bab iv new

Upload: budiono-kabul

Post on 14-Jan-2016

301 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANIV.1.Perhitungan Poligon Terbuka Terikat Sepihak

Dalam pekerjaan survey rekayasa disini menggunakan pengukuran Poligon Terbuka Terikat Sepihak. Sedangkan perhitungan data poligon terbuka terikat sepihak menggunakan Microsoft Excel adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hitungan Poligon Keterangan Perhitungan :

[a] : Sudut dalam merupakan sudut yang diperoleh dari perhitungan hasil pengurangan antara arah titik 1 dan lainnya, baik itu biasa maupun luar biasa.

[b] : Rata-rata yang dimaksud adalah hasil penjumlahan dari sudut dalam biasa dan luar biasa, yang kemudian di bagi 2.

[c] : Rata-rata sudut vertikal adalah hasil penjumlahan dari sudut vertikal biasa dan luar biasa, yang kemudian di bagi 2.

[d] : Azimuth P1 didapat dari backsight utara searah jarum jam ke titik P1, sedangkan azimut P2 didapat dari P1-P2 + P2 -180

[e] : Jarak optis merupakan jarak yang diperoleh dari bacaan rambu (Ba-Bb)*100 diseriap titik.

[f] : X merupakan koreksi absis yang diperoleh melalui hitungan dengan rumus ( D*Sincos^2(zenit)

[g] : Y merupakan koreksi ordinat yang diperoleh melalui hitungan dengan rumus --> D*Cos

[h] : X merupakan koordinat X yang diperoleh melalui hitungan dengan rumus ( awal+X

[i] : Y merupakan koordinat Y yang diperoleh melalui hitungan dengan rumus ( awal+Y

IV.2Perhitungan WaterpassIV.2.1Perhitungan Waterpass Profil

Didalam pengukuran waterpass profil yang digunakan pada pengukuran survey rekayasa adalah sebagai berikut :

IV.2.1.1Perhitungan Waterpass Memanjang

a. Perhitungan JarakD= (Benang Atas Benang Bawah) * 100

b. Perhitungan Beda Tinggih = Benang Tengah Belakang Benang Tengah Muka

c. Perhitungan Elevasi

H = Elevasi Awal + h

d. Perhitungan toleransi kesalahan pada pengukuran waterpass pergi-pulang Rumus = 10dDalam hal ini, jumlah jarak (d) dalam satuan Km. Susunan data profil memanjang setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan Microsoft Excel adalah :Tabel 4.2 Hitungan Waterpass MemanjangIV.2.1.2Perhitungan Waterpass Profil Melintang

Input data profil melintang adalah :

Pada STA 00+000 (P1)

Tabel 4.3 Hitungan Melintang P1

Pada STA 00+025

Tabel 4.4 Hitungan Melintang 00+025Pada STA 00+050 (P2)

Tabel 4.4 Hitungan Melintang P2Pada STA 00+075

Tabel 4.5 Hitungan Melintang 00+075

Pada STA 00+100

Tabel 4.6 Hitungan Melintang P3IV.3Perhitungan Perencanaan Kurva

Dalam perhitungan kurva dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kurva horisontal dan kurva vertikal. Hasil dari perhitungan kedua kurva tersebut dapat digunakan dalam perencanaan Elevasi Center Line (CL) badan jalan.

IV.3.1Perhitungan Kurva Horizontal

Perhitungan kurva horizontal pada praktikum kali ini sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan pada BAB II Dasar Teori, seperti pada table dibawah ini :

Keterangan Perhitungan :

[a] : Vr merupakan nilai kecepatan kendaraan rata-rata dalam keadaan mendahului kecepatan rencana (Km/Jam)

[b] : merupakan sudut perpotongan rencana jalan

[c] : Emax Merupakan nilai superelevasi minimum

[d] : Merupakan kemiringan melintang normal (%)

[e] : F Merupakan gaya sentrifugal

[f] : Merupakan Jari jari minimum (Rmin) merupakan nilai batas lengkung atau tikungan untuk suatu kecepatan rencana tertentu yang di dapat dari -> VR

[g] : Waktu Tempuh Merupakan yang didapat menggunakan rumus -> *3/3,6

[h] : Merupakan Gaya Sentrifugal didapat menggunakan rumus -> 0,022*Vr/(f*0,4)-2,727*Vr*Emax/0,4

[I] : Merupakan Kelandaian didapat menggunakan rumus -> (Emax - En)(3,6*0.035)

[j] :

[k] : S Merupakan sudut lengkung vertikal yang didapat menggunakan rumus -> (90/)*(LS/RC)

[l] : C

[m] :

[n] : LS Merupakan Panjang Lengkung Peralihan (panjang titik TS ke SC atau CS ke ST) dengan menggunakan rumus -> S**RC/90

[o] :

[p] : XC Merupakan Absis titik Scpada garis tangen, jarak TS ke SC dengan menungguakan rumus -> LS*(1-LS/40*f)

[q] : YC Merupakan Ordinat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen dengan menggunkan rumus -> LS(6*f)

[r] : P Merupakan pergeseran terhadap spiral yang didapat menggunakan rumus ->LS-(LS-6*RC)-Rc(1-Cos S)

[s] : K Merupakan Absis dari P pada garis tangen spiral yang didapat menggunakan rumus -> LS-(LS/40*RC)-RC*Sin S

[t] : ES Merupakan Jarak dari P1 ke busur lingkaran yang didapat menggunakan rumus -> (RC-2*S)/180**RC

[u] : TS merupakan panjang tangen dari titik P1 ke titik TS atau ST dengan menggunakan rumus -> (RC+P) Tan +K

IV.3.2.Perhitungan Kurva VertikalPerhitungan kurva vertikal pada praktikum kali ini sesuai dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan pada BAB II Dasar Teori, seperti pada table dibawah ini :

Keterangan perhitungan :

KETERANGAN :

[a] : merupakan jarak dari titik P1 ke P2

[b] : merupakan jarak dari titik P2 ke P3

[c] : g1 merupakan kelandaian dari titik P (%), diperoleh dari rumus --> (Hp2 - Hrencana)/JarakP1-P2

[d] : g2 merupakan kelandaian dari titik Q (%), diperoleh dari rumus --> (Hp3 - Hp2)/JarakP2-P3

[e] : merupakan kecepatan rencana

[f] : merupakan ketinggian rencana

[g] :

[h] : merupakan panjang lengkung vertikal parabola, yang merupakan jarak proyeksi dari titik A dan titik Q (Sta.)

[i] : perbedaan aljabar untuk kelandaian

[j] : Ev = y merupakan perbedaan elevasi antara titik P dan titik yang ditinjau pada stasiun (m)

[k] : merupakan nilai tinggi titik P2 (titik tengah) dari rencana yang diperoleh dari rumus --> Hp2 - Ev

[l] :

[m]

Kelandaian Kurva Vertikal : g = (H Tengah H Rencana )/DP1-I Konstanta Elevasi : X = (q2 q1)/ 2LIV.3.2.1. Staking Out Kurva Vertikal

Gambar 4.1 STA (0+00) sampai STA (0+50)

Hitungan elevasi perencanaan tiap 5m berdasarkan table diatas adalah :A. Hitungan Pada HPVC (P1) :

H1= HPVC (P1) + (g1 5.000)

= 500.000 + (-0.004 5.000)

= 499.980 m H2= HPVC (P1) + (g1 10.000)

= 500.000 + (-0.004 10.000)

= 499.960 m H3= HPVC (P1) + (g1 15.000)

= 500.000 + (-0.004 15.000)

= 499.940 m H4= HPVC (P1) + (g1 20.000)

= 500.000 + (-0.004 20.000)

= 499.920 m H5= HPVC (P1) + (g1 25.000)

= 500.000 + (-0.004 25.000)

= 499.900 m H6= HPVC (P1) + (g1 30.000)

= 500.000 + (-0.004 30.000)

= 499.880 mB. Hitungan Pada HPVC (P2) :

H7= (a (35.0002)) + (g1 35.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (35.0002)) + (-0.004 35.000) + 499.800

= 499.652 m

H8= (a (40.0002)) + (g1 40.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (40.0002)) + (-0.004 40.000) + 499.800

= 499.630 m H9= (a (45.0002)) + (g1 45.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (45.0002)) + (-0.004 45.000) + 499.800

= 499.607 m

H10= (a (50.0002)) + (g1 50.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (50.0002)) + (-0.004 50.000) + 499.800

= 499.584 m

H11= (a (55.0002)) + (g1 55.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (55.0002)) + (-0.004 55.000) + 499.800

= 499.561 m

H12= (a (60.0002)) + (g1 60.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (60.0002)) + (-0.004 60.000) + 499.800

= 499.538 m

H13= (a (65.0002)) + (g1 65.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (65.0002)) + (-0.004 65.000) + 499.800

= 499.514 m

H14= (a (70.0002)) + (g1 70.000) + HPVC (P2)

= (-0.000006 (70.0002)) + (-0.004 70.000) + 499.800

= 499.489 m

C. Hitungan Pada HPVC (P3) H15= HPVC (P3) + (g2 75.000)

= 500.000 + (-0.004 75.000)

= 499.175 m H16= HPVC (P3) + (g2 80.000)

= 500.000 + (-0.004 80.000)

= 499.150 m H17= HPVC (P3) + (g2 85.000)

= 500.000 + (-0.004 85.000)

= 499.125 m H18= HPVC (P3) + (g2 90.000)

= 500.000 + (-0.004 90.000)

= 499.100 m H15= HPVC (P3) + (g2 95.000)

= 500.000 + (-0.004 95.000)

= 499.075 m H15= HPVC (P3) + (g2 100.000)

= 500.000 + (-0.004 100.000)

= 499.50mIV.3.2.2. Perhitungan Center Line

Contoh perhitungan langkah :

1.Desain badan jalan normal

Contoh hitungan:

STA 00 + 000

Center line (HCL)= 500.000 m

H1,H4,H5,dan H8= HCL + ( -e * d )

= 500.000 + (( -5.4/100)*5 )

= 500.000 + -0.27

= 499.730 mH2,H3,H6,dan H7= H1,H4, H5,atau H8 + (-5.4)

= 499.730 (-5.4)

= 499.480 m2.Desain badan jalan masuk tikungan

STA 00 + 020

Center line (HCL)= 499.973 m

H1 dan H4

= HCL + ( -e * d )

= 499.973 + (( 0/100)*5 )

= 499.973 + 0.00

= 499.973 mH5 dan H8

= HCL + ( -e * d )

= 499.973 + (( -5.4/100)*5 )

= 499.973 + -0.27

= 499.973 mH2 dan H3

= H1 dan H4 + (0)

= 499.973 (0)

= 499.703 mH6 dan H7

= H5 dan H8 + (-5.4)= 499.703 (-5.4)

= 499.453 m3.Desain badan jalan masuk tikungan

STA 00 + 035

Center line (HCL)= 499.932 m

H1 dan H4

= HCL + (e * d )

= 499.932 + (( 5.4/100)*5 )

= 499.932 + 0.27

= 500.202 mH5 dan H8

= HCL + ( -e * d )

= 499.932 + (( -5.4/100)*5 )

= 499.932 + -0.27

= 499.662 mH2 dan H3

= H1 dan H4 + (0)

= 499.973 (0)

= 499.952 mH6 dan H7

= H5 dan H8 + (-5.4)= 500.202 (-5.4)

= 499.412 m4.Desain badan jalan pada tikungan maksimum

STA 00+050

Center line (HCL)= 499,875 m

H1 dan H4= HCL + ( emax * d )

= 499.875 + (( -10/100)*5 )

= 499.875 + 0.5

= 500.375 mH5 dan H8= HCL + (-emax * d )

= 499.875 + (( -10/100)*5 )

= 499.875 + -0.5

= 499.375 mH2 dan H3

= H1 dan H4 + (10)

= 500.375 (10)

= 500.125 mH6 dan H7

= H5 dan H8 + (-10)= 499.375 (-10)

= 499.125 mIV.3.2.2.Perhitungan Kemiringan Badan JalanKurva

Rumus yang digunakan untuk perhitungannya adalah :

emr = 0.02 + ( emax 0.02 ) ( (

90

Keterangan :

emr = Kemiringan badan jalan

emax = Kemiringan badan jalan max/ min

(= Sudut defleksi

Data di ketahui sebagai berikut :

emax = 0.100%

( = 60(015

Data perhitungannya :

emr = 0.02 + ( 0.100% 0.02 )( 60(015

90

emr = 0.054g1

g2

EMBED Visio.Drawing.5

4

4

EMBED Visio.Drawing.5

4

4

EMBED Visio.Drawing.5

4

4

EMBED Visio.Drawing.5

4

4

4

4

_1451933788.vsd

_1451933789.vsd

_1451933790.vsd

_1451933787.vsd