bahan gtsl blok 14 lbm 1

29
Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah Furkasi : daerah anatomik tempat bercabangnya gigi Perforasi : keadaan tertembusnya akar selama perawatan endodontik PENGERTIAN Geligi tiruan yang menggantikan satu atau lebih, tetapi tidak semua gigi serta jaringan sekitarnya dan didukung oleh gigi dan atau jaringan di bawahnya, serta dapat dikeluar-masukkan ke dalam mulut oleh pemakainya, dikenal sebagai Geligi Tiruan Sebagian Lepasan (=removable partial denture). Ilmu gigitiruan sebagian dikenal pula sebagai partial denture prosthetic atau removable partial prosthodontics. Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi pilar. Restorasi prostetik ini sering disebut juga Removable Partial Denture (Applegate, 1960). Kehilangan atau tidak adanya gigi baik sebagian atau seluruhnya akan menimbulkan berbagai gangguan pada orang tersebut. Oleh sebab itu sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan pengganti. • Osborne (1925) gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yg menggantikan sebagian dari pada gigi asli yang hilang dan dapat dilepas sendiri oleh sang pasien dari mulutnya • Applegate (1925) gigi tiruan sebagian adlh suatu alat yg dapat dilepas menggantikan gigi asli yg hilang& memperoleh dukungan utama dr jaringan sadel dng suatu dukungan tambahan dr gigi asli yg masih tertinggal • Mc.Cracken (1973) suatu restorasi prostetic yn menggantikan gg asli yg hilang&bagian lain dr rahang yg tak bergg sebagian,mendapat dukungaan terutama dr jaringan dibawahnya & sebagian dr gg asli yg masih tertinggal dipakai sebagai gg pegangan /abutment • Glossary of prosthodontics (1999) GTS merupakan bag.prostodonsia yg menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dng gigi tiruan&didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi- mukosa yang dipasang&dilepas oleh pasien Menurut Applegate (1959), gigi tiruan sebagian adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan adalah gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai pilar. 1

Upload: istianah-tia

Post on 30-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

prosthodonsia

TRANSCRIPT

Page 1: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

Furkasi : daerah anatomik tempat bercabangnya gigi

Perforasi : keadaan tertembusnya akar selama perawatan endodontik

PENGERTIANGeligi tiruan yang menggantikan satu atau lebih, tetapi tidak semua gigi serta jaringan sekitarnya dan

didukung oleh gigi dan atau jaringan di bawahnya, serta dapat dikeluar-masukkan ke dalam mulut oleh pemakainya, dikenal sebagai Geligi Tiruan Sebagian Lepasan (=removable partial denture). 

Ilmu gigitiruan sebagian dikenal pula sebagai partial denture prosthetic atau removable partial prosthodontics. 

Gigi tiruan sebagian adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama adalah jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan dari gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai gigi pilar. Restorasi prostetik ini sering disebut juga Removable Partial Denture (Applegate, 1960).Kehilangan atau tidak adanya gigi baik sebagian atau seluruhnya akan menimbulkan berbagai gangguan pada orang tersebut. Oleh sebab itu sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan pengganti.

• Osborne (1925)gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yg menggantikan sebagian dari pada gigi asli yang hilang dan dapat dilepas sendiri oleh sang pasien dari mulutnya• Applegate (1925)gigi tiruan sebagian adlh suatu alat yg dapat dilepas menggantikan gigi asli yg hilang& memperoleh dukungan utama dr jaringan sadel dng suatu dukungan tambahan dr gigi asli yg masih tertinggal• Mc.Cracken (1973)suatu restorasi prostetic yn menggantikan gg asli yg hilang&bagian lain dr rahang yg tak bergg sebagian,mendapat dukungaan terutama dr jaringan dibawahnya & sebagian dr gg asli yg masih tertinggal dipakai sebagai gg pegangan /abutment• Glossary of prosthodontics (1999)GTS merupakan bag.prostodonsia yg menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dng gigi tiruan&didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi-mukosa yang dipasang&dilepas oleh pasien

Menurut Applegate (1959), gigi tiruan sebagian adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengembalikan beberapa gigi asli yang hilang dengan dukungan utama jaringan lunak di bawah plat dasar dan dukungan tambahan adalah gigi asli yang masih tertinggal dan terpilih sebagai pilar.

Gigi geligi merupakan bagian tubuh yang penting untuk berfungsi baik untuk pengunyahan maupun untuk bicara. Adanya kerusakan pada gigi geligi dapat mengakibatkan fungsi dari gigi geligi terganggu. Kerusakan gigi geligi bisa bervariasi dari yang paling sederhana sampai kerusakan yang luas, yaitu meliputi seluruh elemen gigi sampai kehilangan sebagian rahang. Gigi tiruan sebagian (GTS) adalah gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi asli yang hilang (tidak seluruh gigi) yang didukung oleh gigi yang masih tinggal, mukosa dan daerah tidak bergigi atau hanya didukung oleh mukosa dan sebagian sadel dapat dipasang atau dilepas oleh pasien.

FUNGSIDengan maksud menghindari akibat-akibat yang tak diinginkan, biasanya dibuat suatu alat tiruan sebagai

pengganti gigi yang sudah hilang. Fungsi geligi tiruan sebagian lepasan adalah memperbaiki fungsi mastikasi, memulihkan fungsi estetik, meningkatkan fungsi fonetik, serta mempertahankan jaringan mulut yang masih ada agar tetap sehat. 

1.Pemulihan fungsi estetikAlasan utama seorang pasien mencari perawatan prosrodintik biasanya karena masalah estetik, baik yang disebabkan hilangnya, berubah bentuk, susunan, warna maupun berjejalnya gigi-geligi. Nampaknya banyak sekali pasien yang dapat menerima kenyataan hilangnya gigi, dalam jumlah besar sekalipun, sepanjang penampilan wajahnya tidak terganggu. 

1

Page 2: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

2.Peningkatan fungsi bicaraAlat bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi suara penderita. Dalam hal ini geligi tiruan dapat meningkatkan dan memulihkan kemampuan bicara, artinya ia mampu kembali mengucapkan kata-kata dan berbicara dengan jelas, terutama bagi lawan bicaranya. 

3.Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahanPola kunyah penderita yang sudah kehilangan sebagian gigi biasanya mengalami perubahan. Jika kehilangan beberapa gigi terjadi pada ke dua rahang, tetapi pada sisi sama, maka pengunyahan akan dilakukan semaksimal mungkin oleh gigi asli pada sisi lainnya. Setelah pasien memakai protesa, ternyata ia merasakan perbaikan. Perbaikan ini terjadi karena sekarang tekanan kunyah dapat disalurkan secara lebih merata keseluruh bagian jaringan pendukung. Dengan demikian gigitiruan ini berhasil mempertahankan atau meningkatkan efisiensi kunyah. 

4.Pelestarian jaringan mulut yang masih tinggalPemakaian geligi tiruan sebagian berperan dalam mencegah atau mengurangi efek yang timbul karena hilangnya gigi. 

5. Pencegahan migrasi gigiMembiarkan ruang bekas gigi begitu saja akan mengakibatkan terjadinya overerupsi gigi antagonis dengan akibat serupa. Bila overerupsi ini sudah demikian hebat sehingga menyentuh tulang alveolar pada rahang lawannya, maka akan terjadi kesulitan untuk pembutan protesa di kemudian hari. 

6. Peningkatan distribusi beban kunyahHilangnya sejumlah besar gigi mengakibatkan bertambah beratnya beban oklusal pada gigi yang masih tertinggal. Keadaan ini akan memperburuk kondisi periodontal, apa lagi bila sebelumnya sudah ada penyakit periodontal. 

Pada pasien edentulous sebagian, kondisi rongga mulut dan gigi geligi sangat bervariasi pada setiap individu. Disatu sisi, prinsip perawatan gigitiruan sebagian lepasan (GTSL) adalah mempertahankan struktur rongga mulut semaksimal mungkin. Disisi lain diperlukan evaluasi yang teliti terhadap gigi geligi yang tinggal untuk mempersiapkan rongga mulut dalam menerima GTSL.

1.Mengembalikan fungsi pengunyahan2.Mengembalikan fungsi estetis3.Mengembalikan fungsi bicara4.Membantu mempertahankan gigi yang masih tertinggal5.Memperbaiki oklusi6.Meningkatkan distribusi beban kunyah7.Mempertahankan jaringan lunak mulut yang masih ada agar tetap sehat.

A.Mengembalikan fungsi estetikEstetik adlh cab.dari filosofi yg berhubungan dng keindahan dlm alam.dasar2dr estetik adlh keindahan,keaslian,keharmonisanKosmetik adlh hny mementingkan keindahan sehingga kadang2berlebihan,tetapi kurang memikirkan keaslian dan keharmonisannyadalam prosthodonsi yg perlu diperhatikanadlh estetik membuat gigi tiruan secara1.Hygiene2.Harmonis dengan gigi asli3.Tidak boleh kelihatan palsuB.Mengembalikan fungsi pengunyahanSecara teori,apabila gigi posterior hilang menyebabkan pengunyahan kurang baik sehingga mengakibatkan pencernaan terganggu dan akhirnya timbul macam2 penyakit pencernaanC.Mengembalikan fungsi bicaraAda 2 golongan huruf yaitu:s1.huruf hidup / vokal: A,I,U,E,O2.huruf mati / kongsonan: B,C,D,F….dllAlat bicara mempunyai 2 sifat:1.sifat statis: gigi palatum2. sifat dinamis: lidah,bibir,tali suara,mandibula

2

Page 3: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

suara berawal dari laring-palatum-dan dibantu gigi gelligi shg terbentuk suara.Ruang resonansi berada dalam rongga mulut dan sinus maksilaris.

AKIBAT KEHILANGAN GIGI Kehilangan elemen gigi baik sebagian atau seluruhnya akan menimbulkan berbagai gangguan pada individu tersebut, oleh sebab itu sebaiknya segera dibuatkan gigi tiruan pengganti. Akibat-akibat yang timbul karena hilangnya gigi dalam waktu yang lama dan tidak dibuatkan gigi tiruan pengganti adalah :

1. Pada gigi asli yang hilang dapat terjadi :1. Penurunan efisiensi kunyah2. Gangguan fungsi bicara3. Penampilan menjadi jelek

1. Drifting dan tilting yaitu bergeraknya gigi tetangga ke daerah yang tak bergigi2. Erupsi gigi antagonis

2. Pada gigi asli yang masih tinggal dapat terjadi :3. Gangguan pada sendi temporomandibular4. Terbentuknya gingiva poket pada gigi yang miring, berlanjut menjadi periodontal poket5. Resesi gingiva karena kurang stimulasi6. Terjadi ketidaksesuaian oklusi dan terbentuk ruang yang memudahkan terjadinya impaksi makanan7. Kebersihan mulut terganggu8. Trauma periodontal akibat gigi miring9. Efek terhadap jaringan lunak di dalam mulut10. Bila gigi yang hilang cukup banyak dapat menyebabkan perubahan sendi rahang11. Pada gigi anterior menyebabkan berkurangnya estetika dan kurang sempurnanya pengucapan huruf12. Pada gigi posterior dapat mengakibatkan terganggunya alat pencernaan karena kerjanya lebih berat

• Migrasi dan rotasiHilangnya kesinambungan lengkung gg dpt menyebabkan pergeseran yaitu miring atau berputarnya gg sehingga tdk kuat menahan beban misalnya beban pengunyahan,hal ini dpt merusak srtuktur periodontal dan gigi mudah karises• Erupsi berlebihPada gigi yg tertinggal akan mengalami erupsi berlebih kearah daerah gigi yg hilang• Penurunan energi kunyahTerutama pada kehilangan gigi posterior• Ganguan pada TMJKehilangan gigi terutama pada posterior dpt menyebabkan berubahnya tomporo mandibul joint• Terganggunya kebersihan mulutPada kehilangan gigi terdapat celah antar gigi sehingga makanan dapat masuk,lama lama menimbulkan plak dan akhirnya karises• Beban berlebih pada jaringan pendukungKehilangan gigi,maka jumlah gigi akan berkurang dan menyebabkan berkurangnya daya tahan terhadap tekanan dan oleh karena itu jaringan pendukung bebannya menjadi bertambah,hal ini menyebabkan kerusakan membran priodontal yang pada akhirnya menyebabkan gigi-gigi tarsebut menjadi goyah• Kelainan berbicaraLabio dental adlh huruf yg diucapkan antara lidah dng gigi dpn atas.apabila kehilangan gigi depan maka huruf F,V,PH tidak dapat terucap dng baik.demikian juga pd huruf linguo-dental• Penampilan buruk• Atrisi/gigi erosi

1.Pada gigi asli yang hilang dapat terjadi penurunan efisiensi kunyah, gangguan fungsi bicara, memperburuk penampilan.2.Pada gigi asli yang masih tertinggal dapat terjadi drifting yaitu bergeraknya gigi tetangga ke daerah yang tak bergigi, erupsi gigi antagonis yang berlebihan.3.Gangguan pada sendi temporomandibular4.Terbentuknya poket gingiva pada gigi miring dan berlanjut menjadi poket periodontal.5.Resesi gingiva akibat kurang stimulasi

3

Page 4: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

6.Beban berlebihan pada jaringan pendukung7.Terjadi ketidaksesuaian oklusi dan terbentuk ruang yang memudahkan terjadinya impaksi makanan8.Kebersihan mulut terganggu9.Trauma periodontal akibat gigi yang miring10.Efek terhadap jaringan lunak di dalam mulut11.Bila gigi yang hilang cukup banyak dapat mengakibatkan perubahan TMJ12.Pada kasus kehilangan gigi anterior dapat menimbulkan rasa malu dan rendah diri karena estetis menjadi berkurang serta kurang sempurnanya pengucapan beberapa huruf.

INDIKASIIndikasi gigi tiruan sebagian lepasan adalah :

1. Hilangnya satu atau  lebih sebagian gigi2. Gigi yang tertinggal dalam keadaan baik dan memenuhi syarat sebagai gigi pegangan3. Keadaan processus alveolaris masih baik4. Kesehatan umum dan kebersihan mulut pasien baik5. Pasien mau dibuatkan gigi tiruan sebagian lepasan

KLASIFIKASIGigi tiruan sebagian lepasan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan pada beberapa hal, yaitu :

1. Berdasarkan saat pemasangannya :1. Protesa immediate, dipasang segera setelah pencabutan2. Protesa konvensional, dibuat setelah gigi lama dicabut

2. Berdasarkan ada tidaknya wing :a. Open face denture, tanpa wing pada bagian bukal atau labial, biasanya untuk anteriorb. Close face denture, pemakaian wing pada bagian bukal, biasanya untuk gigi posterior

3. Berdasarkan bahan yang digunakan1. Gigi tiruan kerangka logam2. Gigi tiruan akrilik3. Kombinasi kerangka logam dan akrilik4. Gigi tiruan dukungan mukosa, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari jaringan

mukosa5. Gigi tiruan dukungan gigi, yaitu gigi tiruan ynag hanya mendapat dukungan dari gigi asli6. Gigi tiruan dukungan mukosa dan gigi, yaitu gigi tiruan yang mendapat dukungan dari mukosa dan

gigi asli7. Klas I, yaitu adanya Bilateral Free End (ujung bebas pada dua sisi), mempunyai daerah tanpa gigi

di belakang gigi yang tertinggal pada kedua sisi rahang8. Klas II, yaitu adanya Unilateral Free End (ujung bebas pada satu sisi), mempunyai daerah tanpa

gigi di belakang gigi yang tertinggal pada satu sisi rahang saja9. Klas III, yaitu bila tidak ada Free End, mempunyai gigi yang tertinggal di bagian belakang kedua

sisi10. Klas IV, yaitu adanya letak sadel pada gigi anterior dan melewati median line

4. Victor L.S. (1975) mengklasifikasikan berdasarkan jaringan pendukungnya:5. Kennedy (1923) mengklasifikasikan berdasarkan letak sadel dan free end :

Bila daerah tak bergigi tambahan oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi, kecuali kelas IV tidak ada modifikasi

6. Miller mengklasifikasikan berdasarkan letak klamer :1. Klas I, yaitu ada dua klamer yang lurus berhadapan dan tegak lurus median line2. Klas II, yaitu ada dua klamer yang letaknya membentuk diagonal3. Klas III, yaitu ada tiga klamer yang membentuk segitiga di tengah prothesa bila dihubungkan

dengan garis.4. Klas IV, yaitu ada empat klamer yang membentuk segi empat di tengah prothesa bila dihubungkan

dengan garis

4

Page 5: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

GTSL dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan beberapa hal, yaitu :1.Berdasarkan jaringan pendukungnya a.GT dukungan mukosa, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari jaringan mukosa. b.GT dukungan gigi, yaitu gigi tiruan yang hanya mendapat dukungan dari gigi asli. c.GT dukungan mukosa dan gigi, yaitu gigi tiruan yang mendapat dukungan dari mukosa dari gigi asli.2.Berdasarkan saat pemasangannya : a.Immediate prothesa, dipasang segera setelah pencabutan b.Conventional prothesa, dibuat setelah gigi lama dicabut3.Berdasarkan ada tidaknya wing a.Open face denture, tanpa wing pada bagian bukal dan labial, biasanya untuk anterior. b.Close face denture, memakai wing pada bagian bukal, biasanya untuk posterior.4.Pembagian gigi tiruan sebagian berdasarkan bahan yang digunakan menurut Soelarko dan Wachijati (1980) adalah : a.Frame dentureFrame denture adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari kerangka logam tuang dan bagian sadel terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan. b.Acrylic dentureAcrylic denture adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang basisnya terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan. c.Vulkanite dentureVulkanite denture adalah gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari karet yang dikeraskan sebagai basis gigi tiruan serta elemen gigi tiruan.

Kennedy (1923) mengklasifikasikan GTSL, berdasarkan letak sadel dan free end:Klas I Adanya ujung bebas pada dua sisi (bilateral free end), mempunyai daerah tanpa gigi di belakang gigi yang tertinggal pada sebuah sisi rahang.Klas II Adanya ujung bebas pada satu sisi (unilateral free end), mempunyai daerah tanpa gigi di belakang gigi yang tertinggal pada satu sisi rahang saja.Klas III Bila tidak ada ujung bebas (free end), mempunyai gigi yang tertinggal di bagian belakang kedua sisi.Klas IV Adanya letak sadel pada gigi anterior dan melewati median line. Bila terdapat daerah tidak bergigi tambahan oleh Kennedy disebut sebagai modifikasi, kecuali klas IV tidak ada modifikasi.

Miller Mengklasifikasikan Berdasarkan Letak CangkolanKlas I Ada dua cangkolan yang lurus berhadapan dan tegak lurus median lineKlas II Ada dua cangkolan yang letaknya diagonalKlas III Ada tiga cangkolan yang membentuk segitiga di tengah prothesa bila dihubungan dengan garis.Klas IV Ada empat cangkolan yang membentuk segi empat di tengah prothesa bila dihubungan dengan garis.

Cummer Mengklasifikasikan berdasarkan letak cangkolanKlas I Diagonal, yang menggunakan 2 buah cangkolan berhadapan diagonalKlas II Diametric, yang menggunakan 2 cangkolan yang berhadapan tegak lurusKlas III Unilateral, cangkolan terletak pada satu sisi rahangKlas IV Multilateral, cangkolan dapat berupa segitiga maupun segiempat

• Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuata.vulcanite denture -dibuat dari vulkanitb.acrylic denture-dibuat dari akrilikc.frame denture-dibuat dari logam

• Dilepas/tidak dapat dilepasa.removable partil denture= GTS Lepasanb.fixed denture/bridge= GTC

• Saat pemasangana.convesional-dipasang setelah gigi hilangb.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut

5

Page 6: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

• Jaringan pendukunga.tooth borne-didukung oleh gigib.mucosa / tissue borne-didukung mukosac.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa

• Letak daerah tak bergigi / sadela.anterior tooth suported caseb.all tooth suported casec.free and supotred case

• Memakai wing bagian bukal/labial atau tidakA.open face:GTS yg dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila 1.keadaan prosessus aleolaris masih baik 2.biasa pada gigi anterior 3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebarB.close face:GTS yg dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila 1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi 2.perbaikan profil

1. KLASIFIKASI DAERAH YANG TIDAK BERGIGI :Maksud utama pembuatan klasifikasi untuk rahang yang sebagian giginya sudah hilang adalah: agar dokter gigi dapat berkomunikasi sejelas mungkin tentang keadaan rongga mulut yang akan dibuatkan gigi tiruanDasar klasifikasi :1.Berdasarkan sadel/daerah yang tidak bergigi, klasifikasi menurut: a. Kennedy b. Swenson c. Austin Lidge d. Applegate Kennedy2.Berdasarkan Retainer, klasifikasi menurut:a. Millerb. Cummer• Sadel :Bagian dari prosessus alveolaris yang telah kehilangan gigi• Tipe sadel :1. Sadel ujung bebas/Free end Sadel2. Sadel tertutup / Bounded sadel

Klasifikasi KennedySyarat:1. Klasifikasi hendaknya dibuat setelah semua pencabutan gigi selesai dilaksanakan atau gigi yang diindikasikan untuk dicabut selesai dicabut2. Bila gigi M3 hilang dan tidak akan diganti, gigi ini tidak termasuk dalam klasifikasi.3. Bila gigi M3 masih ada dan akan digunakan sebagai pengganti, gigi ini dimasukkan klasifikasi4. M2 hilang tidak akan diganti jika antagonisnya sudah hilang.5. Bagian tidak bergigi paling posterior menentukan Klas utama dalam klasifikasi.6 Daerah tidak bergigi lain daripada yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk dalam modifikasi dan disebut sesuai dengan jumlah daerah atau ruangannya.7. Banyaknya modifikasi ditentukan oleh banyaknya ruangan yang tidak bergigi.8. Tidak ada modifikasi pada klasifikasi Kennedy Klas IV.

Klasifikasi Kennedy ada 4 Klas :Kelas IDaerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi rahang / Bilateral Free EndKelas II

6

Page 7: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yg ada, pd 1 sisi rahang/unilateral free end.Kelas IIIDaerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.Kelas IVDaerah yang tidak bergigi terletak dibagian anterior dan melewati garis tengah rahang/median line. Untuk kelas ini tidak ada modifikasi

KLASIFIKASI APPLEGATE – KENNEDYKelas Ia. Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.b. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi.c. Secara klinis dijumpai:1. Derajat resorbsi residual ridge bervariasi.2. Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas gigi tiruan yang akan dipasang.3. Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil.4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat6. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6 10 gigi.7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan perluasan basis distal

Kelas IIDaerah tidak bergigi sama dengan kelas IISecara klinis dijumpai keadaan :1.Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak2.Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.3.Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.4.Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka waktu tertntu karena perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.5.Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan senditemporomandibula.Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan disain bilateral perluasan basis distal.

Kelas IIIKeadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak lagi mampu memberi dukungan kepada gigi tiruan secara keseluruhan.Secara klinis dijumpai keadaan:1. Daerah tidak bergigi sudah panjang.2. Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai3. Tulang pendukung mengalami resorbsi cervikal dan atau disertai goyangnya gigi secara berlebihan.4. Beban oklusal berlebihanIndikasi pelayanan prostodonsi; Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.

• Kelas IV• Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kennedy.• Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan bila:1. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma2. Gigi harus disusun dengan “overjet” besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi pendukung.3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien dengan daya kunyah besar.4.Diperlukan dukungan danretensi tambahan dari gigi penahan5.Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor estetik• Indikasi pelayanan Prosthodontic Klas IV :a) Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuatb) Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau jaringan atau kombinasi.c) Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat GTSL

7

Page 8: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

• Kelas V• Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah• Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas karena gigi caninus yang dicabut karena malposisi atau terjadinya kecelakaan• Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena salah satu alasan berikut ini :1. daerah tak bergigi sangat panjang2. daya kunyah pasien berlebihan3 bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai4 tulang pendukung lemahpenguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak memberikan dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya mempertahankan geligi yang masih tinggal ini• Indikasi pelayanan Prosthodontik kelas V:Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi di bagian anterior.

• Kelas VI• Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya dalam mulut• Biasanya dijumpai keadaan klinis :1. daerah tak bergigi yang pendek2. bentuk atau panjang akar gigitetangga memadai sebagai pendukung penuh3. sisa processus alveolaris memadai4. daya kunyah pasien tidak besar• Indikasi pelayanan prosthodontik kelas VI• a) geligi tiruan cekat• b) geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa sadel)• Pemilihan geligi tiruan lepasan dalam hal ini didasarkan pada:1. usia pasien masih muda2. mencegah ekstrusi gigi antagonis3. pulpa gigi masih lebar4. kesehatan pasien tak memungkinkan dilakukannya preparasi segera5. kendala waktu untuk pembuatan gigi tiruan cekat6. pasien menolak pembuatan geligi tiruan cekat7. keadaan sosial ekonomi pasien tak menunjang

• Selain ke enam kelas tersebut di atas, klasifikasi Aplegate Kennedy mengenai juga modifikasi untuk daerah tak bergigi tambahan.• Bila tambahan ini terletak di anterior, maka disebut kelas…. modifikasi A• Pada penambahan yang terletak di posterior, sebutan menjadi kelas … modifikasi P.• Untuk penambahan ruangan yang lebih dari satu, dimuka huruf petunjuk modifikasi. Diberi tambahan angka arab sesuai jumlahnya.Contoh : Kelas II Modifikasi 2A (atau 1P atau 2A dan 3P dan seterusnya).

KLASIFIKASI SWENSON• Pada dasarnya sama dengan klasifikasi KennedyKelas I : Unilateral free endKelas II : Ujung bebas bilateral/ Bilateral free endKelas III : Bounded sadleKelas IV : Anterior tooth supported

KLASIFIKASI AUSTIN DAN LIDGELebih sederhana karena pengklasifikasiannya berdasarkan wilayah daerah gigi yang hilang.a) Daerah gigi yang hilang anterior Ab) Daerah gigi yang hilang posterior: P• Pada masing masing derah tersebut dibagi 2 lagi, dengan batas median line.

8

Page 9: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

KLASIFIKASI BERDASARKAN LETAK KLAMER• Klasifikasi ini didasarkan pada letak klamer.Kelas I Miller :Menggunakan 2 klamer, dengan letak klamer harus berhadapan dan tegak lurus dengan median lineKelas II Miller• Memakai 2 klamer, diagonal dimana garis fulkrum melewati median line.• Median line dengan lokasi fulkrum tegaklurus.Kelas III Miller• Menggunakan 3 klamer, letak klamer sedemikian rupa sehingga bila ditarik akan berbentuk segitiga yang letaknya kira kira ditengah protesa.Kelas IV Miller Memakai 4 klamer, bila dihubungkan dengan garis membentuk segiempat dan terletak ditengah tengah protesa.

Klasifikasi Cummer1 Kelas Iprotesa dengan 2 retensi (klamer) direct, letaknya diagonal, berorientasi pada frame protesa2 Kelas IIprotesa dengan 2 retensi direct, letak berhadapan, bila dihubungkan membentuk garis tegak lurus pada median line.3 Kelas IIIprotesa dengan 2 atau lebih retensi direct, letak pada 1 sisi/bidang.4 Kelas IVprotesa dengan 3 4 klamer, bila dihubungkan dengan gads membentuk segi empat dan berada di tengah protesa.

Klasifikasi menurut Osborne J & Lammie GA berupa klasifikasi geligi tiruan berdasarkan distribusi beban, sebagai berikut.

1. Geligi tiruan tooth borne, semua pendukung untuk geligi tiruan berasal dari gigi geligi.2. Geligi tiruan mucosa borne, geligi tiruan ini seluruhnya didukung oleh mukosa dan lingir alveolar

dibawahnya.3. Geligi tiruan tooth and mucosa borne, beberapa bagian geligi tiruan didukung oleh gigi sebagian yang

lainnya didukung oleh mukosa (Watt & McGregor, 1992).Rincian Klasifikasi Kennedy adalah sebagai berikut.

Kelas I : daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada ke dua sisi rahang (bilateral).

Kelas II : daerah tak bergigi terletak di bagian posterior dari gigi yang masih ada, tetapi berada hanya pada salah satu sisi rahang saja (unilateral).

Kelas III : daerah tak bergigi terletak di antara gigi-gigi yang masih ada di bagian posterior maupun anteriornya dan unilateral.

Kelas IV : daerah tak bergigi terletak pada bagian anterior dari gigi-gigi yang masih ada dan melewati garis tengah rahang.

Menurut Applegate, daerah tak bergigi dibagi atas enam kelas, yang kemudian dikenal sebagai Klasifikasi Applegate-Kennedy dengan rincian sebagai berikut (Suryatenggara et al., 1991).Kelas I : daerah tak bergigi berupa sadel berujung bebas (free end) pada kedua sisi (Kelas I Kennedy).Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan gigi.

9

Page 10: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

Secara klinis, dijumpai keadaan sebagai berikut:1.  derajat resorpsi residual ridge bervariasi2.  tengang waktu pasien tak bergigi akan mempengaruhi stabilitas geligi tiruan yang akan dipasang3.  jarak antar lengkung rahang bagian posterior sudah biasanya sudah mengecil4.  gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.5.  gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat.6.  jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6 10 gigi7.  ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.Indikasi protesa : protesa lepasan, dua sisi dan dengan perluasan basis ke distal.Kelas II: Daerah tak bergigi sama seperti Kelas II Kennedy.Kelas ini sering tidak diperhatikan pasien.

Secara klinis dijumpai keadaan :1.  Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak.2.  Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.3.  Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.4.  Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka waktu tertntu karena perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.5.  Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan sendi temporomandibula.Indikasi protesa: protesa dengan desain bilateral dan perluasan basis distal.Kelas III: keadaan tak bergigi paradental dengan dua gigi tetangganya tidak lagi mamapu memberikan dukungan pada protesa secara keseluruhan.

Secara klinis, dijumpai keadaan:1.  Daerah tidak bergigi sudah panjang.2.  Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai.3.  Tulang pendukung mengalami resorbsi servikal dan atau disertai goyangnya gigi secara berlebihan.4.  Beban oklusal berlebihan.

10

Page 11: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

Indikasi protesa: protesa sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.Kelas IV: daerah tak bergigi sama dengan Kelas IV Kennedy.

Pada umumnya untuk kelas ini dibuat geligi tiruan sebagian lepasan, jika:1.  Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma.2.  Gigi harus disusun dengan “overjet” besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi pendukung.3.  Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien dengan daya kunyah besar.4.  Diperlukan dukungan danretensi tambahan dari gigi penahan.5.  Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor estetikIndikasi protesa:(a) Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuat.(b) Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau jaringan atau kombinasi.(c) Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat protesa sebagian lepasan.Kelas V: daerah dengan sadel tertutup dan gigi tetangga bagian depan tidak kuat menerima dukungan. Indikasi protesanya berupa protesa lepasan dua sisi.

Kelas VI: daerah dengan sadel tertutup dan kedua gigi tetangganya kuat. Indikasi protesanya berupa protesa cekat atau lepasan, satu sisi dan dukungan dari gigi.

Keuntungan dari pemakaian Gigi tiruan sebagian lepasan adalah :1. Gigi yang diganti tidak terbatas, bila dibandingkan dengan GTC2. Mudah dibersihkan3. Mudah direstorasi

BAGIANGigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah suatu gigi tiruan sebagian lepasan yang terdiri dari akrilik serta elemen gigi tiruan. Bagian-bagian dari gigi tiruan sebagian lepasan akrilik adalah :

1. Retainer, yang terdiri dari :1. Retainer langsung (direct retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan terlepasnya gigi

tiruan secara langsung, berupa lengan retentive2. Retainer tidak langsung (indirect retainer), yaitu bagian dari gigi tiruan yang menahan gigi tiruan

secara tidak langsung, berupa lengan pengimbang, sandaran/rest2. Sandaran atau rest yaitu bagian dari cangkolan yang bersandar pada bidang oklusal atau incisal gigi

pegangan yang memberikan dukungan vertikal terhadap gigi tiruan3. Gigi pengganti, yaitu bagian dari gigi tiruan yang menggantikan gigi asli yang hilang

11

Page 12: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

4. Basis atau landasan, merupakan basis berupa resin yaitu bagian dari gigi tiruan untuk tempat perlekatan elemen gigi dan bagian yang berkontak dengan mukosa mulut.

Dalam menentukan desain dari gigi tiruan sebagian lepasan, perlu diperhatika beberapa faktor, yaitu :1. Retensi

Adalah kemampuan gigi tiruan untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindah protesa ke arah oklusal. Yang dapat memberikan retensi adalah : lengan retentif, klamer, oklusal rest, kontur dan landasan gigi, oklusi, adhesi, tekanan atmosfer, dan surface tension.

2. StabilisasiAdalah perlawanan atau ketahanan terhadap perpindahan gigi tiruan dalam arah horisontal. Dalam hal ini semua bagian cengkeram berfungsi kecuali bagian terminal/ujung lengan retentif. Stabilisasi terlihat bila dalam keadaan berfungsi. Gigi yang mempunyai stabilisasi pasti mempunyai retensi, sedangkan gigi yang mempunyai retensi belum tentu mempunyai stabilisasi.

3. Estetika1. Penempatan klamer harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi bagaimanapun juga2. Gigi tiruan harus pantas dan tampak asli bagi pasien, meliputi warna gigi dan inklinasi/ posisi tiap

gigi3. Kontur gingiva harus sesuai dengan keadaan pasien4. Perlekatan gigi di atas ridge

Gigi Tiruan Sebagian LepasanGigi tiruan sebagian lepasan  atau biasa disingkat GTSL terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:1. BasisAtau plat protesa adalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa mulut di daerah palatum labial, bukal, lingual.Jenis   basis geligi tiruan - Basis dukungan gigi ( Tooth Bourne)Pada basis dukungan gigi, yang semata-mata merupakan span yang dibatasi gigi asli pada kedua sisinya, tekanan oklusal secara langsung disalurkan kepada gigi penyangga melalui kedua sandaran oklusal. Selain fungsi tadi, basis bersama-sama elemen gigi tiruan berfungsi pula mencegah migrasi horisontal gigi tetangga, serta migrasi vertikal gigi antagonis.- Basis dukungan jaringan (Moucose Bourne)Dukungan jaringan ini penting, agar tekanan kunyah dapat disalurkan ke permukaan yang lebih luas, sehingga tekanan persatuan luas menjadi lebih kecilFungsi basis: Untuk meneruskan tekanan kunyah ke mukosa dan tulang alveolar di bawahnya Untuk memberi retensi dari protesa, karena adanya gaya adhesif antara basis dengan mukosa yang dibatasi dengan media air ludah Tempat melekatnya cengkeram Menggantikan jaringan yang hilang serta memberikan dukungan kepada bibir dan pipi (estetik)Jenis  bahan untuk pembuatan basisA.  MetalIndikasi pemakaian basis metal Penderita yang hipersensitif terhadap resin Penderita dengan gaya kunyah abnormal Ruang intermaksiller kecil Desain unilateral Permintaan penderitaB. ResinIndikasi basis resinResin merupakan bahan pilihan untuk basis protesa dengan kelebihan  : Warnanya harmonis dengan jaringan sekitarnya Dapat dilapisi dan dicekatkan kembali dengan mudah Relatif lebih ringan Teknik pembuatan dan pemolesannya mudah Harganya murah

12

Page 13: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

Perbedaan Gigi Tiruan sebagian Lepasan basis akrilik dengan logam dapat dilihat pada table dibawah :Akrilik Logam

Proses pembuatan Mudah SukarKekuatan Kurang KuatPenghantar panas Kurang BaikMenyerap air Dapat Tidak dapatPerubahan warna Dapat Tidak dapatLuas basis Luas/lebar Tidak luasBiaya Murah Mahal 2. SadelAdalah bagian dari gigi tiruan yang menutupi mukosa di atas prosesus alveolaris dan mendukung elemen gigi tiruan.Sadel ada 2 macam yaitu : Bounded saddle jika terletak diantara gigi asli Free end saddle jika terletak  pada bagian posterior dari gigi asli3.  Elemen gigi tiruanAdalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bentuk gigi tiruan dari gigi asli yang hilang.Bahan dasar gigi tiruan dapat bermacam-macam, yaitu : resin akrilik, porselen,logam.Kelebihan dan kekurangan Elemen gigi tiruan resin akrilik: Mudah aus, terutama pada penderita yang mempunyai kekuatan kunyah yang kuat Perlekatannya dengan basis merupakan persenyawaaan kimia, karena bahannya sama Dapat berubah warna Mudah tergores Mudah dibentuk/diperkecil sesuai dengan ruangan Lebih ringan dibanding gigi tiruan yang dari porselen dan logam Dapat diasah dan dipoles Karena sifat mudah aus, baik sekali dipakai untuk prosesus alveolaris yang datarKelebihan dan kekurangan Elemen gigi tiruan porselen: Tidak mudah aus/tergores Perlekatannya dengan basis secara mekanis, sehingga elemen gigi tiruan harus mempunyai retensi untuk pelekatnya terhadap basis bentuk retensi gigi tiruan porselen : undercur, pin, alur Tidak berubah warna Tidak dapat diasah Lebih berat daripada akrilik Tidak baik dipakai untuk prosesus alveoalris yang datar (resorbsi)Kelebihan dan kekurangan Elemen gigi tiruan logam: Biasanya dibuat sendiri sesuai dengan ruang protesa yang ada, terutama untuk gigi posterior yang ruang protesanya sempit Estetis kurang baik Tahan terhadap daya kunyah yang besar/kuat4. CengkeramAtau klammer adalah bagian dari gigi tiruan lepas yang berbentuk bulat/gepeng. Terbuat dari kawat stainless steel/ logam tuang, yang melingkari/memegang gigi penjangkaran.Fungsi cengkeram: Untuk retensi Untuk stabilisasi Untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaranCengkeram kawatBagian-bagian: Lengan, yaitu bagian dari cengkeram kawat yang terletak/melingkari bagian bukal/lingual gigi penjangkaran. Sifat agak lentur, berfungsi untuk retensi dan stabilisasi Jari, yaitu bagian dari lengan yang terletakdi bawah lingkaran terbesar gigi. Sifat lentur/fleksibel dan berfungsi untuk retensi

13

Page 14: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

Bahu, yaitu bagian dari lengan yang terleta di atas lingkaran terbesar dari gigi. Sifat kaku dan berfungsi untuk stabilisasi yaitu menahan gaya-gaya bucco-lingual Badan/body, yaitu cengekaram kawat yang terletak di atas titik kontak gigi di daerah aproksimal. Sifat kaku, dan berfungsi untuk stabilisasi yaitu menaha gaya-gaya antero-posterior Oklusal rest, yaitu bagian dari cengekaram kawat yang terletak di bagian oklusal gigi. Sifat kaku, panjang ±1/3 lebar mesio-distal gigi. Berfungsi untuk meneruskan beban kunyah ke gigi penjangkaran Retensi dalam akrilik, yaitu bagian dari cengkeram kawat yang tertanam dalam basis akrilikSyarat-syarat cengkeram kawat yang melingkari gigi: Harus kontak garis Tidak boleh menekan/harus pasif Ujung jari tidak boleh menyinggung gigi tetangga dan tidak boleh tajam/harus dibulatkan Tidak ada lekukan bekas tang(luka)pada lengan cengkeram Bagian cengkeram yang melalui oklusal gigi tidak boleh mengganggu oklusi/artikulasi Jarak bagian jari ke servikal gigi: cengkeram paradental:1/2-1 mm cengekeram gingival:1 ½-2 mm Bagian retensi dalam akrilik harus dibengkokkanSyarat umum gigi yang dijadikan penjangkaran Gigi vital atau non vital yang telah dilakukan Perawatan Saluran Akar dengan sempurna Bentuk anatomis dan besarnya normal Tidak ada kerusakan/kelainan.Misalnya:tambalan yang besar, karies, hypoplasia, konus Posisi dalam lengkung gigi normalKeadaan akar gigi: Bentuk ukurannya normal Tertanam dalam tulang alveolar dengan perbandingan mahkota akar 2:3 Jaringan periodontal sehat Tidak ada kelainan periapikal Tidak goyang

Menurut Austin dan Lidge (1957), gigi tiruan kerangka akrilik terdiri atas beberapa komponen, yaitu :1.Konektor UtamaMerupakan bagian dari GTSL yang menghubungkan komponen-komponen yang terdapat pada satu sisi rahang dengan sisi yang lain atau bagian yang menghubungkan basis dengan retainer.Fungsi konektor utama adalah menyalurkan daya kunyah yang diterima dari satu sisi kepada sisi yang lain.Syarat konektor utama adalah rigid, tidak mengganggu gerak jaringan, tidak menyebabkan tergeseknya mukosa dan gingiva, tepi konektor utama cukup jauh dari margin gingiva, tepi dibentuk membulat dan tidak tajam supaya tidak menganggu lidah dan pipi.Konektor utama dapat berupa bar atau plate tergantung lokasi, jumlah gigi yang hilang, dan rahang mana yang dibuatkan. Pada rahang atas dapat berupa single palatal bar, U-shaped palatal connector, antero-posterior palatal bar dan palatal palate. Pada rahang bawah dapat berupa lingual bar dan lingual plate.2.Konektor minorKonektor minor merupakan bagian GTSL yang menghubungkan konektor utama dengan bagian lain, misalnya sandaran oklusal. Biasanya diletakkan pada daerah embrasur gigi dan harus berbentuk melancip ke arah gigi penyangganya.Fungsi konektor minor adalah meneruskan tekanan oklusal / beban oklusi ke gigi peganggan, membantu stabilisasi dengan menahan gaya pelepasan, menghubungkan bagian-bagian GTS dengan konektor utama, menyalurkan efek penahan, sandaran dan bagian pengimbangan kepada sandaran serta mentransfer efek retainer/klamer serta komponen gigi lain ke gigi tiruan.3.Sandaran / restMerupakan bagian GTSL yang bersandar pada permukaan gigi penyangga dan dibuat dengan tujuan memberikan dukungan vertikal pada prothesa. Sandaran dapat ditempatkan pada permukaan oklusal gigi posterior (sandaran oklusal) atau pada permukaan lingual gigi anterior (sandaran incisal). Preparasi tempat sandaran ini disebut rest seat.Fungsi sandaran / rest :a.Menyalurkan tekanan oklusal dari gigi tiruan ke gigi peganganb.Menahan lengan cengkeram tetap pada tempatnyac.Mencegahnya lengan cengkeram mekar/terbuka akibat tekanan oklusal.

14

Page 15: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

d.Mencegah ekstrusi gigi pegangane.Mencegah terselipnya sisa makananf.Menyalurkan sebagian gaya lateral ke gigi pegangang.Memperbaiki oklusih.Sebagai retensi tidak langsungi.Dapat sebagai splint dan mencegah kerusakan jaringan periodontal4.Direct RetainerMerupakan bagian dari cangkolan GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara langsung. Direct retainer ini dapat berupa klamer/cengkeram dan presisi yang berkontak langsung dengan permukaan gigi pegangan. Ciri khas cangkolan tuang oklusal adalah lengan-lengannya berasal dari permukaan oklusal gigi dan merupakan cangkolan yang paling sesuai untuk kasus-kasus gigi tiruan dukungan gigi karena konstruksinya sederhana dan efektif.Fungsi direct retainer adalah untuk mencegah terlepasnya gigi tiruan ke arah oklusal. Prinsip desain cangkolan yaitu pemelukan, pengimbangan, retensi, stabilisasi, dukungan, dan pasifitas.Macam-macam cangkolan menurut Ney, yaitu : Akers clasp, Roach clasp, kombinasi Akers-Roach, Back Action clasp, Reverse back Action clasp, Ring clasp, T clasp, I clasp, dan Compound clasp / Embrasure clasp.5.Inderect RetainerInderect Retainer adalah bagian dari GTS yang berguna untuk menahan terlepasnya gigi tiruan secara tidak langsung. Retensi tak langsung diperoleh dengan cara memberikan retensi pada sisi berlawanan dari garis fulkrum tempat gaya tadi bekerja. Retensi itu dapat berupa lingual bar atau lingual plate bar.6.Basis landasanBasis adalah bagian dari gigi tiruan yang merupakan bagian untuk mengganti jaringan alveolaris yang hilang dan tempat melekatnya anasir gigi tiruan.Fungsi basis :a.Sebagai pondasi utama gigi tiruanb.Melanjutkan tekanan oklusal ke jaringan pendukungc.Menunjang kebersihan dan perbaikan estetisd.Memberikan stimulasi jaringan dibawahnya terutama kasus tooth borne.e.Memberikan retensi dan stimulasi.Keuntungan basis gigi tiruan kerangka akrilik: penghantar termis, ketepatan dimensional, kebersihan terjamin, kekuatan maksimal, dengan ketebalan minimal.7.Gigi tiruan penggantiMerupakan bagian GTS yang berfungsi menggantikan gigi asli yang hilang. Yang perlu diperhatikan dalam pemilihan gigi yaitu : ukuran, bentuk, warna, dan bahan.

PROSEDUR KERJA DAN RENCANA PERAWATANA.Kunjungan Pertama1.Anamnesa Indikasi2.Membuat Studi Modela.Alat : Sendok cetak nomor duab.Bahan Cetak : Hyidrokoloid Irreversible (alginat)c.Metode Mencetak : MucostatikPosisi operator : RB : di kanan depan pasienPosisi pasien : RB : pasien duduk tegak dan bidang oklusal sejajar lantai posisi mulut setinggi siku operator.d.Cara mencetakMula-mula dibuat adonan sesuai dengan perbandingan P/W yaitu 3:1, setelah dicapai konsistensi yang tepat dimasukkan ke dalam sendok cetak dengan merata, kemudian dimasukkan ke dalam mulut pasien dan tekan posisi ke atas atau ke bawah sesuai dengan rahang yang dicetak. Di samping itu dilakukan muscle triming agar bahan cetak mencapai lipatan mukosa. Posisi dipertahankan sampai setting, kemudian sendok dikeluarkan dari mulut dan dibersihkan dari saliva. Hasil cetakan diisi dengan stone gips dan di-boxing.

B.Kunjungan Kedua1.Membuat work modela.Alat : sendok cetak fisiologisb.Bahan cetak : hyidrokoloid irreversible (alginat)

15

Page 16: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

c.Metode mencetak : mucocompresid.Cara mencetakRahang Atas :Bahan cetak diaduk, setelah mencapai konsistensi tertentu dimasukkan ke dalam sendok cetak. Posisi operator di samping kanan belakang. Masukkan sendok cetak dan bahan cetak ke dalam mulut, sehingga garis tengah sendok cetak berimpit dengan garis median wajah. Setelah posisinya benar sendok cetak ditekan ke atas. Sebelumnya bibir dan pipi penderita diangkat dengan jari telunjuk kiri, sedang jari manis, tengah dan kelingking turut menekan sendok dari posterior ke anterior. Pasien disuruh mengucapkan huruf U dan dibantu dengan trimming.Rahang Bawah :Bahan cetak diaduk, setelah mencapai konsistensi tertentu dimasukkan ke dalam sendok cetak. Pasien dianjurkan untuk membuang air ludah. Posisi operator di samping kanan depan. Masukkan sendok cetak dan bahan cetak ke dalam mulut, kemudian sendok ditekan ke processus alveolaris. Pasien diinstruksikan untuk menjulur lidah dan mengucapkan huruf U. dilakukan muscle trimming supaya bahan mencapai lipatan mucobuccal. Posisi dipertahankan sampai setting.2.Pembuatan cangkolan yang akan digunakan untuk retensi gigi tiruan dengan melakukan survey model terlebih dahulu pada gigi yang akan dipakai sebagai tempat cangkolan berada nantinya.3.Pembuatan basis gigi tiruan dengan menggunakan malam merah yang dibuat sesuai dengan desain gigi tiruan.4.Proses flasking, wax elimination, packing, processing deflasking, finishing, polishing.

C.Kunjungan Ketiga1.Try – in basis gigi tiruan akrilik dengan cangkolannya.2.Pembuatan gigitan kerja yang digunakan untuk menetapkan hubungan yang tepat dari model RA dan RB sebelum dipasang di artikulator dengan cara : pada basis gigi tiruan yang telah kita buat tadi ditambahkan dua lapis malam merah dimana ukurannya kita sesuaikan dengan lengkung gigi pasien. Malam merah dilunakkan kemudian pasien diminta mengigit malam tersebut.3.Pemasangan model RA dan RB pada artikulator dengan memperhatikan relasi gigitan kerja yang telah kita dapatkan tadi.4.Penyusunan gigi tiruan dimana pada kasus ini akan dipasang gigi posterior maka perlu diperhatikan bentuk dan ukuran gigi yang akan dipasang. Posisi gigi ditentukan oleh kebutuhan untuk mendapatkan oklusi yang memuaskan dengan gigi asli atau gigi tiruan antagonis untuk mendapatkan derajat oklusi yang seimbang. Malam dibentuk sesuai dengan kontur alami prosesus alveolar dan tepi gingiva.5.Proses flasking, wax elimination, packing, processing deflasking, finishing, polishing.

D.Kunjungan KeempatDilakukan insersi yaitu pemasangan GTS lepasan dalam mulut pasien. Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain :1.Part of insertion and part of removementHambatan pada permukaan gigi atau jaringan yang dijumpai pada saat pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan dapat dihilangkan dengan cara pengasahan permukaan gigi tiruan (hanya pada bagian yang perlu saja).2.RetensiYaitu kemampuan GTS untuk melawan gaya pemindah yang cenderung memindahkan gigi tiruan ke arah oklusal. Retensi gigi tiruan ujung bebas di dapat dengan cara :a.Retensi fisiologis, diperoleh dari relasi yang erat antara basis gigi tiruan dengan membarana mukosa di bawahnya.b.Retensi mekanik, diperoleh dari bagian gigi tiruan yang bergesekan dengan struktur anatomi. Retensi mekanik terutama diperoleh dari lengan traumatic yang menempati undercut gigi abutment.3.StabilisasiYaitu perlawanan atau ketahanan GTS terhadap gaya yang menyebabkan perpindahan tempat/gaya horizontal. Stabilisasi terlihat dalam keadaan berfungsi, misal pada saat mastikasi. Pemeriksaan stabilisasi gigi tiruan dengan cara menekan bagian depan dan belakang gigi tiruan secara bergantian. Gigi tiruan tidak boleh menunjukkan pergeseran pada saat tes ini.4.OklusiYaitu pemeriksaan aspek oklusi pada saat posisi sentrik, lateral, dan anteroposterior. caranya dengan memakai kertas artikulasi yang diletakkan di bawah gigi atas dan bawah, kemudian pasien diminta melakukan gerakan

16

Page 17: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

mengunyah. Setelah itu kertas artikulasi pasien diminta melakukan gerakan mengunyah. Setelah itu kertas artikulasi diangkat dan dilakukan pemeriksaan oklusal gigi. Pada keadaan normal terlihat warna yang tersebar secara merata pada permukaan gigi. Bila terlihat warna yang tidak merata pada oklusal gigi maka dilakukan pengurangan pada gigi yang bersangkutan dengan metode selective grinding. Pengecekan oklusi ini dilakukan sampai tidak terjadi traumatik oklusi.Selective grinding yaitu pengrindingan gigi-gigi menurut hukum MUDL (pengurangan bagian mesial gigi RA dan distal RB) dan BULL (pengurangan bagian bukal RA dan lingual RB).

E.Kunjungan KelimaKontrol dilakukan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi. Tindakan yang perlu dilakukan :1.Pemeriksaan subjektifPasien ditanya apa ada keluhan rasa sakit atau rasa mengganjal saat pemakaian gigi tiruan tersebut.2.Pemeriksaan objektifa.Melihat keadaan mulut dan jaringan mulutb.Melihat keadaan GTS lepasan baik pada plat dasar gigi tiruannya maupun pada mukosa di bawahnya.c.Melihat posisi cangkolan.d.Melihat keadaan gigi abutment dan jaringan pendukungnya.e.Memperhatikan oklusi, retensi, dan stabilisasi gigi tiruan.

Tahapan Pembuatan DesainPrinsip pembuatan desain geligi tiruan , baik yang terbuat dari resin akrilik maupun kerangka logam tidaklah terlalu berbeda. Dalam pembuatan desain dikenal empat tahap yaitu (1) tahap I: menentukan kelas dari masing-masing daerah tak bergigi, (2) tahap II: menentukan macam dukungan dari setiap sadel, (3) tahap III: menentukan macam penahan, dan (4) tahap IV: menentukan macam konektor (Gunadi et al., 1995).

Pembuatan Gigi Tiruan1. Penanaman pada artikulator Model kerja rahang atas dan rahang bawah dioklusikan lalu difixir agar oklusinya tidak berubah kemudian dibuat retensi pada permukaan model kerja. Midline dibuat pada model kerja. Bagian artikulator yang akan tertanam gips diolesi vaselin. Model kerja dipasang pada artikulator dimana bidang oklusal dibuat sejajar dengan bidang datar. Gips diaduk dengan perbandingan 100 gr gips : 50 ml air lalu dituang ke permukaan model kerja rahang atas, satukan dengan artikulator. Apabila gips sudah mengeras, hal yang sama dilakukan pada model kerja rahang bawah.2. Pembuatan desain gigi tiruan Transfer desain pada model kerja.3. Penyusunan Elemen Gigi Rahang atas• Gigi premolar 1 rahang atas kanan dan kiri disusun sesuai dengan lengkung gigi posterior yang masih ada.• Gigi molar 2 rahang atas kiri disusun lebih kepalatal, menyesuaikan dengan gigi antagonisnya. Rahang bawah• Untuk penyusunan gigi molar 1 rahang bawah kanan cusp disto lingual berkontak dengan cusp palatal rahang atas.• Untuk penyusunan gigi molar 2 rahang bawah kanan cusp mesiolingual berkontak dengan cusp distopalatal rahang atas dan cusp distolingual,distobucal menyentuh cusp mesio palatal,mesiobuccal.• Untuk penyusunan gigi molar 2 rahang bawah kiri marginal ridge rahang bawah berkontak dengan cusp distopalatal. Setelah penyusunan elemen gigi selesai, cek terlebih dahulu artikulasinya. Apabila artikulasi sudah baik, langsung diserahkan kepada dokter gigi untuk percobaan protesa malam pada pasien.  Guratan-guratan pada permukaan pola malam dihilangkan dengan cara digosok dengan kapas yang sudah dibasahi dengan spiritus kemudian dilakukan pemolesan dengan air sabun.4. Flasking Model kerja dilepaskan dari artikulator. Permukaan dalam cuvet diolesi dengan vaselin agar mudah ketika proses debasis.

17

Page 18: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

Gips diaduk dengan perbandingan 100 gr gips : 50 ml air, tuang ke cuvet bawah sampai setengahnya. Model dimasukkan dengan jarak ujung model ke tepi cuvet atas ± 13 mm dengan teknik pulling the casting. Permukaan gips dibuat landai dan sisa gips ditepi cuvet harus dibersihkan. Setelah gips mengeras, permukaan gips diolesi dengan vaselin kecuali plat malam, elemen gigi akrilik, dan cengkram. Cuvet atas dipasang lalu isi dengan adonan gips sampai penuh sambil diketuk secara perlahan-lahan agar gips dapat masuk ke daerah yang sempit lalu pres dengan pres meja sampai kelebihan gips keluar dan metal to metal kontak Setelah gips mengeras maka siap untuk melakukan proses boiling out.5. Boiling Out Air dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang di behel dimasukkan kedalam panci berisi air mendidih ± 5 menit, kemudian diangkat lalu cuvet dibuka dengan pisau gips kemudian sisa wax disiram dengan air panas sampai bersih tidak ada residu. Setelah proses boiling out selesai, kemudian mendapatkan mould space, serpihan gips dibersihkan dan tepi-tepi yang tajam dirapikan. Ketika masih hangat, model kerja dan permukaan gips diolesi dengan CMS agar dapat meresap.6. Packing Semua alat dan bahan yang dibutuhkan harus disiapkan. Adonan akrilik dibuat dengan menggunakan wet technic yaitu mencampurkan monomer dan polimer ke dalam mixing jar. Adonan akrilik ditutup dan didiamkan agar berpolimerisasi dengan baik. Setelah adonan mencapai dough stage, dibentuk menjadi gulungan kemudian diaplikasikan ke dalam mould space dengan jari tangan lalu plastik cellophane diletakkan di antara cuvet atas dan cuvet bawah, cuvet atas dan cuvet bawah disatukan kemudian dipres. Pres dilakukan secara perlahan-lahan sampai metal to metal kontak agar akrilik dapat mengalir ke semua daerah dan kelebihannya mengalir keluar cuvet. Cuvet dibuka lalu kelebihan akrilik yang menempel dibersihkan kemudian plastik cellophane diletakkan kembali dan lakukan pres kedua. Cuvet dibuka dan apabila sudah tidak ada kelebihan akrilik, akrilik diolesi dengan liquid kemudian dilakukan pres terakhir tanpa plastik cellophane. Proses curing siap untuk dilakukan.7. Curing Air dipanaskan sampai mendidih lalu cuvet yang telah dipasang pada behel dimasukkan selama ± 1 jam 30 menit dari air mendidih. Cuvet diangkat dan didiamkan sampai kembali pada suhu kamar.8. Deflasking Cuvet dibuka. Protesa dipisahkan dari gips dengan menggunakan gergaji kecil atau pisau gips secara hati-hati agar protesa tidak cacat / patah.9. Finishing dan polishing Protesa dibersihkan dari sisa-sisa gips. Bagian yang tajam dirapikan dan dibulatkan dengan menggunakan bur. Protesa diamplas dengan menggunakan amplas kasar dan amplas halus. Poles yang pertama dilakukan dengan menggunakan feltcon dan pumice. Poles yang kedua dilakukan dengan menggunakan sikat hitam dan pumice. Apabila permukaan protesa sudah tidak ada guratan-guratan, dilanjutkan dengan melakukan poles terakhir dengan menggunakan sikat putih dan CaCO3 Protesa dibersihkan dari sisa bahan poles. Protesa dikembalikan ke dokter gigi untuk melakukan insersi.

Didalam bidang kedokteran gigi istilah gigi tiruan/ dental prothetis meliputi• Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture• Gigi tiruan cekat/Fixed denture• Gigi tiruan lengkap/Full denture

18

Page 19: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

EFEK

• Pd pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dapat menimbulkan efek:1.Peningkatan akumulasi plakKurangnya kebersihan pd pemakai GTSL maka plak mudah menempel dan dpt terjadi inflamasi pada jaringan periodontal kemudian terbentuk poket juga resorbsi tulang alveolar berlebihan2.Trauma langsungpada gigi yg digunakan sebagai gigi pendukung / abutment, pembuatan klamer yg terlalu menekan gigi pendukung tersebut dapat merusak email3.Distribusi gaya kunyahGaya fungsional disalurkan oleh GTS ke jaringan yg berkontak&berada dibawahnya.Pada GTS hubungan gigi gaya ini diteruskan ke tulang alveolae melalui ligmen periodontal oleh karna itu disterbusi dapat merata4.Permukaan okusal• adanya kontak oklusi yg prematur mengakibatkan:A.Difungsi otot kunyah&wajah,bila pasien berusaha menghindari kontak dng cara mengubah pola gerak kunyahnyaB.Terjadinya peradangan mukosa&resorbsi tulang bawahnyaC.Kerusakan pada gigi atau jaringan periodontal• Untuk menetralisir efek akibat pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan maka:A.Dokter gigi,harus dapat mendesain gigi tiruan tersebut dengan benar dan tepatB.Tehniker,harus bekerja sesuai intruksi dari perintah dokternyaC.Pasien,harus dapat menjaga pemeliharaan gigi tiruan dengan benar terutama kebersihan

YANG HARUS DIPERHATIKANHal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan GTS adalah :1.Gigi tiruan tersebut harus tahan lama2.Gigi tiruan tersebut harus dapat mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada serta jaringan yang sekitarnya.3.Gigi tiruan tersebut tidak boleh merugikan pasien dalam bentuk apapun4.Gigi tiruan tersebut harus mempunyai konstruksi dan desain yang harmonis.Keberhasilan pembuatan GTS sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.

Pembuatan gigi tiruan sebagian harus memperhatikan beberapa hal, yaitu :1. Harus tahan lama2. Dapat mempertahankan dan melindungi gigi yang masih ada dan jaringan di sekitarnya3. Tidak merugikan pasien4. Mempunyai konstruksi dan desain yang harmonis

Pada akhirnya pembuatan gigi tiruan sebagian sangat tergantung pada peran serta pasien untuk mau dan dapat beradaptasi dalam pemakaiannya.

Faktor- faktor yang juga perlu diperhatikan dalam mendesain GTS :1.RetensiMerupakan kemampuan GTS dalam melawan gaya pemindah yang cenderung melepaskan GTS ke arah oklusal.2.StabilisasiMerupakan kemampuan GTS untuk menahan gaya yang cenderung menggerakkan gigi tiruan dalam arah horizontal. Stabilisasi ini sangat tergantung pada garis retensi yang dibuat pada gigi pegangan, dan dapat berupa aktivitas otot saat berbicara, mastikasi, tertawa, batuk, bersin dan gravitasi untuk rahang atas.3.EstetikaPenempatan cangkolan harus sedemikian rupa sehingga tidak terlihat dalam posisi apapun. Selain itu gigi tiruan harus tampak asli dan pantas untuk tiap pasien. Hal ini meliputi warna gigi, posisi dan inklinasi tiap gigi, gingival contouring harus sesuai dengan keadaan pasien dan perlekatan gigi di atas ridge.Instruksi yang harus disampaikan kepada pasien1.Mengenai cara pemakaian gigi tiruan tersebut, pasien diminta memakai gigi tiruan tersebut terus menerus selama beberapa waktu agar pasien terbiasa.

19

Page 20: bahan GTSL blok 14 lbm 1

Bahan LBM 1 Blok 14 Istianah

2.Kebersihan gigi tiruan dan rongga mulut harus selalu dijaga. Sebelum dipakai sebaiknya gigi tiruan disikat sampai bersih.3.Pada malam hari atau bila tidak digunakan, protesa dilepas dan direndam dalam air dingin yang bersih agar gigi tiruan tersebut tidak berubah ukurannya.4.Jangan dipakai untuk makan makanan yang keras dan lengket.5.Apabila timbul rasa sakit setelah pemasangan pasien harap segera kontrol.6.Kontrol seminggu berikutnya setelah insersi.

DIAGNOSIS BIDANG PROSTODONSIDiagnosis adalah proses yg dilakukan untuk mengenali / mengetahui terdapatnya keadaan yg tidak wajar / alamiah dan meneliti adanya abnormalitas serta menetapkan penyebabnya diterapkan untuk membuat rencana perawatan Tujuan diagnosis :Untuk mengetahui keadaan à1.Untuk dapat mempertahankan gigi-gigi yg ada2.Memelihara jaringan pendukungnya3.Menciptakan estetis yang harmonis dan memuaskan Cara diagnosis : evakuasi thd penderita (diskusi) à anamnesis à data diagnostikANAMNESIS : Yaitu riwayat yg lalu dari suatu penyakit atau kelainan berdasarkan ingatan penderita pd waktu dilakukan wawancara dan pemeriksaan medik/dental Macam anamnesis :1. Ditinjau dari cara penyampaian à ada 2 macam- Auto anamnesis : cerita mengenai keadaan penyakit disampaikan sendiri oleh pasien- Allo anamnesis : cerita yang tidak disampaikan sendiri oleh pasien yg bersangkutan melainkan melalui bantuan orang lain ( pasien bisu, kesulitan bahasa,anak )2. Ditinjau dari segi inisiatif penyampaian cerita :- Anamnesis Pasif : pasien sendiri yang bercerita kepada si pemeriksa- Anamnesis Aktif : pasien perlu dibantu pertanyaan dalam penyampaian ceritanya

DAFTAR PUSTAKAApplegate, 1960, Essentials of Removable Partial Denture Prothesis, 2nd edition, W.B. Saunders Co. PhiladelphiaHaryanto, A.G., 1995, Buku Ajar Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, Jilid II, Cetakan I, Hipokrates, JakartaItjiningsij, 1980, Dental Teknologi, cetakan I, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti, JakartaSoelarko, R.M dan Wachijati, H., 1980, Diktat Prostodonsia Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, BandungSwenson, M.G., dan Terkla, I.G., 1959. Partical Denture, C.V., Mosby Co., St. Louise

Sumber: 1.  Gunadi HA, Suryatenggara F. 1991. Buku Ajar Ilmu Geligi TiruanSebagian Lepasan Jilid I. Jakarta: Hipokrates.2.  Haslinda Z. 2001. Bagaimana Mempersiapkan Gigi Yang Tinggal untuk Menerima Gigitiruan Sebagian Lepasan. Dentika Dental Journal.

20