kom unitas

19
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang membutuhkan Pertolongan segera karena apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera maka dapat mengancam jiwanya atau menimbulkan kecacatan permanen. Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat antara lain keadaan seseorang yang mengalami henti napas, henti jantung, tidak sadarkan diri, kecelakaan, cedera, misalnya patah tulang, kasus stroke, kejang, keracunan, dan korban bencana. Unsur penyebab kejadian gawat darurat antara lain karena terjadinya kecelakaan lalu lintas, penyakit, kebakaran maupun bencana alam. Kasus gawat darurat karena kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian utama d daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007), keadaan gawat darurat adalah suatu kondisi dimana berdasarkan respon dari pasien, keluarga pasien, atau siapa pun yang berpendapat pentingnya membawa pasien ke rumah sakit untuk diberi perhatian/tindakan medis dengan segera. Kondisi yang demikian berlanjut hingga adanya 1

Upload: harimuhammadakbar

Post on 15-Nov-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kom Unitas

TRANSCRIPT

Bab IPendahuluanA. Latar BelakangKejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang membutuhkan Pertolongan segera karena apabila tidak mendapatkan pertolongan dengan segera maka dapat mengancam jiwanya atau menimbulkan kecacatan permanen. Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat antara lain keadaan seseorang yang mengalami henti napas, henti jantung, tidak sadarkan diri, kecelakaan, cedera, misalnya patah tulang, kasus stroke, kejang, keracunan, dan korban bencana. Unsur penyebab kejadian gawat darurat antara lain karena terjadinya kecelakaan lalu lintas, penyakit, kebakaran maupun bencana alam.Kasus gawat darurat karena kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian utama d daerah perkotaan ( Media Aeculapius, 2007 ). Menurut American Hospital Association (AHA) dalam Herkutanto (2007), keadaan gawat darurat adalah suatu kondisi dimana berdasarkan respon dari pasien, keluarga pasien, atau siapa pun yang berpendapat pentingnya membawa pasien ke rumah sakit untuk diberi perhatian/tindakan medis dengan segera. Kondisi yang demikian berlanjut hingga adanya keputusan yang dibuat oleh pelayanan kesehatan yang profesional bahwa pasien berada dalam kondisi yang baik dan tidak dalam kondisi mengancam jiwa. Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh karena suatu penyebab (penyakit, trauma, kecelakaan, tindakan anestesi) yang bila tidak segera ditolong akan mengalami cacat, kehilangan organ tubuh atau meninggal (Sudjito, 2007).Pertolongan pertama merupakan pertolongan secara cepat dan bersifat sementara waktu yang diberikan pada seseorang yang menderita luka atau terserang penyakit mendadak. Pertolongan ini menggunakan fasilitas dan peralatan yang tersedia pada saat itu dan tempat yang dibutuhkan. Tujuan yang penting dari pertolongan pertama adalah memberikan perawatan yang akan menguntungkan pada orang-orang tersebut sebagai persiapan terhadap penanganan lebih lanjut (Skeet, 1995).B. Rumusan MasalahDari latar belakang diatas dapat diangkat masalah tentang konsep keperawatan kegawatdaruratan KeluargaC. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumMengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa muhammadiyah dalam penangan pertama untuk keluarga2. Tujuan KhususYang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : a) Untuk mengetahui defenisi tentang kegawatdaruratanb) Untuk mengetahui tujuan kegawatdaruratan c) Untuk mengetahui kasus yang dapat ditangani oleh keluarga

Bab IIPembahasan

A. Pengertian Gawat daruratGawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Apabila tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan mati atau cacat / kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup.Jadi kegawat daruratan keluarga adalah Suatu keadaan atau kondisi yang mana kejadian yang terjadi mendadak didalam suatu keluarga mengakibatkan seseorang yang berada dalam sebuah keluarga memerlukan penanganan / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat.B. Tujuan Penanganan Pertama pada Kasus Kegawatdaruratan1. Menyelamatkan nyawa korban2. Meringankan penderitaan3. Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan lebih baik diberikan4. Mencegah bahaya lanjut akibat kejadian gawat daruratC. Sikap Umum Dalam Menangani Kasus Gawat Darurat1. Tetap tenang dan tidak panik2. Meminta orang lain untuk mencari pertolongan3. Lakukan penilaian kondisi korban dengan segera4. Lakukan pertolongan D. Kasus Kegawat Daruratan Yang Sering Terjadi 1. Tersedak (choking) merupakan suatu keadaan masuknya benda asing (makanan, mainan, dll) ke dalam jalan napas atas sehingga menimbulkan gawat napas. Jika hal ini tidak ditangani segera maka korban akan meninggal. Pada dasarnya kita mengenal 2 jenis tersedak. Tersedak sebagian (partial/mild) artinya benda asing yang masuk hanya menyumbat sebagian dari jalan napas, masih ada sedikit celah untuk masuknya udara. Yang paling berat adalah Tersedak Total (total blockage/severe) dimana benda asing yang masuk sudah menutup semua bagian jalan napas korban, sehingga korban menjadi jatuh tidak sadarkan diri. Bahaya pada kasus tersedak : sumbatan pada jalan napas -> otak tidak mendapatkan cukup oksigen -> penurunan kesadaran -> kematian sel otak (4-5 menit setelah kejadian) -> kematiana. Tersedak yang ringan:1) Masih ada pertukaran udara2) Korban masih sadar dan dapat batuk sekeras-kerasnyab. Tersedak yang berat:1) Buruknya pertukaran udara terhadap si korban2) Masih bisa batuk, tapi lemah atau tidak dapat batuk sama sekali3) Napas bertambah cepat4) Tidak dapat berbicara5) Memegang leher (tanda universal dari tersedak)6) Tidak dapat memasukkan udara/ menarik napas dengan baikPenanganan :a. Untuk Tersedak Ringan:1) Jika korban masih bisa batuk. anjurkan korban untuk batuk terus menerus sekeras-kerasnya2) Yangtidak bolehAnda lakukan:a) Memberi minum pada korban (jalan napas hanya boleh dilalui oleh udara)b) Memasukkan jari ke dalam mulut sebagai usaha untuk mengeluarkan benda asingb. Untuk Tersedak Berat:1) Tanyakan kepada korban Apakah Anda tersedak?, sekilas langkah ini terlihat agak rancu dan tidak mungkin dilakukan. Tetapi hal ini dilakukan untuk membedakan antara tersedak dan penyakit lain yang menyebabkan gawat napas.2) Lakukanabdominal thrust (Heimlich manuever)selama beberapa kali sampai benda asing keluar atau sampai korban menjadi tidak sadar. Untuk pengananan korban tersedak yang tidak sadar membutuhkan teknik yang berbeda..3) Berikut ini merupakan langkah-langkah melakukanHeimlich manuever:4) Berdiri atau berlutut di belakang korban (posisikan tubuh Anda sesuai dengan tinggi tubuh korban, pada pasien anak kemungkinan Anda harus berlutut)5) Kepalkan salah satu telapak tangan Anda6) Letakkan kepalan tangan Anda dengan arah ibu jari menempel ke dinding perut korban, posisikan kepalan tangan Anda 2 jari di atas pusat (pusat selalu sejajar dengan tulang pinggul atas), Andatidak memposisikan kepalan tangan Anda di ulu hati.7) Kencangkan kepalan tangan Anda dengan tangan satunya sehingga kedua lengan Anda melingkar di perut korban.8) Lakukan penekanan ke arah belakang dan atas sampai benda asing keluar atau sampai korban menjadi jatuh tidak sadar.

9) Abdominal thrust atau heimlich manuever10) Jika korban tersedak adalah wanita hamil atau orang dewasa yang terlalu gemuk (obesitas) kita bisa melakukan pilihan lain dengan melakukan chest thrustyaitu dengan meletakkan kepalan tangan Anda di tengah-tengah tulang dada

2. Luka lecet/ sobek/ iris kecil a. Bersihkan luka dengan air yang bersih, usahakan dengan air yang mengalir (bukan air rendaman) kemudian dikeringkan dengan kain/ handuk/ lap yang bersihb. Beri obat merah/ betadinec. Tutup dengan kassa atau plasterLuka sobek luas dan dalam yang menimbulkan pendarahan hebata. Lakukan pembebatan pada bagian di atas luka dengan kainb. Apabila luka terjadi di bagian yang tidak mungkin dibebat (wajah) lakukan penekanan dengan kain bersih di atas luka.c. Kemudian segera bawa ke Puskesmas/ Rumah Sakit untuk dilakukan pembersihan dengan obat dan penjahitanLuka Tusuk paku berkarata. Bahaya utama -> dapat terjadi tetanusb. Penanganan awal : mencuci luka dengan air bersih, dapat diberi obat merah, harus ada penanganan lanjutan dengan dibawa ke Puskesmas/Rumah Sakit untuk diberi suntikan anti tetanus,

Luka Tusuk pisau/ batang kayua. Jangan dilakukan pencabutan paksa, alasan : berpotensi untuk menimbulkan pendarahan lebih banyak dan luka sekunder.b. Tindakan yang dapat dilakukan : pertahankan supaya posisi tusukan tidak berubah/ bertambah dalam, segera bawa pasien ke Puskesmas / Rumah SakitLuka gigitan ulara. Lakukan pembebatan / pengikatan di atas luka (diperdebatkan)b. Posisikan luka gigit selalu lebih rendah dari jantung untuk mencegah penyebarannya

Luka memara. Berikan kompres dengan air dingin, luka memar yang tidak parah akan sembuh sendiri dalam waktu 5 7 hari, penyembuhan luka memar ditandai dengan perubahan warna.

Luka bakar Cuci dengan air bersih, apabila muncul lepuhan jangan coba memecah lepuhan, oleskan salep bioplacenton3. Pingsana. Pingsan terjadi akibat kurangnya kiriman oksigen ke otak secara sesaat dan tiba tibab. Bahaya pingsan : salah penilaian c. Pertama kali dilakukan : cek nadi dan napas, kalau hanya pingsan, nadi dan napas pasti adad. Penanganan1) Baringkan pasien2) Kendorkan baju/ jaket/ ikat pinggang, berikan kipasan3) Posisikan kaki lebih tinggi4) Beri rangsangan bau yang kuat seperti minyak kayu putih/ balsem/ alkohol supaya pasien bangun.

4. Kecelakaan / jatuh/ patah tulanga) Prinsip umum : jangan sampai memperparah keadaan, terutama pada saat memindahkan pasien.b) Hal yang paling sering terjadi saat terjadi kecelakaan adalah patah tulang pada tangan/ kaki.c) Tanda patah tulang : 1) Nyeri hebat2) Perubahan bentuk3) Luka terbuka/ tertutup4) Perubahan pada warna kulitd) Penanganan1) Pertahankan posisi bagian yang patah, bisa dengan menggunakan kayu / papan.2) Hati hati dalam memindahkan pasien, terutama apabila bagian kepala dan leher yang mengalami cidera. Jangan sekali kali menekuk kepala korban.E. Cara Penanganan Keluarga Di Rumah1. Luka bakarSalah contoh kasus luka bakar menurut seorang dokter dari FKU-RSCM, dr. Parintosa Atmodiwirjo, sebagaimana dikutip tribunnews.com, penanganan awal luka bakar sangat menentukan proses penyembuhan berikutnya. Ayah bunda harus faham bagaimana menangani si kecil jika mengalami luka bakar di rumah. Berikut adalah beberapa tips penanganan pertama terhadap luka bakar.a. Penyebab anak terkena luka bakar : Api , Benda panas, Cairan panas: air, minyak, gula cair, dll, Benda padat panas: setrika, rokok, peralatan masak. Uap panas : air aiki Bahan kimia: air aki Sengatan litrik/tersambar petirb. Cara pencegahan alat atau benda yang dapat menyebabkan terbakar atau sengatan listrik, misalnya:2. Jauhkan benda benda yang dapat menyebabkan terbakar dari jangkauan anak. 3. Amankan alat: amankan alat-alat atau benda yang dapat menyebabkan terbakar atau sengatan listrik. a) Menutup atau menghalangi stopkontak; mengatur letak stop kontak tidak terlalu rendah. b) Mengganti kabel listrik yang rusak/terkelupasc) Menjaukan listrik dari aird) Jauhkan anak dari sumber/benda panas, misalnya: kompokr, strika, air panas dll. e) Jangan biarkan anak ada diluar rumah pada wakt hujan untuk menghindari tersambar petir. f) Berikan pengertian sedini mungkin kepada anak mengenai bahaya benda panas, benda penghasil panas, listrik, petir. c. Tindakan yang dapat dilakukan di rumah1. Again yang terbakar segera didiginkan demga cara menyiram air dingin ( bukan air es) yang bersih dan mengalir2. Tidak memolekan papun pada luka 3. Anak dengan gejala sedang dan erat segera di rujuk ke puskesmas / rumah sakit terdekat. F. Peran Keluarga Dalam Keperawatan Keluarga Tugas kesehatan keluarga adalah sebagai berikut (Friedman, 1998)a. Mengenal masalahb. Membuat keputusan tindakan yang tepatc. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakitd. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehate. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat.G. Peran Perawat Dalam Kegawatdarurata Keluarga1. PendidikPerawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar:b. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.c. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.2. KoordinatorKoordinasi diperlaukan pada perawatan agar pelayanan komprehensive dapat dicapai. Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.3. PelaksanaPerawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan menggunakan metode keperawatan.4. Pengawas kesehatanSebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite yang teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.5. KonsultanPerawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi dan kialitas dari informasi yang disampaikan secara terbuka dan dapat dipercaya.6. KolaburasiBekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.7. FasilitatorMembantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana sehat.8. Penemu kasusMenemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyarakat sehingga menghindarkan dari ledakan kasus atau wabah.9. Modifikasi lingkunganMampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.Bab IIIPenutupA. Kesimpulan Gawat darurat keluarga adalah Suatu keadaan yang terjadinya mendadak mengakibatkan seseorang yang berada dalam sebuah keluarga memerlukan penanganan / pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Pengetahuan yang harus ada dalam sebuah keluarga yang harus dimiliki suatu keluarga tentang bagimana menangani masalah kegawat darurtan yang ada dalam keluarga

B. SaranDalam kegawatdaruratan yang berperan penting adalah keluarga karena keluargalah yang mengerti tentang anggota keluarganya, maka dari itu diharapkan para mahasiswa stik muhammadiyah dapat berkerjasama dengan keluarga dalam keperawatan komunitas

Daftar PustakaKartono Muhammad, DR. 1975. Pertolongan Pertama Pada Kesehatan Markas bexar PMI. 1990. Pedoman Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan1