skenario a blok 21..docx
TRANSCRIPT
SKENARIO A BLOK 21
Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM (upaya kesehatan masyarakat)
di Puskesmas “Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP (upaya kesehatan perorangan)
sebagai dokter umum yang membuka praktek di rumah dinasnya. Rumah dinas dr. Sukses
bersebelahan dengan puskesmas tempat dia bertugas, dr. Sukses di tempat prakteknya
melakukan “layanan primer”.
Pasien dr. Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam, kadang-kadang pagi
hari sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya. Hal ini menyebabkan dr.
Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah
perawat atau bidan.
Dilingkungan wilayah Puskesmas “Makmur”, ada juga dr. Arif, yang melakukan
layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP seperti yang
diamanatkan di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak sebanyak dr.
Sukses.
Dr. Arif baru mulai berpraktek sebgai dokter keluarga, sarana dan prasarana dr. Arif
belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri. Pelayanan kedokteran yang
diselenggarakan oleh dr. Arif adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif dan
menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas
Kedokteran yang menyelenggarakan KBK (kurikulum berbasis kompetensi), dan sudah
mengikuti pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga
(PDKI) cabang setempat.
1 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
I. Klarifikasi Istilah
1. Dokter layanan primer : dokter yang menerima keluhan pertama dari pasien.
2. Dokter praktek umum : dokter yang memberikan pelayanan primer.
3. Dokter keluarga : dokter praktek umum yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada komunitas dan menitik beratkan
pada keluarga, yang memandang pasien sebagai
individu dan bagian dari keluarga dengan pelayanan
pasif dan aktif.
4. Kurikulum berbasis kompetensi : suatu kurikulum kedokteran yang berbasis Student
Center, Problem based, Integrated teaching,
Community based, Elective, Sistematic (SPICES).
II. Identifikasi Masalah
1. Dokter sukses sebagai dokter UKM (upaya kesehatan masyarakat) juga melakukan
UKP (upaya kesehatan perorangan).
2. Dokter sukses berpraktek sampai malam dan pagi hari sehingga sering datang
terlambat ke puskesmas dan pasien di puskesmas diobati oleh para medis.
3. Dr. Arif baru melakukan praktek DOGA dengan sarana dan prasarana belum
memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri.
4. Dr sukses dan dr. Arif melakukan pelayanan primer sebagai dokter keluarga, namun
pasien dokter arif tidak sebanyak dokter sukses.
III. Analisis Masalah
1. a. Apa yang dimaksud dengan UKM dan UKP ?
UKM (upaya kesehatan masyarakat) adalah Setiap kegiatan oleh Pemerintah
dan atau masyarakat, dunia usaha, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dimasyarakat atau komunitas.
UKP (upaya kesehatan perorangan) adalah Setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat, dunia usaha, untuk menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan atau keluarga.
b. Apa ruang lingkup UKM dan UKP ?
2 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
UKP menitikberatkan pada kuratif, sedangkan UKM menitikberatkan pada
promotif dan preventif.
UKM mencakup promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberatasan
penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular,
penyehatan lingkungan danpenyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi
masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alatkesehatan, pengamanan
penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan
minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan
berbahaya, sertapenanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
UKP mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat
jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihankecacatan yang
ditujukan terhadap perorangan
c. Bagaimana pelayanan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ?
SKN merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai
perwujudan kesejahteraan umum. SKN tediri atas beberapa subsistem yakni :
Upaya kesehatan :
1) Upaya Kesehatan Masyarakat
2) Upaya Kesehatan Perorangan
Pembiayaan kesehatan (alokasi dana, penggali dana, menghimpun)
Sumber daya manusia
Obat dan perbekalan
Pemberdayaan masyarakat
Manajemen kesehatan
d. Apakah dokter pelayanan primer bisa melakukan UKM dan UKP ?
Sebelum Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN) diberlakukan, dokter
pelayanan primer yang berpraktik di Puskesmas dan berpraktik umum bisa
melakukan UKM dan UKP. Berdasarkan Kepmenkes No.
131/Menkes/SK/II/2004/tahun 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional, setelah
SJSN diberlakukan maka dokter keluarga hanya melakukan UKP strata pertama.
3 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
2. a. Apakah dokter sukses sebagai dokter puskesmas boleh melaksanakan layanan
primer pada jam kerja di rumah dinas ?
Pelayanan primer sebagai dokter umum pada jam kerja sebagai dokter puskesmas
tidak di perbolehkan, karena dapat mengganggu tugas dan tanggung jawabnya
untuk melakukan UKM di Puskesmas.
b. Apakah dokter umum dapat melaksanakan praktek sebagai dokter keluarga ?
Tidak bisa. Dokter umum hanya bisa praktek yang berorientasi pada keluarga
tetapi dokter umum harus menempuh pelatihan dokter keluarga terlebih dahulu
agar dapat praktek sebagai dokter keluarga.
3. a. Apakah yang dimaksud dengan keluarga ?
Keluarga merupakan kumpulan 2 orang atau lebih yang hidup bersama dengan
keterikatan aturan, emosional, dan individu mempunyai peran masing masing
yang merupakan bagian keluarga (Friedman, 1998).
Tipe keluarga menurut Friedman, 1998 yakni :
1) Keluarga inti : keluarga yang sudah menikah, pemberi nafkah terdiri atas
ayah, ibu, dan anak.
2) Keluarga orientasi : keluarga asal
3) Keluarga besar : keluarga yang terdiri atas keluarga inti, kakek, nenek,
paman dan bibi.
Dokter keluarga berorientasi pada keluarga inti.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tingggal disuatu tempat dibawah suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (DEPKES RI, 1998).
Keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah adaptasi atau perkawinan (WHO, 1969).
b. Apakah yang dimaksud DOGA menurut IDI 1982 ?
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berorientasi komunitas degan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari unit
4 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya.
c. Bagaimana standar kompetensi DOGA ?
Standar kompetensi DOGA berdasarkan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
tahun 2006 meliputi :
1) Kompetensi dasar
2) Ilmu dan kompetensi klinis layanan primer cabang ilmu utama
3) Keterampilan klinis layanan primer lanjut
4) Keterampilan pendukung
5) Ilmu dan keterampilan klinis layanan primer cabang ilmu pelengkap
6) Ilmu dan keterampilan manajemen klinik
d. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dokter keluarga menurut American
academy of family physician 1969 ?
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung
jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau
jenis kelamin pasien, juga tidak oleh oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu
saja.
e. Apakah perbedaan antara pelayanan kesehatan dokter umum dan dokter keluarga ?
Dokter umum dan dokter keluarga merupakan dokter pelayanan primer.
Perbedaan Dokter keluarga Dokter Umum
Definisi Dokter yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan
khusus dalam bidang
kedokteran keluarga yang
diperoleh dari pendidikan
khusus dalam bidang tersebut,
sehingga kemudian memiliki
kompetensi dan kewenangan
Dokter praktik umum, adalah
setiap dokter yang melakukan
pelayanan kesehatan dan asuhan
medis yang dilakukan sendiri
atau bersama dalam bentuk
organisasi serta menjalankan
kegiatan pelayanan tingkat
primer sesuai dengan peraturan
5 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
untuk bekerja dalam profesi
dokter keluarga
setempat.
Sistem kerja Promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif
Bersifat kuratif
Pembiayaan Pembiayaan di awal dari
pemerintah
Mandiri dari perorangan
Sasaran Keluarga sebagai satu unit Masyarakat Umum, perorangan
Tempat Praktik Melayani pasien ditempat
praktek (klinik dokter
keluarga), di rumah dan di
rumah sakit.
Tempat Praktik Pribadi
Pelayanan pelayanan kedokteran yang
paripurna (komprehensif)
Kuratif
f. Apakah perbedaaan ilmu kedokteran keluarga dengan ilmu kesehatan keluarga ?
Ilmu kedokteran keluarga ruang lingkupnya lebih terkait pada masalah-
masalah keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kedokteran, yakni
masalah sehat-sakit yang dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari
anggota masyarakat.
Ilmu kesehatan keluarga lebih mengacu pada aplikasi ilmu kesehatan
masyarakat. (Public Health Science). Yang ruang lingkupnya terkait pada
masalah-masalah keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kesehatan
masyarakat. Misalnya , masalah kesejahteraan ibu dan anak, keluarga
berancana, pencegahan penyakit dan kecelakaan, tumbuh kembang, masalah
gizi ibu hamil, bayi dan anak.
g. Apakah kebutuhan minimal (sarana dan prasarana) dalam praktek DOGA mandiri ?
Sarana fisik, meliputi :
1) Bangunan rumah/ gedung yang lokasinya mudah dijangkau
6 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
2) Memiliki luas 55 m2 yang terdiri atas beberapa ruangan ( ruang pendaftaran,
ruang tunggu, ruang konsultasi/ konseling dan pemeriksaan fisik, ruang
tindakan medic, ruang administrasi, gudang dan pantry, toilet dan tempat
cuci tangan.
3) Ruangan memenuhi syarat keamanan, kesehatan dan kenyamanan.
4) Memiliki papan nama yang mudah dibaca
5) Memiliki furniture di setiap ruangan yang sesuai kebutuhan.
Peralatan medik
1) Peralatan untuk pemeriksaan fisik
2) Peralatan untuk tindakan
3) Peralatan medik tambahan
4) Tas dokter keluarga untuk panggilan rumah atau perawatan dirumah
5) Persediaan obat
6) Peralatan resusistasi
7) Peralatan lab
Komputer dan telekomunikasi,
Komputer biasanya diletakan pada ruang penerima pasien, ruang konsultasi,
dan ruang administrasi membentuk jaringan dengan kabel atau wifi. Telepon
dipasang disetiap ruangan.
4. a. Bagaimana sistem pembiayaan dokter keluarga ?
fee for service, datang berobat bayar tunai
health insurance, datang beribat yang membayar pihak asuransi (pihak
ketiga).
Pembayaran praupaya (untuk mengatasi masalah dengan administrasi pada
asuransi) meliputi :
1) Sistem Kapitasi JPKM
2) Sistem paket
3) Sistem diagnose kelompok terkait (DRG sistem)
4) Sistem anggaran
b. Apa yang dimaksud kapitasi ?
7 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Kapitasi merupakan pembayaran dimuka sejumlah dana (jumlah peserta x nilai
kapitasi) setiap bulan sebagai imbalan melayani sejumlah peserta, tidak peduli
berapa seringnya peserta menggunakan jenis pelayanan yang disepakati dalam
kontrak.
Pembayaran kapitasi dapat bersifat kapitasi menyeluruh yakni membiayai
selutuh produk/jasa pelayanan yang diberikan kepada peserta atau kapitasi
sebagian.
Ciri layanan dengan mekanisme kapitasi :
1) Hubungan dengan pasien bersifat kemitraan
2) Tanggung jawabnya adalah memelihara kesehatan bukan sekedar
mengobati.
3) Jenis layanan tidak terlalu beragam sehingga tidak membutuhkan
pelayanan medis yang canggih.
c. Bagaimana menghitung besar kapitasi ?
Cara menghitung kapitasi :
Metode FFS (fee for service)
Metode budget
Kapitasi=Angkautilisasi xunit cost :12bulan
Dimana :
Utilisasi : jumlah kujungan per 100 orang di populasi tertentu (jumlah
kunjungan/total populasi x 100%)
Unit cost : Biaya rata- rata untuk setiap jenis pelayanan pada kurun waktu
tertentu (Jumlah pendapatan untuk setiap jenis pelayanan/jumlah
kunjungan untuk pelayanan tersebut)
Contoh kasus :
1) Dari laporan pemanfaatan pelayanan kesehatan tahun yang lalu (experienced
rate) dapat diketahui jumlah kunjungan rawat jalan peserta asuransi kesehatan
ke PPK tingkat I sebanyak 12.443 kunjungan. Jumlah peserta 10.000 orang.
Biaya dokter dan obat per kunjungan rata-rata Rp. 15.000,00 (jasa dokter Rp
5.000,00 dan biaya obat rata-rata Rp. 10.000,00). Maka berdasarkan rumus
diatas, maka angka kapitasi per anggota per bulan (PAPB), adalah sebagai
berikut :
8 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
PAPB= 1243310.000
x Rp 15.000,00:12 bulan=Rp 1554,12
Perhitungan Kapitasi pada contoh di Buku membangun Praktik Dokter Keluarga
Mandiri :
2) Dari laporan dapat diketahui 10.000 kunjungan per tahun yang seluruhnya
menggunakan pelayanan. Total populasi dalam cakupan dokter keluarga ini
sebesar 2.500 orang. Jumlah biaya untuk tiap pelayanan adalah sebesar Rp
241.050.000,00 per tahun yang mencakup biaya dokter, perawat, health care
assistant, material habis pakai, tempat praktik dan marketing, nilai depresiasi
dan amortisasi, dan lain-lain). Maka angka kapitasi per anggota per bulan
adalah :
Kapitasi= jumlah kunjungantotal populasi
xjumlah pendapatanuntuk tiap pelayanan
jumla h kunjunganuntuk pelayanan:12
Kapitasi=10.0002.500
xRp 241.050.000,00
10.000:12
Kapitasi=Rp 8.035,00
d. Apa saja yang dibahas dalam SJSN dan BPJS ?
Berdasarkan UU No. 40 tahun 2004 tentang SJSN, Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) adalah :
Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan
sosial.
Badan hukum nirlaba
Pembentukan dengan Undang-undang pasal 5 ayat 1 yakni :
1) BPJS kesehatan
Menyelenggarakan program jaminan kesehatan.
2) BPJS ketenagakerjaan.
Menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,
jaminan pensiun, jaminan kematian.
e. Bagaimana prosedur mendapatkan SIP dan STR ?
9 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Lulusan fakultas kedokteran UKDI sertifikat kompetensi (surat tanda
kemampuan untuk berpraktek kedokteran) Internship surat tanda selesai
mengikuti internship STR SIP.
SIP dikeluarkan dinas pemerintah setempat.
10 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Dr. Sukses
Dokter layanan primer (puskesmas dan dokter umum)
Mempengaruhi Mutu pelayanan
Sarana dan prasarana belum memadai
Dokter Keluarga
Lulusan FK KBK, telah mengikuti pelatihan DOGA
oleh PDKI (dokter baru)
Dr. Arif
Lalai melaksanakan tugas dipuskesmas
Jumlah pasien
IV. Hipotesis
Dr. Arif merupakan lulusan Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan KBK dan
sudah mengikuti pelatihan dokter keluarga oleh PDKI , sedangkan dokter Sukses hanya
praktek sebagai dokter layanan primer tetapi pasien dokter arif tidak sebanyak dokter
sukses.
V. Kerangka Konsep
11 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
VI. Sintesis
1. Dokter Keluarga
a. Definisi ilmu kedokteran keluarga
Adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang
orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga dan
masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial
budaya.
b. Definisi dokter keluarga menurut IDI 1982
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berorientasi komunitas degan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya
memandang penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari unit
keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi
penderita atau keluarganya.
c. Pelayanan dokter keluarga “The American Academy of Family Physician”
(1969)
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang
memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung
jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur
atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh oleh organ tubuh atau jenis penyakit
tertentu saja
Tujuan pelayanan dokter keluarga menurut The American Academy of Family
Physician (AAFP) dinyatakan sebagai berikut:
untuk meningkatkan dan mempertahankan, mutu pelayanan kedokteran
keluarga
membantu dokter-dokter yang ingin berpraktek sebagai dokter keluarga
mempertahankan hak-hak dokter keluarga dalam memberikan pelayanan
dibidang-bidang yang sudah dikuasainya
12 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
membantu danmenyelenggarakan pendidikan berkelanjutan untuk para dokter
keluarga
memajukan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat serta menjamin hak
penderita memilih dokternya
berperan dalam memperjuangkan peningkatan derajat kesehatan rakyat.
d. Prinsip dan Standar kompetensi dokter keluarga
Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO
dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak terbitannya.
Prinsip-prinsip pelayanan/pendekatan kedokteran keluarga adalah memberikan/
mewujudkan:
pelayanan yang holistik dan komprehensif
pelayanan yang kontinu
pelayanan yang mengutamakan pencegahan
pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.
Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian dari keluarganya
pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan
lingkungan tempat tinggalnya.
Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.
Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.
Pelayanan yang sadar biaya dan mutu.
Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi
Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia
tahun 2006 adalah:
Kompetensi Dasar
1) Keterampilan Komunikasi Efektif
2) Keterampilan Klinis Dasar
3) Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu klinis, ilmu
perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga.
4) Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga
ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik,
13 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
berkesinambungan, terkoordinasi dan bekerja sama dalam konteks
pelayanan kesehatan primer.
5) Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi.
6) Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat
7) Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik
Ilmu dan Kompetensi Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama
1) Bedah
2) Penyakit Dalam
3) Kebidanan dan Penyakit Kandungan
4) Kesehatan Anak
5) THT
6) Mata
7) Kulit dan Kelamin
8) Psikiatri
9) Saraf
10) Kedokteran Komunitas
Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut
1) Keterampilan melakukan “health screening”
2) Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut
3) Membaca hasil EKG
4) Membaca hasil USG
5) BTLS, BCLS, dan BPLS
Keterampilan Pendukung
1) Riset
2) Mengajar kedokteran keluarga
Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap
1) Semua cabang ilmu kedokteran lainnya
2) Memahami dan menjembatani pengobatan alternative
Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinis
14 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
1) Manajemen klinik dokter keluarga
e. Standar pelayanan dokter keluarga
Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik
1) Standar Pelayanan Paripurna
a) Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang
Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan
pendekatan kedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan
dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan
standar profesi dokter keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan
dokter keluarga dan surat persetujuaan tempat praktik.
b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan
pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dan
keluarganya.
c) Pencegahan penyakit dan proteksi khusus
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan
segala kesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan
pada pasien dan keluarganya.
d) Deteksi dini
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan
segala kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan
melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk itu.
e) Kuratif medis
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk melaksanakan
pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan
tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medis, dan bila perlu
akan dikonsultasikan dan atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan
dengan strata yang lebih tinggi
f) Rehabilitasi medis dan social
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menerapkan segala
kesempatan rehabilitasi pada pasien dan atau keluarganya setelah
mengalami masalah kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwa
maupun social.
g) Kemampuan sosial keluarga
15 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan
kondisi social pasien dan keluarganya.
h) Etik medikolegal
Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem yang sesuai dengan
medikolegal dan etik kedokteran
2) Standar Pelayanan Medis
a) Anamnesis
b) pemeriksaan fisik dan penunjang
c) penegakan diagnosis dan diagnosis banding
d) prognosis
e) konseling
f) konsultasi
g) rujukan
h) tindak lanjut
i) tindakan
j) pengobatan rasional
k) pembiaan keluarga
3) Standar Pelayanan Menyeluruh
a) pasien adalah manusia seutuhnya
b) pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya
c) pelayanan menggunakan segala sumber sekitarnya
4) Standar Pelayanan Terpadu
a) koordinator penatalaksanaan pasien
Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam
penatalaksanaan pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama
antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama antar-dokter-pasien-
dokter spesialis/rumah sakit.
b) mitra dokter pasien
Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara
dokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis.
c) mitra lintas sektoral medik
16 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan
kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal
disekitarnya.
d) mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik
Pelayanan dokter keluarga memedulikan dan memerhatikan kebutuhan
dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang
menggunakan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.
5) Standar Pelayanan Berkesinambungan
a) pelayanan proaktif
b) rekam medik berkesinambungan
Informasi dalam riwayat kesehatan pesien sebelumnya dan pada saat
datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang
diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan.
c) pelayanan efektif pasien
Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan
efektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu, dan sadar
biaya.
d) pendampingan
Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan/atau rujukan, pelayanan
dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan
pasien, demi kepentingan pasien.
Standar Perilaku dalam Praktik
1) Standar Perilaku terhadap Pasien
a) informasi memperoleh pelayanan
Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat
mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan.
b) masa konsultasi
Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada
pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan
keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan apa yang diperolehnya
pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk
17 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan
yang dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.
c) informasi medik menyeluruh
Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien
mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang
berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan,
tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat
memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan
terinformasi.
d) komunikasi efektif
Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa
saling percaya
e) menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter
Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak dan
kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien.
2) Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik
a) hubungan profesional dalam klinik
b) bekerja dalam tim
c) pemimpin klinik
3) Standar Perilaku dengan Sejawat
a) hubungan profesional dalam profesi
b) hubungan baik sesama dokter
c) perkumpulan profesi
4) Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik
a) mengikuti kegiatan ilmiah
b) program jaga muti
c) partisipasi dalam kegiatan pendidikan
d) penelitian dalam praktik
e) penulisan ilmiah
5) Standar Partisipasi dalam Kegiatan Masyarakat di Bidang Kesehatan
18 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
a) menjadi anggota perkumpulan sosial
b) partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat
c) partisipasi dalam penanggulangan bencana sekitarnya.
Standar Pengelolaan Praktik
1) Standar Sumber Daya Manusia
a) dokter keluarga
b) perawat
c) bidan
d) administrator klinik
2) Standar Manajemen Keuangan
a) pencatatan keuangan
Keuangan dalam praktik dokter keluarga tercatat secara saksama
dengan cara yang umum dan bersifat transparansi
b) jenis sistem pembagian praktik
Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian
rupa sehingga dapat mengikuti, baik sistem pembiayaan praupaya
maupun sistem pembiayaan fee for service.
3) Standar Manajemen Klinik
a) pembagian kerja
b) program pelatihan
c) program kesehatan dan keselamatan kerja
d) pembahasan administrasi klinik
Standar Sarana dan Prasarana
1) Standar Fasilitas Praktik
a) fasilitas untuk praktik
b) kerahasiaan dan privasi
c) bangunan dan interior
d) alat komunikasi
e) papan nama
2) Standar Peralataan Klinik
19 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
a) peralatan medis
b) peralatan penunjang medis
c) peralatan non medis
3) Standar Proses-proses Penunjang Praktik
a) pengelolaan rekam medik
b) pengelolaan rantai dingin
Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku
(cold chain management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin
atau obat lainnya.
c) pengelolaan pencegahan infeksi
d) pengelolaan limbah
e) pengelolaan air bersih
f) pengelolaan obat
f. Pelayanan primer vs dokter keluarga
20 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
g. Dokter Keluarga & Puskesmas sebagai Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/MENKES/SK/II/2004, jika
Sistem Jaminan Sosial Nasional telah dikembangkan, pelayanan UKP tidak lagi
dilaksanakan oleh Puskesmas pada strata pertama, tetapi lebih dititikberatkan
pada masyarakat dan swasta dengan penerapan praktik dokter keluarga. Kecuali
di daerah terpencil, Puskesmas masih dapat menjadi strata pertama dalam
pelayanan kesehatan perorangan. Berikut beberapa perbedaan pelayanan dokter
keluarga dan Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan strata pertama.
Dulu SekarangPuskesmas Sangat Tidak terpencil
21 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Prinsip dasar PDK* PDU** di puskesmas
Praktik dokter pribadi
Layanan kontak pertama Ya Ya Ya
Layanan sinambung dan jangka panjang
Ya Episodik Tidak
Layanan bersifat personal Ya Tidak Ya
Layanan komprehensif Ya, >>promotif dan preventif
Ya, kuratif Tidak
Mengutamakan pencegahan
Ya Terbatas Tidak
Koordinasi Ya Tidak Tidak
Kolaborasi Ya Tidak Tidak
Berorientasi pada keluarga Ya Tidak Tidak
Berorientasi pada komunitas
Ya Ya Tidak
Pembiayaan Kapitasi Jamkesmas dan askeskin
Fee for service
Wilayah kerja Pertimbangan kondisi geografis sekitar 2500 KK
Wilayah kecamatan
kurang lebih 30.000 KK
Tanpa batasan
terpencilPuskesmas Puskesmas PDKM
UKP+UKM UKP+UKM UKM UKPWilayah kerja
Wilayah administratif
Wilayah administratif
Wilayah administratif
Wilayah pelayanan
Sasaran Komunitas Komunitas Komunitas Individu/keluargaUpaya kesehatanPromkes + + + + individu/kelKesling + + + -KIA dan KB + + + + individu/kelGizi masyarakat
+ + + + individu/kel
P3 menular + + + + individu/kelPengobatan + + - +
2. Sistem Kesehatan Nasional (SKN)
a. Definisi SKN
Menurut Sistem Kesehatan Nasional tahun 2009, Sistem Kesehatan Nasional
(SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang
memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna
menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar 1945.
b. Landasan SKN
Landasan dalam pelaksanaan SKN, yaitu:
Landasan idiil, yaitu Pancasila
Landasan konstitusional, yaitu Undang Undang Dasar NKRI tahun 1945,
Landasan operasional, yaitu seluruh ketentuan peraturan perundangan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.
c. Subsistem pelayanan kesehatan dalam SKN
Upaya kesehatan :
1) Upaya Kesehatan Masyarakat
Terdiri atas 3 strata yakni :
a) UKM strata pertama
22 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar
yang ditujukan kepada masyarakat. Penyelenggara UKM strata
pertama adalah Puskesmas. Minimal ada 6 jenis pelayanan tingkat
dasar yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas yaitu Promosi
Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Perbaikan Gizi, Kesehatan
Lingkungan, Pemberantasan penyakit Menular, dan Pengobatan.
Dalam UKM strata pertama, peran aktif masyarakat dan swasta
diwujudkan melalui berbagai upaya yang dimulai dari diri sendiri,
keluarga, sampai dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat
(UKBM) seperti Posyandu, Polindes, POD, Pos UKK dan Dokter
Kecil dalam usaha kesehatan sekolah.
b) UKM strata kedua
UKM tingkat lanjutan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan
dan teknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada
masyarakat. Penanggung jawabnya adalah Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Fungsi manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban
penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Fungsi teknis
mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
lanjutan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan rujukan
Puskesmas.
Dapat dilengkapi unit-unit pelaksana teknis seperti unit
pencegahan dan pemberantasan penyakit, promosi kesehatan,
pelayanan kefarmasian, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,dan
kesehatan ibu, anak dan KB.
Unit tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga
membantu Puskesmas dalambentuk pelayanan rujukan kesehatan.
c) UKM strata ketiga
UKM tingkat unggulan, yaitu yang mendayagunakan ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan subspesialistik yang ditujukan
kepada masyarakat. Penanggung jawab Dinas Kesehatan Propinsi
dan Departemen Kesehatan.
23 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Fungsi manajerial dan teknis kesehatan. Fungsi manajerial
mencakup perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian, serta
pengawasan dan pertanggungjawabanpenyelenggaraan
pembangunan kesehatan di provinsi/nasional. Fungsi teknis
mencakuppenyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat
unggulan, yakni dalam rangka melayanikebutuhan rujukan dari
kabupaten/kota dan Provinsi.
Didukung oleh pusat-pusat unggulan, misalnya Institut Gizi
Nasional, Institut Penyakit InfeksiNasional, Pusat Laboratorium
Nasional, Institut Ketergantungan Obat Nasional, dll
2) Upaya Kesehatan Perorangan
Terdiri atas 3 strata, yakni :
a) UKP strata pertama
UKP tingkat dasar yang mendayagunakan ilmu pengetahuan
danteknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional:
Puskesmas, praktik dokter, doktergigi, bidan, perawat, balai
pengobatan, praktik dokter/klinik 24 jam, praktik bersama
danrumah bersalin.
Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat
dan apotek, laboratoriumklinik dan optik.
b) UKP strata kedua
UKP tingkat lanjutan yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional:
Rumah Sakit kelas C dan B nonpendidikan milik pemerintah dan
Rumah Sakit Swasta, praktik dokter spesialis, dokter gigi
spesialis, klinik spesialis, BP4, BKMM, BKJM.
Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat
dan apotek, laboratorium klinik dan optik.
c) UKP strata ketiga
24 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
UKP tingkat unggulan yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi kesehatan subspesialistikyang ditujukan kepada perorangan.
Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.
Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional:
Praktik Dokter Spesialis Konsultan, Praktik Dokter Gigi Spesialis
Konsultan, Klinik Spesialis Konsultan, Rumah Sakit Kelas B
Pendidikan dan Kelas A milik Pemerintah, Rumah Sakit Khusus
dan Rumah sakit swasta.
Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat
dan apotek, laboratorium klinik dan optik.
Pembiayaan kesehatan (alokasi dana, penggali dana, menghimpun)
Pembiayaan kesehatan bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah,
swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Pembiayaan
pelayanan kesehatan masyarakat merupakan public good yang menjadi
tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan kesehatan perorangan
pembiayaannya bersifat private, kecuali pembiayaan untuk masyarakat miskin
dan tidak mampu menjadi tanggung jawab pemerintah. Pembiayaan pelayanan
kesehatan perorangan diselenggarakan melalui jaminan pemeliharaan
kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang pada waktunya diharapkan
akan mencapai universal coverage sesuai dengan Undang-undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Sumber daya manusia
Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia
kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis, dan kualitasnya, terdistribusi
secara adil dan merata, serta sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan
kesehatan. Oleh karena itu, SKN juga memberikan fokus penting pada
pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan guna menjamin
ketersediaan dan pendistribusian sumber daya manusia kesehatan.
Obat dan perbekalan
Subsistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin aspek
keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan
makanan yang beredar, ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat,
terutama obat esensial, perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah
25 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
dan penyalahgunaan obat, penggunaan obat yang rasional, serta upaya
kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam
negeri.
Pemberdayaan masyarakat
Manajemen kesehatan dan informasi
Subsistem ini meliputi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum
kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan pembangunan
kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen
kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi,
sinkronisasi, serta penyerasian berbagai subsistem SKN dan efektif, efisien,
serta transparansi dari penyelenggaraan SKN tersebut.
3. SJSN dan BPJS
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(SJSN) dibentuk dengan pertimbangan utama untuk memberikan jaminan sosial
yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.
Cara pembayaran pelayanan kesehatan meliputi :
Sistem langsung (fee for service)
Pasien membayar langsung jasa medik setelah berobat ke dokter. Hampir 80%
terjadi dalam masyarakat. Mekanisme pembayaran langsung telah menimbulkan
ketidakadilan distributif dimana banyak pasien “miskin” yang tambah miskin
pada saat sakit, banyak tenaga kesehatan yang imbalan jasa profesionalnya
masih “berbisnis” atau terpaksa berorientasi dari orang sakit.
Sistem praupaya
Dilakukan dengan perhitungan per-kapitasi/per-kepala seperti pada sistem
dokter keluarga yang diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang
dokter (care provider, decision maker, communicator, community leader,
manager) secara profesional. Bentuk sistem praupaya antaralain :
1) Sistem kapitasi (capitation system)
Yang dimaksud dengan sistem kapitasi adalah sistem pembayaran dimuka
yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap peserta
untuk jangka waktu tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya
biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
26 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
yang tidak ditentukan oleh frekwensi penggunaan pelayanan kesehatan oleh
peserta, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka
waktu jaminan.
2) Sistem paket (packet system)
Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem pembayaran di muka
yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket
pelayanan kesehatan tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya
biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang
dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk dalam satu
paket pelayanan yang sama, mendapatkan biaya dengan besar yang sama.
Sistem pernbiayaan paket ini dikenal pula dengan nama sistem pembiayaan
kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group) yang di banyak negara
maju telah lama diterapkan.
3) Sistem anggaran (budget system)
Yang dimaksud dengan sistem anggaran adalah sistem pembayaran di muka
yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan
kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran
yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Sama halnya dengan
sistern paket, pada sistem anggaran ini, besarnya biaya yang dibayar oleh
badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan
oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh
besarnya anggaran yang telah disepakati.
27 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
SKEMA Badan Pengelola Jaminan Sosial
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Definisi Keluarga. (http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/keluarga.pdf, diakses tanggal 7 November 2012).
Anonim. Sistem Kapitasi dalam Pembiayaan Pelayanan Dokter Keluarga. (http://ocw.usu.ac.id/.../fmd175_slide_sistem_kapitasi_dalam_pembiayaan_pelayanan_dokter_keluarga.pdf, diakses 7 November 2012).
Anonim. SJSN-BPJS │ jaminan sosial Indonesia (Jamsos Indonesia). (http://jamsosindonesia.com/sjsn/bpjs, diakses tanggal 7 November 2012).
28 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A
Pemerintah (Gakin)
I
II
III
Dokter Keluarga
Bayar Pajak
(APBN/ APBD)
Sistem kapitas
i
BPJS
Bayar Asuransi Komersial
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Sistem Kesehatan Nasional: “Subsistem Pelayanan Kesehatan”. Jakarta : Depkes RI
Prasetyawati, Arsita Eka. 2010. Kedokteran Keluarga. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Soetono, Gatot, dkk. 2009. Membangun Praktik Dokter Keluarga. Jakarta : IDI.
29 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A