askep kelompok 4
DESCRIPTION
askep kelompok 4TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lansia merupakan umurnya rawan penyakit karena dengan penurunan system
tubuh, salah satu penyakit yang sering terjadi pada usia lanjut yaitu STROKE.
STROKE adalah penyakit yang lama penyembuhannya dan bisa juga berupa
penyakit permanent.
Untuk itu penulis akan mencoba menyusun asuhan keperawatan pada pasien
STROKE.
B. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah GERONTIK dari dosen pengampu dan untuk memberi wawasan
tentang asuhan keperawatan pada pasien STROKE.
C. RUMUSAN MASALAH
- Apa itu STROKE ?
- Apa penyebab STROKE ?
- Bagaimana perjalanan terjadinya penyakit STROKE ?
- Bagaiman asuhan keperawatan pada pasien STROKE ?
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini penulis membagi dalam IV BAB yaitu :
BAB I PENDAHULUAN terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, rumusan
masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS terdiri dari definisi, klasifikasi stroke, etiologi,
patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan diagnose, penatalaksanaan medis
BAB III TINJAUAN KASUS terdiri dari rencana asuhan keperawatan
BAB IV PENUTUP terdiri dari kesimpulan dan kritik dan saran
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI
Stroke adalah deficit neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah
yang timbul secara mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal
otak yang terkena (WHO, 1989).
B. KLASIFIKASI STROKE
Berdasarkan proses patologi dan gejala klinisnya stroke dapat diklasifikasikan
menjadi :
1. stroke hemoragik
Terjadi perdarahan cerebral dan mungkin juga perdarahan subarachnoid yeng
disebabkan pecahnya pembuluh darah otak. Umumnya terjadi pada saat
melakukan aktifitas, namun juga dapat terjadi pada saat istirahat. Kesadaran
umumnya menurun dan penyebab yang paling banyak adalah akibat hipertensi
yang tidak terkontrol.
2. stroke non hemoragik
Dapat berupa iskemia, emboli, spasme ataupun thrombus pembuluh darah
otak. Umumnya terjadi setelah beristirahat cukup lama atau angun tidur. Tidak
terjadi perdarahan, kesadaran umumnya baik dan terjadi proses edema otak
oleh karena hipoksia jaringan otak.
Stroke non hemoragik dapat juga diklasifikasikan berdasarkan perjalanan
penyakitnya, yaitu :
1. TIA’S (Trans Ischemic Attack)
Yaitu gangguan neurologist sesaat, beberapa menit atau beberapa jam saja dan
gejala akan hilang sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
2. Rind (Reversible Ischemic Neurologis Defict)
Gangguan neurologist setempat yang akan hilang secara sempurna dalam waktu
1 minggu dan maksimal 3 minggu.
2
3. stroke in Volution
Stroke yang terjadi masih terus berkembang dimana gangguan yang muncul
semakin berat dan bertambah buruk. Proses ini biasanya berjalan dalam
beberapa jam atau beberapa hari.
4. Stroke Komplit
Gangguan neurologist yang timbul bersifat menetap atau permanent.
C. ETIOLOGI
Ada beberapa factor risiko stroke yang sering teridentifikasi, yaitu ;
1. Hipertensi, dapat disebabkan oleh aterosklerosis atau sebaliknya. Proses ini
dapat menimbulkan pecahnya pembuluh darah atau timbulnya thrombus
sehingga dapat mengganggu aliran darah cerebral.
2. Aneurisma pembuluh darah cerebral
Adanya kelainan pembuluh darah yakni berupa penebalan pada satu tempat
yang diikuti oleh penipisan di tempat lain. Pada daerah penipisan dengan
maneuver tertentu dapat menimbulkan perdarahan.
3. Kelainan jantung / penyakit jantung
Paling banyak dijumpai pada pasien post MCI, atrial fibrilasi dan endokarditis.
Kerusakan kerja jantung akan menurunkan kardiak output dan menurunkan
aliran darah ke otak. Ddisamping itu dapat terjadi proses embolisasi yang
bersumber pada kelainan jantung dan pembuluh darah.
4. Diabetes mellitus (DM)
Penderita DM berpotensi mengalami stroke karena 2 alasan, yeitu terjadinya
peningkatan viskositas darah sehingga memperlambat aliran darah khususnya
serebral dan adanya kelainan microvaskuler sehingga berdampak juga terhadap
kelainan yang terjadi pada pembuluh darah serebral.
5. Usia lanjut
Pada usia lanjut terjadi proses kalsifikasi pembuluh darah, termasuk pembuluh
darah otak.
6. Polocitemia
Pada policitemia viskositas darah meningkat dan aliran darah menjadi lambat
sehingga perfusi otak menurun.
3
7. Peningkatan kolesterol (lipid total)
Kolesterol tubuh yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis dan
terbentuknya embolus dari lemak.
8. Obesitas
Pada obesitas dapat terjadi hipertensi dan peningkatan kadar kolesterol
sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada pembuluh darah, salah satunya
pembuluh drah otak.
9. Perokok
Pada perokok akan timbul plaque pada pembuluh darah oleh nikotin sehingga
terjadi aterosklerosis.
10. kurang aktivitas fisik
Kurang aktivitas fisik dapat juga mengurangi kelenturan fisik termasuk
kelenturan pembuluh darah (embuluh darah menjadi kaku), salah satunya
pembuluh darah otak.
D. PATOFISIOLOGI
1. Stroke non hemoragik
Iskemia disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran darah otak oleh thrombus
atau embolus. Trombus umumnya terjadi karena berkembangnya aterosklerosis
pada dinding pembuluh darah, sehingga arteri menjadi tersumbat, aliran darah
ke area thrombus menjadi berkurang, menyebabkan iskemia kemudian menjadi
kompleks iskemia akhirnya terjadi infark pada jaringan otak. Emboli
disebabkan oleh embolus yang berjalan menuju arteri serebral melalui arteri
karotis. Terjadinya blok pada arteri tersebut menyebabkan iskemia yang tiba-
tiba berkembang cepat dan terjadi gangguan neurologist fokal. Perdarahan otak
dapat ddisebabkan oleh pecahnya dinding pembuluh darah oleh emboli.
2. Stroke hemoragik
Pembuluh darah otak yang pecah menyebabkan darah mengalir ke substansi
atau ruangan subarachnoid yang menimbulkan perubahan komponen
intracranial yang seharusnya konstan. Adanya perubahan komponen
intracranial yang tidak dapat dikompensasi tubuh akan menimbulkan
peningkatan TIK yang bila berlanjut akan menyebabkan herniasi otak sehingga
timbul kematian. Di samping itu, darah yang mengalir ke substansi otak atau
ruang subarachnoid dapat menyebabkan edema, spasme pembuluh darah otak
4
dan penekanan pada daerah tersebut menimbulkan aliran darah berkurang atau
tidak ada sehingga terjadi nekrosis jaringan otak.
E. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung pada daerah dan luasnya daerah
otak yang terkena.
1. Pengaruh terhadap status mental
Tidak sadar : 30% - 40%
Konfuse : 45% dari pasien biasanya sadar
2. Daerah arteri serebri media, arteri karotis interna akan menimbulkan:
Hemiplegia kontralateral yang disertai hemianesthesia (30%-80%)
Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35%-50%)
Apraksia bila mengenai hemisfer non dominant(30%)
3. Daerah arteri serebri anterior akan menimbulkan gejala:
hemiplegia dan hemianesthesia kontralateral terutama tungkai (30%-80%)
inkontinensia urin, afasia, atau apraksia tergantung hemisfer mana yang
terkena
4. Daerah arteri serebri posterior
Nyeri spontan pada kepala
Afasia bila mengenai hemisfer dominant (35-50%)
5. Daerah vertebra basiler akan menimbulkan:
Sering fatal karena mengenai pusat-pusat vital di batang otak
Hemiplegia alternans atau tetraplegia
Kelumpuhan pseudobulbar (kelumpuhan otot mata, kesulitan menelan, emosi
labil)
Apabila dilihat bagian hemisfer mana yang terkena, gejala dapat berupa:
1. Stroke hemisfer kanan
Hemiparese sebelah kiri tubuh
Penilaian buruk
Mempunyai kerentanan terhadap sisi kontralateral sebagai kemungkinan
terjatuh ke sisi yang berlawanan
2. stroke hemisfer kiri
mengalami hemiparese kanan
5
perilaku lambat dan sangat berhati-hati
kelainan bidang pandang sebelah kanan
disfagia global
afasia
mudah frustasi
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan penunjang disgnostik yang dapat dilakukan adalah :
1. laboratorium: mengarah pada pemeriksaan darah lengkap, elektrolit, kolesterol,
dan bila perlu analisa gas darah, gula darah dsb.
2. CT scan kepala untuk mengetahui lokasi dan luasnya perdarahan atau infark
3. MRI untuk mengetahui adanya edema, infark, hematom dan bergesernya
struktur otak
4. angiografi untuk mengetahui penyebab dan gambaran yang jelas mengenai
pembuluh darah yang terganggu.
G. PENATALAKSANAAN MEDIS
Secara umum, penatalaksanaan pada pasien stroke adalah:
1. Posisi kepala dan badan atas 20-30 derajat, posisi miring jika muntah dan boleh
dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil
2. Bebaskan jalan nafas dan pertahankan ventilasi yang adekuat, bila perlu
diberikan ogsigen sesuai kebutuhan
3. Tanda-tanda vital diusahakan stabil
4. Bed rest
5. Koreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia
6. Pertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
7. Kandung kemih yang penuh dikosongkan, bila perlu lakukan kateterisasi
8. Pemberian cairan intravena berupa kristaloid atau koloid dan hindari
penggunaan glukosa murni atau cairan hipotonik
9. Hindari kenaikan suhu, batuk, konstipasi, atau suction berlebih yang dapat
meningkatkan TIK
10. Nutrisi per oral hanya diberikan jika fungsi menelan baik. Jika kesadaran
menurun atau ada gangguan menelan sebaiknya dipasang NGT
6
11. Penatalaksanaan spesifik berupa:
Stroke non hemoragik: asetosal, neuroprotektor, trombolisis, antikoagulan,
obat hemoragik
Stroke hemoragik: mengobati penyebabnya, neuroprotektor, tindakan
pembedahan, menurunkan TIK yang tinggi
7
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY. S
DENGAN STROKE DI PANTI WISMA ASISI
SUKABUMI
A. PENGKAJIAN
1. Identitas kien
Nama : Ny. S
Umur : 57 tahun
Alamat : Jakarta
Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Menado
Agama : Katholik
Status perkawinan : Janda
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. D
Umur : 78 tahun
Alamat : Jakarta
Jenis kelamin : Perempuan
Suku : Menado
Agama : Katholik
Hubungan dengan klien : Ibu
3. Riwayat masuk panti
Tahun/tgl masuk panti : 11 Juli 2009
Dikirim oleh : Ibunya
Alasan di kirim ke panti : Stroke
4. Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama
Stroke
b) Riwayat kesehatan sekarang
Tidak terkaji, tetapi dari data yang di peroleh klien mengalami stroke,
ektremitas atas dan bawah bagian kananlemas,klien menggunakan korsi roda
untuk beraktivitas dan sebagian aktivitas di bantu oleh suster.
8
c) Riwayat kesehatan lalu
Tidak terkaji, dari data yang diperoleh klien pernah mengalami stroke dan
mengalami hypertensi.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Tidak terkaji, dari data yang diperoleh dalam anggota keluarganya tidak
memiliki penyakit menular.
Genogram
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Menikah
: Klien
5. Pengkajian fisik
Td : 160/90 mmHg
N : 82x/menit
S : 36o c
R : 20x/menit
a. Penampilan umum
Composmetis
b. Sistem pernafasan
Frekuensi nafas 20x/menit, irama nafas vesikuler, retraksi dinding dada
simetris, tidak ada PCH (pergerakan cuping hidung), tidak ada suara nafas
tambahan.
9
c. Sistem kardiovaskuler
Bunyi jantung lup dup, dan tidak ada bunyi tambahan.
d. Sistem pencernaan
Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, terdapat gigi
dan reflek menelan masih baik.
e. Sistem muskuluskeletal
Bentuk kedua tangan dan kaki simetris, tampak ada scoliosis, kekuatan otot
lemah.
f. Sistem integument
Terdapat lesi di kulit kaki, kulit berwarna coklat, akral teraba hangat, elastic
kulit berkurang, CRT 2 detik.
g. Sistem reproduksi
tidak terkaji, karena klien tidak mau berbicara.
h. Sistem perkemihan
tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada keluhan nyeri pada perkemihan.
i. Sistem persyarapan
indra penciuman masih berfungsi, baik dan bias membedakan wangi-wangian
yang diberikan.s
- ketajaman dan fungsi penglihatan Ny.S baik.
- pergerakan bola mata Ny.S simetris.
- tidak terdapat paralisis di wajahnya.
- reflek menelan kurang baik.
- Ny.S mengalami system gangguan bicara.
6. Pengkajian katz indeks, barthel indeks, dan pengkajian keseimbangan.
a. Katz indeks
A. Mandiri dalam makan kontinensia (bab,bak) menggunakan pakaian, pergi
ke toilet, berpindah dan mandi.
B. Mandiri semua kecuali salah satu saja fungsi lain.
C. Mandiri kecuali mandi dan slah satu fungsi lain.
D. Mandiri kecuali berpakaian dan salah satu lagi fungsi yang lain.
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,ke toilet, dan satu fungsi yang lain.
F. Mandiri kecuali berpakaian, ketoilet, berpindah, dan satu fungsi lain.
G. Ketergantungan dalam semua fungsi di atas.
10
Interpretasi : Klien termasuk kedalam kategori G (ketergantungan untuk
semua fungsi di atas)
B. Barthel indeks
No
.
Kriteria Dengan
bantuan
Mandiri
1. Makan 5
2. Minum 5
3. Berpindah dari kursi roda ketempat tidur
dan sebaliknya
5-10
4 Personal toilet (cuci muka,menyisir
rambut,gosok gigi)
0
5. Keluar masuk toilet(mencuci pakaian
menyeka tubuh,menyiram)
5
6. Mandi 5
7. Jalan di permukaan datar 0
8. Naik turun tangga 5
9. Menggunakan pakaian 5
10. Kontrol BAB 5
Jumlah 50
Ny.S termasuk ke kategori ketergantungan total
C. Keseimbangan
a. Perubahan posisi/gerakan keseimbangan
- Bangun dari kursi :
- Duduk ke kursi :
- Menahan dorongan pada sternum :
- Mata menutup : 0
- Perputaran leher : 1
- Gerakkan menggapai sesuatu : 1
- Membungkuk : 1
b.komponen gaya berjalan
- Berjalan sesuai perintah :
11
- Kemampuan mengangkat kaki saat berjalan :
- Kontinitas langkah kaki saat berjalan : 1
- Kesimetrisan langkah : 1
- Menyimpang jalur pada saat berjalan : 1
- Berbalik : 1
Interpretasi : 6-5 resiko jatuh rendah
6-10 resiko jatuh sedang
11-15 resiko jatuh tinggi
Klien termasuk ke resiko jatuh tinggi
7. Status emosional YA TIDAK
a. Mengalami sukar tidur
b. Sering mengalami gelisah
c. Sering murung atau menangis sendiri
d. Sering was-was atau khawa
YA TIDAK
a. keluhan lebih 3 bulan atau lebih dari 1x dalam 1 bulan
b. ada masalah atau fikiran
c. ada gangguan atau masalah dengan keluarga lain
d. menggunakan obat tidur atau penenang atas anjuran dokter
e. cenderung mengurung diri
N
O
Pertanyaan benar salah
1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekang ini?
3 Apa nama tempat ini?
4 Dimana alamat anda?
5 Berapa umur anda?
6 Kapan anda lahir (minimal tahun lahir)?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
12
9 Siapa nama ibu anda?
10 Kurangi 3 dari 20pengurangan 3 dari setiap angka
dari semua secara umum
Total 7 3
Keterangan :a.0-3 :fungsi intelektual utuh
b.4-5 :kerusakan intelektual ringan
c.6-8 :kerusakan intelektual sedang
d.9-10 :kerusakan intelektual berat
c.Status kognitif
No. Aspek
Kognitif
Nilai
Mks
Nilai
Klien
Kriteria
1. Orientasi 5 2 Menyebutkan dengan benar
- Tahun
- Musim
- Tanggal
- Bulan
2. Orientasi 5 2 Dimana kita sekarang berada?
- Negara Indonesia
- Propinsi Jabar
- Kota
- wisma
3. Registrasi 3 1 Pemeriksa mengatakan nama 3 objek selama
1 detik kemudian klien mengulang nama
objek tersebut
þ Objek gelas
þ Objek piring
þ Objek garpu
4. Perhatian dan
kalkulasi
5 1 Minta klien untuk memulai dari angka 100
kemudian dikurangi 7 sampai 5 tahap
- 100
- 93
13
- 86
- 79
- 72
5. Mengingat 3 1 Minta klien untuk menyebutkan atau
mengulang ketiga objek pada no.2
þ Objek pohon
þ Objek motor
þ Objek kipas
6. Bahasa 9 Tunjukkan pada klien suatu benda (2 objek)
tanyakan namanya!
- Objek sepatu
- Objek sandal
Minta klien untuk mengulang kata berikut:
- Tak ada jika
- Dan atau
- Tetapi
(bila benar nilai 1)
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut:
- Ambil kertas di tangan anda
- Lipat dua
- Taruh di lantai
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktifitas sesuai perintah nilai 1)
- Tutup mata anda
Perintahkan pada klien menilai satu kalimat
dan menyalin gambar:
- Tulis satu kalimat
- Menyalin gambar
Keterangan :>23 : aspek kognitif dan fungsi intelektual baik
18 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
<17 : kerusakan aspek fungsi berat
14
8. Data Sosial
a. Kemampuan social
Klien kurang mampu bersosialisasi dengan orang lain dan kemampuan
berkomunikasi pun kurang baik.
b. Sikap klien terhadap orang lain
Klien bersikap baik terhadap orang lain.
c. Harapan klien dalam bersosialisasi dengan orang lain
tidak terkaji
d. kepuasan dalam bersosialisasi
tidak terkaji
9. Data spiritual
a. masalah keagamaan
klien beragama katolik tidak ada masalah
b. kegiatan keagamaan
untuk kegiatan keagamaan klien selain melaksanakan dan mengikuti doa
bersama.
c. Keyakinan dan konsep kematian
tidak terkaji
d. Harapan-harapan klien
harapan klien ingin cepat sembuh dari penyakit yang di deritanya sekarang.
10.Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS: Tidak terkaji
DO: -Ektremitas bawah
kanan klien
tampak lemas.
-Klien duduk di kursi roda
Keterbatasan neuromuscular(akibat stroke)
Fungsi syaraf terganggu
Terjadi kerusakan
Menyebabkan kelemahan paa anggota tubuh ketidak mampuan ergerakan sendi
Gangguan keseimbangan
Resiko terjadinya cedera
Resiko
terjadinya
cedera
15
2. DS: Tidak terkaji
DO: Klien tidak dapat
berbicara dengan baik
(Tidak jelas)
Stroke
Terjadi terjadinya
pembengkakan didalam
pembuluh darah otak
Embolisme serebral
Iskemia neuro/penurunan
aliran darah ke otak
Suplai darah ke otak
terlambat
Terganggunya neurpus
carnial VII dan XII
Gangguan komunikasi verbal
Gangguan
komunikasi
11.Rencana Asuhan Keperawatan
NO DIANOSA
KEPERAWATAN
TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1. Resikoterjadinya
cedera
-Tupan :
setelah
dilakukan
tindakan
selama 4 hari,
resiko cedera
tidak terjadi
-Tupen :
setelah
dilakukan
1. Observasi TTV
2. Hitung tingkat
keseimbangan
klien .
- Minimalkan
tempat dan benda
yang dapat
mencederai klien
- Motivasi klien
untuk latihan fisik
1. Mengetahui
keadaan.
-
Mengidentifikasi
kelemahan dan
untuk
menentukan
intervensi
meminimalkan
cedera
16
tindakan
keperawatan
selama 1 hari
pasien tidak
mengalami
cedera/trauma
dengan
criteria : -
pasien
terhindardari
cedera fisik
- pasien dapat
melakukan
aktivitas secara
optimal
contoh : Olah raga
- Hitung tingkat
kemandirian
-
Mempertahankan
dan
meningkatkan
kualitas hidup
sehat
- Melakukan
intervensi
selanjutnya
2. Gangguan
omunikasi verbal
behubungan
dengan
terganggunya
Nervus Cranial
VII dan XII
-Tupan :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 4 hari,
gangguan
komunikasi
verbal dapat
teratasi.
- Tupen :
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 1 hari,
gangguan
komunikasi
verbal
- Obsevasi TTV
- Minta Klien
untuk mengikuti
perintah
sederhana seperti
“Buka mata”
- Gunakan
pertanyaantertutup
dengan jawaban
YA/TIDAK
- Bicaradengan
nada normal dan
hindari
percakapan cepat.
17
berkurang
dengan criteria
hasil : klien
dapat
berkomunikasi
dengan baik
dan jelas
12.Implementasi Dan Evakuasi
N
O
TGL/
WAKTU
IMPLEMENTASI PARA
F
TGL/
WAKTU
EVAKUAS
I
PARA
F
1. 27-12-12 - Mengimplementa
si
TTV
R/ TD :160/90
mmHg
N :82x/mnt
R : 20x/mnt
S : 36° C
- Menghitung
tingkat
keseimbangan R/
resiko jatuh
sedang.
- Meminimalkan
tempat tempat dan
benda yang dapat
mencederai klien
R/ klien aman.
- Memotivasi klien
untuk latihan fisik
R/ klien mengerti.
27 – 12 - 12 S : -
O : Usia
Ektremenita
s bawah
kanan klien
A : Masalah
belum
teratasi
P :
Intervensi
dilanjutkan
18
- Menghitung
tingkat
kemqndiriaqn
klien. R/
ketergantungan
semua.
2. 28 – 12 – 12 - Mengobsevasi
TTV
R/ TD : 170/90
N : 84x/mnt
R : 20x/mnt
S : 36,5°C
- Meminta klien
untuk mengikuti
perintah
sederhana seperti
“Buka Mata” R/
klien mengikuti
- Menggunakan
pertanyaan
tertutup dengan
jwaban
YA/TIDAK. R/
klien mengikuti
- Berbicara dengan
nada normal dan
menghindari
percakapan
cepat. R/ klien
tampak nyaman
28 – 12 – 12 S : -
O : Klien
tidak dapat
berbicara
dengan baik
(tiak jelas)
A : Masalah
belum
teratasi
P :
Intervensi
dilakukan
19
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa STROKE adalah deficit
neurologist akut yang disebabkan oleh gangguan aliran darah yang timbul secara
mendadak dengan tanda dan gejala sesuai dengan daerah fokal otak yang terkena
(WHO, 1989).
STROKE dibagi menjadi dua macam yaitu STROKE hemoragik dan non
hemoragik.
B. KRITIK DAN SARAN
Adapun kritik dan saran yang kami inginkan agar dalam penyusunan makalah
berikutnya lebih lengkap dari makalah ini dan semoga makalah ini dapat
dimanfaatkan dengan sebaik – baiknya.
21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayahnya pada kita semua. Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada junjungan kita nabi Muhamad SAW. Mudah - muadahan kita dijadikan
makhluk yang bertaqwa, beersabar dan bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya.
Berkat rido-Nya kami dapat menyusun makalah yang berjudul "ASUHAN
KEPERAWATAN STROKE PADA LANSIA" untuk memenuhi tugas mata kuliah
GERONTIK.
Saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kami memohon kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Mudah - mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin…
Sukabumi, Januari 2013
Penyusun
22
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Tujuan penulisan...................................................................................1
C. Rumusan masalah..................................................................................1
D. Sistematika penulisan............................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi..................................................................................................2
B. Klasifikasi stroke ..................................................................................2
C. Etiologi..................................................................................................3
D. Patofisiologi..........................................................................................4
E. TTanda dan gejala.................................................................................5
F. Pemeriksaan diagnose...........................................................................6
G. Penatalaksanaan medis..........................................................................6
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Rencana asuhan keperawatan................................................................8
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................20
B. Kritik dan saran...................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
23