materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

Upload: rizal-saeful-drajat

Post on 06-Jul-2018

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    1/15

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Oklusi

    2.1.1. Konsep Dasar Oklusi

    Oklusi merupakan fenomena kompleks yang terdiri dari gigi geligi, ligamen

     periodontal, rahang, sendi temporomandibula, otot dan sistem saraf.

      Oklusi memiliki 2 aspek. Aspek yang pertama adalam statis yang mengarah kepada

     bentuk, susunan, dan artikulasi gigi geligi pada dan diantara lengkung gigi, dan

    hubungan antara gigi geligi dengan jaringan penyangga. Aspek yang kedua adalah

    dinamis yang mengarah kepada fungsi sistem stomatognatik yang terdiri dari gigi geligi,

     jaringan penyangga, sendi temporomandibula, sistem neuromuskular dan nutrisi.9

      Terdapat beberapa terminologi seperti “oklusi normal” dan “oklusi ideal”.9 Istilah

    oklusi normal tidak terlalu penting dibandingkan kebutuhan untuk menapai fungsi

    oklusi yang efisien dan nyaman. !eroy "ohnson menggambarkan oklusi normal sebagai

    suatu kondisi oklusi yang berfungsi seara harmonis dengan proses metabolik untuk

    mempertahankan struktur penyangga gigi dan rahang berada dalam keadaan sehat.#$

    Oklusi dikatakan normal jika% susunan gigi di dalam lengkung gigi teratur dengan baik&

    gigi dengan kontak proksimal&  hubungan seimbang antara gigi dan tulang rahang

    terhadap kranium dan muskular disekitarnya& kur'a (pee normal& ketika gigi berada

    dalam kontak oklusal, terdapat maksimal interdigitasi dan minimal overbite dan overjet &

    usp mesio)bukal molar # maksila berada di groove mesio)bukal molar # mandibula dan

    usp disto)bukal molar # maksila berada di embrasure antara molar # dan 2 mandibula

    dan seluruh jaringan periodontal seara harmonis dengan kepala dan *ajah.##,#2,#+

    erubahan terhadap oklusi normal terjadi pada kondisi kehilangan gigi, destruksi

    substansi gigi, migrasi gigi dan sebagai akibatnya adalah maloklusi.#+

      (edangkan oklusi ideal merupakan konsep teoretis dari struktur oklusal dan

    hubungan fungsional yang menakup prinsip dan karakteristik ideal yang harus dimiliki

    suatu keadaan oklusi.9 -enurut amus edokteran /igi, oklusi ideal adalah keadaan

     beroklusinya setiap gigi, keuali insisi'us sentral ba*ah dan molar tiga atas, beroklusi

    0  Universitas IndonesiaFakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    2/15

    dengan dua gigi di lengkung antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang tidak

    mengalami keausan.#0

    2.1.2. Bidang dan Lengkung Oklusal Imainer 

    1idang oklusal merupakan permukaan imajiner yang seara anatomi berhubungan

    dengan kranium dan seara teori menyentuh tepi insisal gigi)gigi insisif dan ujung

     permukaan oklusal gigi posterior. ata “bidang” bukan dalam arti sebenarnya tetapi

    me*akili permukaan kur'atur atau lengkung oklusal.#

    /ambar 2.#. 1idang dan !engkung Oklusal

    (umber% http%33***.risse)teh.om3pdf3bodily4injury4by4ommon4orthodontis3

    /nathology52$2$$64art4II44.pdf 

      1erdasarkan pola pertumbuhan dan perkembangan yang natural, setiap gigi baik di

    maksila dan mandibula akan tumbuh, erupsi dan menempati posisi yang spesifik.#+ /igi)

    geligi tersusun di dalam lengkung oklusal yang mengikuti outline dari ujung usp gigi

     posterior dan tepi insisal gigi anterior. Ada tipe lengkung oklusal yaitu normal

    7average8, tajam 7acute8, datar 7 flat 8, terbalik 7reverse8 dan “two-level ”. (eara umum,

    kur'a maksila dan mandibula sama dari molar sampai premolar pertama tetapi

    kemudian ber'ariasi tergantung besar supraoklusi gigi anterior. ada beberapa indi'idu,

    gigi posterior dan anterior terlihat memiliki dua le'el yang berbeda gigi posterior lebih

    rendah dan gigi anterior lebih tinggi. eadaan ini disebut bidang oklusi “two-level ”.#:

    Universitas Indonesia

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

    http://www.risse-tech.com/pdf/bodily_injury_by_common_orthodontics/%0DGnathology%202007_Part_II__.pdfhttp://www.risse-tech.com/pdf/bodily_injury_by_common_orthodontics/%0DGnathology%202007_Part_II__.pdfhttp://www.risse-tech.com/pdf/bodily_injury_by_common_orthodontics/%0DGnathology%202007_Part_II__.pdfhttp://www.risse-tech.com/pdf/bodily_injury_by_common_orthodontics/%0DGnathology%202007_Part_II__.pdf

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    3/15

    /ambar 2.2. !ima tipe lengkung oklusal% normal 7A8, tajam 718,datar 7;8, terbalik 7erdinand /raf 'on (pee 7#?#9+68, adalah orang pertama yang

    menemukan kur'a (pee pada tahun #?9$.  ada saat itu, ia menggunakan

    tengkorak dengan gigi yang abrasi untuk melihat garis oklusi. /aris tersebut

     berada di dalam silinder yang merupakan tangen dari tepi anterior kondil,

     permukaan oklusal molar 2 dan tepi insisal gigi insisif rahang ba*ah. ur'a

    (pee berlokasi di pusat silinder di bidang midorbital dan memiliki radius rata)

    rata ?+,0mm.2$

      ur'a (pee merupakan bagian posterior dari lengkung oklusal, dimulai

    dari ujung usp ;aninus, ujuang usp bukal gigi premolar dan molar dan

    menyambung sampai ke tepi anterior ramus mandibula.#:,#6  ur'a (pee

    merupakan kur'a lengkung gigi yang dilihat dari bidang sagital.#? ur'a (pee

    untuk rahang atas disebut juga kur'a kompensasi. Ada 2 komponen dari kur'a

    kompensasi, yaitu anteroposterior yang berperan pada pergerakan protrusif dan

    crossarch yang berperan pada gerakan ke lateral.#9

      ur'a (pee atau kur'a kompensasi bergantung pada condylar path yang

    mengikuti dan sesuai dengan konfigurasi anatomi fossa glenoid, bentuk dan

    ukuran usp gigi yang beroklusi. (emakin dalam fossa glenoid, semakin dalam

    Universitas Indonesia

    :

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    4/15

    usp gigi yang beroklusi 7cusp of the occluding teeth) dan semakin dalam kur'a

    (pee. (edangkan jika usp mengalami atrisi, akan ditemukam semakin dangkal

    fossa glenoid dan kur'a (pee dangkal.#+

      >ungsi utama kur'a (pee belum sepenuhnya dimengerti. Tetapi kur'a ini

    diperaya memiliki fungsi biomekanikal selama pengolahan makanan yaitu

    dengan ara meningkatkan crush-shear ratio dan efisiensi gaya oklusal selama

    mastikasi. (elain itu, kur'a ini juga mempengaruhi fungsi normal gerak

     protrusif mandibula.2$ ur'a (pee berkaitan erat dengan oklusi sentrik 7disebut

     juga Intercuspal Position8 karena keduanya merupakan dimensi 'ertikal oklusi

     berdasarkan bidang oklusi. ada le'el oklusi sentrik, efisiensi maksimal

    mastikasi dapat terapai karena pada le'el ini otot)otot ele'ator dalam kondisi

    kontraksi.

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    5/15

    antara molar #, molar 2 dan molar +. ur'a ini juga dapat berubah, tergantung

    dari penggunaan gigi tersebut.#6

    • ur'a -onson

      ur'a -onson merupakan perluasan dari kur'a (pee dan kur'a Cilson ke

    semua usp dan tepi insisal.9 ur'a ini memiliki radius D0 inh pada orang

    de*asa.2+ ur'a -onson ini tidak selalu dipakai dalam kedokteran gigi karena

    keterbatasan anatomis dalam hubungan fungsional.#6

    2.2. Pergerakan #igi

    2.2.1 $a%am&ma%am ga'a 'ang (ekera pada gigi

      /aya)gaya yang bekerja pada gigi dan menyebabkan pergerakan gigi di dalam

     jaringan periodontal ber'ariasi di dalam besar, durasi, frekuensi dan arah gaya. Eespon

    gigi terhadap gaya)gaya tersebut bergantung pada beberapa faktor seperti bentuk dan

     panjang akar gigi, karakteristik airan yang terkandung di ruang periodontal, komposisi

    dan orientasi serat)serat periodontal dan luas tulang al'eolar.##

      !e*in 7#96$a8## membagi pemindahan gigi menjadi 2 komponen yaitu translasi dan

    rotasi. (etiap komponen ini dibagi lagi menjadi translasi apikal, mesial)distal, dan

     bukal)lingual serta rotasi apikal, mesial)distal, dan bukal)lingual. Indi'idual gigi bisa

     berpindah ke satu3lebih dari : gerakan tersebut dan hasilnya adalah pergerakan ke

     berbagai arah 7omnidirectional 8 sebagai respon terhadap gaya. erluasan dari

     pergerakan ini bergantung pada 'ariabel gaya yang disebabkan oleh oklusi, bolus

    makanan atau perantara dari luar.

      ergerakan ke berbagai arah terjadi ketika gigi mendapat gaya 'ertikal atau

    horiFontal yang telah menapai batas berupa adanya refleks penghentian gaya oleh

    reseptor periodontal atau adanya gaya yang berla*anan dalam jumlah yang sama.etika gaya dipindahkan atau ditiadakan, gigi akan kembali ke posisi semula karena

    adanya respon elastik dari jaringan periodontal.## 

    ergerakan satu arah 7unidirectional 8 dihasilkan oleh + faktor yaitu% setiap gigi

    mempunyai pusat resisten dimana gaya akan diteruskan dan pusat resisten ini bisa

     berubah jika tulang al'eolar hilang& setiap gigi memperoleh dukungan dari gigi yang

     berdekatan, jika terjadi kehilangan gigi akan mengubah respon elastik dan setiap gigi

    memiliki otot horiFontal di permukaan bukal dan lingual dan gaya yang dihasilkan oleh

    Universitas Indonesia

    ?

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    6/15

    otot)otot ini bisa diubah seara habitual. etiga faktor tersebut menghasilkan pergerakan

    gigi dalam satu arah berupa reposisi gigi. /igi akan terus bergerak dalam satu arah

    sampai menapai posisi yang stabil dimana terdapat gaya yang berla*anan dalam

     jumlah yang sama.##

      /aya yang bekerja langsung pada gigi adalah muskular, oklusal, dan ekstrinsik.

    /aya muskular berasal dari otot lidah, bibir, dan pipi 7otot orofasial8, merupakan

    sumber gaya horiFontal terhadap gigi. Akti'itas dari otot)otot ini akan membentuk suatu

     pola yang stabil selama masa kehidupan dan bertanggung ja*ab terhadap posisi

    horiFontal gigi ketika gigi tumbuh ke arah 'ertikal.## 

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    7/15

    dalam kondisi oklusi sentrik. /aya yang berla*anan ini memiliki efek terhadap

     premolar 2 rahang atas yaitu ekstrusi dan kemungkinan jaringan periodontalnya

    tertekan.

      Eespon yang sehat terhadap gaya oklusal bergantung pada enam faktor yaitu oklusi

    sentrik yang stabil& titik kontak yang stabil& jaringan periodontal yang sehat& akti'itas

    otot orofasial yang kompeten& rasio mahkota)akar yang sesuai dan arah akar& oklusi

    yang besar dan durasinya terbatas.

    /ambar 2.+. /aya oklusal antagonistik 

    (umber% Olusion in ;linial ratie

    ##

      /aya ekstrinsik adalah gaya yang dihasilkan dengan menggigit pensil, pipa, kuku,

    dan lain)lain. /aya ini juga merupakan akti'itas otot parafungsi tetapi gaya terhadap

    gigi dihasilkan oleh suatu objek. "ika dibiarkan lebih lama, gaya ini akan menyebabkan

    reposisi gigi.## 

    2.2.2. Pergerakkan #igi )isiologis

      (elama proses erupsi, gigi mele*ati empat tahap perkembangan. >aktor yang

    menentukan posisi gigi ber'ariasi di setiap tahapnya.2: ergerakkan gigi pre erupsi, yang

    dilakukan oleh benih gigi susu dan permanen di dalam jaringan rahang sebelum munul

    ke rongga mulut.20 ada tahap ini posisi gigi ditentukan oleh faktor herediter.2:  ada

    tahap intra)al'eolar, posisi gigi dipengaruhi oleh ada tidaknya gigi di sebelahnya,

    keepatan resopsi gigi sulung, gigi sulung yang tanggal sebelum *aktunya, kondisi

     patologis yang terlokalisasi, dan faktor lain yang merubah pertumbuhan prosesus

    al'eolar.2:

    Universitas Indonesia

    #$

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    8/15

      ergerakkan gigi erupsi& pergerakkan gigi dari posisinya di dalam tulang rahang ke

     posisi fungsional dalam oklusi.2: ergerakkan erupsi gigi ini membuktikan bah*a gaya

    yang timbul di dalam ligamen periodontal dapat menyebabkan pergerakkan gigi.

    -ekanisme erupsi gigi tergantung dari akti'itas metabolisme dalam ligamen

     periodontal, yang berhubungan dengan formasi, persilangan 7cross-linkage8 dan

     pemendekkan serabut kolagen. roses ini berlanjut terus sampai usia tua dengan

    kapasitas yang menurun.26

      ergerakkan gigi  posteruptive, memiliki tiga aspek% 7#8 ergerakkan untuk

    mengakomodasi rahang yang berkembang 728 ergerakkan untuk mengkompensasi

    occlusal wear   yang berkelanjutan dan 7+8 ergerakkan untuk mengakomodasi

    interproximal wear.  ada pergerakkan yang pertama dan kedua didapat melalui

    mekanisme yang sama dengan pergerakkan gigi erupsi.20  ntuk mempertahankan

    kontak proksimal akibat interproksimal wear   terjadi proses fisiologis yaitu mesial

    drift .#2 Terdapat keenderungan yang kuat bah*a gigi akan drift ke arah mesial bahkan

    sebelum munul ke dalam rongga mulut. >enomena ini disebut mesial drifting

    tendency.2: 1eberapa faktor yang menyebabkan mesial drift adalah%

    •  nterior component of occlusal force

      /aya mengunyah menghasilkan resultan ke arah mesial melalui titik kontak gigi

    yang disebut anterior component of force. eenderungan gigi untuk bergerak ke

    depan sebagai hasil dari mastikasi dan menelan ber'ariasi menurut angulasi gigi

    dengan gigi lainnya dan juga dipengaruhi oleh keuraman bidang oklusal. nterior

    component of force diseimbangkan oleh kontak aproksimal gigi dan otot bibir dan

     pipi.2:

    • Tekanan jaringan lunak seperti pipi dan lidah

    • /aya erupsi molar 

    • ontraksi serat transeptal periodonsium20

    2.2.*. Jenis&enis Pergerakan #igi

    • !ipping   adalah pergerakan gigi dimana pergerakan mahkota lebih banyak

    daripada akar. usat rotasi pergerakan ini terletak di sebelah apikal dari pusat

    resisten. lasifikasi tipping berdasarkan lokasi pusat rotasi adalah tipping

    Universitas Indonesia

    ##

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    9/15

    tidak terkontrol dimana pusat rotasi di antara pusat resisten dan apeks dan

    tipping  terkontrol dimana pusat rotasi terletak di apeks akar.2?

    • Tranlasi adalah pergerakan gigi dimana apeks akar dan mahkota berpindah

    dalam jarak yang sama dan dalam arah yang sama. usat rotasi pergerakan ini

    infinitif.2?  /erakan translansi gigi dapat dibagi menjadi% 7#8 translasi

    horiFontal yaitu gerakan bodily.29  ada gerakan bodily, 'ektor perpindahan

     biasanya sejajar dengan bidang oklusal atau tegak lurus terhadap angulasi

    aksis sepanjang gigi.26 728 translasi 'ertikal yaitu ekstrusi dan intrusi. =kstrusi

    adalah translasi 'ertika ke arah mahkota di sepanjang sumbu panjang gigi.

    /igi berpindah seara bodily tanpa translasi horiFontal. Intrusi adalah translasi

    'ertikal ke arah okluso)apikal.29

    • Eotasi murni adalah perpindahan benda di mana semua titik di atas atau di

    dalam benda bergerak melingkar. Eotasi umum atau rotasi tran'ersal

    merupakan kombinasi translansi dan rotasi murni. Eotasi umum disebut tork

    7tor"ue8 bila pusat rotasi berada di oklusal pusat resistan.26

    2.*. Ke+ilangan #igi Pos,erior

    2.*.1. Aki(a, Ke+ilangan #igi Pos,erior -ang Tidak Digan,i

      (eperti sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab utama kehilangan gigi adalah

     penyakit periodontal dan karies gigi. enyebab lainnya adalah trauma& indikasi

    ekstraksi& congenital absence& serta erosi, abrasi dan atrisi.+$ ehilangan elemen gigi

     pada umumnya akan mengganggu keseimbangan gaya pada susunan gigi dan rahang.

    Akibatnya tergantung dari sejumlah faktor lokal dan umum. >aktor lokal berupa% letak

    elemen gigi yang hilang& jumlah elemen gigi yang hilang& interdigitasi& kondisi

     periodontal dan posisi dari lidah. (edangkan faktor umum berupa% usia& kemampuanadaptasi& daya tahan& toleransi muskuler dan keadaan psikis.+#

      Eangkaian dari akibat kehilangan gigi adalah pertama terjadi migrasi berupa

    drifting  gigi tetangga dan ekstrusi gigi antagonis. edua hal tersebut bisa terjadi dengan

    sedikit atau tanpa destruksi periodontal, tetapi lama)kelamaan akan meniptakan kondisi

    oklusi yang traumatogenik dan kondusif untuk akumulasi iritan lokal. Catt 7#9:#8 telah

    memperhitungkan bah*a jumlah area periodontal di setiap lengkung gigi tetap yang

    lengkap adalah 0 m2. etika beberapa gigi hilang, jumlah area periodontal akan

    Universitas Indonesia

    #2

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    10/15

    menurun. =fek kombinasi dari perubahan distrofik dan inflamatori menyebabkan

    drifting dan ekstrusi menjadi migrasi patologis.+2  Abnormalitas migrasi patologis

    terletak pada jaringan periodontal yang lemah. ehilangan gigi yang tidak diganti

    menyebabkan kehilangan titik kontak di antara gigi yang tersisa, hal ini akan mengubah

    anterior component of force  menjadi wedging force  sehingga gigi berpindah ke arah

    oklusal atau insisial. #edging force  menyebabkan ekstrusi gigi ketika jaringan

     periodontal lemah akibat penyakit.++

      -igrasi atau tipping  gigi yang berdekatan dengan area edentulous bisa terjadi dalam

     berbagai arah akibat tekanan oklusal mayor terhadap gigi antagonis saat sentrik oklusi.+2

    !ipping gigi di sebelah ruang edentulous bisa diminimalisasi oleh faktor anatomi.

    ermukaan oklusal yang datar bisa mengurangi efek anterior component force  yang

    menyebabkan mesial drift .#: /igi molar mandibula enderung tipping ke arah mesial

    sedangkan molar maksila enderung tipping ke arah distal dan rotasi ke arah palatal.

    husus untuk premolar satu mandibula enderung bergerak seara bodily  ke ruang

    edentulous.+2 

    (elanjutnya kehilangan gigi juga menyebabkan kehilangan tulang al'eolar yang

     progresif dan ire'ersibel pada daerah elemen gigi yang hilang. @al ini mungkin

    merupakan konsekuensi yang paling berat. (trukur tulang yang sehat diperlukan untuk

    retensi gigi dan mempertahankan konsidi oral yang sehat. eberadaan membran

     periodontal yang sehat akan mempertahankan tulang al'eolar.+2

      =fek dari kehilangan gigi posterior juga dapat mengakibatkan reaksi yang letaknya

     jauh pada beberapa segmen lengkung. =fek ini dideskripsikan sebagai T+ielemann

    Diagonal La  ”/angguan yang diakibatkan oleh hipererupsi, pergeseran gigi, flap

    gingi'a molar ketiga, dapat mengakibatkan terbatasnya pergerakan mandibula selama

     pergerakan fungsional. /igi yang terletak di sebelah anterior dan diagonal dari penyebab gangguan akan mengalami gangguan periodontal, elongasi dan mobilitas.

    ada kasus ini, pola mastikasi yang terbatas akan berkembang bersamaan dengan

     berkurangnya centric stop, terutama pada tingkat singulum gigi insisi'us atas,

    meniptakan kondisi ekstrusi dan mobilitas gigi.”:

      Akibat lainnya adalah kehilangan efisiensi mastikasi, gangguan oklusi dan artikulasi

    seperti kontak prematur, de'iasi mandibula, disfungsi sendi temporomandibula dan

     penurunan dimensi 'ertikal.+#,+2

    Universitas Indonesia

    #+

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    11/15

    2./. 0ks,rusi #igi An,agonis

      =kstrusi atau o'ererupsi adalah keadaan dimana gigi kehilangan antagonisnya untuk

     beroklusi dan gigi tersebut akan terus erupsi ke arah bidang oklusal sampai bertemu

    sesuatu untuk menghentikan erupsinya. =kstrusi juga bisa diikuti dengan pergerakan

    yang sama oleh jaringan periodontal.#,+0

      Terdapat beberapa pendapat mengenai mekanisme ekstrusi gigi antagonis. -enurut

     perobaan inoshita et al +  pada tikus, ? hari setelah kehilangan gigi akan terjadi

    kondisi hipofungsi oklusal yaitu tidak berfungsinya gigi untuk mastikasi karena

    hilangnya kontak oklusi dengan gigi antagonis. emudian menurut !e'y dan -ailland

    7#9?$8+:, # hari setelah hipofungsi ligamen periodontal akan menyempit dan

    strukturnya menjadi tidak teratur. Terbentuk juga woven-bone di punak interradiular

    septa, di ujung soket dan di sepanjang modeling sides. enelitian lebih lanjut

    menunjukkan setelah +$ hari dan dalam *aktu inter'al + bulan, ligamen periodontal

    tetap menyempit dan strukturnya tetap tidak teratur, tulang baru yang terbentuk berada

    dalam proses maturasi dan terjadi maturasi di bagian inferior interradiular septa.

    (ehingga dapat diambil kesimpulan bah*a pembentukan tulang berhubungan dengan

     penyempitan ligamen periodontal dan proses supra)erupsi atau ekstrusi.

    !igamen periodontal adalah jaringan ikat fibroselular yang menempelkan sementum

    gigi ke al'eolus. 1erisi permbuluh)pembuluh darah, saraf dan serabut)serabut yang

     bertindak seolah sebagai “gendongan” bagi gigi di dalam soketnya sehingga

    memungkinkan terjadinya sedikit pergerakan.#0

      -enurut pendapat ;ompagnon < 7#99$8, ekstrusi terdiri dari dua proses. ada

    tahun)tahun pertama kehilangan gigi, ekstrusi dipengaruhi oleh pertumbuhan

     periodontal yang berhubungan dengan meningginya dentoal'eolar ridge. emudian

     pada tahun)tahun selanjutnya, ekstrusi disebabkan oleh erupsi aktif.

    +,+?

    -enurut @.!.;raddok et al   72$$68, erupsi aktif berhubungan dengan hilangnya perlekatan

     periodontal 7attachment loss8 di daerah korona.+6 =rupsi aktif merupakan bagian dari

    konsep continuous eruption tooth bah*a erupsi tidak akan berhenti ketika gigi bertemu

    antagonisnya tetapi berlanjut sepanjang hidup. ada saat erupsi aktif, terbentuk deposit

    sementum di apikal dan daerah furkasi akar, dan aposisi tulang di sepanjang fundus

    al'eolus dan di punak tulang al'eolar.++

    Universitas Indonesia

    #0

    Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    12/15

      Ada beberapa hal yang mempengaruhi derajat ekstrusi, yaitu% kesehatan jaringan

     periodontal, posisi lidah, usia, faktor anatomis dan kualitas tulang. !engkung oklusal

    yang datar akan mengurangi efek anterior component of force sehingga meminimalisasi

    ekstrusi.#:  ualitas tulang di mandibula berbeda dengan di maksila.

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    13/15

    tinggi yaitu #, mm dari bidang oklusal. 1ila gigi tersebut melebihi batas normal

    dinyatakan ekstrusi.22 (edangkan untuk mengukur besar ekstrusi untuk rahang ba*ah

    mengikuti pedoman pengukuran kedalaman kur'a (pee berdasarkan penelitian @ui Ku

    et al 2#  7pada kasus gigi permanen lengkap& o'erbite dan o'erjet 2)0 mm& tidak ada

    kelainan sendi temporomandibular atau kelainan kranioser'ikal& tidak ada restorasi yang

    ekstensif dan cast restoration& belum pernah dira*at ortodontik& tidak ada anterior atau

    lateral reverse articulation& tidak ada kondisi periodontal yang patologi dan seara

    klinis bentuk lengkung normal dengan minimal dental ro*ding8 adalah buat garis

    referensi yaitu suatu garis yang menghubungkan usp bukal kaninus dan usp tip

    distobukal molar 2. emudian buat garis)garis yang tegak lurus dari garis referensi

    tersebut ke usp tip gigi premolar # dan 2, molar # dan mesiobukal molar 2. @asil

     penelitian @ui Ku et al   menunjukkan kedalaman kur'a (pee adalah #,9 mm yang

    dilihat dari usp tip mesiobukal molar #. 1ila gigi molar # melebihi #,9 mm di ba*ah

    garis referensi, maka gigi molar # tersebut dinyatakan ekstrusi.

    /ambar 2.0. engukuran kedalaman $urve of %pee.

    (umber% "urnal of rostheti

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    14/15

    2./.*. Peru(a+an lengkung oklusal (erkai,an dengan umla+ ke+ilangan gigi

      enabutan molar maksila atau mandibula akan meniptakan ruang edentulous.

    ;ontohnya molar pertama maksila menjadi tidak berfungsi karena tidak memiliki gigi

    antagonis untuk melakukan akti'itas mastikasi. eadaan ini disebut occlusion

    hypofunction.

  • 8/17/2019 Materi lbm 3 blok 19 hal 2-5.pdf

    15/15

    yang ada dan tilting gigi tetangga ke daerah yang kosong. @al ini adalah gangguan yang

    enderung memperburuk dan usaha untuk mengembalikan kur'a tersebut harus

    dilakukan sebelum merenanakan penggantian gigi hilang.##

    2.. Kerangka Teori

    /ambar 2.6. erangka teori dari penelitian yang akan dilakukan

    ehilangan /igi osterior yang Tidak