bab iii new
TRANSCRIPT
BAB III
NERACA MASSA DAN ENERGI
3.1 Perhitungan Neraca Massa
Neraca massa merupakan dasar (basis) dalam perancangan proses sebuah
pabrik. Dari neraca massa dapat diketahui jumlah bahan baku yang dibutuhkan
dan produk yang dihasilkan. Selain itu, neraca massa juga merupakan hal yang
sangat beguna untuk mempelajari operasi pabrik, memeriksa rancangan pabrik,
memeriksa instrumen kalibrasi dan mengetahui sumber lokasi material yang
hilang [Coulson, 1999].
Secara umum, neraca massa dibedakan atas dua jenis yaitu neraca massa
physic dan neraca massa kimia [Coulson, 1999]. Pada neraca massa physic, di
dalam sistem tidak terjadi reaksi antara komponen di dalam sistem tersebut.
Sedangkan pada neraca massa kimia, terjadi reaksi komponen di dalam sistem.
a. Neraca massa physic (tanpa reaksi kimia)
Perhitungan neraca massa dilakukan dengan prinsip jumlah massa yang
masuk dan meninggalkan sistem adalah sama. Secara sederhana skema
perhitungan neraca massa ditampilkan pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Diagram Perhitungan Neraca Massa dengan atau Tanpa Reaksi
Kimia
Keterangan gambar :
F1, F2 dan F3 = laju alir massa yang masuk dan keluar sistem, kg/jam
w1, w2, w3 = fraksi massa
Penyelesaian perhitungan neraca massa dilakukan dengan menggunakan neraca
massa total dan neraca massa komponen.
Neraca massa total : F1 + F2 = F3
Neraca massa komponen : F1 w1 + F2 w2 = F3 w3
b. Neraca massa kimia
Prinsip perhitungan dilakukan berdasarkan neraca mol. Jumlah mol suatu
komponen yang memasuki sistem (laju alir molar) ditambah jumlah mol
pengurangan atau pembentukan komponen tersebut harus sama dengan jumlah
mol komponen tersebut meninggalkan sistem. Dalam neraca massa kimia,
perhitungannya menyertakan laju reaksi dan koefisien reaksi pada masing-masing
reaksi yang terlibat di dalam sistem.
3.1.1 Data Perhitungan Neraca Massa
- Kapasitas Propilen : 200.000 ton/tahun
- Komposisi Propana : Propana 95%, Etana 2.5% dan Butana 2.5%
(Lummus), 2012)
- Komposisi Produk : Propilen 99.5% dan Propana 0.5%
(Lummus, 2012)
- Konversi : 80% (Chauvel, 1989)
- Selektivitas : 80% (Chauvel, 1989)
- Reaksi
1. C3H8 C3H6 + H2
2. C3H8 + C3H6 2CH4 + C2H6 + 2C
(Won; dkk, 2010)
- Berat Molekul masing-masing komponen
Tabel 3.1 Berat Molekul masing-masing komponen
Berat Molekul (Kg/Kmol)
Hidrogen 2,016
Metana 16,043
Etana 30,07
Propilen 42,08
Propana 44,094
Butana 58,123
Carbon 12
(Smith; dkk, 2001)
3.1.2 Neraca Massa di Reaktor Fixed Bed
Reaktor fixed bed merupakan tempat terjadinya reaksi dehidrogenasi
propana menjadi propilen menggunnakan katalis chromia-alumina. Pada reaktor
ini menghasilkan beberapa produk yaitu propilen, hidrogen, metana, etana dan
propana serta carbon yang terperangkap dalam katalis.
Gambar 3.2 Aliran pada reaktor fixed bed
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Neraca Massa Total Pada Reaktor
Neraca Massa Total Pada Reaktor
KomponenMasuk (Kg/Jam) Keluar (kg/jam)
F5 F6 Fcoke
Hidrogen - 1361,04 -
Metana - 2406,88 -
Etana 741,9915175 2997,65 -
Propilen - 25252,5 -
Propana 41345,53412 8269,11 -
Butana 1434,212603 1434,21 -
Carbon - - 1800,32
Total 43521,73824 43521,73824
3.1.3 Neraca Massa di Destilasi
Destilasi merupakan alat pemisahan berdasarkan titik didih. Pada proses
pembuatan propilen, destilasi digunakan untuk memisahkan antara propilen
dengan propana. Kemurnian produk yang diinginkan sebesar 99.5%.
Gambar 3.3 Aliran pada Destilasi
Tabel 3.3 Neraca Massa Total Pada Destilasi
Neraca Massa Total di Destilasi (Kg/Jam)
KomponenMasuk Keluar
F22 F23 F24
Propilen 25252,52525 25252,5 -
Propana 8269,106824 132,971 8136,14
Total 33521,63208 33521,63208
3.1.4 Neraca Massa di Flash Drum 1
Gambar 3.4 Aliran pada Flash Drum 1
Tabel 3.4 Neraca Massa Total Pada Flash Drum 1
Neraca Massa Total Flash Drum 1 (Kg/Jam)
KomponenMasuk Keluar
F8 F9 F10
Hidrogen 1361,043899 1361,04 -
Metana 2406,881313 2406,88 -
Etana 2997,645731 2997,65 -
Propilen 25252,52525 25252,5 -
Propana 8269,106824 8269,11 -
Butana 1434,212603 - 1434,21
Total41721,41562 40287,2 1434,21
41721,41562 41721,41562
3.1.5 Neraca Massa di Flash Drum 2
Gambar 3.5 Aliran pada Flash Drum 2
Tabel 3.5 Neraca Massa Total Pada Flash Drum 2
Neraca Massa Total Flash Drum2 (Kg/Jam)
KomponenMasuk Keluar
F13 F14 F15
Hidrogen 1361,043899
1361,0
4 -
Metana 2406,881313
2406,8
8 -
Etana 2997,645731 - 2997,65
Propilen 25252,52525 - 25252,5
Propilen 8269,106824 - 8269,11
Total 40287,20302
3767,9
3 36519,3
40287,20302 40287,20302
3.1.6 Neraca Massa di Flash Drum 3
Gambar 3.6 Aliran pada Flash Drum 3
Tabel 3.6 Neraca Massa Total Pada Flash Drum 3
Neraca Massa Total Flash Drum 3 (Kg/Jam)
KomponenMasuk Keluar
F17 F20 F21
Etana 2997,645731
2997,64
6 -
Propilen 25252,52525 - 25252,
5
Propana 8269,106824 -
8269,1
1
Total36519,27781
2997,64
6
33521,
6
36519,27781 36519,27781
3.1.7 Neraca Massa di Absorber
Gambar 3.7 Aliran pada Absorber
Tabel 3.7 Neraca Massa Total Pada Absorber
Neraca Massa Total Absorber (Kg/Jam)
KomponenMasuk Keluar
F16 F18 F19
Hidrogen 1361,043899
1361,0
4 -
Metana 2406,881313 - 2406,88
Total 3767,925212
1361,0
4 2406,88
3767,925212 3767,925212
3.2 Perhitungan Neraca Energi
Konservasi neraca energi berbeda dengan neraca massa. Pada neraca
massa, laju alir massa total yang masuk ke dalam unit proses harus sama dengan
laju alir massa yang keluar proses. Namun keadaan ini tidak berlaku dalam neraca
energi. Total entalpi (energi) pada aliran keluar tidak harus sama dengan total
aliran yang masuk jika energi digenerasi atau dikonsumsi di dalam proses. Energi
dapat berada dalam beberapa bentuk, diantaranya panas, energi mekanik, energi
listrik, energi dalam dan sebagainya.
Dalam perancangan proses, neraca energi dibuat untuk menentukan energi
yang diperlukan dalam beberapa proses, seperti pemanasan, pendinginan dan
besarnya daya yang dibutuhkan. Dalam operasi pabrik, neraca energi dapat
digunakan untuk menunjukkan pola energi yang digunakan dalam operasi pabrik
tersebut.
Seperti neraca massa, neraca energi juga dibedakan atas dua jenis yaitu
neraca energi dengan reaksi kimia dan neraca energi tanpa reaksi kimia.
a. Neraca energi untuk sistem tanpa menyertakan reaksi
Jumlah energi yang dibutuhkan ditentukan dengan perubahan panas masuk
dan keluar sistem. Gambar 1.2 menampilkan skema sederhana sistem neraca
energi.
Gambar 3.8 Diagram Perhitungan Neraca Energi dengan atau Tanpa Reaksi
Kimia
Keterangan gambar :
N1 dan N2 = Laju alir molar masuk dan keluar sistem, kmol/jam
T1, T2, T3 = Temperatur, K
Q1 dan Q2 = Panas yang masuk atau keluar sistem, kJ/jam
dQ/dt = Panas yang dikonsumsi dan dihasilkan, kJ/jam
Secara umum dapat dituliskan sebagai berikut:
dQ/dt = Qout – Qin.
Seluruh perhitungan panas masuk dan panas keluar dilakukan berdasarkan
temperatur referensi 298 K. Panas masing-masung aliran dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut:
Qi = Ni Cpi (T – 298)
dimana Qi = ∆Hi
b. Neraca Energi untuk Sistem yang Menyertakan Reaksi
Perhitungan neraca energi untuk sistem yang menyertakan reaksi, hampir
sama dengan sistem tanpa reaksi. Panas pembentukan reaksi dibutuhkan untuk
melengkapi persamaan neraca energi.
∆Hof = out
∆Hof out – in ∆Ho
f in
Untuk panas reaksi pada temperatur T (K), peneracaan energi dapat dituliskan
sebagi berikut, ∆HR = ∆Ho
f + ∑ (Nout Cpi dT) – ∑ ( Nin Cpi dT)
maka neraca energi sistem yang menyertakan reaksi,
dQ/dt = ∆HR + Qout – Qin
dengan,
= koefisien reaksi
N = laju alir molar, kmol/jam
∆Hof = panas pembentukan reaksi pada temperatur standar, kJ/kmol
∆HR = panas reaksi pada temperatur reaksi T, kJ/kmol
Perhitungan neraca energi dilakukan dengan menetapkan :
Satuan : kJ/Jam
T referensi : 298 K
T saturated steam : 453 K
Untuk menghitung panas aliran masuk dan keluar alat pada temperatur
tertentu berdasarkan T referensi.
3.11 Data Perhitungan Neraca Energi
- Basis Perhitungan : 1 jam operasi
- Satuan Operasi : kJ/jam
- Temperatur Referensi : 25oC = 298,15 K
Tabel 3.8 Kapasitas Panas Gas (Reklaitis, 1983)
Komponen A B C D E
propana 47,2659 -0,131469 0,00117 -1,69695E-06 8,1891E-10
propilen 24,3657 0,0712795 0,000338 -5,15275E-07 2,30475E-10
etana 33,8339 -0,0155175 0,000377 -4,1177E-07 1,3889E-10
metana 38,3870 -0,0736639 0,000291 -2,63849E-07 8,00679E-11
hidrogen 17,6386 0,0670055 -0,000131 1,05883E-07 -2,91803E-11
Butana 66,7088 -0,185523 0,001528 -2,18792E-06 1,04577E-09
Tabel 3.9 Kapasitas Panas Cair (Reklaitis, 1983)
Komponen A B C D
Propana 33,7507 0,746408 -0,00364699 7,1067E-06
Propilen 12,2887 0,918751 -0,00434735 7,9432E-06
Etana 20,6881 0,948588 -0,00598221 1,3155E-05
Metana -5,7071 1,02562 -0,00166566 -1,975E-05
Hidrogen 58,8663 -0,230694 -0,0804213 0,00137776
Butana 51,8583 0,656571 -0,00253079 4,4988E-06
Tabel 3.10 Panas Perubahan Fasa Komponen (Reklaitis, 1983)
Komponen ΔHvl pada Tb (J/mol)
Propana 1,8773E+04
Propilen 1,8373E+04
Etana 1,4716E+04
Butana 2,2081E+04
Tabel 3.11 Panas Reaksi Pembentukan Komponen (Reklaitis, 1983)
Komponen Hof (J/mol)
Propana -104,68
Propilen 19,71
Etana -83,82
Metana -74,52
Hidrogen 0
Butana -125,79
Carbon 0
3.11 Hasil Perhitungan Neraca Energi
a. Heater 1 (E-201)
Tabel 3.12 Neraca Energi Total pada Heater (E-201)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar (Q out)
Propana -7718429.424 73088665.62
Etana -186459.3576 1259489.336
Butana -374783.484 2545542.372
Jumlah -8279672.265 76893697.33
dQ/dt 85173369.59
b. Flash Drum 1 (S-401)
Tabel 3.13 Neraca Energi Total pada Flash Drum (S-401)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar Q1 out) Panas Keluar (Q2 out)
Propana -491169.6442 -491169.6442
Etana -189841.3898 -189841.3898
Butana -184136.1463 0 -184136.1463
Propilen -1368897.02 -1368897.02
Metana -198350.7975 -198350.7975
Hidrogen -714255.7404 -714255.7404
Jumlah -3146650.738 -2962514.592 -184136.1463
dQ/dt 0
c. Cooler (E-301)
Tabel 3.14 Neraca Energi Total pada Cooler (E-301)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar (Qout)
Propana 22131956.86 -491169.6442
Etana 7656524.865 -189841.3898
Butana 3780514.523 -103737.1545
Propilen 55643074.1 -1368897.02
Metana 6833989.037 -198350.7975
Hidrogen 15950130.21 -714255.7404
Jumlah 111996189.6 -3066251.746
dQ/dt -115062441.3
d. Reactor Fixed Bed (R-301)
Tabel 3.15 Neraca Energi Total pada Reactor Fixed Bed (R-301)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar (Qout)
Propana 75481474.64 15096294.93
Etana 1365232.047 5515537.47
Butana 2590004.125 2590004.125
Propilen 0 39827536.94
Metana 0 4939260.486
Hidrogen 0 12418602.57
Panas Reaksi 0 81271.81391
Jumlah 79436710.81 80468508.34
dQ/dt 1031797.528
e. Heater 2 (E-202)
Tabel 3.16 Neraca Energi pada Heater (E-202)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar (Q out)
Propana 52515655.71 75496823.79
Etana 957954.4721 1365471.616
Butana 1806363.571 2590517.395
Jumlah 55279973.75 79452812.8
dQ/dt 24172839.05
f. Flash Drum 2 (S-402)
Tabel 3.17 Neraca Energi pada Flash Drum 2 (S-402)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar (Q 1 out) Panas Keluar (Q 2 out)
Propana -2315132.995 0 -2315132.995
Etana -1092508.169 0 -1092508.169
Propilen -6905076.86 0 -6905076.86
Metana -633659.6074 -633659.6074 0
Hidrogen -2282973.914 -2282973.914 0
Jumlah -13229351.55 -2916633.522 -10312718.02
dQ/dt 0
g. Cooler 2 (E-401)
Tabel 3.18 Neraca Energi pada Cooler 2 (E-401)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar (Q out)
Propana -1456.559064 -2747330.248
Etana -579.1665592 -1575369.955
Propilen -4065.020372 -8277335.099
Metana -641.9933364 -633659.6074
Hidrogen -2312.999003 -2282973.914
Jumlah -9055.738335 -15516668.82
dQ/dt -15507613.09
h. Heater 3 (E-402)
Tabel 3.19 Neraca Energi pada Heater (E-402)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Keluar (Q out)
Propana -2315132.995 -2043777.356
Propilen -6905076.86 -6103994.337
Etana -1092508.169 -978785.5538
Jumlah -10312718.02 -9126557.247
dQ/dt 1186160.777
i. Flash Drum 3 (S-403)
Tabel 3.20 Tabel Neraca Energi pada Flash Drum (S-403)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Qin) Panas Keluar (Q 1 out) Panas Keluar (Q 2 out)
Propana -2043777.356 -2043777.36 0
Propilen -6103994.337 -6103994.34 0
Etana -505914.9223 0 -505914.9223
Jumlah -8653686.615 -8147771.69 -505914.9223
dQ/dt 0
j. Absorber (S-404)
Tabel 3.21 Neraca Energi pada Absorber (S-404)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Q in) Panas Keluar (Q 1 out) Panas Keluar (Q 2 out)
Metana -548.98 0 -2312.999003
Hidrogen -1982.874514 -641.9933364 0
Jumlah -2531.850745 -641.9933364 -2312.999003
dQ/dt -423
k. Cooler 3 (E-601)
Tabel 3.22 Neraca Energi pada cooler (E-601)
KomponenPanas (kJ/jam)
Panas Masuk (Q in) Panas Keluar (Q out)
Hidrogen -2282973.914 -1362129473
Jumlah -2282973.914 -1362129473
dQ/dt -1359846499
l. Distilasi (S-405)
Tabel 3.23 Neraca Energi pada destilasi (S-405)
Komponen
Panas (kJ/jam)
Panas Masuk (Q in)Panas Keluar
(Q 1 out)
Panas Keluar
(Q 2 out)
Propana -2043777.356 -21562.85019 -1262027.979
Propilen -6103994.337 -4108719.897 0
Jumlah -8147771.693 -4130282.747 -1262027.979
dQ/dt 2755460.967
m. Cooler 4 (E-602)
Tabel 3.24 Neraca Energi pada cooler (E-602)
Komponen
Panas (kJ/jam)
Panas Masuk (Q in) Panas Keluar (Q out)
Propana -11939.65579 -3.1648E+04
Propilen -2,722,794.99 -4.6629E+06
Jumlah -2734734.644 -4.6945E+06
dQ/dt -1959812.7767