askep miastenia gravis

85
ASKEP PADA KLIEN DENGAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN Gangguan Syaraf Gangguan Syaraf Tepi/Perifer Tepi/Perifer Oleh: Ns. Hendri Budi, Oleh: Ns. Hendri Budi, M.Kep. Sp.MB M.Kep. Sp.MB

Upload: reza-saputree

Post on 11-Dec-2015

52 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

hh

TRANSCRIPT

Page 1: Askep Miastenia Gravis

ASKEP PADA KLIEN ASKEP PADA KLIEN DENGAN Gangguan DENGAN Gangguan Syaraf Tepi/PeriferSyaraf Tepi/Perifer

Oleh: Ns. Hendri Budi, M.Kep. Oleh: Ns. Hendri Budi, M.Kep. Sp.MBSp.MB

Page 2: Askep Miastenia Gravis

Cedera Medulla SpinalisCedera Medulla Spinalis Hernia Nucleus PulposusHernia Nucleus Pulposus Low Back Pain (LBP)Low Back Pain (LBP) Myastenia GravisMyastenia Gravis Sindrom Gullan BarreSindrom Gullan Barre

Page 3: Askep Miastenia Gravis
Page 4: Askep Miastenia Gravis

SUSUNAN SYARAF TEPISUSUNAN SYARAF TEPI

TERDIRI DARI 2 SYARAF / NERVUS:TERDIRI DARI 2 SYARAF / NERVUS:– NERVUS CRANIALISNERVUS CRANIALIS

12 BUAH 12 BUAH KELUAR DARI BATANG OTAKKELUAR DARI BATANG OTAK

– NERVUS SPINALISNERVUS SPINALIS 31 PASANG31 PASANG KELUAR DARI MEDULLA SPINALISKELUAR DARI MEDULLA SPINALIS

Page 5: Askep Miastenia Gravis

Nervus spinalis 31 psgNervus spinalis 31 psg

S.d S.d nama nama segmen dari ruas-ruas segmen dari ruas-ruas tulang belakang (jumlah 33 buah)tulang belakang (jumlah 33 buah)– Segmen servikalisSegmen servikalis– Segmen thorakalisSegmen thorakalis– Segmen lumbalisSegmen lumbalis– Segmen SacralisSegmen Sacralis– CoxygeusCoxygeus

Page 6: Askep Miastenia Gravis

Nervus spinalis 31 psgNervus spinalis 31 psg

Terdiri dari pleksus yang namanya Terdiri dari pleksus yang namanya sesuai dengan segmen sesuai dengan segmen ruas-ruas ruas-ruas tulang belakang (jumlah tulang belakang (jumlah 3131 psgpsg))– Nervus spinalis Nervus spinalis servikalisservikalis– Nervus spinalis Nervus spinalis thorakalisthorakalis– Nervus spinalis Nervus spinalis lumbalislumbalis– Nervus spinalis Nervus spinalis SacralisSacralis

Bersifat sensoris dan motorisBersifat sensoris dan motoris

Page 7: Askep Miastenia Gravis

11

Page 8: Askep Miastenia Gravis

NERVUS CRANIALISNERVUS CRANIALIS

Jumlahnya 12 buahJumlahnya 12 buah

Page 9: Askep Miastenia Gravis

The 12 Cranial NervesThe 12 Cranial Nerves

I - Olfactory I - Olfactory II - Optic II - Optic III - Oculomotor III - Oculomotor IV - Trochlear IV - Trochlear V - Trigeminal V - Trigeminal VI - Abducens VI - Abducens VII - Facial VII - Facial VIII - Auditory VIII - Auditory IX - Glossopharyngeal IX - Glossopharyngeal X - Vagus X - Vagus XI - Accessory XI - Accessory XII - Hypoglassal XII - Hypoglassal

Page 10: Askep Miastenia Gravis

10

Bertanggung jawab atas hubungan saraf Bertanggung jawab atas hubungan saraf pusat dengan seluruh tubuh. Dibagi atas:pusat dengan seluruh tubuh. Dibagi atas:

SENSORIKSENSORIK– AfferenAfferen

Membawa impuls dari saraf perifer ke otakMembawa impuls dari saraf perifer ke otak Memberi tahu otak keadaan ekstremiti atas dan Memberi tahu otak keadaan ekstremiti atas dan

bawah ke otakbawah ke otak Dapat dari saraf Dapat dari saraf somatiksomatik (kulit, otot rangka atau (kulit, otot rangka atau

sendi) atau sendi) atau visceralvisceral / OTONOM / OTONOM (dari organ (dari organ DALAM DALAM w/i kavitas tubuh sentral)w/i kavitas tubuh sentral)

MOTORIKMOTORIK– EfferenEfferen

Menghantarkan impuls dari otak ke alat gerak/organ Menghantarkan impuls dari otak ke alat gerak/organ (otot/ kelenjar)(otot/ kelenjar)

FISIOLOGI SYARAF TEPIPERIPHERAL NERVOUS SYSTEM/ SISTEM SYARAF TEPI

Page 11: Askep Miastenia Gravis

11

SENSORIKSENSORIK– AfferenAfferen

Luar Kulit, otot rangka, (syaraf Somatik) Luar Kulit, otot rangka, (syaraf Somatik) Dalam tubuh : organ dalam (syaraf otonom)Dalam tubuh : organ dalam (syaraf otonom)

MOTORIKMOTORIK– EfferenEfferen

Menghantarkan impuls dari otak ke alat Menghantarkan impuls dari otak ke alat gerak/organ (otot/ kelenjar)gerak/organ (otot/ kelenjar)

– Somatis : otak ke Somatis : otak ke kulit, kulit, otot rangkaotot rangka– Otonom : otak ke Otonom : otak ke otot polos, otot jantung, kelenjar otot polos, otot jantung, kelenjar

FISIOLOGI SYARAF TEPIPERIPHERAL NERVOUS SYSTEM/ SISTEM SYARAF TEPI

Page 12: Askep Miastenia Gravis

12

Segmental Nervus Segmental Nervus SpinalisSpinalis

Page 13: Askep Miastenia Gravis

The Peripheral Nervous SystemThe Peripheral Nervous System

Page 14: Askep Miastenia Gravis

Sistem Syaraf Tepi terdiri dari : Sistem Syaraf Tepi terdiri dari : 1.1. Sistem Syaraf SomatikSistem Syaraf Somatik (bersifat (bersifat

sensoris dan motoris)sensoris dan motoris)2.2. Sistem Syaraf AutonomSistem Syaraf Autonom

(bersifat sensoris dan motoris)(bersifat sensoris dan motoris)a.a. Sistem syaraf SimpatisSistem syaraf Simpatisb.b. Sistem syaraf Para SimpatisSistem syaraf Para Simpatis

PERIPHERAL NERVOUS SYSTEM/ SISTEM SYARAF TEPI

Page 15: Askep Miastenia Gravis

Sistem syaraf somatikSistem syaraf somatik

Saraf dari dan Saraf dari dan ke spinal cord / ke spinal cord / Medulla spinalisMedulla spinalis– kkontrol geraontrol gerakan kan

otot rangka otot rangka tubuh tubuh

– somatosensory somatosensory inputsinputs

Reflex volunterReflex volunter Reflex SkeletalReflex Skeletal

Muscle

MotorNeuron

Interneuron

Skin receptors

SensoryNeuron

Brain

Page 16: Askep Miastenia Gravis

11

Page 17: Askep Miastenia Gravis

Sistem Syaraf Autonom Sistem Syaraf Autonom

Merupakan system saraf campuran. Merupakan system saraf campuran. Serabut-serabut aferennya membawa Serabut-serabut aferennya membawa

masukan dari organ-organ viseral masukan dari organ-organ viseral (menangani pengaturan denyut (menangani pengaturan denyut jantung, diameter pembuluh darah, jantung, diameter pembuluh darah, pernapasan, pencernaan makanan, pernapasan, pencernaan makanan, rasa lapar, mual, pembuangan dan rasa lapar, mual, pembuangan dan sebagainya). sebagainya).

Page 18: Askep Miastenia Gravis

18

Page 19: Askep Miastenia Gravis

19

Page 20: Askep Miastenia Gravis

Persarafan kranial Persarafan kranial

Page 21: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. I : Olfaktorius N. I : Olfaktorius Fungsi : Sensorik khusus Fungsi : Sensorik khusus

(menghidu, membau)(menghidu, membau)

N. II :N. II : OptikusOptikus Fungsi : Sensorik khusus melihatFungsi : Sensorik khusus melihat

Page 22: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranialN. IIIN. III OkulomotoriusOkulomotorius Fungsi : Somatomotorik, visero Fungsi : Somatomotorik, visero

motorikmotorik Meninervasi m. Rektus internus Meninervasi m. Rektus internus

(medialis), m. Rektus superior (medialis), m. Rektus superior dan m. Rektus inferior, m levator dan m. Rektus inferior, m levator palpebra, serabut visero motorik palpebra, serabut visero motorik mengurus m. Sfingter pupil dan mengurus m. Sfingter pupil dan m. Siliare (lensa mata).m. Siliare (lensa mata).

Page 23: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. IVN. IV TrokhlearisTrokhlearis Fungsi : SomatomotorikFungsi : Somatomotorik Menginervasi m. Obliqus Menginervasi m. Obliqus

superior. Kerja otot ini superior. Kerja otot ini menyebabkan mata dapat menyebabkan mata dapat dilirikkan ke bawah dan nasal.dilirikkan ke bawah dan nasal.

Page 24: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. VN. V TrigeminusTrigeminus Fungsi : Somatomotorik, Fungsi : Somatomotorik,

sosomatosensorikmatosensorik Bagian motorik : mengurus otot-Bagian motorik : mengurus otot-

otot untuk mengunyah, ayitu otot untuk mengunyah, ayitu menutup mulut, menggerakkan menutup mulut, menggerakkan rahang ke bahwa dan samping rahang ke bahwa dan samping dan membuka mulut.dan membuka mulut.

Page 25: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf KranialFungsi Saraf-saraf KranialN. VN. V TrigeminusTrigeminus Bagian sensorik :Bagian sensorik :

– Cabang Oftalmik mengurus sensibilitas dahi, Cabang Oftalmik mengurus sensibilitas dahi, mata, hidung, kening, selaput otak, sinus mata, hidung, kening, selaput otak, sinus paranasal dan sebagian mukosa hidung.paranasal dan sebagian mukosa hidung.

– Cabang maksilaris mengurus sensibilitas rahang Cabang maksilaris mengurus sensibilitas rahang atas, gigi atas, bibir atas, pipi, palatum durum, atas, gigi atas, bibir atas, pipi, palatum durum, sinus maksilaris dan mukosa hidung.sinus maksilaris dan mukosa hidung.

– Cabang mandibularis mengurus sensibilitas Cabang mandibularis mengurus sensibilitas rahang bawah, bibir bawah, mukosa pipi, 2/3 rahang bawah, bibir bawah, mukosa pipi, 2/3 bagian depan lidah dan sebagian telinga, meatus bagian depan lidah dan sebagian telinga, meatus dan selaput otak. dan selaput otak.

Page 26: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. VIN. VI AbdusenAbdusen Fungsi : SomatomotorikFungsi : Somatomotorik Meninervasi m. Rektus Meninervasi m. Rektus

eksternus (lateralis). eksternus (lateralis). Kerja mata ini menyebabkan lirik Kerja mata ini menyebabkan lirik

mata ke arah temporalmata ke arah temporal

Page 27: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. VIN. VI FacialisFacialis Fungsi : Pada wajah dan lidahFungsi : Pada wajah dan lidah

– Somatomotorik, Somatomotorik, – Viseromotorik, Viseromotorik, – Viserosensorik, Viserosensorik, – Pengecapan, Pengecapan, – SomatosensorikSomatosensorik

Page 28: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. VIIIN. VIII AkustikusAkustikus Fungsi : Fungsi :

– Sensorik khusus pendengaran Sensorik khusus pendengaran dan keseimbangandan keseimbangan

Page 29: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. IXN. IX GlossofaringeusGlossofaringeus Fungsi : Fungsi :

– Somatomotorik, Somatomotorik, – Viseromotorik, Viseromotorik, – Viserosensorik, Viserosensorik, – Pengecapan, Pengecapan, – SomatosensorikSomatosensorik

Page 30: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranial

N. XN. X VagusVagus Fungsi : Fungsi :

– Somatomotorik, Somatomotorik, – Viseromotorik, Viseromotorik, – Viserosensorik, Viserosensorik, – SomatosensorikSomatosensorik

Page 31: Askep Miastenia Gravis

Fungsi Saraf-saraf Fungsi Saraf-saraf KranialKranialN. XIN. XI aksesoriusaksesorius Fungsi : Somatomotorik pada otot Fungsi : Somatomotorik pada otot

bahu dan leher:bahu dan leher:– Otot sternocleidomastoideus Otot sternocleidomastoideus – Otot trapezius Otot trapezius

N. XIIN. XII HipoglosusHipoglosus Fungsi : SomatomotoriFungsi : Somatomotorik pada lidah.k pada lidah.

Page 32: Askep Miastenia Gravis

ASKEP PADA KLIEN ASKEP PADA KLIEN DENGAN MYASTHENIA DENGAN MYASTHENIA GRAVISGRAVIS

Oleh: Ns. Hendri Budi, M.Kep. Oleh: Ns. Hendri Budi, M.Kep. Sp.MBSp.MB

Page 33: Askep Miastenia Gravis

PengertianPengertian

Myasthenia gravisMyasthenia gravis adalah  adalah gangguan autoimun yang gangguan autoimun yang merusak komunikasi antara merusak komunikasi antara syaraf dan otot (neuromuscular syaraf dan otot (neuromuscular junction), mengakibatkan junction), mengakibatkan peristiwa kelemahan otot. peristiwa kelemahan otot.

Page 34: Askep Miastenia Gravis

PatofisiologiPatofisiologi

Kelenjar thymus memerintahkan sel Kelenjar thymus memerintahkan sel sistem kekebalan untuk menghasilkan sistem kekebalan untuk menghasilkan – antibodi yang menyerang acetylcholine antibodi yang menyerang acetylcholine

(neurotransmitter). (neurotransmitter). – antibodi yang menyerang enzim yang antibodi yang menyerang enzim yang

berhubungan dengan neuromuskular junction. berhubungan dengan neuromuskular junction. Adanya reaksi antara neuromuskular-Adanya reaksi antara neuromuskular-

reseptor dengan neurotransmiter reseptor dengan neurotransmiter acetycholine. acetycholine.

Reaksi menyebabkan komunikasi antara Reaksi menyebabkan komunikasi antara sel syaraf dan otot terganggu sehingga sel syaraf dan otot terganggu sehingga terjadi kegagalan dalam transmisi impuls terjadi kegagalan dalam transmisi impuls saraf saraf

Page 35: Askep Miastenia Gravis

Anatomy and Anatomy and Physiology Physiology

Page 36: Askep Miastenia Gravis

36

Page 37: Askep Miastenia Gravis

NeurotransmitterNeurotransmitter

Acetylcholine Acetylcholine Norepinephrine Norepinephrine Serotonin Serotonin Dopamine Dopamine GABA GABA Glycine Glycine Endorphins Endorphins

Page 38: Askep Miastenia Gravis

NeurotransmitterNeurotransmitter

Merupakan zat kimia yang Merupakan zat kimia yang disintesisi dalam neuron dan disintesisi dalam neuron dan disimpan dalam gelembung disimpan dalam gelembung sinaptik di ujung neuron.sinaptik di ujung neuron.

Zat kimia ini dilepaskan dari ujung Zat kimia ini dilepaskan dari ujung akson terminal dan juga akson terminal dan juga direabsorbsi untuk di daur ulangdireabsorbsi untuk di daur ulang

Page 39: Askep Miastenia Gravis

NeurotransmitterNeurotransmitter

Fungsi :Fungsi :– Merupakan cara komunikasi antar Merupakan cara komunikasi antar

neuronneuron– Setiap neuron melepaskan suatu Setiap neuron melepaskan suatu

transmittertransmitter– Zat kimia tersebut menyebabkan Zat kimia tersebut menyebabkan

perubahan permeabilitas membran perubahan permeabilitas membran sel neuronsel neuron

– Hal ini menyebabkan terjadinya Hal ini menyebabkan terjadinya tranmisi impuls (kimia dan listrik)tranmisi impuls (kimia dan listrik)

Page 40: Askep Miastenia Gravis

Sinap : tempat neuron-neuron Sinap : tempat neuron-neuron mengadakan kontak sesama neuron mengadakan kontak sesama neuron //

Tempat penyaluran impulsTempat penyaluran impuls Celah sinaptik :Celah sinaptik :

– Ruang antara suatu neuron dengan Ruang antara suatu neuron dengan neuron lainnyaneuron lainnya

– Neuron prasinaptik : Neuron asal impulsNeuron prasinaptik : Neuron asal impuls– Neuron Postsinaptik : Neuron pembawa Neuron Postsinaptik : Neuron pembawa

impulsimpuls

Page 41: Askep Miastenia Gravis

NeurotransmitterNeurotransmitter

Terdapat sekitar 30 jenis neuro transmitterTerdapat sekitar 30 jenis neuro transmitter Misalnya :Misalnya :

– NorephineprinNorephineprin– AcetilcholinAcetilcholin– DopaminDopamin– SerotoninSerotonin– GlisinGlisin– GABA (Asam Gama Amino Butirat)GABA (Asam Gama Amino Butirat)

Dasar pembuatan obat-obat syaraf otonomDasar pembuatan obat-obat syaraf otonom

Page 42: Askep Miastenia Gravis

CARA KERJACARA KERJA

Neuron mengeluarkan neurotransmitterNeuron mengeluarkan neurotransmitter Perubahan permeabilitas membran sel neuron : Perubahan permeabilitas membran sel neuron :

menurunmenurun Mudah terjadi perpindahan ion2 dari dalam / luar Mudah terjadi perpindahan ion2 dari dalam / luar

selsel Sel neuron menjadi tdk seimbangSel neuron menjadi tdk seimbang Mempengaruhi neuron berikutnya Mempengaruhi neuron berikutnya tdk seimbang tdk seimbang

hantaran impuls hantaran impuls Neuron yg pertama berusaha mencapai Neuron yg pertama berusaha mencapai

keseimbangan dg melakukan potensial aksi / keseimbangan dg melakukan potensial aksi / transportasi aktif (perpindahan ion dari konsentrasi transportasi aktif (perpindahan ion dari konsentrasi rendah ke tinggi rendah ke tinggi butuh energi butuh energi Na-K ATP Ase) Na-K ATP Ase)

Kalau sudah seimbang Kalau sudah seimbang neuron istirahat neuron istirahat

Page 43: Askep Miastenia Gravis

43

Page 44: Askep Miastenia Gravis

Images02 no 10

Page 45: Askep Miastenia Gravis
Page 46: Askep Miastenia Gravis

11

Page 47: Askep Miastenia Gravis
Page 48: Askep Miastenia Gravis

48

Page 49: Askep Miastenia Gravis

PengertianPengertian

Myasthenia gravisMyasthenia gravis adalah  adalah gangguan autoimun yang gangguan autoimun yang merusak komunikasi antara merusak komunikasi antara syaraf dan otot, mengakibatkan syaraf dan otot, mengakibatkan peristiwa kelemahan otot. peristiwa kelemahan otot.

Page 50: Askep Miastenia Gravis

EtiologiEtiologi

Belum diketahuiBelum diketahui Diduga : Diduga :

– Akibat kerusakan pada sistem kekebalan.Akibat kerusakan pada sistem kekebalan.– Faktor herediterFaktor herediter– Gangguan kelenjar tymus :Gangguan kelenjar tymus :

65% orang yang mengalami myasthenia 65% orang yang mengalami myasthenia gravis mengalami pembesaran kelenjar thymus, gravis mengalami pembesaran kelenjar thymus,

10% memiliki tumor pada kelenjar thymus 10% memiliki tumor pada kelenjar thymus (thymoma). (thymoma).

– Dapat dipicu oleh infeksi, operasi, atau Dapat dipicu oleh infeksi, operasi, atau penggunaan obat-obatan tertentu, seperti penggunaan obat-obatan tertentu, seperti nifedipine atau verapamil (hipertensi), quinine nifedipine atau verapamil (hipertensi), quinine (malaria), dan procainamide (aritmia jantung).  (malaria), dan procainamide (aritmia jantung). 

Page 51: Askep Miastenia Gravis

Neonatal myastheniaNeonatal myasthenia

Terjadi pada 12% bayi yang Terjadi pada 12% bayi yang ibunya mengalami ibunya mengalami myasthenia myasthenia gravisgravis. .

Antibodi melawan acetylcholine, Antibodi melawan acetylcholine, yang beredar di dalam darah, yang beredar di dalam darah, terus ke plasenta menuju janin. terus ke plasenta menuju janin.

Bayi mengalami kelemahan otot Bayi mengalami kelemahan otot yang hilang beberapa hari sampai yang hilang beberapa hari sampai beberapa minggu setelah lahirbeberapa minggu setelah lahir

Page 52: Askep Miastenia Gravis

PendahuluanPendahuluan

Myasthenia gravis merupakan Myasthenia gravis merupakan penyakit auto imun.penyakit auto imun.

Myasthenia gravis  lebih sering Myasthenia gravis  lebih sering terjadi pada para wanita : usia 20 terjadi pada para wanita : usia 20 dan 40 tahun. Prevalensi wanita : dan 40 tahun. Prevalensi wanita : pria = 3 : 1pria = 3 : 1

Jarang, terjadi selama masa anak-Jarang, terjadi selama masa anak-anak. anak.

Page 53: Askep Miastenia Gravis

PatofisiologiPatofisiologi

Diduga : adanya gangguan pada fungsi Diduga : adanya gangguan pada fungsi kelenjar thymus.kelenjar thymus.

Kelenjar thymus berisi sel otot Kelenjar thymus berisi sel otot ((myocytesmyocytes) dengan reseptor ) dengan reseptor acetylcholine.acetylcholine.

Sistem kekebalan menghasilkan antibodi Sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang menyerang salah satu jenis yang menyerang salah satu jenis reseptor pada otot reseptor pada otot

Normalnya : kelenjar thymus dapat Normalnya : kelenjar thymus dapat membedakan antara tubuh dan zat membedakan antara tubuh dan zat asing. asing.

Page 54: Askep Miastenia Gravis

PatofisiologiPatofisiologi

Kelenjar thymus memerintahkan sel Kelenjar thymus memerintahkan sel sistem kekebalan untuk menghasilkan sistem kekebalan untuk menghasilkan – antibodi yang menyerang acetylcholine. antibodi yang menyerang acetylcholine. – antibodi yang menyerang enzim yang antibodi yang menyerang enzim yang

berhubungan dengan neuromuskular junction. berhubungan dengan neuromuskular junction. Adanya reaksi antara neuromuskular-Adanya reaksi antara neuromuskular-

reseptor dengan neurotransmiter reseptor dengan neurotransmiter acetycholine. acetycholine.

Reaksi menyebabkan komunikasi antara Reaksi menyebabkan komunikasi antara sel syaraf dan otot terganggu sehingga sel syaraf dan otot terganggu sehingga terjadi kegagalan dalam transmisi impuls terjadi kegagalan dalam transmisi impuls saraf saraf

Page 55: Askep Miastenia Gravis

PatofisiologiPatofisiologi

Menyerang otot yang Menyerang otot yang dikendalikan oleh saraf kranial dikendalikan oleh saraf kranial (wajah, bibir, lidah, leher, dan (wajah, bibir, lidah, leher, dan tenggorokan) tetapi dapat juga tenggorokan) tetapi dapat juga menyerang otot-otot lainnya. menyerang otot-otot lainnya.

Terjadi kelemahan otot / Terjadi kelemahan otot / gangguan fungsi motorisgangguan fungsi motoris

Page 56: Askep Miastenia Gravis

AntibodiesAntibodies

Block/destroy muscular junction receptors siteBlock/destroy muscular junction receptors site

Decreased on number of acetylcholine receptorsDecreased on number of acetylcholine receptors

Diminished acetylcholine uptakeDiminished acetylcholine uptake

Diminished impulse transmissionDiminished impulse transmission

Innervated muscles are less contractionInnervated muscles are less contraction

Page 57: Askep Miastenia Gravis

..

Manifestations Manifestations of myasthenia gravisof myasthenia gravis

Respiratory Nutritional

Musculoskeletal Ocular and facial

Page 58: Askep Miastenia Gravis

Images02 no 10

Page 59: Askep Miastenia Gravis

Pemeriksaan SyarafPemeriksaan Syaraf

Nervus Cranialis motorik : III, V, Nervus Cranialis motorik : III, V, VII, IX, X, XI, XIIVII, IX, X, XI, XII

Nervus Spinalis motorikNervus Spinalis motorik– N. Spinalis Somatis Servikalis,N. Spinalis Somatis Servikalis,– N. Spinalis Somatis Torakalis, N. Spinalis Somatis Torakalis,

lumbalis, sacralislumbalis, sacralis Reflek Fisiologis (-)Reflek Fisiologis (-) Reflek Patologis (-)Reflek Patologis (-)

Page 60: Askep Miastenia Gravis

Reflek PADA ORG Reflek PADA ORG NORMALNORMAL Reflek Fisiologis (+)Reflek Fisiologis (+) Reflek Patologis (-)Reflek Patologis (-)

Page 61: Askep Miastenia Gravis

Reflek PADA Reflek PADA PATOLOGISPATOLOGIS Reflek Fisiologis (-) Reflek Fisiologis (-) Lesi di LMN Lesi di LMN

(serabut saraf, naik motoris (serabut saraf, naik motoris maupun sensoris)Mis : Miastenia maupun sensoris)Mis : Miastenia GravisGravis

Reflek Patologis (+) Reflek Patologis (+) Lesi di Lesi di UMN (upper motor neuron) : Otak, UMN (upper motor neuron) : Otak, meningen, medulla spinalismeningen, medulla spinalis

Page 62: Askep Miastenia Gravis

Reflek Reflek

Reflek FisiologisReflek Fisiologis Reflek PatologisReflek Patologis

Page 63: Askep Miastenia Gravis

Reflek Fisiologis Reflek Fisiologis

Reflek tendon dalamReflek tendon dalam

Derajatnya : 0 = absen reflekDerajatnya : 0 = absen reflek

1=Menurun1=Menurun

2 = Normal2 = Normal

3 = Hiperreflek3 = Hiperreflek

4 = Hiperreflek dg 4 = Hiperreflek dg klonusklonus

Page 64: Askep Miastenia Gravis

ReflekReflek

Persarafan segmentalPersarafan segmental

1.1. Jaw reflek (N V)Jaw reflek (N V)

2.2. Biceps, brachioradialis ( C 5 & C 6)Biceps, brachioradialis ( C 5 & C 6)

3.3. Tricep ( C 7 & C 8)Tricep ( C 7 & C 8)

4.4. Finger fleksor (Hofman) C 8 & T 1Finger fleksor (Hofman) C 8 & T 1

5.5. Platelar reflek ( L 3 & L 4)Platelar reflek ( L 3 & L 4)

6.6. Ankle reflek ( L 5,S 1-2 )Ankle reflek ( L 5,S 1-2 )

Page 65: Askep Miastenia Gravis

Reflek superficialReflek superficial1.1. Reflek kulit perut :Reflek kulit perut : epigastrium T 6-9, epigastrium T 6-9,

abdomen tengah T 9-11, Hiogastrium T 11-L1abdomen tengah T 9-11, Hiogastrium T 11-L1Abdomen digores dari arah luar menuju Abdomen digores dari arah luar menuju

umbilikus --- kontraksi dinding perutumbilikus --- kontraksi dinding perut22. Kremaster ( L 1-2). Kremaster ( L 1-2)Paha bagian dalam digores—kontraksi kremaster Paha bagian dalam digores—kontraksi kremaster

dan penarikan testis ke atasdan penarikan testis ke atas3. 3. Reflek anus ( S3-4-5Reflek anus ( S3-4-5))Pakai sarung tangan ujung jari dimaasukkan Pakai sarung tangan ujung jari dimaasukkan

kedalam cincin anus terasa kontraksi kedalam cincin anus terasa kontraksi spingter anispingter ani

4. 4. Reflek bulbokavernosusReflek bulbokavernosusKulit penis atau glan dicubit terlihat kontraksi Kulit penis atau glan dicubit terlihat kontraksi

bulbokavernosusbulbokavernosus5. 5. Reflek Plantar ( L 5, S 1-5)Reflek Plantar ( L 5, S 1-5)Telapak kaki dirangsang akan timbul fleksi jari Telapak kaki dirangsang akan timbul fleksi jari

kaki seperti pemeriksaan Babinskikaki seperti pemeriksaan Babinski

Page 66: Askep Miastenia Gravis

Reflek primitiveReflek primitive Grasp di tangan dan kakiGrasp di tangan dan kakiSentuh telapak tangan atau kaki timbul Sentuh telapak tangan atau kaki timbul

reflek menggenggamreflek menggenggam Suck, snout, rooting, palmomentalSuck, snout, rooting, palmomentalSentuh didepan mulut timbul reflek Sentuh didepan mulut timbul reflek

mengisap, mencucumengisap, mencucuGores telapak tangan timbul reflek Gores telapak tangan timbul reflek

gerakan wajah (palmomental)gerakan wajah (palmomental) GlabelarGlabelarKetok dahi dari belakang pasien timbul Ketok dahi dari belakang pasien timbul

mata berkedipmata berkedip

Page 67: Askep Miastenia Gravis

Reflek patologisReflek patologis

BabinskiBabinskiTelapak kaki digores dari tumit menyusur bagian Telapak kaki digores dari tumit menyusur bagian

lateral menuju pangkal ibu jari, timbul dorso lateral menuju pangkal ibu jari, timbul dorso fleksi ibu jari dan pemekaran jari-jari lainnya.fleksi ibu jari dan pemekaran jari-jari lainnya.

ChadockChadockTanda babinski akan timbul dengan menggores Tanda babinski akan timbul dengan menggores

punggung kaki dari arah lateral ke depanpunggung kaki dari arah lateral ke depan OpenheimOpenheimMengurut tibia dengan ibu jari, jario telunjuk, jari Mengurut tibia dengan ibu jari, jario telunjuk, jari

tengah dari lutut menyusur kebawah (+ = tengah dari lutut menyusur kebawah (+ = babinski)babinski)

Page 68: Askep Miastenia Gravis

Reflek PatologisReflek Patologis

GordonGordonOtot gastroknemius ditekan (+ sama Otot gastroknemius ditekan (+ sama

dengan Babinski)dengan Babinski) ScahaeferScahaeferTanda babinski timbul dengan memijit Tanda babinski timbul dengan memijit

tendon Achilestendon Achiles RosollimoRosollimoMengetok bagian basis telapak jari kakiMengetok bagian basis telapak jari kaki(+) fleksi jari-jari kaki(+) fleksi jari-jari kaki

Page 69: Askep Miastenia Gravis

Reflek PatologisReflek Patologis

Mendel RechterewMendel RechterewMengetok bagian dorsal basis jari kakiMengetok bagian dorsal basis jari kaki

(+) fleksi jari kaki(+) fleksi jari kaki Hoffman –TrommerHoffman –Trommer Positif timbul gerakan Positif timbul gerakan

mencengkram pada petikan kuku mencengkram pada petikan kuku jari telunjuk atau jari tengahjari telunjuk atau jari tengah

Page 70: Askep Miastenia Gravis

Gejala Misatenia Gejala Misatenia GravisGravis Mata dan WajahMata dan Wajah MuskuloskletalMuskuloskletal PernafasanPernafasan NutrisiNutrisi

Page 71: Askep Miastenia Gravis

GejalaGejala

Kelopak mata lemah dan layu.Kelopak mata lemah dan layu. Kelemahan otot mataKelemahan otot mata

– 40% pasien mengalami kelemahan otot mata 40% pasien mengalami kelemahan otot mata – 85% segera mengalami kelemahan otot mata. 85% segera mengalami kelemahan otot mata. – 15% pasien, hanya otot-otot mata yang 15% pasien, hanya otot-otot mata yang

terkena, terkena, Otot mata lemah, yang menyebabkan Otot mata lemah, yang menyebabkan

penglihatan ganda.penglihatan ganda. Kesulitan berbicara dan menelan Kesulitan berbicara dan menelan

Page 72: Askep Miastenia Gravis

GejalaGejala

Kelemahan pada lemah otot skeletalKelemahan pada lemah otot skeletal Otot leher lemahOtot leher lemah Kelemahan berlebihan pada otot yang Kelemahan berlebihan pada otot yang

terkena setelah digunakan.terkena setelah digunakan. Kelemahan tersebut hilang ketika otot Kelemahan tersebut hilang ketika otot

beristirahat tetapi berulang ketika beristirahat tetapi berulang ketika digunakan kembali.digunakan kembali.

Seluruh tubuh mengalami kelemahanSeluruh tubuh mengalami kelemahan Kelemahan otot pernafasan Kelemahan otot pernafasan gagal gagal

nafasnafas

Page 73: Askep Miastenia Gravis

Diagnostik :Diagnostik :

Anamnesa : adanya kelemahan, khususnya Anamnesa : adanya kelemahan, khususnya ketika mata atau otot wajah terkena atau ketika mata atau otot wajah terkena atau ketika kelemahan meningkat dengan ketika kelemahan meningkat dengan penggunaan pada otot yang terkena dan penggunaan pada otot yang terkena dan hilang dengan istirahat. hilang dengan istirahat.

Tes darah : Tes darah : – Untuk mendeteksi antibodi terhadap acetylcholine Untuk mendeteksi antibodi terhadap acetylcholine

receptor receptor – Pasien diminta melatih otot yang terkena sampai Pasien diminta melatih otot yang terkena sampai

lelah kemudian diberikan obat. Jika cepat lelah kemudian diberikan obat. Jika cepat memperbaiki kekuatan otot (+)memperbaiki kekuatan otot (+)

– Pemberian obat-obatan yang meningkatkan Pemberian obat-obatan yang meningkatkan acetylcholine Mis : Edrophonium Chlorida atau acetylcholine Mis : Edrophonium Chlorida atau Neostigmin Metilsulfat IV, maka fungsi otot akan Neostigmin Metilsulfat IV, maka fungsi otot akan pulih pulih

Page 74: Askep Miastenia Gravis

Diagnostik :Diagnostik :

Elektromiografi (perangsangan otot, Elektromiografi (perangsangan otot, kemudian merekam kegiatan listrik) kemudian merekam kegiatan listrik)

Tes imaging :Tes imaging : Computed tomography (CT) Computed tomography (CT)

atau magnetic resonance atau magnetic resonance imaging (MRI) pada dada : untuk imaging (MRI) pada dada : untuk menilai kelenjar thymus apakah menilai kelenjar thymus apakah mengalami thymoma . mengalami thymoma . 

Page 75: Askep Miastenia Gravis

PenatalaksanaanPenatalaksanaan

Obat-obatan yang meningkatkan jumlah Obat-obatan yang meningkatkan jumlah acetylcholine (antikholineterase ) : acetylcholine (antikholineterase ) : Neostigmin Metilsulfat  dan Piridostigmin Neostigmin Metilsulfat  dan Piridostigmin bromida, untuk meningkatkan kekuatan dan bromida, untuk meningkatkan kekuatan dan fungsi otot.fungsi otot.

Obat untuk menekan reaksi autoimun, : Obat untuk menekan reaksi autoimun, : kortikosteroid, seperti prednison, kortikosteroid, seperti prednison, atau atau immunosuppressantimmunosuppressant, seperti , seperti cyclosporine atau azathioprine.  cyclosporine atau azathioprine. 

Pemberian Immune globulin Pemberian Immune globulin PlasmapheresisPlasmapheresis Support pernafasan Support pernafasan Operasi : untuk mengangkat kelenjar thymus Operasi : untuk mengangkat kelenjar thymus

(thymoma(thymoma))  

Page 76: Askep Miastenia Gravis

Pengobatan :Pengobatan :

PARACETAMOLPARACETAMOL tab 3 x 1 tab 3 x 1 BELAPHEN BELAPHEN tab 3x1 tab 3x1 MERISLON tab 3x1MERISLON tab 3x1 BRAIN ACT i.v 3 x 500BRAIN ACT i.v 3 x 500 METHYLPREDNISOLONE i.v 3 X 500 mgMETHYLPREDNISOLONE i.v 3 X 500 mg RANITIDINE RANITIDINE i.v 2 x 4 mg i.v 2 x 4 mg MESTINON : PROSTIGMIN q 6 hrs ( i.v : s.c ) MESTINON : PROSTIGMIN q 6 hrs ( i.v : s.c )

Page 77: Askep Miastenia Gravis

AskepAskep

PengkajianPengkajian DiagnosaDiagnosa IntervensiIntervensi ImplementasiImplementasi EvaluasiEvaluasi

Page 78: Askep Miastenia Gravis

Askep ..? Askep ..? PengkajianPengkajian DiagnosaDiagnosa IntervensiIntervensi ImplementasiImplementasi EvaluasiEvaluasi

Page 79: Askep Miastenia Gravis

PengkajianPengkajian

AnamnesaAnamnesa Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik Laboratorium dan Laboratorium dan

diagnostikdiagnostik

Page 80: Askep Miastenia Gravis

Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik

Mata : ptosis, diplopiaMata : ptosis, diplopia Hidung : NGT tube, nasal voiceHidung : NGT tube, nasal voice Mulut dan kerongkongan : sulit Mulut dan kerongkongan : sulit

menelan, tidak bisa membuka mulutmenelan, tidak bisa membuka mulut Paru : Kesulitan bernafasParu : Kesulitan bernafas Extremitas : Extremitas bawah : Extremitas : Extremitas bawah :

lemah, tidak bisa bergerak bebas, lemah, tidak bisa bergerak bebas, kekuatan otot menurunkekuatan otot menurun

Page 81: Askep Miastenia Gravis

Neurological Neurological Examination Examination III – ptosisIII – ptosis IV, VI ( diplopia ) IV, VI ( diplopia ) V – tidak bisa membuka mulutV – tidak bisa membuka mulut IX – Tidak bisa menelanIX – Tidak bisa menelan XII – Tidak bisa menelanXII – Tidak bisa menelan

Page 82: Askep Miastenia Gravis

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

Ineffective breathing pattern Ineffective breathing pattern related to respiratory muscle’s related to respiratory muscle’s weaknessweakness

Impaired gas exchange related to Impaired gas exchange related to ineffective breathing pattern and ineffective breathing pattern and muscle weaknessmuscle weakness

Risk for injury neuromuscular Risk for injury neuromuscular impairmentimpairment

Impaired physical mobility related Impaired physical mobility related to neuromuscular impairmentto neuromuscular impairment

Page 83: Askep Miastenia Gravis

Diagnosa KeperawatanDiagnosa Keperawatan

Fatigue related to increased energy Fatigue related to increased energy needs from muscular involvementneeds from muscular involvement

Self care deficit, related to Self care deficit, related to musculoskeletal impairmentmusculoskeletal impairment

Impaired verbal communication Impaired verbal communication related to neuromuscular related to neuromuscular impairment impairment

Knowledge deficit related lack of Knowledge deficit related lack of exposureexposure

Page 84: Askep Miastenia Gravis

Rencana TindakanRencana Tindakan

Lihat Buku Sumber Lihat Buku Sumber – (NCP) = doenges(NCP) = doenges– Nursing diagnosis : Linda Juaal Nursing diagnosis : Linda Juaal

CarpenitoCarpenito– NIC and NOCNIC and NOC

Page 85: Askep Miastenia Gravis

TERIMA - KASIHTERIMA - KASIH