makalah tugas gadar 2 trakeostomi

8/18/2019 Makalah Tugas Gadar 2 Trakeostomi

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-tugas-gadar-2-trakeostomi 1/22

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Trakeostomi adalah suatu prosedur meliputi pembuatan lubang permanen

atau sementara melalui tindakan bedah ke dalam trakea pada cincin trakea kedua,

ketiga, atau keempat dan pemasangan selang indwelling untuk memungkinkan

ventilasi dan pembuangan sekresi. Indikasi trakeostomi meliputi edema trakea

karena trauma atau respons alergi, obstruksi jalan nafas mekanis,

ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi trakeabronkial, pencegahan

aspirasi pada klien tak sadar yang memerlukan ventilasi mekanis jangka panjang,

apnea tidur, perdarahan jalan nafas atas, fraktur laring atau trakeal, dan luka bakar

jalan nafas (Black, 199!.

"era#at sebagai care provider pasien dituntut mampu memahami

trakeostomi secara keseluruhan. $imulai dari anatomi dan fisiologi trakea, definisi

trakeostomi, tata cara penatalaksanaan prosedur trakeostomi, dan asuhan

kepera#atan pada prosedur trakeostomi.

Tindakan pembedahan ini memiliki reputasi yang cukup panjang. Buku suci

agama %indu Rig Veda yang ditulis antara tahun &''' dan 1''' ) menjelaskan

suatu tindakan yang dapat menyatukan kembali pipa udara apabila tulang ra#an

leher dipotong. *amun para ahli sejarah menganggap +sclepiades yang lahir

sekitar 1& ) merupakan orang pertama yang melakukan operasi ini.

Trosseau dan Bretonneau mempopulerkan operasi ini di "erancis. )ereka

melakukannya untuk menangani kasus difteria (infeksi akut yang disebabkan

-orymebacterium $iphteriae di mana gejala klinik eksotoksin yang dihasilkan

oleh bakteri ini. alah satu gejala adalah obstruksi pernafasan sesak, retraksi

dinding thoraks, sianosis dengan penanganan pemberian oksigen atau pun

trakeostomi!. dengan angka keberhasilan &/ persen (pada saat itu angka tersebut

merupakan angka penyembuhan yang cukup tinggi!.

"ada tahun 19& dengan usulan 0ilson bah#a koreksi jalan nafas dapat

dilakukan pada kasuskasus paralisis pernafasan yang sulit, khususnya

poliomielitis. 2allo#ay juga ikut berperan dalam mengarahkan pemikiran pada



2

era ini, dengan melakukan trakeostomi untuk indikasi seperti cedera kepala,

cedera dada yang berat, intoksikasi barbiturat dan kontrol jalan nafas paska

bedah.

aat ini tengah dikembangkan teknik trakeostomi perkutaneus yang mana

secara umum adalah suatu prosedur elektif, teknik ini tidak sesuai untuk situasi

emergensi.

1.2 Rumusan Masalah

1. +pa definisi trakeostomi 3

&. +pa saja klasifikasi trakeostomi 3

. +pa saja indikasi dan kontraindikasi prosedur trakeostomi 3

. +pa komplikasi yang timbul pada klien dengan trakeostomi 3

/. Bagaimana prosedur pera#atan trakeostomi 3

4. 5elaskan asuhan kepera#atan pada klien yang terpasang trakeostomi 3

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

)ahasis#a mengetahui, memahami dan mampu mengaplikasikan

penatalaksanaan dan asuhan kepera#atan klien dengan trakeostomi.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. )engetahui dan memahami definisi trakeostomi.

&. )engetahui dan memahami klasifikasi trakeostomi.

. )engetahui dan memahami indikasi dan kontraindikasi prosedur

trakeostomi.

. )engetahui dan memahami komplikasi yang timbul pada klien dengan

trakeostomi.

/. )engetahui dan memahami prosedur pera#atan trakeostomi.

4. )engetahui dan memahami asuhan kepera#atan pada klien yang terpasang

trakeostomi.



3

1. Man!aat

1..1 Man!aat Te"r#t#s

)ahasis#a mengetahui, memahami dan mampu mengaplikasikan

penatalaksanaan dan asuhan kepera#atan klien dengan trakeostomi

1..2 Man!aatu! Prakt#s#

1. +gar mahasis#a dapat memahami definisi trakeostomi.

&. +gar mahasis#a dapat memahami klasifikasi trakeostomi

. +gar mahasis#a dapat memahami indikasi dan kontraindikasi prosedur

trakeostomi.

. +gar mahasis#a dapat memahami komplikasi yang timbul pada klien

dengan trakeostomi.

/. +gar mahasis#a dapat memahami prosedur pera#atan trakeostomi.

4. +gar mahasis#a dapat memahami asuhan kepera#atan pada klien yang

terpasang trakeostomi.



4

BAB 2

T$N%AUAN PU&TAKA

2.1 De!#n#s# Trake"st"m#

Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapat

masuk ke paruparu dengan memintas jalan nafas bagian atas (+dams, 1996!.

Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding

depan7anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk

ke paruparu dan memintas jalan nafas bagian atas (%adika#arta, 8usmarjono,

oepardi, &''!.

Trakeostomi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengatasi

pasien dengan ventilasi yang tidak adekuat dan obstruksi jalan pernafasan bagian

atas. Insisi yang dilakukan pada trakea disebut dengan trakeotomi sedangkan

tindakan yang membuat stoma selanjutnya diikuti dengan pemasangan kanul

trakea agar udara dapat masuk ke dalam paruparu dengan menggunakan jalan

pintas jalan nafas bagian atas disebut dengan trakeostomi (8obert, 1996!.

Istilah trakeostomi dan trakeostomi dengan maksud membuat hubungan

antara leher bagian anterior dengan lumen trakea, sering saling tertukar. $efinisi

yang tepat untuk trakeotomi ialah membuat insisi pada trakea, sedang trakeostomi

ialah membuat stoma pada trakea.

$apat disimpulkan, trakeostomi adalah tindakan operasi membuat jalan

udara melalui leher dengan membuat stoma atau lubang di dinding depan7 anterior

trakea cincin kartilago trakea ketiga dan keempat, dilanjutkan dengan membuat

stoma, diikuti pemasangan kanul. Bertujuan mempertahankan jalan nafas agar

udara dapat masuk ke paruparu dan memintas jalan nafas bagian atas saat pasien

mengalami ventilasi yang tidak adekuat dan gangguan lalulintas udara pernapasan

karena obstruksi jalan nafas bagian atas.

2.2 Klas#!#kas# Trake"st"m#

)enurut lama penggunaannya, trakeosomi dibagi menjadi penggunaan

permanen dan penggunaan sementara, sedangkan menurut letak insisinya,

trakeostomi dibedakan letak yang tinggi dan letak yang rendah dan batas letak ini



5

adalah cincin trakea ke tiga. 5ika dibagi menurut #aktu dilakukannya tindakan,

maka trakeostomi dibagi kepada trakeostomi darurat dengan persiapan sarana

sangat kurang dan trakeostomi elektif (persiapan sarana cukup! yang dapat

dilakukan secara baik (oetjipto, )angunkusomu, &''1!.

2.2.1 Menurut Lama Pemasangan

1. "ermanen (Tracheal Stoma Post Laryngectomy!

Tracheal cartilage diarahkan kepermukaan kulit, dilekatkan pada leher.

8igiditas cartilage mempertahankan stoma tetap terbuka sehingga tidak

diperlukan tracheostomy tube (canule!.

&. ementara (Tracheal Stoma without Laryngectomy!

Trachea dan jalan nafas bagian atas masih intak tetapi terdapat obstruksi.

$igunakan tracheostomy tube (canule! terbuat dari metal atau *on metal

(terutama pada penderita yang sedang mendapat radiasi dan selama pelaksanaan

)8I canning!.

2.2.2 Menurut Letak $ns#s#

1. Insisi ertikal

$ilakukan pada keadaan darurat

&. Insisi %orisontal

$ilakukan pada keadaan elektif.

2.2.3 Menurut 'aktu D#lakukan T#n(akan

1. $arurat

Tipe ini hanya bersifat sementara dan dilakukan pada unit ga#at darurat.

$ilakukan pembuatan lubang di antara cincing trakea satu dan dua atau dua dan

tiga. :arena lubang yang dibuat lebih kecil, maka penyembuhan lukanya akan

lebih cepat dan tidak meninggalkan scar. elain itu, kejadian timbulnya infeksi juga jauh lebih kecil. )enggunakan teknik insisi vertical.

&. *on$arurat

Tipe ini dapat sementara dan permanen dan dilakukan di dalam ruang

operasi. Insisi dibuat di antara cincin trakea kedua dan ketiga sepanjang / cm.

)enggunakan teknik insisi hori;ontal.



6

<ntuk lebih jelasnya perhatikan table berikut

N". 'aktu (#lakukan

T#n(akan

Lama Penggunaan Tekn#k $ns#s#

1. $arurat ementara ertikal, dibuat di anatara

cincin trakea 1 dan & atau &

dan .

&. *ondarurat "ermanen %ori;ontal, dibuat di antara

cincin trakea & dan

sepanjang / cm.

2.3 $n(#kas# (an K"ntra#n(#kas# Trake"st"m#)anifestasi :linis yang mengindikasikan terjadinya

trakeostomi

1. Terjadinya obstruksi jalan nafas atas secretpada bronkus yang tidak dapat

dikeluarkan secara fisiologis,missal nya pada pasien dalam keadaan koma.

&. <ntuk memasang alat bantu pernafasan (respirator! apabila terdapat benda

asing di subglotis. "enyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas (missal

angina =ud#ig!. *eoplastik atau traumatic yang timbul melalui mekanisme

serupa.. )engurangi ruang rugi disaluran nafas atas seperti rongga mulut, sekitar lidah

dan faring. %al ini sangat berguna pada pasien dengan kerusakan paruparu

yang kapasitas vitalnya berkurang.

2.3.1 $n(#kas#

1. >bstruksi mekanis saluran nafas atas.

"asien yang mengalami obstruksi atau pun penyumbatan jalan nafas dan

mengalami kegagalan dalam pemakaian intubasi endotrakeal. +ntara lain akibat

N". Pen)e*a* +"nt"h

1. :ongenital7ba#aan • tenosis (penyempitan! subglotis atau trakea

atas.

• +nomali trakeoesofagus.

• %emangioma (adalah kumpulan pembuluh

darah kecil yang membentuk benjolan di

ba#ah kulit!. %emangiomas pada dagu

rahang atau leher anak kadangkadang



7

dapat mempengaruhi jalan napasnya,

menyebabkan kesulitan bernapas. Tanda

pertama dari hal ini adalah stridor, ketika

anak membuat suara serak dengan napas

masingmasing. 5ika hemangioma

tumbuh, dapat menyumbat jalan

napas. "ada beberapa anak, laser

pengobatan hemangioma jalan napas

selama microlaryngobronchoscopy a

()=B! meningkatkan masalah

pernapasan, tetapi kadangkadang seorang

anak mungkin perlu memiliki trakeostomi

(pembukaan ke batang tenggorokan

buatan! untuk meningkatkan pernapasan

mereka.

&. Infeksi • ?piglotitis akut

• =aryngotracheobronchitis

• +ngina =ud#ig (radang berat disertai

supurasi di daerah ba#ah mulut!

. :eganasan Tumor laring, faring, lidah, atau trakea atas

tingkat lanjut dengan stridor.

. Trauma

• $i maksilofasial.

•

=uka tembak, tusuk di leher.

• )enghirup asap.

• )enelan cairan korosif.

/. :elumpuhan pita suara

• "ostoperasi komplikasi tiroidektomi

• >perasi esophagus



8

• >perasi jantung, cerebral bulbar.

4. Benda asing • Terhirup objek yang bersarang di

saluran nafas atas menyebabkanstridor.

• +danya benda asing di sub glotis.

toma berguna untuk mengambil

benda asing dari sub glotik, apabila

tidak mempunyai fasilitas untuk

bronkoskopi.

&. "erlindungan Trakeobronkial Tree dari +spirasi.

$alam kondisi kronis di mana adanya ketidakmampuan laring atau faring

dapat memungkinkan aspirasi dan menghirup air liur atau isi lambung,

trakeostomi harus dilakukan. :ondisi itu di alami karena

N". Pen)e*a* +"nt"h

1. "enyakit neurologis

1. "olyneuritis (terganggunya transmisi

syaraf atau jaringan syaraf yang

kekurangan energi, misalnya

2uillain@ A Barre yaitu penyakit yang

menyerang radiks saraf yang bersifat akut

dan menyebabkan kelumpuhan yang

gejalanya dimulai dari tungkai ba#ah dan

meluas ke atas sampai tubuh dan otototot

#ajah!.

&. Tetanus.

+danya penyumbatan di rongga faring dan

laring karena difteri, laryngitis, atau

tetanus (kejang otot! sering ditanggulangi

dengan Trakeostomi.

a. Bulbar poliomyelitis

b. )ultiple sclerosis)yasthenia gravis



10

. =uka dada $apat menyebabkan pneumotoraks yang

berakibat gagal nafas.

. 8etensi sekresi bronchial

Indikasi lainnya yaitu

a. -edera parah pada #ajah dan leher

b. etelah pembedahan #ajah dan leher

c. %ilangnya refleksi dan ketidakmampuan untuk menelan sehingga

mengakubatkan resiko tinggi terjadinya aspirasi.

1. :arsinoma *asofaring

+gen penyebab masuk ke saluran napas atas dan mengiritasi epitoliuma yang

terdapat pada dinding mukosa nasofaring sampai berulserasi dan terinfeksi,

menyebabkan pertumbuhan jaringan baru yang dapat bersifat ganas yang dapat

menyebabkan obstruksi saluran pernapasan bagian atas. )enyebabkan pertukaran

>& di dalam tubuh terhambat, sehingga pemenuhan kebutuhan >& tidak adekuat.

elain itu, karsinoma nasofaring bisa bermetastase ke jaringan7organ tubuh lain.

2ejalanya dibagi dalam kelompok, yaitu

a. 2ejala nasofaring sendiri, berupa epistaksis ringan, pilek 7 sumbatan

hidung.

b. 2ejala telinga, berupa tinitus, rasa tidak nyaman sampai nyeri di telinga.

c. 2ejala saraf, berupa gangguan saraf otak seperti diplopia, parestesia di

daerah pipi, neurolgia trigeminal, parasis atau paralisis arkus faring,

kelumpuhan otot bahu dan sering tersedak.

N". Pen)e*a* +"nt"h

1. "enyakit paru Infeksi saluran pernafasan akut

&. "enurunan tingkat

kesadaran

. Trauma ke kandang otot

toraks



11

d. 2ejala atau metastatis di leher, berupa benjolan di leher.

&. >bstruksi =aring

=aring merupakan kotak kaku dan mengandung ruangan sempit antara pita

suara (glotis!, dimana udara harus mele#ati ruang ini. +danya pembengkakan

membran mukosa larings dapat menutupi jalan ini yang menjadi penyebab

kematian.

>bstruksi =aring

a. %ipersalivasi

b. uara sengau

c. :adangkadang sulit membuka mulut

d. "embengkakane. *yeri tekan pada kelenjar submandibular

f. "alatum mole pembengkakan

g. Teraba fruktuasi

h. Tonsil bengkak

. +ngina lud#ig

)erupakan abses leher dalam terbentuk didalam ruang potensial diantara

fasia leher sebagai akibat perjalanan infeksi dari berbagai sumber seperti

gigi,mulut tenggorokan.dan juga angina adalah peradangan selulitis atau flegmon

dari bagian superior ruang suprahioid.ruang ini terdiri dari ruang

sublingual,submental dan submaksilar.ditandai dengan pembengkakan pada

bagian ba#ah ruang submandibular,yang mencakup jaringan yang menutupi otot

otot diantara laring dan dasar mulut.

2.3.2 K"ntra#n(#kas# Trake"st"m#

+ntisipasi adanya penyumbatan karena karsinoma (sejenis kanker!.

1. Infeksi pada tempat pemasangan.&. 2angguan pembekuan darah yang tidak terkontrol, contoh %emofili.



12

2. K"m,l#kas# )ang T#m*ul ,a(a Kl#en (engan Trake"st"m#

N". 'aktu K"m,l#kas#

1. $ntra",erat#! • %emorrhage (pendarahan!.• 8asa panas pada jalan nafas

• -edera pada trakea dan laring

• -edera pada struktur trakeal

• ?mboli udara

• +pnea

• %enti jantung

• "erforasi

• 8uptur pleura viseralis

• umbatan darah7secret

2. P"st",erat#! • ?mfisema subkutan

• "neumotoraks 7 pneumomediastinum

• Tabung berpindah

• Tabung tersumbat

• Infeksi luka

• Trakea nekrosis

• "endarahan sekunder

• )asalah menelan

3. %angka ,anjang

>bstruksi jalan nafas atas

Infeksi

Distula trakeoesofagus

tenosis trakea

Iskemia atau nekrosis trakea

2.- Pr"se(ur Peraatan Trake"st"m#

2.-.1 %en#s T#n(akan

1. $arurat, dilakukan Percutaneous Tracheostomy.

Tipe ini hanya bersifat sementara dan dilakukan pada unit ga#at darurat.

$ilakukan pembuatan lubang di antara cincing trakea satu dan dua atau dua dan

tiga. :arena lubang yang dibuat lebih kecil, maka penyembuhan lukanya akan



13

lebih cepat dan tidak meninggalkan scar. elain itu, kejadian timbulnya infeksi

juga jauh lebih kecil.

&. ?lektif, dilakukan Surgical Tracheostomy.

Tipe ini dapat sementara dan permanen dan dilakukan di dalam ruang

operasi. Insisi dibuat di antara cincin trakea kedua dan ketiga sepanjang / cm.

elain itu, terdapat Mini trakeostomi, yaitu pada tipe ini dilakukan insisi pada

pertengahan membran krikotiroid dan trakeostomi mini ini dimasukan

menggunakan ka#at dan dilator (Bradley, 1996!.

2.-.2 Pr"se(ur

1. "ersiapan +lat

a. +lat E alat

puit yang berisi analgesia.

"isau bedah.

"inset anatomi.

2unting panjang tumpul.

epasang pengait tumpul.

Benang bedah.

:lem arteri, gunting kecil yang tajam.

:anul trakea dengan ukuran yang sesuai.

b. 5enis "ipa

1! -uffed Tubes.

elang dilengkapi dengan balon yang dapat diatur sehingga

memperkecil risiko timbulnya aspirasi.

&! <ncuffed Tubes.

$igunakan pada tindakan trakeostomi dengan penderita yang tidak

mempunyai risiko aspirasi.

! Trakeostomi dua cabang (dengan kanul dalam!.

$ua bagian trakeostomi ini dapat dikembangkan dan dikempiskan

sehingga kanul dalam dapat dibersihkan dan diganti untuk mencegah

terjadi obstruksi.

! ilver *egus Tubes.



14

Terdiri dari dua bagian pipa yang digunakan untuk trakeostomi jangka

panjang. Tidak perlu terlalu sering dibersihkan dan penderita dapat

mera#at sendiri

/! Denestrated Tubes.

Trakeostomi ini mempunyai bagian yang terbuka di sebelah

posteriornya, sehingga penderita masih tetap merasa bernafas mele#ati

hidungnya. elain itu, bagian terbuka ini memungkinkan penderita

untuk dapat berbicara (:enneth, &''!.

c. <kuran

<kuran trakeostomi standar adalah '1& atau & Drench.

Trakeostomi umumnya dibuat dari plastik, namun dari perak juga ada.

Tabung dari plastik mempunyai lumen lebih besar dan lebih lunak dari

yang besi. Tabung dari plastik melengkung lebih baik kedalam trakea

sehingga iritasi lebih sedikitdan lebih nyaman bagi klien.

&. "ersiapan "asien.

a. "osisikan pasien berbaring terlentang dengan bagian kaki lebih rendah 'F

untuk menurunkan tekanan vena sentral pada venavena leher.

b. Bahu diganjal dengan bantalan kecil sehingga memudahkan kepala untuk

diekstensikan pada persendian atalanto oksipital. $engan posisi seperti ini

leher akan lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat permukaan

leher.

c. :ulit leher dibersihkan sesuai dengan prinsip aseptik dan antiseptik dan

ditutup dengan kain steril. >bat anestetikum disuntikkan di pertengahan

krikoid dengan fossa suprasternal secara infiltrasi.

. "rosedur Inti

a. ayatan kulit / sentimeter, vertikal di garis tengah leher mulai dari ba#ah

krikoid sampai fosa suprasternal, sedangkan sayatan hori;ontal di

pertengahan jarak antara kartilago krikoid dengan fosa suprasternal atau

kirakira dua jari dari ba#ah krikoid orang de#asa.

b. $engan gunting panjang yang tumpul, kulit serta jaringan di ba#ahnya

dipisahkan lapis demi lapis dan ditarik ke lateral dengan pengait tumpul

sampai tampak trakea yang berupa pipa dengan susunan cincin tulang

ra#an yang ber#arna putih. Bila lapisan ini dan jaringan di ba#ahnya



15

dibuka tepat di tengah maka trakea ini mudah ditemukan. "embuluh darah

vena jugularis anterior yang tampak ditarik ke lateral. Ismuth tiroid yang

ditemukan ditarik ke atas supaya cincin trakea jelas terlihat. 5ika tidak

mungkin, ismuth tiroid diklem pada dua tempat dan dipotong ditengahnya.

ebelum klem ini dilepaskan ismuth tiroid diikat kedua tepinya dan

disisihkan ke lateral. "erdarahan dihentikan dan jika perlu diikat.

. "rosedur "era#atan elang Trakeostomi

a. 5elaskan prosedur pada klien G keluarga sebelum memulai dan berikan

ketenangan selama pengisapan

b. iapkan alatalat yang diperlukan

c. -uci tangan

d. %idupkan mesin suction (portable atau #all dengan tekanan sesuai

kebutuhan!

e. Buka kit kateter pengisap

f. Isi kom dengan normal salin

g. entilasi klien dengan bagian resusitasi manual dan aliran oksigen yang

tinggi

h. :enakan sarung tangan pada kedua tangan (steril!

i. +mbil kateter pengisap dengan tangan non dominan dan hubungkan ke

pengisap

j. )asukkan selang kateter samapi pada karina tanpa memberikan isapan,

untuk menstimulasi reflek batuk

k. Beri isapan sambil menarik kateter, memutar kateter dengan perlahan 4'

derajat tanpa menyentuh lapisan mucus saluran napas (lakukan pengisapan

maksimal 1'1/ detik karena pasien dapat hipoksia!l. 8eoksigenasikan dan inflasikan paru pasien selama beberapa kali nafas

m. <langi langkah sebelumnya sampai jalan nafas bersih

n. Bilas kateter dg normal salin antara tindakan pengisapan

o. %isap kavitas orofaring setelah menyelesaikan pengisapan trakea

p. Bilas selang pengisap

H. Buang kateter, sarung tangan ke dalam tempat pembuangan kotor.



16

2./ Asuhan Ke,eraatan Pa(a Kl#en 0ang Ter,asang Trahe"st"m)

2./.1 Pengkaj#an

1. +namnnesa

a. $ata $emografi Identitas pada klien yang harus diketahui diantaranya

nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku7bangsa, alamat, jenis

kelamin, status perka#inan, dan penanggung biaya.

b. $ata ubyektif sesak napas, nyeri

c. $ata obyektif 88 meningkat, aturasi >& menurun

d. "emeriksaan Disik B1 8onchi, 88 meningkat, aturasi >& menurun

e. "engkajian "sikososial +nsietas terjadi pada pasien dengan trakeostomi.

&. "engkajian Teoritis =engkap

a. Identitas :lien

=akukan pengkajian pada identitas pasien dan isi identitasnya yang

meliputi *ama, jenis kelamin, suku bangsa, tanggal lahir, alamat, agama

dan tanggal pengkajian.

b. :eluhan <tama

ering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah

batuk berdahak, nyeri dada, sesak napas.

c. 8i#ayat :esehatan ekarang (8:!

"enderita obstruksi jalan napas menampakkan gejala nyeri dada, batuk

berdahak, dan disertai sesak napas dan adanya edema pada laring.

d. 8i#ayat :esehatan terdahulu (8:$!

"enyakit yang pernah dialami oleh pasien sebelum masuk rumah sakit,

kemungkinan pasien pernah menderita penyakit sebelumnya seperti

adanya ri#ayat merokok, penggunaan alcohol dan penggunaan obat

kontrasepsi oral.

e. 8i#ayat kesehatan :eluarga (8::!

8i#ayat adanya penyakit obstruksi jalan napas pada anggota keluarga

yang lain seperti penyakit +sma.

. $ata $asar "engkajian "asien



17

a. +ktivitas7istirahat

2ejala :elemahan, kelelahan, keletihan, napas pendek.

Tanda Drekuensi pernapasan meningkat, perubahan irama pernapasan,

takipnea.

b. irkulasi

2ejala 8i#ayat adanya hipertensi.

Tanda :enaikan tekanan darah meningkat, penampilan kemerahan, atau

pucat.

c. Integritas ego

2ejala "erasaan takut akan kehilangan suara, mati, terjadinya atau

berulangnya kanker. :uatir bila pembedahan mempengaruhi

hubungan keluarga, kemampuan kerja dan keuangan.

Tanda +nsietas, depresi, marah dan menolak, menyangkal.

d. ?liminasi

2ejala gangguan saat ini atau yang lalu 7 obstruksi ri#ayat penyakit paru

e. )akanan7cairan

2ejala :esulitan menelan

Tanda :esulitan menelan, mudah tersedak, bengkak, luka (malnutrisi!

f. *eurosensori

2ejala $iplopia (penglihatan ganda, ketulian!

Tanda "arau menetap atau kehilangan suara, kesulitan menelan, ketulian

konduksi, kerusakan membrane mukosa.

g. *yeri7kenyamanan

2ejala akit kepala, nyeri dada (meningkat oleh batuk!

Tanda )elindungi area yang sakit (tidur pada sisi yang sakit untuk membatasi gerakan!.

h. "ernafasan

2ejala +danya ri#ayat merokok7mengunyah tembakau, bekerja dengan

debu serbuk kayu, kimia toksik7serbuk, logam berat, ri#ayat penggunaan

berlebihan suara, ri#ayat penyakit paru kronis, batuk dengan7tanpa

sputum, drainase darah pada nasal.

2./.2 D#agn"sa Ke,eraatan



18

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi sekret

Tujuan Tidak ada sekret pada jalan nafas

:riteria hasil 8onchi dan #hee;ing tidak terdengar

$nterens# Ras#"nal

1. )engauskultasi paru setiap

jam

&. )enganjurkan klien untuk tarik

nafas dalam dan batuk

. )elakukan fisioterapi nafas jika

tidak ada kontraindikasi

. )embersihkan trakheostomy

tube klien sesuai dengankebutuhan berdasarkan jumlah

akumulasi secret

/. )elakukan suctioning bila perlu

4. )elakukan nebuli;ing

&. 5ika ditemukan crackles dan #hee;ing

dapat mengintrepretasikan adanya

sekret pada jalan nafas.

. "asien dapat mengeluarkan sekret dengan

tarik nafas dalam dan batuk tanpa

suctioning.

. <ntuk membantu pasien mengeluarkan

sekret dengan batuk /. $engan membersihkan trakheostomy,

menghindari terjadinya penumpukan

sekret dan agar jalan nafas bersih

4. uctioning membersihkan jalan nafas

dari sekret

6. *ebuli;er membantu untuk

mengencerkan secret sehingga lebih

mudah untuk dikeluarkan

&. 8esiko infeksi berhubungan dengan pembuatan saluran nafas baru dari

mekanisme pertahanan respirasi.

Tujuan )emperkecil adanya infeksi sehingga kemungkinan komplikasi

tidak ada

:riteria hasil Tidak ada tandatanda infeksi

Intervensi 8asional

1. -uci tangan sebelum

melakukan

prosedur &. )onitor dan laporkan adanya

tandatanda infeksi, misalnya

demam, penurunan 88

(8espiratory 8ate!, dahak kental,

peningkatan jumlah sel darah

merah

.5aga pemaparan trakheostomy

terhadap benda asing

. 2unakan teknik steril dalam

melakukan pera#atan

trakheostomi dan suctioning

1. $engan tangan yang bersih saat

melakukan prosedur, memperkecil

kemungkinan terjadinya infeksi.&. )engidentifikasi adanya infeksi dan

memperkecil komplikasi.

. "emaparan terlalu sering pada

trakheostomy mengakibatkan

pneumonia.

. +gar mikroorganisme tidak dapat

masuk ke jalan nafas.

/. <ntuk meningkatkan sistem imun.



19

/. +njurkan untuk diet tinggi kalori

tinggi protein.



20

. 2angguan komunikasi verbal berhubungan dengan terpasangnya

trakheostomi tube

Tujuan "asien mampu berkomunikasi

:riteria hasil Interaksi sosial klien berkembang

$nterens# Ras#"nal

1. Beri kesempatan pasien untuk

berkomunikasi.

&. +mati gerak non verbal pasien

. ediakan kertas dan bolpoin jika

pasien lemah tidak mampu

berbicara banyak.

. +jarkan pada pasien yang

terpasang trakheostomi tentangcara menutup lubang

trakheostomi dengan jari yang

bersih atau tutup yang khusus jika

ingin berbicara.

1. )emberikan pasien untuk

mengungkapkan apa yang pasien

butuhkan.

&. "erasaan pasien.

. "asien bisa berkomunikasi dengan

menulis di kertas jika lemah.

. )enutup jalur masuknya udara

melalui trakheostomi maka pasiendapat berbicara.

. 2angguan citra tubuh berhubungan dengan terpasangnya trakheostomi tube

Tujuan )engembalikan kepercayaan diri klien

:riteria hasil "asien tidak lagi merasa harga dirinya rendah

$nterens# Ras#"nal

1. :aji perasaan pasien terhadap

trakheostomi yang terpasang pada

dirinya

&. $ekati pasien dengan komunikasi

teraupetik

. )inta pasien untuk

mengungkapkan perasaannya saat

dipasang trakheostomi

. Bantu pasien untuk menemukan

cara yang efektif untuk mengatasi

penampilan trakheostomi agar

tidak mengganggu pandangan.

1. "engkajian adalah hal dasar sebelum

menentukan pera#atan

&. <ntuk meningkatkan sikap kooperatif

pasien

. <ntuk mengetahui masalah yang

dialami pasien agar mudah

menemukan solusi

. $apat meningkatkan harga diri pasien



21

BAB 3

PENUTUP

3.1Kes#m,ulan

Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapat

masuk ke paruparu dengan memintas jalan nafas bagian atas. Terdapat klasifikasi

trakeostomi dan beberapa penatalaksanaan yang harus diberika pada trakeostomi.

3.2 &aran

:ita sebagai mahasis#a kepera#atan seharusnya mengerti dan memahamitentang trakeostomi sehingga mampu melakukan tindakan pada pasien

trakeostomi.



22

DATAR PU&TAKA

*urseslab. (&'11!. Tracheostomy nursing care & management nurseslabs.

(http77nurseslabs.com7nursingprocedures7tracheostomynursingcaremana

gement7! diambil tanggal '/ )aret &'14 pukul '6.'9 0IB.

=indman, )$ -hief ?ditor +rlen $ )eyers, )$, )B+. (&'11!. Tracheostomy

Medscape reference. (http77emedicine.medscape.com7article7C4/'4C

overvie#! diambil '/ )aret &'14 pukul '4.14 0IB.

+aron. (1994!. Tracheostomy care. (http77###.tracheostomy.com7care7care.htm!

diambil '/ )aret &'14 pukul '4.' 0IB.

$oenges, )arylin ?. dkk. (&'''!. Rencana suhan !an !o"umentasi

#eperawatan. $disi %. 5akarta ?2-.

8eeves, -harlene 5. $kk. (&''1!. #eperawatan Medi"al edah.5akarta alemba

)edika.

http://nurseslabs.com/nursing-procedures/tracheostomy-nursing-caremana%20gement/


http://emedicine.medscape.com/article/865068-overview


http://www.tracheostomy.com/care/care.htm



http://www.tracheostomy.com/care/care.htm



makalah tugas gadar 2 trakeostomi

Documents