referat siap print
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 1/21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Labirintitis adalah sebuah inflamasi pada labirin yang terletak pada telinga sebelah
dalam1,4,11
. Salah satu fungsi dari telinga dalam adalah untuk mengatur keseimbangan. Bila
fungsi ini terganggu secara klinis, akan terjadi gangguan keseimbangan dan pendengaran yang
menghilang secara tiba - tiba dan dapat mengenai satu telinga atau keduanya. Etiologi labirintitis
kebanyakan disebabkan oleh bakteri atau virus4,11
. Labirintitis yang disebabkan oleh proses
autoimmune menyebabkan proses iskemia pada pembuluh darah yang bisa mengakibatkan
disfungsi yang menyerupai labirintitis akut11
.
Labirinitis bakteri sering disebabkan oleh komplikasi intratemporal dari radang telinga
tengah 1,4. Penderita Otitis Media Kronik yang kemudian tiba- tiba mendapat serangan vertigo,
muntah dan kehilangan pendengaran harus waspada terhadap timbulnya labirintitis supuratif.
Bakteri masuk kedalam labirin melalui kanalikuli di dalam tulang, hematogen atau limfogen.
Paling sering melalui destruksi tulang oleh kolesteatom dan merusak labirin vestibuler. Bila
mengenai seluruh labirin disebut labirintitis umum dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf
berat. Jika infeksinya terbatas akan menimbulkan labirintitis lokal dengan gejala vertigo yang
ringan1.
Kalsifikasi labirintitis terdiri dari labirintitis sirkumkripta, labirintitis difusa yang terdiri
dari serosa dan purulen dan labirintitis laten 2.
Labirintitis virus biasanya mengenai usia 30-60 tahun dan ini jarang diamati pada anak-
anak 11. Meningogenic suppurative labirintitis biasanya mengenai anak-anak yang berusia lebih
dari 2 tahun11
. Otogenic suppurative labirintitis dapat diamati pada orang-orang dari segala
usia11
. Serouse labirintitis lebih umum dalam anak kelompok usia, di mana sebagian besar kedua
kasus akut dan kronis otitis media diamati11
.
Data epidemiologi labirintitis masih kurang, namun dari beberapa referensi didapatkan
penyebab terbanyak adalah virus. Prevalensi orang dengan pendengaran yang hilang secara tiba-
tiba diperkirakan 1 kasus di 10.000 orang. Satu studi yang melaporkan bahwa 37 pasien 240
menyajikan dengan vertigo posisional disebabkan oleh labirintitis virus 11.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 2/21
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI TELINGA DALAM
Telinga dalam terdiri dari organ kesimbangan dan organ pendengaran. Telinga dalam
terletak di pars petrosus os temporalis dan disebut labirin karena bentuknya yang kompleks.
Telinga dalam pada waktu lahir bentuknya sudah sempurna dan hanya mengalami pembesaran
seiring dengan pertumbuhan tulang temporal. Telinga dalam terdiri dari dua bagian yaitu labirin
tulang dan labirin membranosa. Labirin tulang merupakan susunan ruangan yang terdapat dalam
pars petrosa os temporalis ( ruang perilimfatik) dan merupakan salah satu tulang terkeras. Labirin
tulang terdiri dari vestibulum, kanalis semisirkularis dan kohlea 13,14.
Vestibulum merupakan bagian yang membesar dari labirin tulang dengan ukuran panjang
5 mm, tinggi 5 mm dan dalam 3 mm. Dinding medial menghadap ke meatus akustikus internus
dan ditembus oleh saraf. Pada dinding medial terdapat dua cekungan yaitu spherical recess untuk
sakulus dan eliptical recess untuk utrikulus. Di bawah eliptical recess terdapat lubang kecil
akuaduktus vestibularis yang menyalurkan duktus endolimfatikus ke fossa kranii posterior diluar
duramater 13,14
.
Di belakang spherical recess terdapat alur yang disebut vestibular crest. Pada ujung bawah alur ini terpisah untuk mencakup recessus kohlearis yang membawa serabut saraf kohlea
kebasis kohlea. Serabut saraf untuk utrikulus, kanalis semisirkularis superior dan lateral
menembus dinding tulang pada daerah yang berhubungan dengan N. Vestibularis pada fundus
meatus akustikus internus. Di dinding posterior vestibulum mengandung 5 lubang ke kanalis
semisirkularis dan dinding anterior ada lubang berbentuk elips ke skala vestibuli kohlea 13,14.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 3/21

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 4/21
4
membentuk crus communis yang masuk vestibulum pada dinding posterior bagian tengah. Ujung
kanalis lateralis yang tidak memiliki ampulla masuk vestibulum sedikit dibawah cruss communis
(Ballenger, 1996)13,14
.
Kanalis lateralis kedua telinga terletak pada bidang yang hampir sama yaitu bidang
miring ke bawah dan belakang dengan sudut 30 derajat terhadap bidang horizontal bila orang
berdiri. Kanalis lainnya letaknya tegak lurus terhadap kanal ini sehingga kanalis superior sisi
telinga kiri letaknya hampir sejajar dengan posterior telinga kanan demikian pula dengan kanalis
posterior telinga kiri sejajar dengan kanalis superior teling kanan (Mills JH, 1998)13,14
.
Koklea membentuk tabung ulir yang dilindungi oleh tulang dengan panjang sekitar 35
mm dan terbagi atas skala vestibuli, skala media dan skala timpani. Skala timpani dan skala
vestibuli berisi cairan perilimfa dengan konsentrasi K +
4 mEq/l dan Na+
139 mEq/l. Skala media
berada dibagian tengah, dibatasi oleh membran reissner, membran basilaris, lamina spiralis dan
dinding lateral, berisi cairan endolimfa dengan konsentrasi K +
144 mEq/l dan Na+
13 mEq/l.
Skala media mempunyai potensial positif (+ 80 mv) pada saat istirahat dan berkurang secara
perlahan dari basal ke apeks (Ballenger JJ, 1996) 13,14.
Gambar 2.4 Kokhlea membranosa (duktus kokhlearis atau skala media)

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 5/21
5
Gambar 2.5 Kohklea (Dhingra PL., 2007)
Organ corti terletak di membran basilaris yang lebarnya 0.12 mm di bagian basal dan
melebar sampai 0.5 mm di bagian apeks, berbentuk seperti spiral. Beberapa komponen penting
pada organ corti adalah sel rambut dalam, sel rambut luar, sel penunjang Deiters, Hensen¶s,
Claudiu¶s, membran tektoria dan lamina retikularis (Santi PA, 1993; Wright A, 1997; Mills JH et
al, 1998)14
.
Sel-sel rambut tersusun dalam 4 baris, yang terdiri dari 3 baris sel rambut luar yang
terletak lateral terhadap terowongan yang terbentuk oleh pilar-pilar Corti, dan sebaris sel rambut
dalam yang terletak di medial terhadap terowongan. Sel rambut dalam yang berjumlah sekitar
3500 dan sel rambut luar dengan jumlah 12000 berperan dalam merubah hantaran bunyi dalam bentuk energi mekanik menjadi energi listrik (Ballenger JJ, 1996)
14.
Gambar 2.6 Organ Corti (Dhingra PL., 2007)

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 6/21
6
Hensen¶s, Claudiu¶s, membran tektoria dan lamina retikularis (Santi PA, 1993; Wright A,
1997; Mills JH et al, 1998)14
.
2.1.1 Vaskularisasi telinga dalam
Vaskularisasi telinga dalam berasal dari A. Labirintin cabang A. Cerebelaris
anteroinferior atau cabang dari A. Basilaris atau A. Verteberalis. Arteri ini masuk ke meatus
akustikus internus dan terpisah menjadi A. Vestibularis anterior dan A. Kohlearis communis
yang bercabang pula menjadi A. Kohlearis dan A. Vestibulokohlearis. A. Vestibularis anterior
memperdarahi N. Vestibularis, urtikulus dan sebagian duktus semisirkularis.
A.Vestibulokohlearis sampai di mediolus daerah putaran basal kohlea terpisah menjadi cabang
terminal vestibularis dan cabang kohlear. Cabang vestibular memperdarahi sakulus, sebagian
besar kanalis semisirkularis dan ujung basal kohlea. Cabang kohlear memperdarahi ganglion
spiralis, lamina spiralis ossea, limbus dan ligamen spiralis. A. Kohlearis berjalan mengitari N.
Akustikus di kanalis akustikus internus dan didalam kohlea mengitari modiolus (Santi PA, 1993;
Lee K.J, 1995)14
.
Vena dialirkan ke V.Labirintin yang diteruskan ke sinus petrosus inferior atau sinus
sigmoideus. Vena-vena kecil melewati akuaduktus vestibularis dan kohlearis ke sinus petrosus
superior dan inferior (Santi PA, 1993 ; Lee K.J, 1995) 14.
2.1.2 Persarafan telinga dalam
N.Vestibulokohlearis (N.akustikus) yang dibentuk oleh bagian kohlear dan vestibular,
didalam meatus akustikus internus bersatu pada sisi lateral akar N.Fasialis dan masuk batang
otak antara pons dan medula. Sel-sel sensoris vestibularis dipersarafi oleh N.Kohlearis dengan
ganglion vestibularis (scarpa) terletak didasar dari meatus akustikus internus.
Sel-sel sensoris pendengaran dipersarafi N.Kohlearis dengan ganglion spiralis corti terletak di
modiolus (Santi PA,1993; Wright A, 1997; Mills JH et al,1998)14
.
FISIOLOGI ALAT KESEIMBANGAN
Keseimbangan dan orientasi tubuh seseorang terhadap lingkungan di sekitarnya
tergantung pada input sensorik dari reseptor vestibuler di labirin, organ visual dan proprioseptif.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 7/21
7
Gabungan informasi ketiga reseptor sensorik tersebut akan diolah di SSP, sehingga
menggambarkan keadaan posisi tubuh pada saat itu .
Labirin terdiri dari labirin stasis yaitu utrikulus dan sakulus yang merupakan pelebaran
labirin membran yang terdapat dalam vestibulum labirin tulang. Pada tiap pelebarannya terdapat
macula utrikulus yang didalamnya terdapat sel-sel reseptor keseimbangan. Labirin kinetic terdiridari tiga kanalis semisirkularis dimana pada tiap kanalis terdapat pelebaran yang berhubungan
dengan utrikulus, disebut ampula. Di dalamnya terdapat kista ampularis yang terdiri dari sel-sel
reseptor keseimbangan dan seluruhnya tertutup oleh suatu substansi gelatin yang disebut kupula.
Gerakan dan perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan
endolimfa di labirin dan selanjutnya silia sel rambut akan menekuk. Tekukan silia menyebabkan
permeabilitas membran sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk kedalam sel yang
menyebabkan terjadinya proses depolarisasi dan akan merangsang penglepasan neurotransmitter
eksitator yang selanjutnya akan meneruskan impuls sensoris melalui saraf aferen ke pusat
keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong kearah yang berlawanan, maka terjadi
hiperpolarisasi.
Organ vestibuler berfungsi sebagai transduser yang mengubah energi makanik akibat
rangsangan otolit dan gerakan endolimfa di dalam kanalis semisirkularis menjadi energy
biolistrik, sehingga dapat memberi informasi mengenai perubahan posisi tubuh akibat percepatan
linier atau percepatan sudut. Dengan demikian dapat memberi informasi mengenai semua gerak
tubuh yang sedang berlangsung.
Sistem vestibuler berhubungan dengan sistem tubuh yang lain, sehingga kelainannya
dapat menimbulkan gejala pada sistem tubuh bersangkutan. Gejala yang timbul dapat berupa
vertigo, rasa mual dan muntah. Pada jantung berupa bradikardi atau takikardi dan pada kulit
reaksinya berkeringat dingin 3.
A. DEFINISI
Labirintitis adalah infeksi pada telinga dalam (labirin). Keadaan ini dapat ditemukan
sebagai bagian dari suatu proses tunggal pada labirin. Labirintitis dapat disebabkan oleh bakteri
atau virus1,2,4,11
.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 8/21
8
Labirintitis bakteri (supuratif) mungkin terjadi sebagai perluasan infeksi dari rongga
telinga tengah melalui fistula tulang labirin oleh kolesteatom atau melalui foromen rotundum dan
foramen ovale tetapi dapat juga timbul sebagai perluasan infeksi dari meningitis bakteri melalui
cairasn yang menghubungkan ruangan subaraknoid dengan ruang perilimfe di koklea, melalui
daerah kribosa pada dasar modiolus koklea11
.
Labirintitis Viral adalah infeksi labirin yang disebabkan oleh berbagai macam virus,
penyakit ini dikarakteristikan dengan adanya berbagai penyakit yang disebabkan virus dengan
gejala klinik yang berbeda seperti infeksi mumps, virus influenza11
.
B. KLASIFIKASI
Labirintitis secara klinis terdiri dari 2 subtipe, yaitu :
1. Labirintitis Lokalisata ( labirintitis sirkumkripta, labirintitis serosa) merupakan komplikasi
otitis media dan muncul ketika mediator toksik dari otitis media mencapai labirin bagian
membran tanpa adanya bakteri pada telinga dalam11
.
Gejala yang timbul pada labirintitis lokalisata merupakan hasil dari ganguan fungsi
vestibular dan ganguan koklea yaitu terjadinya vertigo dan kurang pendengaran derajat ringan
hingga menengah secara tiba- tiba, sebagian besar kasus membaik sejalan dengan waktu,
kerusakan terjadi bersifat reversible11
,2.
2. Labirintitis Difusa ( labirintitis purulenta, labirintitis supuratif) merupakan suatu keadaan
infeksi pada labirin yang lebih berat dan melibatkan akses langsung mikroorganisme ke
labirin tulang dan membran11.
Pada labirintitis difusa ( supuratif) gejala mirip dengan labirintitis lokalisata namun
perjalanan penyakit labirintitis difusa lebih cepat dan berlangsung hebat, ganguan vestibular,
vertigo yang hebat, mual, muntah dengan disertai nistagmus, gangguan pendengaran menetap
tipe sensorineural, tidak ada demam dan sakit pada telinga11,2
.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 9/21
9
C. PATOFISIOLOGI ALAT VESTIBULER
Rangsangan normal akan selalu menimbulkan gangguan vertigo, misalnya pada tes
kalori. Rangsangan abnormal dapat pula menimbulkan gangguan vertigo bila terjadi kerusakan
pada sistem vestibulernya, misalnya orang dengan paresis kanal akan merasa terganggu bila naik
perahu. Rangsanga normal dapat pula menimbulkan vertigo pada orang normal, bila situasinya berubah, misalnya dalam ruang tanpa bobot.
Sistem vestibuler sangat sensitif terhadap perubahan konsentrasi O2 dalam darah, oleh
karena itu perubahan aliran darah yang mendadak dapat menimbulkan vertigo. Vertigo tidak
akan timbul bila hanya pada perubahan konsentrasi O2 saja, tetapi harus ada faktor lain yang
menyertainya, misalnya sklerosis pada salah satu dari arteri auditiva interna, atau salah satu arteri
tersebut terjepit. Dengan demikian bila ada perubahan konsentrasi O2, hanya satu sisi saja yang
mengadakan penyesuaian, akibatnya terdapat perbedaan elektro potensial antara vestibuler
kanan dan kiri. Akibatnya akan terjadi serangan vertigo.
Perubahan konsentrasi O2 dapat terjadi, misalnya pada hipertensi, spondiloartrosis
servikal. Pada kelaianan vasomotor, mekanisme terjadinya vertigo disebabkan oleh karena
terjadi perbedaan perilaku antara arteri auditiva interna kanan dan kiri, sehingga menimbulkan
perbedaan potensial antara vestibuler kanan dan kiri3.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 10/21
10
Bagan 1.1 Patofisiologi labirintitis (wordpress.com/2009/10/12/kasus)

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 11/21
11
D. MANIFESTASI KLINIS
Vertigo ( perubahan posisi )
Penurunan fungsi pendengaran secara tiba- tiba tipe koklear ( unilateral atau bilateral,
ringan sampai berat, reversible )
Gangguan Keseimbangan Nistagmus spontan
Tinitus
Otorrhea
Mual, Muntah
Demam
Flu like sindrome11
Gejala klinis mula-mula hanya terdapat gangguan keseimbangan dan tuli saraf ringan.
Pada keadaan yang lebih lanjut terdapat vertigo yang berat yang disertai nausea, dan muntah, dan
terdapat nistagmus horizontal19
.
No sponteous nystagmus Sponteous nystagmus
Posture and balance control negative Posture and balance control positive
Nausea vomiting Sweating, tachycardia Nausea, vomiting, sweating,
anxiety
GI disorder Chest pain Anxiety ÄHarmonic´vestibular sy
ÄDysharmonic´vestibular sy
Internal
medicine
Angina, MI Loss of hearing,
tinnitus
Numbness,
double vision,
dysarthria
Cardiology Psychiatry Vestibular neuronitis,
Meniére disease
Brainstem infarct
Otology Neurology
Tabel 1.1 Pembagian vertigo (http://aurelthedoctor.blogspot.com/)
E. ETIOLOGI DAN FAKTOR PREDISPOSISI
Disebabkan oleh Virus11

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 12/21
12
o Cytomegalovirus
o Mumps virus
o Varicella-zoster virus
o Rubeola virus
o Influenza virus
o Parainfluenza virus
o Rubella virus
o Haemophilus influenzae
o Herpes simplex virus 1 ( HSV 1)
o Adenovirus
o Coxsackievirus
o Respiratory syncytial virus
Disebabkan oleh bakteri11
o S pneumoniae
o Moraxella catarrhalis
o N meningitidis
o Streptococcus species
o Staphylococcus species
o Proteus species
o Bacteroides species
o Escherichia coli
o Mycobacterium tuberculosis
Faktor predisposisi4,11,15
- Usia 40- 50 tahun
- Infeksi Saluran Pernafasan Atas mendahului onset gejala cochleovestibular di hingga 50% dari
kasus
- Allergies (allergic rhinitis)
- Komplikasi Temporal dan Infeksi Telinga Tengah ( OMA dan OMSK )
- Benign positional vertigo
- Obat-obatan tertentu

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 13/21
13
sejumlah obat-obatan yang diketahui menyebabkan peradangan apabila digunakan dalam
jangka panjang atau penggunaan yang berlebihan dapat mengakibatkan labirintritis (atau
orang-orang yang sensitif, mudah alergi ), obat-obatan seperti: Aspirin, (loop diuretic) Lasix,
Phenytoin (anti-epileptic) serta beberapa inhibitor ACE dan beta blockers (digunakan untuk
mengelola penyakit jantung)
- Gaya hidup (Asupan alkohol berlebihan) - alkoholik adalah faktor risiko untuk
mengembangkan labirintritis, sehingga disarankan untuk membatasi asupan alkohol untuk
mengurangi risiko berkembangnya penyakit ini
F. PROSEDUR DIAGNOSTIK
Gambaran Klinis
1. Anamnesis6,7,8,9
Perjelas apa yang pasien maksud dengan vertigo, apakah berpengaruh terhadap
perubahan posisi secara cepat, onset, apakah sering timbul, berapa lama apabila
keluhan vertigo muncul (durasi), aktivitas atau saat tertentu yang membuat
keluhan muncul, tingkat keparahan sehingga kegiatan sehari- hari terganggu.
Terkait dengan gejala diatas ( tinnitus , gangguan pendengaran tiba- tiba ( tuli
sensori neural), sakit kepala , penglihatan ganda , mati rasa , kesulitan menelan )
Gejala penyerta : mual, muntah, demam nyeri pada telinga
Kebiasaan pribadi yang rutin dilakukan yang kira- kira terkait dengan keluhan
penyakit ( minum obatan- obatan yang bersifat ototoksik dalam jangka waktu
lama dan berlebihan, peminum alkohol.
Apabila sifat episodik : Perjelas urutan dari peristiwa , kegiatan awal yang memicu
timbul gejala, tingkat keparahan , amnesia dan sebagainya6,7,8,9
.
2. Pemeriksaan Fisik THT16
Pemeriksaan Otologik
Melakukan pemeriksaan eksternal untuk tanda-tanda mastoiditis, selulitis.
Memeriksa telinga kanal otitis externa, otorrhea, atau vesikel.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 14/21
14
Pemeriksaan telinga menyeluruh dengan otoscope atau mikroskop memungkinkan
diagnosis otitis media dan cholesteatoma. Apabila ditemukan otorrhoea (telinga
discharge) harus menentukan akut atau kronis otitis media dengan mukus membran.
Pasien yang datang dengan kesulitan berjalan ( keseimbngan) biasanya setelah
mendapatkan serangan akut, dengan didapatkan Nistagmus ( gerakan bolak ± balik bola
mata yang involunter) (+).
Lakukan tes Romberg dan tes keseimbangan lainnya (disdiadokinesis, tes jalan
ditempat, Tes Nylan Barani), biasanya pasien tidak dapat berjalan lurus atau tidak
mampu mempertahankan posisi seimbang dalam jangka waktu yang ditentukan.
Pada Tes fistula dengan menekan tragus atau memompa balon Siegel maka penderita
akan merasa pusing atau rasa berputar, kadang- kadang dengan pemberian obat tetes
telinga akan menimbulkan keluhan vertigo.
Tes menggunakan garpu tala untuk mengetahui kualitas pendengaran ( Tes Rinne, Tes
Weber, Tes Schwabach) untuk membedakan tuli konduktif, tuli sensorineural dan Tes
berbisik untuk mengetahui kuantitas pendengaran. Pada tes garpu tala maka akan di
dapatkan Tuli saraf.
Harus tidak ada bukti defisit neurologis lain seperti kelemahan ekstremitas atas atau
ekstremitas bawah, kelemahan pada wajah.
Fungsi cerebellar harus diperiksa oleh meminta pasien untuk melakukan tunjuk jari
untuk hidung, tumit - tumit, dan gerakan cepat bolak-balik.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 15/21
15
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologi
Pada radiologik selain tanda- tanda mastoiditis juga tampak fistel labirin pada kanalis
semisirkularis horizontal1.
2. CT- Scan
Pertimbangan dilakukannya CT-Scan pada kasus labirintitis, sebaikanya dilakukan
sebelum dilakukan pengambilan sampel LCS pada yang dicurigai meningitis akibat infeksi
labirintitis yang berkelanjutan atau infeksi intrakranial yang meluas ke telinga dalam. CT- Scan
juga berguna untuk membantu mengesampingkan mastoiditis sebagai sebuah penyebab yang
potensial . CT-Scan tulang temporal akan membantu dalam pengelolaan pasien dengan
cholesteatoma dan labirintritis. CT-Scan noncontrast adalah yang terbaik untuk menggambarkan
fibrosis dan kalsifikasi dari labirin membranous pada orang dengan labirintritis kronis atau
labirintritis ossificans11
.
Labyrinthitisossificans in a 10-year-old girl (Hb SS) with SNHL in the right ear. (a) Axial high-resolution
temporal bone CT image shows partial obliteration of the right lateral semicircular canal (arrow). (b)
Axial high-resolution T2-weighted DRIVE MR image shows the right lateral semicircular canal (arrow).
The areas of high signal intensity normally seen in the canal are absent.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 16/21
16
3. MRI
MRI dapat digunakan untuk membantu mencegah neuroma akustik, stroke, abses otak
atau hematoma epidural sebagai potensi penyebab vertigo dan kehilangan pendengaran. Koklea,
depan dan kanal-kanal semicircular meningkatkan pada t1 weighted postcontrast gambar pada
orang dengan akut dan subacute labirintritis. Temuan ini sangat spesifik dan berkorelasi dengan
subjektif penilaian objektif dan beberapa pasien mengalami perbaikan dalam teknik MRI ini dan
dapat dijadikan studi pilihan untuk dicurigai labirintritis11
.
TES LAIN
1. Audiometry
Pemeriksaan audiometric berguna untuk memeriksa jenis dan tingkat keparahan
pendengaran dan juga menentukan kira- kira organ yang berpengaruh terhadap gangguan.
Kehilangan Pendengaran dalam kasus ini adalah jenis sensorineural. Namun, pasien dengan
kelaianan malformasi telinga dalam (yaitu, perbesaran vestibular aqueduct) mungkin akan
mempunyai gejala klinis yang sama.
Pengujian vestibular dengan electronystagmography, test rotary kursi, dan
membangkitkan vestibular potensi myogenic tidak ditunjukkan dalam pengaturan akut. Namun,
tes ini dapat memberikan informasi tambahan pada kompensasi vestibular dan lesi, pengujian
setelah pasien telah pulih dari tahap akut labirintritis11
.
2. Pengujian Vestibular
Tes kalori dan electronystagmogram dapat membantu dalam mendiagnosa kasus-kasus
sulit dan mendirikan prognosis untuk pemulihan.
Orang dengan labirintritis virus memiliki nistagmus dengan respon kalori vestibular
hipofungsi.
Orang dengan suppurative labirintritis (bakteri) memiliki nistagmus dan respons kalori
absen di sisi yang terpengaruh.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 17/21
17
Orang dengan serous labirintritis (bakteri) biasanya memiliki hasil electronystagmogram
yang normal, tetapi mereka mungkin memiliki penurunan respons kalori di telinga.
Namun, kehadiran efusi telinga tengah dapat meredam respon kalori dan menyebabkan
menemukan positif palsu11.
H. DIAGNOSIS BANDING4,11,
Benign paroxysmal positional vertigo
Vestibular neuritis
Meniére disease
Perilymph fistula
KOMPLIKASI
y Kehilangan pendengaran secara permanen, labirintitis yang tidak mendapatkan
pengobatan akan menjadi bertambah buruk dan gejala- gejalanya menjadi menetap akibat
kerusakan permanen pada organ telinga dalam (mengalami pembengkakan, pembentukan
jaringan ikat sehingga akan mengganggu proses pendengaran secara keseluruhan telinga,
kehilangan pendengaran permanen.
y Gangguan Keseimbangan, Akibat tidak diobati secara tepat dan tuntas, komplikasinya
dapat juga mempengaruhi pusat keseimbangan secara permanen, seperti dijelaskan
sebelumnya organ vestibuler mengalami peradangan hebat dan terus- menerus sehingga
akan terbentuk jaringan granulasi sehingga menghambat kemampuan koklea dalam
mempertahan tubuh agar dapat tetap seimbang7,8,9
.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 18/21
18
J. PENATALAKSANAAN
Terapi lokal harus ditujukan ke setiap infeksi yang mungkin ada. Pemberian antibiotik
jika labyrinthitis disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa obat antivirus mungkin berguna jika
kondisi ini disebabkan oleh infeksi virus. obat-obatan antiemetik dan obat penenang atau
hypnotics membantu mengontrol gejala dan membantu agar pasien tetap tenang selama serangan
Vertigo berlangsung. Antihistamin dapat diberikan jika kondisi berhubungan dengan alergi. Obat
yang menghambat aksi sistem saraf simpatik (anticholinergics) juga dapat diberikan. Individu
mungkin perlu istirahat di tempat tidur selama beberapa hari, Cukup minum dan membatasi
sedikit aktivitas fisik yang berat untuk mempertahankan hidrasi dan mencegah timbulnya
keluhan vertigo.
Drainase bedah atau eksenterasi labirin tidak di indikasikan, kecuali suatu fokus di labirin
atau daerah perilabirin telah menjalar atau dicurigsi menyebar ke struktur intrakaranial dan tidak
memberi respons terhadap terapi antibiotika. Bila ada indikasi dapat dilakukan mastoidektomi.
Bila dicurigai ada fokus infeksi dilabirin atau di os petrosus, dapat dilakukan drainase labirin
dengan salah satu operasi labirin. Setiap sekuestrum yang lepas harus dibuang, harus dihindari
terjadinya trauma N VII. Bila saraf fasial lumpuh, maka harus dilakukan dengan kompresi saraf
tersebut. Bila dilakukan operasi tulang temporal, maka harus diberikan antibiotika sebelum dan
sesudah operasi. Jika kehilangan pendengaran secara permanen maka alat bantu dengar akan
bermanfaat17
.
PENCEGAHAN17
y Menghindari paparan alergen
y Menghindari paparan asap rokok (tidak merokok)
y Menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan
y Mengindari taruma kepala atau telinga yang menyebabkan kerusakan pada telinga dalam
y Hindari makanan yang diproses setengah matang
y Hindari dan lebih berhati - hati infeksi saluran nafas atas dan sinusitis yang berulang-
ulang

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 19/21
19
J. PROGNOSIS17, 18
Pemulihan spontan umumnya terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu.
Fungsi labirin dapat kembali normal tergantung pada kecepatan dan keefektifan dari pengobatan
yang didapat. Gejala vertigo yang berat biasanya akan hilang dalam beberapa hari sampai 3
minggu, tetapi gangguan keseimbangan mungkin bertahan selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, terutama bila melakukan gerakan-gerakan cepat. Setelah gejala labyrinthitis
telah diselesaikan, maka resiko terjadinya kekambuhan labirintitis akan sama dengan individu
yang belum pernah menderita labirintitis. Kekambuhan yang terjadi biasanya lebih ringan. Pada
umumnya, prognosis jangka panjang untuk pasien labyrinthitis baik dan sebagian besar pasien
sembuh sempurna.
Dalam beberapa kasus, peradangan dapat menyebabkan kerusakan yang parah pada labirin, yang
mengakibatkan hilangnya pendengaran secara permanen. Bahkan ketika terjadi kerusakan
permanen, otak masih dapat beradaptasi cukup baik untuk mengatasi gejala dalam periode hari
atau bulan.
Prevalensi terjadinya tuli sensorineural yang terjadi tiba-tiba pada labyrinthitis adalah 10 dari
100.000 individu (Strasnick). Pada pembedahan (myringotomy), hanya dibutuhkan sayatan kecil
di gendang telinga untuk menghindari penumpukan tekanan cairan di telinga, atau jika
penyisipan grommet di gendang telinga (myringotomy tabung) diperlukan untuk memperbaiki
kondisi, hasilnya biasanya sangat baik, dan penyembuhan lengkap terjadi, jika perdengaran
sudah kembali normal dalam waktu satu bulan. Komplikasi dari operasi yang mungkin terjadi
adalah perdarahan, infeksi dan hilangnya pendengaran17,18
.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 20/21
20
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Labirintitis adalah infeksi pada telinga dalam ( labirin ) yang disebabkan oleh bakteri atau
virus. Labirintitis merupakan komplikasi intratemporal yang paling sering dari radang telinga
tengah. Labirinitis yang mengenai seluruh bagian labirin, disebut labirinitis umum (general),
dengan gejala vertigo berat dan tuli saraf berat, sedangkan labirinitis yang terbatas (labirinitis
sirkumskripta) menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf saja. Labirinitis terjadi oleh
karena penyebaran infeksi ke ruang perilimfa. Terdapat dua bentuk labirinitis, yaitu labirinitis
serosa dan labirinitis supuratif. Labirinitis serosa dapat berbentuk labirinitis serosa difus dan
labirinitis serosa sirkumskripta. Labirinitis supuratif dibagi dalam bentuk labirinitis supuratif
akut difus dan labirinitis supuratif kronik difus. Gejala klinis yaitu ganguan vestibular, vertigo,
nistagmus, mual, muntah serta ganguan fungsi pendengaran sensorineural. Terapi lokal harus
ditujukan keseiap infeksi yang mungkin ada. Drainase bedah atau eksenterasi labirin tidak di
indikasikan, kecuali suatu fokus di labirin atau daerah perilabirin telah menjalar atau dicurigsi
menyebar ke struktur intrakaranial dan tidak memberi respons terhadap terapi antibiotika. Bila
ada indikasi dapat dilakukan mastoidektomi. Terapi dilakukan secara pengawasan yang ketat dan
terus menerus untuk mencegah terjadinya progresifitas penyakit dan kerusakan vestibulokoklea
yang permanen1,4,11
.

8/3/2019 Referat Siap Print
http://slidepdf.com/reader/full/referat-siap-print 21/21
21
SARAN
Untuk mencegah labirintitis dan kekambuhannya , cobalah untuk :
y Hubungi sarana kesehatan, apabila mengalami keluhan kehilangan pendengaran secara
tiba- tiba, vertigo, kehilangan keseimbangan dan mempunyai riwayat infeksi pada
telinga, keluar cairan dari telinga yang berulang.
y Apabila terdapat infeksi pada telinga tengah dengan perforasi membrana timpani atau
dalam pengobatan OMA atau OMSK, hindari aktivitas berenang, menyelam (jangan
sampai air masuk dan memungkinkan bakteri atau virus ikut masuk) mengakibatkan
peradangan yang lebih hebat.
y Untuk mengatasi kekambuhan : Apabila menderita ISPA ( batuk, pilek), infeksi telinga
tengah (OMA, OMSK) segera diobati dengan tuntas .
y Jangan menggunakan obat tetes telinga tanpa petunjuk (instruksi dari dokter spesialis
THT)