referat siap print

21
1 BAB I PENDAHULUAN Labirintitis adalah sebuah inflamasi pada labirin yang terletak pada telinga sebelah dalam 1,4,11 . Salah satu fungsi dari telinga dalam adalah untuk mengatur keseimbangan. Bila fungsi ini terganggu secara klinis, akan terjadi gangguan keseimbangan dan pendengaran yang menghilang secara tiba - tiba dan dapat mengenai satu telinga atau keduanya. Etiologi labirintitis kebanyakan disebabkan oleh bakteri atau virus 4,11 . Labirintitis yang disebabkan oleh proses autoimmune menyebabkan proses iskemia pada pembuluh darah yang bisa mengakibatkan disfungsi yang menyerupai labirintitis akut 11 . Labirinitis bakteri sering disebabkan oleh komplikasi intratemporal dari radang telinga tengah 1,4 . Penderita Otitis Media Kronik yang kemudian tiba- tiba mendapat serangan vertigo, muntah dan kehilangan pendengaran harus waspada terhadap timbulnya labirintitis supuratif. Bakteri masuk kedalam labirin melalui kanalikuli di dalam tulang, hematogen atau limfogen. Paling sering melalui destruksi tulang oleh kolesteatom dan merusak labirin vestibuler. Bila mengenai seluruh labirin disebut labirintitis umum dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf  berat. Jika infeksinya terbatas akan menimbulkan labirintitis lokal dengan gejala vertigo yang ringan 1 . Kalsifikasi labirintitis terdiri dari labirintitis sirkumkripta, labirintitis difusa yang terdiri dari serosa dan purulen dan labirin titis laten 2 . Labirintitis virus biasanya mengenai usia 30-60 tahun da n ini jarang diamati pada anak- anak 11 . Meningogenic suppurative labirintitis biasanya mengenai a nak-anak yang berusia lebih dari 2 tahun 11 . Otogenic suppurative labirintitis dapat diamati pada o rang-orang dari segala usia 11 . Serouse labirintitis lebih umum dalam anak ke lompok usia, di mana sebagian besar kedua kasus akut dan kronis otitis media diamati 11 . Data epidemiologi labirintitis masih kurang, namun dari beberapa referensi didapatkan  penyebab terbanyak adalah virus. Prevalensi orang dengan pendengaran yang hilang secara tiba- tiba diperkirakan 1 kasus di 10.000 orang. Satu studi yang melaporkan bahwa 37 pasien 240 menyajikan dengan vertigo p osisi ona l disebabkan oleh labirintitis virus 11 . 

Upload: kade-chintya-pramita-sari

Post on 06-Apr-2018

244 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 1/21

1

BAB I

PENDAHULUAN

Labirintitis adalah sebuah inflamasi pada labirin yang terletak pada telinga sebelah

dalam1,4,11

. Salah satu fungsi dari telinga dalam adalah untuk mengatur keseimbangan. Bila

fungsi ini terganggu secara klinis, akan terjadi gangguan keseimbangan dan pendengaran yang

menghilang secara tiba - tiba dan dapat mengenai satu telinga atau keduanya. Etiologi labirintitis

kebanyakan disebabkan oleh bakteri atau virus4,11

. Labirintitis yang disebabkan oleh proses

autoimmune menyebabkan proses iskemia pada pembuluh darah yang bisa mengakibatkan

disfungsi yang menyerupai labirintitis akut11

.

Labirinitis bakteri sering disebabkan oleh komplikasi intratemporal dari radang telinga

tengah 1,4. Penderita Otitis Media Kronik yang kemudian tiba- tiba mendapat serangan vertigo,

muntah dan kehilangan pendengaran harus waspada terhadap timbulnya labirintitis supuratif.

Bakteri masuk kedalam labirin melalui kanalikuli di dalam tulang, hematogen atau limfogen.

Paling sering melalui destruksi tulang oleh kolesteatom dan merusak labirin vestibuler. Bila

mengenai seluruh labirin disebut labirintitis umum dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf 

  berat. Jika infeksinya terbatas akan menimbulkan labirintitis lokal dengan gejala vertigo yang

ringan1.

Kalsifikasi labirintitis terdiri dari labirintitis sirkumkripta, labirintitis difusa yang terdiri

dari serosa dan purulen dan labirintitis laten 2.

Labirintitis virus biasanya mengenai usia 30-60 tahun dan ini jarang diamati pada anak-

anak 11. Meningogenic suppurative labirintitis biasanya mengenai anak-anak yang berusia lebih

dari 2 tahun11

. Otogenic suppurative labirintitis dapat diamati pada orang-orang dari segala

usia11

. Serouse labirintitis lebih umum dalam anak kelompok usia, di mana sebagian besar kedua

kasus akut dan kronis otitis media diamati11

.

Data epidemiologi labirintitis masih kurang, namun dari beberapa referensi didapatkan

 penyebab terbanyak adalah virus. Prevalensi orang dengan pendengaran yang hilang secara tiba-

tiba diperkirakan 1 kasus di 10.000 orang. Satu studi yang melaporkan bahwa 37 pasien 240

menyajikan dengan vertigo posisional disebabkan oleh labirintitis virus 11. 

Page 2: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 2/21

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI TELINGA DALAM

Telinga dalam terdiri dari organ kesimbangan dan organ pendengaran. Telinga dalam

terletak di pars petrosus os temporalis dan disebut labirin karena bentuknya yang kompleks.

Telinga dalam pada waktu lahir bentuknya sudah sempurna dan hanya mengalami pembesaran

seiring dengan pertumbuhan tulang temporal. Telinga dalam terdiri dari dua bagian yaitu labirin

tulang dan labirin membranosa. Labirin tulang merupakan susunan ruangan yang terdapat dalam

 pars petrosa os temporalis ( ruang perilimfatik) dan merupakan salah satu tulang terkeras. Labirin

tulang terdiri dari vestibulum, kanalis semisirkularis dan kohlea 13,14.

Vestibulum merupakan bagian yang membesar dari labirin tulang dengan ukuran panjang

5 mm, tinggi 5 mm dan dalam 3 mm. Dinding medial menghadap ke meatus akustikus internus

dan ditembus oleh saraf. Pada dinding medial terdapat dua cekungan yaitu spherical recess untuk 

sakulus dan eliptical recess untuk utrikulus. Di bawah eliptical recess terdapat lubang kecil

akuaduktus vestibularis yang menyalurkan duktus endolimfatikus ke fossa kranii posterior diluar 

duramater 13,14

.

Di belakang spherical recess terdapat alur yang disebut vestibular crest. Pada ujung bawah alur ini terpisah untuk mencakup recessus kohlearis yang membawa serabut saraf kohlea

kebasis kohlea. Serabut saraf untuk utrikulus, kanalis semisirkularis superior dan lateral

menembus dinding tulang pada daerah yang berhubungan dengan N. Vestibularis pada fundus

meatus akustikus internus. Di dinding posterior vestibulum mengandung 5 lubang ke kanalis

semisirkularis dan dinding anterior ada lubang berbentuk elips ke skala vestibuli kohlea 13,14.

Page 3: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 3/21

Page 4: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 4/21

membentuk crus communis yang masuk vestibulum pada dinding posterior bagian tengah. Ujung

kanalis lateralis yang tidak memiliki ampulla masuk vestibulum sedikit dibawah cruss communis

(Ballenger, 1996)13,14

.

Kanalis lateralis kedua telinga terletak pada bidang yang hampir sama yaitu bidang

miring ke bawah dan belakang dengan sudut 30 derajat terhadap bidang horizontal bila orang

  berdiri. Kanalis lainnya letaknya tegak lurus terhadap kanal ini sehingga kanalis superior sisi

telinga kiri letaknya hampir sejajar dengan posterior telinga kanan demikian pula dengan kanalis

 posterior telinga kiri sejajar dengan kanalis superior teling kanan (Mills JH, 1998)13,14

.

Koklea membentuk tabung ulir yang dilindungi oleh tulang dengan panjang sekitar 35

mm dan terbagi atas skala vestibuli, skala media dan skala timpani. Skala timpani dan skala

vestibuli berisi cairan perilimfa dengan konsentrasi K +

4 mEq/l dan Na+

139 mEq/l. Skala media

 berada dibagian tengah, dibatasi oleh membran reissner, membran basilaris, lamina spiralis dan

dinding lateral, berisi cairan endolimfa dengan konsentrasi K +

144 mEq/l dan Na+

13 mEq/l.

Skala media mempunyai potensial positif (+ 80 mv) pada saat istirahat dan berkurang secara

 perlahan dari basal ke apeks (Ballenger JJ, 1996) 13,14.

Gambar 2.4 Kokhlea membranosa (duktus kokhlearis atau skala media)

Page 5: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 5/21

Gambar 2.5 Kohklea (Dhingra PL., 2007)

Organ corti terletak di membran basilaris yang lebarnya 0.12 mm di bagian basal dan

melebar sampai 0.5 mm di bagian apeks, berbentuk seperti spiral. Beberapa komponen penting

  pada organ corti adalah sel rambut dalam, sel rambut luar, sel penunjang Deiters, Hensen¶s,

Claudiu¶s, membran tektoria dan lamina retikularis (Santi PA, 1993; Wright A, 1997; Mills JH et

al, 1998)14

.

Sel-sel rambut tersusun dalam 4 baris, yang terdiri dari 3 baris sel rambut luar yang

terletak lateral terhadap terowongan yang terbentuk oleh pilar-pilar Corti, dan sebaris sel rambut

dalam yang terletak di medial terhadap terowongan. Sel rambut dalam yang berjumlah sekitar 

3500 dan sel rambut luar dengan jumlah 12000 berperan dalam merubah hantaran bunyi dalam bentuk energi mekanik menjadi energi listrik (Ballenger JJ, 1996)

14.

Gambar 2.6 Organ Corti (Dhingra PL., 2007)

Page 6: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 6/21

Hensen¶s, Claudiu¶s, membran tektoria dan lamina retikularis (Santi PA, 1993; Wright A,

1997; Mills JH et al, 1998)14

.

2.1.1 Vaskularisasi telinga dalam

Vaskularisasi telinga dalam berasal dari A. Labirintin cabang A. Cerebelaris

anteroinferior atau cabang dari A. Basilaris atau A. Verteberalis. Arteri ini masuk ke meatus

akustikus internus dan terpisah menjadi A. Vestibularis anterior dan A. Kohlearis communis

yang bercabang pula menjadi A. Kohlearis dan A. Vestibulokohlearis. A. Vestibularis anterior 

memperdarahi N. Vestibularis, urtikulus dan sebagian duktus semisirkularis.

A.Vestibulokohlearis sampai di mediolus daerah putaran basal kohlea terpisah menjadi cabang

terminal vestibularis dan cabang kohlear. Cabang vestibular memperdarahi sakulus, sebagian

  besar kanalis semisirkularis dan ujung basal kohlea. Cabang kohlear memperdarahi ganglion

spiralis, lamina spiralis ossea, limbus dan ligamen spiralis. A. Kohlearis berjalan mengitari N.

Akustikus di kanalis akustikus internus dan didalam kohlea mengitari modiolus (Santi PA, 1993;

Lee K.J, 1995)14

.

Vena dialirkan ke V.Labirintin yang diteruskan ke sinus petrosus inferior atau sinus

sigmoideus. Vena-vena kecil melewati akuaduktus vestibularis dan kohlearis ke sinus petrosus

superior dan inferior (Santi PA, 1993 ; Lee K.J, 1995) 14.

2.1.2 Persarafan telinga dalam

  N.Vestibulokohlearis (N.akustikus) yang dibentuk oleh bagian kohlear dan vestibular,

didalam meatus akustikus internus bersatu pada sisi lateral akar N.Fasialis dan masuk batang

otak antara pons dan medula. Sel-sel sensoris vestibularis dipersarafi oleh N.Kohlearis dengan

ganglion vestibularis (scarpa) terletak didasar dari meatus akustikus internus.

Sel-sel sensoris pendengaran dipersarafi N.Kohlearis dengan ganglion spiralis corti terletak di

modiolus (Santi PA,1993; Wright A, 1997; Mills JH et al,1998)14

.

FISIOLOGI ALAT KESEIMBANGAN

Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya

tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan proprioseptif.

Page 7: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 7/21

Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP, sehingga

menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu .

Labirin terdiri dari labirin stasis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan pelebaran

labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. Pada tiap pelebarannya terdapat

macula utrikulus yang didalamnya terdapat sel-sel reseptor keseimbangan. Labirin kinetic terdiridari tiga kanalis semisirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan

dengan utrikulus, disebut ampula. Di dalamnya terdapat kista ampularis yang terdiri dari sel-sel

reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula.

Gerakan dan perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan

endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan silia menyebabkan

  permeabilitas membran sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk kedalam sel yang

menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang penglepasan neurotransmitter 

eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat

keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong kearah yang berlawanan, maka terjadi

hiperpolarisasi.

Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi makanik akibat

rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis semisirkularis menjadi energy

 biolistrik, sehingga dapat memberi informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan

linier atau percepatan sudut. Dengan demikian dapat memberi informasi mengenai semua gerak 

tubuh yang sedang berlangsung.

Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain, sehingga kelainannya

dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. Gejala yang timbul dapat berupa

vertigo, rasa mual dan muntah. Pada jantung berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit

reaksinya berkeringat dingin 3.

A. DEFINISI

Labirintitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin). Keadaan ini dapat ditemukan

sebagai bagian dari suatu proses tunggal pada labirin. Labirintitis dapat disebabkan oleh bakteri

atau virus1,2,4,11

.

Page 8: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 8/21

Labirintitis bakteri (supuratif) mungkin terjadi sebagai perluasan infeksi dari rongga

telinga tengah melalui fistula tulang labirin oleh kolesteatom atau melalui foromen rotundum dan

foramen ovale tetapi dapat juga timbul sebagai perluasan infeksi dari meningitis bakteri melalui

cairasn yang menghubungkan ruangan subaraknoid dengan ruang perilimfe di koklea, melalui

daerah kribosa pada dasar modiolus koklea11

.

Labirintitis Viral adalah infeksi labirin yang disebabkan oleh berbagai macam virus,

  penyakit ini dikarakteristikan dengan adanya berbagai penyakit yang disebabkan virus dengan

gejala klinik yang berbeda seperti infeksi mumps, virus influenza11

.

B. KLASIFIKASI

Labirintitis secara klinis terdiri dari 2 subtipe, yaitu :

1. Labirintitis Lokalisata ( labirintitis sirkumkripta, labirintitis serosa) merupakan komplikasi

otitis media dan muncul ketika mediator toksik dari otitis media mencapai labirin bagian

membran tanpa adanya bakteri pada telinga dalam11

.

Gejala yang timbul pada labirintitis lokalisata merupakan hasil dari ganguan fungsi

vestibular dan ganguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat ringan

hingga menengah secara tiba- tiba, sebagian besar kasus membaik sejalan dengan waktu,

kerusakan terjadi bersifat reversible11

,2. 

2. Labirintitis Difusa ( labirintitis purulenta, labirintitis supuratif) merupakan suatu keadaan

infeksi pada labirin yang lebih berat dan melibatkan akses langsung mikroorganisme ke

labirin tulang dan membran11.

Pada labirintitis difusa ( supuratif) gejala mirip dengan labirintitis lokalisata namun

  perjalanan penyakit labirintitis difusa lebih cepat dan berlangsung hebat, ganguan vestibular,

vertigo yang hebat, mual, muntah dengan disertai nistagmus, gangguan pendengaran menetap

tipe sensorineural, tidak ada demam dan sakit pada telinga11,2

.

Page 9: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 9/21

C. PATOFISIOLOGI ALAT VESTIBULER 

Rangsangan normal akan selalu menimbulkan gangguan vertigo, misalnya pada tes

kalori. Rangsangan abnormal dapat pula menimbulkan gangguan vertigo bila terjadi kerusakan

 pada sistem vestibulernya, misalnya orang dengan paresis kanal akan merasa terganggu bila naik 

 perahu. Rangsanga normal dapat pula menimbulkan vertigo pada orang normal, bila situasinya berubah, misalnya dalam ruang tanpa bobot.

Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2 dalam darah, oleh

karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak 

akan timbul bila hanya pada perubahan konsentrasi O2 saja, tetapi harus ada faktor lain yang

menyertainya, misalnya sklerosis pada salah satu dari arteri auditiva interna, atau salah satu arteri

tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi O2, hanya satu sisi saja yang

mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan elektro potensial antara vestibuler 

kanan dan kiri. Akibatnya akan terjadi serangan vertigo.

Perubahan konsentrasi O2 dapat terjadi, misalnya pada hipertensi, spondiloartrosis

servikal. Pada kelaianan vasomotor, mekanisme terjadinya vertigo disebabkan oleh karena

terjadi perbedaan perilaku antara arteri auditiva interna kanan dan kiri, sehingga menimbulkan

 perbedaan potensial antara vestibuler kanan dan kiri3.

Page 10: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 10/21

10

Bagan 1.1 Patofisiologi labirintitis (wordpress.com/2009/10/12/kasus)

Page 11: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 11/21

11

D. MANIFESTASI KLINIS

Vertigo ( perubahan posisi )

Penurunan fungsi pendengaran secara tiba- tiba tipe koklear ( unilateral atau bilateral,

ringan sampai berat, reversible )

Gangguan Keseimbangan Nistagmus spontan

Tinitus

Otorrhea

Mual, Muntah

Demam

Flu like sindrome11

 

Gejala klinis mula-mula hanya terdapat gangguan keseimbangan dan tuli saraf ringan.

Pada keadaan yang lebih lanjut terdapat vertigo yang berat yang disertai nausea, dan muntah, dan

terdapat nistagmus horizontal19

  No sponteous nystagmus Sponteous nystagmus

Posture and balance control negative Posture and balance control positive

  Nausea vomiting Sweating, tachycardia  Nausea, vomiting, sweating,

anxiety

GI disorder Chest pain Anxiety ÄHarmonic´vestibular sy

ÄDysharmonic´vestibular sy

Internal

medicine

Angina, MI Loss of hearing,

tinnitus

 Numbness,

double vision,

dysarthria

Cardiology Psychiatry Vestibular neuronitis,

Meniére disease

Brainstem infarct

Otology Neurology

Tabel 1.1 Pembagian vertigo (http://aurelthedoctor.blogspot.com/)

E. ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI

Disebabkan oleh Virus11

 

Page 12: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 12/21

12 

o Cytomegalovirus

o Mumps virus

o Varicella-zoster virus

o Rubeola virus

o Influenza virus

o Parainfluenza virus

o Rubella virus

o Haemophilus influenzae

o Herpes simplex virus 1 ( HSV 1)

o Adenovirus

o Coxsackievirus

o Respiratory syncytial virus

Disebabkan oleh bakteri11

 

o S pneumoniae

o Moraxella catarrhalis

o N meningitidis

o Streptococcus species

o Staphylococcus species

o Proteus species

o Bacteroides species

o Escherichia coli

o Mycobacterium tuberculosis

Faktor predisposisi4,11,15

 

- Usia 40- 50 tahun

- Infeksi Saluran Pernafasan Atas mendahului onset gejala cochleovestibular di hingga 50% dari

kasus

- Allergies (allergic rhinitis) 

- Komplikasi Temporal dan Infeksi Telinga Tengah ( OMA dan OMSK )

- Benign positional vertigo

- Obat-obatan tertentu

Page 13: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 13/21

13 

sejumlah obat-obatan yang diketahui menyebabkan peradangan apabila digunakan dalam

  jangka panjang atau penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan labirintritis (atau

orang-orang yang sensitif, mudah alergi ), obat-obatan seperti: Aspirin, (loop diuretic) Lasix,

Phenytoin (anti-epileptic) serta beberapa inhibitor ACE dan beta blockers (digunakan untuk 

mengelola penyakit jantung) 

- Gaya hidup (Asupan alkohol berlebihan) - alkoholik adalah faktor risiko untuk 

mengembangkan labirintritis, sehingga disarankan untuk membatasi asupan alkohol untuk 

mengurangi risiko berkembangnya penyakit ini

F. PROSEDUR DIAGNOSTIK 

Gambaran Klinis

1. Anamnesis6,7,8,9

 

  Perjelas apa yang pasien maksud dengan vertigo, apakah berpengaruh terhadap

 perubahan posisi secara cepat, onset, apakah sering timbul, berapa lama apabila

keluhan vertigo muncul (durasi), aktivitas atau saat tertentu yang membuat

keluhan muncul, tingkat keparahan sehingga kegiatan sehari- hari terganggu.

  Terkait dengan gejala diatas ( tinnitus , gangguan pendengaran tiba- tiba ( tuli

sensori neural), sakit kepala , penglihatan ganda , mati rasa , kesulitan menelan )

  Gejala penyerta : mual, muntah, demam nyeri pada telinga

  Kebiasaan pribadi yang rutin dilakukan yang kira- kira terkait dengan keluhan

  penyakit ( minum obatan- obatan yang bersifat ototoksik dalam jangka waktu

lama dan berlebihan, peminum alkohol.

  Apabila sifat episodik : Perjelas urutan dari peristiwa , kegiatan awal yang memicu

timbul gejala, tingkat keparahan , amnesia dan sebagainya6,7,8,9

.

2. Pemeriksaan Fisik THT16

Pemeriksaan Otologik 

  Melakukan pemeriksaan eksternal untuk tanda-tanda mastoiditis, selulitis.

  Memeriksa telinga kanal otitis externa, otorrhea, atau vesikel.

Page 14: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 14/21

14 

  Pemeriksaan telinga menyeluruh dengan otoscope atau mikroskop memungkinkan

diagnosis otitis media dan cholesteatoma. Apabila ditemukan otorrhoea (telinga

discharge) harus menentukan akut atau kronis otitis media dengan mukus membran.

  Pasien yang datang dengan kesulitan berjalan ( keseimbngan) biasanya setelah

mendapatkan serangan akut, dengan didapatkan Nistagmus ( gerakan bolak ± balik bola

mata yang involunter) (+).

  Lakukan tes Romberg dan tes keseimbangan lainnya (disdiadokinesis, tes jalan

ditempat, Tes Nylan Barani), biasanya pasien tidak dapat berjalan lurus atau tidak 

mampu mempertahankan posisi seimbang dalam jangka waktu yang ditentukan.

  Pada Tes fistula dengan menekan tragus atau memompa balon Siegel maka penderita

akan merasa pusing atau rasa berputar, kadang- kadang dengan pemberian obat tetes

telinga akan menimbulkan keluhan vertigo.

  Tes menggunakan garpu tala untuk mengetahui kualitas pendengaran ( Tes Rinne, Tes

Weber, Tes Schwabach) untuk membedakan tuli konduktif, tuli sensorineural dan Tes

  berbisik untuk mengetahui kuantitas pendengaran. Pada tes garpu tala maka akan di

dapatkan Tuli saraf.

  Harus tidak ada bukti defisit neurologis lain seperti kelemahan ekstremitas atas atau

ekstremitas bawah, kelemahan pada wajah.

  Fungsi cerebellar harus diperiksa oleh meminta pasien untuk melakukan tunjuk jari

untuk hidung, tumit - tumit, dan gerakan cepat bolak-balik.

Page 15: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 15/21

15 

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Radiologi

Pada radiologik selain tanda- tanda mastoiditis juga tampak fistel labirin pada kanalis

semisirkularis horizontal1.

2. CT- Scan

Pertimbangan dilakukannya CT-Scan pada kasus labirintitis, sebaikanya dilakukan

sebelum dilakukan pengambilan sampel LCS pada yang dicurigai meningitis akibat infeksi

labirintitis yang berkelanjutan atau infeksi intrakranial yang meluas ke telinga dalam. CT- Scan

  juga berguna untuk membantu mengesampingkan mastoiditis sebagai sebuah penyebab yang

  potensial . CT-Scan tulang temporal akan membantu dalam pengelolaan pasien dengan

cholesteatoma dan labirintritis. CT-Scan noncontrast adalah yang terbaik untuk menggambarkan

fibrosis dan kalsifikasi dari labirin membranous pada orang dengan labirintritis kronis atau

labirintritis ossificans11

.

Labyrinthitisossificans in a 10-year-old girl (Hb SS) with SNHL in the right ear. (a) Axial high-resolution 

temporal bone CT image shows partial obliteration of  the right lateral semicircular canal (arrow). (b) 

Axial high-resolution T2-weighted DRIVE MR image shows the right lateral semicircular canal (arrow). 

The areas of  high signal intensity normally seen in the canal are absent. 

Page 16: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 16/21

16 

3. MRI

MRI dapat digunakan untuk membantu mencegah neuroma akustik, stroke, abses otak 

atau hematoma epidural sebagai potensi penyebab vertigo dan kehilangan pendengaran. Koklea,

depan dan kanal-kanal semicircular meningkatkan pada t1 weighted postcontrast gambar pada

orang dengan akut dan subacute labirintritis. Temuan ini sangat spesifik dan berkorelasi dengan

subjektif penilaian objektif dan beberapa pasien mengalami perbaikan dalam teknik MRI ini dan

dapat dijadikan studi pilihan untuk dicurigai labirintritis11

.

TES LAIN

1. Audiometry

Pemeriksaan audiometric berguna untuk memeriksa jenis dan tingkat keparahan

  pendengaran dan juga menentukan kira- kira organ yang berpengaruh terhadap gangguan.

Kehilangan Pendengaran dalam kasus ini adalah jenis sensorineural. Namun, pasien dengan

kelaianan malformasi telinga dalam (yaitu, perbesaran vestibular aqueduct) mungkin akan

mempunyai gejala klinis yang sama.

Pengujian vestibular dengan electronystagmography, test rotary kursi, dan

membangkitkan vestibular potensi myogenic tidak ditunjukkan dalam pengaturan akut. Namun,

tes ini dapat memberikan informasi tambahan pada kompensasi vestibular dan lesi, pengujian

setelah pasien telah pulih dari tahap akut labirintritis11

.

2. Pengujian Vestibular

  Tes kalori dan electronystagmogram dapat membantu dalam mendiagnosa kasus-kasus

sulit dan mendirikan prognosis untuk pemulihan.

  Orang dengan labirintritis virus memiliki nistagmus dengan respon kalori vestibular 

hipofungsi.

  Orang dengan suppurative labirintritis (bakteri) memiliki nistagmus dan respons kalori

absen di sisi yang terpengaruh.

Page 17: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 17/21

17 

  Orang dengan serous labirintritis (bakteri) biasanya memiliki hasil electronystagmogram

yang normal, tetapi mereka mungkin memiliki penurunan respons kalori di telinga.

 Namun, kehadiran efusi telinga tengah dapat meredam respon kalori dan menyebabkan

menemukan positif palsu11. 

H. DIAGNOSIS BANDING4,11,

 

  Benign paroxysmal positional vertigo

  Vestibular neuritis

  Meniére disease

  Perilymph fistula

KOMPLIKASI

y  Kehilangan pendengaran secara permanen, labirintitis yang tidak mendapatkan

 pengobatan akan menjadi bertambah buruk dan gejala- gejalanya menjadi menetap akibat

kerusakan permanen pada organ telinga dalam (mengalami pembengkakan, pembentukan

 jaringan ikat sehingga akan mengganggu proses pendengaran secara keseluruhan telinga,

kehilangan pendengaran permanen.

y  Gangguan Keseimbangan, Akibat tidak diobati secara tepat dan tuntas, komplikasinya

dapat juga mempengaruhi pusat keseimbangan secara permanen, seperti dijelaskan

sebelumnya organ vestibuler mengalami peradangan hebat dan terus- menerus sehingga

akan terbentuk jaringan granulasi sehingga menghambat kemampuan koklea dalam

mempertahan tubuh agar dapat tetap seimbang7,8,9

.

Page 18: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 18/21

18 

J. PENATALAKSANAAN

Terapi lokal harus ditujukan ke setiap infeksi yang mungkin ada. Pemberian antibiotik 

 jika labyrinthitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa obat antivirus mungkin berguna jika

kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus. obat-obatan antiemetik dan obat penenang atau

hypnotics membantu mengontrol gejala dan membantu agar pasien tetap tenang selama serangan

Vertigo berlangsung. Antihistamin dapat diberikan jika kondisi berhubungan dengan alergi. Obat

yang menghambat aksi sistem saraf simpatik (anticholinergics) juga dapat diberikan. Individu

mungkin perlu istirahat di tempat tidur selama beberapa hari, Cukup minum dan membatasi

sedikit aktivitas fisik yang berat untuk mempertahankan hidrasi dan mencegah timbulnya

keluhan vertigo.

Drainase bedah atau eksenterasi labirin tidak di indikasikan, kecuali suatu fokus di labirin

atau daerah perilabirin telah menjalar atau dicurigsi menyebar ke struktur intrakaranial dan tidak 

memberi respons terhadap terapi antibiotika. Bila ada indikasi dapat dilakukan mastoidektomi.

Bila dicurigai ada fokus infeksi dilabirin atau di os petrosus, dapat dilakukan drainase labirin

dengan salah satu operasi labirin. Setiap sekuestrum yang lepas harus dibuang, harus dihindari

terjadinya trauma N VII. Bila saraf fasial lumpuh, maka harus dilakukan dengan kompresi saraf 

tersebut. Bila dilakukan operasi tulang temporal, maka harus diberikan antibiotika sebelum dan

sesudah operasi. Jika kehilangan pendengaran secara permanen maka alat bantu dengar akan

 bermanfaat17

.

PENCEGAHAN17

 

y  Menghindari paparan alergen 

y  Menghindari paparan asap rokok (tidak merokok)

y  Menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan 

y  Mengindari taruma kepala atau telinga yang menyebabkan kerusakan pada telinga dalam 

y  Hindari makanan yang diproses setengah matang 

y  Hindari dan lebih berhati - hati infeksi saluran nafas atas dan sinusitis yang berulang-

ulang 

Page 19: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 19/21

19 

J. PROGNOSIS17, 18 

Pemulihan spontan umumnya terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.

Fungsi labirin dapat kembali normal tergantung pada kecepatan dan keefektifan dari pengobatan

yang didapat. Gejala vertigo yang berat biasanya akan hilang dalam beberapa hari sampai 3

minggu, tetapi gangguan keseimbangan mungkin bertahan selama beberapa minggu atau bahkan  berbulan-bulan, terutama bila melakukan gerakan-gerakan cepat. Setelah gejala labyrinthitis

telah diselesaikan, maka resiko terjadinya kekambuhan labirintitis akan sama dengan individu

yang belum pernah menderita labirintitis. Kekambuhan yang terjadi biasanya lebih ringan. Pada

umumnya, prognosis jangka panjang untuk pasien labyrinthitis baik dan sebagian besar pasien

sembuh sempurna.

Dalam beberapa kasus, peradangan dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada labirin, yang

mengakibatkan hilangnya pendengaran secara permanen. Bahkan ketika terjadi kerusakan

 permanen, otak masih dapat beradaptasi cukup baik untuk mengatasi gejala dalam periode hari

atau bulan.

Prevalensi terjadinya tuli sensorineural yang terjadi tiba-tiba pada labyrinthitis adalah 10 dari

100.000 individu (Strasnick). Pada pembedahan (myringotomy), hanya dibutuhkan sayatan kecil

di gendang telinga untuk menghindari penumpukan tekanan cairan di telinga, atau jika

  penyisipan grommet di gendang telinga (myringotomy tabung) diperlukan untuk memperbaiki

kondisi, hasilnya biasanya sangat baik, dan penyembuhan lengkap terjadi, jika perdengaran

sudah kembali normal dalam waktu satu bulan. Komplikasi dari operasi yang mungkin terjadi

adalah perdarahan, infeksi dan hilangnya pendengaran17,18

.

Page 20: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 20/21

20

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Labirintitis adalah infeksi pada telinga dalam ( labirin ) yang disebabkan oleh bakteri atau

virus. Labirintitis merupakan komplikasi intratemporal yang paling sering dari radang telinga

tengah. Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut labirinitis umum (general),

dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, sedangkan labirinitis yang terbatas (labirinitis

sirkumskripta) menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf saja. Labirinitis terjadi oleh

karena penyebaran infeksi ke ruang perilimfa. Terdapat dua bentuk labirinitis, yaitu labirinitis

serosa dan labirinitis supuratif. Labirinitis serosa dapat berbentuk labirinitis serosa difus dan

labirinitis serosa sirkumskripta. Labirinitis supuratif dibagi dalam bentuk labirinitis supuratif 

akut difus dan labirinitis supuratif kronik difus. Gejala klinis yaitu ganguan vestibular, vertigo,

nistagmus, mual, muntah serta ganguan fungsi pendengaran sensorineural. Terapi lokal harus

ditujukan keseiap infeksi yang mungkin ada. Drainase bedah atau eksenterasi labirin tidak di

indikasikan, kecuali suatu fokus di labirin atau daerah perilabirin telah menjalar atau dicurigsi

menyebar ke struktur intrakaranial dan tidak memberi respons terhadap terapi antibiotika. Bila

ada indikasi dapat dilakukan mastoidektomi. Terapi dilakukan secara pengawasan yang ketat dan

terus menerus untuk mencegah terjadinya progresifitas penyakit dan kerusakan vestibulokoklea

yang permanen1,4,11

.

Page 21: Referat Siap Print

8/3/2019 Referat Siap Print

http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 21/21

21

SARAN

Untuk mencegah labirintitis dan kekambuhannya , cobalah untuk :

y  Hubungi sarana kesehatan, apabila mengalami keluhan kehilangan pendengaran secara

tiba- tiba, vertigo, kehilangan keseimbangan dan mempunyai riwayat infeksi pada

telinga, keluar cairan dari telinga yang berulang.

y  Apabila terdapat infeksi pada telinga tengah dengan perforasi membrana timpani atau

dalam pengobatan OMA atau OMSK, hindari aktivitas berenang, menyelam (jangan

sampai air masuk dan memungkinkan bakteri atau virus ikut masuk) mengakibatkan

 peradangan yang lebih hebat.

y  Untuk mengatasi kekambuhan : Apabila menderita ISPA ( batuk, pilek), infeksi telinga

tengah (OMA, OMSK) segera diobati dengan tuntas .

y  Jangan menggunakan obat tetes telinga tanpa petunjuk (instruksi dari dokter spesialis

THT)