blok 8.docx

Upload: lydia-gloriani-lethe

Post on 04-Nov-2015

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Sistem Kerja pada Jantung Manusia Lydia Gloriani Lethe ( 102013343 )Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat [email protected] Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga thorax. Jantung dilindungi mediastinum. Ujung atas yang melebar (dasar) mengarah ke bahu kanan, ujung bawah yang mengerucut (apeks) mengarah ke panggul kiri.Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung, komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.AbstractThe heart is a hollow organ and have four spaces located between the lungs in the middle of the thoracic cavity. Heart is protected mediastinum. The upper end of the wide (base) leads to the right shoulder, down the conical tip (apex) leads to the left flank.The cardiovascular system is the organ blood sirkulsi consisting of the heart, blood components and blood vessel function is to provide and drain the supply of oxygen and nutrients throughout the body tissues in need in the process of metabolism. Cardiovascular system requires many varied mechanisms that can respond to the activity of regulatory functions of the body, one of which is to increase the activity of the blood supply so that network activity can be met. In severe circumstances, the blood flow, more directed to vital organs such as the heart and brain function and maintain both the circulatory system maintain it self.Anatomi jantung Pericardium Jantung manusia terdapat di dalam rongga dada, terbaring miring di atas sekat rongga badan salam keadaan terbungkus oleh selaput yang dinamakan pericardium.1 Pericardium merupakan pembungkus jantung yang berfungsi sebagai pelindung jantung dari serangan atau penyebab penyakit, dan bila jantung sendiri kurang berfungsi maka pericardium membantunya. Oleh karena pericardium mewakili fungsi jantung.2Pericardium yang menutup jantung terdiri dari dua lapisan, yang dalam melekat pada otot jantung disebut pericardium viscerale dan yang luar pericaridum pariatale.1Dua sinus yang penting terletak di antara lapisan parietalis dan viseralis antara lain sinus transversus yang terletak antara v. cava superior dan atrium kiri di posterior serta trunkus pulmonalis dan aorta di anterior.Sinus obliquus terletak di belakang atrium, sinus dibatasi oleh v. cava inferior dan vv.pulmonalis.Pasokan darah perikardium dari cabang-cabang perikardiacophrenicus dan a.thoracalis interna. Perikardium fibrosa dan lapisan parietalis dari perikardium serosa dipersarafi oleh n. phrenicus.3Jantung dibagi oleh septa vertikal menjadi empat ruang: atrium dextra, atrium sinistra ventriculus dextra, dan ventriculus sinistra. Atrium dextra terletak anterior terhadap ventriculus sinistra, dan ventriculus dextra anterior terhadap ventriculus sinistra.4 Gambar 1. Jantung

Atrium dextraTerdiri dari atrium propia dan atricula dextra. Atrium propia merupakan ruang diantara dua vena cava dan ostium atrioventricularis. Sedangkan auricula dextra merupakan kantung diantara v.cava superior dan ventriculus dextra. Pada permukaan dalam auricula terdiri superior susunan otot seperti mata sisir disebut mm.pectinati.4Dibagian dalam atrium dextra dapat dijumpai beberapa lubang yaitu:ostium v.cava superior, ostium v.cava inferior, sinus coronarius, dan foramina benarum minimarum.4Ostium v.cava superior bermuara pada bagian posterior dari sinus venarum.Ostium ini tidak mempunyai valvula.Ostium v.cava inferior, mempunyai valvula yang disebut valvula v.cava inferior. Valvula ini terjadi dari peninggian lipatan endocardium yang melekat pada sisi ventral dan sinistra tepi ostium v.cava inferior.4Sinus coronarius, bermuara pada atrium dextra diantara v.cava inferior dan foramen atrioventricularis dextra.Mempuyai katub yaitu valvula sinus coronarius yang akan menutup jika atrium dextra berkontraksi sehingga darah tidak dapat masuk ke dalam sinus coronarius.4Pada dinding dorsal dari atrium dextra terdapat suatu septum yang mempunyai banguna rudimenter dari foramen ovale yang disebut foramen ovalis. Foramen ovalis dibentuk oleh muara kedua v.cava dan mura sinus coronarius. Dibagian tepinya terdapat penonjolan yang menetap pada orang dewasa disebut limbus fossa ovalis. Pada bagian superior dari limbus sering tidak bersatu dengan septum yang menutupi foramen ovale sehingga terjadi hubungan antara atrium dextra dan sinistra yang disebut foramen ovale persistent (inner atrial septal defect).Fungsinya yaitu untk mengarahkan v.cava superior menuju ke ostium atrioventricularis dextra.4VentriculusDextraVentriculus dextra menempati sebagian besar dari facies ventralis (sternocostalis). Batas dextra yaitu sulcus coronarius, batas sinistra yaitu sulcus longitudinalis anterior, batas superior yaitu conus anteriosus dengan truncus pulmonalis dan inferiornya membentuk margo acutus. Pada ventriculus dextra terdapat dua lubang yaitu:ostium atrioventricularis dextra dan ostium truncus pulmonalis.4Ostium atrioventricularis dextramerupakam apertura berbentuk oval dengan diameter 4cm, dan dikelilingi oleh cincin fibrosa yang kuat dan padanya melekat valvula tricuspidalis. Valvula tricuspidalis sama dengan atrioventricularis dextra mengelilingi ostium dengan lembaran tipis seperti daun mengarah ke ventricel. Valvula tricuspidalis terdiri dari 3 daun yang disebut cuspis anterior, cuspis posterios dan cuspis medialia. Pada permuka atricel dari cuspis licin, ditutupi oleh endocardium dari atrium, sedangkan pemukaan ventricularinya iregulerm tepi bebasanya bergerigi dan dilekati oleh chorda tendinae. Chorda ini berfungsi untuk mencegah tekanan balik dan reguitasi darah ke dalam atrium selama fase sistolik.4Ostium truncus pulmonalismerupakan lubang yang bulat terdapat pada puncak conus ateriosus. Ostium ini terletak disebelah superior dan sinstra dari ostium atrioventricularis dextra dan menutupi septum interventricularis.4AtriumSinistraDisebelah dorsal superior antara atrium dextrum dan sinistra tidak jelas. Sedangkan disebelah ventral superior dilewati oleh aorta dan truncus pulmonalis. Atrium sinistra mempunyai dua bagian yaitu atrum propia yang terdapat muara 4 vv.pulmonales, pada masing-masing sisi bermuara 2 vena. Muara vv.pulmonales ini tidak mempunyai katup. Pada septum interatriorum terdapat cekungan yan tepinya dibatasi oleh peninggian yang mengelilingi valvula foramen ovalis sisa dari septum primum yang bersatu menutupi lubang foramen ovale pada waktu bayi lahir.Sedangkan, auricula sinistra berbentuk panjang, sempit dan lebih melengkung dibangdingkan dengan dextra. Di dalam permukaannya terdapat rigi muscular yang disebut mm.pectinati.4VentriculusSinistraPada permukaan ventriculus sinistra terdapat dua lubang yaitu:ostium atrioventricularis sinistra dan ostium aorticum.Ostium atrioventricularis sinistrasama dengan bagian dexra pada cuspis melekat chorda tendinae yang berjumlah sedikit. Trabecula carnae sama dengan yang dextra tetapi berjumblah lebih banyak dan tebal terutama didaerah apex dan dinding dorsal jantung.Ostium aorticummerupakan lubang bulat disebelah ventral dan dextra dari ostium atrioventricularis sinistra, mempunyai valvula semiulnaris. 4

Gambar 2.Valva trikuspidalis dan valva trunci pulmonalis Persarafan JantungJantung dipersarafi oleh serabut simpatis dan parasimpatis susunan sarafotonom melalui plexus cardiacus yang terletak di bawah arcus aorta. Saraf simpatisberasaldaribagiancervicaledanthoracalebagianatastruncussymphaticus,danpersarafan parasimpatis berasal dari nervus vagus.5Serabut-serabut postganglionik simpatis berakhir di nodus sinuatrialis dannodus atrioventricularis, serabut- serabut otot jantung, dan arteriae coronariae.Perangsangan serabut-serabut saraf ini menghasilkan akselerasi jantung,meningkatnya daya kontraksi otot jantung, dan dilatasi arteriae coronariae.5Serabut-serabut postganglionik parasimpatis berakhir pada nodus sinuatrialis,nodus atrioventricularis dan arteriae coronariae. Perangsangan saraf parasimpatismengakibatkan berkurangnya denyut dan daya kontraksi jantung dan konstriksiarteriae coronariae.5Serabut-serabut aferen yang berjalan bersama saraf simpatis membawa impulssaraf yang biasanya tidak dapat disadari. Akan tetapi, bila suplai darah ke miokardiumterganggu, impuls rasa nyeri dirasakan melalui lintasan tersebut. Serabut-serabutaferen yang berjalan bersama nervus vagus mengambil bagian dalam reflekskardiovaskular.5

Perdarahan Jantung

Gambar 3. Arteriae coronariaeJantung mendapatkan darah dari arteria coronaria dextra dan kiri, yang berasal dari aorta ascendens tepat di atas valva aortae. Arteriae coronariae dan cabang-cabangutamanya terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikatsubepicardial.5Arteria coronaria dextra berasal dari sinus anterior aortae dan berjalan kedepan di antara truncus pulmonalis dan auricula dextra. Arteri ini berjalan turun hampir vertikal di dalamsulcus atrioventriculare dextra, dan pada pinggir inferiorjantungpembuluhinimelanjutkeposteriorsepanjangsulcusatrioventricularisuntuk beranastomosisdenganateriacoronariakirididalamsulcusinterventricularisposterior.Cabang-cabangarteriacoronariadextraberikutinimendarahiatriumdextrum dan ventriculus dexter, sebagian dari atrium sinistrum dan ventriculussinister, dan septum atrioventriculare. Arteria coronaria kiri, yang biasanya lebih besar dibandingkan dengan arteriacoronaria dextra, mendarahi sebagian besar jantung, termasuk sebagian besar atriumsinister, ventriculus sinister, dan septum ventriculare. Arteria ini berasal dari posteriorkiri sinus aortae aorta ascendens dan berjalan ke depan di antara truncus pulmonalisdan auricula kiri. Kemudian pembuluh ini berjalan di sulcus atrioventricularis danbercabang dua menjadi ramus interventricularis anterior dan ramus circumflexus.Terdapat anastomosis di antara cabang-cabang terminal arteria coronariadextra dan kiri (sirkulasi kolateral), tetapi biasanya tidak cukup besaruntuk me-nyediakan suplai darah yang cukup untuk otot jantung apabila sebuah cabang besartersumbat oleh suatu penyakit. Penyumbatan mendadak dari sebuah cabang-cabangbesaratausalahsatuarteriacoronariabiasanyamenyebabkankematianototjantung(infark miokardium), walaupun kadang-kadang sirkulasi kolateral cukup untukmempertahankan suplai ke otot.5

Gambar 4.Vena coronaria Sebagian besar darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan melalui sinuscoronarius, yang terletak pada bagian posterior sulcus atrioventricularis dan merupakanlanjutan dari vena cardiaca magna.Pembuluh ini bermuara ke atrium dextrum sebelah kirivena cava inferior. Vena cardiaca parva dan vena cardiaca media merupakan cabang sinuscoronarius. Sisanya dialirkan ke atrium dextrum melalui vena ventriculi dextri anterior dan melalui vena-vena kecil yang bermuara langsung ke ruang-ruang jantung.5Mekanisme kerja jantung

Gambar 5. Proses kontraksi dan relaksasi jantung Darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan melalui katup AV trikuspid ( tiga daun katup ) , dan dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup AV mitral ( dua daun katup ). Katup AV dicegah tertarik ke atrium oleh tekanantinggi yang terbentuk di dalam ventriel oleh tali halus ( korda tendinae atau trabekula ) yang melekat di antara ujung daun katup dan otot papilaris di ventrikel. Darah diejeksi dari ventikel kanan melalui katup semilunaris pulmonalis menuju arteri pulmonalis, dan dari ventrikel kiri melalui katup semilunaris aorta menuju aorta; kedua katup semilunaris ini memiliki tiga daun. Daun katup ini terbentuk dari jaringan ikat yang dilapisi selapis sel tipis sel endokardial atau endotelial. Jika menutup,daun katup akan menutup rapat komisura ( garis pertemuan ujung-ujung daun). Kedua set katup membuka dan menutup secara pasif berdasarkan perbedaan tekanan antarkatup. Stenosis adalah katup yang menyempit; stenosis AV mengganggu pengisian ventrikel dan katup aliran keluar yang mengalami stenosis akan meningkatkan afterload sehingga meningkatkan kerja ventrikel. Katup yang inkompeten tidak dapat menutup dengan benar dan menyebabkan kebocaran (regurgitasi).6Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami depolarisasi da repolarisasi. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol ( kontraksi dan pengosongan ) dan diastol ( relaksasi dan pengisian ) berganti ganti, yang dicetuskan olek siklus listrik yang berirama. Sealini itu, aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh pembukaan dan penutupan oleh aktivitas makanis.7Penutupan katup menimbulkan dua bunyi jantung normal. Bunyi jantung pertama disebabkan oleh penutupan katup atrioventrikel (AV) dan menandakan permulaan sistol ventrikel.Bunyi jantung kedua disebabkan oleh penutupan katup aorta dan pulmonalis pada permulaan diastol.7Dengan mengkaji perubahan perubahan tekanan yang berkaitan dengan siklus jantung, kita dapat melihat kurva tekanan atrium tetap rendah selama siklus jantung,dengan hanya sedikit fluktuasi (dalam keadaan normal bervariasi antara 0 dan 8 mmHg ). Kurva tekanan aorta tetap tinggi, dengan fluktuasi sedang. Kurva tekanan ventrikel berfluktuasi secara dramatis karena tekanan ventrikel harus di bawah tekanan atrium terendah selama diastol, agar katup AV terbuka dan dapat terjadi pengisian ventrikel, dan harus di atas tekanan aorta tertinggi selama sistol agar katup aorta membuka, sehingga dapat terjadi pengosongan ventrikel dalam keadaan normal bervariasi dari 0 mmHg selama diasol ke sedikt lebih tinggi dari 120mmHg selama sistol. 7Pada denyut jantung diinisias dari nodus sinoartrial ( nadus SA),suatu regio miosit terspesialisasi pada atrium kanan, dekat sinus koronarius. Depolarisasi spontan nodus SA memberikan implus untuk kontraksi jantung. Lajunya dimodulasi oleh saraf otonom. Potensial aksi pada nodus SA akan mengaktivitasi miosit atrium di dekatnya melalui gap junction(persambungan celah) yang terdapat di diskus interkalasi, sedangkan desmosom menyediakan hubungan fisik. Oleh karena itu, suatu gelombang depolarisasi dan kontraksi akan berjan melalui otot atrium. Gelombang ini dicegah langsung mencapai ventrikel oleh anulus fibrosus , dan impuls dialirkan melalui nodus AV, yang terletak di antara atrium dan ventrikel kanan di dekat septum atrium.6Sirkulasi koronerJantung membutuhkan pasokan darah yang banyak, yang berasal dari arteri koroner kiri dan kanan yang berasal dari sinus aorta. Otot jantung memiliki sistem kapiler yang luar. Sebagian besar datah kembali ke atrium kanan melalui sinus koronarius. Pembuluh kecil,seperti vena thebesian, langsung bermuara ke ruang-ruang jantung. Ventrikel kiri mendapat pasokan darah terutama dari arteri koroner kiri; adanya oklusi pada penyakit arteri koroner pada menyebabkan kerusakan serius. Namun demikian, sirkulasi koroner akan mampu mengembangkan sistem kolateral yang baik setelah beberapa saat, di mana arteri baru akan memintas oklusi dan memperbaiki fungsi perfusi.6Enzim JantungApabila sel-sel jantung mati (nekrosis) ada enzim-enzim tertentu yang dikeluarkan kedalam darah. Enzim tersebut adalah keratin kinase (CK), serum asparate amino transferase(AST) dulu adalah SGOT (serum glumatic-oxaloacetic transaminase), lactic aciddehydrogenase (LDH). Pola peningkatan enzim-enzim ini setelah serangan infak miokradakut dapat membantu dalam penentuan diagnosis. Akan tetapi, penigkatan enzim-enzim initidak terbatas pada kerusakan sel-sel miokardium, tetapi juga dapat meningkat apabila adakerusakan pada sel-sel hati, ginjal, otak, paru, vesika urinaria, atau usus. Agar pemeriksaamenzim-enzim ini dapat spesifik, untuk sel-sel miokardium, enzim dipecahkan.8Bagi dokter, darah adalah sumber informas berharga.Darah bisa bercerita banyak tentang kondisi kesehatan seseorang. Oleh karena itu, penguji darah perlu dilakukan dalam setiap pemeriksaan kesehatan termasuk penyakit jantung. Pemeriksaan darah biasanya dilakukan untuk mengetahui kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit, trombosit,kolesterol, serta fungsi ginjal ( ureum, kreatinin dan elektorlit sepertu natrium dan kalium ) serta fungsi hati ( SGOT dn SPGT ).8Penderita serangan jantung juga perlu melakukan pemeriksaan kadar enzim jantung, seperti troponin dan CK-MB. Peningkatan kadar enzim jantung yang signifikan merupakan pertanda kerusakan otot jantung . Kenaikan kadar enzim jantung berkorelasi dengan seberapa parahnya serangan jantung.8Pemeriksaan penunjang Radiografi toraks seringkali menunjukkan kardiomegali(rasio kardiotprasil(CTR)>50%), terutama bila gagal jantung sudah kronis. Ukuran jantung yang normal tidak menyingkirkan diagnosis dan bisa didapatkan pada gagal jantung kiri akut, seperti yang terjadi pada infrak miokard,regurgitasi katup akut, atau defek septum ventrikel (VSD) pascainfrak. Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan,LVH, atau kadang oleh efusi perikard. Derajat kardiomegali tidak berhubungan dengan fungsi ventrikel kiri.9Normalnya,perfusi paru terlihat lebih banyak di basis paru, namun dengan kongesti vena paru ( pagal LV) timbul diversi lobus atas dan, ketka tekanan vena pulmonalis meningkat melebihi 20mmHg, terjadi edema interstisial yang menyebabkan garis septal (Kerley B) terutama pada basis. Ketika tekanan meningkat melebihi 25mmHg, terjadi edema hilar dengan distribusi kupu kupu atau sayap kelelawar, dan edeama perivaskula menyebabkan gambaran awan pada pembuluh darah. Pembesaran vena kava superior dan vena azigos dapat terlihat. Bila gagal jantung menyebabkan efusi pleura, maka biasana bilateral namun bila unilateral cenderung lebih sering terjadi pada sisi kanan. Efusi sisi kiri unilateral harus membuat seorang doker berpikir mengenai kemungkinan penyebab lain seperti keganasan atau infark paru.9 Elektrokardiogram (EKG) memperlihatkan beberapa abnormalitas pada bagian besar pasien (80-90%), termasuk gelombang Q,perubahan ST-T,hipertrofi LV,gangguan konduksi dan aritma.4 Depresi segmen ST biasanya ditemukan selama serangan, dan mungkin dipicu oleh tes olahraga. Pada pemeriksaan ini dapat memberikan informasi penyemitan arteri, dan menentukan lokasinya untuk memandu prosedur revaskularisasi.8 Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan dugaan klinis gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi ventrikel ( sistolik dan diastolik), dan abnormalitas gerakan dinding dapat dinilai, dan penyakit katup jantung dapat disingkirkan.Regurgitasi mitral seringkali disebabkan pembesaran ventrikel kiri yang menyebabkan dilatasi anulus mitral. 9

Gambar6. Pemeriksaan EKG

Histologi jaringan jantung Gambar 7. Dinding jantung Jantung didingnya mempunyai 3 lapisan utama yaitu endokardium, yang sesuai dengan tunika intima;miokardium, yang sesuai dengan tunika media; dan epikardium yang sesuai dengan tunika adventisia, hal ini sama seperti di pembuluh darah.10Ciri khas dinding atrium yang mempunyai endokardium tebal. Di bawah endokardium terdapat lapisan subendokardium yang merupakan jaringan ikat longgar. Lapisan ini memisahkan endokardium dan miokardium di bawahnya.Miokardium, terdiri atas jaringan otot jantung. Epikardium merupakan pericardium viseral, berupa epitel selapis gepeng,biasanya tidak terpotong dengan baik. Antara miokardium dan epikardium terdapat jaringan ikat longgar yang biasanya dipenuhi jaringan lemak. 10

Gambar 8.Mikroskopik Endokardium Valvula ( katup) atrioventrikular mempunyai kerangka jaringan ikat padat fibrosa. Katup ini terletak pada pintu penghubung atrium dan ventrikel. Permukaan katup yang menghadap atrium dilapisi oleh endokardium yang tebal, sedangkan yang menghadap ke ventrikel dilapisi oleh endokardium yang tipis. Pada pangkal katup dan menyatu dengan katup itu terdapat jaringan fibrosa yang membentuk annulus fibrosus yaitu cincin jaringan ikat fibrosa yag melingkari pintu penghubung atrium dan ventrikel tempat melekat katup jantung tadi. 10Telihat pada sajian ini dapat terlihat serat purkinje jantung yang terletak dalam lapisan subendokardium dan terkadang ditemukan di antara serat otot jantung. Pada perbatasan antara atrium dan ventrikel,di luar epikardium,dapat terlihat potongan arteri koronaria dan vena koronaria. Dinding arteri koronaria berbeda dari arteri pada umumnya karena susunan dindingnya khusus.Tunika medianya terpisah menjadi dua dan lebih tebal dibandingkan dengan dinding arteri yang setingkat. Sekitar pembuluh ni terdapat jaringan lemak dan kelompokan ganglion otonom. 10Kesimpulan Di mana jantung koroner dalah penyakit yang menyerang pembuluh darah dan bisa menyebabkan serangan jantung. Hal ini diakibatkan oleh pembuluh arteri yang tersumbat sehingga menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Penyakit Arteri Koroner / penyakit jantung koroner (Coronary Artery Disease) ditandai dengan adanya endapan lemak yang berkumpul di dalam sel yang melapisi dinding suatuarteri koronerdan menyumbat aliran darah.Endapan lemak (ateromaatauplak) terbentuk secara bertahap dan tersebar di percabangan besar dari kedua arteri koroner utama, yang mengelilingi jantung dan menyediakan darah bagi jantung. Proses pembentukan ateroma ini disebutaterosklerosis.

Daftar Pustaka 1. Wibowo SD. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2011.h.55-61. FaizO,MoffatD.Ataglanceseriesanatomi.Jakarta:Erlangga;2011.h.14-51. Anderson PD. Latihan dan panduan belajar: Anatomi dan fisiologi tubuh manusia. Jakarta: EGC; 2011.h.61-81. SnellRS.Anatomiklinikuntukmahasiswakedokteran.Jakarta:EGC;2010.h.102-121. Sherwood L. Fisologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 7. Jakarta: EGC; 2011.H.490-71. Moffat D, Faiz O.At glance fisiology Jakarta: Penerbit Erlangga; 2008.h.120-81. Yahya FA. Menaklukkan pembunuh no.1 :Mencegah dan mengatasi penyakit jantung korones secara tepat dan cepat. Jakarta: Penerbit Qanita ; 2011.h.65-71. Gray HH,Dawkins DK. Lecture notes on cadiology. Jakarta: Erlangga; 2011.h.87-81. Ruenstein D,Wayne D. Lecture notes:Kedokteran klinis. Jakarta: Erlangga; 2011.h.300-11. Gunawijaya FA,kartawiguna E.Penutun praktikum:Kumpulan foto mikroskopik histology. Jakarta:Penerbit Universitas Trisakti;2011.h.73-6

1