makalah gadar 21

31

Click here to load reader

Upload: uddin-prikitiq-kitiq

Post on 13-Aug-2015

155 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Gadar 21

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Families atau keluarga pasien yang berada dalam keadaan kritis (critical care

patients) dalam kenyataannya memiliki stres emosional yang tinggi (high levels of

emotional distress). Mendapatkan informasi tentang kondisi medis pasien dan

hubungan kualitas dengan petugas pemberi pelayanan merupakan prioritas utama yang

diharapkan dan diperluka oleh keluarga pasien  (high priority needs for these

families).

Para peneliti mendapatkan data peningkatan kejadian stres (elevated levels of

distress) yang dialami oleh keluarga pasien adalah segera setelah pasien berada di

ruang emerjensi atau ICU.  (just after the patients admission to the Emergency units or

ICU).

Untuk mengetahui kualitas klinis suatu pelayanan di ICU atau emerjensi

menghadapi pasien dalam keadaan kritis / dengan ancaman kematian memerlukan

suatu kerja keras dari setiap perawat yang bertugas (need the effort of qualified

nurses) dan didukung oleh dokter yang memahami bahwa pelayanan yang dilakukan

adalah cukup kompleks (the complex care  problem.

Clinical excellence  (pelayanan klinis berkualitas ) sangat di perlukan oleh seorang

petugas kesehatan untuk menjamin suatu pekerjaaan, yang dapat dipertanggung

jawabkan dan lingkungan pelayanan dan yang dapat diterima (respectful),

menyembuhkan dan manusiawi.

Pada makalah ini akan di bahas Apa sebenarnya kebutuhan dasar dari keluarga

pasien, dan bagaimana kita memenuhi 3 kebutuhan dasar yang di perlukan oleh

keluarga (Three basic need of the family) antaranya :

Kebutuhan akan informasi (The need for information)

Kebutuhan akan adanya jaminan tentang adanya dukungan (The need for

reassurance / support)

Kebutuhan untuk selalu berada didekat pasien  (The need to be near the   patient)

Karena bertemu dengan anggota keluarga pasien di Emerjensi maupun ICU adalah

tanggung jawab utama bagi dokter dan perawat yang bertugas ditempat tersebut.

1

Page 2: Makalah Gadar 21

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana konsep keperawatan gawat darurat terhadap family focus center?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui konsep keperawatan gawat darurat terhadap family focus center

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mengetahui stres dan adaptasi apa yang di alami oleh keluarga dengan pasien

gawat darurat

b. Mengetahui apa masalah yang terjadi pada keluarga dengan pasien gawat

darurat

c. Mengetahui pemecahan masalah yang harus dilakukan mengahadapi keluarga

dengan pasien gawat darurat

d. Mengetahui rujukan yang di berikan pada keluarga

e. Mengtahui penelitian klinik family fokus centre

f. Mengtahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan pada keluarga ketika pasien

sekarat

g. Mengetahui pengkajian dan penatalaksanaan yang diterapkan pada family

focus centre

1.4 Manfaat

1. Bagi penulis

Setelah menyelesaikan makalah ini diharapkan kami sebagai mahasiswa dapat

meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang konsep keperawatan family focus

centre.

2. Bagi pembaca

Diharapkan bagi pembaca dapat mengetahui tentang tentang konsep keperawatan

family focus centre lebih dalam

3. Bagi petugas kesehatan

Diharapkan dalam menambah wawasan dan informasi dalam tentang konsep

keperawatan family focus centre. sehingga dapat meningkatkan pelayanan

kesehatan lebih baik.

4. Bagi industi pendidikan

Dapat menambah informasi tentang tentang konsep keperawatan family focus

centre.

2

Page 3: Makalah Gadar 21

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Stress dan Adaptasi keluarga

Masuknya pasien kedalam ancaman peran sakit pada rentan hidup mati

mengancam dan mengubah homeostasis keluarga untuk beberapa alasan. Labih dari

rasa takut yang nyata tentang kematian, pengaruh terhadap anggota keluarga yang di

rawat dirasakan oleh keluarga. Tanggung jawab pasien sekarang ditambahkan pada

tanggung jawab orang lain. Ini mengubah jadwal dan aktivitas mereka. Bila tanggung

jawab ini ditinggalkan, anggota keluarga mengalami berbagi tingkat ketidaknyamanan

dan kejengkelan. Masalah keuangan biasanya merupakan masalah besar dan aktivitas

sehari-hari yang sebelumnya merupakan konsekuensi kecil sekarang menjadi penting

sering sulit ditangani. Seperti aktivitas menyiapkan bekal makan siang untuk anak

sebelum sekolah, mempertahankan mobil keluarga tetap terisi bensin, membuang

sampah, bila tidak terpenuhi, menjadi secara kritis bermakna.

Sealin secara normal tanggung jawab pasien dilaksanakan, peran social yang di

perankan dalam keluarga hilang. Orang yang disiplin, pemberi pengaruh, pencinta,

humoris, tepat waktu, motivator, hangat, dan sebagainya. Semuanya merupakan peran

penting dalam keluragajika peran tidak terpenuhi, malapetaka dan kejadian duka

dalam keluarga dapat terjadi.

Keluarga memasuki krisis karena beberapa keadaan:

a. Peristiwa penuh stres terjadi dan mengancam selama perubahan pada kelurga

b. Aktivitas pemecahan masalah tidak adekuat atau tidak dilakukan sehingga

tidak secara cepat menyebabkan secara seimbang sebelumnya.

c. Adanya keadaan ketidakseimbangan keluarga ttidak dapat dipertahankan dan

akan menimbulkan perbaikan kesehatan keluarga dan adaptasi atau penurunan

kemampuan adaptasi keluaraga dan peningkatan kecenderungan terhadap

kejadian krisis.

Dengan penggunaan kondisi ini untuk mengidentivikasi dan mengartikan krisis

keluarga. Seseorang dapat menghargai stres sebagai peristiwa kematangan normal

kehidupan keluarga, seperti perkawina, kehamiilan, pindah sekolah dan pensiun,

3

Page 4: Makalah Gadar 21

dalam pandangan yang berbeda. Skala telah dikembangkan dimana menentukan skor

stres peristiwa khidupan. Skala ini membantu memperkirakan siapa yang berisiko

mengalami penyakit. Peristiwa kahidupan yang berarti semua membutuhkan

penyesuaian kembali dan termasuk hal-hal seperti rekonsiliasi perkawinan, perubahan

keuangan, dan masalah dengan mertua dan pimpina. Tidak hanya situasi penyakit dan

cidera mengakibatkan keluarga masuk dalam krisis. Suatu keluarga yang telah

mengatasi secara adekuat terhadap pengangguran mungkin tidak mampu mengatsi

stres tambahan berupa penyakit krisis keluarga. Apa yang tampak sebagai reaksi yang

berlebihan pada keluarga terhadap stress kecil mungkin dijelaskan sebagai mempunyai

pengaruh “kenekatan akhir” tambahan pada stress yang dapat diatasi sebelumnyya.

Beberapa keluarga mengalami lebih banyak krisis dari pada yang lain. Sering kali

tantangan dan kebutuhan yang dihadapi keluarga ini sama dengan lainnya yang ada

pada semua keluarga. Factor lainnya adalah penilaian kognitif harus dipertimbangkan.

Beberapa orang atau keluarga menetapkan arti bencana besar untuk beberapa kejadian

yang bagi orang lain tidak bermakna. Jika anggota keluarga menilai situasi dengan

member bagien dan tanda peristiwa krisis, emosi stres, dan ansietas dihubungkan

dengan krisis, juga dengan mengusahakan koping, mereka akan mengikutinya.

Fenomena ini menyatakan bahwa krisis.

Berdasarkan penilaian kognitif bersifat individual dan unik-dimana, krisis untuk

sebuah keluarga tidak perlu krisis untuk orang lain. Rentang yang lebar pada perilaku

dan reaksi keluarga terhadap krisis yang di observasi perawat keperawatan kritis dapat

dijelaskan secara luas pada konsep ini. Terdapat empat ketentuan umum tentang krisis

yang membentuk dasar untuk asuhan keperawatan keluarga:

1. Apakah orang tampil lebih tegar atau lebih lemah sebagai akibat krisis tidak

terlalu didasari pada karakter mereka seperti kualitas bantuan yang mereka

terima selama keadaan krisis.

2. Orang lebih terbuka untuk saran-saran dan bantuan selama krisi terjadi.

3. Dengan timbulnya krisis, kenangan lama krisis yang lalu mungkin timbul. Jika

perilaku madalaptif digunakan untuk mengatasi situasi sebelumnya, tipe

perilaku yang sama mungkin diulang untuk mengatasi krisis yang baru.

4. Cara satu-satunya untuk bertahan dari krisis adalah dengan cara menyadarinya.

4

Page 5: Makalah Gadar 21

Ciri-ciri keluarga adalah mempertahankan keadaan tetap. Saat seorang anggota

keluarga berada di unit perawatan kritis, anggota keluarga lain mencoba

mempertahankan seimbangan mereka pada awalnya dengan memperkecil makna

penyakit atau menjadi terlalu melindungi. Anggota keluarga pada unit keperawatan

kritis teruma karena krisis biologis, dilain pihak seluruh keluarga mengalami krisis

emosional. Pada awalnya, mekanisme koping tampak berhasil, dan sistem keluarga

tampak membaik meskipun terjadi peningkatan stres. Namun, dengan berlajutnya

stres, sistem keluarga mungkin pecah kecuali terdapat intervensi berdasarkan realitas

situasi.

Reaksi terhadap krisis sulit untuk di kategorikan karena tergantung pada respon

individu terhadap stres, dan dalam keluarga banyak cara yang digunakan untuk

mengatasi stres dan ansietas. Secara umum, perawat mengamati prilaku makna

perasaan tidak berdaya dan urgensi. Ketidakmampuan membuat keputusan dan

menggerakkan sumber-sumber diperhatikan. Meliputi perasaan takut dan panik.

Tindakan tidak rasional, prilaku menuntut, menarik diri, keras hati, dan pingsan

semuanya diobsevasi perawat keperwatan kritis. Seperti pada pasien mengalami syock

dan tidak yakin tentang penyakit. Begitu juga keluarga perawat harus mampu

menerima perasaan bahwa korban krisis sedang dialami, khususnya bila ornag tersebut

tidak mampu mengidentifikasi masalah atau perasaan dirinya atau orang lain.

1. Pengkajian

Selain pasien, perawat keperawatan kritis berhubungan dengan orang-orang

yang mengaami krisis. Hampir semua pasien dan keluarga mereka yang tinggal

diruang tunggu mengalami beberapa tingkat ketidaknyamanan karena krisis.

Masalahnya adalah untuk mengkaji kejadian segera menyebabkan kekacauan dan

kemudian untuk membantu keluarga menetapkan perioritas kebutuhan mereka

sehingga mereka dapat bertindak secara tepat.

Perawat perlu untuk mengidentifikasi metode koping yang ada dan

mengevaluasinya sebagai adaptasi perawat akan perlu untuk menentukan dan

kadang-kadang menjelaskan pada pasien, masalah kronik dari ancaman krisis.

Bila situasi krisis tampak tidak beraturan atau kabur, perawat harus mencoba

memahami arti bahwa pasien mempunyai hubungan dengan kejadian.

Selanjutnya, arti asal mula krisis akan membantu perawat menilai masalah

5

Page 6: Makalah Gadar 21

kematangan keluarga dimana keluarga telah mengatasinya pemahaman para meter

krisis memberi arah untuk tindakan.

2. Penatalaksanaan

Intervensi keperawatan dirancang untuk membantu keluarga:

a. Mencapai tingkat adaptasi lebih tinggi dengan belajar dari pengalaman krisis

b. Mendapat kembali keadaan seimbang

c. Mengalami perasaan terkait dalam krisis untuk menghindari keterlambatan

depresi dan memungkinkan pertumbuhan emosi yang akan datang

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN 3-1:

Perhatian pada keluarga pasien

Diagnose Keperawatan Criteria Hasil/Tujuan Pasien Intervensi Keperawatan

Perubahan proses keluarga :

yang berhubungan dengan

dampak penyakit kritis

anggota keluarga pada system

keluarga

Anggota keluarga akan

mengatakan perasaan mereka

pada perawat.

Anggota keluarga akan

berpartisipasi dalam

perawatan anggota keluarga

yang sakit.

Anggota keluarga akan

membantu mengembalikan

anggota keluarga yang sakit

dari peran sakit ke peran

sehat.

1. Kaji kemampuan keluarga

memenuhi criteria hasil.

2. Bantu dalam mengatakan

perasaan dengan

menanyakannya dan

menunjukan minat dan

perhatian.

Evaluasi diskusi

sebelumnya.

3. Berikan kesempatan bagi

anggota keluarga untuk

berpartisipasi dalam

perawatan. Dorong anggota

keluarga untuk menyentuh

dan berbicara pada pasien

ketika sadar ataupun tidak

sadar.

4. Bantu keluarga dalam

mengindetifikasi perubahan

dalam melaksanakan peran.

6

Page 7: Makalah Gadar 21

Anggota keluarga akan

mempertahankan fungsi

system dukungan yang

menguntungkan bagi semua.

Anggota keluarga akan

mencari sumber bantuan

yang tepat bila dibutuhkan.

5. Bantu keluarga dalam

mengijinkan pasien untuk

berfungsi dalam modifikasi

peran, sesuai kebutuhan.

1. Bantu kelurga dalam

mencari hiburan dan

rekreasi selama masa krisis.

2. Yakinkan keluarga bahwa

mereka boleh menghubungi

unit, atau perawat akan

menghubungi mereka bila

sesuatu berubah menjadi

buruk.

1. Minta anggota keluarga

mengindetifikasi pola

khusus mereka untuk

mengatasi stress. Dorong

mereka untuk

menghubungi sumber lama

dan merujuknya ke sumber

yang baru, contoh perawat

psikososial, pekerja social,

kiyai.

2. Bantu keluarga

mengindetifikasi rasional,

contoh mendapatkan

pengasuh atau transportasi

3. Kegunaan hubungan

7

Page 8: Makalah Gadar 21

Pembentukan makna hubungan secara emosional dengan orang yang

mengalami krisis cenderung menjadi lebih mudah pada waktu kapanpun. Orang

dalam krisi lebih menerima minat dan empati dari penolong. Saat pertemuan

pertama dengan keluarga pasien, perawat harus menunjukkan kemampuan untuk

menolong.

Keluarga harus disiapkan untuk pengalaman mereka dalam unit perawatan

kritis, kesadaran dan penampilannya harus diuraikan dalam istilah yang dapat

diterima oleh tingkat pemahaman keluarga melihat pasien.Penjelasan selanjutnya

dapat dilakukan disamping tempat tidur. Bantuan khusus lainnya dapat diberikan

pada saat ini untuk menunjukkan minat perawat. Menanyakan nomor telepon dapat

menjadi sulit saat anggota keluarga cemas. Kadang-kadang keputusan untuk

melaporkan tentang status pasien dapat menjadi keputusan besar. Membantu

keluarga untuk menentukan prioritas segera adalah penting pada fase awal

terjadinya krisis.

Dengan intervensi jenis ini,keluarga akan mulai percaya dan tergantung

pada penilaian perawat.Proses ini selanjutnya memungkinkan anggota keluarga

mempercayai perawat saat ia menyampaikan perasaannya tentang harapan dan

percaya diri pada kemampuan untuk mengatur apa yang mereka hadapi. Hal ini

penting untuk menghindari pemberian keyakinan yang salah,sehingga rialitas

situasi dapat diekspresikan dalam pernyataan seperti,”ini adalah masalah

rumit,bersama-sama kita dapat menyelesaikan.

2.2 Definisi Masalah

Sesuai dengan pengembangan hubungan dari interaksi satu dengan yang

lain,perawat dapat merumuskan dinamika masalah.Perumusan meliputi istilah-istilah

seperti di bawah ini :

a. Arti keluarga mempunyai hubungan dengan kejadian

b. Krisis lain dimana keluarga sudah mengatasinya

c. Mekanisme koping sebelumnya digunakan saat stress,dengan ide mengapa

perilaku ini berhasil atau tidak berhasil pada saat ini

d. Sumber daya keluarga normal,termasuk teman,tetangga,kerabat,kolega dan

lain-lain. Perawat ,mengidentifikasi area ini,menggunakan cara terbaik dengan

keluarga untuk membantu mengatasi keadaan sulit mereka

8

Page 9: Makalah Gadar 21

Bagian penting dari proses pemecahan masalah adalah membantu keluarga

menyadari dengan jelas masalah saat in.Seringkali orang merasa tak berdaya dan diam

karena ansietas yang berlebihan atau panic yang disebabkan oleh stress akut.

Keterangan masalah dalam kata-kata membantu pasien mencapai derajat kognitif

tertinggi. Pengabaian kesulitan atau ancaman masalah secara tidak

langsung,memampukan untuk merumuskan cara tersebut untuk menurunkan ansietas

dengan membantu keluarga menyadari bahwa mereka telah mencapai beberapa

pemahaman singkat apa yang terjadi. Pendefinisian masalah adalah cara membatasi

parameter tersebut.

Pendefinisian dan pendefinisian ulang masalah harus terjadi berulangkali sebelum

krisis di atasi. Pernyataan masalah dengan jelas secara otomatis menyebabkan

keluarga membuat prioritas dan mengarah pada tindakan langsung. Sebagai

contoh,pada kejadian cedera berat, menemukan pengasuh bayi menjadi prioritas

utama, menggantikan kerabat dekat.Tujuan langsung aktivitas akan membantu

menurun kan ansietas dan tindakan irasional yang kadang-kadang menyertai.

Pada tingkat stress yang lebih tinggi,beberapa orang mengharapkan mereka

bereaksi secara berbeda. Daripada kembali ke sumber-sumber yang mereka gunakan

sehari-hari, mereka menjadi segan untuk terlibat.pertanyaan sederhana orang-orang

untuk mengidentifikasi kepada siapa mereka mengadu saat mereka sedih dan

menemukan apa yang didapat dengan cara tersebut, membantu langsung pasien ke

mekanisme normal untuk mempertahankan homeostasis. Saat pasien atau keluarga

segan meminta bantuan teman, perawat dapat membantu menyelesaikan keputusan

dengan bertanya “ Tidakkah anda ingin membantunya jika ia berada dalam posisimu?”

Kebanyakan keluarga tanpa sumber daya ; mereka hanya gagal mengenal dan

menghubungi mereka.

Pendefinisian dan pendefinisian ulang masalah juga membantu meletakkan

masalah pada sisi yang berbeda. Hal ini memungkinkan untuk memandang suatu

tragedy sebagai tantangan dan tidak diketahui sebagai petualangan. Proses bantuan

keluarga memandang masalah dari sudut yang berbeda disebut pembentukan derangka

kembali. Perawat juga membantu keluarga menggunakan kekuatan mereka sendiri.

Bagaimana mereka mengatasi stress sebelumnya? Sudahkah mereka menggunakan

cara humor, melarikan diri,latihan atau berteman? Apakah mereka menelpon teman

9

Page 10: Makalah Gadar 21

dekat dan kerabat yang jauh? Walaupun keluarga mungkin terancam keuangannya

pada saat ini.Beberapa pengeluaran ini mungkin lebih berharga daripada uang.

2.3 Pemecahan masalah

Teknik penyesaian masalah menekankan pilihan dan alternatif membantu keluarga

mencapai rasa pengendalian dalam hidupnya. Juga mengingatkan mereka, dan

memperjelas mereka bahwa mereka akhirnya bertanggung jawab untuk merima

kejadian dan bahwa harus hidup konsekuen terhadap keputusan-keputusan mereka.

Bantuan keluarga berfokus pada perasan amat penting untuk menghindari

keterlambatan reaksi kedukaan dan depresi yang terlarut-larut. Perawat dapat memberi

petunjuk pada keluarga untuk saling membantu dalam menangis dan membagi rasa

takut dan kesedihannya mereka. Refleksi perasaan atau aktif mendengar diperlukan

untuk melalui krisis. Jika perawat dapat memulai pernyataan dengan mengatakan

“Anda merasa...,” ia sedang merefleksikan perasaan. Jika perawat mengatakan, “Anda

merasa bahwa…,” ia merefleksikan penilaian tentang suatu perasaan. Penggambaran

dan pengenalan perasaan seorang menurunkan kebutuhan untuk menyalakan orang

lain. Penilaian ekspresi perasaan dapat membantu pasien menghindari penggunaan

tranquilazer, sedatif, dan tidur yang berlebihan untuk melarikan diri dari perasan

nyeri. Pada saat sedih dan depresi, perawat dapat tepat menjanjikan keluarga bahwa

mereka akan merasa lebih baik sesuai berjalannya waktu. Adaptasi membutuhkan

waktu.

Selama hari-hari sulit dimana pasien berpenyakit kritis. Keluarga dapat menjadi

sangat tergantung pada keputusan professional. Hal ini dapat menjadi sulit bagi

mereka untuk menentukan situasi yang dapat untuk menerima keputusan pihak lain.

Perawat dapat dengan baik menangani harapan yang tidak diinginkan seperti

“katakana pada apa yang saya harus lakukan?” dengan mengakui keterlibatan

perasaan dalam menerima kelakuan dan pernyataan realitas situasi: sebagai

contoh.”Anda menginginkan saya membuat keputusan yang sulit untuk anda, tetapi

saya tidak bisa, karena anda yang harus hidup konsekuensinya,” Tipe pernyataan ini

mengakui perasaan keluarga dan kerumitan masalah sambil menekankan tanggung

jawab tiap orang untuk perasaan, tindakan dan keputusan-keputusannya sendiri.

Bila masalah telah didefinisikan dan keluarga memulai tujuan langsung tindakan,

perawat dapat membantu lebih jauh dengan menanyakan mereka untuk

10

Page 11: Makalah Gadar 21

mengidentifikasi langkah yang harus diambil. Petunjuk antisipasi ini membantu

menurunkan ansietas dan membuat segala sesuatunya berjalan lebih mudah. Korban

kritis selalu ditinggalkan dengan rencana rencana tindakan yang khusus. Rencana ini

mungkin sesederhana mungkin,”Hubungi saya besok jam 14.00,” dengan

mengabaikan kesederhanaanya, hal tersebut menandakan harapan, tanggung jawab,

dan alasan untuk melalui malam hari.

Waktu perawat keperawatan kritis untuk keluarga seringkali terbatas karena

pekerjaan yang ada, sehingga menjadi penting untuk membuat setiap interaksi berguna

bagi keluarga. Perawat harus bertanggung jawab terhadap percakapan langsung dan

memfokuskan pada saat ini dan sekarang. Ia harus menghindari usaha memberikan

nasehat yang tak berguna dalam menekankan pendekatan penyelesaian masalah.

Bagaimanapun, perawat harus menggunakan penilaian dan mengenal peristiwa

tersebut bila petunjuk adalah vital untuk kesehatan dan keselamatan. Hal ini sering

kali diperlukan untuk mengarahkan keluarga kembali ke rumah untuk istirahat. Hal ini

dapat di jelaskan dengan berbicara pada anggota keluarga bahwa menjaga kesehatan

mereka lebih membantu bagi pasien di kemudian hari. Untuk membuat interaksi

bermakna, perawat harus memfokuskan pada situasi krisis dan menghindari

keterlibatan dalam masalah kronik lama dan keluhan-keluhan. Sebagai contoh,

perawat harus membantu keluarga dari pasien yang kelebihan dosis menerima

kejadian usaha bunuh diri yang lalu dengan segera dari pada membiarkan maslah

keluarga bertahan lama.

2.4 Rujukan

Tanpa memperhatikan kemampuan perawat pada area ini, beberapa keluarga akan

beruntung di rujuk pada perawat klinik kesehatan mental, pekerja social, psikolog,

atau psikiater. Perawat apat mendukung pasien dengan baik untuk menerima bantuan

dari pihak tersebut, perawat secara empati mengakui kesulitan

11

Bila bekerja dengan anggota keluarga

Berikan pilihan Bantu mereka mengidentifikasi dan

memfokuskan perasaan Dorong istirahat dari krisis Beri pengarahan dalam cara memberi tanggung

jawab dan harapan

Page 12: Makalah Gadar 21

2.5 Penelitian klinik

Freichels TA : Needs of family members of patient5 in the intensive care unit over

time. Crit Care Nur Q 14(3):16-29, 1991

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan kepentingan anggota keluarga

yang ditempatkan pada kebutuhan utama bila mereka mempunyai hubungan dengan

unit perawatan intensif. Empat puluh satu anggota keluarga mengisi Daftar Kebutuhan

Keluarga Keperawatan Kritis (Critical Care Family Needs Inventory/CCFNI) selama

dua kali interval : dalam 72 jam penerimaan di Unit Perawatan Kritis dan satu minggu

setelah penerimaan. Anggota keluarga mengurutkan kebutuhan mereka dari yang

paling penting sampai yang kurang penting.

Hasilnya menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh kebutuhan terpenting

diidentifikasi oleh keluarga dalam 72 jam pertama dihubungkan dengan penurunan

ansietas . urutan sepuluh kebutuhan yang kurang penting dihubungkan dengan

dukungan keluarga dan kenyamanan. Identifikasi kebutuhan keluarga sebagai yang

paling penting dan kurang penting satu minggu setelah penerimaan kurang lebih sama

dengan periode waktu pertama. Pengukuran berhubungan dengan urutan tinggi pada

jaminan dan informasi, sementara dukungan anggota keluarga dan kenyamanan tetap

rendah. Kebutuhan dasar selama kedua periode tersebut adalah terjawabnya semua

pertanyaan secara jujur. Diinformasikan kemajuan pasien dan di yakini bahwa pasien

mendapatkan perawatan sebaik mungkin mempunyai urutan tinggi pada kedua periode

waktu. Rekomendasi di dasarkan pada hasil penelitian meliputi penggunaan protokol

pengkajian keluarga, kebijakan untuk kelonggaran waktu berkunjung, dan fokus yang

terus menerus pada pemberian perawatan yang berorientasi pada keluaraga. Mentalo

yang terampil dan pekerja sosial yang dengan sedikit belajar, dapat membantu

intervensi keperawatan.

2.6 Ketika Pasien Sekarat

1. Pengkajian dan Penatalaksanaan

Umumnya, sasaran dari perawatan kritis pada memelihara kehidupan dan

membantu penyembuhan. Terlalu sering perawat mengalami perasaan kecewa dan

gagal saat pasien meninggal. Secara wajar perawat mengalami kesedihan ketika

pasien mereka meninggal . perawat dan kolega dapat menginterpretasikan tanda

rasa haru dan kaitan kesehatan sebagai indikasi dari terlalu terlibat. Perawat yang

matanya berkaca-kaca saat kejadian yang peka membangun rasa empati pada

12

Page 13: Makalah Gadar 21

pasien, bukan kehilangan kendali. Sasaran utama untuk kebanyakan perawat adalah

belajar untuk menunjukkan kenyamanan masalah dan rasa haru yang telah menjadi

bagian integral kondisi emosional mereka

2. Rasa Nyaman

Pencapaiaan kenyamanan adalah sasaran keperawatan bagi pasien sekarat .

hal ini khususnya penting ketika suatu keputusan telah dibuat untuk menghentikan

tindakan dan sasaran berubah dan pengobatan menjadi dukungan dan kenyamanan.

Penurunan nyeri adalah bagian penting untuk pemberian kenyamanan bagi banyak

pasien dengan perawatan kritis. Perawat harus berkomunikasi secara dekat dengan

pasien dan dokter untuk membuat program dimana integritas pasien dan

ketentraman ntidak diturunkan oleh nyeri atau kebutuhan untuk minta obat. Bila

nyeri pasien berlanjut, lebih cepat untuk memberikan obat pada jadwal sebelumnya

(contoh tiap 3 jam) dari pada sesuai kebutuhan (contoh bila perlu). Selanjutnya,

sedikit pasien yang diberi narkotik untuk nyeri mengalami masalah adiksi serius

pada pasien berpenyakit terminal , masalah kenyamanan menggantikan perhatian

terhadap masalah pasien dan adiksi. Pengetahuan terhadap masalah pasien dan

keinginan tentang mengalami nyeri sepenuhnya penting. Sebagai contoh beberapa

pasien memilih untuk tidak terampil dalam kewaspadaan terhadap penurunan nyeri.

Banyak perawat ingi mengobati pasien ini, karena bekerja dengan pasien yang

menderita nyeri penuh tantangan dan frustasi. Hal ini juga meningkatkan perasaan

perawat akan ketidakberdayaan dan juga ansietas perawat.

Selain itu, perawat harus dibuat sadar bahwa tingkah laku staf tampak

banyak yang harus dikerjakan dengan pesanan dan pemberian obat analgesik.

Secara umum, pasien yang muda dan wanita cenderung mendapatkan analgesik

yang lebih kuat dari lainnya. Usia, kondisi fisik, derajat nyeri atau variabel lain,

mungkin merupakan factor penentu dalam implementasi perawat tehadap pesanan

obat bila perlu untuk pasien dengan nyeri. Fenomena ini menunjukkan bahwa

perawat harus hati-hati untuk mengkaji kebutuhan pasien dan kapasitas untuk obat

nyeri serta memisahkan pengkajian ini dari faktor tidak relevan lain.

Akhirnya, setiap kemungkinan tindakan kenyamanan yang dapat digunakan

tanpa peningkatan ketidaknyamanan secara besar harus secara otomatis dilakukan.

Perawtan mulut dapat dengan mudah diabaikan pada pasien yang tidak makan.

Kekeringan, pengeluaran air liur, bau, dan buruknya nutrisi dapat menyebabkan

nyeri dan ketidaknyamanan. Keluarga tidak dilibatkan dalam pelaksana meminyaki

13

Page 14: Makalah Gadar 21

bibir pasien dan membersihkan liur dari kulit. Pemberian posisi, perawatan kulit

dan masase semua adalah tindakan berguna dalam meningkatkan kenyamanan.

Beberapa anggota keluarga dapat memilih untuk berpartisipasi atau takut bahwa

mereka akan menyakiti pasien. Biasanya partisipasi keluarga berarti lebih banyak

kerja untuk perawat, namun, partisipasi ini dalam perawatan dpat bermakna baik

dan pengalaman berguna untuk keluarga berduka.

Peningkatan kenyamanan untuk pasien sekarat memerlukan pengambilan

keputusan konstan dan bijaksana. Haruskah pasien demam diselimuti bila

kedinginan? Haruskah seseorang dengan depresi pernapasan disedasi bila gelisah

atau cemas? Tindakan kenyamanan yang tidak mengikuti protokol unit perawatan

kritis mungkin diperlukan. Kejujuran dan komunikasi langsung dengan pasien dan

keluarganya membantu menunjukkan tindakan perawatv dan dokter pada kondisi

kompleks.

3. Komunikasi

Mendengarkan dan mendengar dengan baik adalah dasar komunikasi

efektif. Beberapa pasien tidak menginginkan untuk membicarakan tentang

kematian. Untuk melakukannya tekankan pasien apapun harapan yang mereka

pegang. Sedangkan yang lain menerima kematian dengan cara simbolik. Ini adalah

cara efektif dalam mengakhir hidup seseorang tak perlu adanya interpretasi dan bila

dilakukan tidak akan tepat. Anggota keluarga dapat memilih penggunaan waktu

untuk memeriksa memori khusus, memperbaiki kesalahpahaman masa lau, saling

memaafkan untuk pelanggaran masa lalu. Hal ini diharapkan bahwa mereka akan

mempunyai waktu dan suasana untuk mengatakan sesuatu yang mereka ingin

katakan.

Tanggung jawab perawat adalah untuk membuat suasana dimana tipe

komunikasi ini dapat terjadi. Apa yang dibutuhkan keluarga untuk menjadi nyaman

di unit-secangkir kopi, bantal, tempat untuk duduk, perijinan untuk cuti? Apakah

keluarga ingin berada dekat pasien saat kematian? Bagaimana mereka dapat

dihubungi? Semua pertanyaan ini memerlukan waktu sensitive dan pendekatan

yang terus terang dari perawat. Bila kata-kata yang keluar dari perawat seperti yang

sering mereka katakan dalam peristiwa sulit, atau bila kata-kata tidak adekuat,

dapat disampaikan dengan sentuhan bahu atau lengan.

14

Page 15: Makalah Gadar 21

4. Anak

Mengijinkan anak untuk mengunjungi unit perawatan kritis membutuhkan

pengaturan khusus pada petugas. Jika pasien menginginkan untuk melihat anak-

anak atu cucu dan bila anak menginginkan melihat pasien. Menjawab pertanyaan

anak dengan istilah yang dipahami anak akan membantu menurunkan ketakutan

yang mungkin ada. Orang yang mengasuh anak harus menyadari bahwa prosedur

invasif dan alat-alat seperti selang nasogastrik dapat membuat sedih bagi anak

paling muda. Jika kunjungan anak tidak memungkinkan, pengaturan untuk

kunjungan per telepon harus dibuat.

5. Ikatan dan integrasi keluarga

Keluarga dalam krisis rentan untuk semua tipe stress yang lain. Bantuan

anggota keluarga memberikan. Dukungan satu sama lainnya merupakan

kepentingan utama. Seringkali mereka menginginkan menahan anggota keluarga

untuk tetap menaninya selama di rawat .Anggotakeluarga dapat mendukung satu

sama lainya dengan memberikan makan dan istirahat tetap bersama dan tersedia

terhadap satu sama lainya memenuhi banyak keluarga. Perawat dapat memilih

untuk mengatakan pada anggota keluarga bahwa meskipun tampaknya mereka

tidak melakukan suatu bagi pasien,kehadiran mereka membuat mereka rileks atau

nyaman pasien atau pasanganpasien

.Kegembiraan tidak hanya pasien sekarat menyukai perawat sedih atau

pemarah. Mengapa sifat humor seseorang dan mengekpresikannya secara tepat

membantu penurunan dalam situasi sulit.Pemberian senyuman dan rasa humor juga

membantu keluarga rileks dan membagi mereka sendiri dalam cara yang biasa

mereka pakai .Lelucon yang baik juga dihargai oleh pasien yang sekarat.

peka terhadap minat pasien dan waktu yang tepat berguna dalam mengkaji

penerimaan pasien untuk membuka diri. Berbicara pada pasien dalam lingkungan

khusus membantu keluarga rileks dan berkomunikasi lebih muda satu sam lain juga

dengan pasien.Sebaliknya,pasien merasa kurang diisolasi dan sendiri akhiri krisis

ini.

Konsistensi dan ketakutan selama meras kerisis, keluhan dan kritik seringkali

ditujukan pada perawat.Sikap tidak melawan, toleransi, dan keinginan untuk terus

15

Page 16: Makalah Gadar 21

bekerja dengan pasien dan keluarga merupakan cara yang efektif untuk menyatkan

keharuan dan pemahaman.

Minat yang terus menerus pada pasien dan keluarga menunjukan rasa

penghargaan dan hormat pada keterlibatan tersebut. Sesuai dengan semakin

dekatnya pasien dengan kematian .Perawat mungkin mengurangi waktu bersama

pasien.Penurunan kontak membuat perasaan terbuang,sedih dan tidak berdaya pada

pasien dan keluarga.Lebih dari itu,perubahan dalam pergantian tugas meningkatkan

perasan isolasi mereka dan menyebabkan peningkatan penggunaan energi untuk

mengenai orang baru. Penyedian petugas tetap tidak menolak membantu pasien dan

keluargamengembangkan rasa percaya dan memiliki yang dapat menjadi

pengalaman yang menguatkan bagi setiap orang yang terlibat.

6. Ketenangan

Ketengan bisa dingambarkan sebangai kemapuan menjadi nyaman dengan pasien

sekarat. Bagi banyak perawat ,merasa nyaman dengan kematian tergantung pada

kemampuan mengubah sasaran yang ditujukan pada pemeliharaan kehidupan

dengan tujuan yang dirancang untuk memelihara intergritas pribadi dan kestabilan

keluarga bila pasien sekarat .Dari pada mempertimbangkan kematian sebangai

suatu simbol kegagalan,perawat dapat memandangnya sebagai pencapaian

kehidupan dan pengalaman profesional yang memuaskan. Pengalaman-pengalaman

menjelang kematian.

7. Deskriptis

Luasnya teknologi kedokteran dan keperawatan telah meningkatkan jumlah

orang yang bertahan hidup atau tetap dekat dengan kematian.pasien yang menderita

sakit atau cedera serius,yang menandakan mendekati kematian ,dan kemudian

membaik ,telah membrikan pelayanan kesehatan profesional dengan pertumbuhan

tentang mendekati penglaman kematian( near death experiences/NDEs ) . Melalui

gambaran memori tentang NDEs ,pola pengalaman yang lauar biasa telah

mendesak.

Terdapat penjabaran yang umum tentang NDEs meskipun tiap pengalamn

adalah unik dan bersifat individu .Pola yang khusus dari kejadian dekat kematian

hampir selalu melalui dengan pengalaman keluar dari tubuh pasien

16

Page 17: Makalah Gadar 21

mengngambarkan mengambang di atas tubuh mereka dan bergerak keluar

ruangan.selebih itu ,pengalaman diluartubuh dilaporkan sebagai tamu yang tidak

dilihat oleh keluarga dan petugas kesehatan.tamu tamu ini biasanya anggota

keluarga yang sudah meninggal atau orang lain yang berarti bagi pasien.Pasien

kadang- kadang berbicara terlalu keras pada tamu tamu ini danmengatakan pada

orang lain tentang tamu-tamu tersebut.

Fase berikutnya dari pengalam ini meliputi gerakan melalui lorong panjang dan

gelap.seperti lorong bawahtanah.Beberapalaporan adanya cahaya ,kurang nyaman,

cahanya pada akhir perjalan. Kebayakan melaporkan perasaan penuh damai.

Lingkungan yang dilalui digambarkan sebangai sangat mengundang dan sulit

ditinggalakan. Perasaansenang, gembira, dan kedamaian yang kuat dialami setiap

tahapan.

2.7 Pengkajian dan Penatalaksanaan

Beberapa dari pasien pulih dari kejadian sekarat. Ketika pasien “kembali”

ke kehidupan dan mungkin membagi pengalamannya dengan orang lain, respon

keluarga dan petugas kesehatan bermacam-macam. Apapun penyebab atau

interpretasi berdasarkan pengalaman, NDE mempunyai efek yang kuat pada

individu. Sikap yang berhubungan dengan kematian dapat berubah tajam. Hidup

menjadi lebih berarti dan lebih berharga dan kematian menjadi hal yang kurang

menakutkan.

Perawat dapat membantu pasien dan anggota keluarga dengan cara

menerima pentingnya dan makna pengalaman tersebut terhadap mereka. Perawat

jangan pernah mencoba mengingkari realitas dari pengalaman tersebut dengan

menjelaskannya sebagai menjelaskan cara tersebut sebagai halusinasi yang

disebabkan sebagai secara biokimia yang terjadi ketika otak mendekati titik

kematian. Apakah pengalaman secara biologi atau disebabkan anugerah jangan

dialihkan dri pentingnya kejadian tersebut bagi individu dan keluarga. Anggota

keluarga dapat dikatakan banyak yang bertahan hidup setelah mengalami NDE, dan

bahwa dengan mempunyai pengalaman tidak berarti pasien akan meninggal. Selain

itu, perawat secara tulus menekankan pilihan hidup kembali sebagai indikator

pentingnya dari prognosis yang positif. Meskipun demikian, suatu prognosis yang

positif tidak mesti dijanjikan karena laporan NDEs yang tampak secara emosional

17

Page 18: Makalah Gadar 21

yang menyentuh semua yang mendengarnya, perawat harus hati-hati untuk

melindungi kebutuhan pasien terhadap waktu dan privasinya untuk proses

pemaknaan dan pegartian pengalaman.

Meskipun NDE dapat berakhir kapanpun, banyak yang meneruskan

pengalamannya dengan menggambakan diberikannya pengalamannnyauntuk hidup

kembali, sementara yang lain tidak, tetapi langsung dikembalikan ke

kehidupannya. Dengan kata lain, dikatakan tidak ada waktu bagi mereka memasuki

alam baru. Pada pokoknya psien menghitung ulang kembalinya ke tubuh mereka.

Terdapat beberapa penjelasan yang kuat pada fenomena menarik ini.

Penjelasan biologis menyatakan NDE tidak lebih dari halusinasi karena

anoksia,otak sekarat, sementara yamg lain menginterpretasikan episode ini sebagai

hubungan yang sangat dekat antara tuhan dan domain spiritual. Pada kenyataanya,

ciri NDE dilaporkan dalam korteks budaya dan keyakinan pasien.

Hanya pengalaman di luar tubuh dan berhubungan dengan dengan orang

laindi luar fisik keberadaan fisik cenderung yang digambarkan oleh pasien yang

mengalami NDE dan siapa yang akhirnya meninggal. Pasien yang sekarat kadang

menyatakan kepada keluarga bahwa kematian sudah tiba. Perawat dapat membantu

mengajar keluarga tentang NDE, haruskah ini terjadi. Jika pasien sudah menderita

lama dan menunggu datangnya kematian, keluarga mungkin siap untuk melepasnya

pergi. Perawat mengatakan kepada keluarga bahwa mungkin pasien memerlukan

ijin keluarga untuk meninggalkan dunia dengan tamu yang datang padanya.

Anggota keluarga yang tidak menyadari kejadian dekat kematian ini

menjadi sangat terganggu ketikamerika melihat pasien sedang berbicara dengan

seorang yang tak tampak. Perawat dapat mendukung keluarga melalui model peran.

Perawat menanyakanpasien tentang tamunya dan tentang keyakinannya bahwa

tamu tersebut ada.

18

Page 19: Makalah Gadar 21

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Asuhan keperawatan kritis dimana perawat dipajankan untuk selalu menghadapi

kehilangan yang berulang. Ketika perawat mengalami jenis kehilangan sebagai akibat

kematian pada kehidupan pribadinya. Menghadapi kematian pasien mungkin mungkin

seperti mengingatkan kembali perasaan dan ingatan dihubungkan dengan kehidupan

pribadinya. Karenanya, adalah penting bahwa staf perawat saling mendukung satu

dengan lainnya, khususnya dengan mendengarkan penuh toleransi ketika sejawatnya

mengatakan apa yang menjadi pertimbangan pada umumnya tentang perasaan yang

tidak diterimanya.

Sedikit perawat datang ke unit perawatan kritis. Bagi kebanyakn perawat hal ini

membutuhkan tambahan pengalaman pendidikan khusus, konsultasi, dan supervisi

dari sumber-sumber yang tepat. Intensitas emosi dan keterlibatannya tergantung dari

peran perawat di unit perawatan kritis membuat perawat merasa sulit merasa sulit

lepas dari sindrom ini.

Intervensi kritis bagi keluarga dengan stres akut adalah penting untuk pencegahan

fungsi kesehatan mental yang dapat perawat berikan. Pengetahuan mereka dan

kedekatan mereka terhadap masalah membuat mereka menjadi profesi dui garis depan

sebagai sumber. Sebagai advokat pasien, peran mereka adalah mewujudkan dan

mengatasi krisis psikologis pada keluarga yang pengaruhnya sangat besar untuk

pemulihan.

19

Page 20: Makalah Gadar 21

20