bab i new ergonomi

37
Laporan Praktikum APK dan Ergonomi Motion Study BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanpa kita sadari betapa berpengaruhnya setiap gerakan yang kita lakukan dalam suatu pekerjaan mempengaruhi waktu standart dan output standart kerja dan secara otomatis juga mempengaruhi produktifitas pekerja itu sendiri. Kita perlu melakukan praktikum dan analisis perancangan suatu kerja terutama dalam menganalisis gerakan-gerakan yang dilakukan didalam suatu pekerjaan sehingga kita dapat mengetahui sistem kerja yang dilakukan seorang pekerja dalam suatu pekerjaannya. Motion study digunakan untuk mengukur standart waktu normal yang diperlukan seorang pekerja terlatih dan berpengalaman pada kecepatan normal. Sistem kerja yang dilakukan oleh seorang pekerja berkaitan dengan waktu dalam melakukan pekerjaan, sehingga pengaruh garakan- gerakan yang akan dibahas dalam metode therblig sangat berperan. Setelah kita mengetahuinya tentu saja kita dapat juga menghitung waktu standart dan output Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 1

Upload: dibyo-hanya-dibyo

Post on 03-Jul-2015

517 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanpa kita sadari betapa berpengaruhnya setiap gerakan yang kita lakukan

dalam suatu pekerjaan mempengaruhi waktu standart dan output standart kerja

dan secara otomatis juga mempengaruhi produktifitas pekerja itu sendiri.

Kita perlu melakukan praktikum dan analisis perancangan suatu kerja

terutama dalam menganalisis gerakan-gerakan yang dilakukan didalam suatu

pekerjaan sehingga kita dapat mengetahui sistem kerja yang dilakukan seorang

pekerja dalam suatu pekerjaannya. Motion study digunakan untuk mengukur

standart waktu normal yang diperlukan seorang pekerja terlatih dan

berpengalaman pada kecepatan normal. Sistem kerja yang dilakukan oleh seorang

pekerja berkaitan dengan waktu dalam melakukan pekerjaan, sehingga pengaruh

garakan-gerakan yang akan dibahas dalam metode therblig sangat berperan.

Setelah kita mengetahuinya tentu saja kita dapat juga menghitung waktu standart

dan output standart dalam suatu pekerjaan, maka secara otomatis kita juga dapat

menghitung berapa besar produktifitas dari suatu pekerja. Setelah itu kita bisa

memberikan usulan bagaimana sebaiknya sistem kerja yang dilakukan agar

produktifitas dan output yang dihasilkan memperoleh hasil yang lebih baik serta

mempermudah pekerja dalam proses kerja. Jika demikian pekerja akan efektif dan

waktu kerja yang digunakan lebih efisien (menghemat waktu).

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 1

Page 2: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikum ini bertujuan untuk:

1. Melakukan pengukuran kerja secara langsung dengan menggunakan

metode Motion and time study.

2. Menentukan waktu standart dan output standart untuk tiap elemen kerja

yang ada.

3. Menentukan kecepatan produksi.

1.3 LATAR BELAKANG

Latar belakang dari praktikum ini adalah:

1 Mahasiswa mampu menganalisis sistem kerja yang dilakukan pekerja.

2 Mahasiswa dapat menghitung waktu standart dan output standart.

3 Mahasiswa dapat memberikan solusi perancangan kerja yang lebih baik.

4 Mahasiswa dapat menghitung produktivitas seorang pekerja.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, tujuan praktikum, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi pembahasan studi gerakan , time study, motion study, pengukuran waktu

kerja, pendekatan pengukuran waktu kerja, kelebihan dan kelemahan pengukuran

kerja secara langsung dan tidak langsung, rating performance,allowance

(kelonggaran), waktu siklus, waktu normal, waktu baku, langkah-langkah sebelum

melakukan penelitian kerja.

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 2

Page 3: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Berisi pengumpulan data, analisa uji seragam dan cukup

BAB IV PENUTUP

Berisi Kesimpulan dan saran.

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 3

Page 4: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi gerakan (motion study)

Studi gerakan adalah salah satu metode dalam menganalisa dan

mengevaluasi suatu sistem kerja melalui gerakan-gerakan yang dilakukan seorang

operator dalam pekerjaannya pada saat proses produksi berlangsung. Studi

gerakan dari suatu sistem kerja dibagi setiap elemennya. Perkembangan studi

gerakan pada umumnya masih berpedoman pada prinsip ekonomi gerakan.

Gerakan-gerakan yang terdapat pada elemen kerja dianalisa dengan tujuan untuk

memberikan suatu metode kerja yang lebih mudah dan ekonomis.

2.1.1 Elemen kerja

Elemen kerja adalah bagian terkecil suatu operasi kerja, bagian paling

sederhana pembentuk operasi kerja. Elemen-elemen kerja yang saling berkaitan

dan berhubungan satu dengan yang lain akan membentuk suatu operasi kerja.

2.1.2 Prinsip ekonomi gerakan

Gerakan-gerakan yang tidak perlu dalam pelaksanaan suatu operasi kerja

harus dihilangkan agar waktu yang digunakan dala proses produksi menjadi lebih

singkat dengan harapan produktivitas akan meningkat. Prinsip ekonomi gerakan

bertujuan untuk menyederhanakan gerakan, meningkatkan produktivitas, dan

mempersingkat waktu sehingga biaya produksi juga akan berkurang.

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 4

Page 5: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Pelaksanaan prinsip ekonomis gerakan ini harus memperhatikan faktor-

faktor berikut:

- Penggunaan badan/anggota badan tubuh manusia serta gerakan-

gerakannya

- Pengaturan letak area kerja

- Perancangan alat-alat kerja dan perlengkapan kerja

Usaha pengembangan metode kerja dan gerakan kerja ekonomis perlu

dilakukan hal-hal sebagai berikut:

- Hilangkan gerakan-gerakan kerja yang tidak perlu yang justru

memboroskan tenaga

- Kombinasikan beberapa aktivitas menjadi aktivitas yang

memungkinkan dilaksanakan secara bersamaan

- Kurangi faktor kelelahan dengan memberi waktu istirahat dan waktu

longgar lainnya yang cukup

- Perbaiki pengaturan tempat kerja dan disain dari fasilitas/peralatan

kerja yang ada

(Wignosoebroto,Sritomo.Ergonomi, studi gerak dan waktu)

Aplikasi prinsip ekonomi gerakan adalah sebagai berikut:

1. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan tubuh manusia

- Kedua tangan sebaiknya memulai dengan mengakhiri gerakan pada

saat yang sama

- Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama

kecuali pada waktu istirahat

- Gerakan kedua tangan lebih mudah jika salah satu terhadap yang

lainnya simetris dan berlawanan arah

- Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu dengan

menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk

melakukan pekerjaan

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 5

Page 6: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

- Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum sehingga dapat

membantu pekerjaannya

- Gerakan patah-patah dan banyak perubahan arah akan memperlambat

gerakan tersebut

- Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan, dan lebih teliti

daripada gerakan yang dikendalikan

- Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya

- Usahakan sedikit menggerakkan mata

2. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tata letak tempat kerja

- Sebaiknya diusahakan agar bahan dan peralatan mempunyai tempat

yang tetap.

- Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat,

enak untuk dicapai

- Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya

memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga bahan yang akan dipakai

selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil

- Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian hingga

rupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan

terbaik tanpa perlu menghabiskan waktu untuk mencari-cari

- Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga

alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan

hal yang menyenangkan

- Tata letak dan perancangan sebaiknya diatur sedemikian rupa

sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan

3. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan tubuh manusia

- Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila

penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan

dengan kaki dapat ditingkatkan.

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 6

Page 7: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

- Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa mempunyai lebih dari

satu kegunaan

- Peralatan dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam

pemegangan

- Bila setiap jari tangan melakukan gerakan-gerakan sendiri-sendiri,

beban yang didistribusikan ke jari harus sesuai dengan kekuatan

masing-masing jari.

- Roda tenaga, palang, dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya

diatur sedemikian rupa sehingga beban dapat melayaninya dengan

posisi yang baik dan dengan tenaga yang minimum.

2.2 Time study

Time study merupakan pengukuran kerja secara langsung yang

diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylor. Pengukuran waktu ini

sangat tepat jikalau dilakukan pada pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive).

Hasil yang diperoleh adalah waktu normal yang akan menjadi waktu baku jika

ditambahkan dengan kelonggaran yang ada.

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan time study adalah sebagai

berikut:

Definisikan pekerjaan yang akan diukur waktunya

Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian

pekerjaan seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin dan lainnya

Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya

Amati,ukur dan catat waktu yang dibutuhkan operator dalam

penyelesaian elemen pekerjaan tersebut

Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur atau dicatat serta test

keseragaman data

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 7

Page 8: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan elemen

kerja yang telah tercatat waktunya (untuk yang dilakukan mesin maka

rate of performancenya 100%)

Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance yang

ditunjukkan oleh operator sehingga akan diperoleh waktu normal

Tetapkan waktu longgar guna memberikan fleksibilitas

Tetapkan waktu kerja baku (standard time) yaitu jumlah total antara

waktu normal dan waktu longgar

(Wignosoebroto,Sritomo.Ergonomi studi gerak dan waktu)

Dalam penetapan jumlah siklus kerja yang diamati maka diputuskan

menggunakan 95% confident level atau derajat kepercayaan dan 5% derajat

ketelitian dengan formulasi sebagai berikut:

N’=( 2

∑X

N’= Jumlah pengamatan yang/pengukuran yang seharusnya dilaksanakan

untuk memberikan tinkat kepercayaan 95% dan derajat ketelitian 5%

N = Jumlah pengamatan untuk elemen kerja yang diukur

∑X=Jumlah data waktu yang dibaca oleh stopwatch untuk tiap-tiap individu

pengamatan

2.3 Pemahaman Gerakan Dasar (Therblig)

Dalam proses analisis gerakan-gerakan, pertama-tama suatu pekerjaan

diuraikan menjadi dasar pembentukanya. Sedangkan pengertian dari setiap elemen

gerakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 8

Page 9: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

2.3.1 Mencari (Search)

Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk

menemukan lokasi objek. Yang bekerja dalam hal ini adalah mata.

Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan berakhir

bila objek telah ditemukan.

Tujuan dari penganalisaan ini adalah menghilangkan sedapat mungkin

gerakan yang tidak perlu. Mencari merupakan gerakan yang tidak efektif

dan masih dapat dihindarkan misalnya dengan menyimpan peralatan atau

bahan-bahan pada tempat yang tetap sehingga poses mencari dapat

dihingkan.

2.3.2 Memilih (Select)

Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang

tercampur, tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan

untuk melakukan gerakan ini. Therblig ini dimulai pada saat tangan dan

mata mulai memilih, dan berakhir bila objek telah ditemukan. Batas antara

mulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit untuk ditentukan karena

ada pembaruan pekerja diantara kedua gerakan tersebut, yaitu gerakan

yang dilakukan oleh mata. Gerakan memilih merupakan gerakan yang

tidak efektif, sehingga sedapat mungkin elemen gerakan ini dihindarkan.

Contoh dari elemen gerakan memilih adalah gerakan yang diperlukan

untuk memilih pulpen dari tempatnya, sedangkan pada tempat tersebut

terdapat pula pensil-pensil dan pulpen-pulpen yang satu dengan yang

lainnya tercampur tidak beraturan.

2.3.3 Memegang (Grasp)

Therblig ini dalai gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh

gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa. Therblig ini

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 9

Page 10: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit

untuk dihilangkan, dalam beberapa keadaan masih dapat dikurangi.

2.3.4 Menjangkau (Reach)

Pengertian menjangkau dalam therblig adalah gerakan tangan berpindah

tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek.

Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas dan diikuti oleh

gerakan memegang. Therblig ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah

dan berakhir bila tangan sudah berhenti. Waktu yang digunakan untuk

menjangkuau, tergantung pada jarak dari pergerakan tangan dan dari tipe

menjangkaunya. Seperti juga memegang, menjangkau sulit untuk

dihilangkan secara keseluruhan dari siklus kerja, yang masih mungkin

adalah pengurangan dari waktu gerak ini.

2.3.5 Membawa (Move)

Elemen gerak membawa juga meruapakan gerak perpindahan tangan,

hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan terbebani. Gerakan

membawa biasanya didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh

melepas atau dapat juga oleh pengarahan. Therblig ini mulai dan berakhir

pada saat yang sama dengan menjangkau, karena itu faktor-faktor yang

mempengaruhi waktu gerakannya pun hampir sama yaitu jarak pindah, dan

macamnya. Pengaruh yang lain adalah beratnya beban yang dibawa oleh

tangan.

2.3.6 Memegang Untuk Memakai (Hold)

Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa

menggerakkan objek yang dipegang tesebut, perbedaannya dengan

memegang yang terdahulu adalah pada perlakuan terhadap objek yang

dipegang. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan gerak

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 10

Page 11: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian. Therblig

ini merupakan gerakan yang tidak efektif, dengan demikian sedapat

mungkin harus dihilangkan atau paling tidak dikurangi.AA PER

A

2.3.7 Melepas (Release)

Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan objek yang

dipegangnya. Bila dibandingkan dengan gerak therblig lainnya, gerakan

melepas merupakan gerakan yang relatif lebih singkat. Therblig ini mulai

pada saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek dan berakhir bila

seluruh jarirnya sudah tidak menyentuh objek lagi. Gerakan ini biasanya

didahului oleh gerakan membawa atau dapat juga gerakan mengarahkan

dan biasanya diikuti oleh gerakan menjangkau.

2.3.8 Mengarahkan (Position)

Gerakan ini merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu

lokasi terntu. Mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan membawa

dan biasa diikuti oleh gerakan merakit, gerkan ini mulai sejak tangan

mengendalihan objek dan berakhir pada saat gerakan merakit atau

memakai dimulai.

2.3.9 Mengarahkan Sementara (Pre position)

Mengarahkan sementara merupakan elemen gerakan mengarahkan pada

suatu tempat sementara. Tujuan dri penempatan ini adalah memudahkan

pemegangan apabila objek tersebut akan dipakai kembali. Dengan

demikian siklus kerja berikutnya elemen gerakan mengarahkan diharapkan

berkurang.

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 11

Page 12: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

2.3.10 Pemeriksaan (Inspect)

Gerakan ini merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui

apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat

berupa gerakan melihat seperti untuk memriksa warna, meraba seperti

untuk memeriksa kehalusan dan lain-lain. Biasanya pemeriksaan dilakukan

dengan membandingkan objek dengan suatu standart. Sehingga banyak

atau sedikitnya waktu untuk pemeriksaan, tergantung pada kecepatan

operator untuk menemukan perbesaan antara objek dengan standart yang

dibandingkan.

2.3.11 Perakitan (Assemble)

Perakitan adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek

yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. Pekerjaan dimulai bila objek

sudah siap dipasang dan berakhir bila objek tersebut sudah tergabung

secara sempurna.ERJA

4

2.3.12 Lepas Rakit (Disassemble)

Gerakan ini merupakan kebaikan dari gerakan diatas, disini dua bagian

objek dipisahkan dari satu kesatuan. Gerakan lepas rakit biasanya

didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh membawa atau biasanya

juga dilanjutkan oleh melepas.

2.3.13 Memakai ( Use )

Yang dimaksud memakai disini adalah bila satu tangan atau kedua -

duanya dipakai untuk menggunakan alat. Lamanya waktu yang

dipergunakan untuk gerak ini tergantung dari jenis pekerjaannya dan

keterampilan dari pekerjaannya.

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 12

Page 13: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

2.3.14 Keterlambatan Yang Tak Terhindarkan ( Unavoidable delay )

Keterlambatan yang dimaksud disini adalah keterlambatan yang

diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian

pekerja.

Contohnya adalah padamnya listrik, rusaknya alat-alat dan lain-lain.

Keterlambatan ini dapat dihindarkan dengan mengadakan perubahan atau

perbaikan pada proses operasinya.

2.3.15 Keterlambatan Yang Dapat Dihindarkan( Avoidable delay )

Keterampilan ini disebabkan oleh hal-hal yang dilakukan sepanjang waktu

kerja oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya

pekerja yang sedang merokok ketika sedang bekerja dan lain-lain. Untuk

mengurangi keterlambatan ini harus diadakan perbaikan oleh pekerjanya

tanpa harus merubah proses operasinya.

2.3.16 Merencana (Plan)

Merencana merupakan proses mental, diamana operator berfikir untuk

menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk therblig

ini sering pada seorang pekerja baru.

2.3.17 Istirahat Untuk Menghilangkan Rasa Fatique (Rest to Overcome

fatique)

Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja, tetapi terjadi secara periodik.

Waktu untuk memulihkan kembali kondisi badannya dari ras fatique

sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya

tetapi juga oleh individu pekerjanya. Gagasan untuk mengefektifkan

penerapan dari Therblig ini muncul dari seorang konsultan “Methods

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 13

Page 14: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Enginering” ternama dari Jepang : Mr. Shigeo singo. Ia

mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi 4

kelompok, yaitu :

Tabel 2.1 kelompok elemen gerakan therblig

KELOMPOK ELEMEN GERAKAN KETERANGAN

Utama

Penunjang

Pembantu

Gerakan Elemen

Luar

- Assemble (A)

- Use (U)

- Disassemble (DA)

- Reach (RE)

- Grasp (G)

- Move (M)

- Release Load (RL)

- Search (SH)

- Select (ST)

- Position (P)

- Hold (H)

- Inspection (I)

- Preposition (PP)

- Rest (R)

- Plan (Pn)

- Unavoidable Delay (UD)

- Avoidable Delay (AD)

Gerakan - gerakan dalam kelompok ini

bersifat memberikan nilai tambah. Perbaikan

kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan

dengan cara mengefisienkan gerakan.

Gerakan-gerakan dalam kelompok ini

diperlukan, tetapi tidak memberikan nilai

tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini

dapat dilakukan dengan meminimumkan

gerakan.

Gerakan-gerakan dalam kolompok ini tidak

memberikan nilai tambah dan mungkin

dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk

kelompok ini dapat dilakukan dengan

pengaturan kerja yang baik atau dengan

menggunakan alat bantu.

Gerakan-gerakan dalam kelompok ini

sedapat mungkin dihilangkan.

2.4 Pengukuran waktu kerja

Pengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk menentukan lamanya

kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator yang terlatih dan qualified dengan

kemampuan menyeleseaikan pekerjaan pada tingkat kecepatan normal / rata-rata

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 14

Page 15: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Pengukuran kerja berkaitan

dengan penentuan waktu standar yang digunakan dalam melaksanaan kegiatan

kerja.

2.5 Pendekatan Pengukuran Waktu kerja

Metode pengukuran waktu kerja didekati dengan dua cara, yaitu :

1. Pengukuran secara langsung

Pengukuran yang dilakukan langsung di tempat kerja operator berada.

Pengamat mengambil data dan mengamati saat operator bekerja.

Pengukuran ini jenisnya:

Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)

Sampling kerja (Work Sampling)

2. Pengukuran secara tak langsung

Pengukuran dilakukan di luar tempat kerja operator, dalam artian

pengamat melakukan analisa dengan bantuan peralatan seperti video, dan

hanya mengamati tabel-tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui

jalannya pekerjaan melalui identifikasi elemen pekerjaan. Yang termasuk

pengukuran kerja tak langsung:

Basic motion study (BMT)

Methods Time Measurement (MTM)\

Predetermined Time system (PTS)

Data waktu baku

2.6 Kelebihan dan kekurangan pendekatan langsung dan tak langsung

Pengukuran langsung mempunyai kelebihan sebagai berikut:

Praktis, mencatat waktu tanpa harus menguraikan pekerjaan ke

dalam elemen-elmen pekerjaannya

Adapun kekurangannya adalah:

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 15

Page 16: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Dibutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh data dikarenakan

ingin mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan teliti

Biaya lebih mahal karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan

pengukuran kerja berlangsung

Pengukuran kerja tak langsung mempunyai kelebihan sebagai berikut:

Waktu relatif singkat, hanya mencatat elemen-elemen

Biaya lebih murah

Sedangkan kekurangannya adalah:

Belum terdapat data waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu

gerakan yang menyeluruh dan rinci

Tabel yang digunakan belum disesuaikan dengan populasi orang

Indonesia

Dibutuhkan ketelitian tinggi dalam mengamati karena akan

mempengaruhi hasil pengamatan

Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi.

2. 7 Waktu Normal

Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan

oleh pekerja dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-rata.

Secara sistematis waktu normal dapat diperoleh dari rumus berikut :

Waktu Normal=waktu pengama tan ¿RatingFaktor 0

0

100 00

Nilai waktu normal di sini belum dapat ditetapkan sebagai waktu baku

untuk penyelesaian suatu opeasi kerja, karena di sini faktor-faktor yang berkaitan

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 16

Page 17: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

dengan kelonggaran waktu (allowance time) agar operator bisa bekerja dengan

sebaik-baiknya masih belum dikaitkan.

(Wignjosoebroto,.1995:207)

Adapun cara penghitungan lain dari waktu normal adalah sebagai berikut:

WN = waktu normal

WS = Waktu siklus

P=factor penyesuaian

Jika :

☺ p =1 bekerja wajar

☺ p < 1 bekerja terlalu lambat

☺ p>1 bekerja terlalu cepat

2. 8 Waktu Baku

Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja

normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja

terbaik saat itu. Waktu baku juga dapat dikatakan waktu normal ditambah dengan

allowance kerja dari operator. yang sama seperti itu. Waktu baku ini sangat

diperlukan terutama sekali untuk :

Man Power planning (perencanaan kebutuhan tenaga kerja).

Estimasi biaya – biaya untuk upah karyawan/pekerja.

Penjadwalan produksi dan penganggaran.

Perencanaan system pemberian bonus dan insentif bagi karyawan/pekerja

yang berprestasi.

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 17

WN = WS x p

Page 18: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.

(Wignjosoebroto, 1995: 174)

Waktu baku dapat dihitung dengan formula :

S tan dardTame=NormalTime+( NormalTime)×allowance

...................(1)

S tan dardTime=NormalTime×100 %100 %−Allowance

.................................(2)

Rumus (1) merupakan rumus yang secara umum lebih banyak dipakai menghitung

waktu baku, meskipun sebenarnya rumus tersebut kurang teliti. Dengan

menggunakan rumus (2) hasilnya akan lebih tepat dibandingkan hasil yang

diperoleh dengan rumus (1).

BAB III

DISPLAY DATA

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 18

Page 19: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

3.1 Persiapan praktikum

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum perakitan stop kontak

yang dihubungkan dengan kabel pada steker adalah :

1. Daftar therblig.

2. Steker.

3. Obeng (Screw driver).

4. Stop kontak.

5. Keranjang.

6. Kabel.

7. Stopwatch

8. Tempat komponen

3.2 Display layout awal praktikum

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 19

6 78

9

11

10

2

4

3

5

Page 20: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Gambar 3.1 Display layout awal praktikum

Keterangan gambar :

1. Tutup bawah steker

2. Tutup atas steker

3. Kaki steker

4. Mur steker

5. Baut steker

6. Tutup atas stop kontak

7. Tutup bawah stop kontak

8. Baut tengah

9. Elemen konektor

10. Baut pengunci

11. Penahan kabel

12. Kabel

3.3 Data praktikum

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 20

Tempat hasil

Page 21: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Tabel 3.1 data praktikum sekarang rohmat dibiyo subekti

PETA TANGAN KIRI TANGAN KANANPekerjaan

Departemen

Nomor peta

Sekarang :

Operator

Dipetakan oleh

Tanggal dipetakan

:

:

:

:

:

:

Perakitan stop kontak yang dihubungkan dengan kabel

pada steker

-

1

Usulan :

Rohmat Dibiyo subekti

Rohmat cahyono

Tangan kiriJarak

(cm)

Waktu

(detik)Lambang

Waktu

(detik)

Jarak

(cm)Tangan kanan

Mengambil

kaki steker44 00:00:02 RE RE 00:00:02 44

Mengambil

kabel

Rakit 00:00:08 A A 00:07:58 Rakit

Mengambil

tutup atas

steker

44 00:00:03 RE RE 00:00:03 48

Mengambil

tutup bawah

steker

Rakit 00:00:09 A A 00:00:09 Rakit

Mengambil

baut steker44 00:00:03 RE RE 00:00:03 48

Mengambil

mur steker

Rakit 00:00:10 A A 00:00:10 Rakit

Mengambil

tutup bawah

44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44 Mengambil

elemen

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 21

51

34

26 7

911

10

128

operatorTempat hasil

v

Page 22: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

stop kontak konektor

Rakit 00:00:30 A A 00:00:30 Rakit

Mengambil

penahan kabel48 00:00:04 RE RE 00:00:04 44

Mengambil

baut penahan

Rakit 00:00:19 A A 00:00:19 Rakit

Mengambil

tutup atas stop

kontak

44 00:00:03 RE RE 00:02:81 44

Mengambil

baut stop

kontak

Rakit 00:00:15 A A 00:00:15 Rakit

Meletakkan

hasil ke

keranjang

38 00:00:02 RL RL 00:00:02Meletakkan

obeng

Total 00:01:51 00:01:51 Total

Waktu tiap siklus : 00:01:51

Jumlah produk tiap siklus : 1

Waktu untuk membuat suatu produk : 00:01:51

Tabel 3.2 data praktikum usulan rohmat dibiyo subekti

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 22

Page 23: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

PETA TANGAN KIRI TANGAN KANANPekerjaan

Departemen

Nomor peta

Sekarang :

Operator

Dipetakan oleh

Tanggal dipetakan

:

:

:

:

:

:

Perakitan stop kontak yang dihubungkan dengan kabel

pada steker

-

1

Usulan :

Rohmat Dibiyo subekti

Rohmat cahyono

Tangan kiriJarak

(cm)

Waktu

(detik)Lambang

Waktu

(detik)

Jarak

(cm)Tangan kanan

Mengambil

kaki steker44 00:00:02 RE RE 00:00:02 44

Mengambil

kabel

Rakit 00:00:03 A A 00:00:03 Rakit

Mengambil

tutup bawah

steker

44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44

Mengambil

tutup atas

steker

Rakit 00:00:04 A A 00:00:04 Rakit

Mengambil

mur steker44 00:00:04 RE RE 00:00:04 44

Mengambil

baut steker

Rakit 00:00:11 A A 00:00:11 Rakit

Mengambil

tutup bawah

stop kontak

44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44

Mengambil

elemen

konektor

Rakit 00:00:24 A A 00:00:24 Rakit

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 23

v

9

Tempat hasil

108

116

1123

52

74

operator

Page 24: BAB I New Ergonomi

Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study

Mengambil

penahan kabel44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44

Mengambil

baut penahan

Rakit 00:00:12 A A 00:00:12 Rakit

Mengambil

tutup atas stop

kontak

44 00:00:02 RE RE 00:00:02 44

Mengambil

baut stop

kontak

Rakit 00:00:17 A A 00:00:17 Rakit

Meletakkan

hasil ke

keranjang

38 00:00:02 RL RL 00:00:02Meletakkan

obeng

Total 00:01:30 00:01:30 Total

Waktu tiap siklus : 00:01:30

Jumlah produk tiap siklus : 1

Waktu untuk membuat suatu produk : 00:01:30

Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 24