askep copd kelompok

48
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MALANG FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN dengan: Pasien Cronic Obstruktive Pulmonal Disease Disusun oleh KELOMPOK PERNAPASAN KELAS II-A 1. Tragara Zalzal Sciora 2. Debi Illahi 3. Rita Cahyanti 4. Irka Maharani 5. Hendri Atna Sari 6. Lutfi Nur Ichwan 7. Hesy Novi Sawitri 8. Fitri Sri Lestari 9. Andre Wijaksono

Upload: nawwalnawwuull

Post on 10-Nov-2015

36 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pernafasan

TRANSCRIPT

jurusan keperawatan

poltekkes kemenkes malang

format asuhan keperawatan

dengan:

Pasien Cronic Obstruktive Pulmonal DiseaseDisusun oleh

KELOMPOK PERNAPASAN

KELAS II-A

1. Tragara Zalzal Sciora2. Debi Illahi

3. Rita Cahyanti

4. Irka Maharani

5. Hendri Atna Sari

6. Lutfi Nur Ichwan

7. Hesy Novi Sawitri

8. Fitri Sri Lestari

9. Andre WijaksonoKEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATANA. PENGKAJIAN

IDENTITAS PASIEN

Nama: Nn. X

No. Regester : 10081519

Umur: 12 Tahun.TTL:Jenis Kelamin: Perempuan Suku/Bangsa: Jawa/Indonesia

Agama: Islam

Status Marietal: Belum menikahPekerjaan: pelajar Pendidikan: SMPBahasa yang digunakan : Bahasa Jawa dan IndonesiaAlamat: Jl. Dr. Sutomi No. 56, Blitar

Tanggal MRS: 31 Desember 2012

Tanggal Pengkajian: 31 Desember 2012

Jam Pengkajian: 08.00 WIB.

Diagnosa Medis: Hipertermia Alasan Dirawat: Mendapatkan pertolongan untuk pasien kejang Keluhan Utama: Kejang . (tdk blh lbih dr 1)RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)

1) Riwayat Penyakit Sekarang (keluhan d tulis semua disini)Klien mengatakan telah mengalami demam tinggi sejak 2 hari yang lalu. Demam pada hari pertama 38oC lalu pada hari kedua 39oC. Ibu klien mengatakan klien telah di kompres dan di berikan obat penurun panas (parasetamol) tetapi panasnya tidak kunjung turun, dan pada hari ke tiga pasien mengalami kejang serta mengeluarkan keringat secara berlebihan sehingga klien mengalami dehidrasi.2) Riwayat Penyakit Dahulu (semua, wlopun tdk berkaitan)Klien mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami demam hingga kejang. Baru pertama kali ini ia menderita penyakit ini.3) Riwayat Kesehatan Keluarga (hrus seuai dengan yg dirsakan klien) Klien mengatakan bahwa keluarga klien belum pernah menderita penyakit seperti yang di derita klien.4) Keadaan Kesehatan Lingkungan

Klien mengatakan bahwa cuaca sekitar rumah panas dan kurang ada sirkulasi udara. (berkaitan dengan penyebab klien sakit)Pola aktivitas sehari-haripola minum dan makan

pola eliminasi

pola istirahat

pola metabolisme(1) Pola Persepsi Dan Tata Laksana Hidup KesehatanKlien mengatakan bahwa saat pertama kali mengalami kejang,klien tidak pernah menduga sebelumnya. Klien mengatakan bahwa klien sampai sekarang masih merasa takut dengan penyakit yang dideritanya. Klien mengatakan pada saat kejangnya kambuh klien pernah merasa putus asa sehingga dia seringkali mengabaikan prosedur pengobatan dan perawatan yang diberikan. Misalnya saat mengkonsumsi obat-obatan pada waktu klien di rumah.(2) Pola Nutrisi dan Metabolisme

Klien mengatakan sering merasa mual dan muntah saat makan. Klien merasa mudah lelah. Klien mengatakan bahwa sebelum sakit BB nya adalah 50 kg. Namun sekarang BB klien hanya 43 kg. Tinggi klien adalah 155 cm.IMT klien: 43 = 16.71 (1.66x1.55)

(3) Pola Eliminasi

Klien mengatakan bahwa kebiasaan BAK normal. Kurang lebih 4x sehari dan eliminasi alvi tidak ada gangguan. Sebelum sakit, klien buang air besar 1 X/hari.(4) Pola tidur dan Istirahat

Klien mengatakan sulit tidur karena panas yang tak kunjung turun, serta dehidrasi yang berlebihan. Klien mengatakan tidak pernah tidur siang karena selalu bersekolah sampai pukul 16.00 WIB.(5) Pola Aktivitas dan latihan

Klien mengatakan sebelum sakit, ia bersekolah seperti biasanya. Biasanya klien berangkat pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 16.00 WIB tetapi sejak 2 hari saat menderita demam klien sudah izin tidak masuk sekolah.

(6) Pola Hubungan dan Peran (sosial)Selama di rumah, klien merupakan anak yang aktif dan periang. Saat di rumah sakit, keluarga sangat memperhatikan keadaan klien. Ibu klien dan kakak perempuan klien menunggu dan merawat klien secara bergantian.

(7) Pola Sensori dan KognitifKlien mampu melihat dan mendengar dengan baik, klien tidak mengalami disorientasi.(8) Pola Persepsi dan Konsep Diri

Klien mengatakan seringkali merasa cemas disebabkan penyakit yang dideritanya. Klien merasa sangat asing dengan pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan oleh pihak rumah sakit.(9) Pola Seksual dan Reproduksi

Klien mengatakan bahwa selama sakit klien merasa kebutuhan seksualitasnya menurun.(10) Pola mekanisme/Penanggulangan Stress dan koping (memecahkan masalah)Saat di rumah, klien mengatakan bahwa jika mengalami stress karena suatu permasalahan, klien sering bercerita kepada ke dua orang tuanya atau pada saudara perempuannya. Klien mengatakan bahwa hal ini dapat meringankan permasalahan yang dihadapi. Saat di rumah sakit, klien mengatakan bahwa klien selalu mempertimbangkan apa yang akan di jalani dengan ke dua orangtuanya, klien selalu menginginkan pendapat dari kedua orangtuanya.(11) Pola Tata Nilai dan Kepercayaan

Saat sebelum sakit, klien mengatakan bahwa klien beribadah dengan rutin dan tepat waktu. Namun saat sakit, klien mengatakan seringkali terlambat dalam beribadah, dan penyakitnya sangat mengganggu kenyamanan ibadah klien.12) Personal Higiene

Klien mengatakan bahwa selama di rumah, klien mandi 2x sehari, dan sikat gigi 2x sehari. (kwbiasaan kebersihan diri sehari-hari)13) Ketergantungan

Klien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan dan ketergantungan pada obat-obatan tertentu.14) Aspek Psikologis

Klien mengatakan takut akan penyakitnya, merasa bingung menghadapi tindakan yang diprogramkan.15) Aspek Sosial/Interaksi

Saat di rumah dan di rumah sakit, klien mengatakan bahwa hubungan dengan keluarga dan klien di sekitarnya baik.

16) Aspek Spiritual

Klien mengatakan bahwa ia dan keluarganya sejak kecil memeluk agama Islam, ajaran agama dijalankan setiap saat. Klien sangat aktif menjalankan ibadah dan aktif mengikuti kegiatan agama yang diselenggarakan oleh mesjid di sekitar rumah tempat tinggalnya maupun oleh masyarakat setempat. Saat ini klien merasa kesulitan untuk beribadah namun klien tetap berusaha untuk shalat lima waktu.

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK

1. Keadaan Umum : Klien terlihat lemah, dehidrasi, serta mengantuk 2. Tanda-tanda vital

Suhu: 39 0C

Nadi: 108 X/menit.Tekanan darah: 120/80 mmHg.

Respirasi: 30 x/menit

3. Body Systems

a. Pernafasan (B 1 : Breathing)

Pernafasan melalui hidung dengan frekuensi 30 x/menit. Pernafasan dibantu oleh otot bantu pernapasan. Klien mengatakan rasa dada tertekan. Klien mengatakan batuk menetap dengan produksi lendir setiap hari pada 2 tahun terakhir selama 3 bulan. Lendir putih kekuningan dengan jumlah banyak. Dada barell chest, gerakan diafragma minimal. Bunyi nafas: ronki, wheezing. Perkusi hypersonor pada area paru.Hasil foto Thorax PA tanggal 14 Mei 2012:

Cor

: Bentuk Tear Drops

Pulmo: Tampak bronchopulmonary Pattern sedikit meningkat hiperacrated kedua paru.

Kesimpulan: Emphysematous Lung, Efusi Pleura bilateral yang telah mengalami organisasi bekas fraktur Costa 5, 6, 7, dan 8 kanan belakang.

b. Cardiovascular (B 2 : Bleeding)

Nadi 108 X/menit, tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu 36,8 0C, Pembengkakan pada ekstremitas bawah. Distensi (teknan) vena leher, sianosis perifer.

Hasil EKG tanggal 14 Mei 2012:

Sinus takikardi disertai PAC dan PVC oleh karena pemberian Aminophyllin (Efek Aritmogenik).c. Persyarafan (B 3 : Brain) (d hafal ya)Tingkat kesadaran (GCS) Membuka mata : Spontan (4)

Verbal : Orientasi baik (5)

Motorik : Menurut perintah (6)

Kesadaran

: Composmentis (d hafal yaa)d. Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)

Klien biasanya BAK kurang lebih 4x sehari, warna urine kuning muda dan tidak ada nyeri saat berkemih.e. Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)

Mulut dan tenggorokan normal: Tidak menunjukkan gejala dehidrasi, dan tidak terjadi hipertiroid atau hipotiroid

Abdomen: normal (Tidak kembung)Bising Usus : 15x/ menit (Normal 5-35x/ menit)Tidak terdapat obstipasi maupun diare (klien BAB 1x sehari kadang 2 hari sekali)f. Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)

Kemampuan pergerakan sendi baik. 5 5

5 5Ekstrimitas

Atas

: Tidak ada kelainan (klien dapat menggerakkan ekstremitas atas tanpa disertai nyeri)Bawah

: Pembengkakan pada kaki kanan.Tulang Belakang

: Tidak ada kelainan (klien tidak mengalami skoliosis, kifosis maupun lordosis)Warna kulit

: Sianosis perifer

Turgor

: saat dicubit, kulit kembali dalam 2 seconTidak terdapat kontraktur maupun dekubitus.g. Sistem Endokrin

Terapi hormon

: (-)

Riwayat pertumbuhan dan perkembangan fisik: Dalam batas normal (dalam pertumbuhan dan perkembangannya, klien mengtakan tidak pernah mengalami gangguan)Postural hipotensi

: (-)DIAGNOSTIC TEST/PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil pemeriksaan Laboratorium

Darah lengkap tanggal: 14 Mei 2012.

Hb

: 10,7 gr% mg/dl (L 13,5 18,0 P 11,5 16,0 mg/dl)

Leukosit

: 18.600 (4000 11.000).

Trombosit

: 381 (150 350).

PCV

: 0,33 (packed cell volume)Faal Hati tanggal

: 14 Mei 2002.

SGOT

: 20

(L < 37 P < 31)U/L

Faal Ginjal tanggal

: 14 Mei 2002.

Ureum/BUN(blood urea nitrogen): 12 mg/dl

(10 45)

Serum Creatinin

: 0,93 mg/dl(L : 0,9 1,5 P : 0,7 1,3)

TERAPI :

-Oksigen 5 Lt/mt

-Inj Cepotaxime 3 X 1 gr-Tab Cefrofloxacin 2 X 500 mg

-Atroven Nebulizer 4 x / hr.

-Bricasma Nebulizer 4 x / hr.

-Syr Antacid 3 X 1 C1

-Tab Ranitidin 2 X 1

-Tab Codein 3 X 10 mg

-Infus RL drip KCl 25 mg/24 jam

ANALISIS DATANama Pasien: Tn. X

Umur: 56 tahun

NOD A T A PENUNJANGMASALAHETIOLOGI(penyebab)

1.Subjektive : (hrs sm keluhan)Klien mengatakan sesak nafas. rasa dada tertekan/ketidakmampuan untuk bernafas.

Objektif :

1. Warna kulit perifer sianosis.

2. RR : 30 x /menit.

3. Nafas pendek4. Dyspnea5. Pengguanaan otot bantu pernafasan

6. Sianosis bibir dan dasar kuku, jari tabuh.

Gangguan pertukaran gas

Peningkatan produksi mukus.

2.S :

Klien mengatakan selalu ingin batuk.

Klien mengatakan mempunyai kebiasaan merokok sejak 30 tahun yang lalu dan mampu menghabiskan 2 pak / hari.O :

1. Bunyi nafas : Ronki, wheezing.2. Perkusi hypersonor pada area paru.

3. Batuk menetap dengan produksi sputum (+)

Bersihan jalan nafas tidak efektifPeningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir.

3.S :

Klien mengeluh sesak, mual dan ingin muntah pada waktu makanO :

Klien hanya makan beberapa sendok dari makanan yang disajikan.IMT klien : 16.69

Turgor kulit kembali dalam 2 sekonGangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Intake makanan yang kurang.

4.S :

Klien mengatalakan cemas karena kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan.

Lamanya perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan.O : Klien terlihat cemas

Cemas Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

5.S :

Klien mengatakan kurang mengetahui tentang proses penyakit, perawatan maupun pengobatan serta kurangnya pengetahuan tentang diet.O : Klien terlihat bingung tentang penyakitnya

Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan Kurangnya informasi

B. DIAGNOSA KEPERAWATANNama Pasien: Tn. X

Umur: 56 tahun

1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mucus yang ditandai dengan:

S :

Klien mengatalakn sesak nafas. rasa dada tertekan/ketidakmampuan untuk bernafas.

O :

a. Warna kulit perifer sianosis.

b. RR : 30 x /menit.

c. Nafas pendekd. Dyspnea

e. Pengguanaan otot bantu pernafasan

f. Sianosis bibir dan dasar kuku, jari tabuh.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir yang ditandai dengan:

S :

Klien mengatakan selalu ingin batuk.

Klien mengatakan mempunyai kebiasaan merokok selema 30 tahun dan mampu menghabiskan 2 pak / hari.

O :

a. Bunyi nafas : Ronki, wheezing.

b. Perkusi hypersonor pada area paru.

c. Batuk menetap dengan produksi sputum (+)

3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake makanan yang kurang yang ditandai dengan:

S :

Klien mengeluh sesak, mual dan ingin muntah pada waktu makan

O :

Klien hanya makan beberapa sendok dari makanan yang disajikan.

IMT klien: 16.69

Turgor kulit kembali dalam 2 sekon

4. Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya yang ditandai dengan:

S :

Klien mengatalakan cemas karena kurangnya pengetahuan tentang sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik dan tujuan tindakan yang diprogramkan.

Lamanya perawatan, banyaknya biaya perawatan dan pengobatan.

O : Klien terlihat cemas

5. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi yang ditandai dengan:

S :

Klien mengatakan kurang mengetahui tentang proses penyakit, perawatan maupun pengobatan serta kurangnya pengetahuan tentang diet.O : Klien terlihat bingung tentang penyakitnya

C. PERENCANAANPRIORITAS MASALAHDAFTAR MASALAH

Nama Pasien: Tn. X

Umur: 56 tahun

NO

DXTANGGAL

MUNCULDIAGNOSA KEPERAWATANTANGGAL

TERATASITANDA

TANGAN

115 Mei 2012Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mucus

215 Mei 2012Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir

315 Mei 2012Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake makanan yang kurang

415 Mei 2012Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya15 Mei 2012

515 Mei 2012Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi15 Mei 2012

RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama Pasien: Tn. X

Umur: 56 tahunNODIAGNOSA KEPERAWATANTUJUAN DAN KRITERIAN HASILINTERVENSI(perncanaan)RASIONAL(berdasarkn teori)

1Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.Menunjukkan perbaikan oksigenasi dalam waktu 3x24 jamKriteria hasil

1. Warna kulit perifer membaik (tidak cianosis)

2. RR : 12 24 x /menit

3. Dyspnea (-)4. Tidak menggunakan otot bantu pernafasan.

5. Ketidaknyamanan dada ()

6. Nadi 60 100 x/menit.Mandiri

1. Observasi status pernafasan, hasil gas darah arteri, nadi dan nilai oksimetri.

2. Awasi perkembangan membran mukosa / kulit (warna).

3. Observasi tanda vital dan status kesadaran.

4. Evaluasi toleransi aktivitas dan batasi aktivitas klien.

5. Berikan oksigenasi yang telah dilembabkan.

6. Pertahankan posisi fowler dengan tangan abduksi dan disokong dengan bantal atau duduk condong ke depan dengan ditahan meja.

Kolaborasi

7. Kolaborasi untuk pemberian obat yang telah diresepkan.1. Memantau perkembangan kegawatan pernafasan.

2. Gangguan Oksigenasi perifer tampak cianosis.

3. Menentukan status pernafasan dan kesadaran.

4. Mengurangi penggunaan energi berlebihan yang membutuhkan banyak Okigen.

5. Memenuhi kebutuhan oksiegen.

6. Meningkatkan kebebasan suplay oksiegn.

7. Obat mukolitik dan ekspektoransia akan mengencerkan produksi mukus yang mengental.

2.Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendirKlien dapat meningkatkan bersihan jalan nafas dalam waktu 2x24 jamKriteria hasil

1. Bunyi nafas bersih/Vesikuler

2. Batuk (-)

3. Mampu mendemonstrasikan batuk terkontrol.

4. Intake cairan adekuat, klien minum air putih 6-8 gelas per hari.Mandiri

1. Kaji kemampuan klien untuk memobilisasi sekresi, jika tidak mampu :

a. Ajarkan metode batuk terkontrol

b. Gunakan suction (jika perlu untuk mengeluarkan sekret)

c. Lakukan fisioterapi dada

2. Secara rutin tiap 8 jam lakukan auskultasi dada untuk mengetahui kualitas suara nafas dan kemajuannya.

3. Anjurkan minum kurang lebih 2 liter per hari bila tidak ada kontra indikasi

4. Anjurkan klien mencegah infeksi / stressor

a. Cegah ruangan yang ramai pengunjung atau kontak dengan individu yang menderita influenza

b. Mencegah iritasi : asap rokok

c. Imunisasi : vaksinasi Influensa.

Kolaborasi

5. Berikan obat sesuai dengan resep; mukolitik, ekspektorans1. Memantau tingkat kepatenan jalan nafas dan meningkatkan kemampuan klien merawat diri / membersihkan/membebaskan jalan nafas.

2. Memantau kemajuan bersihan jalan nafas.

3. mengencerkan sekret.4. Menghindarkan bahan iritan yang menyebabkan kerusakan jalan nafas

5. Mengencerkan secret agar mudah dikeluarkan.

3.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake makanan yang kurang.Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dan kondisi klien membaik dalam waktu 3x24 jam

Kriteria hasil :

1. Berat badan memenuhi target IMT (IMT normal adalah 18.5 - 25.0)2. Pasien mampu mematuhi dietnya (menghabiskan makanan yang diberi dan minum 6-8 gelas air mineral)

Mandiri

1. Kaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

2. Anjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.

3. Timbang berat badan setiap seminggu sekali.

4. Identifikasi perubahan pola makan.

Kolaborasi

5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet Tinggi Kalori dan Tinggi Protein.1. Untuk mengetahui tentang keadaan dan kebutuhan nutrisi pasien sehingga dapat diberikan tindakan dan pengaturan diet yang adekuat.

2. Kepatuhan terhadap diet dapat mencegah komplikasi terjadinya hipoglikemia/hiperglikemia.

3. Mengetahui perkembangan berat badan pasien (berat badan merupakan salah satu indikasi untuk menentukan diet).

4. Mengetahui apakah pasien telah melaksanakan program diet yang ditetapkan.

5. Pemberian diet yang sesuai dapat mempercepat proses penyembuhan dan mencegah komplikasi.

4.Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.Tujuan : rasa cemas berkurang/hilang dalam waktu maksimal 1x24 jamKriteria Hasil :

1. Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan.

2. Emosi stabil, pasien tenang.

3. Istirahat cukup (7-8 jam perhari)

1. Kaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.

2. Beri kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.

3. Gunakan komunikasi terapeutik.

4. Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit dan anjurkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan.

5. Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin.

6. Berikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian.

7. Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman.1. Untuk menentukan tingkat kecemasan yang dialami pasien sehingga perawat bisa memberikan intervensi yang cepat dan tepat.

2 Dapat meringankan beban pikiran pasien.

3 Agar terbina rasa saling percaya antar perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan.

4 Informasi yang akurat tentang penyakitnya dan keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi beban pikiran pasien.

5 Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.

6 Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu

7 Lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa cemas pasien

5.Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.Tujuan : Pasien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya dalam waktu 1x 24 jamKriteria Hasil :

1. Pasien mengetahui tentang proses singkat penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya.

2. Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.1. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit paru obstruktif kronik.

2. Kaji latar belakang pendidikan pasien.

3. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.

4. Jelasakan prosedur yang kan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan libatkan pasien didalamnya.1. Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang diketahui pasien/keluarga.

2. Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien sesuai tingkat pendidikan pasien.

3. Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.

4. Dengan penjelasan yang ada dan ikut secra langsung dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan cemasnya berkurang.

D. pelaksanaanNama Pasien: Tn. X

Umur: 56 tahunTANGGALJAMDIAGNOSA KEPERAWATANTINDAKAN KEPERAWATAN

15 Mei 201208.001. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir1. Mengobservasi status pernafasan, nadi dan tekanan darah.

2. Mengawasi perkembangan membran mukosa / kulit (warna).

3. Mengobservasi tanda vital dan status kesadaran.

4. Mengevaluasi toleransi aktivitas dan batasi aktivitas klien.

5. Memberikan oksigenasi yang telah dilembabkan.

6. Mempertahankan posisi fowler dengan tangan abduksi dan disokong dengan bantal atau duduk condong ke depan dengan ditahan meja.

7. Mengkolaborasikan untuk pemberian obat yang telah diresepkan.1. Mengkaji kemampuan klien untuk memobilisasi sekresi, jika tidak mampu :

a. Mengajarkan metode batuk terkontrol

b. Menggunakan suction (jika perlu untuk mengeluarkan sekret)

c. Melakukan fisioterapi dada

2. Melakukan auskultasi dada untuk mengetahui kualitas suara nafas dan kemajuannya (dilakukan setiap 8 jam)

3. Menganjurkan minum kurang lebih 2 liter per hari bila tidak ada kontra indikasi

4. Menganjurkan klien mencegah infeksi / stressor

a. Mencegah ruangan yang ramai pengunjung atau kontak dengan individu yang menderita influenza

b. Mencegah iritasi : asap rokok

15 Mei 201210.003.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake makanan yang kurang.

4.Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

1. Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

2. Menganjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.

3. Menimbang berat badan (dilakukan setiap 3 hari sekali)

4. Mengidentifikasi perubahan pola makan.

5. Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet Tinggi Kalori Tinggi Protein.1. Mengkaji tingkat kecemasan yang dialami oleh pasien.

2. Memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa cemasnya.

3. Menggunakan komunikasi terapeutik.

4. Memberi informasi yang akurat tentang proses penyakit dan menganjurkan pasien untuk ikut serta dalam tindakan keperawatan.

5. Memberikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal mungkin.

6. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mendampingi pasien secara bergantian.

Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman

15 Mei 201214.001. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir1. Mengobservasi status pernafasan, nadi dan tekanan darah.

2. Mengawasi perkembangan membran mukosa / kulit (warna).

3. Mengobservasi tanda vital dan status kesadaran.

4. Mengevaluasi toleransi aktivitas dan batasi aktivitas klien.1. Mengkaji kemampuan klien untuk memobilisasi sekresi

15 Mei 201218.001. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir5. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

1. Mengobservasi status pernafasan, nadi dan tekanan darah.

2. Mengawasi perkembangan membran mukosa / kulit (warna).

3. Mengobservasi tanda vital dan status kesadaran.

1. Melakukan auskultasi dada untuk mengetahui kualitas suara nafas dan kemajuannya (dilakukan setiap 8 jam)

2. Memberikan obat sesuai dengan resep; mukolitik, ekspektorans

1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit PPOK.

2. Mengkaji latar belakang pendidikan pasien.

3. Menjelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.

Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi klien dan melibatkan klien didalamnya.

16 Mei 201207.001. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir1. Mengobservasi status pernafasan, nadi dan tekanan darah.

2. Mengawasi perkembangan membran mukosa / kulit (warna).

3. Mengobservasi tanda vital dan status kesadaran.

1. Melakukan auskultasi dada untuk mengetahui kualitas suara nafas dan kemajuannya (dilakukan setiap 8 jam

2. Memberikan obat sesuai dengan resep; mukolitik, ekspektorans

16 Mei 201212.003.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake makanan yang kurang.

1 Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

2 Menganjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.

3 Mengidentifikasi perubahan pola makan.

4 Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet Tinggi Kalori Tinggi Protein.

16 Mei 201219.001. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir1. Mengobservasi status pernafasan, nadi dan tekanan darah.

2. Mengawasi perkembangan membran mukosa / kulit (warna).

3. Mengobservasi tanda vital dan status kesadaran.

1. Melakukan auskultasi dada untuk mengetahui kualitas suara nafas dan kemajuannya (dilakukan setiap 8 jam

2. Memberikan obat sesuai dengan resep; mukolitik, ekspektorans

17 Mei 201207.001. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan peningkatan produksi mukus.

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan peningkatan produksi mukus/peningkatan sekresi lendir1. Mengobservasi status pernafasan, nadi dan tekanan darah.

2. Mengawasi perkembangan membran mukosa / kulit (warna).

3. Mengobservasi tanda vital dan status kesadaran.

1. Melakukan auskultasi dada untuk mengetahui kualitas suara nafas dan kemajuannya (dilakukan setiap 8 jam

2. Memberikan obat sesuai dengan resep; mukolitik, ekspektorans

17 Mei 201212.003.Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake makanan yang kurang.

1 Mengkaji status nutrisi dan kebiasaan makan.

2 Menganjurkan pasien untuk mematuhi diet yang telah diprogramkan.

3 Mengidentifikasi perubahan pola makan.

4 Kerja sama dengan tim kesehatan lain untuk pemberian diet Tinggi Kalori Tinggi Protein.

5 Menimbang berat badan

E. EVALUASIcatatan perkembanganNama Pasien: Tn. X

Umur: 56 tahun

15 Mei 2012 (jam 18.00)16 Mei 2012 (18.00)17 mei 2012 (18.00)

S:

Klien mengatakan sesak napasnya berkurang karena dibantu oksigenasi dan posisi fowler. Klien mengatakan merasa lega setelah secret yang menumpuk dapat dikeluarkan. Klien mengatakan bahwa untuk mengganti pola makannya lebih baik, yaitu dengan porsi kecil tapi sering.

Klien mengatakan merasa lebih baik dan tidak cemas dan bingung terhadap penyakitnya.

Klien mengatakan tidak merasa kurang informasi tentang penyakitnya karena telah mendengar penjelasan dari perawat.S:

Klien mengatakan perrnapasan tidak terganggu apabila diberi oksigen

Klien mengatakan bahwa sesak napas berkurang Klien mengatakan merasa lega setelah secret yang menumpuk dapat dikeluarkan.

Klien mengatakan bahwa dapat beristirahat dengan lebih tenang Klien mengatakan tidak lagi sering muntah saat makan dan merasa bahwa nafsu makan bertambahS: Klien mengatakan bahwa tidak lagi merasa sesak napas dan kesulitan bernapas Klien mengatakan dapat beristirahat dengan tenang

Klien mengatakan bahwa tidak lagi sering batuk

Klien mengatakan bahwa akan selalu mematuhi dietnya

O:

Status Pernapasan klien lebih baik

Nadi pukul 07.00 : 95 x/menit

TD: 120/80 mmHg

RR: 24x/menit

Sianosis perifer (-)

Auskultasi dada: masih terdengar Wheezing dan Ronky Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan.

Emosi stabil., pasien tenang.

Pasien mengetahui tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatannya dan dapat menjelaskan kembali bila ditanya

Pasien dapat melakukan perawatan diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang diperoleh.

Istirahat cukup.o:

1. Warna kulit perifer tidak sianosis

2. RR : 24 x /menit3. Auskultasi dada: masih terdengar Wheezing dan Ronky

4. Nadi 85 x/menit.5. BB: 46.5 Kg6. TD: 120/80 mmHg7. Masih ada batuk dan muncul secret8. Mampu mendemonstrasikan batuk terkontrol.O:

Warna kulit perifer membaik (tidak cianosis) RR : 20 x /menit Dyspnea (-) Tidak menggunakan otot bantu pernafasan. Ketidaknyamanan dada () Nadi 80 x / menit Bunyi nafas bersih/Vesikuler

Frekuensi batuk berkurang dan muncul secret Intake cairan adekuat

Berat badan belum memenuhi target IMT.

BB klien: 47 ( IMT : 17.056

Pasien mematuhi dietnya.

A: Masalah teratasi sebagian (diagnose 4 dan 5 telah teratasi)A. Masalah teratasi sebagian (Masalah dari diagnose 1, 2 dan 3 teratasi sebagian)A. Masalah teratasi sebagian (Masalah dari diagnose 1, 2 dan 3 teratasi sebagian)

P: Teruskan Intervensi diagnose 1, 2, 3P: Teruskan Intervensi diagnose 1, 2, 3P: Teruskan Intervensi diagnose 1, 2 dan 3