pp lapsus lisa

42
Laporan Kasus Fraktur Penis Oleh : Erlisa Devi S P 082011101053

Upload: anggecintadia

Post on 14-Feb-2015

15 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PP Lapsus Lisa

Laporan KasusFraktur Penis

Oleh :Erlisa Devi S P082011101053

Page 2: PP Lapsus Lisa

DEFINISI

Fraktur penis adalah robeknya tunica albuginea corpus kavernosum karena trauma tumpul atau manipulasi penderita sendiri yang terjadi saat penis dalam keadaan ereksi.

Page 3: PP Lapsus Lisa

ANATOMI PENIS

A. Penis

Page 4: PP Lapsus Lisa
Page 5: PP Lapsus Lisa

Vaskularisasi Penis Arteri superficial penis pada fascia buck’s dan dimulai dari arteri pudenda

eksterna cabang arteri femoralis.

Arteri yang lebih dalam dari arteri iliaca interna bercabang menjadi arteri

pudenda interna arteri penis bercabang kedalam bulbouretra,

cavernosus dan arteri uretra. Arteri Cavernosus memvaskularisasi corpus

cavernosa sebagai arteri dorsalis penis.

Corpus spongiosa divaskularisasi o/ arteri bulbourethra proximal. Arteri

circumfleksa berasal dari arteri dorsalis penis memvaskularisasi sepanjang

batang penis.

Glans penis divaskularisasi oleh arteri dorsalis penis.

Page 6: PP Lapsus Lisa
Page 7: PP Lapsus Lisa

PersarafanTerdiri dari system saraf otonomik dan somatik pusat di nucleus intermedularis spinalis S2-4 dan Th 12- L2 nervus kavernosus corpora kavernosa dan korpus spongiosum proses ereksi serta mengakhiri pada proses detumesensi. Saraf somato-sensorik menerima rangsangan disekitar genitalia dan saraf somato-motorik kontraksi otot bulbokavernosus dan ischiokavernosus

Page 8: PP Lapsus Lisa
Page 9: PP Lapsus Lisa

PatofisiologiPenis ereksi membesar ke arah longitudinal

ketebalan tunica albuginea berubah 2mm 0,25-0,5 mm, Tunica Albuginea menjadi kaku, keras & mobilitasnya hilang halangi venous return & pertahankan pembesaran penis saat ereksi trauma, menipisnya tunica albuginea menyebabkan mudahnya terjadi ruptur FRAKTUR PENIS

Page 10: PP Lapsus Lisa
Page 11: PP Lapsus Lisa

EPIDEMIOLOGI1935 – 2001 1331 kasusSelama 8 tahun (1987-1995) 12 insiden

fraktur penis dilaporkan. 1982-2002 56 pasien dengan fraktur penis.1986-1987 dilaporkan perbaikan secara

surgical pada 8 kasus fraktur penis. Penelitian rata-rata umur pada 11 pasien

fraktur penis : umur 19-56 tahun. Negara Barat penyebab terbanyak adalah

hubungan seksual, negara Timur Tengah dan Mediterania penyebab terbanyak adalah masturbasi.

Page 12: PP Lapsus Lisa

ETIOLOGITersering : Trauma saat koitus lalu

masturbasi, manipulasi penis nokturnal yang tidak disadari, jatuh dengan penis ereksi terbentur benda tumpul, atau penis yang terjepit pada celana yang ketat.

75 % fraktur penis terjadi pada satu sisi, 25 % pada kedua sisi, dan 10 % dari keduanya melibatkan uretra.

Page 13: PP Lapsus Lisa

DIAGNOSISAnamnesisUmumnya penderita mengeluh fraktur penis akibat

koitus dengan posisi pasangan di atas tubuh mengangkangi penis.

Saat koitus penis keluar dari vagina dan saat akan dimasukkan kembali penis membentur pubis atau perineum.

Pasien mendengar bunyi retak yang khas (cracking sound) nyeri yang semakin lama semakin bertambah nyeri menyebar ke bagian bawah abdomen apabila digerakkan

Pasien juga mengeluh nyeri saat buang air kecil.Penis mendadak bengkak dan semakin mengembang.

Hilangnya ereksi, nyeri hebat, penis oedema dan berubah warna, serta terjadi perubahan bentuk penis.

Page 14: PP Lapsus Lisa

Pemeriksaan Fisik Penis hematoma, deviasi penis, pembengkakan penis secara nyata. Ekimosis

penis fascia buck’s tidak intak, butterfly-pattern ecchymosis Fascia Colles

tidak intak.

Ruptur Fascia Buck’s memar akan meluas sampai dinding bawah

abdomen, kedalam perineum dan scrotum.

Nyeri pada daerah robeknya tunica albuginea.

Uretra rusak keluarnya darah melalui meatus uretra, hematuri mikroskopik,

gross haematuria, nyeri saat buang air kecil, dan retensi urine.

Riwayat nyeri saat hubungan seksual dan bengkak pada penis, namun saat

pemeriksaan pada tunika albuginea tetap utuh hematom disebakan karena

rupturnya vena dorsalis penis.

Page 15: PP Lapsus Lisa

Pemeriksaan Penunjang

CavernosografiUSG dopplerMRI

Page 16: PP Lapsus Lisa

USG doppler

Page 17: PP Lapsus Lisa

MRI

Gambaran normal

Gambaran patologis

Page 18: PP Lapsus Lisa

PENATALAKSANAANA. KonservatifPerawatan konservatif bidai penis, kompres dingin, obat-

obat analgesik, NSAID dan absen dari hubungan seksual selama 6-8 minggu.

Manajemen konservatif pasien yang tak mampu menerima anesthesia, tidak ada fasilitas pembedahan dan tim bedah, keengganan pasien untuk operasi dan riwayat trauma penis tetapi pada pemeriksaan fisik normal tidak ditemukan kelainan.

Komplikasi bekuan darah, curvatura abnormal pada penis, infeksi, abses penis, ekstravasasi urin yang persisten, nyeri pada saat ereksi serta disfungsi ereksi.

Page 19: PP Lapsus Lisa

OperatifPrinsip : membuka sisi fraktur di dalam tunica albuginea,

evakuasi hematoma, dan menutup tunica yang rusak.

Dilakukan tindakan eksplorasi dengan insisi degloving dan eksposure korpus kavernosum dan korpus spongiosum, diikuti dengan evakuasi hematom, dan identifikasi robekan pada tunica albuginea. Robekan di jahit dengan Vicryl 3-0 secara interuptus, kulit dijahit dengan “chromic catgut” 3-0 secara interuptus.

Pemasangan kateter memudahkan diseksi intraoperatif tanpa mencederai uretra dan mencegah kontaminasi luka post operasi.

Page 20: PP Lapsus Lisa
Page 21: PP Lapsus Lisa
Page 22: PP Lapsus Lisa

KOMPLIKASI

10-41% penderita mengalami komplikasi dengan manajemen konservatif. Komplikasi dapat berupa adanya bekuan darah, curvatura abnormal pada penis, infeksi, abses penis, ekstravasasi urin yang persisten, nyeri pada saat ereksi serta disfungsi ereksi. Tidak ada komplikasi yang terjadi post operasi dan pada umumnya tidak mempengaruhi aktivitas seksual dikemudian hari.

Page 23: PP Lapsus Lisa

PROGNOSIS Pasien yang dirawat dengan

conservative memiliki resiko tinggi terjadinya komplikasi. Tidak ada komplikasi yang terjadi post operasi dan pada umumnya tidak mempengaruhi aktivitas seksual dikemudian hari.

Page 24: PP Lapsus Lisa

LAPORAN KASUS

Nama pasien : Tn. Munaji

Usia : 28 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Alamat : Sumberejo, Kemuning, Ambulu

No. RM : 43.27.07

Tanggal MRS : 11 April 2013

Tanggal pemeriksaan : 11 April 2013

Page 25: PP Lapsus Lisa

SubjektifAnamnesis

Keluhan Utama : Penis bengkok

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengeluh penis bengkok setelah berhubungan intim dengan istrinya. Pasien mengaku berada

pada posisi man on top, karena pasien terlalu bersemangat saat memasukkan penisnya pada kemaluan

istrinya tiba-tiba penis pasien terbentur sesuatu dan terdengar bunyi crack lalu pasien merasa kesakitan,

penisnya bengkok, penis pasien tidak dapat ereksi lagi serta mengeluarkan darah. Buah zakar pasien

juga bengkak, nyeri, dan tampak merah. Pasien mengatakan masih merasa ingin BAK dan BAK 1x saat

itu, pasien tidak merasa nyeri saat BAK. Setelah BAK selesai, penis pasien masih mengeluarkan darah

segar. Lalu pasien dibawa ke PKM Ambulu lalu pasien dirujuk ke IGD RSUD dr Soebandi.

Riwayat Penyakit Dahulu

Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami penis bengkok saat ereksi atau merasa nyeri saat ereksi

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga pasien yang menderita penyakit yang sama.

Riwayat Pengobatan

di PKM Ambulu pasien mendapat infus RL, obat anti nyeri dan bebat tekan pada penisnya

 

Page 26: PP Lapsus Lisa

ObjektifKeadaan umum: cukupKesadaran : Compos MentisVital Sign :

◦TD : 120/80 mmHg◦Nadi : 80 kali/menit◦RR : 20 kali/menit◦Tax : 36,3oC

Page 27: PP Lapsus Lisa

Pemeriksaan Khusus◦Kulit:

turgor kulit: normal, ikterik (-)◦Mata:

Palpebra : oedem (-), hematom (-) Konjungtiva : anemis (-), perdarahan (-) Sklera : ikterik (-), perdarahan (-)

 

Page 28: PP Lapsus Lisa

Telinga:◦Lubang telinga : sekret (-), darah (-), bau (-)◦Pendengaran : dbn

Hidung : sekret (-), darah (-)Mulut:

◦Bibir : sianosis (-), oedem (-)◦Mukosa : hiperemis (-)

Leher: simetris, pembesaran KGB (-), kaku kuduk (-)

 

Page 29: PP Lapsus Lisa

 ThoraxCor:

◦ Inspeksi : IC tidak tampak◦Palpasi : IC tidak teraba◦Perkusi : Redup◦Auskultasi: S1S2 tunggal

Pulmo◦ Inspeksi : Simetris◦Palpasi : F/r +/+◦Perkusi : Sonor◦Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-,

wheezing -/-

Page 30: PP Lapsus Lisa

Abdomen◦Inspeksi : Flat◦Auskultasi: Bising usus (+) normal◦Perkusi : timpani◦Palpasi : Soepel, nyeri tekan (-)

Ekstremitas◦Atas: akral hangat +/+, Oedem -/-◦Bawah: akral hangat +/+, Oedem -/-

Page 31: PP Lapsus Lisa

Status lokalis

Regio Genetalia Eksterna (penis) :

Inspeksi : Meatus Uretra Eksterna : Darah (+)

Glans Penis : Tampak oedem, merah (+), hematom (+)

Sulcus Coronarius : Oedem (+), Merah (+)

Corpus Penis : Deformitas (+)/Bengkok

Palpasi : Teraba lunak, nyeri (+), oedem (+), hematom (+)

Regio Genetalia Eksterna (skrotum) :

Inspeksi : Oedem (+), kulit skrotum tampak licin

Palpasi : Oedem (+), transluminasi (-), BU (-), testis teraba di

lateral.

Page 32: PP Lapsus Lisa
Page 33: PP Lapsus Lisa

Pemeriksaan laboratorium Tanggal 11/04/2013

JENIS PERIKSA HASIL NILAI NORMAL

Hemoglobin 11,1 13,4-17,7 gr/dl

LED 15/39 0-15 mm/jam

Leukosit 9,3 4,3-10,3x 109/L

Hematokrit 33,1 38-42%

Trombosit 154 150-450x109/L

Hitung jenis 10/-/-/60/22/8 0-4/0-1/3-5/54/62/25-33/3-5

a. Assesment: Fraktur Penis

b. Planning: Pro Eksplorasi Penis

c. Laporan Operasi :

Tanggal 12 April 2013 pukul 08.30-11.00

Diagnosa pre operasi : Fraktur Penis

Diagnosa Pasca operasi : Fraktur Penis

Operasi : Eksplorasi Penis

Page 34: PP Lapsus Lisa
Page 35: PP Lapsus Lisa

Uraian Pembedahan :

Litotomi dan desinfeksi dengan betadine

Ditutup dengan duk steril, cahaya (+)

Dilakukan insisi sulcus coronarius, degloving penis

Ditemukan : Ruptur Corpus Cavernosum Dekstra dan Sinistra pada 1/3

tengah

Ruptur Uretra parsial ½

Dilakukan jahit Corpus Cavernosum dengan Vicryl 3.0

Jahit Corpus Spongiosum dengan Chromic Cat Gut 2.0

Pasang kateter

Jahit lapis demi lapis

Operasi selesai.

Terapi post operasi:

a. Injeksi Fosmicin 1x2 gr

b. Injeksi Antrain 3x1 amp

c. Injeksi Asam Traneksamat 3x1 amp

Page 36: PP Lapsus Lisa

FOLLOW UP

Tanggal 12 April 2013

S : -

O : KU: cukup TD: 110/70 mmHg RR: 18 kali/menit

Kes: CM N : 88 kali/menit Tax: 36,4oC

K/l: a/i/c/d: -/-/-/-

Thorax:

Cor : S1S2 tunggal

Pulmo: vesikuler +/+, Rhonki -/-, Whezing -/-

Abdomen: flat, BU (+) normal, soepel, timpani

Extremitas:

Atas: Akral hangat +/+, Oedem -/-

Bawah: Akral hangat +/+, Oedem -/-

Status lokalis:

Regio Genetalia Eksterna : verban (+), DC (+) UP : 1400cc/24 jam

Page 37: PP Lapsus Lisa

A : Fraktur Penis post eksplorasi penis H1

P : Infus RL 1000cc/24 jam Injeksi Amikasin 3x500 mg Injeksi Antrain 3x1 amp

Injeksi Asam traneksamat 3x1 amp Diet TKTP bebas

Page 38: PP Lapsus Lisa

 Tanggal 13 April 2013

S : -

O : KU: cukup TD: 120/80 mmHg RR: 18 kali/menit

Kes: CM N : 76 kali/menit Tax: 36,5oC

K/l: a/i/c/d: -/-/-/-

Thorax:

Cor : S1S2 tunggal

Pulmo: vesikuler +/+, Rhonki -/-, Whezing -/-

Abdomen: flat, BU (+) normal, soepel, timpani

Extremitas:

Atas: Akral hangat +/+, Oedem -/-

Bawah: Akral hangat +/+, Oedem -/-

Page 39: PP Lapsus Lisa

Status lokalis:

Regio Genetalia Eksterna : verban (+), DC (+) UP : 1600cc/24 jam

A : Fraktur Penis post Eksplorasi penis hari 2

P : Infus RL 1000cc/24 jam

Injeksi Amikasin 3x500 mg

Injeksi Antrain 3x1 amp

Injeksi Asam traneksamat 3x1 amp

Diet TKTP bebas

Page 40: PP Lapsus Lisa

Tanggal 14 April 2013

S : -

O : KU: cukup TD: 120/70 mmHg RR: 18 kali/menit

Kes: CM N : 80 kali/menit Tax: 36,5oC

K/l: a/i/c/d: -/-/-/-

Thorax:

Cor : S1S2 tunggal

Pulmo: vesikuler +/+, Rhonki -/-, Whezing -/-

Abdomen: flat, BU (+) normal, soepel, timpani

Extremitas:

Atas: Akral hangat +/+, Oedem -/-

Bawah: Akral hangat +/+, Oedem -/-

Page 41: PP Lapsus Lisa

Status lokalis:

Regio Genetalia Eksterna : verban (+), DC (+) UP : 1600 cc /24 jam

A : Fraktur Penis post Eksplorasi penis hari 3

P : Infus RL 1000cc/24 jam

Injeksi Amikasin 3x500 mg

Injeksi Antrain 3x1 amp

Injeksi Asam traneksamat 3x1 amp

Diet TKTP bebas

Page 42: PP Lapsus Lisa

TERIMAKASIH