lbm 3 blok 19
DESCRIPTION
sgdTRANSCRIPT
Judul : tonjolan tulang pada gusi nenek membuat sakit saat memakai gigi tiruan
Skenario 3
Seorang lansia berusia 65 tahun dengan jenis kelamin wanita datang ke dokter gigi
klinik pribadi mengeluh tidak nyaman dengan gigi tiruan lengkap yang sudah dipasang sejak
2 minggu yang lalu. Pasien ini merasa gigi tiruannya menekan gusi, sehingga menyebabkan
timbulnya luka kemerahan. Pasien mempunyai riwayat penyakit jantung sejak usia 50 tahun.
Pada pemeriksaan intraoral ditemukan adanya ulcus dan tulang yang tajam (eksostosis) pada
regio mukosa gingiva sebelah labial rahang bawah. Dokter tersebut memutuskan untuk
memberikan medikasi secara topikal pada area ulserasi tersebut dan merekomendasikan ke
pasien untuk dilakukan perawatan alveolectomy ke spesialis prostodonsia.
STEP 1
1. Eksostosis
- Pertumbuhan jaringan tulang yang menonjol keluar dari permukaan tulang
- Biasanya menyebabkan sakit saat memakai protesa
- Tonjolan yang tajam pada prosesus alveolaris
2. Alveolectomy
- Suatu tindakan bedah untuk mereduksi atau mengambil sebagian prosesus
alveolaris
STEP 2
1. Apa yang menyebabkan eksostosis pada regio mukosa gingiva sebelah labial rahang
bawah
2. Apakah ada hubungan antara penyakit sistemik pasien dengan kejadian intraoral pada
skenario
3. Mengapa dokter merekomendasikan perawatan alveolectomy (Indikasi dan
kontraindikasi)
4. Selain prostodonsia,kompetensi lain apa yang bisa melakukan alveolectomy?
5. Apakah ada komplikasi pasca alveolectomy?
6. Tujuan alveolectomy
7. Medikasi secara topikal pada area ulserasi menggunakan apa, setelah alveolectomy
apakah ada medikasi lain?
8. Apa yang harus diperhatikan sebelum dilakukan bedah pada lansia dan penyakit
jantung
9. Apakah eksostosis hanya dilakukan alveolectomy? Apakah ada perawatan lain?
STEP 3
1. Apa yang menyebabkan eksostosis pada regio mukosa gingiva sebelah labial rahang
bawah
- Belum diketahui, biasanya tampak tonjolan yang asimptomatik dan ditutupi
mukosa oral
- Bentuk multilokuler sampai bentuk irregular
- Biasanya terlokalisir pada space lingual baik pada satu sisi atau dua sisi dan
terjadi nya biasanya pada regio C dan P
- Dapat menyebabkan ekspansi lokal rahang bila membesar
Jum’at
- Termasuk kelainan tulang alveolar etiologinya tulang yang resorbsi, disfungsi
endokrin, kekurangan nutrisi mempengaruhi metabolisme perkembangan
tulang,namun untuk penyebab spesifik eksostosis tidak diketahui
- Eksostosis berhubungan dengan atrisi pasien usia lansia, stress menyebabkan
bruxism atrisi fenomena hyperostosis supontik pertumbuhan tulang
alveolar kebawah dari oklusi (khususnya di bagian buccal)
2. Bagaimana terjadinya eksostosis (mekanismenya)
- Pertumbuhan lambat
- Tidak ada keluhan
- Progressive dan irreversible
Jum’at
-
3. Apakah ada hubungan antara penyakit sistemik pasien (penyakit jantung) dengan
manifestasi oral pada skenario
- Tidak ada hubungannya, manifestasi oralnya yang dapat memperparah penyakit
jantung pasien (endokarditis)
Jum’at
4. Mengapa dokter merekomendasikan perawatan alveolectomy (Indikasi dan
kontraindikasi)
- Indikasi
a. Adanya pembesaran tulang yang abnormal dan penonjolan tulang
b. Jaringan tulang hipertrofi
c. Pada ekstraksi multiple
d. Alveolar ridge yang runcing dan dapat menyebabkan sakit
e. Eksisi eksostosis
f. Menghilangkan undercut
Merupakan bagian permukaan tulang yang mengalami penonjolan, tingginya
melebihi kontur tulang alveolar yang normal
g. Pasien yang mengalami penyakit periodontal yang parah yang mengakibatkan
kehilangan tulang alveolar yang sedikit
h. Pasien yang melakukan perawatan radiasi sehubungan dengan penyakit
neoplasma yang ganas (dilakukan sebelum radiasi)
i. Mengurangi prosesus alveolaris yang mengalami elongasi
j. Ketika proyeksi anterior yang luas dari tepi pada premaksila rahang atas yang
mengganggu estetik gigi tiruan atau stabilitas gigi tiruan alveolektomi
untuk mengurangi protusi maksila, dilakukan pada kasus labial protusi I RA
dan prosesus alveolaris yang tajam
k. Yang perlu dipreparasi untuk memperkuat retensi dan stabilitas GTL
l. Rahang y ang mengalami abses
- Kontraindikasi
a. Pasien dengan periodontitis yang mengalami resorbsi tulang alveolar yang
berlebih dan seharusnya dilakukan alveoplasty
b. Penyakit sistemik tidak terkontrol
c. Pasien periostitis
5. Selain prostodonsia,kompetensi lain apa yang bisa melakukan alveolectomy?
- Spesialis BM menurut naskah akademik revisi standar kompetensi dasar
kedokteran gigi Indonesia th 2011 oleh hapeq
- Untuk bedah minor seperti alveolektomi , odontectomy, GP boleh melakukan
6. Apakah ada komplikasi pasca alveolectomy?
- Mengalami neuralgia , ketika efek anastesi hilang dan diberikan analgesik
(pedderson’96)
- Pembengkakan yang berlebihan, terjadi sekitar 1 minggu pasca alveolectomy
- Hematoma atau perdarahan yang berlebihan karena endotel yang pecah
- Tulang patah dan pengambilan tulang terlalu banyak, setelah alveolectomy di
reposisi dengan bonegraft
- Osteomielitis = terjadi pada immunocompromise atau setelah radiasi karena aliran
suplai darah berkurang
Jum’at
-
7. Tujuan alveolectomy
- Membuang ridge alveolaris yang tajam dan menonjol
- Membuang tulang interseptal yang sakit saat dilakukan gingivectomy
- Membentuk kontur tulang sesuai kontur gingiva setelah penyembuhan
- Membuat kontur tulang yang mempermudah pasien dalam pengendalian plat aktif
- Memudahkan penutupan luka primer misalnya post ekstraksi yang menyebabkan
tulang alveolar yang tajam
Jum’at
- Memudahkan insersi protesa
- Mengurangi rasa sakit dan tidak nyaman yang timbul pada pemasangan protesa
- Membuang undercut atau cortical plate yang tajam
- Mengurangi ketidakraturan ridge atau elongasi
- Mendapat space intermaksilaris yang diharapkan
8. Medikasi secara topikal pada area ulserasi menggunakan apa, setelah alveolectomy
apakah ada medikasi lain?
- Manajemen ulserasi hilangkan penyebab terlebih dahulu
- Setelah alveolectomy dianjurkan untuk melakukan pembersihan rongga mulut
sehingga diberi antiseptik kumur
- Antibiotik untuk mencegah infeksi
- Analgetik
Jum’at
- Vitamin B complex dan topical corticosteroid
- Post alveolektomi diberi aplikasi dingin untuk mengontrol pembengkakan yang
terjadi 24 jam setelah pembedahan
9. Apa yang harus diperhatikan sebelum dilakukan bedah pada lansia dan penyakit
jantung
- Lihat kondisi umum pasien, contoh kontrol DM
- Obat-obatan yang dikonsumsi
- Alergi obat
- Kelola bersama (rujukan)
Jum’at
- Penyakit sistemik yang harus diperhatikan : endokarditis, arterosklerosis, dan
hipertensi
- Penggunaan anastesi yang tepat pada pasien hipertensi
- Pada pasien lansia, dapat terjadi stress sehingga diberikan terapi sedatif untuk
mengurangi stress
10. Apakah eksostosis hanya dilakukan alveolectomy? Apakah ada perawatan lain?
- Macam-macam alveolektomi
a. Alveolektomi gigi tunggal , gigi lain sudah tidak ada
b. Alveolektomi setelah pencabutan multiple (Dean’s alveolektomi)
c. Alveolektomi untuk mengurangi protusi maksila
d. Alveolektomi pada cortical atau labial atau buccal
KONSEP MAPPING