laporan kasus bedah syraf 4 september 2012 fix siap print
DESCRIPTION
laporan kasus bedah sarafTRANSCRIPT
LAPORAN KASUS BEDAH SARAF
SEORANG PRIA 25 TAHUN DENGAN PENURUNAN KESADARAN POST
TRAUMA KLL
Diajukan guna melengkapi syarat co-muda di bagian Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Disusun oleh:
Fathirina Sientia
Febrina Ernawati
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. M
Umur : 25 tahun
Pekerjaan : Tidak bekerja
Pendidikan : SMA
Alamat : Welong RT 01 RW 08 Tanggulsari Brangsong Kendal
No. CM : C372473
Masuk RS : 27 Agustus 2012
II. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Anamnesis tanggal 4 September 2012
Keluhan utama :
Penurunan kesadaran post KLL rujukan setelah ± 27 jam
Kronologis :
± 2 hari SMRS dr. Kariadi pasien jatuh dari sepeda motor saat
berboncengan dengan seorang temannya. Jatuh dari sepeda motor tersebut
dikarenakan saat akan berbelok sepeda motor pasien dengan kecepatan ± 80
km/jam tertabrak mobil. Saat kejadian menggunakan helm. Akan tetapi
posisi jatuh tidak diketahui. Pasien tidak sadar (± 30 menit) dan tidak
mengalami muntah kemudian oleh warga sekitar pasien di bawa ke
puskesmas. Setelah itu, pasien sadar dan kesulitan bernafas akhirnya dibawa
ke RSUD Kendal sampai disana pasien tidak sadar kembali.
Pasien dirawat di RSUD Kendal ± 1 hari dalam keadaan tidak sadar dengan
diagnosa CKS, GCS E2M5V3 dan telah diberikan pengobatan
berupa :Injeksi cefotoxim, Injeksi Antrain (Natrium metamizol), Injeksi
Ranitidin, Injeksi Piracetam. Karena oleh RSUD Kendal curiga terjadi
perdarahan di dalam otak kemudian pasien dirujuk ke RSUP dr. Kariadi
pada tanggal 27 Agustus 2012 pukul 21.00.
Tanggal 27 Agustus 2012 saat pasien diterima di IGD RSUP dr. Kariadi
kondisi umum pasien tidak sadar, TD 140/90, Nadi 112 dan RR 30.
Kemudian pasien dilakukan pemeriksaan lab darah. Selain itu, pasien
menjalani pemeriksaan radiologi berupa X foto thoraks dan MSCT Scan
kepala. Dari pemeriksaan radiologi tersebut didapatkan hasil pasien
mengalami pneumothorak kanan dan diketahui terjadi perdarahan
intraserebral.
± 1 hari pasien mendapat perawatan di RSUP dr. Kariadi. Dilakukan
pemeriksaan lab darah, pemeriksaan X foto Thoraks kembali. Pasien
menjalani pemasangan WSD untuk menangani pneumothoraks dan
dilakukan operasi craniotomi evakuasi ICH.
± 8 hari selama perawatan di Bangsal A1 Bedah Saraf secara umum telah
mengalami perbaikan. Terjadi peningkatan kesadaran. Tetapi pasien tidak
dapat BAB sejak pertama kali dirawat di RS.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat jatuh dari lantai 3 mengalami cedera kepala (gegar otak) ± 9 tahun
yang lalu.
Riwayat DM (-)
Riwayat penyakit jantung (-)
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat operasi (+)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini.
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien merupakan anak kedua dari 5 bersaudara, belum bekerja, belum
menikah, dibiayai oleh orang tua. Orang tua pasien bekerja sebagai petani.
Kesan : Sosial ekonomi kurang
III. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pada tanggal 4 September 2012
I. Status presens ( 4 september 2012)
Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : Komposmentis
Tanda vital :
Tekanan darah 120/80
Nadi 74x/menit
RR 16x/menit
Suhu 36,2°C (aksiler)
II. Status internus (Tgl 28 Agustus 2012)
JANTUNG
Inspeksi Ictus cordis tak tampak
Palpasi Ictus cordis teraba
Perkusi Kondisi jantung dalam batas normal
Auskultasi BJ I dan II normal, Bising (-), Galop (-)
PARU-PARU
Inspeksi Simetris saat statis dan dinamis
Palpasi Stem fermitus kanan=kiri
Perkusi Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi SD vesikuler
ABDOMEN
Inspeksi bentuk abdomen Datar
Auskultasi Bising usus (+), Normal
Perkusi Timpani
Palpasi Nyeri tekan (-)
III. Status neurologis ( 4 September 2012)
Kesadaran : GCS E4M6V5 15
Kepala : Mesosefal, simetris
Mata : Pupil bulat, isokor Φ 3 mm/3 mm, Refleks
cahaya (+)
Leher : Sikap lurus, kaku kuduk (-)
Nn. Craniales :
Nervi kraniales Kanan KiriN.I (Olfaktorius)Subyektif Dbn DbnDengan bahan Tidak dilakukan Tidak dilakukanN.II (Optikus)Tajam penglihatan 1/60 6/6Lapang penglihatan: Tidak dilakukan Tidak dilakukanMelihat warna Dbn DbnFundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.III (Okulomotorius)Sela mata Tidak dilakukan Tidak dilakukanPergerakan bulbus Bebas BebasStrabismus (-) (-)Nistagmus (-) (-)Eksoptalmus (-) (-)Pupil : Besarnya 3 mm 3 mmBentuknya Bulat Bulat Refleks cahaya (+) (+)Refleks konsensual (+) (+)Refleks konvergensi (+) (+)Melihat kembar (-) (-)N. IV (Throklearis)Pergerakan mata Dbn Dbn(ke bawah- ke dalam)Sikap bulbus Sentral SentralMelihat kembar (-) (-)N. V (Trigeminus)Membuka mulut Dbn DbnMengunyah Dbn DbnMenggigit Dbn DbnRefleks kornea Tidak dilakukan Tidak dilakukanSensibilitas muka Dbn DbnN. VI( Abduscen)Pergerakan mata (ke lateral)
Dbn Dbn
Sikap bulbus Sentral sentralMelihat kembar (-) (-)N.VII ( Fasialis)Memperlihatkan gigi Dbn DbnBersiul Dbn DbnMenutup mata Dbn DbnMengerutkan dahi (+) (+)Perasaan lidah 2/3 bagian depan
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N.VIII (Oktavus)Suara berbisik Dbn DbnGesek jari Dbn DbnTes Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukanTes Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukanTes Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukanN. IX (Glosofaringeus)Perasaan lidah(1/3 bgn belakangSensibilitas faring)
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. X (Vagus)Arkus faring DbnUvula sentral Berbicara DbnMenelan DbnNadi 74 kali/menitOkulo kardiak Tidak dilakukanN. XI (Aksesorius)Mengangkat bahu Dbn DbnMemalingkan kepala Dbn DbnN. XII (Hipoglosus)Posisi lidah DbnPapil atrofi (-)Tremor lidah (-)Artikulasi (konsonan R) Baik
Sensibilitas : Sulit diperiksa
Vegetatif : BAK lancar, Tidak dapat BAB
Motorik Superior Inferior
Gerakan +/+ ↓/↓
Kekuatan 4/4 3/3
Tonus N/N N/N
Trofi E/E E/E
Refleks Fisiologis +/+ ↑/↑↑
Refleks Patologis -/- +/+
Klonus -/- +/+
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. MSCT Scan kepala tanpa kontras ( 27 Agustus 2012)
Klinis
Tampak multipel lesi hiperdens (volume terbanyak= 26,16 cc)
pada lobus frontalis dan parietalis kanan kiri, serta lobus
temporalis kiri yang disertai perifokal edema disekitarnya
Tampak pula lesi hiperdens yang mengisi tentorium cerbelli dan
sulcus corticalis regio cerebellum
Sulcus corticalis dan fisura sylvii tampak menyempit
Tampak lesi hipodens (CT number= 16 HU) pada aspek medial
regio frontoparietal kiri
Ventrikel lateralis kanan kiri tampak menyempit, ventrikel III dan
IV baik
Cysterna perimesencefali baik
Tak tampak midline shifting
Pons baik
Pada bone window tampak diskontinuitas bentuk impresi pada os
frontalis kanan kiri, dan diskontinuitas pada dinding superior
orbital rim kanan kiri, dinding inferior orbital rim kanan, serta
dinding anterior sinus maxillaris kanan kiri.
Tampak kesuraman pada sinus maxillaris, ethmoidalis serta
frontalis kanan kiri
Tampak subgaleal hematom pada regio frontoparietalis kiri serta
temporofrontalis kanan
Kesan :
- Intracerebral Haemorage (Volume terbanyak 26,16 cc) pada lobus
frontalis dan parietalis kanan kiri, serta lobus temporalis kiri yang
disertai perifokal edema disekitarnya.
- Subarachnoid Haemorarhage
- Lesi hipodens pada aspek medial regio frontoparietal kiri
- Fraktur impresi pada os frontalis kanan kiri dan fraktur pada dinding
superior orbital rima kanan kiri dinding inferior orbital rima kanan, serta
dinding anterior sinus maksilaris kanan kiri.
- Hematosinus maksilaris ethmoidalis, serta frontal kanan kiri.
- Subgaleal hematom pada regio frontoparietalis kiri serta temporofrontalis
kanan.
- Tampak tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
2. Pemeriksaan X foto thoraks AP ( 27 Agustus 2012)
Tampak terpasang NGT dengan ujung distal tak tervisualisasi
COR: bentuk dan letak jantung normal
Pulmo: corakan vaskuler paru kiri normal
o Tak tampak bercak pada kedua lapangan paru
Tampak lusensi avaskuler pada apikolaterobasal hemithorax
kanan
Hemidiafragma kanan setinggi kosta 9 posterior
Sinus kostofrenikus kanan kiri lancip
Tampak lusensi linier pada aspek posterolateral kosta 3 kanan
Kesan:
COR tidak membesar
Tak tampak gambaran kontusio pulmonum saat ini
Pneumothoraks kanan
Suspek fraktur pada aspek posterolateral kosta 3 kanan
3. Pemeriksaan Lab darah ( 28 Agustus 2012)
HB 9,39 gr%Hematokrit 26,2 Eritrosit 3,06 juta/mlMCH 30,71 pgMCV 92,25 fLMCHC 33,29 g/dLLeukosit 14,62 ribuTrombosit 146,9 ribu
4. Pemeriksaan X foto thoraks AP dibandingkan dengan foto lama
tanggal 27 Agustus 2012 ( 28 Agustus 2012)
Tampak terpasang chest tube dengan ujung distal mendatar pada
paravertebra kanan setinggi vertebra thoraks 7-8 dengan interupted
line tampak berada di medial dinding dalam kosta.
Konfigurasi jantung relatif sama di bandingkan foto sebelumnya.
Corakan vaskuler paru kiri meningkat
Tak tampak bercak pada lapangan paru kiri
Masih tampak lusensi avaskuler disertai gambaran kolaps paru yang
relatif bertambah disertai pergeseran organ medistinum ke kiri.
Tampak lusensi linear yang mengikuti kontur batas kanan jantung
curiga pneumomediastinum
Hemidiafragma kanan setinggi kosta 11 posterior
Sinus kostofrenikus kanan terpotong, kiri lancip
Tampak lusensi kecil, ada softissue hemithoraks kanan emfisema
subcutis minimal
Masih tampak fraktur pada aspek posterolateral costa 3 kanan.
Kesan :
Pneumothoraks kanan bertambah
Lusensi linear yang mengikuti kontur batas kanan jantung
→curiga pneumomediastinum
Paru kanan belum mengembang
Lusensi kecil pada softtissue hemithoraks kanan →emfisema
subcutis minimal
5. Pemeriksaan X foto thoraks ( 1 september 2012 dibandingkan dengan
foto thoraks pada tanggal 28 Agustus 2012)
Masih tampak terpasang chest tube dengan ujung distal pada
paravertebrae kanan setinggi V Th 7
Konfigurasi jantung relatif sama
Corakan vaskuler tak meningkat
Tak tampak bercak pada kedua lapangan paru
Sudah tak tampak gambaran lusensi avaskuler pada hemithoraks
kanan
V. RINGKASAN
Subjektif
Pria 25 tahun ± 2 hari SMRS jatuh dari sepeda motor dengan kecepatan ± 80
km/jam, helm (+), tidak sadar, dilarikan ke RSUD Kendal selama 1 hari,
dirujuk ke RSUP dr. Kariadi curiga perdarahan intraserebral.
Tanggal 27 Agustus 2012 saat pasien diterima di RSUP dr. Kariadi
pemeriksaan X foto thoraks didapati pasien mengalami pneumothorak kanan
dan MSCT kepala non kontras diketahui terjadi perdarahan intraserebral.
± 1 hari pasien mendapat perawatan di RSUP dr. Kariadi pasien menjalani
pemasangan WSD untuk penanganan pneumothoraks dan dilakukan operasi
craniotomi evakuasi ICH.
± 8 hari selama perawatan di Bangsal A1/III Bedah Saraf secara umum telah
mengalami perbaikan. Terjadi peningkatan kesadaran. Tetapi pasien tidak
dapat BAB sejak pertama kali dirawat di RS.
Objektif
GCS : E4M6V5 15
Tanda vital : Tekanan darah 120/80, nadi 74x/menit, RR 16x/menit,
Suhu 36,2°C (aksiler)
Kepala : mesosefal, simetris
Mata : pupil bulat, isokor Φ 3 mm/3 mm, refleks cahaya (+)
Leher : Sikap lurus, kaku kuduk (-)
Nn. Craniales : Dalam batas normal
Motorik Superior InferiorGerakan +/+ ↓/↓Kekuatan 4/4 3/3Tonus N/N N/NTrofi E/E E/ERefleks Fisiologis
+/+ ↑/↑↑
Refleks Patologis
-/- +/+
Klonus -/- +/+