bab i-4 modul 6 new

35
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di dalam dunia industri, masalah tata letak pabrik maupun tata letak fasilitas dan peralatan produksi merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam peningkatan produktivitas perusahaan. Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik (plant layout) atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi, diketahui bahwa jarak material handling (pemindahan bahan) dari areal yang satu ke areal yang lain terlalu panjang, hal ini akan mempengaruhi lintasan dan waktu proses dari produksi. Mulai dari faktor lingkungan sekitar pabrik dan layout dalam pabrik. Layout dalam pabrik berpengaruh pada saat proses produksi berlangsung. Jika layout dalam pabrik tidak efektif, maka pabrik akan mengalami permasalahan dari segi biaya dan waktu. Pada modul 6 ini merupakan proses lanjutan dari modul-modul sebelumnya dan membahas tentang Activity Relation Chart (ARC), Activity Relation Diagram (ARD), dan Area Allocation Diagram (AAD). Pada modul ini akan dibuat

Upload: andriyanmuhammad

Post on 03-Dec-2015

457 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

hjnyt

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I-4 Modul 6 New

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Di dalam dunia industri, masalah tata letak pabrik maupun tata letak

fasilitas dan peralatan produksi merupakan salah satu faktor yang berperan

penting dalam peningkatan produktivitas perusahaan. Tata letak pabrik adalah

suatu landasan utama dalam dunia industri. Tata letak pabrik (plant layout)

atau tata letak fasilitas (facilities layout) dapat didefinisikan sebagai tata cara

pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses

produksi, diketahui bahwa jarak material handling (pemindahan bahan) dari

areal yang satu ke areal yang lain terlalu panjang, hal ini akan mempengaruhi

lintasan dan waktu proses dari produksi. Mulai dari faktor lingkungan sekitar

pabrik dan layout dalam pabrik. Layout dalam pabrik berpengaruh pada saat

proses produksi berlangsung. Jika layout dalam pabrik tidak efektif, maka

pabrik akan mengalami permasalahan dari segi biaya dan waktu.

Pada modul 6 ini merupakan proses lanjutan dari modul-modul

sebelumnya dan membahas tentang Activity Relation Chart (ARC), Activity

Relation Diagram (ARD), dan Area Allocation Diagram (AAD). Pada modul

ini akan dibuat 2 ARC yaitu ARC kantor dan ARC gabungan. Setelah

diperoleh ARC kantor dan ARC gabungan, maka digunakan perangkat lunak

blocplan untuk membuat tata letak berdasarkan hubungan keterkaitan yang

telah dibuat pada ARC. Output blocplan ini merupakan ARD. Selanjutnya

Area Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata letak

setelah Activity Relationship Chart dan Activity Relation Diagram, maka

dapat dibuat area Allocation Diagramnya.

Page 2: BAB I-4 Modul 6 New

1.2 Tujuan

Tujuan praktikum modul 6 yang ingin dicapai dalam tahap sebagai

berikut:

1. Membuat Activity Relationship Chart (ARC)

2. Membuat Activity Relationship Diagram (ARD)

3. Membuat Area Allocation Diagram Gabungan (AAD Gabungan)

Page 3: BAB I-4 Modul 6 New

BAB II

TEORI PENDUKUNG

2.1 Activity Relation Chart (ARC)

2.1.1 pengertian ARC

Activity Relationship Chart atau Peta Hubungan Kerja kegiatan

adalah aktifitas atau kegiatan antara masing-masing bagian yang

menggambarkan penting tidaknya kedekatan ruangan. Dalam suatu organisasi

pabrik harus ada hubungan yang terikat antara suatu kegiatan dengan kegiatan

lainnya yang dianggap penting dan selalu berdekatan demi kelancaran

aktifitasnya. Oleh karena itu dibuatlah suatu peta hubungan aktifitas, dimana

akan dapat diketahui bagaimana hunbungan yang terjadi dan harus dipenuhi

sesuai dengan tugas-tugas dan hubungan yang mendukung.

(http://teknikmanajemenindustri.wordpress.com/2011/03/24/activity-

relationship-chart-arc/)

Selain itu, Activity relationship chart (ARC) adalah peta yang

menggambarkan tingkat hubungan antar bagian-bagian atau kegiatan yang

terdapat dalam suatu perusahaan industri. Setiap kegiatan atau aktivitas

dalam industri manufaktur saling berhubungan antara satu dengan yang

lainnya, bahwa setiap kegiatan itu perlu tempat untuk melaksanakannya.

Kegiatan tersebut berupa aktivitas produksi, pelayanan kebutuhan

karyawan, administrasi, inventory, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu

maka dalam perencanaan tata letak fasilitas harus dilakukan penganalisaan

yang optimal untuk mencegah adanya penghamburan waktu dan biaya

akibat harus terselenggaranya suatu aktivitas.

Page 4: BAB I-4 Modul 6 New

Gambar 6.2.1 Activity relationship chart (ARC)

2.1.2 Tujuan ARC

Secara umum Peta Hubungan Kegiatan dapat didefinisikan sebagai

berikut, yaitu teknik ideal untuk merencanakan keterakitan antara setiap

kelompok kegiatan yang saling berkaitan. ARC ini akan berhubungan dengan

struktur organisasi dan tabel-tabel perjitungan Luas Lantai.

Tujuan utama ARC adalah agar dapat diketahui hubungan kedekatan

dari setiap kelompok kegiatan dalam hal ini organisasi pabrik.

Page 5: BAB I-4 Modul 6 New

2.1.3 Fungsi ARC

Fungsi ARC dan kegunaannya adalah :

1. Penyusunan urutan dari pusat kerja atau departemen dalam suatu kantor.

2. Lokasi kegiatan dalam suatu usaha pelaa\yanan.

3. Lokasi Pusat kerja dalam operasi perawatan atau dalam perbaikan

4. Menunjukan hubungan suatu kegiatan yang lainnya, serta alasannya.

5. Memeperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjunya

2.1.4 Simbol-simbol Activity Relation Chart

Peta keterkaitan kegiatan serupa dengan peta dari – ke, tetapi hanya

perangkat lokasi saja yang ditunjukaan. Kenyataannya peta ini serupa dengan

tabel jarak sebuah peta jalan.jaraknya digantikan dengan huruf sandi

kualitatif, dan angka menunjukan keterkaitan sustu kegiatan dengan yang

lainnya, dan seberapa pentinhsetiap kedekatn hubungan yang ada.

Huruf-huruf (a,e,i,o,u dan x ) diletakkan pada bagian atas kotak,

kadang digunakan juga warna, untuk menunjukan alasan-alasan yang

mendukung setiap kedekatan hubungan

Simbol-simbol yang digunakan adalah :

Table 6.2.1

Table symbol-simbol ARC

Alasan-alasn Derajat Kedekan, Contohnya :

1. Urutan aliran kerja

2. Memnggunakan peralatan kerja yabg sama

3. Menggunakan Rusng yang sama

4. Menggunakan catatan yang sama

5. Bising, Kotor, debu,Getaran, dsb.

Page 6: BAB I-4 Modul 6 New

Selain simbol-simbol yang ada pada tabel 2.7, diharuskan juga

mencantumkan alasan-alasan yang memberikan penjelasan mengapa

symbol atau warna tersebut digunakan. Yang terpenting adalah bahwa

alasan tersebut harus sesuai dengan tingkat hubungan aktivitas yang

digambarkan. Untuk selengkapnya contoh alasan yang digunakan untuk

menyatakan tingkat kepentingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Teknik untuk menganalisa hubungan antar aktivitas yang ada adalah

dengan menggunakan Activity relationship chart (ARC).

Teknik ini dikemukakan oleh Richard Muthe yang mengatakan

bahwa “ Hubungan antar aktivitas ditunjukan dengan tingkat kepentingan

hubungan antar aktivitas “. Hubungan ini digambarkan dengan lambang warna

dan huruf. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada table berikut.

Table 6.2.2

Karakteristik hubungan antar aktivitas

Page 7: BAB I-4 Modul 6 New

Adapun gambar ARC adalah sebagai berikut :

Gambar 6.2.2 gambar ARC

(http://www.raymondnet.com/AGRCo-Articles/presentations/act_rel_chart.pdf)

Activity Relationship Chart (ARC) adalah salah satu teknik

untuk merencanakan keterkaitan antara setiap kelompok kegiatan yang

saling berkaitan. Manfaat ARC yaitu:

a. Menunjukkan hubungan satu kegiatan dengan yang lainnya serta

alasannya.

b. Memperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya

Page 8: BAB I-4 Modul 6 New

2.1.5 Prosedur Activity Relationship Chart (ARC)

Menurut Sritomo Wignjosoebroto (2003), suatu peta hubungan aktivitas

(Activity Relationship Chart) dapat dikontruksikan dengan prosedur sebagai

berikut :

a. Identifikasi semua fasilitas kerja atau departemen-departemen yang akan

diatur tata letaknya dan ditulisk an daftar urutannya dalam peta.

b. Lakukan interview / wawancara atau survei terhadap karyawan dari

setiap departemen yang tertera dalam daftar peta dan juga dengan

departemen manajemen yang berwenang.

c. Definisikan kriteria hubungan antar departemen yang akan diatur letaknya

berdasarkan derajat kedekatan hu bungan serta alasan masing-masing dalam

peta. Selanjutnya tetapkan nilai hubungan tersebut untuk setiap hubungan

aktivitas antar departemen yang ada dalam peta.

d. Diskusikan hasil penilaian hubungan aktivitas yang telah dipetakan

tersebut dengan kenyataan dasar manajemen. Secara bebas beri kesempatan

untuk evaluasi dan per ubahan yang lebih sesuai. Cek dan lakukan cek ulang

perlu dilakukan agar ada konsistensi atau kesamaan persepsi dari mereka

yang terlibat dalam hubungan kerja.

Pada modul 5 ini diperlukan dua ARC, yaitu :

1. ARC Kantor

ARC kantor menunjukkan hubungan antar departemen dan fasilitas dalam

kantor saja.

2. ARC Gabungan

ARC gabungan menunjukkan hubungan seluruh fasilitas yang ada di

dalam perusahaan. Dalam pembuatan ARC gabungan ini perlu diperhatikan

tiga hal berikut:

a. Fasilitas dalam kantor diintegrasikan menjadi satu fasilitas dan diberi

nama “Kantor”.

b. Ruang-ruang prefabrikasi, fabrikasi, assembly, Gudang Bahan Baku

Utama (GBBU), Gudang Bahan Baku Pembantu (GBBP), warehouse,

shipping, dan receiving disatukan menjadi satu fasilitas dan diberi nama

“Produksi”.

Page 9: BAB I-4 Modul 6 New

c. ARC Gabungan menunjukkan hubungan kantor, produksi, serta

masing-masing fasilitas pelayanan produksi, pelayanan pabrik, dan

pelayanan personil pabrik.

2.2 Activity Relation Diagram (ARD)

Menurut Apple, James M., 1990, ARD adalah diagram hubungan

antar aktivitas (departemen/mesin) berdasarkan tingkat prioritas kedekatan,

sehingga diharapkan ongkos handling minimum. Dasar untuk ARD yaitu

TSP. Jadi yang menempati prioritas pertama pada TSP harus didekatkan

letaknya lalu diikuti prioritas berikutnya.

Pada saat menyusun ARD ini kemungkinan terjadinya error sangat

besar karena kita berangkat dari asumsi bahwa semua departemen

berdekatan satu sama lain. Adapun yang dimaksud error disini adalah

suatu keadaan dimana mesin-mesin (departemen-departemen) yang

mendapat prioritas satu tidak dapat menempati posisinya untuk saling

berdekatan satu sama lain tanpa ada pembatas dari departemen lain.

Adapun batas error yang diijinkan dalam penempatan departemen-

departemen tersebut (pembuatan ARD) adalah maksimal dua buah error.

Page 10: BAB I-4 Modul 6 New

Gambar 6.2.3 gambar Activity Relation Diagram ARD

2.3 Area Allocation Diagram (AAD)

Area Allocation Diagram (AAD) merupakan kelanjutan dari ARC

dimana dalam ARC diketahui kesimpulan dari tingkat kepentingan antar

aktivitas. Maka dengan demikian berarti bahwa ada sebagian aktivitas

harus dekat dengan aktivitas yang lainnya dan juga sebaliknya. Sehingga

dapat dikatakan bahwa hubungan antar aktivitas mempengaruhi tingkat

kedekatan antar tata letak aktivitas tersebut (Tompkins, James A., 1996)

Kedekatan tata letak aktivitas tersebut dapat dilihat dalam Area

Allocation Diagram (AAD). Area Allocation Diagram ini merupakan

lanjutan penganalisisan tata letak setelah Activity Relationship Chart dan

Activity Relation Diagram, maka dapat dibuat area Allocation Diagramnya.

Area Allocation Diagram (AAD) merupakan template secara global,

informasi yang dapat dilihat hanya pemanfaatan area saja, sedangkan

gambar visualisasinya secara lengkap dapat dilihat pada template yang

merupakan hasil akhir dari penganalisisan dan perencanaan tata letak

fasilitas dan pemindahan bahan. ARC dan AAD merupakan jenis peta

yang menggambarkan hubungan antar ruangan-ruangan akibat dari alasan-

alasan tertentu yang harus dipenuhi.

Page 11: BAB I-4 Modul 6 New

Gambar 6.2.4 Penentuan panjang dan lebar masing-masing departemen

Keterangan :

Y1 merupakan panjang untuk departemen A,G dan H

Y2 merupakan panjang untuk departemen B,F dan I

Y3 merupakan panjang untuk departemen C,E dan J

Y4 merupakan panjang untuk departemen D

XA merupakan lebar departemen A

XB merupakan lebar departemen B

XC merupakan lebar departemen C

XD merupakan lebar departemen D

XE merupakan lebar departemen E

XF merupakan lebar departemen G

XG merupakan lebar departemen G

XH merupakan lebar departemen H

XI merupakan lebar departemen I

Contoh perhitungan penentuan ukuran AAD maupun Layout

untuk masing-masing departemen adalah:

Y1 = jumlah departemen AB/lebar lantai perusahaan

Page 12: BAB I-4 Modul 6 New

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Langkah-langkah Pelaksanaan Praktikum

a. Tahap identifikasi masalah

Studi literatur

yaitu konsep teori dan generalisasi yang dijadikan landasan berpikir untuk

mendukung penelitian yang mengacu dari berbagai sumber, baik dari buku

maupun sumber yang lain untuk dijadikan referensi guna memperoleh teori-

teori yang dibutuhkan. Pada praktikum modul 5 ini tentang perbaikan tata

letak dengan perangkat lunak PTLP, Area Allocatin Diagram (AAD),

dan perhiungan ongkos pemindahan material untuk tata letak yang telah

diperbaiki.

Tujuan Penelitian

Mencakup latar belakang untuk dilakukannya penelitian dan bertujuan agar

memperjelas pembahasannya sehingga lebih terarah dalam perbaikan tata

letak dengan perangkat lunak PTLP yaitu menghasilkan rancangan layout

dilantai produksi dengan membuat Area Allocatin Diagram (AAD) dan

menghitung Ongkos Material Handling (OMH).

b. Tahap pengumpulan data

Data-data yang diperlukan pada pengolahan data dari modul 3 sebagai

berikut:

Data bagian Produksi

Data-data proses produksi diantaranya adalah pre fabrikasi, fabrikasi, dan

assembly.

Data bagian kantor

Data bagian kantor diantaranya adalah pelayanan produksi, pelayanan

pabrik, pelayanan personil dan pelayanan maintenance.

c. Tahap pengolahan data

Tahap pengolahan data dilakukan untuk merancang dan menemukan layout

yang akan dibuat dari data-data yang telah terkumpul pada tahap sebelumnya.

Pegolahan data adalah sebagai berikut :

Actifity Relationship Chart (ARC)

Page 13: BAB I-4 Modul 6 New

Pada modul 5 ini diperlukan dua ARC, yaitu :

- ARC Kantor

ARC kantor menunjukkan hubungan antar departemen dan fasilitas

dalam kantor saja.

- ARC Gabungan

ARC gabungan menunjukkan hubungan seluruh fasilitas yang ada

di dalam perusahaan. Dalam pembuatan ARC gabungan ini perlu

diperhatikan tiga hal berikut:

1. Fasilitas dalam kantor diintegrasikan menjadi satu fasilitas dan diberi

nama “Kantor”.

2. Ruang-ruang prefabrikasi, fabrikasi, assembly, Gudang Bahan

Baku Utama (GBBU), Gudang Bahan Baku Pembantu (GBBP),

warehouse, shipping, dan receiving disatukan menjadi satu fasilitas

dan diberi nama “Produksi”.

3. ARC Gabungan menunjukkan hubungan kantor, produksi, serta

masing-masing fasilitas pelayanan produksi, pelayanan pabrik,

dan pelayanan personil pabrik.

Actifity Relationship Diagram (ARD)

Setelah diperoleh ARC kantor dan ARC gabungan, maka digunakan

perangkat

lunak blocplan untuk membuat tata letak berdasarkan hubungan keterkaitan

yang telah dibuat pada ARC. Output blocplan ini merupakan ARD.

Software blocplan hanya digunakan untuk membuat ARD kantor.

ARD gabungan dibuat manual berdasarkan hasil dari ARC yang telah

dibuat.

Area Allocation Diagram (AAD)

Area Allocation Diagram ini merupakan lanjutan penganalisisan tata

letak setelah Activity Relationship Chart dan Activity Relation Diagram.

d. Tahap analisa

Analisis dilakukan sebagai pembahasan dan penganalisaan terhadap hasil

penggolahan data secara keseluruhan. Pada tahap ini akan dibahas setiap

perubahan-perubahan nilai yang terjadi. Analisis juga akan dilakukan pada

Page 14: BAB I-4 Modul 6 New

Activity Relationship Chart (ARC) dan Activity Relation Diagram (ARD)

dan Area Allocation Diagram (AAD).

e. Tahap kesimpulan dan saran

Membuat kesimpulan dari analisis yang telah diselesaikan dengan membuat

poin-poin apa saja yang menjadi garis besar dari mulai penelitian hingga

akhir penelitian agar dapat dilakukan perbaikan dan perubahan yang

disarankan untuk kemajuan perusahaan.

Page 15: BAB I-4 Modul 6 New

3.2 Flowchart Metodelogi Penelitian

Gambar 6.3.5 flowchart metodologi penelitian

BAB IV

Page 16: BAB I-4 Modul 6 New

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1. Pengumpulan Data

Tabel 6.4.1 luas kantor

LUAS KANTOR

Luas + Allowance No.

12 36 1 36 112.5 37.5 1 37.5 212.5 37.5 1 37.5 3

11.25 33.75 1 33.75 412.5 37.5 1 37.5 528 84 1 84 6

24.5 73.5 1 73.5 760 180 1 180 832 96 1 96 928 84 1 84 1032 96 1 96 1136 108 1 108 12

Allowance (50%)

Jumlah Ruangan

Luas Lantai (m2)

Tabel 6.4.1 luas gabungan

4 Toilet Wanita 55 Kloset 16 Wash Table 27 P3K 38 Locker 19 Ruang Ganti 3

Jumlah

No Bagian Luas (m2)1 Gudang Bahan Baku Utama 6458.002 Gudang Bahan Baku Pembantu 154.633 Receiving 3967.584 Bagian Produksi 38197.185 Pelayanan Maintenance 45.866 Warehousing 2597.307 Shipping 259.73

4.2. Activity Relationship Chart (ARC)

Page 17: BAB I-4 Modul 6 New

4.2.1. ARC Kantor

Gambar 6.4.2 ARC kantor

Tabel 6.4.1 keterangan warna kedekatan

Page 18: BAB I-4 Modul 6 New

Tabel 6.4.2 keterangan kode alasan

Page 19: BAB I-4 Modul 6 New

4.1.2. ARC Gabungan

Gambar 6.4.2 ARC gabungan

Page 20: BAB I-4 Modul 6 New

4.2. Activity Relationship Diagram (ARD)

4.2.1. ARD Kantor

Tabel 6.4.3 ARD kantor

No ActivityDegree of Closeness

A (merah) E (orange) I (hijau) O (kuning) U (putih) X (biru)1 Presiden dan Sekretaris - 2,4,5,7 3,6,8,10 9.13 14.16 11,12,152 Kepala Departemen Produksi & Logistik 7 3,5,9 4,6,12,13 8,10,11,16 15 143 Kepala Departemen Pemasaran 7 4,11,14 5,6,10,12,13,15 9 16 84 Kepala Departemen Personalia - 7,8,12,14 5,9,11,13 6,10,15 - 165 Kepala Departemen Keuangan 9 14 7,8,10,11,13,15,16 6.12 - -6 Bagian Kualitas dan R&D - 10 9.12 7,8,11,13,14,15 - 167 Bagian Produksi, logistik, dan Pemasaran - 10,15 8,11,13,14 9.12 - 168 Bagian Humas dan SDM - 14 9,12,15 10,11,16 - 139 Bagian Administrasi, keuangan, dan akuntansi - 10 11,12,16 13.14 - 1510 Ruang Arsip dan ruang desain gambar - 12,15 11.13 14 - 1611 Ruang rapat dan seminar - 12 14.16 13 - 1512 Ruang tamu dan resepsionis - 13 - 14.16 - 1513 Ruang istirahat - 14 15 - - 1614 Musholla, toilet pria dan wanita - 15 - 16 - -15 Ruang Fotocopy - - 16 - - -

Gambar 6.4.3 ARD kantor

Page 21: BAB I-4 Modul 6 New

Gambar 6.4.4 Blocplan Output Layout ARC Kantor

Gambar 6.4.5 Blocplan Centroid ARC Kantor

Page 22: BAB I-4 Modul 6 New

Gambar 6.4.6 Blocplan Adjacencies Satisfied ARC Kantor

Gambar 6.4.7 Blocplan Rel Dist Score ARC Kantor

Page 23: BAB I-4 Modul 6 New

Gambar 6.4.8 Blocplan Total product movement ARC Kantor

4.2.2. ARD Gabungan

Tabel 6.4.4 ARD gabungan

14 Musholla, toilet pria dan wanita - 15 - 16 - -15 Ruang Fotocopy - - 16 - - -16 Ruang dapur dan kebersihan - - - - - -

ARD gabungan

No ActivityDegree of Closeness

A (merah) E (orange) I (hijau) O (kuning) U (putih) X (biru)

1 Kantor - 4,5,6,11,18 8,13,17 9,12,15,16 7.14 2,3,10,

2 Menara Air 3 5,9 6,7,13,17,18 8,10,16 15 4,11,14

3 Pemadam Kebakaran - 4,11,14,17,18 5,710,12,1315 6,9, 16 8

4 Gardu Listrik 7 7,8,12,14,17,18 5,9 15 - 10,11,13,16

5 Kompresor 7 9.14 8,10,15,16 6,12,18 - 11,13,17

6 Generator - 10 9.18 7,8,12,15, - 11,13,14,16,17

7 Bengkel - 8,10,15 13 9,12,17,18 - 11,14,16

8 Garasi - 14 9,15,18 10,16 - 11,12.13,17

9 Pos Satpam 10 18 11,12,13,16,17 14 - 15

10 Parkir Roda Empat dan roda dua - 12.18 11.13 14,15 - 16,17

11 Musholla - 17 13,14,16 18 - 12,15

Page 24: BAB I-4 Modul 6 New

Gambar 6.4.9 ARD gabungan

Page 25: BAB I-4 Modul 6 New

BAB V

ANALISIS DAN INGTERPRETASI DATA

5.1 ARC Untuk Ruangan Kantor

Berdasarkan hasil ARC di atas terdapat beberapa hubungan yang memiliki

kategori hubungan mutlat penting, yaitu pada ruangan departemen 2 (kepala

departemen produksi dan logistik) dan departemen 7 (bagian produksi dan

logistic pemasaran), departemen 3 (kepala departemen pemasaran) dan

departemen 7 (kepala departemen produksi dan logistik), departemen 5 ( kepala

departemen keuangan) dan departemen 9 (bagian administrasi keuangan dan

akuntansi).

5.2 ARC Untuk Gabungan

Berdasarkan hasil ARC di atas terdapat beberapa hubungan yang memiliki

kategori hubungan mutlat penting, yaitu pada ruangan departemen 2 (pemadam

menara air) dan departemen 3 (pemadam kebakaran), gardu listrik (garasi) dan

departemen 6 (generator), departemen 5 ( kompresor) dan departemen 7

(bengkel), departemen 2 (menara air) dan departemen 12 (kantin dan dapur),

depatemen 9 (pos satpam) dan departemen 10 (parker roda empat dan roda dua),

departemen 13 (toilet pria dan wanita) dan departemen 14 (kloset).

5.3 Blocplan Layout Terbaik Pada Ruangan Kantor

Berdasarkan hasil blocplan di atas, layout terbaik terdapat pada layout 1 dengan

nilai layout score sebesar 0.28.

Page 26: BAB I-4 Modul 6 New

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

a. Untuk membuat suatu layout terbaik terlebih dahulu membuat ARC untuk

mendapatkan hubungan tiap departemen yang memiliki kategori mutlak

penting, sangan penting, penting, biasa, dan tidak memiliki hubungan.

b. Sedangkan kelanjutan dari ARC yaitu membuat ARD yang berfungsi untuk

mendapatkan gambaran tentang tata letak suatu departemen relatif terhadap

departemen lainnya.

c. Setelah membuat ARC dan ARD, kemudian membuat AAD untuk

memperjelas tata letak dan luas ruang beserta isinya pada kantor.

6.2 Saran

1. Bagi mahasiswa Teknik Industri, praktikum ini bisa dimanfaatkan sebagai

pembelajaran untuk melakukan perancangan tata letak pabrik yang baik.

2. Bagi perusahaan, praktikum ini bisa digunakan untuk memberi masukan/saran

untuk mengatur tata letak pabrik yang ada pada perusahaan.

3. Praktikum ini bisa dijadikan untuk penelitian selanjutnya.

Page 27: BAB I-4 Modul 6 New

DAFTAR PUSTAKA

(http://teknikmanajemenindustri.wordpress.com/2011/03/24/activity-relationship-

chart-arc/) diakses tanggal 19 mei 2012

(http://www.raymondnet.com/AGRCoArticles/presentations/act_rel_chart.pdf)

diakses tanggal 19 mei 2012

Wignjosoebroto, Sritomo., Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan : Edisi Ketiga : Cetakan Ketiga, Guna Widya, Surabaya, 2003

Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB,

Bandung, 1990.

Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada,

1996.