makalah pbl blok 9.docx

29
MAKALAH PBL BLOK 9 Struktur dan Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia Disusun oleh : Syella Trianuary / E3 e-mail : [email protected] NIM : 10.2012.421 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Barat Pendahuluan : Setiap saat di dalam tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses metabolisme sendiri terbagi menjadi banyak sistem. Salah satunya adalah sistem Pencernaan. Sistem pencernaan sering disebut sebagai sistem digestivus. Sistem ini terdiri dari saluran pencernaan (traktus gastro- intestinalis), yaitu dimulai dari mulut, faring, esophagus, lambung, usus halus, usus besar, sampai ke rectum-anus. Di dalam makalah ini, akan dibahas lagi lebih lanjut mengenai sistem pencernaan pada tubuh manusia seperti struktur makroskopis dan mikroskopis sistem pencernaan serta fisiologi dari mekanisme kerja pada sistem pencernaan itu sendiri. Fungsi utama system pencernaan (system alimenter) adalah untuk memindahkan zat gizi atau nutrient (setelah memodifikasinya), air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang dipakai penting sebagai sumber energy yang kemudian digunakan oleh sel 1

Upload: syella-trianuary-as

Post on 27-Oct-2015

129 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

MAKALAH PBL BLOK 9

Struktur dan Mekanisme Sistem Pencernaan Manusia

Disusun oleh : Syella Trianuary / E3

e-mail : [email protected]

NIM : 10.2012.421

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta Barat

Pendahuluan :

Setiap saat di dalam tubuh manusia terjadi proses metabolisme. Proses metabolisme

sendiri terbagi menjadi banyak sistem. Salah satunya adalah sistem Pencernaan. Sistem

pencernaan sering disebut sebagai sistem digestivus. Sistem ini terdiri dari saluran

pencernaan (traktus gastro-intestinalis), yaitu dimulai dari mulut, faring, esophagus, lambung,

usus halus, usus besar, sampai ke rectum-anus. Di dalam makalah ini, akan dibahas lagi lebih

lanjut mengenai sistem pencernaan pada tubuh manusia seperti struktur makroskopis dan

mikroskopis sistem pencernaan serta fisiologi dari mekanisme kerja pada sistem pencernaan

itu sendiri.

Fungsi utama system pencernaan (system alimenter) adalah untuk memindahkan zat

gizi atau nutrient (setelah memodifikasinya), air, dan elektrolit dari makanan yang kita makan

ke dalam lingkungan internal tubuh. Makanan yang dipakai penting sebagai sumber energy

yang kemudian digunakan oleh sel dalam menghasilkan ATP untuk menjalankan berbagai

aktivitas bergantung energy, misalnya transportasi aktif, kontraksi, sintesis, dan sekresi.

Makanan juga merupakan sumber bahan untuk perbaikan, pembaharuan, dan penambahan

jaringan tubuh.

Sistem Digestivus atau sistem gastroinstestin, adalah sistem organ dalam mahluk

hidup multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta

mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya

bisa sangat jauh berbeda.

Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3

bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga

lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam

usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.1

1

Page 2: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Isi :

A. Struktur Organ Terkait

Sistem pencernaan yang terdapat dalam tubuh kita, umumnya terdiri dari organ-organ

mempunyai struktur-struktur khas yang mewakili fungsi mereka dalam menjalankan sistem

pencernaan.Struktur-struktur ini dapat terlihat secera makrokopis dan juga secara

mikrokopis.1

a. Makroskopis

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus halus, usus besar,

rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar

saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

o Cavum Oris

Mulai dari rima oris dan berakhir di ithmus faucium.Selain merupakan permulaan

sistem pencernaan, rongga mulut berfungsi sebagai rongga yang dilalui pleh udara

pernapasan juga dan juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi

dalam vestibulum oris dan cavum oris proprium.

- Vestibulum Oris

Vestibulum oris merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan

di sebelah dalam antara gigi-geligi dan processus alveolarisnya.

Bibir (labium); pada sudut mulut kanan-kiri bibir saliang berhubungan pada

angulus oris. Pada bagian bibir atas terdapat alur yang membatasinya dengan

hidung yaitu sulcus nasolabialis, sedangkan pada bibir bawah terdapat alur

yang membatasinya dengan dagu yaitu sulcus mentolabialis dan juga terdapat

lekuk di atas pertengahan bibir atas yang disebut philtrum

Pipi (bucca); merupakan daerah di antara angulus oris sampai tepi depan m.

masseter.Pendarahannya oleh Aa. Labialis superiores et inferiores, cabang a.

facialis dan a. temporalis.

Pembuluh balik : v. facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v.

facialis communis yang akan bermuara ke dalam v. jugulare interna.1

- Gigi-geliligi

Gigi-geligi terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir

(gingiva). Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah

2

Page 3: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

yang terdiri atas dua gigi seri (dens incivus), satu gigi taring (dens caninus),

dua geraham depan (dens premolaris) dan tiga geraham belakang (dens

molaris).

Pendarahannya terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik.

Pembuluh-pembuluh nadi; gigi geligi atas oleh cabang-cabang a. facialis rr.

Alveolaris superiores dan a. infra orbitalis: ramus alveolaris superior anterior.

Gigi geligi bawah oleh a. alveolaris inferior cabang a. facialis.Gingiva sisi

lingual oleh a. palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. buccalis. Pembuluh

balik; rahang atas ke v. facialis atau plexus pterygoideus sedangkan rahang

bawah melalui v. alveolaris inferior ke dalam v. maxillaris.2

o Cavum Oris Proprium

Batas depan dan samping yaitu arcus dentalis dengan processus alveolarisnya, batas

atas yaitu palatum durum et molle, batas bawah yaitu diaphragma oris, batas belakang

yaitu isthmus faucium dan cavum oris ini berisikan organ lidah.

- Palatum

Palatum terdiri atas palatum durum dan palatum molle.Palatum durum adalah

suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan

processus horizontalis ossis palati.Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis

yang merupakan tempat pelekatan bagi beberapa otot antara lain m. tensor veli

palatini, m. levator veli palatini, mm. uvulae, m. palatoglossus dan m.

palatophryngeus.Palatum dan otot-ototnya dipersarafi oleh plexus pharyngeus

(N IX + N X), kecuali m. tensor veli palatini yang dipersarafi oleh n. tensoris

veli palatini cabang nervus trigeminus V3.

- Diaphragma Oris

Dasar mulut dibentuk oleh tiga otot yaitu m. digastricus venter anterior yang

berorigo dengan fossa digastrica mandibulae, m. mylohyoideus yang berorigo

dengan linea mylohyoidea mandibula dan m. geniohyoideus yang berorigo

dengan spina mentalis ossis mandibulae.Ketiga otot ini berperan dalam

membuka mulut.

- Isthmus faucium

Isthmus faucium merupakan hubungan antara rongga mulut dan oropharynx

dengan batas-batasnya yaitu tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus dan

3

Page 4: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

dorsum linguae.Pendarahannya olehe cabang a. facialis dan v. palatina externa

sedangkan persarafannya oelh plexus tonsilaris dari n. IX dan n. X.

Gambar 1. Cavum Oris.8

Mulut digunakan untuk mengunyah makanan, maka dari itu untuk menggerakan mulut

dibutuhkan otot-otot pengunyah M. masseter, M. temporalis, M. pterygoideus lateralis

(externus), M. pterygoideus medialis (internus).

o Lingua (Lidah)

Lidah adalah suatu organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila berbicara. Lidah

mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut. Padanya dapat

dibedakan bagian oral dan pharyngeal. Di antara corpus dan radix linguae terdapat

suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae yang merupakan muara ductus

thyreoglossus sewaktu embrional.

Pendarahan lingua oleh  a. lingualis yang merupakan cabang a. carotis externa dan v.

Lingualis dorsalis linguae, vv. Profunda linguae, dan v. Sublingualis.Persarafan

daerah lingua terbagi dua yaitu motorik dan sensorik. Persarafan motorik terutama

untuk otot ekstrinsik dan intrinsik dipersarafi oleh n. hypoglossus (N. XII) kecuali m.

Palatoglossus yang dipersarafi oleh n. glossopharyngeus (N. IX) sedangkan

persarafan  sensorik pada dua per tiga anterior dipersarafi oleh n. lingualis sedangkan

4

Page 5: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

pengecap oleh chorda tympani dan pada bagian sepertiga posterior dipersarafi oleh n.

glossopharyngeus dan n. Vagus.3

Gambar 2. Lingua (Lidah).8

o Faring

Faring atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan laring (tenggorokan).Faring

berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulomembranosa)

dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai di

ketinggian vertebra cervikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid,tempat

faring bersambung dengan esofagus.

Pada faring terdapat otot-otot melingkar yaitu, M. levator veli palatini, M. konstriktor

faringeus superior, media, dan inferior.Sedangkan otot-otot membujur yaitu, M.

palatofaringeus, M. stylofaringeus, dan M.salpingofaringeus.Untuk perdarahannya

oleh A. thyroidea superior dan A. faringeaascendens, sedangkanpersarafannya oleh

plexus venosus faringeus dan plexusfaringeus (N. IX + N. X).Dinding faring tersusun

atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosadan lapisan berotot.Mukosa

faring tidak memiliki muskularis mukosa dan di dalamlamina propria terdapat lapis

fibrosa padat tebal kaya serat elastin yang duduk di atasotot faringeal dibawahnya,

yang terdiri atas serat-serat longitudinal dalam dan oblik luar atau longitudinal

5

Page 6: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

bergaris melintang. Lapis fibroelastis menyatu dengan jaringanikat interstisial dari

otot, menyusupkan juluran-juluran di antara berkas serat otot.3

o Eosophagus

Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menujugaster,

bentuknya seperti silinder yang berongga.Perjalanan esofagus berawal sebagaistruktur

cervikal setinggi kartilago krikoid pada C6 di leher.Di dalam toraks, esophagus

melewati mediastinum superior di atas dan mediastinum inferior di

bawah.Setelahmiring sedikit ke kiri di daerah leher esofagus kembali ke garis tengah

di torakssetinggi T5. Dari situ esofagus terus turun ke arah bawah dan depan sampai

ke pintuesofageal di diafragma T10.

Batas-batas esofagus adalah sebagai berikut. Pada pars cervikalis di anterior terdapat

trakea dan gl. Tiroidea. Di posterior terdapat vertebra cervikalis dan f.

prevertebralis.Di kanan kirinya terdapat A. carotis communis dan n.

recurrenssedangkan di kirinya terdapat A. subclavia + duktus torasikus. Pada pars

torakalis dianterior terdapat trakea, bronkus kiri, perikardium, atrium kiri, diafragma.

Di posterior terdapat vertebra torakalis, duktus torakikus, v. azigos dan aorta

ascendens. Di kiriterdapat arcus aorta,n. reccurens kiri, a. subclavia kiri, duktus

torasikus dan pleura. Dikanan terdapat pleura dan v. azigos.Persarafan simpatis

esofagus berasal dari cabang-cabang N. vagus dan N. recurrens. Sedangkan

parasimpatis di bawah hilus pulmonis,nn. Vagi membentuk plexus pada dinding

esofagus, yang kiri ke sisi danterior danyang kanan ke posterior.3

o Gaster

Gaster adalah kelanjutan dari esofagus, berbentuk seperti kantung.Gaster dapat

menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter.Dinding gaster disusunoleh otot-

otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melaluikontraksi otot-

otot tersebut.Ada 3 jenis otot polos yang menyusun gaster, yaitu ototmemanjang, otot

melingkar, dan otot menyerong.Gaster terletak di bagian atasabdomen, terbentang dari

permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai region epigastrica dan

umbilicalis.Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar

gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostiumcardiacum dan ostium

pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor;dan dua dinding,

6

Page 7: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

paries anterior dan paries posterior. Gaster relatif terfiksasi padakedua ujungnya,

tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak.Gaster cenderung

terletak tinggi dan tranversum pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan

memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus (gaster berbentuk huruf J).

Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dantergantung pada isi,

posisi tubuh, dan fase pernapasan. Sedangkan untuk perdarahan gaster, arteri berasal

dari cabang truncuscoeliacus. Arteria gastrica sinistra berasal dari truncus

coeliacus.Arteria gastricadextra bersal dari arteria hepatica communis.Arteria

gastricae breves bersal dariarteriaa lienalis.Arteria gastroomentalis sinistra berasal

dari arteria splenica.Arteriagastroomentalis dextra berasal dari arteria gastro

duodenalis.Vena mengalirkan dari kedalam sirkulasi portal.Vena gastrica sinistra dan

dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis.Vena gastrica breves dan vena

gastroomentalis sinistra bermuara kedalam vena lienalis.Vena gastroomentalis dextra

bermuara ke dalam venamesentericasuperior.Persarafan termasuk serabut-serabut

simpatis yang berasal dari plexuscoeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari

nervus vagus dextra dan sinistra.3

Gambar 3. Gaster.8

o Hepar

Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai

banyak fungsi.Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas

abdominalistepat di bawah diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda

arcus costalisdextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura,

pulmo, pericardium dan cor. Hepar terbentang kesebelah kiri untuk mencapai

hemidiaphragma sinistra. Permukaan atas hepar yang cembung melengkung di bawah

7

Page 8: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

kuba diaphragma.Facies visceralis, atau posteroinferior, membentuk cetakan

viserayang letaknya berdekatan sehingga bentuknya menjadi tidak beraturan.

Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster, duodenum,

flexura coli dextra, rend extra dan glandula supra renalis dextra, serta vesica biliaris.

Seluruh hepar dikelilingi oleh capsula fibrosa, tetapi hanya sebagian ditutupi oleh

peritoneum.Hepar tersusun atas lobuli hepatis.Vena sentrali pada masing-masing

lobules bermuara kevena hepatica didala ruangan diantara lobules-lobulus terdapat

canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteri hepatica.Vena portae hepatis, dan

sebuah cabangductus choledochus (trias hepatis).Darah arteria dan vena berjalan di

antara sel-sel hepar melalui sinusoiddan dialirkan ke vena centralis.Perdarahan hepar

adalah arteria hepatica propria, cabang truncus coeliacus, berakhir dengan bercabang

menjadi ramus dexter dan sinister yang masuk ke dalam porta hepatis.Vena portae

hepatis bercabang dua menjadi dua cabang terminal yaitu ramus dexter dansinister

yang masuk porta hepatis di belakang arteri. Vena hepaticae (tiga buah atau

lebih)muncul dari pars posterior hepatis dan bermuara ke dalam vena cava inferior.3

o Rectum

Rectum memiliki panjang 12-15 cm dan merupakan lanjutan colon

sigmoideum.Setinggi vertebrae sacralis 3 taenia colon sigmoideum berupa menjadi

lapisan otot poloslongitudinal dan appendices epiploicae menghilang. Lengkung pada

rectum pada bidangsagital ialah flexura sacralis yang sesuai dengan lengkung os

sacrum dan flexura perinealisyang cembung ke depan sesuai dengan os coccygeus.

Bagian rectum berdasarkan bentuknyaialah pars ampularis recti yang melebar dan

pars analis recti yang menyempit.Tunika muskularis dari rectum disusun oleh m.

sphincter ani internus yang merupakanotot polos dan m. sphincter ani externus yang

merupakan otot lurik/ Pada tunika mukosaterdapat 3 lipatan melintang yang disebut

dengan plica transversalis recti Kohlrausch.Rectum didarahi a. rectalis superior, a.

rectalis media dan a. rectalis inferior.Sementara sistem venanya oleh v. rectalis

superior, v. rectalis media dan v. rectalis inferior.Pembuluh getah bening pada rectum

bagian proximal ialah melalui nnll.para rectalkemudian menuju nnll. mensenterica

inferior. Sedangkan, untuk rectum bagian distal getah bening dialirkan

ke nnll.sacralis.Persarafannya terbagi atas saraf simpatis dan parasimpatis.Persarafan

simpatis melalui nn.splanchnicus lumbales dan plexus hypogastricus, sedangkansaraf

simpatis melalui nervus spinalis sacralis 2-4. Rectum akan berakhir sebagai

8

Page 9: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

lubangtempat akhir untuk defekasi yang disebut dengan anus.Rektum memiliki

lapisan mukosa yang berlipat secara longitudinal dan berakhir kira-kira dua setengah

inchi dari orrificium anal.Epitelnya tersusun selapis toraks dan

memilikicryptus.Pertemuan antara rektum dan anus disebut dengan linea

pectinata.Anus terbagidalam 3 segmen yaitu zona collumnaris, zona intermedia dan

zona cutanea.Pada tunikasubmukosa mengandung banyak pembuluh darah, serat saraf

dan badan vater Paccini.Pembuluh vena disini membentuk plexus hemmoroid.Tunika

muskularis mukosa pada anusmembentuk m. dilatator ani internus.Sedangkan tunika

muskularis sirkular pada anusmembentuk m. sphcinter ani Internus. Diluar dari

lapisan otot ini terdapat lapisan otot lurik yang membentuk m. sphincter ani externus.3

b. Mikroskopis

Secara mikrokopis kita akan membahas sel-sel yang berada pada organ-organ

pencernaan. Di mulai dari rongga mulut (cavum oris) sampai anus yang dibagi dalam dua

kelompok yaitu kelompok saluran pencernaan (cavum oris, pharynx, osophagus, gaster,

usus halus, usus besar dan beberapa stuktur yang berhubungan) dan kelanjar pencernaan.

Saluran pencernaan merupakan tempat terjadinya proses pencernaan. Untuk mendukung

proses ini maka terdapat organ-organ yang bekerja mengolah makanan yang masuk. 3

o Cavum Oris

Cavum oris atau rongga mulut merupakan pintu untuk memasuki saluran cerna dan

merupakan tempat makanan dihancurkan secara  mekanis oleh gigi dan secara 

kimiawi dimodifikasi dan dilumasi oleh saliva sebelum diteruskan melalui faring dan 

oesofagus ke dalam lambung untuk proses selanjutnya.

Pada cavum oris terdapat organ-organ yang mendukung fungsinya tersebut, yaitu :

- Labium Oris

- Labium oris dibentuk oleh otot rangka orbicularis oris dan jaringan ikat padat.

Terbagi menjadi tiga area, yaitu area kutanea, area intermedia, dan area

mukosa.

o Lingua

Bagian tersebar lidah terdiri atas anyaman berkas otot rangka terorintasi vertikal,

horizontal dan longitudinal, yang saling memotong tegak lurus.Susunan ini menjamin

luas gerak yang lebih besar dari lidah bagian anterior yang penting untuk pengunyah,

pembentukkan suara dan menelan.

9

Page 10: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Dua pertiga permukaan anterior ditempati oleh palipa sedangkan satu pertiga

permukaan dorsal terdapat tonsila linguae.Kedua permukaan ini dibatasi oleh alur

dangkal berbetuk V yaitu sulcus terminalis.

Pada lidah terdapat empat jenis papila, yaitu palipa filiformis; Papila

fungiformis;Papila foliata; Papila circumvallata.

o Gigi

Semua gigi terdiri atas sebuah mahkota yang menonjol di atas gusi atau gingiva dan

satu atau lebih akar gigi yang tertanam dalam alveolus dalam tulang maksila atau

madibula.Batas antara mahkota dan akar gigi disebut leher atau serviks.

Gigi terdiri atas bagian yang keras dan bagian yang lunak. Bagian keras gigi terdiri

atas tiga jaringan berbeda : dentin, email dan sementum. Bagian lunak gigi terdiri atas

pulpa yang mengisi rongga pulpa dan gingiva yang meruapakan memberan mukosa

mulut yang mengelilingi gigi dan menutup alveolar.4

B. Fungsi dan Mekanisme Organ

Mekanisme sistem pencernaan bertujuan memindahkan zat gizi (nutrient), air dan

elektrolit dari makanan ke lingkungan internal tubuh. Maknan tersebut harus dicerna atau

diuraikan terlebih dahulu menjadi molekul-molekul kecil untuk dapat diserap dari saluran

pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Proses pencernaan

makanan ini umumnya terbagi dalam dua cara yaitu proses secara mekanik dan secara

kimiawi yang mana keduanya tergabung dalam suatu proses dasar pencernaan yang meliputi

motilitas, sekresi, pencernaan (digesti) dan penyerapan (absorpsi). 5

o Motilitas

Motilitas merupakan suatu pergerakkan dalam sistem pencernaan yang diakibatkan oleh

kontraksi otot sistem pencernaan.Terdapat dua jenis pergerakan yang disebabkan oleh

kontraksi otot tersebut, yaitu gerakan propulsif (mendorong) dan gerakan mencampur.

Gerak propulsif disebut juga gerak peristatik, gerakan ini mendorong makanan dengan

kecepatan berbeda-beda sesuai fungsi regio pencernaan.

Gerakan mencampur berfungsi mencampur makanan dengan getah pencernaan sehingga

membantu perncernaan makanan dan mempermudah penyerapan, karena membawa

semua isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

o Sekresi

10

Page 11: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Dalam proses penceranaan sekresi bahan-bahan yang membantu sistem pencernaan

dilakukan oleh dua kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.

Kelenjar eksokrin mengahsilkan getah pencernaan seperti saliva dan enzim yang

memudahkan makanan melewati sistem pencernaan sedangkan kelenjar endokrin

menghasilkan hormone

o Pencernaan (digesti)

Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur kompleks menjadi

satuan yang lebih kecil sehingga dapat dicerna oleh enzim-enzim dalam sistem

perncernaan.

Contohnya karbohidrat dipecahkan menjadi polisakarida atau disakarida yang kemudian

oleh enzim-enzim seperti amilase, sukrosa dan laktosa akan diubah menjadi

monisakarida.

o Absorpsi (Penyerapan)

Proses penyerapan dimana terjadi pemindahan hasil pencernaan dari saluran pencernaan

ke darah atau limfe sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa proses pencernaan melalui dua cara yang

saling mendukung yaitu proses secara mekanik dan secara kimiawi. Berikut akan dibahas

Jalannya kedua proses tersebut.5

1. Proses Pencernaan Mekanik

Pada proses secara mekanik umumnya akan dibahas mastikasi dan menelan. Kedua

proses ini memungkinkan makanan dapat berjalan dengan baik dalam sistem pencernaan.

Proses pencernaan mekanik berupa :

o Mastikasi (mengunyah)

Proses mastikasi terutama dipernakan oleh gigi. Seperti yang telah kita ketahui gigi sudah

dirancang sangat tepat untuk menguyah, dimana gigi anterior (incisivus) bekerja

memotong dan gigi posterior (molar) bekerja menggiling.

Semua otot rahang bawah yang bekerja bersama-sama dapat mengatupkan gigi dengan

kekuatan 55 pound pada incisivus dan 200 pound pada molar.

Pada umumnya otot-otot penguyah dipersarafi oleh cabang motorik dari saraf kranial ke

lima (N. trigeminus) dan proses menguyah dikontrol oleh nukleus dalam batang otak.

11

Page 12: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Perangsangan daerah retikularis spesifik pada pusat pengecap batang otak akan

menimbulkan pergerakkan mengunyah yang ritmis. Demikian pula, perangsangan area di

hipotalamus, amigdala dan korteks serebri dekat area sensoris untuk pengecap dan

penghidu seringkali menimbulkan gerakan menguyah.

Kebanyakan proses mengunyah disebabkan oleh suatu refleks mengunyah yang dapat

dijelaskan sebagai berikut : adanya bolus makanan di dalam mulut pada awalnya

menimbulkan penghambat refleks otot mengunyah, yang menyebabkan rahang bawah

turun. Penurunan ini akan menimbulkan refleks regang pada otot-otat rahang bawah yang

menimbulkan kontraksi rebound. Keadaan ini secara otomatis mengangkat rahang bawah

yang menimbulkan pengatupan gigi, tetapi juga menekan bolus melawan dinding mulut,

yang mengahambat otot rahang bawah sekali lagi, menyebabkan rahang bawah turun dan

kembali rebound pada saat yang lain dan ini terjadi berulang-ulang.

Mengunyah sangat penting untuk pencernaan semua makanan, terutama untuk sebagian

besar buah dan sayur-sayuran mentah karena zat-zat ini mempunyai membran selulosa

yang tidak mudah dicerna. Selain itu, mengunyah akan membantu pencernaan makanan,

hal ini karena enzim-enzim pencernaan hanya bekerja pada permukaan partikel makanan;

karena itu kecepatan pencernaan tergantung selurunya bergantung pada total area

permukaan yang terpapar dengan sekresi pencernaan. Selain itu, menggiling makanan

hingga menjadi partikel-partikel dengan konsistensi sangat halus akan mencegah

ekskoriasi traktus gastrointestinal dan meningkatkan kemudahan pengosongan makanan

dari lambung ke dalam usus halus, kemudian ke semua segmen usus halus berikutnya.

o Menelan (deglutasi)

Menelan adalah mekanisme yang kompleks, terutama karena faring membantu fungsi

pernapasan dan menelan.Faring diubah hanya dalam beberapa detik menjadi traktus untuk

mendorong masuk makanan. Yang terutama penting adalah respirasi tidak terganggu

karean proses menelan.

Pada umumnya menelan dapat dibagi manjadi tahap volunter; yang mencetuskan proses

menelan, tahap faringeal; yang bersifat involunter dan membantu jalannya makanan

melalui faring ke dalam oesofagus dan tahap oesophageal; fase involunter lain yang

mengangkut makanan dari faring ke lambung.

Pusat pengaturan penelanan oleh daerah di medula dan pons bagian bawah.Implus

motorik dari pusat menelan ke faring dan esofagus bagian atas dijalarkan secara berturut-

turut oleh saraf kranial ke-5, ke-9, ke-10 dan ke-12.

12

Page 13: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Bila makanan sudah siap ditelan secara sadar maka makanan akan ditekan atau didorong

ke arah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan kebelakang terhadap

palatum. Dari sini, proses menelan hampir seluruhnya berlangsung secara otomatis dan

tidak dapat dihentikan.5

o Tahap Orofaring

Sewaktu bolus makanan memasuki bagian posterior mulut dan faring, bolus

merangsang daerah epitel reseptor menelan di sekeliling pintu faring, khususnya pada

tiang-tiang tonsil dan sinyal-sinyal dari sini berjalan ke batang otak untuk

mencetuskan serangkaian kontarksi otot faringeal secara otomatis sebagai berikut:

- Palatum mole tertarik ke atas untuk menutupi nares posterior, sehingga mencegah

refulks makanan ke rongga hidung

- Lipatan palatofaringeal pada setiap sisi faring tertarik ke arah medial untuk saling

mendekat satu sama lain, sehingga terbantuk suatu celah sagital yang bekerja

selektif terhadap makanan yang lewat

- Otot-otot leher yang berkontraksi membuat laring tertarik ke atas. Pada saat laring

tertarik ke atas terjadi suatu gerakan yang mengakibatkan epiglotis bergerak ke

belakang di atas pembukaan laring sehingga trakea tertutup.

- Gerakan laring ke atas juga manarik dan melebarkan pembukaan oesofagus. Pada

saat yang bersamaan sfingter faringoesofageal berelaksasi dan juga terjadi

kontraksi otot dinding faring sehingga terjadi gerakan peristaltik yang mendorong

makanan dari faring posterior ke dalam oesofagus bagian atas.Setelah itu sfingter

faringoesofageal ini berkontraksi sehingga menutup, hal ini mencegah udara

masuk ke dalam oesofagus.5

o Tahap Esofagus

Esofagus terutama berfungsi menyalurkan makanan secara cepat dari faring ke

lambung dan gerakkannya diatur secara khusus untuk fungsinya tersebut.

Normalnya, esofagus memperlihatkan dua tipe gerakan peristaltik: peristaltik primer

dan perisatltik sekunder. Peristaltik primer hanya merupakan kelanjutan dari

gelombang peristaltik yang dimulai di faring dan menyebar ke oesofagus selama

tahap faringeal.Gelombang ini berjalan dari faring ke lambung dalam waktu sekitar 8

sampai 10 detik. Makanan yang ditelan seseorang pada posisi tegak biasanya

13

Page 14: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

dihantarkan ke ujung bawah oesofagus bahkan lebih cepat 5 samapi 8 detik, akibat

adanya efek gravitasi tambahan yang menarik makanan ke bawah.

Jika gelombang peristaltik primer gagal mendorong semua makanan yang telah masuk

oesofagus ke dalam lambung (biasanya bolus besar dan lengket), terjadi gelombang

peristaltik sekunder yang dihasilkan dari peregangan oesofagus oleh makanan yang

tertahan, gelombang ini terus berlanjut hingga semua makanan dikosongkan ke dalam

lambung.Gelombang peristaltik sekunder ini dimulai oleh sirkuit saraf intrinsik dalam

sistem saraf mienterikus dan tidak melibatkan pusat menelan.Peregangan oesofagus

juga dapat meningkatkan sekresi saliva. 5,6

Selanjutnya, makanan akan mengalami pencernaan di lambung. Di lambung terjadi proses

motilita. Terdapat empat aspek proses motilitas di lambung, yaitu:

o Pengisian lambung (gastric  filling): volume lambung kosong adalah 50 ml sedangkan

lambung dapat mengembang hingga kapasitasnya 1 liter

o Penyimpanan lambung (gastric  storage): pada bagian fundus dan korpus lambung,

makanan yang masuk tersimpan relatif tenang tanpa adanya pencampuran. Makanan

secara bertahap akan disalurkan dari korpus ke antrum.

o Pencampuran lambung (gastric  mixing): kontraksi peristaltik yang kuat merupakan

penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Dengan

gerakan retropulsi menyebankan kimus bercampur dengan rata di antrum. Gelombang

peristaltik di antrum akan mendorong kimus menuju sfingter pilorus.

o Pengosongan lambung (gastric  emptying): kontraksi peristaltik antrum menyebabkan

juga gaya pendorong untuk mengosongkan lambung.

2. Proses Pencernaan Kimiawi

Bila pergerakkan massa mendorong feses masuk ke dalam rektum, segera ingin timbul

keinginan untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rektum dan refleks sfingter anus.

Pendorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh kontriksi tonik dari

sfingter ani internus dan sfinhter ani eksternus. Sfingter eksternus diatur oleh serabut-serabut

saraf dalam nervus pudendus yang merupakan bagian dari sistem saraf somatis dan karena

dibawah pengaruh volunter sehingga dapat dikendalikan secara sadar.

Defekasi biasanya ditimbulkan oleh refleks defekasi.Salah satu dari refleks ini adalah refleks

intrinstik yang diperantarai oleh sistem saraf enterik setempat di dalam dinding rektum. Hal

ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

14

Page 15: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang

menyebar melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gerakkan peristaltik di kolon

desenden, sigmoid dan rektum sehingga mendorong feses mendekati anus, sfinter ani internus

direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani eksternus

juga dalam keadaan sadar dan berelaksasi secara volunter pada saat yang bersamaan terjadi

defekasi.5

3. Usus Besar

Usus besar terdiri atas kolon (asendens, transversus, desendens), sigmoid, sekum,

apendiks dan rektum. Berikut akan dibahas gerakan-gerakan yang terjadi pada bagian-bagian

usus halus ini.

Fungsi utama kolon adalah 1) absorpsi air dan elektrolit dari kimus untuk membentuk

feses yang padat 2) penimbunan bahan feses sampai dapat dikeluarkan.Setengah bagian

proksimal kolon, terutama berhuubungan dengan absorpsi dan setengah bagian distal

berhubungan dengan penyimpanan.Karena tidak diperlukan pergerakkan kuat dari dinding

kolon untuk fungsi-fungsi ini, maka pergerakkan kolon secara normal sangat lambat.Meskipu

lambat, pergerakannya masih punya karakteristik yang serupa dengan pergerakkan usus halus

dan sekali lagi dapat dibagi menjadi gerakkan mencampur dan gerakkan mendorong.5

4. Defekasi

Bila pergerakkan massa mendorong feses masuk ke dalam rektum, segera ingin timbul

keinginan untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rektum dan refleks sfingter anus.

Pendorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh kontriksi tonik dari

sfingter ani internus dan sfinhter ani eksternus. Sfingter eksternus diatur oleh serabut-serabut

saraf dalam nervus pudendus yang merupakan bagian dari sistem saraf somatis dan karena

dibawah pengaruh volunter sehingga dapat dikendalikan secara sadar.

Defekasi biasanya ditimbulkan oleh refleks defekasi.Salah satu dari refleks ini adalah

refleks intrinstik yang diperantarai oleh sistem saraf enterik setempat di dalam dinding

rektum. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

15

Page 16: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Bila feses memasuki rektum, distensi dinding rektum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang

menyebar melalui pleksus mienterikus untuk menimbulkan gerakkan peristaltik di kolon

desenden, sigmoid dan rektum sehingga mendorong feses mendekati anus, sfinter ani internus

direlaksasi oleh sinyal-sinyal penghambat dari pleksus mienterikus; jika sfingter ani eksternus

juga dalam keadaan sadar dan berelaksasi secara volunter pada saat yang bersamaan terjadi

defekasi.1,6

C. Enzim dalam Traktus Diestivus.

Tubuh manusia merupakan serangkaian sistem yang bekerja secara terus menerus, sistem

pencernaan erat dengan organ-organ yang berhubungan langsung dengan makanan yang kita

konsumsi. Sistem ini teridir atas beberapa organ yang berperan memecah bahan makanan dan

menjadikannya struktur yang lebih sederhana untuk diserap oleh tubuh. Dalam mencerna dan

memecah makanan, sistem pencernaan melibatkan enzim di dalamnya. Enzim pencernaan ini

merupakan substansi kimia yang ada di dalam organ-organ pencernaan. Namun, perlu juha

disebutkan bahwa ada enzim yang berada di hati juga pancreas yang meski tidak dgilongkan

enzim pencernaan, namun keberadaannya membantu proses pencernaan. Contoh enzim

tersebut adalah katalase. Selain si katalase, ada beragam jenis enzim di saluran pencernaan

manusia. Masing-masing enzim tersebut memiliki peranannya masing-masing.

o Mulut, kelenjar ludah/saliva: terdapat enzim bernama amylase atau dikenal juga

dengan nama ptialin. Ia berperan dalam memecah zat pati dan menjadikannya

maltosa.

o Lambung (kelenjar lambung): enzim yang ada pada organ ini bernama renin. Ia

berperan dalam memecah kaseinogen menjadi kasein. Selain enzim pencernaan renin,

terdapat pula enzim lainnya bernama pepsin. Ia berperan dalam mengubah protein

menjadi senyawa protesa, pepton dan juga polipeptida.

o Organ pankereas (saluran pancreas) : pada organ ini terdapat enzim karbohidrase

pancreas. Ia berperan dalam mencerna amilum dan merubahnya menjadi maltosa atau

jenis senyawa disakarida lainnya. Enzim lain yang ada pada pankreas adalah enzim

lipase pankreas. Ia berperan dalam memecah emulsi lemak menjadi asam lemak dan

juga gliserol.

o Usus (kelenjar usus): pada organ yang satu ini sedikitnya dijumpai 6 enzim

pencernaan. Pertama, enzim enteroksinase atau dikenal juga dengan nama enzim

khusus. Ia berperan dalam mengubah tripsinogen menjadi senyawa tripsin yang

kemudian diunakan di dalam saluran pankreas kita. Kedua, enzim maltase yang

berperan mengubah laktosa menjadi senyawa glukosa dan juga galaktosa. Ketiga,

16

Page 17: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

enzim sukrase yang berperan mengubah sukrosa menjadi senyawa glukosa dan juga

fruktosa. Selanjutnya ada enzim pencernaan peptidase yang berperan mengubah

polipeptida menjadi senyawa asam amino. Enzim terakhir yang dijumpai di usus

adalah enzim lipase. Ia berperan dalam mengubah lemak menjadi senyawa asam

lemak dan juga gliserol.7

Tabel 1. Jenis Enzim Pencernaan dan Fungsinya.8

Penutup :

Usus besar memegang peranan penting dalam salah satu proses pencerncernaan di

dalam tubuh, salah satunya adalah menyerap air dan elektrolit , serta tempat penimbunan

feses yang terletak di ½ distalnya sebelum di defikasi. Di usus besar tidak menghasilkan

enzim ataupun hormone sehingga fungsinya lebih dominan kepada penyerapan.

17

Page 18: MAKALAH PBL BLOK 9.docx

Kekeliruan kita dalam mengatur pola makan (contoh : makan makanan tinggi lemak

dan kurang serat, serta kurang minum air mineral) dapat menyebabkan terganggunya saluran

pencernaan seperti yang terdapat pada skenario 6 yang mengakibatkan feses sulit untuk

dikeluarkan karena masa feses terlalu keras (kurang air).

Daftar Pustaka ;

1. Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia “Dari Sel ke Sistem” edisi 2. Jakarta : EGC ;

2001.P.537-89.

2. Gyton, Arthur C. Textbook of medical physiology (edisi bahas indonesia, ahli bahasa

Irawati,dkk) . EGC : Jakarta; 2007

3. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomy. Jakarta: Erlangga; 2004.h.7

4. Junqueira,Luis Carlos.,Carrneiro,Jose. Basic Histology (edisis bahasa indonesia, ahli

bahasa Tambayong J). Jakarta : EGC ; 2007

5. Fawcett, Don W. A Textbook of Histology 12th edition (edisi bahasa indonesia, ahli

bahasa Tambayong J). EGC: Jakarta; 2002

6. Ganong WF. Fisiologi kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC ; 2005.

7. Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta : EGC ; 2000. P.

381-5.

8. Digestive enzymes and system : Tabel enzim pencernaan & Anatomi tractus digestive ¿

on-line] diakses pada tanggal 13 Juli 2013 dari https://www.google.com/search?

q=enzim+pencernaan&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=HnLhUefQB4_QrQfuhICoDw&ved=0CA

cQ_AUoAQ&biw=1366&bih=600#tbm=isch&sa=1&q=tabel+nama+enzim+pencernaan&oq=tabel

+nama+enzim+pencernaan&gs_l=img.3...189979.201186.0.201506.43.32.1.1.1.1.309.3789.9j11j

6j1.27.0....0...1c.1.19.img.ylvldwK_RSU&bav=on.2,or.r_cp.r_qf.&bvm=bv.48705608,d.bmk&fp=1

83145f57f0a000&biw=1366&bih=643&facrc=_&imgdii=dxN_zwmfxwDHQM%3A

%3BPu_hNnFq8stdeM%3BdxN_zwmfxwDHQM%3A&imgrc=dxN_zwmfxwDHQM%3A

%3B5m2H4N8_lK0rHM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com

%252F_aIy8FUaRJR0%252FTKf1-sMniYI%252FAAAAAAAAAXk

%252F_lk3krDsB40%252Fs320%252Fpencernaan.png%3Bhttp%253A%252F

%252Fwww.sarjanaku.com%252F2010%252F10%252Fsistem-pencernaan.html%3B377%3B243

18