persalinan normal pkk iv new

25
Laporan Pendahuluan PRAKTEK KEPERAWATAN KLINIK MATERNITAS (PKK IV) Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Nama : NURHAYATI NIM : 0911114099 Ruangan : Rumah Bersalin Tanggal Praktek : 17-19 MEI 2012 Diagnosa Medis : Persalinan Normal A. DEFENISI PERSALINAN NORMAL Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2003) Persalinan adalah proses menipis dan membukanya leher rahim, yang diikuti oleh turunnya janin ke jalan lahir dan kemudian disusul oleh kelahiran yaitu proses keluarnya bayi dari lahir (Andriana, 2007). Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2003). Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut (Manuaba, 2003) : 1. Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri.

Upload: dona-febriandari

Post on 02-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persalinan Normal PKK IV New

Laporan Pendahuluan

PRAKTEK KEPERAWATAN KLINIK MATERNITAS (PKK IV)

Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Riau

Nama : NURHAYATI

NIM : 0911114099

Ruangan : Rumah Bersalin

Tanggal Praktek : 17-19 MEI 2012

Diagnosa Medis : Persalinan Normal

A. DEFENISI PERSALINAN NORMAL

Persalinan adalah proses pergerakan keluar janin, plasenta, dan membran dari dalam

rahim melalui jalan lahir (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2003)

Persalinan adalah proses menipis dan membukanya leher rahim, yang diikuti oleh

turunnya janin ke jalan lahir dan kemudian disusul oleh kelahiran yaitu proses keluarnya

bayi dari lahir (Andriana, 2007).

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang telah cukup

bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan

bantuan atau tanpa bantuan (Manuaba, 2003).

Bentuk persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut (Manuaba, 2003) :

1. Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu

sendiri.

2. Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.

3. Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan dari

luar dengan jalan rangsangan.

Gravida adalah seorang wanita yang sedang hamil. Primigravida adalah seorang

wanita yang hamil untuk pertama kali. Para adalah seorang wanita yang pernah

melahirkan bayi yang dapat hidup (viable). Nullipara adalah seorang wanita yang belum

pernah melahirkan bayi yang (viable) untuk pertama kali.

Page 2: Persalinan Normal PKK IV New

B. KLASIFIKASI

Persalinan dapat dibagi menjadi (Wiknjosastro,2005):

1. Persalinan Normal/Biasa/Spontan

Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa

memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali

episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.

2. Persalinan Abnormal/Luar biasa

Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi,

cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir per abdominam dengan

sectio cesarea.

C. SEBAB-SEBAB YANG MENIMBULKAN

1. Teori penurunan hormon

1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan

progesteron yang mengakibatkan terjadinya kekejangan pada pembuluh darah

didinding rahim yang akan mengakibatkan berkontraksinya rahir

2. Teori plasenta menjadi tua

Akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang juga akan

mengakibatkan kekejangan pada pembuluh darah yang pada akhirnya akan

menimbulkan kontraksi.

3. Teori oksitosin

Menjelang persalinan terjadi peningkatan reseptor oksitosin dalam otot rahim,

sehingga menimbulkan kontraksi. Diduga oksitosin dapat meningkatkan

pembentukan prostaglandin, dan terjadi kerjasama antara oksitosin dengan

prostaglandin disaat persalinan.

4. Teori distensi rahim

Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim,

sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.

5. Teori iritasi mekanik

Tekanan pada ganglion servikal dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi

(pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.

Page 3: Persalinan Normal PKK IV New

6. Teori prostaglandin

Menjelang persalinan diketahui bahwa prostaglandin dapat meningkat pada cairan

amnion dan desidua. Prostagkandin dapat melunakkan servik dan merangsang kontraksi

(Mochtar, 1998).

Uraian tersebut diatas adalah hanya sebagaian dari banyak faktor-faktor kompleks

sehingga his dapat dibangkitkan. Selanjutnya dengan berbagai tindakan, persalinan dapat

pula dimulai (induction of labor) misalnya: 1 ) merangsang pleksus frankenhauser

dengan memasukkan beberapa gagang laminaria dalam kanalis servikalis, 2) pemecahan

ketuban, 3) penyuntika oksitosin ( sebaiknya dengan jalan infuse intravena), pemakaian

prostaglandin, dan sebagainya. Hal ini mengadakan induksi persalinan perlu diperhatikan

bahwa servik sudah matang ( serviks sudah pendek dan lembek), dan kanalis servikalis

terbuka untuk satu jari. Untuk menilai serviks dapat juga dipakai skor dishop, yaitu bila

nilai bishop lebih dari delapan, induksi persalinan kemungkina besar akan berhasil.

C. TANDA PERSALINAN

1. Tanda Persalinan Sudah Dekat

a. Terjadi lightening

Menjelang minggu ke 36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala

bayi sudah masuk PAP yang disebabkan:

Kontraksi Braxton Hicks

Ketegangan dinding perut

Ketegangan ligamentum rotundum

Gaya berat janin dimana kepala ke arah bawah.

Masuknya kepala janin ke PAP dirasakan Ibu hamil:

Terasa ringan bagian diatas, rasa sesaknya berkurang.

Di bagian bawah terasa sesak.

Terjadi kesulitan saat berjalan.

Sering miksi (beser kencing).

Page 4: Persalinan Normal PKK IV New

b. Terjadinya His permulaan

Pada saat hamil muda sering terjadi braxton hicks. Kontraksi ini dapat ditemukan

sebagai keluhan, karena dirasakan sakit dan mengganggu. Kontraksi Braxton Hicks

terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen, progesteron, dan memberikan

kesempatan rangsangan oksitosin.

Dengan makin tuanya kehamilan, penegluaran estrogen dan progesteron makin

berkurang, sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi yang lebih sering,

sebagai his palsu. Sifat his permulaan (palsu):

Rasa nyeri ringan dibagian bawah

Datangnya tidak teratur

Tidak ada perubahan pada serviks atau pembawa tanda.

Durasi pendek.

Tidak bertambah bila beraktivitas.

2. Tanda Persalinan1. Terjadinya his persalinan, dengan sifat:

Pinggang terasa sakit yang menjalar kedepan

Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar.

Mempunyai pengaruh terhadap perubahan serviks

Makin beraktivitas ( jalan ) kekuatan makin bertambah.

2. Pengeluaran Lendir dan darah (pembawa tanda).

Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan:

Pendataran dan pembukaan

Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat padakanalis servikal lepas.

Terjadi perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah.

3. Pengeluaran cairan

Pada beberapa kasus terjadi ketuban pecah yang menimbulkan pengeluaran cairan. Sebagian besar ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap. Dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam.

D. FAKTOR-FAKTOR PENTING PERSALINAN NORMAL

Faktor penting dalam persalinan meliputi:

1. Power

Page 5: Persalinan Normal PKK IV New

Kontraksi uterus, dinding perut dan daya mengedan. Ibu melakukan kontraksi

involunter dan volunter secara bersamaan untuk mengeluarkan janin dan plasenta dari

uterus.

2. Passageway

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang padat, dasar panggul,

vagina, introitus (lubang luar vagina) janin harus dapat menyesuaikan diri dengan

jalan lahir tersebut.

3. Passanger

Cara penumpang (passanger) atau janin bergerak disepanjang jalan lahir merupakan

akibat interaksi beberapa faktor, yaitu ukuran kepala janin, presentasi letak kepala,

letak, sikap dan posisi janin.

4. Psikologikal respon

Penampilan dan prilaku wanita serta pasangannya secara keseluruhan merupakan

petunjuk yang berharga tentang jenis dukungan yang ia lakukan.

5. Posisi ibu

Posisi ibu mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi persalinan. Posisi tegak

memberikan sejumlah keuntungan. Mengubah posisi membuat rasa letih hilang,

memberi rasa nyaman, dan memperbaiki sirkulasi (Melzack, 1991) posisi tegak

meliputi posisi berdiri, berjalan, duduk dan jongkok.

E. HIS

His adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus dengan kecepatan 2 cm/

detik dengan mengikut sertakan uterus

Sifat his yang sempurna, yaitu:

a. Kontraksi simultan diseluruh uterus

b. Kekuatan terbesar didaerah fundus

c. Terdapat periode relaksasi diantara dua periode kontraksi

d. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri sesudah his

e. Servik uteri banyak mengandung kolagen akan tertarik oleh retraksi otot korpus

sehingga akan membuka secara pasif

Nyeri persalinan pada waktu his dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Iskemi dinding korpus uteri yang menimbulkan sensasi nyeri

Page 6: Persalinan Normal PKK IV New

b. Peregangan vagina

c. Keadaan mental pasien

d. Prostaglandin meningkat sebagai respon terhadap stress

F. BIDANG HODGE

Hodge ini untuk menentukan sampai manakah bagian terendah janin turun dalam panggul

dan persalinan:

1. Hodge I: Dibentuk pada pada lingkaran pintu atas panggul dengan bagian atas

simpisis

2. Hodge II: Sejajar dengan hodge I terletak setinggi bagian bawah simpisis

3. Hodge III: Sejajar dengan bidang hodge I dan II terletak setinggi spina iskiadika

kanan dan kiri.

4. Hodge IV: Sejajar dengan bidah Hodge I,II, dan III, terletak pada setinggi os

koksigis.

G. PROSES PERSALINAN

Partus dibagi menjadi 4 kala. Pada kala I yang dinamakan kala pembukaan,

serviks membuka sampai terjadi pembukaan 10 cm. Kala II disebut pula kala

pengeluaran, oleh karena berkat kekuatan his dan kekuatan ibu mengedan janin didorong

keluar sampai lahir. Dalam kala III atau kala uri plasenta terlepas dari dinding uterus dan

dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta dan lamanya 1 jam. Dalam kala itu

diamati apakah tidak terjadinya perdarahan postpartum.

Kala I

Kala I adalah kala pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai

pembukaan lengkap. Pada permulaan his, kala pembukaan berlansung tidak begitu kuat

sehingga pasien masih dapat berjalan-jalan. Lamanya kala I untuk primigravida

berlansung 12 jam sedangkan multi gravida sekitar 8 jam. Berdasarkan kurve Friedman,

diperhitungkan pembukaan primigravida 1 cm/jam dan pembukaan multi gravida 2

cm/jam. Dengan perhitungan tersebut maka waktu pembukaan lengkap dapat

diperkirakan. Sacara klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan keluar

lendir bersemu darah. Lendir yang bersemu darah ini berasal dari lendir kanalis

servikalis karena serviks mulai membuka atau mendatar, sedangkan darahnya berasal

Page 7: Persalinan Normal PKK IV New

dari pembuluh-pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis servikalis itu pecah

karena pergeseran-pergeseran ketika serviks membuka. Mekanisme membukanya serviks

berbeda antara primigravida dan multigravida. Pada primigravida ostium uteri internum

akan membuka lebih dulu, sehingga serviks akan mendatar dan menipis, baru kemudian

ostium uteri eksternum membuka. Pada multigravida ostium uteri internum dan

eksternum sudah sedikit terbuka. Penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat

yang sama pada pembukaan. Ketuban akan pecah sendiri ketika pembukaan hampir atau

telah lengkap. Tidak jarang ketuban harus dipecahkan ketika pembukaan hampir lengkap

atau telah lengkap. Bila ketuban telah pecah sebelum mancapai pembukaan 5 cm,

disebut ketuban pecah dini.

a. Tanda-tanda persalinan kala I menurut Mochtar (2002) adalah

Rasa sakit adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.

Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan kecil

pada servik.

Terkadang ketuban pecah dengan sendirinya.

Servik mulai membuka (dilatasi) dan mendatar.

Fase persalinan kala I

1. Fase laten1. Dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm

2. Kontraksi mulai teratur tetapi lamanya masih diantara 20-30 detik

3. Tidak terlalu mules

2. Fase aktif

1. Kontraksi di atas 3 kali dalam 10 menit

2. Lama kontraksi 40 detik atau lebih dan mules

3. Pembukaan dari 4 cm sampai lengkap(10cm)

4. Terdapat penurunan bagian terbawah janin

b. Periksa Dalam (PD)

1) Tentukan konsistensi dan pendataran serviks (termasuk kondisi

jalan lahir)

2) Mengukur besarnya pembukaan

3) Menilai selaput ketuban

Page 8: Persalinan Normal PKK IV New

4) Menentukan presentasi dan seberapa jauh bagian terbawah

telah melalui jalan lahir

5) Menentukan denominator (petunjuk)

c. Riwayat yang harus diperhatikan

1) Pernah bedah sesar (sectio cesarea)

2) Riwayat perdarahan berulang

3) Prematuritas  atau tidak cukup bulan

4) Ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya)

5) Pewarnaan mekonium cairan ketuban

6) Infeksi ante atau intrapartum

7) Hipertensi

8) Tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit)

9) Adanya gawat janin

10) Primipara dengan bagian terbawah masih tinggi

11) Malpresentasi atau malposisi

12) Tali pusat menumbung

13) Keadaan umum jelek atau syok

14) Inersia uteri atau fase laten memanjang

15) Partus lama

d. Patograf

Instrumen untuk memantau kemajuan persalinan, data untuk membuat

keputusan klinik dan dokumentasi asuhan persalinan yang diberikan oleh seorang

penolong persalinan.

Peristiwa penting pada persalinan kala 1:

Page 9: Persalinan Normal PKK IV New

1. Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous

plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya

vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan

dinding dalam uterus.

2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan

mendatar. Pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu sehingga

serviks akan mendatar dan menipis kemudian baru ostium eksternum membuka.

Pada multipara, ostium internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran

serviks membuka bersamaan.

3. Selaput ketuban pecah spontan (bila ketuban telah pecah sebelum pembukaan 5

cm disebut ketuban pecah dini).

Kala II

Gejala Utama kala II ( pengusiran) adalah sebagai berikut:

1. His semakin kuat dan lebih cepat, dengan interval 2 sampai 3 menit sekali,

dengan durasi 50-100 detik.

Karena biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk di ruang panggul,

maka pada his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara

reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Wanita merasa pula tekanan kepada

rektum dan hendak buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan

menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama

kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul

sudah lebih berelaksasi, kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dan dengan his

dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di

bawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum.

2. Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan pengeluaran cairan

secara mendadak.

3. Ketuban pecah pada pembukaan mendekati lengkap diikuti dengan keinginan

mengejan, karena tertekannya fleksus Frankenhouse.

4. Kedua kekuatan, his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga

terjadi:

Kepala membuka pintu

Page 10: Persalinan Normal PKK IV New

Sub occiput bertindak sebagai hipomoglobin berturut-turut lahir

ubun-ubun besar, dahi, hidung, dan muka, serta kepala seluruhnya.

5. Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh paksi luar, yaitu penyesuaian kepala

pada punggung.

6. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan dan

anggota bayi. Pada primigravida Kala II berlangsung rata-rata 1 ½ jam.

Tabel: Lamanya Persalinan pada Primigravida dan Multigravida

Primigravida Multigravida

Kala I

Kala II

Kala III

Kala IV

10-12 jam

1-1,5 jam

10 menit

2 jam

6-8 jam

1-1,5 jam

10 menit

2 jam

Jumlah (tanpa

memasukkan kala IV

yang bersifat observasi)

10-12 jam 8-10 jam

Kala III

Setelah kala II, kontraksi uterus berhenti 5-10 menit. Dengan lahirnya bayi, sudah

mulai pelepasan plasenta padalapisan Nitabusch, karena sifat retraksi otot rahim.

Lepasnya plasenta dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda dibawah

ini, yaitu:

Uterus menjadi bundar

Uteris terdorong ke atas, karena plasenta terlepas ke segmen bawah rahim.

Tali pusat bertambah panjang.

Terjadi perdarahan.

Kala IV

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum

paling sering terjadi pada jam pertama. Observasi yang dilakukan, yaitu:

Tingkat kesadaran penderita

Pemeriksaan tanda-tanda Vital: Tekanan darah, nadi, suhu, dan pernafasan.

Page 11: Persalinan Normal PKK IV New

Kontraksi uterus.

Terjadinya perdarahan.

Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.

(Manuaba, 1998 ). Sebelum meninggalkan wanita postpartum, harus diperhatikan 7

pokok penting, yaitu:

1. Kontraksi harus baik,

2. Tidak ada perdarahan dari vagina atau perdarahan-perdarahan dalam alat genetalia

lainnya,

3. Plasenta dan selaput ketuban harus telah lahir lengkap,

4. Kandung kencing harus kosong,

5. Luka-luka pada perineum terawat dengan baik dan tidak ada hematoma,

6. Bayi dalan keadaan baik,

7. Ibu dalam keadaan baik. Nadi dan tekanan darah normal, tidak ada pengaduan sakit

kepala. Adanya frekuensi nadi yang menurun dengan volume yang baik adalah

suatu gejala yang baik. ( Wiknjosasro, 2005).

H. MEKANISME PERSALINAN NORMAL

1. Hampir semua 96 % janin berada dalam uterus dengan letak kepala dan pada letak

kepala ini ditemukan kurang lebih 58 % ubun-ubun kecil terletak di kiri depan,

kurang lebih 23 % di kanan depan, kurang lebih 11 % di kanan belakang kurang

lebih 8 % di kiri belakang. Keadaan ini mungkin disebabkan terisinya ruangan di

sebelah kiri belakang oleh kolon sikmoid dan rektum.

2. Pada letak kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk

kedalam rongga panggul. Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat

dalam keadaan singkli tismus ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus

dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam keadaan

asinklitismus anterior menurut Naegele ialah apabila pada sumbu kepala membuat

sumbu lancip kedapan denga bidang pintu atas panggu. Asinklitismus porterior

menurut litsman adalah sebaliknya dari asinklitismus anterior.

3. Keadaan asinklitismus anterior lebih menguntungkan dari pada mekanisme

turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis didaerah

anterior. Asinklitismus penting apanila daya akomodasi agak terbatas.

4. Akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetrik, dengan sumbu lebih

mendekati suboksiput, maka tahan oleh jaringan dibawahnya terhadap kepala yang

Page 12: Persalinan Normal PKK IV New

akan turun, menyebabkan bahwa kepala mengadakan fleksi di dalam rongga

panggul. Dengan fleksi kepala janin mengasuki ruang panggul dengan ukuran yang

paling kecil, yakni dengan diameter suboksipito-bregmatikus ( 9,5 cm) dan dengan

sirkumferensia suboksipito-bregmatikus ( 32 cm). Sampai di dasar panggul kepala

janin berada di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun

menemui diafragma yang berjalan dari belakang atas ke bawah depan. Akibat

kombinasi elestisitas diafragma pelvis dan tekanan intera uterin disebabkan oleh

his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi

dalam. Pada umunnya di dalam hal mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan

berputar kearah depan, sehingga di dasar panggul unub-ubun kecil berada di dawah

simfisis.

5. Dalam keadaan fisiologis sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-

ubun kecil di bawah simfisis, maka dengan suboksiput sebagai hipomoklion,

kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his vulpa

lebih membuka dan kepala janin makin tampak. Perineum menjadi lebar dan tipis,

anus membuka tampak dinding rektum. Dengan kekuatan his bersama dengan

kekuatan mengedan, berturut-turut tampak bregma, dahi, muka, dan akhirnya dagu.

Sesudah kepala lahir, kepala mengadakan rotasi yang disebut putaran paksi luar.

6. Putaran paksi luar ini gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk

menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak. Bahu melintasi pintu atas

panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan

diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga di dasar panggul, apabila

kepada telah dilahirkan, bahu akan berada dalam posisi depan belakang. Demikian

pula dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang.

Kemudian bayi selurunya.

7. Bila mekanisme partus yang fisiologi ini dipahami dengan sungguh-sungguh, maka

pada ha-hal yang menyimpang dapat segera dilakukan koreksi secara manual bila

mungkin, sehingga tindakan-tindakan operatif tidak perlu dilakukan.

(Wiknjosastro, 2005).

I. PEMERIKSAAN LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK

1. Spesimen urin

Page 13: Persalinan Normal PKK IV New

Untuk membantu melihat status hidrasi ibu (berat jenis, warna, jumlah), status gizi

(keton), atau komplikasi yang mungkin terjadi, misalnya hipertensi akibat

kehamilan.

2. Pemeriksaan darah

Beruba Hemoglobin (Hb) & hematokrit (Ht).

3. Ruptur ketuban

Yaitu pecahnya selaput ketuban (kantong air) secara spontan setiap saat selama

persalinan.

Cairan amnion

Normalnya warna cairan ketuban adalah pucat dan berwarna seperti jerami

dan mengandung serpihan verniks kaseosa. Jika cairan amion berwarna

coklat kehijaun, janin biasanya mengalami episode hipoksia yang

menyebabkan relaksasi sfingter ani dan keluarnya produk sampingan

pencernaan janin di dalam uterus, yang disebut mekonium.

Karakter

Normalnya karakteristik cairan amnion seperti air dan baunya tidak

menyengat.

Jumlah

Dalam keadaan normal, volume cairan amnion berkisar antara 500-1200 ml.

Jika volume cairan amnion > 2000 ml dikenal dengan istilah Hidramnion.

Dan jika volume cairan amnion < 500 ml dikenal dengan istilah

oligohidramnion.

Infeksi

Infeksi dapat terjadi akibat masuknya mikroorganisme dari vagina kedalam

kantong amnion ketika selaput ketuban pecah atau dikenal juga dengan

istilah amnionitis dan plasentitis.

J. ASUHAN KEPERAWATAN

a. Pengkajian

1. Anamnesa biodata meliputi: nama, umur, pendidikan, penghasilan, sosial ekonomi,

latar belakang budaya.

2.  Keluhan Utama

Page 14: Persalinan Normal PKK IV New

klien mengeluh nyeri pada daerah pinggang menjalar ke ari-ari, adanya his yang

makin sering, teratur, keluarnya lendir dan darah, perasaan selalu ingin buang air

kemih, bila buang air kemih hanya sedikit-sedikit.

3. Riwayat penyakit sekarang

Dalam pengkajian ditemukan ibu hamil dengan usia kehamilan antara 39-40 minggu

(disertai tanda-tanda menjelang persalinan yaitu nyeri pada daerah pinggang menjalar

ke ari-ari, his makin sering, tertaur, kuat, adanya blood slym (pengeluaran darah

campur lendir).

4. Riwayat penyakit dahulu

Adanya penyakit jantung, Hypertensi, Diabitus mielitus, TBC, Hepatitis, penyakit

kelamin, pembedahan yang pernah dialami, dapat memperberat persalinan.

5. Riwayat penyakit keluarga

Adanya penyakit jantung, hipertensi, diabitus mielitus, keturunan hamil kembar pada

klien, TBC, Hepatitis, Penyakit kelamin, memungkinkan penyakit tersebut ditularkan

pada klien, sehingga memperberat persalinannya.

6. Riwayat obstetri

7. Riwayat haid

8. Ditemukan amenorhhea (aterm 38-42 minggu), prematur kurang dari 37 minggu.

9. Riwayat kebidanan

Adanya gerakan janin, rasa pusing,mual muntah, daan lain-lain. Pada primigravida

persalinan berlangsung 13-14 jam dengan pembukaan 1cm/jam, sehingga pada

multigravida berlangsung 8 jam dengan 2 cm / jam.

10. Riwayat psikososialspiritual dan budaya

Perubahan psikososial pada trimester I yaitu ambivalensi, ketakutaan dan fantasi .

Pada trimester II adanya ketidak nyamanan kehamilan (mual, muntah), Narchisitik,

Pasif dan introvert. Pada trimester III klien merasa tidak feminin lagi karena

perubahan tubuhnya,ketakutan akan kelahiran bayinya,distress keluarga karena

adaanya perasaan sekarat selama persalinan berlangsung.

11. Pola Kebutuhan sehari-hari

Nutrisi: Adanya his berpengaruh terhadap keinginan atau selera makan yang

menurun.

Istirahat tidur: Klien dapat tidur terlentang,miring ke kanan / kiri tergantung

pada letak punggung anak,klien sulit tidur terutama kala I-IV.

Page 15: Persalinan Normal PKK IV New

Aktivitas: Klien dapat melakukan aktivitas seperti biasanya, terbatas pada

aktivitas ringan, tidak membutuhkan tenaga banyak, tidak mebuat klien cepat

lelah, capai, lesu.

Pada kala I apabila kepala janin telah masuk sbagian ke dalam PAP serta

ketuban pecah, klien dianjurkan duduk / berjalan-jalan disekitar

ruangan/kamar bersalin.

12. Eliminasi: Adanya perasaan sering/susah kencing selama kehamilan dan proses

persalinan. Pada akhir trimester III dapat terjadi konstipasi.

13. Personal Hygiene: Kebersihan tubuih senantiasa dijaga kebersihannya. Baju

hendaknya yang longgar dan mudah dipakai, sepatu/alas kaki dengan tumit tinggi agar

tidak dipakai lagi.

14. Seksual: Terjadi disfungsi seksual yaitu perubahan dalam hubungan seksual/fungsi

dari sek yang tidak adekuat karena adanya proses persalinan dan nifas.

15. Pemeriksaan umum meliputi:

Tinggi badan dan berat badan

Tekanan Darah

Suhu badan: Pada penderita dalam keadaan biasa suhu badan antara 360-370 C,

bila suhu lebih dari 37oC dianggap ada kelainan. Bila suhu naik maka nadi

akan bertambah pula dapat disebabkan karena adanya perdarahan.

Nadi dan pernafasan : pernafasan normal antara 80-100 X/menit, kadang

meningkat menjadi normal kembali setelah persalinan, dan diperiksa tiap 4

jam.

16. Pemeriksaan fisik

a. Kepala dan leher

Terdapat adanya cloasma gravidarum, terkadang adanya pembengkakan pada

kelopak mata, konjungtiva kadang pucat, sklera kuning, hiperemis ataupun

normal, hidung ada polip atau tidak, caries pada gigi, stomatitis, pembesaran

kelenjar.

b. Dada

Terdapat adanya pembesaran pada payudara, adanya hiperpigmentasi areola dan

papila mamae serta ditemukan adanya kolustrum.

c. Perut

Adanya pembesaran pada perut membujur, hyperpigmentasi linea alba / nigra,

terdapat striae gravidarum.

Page 16: Persalinan Normal PKK IV New

d. Palpasi

Usia kehamilan aterm 3 jari bawah prosesus xypoideus, usia kehamilan prematur

pertengahan pusat dan prosesus xypoideus, punggung kiri / punggung kanan ,

letak kepala, sudah masuk PAP atau belum. Adanya his yang makin lama makin

sering dan kuat.

e. Auskultasi

Ada/tidaknya DJJ,frekwensi antara 140-160 x / menit.

f. Genetalia

Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran  air ketuban. Bila terdapat

pengeluaran mekonium yaitu feses yang dibnetuk anak dalam kandungan,

menandakan adannya kelainan letak anak.

g. Pemeriksaan dalam untuk  mengetahui jauhnya dan kemajuan persalinan, keadaan

servic, panggul serta keadaan jalan lahir.

h.   Ekstremitas

Pemeriksaan udema untuk melihat kelainan-kelainan karena membesarnya uterus,

karena pre eklamsia atau karena karena penyakit jantung/ginjal. Ada varices pada

ekstremitas bagian bawah karena adanya penekanan dan pembesaran uterus yang

menekan vena abdomen

17. Pemeriksaan penunjang

a. Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Rh, Jenis penentuan, waktu

pembekuan, hitung darah lengkap, dan kadang-kadang pemeriksaan serologi

untuk sifilis.

b. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul

5. Nyeri akut b/d dilatasi/peregangan jaringan, kompresi saraf dan tekanan mekanik

pada bagian presentasi.

6. Resiko tinggi kerusakan pertukaran gas janin b/d kompresi mekanis kepala/tali

pusat, penurunan perfusi placenta dan persalinan yang lama.

7. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit/jaringan b/d pencetusan persalinan, janin

besar dan prosedur episiotomi.

8. Resiko tinggi infeksi maternal b/d prosedur invasif berulang, trauma jaringan,

persalinan lama atau pecah ketuban.

9. Resiko tinggi cedera janin b/d malpresentasi/posisi, disproporsi sefalopelvik

(CPD).

Page 17: Persalinan Normal PKK IV New

10. Resiko tinggi terhadap keletihan b/d penurunan energi metabolik, peningkatan

kebutuhan energi, adanya nyeri.

Referensi:

Andriana, E. (2007). Melahirkan tanpa rasa sakit. Jakarta: Buana Ilmu Populer.

Bobak, I.M., dkk.(2005). Keperawatan maternitas. Ed. 4. Jakarta: EGC.

Doenges, M.E. (2000). Rencana asuhan keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan

pendokumentasian perawatan pasien. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Wiknjosastro, Hanifa. (2005). Ilmu kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiraharjo

Manuaba, I. B. G. (2003). Penuntun kepaniteraan klinik obstetri & ginekologi. Jakarta: EGC.

Manuaba, I. B. G. (2007). Pengantar Kuliah obstetri. Jakarta: EGC.

Mochtar, R. (1998). Sinopsis obstetri : obstetri fisiologi, obstetri patologi. Ed 2. Jakarta :

EGC

Page 18: Persalinan Normal PKK IV New