askep meningitis kelompok

7/25/2019 Askep Meningitis Kelompok

1/26

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA An. M DENGAN DIAGNOSA MENINGITIS

DIRUANG ANAK RSUD ULIN BANJARMASIN

OLEH:

KELOMPOK 2 STASE KEPERAWATAN ANAK

Ahmad Syams! H"dayan#$% S.K&'

Am(!!ah Ha)"m% S.K&'

N$*"a An++(a"n"% S.K&'

S"#" Ha(d"an#"% S.K&'

Hay Had" P&(dana% S.K&'

D&,,y Sa'#(a% S.K&'Pa#h! Janah% S.K&'

N$*" -!"an#"% S.K&'

UNIERSITAS MUHAMMADI-AH BANJARMASIN

PROGRAM PRO/ESI NERS0A

2130214


2/26

BAB

PENDAHULUAN

Penyakit meningitis dan pneumonia telah membunuh jutaan balita di seluruhdunia. Data WHO menunjukkan bahwa dari sekitar 1,8 juta kematian anak balita

di seluruh dunia setiap tahun, lebih dari 7. kematian anak terjadi di negara

kawasan !sia "enggara dan Pasi#ik $arat.

%eningitis adalah radang dari selaput otak &ara'hnoid dan piamater(. $akteri dan

)irus merupakan penyebab utama dari meningitis.

%eningitis adalah radang membran pelindung sistem syara# pusat. Penyakit ini

dapat disebabkan oleh mikroorganisme, luka #isik, kanker, atau obat*obatan

tertentu. %eningitis adalah penyakit serius karena letaknya dekat otakdan tulang

belakang, sehingga dapat menyebabkan kerusakan kendali gerak, pikiran, bahkan

kematian. %eningitis tergolong penyakit serius dan bisa mengakibatkan kematian.

Penderita meningitis yang bertahan hidup akan menderita kerusakan otak

sehingga lumpuh, tuli, epilepsi, retardasi mental.

%enurut kamus bahasa +ndonesia meningitis merupakan suatu radang selaput otakdansara# tulang belakang. %enurut Wikipedia dijelaskan bahwa meningitis adalah

peradangan selaput pelindung yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang,

disebut sebagai meninges . Harsono &-( mengatakan bahwa meningitis adalah

suatu in#eksi atau peradangan dari meningens dan jaringan sara# dalam tulang

punggung disebabkan oleh bakteri, irus, riketsia atau proto/oa, yang terjadi

se'ara akut dan kronis.

Pengertian lain meningitis adalah radang pada meningen &membrane yang

mengelilingi otak dan medulla spinalis( dan disebabkan oleh )irus, bakteri, atau

organ*organ jamur &$runner 0 uddath. . hal. 172( %eningitis adalah suatu

peradangan araknoid dan piameter &lepto meningens( dari otak dan medulla

spinalis. $akteri dan )irus merupakan penyebab yang paling umum dari

meningitis, meskipun jamur dapat juga menyebabkan. %eningitis bakteri lebih

sering terjadi. Deteksi awal dan pengobatan akan lebih memberikan hasil yang

lebih baik menurut Wahyu Widagdo dkk &8312(.
http://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otak


3/26

BAB II

KONSEP DASAR

!. D45+6++%eningitis adalah radang pada meningen &membran yang mengelilingi otak

dan medula spinalis( dan disebabkan oleh )irus, bakteri atau organ*organ

jamur. &melt/er, 1(.

%eningitis merupakan in#eksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh

salah satu dari mikroorganisme pneumokok, %eningokok, ta#ilokok,

treptokok, Hemophilus in#luen/a dan bahan aseptis &)irus( &ong, 19(.

%eningitis adalah peradangan pada selaput meningen, 'airan serebrospinaldan spinal 'olumn yang menyebabkan proses in#eksi pada sistem sara# pusat

&uriadi 0 :ita, 1(.

Harsono &-( mengatakan bahwa meningitis adalah suatu in#eksi atau

peradangan dari meningens dan jaringan sara# dalam tulang punggung

disebabkan oleh bakteri, irus, riketsia atau proto/oa, yang terjadi se'ara akut

dan kronis.

$. 4"+OO;+

%eningitis disebabkan oleh berbagai ma'am organisme, tetapi kebanyakan

pasien dengan meningitis mempunyai #aktor predisposisi seperti #raktur tulang

tengkorak, in#eksi, operasi otak atau sum*sum tulang belakang. eperti

disebutkan diatas bahwa meningitis itu disebabkan oleh )irus dan bakteri.

%eningitis $akteri

$akteri yang paling sering menyebabkan meningitis adalah haemo#ilus

in#luen/a, 6ersseria,Diplokokus pnemonia, terptokokus group !,

tapilokokus !ureus, 4s'heri'ia 'olli,


4/26

'airan ini akan menyebabkan peningkatan intrakranial. Hal ini akan

menyebabkan jaringan otak akan mengalami in#ark.

%eningitis irus

"ipe dari meningitis ini sering disebut aseptik meningitis. +ni biasanyadisebabkan oleh berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh )irus, seperti>

gondok, herpe/ simplek dan herpe/ /oster. 4ksudat yang biasanya terjadi pada

meningitis bakteri tidak terjadi pada meningitis )irus dan tidak ditemukan

organisme pada kultur 'airan otak. Peradangan terjadi pada seluruh koteks

'erebri dan lapisan otak. %ekanisme atau respon dari jaringan otak terhadap

)irus ber)ariasi tergantung pada jenis sel yang terlibat.

=. ?enis @ jenis meningitis yaitu3

1. %eningitis bakterial

melalui in)asi langsung atau in)asi tidak langsung dan in#eksi pada lokasi

tubuhyang lain &gigi, sinus , paru , tonsil(

. %eningitis purulenta

!dalah radang bernanah arakhnoid dan piameter yang meliputi otak dan

medula spinalis. Penyebabnya antara lain 3 Diplo'o''us pneumoniae

&pneumokok(, 6eisseria meningitis &meningokok(, trepto'o'us

haemolyti'uss, taphylo'o''us aureus, Haemophilus in#luen/ae,

4s'heri'hia 'oli,


5/26

%eningitis =rypto'o''al adalah in#eksi jamur yang mempengaruhi sistem

sara# pusat pada klien dengan !+D. ;ejala klinisnya ber)ariasi

tergantung dari system kekebalan tubuh yang akan bere#ek pada respon

in#lamasi :espon in#lamasi yang ditimbulkan pada klien denganmenurunnya sistem imun antara lain3 bisa demamBtidak, sakit kepala,

mual, muntah dan menurunnya status mental.

D. !6!"O%+ 5++OO;+

e'ara anatomi #isiologi, system syara# dapat dibagi menjadi 3

1. istem syara# pusat &'entral ner)us system(

. istem syara# tepi &peripheral ner)us system(

-. istem syara# gaib &otonomi' ner)us system(

Cang termasuk system syara# pusat adalah 3

Otak besar

Otak ke'il

$atang otak

%edulla spinalis

Cang termasuk system syara# tepi adalah semua 'abang dari medulla spinalis

Cang termasuk system syara# otonom adalah 3

yara# simpatis

yara# parasimpatis

usunan ara# Pusat

Otak terdapat dalam rongga tengkorak yang dibungkus oleh selaput otak yang

disebut meningen. elaput otak ini juga berlanjut melapisi medulla spinalis.

elaput otak maupun selaput medulla spinalis adalah sama.

%eningen terdiri dari - lapisan 3

1. apisan sebelah luar yang disebut durameter

. apisan tengah yang disebut ara'hnoid

-. apisan dalam yang disebut piameter

Durameter ini langsung melekat pada permukaan tengkorak

Piameter langsung melekat pada jaringan otak dan medulla spinalis

Diantara durameter dengan ara'hnoid terdapat rongga subdurameter

Diantara durameter dengan ara'hnoid dengan piameter terdapat rongga

subara'hnoid


6/26

:ongga subdurameter berisi kapiler pembuluh darah

:ongga ara'hnoid berisi 'airan otak

=airan Otak &iuor =erebro pinalis E =(

=airan otak yang terdapat di rongga subara'hnoid otak dan medulla spinalis.=airan otak ini dibentuk oleh pleFus 'horoideus pada rongga otak &)entrikel(.

=airan otak hampir sama dengan plasma darah yaitu juga terdiri dari sebagian

besar air, glukosa, protein, garam*garam, dan tidak ada sel darah.

Otak $esar &=erebrum(

%erupakan bagian terbesar yang mengisi rongga tengkorak. Permukaan otak

tidak datar, melainkan mempunyai bagian yang lekuk di antara bagian yang

datar. $agian yang lekuk disebut sulkus dan bagian yang datar disebut gyrus.Otak besar terdiri dari belahan besar. %asing*masing belahan otak disebut

hemisphere, kedua hemisphere berbentuk simetris.

apisan otak ada 3

1. apisan uar &'orteF 'erebri(

$erwarna kelabu dan terdiri dari inti*inti syara#. Disini terdapat "halamus,

hipotalamus dan #ormation reti'ularis.

. apisan dalam &medulla 'erebri(

$erwarna putih terdiri dari serabut*serabut syara#

Otak


7/26

ering terletak di depan otak ke'il antara otak besar dengan medulla

oblongata. Pada pons ini terdapat serat syara# longitudinal yang

menghubungkan medulla oblongata dengan otak besar. Pada pons juga

terdapat inti*inti syara# 'ranial , +,++, dan +++.

. %edulla Oblongata

"erletak di bawah pons dan di atas medulla spinalis. $atas antara medulla

oblongata dengan medulla spinalis adalah setinggi #oramen magnum. Di

medulla oblongata terdapat persilangan serat 'orti'ospinalis yang

membawa rangsangan motoris dari otak ke medulla spinalis. Pada medulla

oblongata terdapat inti*inti syara# 'ranial +G, G, G+, G++ juga terdapatpusat respirasi dan pusat 'ardio)as'ular.

-. %edulla pinalis

%edulla spinalis terletak di dalam 'analis spinalis mulai setinggi #oramen

magnum sampai setinggi )ertebra 1*. %edulla spinalis juga dibungkus

oleh meningen seperti di otak. %edulla spinalis mempunyai segmen*

segmen yang namanya dimulai dari atas 3

egmen 'er)i'alis 3 8 buah

egmen "hora'alis 3 1 buah

egmen umbalis 3 2 buah

egmen a'ralis 3 2 buah

egmen =oFygeus 3 1 buah

%edulla pinalis ber#ungsi 3

ebagai penghubung otak dengan peri#er dan dari peri#er ke otak

ebagai pusat re#leks yang otomatis

4. %!6+54"!+


8/26

7. Peningkatan sekresi hormon +!DH & yndrome +nappropriate

!ntidiureti' hormone (

8. "onus buruk

. %untah

1. #enomena ini kurang

umum pada orang dewasa. kontaminasi langsung dari 'airan serebrospinal

mungkin timbul dari perangkat berdiamnya, patah tulang tengkorak, atau

in#eksi naso#aring atau sinus hidung yang telah membentuk saluran dengan

ruang subara'hnoid &lihat di atas(, kadang*kadang, 'a'at bawaan dari dura

mater dapat diidenti#ikasi.

Peradangan besar*besaran yang terjadi di dalam ruang subara'hnoid selama

meningitis bukan merupakan akibat langsung dari in#eksi bakteri melainkan


9/26

dapat sebagian besar disebabkan respon sistem kekebalan tubuh untuk pintu

masuk bakteri ke dalam sistem sara# pusat.


10/26

peningkatan permeabilitas pada darah, daerah pertahanan otak &barier oak(,

edema serebral dan peningkatan "+

ner)us ++ & optikus (

e. Pada meningitis dengan septikemia menyebabkan suam kulit atau luka di

mulut, konjungti)itis.

#. 4pilepsi

g. Pneumonia karena aspirasi

h. 4#usi subdural, em#isema subdural

i.


11/26

%engontrol perubahan suhu lingkungan yang ekstrim

%emperbaiki anemia

+. P4%4:+ hematom daerah serebral, hemoragik atau tumor

. :ontgen dadaBkepalaB sinus > mungkin ada indikasi sumber in#eksi

intra kranial.

ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

!. Pengkajian1. +dentitas Pasien

%eliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, tempatBtanggal lahir, 6O. %:

penanggungjawab, dll.

.


12/26

Pengkajian penyakit yang pernah dialami pasien yang memungkinkan

adanya hubungan atau menjadi predisposisi keluhan sekarang meliputi

pernahkah pasien mengalami in#eksi jalan napas bagian atas, otitis

media, mastoiditis, tindakan bedah sara#, riwayat trauma kepala danadanya pengaruh immunologis pada masa sebelumnya.

:iwayat sakit "$ paru perlu ditanyakan pada pasien terutama apabila

ada keluhan batuk produkti# dan pernah menjalani pengobatan obat

anti "$ yang sangat berguna untuk mengidenti#ikasi meningitis

tuber'ulosia.

Pengkajian pemakaian obat obat yang sering digunakan pasien, seperti

pemakaian obat kortikostiroid, pemakaian jenis jenis antibioti' danreaksinya &untuk menilai resistensi pemakaian antibioti'(.

b. :iwayat kesehatan sekarang

5aktor riwayat penyakit sangat penting diketahui karena untuk

mengetahui jenis kuman penyebab. Disini harus ditanya dengan jelas

tetang gejala yang timbul seperti kapan mulai serangan, sembuh atau

bertambah buruk. Pada pengkajian pasien meningitis biasanya

didapatkan keluhan yang berhubungan dengan akibat dari in#eksi dan

peningkatan "+


13/26

$iasanya di dapatkan data adanya in#eksi yang dialami ibu pada akhir

kehamilan.

A. Pengkajian 5isik

a( !kti)itas B istirahat

;ejala 3 Perasaan tidak enak &malaise(, keterbatasan yang

ditimbulkan kondisinya.

"anda 3 !taksia, masalah berjalan, kelumpuhan, gerakan

in)olunter, kelemahan se'ara umum, keterbatasan dalam

rentang gerak.

b( irkulasi

;ejala 3 !danya riwayat kardiologi, seperti endokarditis, beberapa

penyakit jantung 'onginetal & abses otak (.

"anda 3 "ekanan darah meningkat, nadi menurun dan tekanan

nadi berat &berhubungan dengan peningkatan "+< dan

pengaruh dari pusat )asomotor (> takikardi, distritmia

& pada #ase akut ( seperti distrimia sinus &pada

meningitis (.

'( 4liminasi

"anda 3 !danya inkotinensia dan retensi.

d( %akanan dan =airan

;ejala 3


14/26

sensiti#itas &minimitis( ."imbul kejang &minimitis bakteri

atau abses otak( gangguan dalam penglihatan, seperti

diplopia ase awal dari beberapa in#eksi(. 5otopobia

&pada minimtis(.


15/26

;ejala 3 !danya riwayat in#eksi sinus atau paru

"anda 3 Peningkatan kerja pernapasan &tahap awal (, perubahan

mental & letargi sampai koma ( dan gelisah.

i(


16/26

9. transmisi interpersonal dan

keikutsertaan merasakan. !n'aman kematianBperubahan dalam status

kesehatan

=. +6"4:46+


17/26

$erikan terapi sesuai

ad)is dokter seperti3

teroid, !mino#el,

!ntibiotika.

posisi dapat melindungi diri dari

e#ek )alsa)a

%eminimalkan #luktuasi pada beban

)askuler dan tekanan intrakranial,

)etriksi 'airan dan 'airan dapat

menurunkan edema 'erebral

!danya kemungkinan asidosis

disertai dengan pelepasan oksigen

pada tingkat sel dapat menyebabkan

terjadinya iskhemik serebral.

"erapi yang diberikan dapatmenurunkan permeabilitas kapiler.

%enurunkan edema serebri.

%enurunkan metabolik sel B

konsumsi dan kejang.

:esiko terjadi kejang ulang

berhubungan dengan

hipertermi.

onggarkan pakaian,

berikan pakaian tipis

yang mudah menyerap

keringat

$erikan kompres dingin

$erikan ekstra 'airan

&susu, sari buah, dll(

Obser)asi kejang dan

tanda )ital tiap A jam

$atasi akti)itas selama

anak panas

$erikan anti piretika

dan pengobatan sesuai

ad)is

Proses kon)eksi akan terhalang oleh

pakaian yang

ketat dan tidak menyerap keringat.

Perpindahan panas se'ara konduksi

saat demam kebutuhan akan 'airan

tubuh

meningkat

Pemantauan yang teratur

menentukan tindakan

yang akan dilakukan

akti)itas dapat meningkatkan

metabolisme dan

meningkatkan panas

%enurunkan panas pada pusat

hipotalamus dan

sebagai propilaksis

- Potensial terjadinya injuri

sehubungan dengan adanya

%onitor kejang pada

tangan, kaki, mulut dan

;ambaran tribalitas sistem sara#

pusat memerlukan e)aluasi yang


18/26

kejang, perubahan status

mental dan penurunan

tingkat kesadaran

otot*otot muka lainnya.

Persiapkan lingkungan

yang aman seperti

batasan ranjang, papan

pengaman, dan alat

su'tion selalu berada

dekat pasien

Pertahankan bedrest

total selama #ase akut$erikan terapi sesuai

ad)is dokter seperti>

dia/epam,

phenobarbital, dll.

sesuai dengan inter)ensi yang tepat

untuk men'egah terjadinya

komplikasi.

%elindungi pasien bila kejang

terjadi

%engurangi resiko jatuh B terluka

jika )ertigo, sin'ope, dan ataksia

terjadi

Kntuk men'egah atau mengurangi

kejang.

=atatan 3 Phenobarbital dapatmenyebabkan respiratorius depresi

dan sedasi.


19/26

TINJAUAN KASUS

1. P46;

Pengkajian dilakukan pada tanggal 12 Oktober 1 pukul 1. W+$ di

:uang anak :KD Dr. %. Djamil Padang.

a. $iodata

6ama 3 $y. "empat tanggal lahir 3 Padang, 1A ?uni 1

Ksia 3 2 bulanB anak ke*2

?enis kelamin 3 Perempuan.

6ama ayahB ibu 3 "n. B 6y.

Pendidikan ayahB ibu 3 %!B %P

!gama 3 +slam

!lamat 3 $elimbing

6o. %: 3 1-82

"gl %asuk :umah akit 3 1- Oktober 1

umber in#ormasi 3 +bu

Diagnosa medis 3 %eningitis

b.


20/26

P!D!6;. Pada saat dilakukan pengkajian pada 12 Oktober 1,


21/26

g. :iwayat perkembangan

Pada saat ini anak memasuki masa basi' trust s %istrust &dimana rasa

per'aya anak kepada lingkungan terbentuk karena perlakuan yang ia

rasakan(. +a juga berada pada #ase oral dimana kepuasan berasal padamulut.

h. Data Psikososial

+bu mengungkapkan bahwa ia menerima keadaan anaknya, dan berharap

agar anaknya bisa 'epat sembuh dan pulang berkumpul bersama dengan

keluarga serta kakak klien. +bu dan nenek klien selalu menunggui klien

dan hanya pada hari minggu ayah dan kakak klien datang mengunjungiklien, karena harus bekerja dan sekolah.

i. Pemeriksaan #isik

1(


22/26

Hasil perkusi tympani, bising ususL normal 2 FB mnt, hepar dan limpa

tidak teraba.


23/26

ANALISA DATA

6O D!"! %!!!H 4"+OO;+

1 D 3

@ +bu mengatakan anaknya

sering muntah

@ +bu mengatakan anaknya

masih demam dan menggigil

DO 3

@ uhu tubuh klien -8,M=

@


24/26

6oDiagnosa


25/26

sebagai propilaksis

Diagnosa asetamino#en,

deksametason

+solasi diperlukan sampai organismenya

diketahuiBdosis antibioti' yang 'o'ok

%enurunkan resiko pasien terkena in#eksi

sekunder. %engontrol penyebaran sumber

in#eksi.

"imbulnya tanda klinis yang terus menerus

merupakan indikasi perkembangan dari

meningokosemia akut yang dapat bertahan

sampai berminggu*mingguBberbulan*bulan.

Obat yang dipilih tergantung pada jenis

meningitis dan tipe in#eksi.

DA/TAR PUSTAKA

Doenges, %arilyn 4, dkk.&1(. Rencana Asuhan KeperawatanEd.3. ?akarta 3

4;=


26/26

melt/er, u/anne = 0 $are,$renda ;.&1(.$uku !jar

askep meningitis kelompok

Documents