bab i new ergonomi
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanpa kita sadari betapa berpengaruhnya setiap gerakan yang kita lakukan
dalam suatu pekerjaan mempengaruhi waktu standart dan output standart kerja
dan secara otomatis juga mempengaruhi produktifitas pekerja itu sendiri.
Kita perlu melakukan praktikum dan analisis perancangan suatu kerja
terutama dalam menganalisis gerakan-gerakan yang dilakukan didalam suatu
pekerjaan sehingga kita dapat mengetahui sistem kerja yang dilakukan seorang
pekerja dalam suatu pekerjaannya. Motion study digunakan untuk mengukur
standart waktu normal yang diperlukan seorang pekerja terlatih dan
berpengalaman pada kecepatan normal. Sistem kerja yang dilakukan oleh seorang
pekerja berkaitan dengan waktu dalam melakukan pekerjaan, sehingga pengaruh
garakan-gerakan yang akan dibahas dalam metode therblig sangat berperan.
Setelah kita mengetahuinya tentu saja kita dapat juga menghitung waktu standart
dan output standart dalam suatu pekerjaan, maka secara otomatis kita juga dapat
menghitung berapa besar produktifitas dari suatu pekerja. Setelah itu kita bisa
memberikan usulan bagaimana sebaiknya sistem kerja yang dilakukan agar
produktifitas dan output yang dihasilkan memperoleh hasil yang lebih baik serta
mempermudah pekerja dalam proses kerja. Jika demikian pekerja akan efektif dan
waktu kerja yang digunakan lebih efisien (menghemat waktu).
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 1
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Melakukan pengukuran kerja secara langsung dengan menggunakan
metode Motion and time study.
2. Menentukan waktu standart dan output standart untuk tiap elemen kerja
yang ada.
3. Menentukan kecepatan produksi.
1.3 LATAR BELAKANG
Latar belakang dari praktikum ini adalah:
1 Mahasiswa mampu menganalisis sistem kerja yang dilakukan pekerja.
2 Mahasiswa dapat menghitung waktu standart dan output standart.
3 Mahasiswa dapat memberikan solusi perancangan kerja yang lebih baik.
4 Mahasiswa dapat menghitung produktivitas seorang pekerja.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, tujuan praktikum, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi pembahasan studi gerakan , time study, motion study, pengukuran waktu
kerja, pendekatan pengukuran waktu kerja, kelebihan dan kelemahan pengukuran
kerja secara langsung dan tidak langsung, rating performance,allowance
(kelonggaran), waktu siklus, waktu normal, waktu baku, langkah-langkah sebelum
melakukan penelitian kerja.
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 2
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi pengumpulan data, analisa uji seragam dan cukup
BAB IV PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan saran.
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 3
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Studi gerakan (motion study)
Studi gerakan adalah salah satu metode dalam menganalisa dan
mengevaluasi suatu sistem kerja melalui gerakan-gerakan yang dilakukan seorang
operator dalam pekerjaannya pada saat proses produksi berlangsung. Studi
gerakan dari suatu sistem kerja dibagi setiap elemennya. Perkembangan studi
gerakan pada umumnya masih berpedoman pada prinsip ekonomi gerakan.
Gerakan-gerakan yang terdapat pada elemen kerja dianalisa dengan tujuan untuk
memberikan suatu metode kerja yang lebih mudah dan ekonomis.
2.1.1 Elemen kerja
Elemen kerja adalah bagian terkecil suatu operasi kerja, bagian paling
sederhana pembentuk operasi kerja. Elemen-elemen kerja yang saling berkaitan
dan berhubungan satu dengan yang lain akan membentuk suatu operasi kerja.
2.1.2 Prinsip ekonomi gerakan
Gerakan-gerakan yang tidak perlu dalam pelaksanaan suatu operasi kerja
harus dihilangkan agar waktu yang digunakan dala proses produksi menjadi lebih
singkat dengan harapan produktivitas akan meningkat. Prinsip ekonomi gerakan
bertujuan untuk menyederhanakan gerakan, meningkatkan produktivitas, dan
mempersingkat waktu sehingga biaya produksi juga akan berkurang.
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 4
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Pelaksanaan prinsip ekonomis gerakan ini harus memperhatikan faktor-
faktor berikut:
- Penggunaan badan/anggota badan tubuh manusia serta gerakan-
gerakannya
- Pengaturan letak area kerja
- Perancangan alat-alat kerja dan perlengkapan kerja
Usaha pengembangan metode kerja dan gerakan kerja ekonomis perlu
dilakukan hal-hal sebagai berikut:
- Hilangkan gerakan-gerakan kerja yang tidak perlu yang justru
memboroskan tenaga
- Kombinasikan beberapa aktivitas menjadi aktivitas yang
memungkinkan dilaksanakan secara bersamaan
- Kurangi faktor kelelahan dengan memberi waktu istirahat dan waktu
longgar lainnya yang cukup
- Perbaiki pengaturan tempat kerja dan disain dari fasilitas/peralatan
kerja yang ada
(Wignosoebroto,Sritomo.Ergonomi, studi gerak dan waktu)
Aplikasi prinsip ekonomi gerakan adalah sebagai berikut:
1. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan tubuh manusia
- Kedua tangan sebaiknya memulai dengan mengakhiri gerakan pada
saat yang sama
- Kedua tangan sebaiknya tidak menganggur pada saat yang sama
kecuali pada waktu istirahat
- Gerakan kedua tangan lebih mudah jika salah satu terhadap yang
lainnya simetris dan berlawanan arah
- Gerakan tangan atau badan sebaiknya dihemat, yaitu dengan
menggerakkan tangan atau bagian badan yang diperlukan saja untuk
melakukan pekerjaan
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 5
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
- Sebaiknya pekerja dapat memanfaatkan momentum sehingga dapat
membantu pekerjaannya
- Gerakan patah-patah dan banyak perubahan arah akan memperlambat
gerakan tersebut
- Gerakan balistik akan lebih cepat, menyenangkan, dan lebih teliti
daripada gerakan yang dikendalikan
- Pekerjaan sebaiknya dirancang semudah-mudahnya
- Usahakan sedikit menggerakkan mata
2. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tata letak tempat kerja
- Sebaiknya diusahakan agar bahan dan peralatan mempunyai tempat
yang tetap.
- Tempatkan bahan-bahan dan peralatan di tempat yang mudah, cepat,
enak untuk dicapai
- Tempat penyimpanan bahan yang akan dikerjakan sebaiknya
memanfaatkan prinsip gaya berat sehingga bahan yang akan dipakai
selalu tersedia di tempat yang dekat untuk diambil
- Bahan-bahan dan peralatan sebaiknya ditempatkan sedemikian hingga
rupa sehingga gerakan-gerakan dapat dilakukan dengan urutan-urutan
terbaik tanpa perlu menghabiskan waktu untuk mencari-cari
- Tinggi tempat kerja dan kursi sebaiknya sedemikian rupa sehingga
alternatif berdiri atau duduk dalam menghadapi pekerjaan merupakan
hal yang menyenangkan
- Tata letak dan perancangan sebaiknya diatur sedemikian rupa
sehingga dapat membentuk kondisi yang baik untuk penglihatan
3. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan tubuh manusia
- Sebaiknya tangan dapat dibebaskan dari semua pekerjaan bila
penggunaan dari perkakas pembantu atau alat yang dapat digerakkan
dengan kaki dapat ditingkatkan.
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 6
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
- Sebaiknya peralatan dirancang sedemikian rupa mempunyai lebih dari
satu kegunaan
- Peralatan dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam
pemegangan
- Bila setiap jari tangan melakukan gerakan-gerakan sendiri-sendiri,
beban yang didistribusikan ke jari harus sesuai dengan kekuatan
masing-masing jari.
- Roda tenaga, palang, dan peralatan yang sejenis dengan itu sebaiknya
diatur sedemikian rupa sehingga beban dapat melayaninya dengan
posisi yang baik dan dengan tenaga yang minimum.
2.2 Time study
Time study merupakan pengukuran kerja secara langsung yang
diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylor. Pengukuran waktu ini
sangat tepat jikalau dilakukan pada pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive).
Hasil yang diperoleh adalah waktu normal yang akan menjadi waktu baku jika
ditambahkan dengan kelonggaran yang ada.
Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan time study adalah sebagai
berikut:
Definisikan pekerjaan yang akan diukur waktunya
Catat semua informasi yang berkaitan erat dengan penyelesaian
pekerjaan seperti layout, karakteristik/spesifikasi mesin dan lainnya
Bagi operasi kerja dalam elemen-elemen kerja sedetail-detailnya
Amati,ukur dan catat waktu yang dibutuhkan operator dalam
penyelesaian elemen pekerjaan tersebut
Tetapkan jumlah siklus kerja yang harus diukur atau dicatat serta test
keseragaman data
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 7
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Tetapkan rate of performance dari operator saat melaksanakan elemen
kerja yang telah tercatat waktunya (untuk yang dilakukan mesin maka
rate of performancenya 100%)
Sesuaikan waktu pengamatan berdasarkan performance yang
ditunjukkan oleh operator sehingga akan diperoleh waktu normal
Tetapkan waktu longgar guna memberikan fleksibilitas
Tetapkan waktu kerja baku (standard time) yaitu jumlah total antara
waktu normal dan waktu longgar
(Wignosoebroto,Sritomo.Ergonomi studi gerak dan waktu)
Dalam penetapan jumlah siklus kerja yang diamati maka diputuskan
menggunakan 95% confident level atau derajat kepercayaan dan 5% derajat
ketelitian dengan formulasi sebagai berikut:
N’=( 2
∑X
N’= Jumlah pengamatan yang/pengukuran yang seharusnya dilaksanakan
untuk memberikan tinkat kepercayaan 95% dan derajat ketelitian 5%
N = Jumlah pengamatan untuk elemen kerja yang diukur
∑X=Jumlah data waktu yang dibaca oleh stopwatch untuk tiap-tiap individu
pengamatan
2.3 Pemahaman Gerakan Dasar (Therblig)
Dalam proses analisis gerakan-gerakan, pertama-tama suatu pekerjaan
diuraikan menjadi dasar pembentukanya. Sedangkan pengertian dari setiap elemen
gerakan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 8
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
2.3.1 Mencari (Search)
Elemen gerakan mencari merupakan gerakan dasar dari pekerja untuk
menemukan lokasi objek. Yang bekerja dalam hal ini adalah mata.
Gerakan ini dimulai pada saat mata bergerak mencari objek dan berakhir
bila objek telah ditemukan.
Tujuan dari penganalisaan ini adalah menghilangkan sedapat mungkin
gerakan yang tidak perlu. Mencari merupakan gerakan yang tidak efektif
dan masih dapat dihindarkan misalnya dengan menyimpan peralatan atau
bahan-bahan pada tempat yang tetap sehingga poses mencari dapat
dihingkan.
2.3.2 Memilih (Select)
Memilih merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang
tercampur, tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan
untuk melakukan gerakan ini. Therblig ini dimulai pada saat tangan dan
mata mulai memilih, dan berakhir bila objek telah ditemukan. Batas antara
mulai memilih dan akhir dari mencari agak sulit untuk ditentukan karena
ada pembaruan pekerja diantara kedua gerakan tersebut, yaitu gerakan
yang dilakukan oleh mata. Gerakan memilih merupakan gerakan yang
tidak efektif, sehingga sedapat mungkin elemen gerakan ini dihindarkan.
Contoh dari elemen gerakan memilih adalah gerakan yang diperlukan
untuk memilih pulpen dari tempatnya, sedangkan pada tempat tersebut
terdapat pula pensil-pensil dan pulpen-pulpen yang satu dengan yang
lainnya tercampur tidak beraturan.
2.3.3 Memegang (Grasp)
Therblig ini dalai gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh
gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa. Therblig ini
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 9
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
merupakan gerakan yang efektif dari suatu pekerjaan dan meskipun sulit
untuk dihilangkan, dalam beberapa keadaan masih dapat dikurangi.
2.3.4 Menjangkau (Reach)
Pengertian menjangkau dalam therblig adalah gerakan tangan berpindah
tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati maupun menjauhi objek.
Gerakan ini biasanya didahului oleh gerakan melepas dan diikuti oleh
gerakan memegang. Therblig ini dimulai pada saat tangan mulai berpindah
dan berakhir bila tangan sudah berhenti. Waktu yang digunakan untuk
menjangkuau, tergantung pada jarak dari pergerakan tangan dan dari tipe
menjangkaunya. Seperti juga memegang, menjangkau sulit untuk
dihilangkan secara keseluruhan dari siklus kerja, yang masih mungkin
adalah pengurangan dari waktu gerak ini.
2.3.5 Membawa (Move)
Elemen gerak membawa juga meruapakan gerak perpindahan tangan,
hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan terbebani. Gerakan
membawa biasanya didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh
melepas atau dapat juga oleh pengarahan. Therblig ini mulai dan berakhir
pada saat yang sama dengan menjangkau, karena itu faktor-faktor yang
mempengaruhi waktu gerakannya pun hampir sama yaitu jarak pindah, dan
macamnya. Pengaruh yang lain adalah beratnya beban yang dibawa oleh
tangan.
2.3.6 Memegang Untuk Memakai (Hold)
Pengertian memegang untuk memakai disini adalah memegang tanpa
menggerakkan objek yang dipegang tesebut, perbedaannya dengan
memegang yang terdahulu adalah pada perlakuan terhadap objek yang
dipegang. Pada memegang, pemegangan dilanjutkan dengan gerak
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 10
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
membawa, sedangkan memegang untuk memakai tidak demikian. Therblig
ini merupakan gerakan yang tidak efektif, dengan demikian sedapat
mungkin harus dihilangkan atau paling tidak dikurangi.AA PER
A
2.3.7 Melepas (Release)
Elemen gerak melepas terjadi bila seorang pekerja melepaskan objek yang
dipegangnya. Bila dibandingkan dengan gerak therblig lainnya, gerakan
melepas merupakan gerakan yang relatif lebih singkat. Therblig ini mulai
pada saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek dan berakhir bila
seluruh jarirnya sudah tidak menyentuh objek lagi. Gerakan ini biasanya
didahului oleh gerakan membawa atau dapat juga gerakan mengarahkan
dan biasanya diikuti oleh gerakan menjangkau.
2.3.8 Mengarahkan (Position)
Gerakan ini merupakan gerakan mengarahkan suatu objek pada suatu
lokasi terntu. Mengarahkan biasanya didahului oleh gerakan membawa
dan biasa diikuti oleh gerakan merakit, gerkan ini mulai sejak tangan
mengendalihan objek dan berakhir pada saat gerakan merakit atau
memakai dimulai.
2.3.9 Mengarahkan Sementara (Pre position)
Mengarahkan sementara merupakan elemen gerakan mengarahkan pada
suatu tempat sementara. Tujuan dri penempatan ini adalah memudahkan
pemegangan apabila objek tersebut akan dipakai kembali. Dengan
demikian siklus kerja berikutnya elemen gerakan mengarahkan diharapkan
berkurang.
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 11
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
2.3.10 Pemeriksaan (Inspect)
Gerakan ini merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui
apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Elemen ini dapat
berupa gerakan melihat seperti untuk memriksa warna, meraba seperti
untuk memeriksa kehalusan dan lain-lain. Biasanya pemeriksaan dilakukan
dengan membandingkan objek dengan suatu standart. Sehingga banyak
atau sedikitnya waktu untuk pemeriksaan, tergantung pada kecepatan
operator untuk menemukan perbesaan antara objek dengan standart yang
dibandingkan.
2.3.11 Perakitan (Assemble)
Perakitan adalah gerakan untuk menggabungkan satu objek dengan objek
yang lain sehingga menjadi satu kesatuan. Pekerjaan dimulai bila objek
sudah siap dipasang dan berakhir bila objek tersebut sudah tergabung
secara sempurna.ERJA
4
2.3.12 Lepas Rakit (Disassemble)
Gerakan ini merupakan kebaikan dari gerakan diatas, disini dua bagian
objek dipisahkan dari satu kesatuan. Gerakan lepas rakit biasanya
didahului oleh memegang dan dilanjutkan oleh membawa atau biasanya
juga dilanjutkan oleh melepas.
2.3.13 Memakai ( Use )
Yang dimaksud memakai disini adalah bila satu tangan atau kedua -
duanya dipakai untuk menggunakan alat. Lamanya waktu yang
dipergunakan untuk gerak ini tergantung dari jenis pekerjaannya dan
keterampilan dari pekerjaannya.
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 12
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
2.3.14 Keterlambatan Yang Tak Terhindarkan ( Unavoidable delay )
Keterlambatan yang dimaksud disini adalah keterlambatan yang
diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian
pekerja.
Contohnya adalah padamnya listrik, rusaknya alat-alat dan lain-lain.
Keterlambatan ini dapat dihindarkan dengan mengadakan perubahan atau
perbaikan pada proses operasinya.
2.3.15 Keterlambatan Yang Dapat Dihindarkan( Avoidable delay )
Keterampilan ini disebabkan oleh hal-hal yang dilakukan sepanjang waktu
kerja oleh pekerjanya baik disengaja maupun tidak disengaja. Misalnya
pekerja yang sedang merokok ketika sedang bekerja dan lain-lain. Untuk
mengurangi keterlambatan ini harus diadakan perbaikan oleh pekerjanya
tanpa harus merubah proses operasinya.
2.3.16 Merencana (Plan)
Merencana merupakan proses mental, diamana operator berfikir untuk
menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya. Waktu untuk therblig
ini sering pada seorang pekerja baru.
2.3.17 Istirahat Untuk Menghilangkan Rasa Fatique (Rest to Overcome
fatique)
Hal ini tidak terjadi pada setiap siklus kerja, tetapi terjadi secara periodik.
Waktu untuk memulihkan kembali kondisi badannya dari ras fatique
sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya
tetapi juga oleh individu pekerjanya. Gagasan untuk mengefektifkan
penerapan dari Therblig ini muncul dari seorang konsultan “Methods
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 13
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Enginering” ternama dari Jepang : Mr. Shigeo singo. Ia
mengklasifikasikan Therblig yang telah dibuat oleh Gilbreth menjadi 4
kelompok, yaitu :
Tabel 2.1 kelompok elemen gerakan therblig
KELOMPOK ELEMEN GERAKAN KETERANGAN
Utama
Penunjang
Pembantu
Gerakan Elemen
Luar
- Assemble (A)
- Use (U)
- Disassemble (DA)
- Reach (RE)
- Grasp (G)
- Move (M)
- Release Load (RL)
- Search (SH)
- Select (ST)
- Position (P)
- Hold (H)
- Inspection (I)
- Preposition (PP)
- Rest (R)
- Plan (Pn)
- Unavoidable Delay (UD)
- Avoidable Delay (AD)
Gerakan - gerakan dalam kelompok ini
bersifat memberikan nilai tambah. Perbaikan
kerja untuk kelompok ini dapat dilakukan
dengan cara mengefisienkan gerakan.
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
diperlukan, tetapi tidak memberikan nilai
tambah. Perbaikan kerja untuk kelompok ini
dapat dilakukan dengan meminimumkan
gerakan.
Gerakan-gerakan dalam kolompok ini tidak
memberikan nilai tambah dan mungkin
dapat dihilangkan. Perbaikan kerja untuk
kelompok ini dapat dilakukan dengan
pengaturan kerja yang baik atau dengan
menggunakan alat bantu.
Gerakan-gerakan dalam kelompok ini
sedapat mungkin dihilangkan.
2.4 Pengukuran waktu kerja
Pengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk menentukan lamanya
kerja yang dibutuhkan oleh seorang operator yang terlatih dan qualified dengan
kemampuan menyeleseaikan pekerjaan pada tingkat kecepatan normal / rata-rata
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 14
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu. Pengukuran kerja berkaitan
dengan penentuan waktu standar yang digunakan dalam melaksanaan kegiatan
kerja.
2.5 Pendekatan Pengukuran Waktu kerja
Metode pengukuran waktu kerja didekati dengan dua cara, yaitu :
1. Pengukuran secara langsung
Pengukuran yang dilakukan langsung di tempat kerja operator berada.
Pengamat mengambil data dan mengamati saat operator bekerja.
Pengukuran ini jenisnya:
Pengukuran jam henti (Stopwatch Time Study)
Sampling kerja (Work Sampling)
2. Pengukuran secara tak langsung
Pengukuran dilakukan di luar tempat kerja operator, dalam artian
pengamat melakukan analisa dengan bantuan peralatan seperti video, dan
hanya mengamati tabel-tabel waktu yang tersedia asalkan mengetahui
jalannya pekerjaan melalui identifikasi elemen pekerjaan. Yang termasuk
pengukuran kerja tak langsung:
Basic motion study (BMT)
Methods Time Measurement (MTM)\
Predetermined Time system (PTS)
Data waktu baku
2.6 Kelebihan dan kekurangan pendekatan langsung dan tak langsung
Pengukuran langsung mempunyai kelebihan sebagai berikut:
Praktis, mencatat waktu tanpa harus menguraikan pekerjaan ke
dalam elemen-elmen pekerjaannya
Adapun kekurangannya adalah:
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 15
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Dibutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh data dikarenakan
ingin mendapatkan hasil penelitian yang akurat dan teliti
Biaya lebih mahal karena harus pergi ke tempat dimana pekerjaan
pengukuran kerja berlangsung
Pengukuran kerja tak langsung mempunyai kelebihan sebagai berikut:
Waktu relatif singkat, hanya mencatat elemen-elemen
Biaya lebih murah
Sedangkan kekurangannya adalah:
Belum terdapat data waktu gerakan berupa tabel-tabel waktu
gerakan yang menyeluruh dan rinci
Tabel yang digunakan belum disesuaikan dengan populasi orang
Indonesia
Dibutuhkan ketelitian tinggi dalam mengamati karena akan
mempengaruhi hasil pengamatan
Data waktu gerakan harus disesuaikan dengan kondisi.
2. 7 Waktu Normal
Waktu normal adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang diselesaikan
oleh pekerja dalam kondisi wajar dan kemampuan rata-rata.
Secara sistematis waktu normal dapat diperoleh dari rumus berikut :
Waktu Normal=waktu pengama tan ¿RatingFaktor 0
0
100 00
Nilai waktu normal di sini belum dapat ditetapkan sebagai waktu baku
untuk penyelesaian suatu opeasi kerja, karena di sini faktor-faktor yang berkaitan
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 16
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
dengan kelonggaran waktu (allowance time) agar operator bisa bekerja dengan
sebaik-baiknya masih belum dikaitkan.
(Wignjosoebroto,.1995:207)
Adapun cara penghitungan lain dari waktu normal adalah sebagai berikut:
WN = waktu normal
WS = Waktu siklus
P=factor penyesuaian
Jika :
☺ p =1 bekerja wajar
☺ p < 1 bekerja terlalu lambat
☺ p>1 bekerja terlalu cepat
2. 8 Waktu Baku
Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh pekerja
normal untuk menyelesaikan pekerjaannya yang dikerjakan dalam sistem kerja
terbaik saat itu. Waktu baku juga dapat dikatakan waktu normal ditambah dengan
allowance kerja dari operator. yang sama seperti itu. Waktu baku ini sangat
diperlukan terutama sekali untuk :
Man Power planning (perencanaan kebutuhan tenaga kerja).
Estimasi biaya – biaya untuk upah karyawan/pekerja.
Penjadwalan produksi dan penganggaran.
Perencanaan system pemberian bonus dan insentif bagi karyawan/pekerja
yang berprestasi.
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 17
WN = WS x p
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Indikasi keluaran (output) yang mampu dihasilkan oleh seorang pekerja.
(Wignjosoebroto, 1995: 174)
Waktu baku dapat dihitung dengan formula :
S tan dardTame=NormalTime+( NormalTime)×allowance
...................(1)
S tan dardTime=NormalTime×100 %100 %−Allowance
.................................(2)
Rumus (1) merupakan rumus yang secara umum lebih banyak dipakai menghitung
waktu baku, meskipun sebenarnya rumus tersebut kurang teliti. Dengan
menggunakan rumus (2) hasilnya akan lebih tepat dibandingkan hasil yang
diperoleh dengan rumus (1).
BAB III
DISPLAY DATA
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 18
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
3.1 Persiapan praktikum
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum perakitan stop kontak
yang dihubungkan dengan kabel pada steker adalah :
1. Daftar therblig.
2. Steker.
3. Obeng (Screw driver).
4. Stop kontak.
5. Keranjang.
6. Kabel.
7. Stopwatch
8. Tempat komponen
3.2 Display layout awal praktikum
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 19
6 78
9
11
10
2
4
3
5
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Gambar 3.1 Display layout awal praktikum
Keterangan gambar :
1. Tutup bawah steker
2. Tutup atas steker
3. Kaki steker
4. Mur steker
5. Baut steker
6. Tutup atas stop kontak
7. Tutup bawah stop kontak
8. Baut tengah
9. Elemen konektor
10. Baut pengunci
11. Penahan kabel
12. Kabel
3.3 Data praktikum
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 20
Tempat hasil
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Tabel 3.1 data praktikum sekarang rohmat dibiyo subekti
PETA TANGAN KIRI TANGAN KANANPekerjaan
Departemen
Nomor peta
Sekarang :
Operator
Dipetakan oleh
Tanggal dipetakan
:
:
:
:
:
:
Perakitan stop kontak yang dihubungkan dengan kabel
pada steker
-
1
Usulan :
Rohmat Dibiyo subekti
Rohmat cahyono
Tangan kiriJarak
(cm)
Waktu
(detik)Lambang
Waktu
(detik)
Jarak
(cm)Tangan kanan
Mengambil
kaki steker44 00:00:02 RE RE 00:00:02 44
Mengambil
kabel
Rakit 00:00:08 A A 00:07:58 Rakit
Mengambil
tutup atas
steker
44 00:00:03 RE RE 00:00:03 48
Mengambil
tutup bawah
steker
Rakit 00:00:09 A A 00:00:09 Rakit
Mengambil
baut steker44 00:00:03 RE RE 00:00:03 48
Mengambil
mur steker
Rakit 00:00:10 A A 00:00:10 Rakit
Mengambil
tutup bawah
44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44 Mengambil
elemen
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 21
51
34
26 7
911
10
128
operatorTempat hasil
v
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
stop kontak konektor
Rakit 00:00:30 A A 00:00:30 Rakit
Mengambil
penahan kabel48 00:00:04 RE RE 00:00:04 44
Mengambil
baut penahan
Rakit 00:00:19 A A 00:00:19 Rakit
Mengambil
tutup atas stop
kontak
44 00:00:03 RE RE 00:02:81 44
Mengambil
baut stop
kontak
Rakit 00:00:15 A A 00:00:15 Rakit
Meletakkan
hasil ke
keranjang
38 00:00:02 RL RL 00:00:02Meletakkan
obeng
Total 00:01:51 00:01:51 Total
Waktu tiap siklus : 00:01:51
Jumlah produk tiap siklus : 1
Waktu untuk membuat suatu produk : 00:01:51
Tabel 3.2 data praktikum usulan rohmat dibiyo subekti
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 22
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
PETA TANGAN KIRI TANGAN KANANPekerjaan
Departemen
Nomor peta
Sekarang :
Operator
Dipetakan oleh
Tanggal dipetakan
:
:
:
:
:
:
Perakitan stop kontak yang dihubungkan dengan kabel
pada steker
-
1
Usulan :
Rohmat Dibiyo subekti
Rohmat cahyono
Tangan kiriJarak
(cm)
Waktu
(detik)Lambang
Waktu
(detik)
Jarak
(cm)Tangan kanan
Mengambil
kaki steker44 00:00:02 RE RE 00:00:02 44
Mengambil
kabel
Rakit 00:00:03 A A 00:00:03 Rakit
Mengambil
tutup bawah
steker
44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44
Mengambil
tutup atas
steker
Rakit 00:00:04 A A 00:00:04 Rakit
Mengambil
mur steker44 00:00:04 RE RE 00:00:04 44
Mengambil
baut steker
Rakit 00:00:11 A A 00:00:11 Rakit
Mengambil
tutup bawah
stop kontak
44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44
Mengambil
elemen
konektor
Rakit 00:00:24 A A 00:00:24 Rakit
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 23
v
9
Tempat hasil
108
116
1123
52
74
operator
Laporan Praktikum APK dan ErgonomiMotion Study
Mengambil
penahan kabel44 00:00:03 RE RE 00:00:03 44
Mengambil
baut penahan
Rakit 00:00:12 A A 00:00:12 Rakit
Mengambil
tutup atas stop
kontak
44 00:00:02 RE RE 00:00:02 44
Mengambil
baut stop
kontak
Rakit 00:00:17 A A 00:00:17 Rakit
Meletakkan
hasil ke
keranjang
38 00:00:02 RL RL 00:00:02Meletakkan
obeng
Total 00:01:30 00:01:30 Total
Waktu tiap siklus : 00:01:30
Jumlah produk tiap siklus : 1
Waktu untuk membuat suatu produk : 00:01:30
Teknik Industri Universitas Katolik Widya Mandala Madiun 24