tugas kep. kom

37
Nama : Dwita Iryani Jurusan : IKP VI NIM : 4002130012 PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan penular penyakitmenular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll). Tujuan program: menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang akan ditanggulangi adalah Malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dankanker. Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi: 1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko: Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan pencegahan

Upload: desti-nurfadilah

Post on 09-Jul-2016

246 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

pemberantasan penyakit menular

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Kep. Kom

Nama : Dwita Iryani

Jurusan : IKP VI

NIM : 4002130012

PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu 

program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan

penular penyakitmenular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

Tujuan program: menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat

penyakit menular dan penyakit tidak menular. Prioritas penyakit menular yang

akan ditanggulangi adalah Malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria,

kusta tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang

dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang

ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus,

dankanker.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko: 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-

undangan, dan kebijakan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko

dan diseminasinya; 

Menyiapkan materi dan menyusun rencana kebutuhan untuk pencegahan

dan penanggulangan faktor resiko;

Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko

sebagai stimulam;

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman

pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk

melakukan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko;

Melakukan bimbingan, pemantauan dan evaluasi kegiatan pencegahan dan

penanggulangan faktor risiko;

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi

dan konsultasi teknis pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; 

Page 2: Tugas Kep. Kom

Melakukan kajian program pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; 

Membina dan mengembangkan UPT dalam pencegahn dan

penanggulangan faktor risiko;

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan

pencegahan dan pemberantasan penyakit.

2. Peningkatan imunisasi: 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-

undangan, dan kebijakan peningkatan imunisasi, dan diseminasinya;

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan

imunisasi; 

Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan

yang ditujukan terutama untuk masyarakat miskin dan kawasan khusus

sesuai dengan skala prioritas; 

Menyiapkan materidan menyusun rancangan juklak/juknis/protap program

imunisasi; 

Menyiapkan dan mendistribusikan sarana dan prasarana imunisasi; 

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit

untuk melaksanakan program imunisasi

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan imunisasi; 

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi

dan konsultasi teknis peningkatan imunisasi;

Melakukan kajian upaya peningkatan imunisasi; 

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan imunisasi; 

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan

imunisasi.

3. Penemuan dan tatalaksana penderita: 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan

perundangundangan, dan kebijakan penemuan dan tatalaksana penderita

dan diseminasinya; 

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penemuan

dan tatalaksana penderita; 

Page 3: Tugas Kep. Kom

Menyediakan kebutuhan penemuan dan tatalaksana penderita sebagai

stimulan; 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman

program penemuan dan tatalaksana penderita; 

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk

melaksanakan program penemuan dan tatalaksana penderita; 

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penemuan dan

tatalaksana penderita; 

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi

dan konsultasi teknis penemuan dan tatalaksana penderita; 

Melakukan kajian upaya penemuan dan tatalaksana penderita;

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya penemuan dan

tatalaksana penderita; 

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan

penemuan dan tatalaksana penderita. 

4. Peningkatan surveilens epidemiologi dan penanggulangan wabah: 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-

undangan, dan kebijakan peningkatan surveilans epidemiologi

dan penanggulangan KLB/wabah dan diseminasinya; 

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan

surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; 

Menyediakan kebutuhan peningkatan surveilans epidemiologi dan

penanggulangan KLB/wabah sebagai stimulan; 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman

program surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; 

Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan menanggulangi KLB/Wabah,

termasuk dampak bencana; 

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit

untuk melaksanakan program surveilans epidemiologidan penanggulangan

KLB/wabah; 

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan surveilans

epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; 

Page 4: Tugas Kep. Kom

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi

dan konsultasi teknis peningkatan surveilans epidemiologi

dan penanggulangan KLB/wabah; 

Melakukan kajian upaya peningkatan surveilans epidemiologi dan

penanggulangan KLB/wabah; 

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan surveilans

epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah. 

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan

surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah. 

5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakit: 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-

undangan, dan kebijakan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi

(KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit dan diseminasinya; 

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan

komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan

penyakit.

Menyediakan kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan

edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit sebagai stimulan; 

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman

program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan

pemberantasan penyakit; 

Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk

melaksanakan program komunikasi informasi dan edukasi (KIE)

pencegahan dan pemberantasan penyakit; 

Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan komunikasi

informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; 

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi

dan konsultasi teknis peningkatan komunikasi informasi dan edukasi

(KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit;

Melakukan kajian upaya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi

(KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; 

Page 5: Tugas Kep. Kom

Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan

komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan

penyakit; 

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional

pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan

dan pemberantasan penyakit

http://puskesmaskintamanisatu.blogspot.co.id/p/program-pemberantasan-

penyakit-menular.html

Page 6: Tugas Kep. Kom

PENYEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN

Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan sebagai

tempat   tinggal   dari   sekelompok  manusia .

yang saling berinter - aksi serta berhubungan setiap hari dalam rangka untuk

mewujudkan masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Permukiman adalah

bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang berupa kawasan

perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai hunian dan tempat kegiatan

yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan.

Pemukiman  adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk

tempat berlindung, termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,

perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rokhani serta keadaan

sosialnya, baik untuk keluarga maupun individu.

Pemukiman atau perumahan sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial,

pendidikan, tradisi atau kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Selain itu

lingkungan perumahan atau pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

dapat menentukan kualitas lingkungan perumahan tersebut antara lain fasilitas

pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya

kesehatan fisik, kesehatan mental, kesehatan sosial bagi individu dan keluarganya.

Hubungan Pemukiman dan Kesehatan

Kondisi- kondisi ekonomi, sosial, pendidikan, tradisi/kebiasaan, suku, geografi

dan kondisi lokal sangat terkait dengan pemukiman/perumahan. Ada beberapa

faktor yang mempengaruhi atau yang dapat menentukan kualitas  lingkungan

perumahan / pemukiman  antara lain

 fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang

terselenggaranya keadaan fisik, kesehatan mental, kesejahteraan sosial bagi

individu dan keluarganya (dr. H. Haryoto Kusnoputranto, SKM)..

Penyehatan lingkungan tempat pemukiman adalah segala upaya untuk

meningkatkan dan memelihara kesehatan tempat pemukiman beserta

lingkungannya dan pengaruhnya terhadap manusia.

Page 7: Tugas Kep. Kom

 Tujuan dilaksanakan Kesehatan Lingkungan di Tempat Permukiman

1. Penataan dan pemukiman yang memenuhi syarat kesehatan. 

Pemukiman sehat adalah suatu tempat untuk tinggal secara permanen, berfungsi

sebagai tempat untuk bermukim, beristirahat, berrekreasi dan sebagai tempat

berlindung dari pengaruh lingkungan yang memenuhi persyaratan fisiologis,

psikologis, bebas dari penularan penyakit dan kecelakaan. Satuan Lingkungan

Permukiman adalah kawasan perumahan dalam berbagai bentuk dan ukuran

dengan penataan tanah dan ruang, prasarana dan sarana lingkungan yang teratur.

2. Terwujudnya suatu kondisi perumahan yang layak huni dalam lingkungan

yang sehat.

 Ini artinya bahwa rumah di perumahan itu harus sehat,  rumah yang dapat

menjadi tempat berlindung / bernaung dan beristirahat sehingga menumbuhkan

kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial. Kondisi perumahan

yang layak huni artinya harus layak sebagai tempat hunian yag dilengkapi dengan

prasarana dan sarana lingkungan. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar

fisik lingkungan yang memungkinkan lingkungan permukiman dapat berfungsi

sebagaimana mestinya. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang  berfungsi

untuk  penyelenggaraan  dan  pengembangan  kehidupan ekonomi, social dan

budaya.

3. Mengurangi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit.

Dalam mengurngi resiko kebakaran, kecelakaan, penularan penyakit diperlukan

sara dan utilitas. Utilitas umum merupakan bangunan bangunan yang dibutuhkan

dalam sistem pelayanan lingkungan yang diselenggarakan baik oleh pemerintah

atau swasta,

 Utilitas yang dimaksud adalah penyediaan yang menyangkut jaringan air bersih,

listrik, pembuangan sampah, telepon dan gas

 Dasar  hukum penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Tempat

Permukiman

Dalam membahas aspek kebijakan kesehatan pemukiman perumahan ada

beberapa landasan yang tidak dapat diabaikan

1. Undang - undang Pokok Agraria nomor 5 tahun 1960

2. Undang -undang nomor 23 tahun 1992 tentang  Kesehatan

Page 8: Tugas Kep. Kom

3. Undang -undang nomor 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang

4. Undang -undang nomor 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman

5. Undang -undang nomor tahun tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 829/MenKes/SK/VII/1989 tanggal 20

Juli 1989 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan

7. Undang – undang dan keputusan yang lain

 Ruang lingkup penyelenggaraan kesehatan lingkungan  pada Pemukiman

Kesehatan lingkungan tempat permukiman menyelenggarakan upaya pada

beberapa aspek perlindungan dan penyehatan di tempat permukiman agar para

penghuni dan orang yang beraktifitas di tempa penukiman mendapatkan jaminan

keamanan. Upaya tersebut  meliputi

1.  Mengendalikan dan memberantas penyakit menular dan penyakit parasit dan

beban kesehatan yang memberati penduduk dalam kawasan itu

2  Mengurangi bahaya kimiawi dan  fisik di tempat tinggal, tempat kerja dan

wilayah kota yang lebih besar

3.  Menciptakan kualitas lingkungan dan kualitas penduduk dalam kawasan

4.  Meminimalkan transfer biaya lingkungan ke wilayah dan masyarakat serta

system lingkungan di sekitar wilayah dan di luar

5.  Menjamin adanya konsumsi yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan

 Sasaran  Upaya Kesehatan Lingkungan di Tempat Pemukiman

Sasaran  Upaya Kesehatan Lingkungan di Tempat Pemukiman adalah 

1.      Entitas atau masyarakat pada pemukiman

 Masyarakat penghuni dan yang beraktifitas di lingkungan pemukiman diharapkan

memiliki kesadaran dalam mengelola lingkungan pemukimannya sendiri.

Mengembangkan budaya masyarakat untuk melaksanakan kegiatan kesehatan

lingkungan di pemukiman. Masyarakat dapat merencanakan upaya, melaksanakan

kepemimpinan, dan mengintegrasikan pembangunan di daerahnya dengan daerah

yang lebih luas.

2.  Rumah dengan upaya meliputi  penggerakan masyarakat agar memiliki,

memelihara semua aspek kesehatan rumahnya

Page 9: Tugas Kep. Kom

3.    Lingkungan pemukiman  dengan upaya meliputi usaha bersama dalam

melaksanakan pemukiman sehat, kerja bakti bersama, Penyelenggaraan

pemberantasan sarang nyamuk, gerakan penanaman pohon dana lain - lain

 Aspek kesehatan lingkungan pemukiman

Suatu permukiman dikatakan telah memenuhi syarat kesehatan jika telah dipenuhi

hal - hal berikut :

1.  Menjamin ketenangan hidup, yakni

a.   Lokasi mempunyai assebilitas ke transportasi umum, di daerah yang dapat

memberikan keseimbangan social, memberikan kesempatan untuk dapat membina

individu dan keluarga serta terjamin aman dari timbulnya bahaya

b. Kondisi geologis diantaranya kemiringan tanah maksimal 15 %,

memungkinkan untuk dibuat drainase, kondisi tanah memugkinkan untuk dibuat

bangunan sederhana

c.   Status hukum jelas

 2.  Tersedia fasilitas umum dan fasilitas sanitasi, sesuai ketentuan  yakni

a.  Jalan local  yang terdiri dari jalan penghubung lingkungan perumahan, jalan

poros lingkungan perumahan, jalan lingkungan perumahan atau gang -gang

b. Air minum dengan ketentuan bahwa sistem penyediaan air minum kota : 100

liter / orang / perhari, system penyediaan air minum lingkungan 60%, system

penyediaan air minum ke rumah rumah 60 %, sambungan air minum ke fasilitas

umum 30 %

c.  Pembuangan air limbah dan tinja : pembuangan air limbah kota sambungan ke

system yang tersedia, pembuangan air limbah lingkungan, tangki septic tank,

bidang peresapan sesuai daya serap tanah

d.  Pembuangan air hujan dengan ketentuan tersedia saluran pembuangan air

hujan, tersedia badan penerima

e. Tersedia pembuangan sampah dengan ketentuan pengumpulan sampah,

pengangkutan sampah, pembuangan sampah

f.   Jaringan listrik dan sarana komunikasi

 3.   Tersedia fasilitas kesehatan

a. Jarak antara pemukiman ke puskesmas pembantu atau praktek dokter 1,5 km,

b. Jarak ke puskesmas 3 km, terdapat rumah bersalin, apotik

Page 10: Tugas Kep. Kom

 4.  Tersedia fasilitas perbelanjaan dan niaga

a.   Tersedia fasilitas belanja yag memeuhi syarat

b.  Jarak fasilitas perbelanjaan dan niaga mudah dicapai oleh pemnghuni

pemukiman

5.  Tersedia fasilitas layanan pemerintah dan pelayanan umum

a. Tersedia fasilitas pemerintah seperti kesehatan, pendidikan

b.   Jarak terjangkau dengan kendaraan pribadi

6.  Tersedia fasilitas peribadatan

a.   Masjid atau musola sesuai jumlah penghuni dan

b.   Jarak fasilitas peribadan dekat dengan rumah penduduk dengan fasilitas umum

masyarakat

7.  Fasilitas rekreasi dan kebudayaan yang dapat melayani 6000 keluarga ada

gedung serba guna

8.   Fasilitas Pendidikan sesuai dengan luas pemukiman dan jumlah penduduk

yang menjadi penghuni di dalamnya

9.  Fasilitas Olah raga dan lapangan terbuka 50 keluarga ada taman / tempat

bermain

10. Untuk menjamin kesehatan penghuni, rumah - rumah harus memenuhi 

persyaratan

 

Persyaratan Kesehatan Lingkungan Perumahan

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia   No.

829/Menkes/SK/VII/1999 :

1. Lokasi

2. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai,

aliran lahar, gelombang tsunami, longsor dan sebagainya.

3. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan

bekas lokasi pertambangan.

4. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti

jalur pendaratan penerbangan.

5. Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran

Page 11: Tugas Kep. Kom

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas

beracun baik oleh alam atau aktivitas manusia, dan memenuhi persyaratan baku

mutu udara yang berlaku dengan perhatian khusus terhadap parameter-parameter

sebagai berikut :

1. Tingkat kebisingan di lokasi tidak melebihi 45-55 dBA.

2. Gas berbau (H2S dan NH3) secara biologis tidak terdeteksi.

3. Partikel debu diameter < 10 mg tidak melebihi 150 mg/m3.

4. Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm.

5. Debu terhadap tidak melebihi 350 mm3/m2/hari.

6. Kualitas Tanah

Kualitas tanah pada daerah perumahan harus memenuhi persyaratan sebagai

berikut :

1. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg.

2. Arsenik total maksimal 100 mg/kg.

3. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg.

4. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg.

5. Kualitas Air Tanah

Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan

air baku, air minum (golongan B), sesuai dengan Peraturan Perundangan yang

berlaku.

1. Sarana dan Prasarana Lingkungan

2. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan

konstruksi yang aman dari kecelakaan.

3. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor

penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

4. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sebagai berikut :

1)      Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan.

2)      Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang

cacat.

3)      Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman.

4)      Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan.

Page 12: Tugas Kep. Kom

1. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang

waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia dan limbah rumah tangga harus

memenuhi persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

3. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan, sesuai dengan peraturan.

4. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan sesuai dengan

peraturan perundangan yang berlaku.

5. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti

keamanan, kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat

pendidikan, kesenian dan sebagainya.

6. Tempat pengolahan makanan harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

yang dapat menimbulkan keracunan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

7. Binatang Penular Penyakit

Indek lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan.

Indeks jentik nyamuk (Angka Bebas Jentik) di perumahan tidak

melebihi 5%.

8. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan perumahan merupakan pelindung

dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.

Masyarakat harus terlibat aktif dalam upaya menyelenggarakan penghijauan

terutama disekitar rumah yang dihuninya

 Aspek Kesehatan Rumah

1. Persyaratan Umum

Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan  merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi kesehatan dan kondisi para penghuninya.. Dengan

meningginya insiden (angka kejadian) berbagai penyakit ,penyebabnya telah

terbukti yaitu rumah tidak memenuhi kriteria rumah. Oleh karena itu di dalam

program-program pencegahan/pemberantasan penyakit menular, hendaknya selalu

memperhatikan keterlibatan faktor yang diperhitungkan.

Page 13: Tugas Kep. Kom

Faktor kemiskinan sangat erat hubungannya dalam keadaan situasi dan kondisi

yang tidak baik tersebut.

Menurut Winslow dan APHA rumah sehat harus memenuhi kebutuhan

physiologis para penghuninya, kebutuhan psychologis, dan harus terhindar dari

penyakit menular, dan kecelakaan.

a.  Memenuhi kebutuhan physiologis

Yang dimaksud memenuhi kebutuhan psikologis diantaranya adalah

-   Pencahayanaan alami minimal untuk kamar keluarga dan kamar tidur 60 – 120

lux, pencahayaan buatan untuk ruang keluarga 100 lux, ruang tidur 50 lux, ruang

belajar 100 lux, ruang makan 75 lux, ruang dapur 50 – 75 lux

-   Penghawaan alami lubang ventilasi minimal 5 – 10 % luas lantai terdiri dari

lubang ventilasi tetap sebesar minimal 5 % dari luas lantai dan lubang ventilasi

incidental minimal 5 % luas lantai, udara yang masuk harus bersih, aliran udara

cross ventilation, kelembaban udara tidak boleh terlalu tinggi optimum 60 %,

suhu ruang antara 21 – 30 Celsius, udara dalam ruangan tidak lebih 5 Celsius

selisihnya dengan suhu luar ruangan, pergantian udara bersih untuk orang dewasa

33 meter  persegi/orang/hari, Sedang over crowding, terutama apabila kepadatan

perkamar melebihi batas, akan membuat rumah tersebut berbahaya bagi kesehatan

penghuninya.

Keadaan demikian ini sering dijumpai pada gubuk-gubuk di desa maupun rumah

gedung di daerah slum kota.

 2.   Memenuhi kebutuhan psycologis

a.  Keadaan rumah dan sekitarnya, cara pengaturannya harus memenuhi rasa

keindahan

b.   Mempunyai halaman yang luas dan dapat ditanami pohon pohonan

c.    Mempunyai toilet/ kamar mandi / WC sendiri

d.  Adanya jaminan kebebasan yang cukup bagi setiap anggota keluarga

e.   Anggota keluarga yang mendekati dewasa harus mempunyai ruangan sendiri-

sendiri

f.   Harus ada ruangan keluarga untuk menjalankan kehidupan keluarga dimana

semua anggota keluarga dapat berkumpul

Page 14: Tugas Kep. Kom

g.   Harus ada ruangan untuk hidup bermasyarakat, yaitu harus ada ruangan untuk

menerima tamu.

3.   Harus Terhindar dari Penyakit Menular   

Dengan banyak pemukim pada suatu pemukiman yang melebihi batas jumlah

yang ditentukan, itu juga sebagai salah satu faktor penyebab penyakit menular.

Adanya fasilitas kesehatan, mencegah terjangkitnya penyakit seperti

membersihkan rumah, menjaga kualitas makanan dan diharapkan tidak over

crowding (kepadatan penduduk).

1. Ada sumber air yang sehat, cukup kualitas dan kuantitasnya

2. Tersedia tempat pembuangan kotoran

3. Harus dapat mencegah perkembangbiakan vektor penyakit

4. Harus cukup luas. Luas kamar tidur ± 5  m 2  per kapita per luas lantai

5. Tempat masak, menyimpan makanan hendaknya bebas dari pencemaran

atau gangguan binatang / serangga atau debu

Fasilitas sanitasi yang kurang akan menimbulkan wabah penyakit, misalnya dalam

fasilitas air. Jika satu rumah tidak mempunyai fasilitas air yang memadai, maka

berpengaruh terhadap kesehatan dan kebutuhan manusia, seperti air minum, air

untuk mandi, atau air untuk kebutuhan lainnya. Demikian juga, fasilitas

pembuangan kotoran, jika itu tidak memenuhi dalam sebuah rumah akan

menyebabkan wabah-wabah penyakit. karena biasanya akan dibuang di parit atau

sungai

1. Harus Terhindar dari terjadinya Kecelakaan

Persyaratan letak rumah yang menentukan kemungkinan yang terjadinya

kecelakaan-kecelakaan dan kemungkinan gangguan-ganggunan lainnya.

Dalam memilih pertapakan untuk meletakkan sebuah rumah harus diperhatikan

beberapa segi yang artinya sangat penting dan kadang-kadang menentukan sekali.

Bila pada penempatan sebuah rumah tidak dihiraukan, biasanya timbul-timbul

daerah yang sangat jauh dari kriteria perumahan sehat. Seperti halnya Slum Area

atau tempat kumuh. Juga pada penempatan pada perumahan yang sempit, dimana

sirkulasi udara bisa terhalang dan tidak bisa bebas. Pada akhirnya akan

menimbulkan berbagai penyakit seperti penyakit pada saluran pernafasan.

Page 15: Tugas Kep. Kom

.Pada bagian lantai dan dinding bagian bawah perlu dibuat dari bahan yang kedap

air. Untuk mencegah kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan selalu

basah.

Bila kerusakan-kerusakan rumah tidak bisa diperbaiki, maka hal ini mungkin

menyebabkan rumah itu tidak bisa lagi didiami. Terlebih bila keadaan ini

ditambah lagi dengan banyaknya sarang-sarang kutu busuk, tentu akan

menyedihkan lagi.

5.   Harus terhindar dari  terjadinya kecelakaan

1. Kontruksi rumah harus dari bahan - bahan bangunan yang kuat sehingga

tidak mudah roboh

2. Sarana pencegahan terjadinya kecelakaan di sumur, kolam, lantai yang

licin, racun serangga, minyak tanah, obat obatan dan sebagainya

3. Diusahakan agar tidak mudah terjadi kebakaran

4. Ada alat pemadam kebakaran terutama yang mempergunakan gas

Syarat tehnik rumah

- Letak Rumah

Pertimbangan  mengenai letak meliputi :

1.   Permukaan Tanah

Tanah yang rendah biasanya yang sering digenangi banjir. Sedangkan tanah

berbatu karang biasanya lembab dan dingin karena tidak bisa

menyerap kedalam tanah pada waktu hujan. Tetapi dengan konstruksi dan

dilengkapi drainase yang baik, bisa digunakan tanpa ada gangguan. Yang ideal

adalah di daerah tanah yang meninggi, kering dan porous (seperti tanah

berpasir/berkerikil atau tanah berkapur).

2. Hadap Rumah

Hubungannya dengan matahari, arah angin dan lapngan terbuka. Dapur dan ruang

tempat menyimpan makanan terletak di bagian utara rumah karena akan

menerima sinar matahari lebih sedikit.

3.   Konstruksi Rumah

Berdasarkan pengalaman sebelumnya yaitu rumah-rumah yang primitif pada

zaman dulu terbuat dari kayu, tanah liat dan batu, atap lalang dan sebagainya.

Page 16: Tugas Kep. Kom

Akhirnya orang merasa perlu untuk membuat fundasi agar supaya konstruksinya

lebih kokoh. Type fundasi ada bermacam-macam tergantung pada berat dari

rumah atau gedung yang akan dibangun dan keadaan bawah tanah (subsoil).

Subsoil yang berbatu-batu atau kerikil akan dapat menahan beban yang berat,

tetapi subsoil yang terdiri dari tanah liat, kekuatan menahan bebannya tidak tetap.

Kekuatannya bisa bertambah dan bisa pula menurun tergantung pada keadaan

peresapan airnya yang juga berubah-ubah mengikuti perubahan keadaan musim.

Fundasi yang tidak sesuai akan mengakibatkan rumah diatasnya bisa rontok. Ada

tiga cara dalam pembuatan fundasi :

-    Membuat parit-parit yang diisi dengan adukan semen.

-   Membuat semacam rakit dengan adukan semen yang konkrit.

-    Membangun tiang-tiang/pilar-pilar dari beton.

1. Dinding

Dinding luar berfungsi untuk menghindarkan serangan hujan dan angin   terhadap

interior rumah, juga melindungi interior terhadap panas atau dingin di luar,

disamping itu juga sebagai pendukung atap.

      Material yang sering dipakai untuk dinding ialah dari bahan kayu atau

batu/batu bata bahkan juga keping-keping adukan semen yang dicetak padat.

Untuk dinding papan sebaiknya dibuat dari jenis kayu yang tahan terhadap segala

cuaca. Tetapi ini kurang disukai di daerah perumahan yang rapat, karena

berbahaya yaitu bisa terjadi kebakaran.

2. Atap dan Loteng

Fungsi atap ialah untuk melindungi interior rumah dari angin, hujan dan abu,

disamping itu juga untuk menghindarkan panas. Bahan yang paling disukai ialah

genteng, karena bersifat isolator, sejuk di musim panas dan hangat di musim

dingin.

Loteng selam berfungsi sebagai penghalang terhadap pandangan yang kurang

enak pada balok-balok penopang atap (kuda-kuda), ia lebih bermanfaat sebagai

isolasi terhadap panas yang menembus atap.

Untuk menghindarkan panas tertumpuk di atas loteng maka perlu dibuat lubang

ventilasi antara atap dan loteng.

3. Lantai

Page 17: Tugas Kep. Kom

Lantai dari tanah stabilisasi atau batu bata biasanya langsung diletakkan di atas

tanah asli sehingga ia menjadi lembab. Oleh karena itu perlu dilapisi dengan satu

lapisan segmen yang kedap air, atau susunan tegel, terrazo maupun marmar.

Untuk mencegah masuknya air ke dalam rumah, sebaiknya lantai dinaikkan kira-

kira 20 cm dari permukaan tanah.

Lantai dari bahan kayu, di bawah lantai harus ada kolong, harus disusun dengan

rapi dan rapat satu sama lain, sehingga tidak ada lubang-lubang ataupun lekukan-

lekukan dimana debu bisa tertumpuk. Dan lebih baik lagi, lantai jenis ini dilapisi

denga perlak atau kambal plastik. Plastik ini sekaligus juga berfungsi sebagai

penahan kelembaban yang naik dari kolong rumah.

4. Ventilasi dan Pencahayaan

Melalui jendela cahaya dan angin bisa masuk ke dalam rumah sehingga ia

mempunyai fungsi rangkap, pertama sebagai alat untuk mendapat cahaya dan

kedua sebagai ventilasi. Cahaya memiliki sifat dapat membunuh bakteri.

Kurangnya pencahayaan dapat mendapatkan beberapa akibat pada mata,

kenyamanan dan sekaligus produktivitas seseorang. Cahaya dianggap sebagai

suatu alat perantara, yang mana benda-benda dapat terlihat oleh mata.

5. Fasilitas Kelengkapan Rumah

- Ruang Tidur/Istirahat

Dipergunakan untuk beristirahat/tidur dan tukar pakaian. Sebaiknya ruang tidur

untuk anak pria dan wanita dewasa harus terpisah. Bila keadaan memungkinkan

tempat tidur ditempatkan sedemikian rupa sehingga sinar matahari pagi sangat

baik bagi kesehatan dapat masuk dengan bebas. Selain itu ruang tidur sebaiknya

ditempatkan di bagian rumah yang tenang. Demikian juga jarak antara 2 tempat

tidur perlu diperhatikan.

-  Ruang Tamu

Biasanya tersendiri dan ditempatkan di bagian yang mudah dicapai oleh tamu

yang datang dari luar, dengan pengertian tidak terlebih dahulu melalui ruangan-

ruangan lain. Oleh karena itu sebaiknya ruang tamu ditempatkan di bagian depan

rumah.

-  Ruang Makan

Page 18: Tugas Kep. Kom

Biasanya ditempatkan dekat dengan dapur agar mudah waktu menghidangkan

makanan. Kadang-kadang ruang makan ini juga dipakai sebagai ruang duduk,

tempat sekeluarga berbincang-bincang, bahkan kadang-kadang juga sebagai ruang

untuk belajar bagi anak-anak atau untuk keperluan lain, bila rumah tersebut

kurang besar.

-  Dapur

Biasanya dipergunakan untuk tempat meracik dan memasak makanan dan

mencuci piring / peralatan-peralatan lain, dan kadang-kadang juga di lengkapi

dengan fasilitas untuk penyimpan makanan. Yang perlu diperhatikan ialah

pengadaan lubang angin yang

cukup banyak agar asap bisa keluar dengan mudah dan tidak terasa panas

didalamnya. Sebaiknya dinding dekat tungku masak terbuat dari bahan yang tidak

mudah terbakar.

-  Kamar Mandi dan WC

Harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga pembuangan kotoran dan air limbah

mudah dilakukan dan tidak meninggalkan bau yang mengganggu pada ruangan

lain. Yang terpenting lagi ialah harus dicegah terjadinya pencemaran sumber air

minum. Sedang ventilasi harus menghubungkannya langsung dengan udara luar.

http://inta-hestya-fkm12.web.unair.ac.id/artikel_detail-73132-sebuah

%20perjalanan-Kesehatan%20Lingkungan%20Pemukiman.html

Page 19: Tugas Kep. Kom

PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN KOMUNITAS DI INDONESIA

A. Program Pembinaan kesehatan Komunitas

1.      Pengertian Ilmu Kesehatan Masyarakat

Definisi ilmu kesehatan masyarakat menurut profesor Winslow dari

Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah

penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan

efisien.

Menurut Ikatan Dokter Amerika (1948) Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan

seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui

usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multidisiplin , karena

memang pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal,

maka pemecahanya harus secara multidisiplin.

Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni atau

penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :

1.  Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.

2.  Perbaikan sanitasi lingkungan

3. Perbaikan lingkungan pemukiman

4.  Pemberantasan Vektor

5.  Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat

6.  Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

7.   Pembinaan gizi masyarakat

8.   Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

9.   Pengawasan Obat dan Minuman

10. Pembinaan Peran Serta Masyarakat

2.      Pengertian Kesehatan Lingkungan

Lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling

besar terhadap status kesehatan masyarakat di samping faktor pelayanan

kesehatan, faktor genetik dan faktor prilaku. Bahaya potensial terhadap kesehatan

yang diakibatkan oleh lingkungan dapat bersifat fisik, kimia maupun biologi.

Sejalan dengan kebijaksanaan’Paradigma Sehat’ yang mengutamakan upaya-

Page 20: Tugas Kep. Kom

upaya yang bersifat promotif, preventif dan protektif. Maka upaya kesehatan 

lingkungan sangat penting. Semua kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan

oleh para staf Puskesmas akan berhasil baik apabila masyarakat berperan serta

dalam pelaksanaannya harus mengikut sertakan masyarakat sejak perencanaan

sampai pemeliharaan.

Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya

kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari

segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan

bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih

baik.

B. Konsep dan Fungsi Puskesmas

1.      Konsep Puskesmas

a.       Defenisi

Suatu kesatuan organisasi fungsional yang merupakan pusat pengembangan

kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat di samping

memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes 1991).

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis (UPT) dinas kesehatan

kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja.

b.      Visi dan Misi Puskesmas

Visi

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya

kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat.

Misi

- Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

- Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dam masyarakat di

wilayah kerjanya.

- Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.

- Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan

masyarakat beserta lingkungannya.

Page 21: Tugas Kep. Kom

c.       Upaya Puskesmas

UKM

Upaya berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya

ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat serta wajib

diselenggarakan puskesmas di wilayah Indonesia. Komponennya :

·  Upaya promosi kesehatan

·  Upaya kesehatan lingkungan

·  Upaya kesehtan Ibu dan Anak serta keluarga berencana

·  Upaya perbaikan gizi masyarakat

·  Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

·  Upaya pengobatan

UKP

Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas.Komponennya:

· Upaya kesehatan sekolah

· Upaya kesehatan olahraga

· Upaya perawatan kesehatan masyarakat

· Upaya kesehatan kerja

. Upaya kesehatan gigi dan mulut

· Upaya kesehatan jiwa

· Upaya kesehatan usia lanjut

· Upaya pembinaan pengobatan tradisional

d.      Program Pokok Puskesmas

Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan

yang wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap

peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.  Ada 6

Program Pokok pelayanan kesehatan di  Puskesmas yaitu :

1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif)  yaitu bentuk pelayanan 

kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang

pasien dilakukan oleh seorang dokter  secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan 

yang diperoleh  selama anamnesis dan pemeriksaan

Page 22: Tugas Kep. Kom

2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang

diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui

kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).

3.Pelayanan KIA  dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB di 

Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan

Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan nifas serta

pelayanan bayi dan balita.

4.Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular yaitu 

program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan mengendalikan

penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD, Kusta dll).

5. Kesehatan Lingkungan yaitu  program pelayanan kesehatan lingkungan di

puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya

sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk

pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran serta

masyarakat.

6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,

perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan

gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi Besi, Gangguan

Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin A, Keadaan zat gizi

lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan Usaha Perbaikan Gizi

Keluarga/Masyarakat.

e. Satuan Penunjang Puskesmas

Puskesmas Pembantu

Yaitu unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan

membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam

ruang lingkup wilayah yang kecil.

Puskesmas Keliling

Yaitu unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan

bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga

yang berasal dari puskesmas. Dengan fungsi dan tugas yaitu memberi pelayanan

Page 23: Tugas Kep. Kom

kesehatan daerah terpencil, transpor rujukan pasien, penyuluhan kesehtan dengan

audiovisual.

2.      Fungsi Puskesmas

Ada tiga (3) fungsi utama yang diemban puskesmas dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan dasar (PKD) kepada seluruh target sasaran

masyarakat di wilayah kerjanya, yakni sebgai berikut :

a.       Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

·  Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia dan dunia usaha di wilayah

kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.

·  Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap

program pembangunan di wilayah kerjanya.

b.      Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan

masyarakat untuk hidup sehat.

· Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk

pembiayaan

· Ikut menetapkan penyelenggaraan dan memantau pelaksanaan program

kesehatan

· Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat

· Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

rangka menolong dirinya sendiri

·  Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dam

menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.

c.       Pusat Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinanmbungan (continue) yang mencakup :

·  Pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan  preventif dengan

pendekatan kelompok.

·  Pelayanan medik dasar yang bersifat  kuratif dan rehabilitatif dengan

pendekatan individu dan keluarga.

Page 24: Tugas Kep. Kom

Ketiga fungsi utama puskesmas  tersebut  dan dengan memperhatikan tujuan

akhirnya maka setiap pelaksanan program kegiatan pelayanan kesehatan selalu

dilaksanakan dengan memperhatikan landasan strategisnya yaitu  :

1.  Perikemanusian

2.  Pemberdayaan dan Kemandirian

3.  Adil dan merata

4.  Mengutamakan Manfaat.

http://evyhadaming.blogspot.co.id/2014/04/program-pembinaan-kesehatan-

komunitas.html