lisa refrat fix isi.docx
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Intensive Care Unit adalah bagian rumah sakit yang memiliki staf dan
perlengkapan khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien
yang menderita penyakit, cedera atau berpotensial mengancam jiwa yang diharapkan
masih dapat kembali ke fungsinya.1 Penatalaksanaan pasien yang lambat dapat
mengakibatkan kegagalan fungsi organ dan berujung pada kematian sehingga
merugikan pasien, dokter dan rumah sakit. Disfungsi organ disebabkan karena tidak
adekuatnya pasokan oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolisme, jika keadaan
ini berlangsung lama maka akan berakibat pada kegagalan beberapa organ yaitu paru-
paru, kardiovaskular, ginjal, hati, hematologi, dan sistem saraf pusat. Oleh karena itu
dibutuhkan tindakan cepat dan akurat dalam perawatan pasien kritis.
!ingginya angka kematian merupakan masalah utama pada penatalaksanaan
pasien kritis. Pada penelitian yang dilakukan "essen # didapatkan $% penyebab
kematian diICU dikarenakan disfungsi organ multipel, gagal jantung kronis &1',%(
dan sistem saraf pusat &1),*1%(.+ #eberapa intervensi telah dikembangkan untuk
menyusun dan menerapkan sebuah program yang dapat menurunkan angka kematian.
alah satu yang tercatat pernah dilakukan adalah diBradford Teaching Hospitalpada
tahun **, melalui sebuah Hospital Mortality Reduction Programme. Program ini
berhasil menurunkan sebanyak '* kematian selama periode **-** atau dari
',)% kematian pada tahun **1 menjadi $$,% pada tahun **. elain ituInstitute
for Healthcare Improvement, /0/ membuat program untuk menyelamatkan 1**.***
nyawa dengan menurunkan angka kematian pasien rawat inap di rumah sakit di
merika dikenal dengan nama The 100.000 Lives Campaign.
Pada saat ini tersedia beberapa model berupa sistem penilaian yang dapat
digunakan untuk memperkirakan mortalitas pasien diICU. #eberapa sistem penilaian
diantaranyaAcute Physiology and Chronic Health Evaluation &P203(, Simplified
Acute Physiology Score &P(, Mortality Probability Models &4P4(, Sequential
rgan !ailure Assassment &O5(, Multi rgan "ysfunction Score &4OD(, dan
1
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
2/14
#ogistic rgan "ysfunction Score &"OD(, yang dinilai dan dihitung pada jam
pertama pasien dirawat di /26.
Pasien yang masuk dalam ruangICUdidasarkan atas skala prioritas 1, atau
+. Pasien Prioritas 1 merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif seperti dukungan7bantuan ventilasi, infus obat-obat vasoaktif kontinu,
dan lain-lainnya. 2ontoh pasien kelompok ini antara lain setelah tindakan bedah
kardiotoraksik, atau pasien syok septik Pasien Prioritas merupakan pasien berisiko
sehingga memerlukan terapi intensif segera, karenanya pemantauan intensif
menggunakan metode seperti kateter arteri pulmonal sangat menolong. 2ontoh jenis
pasien ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung, paru, atau ginjal
akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan mayor. Pasien Prioritas +
Pasien jenis ini sakit kritis, dan tidak stabil di mana status kesehatan sebelumnya,
penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, baik masing- masing atau
kombinasinya, sangat mengurangi kemungkinan kesembuhan dan atau mendapat
manfaat dari terapi di ICU. 2ontoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan
metastase disertai penyulit infeksi, tamponade jantung, atau sumbatan jalan napas,
atau pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal disertai komplikasi
penyakit akut berat.
#erdasarkan data-data tersebut, maka penting untuk melakukan peningkatkan
mutu pelayanan dan kualitas di ICU salah satu cara yang dilakukan adalah
pengenalan dini dan akurat pasien-pasien kritis yang memenuhi indikasi untuk
perawatan ICU karena penanganan yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan untuk
mencegah komplikasi danmenurunkan angka kematian pasien diICU.
2
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
3/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi ICU
Intensive Care Unit adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan, dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau
penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan
prognosis dubia.ICUmenyediakan kemampuan dan sarana prasarana serta peralatan
khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan staf
medik, perawat, dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-
keadaan tersebut.1
2.2 Tuuan !an ruang lingku" ICU
!ujuan perawatan pasien di /26 yaitu untuk memberikan perawatan yang
intensif untuk menyelamatkan kehidupan pasien, mencegah perburukan dan
komplikasi dengan cara observasi dan monitoring, meningkatkan kualitas hidup dan
mempertahankan kehidupan pasien, mengoptimalkan fungsi organ, mengurangi angka
kematian serta mempercepat proses penyembuhan pasien.1
dapun ruang lingkup pelayananICUadalah sebagai berikut8
1. Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang mengancam
nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa menit sampai beberapa
hari.
. 4emberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus melakukan
pelaksanaan spesifik masalah dasar.
+. Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap komplikasi yang
ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik.
. 4emberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat
tergantung pada alat7mesin dan orang lain.1
3
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
4/14
2.# In!ikasi "asien ICU
Pasien yang dirawat di ICU adalah pasien yang memerlukan intervensi medis
segera oleh tim perawatan intensif$ pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi
sistem organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan sehingga dapat dilakukan
pengawasan yang konstan, serta pasien kritis yang memerlukan pengawasan
berkelanjutan dan tindakan segera untuk mencegah timbulnya dekompensasi
fisiologis.Pada dasarnya pasien yang dirawat diICUadalah pasien dengan gangguan
akut yang masih diharapkan pulih kembali, mengingatICUadalah tempat perawatan
dengan biaya tinggi dilihat dari segi peralatan dan tenaga yang khusus.
pabila sarana dan prasarana ICUdi suatu rumah sakit terbatas, sedangkan
kebutuhan pelayanan ICUmeningkat, maka diperlukan mekanisme untuk membuat
prioritas. 9epalaICUbertanggung jawab atas kesesuaian indikasi perawatan pasien di
ICU.
2.#.1 In!ikasi Pasien $a%at !i Unit Pera%atan Intensif Ber!asarkan Pri&ritas
Pasien yang memerlukan terapi intensif &prioritas 1( didahulukan
dibandingkan pasien yang memerlukan pemantauan intensif &prioritas +(. Penilaian
objektif atas beratnya penyakit dan prognosis digunakan untuk menentukan prioritas
masuk keICU.1
2.#.1.1. Pri&ritas 1
9elompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan
terapi intensif dan tertitrasi, seperti8 dukungan7bantuan ventilasi dan alat bantu
suportif organ atau sistem yang lain, infus obat-obat vasoaktif, obat anti aritmia, serta
pengobatan lain-lainnya secara kontinu dan tertitrasi. 2ontoh pasien kelompok ini
antara lain 8 pasien pascabedah kardiotorasik, pasien sepsis berat, serta gangguan
keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa. !erapi pada pasien
prioritas 1 &satu(, umumnya tidak mempunyai batas.
2.#.1.2. Pri&ritas 2
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab sangat
berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif
menggunakan kateter arteri pulmonal. 2ontoh pasien seperti ini antara lain penderita
penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami
4
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
5/14
pembedahan mayor. !erapi pada pasien prioritas tidak mempunyai batas, karena
kondisi mediknya dapat berubah.
2.#.1.#. Pri&ritas #
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status
kesehatan sebelumnya &penyakit yang mendasarinya( secara sendirian atau kombinasi.
9emungkinan sembuh dan atau manfaat terapi diICUpada golongan ini sangat kecil.
2ontoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit
infeksi, tamponade jantung, sumbatan jalan napas, atau pasien penyakit jantung,
penyakit paru terminal disertai komplikasi penyakit akut berat. Pengelolaan pada
pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha terapi
mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru.
2.#.2. In!ikasi Pasien $a%at !i Unit Pera%atan Intensi'e Ber!asarkan K&n!isi
atau Pen(akit S"esifik.
a. istem 9ardiovaskular
1. /nfark myocardial akut dengan komplikasi,
. yok kardiogenik,
+. ritmia kompleks yang memerlukan pengawasan ketat dan intervensi,. :agal jantung akut dengan gagal nafas dan atau memerlukan bantuan
hemodinamik,
. 0ipertensi emergensi,
). ngina tidak stabil, yang disertai aritmia, hemodinamik yang tidak
stabil, atau nyeri dada yang menetap,
$. 0enti jantung,
;. !amponade jantung dengan hemodinamik yang tidak stabil,
'. neurisma aorta,
1*. #lok jantung total.
b. istem Pulmonal
1. :agal nafas akut yang memerlukan ventilator,
. 3mboli paru dengan kondisi hemodinamik yang tidak stabil,
+. Patients in an intermediate care unit who are demonstrating respiratory
deterioration,
. 0emoptisis masif,
. :agal nafas yang memerlukan intubasi.
c. :angguan
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
6/14
1. troke akut dengan perubahan status mental,
. 9oma8 metabolik, toksik, atau ano=ic,
+. Perdarahan intrakranial yang berpotensi terjadi herniasi,
. Perdarahan subarachnoid akut,
. 4eningitis dengan perubahan status mental atau gangguan pernapasan,
). istem saraf pusat dan gangguan neuromuskular dengan disorientasi
saraf dan fungsi paru,
$. tatus epileptikus,
;. Pasien mati batang otak atau berpotensi mati batang otak dengan status
pendonor organ,
'. Pasien dengan cedera kepala berat.
d. Overdosis Obat
1. 0emodinamik yang tidak stabil,
. Defisit mental dengan gangguan jalan nafas,+. 9ejang yang tidak teratasi.
e. :angguan :astrointestinal
1. Perdarahan saluran cerna yang disertai hipotensi berkelanjutan,
. :agal hati fulminan,
+. Pankreatitis berat,
. Perforasi esofagus dengan atau tanpa mediastinitis.
f. 3ndokrin
1. 9etoasidosis diabetikum dengan instabilitas hemodinamik, perubahan
status mental, isufisiensi pernafasan,
. 9risis tiroid dengan instabilitas hemodinamik,
+. 0iperosmolar status dengan koma dan atau instabilitas hemodinamik,
. :angguan endokrin lainnya seperti krisis adrenal dengan instabilitas
hemodinamik,
. 0iperkalemia berat dengan perubahan status mental yang memerlukan
monitoring hemodinamik,
). 0ipo atau hipernatremia dengan kejang, perubahan status mental,$. 0ipo atau hipermagnesemia dengan kegagalan hemodinamik,
;. 0ipo atau hiperkalemia dengan aritmia atau kelemahan otot,
'. 0ipofosfatemia dengan kelemahan otot.
g. Pembedahan
1. Pasien pascaoperasi yang memerlukan pengawasan hemodinamik7
dukungan ventilator atau perawatan intensif.
h. :angguan "ainnya
6
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
7/14
1. yok septik dengan instabilitas hemodinamik,
. Pengawasan hemodinamik,
+. !rauma lingkungan &listrik, hipotermi, hipertermi(.
2.#.# In!ikasi Pasien $a%at !i Unit Pera%atan Intensi'e Ber!asarkan
Para)eter *+ektif.
a. !anda >ital
1.
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
8/14
2.#.,. Penge-ualian
Dengan pertimbangan luar biasa dan atas persetujuan kepala ICU, indikasi
masuk pada beberapa golongan pasien dapat dikecualikan, dengan catatan bahwa
pasien-pasien golongan demikian sewaktu-waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU
agar fasilitas ICU dapat digunakan untuk pasien prioritas 1, , dan +. Pasien yang
tergolong demikian adalah 8
a. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup
yang agresif dan hanya demi &perawatan yang aman(. /ni tidak menyingkirkan
pasien dengan perintah CD
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
9/14
b. #ila pada pemantauan intensif ternyata hasilnya tidak memerlukan tindakan
atau terapi intensif lebih lama
c. Pasien atau keluarga menolak untuk dirawat lebih lanjut di ICU &keluar
paksa(.
d. Pasien hanya memerlukan observasi secara intensif saja, sedangkan ada pasien
lain yang lebih gawat yang memerlukan terapi dan observasi yang lebih intensif.
Pasien seperti ini hendaknya di usahakan pindah ke ruangan yang khusus untuk
pemantauan secara intensif yaitu 026.1
2. Klasifikasi "ela(anan ICU
Dalam menyelenggarakan pelayanan di rumah sakit, pelayanan di ICUdibagi
dalam beberapa klasifikasi pelayanan yaitu
1. /26 primer
Buang perawatan intensif primer memberikan pelayanan pada pasien yang
memerlukan perawatan ketat *high care'. Buang perawatan ini mampu melakukan
resusitasi jantung paru &BEP( dan memberikan ventilasi bantu -; jam.
9ekhususan yang dimilikiICUprimer adalah 8
Buang tersendiri, letak dekat ruang kamar bedah, /BD F ruang rawat
lainnya,
4emiliki persyaratan 7 kriteria pasien yang masuk dan keluar,
4emiliki seorang anestesiologi sebagai kepala,
Dokter jaga jam dengan kemampuan BEP,
da konsulen yang membantu dan siap dipanggil,
4emiliki % jumlah perawat yang telah memiliki sertifikat /26, minimal
satu orang per jadwal jaga,
4ampu melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, rontgen untuk
kemudahan diagnostik selama jam.
. /26 sekunder
PelayananICU sekunder mampu memberikan ventilasi bantu lebih lama,
mampu melakukan bantuan hidup lain tetapi tidak terlalu kompleks. 9ekhususan
yang dimilikiICUsekunder8)
9
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
10/14
Buang tersendiri, letak dekat ruang kamar bedah, /BD F ruang rawat
lainnya,
4emiliki persyaratan 7 kriteria pasien yang masuk dan keluar,
4emiliki seorang kepalaICUyaitu dokter konsultan intensive care atau bila
tidak tersedia oleh dokter spesialis anestesiologi,
Dokter jaga jam dengan kemampuan BEP,
!enaga keperawatan lebih dari *% bersertifikat ICU F minimal
berpengalaman kerja di unit penyakit dalam F penyakit bedah selama +
tahun,
4ampu melakukan bantuan ventilasi, melakukan pemantauan invasif dan
usaha-usaha penunjang hidup,
4ampu melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, rontgen untuk
kemudahan diagnostik selama jam,
4emiliki ruang isolasi.
+. /26 tersier
Buang perawatan ini mampu melaksanakan semua aspek perawatan
intensif, mampu memberikan pelayanan tertinggi termasuk dukungan atau
bantuan hidup multi sistem yang kompleks dalam jangka waktu yang tidak
terbatas serta mampu melakukan pemantauan kardiovaskular invasif dalam jangka
waktu terbatas. 9ekhususan dariICUtersier adalah8)
!empat khusus tersendiri di dalam rumah sakit,
4emiliki persyaratan 7 kriteria pasien yang masuk dan keluar,
4emiliki dokter spesialis dan sub spesialis yang dapat dipanggil setiap saat
bila diperlukan,
Dikelola oleh ahli anestesiologi konsultan perawatan intensif atau dokter ahli
konsultan lainnya, yang bertanggung jawab penuh,
Dokter jaga yang mampu melakukan BEP,
!enaga perawat lebih dari $% bersertifikat ICU F berpengalaman pada
ruang penyakit dalam F bedah selama + tahun,
4ampu melayani pemeriksaan laboratorium tertentu, rontgen untuk
kemudahan diagnostik selama jam,
4emiliki paling sedikit 1 orang yang mampu mendidik medis dan perawat
agar memberikan pelayanan yang optimal pada pasien,
4emiliki staf tambahan tenaga administrasi, tenaga rekam medik, tenaga
ilmiah dan penelitian.
10
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
11/14
Eenis tenaga dan kelengkapan pelayanan menentukan klasifikasi pelayanan di
rumah sakit pada tabel berikut ini.
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
12/14
!empat dokter dan perawat harus sedemikian rupa sehingga mudah untuk
mengobservasi pasien.
Pelayanan ICU yang memadai ditentukan berdasarkan desain yang baik dan
pengaturan ruang yang adekuat. Desain berdasarkan klasifikasi pelayanan di ICU
yaitu &PedomanICU(.
2.0 Jenisenis ICU
dapun beberapa jenis ICUyang sudah masyarakat kenal, berikut ini akan
dijelaskan lebih lanjut mengenai masing-masing jenisICU+),$
Intensive Coronary Care Unit *ICCU'
4erupakan unit perawatan intensif untuk penyakit jantung, terutama
penyakit jantung koroner, serangan jantung, gangguan irama jantung yang berat,
gagal jantung
%eonatal Intensive Care Unit *%ICU'
%ICUadalah unit perawatan intensif yang khusus merawat bayi baru lahir
yang sakit atau prematur.
Pediatric Intensive Care Unit *PICU'
PICUadalah unit perawatan intensif yang khusus merawat bayi yang sakit
kritis, anak-anak, dan remaja.
Post Anesthesia Care Unit *PACU'
PACUadalah unit perawatan intensif pasca operasi dan stabilisasi pasien
setelah operasi bedah dan anestesi. Pasien biasanya berada dalam PACU untuk
waktu terbatas dan harus memenuhi kriteria sebelum ditransfer kembali ke
bangsal.
12
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
13/14
BAB III
KESIPULAN
Intensive Care Unit &/26( adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri,
dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk
observasi, perawatan, dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau
penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan
prognosis dubia. !ujuan perawatan pasien di /26 yaitu untuk memberikan perawatan
yang intensif untuk menyelamatkan kehidupan pasien, mencegah perburukan dan
komplikasi dengan cara observasi dan monitoring, meningkatkan kualitas hidup dan
mempertahankan kehidupan pasien, mengoptimalkan fungsi organ, mengurangi angka
kematian serta mempercepat proses penyembuhan pasien.
Pasien yang di rawat di unit perawatan intensif ditentukan berdasarkan
prioritas, penyakit dan parameter objektif. Pasien yang memerlukan terapi intensif
&prioritas 1( didahulukan dibandingkan pasien yang memerlukan pemantauan intensif
&prioritas +(. Penilaian objektif atas beratnya penyakit dan prognosis digunakan untuk
menentukan prioritas masuk keICU.
dapun jenis ICU yaitu Intensive Coronary Care Unit &/226(, %eonatal
Intensive Care Unit &
-
7/23/2019 LISA REFRAT FIX ISI.docx
14/14
14