makalah gadar

28
MAKALAH PENANGANAN KERACUNAAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran GADAR Disusun oleh : Andri Sutiawan Nurul Fitriani Eva Afriani M. Ilham M. Taufiq Arif Ramdani Arif Rijaludin Ine Wulan Giska Amitiawati Yuli

Upload: muhammad-zainul-arip

Post on 21-Jan-2016

136 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Gadar

MAKALAHPENANGANAN KERACUNAAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pelajaran GADAR

Disusun oleh :

Andri Sutiawan Nurul Fitriani

Eva Afriani M. Ilham

M. Taufiq Arif Ramdani

Arif Rijaludin Ine Wulan

Giska Amitiawati Yuli

Prodi D3 Keperawatan

STIKes Karsa Husada Garut

Page 2: Makalah Gadar

KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala fuji dan syukur bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam, karena atas

rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugan makalah dengan tepat waktu, tidak

lupa shalawat beserta salam kami curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, kepada

keluarga nya, sahabat, sampai kepada kita sebagai umatnya.

Makalah ini telah disusun sebagai tugas pelajaran GADAR dengan judul

PENANGANAN KERACUNAN.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna, hal ini

dikarenakan keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya

bagi pembaca.

i

Page 3: Makalah Gadar

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………… i

DAFTAR ISI………..………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi............................................................................................................ 2

B. Gejala - Gejalanya......................................................................................... 2

C. Macam-macam keracunan yang sering terjadi di masyarakat dan

pertolongannya ............................................................................................................... 5

D Pemeriksaan Penunjang.................................................................................. 13

E.Penatalaksanaan............................................................................................... 13

BAB III PENUTUP

Kesimpulan…………………………………………………………………………………… 16

DAFTARPUSTAKA.………………………………………………………………..... 17

ii

Page 4: Makalah Gadar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keracunan makanan bisa terjadi pada siapa saja, baik anak-anak hingga dewasa.

Keracunan makanan terjadi jika ada sejenis racun/toxic yang tidak sengaja terkandung dalam

makanan/minuman yang dikonsumsi oleh tubuh.

Keracunan makanan hendaknya jangan dianggap enteng, karena bisa berakibat fatal dan

bahkan sering berujung pada kematian. Sebenarnya tanda-tanda keracunan dapat dideteksi sejak

awal. Apa saja deteksi dini keracunan?

Benda-benda di sekeliling kita ternyata bisa menjadi sumber racun yang mematikan.Lalu,

apa yang harus dilakukan untuk menangkal keracunan, terutama pada anak-anak?Pasti kita

sering mendengar, puluhan siswa sekolah dasar mengalami keracunan setelah mengonsumsi susu

bantal dari penjual dagang keliling, atau sejumlah pekerja pabrik keracunan setelah

mengonsumsi nasi bungkus. Untungnya, nyawa para korban tadi masih dapat ditolong.

Berbagai kasus tadi telah membuktikan, keracunan bisa terjadi kapan dan di mana saja,

tanpa peringatan terlebih dahulu. Dan meskipun contoh tadi hanya menunjukkan dua peristiwa

keracunan yang diakibatkan makanan, namun sebenarnya terdapat sejumlah jenis keracunan lain

yang tak kalah berbahaya.

1

Page 5: Makalah Gadar

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi

Keracunan adalah masuknya suatu zat dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat

menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Keracunan juga bisa dikatakan sebagai reaksi kimia yang merusak jaringan tubuh atau

mengganggu fungsi tubuh. Namun keracunan harus dibedakan dengan reaksi obat.

Keracunan pada manusia dapat terjadi karena beberapa hal yaitu: Sengaja, dilakukan

karena ingin bunuh diri. Tidak sengaja, keracunan terjadi karena pencemaran, salah minum,

keracunan makanan dan keracunan udara seperti polusi atau gas beracun.

Racun bisa masuk kedalam tubuh manusia melalui mulut/alat pencernaan, pernapasan,

kontak atau penyerapan (kulit, suntikan / gigitan).

B. Gejala - gejalanya

1. Keracunan melalui mulut 

Mual, muntah.

Nyeri perut.

Diare.

Napas/mulut berbau.

Suara parau, nyeri di saluran cerna (mulut dan kerongkongan).

Luka bakar pada daerah mulut atau sisa racun di daerah mulut

Produksi liur berlebihan, mulut menjadi seperti berbusa

2. Keracunan melalui pernapasan 

Gangguan pernapasan dan sesak napas.

Kulit sianosis (kebiruan)

Napas berbau.

Batuk,

2

Page 6: Makalah Gadar

3. Keracunan melalui kulit 

Reaksi kulit : daerah kontak berwarna kemerahan, nyeri, melepuh dan meluas.

Syok anafilaktik

Ciri-ciri keracunan umumnya tidak khas dan dipengaruhi oleh cara pemberian, apakah

melalui kulit, mata, paru, lambung, atau suntikan, karena hal ini mungkin mengubah tidak hanya

kecepatan absorpsi dan distribusi suatu bahan toksik, tetapi juga jenis dan kecepatan

metabolismenya. Pertimbangan lain meliputi perbedaan respons jaringan.

Hanya beberapa racun yang menimbulkan gambaran khas seperti adanya bau gas batu

bara (saat ini jarang), pupil sangat kecil (pinpoint), muntah, depresi, dan hilangnya pernafasan

pada keracunan akut morfin dan alkaloidnya. Pupil pinpoint merupakan satu-satunya tanda,

karena biasanya pupil berdilatasi pada pasien keracunan akut. Kecuali pada pasien yang sangat

rendah tingkat kesadaranya, pupilnya mungkin menyempit tetapi tidak sampai berukuran

pinpoint.

Kulit muka merah, banyak berkeringat, tinitus, tuli, takikardi, dan hiperventilasi sangat

mengarah pada keracunan salisilat akut (aspirin).Luka bakar berwarna putih pucat pada mukosa

mulut dan luka bakar keabu-abuan pada bibir dan dagu menunjukkan pasien telah minum bahan

kaustik atau korosif; dan bau lisol adalah cirri khas intoksikasi derifat fenol.

Ditemukannya bula pada kulit pasien yang tidak sadarkan diri, terutama pada daerah kulit

yang eritema, sangat mengarah pada dosis barbiturate berlebih sebagai penyebab koma.

Frekuensi terjadinya lesi-lesi ini sampai 6%, terutama bila menggunakan preparat-preparat

barbiturate dengan masa kerja sedang. Lesi ini paling sering ditemukan pada lipatan diantara dua

permukaan kulit yang mengalami tekanan, seperti celah antar jari dan bagian dalam lipatan lutut.

Lesi jarang pada daerah dengan tekanan maksimum. Bila dijumpai, biasanya terjadi pada

keracunan akut lain, terutama glutetimid, antidepresan trisiklik, metakualon, meprobamat, dan

karbon monoksida.

Penting pula diperiksa adanya tanda-tanda tusukan jarum suntik terutama dipunggung

tangan, fosa kubiti, lengan bawah dan dibagian dalam betis serta fleksus vena regtum, vagina,

dan sublingual. Luka-luka tusuk ini sering disertai infeksi.

3

Page 7: Makalah Gadar

Ciri lain adalah mainlining, terutama pada penggunaan metakualon dan barbiturate,

berupa ulkus dangkal di vena superficial karena tercecernya obat ke dalam jaringan subkutan.

Kombinasi hipertonik, refleksi ekstermitas yang meningkat, sering disertai dengan klonus,

respons ekstensor, dan mioklonik disamping menurunnya kesadaran menyokong diagnosis

keracunan Mandrax (difenhidramin dan metakualon).

Hilangnya kesadaran dengan pupil berdilatasi lebar, distansi vesika urinaria, bising usus

negative, aritmia jantung dan gejala-gejala traktus piramidalis sering merupakan akibat dosis

berlebih obat antidepresan trisiklik.

Riwayat menurunnya kesadaran yang jelas dan cepat, disertai dengan gangguan

pernafasan dan kadang-kadang henti jantung pada orang muda sering dihubungkan dengan

keracunan akut dekstropropoksifen, terutama bila digunakan bersama alcohol.

Anak remaja, yang menunjukkan cirri-ciri yang mengarah pada intoksikasi alcohol tapi

dengan nafas yang berbau pelarut seperti aseton atau toluene, harus dicurigai telah melakukan

solfent sniffing, biasanya karena menghirup perekat buatan pabrik.

Untuk zat aditif, gejala terdiri dari dua kelompok besar yaitu:

1. kelompok sindrom simpetomimetik, gejala yang sering ditemui, paranoid, takikardi,

hipertensi, hiperpireksia, keringat banyak, midriasis, hiperefleksi, kejang (pada kasus berat),

hipotensi (pada kasus berat), dan aritmia (pada kasus berat). Obat-obatan dengan gejala

tersebut adalah:

amfetamin

MDMA dan derivatnya

Kokain

Dekongestan

Intoksikasi teofilin

Intoksikasi kafein

2. golongan opiate (morfin, petidin, heroin, kodein) dan sedative, tanda dan gejala yang sering

ditemukan adalah koma, depresi nefas, miosis, hipotensi, bradikardi, hipotermia, edema paru,

bising usus menurun, hiporefleksi, dan kejang (pada kasus yang berat). Pada kelompok ini

dimasukkan beberapa obat, yaitu: narkotika,barbiturate,benzodiazepine,meprebamat,etanol.

4

Page 8: Makalah Gadar

C. Macam-macam keracunan yang sering terjadi di masyarakat dan pertolongannya

Bila Racun ditelan, prinsipnya cuma dua: Keracunan Alkohol Gejala keracunan alkohol :

Kekacauan mentalPupil mata dilatasi (melebar)Sering muntah-muntahBau alcohol

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan awal :Upayakan muntah bila pasien sadarPertahankan agar pernapasan baikBila sadar, beri minum kopi hitam

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:Beri cairan IntravenaPasang Urine Kateter untuk memantau cairanBeri bantuan OksigenKolaborasi dalam pemberian obatPantau secara kontinyu kesadaran penderita.

Keracunan asetosal (aspirin)

Gejala keracunan asetosal (aspirin) :Nafas dan nadi cepatGelisahNyeri perutMuntah (sering bercampur darah)Sakit kepala

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :Upayakan pertolongan dengan membuat nyaman pasienBila sadar beri minum air atau susuBawa ke sarana kesehatan

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:Beri cairan IntravenaPasang Urine Kateter untuk memantau cairanBeri bantuan OksigenKolaborasi dalam pemberian obatPantau secara kontinyu kesadaran penderita

5

Page 9: Makalah Gadar

Keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya

Gejala keracunan luminal dan obat tidur sejenisnya :Refleks berkurangDepresi pernapasanPupil kecil akhirnya dilatasi (melebar)Shock bisa koma

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan Pertama :Bila penderita sadar, berikan minum hangat serta upayakan agar penderita muntahBila penderita tidak sadar, bersihkan saluran pernapasanPenderita dibawa ke sarana kesehatan terdekat

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:Beri cairan IntravenaLakukan Bilas LambungPasang Urine Kateter untuk memantau cairanBeri bantuan OksigenKolaborasi dalam pemberian obatPantau secara kontinyu kesadaran penderita

Keracunan arsen/racun tikus :

Gejala keracunan arsen/racun tikus :Perut dan tenggorokan terasa terbakarMuntah, mulut keringBuang air besar seperti air cucian beras.Nafas dan kotoran berbau bawangKejang atau syok

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :Usahakan agar dimuntahkanBeri minum hangat /susu atau larutan noritSegera kirim ke puskesmas/rumah sakit

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:Beri cairan IntravenaLakukan Bilas LambungPasang Urine Kateter untuk memantau cairanBeri bantuan OksigenKolaborasi dalam pemberian obatPantau secara kontinyu kesadaran penderita

6

Page 10: Makalah Gadar

Keracunan bensin/minyak tanah

Gejala keracunan bensin/minyak tanah :Inhalasi : nyeri kepala, mual,lemah, sesak nafasDitelan : Muntah,diare, sangat berbahaya jika terjadi aspirasi (terhisap saluran pernafasan)

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :Jangan lakukan muntah buatanBeri minum air hangat

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:Beri cairan IntravenaPasang Urine Kateter untuk memantau cairanBeri bantuan OksigenKolaborasi dalam pemberian obatPantau secara kontinyu kesadaran penderita

Keracunan makanan laut

Beberapa jenis makanan laut seperti kepiting, rajungan dan ikan lautnya dapat menyebabkan keracunan ;Gejala :

Masa laten 1/3 – 4 jamRasa panas disekitar mulutRasa baal pada ekstremitasLemahMual, muntahNyeri perut dan diare

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:Netralisir dengan cairanUpayakan muntah

Keracunan jengkol

Keracunan jengkol terjadi karena terbentuknya kristal asam jengkol dalam saluran kencing. Ada beberapa hal yang diduga mempengaruhi timbulnya keracunan yaitu jumlah yang dimakan, cara penghidangan dan makanan penyerta lainnya.

7

Page 11: Makalah Gadar

Gejala :

Nafas, mulut dan air kemih penderita berbau jengkolSakit pinggang yang diserta sakit perutNyeri waktu buang air kecilBuang air kecil disertai darah.

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:minum air putih yang banyakObat penghilang rasa sakit dapat diberikan untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Penatalaksanaan di sarana kesehatan:Beri cairan IntravenaPasang Urine Kateter untuk memantau cairanKolaborasi dalam pemberian obat (Meylon)

Keracunan jamur

Gejala alam yang muncul dalam jarakbeberapa menit sampai 2 jam.

Gejala :

Sakit perutMuntahDiareBerkeringat banyak

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama:Netralisasi dengan cairanUpayakan pasien muntah

Keracunan Makanan

Penyebab adalah staphylococcus atau bakteri lainnya. Seringkali menyebabkan keracunan dengan masa laten 2-8 jam.

Gejala :

Mual, muntahDiareNyeri perutNyeri kepala, demamDehidrasiDapat menyerupai disentri

8

Page 12: Makalah Gadar

Apa yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama :Muntah buatanBeri minuman yang banyakPemberian antibiotik jika diperlukan

Ditinjau dari penyebabnya, keracunan makanan disebabkan oleh tiga hal yaitu :

Keracunan makanan secara kimiawi

Keracunan makanan secara kimiawi disebabkan terdapatnya bahan kimia beracun dalam

makanan. Keracunan tersebut dapat berasal dari bahan kimia pertanian, yang sengaja

dipergunakan untuk kegiatan produksi. Penggunaan pembasmi rumput dan insektisida sangat

penting untuk memperoleh hasil yang baik, tetapi beberapa dari senyawa ini dapat

membahayakan jika digunakan tidak sesuai dengan aturan karena dapat bersifat toksis jika

dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Sedangkan pada jumlah yang kecil biasanya tidak

menimbulkan pengaruh bahaya di dalam tubuh.

Bahan kimia pembasmi rumput dan insektisida harus diuji terlebih dahulu sebelum

dipasarkan dan petani harus diberi instruksi yang rinci tentang cara-cara penggunaannya yang

baik. Keracunan juga dapat disebabkan oleh bahan-bahan yang berasal dari logam tertentu

(misalnya timah, merkuri, dan kadmium) di dalam tubuh. Kadar kadmium dan merkuri yang

tinggi telah ditemukan pada ikan yang ditangkap dari perairan yang mengalami cemaran bahan

buangan industri. Keracunan timah dapat timbul oleh air minum yang melewati pipa yang terbuat

dari timah hitam.

Keracunan makanan secara biologis.

Keracunan makanan secara biologik karena memakan tumbuhan yang mengandung

substansi yang terdapat secara alami dan bersifat membahayakan. Ada beberapa spesies jamur

beracun, seperti Amanda phalloides dan A. Virosa, yang dapat menyebabkan sakit dan juga

dapat menyebabkan kematian. "Deadly nightshade " adalah sejenis tanaman semak yang tumbuh

di selurula Eropa dan Asia . Semua bagian tanaman tersebut mengandung obat "Belladonna",

yang kadang-kadang digunakan dalam pengobatan untuk penyembuhan asma, penyakit paru-

paru, dan penyakit jantung. Tetapi obat tersebut juga dapat menyebabkan kematian, jika dosisnya

terlalu tinggi, kematian juga dapat terjadi pada anak-anak yang keracunan akibat memakan buah

dari tanaman tersebut.

9

Page 13: Makalah Gadar

Jenis-jenis kentang yang merupakan anggota keluarga "nightshade", salah satunya adalah

kentang hijau yang mengandung bahan yang disebut solanin, yang menyebabkan sakit bahkan

kematian bila dimakan dalam jumlah yang banyak.

Asam oksalat dalam bentuk kalium oksalat, terdapat di dalam getah tanaman seperti bayam.

Senyawa tersebut juga terdapat dalam tubuh manusia dalam jumlah yang sangat kecil. Tetapi jika

dalam jumlah yang banyak senyawa tersebut dapat berbahaya, dan mengkonsumsi bayam dalam

jumlah yang banyak juga dapat membahayakan tubuh manusia.

Keracunan makanan karena mikroorganisme

Pada dasarnya mikroorganisme dapat membantu kehidupan makhluk hidup yang lain,

tetapi mikroorganisme juga dapat membahayakan karena beberapa dari jenis mikroorganisme

tersebut dapat menyebabkan sakit yang cukup serius pada makhluk hidup yang lain ( Gaman dan

Sherrington, 2000 : 255 ).

Keracunan makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme ini, disebabkan oleh :

Orang yang menangani atau mengolah makanan

Staphyloccocus aureus, Salmonella, dan Clostridium perfringens semua dapat

dibawa oleh orang yang terlibat dalam penyiapan makanan.

Lingkungan atau area dan peralatan

Spora Clostridium perfringens dan Bacillus cereus dapat dijumpai pada debu di

ruangan tempat menyimpan bahan makanan. Juga, semua bakteri penyebab keracunan

makan dapat menyebar dengan kontaminasi silang.

Bahan makanan

Bahan makanan sendiri juga mengandung bakteri penyebab keracunan pada saat

dibawa ke dapur, atau bakteri dapat masuk ke bahan makanan karena kegagalan

pengolahan selama persiapan.

10

Page 14: Makalah Gadar

Banyak hal yang bisa menjadi penyebab keracunan makanan, yaitu:

Norovirus.

Norovirus masuk kedalam tubuh melalui air, sayuran serta kerang yang terkontaminasi feses/kotoran tinja.

Rotavirus.

Rotavirus merupakan penyebab utama kasus keracunan makanan pada bayi dan anak-anak. Rotavirus dapat masuk kedalam tubuh melalui kontaminasi feses/tinja pada makanan ataupun saat mereka berbagi tempat bermain.

Salmonella.

Bakteri salmonella dapat masuk ketubuh melalui makanan yang tidak dimasak hingga matang, seperti telur unggas, makanan laut ataupun produk susu.

Campylobacter.

Bakteri campylobacter masuk kedalam tubuh melalui konsumsi unggas mentah, susu mentah ataupun air yang terkontaminasi kotoran hewan.

Escherichia coli/E. Coli.

Bakteri Escherichia coli/E. Coli masuk kedalam tubuh melalui konsumsi daging  yang kurang matang, susu yang tidak ter-pasteurisasi atau air minum yang terkontaminasi tinja.

Listeria Monocytogenes.

Bakteri Listeria Monocytogenes masuk kedalam tubuh bersama sajian yang tidak di masak, misalnya lalapan.

Clostridium Botulinum/Botulism.

Bakteri ini masuk ke dalam tubuh melalui makanan dalam kemasan kaleng yang mengandung toksin.

11

Page 15: Makalah Gadar

Apabila keracunan makanan sudah terlanjur terjadi, penanggulangan keracunan makanan dapat dilakukan dengan cara:

Konsumsi Norit.

Konsumsi norit merupakan cara efektif sebagai salah satu penyerap apapun dalam perut karena bersifat arang aktif. Konsumsi norit hanya efektif untuk keracunan makanan yang terjadi didalam usus atau lambung saja, namun tidak efektif pada racun yang sudah terlanjur menyebar pada aliran darah. Selain itu norit juga menyerap sari-sari makanan yang diperlukan tubuh, yang tentu saja merugikan.

Konsumsi air kelapa hijau.

Konsumsi air kelapa hijau dimaksudkan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang keluar bersama muntah dan diare.

Minum susu.

Susu bersifat mengikat racun dalam tubuh agar tidak beredar lebih jauh, selain itu susu bisa memicu muntah agar dapat mengeluarkan racun dalam makanan lebih banyak. Namun perlu diketahui bahwa susu tidak dianjurkan bagi mereka yang memiliki intoleransi laktosa ataupun alergi laktosa.

Tidak memberikan makanan padat kepada penderita.

Sebaiknya tidak memberikan makanan padat kepada penderita, terutama jika penderita masih mual/muntah. Akan lebih baik jika penderita diberikan cairan sedikit demi sedikit untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat muntah/diare. Makanan boleh diberikan kepada penderita jika penderita berhenti mual/muntah. Makanan yang diberikan hendaknya yang bersifat lunak dan dalam porsi kecil agar mudah dicerna, misalnya bubur.

Hindari memberikan minuman berkafein dan yang terlalu manis. Hindari memberikan makanan dan minuman yang memicu alergi penderita

12

Page 16: Makalah Gadar

D.Pemeriksaan Penunjang

Satu-satunya diagnosis pasti keracunan diperoleh melalui analisis laboratorium. Bahan

analisis dapat berasal dari cairan tubuh, cairan lambung, atau urin. Pemeriksaan penyaring yang

cepat dan sederhana menggunakan kromatografi lapisan tipis dapat dilakukan pada 90%

keracunan umum yang terjadi.

E.Penatalaksanaan

Penatalaksanaan kasus keracunan adalah sebagai berikut:

Penatalaksanaan kegawatan

Setiap keracunan dapat mengancam nyawa. Walaupun tidak dijumpai adanya kegawatan,

setiap kasus keracunan harus diperlakukan seperti keadaan kegawatan yang mengancam nyawa.

Penilaian terhadap tanda vital seperti jalan nafas/pernafasan, sirkulasi, dan penurunan kesadaran

harus dilakukan secara cepat dan seksama sehingga tindakan resusitasi yang meliputi ABC

(airway, breathing, circulatory) tidak terlambat dimulai.

Penilaian klinis

Penatalaksanaan keracunan harus segera dilakukan tanpa menunggu hasil penapisan

toksikologi. Walaupun dalam sebagian kasus, diagnosis etiologi sulit ditegakkan, dengan

penilaian dan pemeriksaan klinis yang cermat dapat ditemukan beberapa kelompok kelainan

yang memberi arah pada diagnosis etiologi. Oleh karena itu, pada kasus keracunan, bukan hasil

laboratorium toksikologi saja yang harus diperhatikan, standar pemeriksaan kasus di tiap rumah

sakit juga perlu dibuat untuk memudahkan penanganan tepat guna.

Beberapa keadaan klinis yang perlu mendapat perhatian karena dapat mengancam nyawa

adalah koma, kejang, henti jantung, henti nafas, dan syok.

Upaya yang paling penting adalah anamnesis atau aloanamnesis yang rinci. Beberapa

pegangan anamnesis yang penting dalam upaya mengatasi keracunan, ialah:

Kumpulkan informasi selengkapnya tentang seluruh obat yang digunakan, termasuk yang

sering dipakai.

13

Page 17: Makalah Gadar

Kumpulkan informasi dari anggota keluarga, teman, dan petugas tentang obat yang

digunakan.

Tanyakan dan simpan sisa obat dan muntahan yang masih ada untuk pemeriksaan

toksikologi.

Tanyakan riwayat alergi obat atau syok anafilaktik.

Pada pemeriksaan fisik diupayakan untuk menemukan tanda/kelainan fungsi autonom

(sindrom autonom), yaitu pemeriksaan tekanan darah, nadi, ukuran pupil, keringat, air liur dan

aktivitas peristaltic usus. Misalnya, pada gejala simpatis akan ditemukan delirium, paranoid,

takikardi, hipertensi, hiperpireksia, diaforesis, midriasis, hiperefleksi, aritmia, dan kejang.

Umumnya keadaan ini sering ditemukan pada keracunan kokain dan amfetamin serta derivatnya.

Efek utama obat hipnotik sedtif dan psikotropik, sebagai penyebab terbanyak kejadian

keracunan, adalah pada system saraf pusat dengan akibat penurunan tingkat kesadaran dan

depresi pernafasan. Fungsi kardiovaskuler mungkin juga terganggu, sebagian karena efek toksik

langsung pada miokard dan pembuluh darah perifer, dan sebagian lagi karena depresi pusat

kardiovaskuler di otak. Hipotensi yang terjadi mungkin berat dan bila berlangsung lama dapat

menyebabkan kerusakan ginjal. Hipotermia terjadi bila ada depresi mekanisme pengaturan suhu

tubuh. Gambaran khas syok mungkin tidak tampak karena adanya depresi system saraf pusat dan

hipotermia. Hipotermia yang terjadi akan memperberat syok, asidemia, dan hipoksia.

Dekontaminasi

Umumnya bahan kimia tertentu dapat dengan cepat diserap melalui kulit sehingga

dekontaminasi permukaan sangat diperlukan. Disamping itu, dilakukan dekontaminasi saluran

cerna agar bahan yang tertelan hanya sedikit diabsorbsi. Biasanya dapat diberikan arang aktif,

pencahar, obat perangsang muntah, dan bilas lambung.

Induksi muntah atau bilas lambung tidak boleh dilakukan pada keracunan paraffin,

minyak tanah, dan hasil sulingan minyak mentah lainnya. Muntah hanya boleh dibangkitkan bila

pasien sadar dan berbaring pada sisi tubuhnya dengan kepala agak direndahkan. Cara yang masih

terbukti sangat efektif untuk induksi adalah melalui perangsangan faring dengan memasukkan

jari atau tangkai sendok. Penggunaan larutan garam berbahaya dan tidak efektif. Bermacam-

macam obat, termasuk apomorfin, beberapa preparat tembaga dan sirop ipekak, telah dianjurkan

terutama untuk anak-anak.

14

Page 18: Makalah Gadar

Apomorfin dapat menyebabkan muntah yang berlarut-larut dan syok sehingga sebaiknya

dihindari.Bila zat yang ditelan sangat berbahaya, mungkin masih diperlukan bilas lambung. Pada

anak-anak sirop ipekak adalah satu-satunya obat yang diperlukan dan merupakan obat terpilih.

Aspirasi dan bilas lambung tidak dianjurkan dilakukan di luar rumah sakit.

Prosedur ini hanya boleh dilakukan bila pasien memiliki refleks batuk yang memadai,

kesadaran menurun sedikit, dan racun baru tertelan dalam 4 jam. Kecuali dalam kasus keracunan

salisilat dimana lambung pasien harus dibersihkan kapan pun juga, atau keracunan antidepresan

trisiklik yang masih diperbolehkan terlambat sampai 8 jam, atau pada pasien sakit berat yang

kesadarannya sangat menurun dan telah diintubasi, serta pada pasien yang kegiatan

gastrointestinalnya sangat melambat.Yang diperlukan dalam bilas lambung adalah air hangat,

kecuali untuk bayi kecil, dimana harus digunakan larutan garam fisiologis. Bila pasien diperiksa

segera setelah menelan racun, norit (karbon aktif) yang diberikan peroral mungkin efektif dalam

mengurangi beratnya keracunan. Ini terutama berlaku untuk keracunan aspirin akut, barbiturate,

glutetimid, propoksifen, etklorvinol, dan minyak tanah. Kolestiramin oral juga telah terbukti

mengurangi absorpsi parasetamol.

Uapaya lain untuk mengeluarkan bahan/obat adalah dengan dialysis, tapi kadang-kadang

peralatannya tidak tersedia di rumah sakit, sehingga sebagai tindakan pengganti dapat dicoba

dengan pemberian deuretik.

Pemberian antidote/penawar

Tidak semua racun ada penawarnya sehingga prinsip utama adalah mengatasi keadaan

sesuai dengan besarnya masalah. Prinsip ini sangat diperlukan karena antidote belum tentu

tersedia setiap saat.

Terapi suportif, konsultasi, dan rehabilitasi

Terapi suportif, konsultasi, dan rehabilitasi medik harus dilihat secara holistic dan efektif

dalam biaya, disesuaikan dengan kondisi tiap pelayanan kesehatan.

Observasi dan konsultasi

Rehabilitasi

15

Page 19: Makalah Gadar

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Keracunan adalah masuknya suatu zat dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat

menyebabkan reaksi tubuh yang tidak diinginkan bahkan dapat menimbulkan kematian.

Keracunan juga bisa dikatakan sebagai reaksi kimia yang merusak jaringan tubuh atau

mengganggu fungsi tubuh. Namun keracunan harus dibedakan dengan reaksi obat.

Keracunan pada manusia dapat terjadi karena beberapa hal yaitu: Sengaja, dilakukan

karena ingin bunuh diri. Tidak sengaja, keracunan terjadi karena pencemaran, salah minum,

keracunan makanan dan keracunan udara seperti polusi atau gas beracun.

16

Page 20: Makalah Gadar

DAFTAR PUSTAKA

http://indahkeluargaku.blogspot.com/2012/05/keracunan-makanan-penyebab-dan.

17