bab i new arterosklerosis

22
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK menyebabkan perubahan di berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan sosial. Perkembangan tersebut juga menyebabkan perubahan pada pola hidup manusia. Kebanyakan masyarakat saat ini lebih memilih makanan-makanan cepat saji yang sebenarnya makanan tersebut kurang baik untuk kesehatan, karena banyak mengandung bahan pengawet, selain itu makanan tersebut juga banyak mengandung lemak yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan salah satunya hipertensi dan aterosklerosis/arterisklerosis. Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun kedua istilah tersebut dalam aplikasinya dapat saling menggantikan. Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan karena penumpukkan simpanan lemak (plak) dan substansi lainnya. Beberapa penelitian menggambarkan perbedaan antara “ateriosklerosis“, “atherosclerosis“,and arteriolosklerosis“.Dalam konteks ini, atherosklerosis digunakan ketika mengacu pada arteri utama yang lebih besar, dan arteriolosklerosis digunakan ketika mengacu pada arteriol, sedangkan arteriosklerosis merupakan induk dari kedua terminologi di atas. Arteriosclerosis (pengerasan arteri utama) diakibatkan dari suatu simpanan yang tidak mudah rusak dan kolagen yang kaku di dalam

Upload: diah-retnani

Post on 15-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PATOFISOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman dan IPTEK menyebabkan perubahan di

berbagai faktor seperti faktor ekonomi dan sosial. Perkembangan tersebut juga menyebabkan

perubahan pada pola hidup manusia. Kebanyakan masyarakat saat ini lebih memilih

makanan-makanan cepat saji yang sebenarnya makanan tersebut kurang baik untuk

kesehatan, karena banyak mengandung bahan pengawet, selain itu makanan tersebut juga

banyak mengandung lemak yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan salah

satunya hipertensi dan aterosklerosis/arterisklerosis.

Aterosklerosis adalah bentuk umum dari ateriosklerosis. Meskipun kedua istilah

tersebut dalam aplikasinya dapat saling menggantikan. Aterosklerosis merupakan

pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan karena penumpukkan simpanan

lemak (plak) dan substansi lainnya. Beberapa penelitian menggambarkan perbedaan antara

“ateriosklerosis“, “atherosclerosis“,and arteriolosklerosis“.Dalam konteks ini,

atherosklerosis digunakan ketika mengacu pada arteri utama yang lebih besar, dan

arteriolosklerosis digunakan ketika mengacu pada arteriol, sedangkan arteriosklerosis

merupakan induk dari kedua terminologi di atas. Arteriosclerosis (pengerasan arteri utama)

diakibatkan dari suatu simpanan yang tidak mudah rusak dan kolagen yang kaku di

dalam dinding pembuluh darah di sekitar ateroma. Hal ini meningkatkan kekakuan dan

menurunkan elastisitas dinding arteri. Arteriolosklerosis (pengerasan arteri kecil, arteriol)

adalah hasil dari penyimpanan kolagen, penebalan dinding otot dan penyimpanan

protein ( “hyaline“).

Aterosklerosis adalah penyakit yang sangat progresif yang menyebabkan

mengerasnya pembuluh arteri karena sumbatan oleh kolesterol teroksidasi.

Atherosklerosis ini tidak jarang sudah mulai terjadi sejak usia masih sangat muda. Proses

mengerasnya pembuluh darah merupakan suatu proses yang berjalan perlahan-lahan

namun pasti.

            Menurut World Health Organization (WHO) penyakit tidak menular telah menjadi

penyebab kematian terbesar di dunia. Disebutkan bahwa hampir 17 juta orang meninggal

lebih awal tiap tahunnya sebagai akibat epidemik penyakit tidak menular.WHO melaporkan

sebanyak satu miliyar orang diseluruh dunia menderita penyakit tidak menular dan

Page 2: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

2

diperkirakan meningkat menjadi 1,5 miliyar hingga tahun 2015 jika tidak segera

ditanggulangi. Banyak kalangan menawarkan pendekatan yang solusip terhadap penyakit

tidak menular utamanya dengan melakukan pengurangan penggunaan garam dan makanan

olahan (WHO, 2009).

Meskipun saat ini ilmu pengetahuan mengenai kesehatan jantung dan pembuluh darah

sudah sedemikian maju dan canggih, namun angka kematian tertinggi saat ini masih

disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. (www.kalbe.co.id)

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan penyakit Arterisklerosis?

2. Bagaimana mekanisme terbentuknya aterosklerosis?

3. Apa penyebab aterosklerosis?

4. Apa gejala dan tanda dari aterosklerosis?

5. Bagaimana cara mencegah aterosklerosis?

C. Tujuan

1. Diketahuinya tentang penyakit Arterisklerosis?

2. Diketahuinya mekanisme terbentuknya aterosklerosis

3. Diketahuinya penyebab aterosklerosis

4. Diketahuinya gejala dan tanda dari aterosklerosis

5. Diketahuinya cara mencegah aterosklerosis?

Page 3: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

3

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi

Aterosklerosis adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar maupun

kecil dan ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang vaskuler dan pembentukan lipid,

kolesterol, zat kapur, bekas luka vaskuler di dalam dinding pembuluh intima. Aterosklerosis

berasal dari kata athero dalam bahasa Yunani (athera) suatu bentuk gabung yang menunjukan

degenerasi lemak atau hubungan dengan atheroma yang bisa juga berdampak pda fungsi otak

untuk mengontrol aktivitas tubuh .  Sedangkan skelosis dalam bahasa Yunani adalah indurasi

dan pengerasan, Seperti pengerasan sebagian peradangan, pembentukan jaringan ikat atau

meningkat atau penyakit zat inersisial.

Jantung adalah organ yang penting dalam tubuh manusia. Fungsi jantung adalah

memompa darah ke seluruh tubuh. Darah dari jantung keseluruh tubuh diangkut oleh arteri.

Arteri adalah pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi dari jantung ke anggota

tubuh yang lain. Ciri-ciri arteri yang sehat yaitu fleksibel, kuat dan elastis. Lapisan

permukaan dalamnya licin sehingga darah dapat mengalir tanpa batasan. Tetapi, suatu waktu,

terlalu banyak tekanan pada arteri dapat menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi tebal

dan kaku, akhirnya akan membatasi darah yang mengalir ke organ dan jaringan. Proses ini

disebut ateriosklerosis atau pengerasan pembuluh arteri. Aterosklerosis adalah bentuk umum

dari ateriosklerosis. Meskipun kedua istilah tersebut dalam aplikasinya dapat saling

menggantikan. Aterosklerosis merupakan pengerasan pembuluh darah arteri yang disebabkan

karena penumpukkan simpanan lemak (plak) dan substansi lainnya.

Jumlah penderita aterosklerosis di era globalisasi dan industrialisasi cenderung

meningkat. Pada dekade terakhir ini penyakit jantung dan pembuluh darah yang didasari oleh

atherosklerosis berkembang menjadi pembunuh utama di Indonesia. Dari penelitian

menunjukkan, penyebab kematian dari penduduk dunia yang diteliti adalah jantung distribusi

menurut tempat, waktu, (42,9%), stroke (25,9%), penyakit paru dan asma (12,5%), kanker

(5,4%), dan penyakit lain (kurang dari empat persen).Salah satu penyebab fenomena ini

adalah pola hidup masyarakat yang tidak sehat.

Organisasi kesehatan (WHO) pada tahun 1976 menyimpulkan bahwa setiap tahun

tingkat pengapuran koroner naik sebesar 3% sejak usia seseorang melewati 20 tahun. Hal ini

menunjukan bahwa arteroklerosis adalah penyakit yang progresif. Penyakit yang menjalar

Page 4: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

4

perlahan-lahan tanpa gejala yang pasti. Di Eropa Arteroklerosis merupakan bagian dari

penyakit jantung, lebih dari 1.5% dari semua penderita meninggal karena aterosklerosis.

Aterosklerosis bisa terjadi pada arteri di otak, jantung, ginjal, organ vital lainnya dan

lengan serta tungkai. jika aterosklerosis terjadi di dalam arteri yang menuju ke otak (arteri

karotid), maka bisa terjadi stroke. jika terjadi di dalam arteri yang menuju ke jantung (arteri

koroner), bisa terjadi serangan jantung.Aterosklerosis berawal dari penumpukan kolesterol

terutama ester kolesterol-LDL (lipoprotein densitas rendah) di dinding arteri. LDL secara

normal bisa masuk dan keluar dari dinding arteri lewat endotel. Masuknya lipoprotein ke

lapisan dalam dinding pembuluh darah meningkat seiring tingginya jumlah lipoprotein dalam

plasma (hiperlipidemia), ukuran lipoprotein dan tekanan darah (hipertensi). Peningkatan

semua itu akan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah, sehingga lipoprotein

dan ester kolesterol mengendap di dinding arteri.Gangguan fungsi lapisan dinding pembuluh

darah ini menjadi awal proses aterosklerosis dan mendorong mekanisme inflamasi serta

infeksi.Manifestasi klinik dari proses aterosklerosis kompleks adalah pegal – pegal,

kesemutan, penyakit jantung koroner, stroke bahkan kematian.Menurut Studi Framingham,

demikian Dede, C-reactive protein (CRP) merupakan pertanda (marker) inflamasi yang

berhubungan dengan kejadian kardiovaskular maupun stroke.Upaya menekan faktor

inflamasi dapat mencegah proses aterosklerosis. Aktivitas kombinasi olah napas dan olah

gerak yang teratur terbukti mampu menekan CRP, berarti pula menekan faktor

inflamasi.kombinasi olah napas dan olah gerak yang teratur meningkatkan aliran darah yang

bersifat gelombang yang mendorong peningkatan produksi nitrit oksida (NO) serta

merangsang pembentukan dan pelepasan endothelial derive relaxing factor (EDRF), yang

merelaksasi dan melebarkan pembuluh darah.kombinasi olah napas dan olah gerak yang

teratur meningkatkan aliran darah menjadi 350 ml per menit (naik 150 ml per menit) sudah

lebih dari cukup untuk menghindarkan endotel pembuluh darah dari proses aterosklerosis,"

Namun, manfaat itu baru bisa didapat jika latihan kombinasi olah napas dan olah gerak

yang teratur berlangsung dalam waktu cukup lama (20 menit sampai satu jam) serta

dilakukan secara teratur seumur hidup.

B. Faktor Resiko

Penyebab utama terjadinya penyakit jantung koroner adalah penyempitan arteri koronaria

besar di bagian proksimal oleh aterosklerosis.(1) Aterosklerosis merupakan kelainan pada

pembuluh darah yang ditandai dengan lesi intimal yang ditandai dengan atheromas (juga

disebut atheromatus atau plak aterosklerosis) yang menonjol ke pembuluh lumen. Kelainan

Page 5: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

5

ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang lebih banyak dibandingkan kelainan lain di

negara-negara barat. Faktor resiko yang telah diidentifikasi melalui beberapa pendekatan

prospektif oleh Framingham Heart Study and Atherosklerosis Risk in Communities Study

menunjukan bahwa faktor-faktor resiko memiliki efek multiplikasi. Jika terdapat dua faktor

resiko, resikonya akan meningkat menjadi empat kali. Kemudian, jika terdapat tiga faktor

resiko (misal hiperlipidemia, hipertensi dan merokok), kejadian infark miokard dapat

meningkat menjadi tujuh kali.

Faktor resiko dibedakan menjadi faktor konstitutional, yaitu usia, jenis kelamin dan

genetika serta  faktor yang dapat dimodifikasi meliputi hiperlipidemia, hipertensi, merokok,

dan diabetes. Namun, ternyata 20% kejadian kardiovaskular terjadi tanpa adanya faktor-

faktor tersebut. Faktor-faktor resiko tambahan tersebut di antaranya adalah inflamasi,

hiperkromosistinemia, sindrom metabolik, lipoprotein (a), faktor yang mempengaruhi

hemostasis (penanda fungsi hemostasis dan fungsi fibrinolitik untuk memprediksi) serta

faktor lain. Faktor-faktor lain yang dimaksud merupakan faktor yang berkaitan dengan resiko

yang jarang didiskusikan atau sulit untuk dihitung seperti jarangnya olahraga, gaya hidup

yang kompetitif dan penuh tekanan/stres (orang dengan A personality), serta obesitas.

1. DM

Diabetes melitus merupakan penyakit

metabolik yang terdapat sekitar 5%

populasi.Orang dengan diabetes dapat

kekurangan hormon insulin secara

keseluruhan atau menjadi resisten terhadap

kerjanya. Kondisi resistensi yang terjadi

setelah dewasa disebut DM tipe 2, yang

dialami oleh 96% pasien diabetik. Meskipun

bukan penyebab tunggal, obesitas merupakan salah satu faktor yang bertanggungjawab

dengan terjadinya DM tipe 2. Asam lemak yang tinggi dalam darah karena

ketidakseimbangan suplai dan pengeluaran energi akan menurunkan penggunaan glukosa di

otot dan jaringan. Akibatnya terjadi resistansi insulin yang memaksa peningkatan pelepasan

insulin. Selanjutnya regulasi menurun pada reseptor menyebabkan resistansi insulin

meningkat

Diabetes menyebabkan kerusakan progresif terhadap susunan mikrovaskular maupun arteri

yang lebih besar selama bertahun-tahun. Bahkan, sekitar 75% pasien diabetik akhirnya

meninggal karena penyakit kardiovaskular.

Page 6: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

6

Pasien DM2 juga dapat mengalami kerusakan endotel maupun peningkatan kadar

LDL teroksidasi. Hal tersebut diperkirakan disebabkan mekanisme yang terkait dengan

hiperglikemi pada kondisi ini. Selain itu, koagulabilitas darah meningkat pada DM2 karena

peningkatan plasminogen activator inhibitor 1 (PAI-1) dan peningkatan kemampuan agregasi

trombosit. Selain itu, hiperglikemi meningkatkan pembentukan protein plasma yang

mengandung gula seperti fibrinogen, haptoglobulin, makroglobulin-α serta faktor pembekuan

yang juga meningkatkan risiko trombosis akibat peningkatan viskositas darah. (1)Juga,

disebutkan bahwa diabetes melitus menginduksi hiperkolesterolemia. Insiden infark miokard

pada penderita diabetes adalah dua kali dari nondiabetik

Penderita diabetes melitus juga dikaitkan dengan glomerulosklerosis yang salah

satunya menyebabkan hipertensi. Bersama dengan peningkatan LDL dan kecenderungan

pembekuan darah, hipertensi tersebut dapat mendorong pembentukan makroangiopati yang

selain merusak ginjalnya juga menyebabkan infark miokard , infark serebri dan penyakit

pembuluh darah perifer.

2. Usia

Sebagai usia tubuh meningkatkan risiko

aterosklerosis dan atau gaya hidup faktor genetik

menyebabkan plak untuk secara bertahap

membangun di arteri - pada pertengahan usia atau

lebih, plak cukup telah membangun menyebabkan

tanda-tanda atau gejala, pada laki-laki, yang

meningkatkan risiko setelah usia 45, sedangkan

pada wanita, meningkatkan risiko setelah usia 55.

3. Riwayat Keluarga

Individu dengan riwayat keluarga penyakit jantung koroner memiliki peningkatan

risiko serangan jantung. Secara khusus, risiko yang lebih tinggi jika ada riwayat keluarga

penyakit jantung koroner dini, termasuk serangan jantung atau kematian mendadak sebelum

Page 7: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

7

usia 55 di ayah atau derajat laki-laki pertama relatif, atau sebelum usia 65 tahun di ibu atau

wanita pertama Gelar-perempuan relatif.

4. Hipertensi

Tekanan darah dianggap tinggi jika tetap pada atau di atas 140/90 mmHg selama

periode waktu

5. Merokok

Risiko penyakit jantung iskemik

meningkat 3-5x lipat pada laki-laki usia

faktor 5 yang merokok diatas 15

batang/hari. Terdapat beberapa bukti yang

menyatakan bahwa risiko lebih

berhubungan dengan jumlah batang rokok

daripada lamanya merokok. Dan tidak ada

bukti yang menyatakan rokok filter atau

jenis yang lain mengurangi faktor risiko. Metaanalisis dari 18 studi epidemologis pada

perokok pasif dapat meningkatkan risiko terjadinya ateosklerosis sebanyak 20-30 %, juga

pada kanker faktor pernafasan dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan merokok.

6. Obesitas

Kegemukan adalah memiliki berat badan ekstra dari otot, tulang, lemak, dan / atau air -

obesitas adalah memiliki jumlah tinggi lemak tubuh ekstra.

Page 8: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

8

7. Peningkatan Lipid

Aterosklerosis adalah mengerasnya timbunan

lemak pada dinding arteri, secara etimologis

berasal dari bahasa Yunani ather yang berarti

‘bubur’. Pengertian ‘bubur’ disni adalah rupa

timbunan lemak lembek yang menyerupai seperti

seperti bubur. Serta kata Yunani lainnya yakni

scleros yang bermakna ‘keras’.

Jadi secara harfiah, zat yang semula lembut nan

lembek tersebut tertimbun dan terakumulasi

jumlahnya dalam suatu area sehingga terjadi

proses pengerasan hingga menyumbat aliran

darah dalam pembuluh darah. Timbunan lemak yang terjadi tersebut disebabkan oleh

kolesterol LDL yang sifatnya sangat mudah sekali melekat dalam pembuluh darah.Pembuluh

darah yang menjadi sebuah sarana koridor transportasi proses mengalirnya substansi

metabolisme tubuh akan berakibat sangat fatal jika tersumbat. Dari rusaknya dinding arteri,

sehingga mengganggu kelancaran aliran darah ke otot jantung dan organ tubuh yang bisa

mengakibatkan serangan jantung.Proses aterosklerosis sebenarnya sudah dimulai sejak masa

kanak-kanak, seiring dengan meningkatnya konsumsi makanan dan perubahan gaya hidup,

terutama jika gaya hidup akrab dengan seringnya mengonsumsi makanan siap saji (junk

food). Bahkan, proses  aterosklerosis sudah terjadi padaa saat bayi berusia tiga bulan.

Persoalan mulai mengemuka ketika proses

aterosklerosis ini terakumulasi dan menahun.

Dampaknya baru terlihat dikala peranjakan dari masa

remaja ke masa dewasa. Umumnya pada masa ini bisa

diperkirakan sebagai masa kepastian penyakit ini

terjadi.

Aterosklerosis sebenarnya tidak hanya dipicu dari tingginya konsumsi makanan

berlemak, namun juga merokok.

Ketika manusia merokok, zat oksidan semakin banyak terlepas akibat dari respon

masuknya racun dari rokok yang terhisap. Zat oksidan inilah yang membuat dinding

pembuluh darah rusak dan membuat kolesterol LDL semakin mudah ‘tersangkut’ di area

kerusakan yang ditimbulkan oleh zat oksidan tersebut. Kemudiannya kolesterol yang

Page 9: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

9

‘tersangkut’ tersebut kian tertimbun dan menimbulkan sumbatan sehingga pembuluh darah

menjadi mengeras dan terjadilah aterosklerosis

Mencegah aterosklerosis cukup dengan merubah gaya hidup dengan banyak aktivitas

olahraga dan menjaga pola makan membatasi dengan bijaksana makanan yang berlemak. Di

Amerika sendiri penyumbatan pembuluh darah merupakan pembunuh populasi paling

populer setelah kecelakaan lalu lintas. Jangan jadikan Indonesia ‘mengejar prestasi’ tersebut.

Rubahlah gaya hidup Anda.

8. Stres

Studi potong-lintang

mengungkap kanmikroal

buminuria/albuminuria terkait

dengan faktor resiko penyakit

kardiovaskular (PKV) dari

subyek klinis normal dan

pasien dengan/tanpa diabetes.

Beberapa studi prospektif

antara lain Prevention of Renal

and Vacular End-Stage Disease

(PREVEND) study, Hearth Outcomes Prevention Evaluation (HOPE) dan study

Losartan Intervenioon For Endpoint Reduction, mengungkapkan mikroalbuminuria

prediktor untuk clinical CVD outcomes. Data ini telah mendukung pendapat pada

PGK tahap awal ditemukan keberadaan peningkatan resiko penyakit kardiovaskular.

A. Proses terjadinya aterosklerosis

Proses aterosklerosis diawali pada masa kanak-kanak dan manifes secara klinis pada usia

menengah dan lanjut. Proses ini terutama mengenai arteri-arteri berukuran sedang. Dalam

fase pertumbuhannya, lesi-lesi aterosklerosis dibagi menjadi:

1. Fatty streak

Lesi ini mulai tumbuh pada masa kanak-kanak, makroskopik berbentuk bercak

berwarna kekuningan, yang terdiri dari sel-sel yang disebut foam cells. Sel-sel ini ialah sel-

sel otot polos dan makrofag yang mengandung lipid, terutama dalam bentuk ester cholesterol

2. Fibrous plaque

Page 10: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

10

Lesi ini berwarna keputihan dan sudah menonjol ke dalam lumen arteri. Fibrous

plaque berisi sejumlah besar sel-sel otot polos dan makrofag yang berisi cholesterol dan ester

cholesterol, di samping jaringan kolagen dan jaringan fibrotik, proteoglikan, dan timbunan

lipid dalam sel-sel jaringan ikat. Fibrous plaque biasanya mempunyai fibrous cap yang terdiri

dari otot-otot polos dan sel-sel kotagen. Di bagian bawah fibrous plaque terdapat daerah

nekrosis dengan debris dan timbunan ester cholesterol.

3. Complicated lesion

Lesi ini merupakan bentuk lanjut dari ateroma, yang disertai kalsifikasi, nekrosis,

trombosis, dan ulserasi. Dengan membesarnya ateroma, dinding arteri menjadi lemah,

sehingga menyebabkan okiusi arteri.

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, berpindah dari aliran

darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan-bahan

lemak. Pada saatnya, monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak

penebalan di lapisan dalam arteri. Setiap daerah penebalan (yang disebut plak aterosklerotik

atau ateroma) yang terisi dengan bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan

lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat. Ateroma bisa tersebar

di dalam arteri sedang dan arteri besar, tetapi biasanya mereka terbentuk di daerah

percabangan, mungkin karena turbulensi di daerah ini menyebabkan cedera pada dinding

arteri, sehingga disini lebih mudah terbentuk ateroma.

Arteri yang terkena aterosklerosis akan kehilangan kelenturannya dan karena ateroma

terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama ateroma mengumpulkan endapan

kalsium, sehingga menjadi rapuh dan bisa pecah. Darah bisa masuk ke dalam ateroma yang

pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan lebih mempersempit arteri. Ateroma yang

pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu pembentukan bekuan darah

(trombus). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit bahkan menyumbat arteri, atau

bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan menyebabkan sumbatan di

tempat lain (emboli).

Riwayat alamiah ateroklerosis dapat dimulai sejak masa kanak-kanak dengan

terbentuknya garis lemak (fatty streaks), lalu plak fibrosa, dan menyusul klasifikasi.

Kekakuan pembuluh darah ini pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan lanjut sesuai

organ yang diserangnya

Page 11: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

11

B. Etiologi

Aterosklerosis bermula ketika sel darah putih yang disebut monosit, pindah dari

aliaran darah ke dalam dinding arteri dan diubah menjadi sel-sel yang mengumpulkan bahan

lemak. Pada saatnya monosit yang terisi lemak ini akan terkumpul, menyebabkan bercak

penebalan di lapisan dalam ateri. Unsur lemak yang berperan disini adalah LDL (low density

lipoprotein), LDL sering di sebut kolestrol jahat, tinggi LDL akan berpotensi menumpuk

disepanjang dinding nadi korener. Arteri yang terkena arterosklerosis akan kehilanagan

kelenturannya dan karena ateroma terus tumbuh, maka arteri akan menyempit. Lama-lama

ateroma mengumpulkan endapan kalsium, sehingga bisa rapuh dan pecah. Darah bisa masuk

ke dalam ateroma yang pecah, sehingga ateroma menjadi lebih besar dan mempersempit

arteri. Ateroma yang pecah juga bisa menumpahkan kandungan lemaknya dan memicu

terjadinya pembekuan darah ( thrombus ). Selanjutnya bekuan ini akan mempersempit

bahkan menyumbat arteri, atau bekuan akan terlepas dan mengalir bersama aliran darah dan

menyebabkan sumbatan di daerah lain ( emboli ). Akibat dari penyempitan arteri jantung

kesulitan memompa darah dan timbul rasa nyeri di dada, suka pusing-pusing dan berlanjut ke

gejala serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan terjadi di otak maka yang di derita

stroke dan bisa juga menyebabkan kelumpuhan. Laju peningkatan ukuran dan jumlah

ateroma di pengaruhi berbagai factor. Faktor genetik penting dan aterosklerosis serta

komplikasinya cenderung terjadi dalam keluaraga. Seseorang penderita penyakit keturunan

homosistimuria memiliki ateroma yang meluas, terutama pada usia muda. Penyakit ini

mengenai banyak arteri tetapi tidak selalu mengenai arteri koroner (arteri menuju ke jantung).

Sebaliknya, pada penyakit keturunan hiperkolesterolemia familial, kadar kolestrol yang

sangat tinggi menyebabkan terbentuknya ateroma yang lebih banyak di dalam arteri koroner

dibandingkan arteri lainnya.Dengan tes darah Anda dapat mengontrol jumlah kolesterol.

Secara khusus, Anda perlu menjalani pemeriksaan kolesterol rutin bila Anda:

1. Berusia di atas 55 tahun

2. Memiliki LDL dan trigliserida tinggi, HDL rendah.

3. Memiliki nodul kecil lemak pada kelopak mata atau di sepanjang tendon Achilles

(xanthelasma).

4. Memiliki orang tua dan kerabat dekat yang mengidap penyakit jantung koroner atau

stroke pada usia relatif muda.

5. Menderita tekanan darah tinggi, diabetes, obesita

Page 12: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

12

B . Patologi

Akibat langsung aterosklerosis pada arteri meliputi penyempitan (stenosis) lumen, obstruksi

oleh trombosis, aneurisma (dilatasi abnormal pernbuluh darah), ulkus dan ruptur. Akibat

tidak langsungnya adalah malnutrisi dan fibrosis organ yang disuplai oleh arteri yang

sklerotik tersebut. Semua sel yang berfungsi aktif memerlukan suplai darah yang kaya akan

nutrisi dan oksigen dan peka terhadap setiap penurunan suplai nutrisi tersebut. Bila

penurunan tersebut berat dan permanen, sel-sel tersebut akan mengalami nekrosis (kematian

sel akibat kekurangan aliran darah) dan diganti oleh jaringan fibrosa yang tidak memerlukan

banyak nutrisi.

Aterosklerosis terutama mengenai arteri utama sepanjang. percabangan arteri dalam berbagai

derajat keparahannya, biasanya berbentuk bercak-bercak. Cabang arteri biasanya hanya

terkena pada bagian bifurcation.

Aterosklerosis dimulai ketika kolesterol berlemak tertimbun di intima arteri besar. Timbunan

ini, dinamakan ateroma atau plak akan mengganggu absorbsi nutrien oleh sel-sel endotel

yang menyusun lapisan dinding dalam pembuluh darah dan menyumbat aliran darah karena

timbunan ini menonjol ke lumen pembuluh darah. Endotel pembuluh darah yang terkena

akan mengalami nekrotik dan menjadi jaringan parut, selanjutnya lumen menjadi semakin

sempit dan aliran darah terhambat. Pada lumen yang menyempit dan berdinding kasar, akan

cenderung terjadi pembentukan bekuan darah, hal ini menjelaskan bagaimana terjadinya

koagulasi intravaskuler, diikuti oleh penyakit tromboemboli

Page 13: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

13

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Atherosklerosis adalah suatu penyakit yang menyerang pembuluh darah besar

maupun kecil dan ditandai oleh kelainan fungsi endotelial, radang vaskuler, dan

pembentukan lipid, kolesterol, zat kapur, bekas luka vaskuler di dalam dinding

pembuluh intima.

2. Pembentukkan plaque secara perlahan di dalam dinding pembuluh arteri

menyebabkan penyempitan dan penmgerasan. Plaque terbentuk dari lemak,

kolesterol, kalsium, dan substansi lain yang ditemukan di darah. .

3. Atherosclerosis merupakan penyakit yang progresif dan dapat mulai sejak usia

anak-anak. Para ilmuan tidak mengetahui secara pasti penyebab secara pasti dari

atherosclerosis. Atherosklerosis dapat menyerang otak, jantung, ginjal, lengan dan

kaki.

4. Aterosklerosis biasanya tidak menimbulkan gejala sampai keadaan parah atau

arteri benar-benar tersumbat.

5. Aterosklerosis sering didiagnosis setelah anda mendiskripsikan gejala atau

komplikasi.

6. Tujuan dari pengobatan adalah untuk memperlambat atau bahkan membalikkan

keadaan aterosklerosis.

7. Pengobatan dapat meliputi membuat perubahan gaya hidup jangka panjang,

minum obat, dan menjalani operasi.

8. Mencegah aterosklerosis dimulai dengan mengetahui faktor risiko yang dimiliki

dan dengan melakukan tindakan untuk menurunkan factor risiko.

Page 14: BAB I NEW ARTEROSKLEROSIS

14

DAFTAR PUSTAKA

http://www.medicinesia.com/kedokteran-klinis/kardiovaskular/diabetes-sebagai-faktor-   resiko-aterosklerosis/

http://bali.bkkbn.go.id/rubrik/67/

http://www.tempo.co.id/medika/arsip/022001/pus-3.htm

http://www.news-medical.net/health/Risk-Factors-for-Atherosclerosis-

(Indonesian).aspx

http://www.lenterabiru.com/2009/01/arteri-koroner-coronary-heart-disease.htm

http://majalahkesehatan.com/penyebab-dan-pencegahan-aterosklerosis/

http://id.wikipedia.org/wiki/Aterosklerosishttp://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/2173777-aterosklerosis-dimulai-sejak-anak-anak/#ixzz1PdON2b3p

http://jantung.klikdokter.com/subpage.php?id=2&sub=69