perpustakaan - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1214/2/jayanti...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS LENDAH I
KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2009-2010
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Disusun Oleh: Jayanti Mandasari
NPM: 1307028
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
YOGYAKARTA 2010
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
ii
HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS LENDAH I
KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2009-2010
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Oleh: Jayanti Mandasari
NPM: 1307028
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan Di SekolahTinggi Ilmu
Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta Tanggal: ..............
Menyetujui :
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Penguji I Sri Handayani, Spd,. S. Kep. Ners,. M.Kes NID 0422-126302
Penguji II Nur’aini Dewi. W, S. ST NIDN 05.06.088.502
Penguji III Ati Nurwita, S. ST NPP 2008.13.51
Mengesahkan, Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta
Tri Sunarsih, S. ST
NIDN 05.2403.8401
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa dalam KTI ini tidak terdapat karya yang diajukan untuk memperoleh gelar Diploma III Kebidanan atau Kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis di acuan dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Yogyakarta, Juli 2010
Jayanti Mandasari
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan Jarak Kehamilan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo Tahun 2009-2010” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat untuk mendapatkan Gelar Ahli Madya Kebidanan di STIKES A. Yani Yogyakarta.
Karya Tulis Ilmiah ini terwujud atas bimbingan, pengarahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Sri Werdati, SKM., M.Kes., selaku Kepala STIKES A. Yani Yogyakarta. 2. Tri Sunarsih, S. ST., M.Kes selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan
STIKES A. Yani Yogyakarta. 3. Sri Handayani, Amd.Keb, Spd, Skp, NS. M.Kes selaku penguji I. 4. Nur’aini Dewi. W, S. ST, selaku dosen Pembimbing I dalam penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini. 5. Ati Nurwita, S. ST, selaku dosen Pembimbing II dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini. 6. Kepala Puskesmas Lendah I Kulon Progo. 7. Bidan dan staf Puskesmas Lendah I Kulon Progo. 8. Keluarga dirumah yang senantiasa memberi dukungan moril, spiritual,
serta materil sehingga mempelancar tersusunya Karya Tulis Ilmiah ini. 9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2007/2010 yang telah memberi
dukungan dan semangat. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu, yang sudah
memberi bantuan selama proses penelitian ini berlangsung. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
dari berbagai pihak untuk memperbaiki kekurangan dan keterbatasan dalam Karya Tulis Ilmiah ini. Harapan penulis, semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca semua terutama bagi penulis sendiri.
Yogyakarta, Juli 2010 Penulis
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
xiii
HUBUNGAN JARAK KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS LENDAH I
KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2009-2010
INTISARI
Latar Belakang : Tingginya angka kematian maternal dan neonatal masih menjadi masalah nasional. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 262/100.000 kelahiran hidup (Dinkes RI, 2006). Dimana salah satu penyebab AKI adalah anemia pada ibu hamil, untuk mengatasi hal ini pemerintah berupaya untuk menurunkan prevalensi anemia dengan memberikan tablet zat besi (Fe) sebanyak 90 tablet selama hamil. Namun ternyata masih dijumpai ibu hamil yang menderita anemia. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi anemia antara lain adalah jarak kehamilan < 2 tahun. Studi pendahuluan didapatkan 3 ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahun, dimana 2 diantaranya mengalami anemia, ini menunjukan ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahun 75% lebih berisiko dibanding ibu hamil dengan jarak kehamilan ≥ 2 tahun. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010. Metode Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo. Rancangan penelitian : case control. Desain Penelitian : retrospective. Subyek penelitian semua ibu hamil dengan kriteria Ibu hamil dengan kehamilan lebih dari 1 kali, tidak lebih dari 3 kali melahirkan, usia 20-35 tahun, tidak mempunyai riwayat penyakit apapun, lila ≥ 23,5 cm, data yang lengkap. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan teknik analisis data dengan chi-square. Hasil penelitian : Ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahun sebanyak 5 orang, dimana 3 diantaranya mengalami anemia ringan, 2 diantaranya tidak anemia. Ibu hamil dengan jarak kehamilan ≥ 2 tahun sejumlah 95 orang, dimana 31 diantaranya mengalami anemia ringan dan 64 orang tidak mengalami anemia. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan chi square diperoleh nilai X² hitung = 1,586 dengan p = 0,05. X² hitung < X² tabel (1,586 < 3,841) dan asymp. Sig > p ( 0,208 > 0,05) Kesimpulan: Tidak ada hubungan yang signifikan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010. Kata Kunci :Jarak Kehamilan, Anemia pada Ibu Hamil
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR ISI HALAMAN
HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ......................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................ iii HALAMAN MOTTO ..................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................... v KATA PENGANTAR ..................................................................... vi DAFTAR ISI .................................................................................... vii DAFTAR TABEL ........................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ....................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................... xi ABSTRAK ....................................................................................... xii INTISARI ........................................................................................ xiii BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .............................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................ 6 E. Keaslian Penelitian ........................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pengertian Kehamilan ............................................... 8 2. Pengertian jarak kehamilan ....................................... 8 3. Pengertian Anemia .................................................... 9
a. Penyebab Anemia pada Kehamilan ....................... 10 b. Gejala Anemia Kehamilan .................................... 11 c. Pengaruh Anemia selama Kehamilan .................... 11 d. Pengaruh Anemia saat Persalinan ......................... 12 e. Pengaruh Anemia pada Masa Nifas ....................... 12 f. Pengaruh Anemia Ibu Hamil terhadap Janin ......... 12 g. Klasifikasi Anemia dalam Kehamilan ................... 13 h. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Anemia ...... 15
B. Kerangka Teori ............................................................ 18 C. Kerangka Konsep .......................................................... 19 D. Hipotesis ..................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ......................................................... 21 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................... 22 C. Variabel Penelitian ........................................................ 22 D. Hubungan antar Variabel .............................................. 24
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
E. Definisi Opoerasional .................................................... 25 F. Populasi dan Sampel ...................................................... 26 G. Alat dan Metode Pengumpulan Data ............................ 27 H. Jalannya Penelitian ........................................................ 27 I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ............................ 28
BAB IV PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian ............................ 31 2. Karakeristik responden .............................................. 31 3. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia 35
B. Pembahasan 1. Karakteristik responden ............................................. 35 2. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil ........................................................... 38 C. Keterbatasan Penelitian ................................................. 40
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................... 41 B. Saran ............................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 43 LAMPIRAN
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1: Definisi operasional……………………………………….. 25 Tabel 4. 1: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan umur di
Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009 – Juni 2010………………………………. 31
Tabel 4. 2: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan paritas di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009- Juni 2010………………………………………. 32 Tabel 4. 3: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan status
Gizi anemia di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009- Juni 2010…………………………. 32
Tabel 4. 4: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan kejadian anemia di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009- Juni 2010…………………………. 33
Tabel 4. 5: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan jarak kehamilan di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009- Juni 2010…………………………. 33
Tabel 4. 6: Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan tingkat anemia di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009- Juni 2010…………………………. 34
Tabel 4.7: Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009- Juni 2010………………………………………… 34
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1: Kerangka Teori………………………………………. 18 Gambar 2. 2: Kerangka Konsep……………………………………. 19 Gambar 3. 1: Hubungan Antar Variabel…………………………… 24
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Jadwal Penyusunan KTI Lampiran 2: Checklist Pengumpulan data Lampiran 3: Tabel Nilai Chi Square Lampiran 4: Hasil analisis SPSS Lampiran 5: Surat izin penelitian Lampiran 6: Lembar Konsultasi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia sehat 2010 merupakan salah satu agenda pembangunan nasional
dalam rangka mewujudkan kualitas dan sumber daya manusia sehat, cerdas,
produktif dan mandiri. Hal yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan
sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dari kesejahteraan ibu dan anak.
Angka kematian ibu dan angka kematian anak serta status gizi merupakan
indikator kesehatan yang paling sensitif untuk menggambarkan tingkat
kesejahteraan ibu dan anak. Tingginya angka kematian ibu dan anak masih
menjadi masalah nasional. Gerakan pembangunan berwawasan kesehatan menuju
Indonesia sehat 2010, menargetkan penurunan AKI dari 450/ 100.000 kelahiran
hidup menjadi 125/ 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2010 (Prawirohardjo,
2009: 26).
Kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi selama
kehamilan sampai dengan 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, tanpa melihat
lama dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau
penanganannya, tetapi bukan karena kecelakaan (Prawirohardjo, 2009: 53).
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005, bahwa
setiap tahunnya wanita yang bersalin meninggal dunia mencapai lebih dari
500.000 orang (Winkjosastro, 2005: 28). Menurut Survey Demografi Kesehatan
Indonesia (SDKI) pada tahun 2005 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
262/100.000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) yaitu
32/1000 kelahiran hidup (Dinkes RI, 2006). Rencana Strategi Nasional Making
Pregnancy Safer di Indonesia tahun 2001-2010 oleh DepKes tahun 2000 mengacu
tujuan global MPS yaitu menurunkan AKI sebesar 75% pada tahun 2015 menjadi
115/100.000 kelahiran hidup dan menurunkan AKB menjadi kurang dari 35/
1.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 (Prawirohardjo, 2009: 26).
Penyebab tidak langsung yang mendasar dari AKI adalah faktor
lingkungan, perilaku, genetik, pelayanan kesehatan, 4 Terlalu (hamil atau bersalin
terlalu muda dan tua umurnya, terlalu banyak anaknya dan terlalu dekat jarak
kehamilan/persalinannya) dan 3 Terlambat (terlambat mengetahui tanda bahaya
dan memutuskan rujukan, terlambat merujuk karena masalah transportasi dan
geografi, terlambat ditangani ditempat pelayanan karena tidak efektifnya
pelayanan di Puskesmas maupun di Rumah Sakit (DinKes, 2005).
Faktor penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan 25%,
preeklampsi dan eklampsi 12%, sepsis 15%, partus macet 8%, komplikasi aborsi
tidak aman 13%, dan sebab lain 8%. Anemia merupakan salah satu faktor
penyebab tidak langsung terjadinya kematian ibu. Jarak kehamilan merupakan
salah satu faktor penyebab terjadinya anemia. Kehamilan yang berulang dalam
waktu singkat akan menguras cadangan zat besi ibu, pengaturan jarak kehamilan
yang baik minimal dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga badan
ibu siap untuk menerima janin kembali tanpa harus menghabiskan cadangan zat
besinya (Ammiruddin, 2004: 8).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Anemia merupakan salah satu faktor risiko yang dapat memperburuk
keadaan ibu apabila disertai perdarahan saat kehamilan, persalinan dan pasca salin
(Prawirohardjo, 2009: 54). Pengaruh anemia saat kehamilan dapat berupa abortus,
persalinan kurang bulan, ketuban pecah sebelum waktunya. Pengaruh anemia saat
persalinan dapat berupa partus lama, gangguan his dan kekuatan mengedan serta
kala uri memanjang sehingga dapat terjadi retensio plasenta. Pengaruh anemia
saat masa nifas salah satunya adalah subinvolusi uteri, perdarahan post partum,
infeksi nifas dan penyembuhan luka perineum lama. Faktor yang mempengaruhi
terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kekurangan zat besi, infeksi, kekurangan
asam folat dan kelainan hemoglobin (Manuaba, 1998: 31-32).
Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah anemia
akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan.
Menurut WHO kejadian anemia hamil berkisar antara 20% hingga 89% dengan
menetapkan Hb 11gr% sebagai acuan. Angka anemia kehamilan di Indonesia
menunjukan nilai yang cukup tinggi. Hoo Swie Tjiong menemukan angka anemia
kehamilan 3,8% pada trimester I, 13,6% trimester II, dan 24,8% pada trimester III.
Simanjuntak mengemukakan bahwa sekitar 70% ibu hamil di Indonesia menderita
anemia yang disebabkan kekurangan zat besi, kehamilan dan persalinan dengan
jarak yang berdekatan ,dan ibu hamil dengan pendidikan dan tingkat sosial
ekonomi rendah (Prawirohardjo, 2009: 29).
Di Provinsi DIY prevalensi anemia gizi besi menunjukkan angka 26,79%,
sedangkan di Kota yogyakarta sebesar 9,51%, di Kabupaten Sleman sebesar
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
20,10%, di Kabupaten Bantul sebesar 15,23%, di Kabupaten Kulonprogo sebesar
17,27% dan Kabupaten Gunungkidul 43,1% (Dinkes Provinsi DIY, tahun 2008).
Pemerintah telah melakukan berbagai upaya agar prevalensi anemia pada
ibu hamil menurun, di antaranya adalah dengan mengharuskan ibu minum
minimal 90 tablet Fe selama hamil, program KB dengan menjarangkan
kehamilan, dan program lainnya. Namun ternyata masih dijumpai ibu hamil yang
menderita anemia.
Studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada Puskesmas Lendah I
Kulon Progo yang dilaksanakan pada bulan Maret 2010 dengan melihat data
sekunder didapatkan jumlah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di
Puskesmas Lendah I Kulon Progo adalah sebanyak 963 orang. Ibu hamil yang
menderita anemia sebanyak 231 orang, ibu hamil yang tidak anemia sebanyak
732 orang. Ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2 tahun sebanyak 3 orang, dimana
2 diantaranya mengalami anemia.
Penelitian sebelumnya didapatkan dua hasil penelitian berbeda yang
berhubungan dengan jarak kehamilan, dalam penelitiannya Ammirudin (2004)
mendapatkan 66,1% ibu hamil menderita anemia karena jarak kehamilan kurang
dari dua tahun. sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Herlina dkk (2005)
menyebutkan tidak adanya kecenderungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan,
maka akan semakin tinggi kejadian anemia pada ibu hamil.
Berdasarkan uraian diatas peneliti sangat tertarik untuk melakukan
penelitian tentang penyebab anemia dari faktor ibu yakni ”Hubungan jarak
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lendah I
Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai
berikut: Apakah ada hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010?
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui jarak kehamilan pada ibu hamil di Puskesmas Lendah I
Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010.
b. Mengetahui kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Lendah I
Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010.
c. Menganalisis hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
D. Manfaat penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
kesehatan, terutama tentang anemia dalam kehamilan.
2. Bagi konsumen
1) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan
pengalaman dalam melakukan penelitian.
2) Bagi petugas kesehatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam
memberikan KIE kepada ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan.
3) Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan masukan bagi peneliti
selanjutnya, terutama yang berhubungan dengan anemia dalam kehamilan.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang terkait dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan, yaitu
penelitian dari:
1. Amiruddin (2004), dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan
karakteristik ibu hamil terhadap kejadian anemia di Puskesmas Bantimurung
Maros”. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional.
Hasilnya bahwa ada hubungan antara karakteristik ibu hamil terhadap kejadian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
anemia. Responden yang paling banyak menderita anemia adalah responden
dengan jarak kehamilan < 2 tahun sebanyak 41 orang ( 66,1% ).
2. Herlina dkk (2005), dalam penelitiannya yang berjudul “Faktor Resiko
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor”.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional. Hasil
penelitian ini adalah tidak menunjukkan adanya kecenderungan bahwa
semakin dekat jarak kehamilan, maka akan semakin tinggi angka kejadian
anemia. Hal ini secara uji statistik juga tidak bermakna (p > 0.05).
3. Karim (2008), dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara jarak
kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Mergangsan
Kota Yogyakarta tahun 2008”. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian Cross Sectional. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan adanya
hubungan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah peneliti
lebih memfokuskan pada hubungan jarak kehamilan terhadap kejadian
anemia. Perbedaannya juga terletak pada jenis penelitian, variabel, tempat, dan
waktu penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Lendah I merupakan salah satu dari 2 Puskesmas Induk
di Wilayah Lendah yang meliputi 3 desa, yakni Wahyuharjo, Bumirejo, dan
Jatirejo. Sarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Lendah I terdiri dari
1 puskesmas induk, 2 puskesmas pembantu dan 1 polindes. Jumlah tenaga
kesehatan di Puskesmas Lendah I adalah sebanyak 36 orang. Selama 1
tahun terakhir di Puskesmas Lendah I Kulon Progo ibu hamil yang
diperiksa Hb, diantaranya 231 orang ibu hamil mengalami anemia dan 732
orang ibu hamil tidak mengalami anemia. Pelayanan yang tersedia di
Puskesmas Lendah I Kulon Progo diantaranya adalah pelayanan KIA yang
meliputi pemeriksaan Hb untuk mendeteksi dini anemia pada ibu hamil.
2. Karakteristik responden
a. Karakteristik responden berdasarkan umur
Berdasarkan data medik di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo
karakteristik responden berdasarkan umur tergambar pada tabel dibawah
ini:
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Puskesmas LendahI
Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009 - Juni 2010 Umur Jumlah
n % 20-25 tahun 18 18 26-30 tahun 31-35 tahun
39 43
39 43
Total 100 100 Sumber : Data Sekunder, 2009-2010
Tabel 4.1 Menunjukan bahwa responden terbanyak adalah ibu hamil dengan
usia 31-35 tahun yakni sejumlah 43 orang (43%).
b. Karakteristik responden berdasarkan paritas
Berdasarkan data medik di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo
karakteristik responden berdasarkan paritas tergambar pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas di Puskesmas Lendah I
Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009 - Juni 2010 Paritas
(Jumlah Kelahiran) Jumlah
n % 1 70 70 2 3
21 9
21 9
Total 100 100 Sumber : Data Sekunder, 2009-2010
Tabel 4.2 Menunjukan bahwa responden terbanyak adalah ibu hamil dengan
paritas satu kali yakni sejumlah 70 orang (70%).
c. Karakteristik responden berdasarkan status gizi
Berdasarkan data medik di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo
karakteristik responden berdasarkan status gizi tergambar pada tabel dibawah
ini:
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status gizi (LILA) di Puskesmas
Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009 - Juni 2010 Lila Jumlah
n % 23,5-25,5 cm 68 68 26-28 cm >28 cm
21 11
21 11
Total 100 100 Sumber : Data Sekunder, 2009-2010
Tabel 4.3 Menunjukan bahwa responden terbanyak adalah ibu hamil dengan
LILA 23,5-25,5 cm yakni sejumlah 68 orang (68%).
d. Karakteristik responden berdasarkan kejadian anemia
Berdasarkan data medik di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo
karakteristik responden berdasarkan kejadian anemia tergambar pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kejadian anemia di Puskesmas
Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009 - Juni 2010 Kadar HB Jumlah
n % Anemia 34 34 Tidak anemia 66 66 Total 100 100
Sumber : Data Sekunder, 2009-2010
Tabel 4.4 Menunjukan bahwa selama periode 1 tahun, 66 orang ibu hamil
(66%) tidak mengalami anemia. Pada penelitian ini kriteria anemia yang
digunakan adalah kadar Hb kurang dari 11 g%.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
e. Karakteristik responden berdasarkan jarak kehamilan
Berdasarkan data medik di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo
karakteristik responden berdasarkan jarak kehamilan tergambar pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jarak kehamilan di Puskesmas
Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009 - Juni 2010 Jarak Kehamilan Jumlah
n % < 2 tahun 5 5 ≥ 2 tahun 95 95 Total 100 100
Sumber : Data Sekunder, 2009-2010
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas diketahui bahwa frekuensi ibu hamil terbanyak
adalah ibu hamil dengan jarak kehamilan ≥ 2 tahun yakni 95% , ini
menunjukan bahwa ibu – ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di
Puskesmas Lendah I memiliki jarak kehamilan yang baik.
f. Karakteristik responden berdasarkan tingkat anemia
Berdasarkan data medik di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo
karakteristik responden berdasarkan tingkat anemia tergambar pada tabel
dibawah ini:
Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat anemia di Puskesmas
Lendah I Kabupaten Kulon Progo bulan Juni 2009 - Juni 2010 Tingkat Anemia Jumlah
n % Tidak anemia 66 66 Anemia Ringan 34 34 Anemia Sedang 0 0 Anemia Berat 0 0 Total 100 100
Sumber : Data Sekunder, 2009-2010
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas diketahui dari 100 ibu hamil yang menjadi
responden, 66 diantaranya (66%) tidak menderita anemia.
3. Hubungan Jarak Kehamilan dengan kejadian anemia
Gambaran hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia tergambar dari
tabel dibawah ini:
Tabel 4.7 Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia di Puskesmas Lendah I Kulon
Progo tahun 2009-2010
Jarak Kehamilan
Anemia tidak anemia Total
n % n % n %
< 2 tahun 3 3 2 2 5 5 ≥ 2 tahun Total
31 34
31 34
64 66
64 66
95 100
95 100
Sumber : Data Sekunder, 2009-2010
Dari tabel 4.7 dapat diketahui ibu hamil yang paling banyak yakni dengan jarak
kehamilan ≥ 2 tahun sebanyak 95 orang dan yang menderita anemia sebanyak 31
orang (32,6%), 64 orang (67,4%) tidak mengalami anemia.
B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
Karakteristik responden berdasarkan umur di Puskesmas Lendah I
yang paling banyak adalah ibu hamil antara usia 31 hingga 35 tahun yakini
sebanyak 43%, usia 26 hingga 30 tahun sebanyak 39 %, dan sisanya
sebesar 18% ibu hamil antara usia 20 hingga 25 tahun. Kehamilan pada
usia 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada
kehamilan diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya
cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap
pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi selama kehamilannya, sedangkan pada
usia > 35 tahun terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan
tubuh serta berbagai penyakit yang sering menimpa diusia ini (Manuaba,
1998:27). Penelitian ini mengambil responden dengan usia produktif yakni
20 hingga 35 tahun.
Hasil penelitian berdasarkan karakteristik responden adalah ibu
hamil dengan paritas sekali yakni sebanyak 70%, paritas dua kali sebanyak
21%, dan paling sedikit adalah paritas tiga kali sebanyak 9%, seorang ibu
yang sering melahirkan mempunyai risiko mengalami anemia pada
kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi,
karena selama hamil zat – zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin
yang dikandungnya (Karim, 2008: 14).
Karakteristik responden berdasarkan status gizi di Puskesmas
Lendah I tahun 2009-2010 paling banyak adalah ibu hamil dengan LILA
23,5-25,5 cm sejumlah 68%, 26-28 cm sebanyak 21%, dan yang paling
sedikit adalah ibu hamil dengan LILA >28 cm sejumlah 11%. Status gizi
berpengaruh terhadap kejadian anemia dalam kehamilan, pola makan yang
tidak memenuhi gizi seimbang dan sedikit sumber Fe salah satu faktor
penyebab anemia (Waryono, 2010: 49). Status gizi ibu hamil dikatakan
baik jika ukuran LILA ibu ≥ 23,5 cm (Waryono, 2010: 56).
Berdasarkan hasil penelitian dari 5 ibu hamil dengan jarak
kehamilan < 2 tahun yang mengalami anemia sebanyak 3 orang (60%) dan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2 orang (40%) tidak mengalami anemia. Ibu hamil dengan jarak kehamilan
≥ 2 tahun sebanyak 95 orang, 64 (67,4%) diantaranya tidak mengalami
anemia dan 31 orang (32,6%) mengalami anemia ringan. Hal ini sesuai
dengan teori yakni jarak kehamilan yang baik adalah > 2 tahun. Jadi dapat
disimpulkan bahwa rata-rata responden di Puskesmas Lendah I Kulon
Progo mempunyai jarak kehamilan yang baik, ini membuktikan masyarakat
di wilayah Lendah I paham akan pentingnya pengaturan jarak kehamilan
minimal 2 tahun. Ibu hamil dengan jarak kehamilan minimal 2 tahun pada
daerah ini umumnya disebabkan karena kegagalan alat kontrasepsi.
Selama periode satu tahun (Juni 2009-Juni 2010) di Puskesmas
Lendah I, Kabupaten Kulon Progo terdapat 34 (34%) ibu hamil yang
mengalami anemia dari 100 ibu hamil yang diperiksa Hb. Berdasarkan
tingkat anemia paling tinggi adalah ibu hamil tidak anemia sejumlah 66%,
pada anemia ringan 34 %, dan tidak ada ibu hamil yang mengalami anemia
sedang maupun anemia berat. Anemia ibu hamil berakibat buruk bagi
kehamilan seperti abortus, persalinan prematur, perdarahan, dan gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim. Pada saat persalinan anemia berakibat
gangguan his-kekuatan mengedan, kala I dapat berlangsung lama,
sehingga terjadi partus lama, kala II berlangsung lama sehingga dapat
melelahkan dan sering memerlukan persalinan dengan tindakan, kala III
dapat diikuti dengan retensio plasenta dan perdarahan postpartum karena
atonia uteri, kala IV dapat terjadi perdarahan post partum dan atonia uteri.
Pada ibu nifas dapat berakibat terjadi subinvolusi uteri yang menyebabkan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
perdarahan postpartum, memudahkan infeksi puerpurium, pengeluaran asi
berkurang. Sedangkan pada janin akan berakibat cacat bawaan ( Manuaba,
2002: 38).
Dari hasil penelitian sebagian besar responden tidak menderita
anemia, ini menunjukan angka kejadian anemia di Puskesmas Lendah I
Kabupaten Kulon Progo rendah. Rendahnya angka kejadian anemia di
Puskesmas Lendah I Kulon Progo dikarenakan ibu hamil yang
memeriksakan dirinya hanya sedikit yang termasuk kategori rawan anemia
seperti hamil pada saat usia < 20 tahun dan > 35 tahun, jarak kehamilan < 2
tahun, lebih dari 3 kali melahirkan dan status gizi kurang.
2. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010
Berdasarkan hasil analisis chi square diperoleh nilai chi square hitung
sebesar 1,586 lebih kecil dari chi square tabel dengan taraf signifikan 5% yakni
3,841 dan asymp. Sig lebih besar dari pada p (0,208 > 0,05) maka Ha ditolak, Ho
diterima. Hasil analisis ini menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara
jarak kehamilan dengan kejadian anemia di Puskesmas Lendah I Kabupaten
Kulon Progo tahun 2009-2010.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Herlina dkk
(2005) bahwa tidak adanya kecenderungan bahwa semakin dekat jarak kehamilan,
maka akan semakin tinggi angka kejadian anemia. Hal ini secara uji statistik juga
tidak bermakna (p > 0.05). Penelitian ini berbeda dengan teori mengenai jarak
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
kelahiran yang terlalu dekat dapat menyebabkan terjadinya anemia, ini
dikarenakan kondisi ibu masih belum pulih dan pemenuhan kebutuhan zat – zat
gizi belum optimal sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang
dikandung (Meiwanto, 2007: 3) dan ini juga berbeda dengan penelitian yang
dilakukan Karim (2008), bahwa adanya hubungan antara jarak kehamilan dengan
kejadian anemia. Perbedaan antara hasil penelitian ini dan teori, dimungkinkan
karena kurangnya jumlah sampel yang digunakan peneliti dan kurang lengkapnya
data yang ada untuk bisa dijadikan sampel.
Perbedaan ini mungkin juga disebabkan karena kepatuhan mengkonsumsi
Fe menjadi faktor penting terhadap kejadian anemia, sehingga faktor-faktor yang
secara teori mempengaruhi anemia dalam kehamilan, bisa teratasi dengan
kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Zat besi dapat diperoleh dari sayuran,
tetapi zat Fe dalam makanan lebih sulit penyerapannya, dibutuhkan porsi yang
besar dari sumber nabati untuk mencukupi kebutuhan zat besi dalam sehari, dan
jumlah tersebut tidak mungkin terkonsumsi.
Kondisi tersebut jika kebutuhan Fe tidak terpenuhi dalam makanan, maka
pilihan untuk memberikan tablet besi menjadi sangat penting. Mengkonsumsi
Tablet Fe yang tidak patuh, tidak akan mencukupi kebutuhan zat besi selama
hamil yakni sekitar 1000 mg. Ini termasuk 500 mg yang digunakan untuk
meningkatkan massa RBC (Red blood cell), 300 mg untuk janin dan 200 mg untuk
mengganti zat besi setiap hari (Hyre et al via Ninik 2008: 78). Kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe dapat diukur dengan beberapa cara yang pertama yakni
ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi yakni minimal 90 tablet selama hamil,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
sedangkan pada ibu hamil dengan kadar Hb kurang 11gr % bersedia untuk
melanjutkan meminum tablet Fe, kedua adalah ketepatan cara mengkonsumsi
tablet Fe yakni menghindari minum teh, kopi atau susu 1 jam sebelum dan
sesudah makan karena teh, kopi dan susu mengganggu dalam penyerapan zat besi,
dan yang terakhir yaitu frekuensi mengkonsumsi satu tablet Fe perhari dan pada
ibu hamil yang anemia 2-3 kali satu tablet Fe perhari (Depkes RI, 2001).
C. Keterbatasan penelitian
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini mempunyai banyak kelemahan
dan keterbatasan. Kelemahan dan keterbatasan tersebut antara lain penelitian ini
menggunakan data sekunder artinya tidak berhubungan langsung dengan
responden dan akan lebih baik apabila menggunakan data primer karena validitas
data lebih handal dan dapat ditafsirkan hasilnya secara lebih sempurna, dan
kelemahan lainnya adalah kurangnya jumlah sampel, dimungkinkan dengan
sampel yang lebih banyak, penelitian ini akan lebih valid.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Jarak kehamilan ibu hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon
Progo baik, ini terbukti dari hasil analisis terdapat 95 orang responden
(95%) mempunyai jarak kehamilan ≥ 2 tahun.
2. Kejadian anemia ibu hamil di Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon
Progo cukup rendah, ini dapat dilihat dari hasil analisis jumlah ibu hamil
yang anemia lebih sedikit dari pada ibu yang tidak menderita anemia,
dengan hasil 66% ibu hamil yang menjadi responden tidak anemia.
3. Berdasarkan hasil analisis uji statistik Chi Square tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara jarak kehamilan dengan kejadian anemia di
Puskesmas Lendah I Kabupaten Kulon Progo tahun 2009-2010. Hal ini
terbukti dari hasil nilai chi square hitung sebesar 1,586 lebih kecil dari chi
square tabel sebesar 3,841 dan asymp. Sig > p (0,208 > 0,05).
B. Saran
1. Bagi peneliti
Agar meningkatkan pengetahuan tentang anemia dalam kehamilan dan
meningkatkan pengalaman dalam melakukan penelitian.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2. Bagi petugas kesehatan
Mempertahankan atau meningkatkan KIE kepada ibu hamil agar bisa
menghindari kejadian anemia seperti kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Bagi peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian hubungan jarak
kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu hamil dengan jumlah
responden yang lebih besar sehingga penelitian lebih valid.
b. Hendaknya melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang lebih erat
hubungannya dengan kejadian anemia pada ibu hamil seperti kepatuhan
mengkonsumsi tablet Fe, atau status gizi ibu.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
DAFTAR PUSTAKA
Almataser. 2003. Jarak Kehamilan. Diunduh tanggal 15 Febuari 2010 dari www.berandakami.wordpress.com.
Amiruddin, R. 2004.Hubungan karakteristik ibu hamil terhadap kejadian
anemia di Puskesmas Bantimurung Maros. Diunduh tanggal 15 Febuari 2010 dari www.berandakami.wordpress.com.
Amiyella, E. 2009. Pengumpulan Data. Diunduh tanggal 26 Desember 2009 dari
www.berandakami.wordpress.com. Depkes RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta: Depkes RI. DinKes RI. 2006. Profil Kesehatan Indonesia 2006. Jakarta: Depkes RI. Dinkes Provinsi DIY. 2008. Profil Kesehatan Provinsi DIY 2008. Yogyakarta :
Dinkes Provinsi DIY. Herlina, N dan Djamilus, F. 2005. Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bogor. Diunduh 15 Febuari 2010 dari www.berandakami.wordpress.com.
Hidayat, A.A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisi Data.
Jakarta: Salemba Medika. Hyreet al via Ninik. 2008. Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang
anemia dengan kepatuhan meminum tablet zat besi di UPT Puskesmas Paliyan, Gunungkidul. Tidak dipublikasikan.
Karim, S. 2008. Hubungan jarak kehamilan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Mergangsang Kota Yogyakarta tahun 2008. Tidak dipublikasikan.
Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC. Manuaba. 2002. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. Meiwanto, 2007. Jarak kehamilan. Majalah Ibu dan Anak. Edisi 2 Desember
2007. Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
43
Riwidikdo, H. 2009. Statistik untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Sastroasmoro, S. dan Ismael, S. 2002. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis.
Jakarta: Binarupa Aksara. Simkin, dkk. 2008. Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi. Jakarta: ARCAN. Sugiono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Waryono. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Winkjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta: EGC.