skenario a blok 21..docx

41
SKENARIO A BLOK 21 Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM (upaya kesehatan masyarakat) di Puskesmas “Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP (upaya kesehatan perorangan) sebagai dokter umum yang membuka praktek di rumah dinasnya. Rumah dinas dr. Sukses bersebelahan dengan puskesmas tempat dia bertugas, dr. Sukses di tempat prakteknya melakukan “layanan primer”. Pasien dr. Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam, kadang-kadang pagi hari sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya. Hal ini menyebabkan dr. Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah perawat atau bidan. Dilingkungan wilayah Puskesmas “Makmur”, ada juga dr. Arif, yang melakukan layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP seperti yang diamanatkan di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak sebanyak dr. Sukses. Dr. Arif baru mulai berpraktek sebgai dokter keluarga, sarana dan prasarana dr. Arif belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri. Pelayanan kedokteran yang diselenggarakan oleh dr. Arif adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif dan menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan KBK (kurikulum berbasis kompetensi), dan sudah mengikuti pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga (PDKI) cabang setempat. 1 | KEDOKTERAN KELUARGA

Upload: eltari-prismasari

Post on 06-Aug-2015

202 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: SKENARIO A BLOK 21..docx

SKENARIO A BLOK 21

Dr. Sukses sudah lama bertugas sebagai dokter UKM (upaya kesehatan masyarakat)

di Puskesmas “Makmur”. Pada sore hari ia melakukan UKP (upaya kesehatan perorangan)

sebagai dokter umum yang membuka praktek di rumah dinasnya. Rumah dinas dr. Sukses

bersebelahan dengan puskesmas tempat dia bertugas, dr. Sukses di tempat prakteknya

melakukan “layanan primer”.

Pasien dr. Sukses banyak, dia berpraktek sampai jauh malam, kadang-kadang pagi

hari sebelum bertugas di puskesmas dia masih melayani pasiennya. Hal ini menyebabkan dr.

Sukses datang kesiangan, akibatnya yang melayani pasien yang berobat di Puskesmas adalah

perawat atau bidan.

Dilingkungan wilayah Puskesmas “Makmur”, ada juga dr. Arif, yang melakukan

layanan primer sebagai dokter keluarga. Dr. Arif melaksanakan UKP seperti yang

diamanatkan di dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Pasiennya tidak sebanyak dr.

Sukses.

Dr. Arif baru mulai berpraktek sebgai dokter keluarga, sarana dan prasarana dr. Arif

belum memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri. Pelayanan kedokteran yang

diselenggarakan oleh dr. Arif adalah pelayanan kedokteran yang komprehensif dan

menyeluruh. Dr. Arif berpraktek sebagai dokter keluarga karena dia adalah lulusan Fakultas

Kedokteran yang menyelenggarakan KBK (kurikulum berbasis kompetensi), dan sudah

mengikuti pelatihan dokter keluarga yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Keluarga

(PDKI) cabang setempat.

1 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 2: SKENARIO A BLOK 21..docx

I. Klarifikasi Istilah

1. Dokter layanan primer : dokter yang menerima keluhan pertama dari pasien.

2. Dokter praktek umum : dokter yang memberikan pelayanan primer.

3. Dokter keluarga : dokter praktek umum yang memberikan pelayanan

kesehatan kepada komunitas dan menitik beratkan

pada keluarga, yang memandang pasien sebagai

individu dan bagian dari keluarga dengan pelayanan

pasif dan aktif.

4. Kurikulum berbasis kompetensi : suatu kurikulum kedokteran yang berbasis Student

Center, Problem based, Integrated teaching,

Community based, Elective, Sistematic (SPICES).

II. Identifikasi Masalah

1. Dokter sukses sebagai dokter UKM (upaya kesehatan masyarakat) juga melakukan

UKP (upaya kesehatan perorangan).

2. Dokter sukses berpraktek sampai malam dan pagi hari sehingga sering datang

terlambat ke puskesmas dan pasien di puskesmas diobati oleh para medis.

3. Dr. Arif baru melakukan praktek DOGA dengan sarana dan prasarana belum

memenuhi standar pelayanan dokter keluarga mandiri.

4. Dr sukses dan dr. Arif melakukan pelayanan primer sebagai dokter keluarga, namun

pasien dokter arif tidak sebanyak dokter sukses.

III. Analisis Masalah

1. a. Apa yang dimaksud dengan UKM dan UKP ?

UKM (upaya kesehatan masyarakat) adalah Setiap kegiatan oleh Pemerintah

dan atau masyarakat, dunia usaha, untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan, mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan

dimasyarakat atau komunitas.

UKP (upaya kesehatan perorangan) adalah Setiap kegiatan yang dilakukan oleh

pemerintah dan atau masyarakat, dunia usaha, untuk menyembuhkan penyakit

serta memulihkan kesehatan perorangan atau keluarga.

b. Apa ruang lingkup UKM dan UKP ?

2 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 3: SKENARIO A BLOK 21..docx

UKP menitikberatkan pada kuratif, sedangkan UKM menitikberatkan pada

promotif dan preventif.

UKM mencakup promosi kesehatan, pemeliharaan kesehatan, pemberatasan

penyakit menular, kesehatan jiwa, pengendalian penyakit tidak menular,

penyehatan lingkungan danpenyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi

masyarakat, pengamanan sediaan farmasi dan alatkesehatan, pengamanan

penggunaan zat aditif (bahan tambahan makanan) dalam makanan dan

minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat adiktif dan bahan

berbahaya, sertapenanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.

UKP mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan rawat

jalan, pengobatan rawat inap, pembatasan dan pemulihankecacatan yang

ditujukan terhadap perorangan

c. Bagaimana pelayanan kesehatan menurut Sistem Kesehatan Nasional (SKN) ?

SKN merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk

meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai

perwujudan kesejahteraan umum. SKN tediri atas beberapa subsistem yakni :

Upaya kesehatan :

1) Upaya Kesehatan Masyarakat

2) Upaya Kesehatan Perorangan

Pembiayaan kesehatan (alokasi dana, penggali dana, menghimpun)

Sumber daya manusia

Obat dan perbekalan

Pemberdayaan masyarakat

Manajemen kesehatan

d. Apakah dokter pelayanan primer bisa melakukan UKM dan UKP ?

Sebelum Sistem Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN) diberlakukan, dokter

pelayanan primer yang berpraktik di Puskesmas dan berpraktik umum bisa

melakukan UKM dan UKP. Berdasarkan Kepmenkes No.

131/Menkes/SK/II/2004/tahun 2004 tentang Sistem Kesehatan Nasional, setelah

SJSN diberlakukan maka dokter keluarga hanya melakukan UKP strata pertama.

3 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 4: SKENARIO A BLOK 21..docx

2. a. Apakah dokter sukses sebagai dokter puskesmas boleh melaksanakan layanan

primer pada jam kerja di rumah dinas ?

Pelayanan primer sebagai dokter umum pada jam kerja sebagai dokter puskesmas

tidak di perbolehkan, karena dapat mengganggu tugas dan tanggung jawabnya

untuk melakukan UKM di Puskesmas.

b. Apakah dokter umum dapat melaksanakan praktek sebagai dokter keluarga ?

Tidak bisa. Dokter umum hanya bisa praktek yang berorientasi pada keluarga

tetapi dokter umum harus menempuh pelatihan dokter keluarga terlebih dahulu

agar dapat praktek sebagai dokter keluarga.

3. a. Apakah yang dimaksud dengan keluarga ?

Keluarga merupakan kumpulan 2 orang atau lebih yang hidup bersama dengan

keterikatan aturan, emosional, dan individu mempunyai peran masing masing

yang merupakan bagian keluarga (Friedman, 1998).

Tipe keluarga menurut Friedman, 1998 yakni :

1) Keluarga inti : keluarga yang sudah menikah, pemberi nafkah terdiri atas

ayah, ibu, dan anak.

2) Keluarga orientasi : keluarga asal

3) Keluarga besar : keluarga yang terdiri atas keluarga inti, kakek, nenek,

paman dan bibi.

Dokter keluarga berorientasi pada keluarga inti.

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tingggal disuatu tempat dibawah suatu

atap dalam keadaan saling ketergantungan (DEPKES RI, 1998).

Keluarga merupakan anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui

pertalian darah adaptasi atau perkawinan (WHO, 1969).

b. Apakah yang dimaksud DOGA menurut IDI 1982 ?

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

berorientasi komunitas degan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya

memandang penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari unit

4 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 5: SKENARIO A BLOK 21..docx

keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi

penderita atau keluarganya.

c. Bagaimana standar kompetensi DOGA ?

Standar kompetensi DOGA berdasarkan Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia

tahun 2006 meliputi :

1) Kompetensi dasar

2) Ilmu dan kompetensi klinis layanan primer cabang ilmu utama

3) Keterampilan klinis layanan primer lanjut

4) Keterampilan pendukung

5) Ilmu dan keterampilan klinis layanan primer cabang ilmu pelengkap

6) Ilmu dan keterampilan manajemen klinik

d. Apa yang dimaksud dengan pelayanan dokter keluarga menurut American

academy of family physician 1969 ?

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang

memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung

jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau

jenis kelamin pasien, juga tidak oleh oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu

saja.

e. Apakah perbedaan antara pelayanan kesehatan dokter umum dan dokter keluarga ?

Dokter umum dan dokter keluarga merupakan dokter pelayanan primer.

Perbedaan Dokter keluarga Dokter Umum

Definisi Dokter yang memiliki

pengetahuan dan keterampilan

khusus dalam bidang

kedokteran keluarga yang

diperoleh dari pendidikan

khusus dalam bidang tersebut,

sehingga kemudian memiliki

kompetensi dan kewenangan

Dokter praktik umum, adalah

setiap dokter yang melakukan

pelayanan kesehatan dan asuhan

medis yang dilakukan sendiri

atau bersama dalam bentuk

organisasi serta menjalankan

kegiatan pelayanan tingkat

primer sesuai dengan peraturan

5 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 6: SKENARIO A BLOK 21..docx

untuk bekerja dalam profesi

dokter keluarga

setempat.

Sistem kerja Promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif

Bersifat kuratif

Pembiayaan Pembiayaan di awal dari

pemerintah

Mandiri dari perorangan

Sasaran Keluarga sebagai satu unit Masyarakat Umum, perorangan

Tempat Praktik Melayani pasien ditempat

praktek (klinik dokter

keluarga), di rumah dan di

rumah sakit.

Tempat Praktik Pribadi

Pelayanan pelayanan kedokteran yang

paripurna (komprehensif)

Kuratif

f. Apakah perbedaaan ilmu kedokteran keluarga dengan ilmu kesehatan keluarga ?

Ilmu kedokteran keluarga ruang lingkupnya lebih terkait pada masalah-

masalah keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kedokteran, yakni

masalah sehat-sakit yang dihadapi oleh perseorangan sebagai bagian dari

anggota masyarakat.

Ilmu kesehatan keluarga lebih mengacu pada aplikasi ilmu kesehatan

masyarakat. (Public Health Science). Yang ruang lingkupnya terkait pada

masalah-masalah keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kesehatan

masyarakat. Misalnya , masalah kesejahteraan ibu dan anak, keluarga

berancana, pencegahan penyakit dan kecelakaan, tumbuh kembang, masalah

gizi ibu hamil, bayi dan anak.

g. Apakah kebutuhan minimal (sarana dan prasarana) dalam praktek DOGA mandiri ?

Sarana fisik, meliputi :

1) Bangunan rumah/ gedung yang lokasinya mudah dijangkau

6 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 7: SKENARIO A BLOK 21..docx

2) Memiliki luas 55 m2 yang terdiri atas beberapa ruangan ( ruang pendaftaran,

ruang tunggu, ruang konsultasi/ konseling dan pemeriksaan fisik, ruang

tindakan medic, ruang administrasi, gudang dan pantry, toilet dan tempat

cuci tangan.

3) Ruangan memenuhi syarat keamanan, kesehatan dan kenyamanan.

4) Memiliki papan nama yang mudah dibaca

5) Memiliki furniture di setiap ruangan yang sesuai kebutuhan.

Peralatan medik

1) Peralatan untuk pemeriksaan fisik

2) Peralatan untuk tindakan

3) Peralatan medik tambahan

4) Tas dokter keluarga untuk panggilan rumah atau perawatan dirumah

5) Persediaan obat

6) Peralatan resusistasi

7) Peralatan lab

Komputer dan telekomunikasi,

Komputer biasanya diletakan pada ruang penerima pasien, ruang konsultasi,

dan ruang administrasi membentuk jaringan dengan kabel atau wifi. Telepon

dipasang disetiap ruangan.

4. a. Bagaimana sistem pembiayaan dokter keluarga ?

fee for service, datang berobat bayar tunai

health insurance, datang beribat yang membayar pihak asuransi (pihak

ketiga).

Pembayaran praupaya (untuk mengatasi masalah dengan administrasi pada

asuransi) meliputi :

1) Sistem Kapitasi JPKM

2) Sistem paket

3) Sistem diagnose kelompok terkait (DRG sistem)

4) Sistem anggaran

b. Apa yang dimaksud kapitasi ?

7 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 8: SKENARIO A BLOK 21..docx

Kapitasi merupakan pembayaran dimuka sejumlah dana (jumlah peserta x nilai

kapitasi) setiap bulan sebagai imbalan melayani sejumlah peserta, tidak peduli

berapa seringnya peserta menggunakan jenis pelayanan yang disepakati dalam

kontrak.

Pembayaran kapitasi dapat bersifat kapitasi menyeluruh yakni membiayai

selutuh produk/jasa pelayanan yang diberikan kepada peserta atau kapitasi

sebagian.

Ciri layanan dengan mekanisme kapitasi :

1) Hubungan dengan pasien bersifat kemitraan

2) Tanggung jawabnya adalah memelihara kesehatan bukan sekedar

mengobati.

3) Jenis layanan tidak terlalu beragam sehingga tidak membutuhkan

pelayanan medis yang canggih.

c. Bagaimana menghitung besar kapitasi ?

Cara menghitung kapitasi :

Metode FFS (fee for service)

Metode budget

Kapitasi=Angkautilisasi xunit cost :12bulan

Dimana :

Utilisasi : jumlah kujungan per 100 orang di populasi tertentu (jumlah

kunjungan/total populasi x 100%)

Unit cost : Biaya rata- rata untuk setiap jenis pelayanan pada kurun waktu

tertentu (Jumlah pendapatan untuk setiap jenis pelayanan/jumlah

kunjungan untuk pelayanan tersebut)

Contoh kasus :

1) Dari laporan pemanfaatan pelayanan kesehatan tahun yang lalu (experienced

rate) dapat diketahui jumlah kunjungan rawat jalan peserta asuransi kesehatan

ke PPK tingkat I sebanyak 12.443 kunjungan. Jumlah peserta 10.000 orang.

Biaya dokter dan obat per kunjungan rata-rata Rp. 15.000,00 (jasa dokter Rp

5.000,00 dan biaya obat rata-rata Rp. 10.000,00). Maka berdasarkan rumus

diatas, maka angka kapitasi per anggota per bulan (PAPB), adalah sebagai

berikut :

8 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 9: SKENARIO A BLOK 21..docx

PAPB= 1243310.000

x Rp 15.000,00:12 bulan=Rp 1554,12

Perhitungan Kapitasi pada contoh di Buku membangun Praktik Dokter Keluarga

Mandiri :

2) Dari laporan dapat diketahui 10.000 kunjungan per tahun yang seluruhnya

menggunakan pelayanan. Total populasi dalam cakupan dokter keluarga ini

sebesar 2.500 orang. Jumlah biaya untuk tiap pelayanan adalah sebesar Rp

241.050.000,00 per tahun yang mencakup biaya dokter, perawat, health care

assistant, material habis pakai, tempat praktik dan marketing, nilai depresiasi

dan amortisasi, dan lain-lain). Maka angka kapitasi per anggota per bulan

adalah :

Kapitasi= jumlah kunjungantotal populasi

xjumlah pendapatanuntuk tiap pelayanan

jumla h kunjunganuntuk pelayanan:12

Kapitasi=10.0002.500

xRp 241.050.000,00

10.000:12

Kapitasi=Rp 8.035,00

d. Apa saja yang dibahas dalam SJSN dan BPJS ?

Berdasarkan UU No. 40 tahun 2004 tentang SJSN, Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial (BPJS) adalah :

Badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

sosial.

Badan hukum nirlaba

Pembentukan dengan Undang-undang pasal 5 ayat 1 yakni :

1) BPJS kesehatan

Menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

2) BPJS ketenagakerjaan.

Menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua,

jaminan pensiun, jaminan kematian.

e. Bagaimana prosedur mendapatkan SIP dan STR ?

9 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 10: SKENARIO A BLOK 21..docx

Lulusan fakultas kedokteran UKDI sertifikat kompetensi (surat tanda

kemampuan untuk berpraktek kedokteran) Internship surat tanda selesai

mengikuti internship STR SIP.

SIP dikeluarkan dinas pemerintah setempat.

10 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 11: SKENARIO A BLOK 21..docx

Dr. Sukses

Dokter layanan primer (puskesmas dan dokter umum)

Mempengaruhi Mutu pelayanan

Sarana dan prasarana belum memadai

Dokter Keluarga

Lulusan FK KBK, telah mengikuti pelatihan DOGA

oleh PDKI (dokter baru)

Dr. Arif

Lalai melaksanakan tugas dipuskesmas

Jumlah pasien

IV. Hipotesis

Dr. Arif merupakan lulusan Fakultas Kedokteran yang menyelenggarakan KBK dan

sudah mengikuti pelatihan dokter keluarga oleh PDKI , sedangkan dokter Sukses hanya

praktek sebagai dokter layanan primer tetapi pasien dokter arif tidak sebanyak dokter

sukses.

V. Kerangka Konsep

11 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 12: SKENARIO A BLOK 21..docx

VI. Sintesis

1. Dokter Keluarga

a. Definisi ilmu kedokteran keluarga

Adalah ilmu kedokteran yang mencakup seluruh spektrum ilmu kedokteran yang

orientasinya untuk memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

berkesinambungan dan menyeluruh kepada kesatuan individu, keluarga dan

masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor lingkungan, ekonomi dan sosial

budaya.

b. Definisi dokter keluarga menurut IDI 1982

Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan kesehatan yang

berorientasi komunitas degan titik berat kepada keluarga, ia tidak hanya

memandang penderita sebagai individu yang sakit tapi sebagai bagian dari unit

keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif, tetapi bila perlu aktif mengunjungi

penderita atau keluarganya.

c. Pelayanan dokter keluarga “The American Academy of Family Physician”

(1969)

Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh yang

memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit, di mana tanggung

jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur

atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh oleh organ tubuh atau jenis penyakit

tertentu saja

Tujuan pelayanan dokter keluarga menurut The American Academy of Family

Physician (AAFP) dinyatakan sebagai berikut:

untuk meningkatkan dan mempertahankan, mutu pelayanan kedokteran

keluarga

membantu dokter-dokter yang ingin berpraktek sebagai dokter keluarga

mempertahankan hak-hak dokter keluarga dalam memberikan pelayanan

dibidang-bidang yang sudah dikuasainya

12 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 13: SKENARIO A BLOK 21..docx

membantu danmenyelenggarakan pendidikan berkelanjutan untuk para dokter

keluarga

memajukan ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat serta menjamin hak

penderita memilih dokternya

berperan dalam memperjuangkan peningkatan derajat kesehatan rakyat.

d. Prinsip dan Standar kompetensi dokter keluarga

Prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga di Indonesia mengikuti anjuran WHO

dan WONCA yang mencantumkan prinsip-prinsip ini dalam banyak terbitannya.

Prinsip-prinsip pelayanan/pendekatan kedokteran keluarga adalah memberikan/

mewujudkan:

pelayanan yang holistik dan komprehensif

pelayanan yang kontinu

pelayanan yang mengutamakan pencegahan

pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif.

Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian dari keluarganya

pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan

lingkungan tempat tinggalnya.

Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum.

Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertanggungjawabkan.

Pelayanan yang sadar biaya dan mutu.

Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar Kompetensi

Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia

tahun 2006 adalah:

Kompetensi Dasar

1) Keterampilan Komunikasi Efektif

2) Keterampilan Klinis Dasar

3) Keterampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedis, ilmu klinis, ilmu

perilaku, dan epidemiologi dalam praktik kedokteran keluarga.

4) Keterampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu, keluarga

ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif, holistik,

13 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 14: SKENARIO A BLOK 21..docx

berkesinambungan, terkoordinasi dan bekerja sama dalam konteks

pelayanan kesehatan primer.

5) Memanfaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi.

6) Mawas diri dan pengembangan diri/belajar sepanjang hayat

7) Etika, moral dan profesionalisme dalam praktik

Ilmu dan Kompetensi Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Utama

1) Bedah

2) Penyakit Dalam

3) Kebidanan dan Penyakit Kandungan

4) Kesehatan Anak

5) THT

6) Mata

7) Kulit dan Kelamin

8) Psikiatri

9) Saraf

10) Kedokteran Komunitas

Keterampilan Klinis Layanan Primer Lanjut

1) Keterampilan melakukan “health screening”

2) Menafsirkan hasil pemeriksaan laboratorium lanjut

3) Membaca hasil EKG

4) Membaca hasil USG

5) BTLS, BCLS, dan BPLS

Keterampilan Pendukung

1) Riset

2) Mengajar kedokteran keluarga

Ilmu dan Keterampilan Klinis Layanan Primer Cabang Ilmu Pelengkap

1) Semua cabang ilmu kedokteran lainnya

2) Memahami dan menjembatani pengobatan alternative

Ilmu dan Keterampilan Manajemen Klinis

14 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 15: SKENARIO A BLOK 21..docx

1) Manajemen klinik dokter keluarga

e. Standar pelayanan dokter keluarga

Standar Pemeliharaan Kesehatan di Klinik

1) Standar Pelayanan Paripurna

a) Pelayanan medis strata pertama untuk semua orang

Pelayanan dokter keluarga merupakan praktik umum dengan

pendekatan kedokteran keluarga yang memenuhi standar pelayanan

dokter keluarga dan diselenggarakan oleh dokter yang sesuai dengan

standar profesi dokter keluarga serta memiliki surat ijin pelayanan

dokter keluarga dan surat persetujuaan tempat praktik.

b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan

pemeliharaan kesehatan dan peningkatan kesehatan pasien dan

keluarganya.

c) Pencegahan penyakit dan proteksi khusus

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan

segala kesempatan dalam menerapkan pencegahan masalah kesehatan

pada pasien dan keluarganya.

d) Deteksi dini

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menggunakan

segala kesempatan dalam melaksanakan deteksi dini penyakit dan

melakukan penatalaksanaan yang tepat untuk itu.

e) Kuratif medis

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk melaksanakan

pemulihan kesehatan dan pencegahan kecacatan pada strata pelayanan

tingkat pertama, termasuk kegawatdaruratan medis, dan bila perlu

akan dikonsultasikan dan atau dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan

dengan strata yang lebih tinggi

f) Rehabilitasi medis dan social

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk menerapkan segala

kesempatan rehabilitasi pada pasien dan atau keluarganya setelah

mengalami masalah kesehatan atau kematian baik dari segi fisik, jiwa

maupun social.

g) Kemampuan sosial keluarga

15 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 16: SKENARIO A BLOK 21..docx

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem untuk memerhatikan

kondisi social pasien dan keluarganya.

h) Etik medikolegal

Pelayanan dokter keluarga memiliki sistem yang sesuai dengan

medikolegal dan etik kedokteran

2) Standar Pelayanan Medis

a) Anamnesis

b) pemeriksaan fisik dan penunjang

c) penegakan diagnosis dan diagnosis banding

d) prognosis

e) konseling

f) konsultasi

g) rujukan

h) tindak lanjut

i) tindakan

j) pengobatan rasional

k) pembiaan keluarga

3) Standar Pelayanan Menyeluruh

a) pasien adalah manusia seutuhnya

b) pasien adalah bagian dari keluarga dan lingkungannya

c) pelayanan menggunakan segala sumber sekitarnya

4) Standar Pelayanan Terpadu

a) koordinator penatalaksanaan pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan koordinator dalam

penatalaksanaan pasien yang diselenggarakan bersama, baik bersama

antar dokter-pasien-keluarga, maupun bersama antar-dokter-pasien-

dokter spesialis/rumah sakit.

b) mitra dokter pasien

Pelayanan dokter keluarga merupakan keterpaduan kemitraan antara

dokter dan pasien pada saat proses penatalaksanaan medis.

c) mitra lintas sektoral medik

16 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 17: SKENARIO A BLOK 21..docx

Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia pelayanan

kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan formal

disekitarnya.

d) mitra lintas sektoral alternatif dan komplimenter medik

Pelayanan dokter keluarga memedulikan dan memerhatikan kebutuhan

dan perilaku pasien dan keluarganya sebagai masyarakat yang

menggunakan berbagai pelayanan kesehatan nonformal di sekitarnya.

5) Standar Pelayanan Berkesinambungan

a) pelayanan proaktif

b) rekam medik berkesinambungan

Informasi dalam riwayat kesehatan pesien sebelumnya dan pada saat

datang, digunakan untuk memastikan bahwa penatalaksanaan yang

diterapkan telah sesuai untuk pasien yang bersangkutan.

c) pelayanan efektif pasien

Pelayanan dokter keluarga menyelenggarakan pelayanan rawat jalan

efektif dan efisien bagi pasien, menjaga kualitas, sadar mutu, dan sadar

biaya.

d) pendampingan

Pada saat-saat dilaksanakan konsultasi dan/atau rujukan, pelayanan

dokter keluarga menawarkan kemudian melaksanakan pendampingan

pasien, demi kepentingan pasien.

Standar Perilaku dalam Praktik

1) Standar Perilaku terhadap Pasien

a) informasi memperoleh pelayanan

Pelayanan dokter keluarga memberikan keterangan yang adekuat

mengenai cara untuk memperoleh pelayanan yang diinginkan.

b) masa konsultasi

Waktu untuk konsultasi yang disediakan oleh dokter keluarga kepada

pasiennya adalah cukup bagi pasien untuk menyampaikan keluhan dan

keinginannya, cukup untuk dokter menjelaskan apa yang diperolehnya

pada anamnesis dan pemeriksaan fisik, serta cukup untuk

17 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 18: SKENARIO A BLOK 21..docx

menumbuhkan partisipasi pasien dalam melaksanakan penatalaksanaan

yang dipilihnya, sebisanya 10 menit untuk setiap pasien.

c) informasi medik menyeluruh

Dokter keluarga memberikan informasi yang jelas kepada pasien

mengenai seluruh tujuan, kepentingan, keuntungan, resiko yang

berhubungan dalam hal pemeriksaan, konsultasi, rujukan, pengobatan,

tindakan dan sebagainya sehingga memungkinkan pasien untuk dapat

memutuskan segala yang akan dilakukan terhadapnya secara puas dan

terinformasi.

d) komunikasi efektif

Dokter keluarga melaksanakan komunikasi efektif berlandaskan rasa

saling percaya

e) menghormati hak dan kewajiban pasien dan dokter

Dokter keluarga memperhatikan hak dan kewajiban pasien, hak dan

kewajiban dokter termasuk menjunjung tinggi kerahasiaan pasien.

2) Standar Perilaku dengan Mitra Kerja di Klinik

a) hubungan profesional dalam klinik

b) bekerja dalam tim

c) pemimpin klinik

3) Standar Perilaku dengan Sejawat

a) hubungan profesional dalam profesi

b) hubungan baik sesama dokter

c) perkumpulan profesi

4) Standar Pengembangan Ilmu dan Keterampilan Praktik

a) mengikuti kegiatan ilmiah

b) program jaga muti

c) partisipasi dalam kegiatan pendidikan

d) penelitian dalam praktik

e) penulisan ilmiah

5) Standar Partisipasi dalam Kegiatan Masyarakat di Bidang Kesehatan

18 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 19: SKENARIO A BLOK 21..docx

a) menjadi anggota perkumpulan sosial

b) partisipasi dalam kegiatan kesehatan masyarakat

c) partisipasi dalam penanggulangan bencana sekitarnya.

Standar Pengelolaan Praktik

1) Standar Sumber Daya Manusia

a) dokter keluarga

b) perawat

c) bidan

d) administrator klinik

2) Standar Manajemen Keuangan

a) pencatatan keuangan

Keuangan dalam praktik dokter keluarga tercatat secara saksama

dengan cara yang umum dan bersifat transparansi

b) jenis sistem pembagian praktik

Manajemen keuangan pelayanan dokter keluarga dikelola sedemikian

rupa sehingga dapat mengikuti, baik sistem pembiayaan praupaya

maupun sistem pembiayaan fee for service.

3) Standar Manajemen Klinik

a) pembagian kerja

b) program pelatihan

c) program kesehatan dan keselamatan kerja

d) pembahasan administrasi klinik

Standar Sarana dan Prasarana

1) Standar Fasilitas Praktik

a) fasilitas untuk praktik

b) kerahasiaan dan privasi

c) bangunan dan interior

d) alat komunikasi

e) papan nama

2) Standar Peralataan Klinik

19 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 20: SKENARIO A BLOK 21..docx

a) peralatan medis

b) peralatan penunjang medis

c) peralatan non medis

3) Standar Proses-proses Penunjang Praktik

a) pengelolaan rekam medik

b) pengelolaan rantai dingin

Pelayanan dokter keluarga peduli terhadap pengelolaan rantai beku

(cold chain management) yang berpengaruh kepada kualitas vaksin

atau obat lainnya.

c) pengelolaan pencegahan infeksi

d) pengelolaan limbah

e) pengelolaan air bersih

f) pengelolaan obat

f. Pelayanan primer vs dokter keluarga

20 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 21: SKENARIO A BLOK 21..docx

g. Dokter Keluarga & Puskesmas sebagai Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 131/MENKES/SK/II/2004, jika

Sistem Jaminan Sosial Nasional telah dikembangkan, pelayanan UKP tidak lagi

dilaksanakan oleh Puskesmas pada strata pertama, tetapi lebih dititikberatkan

pada masyarakat dan swasta dengan penerapan praktik dokter keluarga. Kecuali

di daerah terpencil, Puskesmas masih dapat menjadi strata pertama dalam

pelayanan kesehatan perorangan. Berikut beberapa perbedaan pelayanan dokter

keluarga dan Puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan strata pertama.

Dulu SekarangPuskesmas Sangat Tidak terpencil

21 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Prinsip dasar PDK* PDU** di puskesmas

Praktik dokter pribadi

Layanan kontak pertama Ya Ya Ya

Layanan sinambung dan jangka panjang

Ya Episodik Tidak

Layanan bersifat personal Ya Tidak Ya

Layanan komprehensif Ya, >>promotif dan preventif

Ya, kuratif Tidak

Mengutamakan pencegahan

Ya Terbatas Tidak

Koordinasi Ya Tidak Tidak

Kolaborasi Ya Tidak Tidak

Berorientasi pada keluarga Ya Tidak Tidak

Berorientasi pada komunitas

Ya Ya Tidak

Pembiayaan Kapitasi Jamkesmas dan askeskin

Fee for service

Wilayah kerja Pertimbangan kondisi geografis sekitar 2500 KK

Wilayah kecamatan

kurang lebih 30.000 KK

Tanpa batasan

Page 22: SKENARIO A BLOK 21..docx

terpencilPuskesmas Puskesmas PDKM

UKP+UKM UKP+UKM UKM UKPWilayah kerja

Wilayah administratif

Wilayah administratif

Wilayah administratif

Wilayah pelayanan

Sasaran Komunitas Komunitas Komunitas Individu/keluargaUpaya kesehatanPromkes + + + + individu/kelKesling + + + -KIA dan KB + + + + individu/kelGizi masyarakat

+ + + + individu/kel

P3 menular + + + + individu/kelPengobatan + + - +

2. Sistem Kesehatan Nasional (SKN)

a. Definisi SKN

Menurut Sistem Kesehatan Nasional tahun 2009, Sistem Kesehatan Nasional

(SKN) adalah bentuk dan cara penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang

memadukan berbagai upaya bangsa Indonesia dalam satu derap langkah guna

menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan dalam kerangka

mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

Dasar 1945.

b. Landasan SKN

Landasan dalam pelaksanaan SKN, yaitu:

Landasan idiil, yaitu Pancasila

Landasan konstitusional, yaitu Undang Undang Dasar NKRI tahun 1945,

Landasan operasional, yaitu seluruh ketentuan peraturan perundangan yang

berkaitan dengan penyelenggaraan SKN dan pembangunan kesehatan.

c. Subsistem pelayanan kesehatan dalam SKN

Upaya kesehatan :

1) Upaya Kesehatan Masyarakat

Terdiri atas 3 strata yakni :

a) UKM strata pertama

22 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 23: SKENARIO A BLOK 21..docx

mendayagunakan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dasar

yang ditujukan kepada masyarakat. Penyelenggara UKM strata

pertama adalah Puskesmas. Minimal ada 6 jenis pelayanan tingkat

dasar yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas yaitu Promosi

Kesehatan, Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Perbaikan Gizi, Kesehatan

Lingkungan, Pemberantasan penyakit Menular, dan Pengobatan.

Dalam UKM strata pertama, peran aktif masyarakat dan swasta

diwujudkan melalui berbagai upaya yang dimulai dari diri sendiri,

keluarga, sampai dengan upaya kesehatan bersumber masyarakat

(UKBM) seperti Posyandu, Polindes, POD, Pos UKK dan Dokter

Kecil dalam usaha kesehatan sekolah.

b) UKM strata kedua

UKM tingkat lanjutan, yaitu yang mendayagunakan ilmu pengetahuan

dan teknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada

masyarakat. Penanggung jawabnya adalah Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota.

Fungsi manajerial mencakup perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban

penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Fungsi teknis

mencakup penyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat

lanjutan, yakni dalam rangka melayani kebutuhan rujukan

Puskesmas.

Dapat dilengkapi unit-unit pelaksana teknis seperti unit

pencegahan dan pemberantasan penyakit, promosi kesehatan,

pelayanan kefarmasian, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi,dan

kesehatan ibu, anak dan KB.

Unit tersebut disamping memberikan pelayanan langsung juga

membantu Puskesmas dalambentuk pelayanan rujukan kesehatan.

c) UKM strata ketiga

UKM tingkat unggulan, yaitu yang mendayagunakan ilmu

pengetahuan dan teknologi kesehatan subspesialistik yang ditujukan

kepada masyarakat. Penanggung jawab Dinas Kesehatan Propinsi

dan Departemen Kesehatan.

23 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 24: SKENARIO A BLOK 21..docx

Fungsi manajerial dan teknis kesehatan. Fungsi manajerial

mencakup perencanaan,pelaksanaan dan pengendalian, serta

pengawasan dan pertanggungjawabanpenyelenggaraan

pembangunan kesehatan di provinsi/nasional. Fungsi teknis

mencakuppenyediaan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat

unggulan, yakni dalam rangka melayanikebutuhan rujukan dari

kabupaten/kota dan Provinsi.

Didukung oleh pusat-pusat unggulan, misalnya Institut Gizi

Nasional, Institut Penyakit InfeksiNasional, Pusat Laboratorium

Nasional, Institut Ketergantungan Obat Nasional, dll

2) Upaya Kesehatan Perorangan

Terdiri atas 3 strata, yakni :

a) UKP strata pertama

UKP tingkat dasar yang mendayagunakan ilmu pengetahuan

danteknologi kesehatan dasar yang ditujukan kepada perorangan.

Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional:

Puskesmas, praktik dokter, doktergigi, bidan, perawat, balai

pengobatan, praktik dokter/klinik 24 jam, praktik bersama

danrumah bersalin.

Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat

dan apotek, laboratoriumklinik dan optik.

b) UKP strata kedua

UKP tingkat lanjutan yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan

teknologi kesehatan spesialistik yang ditujukan kepada perorangan.

Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional:

Rumah Sakit kelas C dan B nonpendidikan milik pemerintah dan

Rumah Sakit Swasta, praktik dokter spesialis, dokter gigi

spesialis, klinik spesialis, BP4, BKMM, BKJM.

Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat

dan apotek, laboratorium klinik dan optik.

c) UKP strata ketiga

24 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 25: SKENARIO A BLOK 21..docx

UKP tingkat unggulan yang mendayagunakan ilmu pengetahuan dan

teknologi kesehatan subspesialistikyang ditujukan kepada perorangan.

Penyelenggara adalah pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Diwujudkan dalam berbagai bentuk pelayanan profesional:

Praktik Dokter Spesialis Konsultan, Praktik Dokter Gigi Spesialis

Konsultan, Klinik Spesialis Konsultan, Rumah Sakit Kelas B

Pendidikan dan Kelas A milik Pemerintah, Rumah Sakit Khusus

dan Rumah sakit swasta.

Didukung oleh berbagai pelayanan penunjang seperti toko obat

dan apotek, laboratorium klinik dan optik.

Pembiayaan kesehatan (alokasi dana, penggali dana, menghimpun)

Pembiayaan kesehatan bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah,

swasta, organisasi masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Pembiayaan

pelayanan kesehatan masyarakat merupakan public good yang menjadi

tanggung jawab pemerintah, sedangkan untuk pelayanan kesehatan perorangan

pembiayaannya bersifat private, kecuali pembiayaan untuk masyarakat miskin

dan tidak mampu menjadi tanggung jawab pemerintah. Pembiayaan pelayanan

kesehatan perorangan diselenggarakan melalui jaminan pemeliharaan

kesehatan dengan mekanisme asuransi sosial yang pada waktunya diharapkan

akan mencapai universal coverage sesuai dengan Undang-undang Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Sumber daya manusia

Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan sumber daya manusia

kesehatan yang mencukupi dalam jumlah, jenis, dan kualitasnya, terdistribusi

secara adil dan merata, serta sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan

kesehatan. Oleh karena itu, SKN juga memberikan fokus penting pada

pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan guna menjamin

ketersediaan dan pendistribusian sumber daya manusia kesehatan.

Obat dan perbekalan

Subsistem kesehatan ini meliputi berbagai kegiatan untuk menjamin aspek

keamanan, khasiat/ kemanfaatan dan mutu sediaan farmasi, alat kesehatan, dan

makanan yang beredar, ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat,

terutama obat esensial, perlindungan masyarakat dari penggunaan yang salah

25 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 26: SKENARIO A BLOK 21..docx

dan penyalahgunaan obat, penggunaan obat yang rasional, serta upaya

kemandirian di bidang kefarmasian melalui pemanfaatan sumber daya dalam

negeri.

Pemberdayaan masyarakat

Manajemen kesehatan dan informasi

Subsistem ini meliputi kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, hukum

kesehatan, dan informasi kesehatan. Untuk menggerakkan pembangunan

kesehatan secara berhasil guna dan berdaya guna, diperlukan manajemen

kesehatan. Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi,

sinkronisasi, serta penyerasian berbagai subsistem SKN dan efektif, efisien,

serta transparansi dari penyelenggaraan SKN tersebut.

3. SJSN dan BPJS

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

(SJSN) dibentuk dengan pertimbangan utama untuk memberikan jaminan sosial

yang menyeluruh bagi seluruh rakyat Indonesia.

Cara pembayaran pelayanan kesehatan meliputi :

Sistem langsung (fee for service)

Pasien membayar langsung jasa medik setelah berobat ke dokter. Hampir 80%

terjadi dalam masyarakat. Mekanisme pembayaran langsung telah menimbulkan

ketidakadilan distributif dimana banyak pasien “miskin” yang tambah miskin

pada saat sakit, banyak tenaga kesehatan yang imbalan jasa profesionalnya

masih “berbisnis” atau terpaksa berorientasi dari orang sakit.

Sistem praupaya

Dilakukan dengan perhitungan per-kapitasi/per-kepala seperti pada sistem

dokter keluarga yang diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai seorang

dokter (care provider, decision maker, communicator, community leader,

manager) secara profesional. Bentuk sistem praupaya antaralain :

1) Sistem kapitasi (capitation system)

Yang dimaksud dengan sistem kapitasi adalah sistem pembayaran dimuka

yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan

kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk setiap peserta

untuk jangka waktu tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya

biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan

26 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 27: SKENARIO A BLOK 21..docx

yang tidak ditentukan oleh frekwensi penggunaan pelayanan kesehatan oleh

peserta, melainkan ditentukan oleh jumlah peserta dan kesepakatan jangka

waktu jaminan.

2) Sistem paket (packet system)

Yang dimaksud dengan sistem paket adalah sistem pembayaran di muka

yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan

kesehatan berdasarkan kesepakatan harga yang dihitung untuk suatu paket

pelayanan kesehatan tertentu. Dengan sistem pembayaran ini, maka besarnya

biaya yang dibayar oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan

kesehatan tidak ditentukan oleh macam pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan, melainkan oleh paket pelayanan kesehatan yang

dimanfaatkan. Penyakit apapun yang dihadapi, jika termasuk dalam satu

paket pelayanan yang sama, mendapatkan biaya dengan besar yang sama.

Sistem pernbiayaan paket ini dikenal pula dengan nama sistem pembiayaan

kelompok diagnosis terkait (diagnosis related group) yang di banyak negara

maju telah lama diterapkan.

3) Sistem anggaran (budget system)

Yang dimaksud dengan sistem anggaran adalah sistem pembayaran di muka

yang dilakukan oleh badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan

kesehatan berdasarkan kesepakatan harga, sesuai dengan besarnya anggaran

yang diajukan penyelenggara pelayanan kesehatan. Sama halnya dengan

sistern paket, pada sistem anggaran ini, besarnya biaya yang dibayar oleh

badan asuransi kepada penyelenggara pelayanan kesehatan tidak ditentukan

oleh macam pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, melainkan oleh

besarnya anggaran yang telah disepakati.

27 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Page 28: SKENARIO A BLOK 21..docx

SKEMA Badan Pengelola Jaminan Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Definisi Keluarga. (http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/keluarga.pdf, diakses tanggal 7 November 2012).

Anonim. Sistem Kapitasi dalam Pembiayaan Pelayanan Dokter Keluarga. (http://ocw.usu.ac.id/.../fmd175_slide_sistem_kapitasi_dalam_pembiayaan_pelayanan_dokter_keluarga.pdf, diakses 7 November 2012).

Anonim. SJSN-BPJS │ jaminan sosial Indonesia (Jamsos Indonesia). (http://jamsosindonesia.com/sjsn/bpjs, diakses tanggal 7 November 2012).

28 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A

Pemerintah (Gakin)

I

II

III

Dokter Keluarga

Bayar Pajak

(APBN/ APBD)

Sistem kapitas

i

BPJS

Bayar Asuransi Komersial

Page 29: SKENARIO A BLOK 21..docx

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2004. Sistem Kesehatan Nasional: “Subsistem Pelayanan Kesehatan”. Jakarta : Depkes RI

Prasetyawati, Arsita Eka. 2010. Kedokteran Keluarga. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Soetono, Gatot, dkk. 2009. Membangun Praktik Dokter Keluarga. Jakarta : IDI.

29 | K E D O K T E R A N K E L U A R G A