li lbm 2 blok 16

17
STEP 1 1. Pit titik terdalam yang terdapat di pertemuan beberapa groove yang biasanya terletak di oklusal gigi 2. Preventif resin restoration perawatan pencegahan untuk mencegah terjadinya karies dengan tekhnik etsa asam Alternatif untuk menangani karies yang mempunyai fissure yang dalam 3. Fissure celah yang mendalam dan sempit yang merupakan dasar developmental groove Bentuk anatomi gigi yang memanjang yang terletak di permukaan gigi Step 2 1. Apa saja Macam- macam upaya tindakan preventif dentistry? 2. Apa tujuan dari preventif dentistry? 3. Apa indikasi dan kontraindikasi dari fissure sealant pada pit dan fissure yang dalam ? 4. Bagaimana tekhnik aplikasi fissure sealant pada pit dan fissure ? 5. Mengapa pada gigi Molar lebih cenderung terbentuk fissure yang dalam dan terjadi karies? 6. Apa saja macam-macam bentuk pit dan fissure? 7. Bagaimana perbedaan pit dan fissure dengan karies superfisial? 8. Bagaimana penatalaksanaan kasus di skenario? 9. Apa saja macam-macam fissure sealant? 10. Apa saja langkah-langkah melakukan tindakan preventif dentistry? 11. Apa saja keuntungan dan kerugian dari macam-macam fissure sealant? Step 3 1. Apa saja macam-macam bentuk pit dan fissure? Bentuk U dangkal dan mudah dibersihkan dan tahan karies, terbuka cukup lebar I dalam dan sempit

Upload: rizal-saeful-drajat

Post on 05-Jan-2016

328 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

fkg unissula

TRANSCRIPT

Page 1: LI LBM 2 BLOK  16

STEP 1

1. Pit titik terdalam yang terdapat di pertemuan beberapa groove yang biasanya terletak di oklusal gigi

2. Preventif resin restoration perawatan pencegahan untuk mencegah terjadinya karies dengan tekhnik etsa asamAlternatif untuk menangani karies yang mempunyai fissure yang dalam

3. Fissure celah yang mendalam dan sempit yang merupakan dasar developmental grooveBentuk anatomi gigi yang memanjang yang terletak di permukaan gigi

Step 2

1. Apa saja Macam- macam upaya tindakan preventif dentistry?2. Apa tujuan dari preventif dentistry?3. Apa indikasi dan kontraindikasi dari fissure sealant pada pit dan fissure yang dalam ?4. Bagaimana tekhnik aplikasi fissure sealant pada pit dan fissure ?5. Mengapa pada gigi Molar lebih cenderung terbentuk fissure yang dalam dan terjadi

karies?6. Apa saja macam-macam bentuk pit dan fissure?7. Bagaimana perbedaan pit dan fissure dengan karies superfisial?8. Bagaimana penatalaksanaan kasus di skenario?9. Apa saja macam-macam fissure sealant?10. Apa saja langkah-langkah melakukan tindakan preventif dentistry?11. Apa saja keuntungan dan kerugian dari macam-macam fissure sealant?

Step 31. Apa saja macam-macam bentuk pit dan fissure?

Bentuk U dangkal dan mudah dibersihkan dan tahan karies, terbuka cukup lebarI dalam dan sempitV dangkal dan lebarK dari atas sempit dan melebar kedalam

2. Bagaimana perbedaan pit dan fissure dengan karies superfisial?Pit dan fissure tidak ada kerusakan jaringantidak ada perubahan warnaSaat sondasi nyangkut

KariesPerubahan warna Saat sondasi nyangkut

3. Apa tujuan dari preventif dentistry?- Mencegah karies di pit dan fissure pada gigi permanen pada beban kunyah yang

besar

Page 2: LI LBM 2 BLOK  16

- Mencegah karies dan penyakit dalam mulut- Mengetahui cara menjaaga kesehatan gigi dan mulut- Memperkuat struktur gigi dari akumulasi plak khususnya pit danfissure- Mencegah serangan bakteri- Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat- Mempertahankan fissure sealant

4. Apa saja Macam- macam upaya tindakan preventif dentistry?- DHE pemberian edukasi, contoh cara menyikat gigi yang baik- Pemberian flour flour di letakkan di email yang akan berikatan denegan email

dengan topikal, sistemik yang akan membentuk flourapatit dan menggantikan ion hidroksilTopikal oles dan pasta gigi dan obat kumur yang mengandung flourSistemik pemberian melalui makanan dengan daerah yang air mengandung flour, melalui obat-obatan. Tidak memberikan yang bermakna terhadap email gigi. Penggunaan tablet flour dapat memberikan perubahan yang bermakna

Indikasi Anakk-anak lebih dari 6 tahunAnak-anak dengan kelainan motorikKontraindikasiKavitas yang besarMasyarakat yang kadar flour yang tinggi

- Pit dan fissure sealant melindugi pit dan fissure dari karies

Tahap primer dilakukan sebelum terjadinya karies . ex: DHE, aplikasi flour

Tahap sekunder sudah terjadi demineralisasi. Ex: fissure sealant, penambalan

Tahap tersier pencegahan dari kehilangan fungsi . ex: GT dan implan

5. Apa saja macam-macam fissure sealant?a. Resin

Terdiri dari BISGMA. Diguanakan pada gigi permanen, kekuatan kunyah besar, gigi sudah erupsi

b. SIKTerdiri dari bubuk (fluoro amino silikat) dan cairan(asam poli akrilat) yang larut dalam asam. Gigi sulungPasien kurang kooperatifUntuk gigi yang belum erupsi sempurnaBeban kunyah tidak besar

6. Apa saja keuntungan dan kerugian dari bahan fissure sealant?a. Resin

Keuntungan

Page 3: LI LBM 2 BLOK  16

Memiliki sifat mekanis yang baik Kelarutan sangat rendahWarna dapat disesuaikan dengan kebutuhan perawatanSifat termis sebagai isolator yang baik

Kerugian Jika ada kebocoran saat polimerasisai karies sekunderPemolesan harus halus

b. SIKKeuntunganKerugian

7. Apa indikasi dan kontraindikasi dari fissure sealant pada pit dan fissure?Indikasi Pit dan fissure dg dekalsifikasi minimal, pada gigi sulung/permanen yang lain, tidak ada karies interproksimal, adekuat antara kontaminasi saliva.Pit dan fissure yang dalam pada gigi molar pada kariesBeresiko karies tingkat sedang atau tinggiAplikasikan pada anak erupsi kurang dari 4 tahun

Kontraindikasi : self cleansing yang baik, tanda klinis pada radiografis pada interproksimal yang memerlukan perawatan, banyaknya karies interproksimal dan restorasi,Permukaan gigi yang sudah kariesPit dan fissure normalDalam satu gigi terdapat banyak kariesRestorasi besarAplikasikan pada anak erupsi lebih dari 4 tahun

8. Bagaimana tekhnik aplikasi fissure sealant pada pit dan fissure ?- Pembersihan dari pit dan fissure- Pembilasan dengan air- Isolasi gigi dengan cutton roll- Dikeringkan 20 detik- Dilakukan etsa tergantung jika gel (bentuk gel harus dipertahankan),

cair(diberikan terus-menerus). Disemprot dengan air selama 15 detik dan dikeringkan dengan pengering udara 15 detik

- Dilakukan pembilasan selama 60 detik dengan air- Dikeringkan selama 20-30 detik, keberhasilaan : nampak lebih putih- Diaplikasi dengan bahan sealant- Self curing (campurkan kedua komponen bahan , polimeralisasi 60-90 detik) dan

light curing(penyinaran selama 20-30 detik)

Page 4: LI LBM 2 BLOK  16

SIK

- Pembersihan dari pit dan fissure- Pembilasan dengan air- Isolasi gigi dengan cutton roll- Dikeringkan 20 detik- Diaplikasikan dentin conditioner 10-20 detik menghilangkan plak dan pelikel,

memberikan perlekan yang bagus- Dilakukan pembilasan selama 60 detik- Mengeringkan menggunakan udara- Aplikasikan bahan SIK- Tambahkan bahan varnish- Evaluasi permukan oklusal dengan artikulating paper , warna tersebar merata

Proses polimeralisasi dari Resin?

9. Mengapa pada gigi Molar lebih cenderung terbentuk fissure yang dalam dan terjadi karies?Ada 3 faktor- Host bentuk anatomis yang tidak rata, banyak pit dan fissure yang

menyebabkan makanan terselip- Agent dari mikroorganisme , pit dan fissure merupakan tempat yang baik

dalam pembentukan plak yang akan mengeluarkan asam ??? demineralisasi- Habit kebiasaan dari pasien pada saat menyikat gigi pada bagian anterior

Waktu erupsi yang awal

10. Bagaimana penatalaksanaan kasus di skenario?16 dan 46 diindikasi fissure sealant yang resin karena tekanan oklusi yang besar, erupsi yang sempurna26 dan 36 diindikasi dengan penambalan

11. Apa itu PRR?Prosedur klinik yang di gunakan pada pit dan fissure dan mencegah terjadinya karies pada pit dan fissure dengan etsa asam

12. Apa saja langkah-langkah dari PRR?13. Perbedaan dan persamaan fissure sealant dan PRR

Page 5: LI LBM 2 BLOK  16

LI

1. Bagaimana perbedaan pit dan fissure dengan karies superfisial?

2. Apa saja keuntungan dan kerugian dari bahan fissure sealant? Resin dan SIK?Resin

Keuntungana) memiliki sifat mekanis yang baikb) kelarutan bahan resin sangat rendahc) Sifat termis bahan resin sebagai isolator termis yang baikd) Bahan resin memiliki koefisien termal yang tinggie) Kebanyakan resin bersifat radiopaque

(E.C Combe, 1992: 176-7).f) Resin memiliki karakteristik warna yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan

perawatan.g) Sifat mekanis yang baik sehingga dapat digunakan pada gigi dengan beban

kunyah besar. Kerugian

a) Sering terjadinya pengerutan selama proses polimerisasi yang tinggi menyebabkan kelemahan klinis dan sering menyebabkan kegagalan

b) Kebocoran tepi akibat pengerutan dalam proses polimerisasi dapat menyebabkan karies sekunder

c) Pemolesan bahan harus bagus karena kekasaran pada permukaan komposit dapat dijadikan tempat menempelnya plak (Kenneth J Anusavice, 2004: 247).

d) Pasien kooperatif, karena banyaknya tahapan yang membutuhkan waktu lebih lama.

SIK Keuntungan

a) Kemampuan adhesi melibatkan proses kelasi dari gugus karboksil dari poliasam

dengan kalsium di kristal apatit enamel dan dentin.

b) Semen ini memiliki sifat anti karies karena kemampuannya melepaskan fluor.

Page 6: LI LBM 2 BLOK  16

c) Ikatan fisiko kimiawi antara bahan dan permukaan gigi sangat baik sehingga

mengurangi kebocoran tepi tumpatan (Kenneth J. Anusavice, 2004: 453).

Kerugian

a) Semen ini memiliki sifat kekerasan yang baik, namun jauh inferior dibanding

kekerasan bahan resin

b) Dalam proses pengerasan harus dihindarkan dari saliva karena mudah larut

dalam cairan dan menurunkan kemampuan adhesi

3. Apa indikasi dan kontraindikasi dari fissure sealant pada pit dan fissure? Mengapa Aplikasikan pada anak erupsi kurang dari 4 tahun atau lebih dari 4 tahun

TAMBAHAN Indikasi pit dan fissure sealant

Pada gigi yang berlawanan (kontralateral) sudah direstorasi mencegah penularan karies

Pasien yang tidak mampu memelihara kebersihan mulut Gigi yang baru tumbuh

Kontraindikasi Gigi yang sudah direstorasi Pasien yang tidak kooperatif

Umur erupsi gigi 4 tahun:-

Page 7: LI LBM 2 BLOK  16

4. Bagaimana tekhnik aplikasi fissure sealant pada pit dan fissure ? keberhasilaan : nampak lebih putih

Teknik Aplikasi Fissure Sealant Berbasis Resin

2.8.1 Pembersihan pit dan fisura pada gigi yang akan dilakukan aplikasi fissure sealant menggunakan

brush dan pumis (Gambar 1)

Syarat pumis yang digunakan dalam perawatan gigi:

a. Memiliki kemampuan abrasif ringan

b. Tanpa ada pencampur bahan perasa

c. Tidak mengandung minyak

d. Tidak mengandung Fluor

e. Mampu membersihkan dan menghilangkan debris, plak dan stain

f. Memiliki kemampuan poles yang bagus

2.8.2 Pembilasan dengan air

Syarat air:

a. Air bersih

b. Air tidak mengandung mineral

c. Air tidak mengandung bahan kontaminan

2.8.3 Isolasi gigi

Gunakan cotton roll atau gunakan rubber dam

2.8.4 Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara.

Syarat udara :

a. Udara harus kering

b. Udara tidak membawa air (tidak lembab)

c. Udara tidak mengandung minyak

d. Udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan dihembuskan langsung ke permukaan

gigi.

2.8.4 Lakukan pengetsaan pada permukaan gigi

a. Lama etsa tergantung petunjuk pabrik

Page 8: LI LBM 2 BLOK  16

b. Jika jenis etsa yang digunakan adalah gel, maka etsa bentuk gel tersebut harus

dipertahankan pada permukaan gigi yang dietsa hingga waktu etsa telah cukup.

c. Jika jenis etsa yang digunakan adalah berbentuk cair, maka etsa bentuk cair tersebut harus

terus-menerus diberikan pada permukaan gigi yang dietsa hingga waktu etsa telah cukup.

2.8.5 Pembilasan dengan air selama 60 detik

Syarat air sama dengan point 2.

2.8.6 Pengeringan dengan udara setelah pengetsaan permukaan pit dan fisura

a. Syarat udara sama dengan point 3.

b. Cek keberhasilan pengetsaan dengan mengeringkannya dengan udara, permukaan yang

teretsa akan tampak lebih putih

c. Jika tidak berhasil, ulangi proses etsa

d. Letakkan cotton roll baru, dan keringkan

e. Keringkan dengan udara selama 20-30 detik

2.8.7 Aplikasi bahan sealant

a. Self curing: campurkan kedua bagian komponen bahan, polimerisasi akan terjadi selama 60-

90 detik.

b. Light curing: aplikasi dengan alat pabrikan (semacam syringe), aplikasi penyinaran pada

bahan, polimerisasi akan terjadi dalam 20-30 detik.

2.8.8 Evaluasi permukaan oklusal

a. Cek oklusi dengan articulating paper

b. Penyesuaian dilakukan bila terdapat kontak berlebih (spot grinding)

(Donna Lesser, 2001)

Teknik Aplikasi Fissure Sealant dengan Sealant Semen Ionomer Kaca

2.10.1 Pembersihan pit dan fisura pada gigi yang akan dilakukan aplikasi fissure sealant

menggunakan brush dan pumis (Gambar 1)

Syarat pumis yang digunakan dalam perawatan gigi:

a. Memiliki kemampuan abrasif ringan

b. Tanpa ada pencampur bahan perasa

c. Tidak mengandung minyak

d. Tidak mengandung Fluor

Page 9: LI LBM 2 BLOK  16

e. Mampu membersihkan dan menghilangkan debris, plak dan stain

f. Memiliki kemampuan poles yang bagus

2.10.2 Pembilasan dengan air

Syarat air:

a. Air bersih

b. Air tidak mengandung mineral

c. Air tidak mengandung bahan kontaminan

2.10.3 Isolasi gigi

Gunakan cotton roll atau gunakan rubber dam

2.10.4 Keringkan permukaan gigi selama 20-30 detik dengan udara.

Syarat udara :

a. Udara harus kering

b. Udara tidak membawa air (tidak lembab)

c. Udara tidak mengandung minyak

d. Udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan dihembuskan langsung ke permukaan

gigi.

2.10.5 Aplikasi bahan dentin kondisioner selama 10-20 detik (tergantung instruksi pabrik). Hal ini

akan menghilangkan plak dan pelikel dan mempersiapkan semen beradaptasi dengan baik

dengan permukaan gigi dan memberikan perlekatan yang bagus (Gambar 3).

2.10.6 Pembilasan dengan air selama 60 detik

Syarat air sama dengan point 2.

2.10.7 Pengeringan dengan udara setelah aplikasi dentin kondisioner permukaan pit dan fisura

dilakukan pembilasan

a. Syarat udara sama dengan point 3.

b. Keringkan dengan udara selama 20-30 detik

2.10.8 Aplikasikan bahan SIK pada pit dan fisura (Gambar 4).

2.10.9 Segera aplikasi bahan varnish setelah aplikasi fissure sealant dilakukan (Gambar 5).

2.10.10 Evaluasi permukaan oklusal

Page 10: LI LBM 2 BLOK  16

a. Cek oklusi dengan articulating paper

b. Penyesuaian dilakukan bila terdapat kontak berlebih (spot grinding)

(Departemen Kesehatan North Sidney, 2008)

Etsa Asam

pengetsaan bisa memberikan perlekatan optimal bahan bonding dengan kehilangan minimal

pada permukaan enamel. Asam fosfor (kandungan etsa asam) dengan konsentrasi 35-40% dengan

aplikasi selama 15-20 detik untuk gigi permanen dan gigi sulung akan memberikan perlekatan yang

bagus, dengan kehilangan minimal pada permukaan enamel.

Aplikasi asam fosfor selama satu menit menghilangkan kira-kira 10 milimikron email

permukaan dan etsa permukaan dibawahnya sampai kedalaman 20 milimikron. Etsa menghasilkan

kedalaman 20 milimikron. (R.J Andlaw, 1992: 58).

Etsa asam pada permukaan enamel menghasilkan sejumlah porositas dengan kehilangan

minimal pada permukaan enamel. Dengan adanya porositas ini, maka bahan sealant masuk ke dalam

porositas yang telah dibuat. Dengan demikian terjadi retensi mekanis antara enamel yang dietsa

dengan bahan sealant (M. John hick dalam J.R Pinkham, 1994: 470).

Menurut Carline Paarmann (1991), pemberian etsa asam fosfor selama satu menit dapat

menghilangkan mineral permukaan gigi dengan kedalaman 15-25 milimikron. Dan secara klinis

warna nampak pudar, putih seperti kapur atau seperti warna es. Hasil etsa berupa resin tag yang

berperan penting dalam retensi dan keberhasilan aplikasi sealant.

Resin tag mempunyai sejumlah fungsi. Resin tag menyediakan retensi mekanis bagi bahan

sealant. Bis-GMA adalah bahan material sealant yang tidak larut asam dan menyediakan proteksi

terhadap adanya pembentukan karies selama adanya ikatan resin dan enamel. Ikatan resin dan

enamel merupakan barier terhadap kolonisasi bakteri, menutupi fisura dan menghalangi terjebaknya

sisa makanan ke dalam fisura (M. John Hick dalam J.R Pinkham, 1994: 471-2).

Tahapan penting dalam aplikasi sealant adalah pada saat pengetsaan dilakukan. Bila saliva

dibiarkan kontak dengan bahan etsa, maka proses etsa akan terhambat. Karena adanya kontak

dengan saliva, proses remineralisasi gigi segera terjadi. Bila kontak saliva terjadi, maka etsa ulang

dilakukan selama 20-30 detik. Bahan etsa yang digunakan adalah asam fosfor dengan konsentrasi

35-37% dan dilakukan aplikasi selama 30-60 detik.

Page 11: LI LBM 2 BLOK  16

5. Proses polimeralisasi dari Resin?

Pengerasan Sealant Berbasis Resin

Terdapat dua tipe bis-GMA yaitu:

a) mengalami polimerisasi setelah pencampuran komponen katalis (Secara otomatis)

b) mengalami polimerisasi hanya setelah sumber sinar yang sesuai. (Penyinaran)

(R.J Andlaw, 1992: 58).

Pengerasan Sealant Berbasis Resin secara Otomatis

Proses ini kadang disebut dengan cold curing, chemical curing, atau self curing. Bahan yang

dipasok dalam 2 pasta, satu mengandung inisiator benzoil peroksida dan lainnya mengandung amin

tersier. Bila kedua pasta diaduk, amin bereaksi dengan benzoil peroksida untuk membentuk radikal

bebas dan polimerisasi tambahan dimulai (Kenneth J. Anusavice, 2004: 232).

Pengerasan Sealant Berbasis Resin dengan Sinar

Radikal bebas pemula reaksi polimerisasi terdiri atas foto-inisiator dan activator amin

terdapat dalam satu pasta. Bila tidak terkena sinar, maka kedua komponen tersebut tidak bereaksi.

Pemaparan terhadap sinar dengan panjang gelombang yang tepat (468 nm) merangsang

fotoinisiator berinteraksi dengan amin untuk membentuk radikal bebas yang mengawali polimerisasi

tambahan.

6. Bagaimana penatalaksanaan kasus di skenario?Untuk penatalaksanaan di skenario diatas:a) 16, 46 = Fissure dalam > Fissure sealentb) 26, 36 = Karies media dengan pit fissure dalam > PRR tipe B

7. Apa saja langkah-langkah dari PRR?

Page 12: LI LBM 2 BLOK  16
Page 13: LI LBM 2 BLOK  16
Page 14: LI LBM 2 BLOK  16

8. Perbedaan dan persamaan fissure sealant dan PRRFissure Sealent : Dilakukan pada gigi yang tidak memiliki kariesPRR : Dilakukan pada gigi yang memiliki kedalaman karies.