analisis ske a - disentri.doc
DESCRIPTION
aaaaaTRANSCRIPT
Analisis Masalah 1
b. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem yang terganggu?
Jawab:
Sistem merupakan kumpulan dari beberapa organ yang berkerja sama menjalankan
fungsinya.
Berikut ini adalah organ-organ yang terlibat dalam sistem digestivus:
Cavum oris → faring → esofagus → gaster → intestinum tenue (duodenum-jejunum-
ileum) → intestinum crassum (caecum-colon ascendens-colon transversum-colon
descendens-colon sigmoid) → rektum → anus.
Berikut ini adalah organ-organ aksesorius traktus digestivus:
Glandula salivaris, hepar, vesica felea dan pankreas.
(Sumber: Sherwood, Lauralee, 2011: 644).
d. Bagaimana mekanisme berak cair?
Jawab:
Infeksi bakteri pada traktus digestivus (intestinum tenue) → menginfeksi lapisan epitel
di intestinum tenue dan menyerang vili → sel epitel intestinum tenue yang rusak
diganti oleh enterosit yang baru (kuboid=imatur) dan vili mengalami atrofi → absorbsi
cairan dan makanan menurun → peningkatan tingkatan koloid osmotik dan
hiperperistaltik intestinum tenue → cairan dan makanan serta bakteri tersapu ke arah
anus → BAB cair.
(Sumber: Subagyo dan Nurtjahjo, 2012 : 91).
Analisis Masalah 2
c. Bagaimana mekanisme terjadinya keluhan 3 hari sebelumnya?
Jawab:
Demam
Infeksi bakteri pada traktus digestivus (intestinum tenue) → pelepasan pirogen
eksogen → terjadi respon imun → pelepasan pirogen endogen oleh sel-sel radang (IL-
1) → mencapai hipotalamus → menginduksi prostaglandin E2 → kekacauan set poin
thermostat di hipotalamus → peningkatan suhu tubuh (demam).
(Sumber: Guyton dan Hall, 2007 : 946).
Keluhan yang lain-lainnya : AULIA
Analisis Masalah 3
b. Bagaimana faktor penyebab dari muntah?
Jawab:
(Sumber: Hegar, Badriul, 2012 : 141).
Analisis Masalah 8 “KEADAAN SPESIFIK”
b. Bagaimana mekanisme dari terjadinya hasil pemeriksaan keadaan spesifik pada
pasien?
Jawab:
Mata cekung dan Air mata tidak ada
Infeksi bakteri pada traktus digestivus (intestinum tenue) → menginfeksi lapisan epitel
di intestinum tenue dan menyerang vili → sel epitel intestinum tenue yang rusak
diganti oleh enterosit yang baru (kuboid=imatur) dan vili mengalami atrofi → absorbsi
cairan dan makanan menurun → peningkatan tingkatan koloid osmotik dan
hiperperistaltik intestinum tenue → cairan dan makanan serta bakteri tersapu ke arah
anus → BAB cair terus menerus → cairan tubuh banyak menghilang → efek pada
jaringan ikat longgar di rongga mata → mata cekung dan juga air mata tidak ada.
Mukosa mulut kering
Infeksi bakteri pada traktus digestivus (intestinum tenue) → menginfeksi lapisan epitel
di intestinum tenue dan menyerang vili → sel epitel intestinum tenue yang rusak
diganti oleh enterosit yang baru (kuboid=imatur) dan vili mengalami atrofi → absorbsi
cairan dan makanan menurun → peningkatan tingkatan koloid osmotik dan
hiperperistaltik intestinum tenue → cairan dan makanan serta bakteri tersapu ke arah
anus → BAB cair terus menerus → cairan tubuh banyak menghilang → efek pada
selaput lendir → mukosa mulut kering.
Bising usus meningkat
Infeksi bakteri pada traktus digestivus (intestinum tenue) → menginfeksi lapisan epitel
di intestinum tenue dan menyerang vili → sel epitel intestinum tenue yang rusak
diganti oleh enterosit yang baru (kuboid=imatur) dan vili mengalami atrofi → absorbsi
cairan dan makanan menurun → peningkatan tingkatan koloid osmotik dan
hiperperistaltik intestinum tenue → bising usus meningkat.
Turgor sangat lambat
Infeksi bakteri pada traktus digestivus (intestinum tenue) → menginfeksi lapisan epitel
di intestinum tenue dan menyerang vili → sel epitel intestinum tenue yang rusak
diganti oleh enterosit yang baru (kuboid=imatur) dan vili mengalami atrofi → absorbsi
cairan dan makanan menurun → peningkatan tingkatan koloid osmotik dan
hiperperistaltik intestinum tenue → cairan dan makanan serta bakteri tersapu ke arah
anus → BAB cair terus menerus → cairan tubuh banyak menghilang → kekenyalan
tubuh (kulit) menurun → turgor kembali sangat lambat.
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
Hegar, Badriul. 2012. Muntah dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.Subagyo, Bambang dan Nurtjahjo Budi Santoso. 2012. Diare Akut dalam Buku Ajar
Gastroenterologi-Hepatologi. Jakarta : Ikatan Dokter Anak Indonesia.