artikel isi.docx
TRANSCRIPT
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME
PENJUALAN PADA PENGUSAHA MEBEL DI KECAMATAN
KOTA GAJAH TAHUN 2012
ABSTRAK
Oleh : Siti Nurjanah
Berdasarkan hasil prasurvey yang penulis lakukan, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : Masih rendahnya volume penjualan Mebel di Kecamatan Kota Gajah tahun 2012. Sehubungan dengan masalah tersebut di atas maka rumusan masalahnya adalah : Apakah ada pengaruh bauran pemasaran terhadap volume penjualan pada pengusaha mebel di kecamatan Kota Gajah tahun 2012.
Kata Kunci; Bauran Pemasaran, Volume Penjualan.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap volume penjualan. Kegunaan penelitian ini adalah Dapat mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap volume penjualan mebel di Kecamatan Kota Gajah tahun 2012. Populasinya berjumlah 25 pengusaha mebel dan sampelnya keseluruhan dari populasi atau 25 pengusaha mebel. Sehubungan dengan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian di atas, maka hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah : Ada pengaruh yang nyata antara bauran pemasaran terhadap volume penjualan pengusaha mebel di Kecamatan Kota Gajah tahun 2012.
Untuk mengungkap data yang menunjang penelitian ini penulis menggunakan metode observasi, metode wawancara, metode dokumentasi, metode angket. Untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas angket, penulis menggunakan rumus
Karl Pearson, yaitu : rgg = g1g2
√ (g12 g2
2) dan dilanjutkan dengan rumus
sperman brown, yaitu : rgg = 2(rgg)1+rgg
dan selanjutnya untuk
menguji hipotesis dalam menganalisis data, penulis menggunakan rumus regresi linier sederhana yaitu : Ŷ: a + b X dari hasil analisis tersebut maka dapat diperoleh nilai to= 3,44 dan ttabel = 2,50 berarti to > ttabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: Ada pengaruh yang nyata antara bauran pemasaran terhadap volume penjualan pada pengusaha mebel
1
di Kecamatan Kota Gajah tahun 2012, dari simpulan di atas maka penulis menyarankan agar para pengusaha mebel di Kecamatan Kota Gajah diharapkan dapat memilih bauran pemasaran yang tepat untuk meningkatkan Volume Penjualan dan untuk meningkatkan Volume Penjualan diharapkan para pengusaha perlu memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Peningkatan volume penjualan merupakan
pencerminan keberhasilan kegiatan marketing, apabila
volume penjualan yang diperoleh menurun berarti
kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan belum
memenuhi syarat proses promosi yang baik, tetapi jika
volume penjualan yang diperoleh perusahaan terus
meningkat berarti ada kecenderungan bahwa
perusahaan sudah menggunakan promosi pemasaran
yang sesuai dengan syarat.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telh dikemukakan
maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah masih
rendahnya volume penjualan pengusaha mebel di
kecamatan Kota Gajah tahun 2012.
Berdasarkan masalah dan rumusan masalah di
atas, maka penulis mengangkat judul :
2
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP
VOLUME PENJUALAN PADA PENGUSAHA MEBEL DI
KECAMATAN KOTAGAJAH TAHUN 2012
Agar tidak terjadi kesalah pahaman dan melebar
luas, maka dalam penelitian ini peneliti membuat
ruang lingkup penelitian objek penelitian Bauran
Pemasaran (X) dan Volume Penjualan (Y). Subjek
penelitian adalah pengusaha mebel, penelitian ini
dilaksanakan di Kota Gajah tahun 2012.
Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui
pengaruh bauran pemasaran terhadap volume
penjualan pada pengusaha mebel di kecamatan Kota
Gajah tahun 2012,
Adapun kegunaan yang diharapkan dari hasil
penelitian ini adalah :
Dengan mengetahui pengaruh bauran pemasaran
terhadap volume penjualan pada pengusaha mebel di
kecamatan Kota Gajah tahun 2012, maka menambah
wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis serta
mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah didapat
dibangku kuliah.
B. KAJIAN PUSTAKA
3
1. Pengertian Bauran Pemasaran
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat
tetap hidup, berkembang dan mampu bersaing. Dalam
rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu
menetapkan dan menerapkan bauran dan cara
pelaksanaan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran
yang dilakukan, diarahkan untuk dapat mencapai
sasaran perusahaan yang berupa tingkat laba yang
diperoleh perusahaan dalam jangka panjang dan
bagian pasar tertentu serta total unit dan total volume
penjualan dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Sistaningrum (2002: 112) (http://jurnal-
sdm-strategi-pemasaran-com/2009/08), yaitu: “ Bauran
pemasaran adalah kombinasi yang optimal dari
berbagai jenis kegiatan pemasaran atau pemilihan
jenis kegiatan pemasaran yang paling efektif dalam
meningkatkan penjualan”.
Berdasarkan definisi di atas dapat diambil
pengertian bahwa bauran pemasaran atau marketing
mix adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi
konsumen dalam pasar sasarannya. Menentukan
4
bauran pemasaran yang paling efektif merupakan
tugas yang paling sulit dalam manajemen pemasaran.
Karena bauran pemasaran untuk setiap jenis produk
maupun industri itu berbeda-beda, manajemen harus
mencari kombinasi yang terbaik atas penggunaan alat-
alat tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi bauran pemasaran
Menurut Basu Swastha DH, dan Irawan (2000:
107) bauran pemasaran terdiri dari variabel-variabel
yaitu:
a. Produk
b. Harga
c. Promosi
d. Distribusi
1. Produk
Menurut Philip Kotler (2006: 3)
mengemukakan:
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli, digunakan atau dikonsumsikan. Istilah produk mencakup benda fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi dan ide.
5
Faktor-faktor yang terdapat dalam suatu
produk yaitu: mutu ( kualitas), penampilan ( features),
pilihan yang ada ( option), gaya ( styles), merek ( brand
names), pengemasan ( packaging), ukuran ( size), jenis
( product line), macam (product item), jaminan
( warranties) dan pelayanan (servis).
2. Harga
Menurut Basu Swastha DH dan Irawan (2001:
241) “Harga adalah jumlah uang ( ditambah beberapa
produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk
mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanannya”.
Di dalam menetapkan harga jual produknya,
suatu perusahaan harus memperhatikan berbagai
pihak, antara lain konsumen akhir, penyalur, pesaing,
pensupplay dana, para pekerja dan pemerintah. Hal ini
perlu diperhatikan karena tingkat harga tidak terlepas
dari daya beli konsumen, reaksi para pesaing, jenis
produk dan elastisitas permintaan serta tingkat
keuntungan perusahaan.
6
3. Promosi
Menurut Widyaningtyas Sistaningrum (2002:
114) “ Bauran promosi adalah kombinasi yang optimal
bagi berbagai jenis kegiatan promosi atau pemilihan
jenis kegiatan promosi yang paling efektif dalam
meningkatkan penjualannya”.
Jadi bauran promosi merupakan kombinasi
strategi dari variabel atau kegiatan personal selling
dalam mencapai program penjualan. Menentukan
bauran promosi yang paling efektif merupakan tugas
yang sulit dalam manajemen pemasaran, karena
bauran promosi untuk setiap jenis produk maupun
industri sifatnya berbeda-beda. Manajemen harus
mencari kombinasi terbaik dalam penggunaan alat-alat
tersebut.
4. Distribusi
Menurut Sofyan Assauri (2004: 212)
menyatakan: “ Saluran distribusi atau penyaluran
merupakan kegiatan penyampaian produk yang sampai
ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang
tepat”.
Bauran saluran distribusi merupakan salah satu
bauran pemasaran terpadu, yang mencakup penentuan
7
saluran pemasaran ( marketing channels) dan distribusi
fisik ( pysical distribution). Kedua faktor ini mempunyai
hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan
penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran
produk perusahaan.
2. Volume Penjualan
1. Pengertian Volume Penjualan
Tujuan utama didirikannya perusahaan adalah
untuk memperoleh laba atau keuntungan yang
maksimum. Volume penjualan yang menguntungkan
merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba
diperoleh dari pemuasan konsumen, volume penjualan
merupakan titik tolak segala pemikiran dalam memberi
arah kegiatan dan cara untuk mengukur keefektifan
dan keefisienan kegiatan perusahaan: bagi perusahaan,
memaksimalkan harga merupakan tujuan dasar yang
harus di capai.
Menurut Alex S. Nitiseminto (2000: 205) “
Volume penjualan adalah suatu jumlah dagangan yang
telah atau laku terjual dari aktifitas kerja yang
dijalankan selama jangka waktu tertentu yang
dinyatakan dalam satuan uang”.
8
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat
diambil pengertian bahwa volume penjualan adalah
seluruh barang yang telah laku terjual sebagai akibat
kegiatan penjualan dalam periode tertentu dan yang
dinyatakan dalam satuan uang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan
Tinggi rendahnya volume penjualan
dipengaruhi oleh dua faktor. Hal ini sejalan dengan
pendapat Alex S. Nitiseminto (2000: 13) menyatakan
bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi volume
penjualan adalah:
1. Faktor InternYaitu faktor yang terjadi atau berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri seperti sumber dan
komponen bauran pemasaran.
2. Faktor Ekstern
Yaitu faktor yang terjadi atau berasal dari
luar perusahaan. Jumlah barang yang dijual
berkaitan dengan kemampuan perusahaan yang
dipengaruhi modal, tenaga kerja serta tempat
perusahaan dan kondisi pasar yaitu terdiri dari
perantara serta konsumen.
9
Sedangkan menurut Basu Swastha DH, dan
Irawan (2000: 125) faktor-faktor yang mempengaruhi
adalah, sebagai berikut:
1. Harga barangYaitu perusahaan harus menyesuaikan
tingkat harga produk sesuai dengan mutu dan daya beli konsumen.
2. Kualitas barangYaitu peruahaan harus memberikan
beberapa alternatif pilihan mutu atau kualitas produk dengan penyesuaian harga.
3. Pelayanan konsumen akan produkYaitu perusahaan harus mengetahui
bauran pemasaran yang tepat, sehingga pelayanan akan kebutuhan konsumen segera terpenuhi.
4. Kondisi pembeliYaitu perusahaan harus lebih dulu
mengetahui kondisi serta kebutuhan konsumen dipasar obyek sasarannya.
5. Kelas sosialYaitu suatu bentuk yang telah ada di
masyarakat, oleh karena itu penjualan barang harus melihat kelas-kelas sosial sebagaimana yang telah terjadi di masyarakat. Seperti:
a. Lingkungan pasar golongan petanib. Lingkungan pasar golongan kotac. Lingkungan pasar golongan seni dan tarid. Lingkungan pasar golongan pedagange. Lingkungan pasar golongan pegawai dan
pejabat
Dan faktor pesaing yang berpengaruh
terhadap volume penjualan diantaranya adalah
kemampuan perusahaan untuk membuat satu produk
yang digemari masyarakat.
3.Kerangka Pikir Dan Paradigma
10
Kerangka fikir merupakan sistematika berfikir
sehingga orang lain dapat mengerti masalah yang
dimaksudkan.
Menurut Haris Mujiman (2003: 18) “
Merupakan suatu konsep yang berkaitan dengan
variabel terikat dalam rangka memberikan jawaban
sementara akan masalah yang diteliti”.
Berdasarkan definisi di atas bahwa yang
dimaksud kerangka fikir adalah konsep yang berupa
pemikiran tentang hubungan kausal dan variabel yang
saling mempengaruhi.
1. Kerangka Anggapan Dasar
Yang dimaksud kerangka anggapan dasar
adalah gambaran secara umum tentang variabel
penelitian serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan
terikat didalamnya yang menjadi pokok permasalahan
dalam penelitian ini adalah dua variabel yang akan
diteliti, variabel tersebut adalah bauran pemasaran dan
volume penjualan.
11
X. Bauran Pemasaran
X1. Produk
X2. Harga
X3. Promosi
X4. Distribusi
Volume
Penjualan (
Proses
Penjualan
Gambar 1. Kerangka Anggapan Dasar
1. Kerangka Analitik
Kerangka analitik merupakan pola untuk
mengetahui indikator-indikator yang paling
fundamental yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
Menurut pendapat Sugiyono (2010: 65) “Dalam
penelitian kuantitatif atau positifistik pada suatu asumsi
bahwa suatu gejala itu dapat diklasifikasikan dan
hubungan bersifat kausal (sebab-akibat), maka peneliti
dapat melakukan penelitian dengan memfokuskan
kepada beberapa variabel yang akan diteliti tersebut,
yang selanjutnya disebut menjadi paradigma”.
2. Paradigma
Yang dimaksud dengan kerangka paradigma
adalah sebuah gambaran hubungan antara masing-
masing variabel dalam penelitian. Menurut pendapat
Manase Mallo (2002: 89) menyatakan “ Paradigma
adalah suatu cara pandang seseorang atau kelompok
dalam memandang suatu gejala, sehingga berdasarkan
paradigma tersebut seseorang dapat mengerti gejala
yang bersangkutan”.
12
Gambar 4. Paradigma
13
Tujuan
Keuntungan
BauranPemasaran
(
X1
Produk
X2
Harga
X3
Promosi
X4
Distribusi
Proses
Pen
Volume Penjualan (Y)
4.Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap suatu permasalahan. Oleh karena itu masih
perlu di uji kebenarannya. Menurut Arikunto (2006: 71)
“ Hipotesis adalah kesimpulan yang bersifat teoritis
dan hasil pembahasan melalui praktek”.
Dari pengertian tersebut penulis dapat
menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan
sementara dan mungkin hipotesis itu dapat diterima
atau ditolak. Sedangkan untuk membuktikan
berdasarkan kebenarannya memerlukan penelitian.
Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
“Ada pengaruh yang positif bauran pemasaran
terhadap volume penjualan pada pengusaha mebel di
kecamatan Kota Gajah tahun 2012”.
C. METODE PENELITIAN
1.Rancangan Penelitian
Yang menjadi variabel dalam penelitian ini
adalah:
14
1. Variabel Bebas
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
lain. Dalam penelitian ini adalah bauran
pemasaran ( X ).
2. Variabel Terikat
Yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain.
Dalam penelitian ini adalah volume penjualan ( Y ).
D. HASIL PENELITIAN
1. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Menjawab Permasalahan dalam Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah diungkapkan
di atas, maka permasalahan penelitian ini adalah
tentang pengaruh bauran pemasaran dan volume
penjualan. Untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh dengan cara menguji hipotesis
menggunakan rumus regresi linier sederhana Ŷ:
a + b X dengan menghitung melalui thitung.
b. Mengintegrasikan Temuan Penelitian
Dapat dijelaskan dalam penelitian sebagai
berikut:
15
1. Bauran pemasaran adalah kombinasi strategi
yang paling baik dari variabel- variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran yakni produk, struktur harga,
kegiatan promosi dan sistem distribusi.
2. Volume penjualan adalah banyaknya barang
atau produk yang laku diserap oleh pasar.
Artinya dapat memperoleh dengan pemuasan
konsumen dengan kata lain pengertian dari
tujuan akhir penjualan adalah meningkatkan
volume penjualan.
3. Ada pengaruh yang positif antara bauran
pemasaran terhadap volume penjualan. Hal ini
terbukti dengan analisis penghitungan nilai
thitung dan ttabel diketahui bahwa thitung > ttabel. Dan
ttabel dapat dilihat pada daftar G, pada taraf
signifikan 5% yaitu 2,76 > 1,71 dan pada taraf
signifikan 1% yaitu 2,76 > 2,50. dengan
bauran pemasaran yang dipilih secara tepat
untuk penjualan akan dapat meningkatkan
volume penjualan dimana konsumen akan
banyak tertarik dan berniat pada bauran
pemasaran yang dipakai untuk meningkatkan
16
volume penjualan khususnya untuk para
pengusaha mebel di Kecamatan Kota Gajah.
17