makalah gadar cidera medula spinalis

Upload: novanathalyesimatupang

Post on 02-Jun-2018

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    1/31

    MAKALAH CIDERA MEDULA SPINALIS

    DISUSUN OLEH :AINOEL FITRIA (2011.01.002)

    DAVID YUDI (2011.01.006)

    HANNY Y.P (2011.01.011)

    MARDIANA VANI (2011.01.016)

    M. AFNAN (2011.01.019)

    NOVA NATALYA (2011.01.021)

    ZICO P. (2011.01.026)

    PRODI S1 KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WILLIAM BOOTH

    SURABAYA

    2013

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    2/31

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas

    berkat dan rahamat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

    keperawatan gawat darurat ini dengan judul Cedera Medula Spinalis. Tujuan

    penulisan asuhan keperawatan ini untuk memenuhi tugas Keperawatan gawat

    darurat. Dalam penyusunan tugas ini banyak sekali pihak yang membantu hingga

    menyelesaikan tugas ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

    kepada :

    1. Pandeirot M. Nancye, M.Kep,Sp.Kep. Jiwa, Selaku ketua STIKES William

    Booth Surabaya.

    2.

    Hendro Djoko,S.Kep.,Ns.M.Kes Selaku dosen Pembimbing yang telah

    membantu mengarahkan dan meluangkan waktu dalam menyelesaikan tugas

    ini.

    3.

    Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,yang telah

    membantu sehingga dapat terselesaikannya tugas ini.

    Dalam Proses penulisan tugas ini penulis telah berusaha sebaik

    mungkin.Namun demikian penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari

    sempurna, oleh karena itu saran dan kritik dari pembaca demi penyempurnaan

    dari tugas ini sangat penulis harapkan.

    Harapan penulis, semoga tugas ini dapat berguna bagi semua pihak.

    Surabaya, 1 november 2013

    Penulis

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    3/31

    DAFTAR ISI

    LEMBAR PENGESAHAN i

    KATA PENGANTAR ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang 1

    1.2Rumusan Masalah 2

    1.3

    Tujuan 2

    BAB II TINJAUAN TEORI

    2.1. Pengertian 4

    2.2. Etiologi 4

    2.3. Manifestasi Klinik 4

    2.4.WOC 5

    2.5. Penatalaksanaan 5

    2.6. Pemeriksaan Penunjang 5

    2.7. Asuhan Keperawatan 6

    2.7.1 Pengkajian 6

    2.7.2 Pemeriksaan Fisik 6

    2.7.3 Diagnosa Keperawatan 7

    2.7.4 Intervensi Keperawatan 8

    BAB III TINJAUAN KASUS

    3.1 Pengkajian 15

    3.2 Identitas 153.3 Riwayat sakit dan Kesehatan 15

    3.4 Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar 16

    3.5 Pemeriksaan Fisik 17

    3.6 Data Penunjang 19

    3.7 Terapi atau Tindakan lain 20

    3.8 Daftar Masalah 21

    3.9 Analisa Data 22

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    4/31

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    5/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar belakang

    Cidera medulla spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang

    disebabkan seringkali oleh kecelakaan lalu lintas. Apabila cedera itu mengenai

    daerah L1-2 dan/atau di bawahnya maka dapat mengakibatkan hilangnya fungsi

    motorik dan sensorik serta kehilangan fungsi defekasi dan berkemih. Cidera

    medulla spinalis diklasifikasikan sebagai komplet : kehilangan sensasi fungsi

    motorik volunter total dan tidak komplet : campuran kehilangan sensasi dan

    fungsi motorik volunter (Marilynn E. Doenges,1999;338).

    Cidera medulla spinalis adalah masalah kesehatan mayor yang

    mempengaruhi 150.000 orang di Amerika Serikat, dengan perkiraan10.000 cedera

    baru yang terjadi setiap tahun. Kejadian ini lebih dominan pada pria usia muda

    sekitar lebih dari 75% dari seluruh cedera (Suzanne C. Smeltzer,2001;2220). Data

    dari bagian rekam medik Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati didapatkan dalam

    5 bulan terakhir terhitung dari Januari sampai Juni 2003 angka kejadian angka

    kejadian untuk fraktur adalah berjumlah 165 orang yang di dalamnya termasuk

    angka kejadian untuk cidera medulla spinalis yang berjumlah 20 orang (12,5%).

    Pada usia 45-an fraktur banyak terjadi pada pria di bandingkan pada

    wanita karena olahraga, pekerjaan, dan kecelakaan bermotor. Tetapi belakangan

    ini wanita lebih banyak dibandingkan pria karena faktor osteoporosis yang di

    asosiasikan dengan perubahan hormonal (menopause) (di kutip dari Medical

    Surgical Nursing, Charlene J. Reeves,1999).

    Klien yang mengalami cidera medulla spinalis khususnya bone loss pada

    L2-3 membutuhkan perhatian lebih diantaranya dalam pemenuhan kebutuhan

    ADL dan dalam pemenuhan kebutuhan untuk mobilisasi. Selain itu klien juga

    beresiko mengalami komplikasi cedera spinal seperti syok spinal, trombosis vena

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    6/31

    profunda, gagal napas; pneumonia dan hiperfleksia autonomic. Maka dari itu

    sebagai perawat merasa perlu untuk dapat membantu dalam memberikan asuhan

    keperawatan pada klien dengan cidera medulla spinalis dengan cara promotif,

    preventif, kuratif, dan rehabilitatif sehingga masalahnya dapat teratasi dan klien

    dapat terhindar dari masalah yang paling buruk.

    1.2Rumusan masalah

    1.2.1 Bagaimana konsep dari cidera medula spinalis ?

    1.2.2

    Bagaimana asuhan keperwatan secara teori pada kasus cidera medula

    spinalis?

    1.2.3

    Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan pada kasus nyata cidera medulasinalis ?

    1.3Tujuan

    1.3.1

    Tujuan umum

    Untuk mengetahui konsep dan aplikasi asuhan keperawatan dari kasus

    cidera medula spinalis.

    1.3.2 Tujuan khusus

    1.3.2.1Untuk mengetahui konsep dari cidera medula spinalis.

    1.3.2.2Untuk asuhan keperwatan secara teori pada kasus cidera medula spinalis.

    1.3.2.3

    Untuk mengetahui aplikasi asuhan keperawatan pada kasus nyata cidera

    medula sinalis.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    7/31

    BAB II

    TINJAUAN TEORI

    2.1 Anatomi dan fisiologi medula spinalis

    Spinal cord merupakan perpanjangan dari otak dalam menginervasi

    bagian bawah dari tubuh, karenanya komposisi spinal cord mirip otak yaitu

    terdiri darigrey materdan white mater. Grey materada di bagian dalam dan

    white materada di bagian luar. Spinal cord dimulai dari foramen magnum di

    bagian atas diteruskan pada bagian bawahnya sebagai conus medullaris, kira-

    kira padda level T12-L1 selanjutnya dteruskan ke distal sebagai kauda

    equina.pada setiap level akan keluar serabut syaraf yang disebut nerve root.

    2.2

    Definisi

    Cedera medula spinalis adalah cedera yang mengenai servikalis

    vertebralis, dan lumbalis akibat dari suatu trauma yang mengenai tulang

    belakang. Trauma pada tulang belakang dapat mengenai jaringan lunak pada

    tulang belakang, yaitu ligamen dan diskus, tulang belakang dan sumsum

    tulang belakang (medula spinalis).

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    8/31

    2.3Etiologi

    Trauma langsung yang mengenai tulang belakang dan melampaui batas

    kemampuan tulang belakang dalam melindungi syaraf - syaraf yang berada

    didalamnya. Trauma tersebut meliputi kecelakaan lalu lintas, kecelakaan

    olahraga, kecelakaan industri, kecelakaan lain seperti jatuh dari pohon,

    bangunan/ ketinggian, luka tusuk, luka tembak, dan kejatuhan benda keras.

    2.4Patofisiologi

    Trauma pada leher dapat bermanifestasi pada kerusakan struktur

    kolumna vertebra, komprei diskus, sobeknya ligamentum servikalis, dan

    kompresi medula spinalis pada setiap sisinya yang dapat menekan spina dan

    bermanifestasi pada kompresi radiks dan distribusi syaraf sesuai segmen dari

    tulang belakang servikal.

    Trauma pada servikal bisa menyebabkan cidera spinal stabil dan tidak

    stabil. Cedera stabil adalah cedera yang komponen vertebralnya tidak akan

    tergeser dengan gerakan normal sehingga sumsum tulang yang tidak rusak dan

    biasanya resikonya lebih rendah. Cedera yang tak stabil adalah cedera yang

    dapat mengalami pergeseran lebih jauh dimana terjadi perubahan struktur dari

    oseoligamentosa posterior (pedikulus, sendi-sendi permukaan, arkus tulang

    posterior, ligamen interspinosa dan supraspinosa), komponen peertengahan

    (sepertiga bagian posterior badan vertebral, bagian posterior dari diskus

    intervertebralis dan ligamen longitudinal posterior), dan kolumna anterior (dua

    pertiga bagian anterior korpus vertebra, bagian anterior diskus intervertebralis,

    dan ligamen longitudinal anterior).

    Pada cedera hiperekstensi servikal, pukulan pada muka atau dahi akanmemaksa kepala ke belakang dan tak ada yang menyangga oksiput hingga

    kepala itu membentur bagian atas punggung. Ligamen anterior dan diskus

    dapat rusak atau arkus syaraf mungkin mengalami kerusakan.

    Pada cedera fleksi akan meremukkan badan vertebral menjadi baji, ini

    adalah cedera yang stabil dan merupakan tipe fraktur vertebral yang paling

    sering ditemukan. Jika ligamen posterior tersobek, cedera bersifat tak stabil

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    9/31

    dan badan vertebral bagian atas dapat miring ke depan di atas badan vertebra

    di bawahnya.

    2.5

    WOC

    Fraktur, sublukasi, dislokasi,kompresi dikus, robeknya

    ligamentum, dan kompresiakar syaraf

    Trauma pada servikalistipe ekstensi

    Trauma pada servikalis

    tipe ekstensi

    Cedera spinal stabilCedera spinal tidak stabil

    Spasme ototFraktur kompresi baji

    Ligamentum utuhRisti injuryKompresi korda

    NyeriMk :Aktual/risiko:

    Pola nafas tidak

    efektif

    Curah jantung

    Tindakandekompresi

    dan stabilisasi

    Spasme otot

    Kompresi diskusdan kompresi akar

    syaraf di sisinya

    MK:

    Imobilisasi

    Fase asuhan

    perioperatif

    Prognosis penyakit

    Paralisis

    ekstremitas

    atas dan bawah

    MK:

    Kecemasan

    Respon

    psikologis

    Mk:

    Ggn integritas

    kulit

    Kompresi

    jaringan

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    10/31

    2.6Manifestasi Klinis

    Hipoventilasi atau gagal pernafasan terutama pada cidera setinggi

    servikal

    Edema pulmoner akibat penatalaksanaan cairan intravena yang tidak

    tepat

    Paralisis flaksid di bawah tingkat cidera

    Hipotensi dan bradikardi

    Retensi urin dan alvi

    Paralisis usus dan ileus

    Kehilangan kontrol suhu

    2.7Pemeriksaan Diagnostik

    a.

    Radiologi servikal. didapatkan:

    fraktur odontoid didapatkan gambaran pergeseran tengkorak ke

    depan

    fraktur C2 didapatkan gambaran fraktur

    fraktur pada badan f=vertevra

    fraktur kompresi

    subluksasi pada tulang belakang servikal

    dislokasi pada tulang servikal

    b. CT Scan

    Didapatkan fraktur pada tulang belakang, menggambarkan strukur spinal

    dan perispinal

    c. MRI

    Digunakan untuk mengkaji jumlah kompresi medula dan jenis cidera

    dimana medula spinalis berlanjut

    d. Pielogram intravena

    Untuk menentukan fungsi kandung kemih

    e. Sistoskopi

    Pemeriksaan yang memungkinkan visualisasi langsung dari kandung

    kemih dan uretra, dapat mendeteksi batu, infeksi, atau rumor kandung

    kemih

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    11/31

    2.8Penatalaksanaan

    a.

    Lakukan tindakan segera untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada

    medula spinalis. Sebagian cederaa medula spinalis diperburuk oleh

    penanganan yang kurang tepat, efek hipotensi atau hipoksia pada jaringan

    syaraf yang sudah terganggu.

    Letakkan pasien pada alas yang keras dan datar untuk pemindahan

    Beri bantal pasir pada sisi pasien untuk mencegah pergeseran

    Selimuti pasien untuk mencegah kehilangan hawa panas badan

    Pindahkan pasien ke rumah sakit yang memiliki fasilitas

    penanganan kasus cedera medula spinalis

    b. Perawatan khusus

    Komosio medula spinalis (fraktur atau dislokasi) tidak stabil harus

    disiingkirkan, jika terjadi pemulihan sempurna pengobatan tidak

    diperlukan

    Kontusio/ transeksi/ kompresi medula spinalis

    Dengan :

    -

    Metil prednisolon 30mg/kgBB bolus intravena selama 15 menit

    dilanjutkan dengan 5,4 mg/kgBB/jam selama 45 menit. Setelah

    bolus, selama 23 jam, hasil optimal bila pemberian dilakukan

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    12/31

    Kontrol nyeri: analgetik, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS),

    antikonvulsan, kodein, dll

    e. Fisioterapi, terrapi vokasional, dan psikoterapi pada pasien yang

    mengalami sekucle neurologis berat dan permanen

    2.9Komplikasi

    a. Pneumonia

    b.

    Emboli paru

    c. Septikemia

    d.

    Gagal ginjal

    2.10 Askep secara teori

    Data subjektif

    1. Pengertian pasien tentang cidera dan defisit yang ditimbulkannya.

    2. Sifat cidera, sebagaimana trjadi cidera.

    3.

    Terdapat dispnoe

    4. Perasaan yang tidak biasa ( paresthesia, dsb)

    5. Riwayat hilang kesadaran

    6. Terdapat nyeri

    7. Hilang sensory tingkatannya.

    Data obyektif

    1. Status respirasi ( terjadi penurunan fungssi pernafasan karena terganggu

    otot aksesori mayor)

    2.

    Tingkat kewaspadaan dan kesadaran menurun

    3. Orientasi

    4.

    Ukuran pupil, kesamaan dan reaksi

    5. Kekuatan motorik ( mengalami paralisis sensori dan motorik total)

    6. Posisi tubuh dalam posisi netral.

    7.

    Suhu, tekanan darah turun, nadi.

    8.

    Integritas kulit

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    13/31

    9. Kondisi kolon dan kandung kemih dan distensi.

    10. Terdapat cidera lain ( fraktur dan cidera kepala)

    Pemeriksaan diagnostik

    Pengkajian neurologik yang lengkap perlu dilakukan, pertama perlu kiranya

    perlu diketahui apakah terdapat patah atau pergeseran vertebral. Diagnostik

    dengan sinar X ( sinar X pada spinal servikal lateral dan pemindahan CT)>

    suatu riset dilakukan untuk cidera lain karena trauma spinal sering brsamaan

    dengan cidera lain, yang biasanya dari kepala dan dada. Pemantauan EKG

    kontinyu merupakan indikasi karena biodikardia (perlambatan frekuensi

    jantung) dan asistole ( standstill jantung) umum cedera servikal akut. CT scan

    sangat membantu penyusuran cidera medula spinalis. MRI dapat menemukan

    kompresi medula spinalis dan edema.

    Diagnosa keperawatan

    a.

    Penurunan fungsi mobilitas b\d adanya paraplegia sekunder adanya

    penekanan pleksus brachialis, pleksus lumbalis oleh karena trauma

    medula spinalis.

    b.

    Gangguan pola napas tidak efektif b\d kelemahan otot abdomen dan

    intercostal serta ketidakmampuan membersihkan sekresi.

    c. Gangguan eliminasi ( bowel incontinensia, konstipasi) b\d rusaknya

    nervus pudendus lintasan vegetatif pada sakral 3-4-5 sekunder adanya

    penekanan oleh trauma medula spinalis.

    d. Gangguan eliminasi ( urinary incontinensia, retensi) b\d rusaknya nervus

    pudenous lintasan vegetatif pada sakral 3-4-5 sekunder adanyapenekanan oleh trauma medula spinalis.

    e. Gangguan rasa nyaman nyeri radiks b\d tertekannya nervus curalis

    sekunder adanya trauma medula spinalis pada segmen Th 12-L1 2,3

    f. Perubahan emosi dan kepribadian ( depresi, denial, anxiety, kecacatan

    menetap, perubahan body image) b\d penurunan fungsi neurilogis,

    sekunder adanya trauma medula spinalis.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    14/31

    Masalah kolaboratif, komplikasi potensial Berdasarkan data pengkajian

    komplikasi yang mungkin terjadi meliputi

    Trombosis vena provunda.

    Hipertensi orto stadi.

    Hiperrefleksi autonom.

    a. Penurunan fungsi mobilitas b\d adanya paraplegia sekunder adanya

    penekanan pleksus brachialis, pleksus lumbalis oleh karena trauma

    medula spinalis.

    Kriteria hasil :mempertahankan posisi fungsi dibuktikan oleh tak

    adanya kontraktur, foot droop. Meningkatkan bagian tubuh yang sakit.

    Intervensi :

    1. kaji secara teratur fungsi motorik.

    2. Mencegah terjadinya deformitas dan kehilangan fungsi gerak.

    Posisi tidur pasien yang benar untuk mencegah kontraktur dan

    mempertahankan body aligment yang baik.

    a. Tempat tidur dengan alas yang keras dan rata.

    b.

    Usahakan telentang kecuali saat pemenuhan aktivitas, untuk

    mencegah deformiter fleksi paha.

    c. Gunakan footboard selama terjadi kelumpuhan agar kaki tetap dalm

    posisi dorsofelksi mencegah foot droop, tumit memendek plantar

    fleksi.

    d. Cgah penggunaan foot board setelah terjadi kekejangan yang

    berlanjut karena akan menambah kekakuan dan plantar fleksi.

    e.

    Cegah terjadinya tekanan yang berlebihan pada tumit.f. Jangan menggunakan perban untuk menarik kaki yang sakit ke arah

    plantar fleksi.

    3. Berikan suatu alat agar pasien mampu untuk meminta pertolongan.

    4.

    Bantu \ lakukan latihan rom pada semua ekstremitas dan sendi,

    pakailah gerakan perlahan dan lembut.

    5. Pantau TD sebelum dan sesudah melakukan aktifitas pada fase

    akut.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    15/31

    6. Gantilah posisi secara periodik walaupun dalam keadaan duduk.

    7. Gunakan ganjalan pada daerah posterior dan usahakan lutut dalam

    posisi ekstensi secara penuh, amankan daerah posteror dengan

    perban yang elastis.

    8. Gunakan bantalan daerah trochanter mulai dari krista iliaka sampai

    pertengahan paha untuk mencegah eksternal rotasi pada sendi paha

    jika dalam posisi dorsal.

    9. Tempatkan pasien dalam posisi prone 15 menit1 jam 23 kali

    perhari untuk mencegah kontraktur paha yang fleksi.

    10.Memberi latihan pada daerah yang sakit, ajarkan pasien untuk

    menempatkan bagian kaki yang sakit di atas bagian kaki yang sehat

    agar pasien mampu mengembalikan badannya sendiri.

    b. Gangguan pola napas tidak efektif b\d kelemahan otot abdomen dan

    intercostal serta ketidakmampuan membersihkan sekresi.

    Kriteria hasil : Mempertahankan ventilasi adekuat dibuktikan oleh tidak

    adanya distress pernapasan dan GDA dalam batas dalam batas yang

    diterima

    Intervensi :

    c. Gangguan rasa nyaman nyeri radiks b\d tertekannya nervus curalis

    sekunder adanya masa trauma medulla spinalis pada segmen Th 12 -

    L1 2,3

    Kriteria hasil : Melaporkan penurunan rasa nyeri \ ketidak nyamanan.

    Mengidentifikasi cara-cara untuk mengatasi nyeri.Intervensi :

    1. Kaji terhadap adanya nyeri.

    2. Evaluasi peningkatan iritabilitas, tegangan otot, gelisah, perubahan

    tanda vital yang tak dapat dijelaskan.

    3. Berikan tindakan kenyamanan misalnya ; perubahan posisi,

    masase, kompres hangat\dingin, sesuai indikasi.

    4.

    Dorong pengguanaan teknik relaksasi.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    16/31

    d. Gangguan eliminasi ( urinary incontinensia, retensi) b\d rusaknya

    nervus pudenous lintasan vegetatif pada sakral 3-4-5 sekunder

    adanya penekanan oleh trauma medula spinalis.

    Kriteria hasil : eliminasi urin dapat dipertahankan masukan \

    pengeluaran dengan urine jernih bebas bau.

    Intervensi :

    1. Kaji pola berkemih seperti frekuensi dan jumlahnya.

    2.

    Palpasi adanya distensi kandung kemih.anjurkan pasien untuk

    melaporkan asupan cairan, pola berkemih,jumlah residu urin

    setelah dilakukan kateterisasi, kualitas urin dan

    beberapa perasaan yang tidak biasanya ada yang mungkin terjadi.

    3. Observasi adanya urine seperti awan atau berdarah, bau yang tidak

    enak.

    4.

    Bersihkan daerah perineum dan jaga agar tetap kering, lakukan

    perawatan kateter jika perlu.

    e.

    Gangguan eliminasi (urinary incontinensia, konstipasi) b/d rusaknya

    nervus pudenous lintasan vegetatif pada sacral 3-4-5 sekunder

    adanya penekanan oleh trauma medulla spinalis.

    Kriteria hasil : Menciptakan kembali kepuasan pala eliminasi usus.

    Intervensi :

    1. Auskultasi bising usus, catat lokasi dan karakteristiknya.

    2. Observasi adanya distensi abdomen jikabising usus tidak ada atau

    berkurang.3. Catat adanya mual, ingin muntah.

    4. Kenali adanya tanda-tanda\ periksa adanya sumbatan.

    f. Perubahan emosi dan kepribadian ( depresi, denial, anxiety,

    kecacatan menetap, perubahan body emage) b\d penurunan fungsi

    neurologist, sekunder adanya trauma medulla spinalis.

    Kriteria hasil : Mengenali kerusakan sensori.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    17/31

    Mengungkapkan kesadaran tentang kebutuhan sensori dan potensil

    terhadap penyimpangan \ kelebihan beban

    Intervensi :

    1.

    Lindungi dari bahaya tubuh.

    2. Bantu pasien mengenali dan mengkompensasi perubahan

    sensasi.

    3. Posisikan pasien untuk melihat sekitar aktifitas.

    4. Berikan aktifitas hiburan.

    5.

    Berikan tidur tanpa gangguan dan periode istirahat.

    EVALUASI

    hasil yang diharapkan

    mempehatikan peningkatan pertukaran gas dan bersihan jalan napas dari

    sekresi yang diperlihatkan oleh bunyi nafas normal pada pengkajian

    auskultasi.

    a.bernapas dengan mudah tanpa napas pendek.

    b.

    melatih napas dalam setiap jam, batuk efektif dan paru-paru bersih

    dari secret.

    c.bebas dari infeksi paru-paru ( missal, suhu normal, frekuensi nadi dan

    pernapasan normal, bunyi napas normal, tidak ada sputum purulen.

    bergerak dalam batas disfungsi dan memperlihatkan usaha melakukan latihan

    dalam nafas fungsi.

    mendemostrasikan integritas kulit dengan optimal.

    a)memperlihatkan turgor kulit normal dan kulit bebas dari kemerahan

    atau kerusakan

    b)berpartisipasi dalam perawatan kulit dan memantau prosedur dalam

    keterbatasan fungsi

    mencapai fungsi kandung kemih

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    18/31

    a) tidak memperlihatkan adanya tanda infeksi saluran urine. ( mis. suhu

    normal, berkemih jernih, urine encer)

    b)

    mngosumsi asupan cairan adekuat.

    c)

    berpartisipasi dalam program latihan dalam batasan fungsi.

    mencapai fungsi defekasi

    a)

    melaporkan pola defekasi tratur.

    b)mengkonsumsi makanan berserat yang adekuat dan cairan melalui

    oral.

    c)

    berpartisipasi dalam program latihan defekasi dalam batas fungsi

    melaporkan tidak ada nyeri dan ketidak nyamanan.

    bebas komplikasi

    a)

    memperlihatkan tidak ada tanda tromboflebitis, trombosis vena

    provunda, atau emboli paru.

    b)tidak menunjukkan adanya manifestasi emboli paru ( missal. tidak neri

    dada atau panas pendek : gas darah arteri normal )

    c) mempertahankan tekanan darah dalam batas normal.

    d)tidak mengalami sakit kepala dengan perubahan posisi

    e) tidak menunjukkan adanya hiperefleksia autonom ( mis. tiak sakit

    kepala, diaforesis, hidung tersumbat, atau bradikardia diaforesis.)

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    19/31

    BAB III

    KASUS

    3.1 Contoh kasus

    Pasien F, laki-laki usia 40 tahun, pekerjaan pegawai swasta, masuk RS Dr

    Soetomo pada tanggal 28 Januari 2011 atas rujukan RS Soedono, dengan

    keluhan utama kelemahan anggota gerak sejak 5 hari yang lalu. Klien merasa

    kelemahan anggota geraknya semakin memberat. Makan dan minumnya baik.

    Klien tampak menggunakan colar neck. Satu bulan sebelum masuk RS Dr

    Soetomo, pasien mengalami kecelakaan. Mobil yang ditumpangi pasien

    masuk ke lubang, dan kepala pasien terbentur atap mobil sampai 4x. Saat itu

    pasien pingsan, lamanya kira-kira 20 menit, perdarahan THT tidak ada,

    muntah tidak ada dan pasien masih mengingat peristiwa sebelum kejadian.

    Pasien mengalami kelemahan pada keempat anggota gerak, nyeri hebat di

    area leher bagian belakang dan dipasang colar neck. Jika buang air kecil

    (BAK) pasien ngompol, pasien juga tidak bisa buang air besar (BAB), klien

    dirawat di RS Soedono Madiun selama 10 hari. Pasien masih menggunakan

    kateter sejak pulang dari RS Soedono sampai saat ini dan untuk bisa BAB

    dibantu dengan klisma. Sejak pulang dari RS Soedono, pasien menjalani

    fisioterapi sebanyak 9 kali yang dilakukan oleh fisioterapist agar bisa berjalan

    lancar. Saat difisioterapi, kepala pasien ditarik.

    3.2Asuhan keperawatan

    Pengkajian

    a.

    IdentitasNama : Tn. F

    Umur : 40 tahun

    Alamat : Madiun

    Pekerjaan : Pegawai Swasta

    b. Keadaan Umum : kesadarannya compos mentis, klien memakai colar

    neck

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    20/31

    c. Keluhan Utama : Pasien mengeluh mengalami kelemahan anggota gerak

    5 hari yll 7 semakin memberat. Mengalami muntah-muntah 10x dalam 2

    hari.

    d.

    Riwayat penyakit sekarang : Tn.F mengalami kelemahan keempat

    anggota gerak, nyeri di area cedera, demam, sesak napas. Muntah.

    e.

    Riwayat Penyakit Dulu : Klien mengalami kecelakaan lalu lintas 1

    bulan yang lalu

    f. Riwayat Alergi : Klien menyatakan tidak mempunyai alergi.

    g.

    Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada masalah

    h. Keadaan Umum : TD = 100 / 60 mmhg,

    N= 80 x/menit

    RR = 29 x/menit

    T = 38,50C

    ROS (Review of System)

    B1 (Breathing) : napas pendek, sesak

    B2 ( Blood ) : berdebar-debar, hipotensi, suhu naik turun.

    B3 ( Brain ) : nyeri di area cedera

    B4 ( Blader ) : inkontinensia uri

    B5 ( Bowel ) : tidak bisa BAB (konstipasi), distensi abdomen, peristaltik

    usus menurun.

    B6 ( Bone ) : kelemahan ke empat anggota gerak(Quadriplegia)

    Psikososial : menyangkal, tidak percaya, sedih dan marah, takut cemas,

    gelisah dan menarik diri.

    Pemeriksaan Diagnostik

    a.

    Hasil Laboratorium :

    Hb 13,2 g/dl

    Ht 36 %

    Leukosit 16.500/uL

    Trombosit 244.000/uL

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    21/31

    LED 25 mm

    Ureum 23 mg/dL

    Kreatinin darah 0.6 mg/dl

    GDS 126 mg/dL

    Na 105

    K 4,2 meq/l

    Cl 73 meq/l

    b. Foto X cervical : dislokasi C1-C2

    c.

    MRI : fraktur C1 dengan dislokasi ke posterior, stenosis berat medulla

    spinalis setinggi CI-CII.

    d.

    BGA : menunjukkan keefektifan pertukaran gas dan upaya ventilasi

    pH 7.607

    pCO221.5 mmHg

    pO284.7 mmHg

    SO2 % 92.2

    BE 0.0 mmol/L

    HCO3 21.7 mmol/L

    Analisa data

    No Data Etiologi Masalah

    Keperawatan

    1. DS : klien mengeluh sesak

    napas.

    DO : klien terlihat pucat,sianosis, adanya pernapasan

    cuping hidung

    RR= 29x/menit

    TD = 100/60 mmHg

    Cedera cervical

    (C1-C2)

    Kelumpuhan otot

    pernapasan

    (diafragma)

    Ekspansi paru

    menurun

    Ketidakefektifan

    pola napas

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    22/31

    Pola napas tidak

    efektif

    2. DS : klien mengeluh nyeri hebat

    & tidak bisa tidur.

    DO : Klien terlihat sangat

    gelisah, suhu tubuh klien naik

    turun tak menentu, klien

    memakai colar neck.

    N=80x/mnt.

    S= 38,50C

    Hasil foto X-cervical

    menunjukan fraktur dislokasi

    C1-2.

    Skala nyeri 8 (interval 1-10).

    Cedera cervical

    Fraktur dislokasi

    servikal

    Pelepasan mediator

    inflamasi

    Prostalglandin,

    bradikinin dll

    respon nyeri hebat

    dan akut

    Nyeri

    Nyeri

    3. DS : Klien megatakan sering

    ngompol.

    DO : Klien terpasang kateter.

    Cedera cervikalis

    Kompresi medulla

    spinalis

    Gangguan sensorik

    motorik

    Kelumpuhan saraf

    perkemihan

    Inkontinensia uri

    Gangguan pola

    eliminasi uri

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    23/31

    Gangguan pola

    eliminasi uri

    4. DS : Klien mengeluh tidak bisa

    BAB.

    DO : Peristaltik usus klien

    menurun, abdomen mengalami

    distensi.

    Cedera cervikalis

    Kompresi medulla

    spinalis

    Kelumpuhan

    persarafan usus &

    rektum

    Gangguan eiminasi

    alvi

    Gangguan eliminasi

    alvi (Kostipasi)

    5. DS : Klien merasa mengalami

    kelemahan pada keempat

    anggota geraknya.

    DO : Klien membutuhkan

    bantuan untuk memenuhi ADL

    nya.

    Cedera cervikalis

    Kompresi medula

    spinalis

    Gangguan motorik

    sensorik

    Kelumpuhan

    Kerusakan

    mobilitas fisk

    Kerusakan

    mobilitas fisik.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    24/31

    Diagnosa keperawatan

    1.

    Pola napas tidak efektif b.d kelumpuhan otot pernapasan (diafragma),

    kompresi medulla spinalis.2. Gangguan rasa nyaman : Nyeri b.d adanya cedera pada cervikalis

    3.

    Gangguan pola eliminasi uri : inkontinensia uri b.d kerusakan saraf

    perkemihan

    4. Gangguan eliminasi alvi : Konstipasi b.d penurunan peristaltik usus akibat

    kerusakan persarafan usus & rectum.

    5. Kerusakan mobiltas fisik b.d kelumpuhan pada anggota gerak

    Intervensi

    1.

    Pola napas tidak efektif berhubungan dengan kelumpuhan otot diafragma

    Tujuan perawatan : pola nafas efektif setelah diberikan oksigen

    Kriteria hasil :

    a.

    ventilasi adekuat

    b. PaCo280

    d.

    RR 16-20x/ menit

    e. Tanda-tanda sianosis(-) : CRT 2 detik

    Intervensi keperawatan :

    Pertahankan jalan nafas; posisi kepala tanpa gerak.

    Rasional : pasien dengan cedera cervicalis akan membutuhkan

    bantuan untuk mencegah aspirasi/ mempertahankan jalan nafas.

    Lakukan penghisapan lendir bila perlu, catat jumlah, jenis dan

    karakteristik sekret.

    Rasional : jika batuk tidak efektif, penghisapan dibutuhkan untuk

    mengeluarkan sekret, dan mengurangi resiko infeksi pernapasan.

    Kaji fungsi pernapasan.

    Rasional : trauma pada C5-6 menyebabkan hilangnya fungsi

    pernapasan secara partial, karena otot pernapasan mengalami

    kelumpuhan.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    25/31

    Auskultasi suara napas.

    Rasional : hipoventilasi biasanya terjadi atau menyebabkan akumulasi

    sekret yang berakibat pnemonia.

    Observasi warna kulit.

    Rasional : menggambarkan adanya kegagalan pernapasan yang

    memerlukan tindakan segera

    Kaji distensi perut dan spasme otot.

    Rasional : kelainan penuh pada perut disebabkan karena kelumpuhan

    diafragma

    Anjurkan pasien untuk minum minimal 2000 cc/hari.

    Rasional : membantu mengencerkan sekret, meningkatkan mobilisasi

    sekret sebagai ekspektoran.

    Lakukan pengukuran kapasitas vital, volume tidal dan kekuatan

    pernapasan.

    Rasional : menentukan fungsi otot-otot pernapasan. Pengkajian terus

    menerus untuk mendeteksi adanya kegagalan pernapasan.

    Pantau analisa gas darah.

    Rasional : untuk mengetahui adanya kelainan fungsi pertukaran gas

    sebagai contoh : hiperventilasi PaO2 rendah dan PaCO2 meningkat.

    Berikan oksigen dengan cara yang tepat.

    Rasional : metode dipilih sesuai dengan keadaan isufisiensi

    pernapasan.

    Lakukan fisioterapi nafas.

    Rasional : mencegah sekret tertahan

    2.

    Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan adanya cedera

    Tujuan keperawatan : rasa nyaman terpenuhi setelah diberikan perawatan

    dan pengobatan

    Kriteria hasil : melaporkan rasa nyerinya berkurang dengan skala nyeri 6

    dalam waktu 2 X 24 jam

    Intervensi keperawatan :

    Kaji terhadap nyeri dengan skala 0-5.

    Rasional : pasien melaporkan nyeri biasanya diatas tingkat cedera.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    26/31

    Bantu pasien dalam identifikasi faktor pencetus.

    Rasional : nyeri dipengaruhi oleh; kecemasan, ketegangan, suhu,

    distensi kandung kemih dan berbaring lama.

    Berikan tindakan kenyamanan.

    Rasional : memberikan rasa nayaman dengan cara membantu

    mengontrol nyeri.

    Dorong pasien menggunakan tehnik relaksasi.

    Rasional : memfokuskan kembali perhatian, meningkatkan rasa

    kontrol.

    Berikan obat antinyeri sesuai pesanan.

    Rasional : untuk menghilangkan nyeri otot atau untuk menghilangkan

    kecemasan dan meningkatkan istirahat

    3.

    Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan kelumpuhan syarat

    perkemihan.

    Tujuan perawatan : pola eliminasi kembali normal selama perawatan

    Kriteria hasil :

    a. Produksi urine 50cc/jam

    b.

    Keluhan eliminasi urin tidak ada

    Intervensi keperawatan:

    Kaji pola berkemih, dan catat produksi urine tiap jam.

    Rasional : mengetahui fungsi ginjal

    Palpasi kemungkinan adanya distensi kandung kemih.

    Anjurkan pasien untuk minum 2000 cc/hari.

    Rasional : membantu mempertahankan fungsi ginjal.

    Pasang dower kateter.

    Rasional membantu proses pengeluaran urine

    4. Gangguan eliminasi alvi /konstipasi berhubungan dengan gangguan

    persarafan pada usus dan rektum.

    Tujuan perawatan : pasien tidak menunjukkan adanya gangguan

    eliminasi alvi/konstipasi

    Kriteria hasil : pasien bisa b.a.b secara teratur sehari 1 kali

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    27/31

    Intervensi keperawatan :

    Auskultasi bising usus, catat lokasi dan karakteristiknya.

    Rasional : bising usus mungkin tidak ada selama syok spinal.

    Observasi adanya distensi perut.

    Catat adanya keluhan mual dan ingin muntah, pasang NGT.

    Rasional : pendarahan gantrointentinal dan lambung mungkin terjadi

    akibat trauma dan stress.

    Berikan diet seimbang TKTP cair

    Rasional : meningkatkan konsistensi feces

    Berikan obat pencahar sesuai pesanan.

    Rasional: merangsang kerja usus

    5. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelumpuhan

    Tujuan perawatan : selama perawatan gangguan mobilisasi bisa

    diminimalisasi sampai cedera diatasi dengan pembedahan.

    Kriteria hasil :

    a.

    Tidak ada konstraktur

    b. Kekuatan otot meningkat

    c. Klien mampu beraktifitas kembali secara bertahap

    Intervensi keperawatan :

    Kaji secara teratur fungsi motorik.

    Rasional : mengevaluasi keadaan secara umum

    Instruksikan pasien untuk memanggil bila minta pertolongan.

    Rasional memberikan rasa aman

    Lakukan log rolling.

    Rasional : membantu ROM secara pasif

    Pertahankan sendi 90 derajad terhadap papan kaki.

    Rasional mencegah footdrop

    Ukur tekanan darah sebelum dan sesudah log rolling.

    Rasional : mengetahui adanya hipotensi ortostatik

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    28/31

    Inspeksi kulit setiap hari.

    Rasional : gangguan sirkulasi dan hilangnya sensai resiko tinggi

    kerusakan integritas kulit.

    Berikan relaksan otot sesuai pesanan seperti diazepam.

    Rasional : berguna untuk membatasi dan mengurangi nyeri yang

    berhubungan dengan spastisitas.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    29/31

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1

    Kesimpulan

    Trauma medula spinalis adalah suatu kerusakan fungsi neurologis yang

    disebabkan oleh benturan pada daerah medulla spinalis (Brunner & Suddarth,

    2001).Penyebab dari Trauma medulla spinalis yaitu : kecelakaan otomobil,

    industri terjatuh, olah-raga, menyelam, luka tusuk, tembak dan tumor. Bila

    hemoragi terjadi pada daerah medulla spinalis, darah dapat merembes ke

    ekstradul subdural atau daerah suaranoid pada kanal spinal, segera sebelum

    terjadi kontusio atau robekan pada Trauma, serabut-serabut saraf mulai

    membengkak dan hancur. Sirkulasi darah ke medulla spinalis menjadi

    terganggu, tidak hanya ini saja tetapi proses patogenik menyebabkan

    kerusakan yang terjadi pada Trauma medulla spinalis akut. Suatu rantai

    sekunder kejadian-kejadian yang menimbulakn iskemia, hipoksia, edema, lesi,

    hemorargi.

    Penatalaksanaan pasien segera ditempat kejadian adalah sangat penting,

    karena penatalaksanaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan

    kehilangan fungsi neurologik.Pada kepala dan leher dan leher harus

    dipertimbangkan mengalami Trauma medula spinalis sampai bukti Trauma ini

    disingkirkan. Memindahkan pasien, selama pengobatan didepartemen

    kedaruratan dan radiologi,pasien dipertahankan diatas papan pemindahan.

    Asuhan Keperawatan yang diberikan pada pasien dengan Trauma medula

    spinalis berbeda penanganannya dengan perawatan terhadap penyakit

    lainnya,karena kesalah dalam memberikan asuhan keperawatan dapatmenyebabkan Trauma semakin komplit dan dapat menyebabkan kematian.

    4.2Saran

    Cedera medula spinalis adalah suatu kejadian yang sering terjadi

    dimasyarakat. Tingkat kejadiannya cukup tinggi karena bis terjadi pada siapa

    saja dan dimana saja. Sehingga perlu tingkat kehati-hatian yang tinggi dalam

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    30/31

    melakukan setiap aktivitas agar tidak terjadi suatu kecelakaan yang dapat

    mengakibatkan cedera ini.

  • 8/10/2019 Makalah Gadar Cidera Medula Spinalis

    31/31

    DAFTAR PUSTAKA

    Marilynn E Doenges, dkk., 2000,Rencana Asuhan Keperawatan, Penerbit

    Buku Kedokteran, EGC, Jakarta

    Brunner & Suddarth, 2001.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8

    Vol. 3 . Jakarta : EGC.