ergonomi 1

23
CABANG ILMU YANG MEMANFAATKAN INFORMASI MENGENAI SIFAT, KEMAMPUAN DAN KETERBATASAN MANUSIA DALAM RANGKA MEMBUAT SISTEM KERJA YANG ENASE ( EFEKTIF, NYAMAN, AMAN, SEHAT DAN EFISIEN) ERGONOMI

Upload: bagus

Post on 14-Feb-2016

250 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Chemical

TRANSCRIPT

Page 1: ERGONOMI 1

CABANG ILMU YANG MEMANFAATKAN INFORMASI MENGENAI SIFAT, KEMAMPUAN

DAN KETERBATASAN MANUSIA DALAM RANGKA MEMBUAT SISTEM KERJA

YA NG ENASE

( E F E K T I F, N YA M A N, A M A N, S E H AT D A N E F I S I E N )

ERGONOMI

Page 2: ERGONOMI 1

TUJUAN ERGONOMI PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA

(QUALITY OF WORKING LIFE)

dengan merancang sistem kerja dengan memperhatikan variasi pekerja dalam hal kemampuan dan keterbatasan

pendekatan HCD (human center design)

Sehingga

Diperoleh rancangan sistem kerja yang produktif, aman, sehat dan nyaman bagi pekerja

WITHOUT ERGONOMICS, SAFETY MAGEMENT IS NOT ENOUGH

Page 3: ERGONOMI 1

RUANG LINGKUP ERGONOMI

TehnikFisikPengalaman psikisAnatomi, utamanya yang berhubungan dengan

kekuatan dan gerakan ototdan persendianAnthropometriSosiologiFisiologi, terutama berhubungan dengan

temperatur tubuh, Oxygen uptake, pols, dan aktivitas otot.

Desain, dll

Page 4: ERGONOMI 1

SISTEM KERJA ERGONOMIS

Tanda sistem kerja yang tidak ergonomis :1.Hasil kerja (kualitas dan kuantitas) yang tidak memuaskan2.Sering terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang berupa kecelakaan3.Pekerja sering melakukan kesalahan (human error)

4. Pekerja mengeluhkan adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung atau pinggang.5.Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakterstik fisik pekerja6.Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat panjang7.Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk, menjangkau atau

jongkok8.Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap atau redup9.Pekerja mengeluhkan beban kerja (fisik dan mental) yang berlebihan 10.Komitmen kerja yang rendah

11.Rendahnya partisipasi pekerja dalam sistem sumbang saran atau hilangnya sikap kepedulian terhadap pekerjaan bahkan kepastian

Page 5: ERGONOMI 1

BEKERJ DI DEPAN KOMPUTER

Page 6: ERGONOMI 1

PENGATURAN TINGGI MEJA

Page 7: ERGONOMI 1

CARA ANGKUT YANG BAIK

Page 8: ERGONOMI 1

Untuk melaksanakan program ergonomi/intervensi ergonomi di perusahaan/organisasi maka diperlukan 3 langkah awal untuk menuju kesuksesan  yang meliputi :

1. Membangun komitmen dari manajemen2. Membentuk Team ergonomi/ EHS

(Ergonomic, Health and Safety)3. Mengadakan pelatihan ergonomi untuk

mendorong adanya partisispasi dari seluruh karyawan

Page 9: ERGONOMI 1

Perancangan program ergonomi dapat dilakukan dengan 2 pendekatan :1. Pendekatan Reaktif yaitu : Perancangan program dilakukan

untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja yang sudah ada agar lebih ergonomis, sehat dan aman.

2. Pendekatan Pro Aktif yaitu : Perancangan program dilakukan

untuk membuat kondisi lingkungan kerja yang baru agar lebih ergonomis, sehat dan aman

Page 10: ERGONOMI 1

Metode Ergonomi

1. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai kompleks.

2. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.

3. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan lain-lain. Secara byektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan dan lain-lain.

Page 11: ERGONOMI 1

Aplikasi/penerapan Ergonomik:

Posisi Kerja terdiri dari posisi duduk dan posisi berdiri :

posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabilselama bekerja.

Sedangkan posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu secara seimbang pada dua kaki.

Page 12: ERGONOMI 1

POSISI KERJA BERDIRI

Page 13: ERGONOMI 1

Proses KerjaPara pekerja dapat menjangkau peralatan

kerja sesuai dengan posisiWaktu bekerja dan sesuai dengan ukuran

anthropometrinya. Harus dibedakan ukuran anthropometri barat

dan timur.

Page 14: ERGONOMI 1

PENGATURAN TINGGI MEJA

Page 15: ERGONOMI 1

Tata letak tempat kerja

Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja.

Sedangkan simbol yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.

Page 16: ERGONOMI 1

Stasiun kerja yang ergonomis

Page 17: ERGONOMI 1

Mengangkat beban

Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni :dengan kepala, bahu, tangan, punggung dsbnya.

Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.

Page 18: ERGONOMI 1

CARA ANGKUT YANG BAIK

Page 19: ERGONOMI 1

Menjinjing bebanBeban yang diangkat tidak melebihi aturan

yang ditetapkan ILOsbb:- Laki-laki dewasa 40 kg- Wanita dewasa 15-20 kg- Laki-laki (16-18 th) 15-20 kg- Wanita (16-18 th) 12-15 kg

Page 20: ERGONOMI 1

Metode mengangkat beban

Semua pekerja harus diajarkan mengangkat beban. Metode kinetik dari pedoman penanganan harus dipakai yang didasarkan pada dua prinsip :

Otot lengan lebih banyak digunakan dari pada otot punggung Untuk memulai gerakan horizontal maka digunakan momentum

berat badan.

Metoda ini termasuk 5 faktor dasar :1. Posisi kaki yang benar2. Punggung kuat dan kekar3. Posisi lengan dekat dengan tubuh4. Mengangkat dengan benar5. Menggunakan berat badan

Page 21: ERGONOMI 1

Kelelahan/Fatique

1. Kelelahan fisik :Kelelahan fisik akibat kerja yang berlebihan, dimana masih dapat dikompensasi dan diperbaiki performansnya seperti semula. Kalau tidak terlalu berat kelelahan ini bisa hilang setelah istirahat dan tidur yang cukup.

2. Kelelahan yang patologisKelelahan ini tergabung dengan penyakit yang diderita, biasanya muncul tiba-tiba dan berat gejalanya.

3. Psikologis dan emotional fatiqueKelelahan ini adalah bentuk yang umum. Kemungkinan merupakansejenis “mekanisme melarikan diri dari kenyataan” pada penderitapsikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja akanmengurangi angka kejadiannya di tempat kerja.

4. Upaya kesehatan kerja dalam mengatasi kelelahan, meskipunseseorang mempunyai batas ketahanan, akan tetapi beberapa haldibawah ini akan mengurangi kelelahan yang tidak seharusnya

Page 22: ERGONOMI 1

Mengurangi kelelahan yang tidak seharusnya terjadi :

Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan Ventilasi harus memadai dan tidak ada gangguan bising Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat

yang cukup saat makan siang. Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor. Tempo kegiatan tidak harus terus menerus Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat

mungkin, kalau memungkinkan secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat kerja.

Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja. Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja

Page 23: ERGONOMI 1