askep kelompok

89
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan bangsa dan negara yang maju dan mandiri. Keberhasilan pembangunan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah mutu pendidikan, lebih-lebih institusi pendidikan kesehatan yang cukup besar pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan bangsa dan negara. Sesuai dengan program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia sehat 2010 telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi Pembangunan Nasional berwawasan Kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan paradigma sehat, profesionalisme, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan desentralisasi. Keempat strategi tersebut sangat relevan dengan perkembangan yang terjadi dewasa ini. Kaitannya dengan Institusi Pendidikan Kesehatan mempunyai peranan yang strategis dalam menyiapkan/mendidik tenaga kesehatan yang bermutu. 1

Upload: andrew-white

Post on 07-Nov-2015

243 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

keperawatan

TRANSCRIPT

BAB 1PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan bangsa dan negara yang maju dan mandiri.Keberhasilan pembangunan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah mutu pendidikan, lebih-lebih institusi pendidikan kesehatan yang cukup besar pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan bangsa dan negara.Sesuai dengan program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia sehat 2010 telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi Pembangunan Nasional berwawasan Kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan paradigma sehat, profesionalisme, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan desentralisasi.Keempat strategi tersebut sangat relevan dengan perkembangan yang terjadi dewasa ini. Kaitannya dengan Institusi Pendidikan Kesehatan mempunyai peranan yang strategis dalam menyiapkan/mendidik tenaga kesehatan yang bermutu.Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, maka tujuan pendidikan dimaksud adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, tekhnologi dan atau kesenian.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram dalam melaksanakan pendidikan, proses belajar mengajar yang berlangsung tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja, namun proses pembelajaran diluar kelas baik di lahan praktek maupun di masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan sebagai pengklasifikasian dari apa yang telah diperoleh di dalam kelas atau di bangku kuliah lahan praktek baik di rumah sakit, puskesmas dan atau daerah binaan sebagai sarana belajar mengajar utama untuk mewujudkan Profesionalisme bagi Mahasiswa dan juga sebagai wahana untuk meningkatkan ketrampilan secara utuh dari seorang mahasiswa yang telah mendapatkan pelajaran teori di kelas atau praktek di laboratorium.Untuk mewujudkan hal tersebut maka, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram Program Pendidikan Profesi Ners melakukan Praktik Kerja Lapangan Di Kelurhan Pagutan Timur. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 4 Mei sampai tanggal 30 Mei 2015. Adapun kegiatan atau langkah-langkah Praktik Kerja Lapangan ini adalah Pengumpulan Data, Tabulasi data, Presentasi kelurahan, Pelaksanaan pembinaan terhadap masyarakat dan keluarga serta melakukan evaluasi.1.2 TUJUAN1.2.1 Tujuan Umum

Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas sesuai dengan masalah kesehatan yanga ada secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat berdasarkan analisa epidemiologi, biostatistik, demografi serta ilmu sosial budaya dan perilaku.2. Mahasiswa mampu membuat perencanaan dalam penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan masyarakat.

3. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan dalam penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan Masyarakat.

4. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan dalam penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan Masyarakat.

5. Mahasiswa mampu menerapkan pendidikan kesehatan bagi keluarga, kelompok dan masyarakat di bidang kesehatan.

6. Mahasiswa mampu membina peran serta masyarakat dan mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral1.3 MANFAAT

1.3.1 Untuk Mahasiswa1. Mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah kepada pengalaman nyata dimasyarakat/komunitas

2. Menimba pengalaman belajar langsung dimasyarakat/komunitas dalam mengenal masalah dan menentukan langkah penyelesaiannya.1.3.2 Untuk Masyarakat

1. Masyarakat mengerti dan menyadari masalah kesehatan dan keperawatan yang ada dimasyarakat dan mencari jalan pemecahannya.

2. Masyarakat mendapatkan gambaran tentang status kesehatannya.

1.3.3 Untuk Pendidikan Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Pendidikan Program Studi Ners.1.4 METODOLOGI1.4.1 WawancaraMetode ini dilakukan pada saat pengkajian untuk pengumpulan data yang dilakukan pada beberapa KK (Sample) untuk mendapatkan data primer yang dilakukan secara acak.1.4.2 ObservasiMetode ini untuk memvalidasi data-data yang diperoleh pada setiap KK, baik anggota keluarga maupun lingkungan sekitar.1.4.3 Metode Kunjungan RumahMetode ini dilakukan untuk mengadakan diskusi dengan masyarakat dan KK dalam usaha pengumpulan data dan pemecahan dalam menghadapi masalah.

1.4.4 Kepustakaan/literatur

Metode ini digunakan sebagai panduan dalam menyusun, melaksanakan dan evaluasi semua program yang ada sesuai dengan masalah yang dihadapi KK1.5 RENCANAKEGIATANPraktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan dari tanggal 4 Mei sampai dengan 30 Mei 2015 di Kelurahan Pagutan Timur Kota Mataramsebagai berikut :

1.5.1 Perkenalan dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di masing-masing lingkungan dimulai pada tanggal 5Mei 2015.1.5.2 Orientasi wilayah PKL Mahasiswa dan Pembagian pendataan pada tanggal 6 Mei 2015.1.5.3 Meneruskan pendataan dan pengkajian Askep Komunitas dari tanggal 7 Mei sampai tanggal 10 Mei 2015.1.5.4 Pengolahan Data dan Analisa Data (Tabulasi Data) pada 11 Mei 20151.5.5 Pelaksanaan persentasi kelurahan Pagutan Timur pada tanggal 12 Mei 20151.5.6 Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas bersama masyarakat berdasarkan masalah yang ditemukan atau yang telah disepakati melalui pendekatan edukatif, epidemiologi, proses keperawatan dan manajemen/kepemimpinan pada tanggal 13 Mei 2015 dan1.5.7 Evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas tanggal 30 Mei 2015.BAB 2TINJAUAN TEORITIS

Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang erat kaitannya dengan pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mencapai derajat kesehatan dasar dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, kerja sama lintas program dan lintas sektoral.

Untuk mengoptimalkan hal tersebut diatas, diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, yang erat kaitannya dengan epidemiologi, sosial, statistik kesehatan dan untuk mengubah perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan pendidikan kesehatan. Seorang perawat kesehatan masyarakat, Puskesmas, Posyandu dan lain-lain. Hal tersebut sangat penting, karena setiap masalah kesehatan masyarakat yang terjadi tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan, perilaku, fasilitas kesehatan dan faktor-faktor keturunan.

2.1 PENGERTIAN1. KeperawatanKeperawatan adalah suatu bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat, sejak lahir sampai meninggal. Pelayanan berupa bantuan yang diberikan karena kelemahan fisik, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan hidup mandiri memenuhi kebutuhan fisik sehari-hari. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan sesuai wewenang, tanggung jawab serta kode etik profesi keperawatan (Nasrul Effendy, 1989).2. Kesehatan

Kesehatan tidak pernah konstan, Parson (1972) mengatakan kesehatan adalah kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif, sedangkan Dubois (1978) mengatakan bahwa kesehatan adalah proses yang kreatif, dimana individu secara aktif dan terus menerus mengadaptasi lingkungan. Dan menurut beberapa ahli keperawatan diantaranya Paplan H. mengatakan bahwa kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif, Oream E.D mengatakan bahwa kesehatan adalah keadaan integritas individu. Dan Hendric Blum (1974) mengatakan bahwa ada empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.

3. Masyarakat

Koentjaraningrat (1990) mengatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, perawat melihat masyarakat sebagai kumpulan individu dalam suatu hubungan yang saling ketergantungan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya secara terorganisir.4. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)Menurut rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat (1990), Perkesmas adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan (Nasrul Effendy, 1998).2.2 TUJUAN PERAWATAN KESEHATAN KOMUNITASMeningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki masyarakat.2.3 SASARAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. IndividuIndividu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan dan atau keperawatan, karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri, oleh karena sesuatu sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga, karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu arau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan dan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.3. Kelompok Khusus

Adalah kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan diantaranya adalah :a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagaiakibat pertumbuhan dan perkembangan misalnya : bayi, balita, ibu hamil, anak usia sekolah, usia lanjut dan lain-lain.b. Kelompok dengan masalah kesehatan khusus misalnya : penderita TBC, AIDS, DM, lepra, penyakit jantung koroner dan lain-lain.c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit misalnya : WTS, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain.d. Kelompok yang terdapat di lembaga sosial misalnya : panti wredha, panti asuhan, panti rehabilitasi dan lain-lain.4. Masyarakat atau Komunitas

Adalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sendiri dan mengganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas, misalnya : masyarakat RT, RW, Kelurahan, dan lain-lain. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari masalah kesehatan individu, keluarga ataupun perilaku kelompok yang ada di masyarakat.

2.4 RUANG LINGKUPRuang lingkup perkesmas meliputi upaya-upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan & pemeliharaan kesehatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).1. Upaya PromotifUpaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, masyarakat dengan jalan memberikan :a. Penyuluhan kesehatan masyarakat.

b. Peningkatan gizi.

c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan.

d. Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan.

e. Olahraga secara teratur.

f. Rekreasi.

g. Pendidikan sex.

2. Upaya PreventifUpaya preventif ditujukan untuk pencegahan, peningkatan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :a. Imunisasi masal terhadap balita, anak serta ibu hamil.

b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.

c. Pemberian vitamin A yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.

d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan ibu menyusui.

3. Upaya Kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok, yang menderita penyakit, masalah kesehatan melalui kegiatan :

a. Perawatan orang sakit di rumah (Home Care).

b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.

c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.

d. Perawatan buah dada.

e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

4. Upaya rehabilitatif

Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menederita penyakit yang sama, misalnya : kusta, TBC, cacat fisik, dan yang lainnya melalui kegiatan :

a. Latihan fisik bagi yang menderita gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.

b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya : TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke, fisioterapi manual yang mungkin dilakukan perawat.

5. Upaya Resosialitatif

Adalah upaya untuk mengembangkan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, karena menderita suatu penyakit tertentu misalnya : Kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok tuna susila, tuna wisma, dan sebagainya. Disamping itu adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok-kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah yang mereka derita tidak berbahaya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tentunya perlu memberikan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.

2.5 PRINSIP DASAR

Prinsip dasar dalam pelaksanaan praktek keperawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.2. Ada 4 tingkat sasaran yang saling berhubungan yaitu individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat (komunitas).

3. Perawat kesehatan bekerja dengan dan bukan bekerja untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.

4. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah proses keperawatan.2.6 PENDEKATAN

Pendekatan yang digunakan dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat adalah pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) dengan metodologi proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut :1. Pengkajian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan dan analisa data.2. Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan atau penetapan diagnosis keperawatan.

3. Perencanaan asuhan keperawatan (nursing care plan) terdiri dari : prioritas masalah, penetapan tujuan umum dan khusus, penetapan rencana kegiatan atau intervensi dan penetapan kriteria keberhasilan.

4. Pelaksanaan atau implementasi yaitu melaksanakan rencana yang telah disusun dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

5. Penilaian atau evaluasi yaitu menilai keberhasilan tujuan atau hasil dan keberhasilan proses sejak pengkajian sampai dengan pelaksanaan, atau dengan kata lain dengan mempertimbangkan komponen sebagai berikut: daya guna (cost efektifitas), hasil guna (cost efisiensi), kelayakan atau kesesuaian (adequacy) dan kemajuan ( progress). 2.7 PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

Perawatan kesehatan komunitas yang mempunyai tujuan akhir untuk memandirikan masyarakat, dilakukan dengan tindakan yang berkelanjutan yaitu dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, dalam hal ini proses keperawatan komunitas yang terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu : pengkajian diagnosis keperawatan komunitas, perencanaan keperawatan (nursing care plan) pelaksanaan tindakan keperawatan dan penilaian.1. Pengkajian

Pengkajian yang dilakukan adalah pengkajian komunitas beserta faktor lingkungannya. Pengkajian komunitas menurut Betty Neumans terdiri dari :a. Core/IntiTerdiri dari data demografi, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, riwayat timbulnya kelompok, nilai-nilai dan lain-lain.b. Subsistem yang mempengaruhi komunitasPerumahan, pendidikan komunitas, keamanan/ketertiban, politik/kebijaksanaan, pelayanan kesehatan yang tersedia, sistem komunitas, ekonomi, rekreasi dan lain-lain.

2. Diagnosis keperawatan komunitas.

Diagnosis keperawatan komunitas diletakkan berdasarkan reaksi komunitas terhadap stresor terdiri dari : masalah (problem), penyebab (etiologi) dan data (sympton).

Contoh :

a. Resiko timbulnya penyakit akibat lingkungan yang kotor.

b. Rendahnya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di pelayanan kesehatan.

c. Resiko terjadinya penularan penyakit diare berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ketidak mampuan masyarakat memelihara lingkungan yang menunjang kesehatan ditandai dengan:

Dua orang penderita diare, belum dibawa ke Puskesmas.

Masyarakat mempunyai kebiasaan minum air bersih.

Hidangan/makanan di tempat pesta adat tidak ditutup.

Masyarakat mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.3. Perencanaan keperawatan (nursing care plan) meliputi kegiatan :a. Menetapkan skala prioritas atau seleksi (penapisan) diagnosis keperawatan komunitas.Menetapkan skala prioritas atau penapisan diagnosis keperawatan, untuk menentukan tindakan yang terlebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kesehatan atau mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan : Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Kebijaksanaan nasional dan daerah setempat. Kemampuan dan sumber daya masyarakat. Ketertiban, partisipasi dan peran serta masyarakat.Kriteria skala prioritas :

Perhatian masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap. Keterlibatan emosional masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk ditanggulangi.

Prevalensi yang menunjukkan jumlah kasus.

Seberapa jauh masalah tersebut dapat memberikan atau menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.

Kemungkinan masalah untuk dapat ditanggulangi (dapat disesuaikan dengan kebutuhan/permasalahan atau situasi setempat).

b. Masalah disusun berdasarkan skala prioritas.

c. Menetapkan sasaran dan tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus).

d. Menetapkan strategi intervensi atau rencana tindakan.

e. Menetapkan kriteria evaluasi atau kriteria keberhasilan.

4. Pelaksanaan tindakan keperawatan (implementasi)

Dalam pelaksanaan praktek keperaatan komunitas, fokus yang diikuti adalah tiga tingkat pencegahan yaitu :1). Pencegahan primer; penyuluhan, imunisasi, asuhan prenatal, dll2). Pencegahan sekunder : menetapkan diagnosis dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologi sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan.misalnya : mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang

memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.

3). Pencegahan tertierRehabilitasi sebagai pencegahan tertier yaitu untuk menghambat proses penyakit dan untuk menghambat proses penyakit dan mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.5. Penilaian atau evaluasi

Penilaian dilakukan untuk menilai respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah : Input, proses dan output fokus evaluasi :

a. Relevansi (kesesuaian)

b. Perkembangan atau kemajuan (progress)

c. Efisiensi (hasil guna)

d. Efektifitas (daya guna)

e. Dampak

Kegunaan penilaian :

1) Untuk menetukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan

2) Untuk menilai hasil guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan

3) Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

4) Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan

BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI KELURAHAN PAGUTAN TIMUR KOTA MATARAM3.1 PENGKAJIAN

A. GAMBARAN UMUM WILAYAH

1. Keadaan Geografis

a. Luas wilayah Dusun/Desa: 70 Kmb. Batas-batas Wilayah

1) Sebelah Utara: Kelurahan Pagutan Barat2) Sebelah Timur: Kelurahan Dasan Cermen3) Sebelah Barat: Kelurahan Pagutan4) Sebelah Selatan: Kecamatan labuapi2. Keadaan Demografis

Keadaan penduduk sampai akhir tahun 2014 adalah terdiri atas :

Jumlah Penduduk: 6779 Jiwaa. Laki-laki

: 3475 Jiwab. Perempuan: 3304 Jiwac. Jumlah Keluarga: 3304 KK

d. Jumlah RT: 24 RT

3. Keadaan Agama

a. Islam

: 53,5%b. Kristen

:2 %c. Budha

:0,5%d. Hindu

: 44%e. Konghucu

: 0 %

B. DATA DEMOGRAFI/KEPENDUDUKAN

1. Distribusi penduduk menurut golongan umur dan jenis kelamin

NoTingkat PendudukLaki-lakiPerempuanJumlah%

10-5 thn1241045728,4

26-12 thn45657968710,1

313-18 thn500504100414,8

419-35 thn677863204031

536-54 thn10861044160024

655 thn ke atas48838887612,9

Jumlah6779100%

Dari tabeldan grafik di atas, di dapatkan bahwa sebagian besar warga kelurahan Pagutan Timur berusia 19-35 tahun dengan jumlah 2040 orang (31%) dan paling sedikit berada pada usia 0-5 tahun dengan jumlah 572 (8,4%).2. Distribusi penduduk berdasarkan pendidikan

NoTingkat PendudukJumlah%

1Belum Sekolah5728,4

2Tidak Sekolah2794,1

3TK560,8

4SD5448

5SMP175425,8

6SMA350445

7Perguruan Tinggi2460,6

Jumlah6779100%

Berdasarkan tabel diatas, didapatkan data bahwa sebagian besar penduduk kelurahan Pagutan Timurberpendidikan SMA dengan jumlah 3504 orang (45,0%)dan yang paling sedikit yaitu Taman Kanak-kanak dengan jumlah yaitu 56 orang (0,8%).3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

NoMata PencaharianJumlah%

1Pelajar/belum bekerja203930,7

2Tidak bekerja104415,4

3PNS831,2

4TNI/POLRI250,3

5Pensiunan370,5

6Swasta355152,4

Jumlah6779100%

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan Sebagian besar dari KK adalah sebagai wira swasta dengan jumlah 2039 org (36,1%), dan yang paling sedikit sebagai TNI/POLRI dengan jumlah 25 orang (0,3%).C. DATA LINGKUNGAN FISIK

1. Perumahan

1. Distribusi Kepala Keluarga (KK) Menurut Tipe Perumahan

NoTipe RumahJumlah%

1Permanen178596,2

2Semi Permanen150,8

3Tidak Permanen542,9

Jumlah1854100%

Berdasarkan tabel diatas didapatkan Sebagian besar dari rumah penduduk permanen dengan jumlah 1785 rumah (96,2%), dan paling sedikit rumah warga Kelurahan Pagutan Timur adalah semi permanen dengan jumlah 15 (0,8%).2. Distribusi KK Menurut Status Kepemilikan Rumah

NoKepemilikanJumlah%

1Milik Sendiri172893,2

2Numpang 211,1

3Sewa1055,6

Jumlah1854

Berdasarkan tabel diatas didapatkan sebagian besar dari penduduk memiliki rumah sendiri dengan jumlah 1728orang (93,2%), dan palingsedikit warga yang numpang dengan jumlah 21 orang (1,1%).3. Distribusi KK Menurut Jenis Lantai

NoLantaiJumlah%

1Tanah50,2

2Papan

3Tehel100254,0

4Semen/Pleteran84745,6

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa paling banyak rumah penduduk berlantaikan tehel dengan jumlah 1002 rumah (54%), dan yang paling sedikit berlantaikan tanah dengan jumlah 5rumah (0,2%).4. Distribusi KK Menurut Ventilasi Rumah

NoVentilasi RumahJumlah%

1Ada, dipergunakan100454,1

2ada, tidak dipergunakan80543,4

3Tidak ada452,4

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan paling banyak rumah warga kelurahan Pagutan Timur menggunakan ventilasi dan difungsikan dengan jumlah 1004 rumah (54,1%),dan ada sebagian kecil warga yang pentilasi rumahnya tidak ada dengan jumlah 45 rumah (2,4%).5. Sistem Pencahayaan Rumah Pada Siang Hari

NoPencahayaanJumlah%

1Terang522,8

2Remang-remang176295,6

3Gelap402,1

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa paling banyak system pencahayaan rumah dengan pencahayaan terang dengan jumlah 1762 rumah (95,6%), dan yang paling sedikit dengan pencahayaan gelap sebanyak 40 rumah (2,1%). 6. Jarak Rumah Dengan Tetangga

NoJarak RumahJumlah%

1Bersatu73039,3

2Dekat147460,6

3Terpisah

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa jarak rumah dengan tetangga paling banyak dekat dengan jumlah 1474 rumah (60,6%), dan yang kedua adalah antar rumah bersatu sekitar 730 rumah (39,3%)7. Halaman Disekitar Rumah

NoHalamanJumlah%

1Ada, di manfaatkan92649,9

2Ada, tidak di manfaatkan55029,6

3Tidak Ada37820,3

Jumlah1854100%

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa halaman rumah masyarakat kelurahan pagutan timur paling banyakada halaman dan di manfaatkan dengan jumlah 926 rumah (49,9%), dan yang paling sedikit adalah ada, tidak ada halaman dengan jumlah 378 rumah (20,3%). 8. Pemanfaatan Pekarangan Rumah

NoPemanfaatan PekaranganJumlah%

1Kebun19621,1

2Kolam

3Kandang303,2

4Taman70075,5

Jumlah926100%

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa pekarangan rumah masyarakat kelurahan pagutan timurpaling banyak dijadikan sebagai taman jumlah 700 rumah (75,5%) dan paling kandang dengan jumlah 30 pekarangan rumah (3,2%)D. SUMBER AIR BERSIH

1. Sumber Air Untuk Masak Dan Minum

NoSumber AirJumlah%

1PAM80243,3

2Sumur105256,7

3Mineral

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas didapatkan paling banyak masyarakat yang menggunakan air sumur dengan jumlah 1052 KK (56,7%)dan sebagian masyarakat menggunakan air PAM dengan jumlah 802 KK (43,2%).2. Sistem Pengolahan Air Minum

NoPengolahanJumlah%

1Dimasak182098,2

2Tidak dimasak341,8

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pengolahan air minum dengan cara dimasak sebanyak 1820 KK (98,2%) dan pengolan air minum dengan cara tidak dimasak sebanyak 34 KK (1,8%).3. Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci

NoSumber AirJumlah%

1PAM80243,3

2Sumur105256,7

3Air sungai atau jublang

Jumlah18541000

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sumber air untuk mandi dan mencuci paling banyak menggunakan air sumur dengan jumlah 1052 KK (56,7%), dan yang paling sedikit menggunakan air PAM sebanyak 802 KK (43,2 %).

4. Jarak Sumber air dengan septic tank

NoJarakJumlah%

1Kurang dari 10 meter86847

2lebih dari 10 meter98653

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jarak sumber air dengan septik tank yang kurang dari 10 meter sebanyak 868 KK (47%) dan yang lebih dari 10 meter sebanyak 986 KK (53%). 5. Tempat Penampungan Air Sementara

NoPenampunganJumlah%

1Bak2542,9

2Ember84845,7

3Gentong1621,7

4Lain-lain60450,3

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tempat penampungan air sementara yang paling banyak digunakan oleh warga yaitu lain-lain seperti bak beton 604 KK (50,3% ) menggunakan ember 848 KK (45,7%) sedangkan yang menggunakan gentong162 KK (1,7%) dan BAk sebanyak 254 KK (2,9 %).

6. Kondisi Penampungan Air

NoKondisi TempatJumlah%

1Tertutup85846

2Terbuka99654

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa kondisi tempat penampungan air warga yang paling banyak adalah kondisi terbuka sebanyak 996 KK (54%) dan yang paling sedikit dengan kondisi penampungan air yang tertutup sebanyak 858 KK (46%).7. Kondisi Air Ditempat Penampungan

NoKondisi airJumlah%

1Berwarna643,4

2Berbau583,6

3Berasa361,9

4tidak berasa/berbau/berwarna169691,4

Jumlah1854

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan sebanyak 1696 KKwarga memiliki kondisi air di tempat penampungan air warga tidak berasa/tidak berbau (91,4%).E. SISTEM PEMBUANGAN SAMPAH

1. Pembuangan Sampah

NoSistem PembuanganJumlah%

1TPU321,7

2Di sungai88147,5

3Di timbun100153,9

4Di bakar1508,0

5Di sembarang tempat784,2

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pembuangan sampah yang paling banyak digunakan warga adalah dengan cara ditimbun di diatas tanah kosong/dekat sungai sebanyak 1033 KK (55,7%)dan kesungai sebnyak 881 KK (47,5%). Dari 160 sample yang kita ambil di kelurahan pagutan timur rata-rata keluhan masyarakat adalah kurangnya fasilitas penampungan sampah sehingga mereka membuang samph di atas tanah kosong, dan tidak adanya alat pengangkut sampah untuk di buang ke penampungan sementara yang ada di depan kantor lurah. Banyaknya sampah yang di buang kesungai, menyebabkan banjir di beberapa daerah pagutan timur.

2. Tempat Penampungan Sampah SementaraTerdapat 3 tempat pembuangan sampah sementara, yaitu 1 didepan kantor lurah, 2 di bukit ngandang dan sisanya membuang sampahnya di lahan kosong, setelah penuh pindah ke lahan lainnya.3. Kondisi Tempat Penampungan Sampah Sementara3 tempat pembungan sampah sementara tersebut terbuka.4. Jarak Penampungan Sampah Dengan RumahYang di bukit ngandang jaraknya lebih dari 5 meter dari rumah warga dan yang 1 didepan kantor lurah (Pingir jalan), lokasi penimbunan sampah dekat dengan pemukiman warga dan tidak bisa di masuki oleh truk sampah dinas kebersihan.F. SISTEM PEMBUANGAN KOTORAN RUMAH TANGGA

1. Kebiasaan Keluarga Buang Air Besar

NoKebiasaan Keluarga BABJumlah%

1WC176895,4

2Sungai864,6

3Sembarang Tempat

Jumlah1854

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga yang BAB menggunakan WC sebanyak 1768 KK (95,4%), dan ada 86 (0,4%) BAB di sungai.2. Jenis Jamban Yang Digunakan

NoJenis JambanJumlah%

1Cemplung1508,1

2Plengsengan

3Leher Angsa170491,9

4lai-lain

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Sebagian besar wargamemiliki jenis jamban cemplung sebanyak 1768 KK (91,9%), dan 1704 KK menggunakan jamban leher angsa3. Sistem Pembuangan Air Limbah

NoTempat PembuanganJumlah%

1Resapan56830,6

2Selokan23312,6

3Sembarang tempat80143

Jumlah1854100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan Sebagian besar warga membuang air limbah di sembarang tempat sebanyak 801 KK (43%) dan paling sedikit warga membuang air limbah di resapan tempat yaitu sebanyak 233 KK (12,6%).G. HEWAN PELIHARAAN

1. Kepemilikan Hewan Ternak Dirumah

NoHewan PeliharaanJumlah%

1Ada60,4

2Tidak Ada184899,6

Jumlah1854100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat tidak memiliki hewan ternak yaitu sebanyak 1848 KK (99,6%) dan warga yang memiliki hewan ternak sebanyak 6 KK (0,4%).2. Letak Kandang

NoLetak KandangJumlah%

1Dalam rumah00

2Luar rumah6100

Jumlah6100

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semuamasyarakatmemposisikan kandangya di luar rumah yaitu sebanyak 6 KK (100%) dan tidak ada masyarakat yang memposisikan kandang ternaknya di dalam rumah.3. Kondisi Kandang

NoKondisi KandangJumlah%

1Terawat6100

2Tidak terawat00

Jumlah6100

Kondisi kandang seluruhnya terawat.H. KONDISI KESEHATAN UMUM

1. Pelayanan Kesehatan

a. Sarana Kesehatan Yang Paling Dekat

NoSarana Kesehatan TerdekatJumlah

1Puskesmas1

2Posyandu4

3Praktik swasta2

4Balai pengobatan1

5Rumah Sakit1

Jumlah9

b. Tempat Berobat Keluarga

NoKebiasaan BerobatJumlah%

1Puskesmas96456

2Rumah sakit75040,4

3Dokter Peraktik143,6

4Perawat/Bidan

5Balai Pengobatan

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disilmpulkan bahwa sebagian besar masyarakat mempunyai kebiasaan berobat ke puskesmas yaitu sebanyak 964 KK (56%), Sedangakan Masyarakat Paling Sedikit Berobat Ke Dokter praktik Yaitu Sebanyak 14 KK (3,6%).c. Kebiasaan Sebelum Berobat

NoKebiasaan Sebelum BerobatJumlah%

1Beli obat bebas174294

2Jamu1126

3Tidak ada00

Jumlah1854100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat yang mempunyai kebiasaan beli obat bebas sebelum pergi berobat ke tempat kesehatan terdekat yaitu sebanyak1742 KK (94%) dan ada masyarakat yg mengkonsumsi jamu sebelum berobat sebanyak 112 KK (6%).Dari 160 KK yang dijadikan sampel sebagian besar mengatakan karena jarak Puskesmas yang lumayan jauh masyarakat lebih banyak membeli obat bebas sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas.

d. Sumber Pendanaan Kesehatan Keluarga

NoPendanaan KesehatanJumlah%

1BPJS175094,3

2Umum1045,6

Beerdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat menggunakan BPJS yaitu sebanyak 1750 KK (94,3%) dan yang menggunakan umum sebanyak 104 KK (5,6%)e. Penyakit Yang Sering Di Derita Keluarga 6 Bulan Terakhir

NoPenyakit Yang DideritaJumlah%

1Batuk pilek30516

2Asma251,3

3TBC452,2

4Tyhpoid1055,6

5Asam Urat150,8

6Hipertensi107057,7

7Lain-lain40521,8

8Tidak ada251,3

Jumlah1854

Berdasarkan pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Kelurahan Pagutan Timur adalah Hipertensi yaitu 1070 KK (57,7%) dan yang paling sedikit yaitu menderita asam urat sebanyak 15 KK (0,8%).2. Ibu Hamil dan Menyusui

a. Jumlah Pasangan Usia Subur

NoPUSJumlah%

121-30 thn45034,6

231-40 thn60837,6

341-50 thn12227,8

Jumlah1180100

Dari tabel di atas dapat disimpulakan bahwa jumlah pasangan usia subur berdasarkan umur paling banyak berusia 31-40 tahun yaitu sebanyak 608 (37,6%), 21-30 tahun sebanyak 450 (34,6%), dan paling sedikit berusia 41-50 tahun 122 (27,8%).

b. PUS Yang Menjadi Akseptor KB

NoAkseptor KBJumlah%

1Ya, menggunakan KB89276,1

2Tidak menggunakan KB28823,9

Jumlah1180100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa paling banyak PUS menjadi akseptor KB yaitu 892 Akseptor (76,1%) sedangkan yang tidak menggunakan KB sebanyak 288 KK (23,9%).c. Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan

NoJenis KontrasepsiJumlah%

1IUD121,3

2Suntik61268,6

3Pil252,8

4Susuk21323,9

5Tubektomi50,5

6Kalender252,8

Jumlah892100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan warga yaitu suntik sebanyak 612 orang (68,6%) dan paling sedikit menggunakan tubektomi yaitu sebanyak 5 orang (0,5%).d. Jumlah Ibu Hamil

NoJumlah BumilJumlah%

1Ya (Hamil)188100

2Tidak (hamil)--

Jumlah188100

e. Usia Kehamilan

NoUsia KehamilanJumlah%

1Trimester I8645,7

2Trimester II6735,6

3Trimester III3518,6

Jumlah188

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakn bahwa usia kehamilan berdasarkan usia kehamilan yaitu 86 orang (45,7%) memiliki umur kehamilan trimester I, 67 orang (35,6%) yang memiliki umur kehamilan trimester II dan 35 orang warga yang memiliki umur kehamilan trimester III.f. Frekuensi Kehamilan

NoKehamilan Ke-Jumlah%

1I4523,9

2II4322,8

3III7539,8

4Lebih dari III2513,2

Jumlah188100

Berdasarkan tabel di atas dapat simpulkan bahwa paling banyak frekwensi kehamilan yaitu 75 orang (39,8%) mengalami kehamilan yang ketiga.g. Usia Ibu Hamil

NoUsia BumilJumlah%

120-3515582,4

2Lebih dari 353317,5

Jumlah188

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakn bahwa jumlah ibu hamil berdasarkan umur yaitu 155 orang (82,4%) dengan usia ibu hamil 20-35 tahun dan 33 orang (17,5%) bumil yang usianya lebih dari 35 tahun.h. Tempat periksa Kehamilan

NoTempat Periksa KehamilanJumlah%

1Puskesmas10455,3

2Bidan5931,3

3Lainnya/dr.specialis kandungan2513,2

Jumlah188

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil memeriksakan kehamilannya ke puskesmas sebanyak 104 orang (55,3%) dan 59 orang (31,3%) memeriksakan kehamilannya di bidan dan 25 orng yng memeriksa did r. spesialis kandungan..i. Frekuensi Periksa Kehamilan

NoPemeriksaan KehamilanJumlah%

12 kali8645,7

24 kali10254,2

Jumlah188

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan lebih banyak bumil yang memeriksakan kandungannya sebanyak 4 kali.j. Imunisasi TT

NoImunisasi TTJumlah%

1Lengkap188100

2Tidak lengkap-0

Jumlah188100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 188 orang (100%) yang mendapatkan imunisasi TT (tetanus toksoid) dengan lengkap.k. Penyakit Yang diderita Ibu Hamil

NoPenyakit Yang DideritaJumlah%

1Hipotensi2513,2

2Anemia5317,5

3Bengkak84,2

4Mual/muntah7037,2

5Varises3619,1

6Tidak ada keluhan168,5

Jumlah188100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa penyakit terbanyak yang diderita oleh ibu hamil yaitu 70 orang (37,2%) mengalami mual/muntah.l. Jumlah Ibu Menyusui

NoJumlah ButekiJumlah%

1Ya, meneteki86100

2Tidak meneteki00

Jumlah86100

m. Lama Ibu menyusui

NoLama MenyusuiJumlah%

1Kurang dari 1 bulan89,3

21-4 bulan2529,1

35-12 bulan2529,1

4Lebih 12 bulan2832,5

Jumlah86100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakan bahwa paling banyak lama ibu menyusui yaitu lebih 12 bulan sebanyak 28 orang (32,5%) dan yang paling sedikit kurang dari 1 bulan hany 8 orang (9,3%).3. Balita

a. Jumlah Balita

NoBalitaJumlah%

1Ya, tergolong balita572100

2Tidak tergolong balita00

Jumlah572100

b. Kebiasaan Keposyandu

NoKebiasaanJumlah%

1ke posyandu40069,9

2Tidak ke posyandu17230,1

Jumlah572100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakan bahwa warga mempunyai kebiasaan ke posyandu, ada 400 Balita yang dating ke posyandu (69,9%) dan ada 172 balita yang memiliki kebiasaan tidak ke posyandu. Kader posyandu sering melakukan sweeping ke rumah balita yang tidak datang keposyandu.c. Imunisasi Balita

NoImunisasiJumlah%

1Lengkap572100

2Belum lengkap00

3tidak lengkap00

Jumlah572100

Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan bahwa seluruh balita sudah imunisasi lengkap yaitu sebanyak 572 orang (100%), d. Kepemilikan Kartu Menuju Sehat

NoKMSJumlah%

1Ya memiliki28650

2tidak memiliki28650

Jumlah572

4. Remaja

a. Kegiatan Remaja Diluar Sekolah

NoKegiatan di Luar SekolahJumlah%

1Keagamaan76549,7

2Karang taruna352,27

3Olahraga40025,9

4lain-lain34022,1

Jumlah1540100

Berdasarkan hasil tabulasi data didapatkan hasil kegiatan remaja diluar sekolah paling banyak yaitu keagamaan dengan jumlah 765 orang (79,3%), sedangkan paling rendah yaitu karang taruna yang berjumlah 35 orang (6,1%).b. Kebiasaan Remaja

NoMasalah RemajaJumlah%

1Merokok50132,5

2Alcohol64041,5

3Lainnya744,8

4Keagamaan32521,1

Jumlah1540100

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar remaja mempunyai kebiasaan alkohol yaitu sebanyak 640 orang (41,5%) dan yang paling sedikit mempunyai kebiasaan lainnya yaitu sebanyak 74 orang (4,8%).5. Lansia

a. Keluhan Lansia

NoKeluhanJumlah%

1Ya mengeluh45054

2tidak ada keluhan38546

Jumlah835100

Berdasarkan tabel hasil tabulasi diatas dapat disimpulkan bahwa banyak lansia yang mengalami keluhan sebanyak 450 orang (54%).b. Jenis Penyakit Yang Diderita Lansia

NoPenyakitJumlah%

1Asma404,8

2TBC-0

3HT24629,5

4DM-0

5Rematik34841,7

6Katarak364,3

7Lainnya16519,8

Jumlah 835100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit yang paling banyak diderita lansia yaitu rematik yang berjumlah 348 orang (41,7%), dan yang paling sedikit yaitu Asma yang berjumlah 40 orang (4,8%).c. Penanganan Penyakit Lansia

NoPenanganan PenyakitJumlah%

1Sarana kesehatan53263,7

2Non medis24529,3

3Diobati sendiri586,9

Jumlah835100

Berdasak tabel hasil tabulasi diatas dapat disimpulkan penanganan penyait lansia paling banyak dibawa kesarana kesehatan yang berjumlah 532 (63,7%), dan yang paling sedikit diobati sendiri yaitu sebanyak 58 (6,9%).Dari hasil observasi pada saat posyandu lansia, setelah lansia mendapatkan obat, sebagian besar keluarga tidak mengontrol jadwal minum obat lansia.d. Penggunaan Waktu Senggang

NoWaktu SenggangJumlah%

1Membantu rumah tangga16519,8

2Nonton Tv37645

3Mengasuh cucu24028,7

4Lain-lain546,4

Jumlah835100

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan waktu senggang lansia lebih banyak digunakan untuk menonton TV yaitu berjumlah 376 orang (28,7%). ANALISA DATA

NoDataEtiologiProblem

1.

2

.

DS:

Dari 160 KK yang di jadikan sampel sebagian besar mengatakan membuang sampah dengan cara di timbun di lahan kosong setelah penuh pindah ke lahan lainnya.

Masalah kesehatan lingkungan :1. Pengelolaan sampah

Jumlah KK yang membuang sampah dengan di timbun sebanyak 1001 KK (53,9%)

Jumlah KK yang membuang sampah di Sungai sebanyak 881 KK (47,5%)

Jumlah KK yang membuang sampah dengan cara di bakar 150 KK (4,5%)

Jumlah KK yang membuang sampah di Sembarang tempat 78 KK (4,2%) Jumlah KK yang membuang sampah di TPU sebanyak 32 KK (1,7%)2. Pengelolaan limbah

Jumlah KK yang mempunyai SPAL sembarang tempat sebanyak 801 KK (43%)

Jumlah KK yang memiliki SPAL resapan sebanyak 568 KK (30,6%)

Jumlah KK yang memiliki SPAL Selokan sebanyak 233 KK (12,6%).

3. Tempat Buang air besar WC: 1768 KK (95,4%)

Sungai 86 KK (4,6%)

DS:

Dari 160 KK yang dijadikan sampel sebagian besar mengatakan karena jarak Puskesmas yang lumayan jauh masyarakat lebih banyak membeli obat bebas sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas.

Masalah kesehatan perorangan :

a. Jenis Penyakit yang diderita

Jumlah penduduk yang terbanyak yang diderita adalah penyakit Hipertensi sebanyak 1070 KK jiwa (57,7%).

Jumlah penduduk yang menderita penyakit batuk pilek sebanyak 305 jiwa (16%).

Jumlah penduduk yang menderita penyakit lain sebanyak 405 jiwa (21,8%). Jumlah penduduk yang menderita penyakit typoid sebanyak 105 jiwa (5,6%).

b. Sarana Kesehatan yang tersedia di kelurahan Pagutan Timur: Balai Pengobatan tidak ada. Puskesmas 1 Posyandu ada 4

Lain-lainnya sebanyak 3 c. Kebiasaan ke posyandu Iya rutin: 400 Balita Tidak rutin : 172d. Sistem pencahayaan rumah Terang 52 KK (2,8%) Remang 1762 (95,6%) Gelap 40 KK (2,1%)e. Dari hasil observasi pada saat posyandu lansia, setelah lansia mendapatkan obat, sebagian besar keluarga tidak mengontrol jadwal minum obat lansiaKesadaran masyarakat yang kurang

Kurangnya informasi tentang pemeliharaan kesehatah diri

Sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan

Pola pemeliharaan kesehatan yang kurang

3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan berhubungan dengan kesadaran masyarakat yang kurang, di buktikan dengan Dari 160 KK yang di jadikan sampel sebagian besar mengatakan membuang sampah dengan cara di timbun di lahan kosong setelah penuh pindah ke lahan lainnya. Masalah kesehatan lingkungan: Pengelolaan sampah: Jumlah KK yang membuang sampah dengan di timbun sebanyak 1001 KK (53,9%), Jumlah KK yang membuang sampah di Sungai sebanyak 881 KK (47,5%), Jumlah KK yang membuang sampah dengan cara di bakar 150 KK (4,5%), Jumlah KK yang membuang sampah di Sembarang tempat 78 KK (4,2%), Jumlah KK yang membuang sampah di TPU sebanyak 32 KK (1,7%). Pengelolaan limbah: Jumlah KK yang mempunyai SPAL sembarang tempat sebanyak 801 KK (43%), Jumlah KK yang memiliki SPAL resapan sebanyak 568 KK (30,6%), Jumlah KK yang memiliki SPAL Selokan sebanyak 233 KK (12,6%). Tempat Buang air besar: WC: 1768 KK (95,4%), Sungai 86 KK (4,6%).2. Pola pemeliharaan kesehatan yang kurang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pemeliharaan kesehatan diri di buktkan dengan Dari 160 KK yang dijadikan sampel sebagian besar mengatakan karena jarak Puskesmas yang lumayan jauh masyarakat lebih banyak membeli obat bebas sebelum memeriksakan diri ke Puskesmas. Masalah kesehatan perorangan : Jenis Penyakit yang diderita: Jumlah penduduk yang terbanyak yang diderita adalah penyakit Hipertensi sebanyak 1070 KK jiwa (57,7%), Jumlah penduduk yang menderita penyakit batuk pilek sebanyak 305 jiwa (16%), Jumlah penduduk yang menderita penyakit lain sebanyak 405 jiwa (21,8%), Jumlah penduduk yang menderita penyakit typoid sebanyak 105 jiwa (5,6%). Sarana Kesehatan yang tersedia di kelurahan pagutan timur: Balai Pengobatan tidak ada: Puskesmas , Posyandu ada, Lain-lainnya sebanyak 3 Kebiasaan ke posyandu: Iya rutin: 400 Balita, Tidak rutin : 172 balita, Sistem pencahayaan rumah: Terang 52 KK (2,8%), Remang 1762 (95,6%), Gelap 40 KK (2,1%). Dari hasil observasi pada saat posyandu lansia, setelah lansia mendapatkan obat, sebagian besar keluarga tidak mengontrol jadwal minum obat lansia.Penapisan/Skoring diagnose keperawatan komunitas:

NoDiagnose kepPerhatian masyarakatPoin prevalensiTingkat bahayaKemungkinan utk di kelolaNilai total

1Lingkungan554418

2Kesehatan435416

Keterangan:

Prioritas masalah:

1. Lingkungan

2. Kesehatan3.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No DxTujuanRencana TindakanRasional

1Masyarakat menyadari dan mengetahui tentang pengelolaan lingkungan sehat terutama pengelolaan sampah dan pembuangan air limbah dengan kriteria :

- Masyarakat mampu memelihara lingkungan yang sehat1. Beri penyuluhan mengenai cara pembuangan sampah

2. Penyuluhan tentang cara pengelolaan sampah yang baik.

3. Beri pemahaman tentang manfaat sampah bila dikelola dengan baik

4. Gotong royong membersihkan lingkungan5. Penyuluhan tentang masalah pembuangan air limbah6. Beri penyuluhan tentang PHBS

1. Masyarakat mengetahui cara pembuangan sampah yang benar

2. Masyarakat mengetahui cara dan manfaat pengolahan sampah yang baik

3. Apabila pengelolaan sampah dilakukan dengan benar maka dapat dijadikan pupuk organik

4. Untuk menciptakan suasana bersih dan nyaman di lingkungan

5. SPAL dalam lingkungan rumah sangat penting dalam pembuangan air limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi dan lain-lain sehingga air tersebut tidak tergenang sehingga dapat mengakibatkan pencemaran dan menimbulkan penyakit6. Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga sanitasi lingkungan

2Masyarakat menyadari tentang masalah kesehatan diri atau kesehatan fisik perorangan dengan criteria :-Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan individu.1. Beri penyuluhan tentang cara menjaga kesehatan diri2. Beri penyuluhan tentang air bersih3. Kerjasama dengan Puskesmas dalam pemeriksaan kesehatan4. Beri penyuluhan tentang makanan yang baik untuk kesehatan lansia dan pentingnya minum obat secara teratur5. Beri penyuluhan tentang gizi bayi balita6. Beri penyuluhan tentang gizi anak sekolah1. Diharapkan pengetahuan masyarakat bertambah sehingga derajat kesehatanpun bertambah2. Masyarakat mengerti bagaimana cara menjaga kesehatan diri dengan menggunakan air bersih3. Membantu meningkatkan derajat kesehatan dalam hal medis/pengobatan4. Makanan yang benar akan membantu dalam meningkatkan derajat kesehatan lansia

5. Dapat membantu meningkatkan derajat kesehatan

6. Menghindari kebiasaan anak jajan di jalanan yang kotor.

3.4 IMPLEMENTASITabel Pelaksanaan Rencana Tindakan dan Evaluasi FormatifDPTGLIMPLEMENTASIRESPON HASIL

Sanitasi lingkungan tidak memenuhi standar kesehatan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pengolahan sampah, air limbah, kesadaran masyarakat yang kurang, sosial ekonomi yang rendah14 Mei 201515 Mei 201516 Mei 2015

16 Mei 201517 Mei 201522 Mei 2015

24 Mei 2015

1. Memberikan penyuluhan kepada warga di lingkungan karang buaya tentang pentingnya PHBS

2. Memberikan penyuluhan kepada warga di lingkungan patemon (Sore), Sukadana (Pagi) tentang pentingnya PHBS di lingkungan

3. Berkoordinasi dengan kepala lingkungan karang buaya dalam rangka gotong royong memperbaiki tempat pembuangan sampah 4. Berkoordinasi dengan kepala lingkungan untuk Gotong royong membersihkan sampah Lingkungan Bukit Ngandang dan banjar infaran5. Bergotong royong membersihkan tempat-tenpat penimbunan sampah di lingkungan karang buaya

6. Menyarankan pada desa dalam hal memfasilitasi masyarakat dalam pengadaan mobil pengangkut sampah atau pendistribusian sampah ke TPS7. Memberikan Bantuan kepada masyarakat untuk memperbaiki selokan/parit

1. Masyarakat antusias dan mengikuti sampai akhir2. Masyrakat mengikuti kegiatan dengan baik.3. Kepala lingkungan akan mengkoordinir masyarakatnya dalam kegiatan tersebut4. Kepala lingkungan akan mengkoordinir masyarakatnya dalam kegiatan tersebut5. Masyarakat antusias mengikuti kegiatan, sampah dibakar dan di timbun tanah.6. Pihak lurah memberi respon positif terhadap usulan untuk menyediakan fasilitas atas permasalahan yang dihadapi warga dengan menyediakan alat pengangkut sampah yang sudah akan di bicarakan dengan dinas kebersihan7. Masyarakat mau mengikuti kegiatanang ada di selokan atau parit sepanjang kelurahan pagutan timur

Pola pemeliharaan kesehatan yang kurang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pemeliharaan kesehatan diri18 Mei 201519 Mei 201520 Mei 201522 Mei 201523 Mei 201528 Mei 201529 Mei 2015

30 Mei 20151. Mengikuti kegiatan posyandu Bayi balita di bukit Ngandang dan banjar Infaran (1 posyandu) disertai dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi Bayi/balita2. Mengikuti kegiatan posyandu Bayi balita di karang buaya (1 posyandu) disertai dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi Bayi/balita

3. Mengikuti kegiatan posyandu lansia di karang buaya (1 posyandu) disertai dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga makanan pada pasien Hipertensi

4. Mengikuti kegiatan posyandu Bayi balita di patemon (1 posyandu) disertai dengan memberikan penyuluhan tentang pentingnya asupan gizi Bayi/balita

5. Melakukan penyuluhan kesehatan tentang Nutrisi lansia di Patemon disertai dengan pengobatan Gratis bekerja sama dengan PKM karang pule

6. Penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi remaja di lingkungan karang buaya

7. Memberikan penyuluhan tentang makanan jajanan yang baik untuk anak sekolah di SDN 03 Ampenan8. Melakukan Bakti Sosial besar-besaran pemeriksaan Dan Pengobatan Gratis dalam rangka menyambut ramadhan dan motto mari sehat bersama STIKES YARSI MATARAM berkerja sama dengan jasa raharja, Organisasi Lampak, telkomsel untuk masyarakat di Kelurahan Pagutan Timur1. Ibu-Ibu senang di berikan Penkes dan mengatakan dapat tambahan ilmu dari apa yang dijelaskan

2. Ibu-Ibu antusias dan mengerti dengan apa yang dijelskan, mahasiswa memeriksa tingkat Tumbang Bayi/balita sesuai dengan yang ada di KMS.

3. Banyak lansia yang tidak mengetahui pantangan makanan bagi penderita hipertensi, setelah di berikan penkes lansia mengerti dan akan melakukan apa yang di anjurkan

4. Ibu-ibu antusias dengan kegiatan tersebut dan ilmu pengetahuan mereka bertambah

5. Antusias lansia sangan tinggi sehingga penyuluhan dan pengobatan di hadiri oleh kurang lebih 40 lansia, rata-rata menderita hipertensi.\6. Remaja antusias dan mengatakan ilmu pengetahuan mereka bertambah dengan penyuluhan ini.

7. Siswa siswi senang dengan diadakannya penyuluhan dan mereka mengerti makanan jajanan yang mana yang baik dan tidak.

8. Bakti social berjalan lancer dan semua merasa terbantu dan diperhatikan dengan acara tersebut.,

3.5 EVALUASIHARI/TGLDX KEPEVALUASIPARAF

Sabtu, 30 Mei 20151DS:

Masyarakat mengatakan akan mulai belajar membuang sampah dengan cara yang baik seperti membakar/ menimbun didalam lobang jika sudah penuh di tutup dengan tanah

DO:

Masyarakat membuang sampah pada tempatnya

Masyarakat mengerti cara pengelolaan sampah

Masyarakat mengerti tentang pentingnya PHBS Masyarakat antusias dalam bergotong royong Selokan tampak bersihA: Masalah teratasi

P: Intervensi dilanjutkan oleh pejabat di kelurahan untuk pengadaan TPS

Mahasiswa

2DS:

Masyarakat mengatakan mengetahui pentingnya pemeriksaan kesehatan dan pentingnya menjaga kesehatan diri, keluarga, kelompok atau masyarakat

DO:

Masyarakat mengerti tentang perawatan diri yang baik

Masyarakat mengetahui penyebab penyakit yang diderita

Masyarakat mengetahui air minum yang aman dikonsumsi

Ibu-ibu mengerti tentang pentingnya menjaga Gizi Bayi/balita Anak-anak sekolah antusias dan mengerti tentang pentingnya menjaga makanan jajanan.A: Masalah teratasi

P: Intervensi di hentikanMahasiswa

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULANBerdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di kelurahan Pagutan Timur Kota Mataram oleh Mahasiswa Profesi Ners STIKES YARSI Mataram gerbong keperawatan komunitas dapat terlaksana sesuai dengan tujuan yaitu mampu menerapkan asuhan keperawatan komunitas secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat maka kami dapat memberikan kesimpulan berikut :1. Pengkajian

Berdasarkan data geografi di dapatkan batas-batas wilayah Kelurahan Pagutan Timur Kota Mataram Berdasarkan hasil pengkajian, masalah kesehatan yang dijumpai di Kelurahan Pagutan Timur Kota Mataramadalah kurangnya pengetahuan/pemahaman masyarakat tentang kesehatan lingkungan, kurang pengetahuan/ memahami tentang perilaku hidup sehat dan bersih serta kurangnya pemahaman cara pencegahan dan perawatan penyakit lansia.

2. PerencanaanBerdasarkan rumusan masalah yang dijumpai kami telah menyusun rencana keperawatan pemecahan masalah dalam bentuk POA dimana rencana yang telah tersusun dalam POA sudah dilaksanakan seluruhnya.3. Pelaksanaan

Sebagian rencana telah dilaksanakan sesuai dengan POA dan masyarakat cukup antusias serta aktif dalam semua kegiatan tersebut, namun dalam pelaksanaan kegiatannya belum berjalan sesuai dengan yang direncanakan, hal ini dikarenakan kesibukan masyarakat sehari-hari sehingga pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan.4. Evaluasi

Berdasarkan diagnosa yang telah dirumuskan dan disepakati oleh masyarakat, semua telah dilaksanakan sesuai POA, dimana dalam pelaksanaannya masyarakat Kelurahan Pagutan Timur Kota Mataram telah menunjukkan adanya perubahan sikap dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan, terbukti dengan kehadirannya dalam acara dan kegiatan yang kami adakan.

4.2 SARAN SARANBerdasarkan kesimpulan diatas kami memberikan saran-saran kepada :1. Dikes Kota mataram dan PuskesmasPuskesmas dan Dinas kesehatan hendaknya selalu memantau kesehatan masyarakat lebih jauh dan teliti melalui kader-kader yang ada di Kelurahan Pagutan Timur Kota Mataram dan menjalankan program-program Puskesmas secara rutin diwilayah kerjanya

2. KelurahanKepada Kelurahan Pagutan Timur Kota Mataram mohon untuk menjelaskan keadaan lingkungannya kepada seluruh masyarakat dan memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan sarana dan prasarana untuk menanggulangi masalah kesehatan lingkungan.3. Lembaga Pendidikan

Diharapkan kepada pembimbing akademik agar selalu menyamakan persepsinya didalam membimbing sehingga tidak terjadi kerancuan dan kesalah pahaman pada waktu melaksanakan asuhan keperawatan komunitas.DAFTAR PUSTAKANasrul Effendy. 1998. Dasar dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi 2. Jakarata. EGC

Pusdiknakes, Dep Kes RI (1992). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta.

Dep Kes RI (1993). Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I dan II. Jakarta.

Pusdiknakes, Depkes RI (1991). Perawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Kanwil Kesehatan Propinsi NTB (1993). Dikes Dati I Prop NTB. Lembar Balik Perawatan.

EMBED Excel.Chart.8 \s

EMBED Excel.Chart.8 \s

59

_1494930395.xlsChart1

996

858

penampung air

Sheet1

penampung air

Tertutup996

Terbuka858

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930415.xlsChart1

730

1474

Terpisah

jarak rumah dengan tetangga

Sheet1

jarak rumah dengan tetangga

Bersatu730

Dekat1474

Terpisah

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930425.xlsChart1

1728

21

105

kepemilikan rumah

Sheet1

kepemilikan rumah

Milik Sendiri1728

Numpang21

Sewa105

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930430.xlsChart1

2039

1044

83

25

37

3551

Distribusi pekerjaan penduduk

Sheet1

Distribusi pekerjaan penduduk

Pelajar/belum bekerja2039

Tidak bekerja1044

PNS83

TNI/POLRI25

Pensiunan37

Swasta3551

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930432.xlsChart1

572

279

56

544

1754

3504

246

tingkat penddikan

tingkat pendidikan

Sheet1

tingkat penddikan

Belum Sekolah572

Tidak Sekolah279

TK56

SD544

SMP1754

SMA3504

Perguruan Tinggi246

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930438.xlsChart1

1241040-5 thn

4565796-12 thn

50050413-18 thn

67786319-35 thn

88671436-54 thn

48838855 thn ke atas

laki-laki

perempuan

Column1

Sheet1

laki-lakiperempuanColumn1

0-5 thn124104

6-12 thn456579

13-18 thn500504

19-35 thn677863

36-54 thn886714

55 thn ke atas488388

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930427.xlsChart1

1785

15

54

Perumahan

Sheet1

Perumahan

Permanen1785

Semi Permanen15

Tidak Permanen54

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930420.xlsChart1

1004

805

45

ventilasi rumah

Sheet1

ventilasi rumah

Ada, dipergunakan1004

ada, tidak dipergunakan805

Tidak ada45

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930422.xlsChart1

5

Papan

1002

847

jenis lantai rumah

Sheet1

jenis lantai rumah

Tanah5

Papan

Tehel1002

Semen/Pleteran847

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930417.xlsChart1

52

1762

40

pencahayaan

Sheet1

pencahayaan

Terang52

Remang-remang1762

Gelap40

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930405.xlsChart1

1820

34

pengelolaan air minum

Sheet1

pengelolaan air minum

Dimasak1820

Tidak dimasak34

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930410.xlsChart1

196

Kolam

30

700

pemanfaatanperkarangan rumah

pemanfaatan perkarangan rumah

Sheet1

pemanfaatanperkarangan rumah

Kebun196

Kolam

Kandang30

taman700

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930412.xlsChart1

926

550

378

halaman rumah

halaman rumah

Sheet1

halaman rumah

Ada, di manfaatkan926

Ada, tidak di manfaatkan550

Tidak Ada378

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930407.xlsChart1

802

1052

Mineral

sumber air bersih

Sheet1

sumber air bersih

PAM802

Sumur1052

Mineral

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930400.xlsChart1

868

986

jarak septi tank

Sheet1

jarak septi tank

Kurang dari 10 meter868

lebih dari 10 meter986

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930403.xlsChart1

802

1052

Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci

Sheet1

Sumber Air Untuk Mandi dan Mencuci

PAM802

Sumur1052

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930398.xlsChart1

254

848

162

604

penampungan air

Sheet1

penampungan air

Bak254

Ember848

Gentong162

Lain-lain604

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930370.xlsChart1

964

750

14

Perawat/Bidan

Balai Pengobatan

tempat berobat

Sheet1

tempat berobat

Puskesmas964

Rumah sakit750

Dokter Peraktik14

Perawat/Bidan

Balai Pengobatan

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930386.xlsChart1

150

Plengsengan

1704

lai-lain

jenis jamban

Sheet1

jenis jamban

Cemplung150

Plengsengan

Leher Angsa1704

lai-lain

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930391.xlsChart1

32

881

1001

150

78

pembuangan sampah

Sheet1

pembuangan sampah

TPU32

Di sungai881

Di timbun1001

Di bakar150

Di sembarang tempat78

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930393.xlsChart1

64

58

36

1696

kondisi air

Sheet1

kondisi air

Berwarna64

Berbau58

Berasa36

tidak berasa/berbau/berwarna1696

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930388.xlsChart1

1768

86

Sembarang Tempat

Tempat BAB

Sheet1

Tempat BAB

WC1768

Sungai86

Sembarang Tempat

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930381.xlsChart1

6

1848

kepemilikan hewan peliharaan

Sheet1

kepemilikan hewan peliharaan

Ada6

Tidak Ada1848

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930383.xlsChart1

568

233

801

SPAL

Sheet1

SPAL

Resapan568

Selokan233

Sembarang tempat801

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930379.xlsChart1

Dalam rumah

6

lokasi kandang

Sheet1

lokasi kandang

Dalam rumah

Luar rumah6

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930376.xlsChart1

6

Tidak terawat

kondisi kandang

Sheet1

kondisi kandang

Terawat6

Tidak terawat

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930350.xlsChart1

45

43

75

25

jumlah kehamilan

Sheet1

jumlah kehamilan

I45

II43

III75

Lebih dari III25

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930359.xlsChart1

650

708

522

PUS

Sheet1

PUS

21-30 thn650

31-40 thn708

41-50 thn522

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930365.xlsChart1

1750

104

pendanaan kesehatan

Sheet1

pendanaan kesehatan

BPJS1750

Umum104

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930367.xlsChart1

1742

112

Tidak ada

Column1

kebiasaan sebelum berobat

Sheet1

Column1

Beli obat bebas1742

Jamu112

Tidak ada

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930362.xlsChart1

395

25

45

10

15

1070

405

penyakit yang dideritya

penyakit yang diderita

Sheet1

penyakit yang dideritya

Batuk pilek395

Asma25

TBC45

Tyhpoid10

Asam Urat15

Hipertensi1070

Lain-lain405

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930355.xlsChart1

12

612

25

213

5

jenis kontrasepsi

Sheet1

jenis kontrasepsi

IUD12

Suntik612

Pil25

Susuk213

Tubektomi5

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930357.xlsChart1

892

288

akseptor KB

Sheet1

akseptor KB

Ya, menggunakan KB892

Tidak menggunakan KB288

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930352.xlsChart1

86

67

35

usia kehamilan

Sheet1

usia kehamilan

Trimester I86

Trimester II67

Trimester III35

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930340.xlsChart1

188

0

imunisasi TT

Sheet1

imunisasi TT

Lengkap188

Tidak lengkap-

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930345.xlsChart1

104

59

25

tempat periksa kehamilan

tempat periksa kehamilan

Sheet1

tempat periksa kehamilan

Puskesmas104

Bidan59

Lainnya/dr.specialis kandungan25

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930347.xlsChart1

155

33

usia ibu hamil

Sheet1

usia ibu hamil

20-35155

Lebih dari 3533

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930343.xlsChart1

86

102

jumlah pemeriksn kehamilan

Sheet1

jumlah pemeriksn kehamilan

2 kali86

4 kali102

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930330.xlsChart1

572

0

0

imunisasi

imunisasi

Sheet1

imunisasi

Lengkap572

Belum lengkap0

tidak lengkap0

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930335.xlsChart1

8

25

25

28

lama menyusui

Sheet1

lama menyusui

Kurang dari 1 bulan8

1-4 bulan25

5-12 bulan25

Lebih 12 bulan28

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930338.xlsChart1

25

53

8

70

36

16

penyakit yang di alami ibu hamil

Sheet1

penyakit yang di alami ibu hamil

Hipotensi25

Anemia53

Bengkak8

Mual/muntah70

Varises36

Tidak ada keluhan16

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930333.xlsChart1

400

172

kunjungan posyandu

Sheet1

kunjungan posyandu

ke posyandu400

Tidak ke posyandu172

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930326.xlsChart1

501

640

74

325

msalah remaja

masalah remaja

Sheet1

msalah remaja

Merokok501

Alcohol640

Lainnya74

Keagamaan325

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930328.xlsChart1

765

35

400

340

KEGIATAN REMAJA

Sheet1

KEGIATAN REMAJA

Keagamaan765

Karang taruna35

Olahraga400

lain-lain340

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930321.xlsChart1

40

0

246

0

348

36

165

penyakit lansia

Sheet1

penyakit lansia

Asma40

TBC-

HT246

DM-

Rematik348

Katarak36

Lainnya165

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930323.xlsChart1

450

385

keluhan lansia

Sheet1

keluhan lansia

Ya mengeluh450

tidak ada keluhan385

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1494930318.xlsChart1

532

245

58

penyakit lansia

Sheet1

penyakit lansia

Sarana kesehatan532

Non medis245

Diobati sendiri58

To resize chart data range, drag lower right corner of range.