitian .

    3. Dwi Susanti, S. Kep., Ns. selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan.

    4. Sumarsi, S.Kep.Ns, MM selaku Penguji

    5. Sri Arini Winarti, SKM. M; Kep. selaku pembimbing I yang telah

    mengarahkan dan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

    6. Sulistyaningsih, S.Kep., Ns. selaku pembimbing II yang telah

    mengarahkan dan memberikan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

    7. Fifin Maria, S Kep Ns, selaku Kepala Ruang Perinatal RSUD

    Panembahan Senopati yang telah memberikan kesempatan penulis dalam

    pengumpulan data untuk penelitian.

    8. Teman sejawat Ruang Perinatal dan ICU RSUD Panembahan Senopati

    Bantul yang banyak memberi inspirasi , kemudahan dan kelancaran dalam

    penyusunan skripsi ini.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    vi

    9. Yang tersayang rekan-rekan S1 Keperawatan Alih Jalur angkatan 2010

    yang selalu saling membantu dan memberi motivasi.

    10. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, atas

    kekurangan dan kesalahan dalam skripsi ini, penulis mohon maaf. Demi kebaikan

    skripsi ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari

    para pembaca.

    Dengan penulisan karya tulis ini, semoga membawa manfaat bagi peneliti dan

    orang lain, dapat memperkaya khasanah keilmuan, penghargaan tulus bagi anda

    apabila memberikan saran, masukan dan kritik yang membangun guna

    menyempurnakan tulisan ini. Akhir kata, mudah- mudahan segala amal baik yang

    telah diberikan kepada penulis menjadi amal ibadah dan akan mendapat imbalan

    dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

    Yogyakarta, Agustus 2012

    Penulis

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    viii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL DEPAN

    HALAMAN JUDUL........................................................................ ........... i

    HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………… . ii

    ABSTRACT................................................................................................ iii

    ABSTRAK.................................................................................................. iv

    PERNYATAAN KEASLIAN..................................................................... v

    KATA PENGANTAR ................................................................................ vi

    DAFTAR ISI…………………………………………………………… ... viii

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................. x

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ……………………………………… ............ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian...................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian.................................................................... 10 E. Keaslian Penelitian 11

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori……………………… 13 1. Beban Kerja…………………… ....................................... 13 2. Perawat Perinatal………………… ................................... 19 3. Asuhan Keperawatan Perinatal…………………………… 23 4. Dokumentasi Asuhan Keperawatan………………………. 29 5. Standar Asuhan Keperawatan…………… ....................... 34 6. Penilaian Standar Asuhan Keperawatan ........................... 39

    B. Kerangka Teori………………………………………… ........ 40

    C. Kerangka Konsep…………………………………………… 41

    D. Hipotesis.................................................................................. 41

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian ....................................................................... 42 B. Subyek Penelitian ………………… ........................................ 42 C. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 43 D. Variabel penelitian …………………...................................... 43 E. Definisi Operasional………………………………………….. 44 F. Instrumen Penelitian dan Metode Pengumpulan Data ............. 45 G. Metode Pengolahan dan Analisa Data ..................................... 49 H. Etika Penelitian ........................................................................ 51

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    ix

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian......................................................................... 54 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................. 54

    2. Karakteristik Responden.................................................... 55

    3. Analisa aunivariat.............................................................. 57

    4. Analisa Bivariat.................................................................. 59

    B. Pembahasan.............................................................................. 60

    C. Keterbatasan Penelitian............................................................ 66

    BAB V SIMPULAN DAN SARAN

    A. Simpulan................................................................................. 67 B. Saran....................................................................................... 68

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    x

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Teori ....................................................................... 40

    Gambar 2.2 Kerangka Konsep ................................................................... 41

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1. 1 Jumlah Pasien Rawat Inap Bangsal Perinatal Tahun 2009 s/d 2011. 6

    Tabel 1.2 Ketenagaan Perawat di Bangsal Perinatal...................................... 7

    Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden............................................ 58

    Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden.................................. 58

    Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Masa Kerja Responden................................. 59

    Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Beban Kerja Responden................................ 60

    Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan...... 60

    Tabel 4.6 Tabulasi Silang antara Beban Kerja Perawat dengan

    Pendokumentasian Asuhan Keperawatan....................................... 61

    Tabel 4.7 Korelasi Spearman Rank Hubungan Beban Kerja dengan

    Pendukumentasian Asuhan Keperawatan...................................... 62

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    xii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Jadwal Penyusunan KTI

    Lampiran 2 IjinPenelitian

    Lampiran 3 Penjelasan tentang penelitian

    Lampiran 4 Surat Permohonan Menjadi Responden

    Lampiran 5 Lembar Persetujuan Sebagai Responden

    Lampiran 6 Kuesioner Penelitian tentang Beban Kerja Perawat dengan

    Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

    Lampiran 7 Hasil Tabulasi Data Beban Kerja Shift Pagi, Sore dan Malam

    Lampiran 8 Hasil Tabulasi Data Pendokumentasian Asuhan Keperawatan

    Lampiran 9 Hasil Uji Korelasi Speraman Rho

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang

    menjadi bagian integral dari pelayanan yang didasarkan pada ilmu dan kiat

    keperawatan, meliputi pelayanan biopsikososial dan spiritual yang

    komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sakit

    maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Hidayat,

    2007). Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan yang

    dalam menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta

    memiliki ketrampilan yang jelas dalam keahliannya. Profesi keperawatan

    mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam tindakan,

    serta adanya kode etik. Perawat dalam melaksanakan pelayanan berorientasi

    pada pelayanan melalui asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, atau

    masyarakat (CHN dalam Hidayat, 2007).

    Pelayanan keperawatan juga sebagai salah satu faktor penentu baik

    buruknya mutu dan citra rumah sakit, sehingga perawat dituntut berkualitas

    dalam memberikan pelayanan/asuhan keperawatan. Bentuk pelayanan

    keperawatan itu sendiri merupakan suatu proses dalam praktek keperawatan

    yang langsung diberikan kepada klien dalam berbagai tatanan pelayanan

    kesehatan, dengan menggunakan metodologi proses keperawatan yang

    berpedoman pada standar proses keperawatan, dan dilandasai dengan etik

    keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggungjawab keperawatan.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    2

    Praktek keperawatan juga merupakan tindakan mandiri perawat profesional

    melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan pasien dan tenaga kesehatan

    lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup

    wewenang dan tanggungjawabnya (Hidayat, 2007).

    Perawat profesional harus mampu bertanggungjawab dan bertanggung

    gugat, terhadap setiap intervensi yang dilakukan, artinya setiap asuhan

    keperawatan yang diberikan kepada klien harus menghindari kesalahan

    karena kelalaian (negligence) dengan menggunakan proses keperawatan dan

    pendokumentasian yang akurat dan benar (Nursalam, 2008). Perawat

    profesional harus mampu bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya. Perawat

    berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat, konselor, pendidik,

    kolaborasi, koordinator, pembaharu dan konsultan dibidangnya. Fungsi

    keperawatan dapat dilakukan secara mandiri, ketergantungan dan kolaborasi

    (Hutahaean, 2010).

    Perawat profesional akan mampu bertanggungjawab dan

    bertanggunggugat jika mampu mendokumentasikan tindakan keperawatan

    yang telah dilakukan terhadap klien. Dokumentasi keperawatan adalah suatu

    catatan yang memuat seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menentukan

    diagnosa keperawatan, menyususn rencana keperawatan, melaksanakan dan

    mengevaluasi tindakan keperawatan yang disusun secara sistematis, valid dan

    dapat dipertanggung jawabkan secara moral dan hukum (Hidayat, 2004).

    Fungsi dokumentasi selain sebagai sarana komunikasi perawat dengan tim

    mengenai perjalanan perawatan pasien juga sebagai bentuk

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    3

    pertanggungjawaban dan atau tanggung gugat (legal aspec) bagi perawat

    (Hidayat, 2004). Dokumen rahasia yang mencatat semua pelayanaan

    keperawatan pasien dokumentasi keperawatan mempunyai makna penting

    dilihat dari berbagai aspek seperti hukum, kualitas pelayanan, komunikasi

    keuangan, pendidikan, penelitian, dan akreditasi (Nursalam, 2008).

    Kelengkapan dan ketepatan dokumentasi perawat tentang perawatan pasien

    tergantung lamanya hari rawat dan tindakan keperawatan terhadap pasien

    tersebut. Mengingat bahwa pendokumentasian keperawatan itu sangat penting

    dalam pelayanaan keperawatan, maka telah ditetapkan dalam surat keputusan

    Menteri Kesehatan RI Nomer 436/MENKES/SK/VI/1993 tentang standar

    pelayanan rumah sakit dan Surat Keputusan Direktur Jendral Pelayanan

    Medik Departemen Kesehatan RI Nomer YM 00.03.2.6.7637 Tahun 1993

    tentang berlakunya Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.

    Pendokumentasian asuhan keperawatan dipengaruhi oleh beban kerja

    perawat, tingginya beban kerja perawat tehadap pasien ditambah beban kerja

    non fungsi perawat berdampak pada stres kerja yang dialami perawat. Beban

    kerja yang dirasakan perawat memberi dampak pada pelaksanaan

    pendokumentasian asuhan keperawatan (Hidayat, 2004). Beban kerja perawat

    adalah sebagai jumlah waktu yang dibutuhkan oleh perawat untuk dapat

    menyelesaikan seluruh tindakan keperawatan yang diwajibkan (O’Brient

    2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat antara lain

    adalah kondisi pasien, jumlah pasien, tingkat ketergantungan pasien, jumlah

    tenaga perawat yang dinas, serta waktu yang diperlukan untuk tindakan

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    4

    keperawatan terhadap pasien baik secara langsung maupun tidak langsung

    (Hidayat, 2004). Angka kematian bayi merupakan acuan untuk menilai

    tingkat keberhasilan pelayanan kesehatan, sedangkan yang menjadi faktor

    resiko kematian pada bayi, diantaranya adalah bayi lahir prematur, berat

    badan lahir rendah, skor apgar rendah, dalam keadaan demikian seorang

    perawat di ruang perinatal dituntut untuk dapat memberikan asuhan

    keperawatan secara intensif (Betz, 2002). Perawat selain memberikan asuhan

    keperawatan kepada klien, juga dituntut untuk dapat medokumentasikan

    seluruh asuhan keperawatan, sebagai catatan perkembangan dari perawatan,

    dan bentuk pertanggung jawaban perawat terhadap pasien.

    Beban kerja dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : kegiatan

    langsung dan tidak langsung. Kegiatan langsung adalah kegiatan perawat

    yang langsung berhubungan dengan pasien, sedangkan kegiatan tidak

    langsung adalah kegiatan yang dilakukan oleh perawat berkaitan dengan

    fungsinya tetapi tidak berkaitan langsung dengan pasien, seperti menulis

    rekam medis. Kegiatan pribadi, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan

    kepentingan dari perawat yang diamati seperti makan, minum, pergi ke toilet,

    dll(Ilyas, 2001). Menurut Ilyas (2001) ada tiga pendekatan untuk menghitung

    beban kerja personel yaitu : pertama work sampling dimana yang menjadi

    pengamatan adalah aktivitas atau kegiatan keperawatan yang dilaksanakan

    perawat dalam menjalankan tugas sehari-hari diruang kerjanya, kedua time

    end motion studies yaitu mengamati dan mengikuti dengan cermat tentang

    kegiatan yang dilakukan oleh perawat selama jam kerja, dan yang ketiga daily

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    5

    log yaitu perawat menuliskan sendiri kegiatan apa yang dilakukan selama jam

    kerja (Ilyas, 2001).

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Suprapti (2002) bahwa beban

    kerja yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas hasil kerja (performance)

    perawat. Hasil analisa hubungan terhadap variabel dokumentasi dengan

    beban kerja ditemukan nilai r = - 0,486 dengan p value 0,048 yang berarti ada

    hubungan negatif yang cukup kuat antara beban kerja dengan kualitas

    dokumentasi keperawatan, tingginya beban kerja perawat dapat berpengaruh

    terhadap kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan yang diberikan.

    Hasil penelitian yang dilakukan oleh Martini (2007) didapatkan data bahwa

    semakin berat beban kerja perawat, prosentase ketidaklengkapan dalam

    pengisisan dokumentasi semakin besar.

    Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul adalah

    rumah sakit yang mempunyai misi untuk memberikan pelayanan kesehatan

    yang berkualitas, terjangkau dan paripurna dalam upaya meningkatkan derajat

    kesehatan masyarakat. RSUD Panembahan Senopati Bantul juga berusaha

    agar perawat mampu memberikan asuhan keperawatan secara profesional

    kepada klien. Berbeda dengan bangsal perawatan yang lain, bangsal perinatal

    merupakan ruangan untuk perawatan bayi yang bermasalah mulai umur 1 hari

    sampai kurang dari 1 bulan, atau 28 hari (Maryunani dan Nurhayati, 2009).

    Hasil observasi peneliti di bangsal Perinatal RSUD Panembahan Senopati

    Bantul, jumlah pasien sering melampaui kapasitas, dimana satu tempat tidur

    bayi untuk 2 bahkan 3 pasien, terlebih NICU (Neonatal Intensif Care Unit)

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    6

    masih menjadi satu dengan bangsal perinatal, dan tingkat ketergantungan

    pasien sangat tinggi. Hasil wawancara dengan kepala bangsal perinatal,

    jumlah pasien yang melampaui kapasitas tersebut terjadi sudah kurang lebih

    dua tahun terakhir.Data yang didapatkan oleh peneliti dengan cara

    dokumentasi pada tgl 2 Februari 2012, di pelaporan RSUD Panembahan

    Senopati Bantul diketahui jumlah pasien yang dirawat di bangsal Perinatal

    pada tahun 2009 sampai dengan 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

    Tabel 1.1 Jumlah pasien rawat inap bangsal Perinatal RSUD

    Panembahan Senopti Bantul tahun 2009 s/d 2011

    no Tahun Jumlah pasien

    1 2009 2157

    2 2010 2364

    3 2011 3156

    Sumber : pelaporan RSUD Panembahan Senopati Bantul

    Dilihat dari tabel ada peningkatan jumlah pasien dari tahun ke tahun. Hari

    rawat pasien perinatal rata-rata 5-10 hari, rata-rata jumlah pasien yang

    dirawat dalam satu bulan 200 - 300 pasien, rata-rata pasien perhari 60-70

    pasien, sedangkan kapasitas saat ini 40 TT pasien. BOR di ruang perinatal

    tahun 2011 rata-rata 154,963 % dan pada bulan Januari 2012 194,62 %

    sedangkan rata-rata LOS 6,99 %.

    Jumlah perawat yang bertugas di ruang perinatal dan kualifikasinya

    dapat dilihat pada tabel berikut :

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    7

    Tabel 1.2 Ketenagaan Perawat di Ruang Perinatal

    No Jabatan Pendidikan Jumlah

    1 Kepala Bangsal Skep Ners 2

    2 Perawat Primer DIV 1

    3 Perawat Sekunder DIII 25

    4 Perawat Sekunder SPK 1

    Pembagian jadwal dinas diatur oleh kepala ruang Bangsal Perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul, dengan pembagian shif jaga sebagai berikut,

    shif pagi tujuh orang ditambah satu orang kepala bangsal, satu orang CI, dua

    orang PN, shif enam orang dan shif malam enam orang perawat pelaksana.

    Pembagian shift jaga memperhatikan beberapa aspek yaitu tingkat

    pendidikan, senioritas, kemampuan, ketrampilan dan jarak tempuh. Menurut

    penjelasan kepala bangsal perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul,

    belum pernah dilakukan penilaian beban kerja dikhususkan pada tenaga

    keperawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul dan beban kerja yang

    sangat dirasakan oleh perawat perinatal.

    Hasil evaluasi dokumentasi penerapan Standar Asuhan Keperwatan

    dengan menggunakan instrumen A dari Depkes 1995, yang diperoleh dari

    seksi Keperawatan RSUD Panembahan Senopati Bantul pada periode Januari

    s/d Juni tahun 2011 menunjukkan bahwa untuk studi dokumentasi telah

    didapatkan hasil yang baik untuk masing-masing bangsal, dimana hasil

    terendah adalah 71,76 (bangsal Teratai/Perinatal) dan tertinggi 83 (bangsal

    Cempaka). Penetapan standar pendokumentasian tersebut diasumsikan pada

    kriteria baik jika nilai 76 – 100, sedang jika nilai 56 – 75, dan kurang jika

    nilai kurang dari 56.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    8

    Perawat bangsal perinatal selain merawat pasien di ruangan perinatal,

    juga harus siap sewaktu waktu menerima pasien baru baik dari kamar operasi

    maupun kamar bersalin yang belum dapat dipastikan seberapa tingkat

    kegawatan pasien, juga siap jika sewaktu waktu harus mengirim pasien ke RS

    yang lebih besar karena kemampuan sumber daya manusia dan fasilitas yang

    tidak memadai untuk perawatan pasien. Perawat di bangsal perinatal selain

    melaksanakan tugas pokok melakukan asuhan keperawatan juga

    melaksanakan tugas administrasi. Pada shift sore, malam dan hari libur,

    petugas administrasi tidak ada sehingga perawatlah yang mengerjakan tugas

    administrasi saat ada pasien yang pulang baik dipulangkan, dirujuk, pulang

    atas permintaan sendiri maupun karena meninggal. Sehubungan beban kerja

    tersebut, berdasarkan pengamatan pada 10 status pasien di ruang perinatal

    ada beberapa bagian dari asuhan keperawatan yang tidak diisi secara benar

    dan lengkap sesuai dengan standar asuhan keperawatan, padahal asuhan

    keperawatan seharusnya dilakukan sesuai standar sebagai bukti dan tanggung

    gugat perawat telah menjalankan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan klien

    dan sebagai bentuk profesionalisasi perawat.

    Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik melakukan

    penelitian dengan judul “Hubungan Beban Kerja Perawat dengan

    Pelaksanaan dokumentasi Asuhan Keperawatan di Bangsal Perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul”.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    9

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

    penelitian ini adalah “Adakah hubungan beban kerja perawat perinatal dengan

    pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di bangsal perinatal RSUD

    Penembahan Senopati.

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah :

    1. Tujuan umum

    Untuk mengetahui hubungan beban kerja dengan pelaksanaan

    dokumentasi asuhan kepertawatan di bangsal perinatal RSUD Panembahan

    Senopati Bantul.

    2. Tujuan khusus

    a. Mengetahui gambaran beban kerja di bangsal perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul.

    b. Mengetahui gambaran pelaksanaan dokumentasi asuhan

    keperawatan bayi di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati

    Bantul.

    c. Mengetahui keeratan hubungan beban kerja dengan kualitas

    dokumentasi asuhan keperawatan bayi di ruang Perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    10

    D. Manfaat Penelitian.

    Dari hasil penelitian ini diharapakan akan memberikan manfaat :

    1. Manfaat Teoritis

    Sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan

    melalui manajemen pelayanan keperawatan terutama dalam

    pengelolaan sumber daya manusia dan pendokumentasian asuhan

    keperawatan.

    2. Manfaat Praktis

    a. Perawat / Rumah Sakit

    Sebagai informasi bagi perawat untuk meningkatkan pelayanan

    keparawatan khususnya di ruang Perinatal RSUD Panembahan

    Senopati Bantul.

    b. Peneliti

    Mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang mendalam

    mengenai hubungan beban kerja dengan pendokumentasian asuhan

    keperawatan

    c. peneliti lain

    Sebagai bahan dasar untuk penelitian lanjutan terkait dengan

    pengelolaan sumber daya manusia sebagai faktor penentu mutu

    pelayaan keperawatan.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    11

    E. Keaslian Penelitian

    Keaslian penelitian mengenai hubungan persepsi perawat tentang

    beban kerja dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang

    Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul belum pernah diteliti oleh

    peneliti lain. Penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Suprapti (2002), meneliti tentang hubungan beban kerja perawat dengan

    kualitas pedokumentasian pada setiap shif jaga, menggunakan metode

    penelitian kuantitatif melalui studi kasus dengan hasil terdapat

    hubungan negatif antara beban kerja dengan kualitas pendokumentasian

    keperawatan. Semakin tinggi beban kerja semakin rendah kualitas

    pedokumentasian keperawatan. Perbedaan dengan penelitian ini,

    terletak pada tempat penelitian. Persamaannya terletak pada kedua

    variabel yang sama-sama meneliti hubungan antara beban kerja perawat

    dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.

    2. Sukoco (2002), meneliti tentang hubungan antara beban kerja dengan

    semangat kerja. Penelitian menggunakan metode analitik dilakukan

    secara belah lintang (cross sectional) sebagai subyek penelitian perawat

    di Ruang IRNA I RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, dengan hasil korelasi

    yang diperoleh bersifat negatif, dimana semakin ringan beban kerja

    perawat akan semakin meningkat semangat kerja perawat. Perbedaan

    dengan penelitian ini terdapat pada variabel terikatnya dan tempat

    penelitian.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    12

    3. Eveline (2009), meneliti beban kerja perawat dengan kualitas

    dokumentasi asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.

    Doris Sylvanus Palangkaraya. Desain penelitian adalah kuantitatif non

    eksperimental dengan cross sectional dengan uji Chi-square (X²). Hasil

    uji chi-square menunjukkan nilai p hasil 0,000 sehingga lebih kecil dari

    p tabel 0,005 jadi hipotesis penelitian ditolak, dimana ada hubungan

    antara beban kerja perawat dengan kualitas dokumentasi asuhan

    keperawatan. Perbedaan dengan penelitian ini, pada tempat penelitian

    dan uji analisa bivariatnya.

    4. Martini (2007), meneliti hubungan karakteristik perawat, sikap, beban

    kerja, ketersediaan fasilitas dengan pendokumentasian asuhan

    keperawatan di BPRSUD kota Salatiga. Penelitian ini merupakan

    penelitian eksplantory survay dengan menggunakan dua pendekatan

    kuantitatif dan kualitatif, sedangkan waktu pengumpulan data secara

    cross sectional. Pengolahan data penelitian dengan tehnik deskriptif dan

    analitik dengan uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa statistik

    untuk variabel pengetahuan, sikap, beban kerja, serta fasilitas ada

    hubungannya dengan asuhan keperawatan, sedangkan untuk variabel

    umur, masa kerja, dan pendidikan tidak ada hubungan. Perbedaan

    dengan penelitian ini terletak pada variabel bebas yang hanya meneliti

    tentang beban kerja perawat saja dan hanya menggunakan pendekatan

    kuantitatif saja.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    54

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Rumah Sakit Umum Daerah Penembahan Senopati Bantul berdiri

    sejak tahun 1963, dengan perkembangannya sekarang rumah sakit ini

    merupakan pusat rujukan di daerah Bantul dan sekitarnya. Rumah sakit

    yang terletak di jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Bantul ini ditetapkan

    sebagai rumah sakittipe B non pendidikan dengan KepMenKes RI

    No.142/MenKes/SK/I/2007 tanggal 31 Januari 2007, dan menerapkan Pola

    Pengelolaan Keuangan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (PPK-

    BLUD) sesuai Keputusan Bupati Bantul Nomor 195 Tahun 2009 tanggal

    21 Juli 2009.

    Visi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul

    adalah terwujudnya rumah sakit yang unggul dan menjadi pilihan utama

    masyarakat kabupaten Bantul dan sekitarnya (Profil RSUD Panembahan

    Senopati, 2011).

    Misi Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul

    adalah:

    a. Memberikan “Pelayanan Prima” pada customer

    b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia.

    c. Melaksanakan peningkatan mutu berkelanjutan (continous quality

    improvement).

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    55

    d. Meningkatkan jalinan kerjasama dengan institusi terkait.

    e. Melengkapi sarana dan prasarana secara bertahap.

    Ruang Perinatal merupakan ruang perawatan bayi resiko tinggi

    yang berada di RSUD Panembahan Senopati Bantul yang berdiri sendiri

    sejak Februari 2003, dimana sebelumnya merupakan bagian dari ruang

    perawatan penyakit anak. Dengan bertambahnya kebutuhan masyarakat

    untuk perawatan bayi resiko tinggi, maka diharapkan dengan berdirinya

    ruang perinatal yang terpisah dengan ruang anak akan dapat meningkatkan

    pelayanan kepada masyarakat umumnya dan pelayanan perinatal pada

    khusunya (Profil Ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul,

    2012).

    Dengan berkembangnya tuntutan masyarakat akan pelayanan

    kesehatan yang paripurna, ruang Perinatal yang pada tahun 2003

    mempunyai 14 tempat tidur dengan maksimal perawatan 15 bayi hingga

    tahun 2010 ini telah mencapai 24 tempat tidur dengan kapasitas maksimal

    49 bayi. Tahun 2012 tempat tidur bayi ditetapkan sebanyak 40 TT dengan

    rincian 10 di NICU (Neonatal Intensive Care Unit), 15 ruang observasi dan

    15 ruang infeksi dengan kapasitas maksimal 69 pasien.

    2. Karakteristik Responden

    Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah

    Panembahan Senopati Bantul pada tanggal 26 sampai dengan 30 Juni

    2012, dengan jumlah responden sebanyak 21orang perawat yang bertugas

    di ruang Perinatal, diambil dengan total sampling dan semua berjenis

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    56

    kelamin perempuan. Karakteristik responden yang diperoleh dari

    kuesioner sebagaimana terdapat dalam tabel berikut :

    Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Usia Responden di Ruang Perinatal

    RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

    No Usia responden Frekuensi Prosentase

    1

    2

    3

    4

    5

    40 tahun

    1

    11

    4

    2

    3

    4,76

    52,38

    19,05

    9,52

    14,29

    Total 21 100

    Sumber : Data primer Juni 2012

    Tabel 4.1menunjukkan Usia paling banyak berada pada rentang

    usia 26 - 30 tahun yaitu sebanyak 11orang (52,38%).

    Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Ruang

    Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

    No Pendidikan Frekuensi prosentase

    1

    2

    3

    D III Keperawatan

    D III Kebidanan

    D IV Keperawatan

    19

    1

    1

    90,4

    4,76

    4,76

    Total 21 100

    Sumber : Data primer Juni 2012

    Tabel 4.2 menunjukkan bahwa Pendidikan terbanyak adalah DIII

    Keperawatan yaitu sebanyak 19 perawat ( 90,4%).

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    57

    Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Masa Kerja di Ruang Perinatal

    RSUD Panembahan Senopati Bantul 2012

    No Masa Kerja Frekuensi Prosentase

    1

    2

    3

    10 tahun

    9

    7

    5

    42,86

    33,33

    23,81

    Total 21 100

    Sumber : Data primer Juni 2012

    Tabel 4.3 menunjukkan bahwa masa kerja perawat sebagian besar

    masih kurang dari 5 tahun yaitu sebanyak 9 orang (42,86%).

    3. Analisa Univariat

    a. Gambaran Beban Kerja Perawat di Ruang Perinatal Rumah Sakit

    Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul.

    Pengisian ceklist beban kerja dengan menggunakan daily log

    di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul dilaksanakan

    selama 4 hari, mulai dari tanggal 26 Juni sampai dengan 30 Juni 2012

    dengan jumlah responden 21 orang. Beban kerja diukur dengan

    menjumlahkan waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tindakan

    keperawatan selama shift jaga, dinilai tinggi apabila waktu yang

    digunakan 80% dari total jam selama satu shift jaga, sedang jika

    antara 60% - 79%, dan rendah jika < 60%. Berdasarkan pengisian

    lembar ceklist beban kerja, didapatkan hasil sebagaimana terlihat pada

    tabel :

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    58

    Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Beban Kerja Perawat di Ruang Perinatal

    RSUD Panembahan Senopati Bantul Juni 2012

    No Beban Kerja Frekuensi Prosentase

    1 Rendah 3 14,29

    2 Sedang 5 23,81

    3 Tinggi 13 61,9

    Total 21 100

    Sumber : data primer Juni 2012

    Tabel 4.4 menunjukan bahwa beban kerja perawat di ruang

    perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul sebagian besar masuk

    dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 13 orang (61,9%).

    b. Gambaran Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang

    Perinatal RSUD Panembahan Seopati Bantul.

    Pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan di ruang

    perinatal diukur berdasarkan lembar observasi dari instrumen A

    Depkes RI (1995) dengan jumlah 24 poin, yang dilakukan oleh

    peneliti kepada responden dengan mengobservasi dokumen asuhan

    keperawatan pasien yang sudah pulang. Penilaian hasil observasi

    dikategorikan baik, jika poin yang dikerjakan antara 76% - 100%,

    sedang jika antara 56% - 75%, dan kurang jika poin yang dikerjakan <

    56%. Berdasarkan observasi yang dilakukan didapatkan hasil

    pelaksanaan dokumentasi askep sebagaimana dalam tabel berikut ini:

    Tabel 4.5. Pelaksanaan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Ruang

    Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul 2012.

    No Pendokumentasian Askep Frekuensi Prosentase

    1 Kurang 13 61,9

    2 Sedang 5 23,81

    3 Baik 3 14,29

    Total 21 100

    Sumber : data primer Juni 2012

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    59

    Tabel 4.5 menunjukan bahwa sebagian besar perawat di ruang

    Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul masih kurang dalam

    pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu sebanyak 13 orang (61,9%).

    4. Analisa Bivariat

    Sebelum membahas hubungan antara beban kerja dengan

    pendokumentasian asuhan keperawatan, diuraikan terlebih dahulu tentang

    tabulasi silang yang dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.6. Tabulasi Silang Antara Beban Kerja Perawat Dengan

    Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul Tahun 2012

    No Beban

    kerja

    Pendokumentasian Askep Total

    Baik Sedang Kurang

    F % F % F % N %

    1 Rendah 2 9,53 1 4,76 0 0 3 14,29

    2 Sedang 1 4,76 3 14,29 1 4,76 5 23,81

    3 Tinggi 0 0 1 4,76 12 57,14 13 61,9

    total 3 14,29 5 23,81 13 61,9 21 100

    Tabel 4.6 menunjukan sebagian besar responden mempunyai beban

    kerja tinggi dan menunjukan dalam melaksanakan pendokumentasian

    asuhan keperawatan kurang yaitu sebanyak 13 responden (61,9%).

    Analisa korelasi Spearman Rank dilakukan untuk mengetahui

    hubungan beban kerja perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan di

    ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul signifikan atau tidak

    secara statistik, dan sebagai hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    60

    Tabel 4.7

    Hasil Analisa Korelasi Spearman Rank Hubungan Beban Kerja Perawat

    Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Ruang Perinatal

    RSUD Panembahan Senopati Bantul 2012

    No Beban

    kerja

    Pendokumentasian Askep Rho

    P

    value Baik Sedang Kurang

    1 Tinggi 0% 4,76% 61,9%

    -0,744 0,000 2 Sedang 4,76% 14,29% 4,76%

    3 Ringan 9,53% 4,76% 0%

    Interprestasi Hasil :

    Nilai rho yang diperoleh adalah sebesar -0,744 dengan taraf

    signifikan 0.000 maka r hitung > r tabel sehingga Ho ditolak dan Ha

    diterima artinya ada hubungan antara beban kerja perawat dengan

    pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul. Kesimpulan dari hasil uji statistik yaitu

    bahwa hubungan antara beban kerja dengan pendokumentasian asuhan

    keperawatan bersifat negatif artinya semakin tinggi beban kerja perawat,

    semakin kurang pendokumentasian asuhan keperawatan.

    B. Pembahasan

    1. Beban kerja perawat di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati

    Bantul

    Tabel 4.4 menunjukkan beban kerja perawat di ruang Perinatal

    RSUD Panembahan Senopati Bantul, sebanyak 13 orang (61,9%) memiliki

    beban kerja tinggi, 5 orang (23,81%) beban kerja sedang dan yang

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    61

    memiliki beban kerja ringan ada 3 orang (14,29%). Data tersebut

    menunjukan bahwa beban kerja perawat di ruang Perinatal saat ini tinggi

    karena jumlah pasien sering melampaui kapasitas. Berdasarkan data yang

    didapatkan dari pelaporan RSUD Panembahan Senopati, rata-rata BOR

    tiap bulan pada semester I tahun 2012 adalah 194,62%. Pasien di ruang

    Perinatal mempunyai ketergantungan yang tinggi dan memerlukan

    perawatan yang lebih teliti karena memiliki resiko tinggi (Maryunani dan

    Nurhayati, 2009). Beban kerja perawat bertambah dengan adanya tugas

    tambahan seperti melakukan tugas administrasi pada shift sore dan malam.

    Jumlah tenaga perawat di ruang Perinatal, dengan kapasitas 40 tempat

    tidur sudah sesuai, sebagaimana keterangan yang diberikan kepala ruang

    Perinatal dan beban kerja perawat yang tinggi diruang perinatal

    disebabkan pasien di perinatal yang melampaui kapasitas karena dengan

    adanya Jampersal dan Jamkesmas RSUD Panembahan Senopati tidak

    boleh menolak pasien.

    Berdasarkan data karakteristik perawat di ruang Perinatal 100%

    perempuan, hal ini diharapkan perawat mampu memberikan perawatan

    kepada pasien di ruang Perinatal yang semua pasiennya bayi sebagaimana

    seorang ibu merawat anaknya sendiri. Perawat diharapkan memiliki

    kepekaan terhadap kebutuhan pasien-pasien yang belum mampu

    mengungkapkan keinginannya dengan bahasa verbal hanya dengan bahasa

    tubuh. Usia perawat di ruang Perinatal sebagian besar berusia 26 – 30

    tahun dengan lama bekerja 2 – 5 tahun, hal ini tentu akan berpengaruh

    pada beban kerja perawat karena pengalaman bekerja dan kedewasaan

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    62

    seseorang dalam menghadapi berbagai situasi pekerjaan akan berpengaruh

    pada kinerja seseorang (Samba, 2002). Pendidikan perawat di ruang

    Perinatal sudah sesuai dengan standar yaitu minimal DIII Keperawatan

    atau Kebidanan, sehingga diharapkan perawat mampu memberikan asuhan

    keperawatan secara profesional.

    Tingginya beban kerja perawat di ruang Perinatal dapat dilihat dari

    aspek-aspek seperti tugas-tugas yang dijalankan sesuai dengan fungsinya

    ditambah dengan tugas-tugas tambahan seperti tugas administrasi terutama

    pada shift sore pada pasien pulang atau malam untuk pasien yang

    meninggal atau dirujuk ke rumah sakit lain. Berdasarkan observasi yang

    dilakukan peneliti didukung hasil wawancara dengan PN (Primary Nurse),

    visit dokter lebih sering dilakukan diatas jam 13.00 WIB, sehingga pasien

    yang sudah boleh pulang penyelesaian administrasinya dilaksanakan oleh

    perawat, karena petugas administrasi pada jam 14.00 WIB sudah pulang.

    Perawat selain merawat pasien juga harus memberikan pendidikan

    kesehatan kepada setiap orang tua pasien terutama kepada ibu bagaimana

    meneteki yang benar, merawat bayi setelah di rumah dan mengenali tanda-

    tanda dini gangguan pada bayinya. Tingginya beban kerja yang dirasakan

    perawat di ruang Perinatal dapat dilihat juga dari jumlah pasien yang

    dirawat, kapasitas pekerjaan, waktu yang digunakan untuk setiap tindakan

    dan kelengkapan fasilitas yang diperlukan untuk menyelesaikan

    pekerjaannya dengan baik (Hidayat, 2004).

    2. Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    63

    Pada tabel 4.5 data variabel pendokumentasian asuhan keperawatan

    di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul, perawat yang

    melaksanakan pendokumentasian kurang sebanyak 13 orang (61,9%),

    sedang 5 orang (23,81%), dan baik sebanyak 3 orang ( 14,29%) sehingga

    dapat disimpulkan bahwa sebagian besar perawat di ruang perinatal dalam

    pendokumentasian asuhan keperawatan masih kurang. Berdasarkan data

    yang didapatkan dengan observasi status pasien yang sudah pulang

    minimal dirawat 3 hari, sebagian besar perawat di ruang Perinatal belum

    mengisi data pada format pengkajian, membuat diagnosa keperawatan dan

    rencana keperawatan. Format yang diisi langsung pada tindakan

    keperawatan dengan mencantumkan data atau masalah yang dialami

    pasien, setelah melakukan tindakan, perawat menuliskan evaluasi proses

    pada kolom evaluasi.

    Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bangsal di ruang

    Perinatal, biasanya status pasien akan dilengkapi setelah pasien pulang

    dan sebelum kembali ke pelaporan oleh PN (PrimaryNurse). Hal ini

    terjadi karena perawat yang bertugas saat itu sering tidak sempat untuk

    menuliskan pengkajian, diagnosa keperawatan, dan perencanaan

    keperawatan, perawat langsung menuliskan data atau masalah pasien,

    tindakan yang dilakukan dan evaluasi, hanya sebagian kecil perawat yang

    menuliskan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai evaluasi, dan ini

    dilaksanakan tidak serinci dan selengkap sesuai standar asuahan

    keperawatan dari Depkes 2005. Masalah umum staf keperawatan terhadap

    pendokumentasian asuhan keperawatan yaitu tidak adanya waktu yang

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    64

    cukup dan setelah melakukan tindakan keperawatan kepada pasien

    perawat merasa sudah lelah sehingga semangat untuk menuliskan asuhan

    keperawatan secara rinci dan lengkap menjadi rendah, sesuai hasil

    penelitian Sukoco (2002) tentang hubungan beban kerja dengan semangat

    kerja.

    Dokumentasi asuhan keperawatan mempunyai makna sangat

    penting, dilihat dilihat dari aspek hukum, komunikasi, keuangan,

    penelitian, kualitas pelayanan, pendidikan dan akreditasi (Nursalam,

    2008). Pada saat terjadi masalah dengan hukum dan bukti tertulis tidak

    ada, maka keadaan ini akan menyulitkan perawat dalam penyelesaiannya.

    Dokumentasi asuhan keperawatan juga merupakan sarana komunikasi

    antar tim kesehatan, sehingga jika tidak dibuat sebagaimana mestinya

    akan menimbulkan masalah dalam memberikan perawatan dan pelayanan

    kepada pasien.

    Melakukan dokumentasi secara akurat dalam rekam medis

    merupakan salah satu cara terbaik bagi perawat untuk membela diri

    sewaktu-waktu ada tuntutan hukum karena kelalaian dalam pemberian

    perawatan. Pemahaman perawat tentang tanggung jawab profesionalnya

    akan meningkatkan apresiasi mereka terhadap nilai dokumentasi sebagai

    alat pembuktian bahwa perawat telah memenuhi tugas-tugasnya terhadap

    pasien (Hutahean, 2010).

    3. Hubungan beban kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan

    keperawatan di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    65

    Data hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara beban

    kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang

    Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul yang bersifat negatif

    artinya semakin tinggi beban kerja perawat maka semakin kurang baik

    pendokumentasian asuhan keperawatan. Beban kerja perawat yang tinggi

    menyebabkan kelelahan baik fisik maupun psikis, hal ini akan

    mempengaruhi semangat dan keinginan perawat untuk melakukan

    pendokumentasian asuhan keperawatan menurun bahkan hilang sama

    sekali. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Martini (2007)

    yang meneliti tentang hubungan beban kerja dengan pendokumentasian

    asuhan keperawatan, bahwa beban kerja berpengaruh terhadap

    pendokumentasian asuhan keperawatan. Hasil penelitian Suprapti (2002)

    dan Evelin (2009) menguatkan hasil penelitian ini, dimana beban kerja

    mempengaruhi kualitas pendokumentasian asuhan keperawatan.

    Salah satu tujuan dokumentasi asuhan keperawatan adalah sebagai

    sarana tanggung jawab dan tanggung gugat perawat terhadap pasien.

    Pendokumentasian asuhan keperawatan yang dilaksanakan dengan baik

    dan benar sesuai dengan stadar asuhan keperawatan dari Depkes (2005)

    yang dijadikan standar di RSUD Panembahan Senopati Bantul,

    diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Asuhan

    keperawatan adalah bagian dari pelayanan keperawatan, sebagai bentuk

    pelayanan profesional merupakan bagian integral yang tidak dapat

    dipisahkan dari upaya pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Asuhan

    keperawatan, disisi lain sebagai salah satu faktor penentu baik buruknya

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    66

    mutu dan citra rumah sakit, maka kualitas pelayanan/asuhan keperawatan

    perlu diupayakan secara optimal. Profesionalisme kerja perawat sangat

    dibutuhkan dalam upaya pencapaian pelayanan/asuhan keperawatan yang

    seoptimal mungkin.

    C. Keterbatasan Penelitian

    Pengumpulan data tentang beban kerja perawat menggunakan

    metode daily log, dimana responden menuliskan sendiri tindakan yang

    dilakukan kepada pasien selama shift jaga sehingga peneliti harus melakukan

    pengamatan untuk memastikan bahwa tindakan yang dituliskan sesuai dengan

    yang benar-benar dilakukan, keadaan ini akan menyulitkan peneliti pada saat

    pengamatan terhadap perawat shif malam.

    Observasi terhadap pendokumentasian asuhan keperawatan menjadi

    kurang optimal karena observasi pendokumentasian dilakukan pada status

    pasien yang sudah pulang dan yang melengkapi sebagian besar dilakukan

    oleh PN (Primary Nurse).

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    67

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

    beberapa kesimpulan sebagai berikut :

    1. Ada hubungan antara beban kerja perawat dengan pendokumentasian

    asuhan keperawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul, yang

    dibuktikan dengan hasil analisa bivariat dimana nilai r hitung -0,744 >

    nilai r tabel 0,5 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada

    hubungan antara beban kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan

    keperawatan.

    2. Beban kerja perawat di ruang Perinatal RSUD Panembahan Senopati

    Bantul 66,67% tinggi, 23,81% sedang dan 9,52% rendah.

    3. Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang Perinatal RSUD

    Panembahan Senopati Bantul 66,6% kurang baik, 23,81% sedang dan

    9,52 baik.

    4. Hubungan antara beban kerja perawat dengan pendokumentasian asuhan

    keperawatan di ruang Perinatal adalah kuat, dimana nilai korelasi 0,744

    masuk dalam kriteria hubungan kuat (0,60 – 0,799), semakin tinggi beban

    kerja perawat, semakin kurang baik pendokumentasian asuhan

    keperawatan.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    68

    B. Saran

    Saran-saran yang dapat diberikan kaitannya dengan penelitian ini

    adalah sebagai berikut :

    1. Bagi Institusi RSUD Panembahan Senopati Bantul

    Perlu dipertimbangkan untuk menambah tenaga administrasi di

    ruang Perinatal untuk shift sore dan malam dengan harapan pekerjaan

    yang menjadi tugas administrasi yang selama ini dikerjakan oleh

    perawat dapat dikerjakan oleh yang berkompeten, sehingga perawat

    dapat berfokus pada tugas pokok sebagai perawat baik secara langsung

    kepada pasien maupun secara tidak langsung seperti melaksanakan

    pendokumentasian asuhan keperawatan, dimana dokumentasi

    mempunyai peran penting.

    2. Bagi perawat Perinatal RSUD Panembahan Senopati Bantul

    Perawat perlu dan harus menyadari pentingnya pelaksanaan

    dokumentasi asuhan keperawatan sebagai bentuk pertanggungjawaban

    perawat terhadap pasien, sehingga mempunyai semangat tinggi untuk

    melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan sesuai standar yang

    ditentukan. Data mengenai keadaan pasien segera dituliskan pada

    pengkajian untuk dapat merumuskan masalah, menentukan prioritas

    dan membuat diagnosa keperawatan. Perencanaan perlu dituliskan

    supaya tindakan keperawatan dapat sesuai dengan diangnosa

    keperawatan, sehingga kriteria hasil yang diharapkan bisa tercapai.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    69

    3. Bagi peneliti lain

    Penelitian ini dapat dijadikan bahan dasar untuk dapat

    melakukan penelitian secara kualitatif, sehingga dapat mengetahui

    secara lebih detail seberapa kuat beban kerja berpengaruh terhadap

    keinginan dari masing-masing perawat dan faktor lain apa yang dapat

    mempengaruhi pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan,

    khususnya di ruang Perinatal dimana pasien-pasiennya mempunyai

    tingkat ketergantungan yang tinggi.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    DAFTAR PUSTAKA

    Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

    Aritonang, dkk. (2005). Aplikasi statistika Dalam Pengolahan dan Analisa Data

    Kesehatan. Yogyakarta: Media Pressindo.

    Arwani, Supriyatno. (2006). Manajemen Bangsal Keperawatan. Jakarta: Buku

    Kedokteran.

    Betz. (2002). Keperawatan Pediatri. Jakarta: BukuKedokteran.

    Capernito, LJ. (2000). Nursing DiagnosisApplication to Clinical Practice.

    Philadelphia: J.B. Lippincott Company.

    Depkes RI. (1993). Undang-undang Republik Indonesia Nomer 23, Surabaya:

    Arkala.

    Depkes RI. (1995). Standar Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.

    Depkes RI. (1997). Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keparawatan

    di Rumah Sakit. Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat RSU dan

    Pendidikan.

    Evelin. (2009). Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Kualitas Dokumentasi

    Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Doris Sylvanus

    Palangka Raya. UNDIP Semarang: Thesis Program Ilmu Keperawatan.

    Gillies. (1994). Nursing Management: A System Approach. Phiadelphia: WB

    Saunders.

    Hidayat. (2004). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba

    Medika.

    Hidayat. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Tehnik Analisa Data.

    Jakarta: Salemba Medika.

    Hidayat. (2007). Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Editor Ester D.A.

    ECG. Jakarta.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    Hutahaean, S. (2010). Konsep dan Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta.

    Trans Info Media.

    Ilyas,Y. (2001). Perencanaan Sumber Daya Rumah Sakit. Pusat Kajian Ekonomi

    Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesi: Jakarta.

    Kuncara, Y. (2002). Asuhan Kebidanan dan Persalinan. Jakarta: Buku

    Kedokteran.

    Manuba, (2000). Ergonomi Kesehatan Keselamatan Kerja. Surabaya: Guna

    Widya.

    Martini, (2007). Hubungan Karakteristik perawat, Sikap, Beban

    kerja,Ketersediaan Fasilitas dengan Pendokumentasian Asuhan

    Keperawatan di Rawat Inap BPRSUD kota Salatiga. Tesis. Semarang.

    Maryunani, Nurhayati. (2009). Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada

    Neonatus. Jakarta: Trans Info Media.

    Munandar, A.S. (2001). Stres Dan Keselamatan Kerja Psikologi Industri Dan

    Organisasi. Penerbit Universitas Indonesia.

    Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

    Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:

    Rineka Cipta.

    Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

    Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    Nursalam. (2008). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta: Salemba

    medika.

    Nursalam. (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

    O’Brient, et all. (2002). Proses Bekerja Perawat dalam Pengukuran Kesehatan

    Mental pada Unit Rawat Inap.

    Purwanto. (2002). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: ECG.

  • STIKES

    JEND

    ERAL A

    . YANI Y

    OGYAK

    ARTA

    PERPUS

    TAKAA

    N

    ----------- . (2009-2011). Data pasien rawat inap bangsal Perinatal. Rekam medis

    Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta.

    Riwidikdo. (2010). Statiatik untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi program

    SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

    Samba, S. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan untuk

    Perawat Klinis. Jakarta: Buku Kedokteran, ECG.

    Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Mitra Cendekia.

    Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Afabeta.

    Sukoco. (2002). Hubungan Beban Kerja dengan Semangat Kerja Perawat di

    Ruang Bedah IRNA RSUP DR. Sardjito. Yogyakarta: Skripsi. FK UGM.

    Suprapti. (2002). Hubungan Antara Beban Kerja Perawat dengan Kualitas

    Pendokumentasian Keperawatan di Ruang Ranap RSUD Tasikmalaya.

    Yogyakarta: Skripsi. UGM.

    Wirnata, M. (2009). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Universitas Udayana Bali.

    Halaman JudulHalaman PengesahanIntisariAbstractPernyataan KeaslianKata PengantarDaftar IsiBAB IBAB IVBAB VDaftar Pustaka