wol siap print

16
WOL Wol merupakan serat yang terpenting diantar serat – serat binatang. Serat – serat rambut lain yang berasal dari kambing, unta, dan llama pada table berikut ini : Serat Binatang Lokasi Wol Mohair Cashmere Rambut Unta Alpaca Vicuna Biri - biri Kambing Angora Kambing kashmir Unta Bactarian Llma glama pacus Llma vicuna Tersebar luas Asia kecil, Afrika Selatan, Amerika Serikat. Cina Mongolia, cina Peru Peru Sejarah tidak mencatat Bilamana wol mula – mula dipintal dan ditenun.meskipun demikian telah diketahui bahwa biri – biri adalah bintang yang pertama dipelihara oleh manusia. Pada permulaan peradaban, wol merupakan pakaian pelindung yang dibuat oleh manusia. Bangsa Babilonia dan Yunani kuno juga memintal wol menjadi pakaian.. PETERNAKAN BIRI – BIRI Jenis biri – biri menentukan sifat wol yang dihasilkan terutama diameter dan panjang serat. Selain itu juga berpengaruh pada kekuatan, kilau, keriting, warna dan jumlah kotoran. Serat wol dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu, wol halus, wol sedang, wol kasar ( wol permadani ). I. WOL HALUS Serat yang termasuk dalam golongan ini bersifat halus, lembut, kuat, elastik dan keriting, sehingga dapat menjadi benang yang halus (Ne 3 60 keatas). Jenis biri – biri penghasil wol yang halus adalah sebagai berikut : Merino Spanyol, Merino Jerman (Jenis Saxony dan silensia), Merino Prancis (Rambouillet), Merino Australia, Merino Afrika Selatan (Cape Merino), Merino Amerika Serikat, Merino Amerika Selatan. Penyebaran biri – biri : 1

Upload: rosady-agoez-ichi

Post on 02-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: WOL Siap Print

WOL

Wol merupakan serat yang terpenting diantar serat – serat binatang. Serat – serat rambut lain yang berasal dari kambing, unta, dan llama pada table berikut ini :

Serat Binatang LokasiWolMohair

CashmereRambut UntaAlpacaVicuna

Biri - biriKambing Angora

Kambing kashmirUnta BactarianLlma glama pacusLlma vicuna

Tersebar luasAsia kecil, Afrika Selatan, Amerika Serikat.CinaMongolia, cinaPeruPeru

Sejarah tidak mencatat Bilamana wol mula – mula dipintal dan ditenun.meskipun demikian telah diketahui bahwa biri – biri adalah bintang yang pertama dipelihara oleh manusia. Pada permulaan peradaban, wol merupakan pakaian pelindung yang dibuat oleh manusia. Bangsa Babilonia dan Yunani kuno juga memintal wol menjadi pakaian..

PETERNAKAN BIRI – BIRI

Jenis biri – biri menentukan sifat wol yang dihasilkan terutama diameter dan panjang serat. Selain itu juga berpengaruh pada kekuatan, kilau, keriting, warna dan jumlah kotoran. Serat wol dapat dibagi menjadi tiga golongan yaitu, wol halus, wol sedang, wol kasar ( wol permadani ).

I. WOL HALUS

Serat yang termasuk dalam golongan ini bersifat halus, lembut, kuat, elastik dan keriting, sehingga dapat menjadi benang yang halus (Ne3 60 keatas).

Jenis biri – biri penghasil wol yang halus adalah sebagai berikut :

Merino Spanyol, Merino Jerman (Jenis Saxony dan silensia), Merino Prancis (Rambouillet), Merino Australia, Merino Afrika Selatan (Cape Merino), Merino Amerika Serikat, Merino Amerika Selatan.

Penyebaran biri – biri :

1

Page 2: WOL Siap Print

II. WOL SEDANG

Sebagian besar wol sedang dihasilkan oleh biri – biri yang berasal dari inggris. Dibandingkan dengan wol halus, serat wol sedang lebih kasar, lebih panjang dan lebih berkilau.

WOL INGGRIS

Saat ini Inggris mempunyai 30 jenis biri – biri golongan ini. Biri – biri inggris dapat digolongkan dengan berbagi macam cara, tetapi penggolongan yang paling umum adalah sebagai berikut :

GOLONGANCIRI – CIRI

SERATUKURAN BENANG

YANG DIHASILKANBIRI - BIRI

PENGHASILDIGUNAKAN

UNTUK

2

Page 3: WOL Siap Print

Wol Luster

Wol Down

Mountain Breeds

Wol Crossbred

Corriedale

Polwarth

Panjang, kuat dan berkilau

Lebih pendek, lebih halus,dan kurang berkilau dibandingkan dengan wol luster

Panjang dan Kasar

Mutu sedang dengan ukuran serat lebih panjang

Kombinasi antara kehalusan dan kerapatan merinodengan panjang dan berat lincoln

Ne3 38 – 48

Ne3 46 – 56

Ne3 28 - 40

Ne3 56

Ne3 58 – 60

Lincoln, Leicester, Border Leicester, cheviot dan Romney Marsh

Southdown,shropshire, Suffolk, Dorset Horn dan Hampshire

Scottish Blackface dan Welsh Mountain.

Hasil kawin silang antara biri – biri merino dan rambouillet seperti Corriediale dan Polwarth

Crossbred

Hasil persilangan antara merino jantan dan Lincoln betina, kemudian betina hasil persilangan di silangkan dengan Merino jantan

Membuat kain yang kuat dan tahan gosok. Serat – serat yang lebih halus digunakan untuk kain lapis pakaian, kain lapis tempat duduk, kain – kain yang agak tebal.

Untuk kain – kain yang halus, kain rajut dan selimut.

Seluruhnya digunakan untuk permadani.

Dikenal sebagai wol “come back”

III. WOL KASAR ( WOL PERMADANI )

Kebanyakan wol kasar dihasilkan oleh biri – biri yang hidup dalam kondisi primitive dibanyak daerah didunia.

Kebanyakan wol kasar berasal dari asia, terutama daerah Timur tengah, India, Pakistan, yang dihasilkan oleh biri – biri yang berekor gemuk dan berekor lebar. Serat wol jenis ini warnanya bervariasi dari putih sampai hitam dan terdiri dari rambut panjang dibagian luar dan wol halus dibagian dalam. Beberapa jenis biri – biri berekor kecil seperti Scottish Blackface dan Welsh Mountain juga menghasilkan wol kasar.

PRODUKSI

3

Page 4: WOL Siap Print

Negara – Negara penghasil wol adalah :

Australia : 30%

Rusia : 14%

Selandia Baru : 11%

Argentina : 7,1%

Afrika Selatan : 5,7%

Amerika Serikat : 5,0%

Uruguay : 3,5%

Eropa Timur : 3,0%

Inggris : 2,0%

Dari negara – negara tersebut Rusia dan EropaTimur tidak mengekspor wol. Australia, Selandia Baru, Argentina, Afrika Selatan dan Uruguay merupakan negara – negara pengekspor wol, kira – kira mencakup 85% wol yang diekspor. Berdasarkan jenisnya, produksi wol dunia dapat digolongkan sebagai berikut :

Merino : 37%

Crossbred : 40%

Lain – lain : 23%

Australia dan AfrikaSelatan kebanyakan menghasilkan wol Merino, sedangkan Selandia Baru, Argentina, dan Uruguay hasil utamanya adalah jenis Crossbred.

KOMPOSISI BULU CROSSBRED

Bulu biri – biri selain terdiri dari wol masih mengandung zat – zat lain, antara lain terdiri dari :

1. Uap Air

Bulu mengandung uap air dalam bentuk regain yang jumlahnya bergantung pada kondisi atmosfir.

2. Lilin

Merupakan zat seperti lemak, tidak larut dalam air dan dikeluarkan oleh kelenjar sebaceous.

3. Keringat

Merupakan zat yang larut dalam air dan dikeluarkan oleh kelenjar keringat

4. Kotoran Tumbuh – tumbuhan

Berupa biji – biji, ranting, daun – daun, dan bagian tanaman yang melekat pada bulu.

4

Page 5: WOL Siap Print

5. Pasir dan Debu

Pasir, Debu dan lain – lain yang juga menempel pada bulu. Di daerah yang banyak, biasanya menghasilkan wol yang mengandung atau debu banyak.

6. Cat

Cat, Tir atau cairan – cairan untuk memberi tanda yang dituliskan pada biri – biri.

Jumlah zat – zat pada stiap bulu sangat berbeda tergantung dari jenis dan kondisi sekelilingnya seperti letak geografi, iklim, dan makanan. Jumlah zat – zat ini merupakan bagian terpenting dalam pembelian wol, jumlah zat – zat lain dalam wol berkisar antara 40% - 65%. Sebagai gambaran berikut komposisi zat – zat lain pada wol Australia.

JENISBERAT

KERING WOLAIR LILIN KERINGAT

DEBU & KOTORAN TUMBUH -

TUMBUHANMerino

CrossbredWol Cabut

49%61%63%

10%12%9%

16%11%16%

6%8%1%

19%8%11%

Sebelum pengerjaan, wol mentah pertama – tama harus bebas dari zat – zat lain. Penghilangan zat – zat tersebut dapat dilakukan pemasakan dengan larutan deterjen atau dengan pencucian menggunakan pelarut organik. Lilin wol yang dihilangkan dapat diambil kembali, misalnya dimurnikan untuk diambil lanolinnya. Kotoran yang tidak hilang dalam pemasakan harus dikarbonkan. Jumlah kotoran – kotoran yang dihilangkan dalam pemurnian wol mentah disebut Shrinkagee Valu.

PERTUMBUHAN SERAT

Oleh karena wol dan serat – serat rambut tumbuh pada kulit binatang , maka seperti zat hidup lainnya, serat – serat ini terdiri dari sel – sel.

PERKEMBANGAN FOLIKEL KULIT

Serat – serat binatang yang tumbuh pada kulit, dihasilkan dialam suatu kelenjar – kelenjar halus yang disebut Folikel. Kebanyakan folikel bekembang sebelum sebelum binatang dilahirkan, tetapi seratnya terbentuk selama beberapa bulan pertamasetelah kelahiran.

Folikel pertama – tama tumbuh ketika janin biri – biri berumur 5 bulan. Kulit anak biri – biri terdiri dari 2 bagian utama, yaitu dalam ( Dermis) atau luar ( Epidermis ). Diantara kedua lapisan tersebut terdapat lapisan Basal yang terdiri dari sel – sel aktif, lapisan ini pun merupakan pembentuk epidermis dan folikel.

Folikel yang terbentuk pertama – tama pada janin biri – biri dikenal sebagai folikel primer dan mempunyai struktur yang lengkap yaitu kelenjar sebaceous, kelenjar keringat, dan otot peneggak yang semuanya jauh dibawah folikel. Pada waktu berikutnya terbentuk folikel sekunder letaknya lebih atas folikel primer, kelenjar sekunder memilki struktur tidak lengkap kadang – kadang kelenjar keringat dan otot penegak tidak ada. Untuk jenis biri – biri yang berbeda perbandingan kelenjar primer dan sekunder menentukan golongan wol. Kebanyanyakan serat wol merino berasal dari folikel sekunder.

PERTUMBUHAN SERAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN STRUKTUR

Setelah pembentukan folikel sempurna, pertumbuhan serat terjadi dalam siklus, yaitu masa pertumbuhan yang diselingi masa istirahat dan seratnya terlepas dari folikel. Kebanyakan pada binatang, bulu – bulunya lepas menurut musim, 1 – 2 kali dalam setahun, pada biri – biri merino pertumbuhan wol terjadi secara terus menerus. Pertumbuhan bulu pada merino kemungkinan berakhir setelah beberapa tahun.

5

Page 6: WOL Siap Print

Folikel biasanya melengkung agak spiral dan papilla terarah pada satu sisi, sehingga dasar folikel kelihatan seperti ujung tongkat golf. Kemungkinan kedua factor ini mempengaruhi kriting serat, sebab binatang yang mempunyai bulu – bulu lurus memiliki folikel yang lebih lurus, meskipun tidak ada bulu binatang yang betul – betul lurus.

Pengerasan serat wol mulai dari bagian luar dan pada satu sisi mulai dibagian yang lebih rendah dibagian sisi lain. Hal ini kemungkinan salah satu penyebab lain keritingnya bulu, karena pada binatang dengan bulu lurus, pengerasan mulai secara merata disekeliling srat dan berkembang makin kedalam secara konsentrik. Pengerasan serat yang tidak simetris juga disebabkan karena bentuk bilateral.

AKAR DAN UJUNG SERAT

Serat – serat yang mempunyai ujung akar hanya terdapat sedikit sekali pada bulu – bulu yang dicukur, tetapi banyak terdapat pada wol cabut. Ujung akar pada wol cabut merupakan akar serat yang sedang tumbuh dengan ujung yang meruncing sampai tumpul, biasanya bengkok dan lunak.

Ujung – ujung akar serat – serat yang terlepas, dibawah mikroskop kelihatan seperti sikat, sehingga disebut ujung sikat. Ketika serat mulai tumbuh ujungnya meruncing, sehingga serat – serat pada bulu anak biri – biri mempunyai ujung ujung yang meruncing.

Serat – serat yang lepas (serat kemp) juga mempunyai ujung yang meruncing, karena serat tersebut hanya tumbuh sampai panjang yang sedang, sebelum terlepas.

PIGMEN

Warna asli serat wol disebabkan oleh melanin, bebentuk butir – butir yang kelihatan dibawah mikroskop. Dikenal 2 jenis melanin, yaitu melanin hitam-coklat dan melanin merah-kuning. Perbedaan warna serat disebabkan karena perbedaan kombinasi kedua pigmen tersebut dan terutama karena perbedaan kerapatan serta distribusi butir – butir pigmen. Butir ini terdapat pada kutikula, cortex dan medula serat.

STRUKTUR MORFOLOGI

Setiap serat wol tidak merupakan struktur yang homogeny tetapi terdiridari kutikula dilapisan luar dan cortex dibagian dalam. Serat kasar terdapat medulla dibagian tengah yang berupa ruang kosong. Cortex yang merupakan bagian besar dari serat terdiri dari sel – sel berbentuk jarum dengan diameter 4 – 5 µ dengan panjang 100 µ. Pemeriksaan dengan mikroskop electron serat tersebut terdiri dari fibril – fibril yang tertanaam pada zat amorf, lebar fibril tersebut kira – kira 1µ dan tersusun sejajar satu dengan yang lainnya dan sejajar dengan sumbu sel. Fibril tersebut masih memungkinkan dibagi menjadi mikro fibril dengan lebar 80Ǻ.

Penelitian menunjukan bahwa cortex pada wol keriting menunjukan bahwa cortex pada wol yang keriting terdiri dari 2 bagian, yang dibedakan dari daya tolak terhadap pencelupan, enzimdan serangan zat kimia. Dua bagian tersebut dikenal sebagai para-cortex yang lebih tahan dan orto-cortex. Diperkirakan yang menyebabkan wol keriting adalah kedua struktur bilateral tersebut, wol kasar yang tidak keriting mempunyai struktur yang simetri. Struktur bilateral tersebut disebabkan karena perubahan menjadi keratin yang tidak simetri pada folikel.

Bagian para menjadi keratin terlebih dahulu, hal ini dapat dibuktikan dengan menyuntikan sisitina asam aminoyang mengandung belerang aktif pada anak biri – biri, dan ternyata keradio aktifan bagian orto terletak lebih tinggi dibanding dengan bagian para. Sisi orto pada serat lebih mudah diserang oleh enzima, sehingga dengan cara ini dapat dilakukan ekstraksi kedua sisi tersebut untuk analisa,atau dengan mengerjakankemudian direndam didalam air dalam HCl kemudian zat yang dihasilkan dapat disuspensikan dapat disaring dengan kasa kawat, kemudian direndam lagi dan disaring dengan penyaring gelas.

Cortex ditutup oleh lapisan sel – sel yang pipih (sisik),yang menumpuk diatas yang lain sepanjang serat seperti tumpukan genting pada atap. Tebal kutikulus berbeda – beda bergantung pada jenis serat, biasanyaberkisar antara 0,5µ (rambut unta) – sampai 3,0µ (rambut manusia). Epitikula merupakan lapisan

6

Page 7: WOL Siap Print

tipis yang terluar dengan tebal kira – kira 100Ǻ , yang lebih tahan terhdap enzim dan zat kimia. Endotikula merupakan bagian terbesar dari sisik dipisahkan dari epitikula oleh suatu lapisan yang disebut eksotikula. Pada serat yang kasar kadang terdapat medula yang merupakan sel kosong disepanjang sumbu serat.

Berdasarkan struktur tersebut bulu biri – biri dapat dibagi menjadi 3 kelompok utama :

I. SERAT KEMP

Merupakan serat kasar, pendek dan berwarna putih kapur yang sering terdapat pada bulu biri – biri pegunungan dan biasany memiliki miliki medula yang lebar sehingga sukar dicelup dan akan kelihatan lebih putih dibanding serat wol.

II. RAMBUT

Rambut biasanya kasar tetapi bebeda dengan serat kemp, rambut ini tidak terlepas setiap tahun. Rambut jugamempunyai medula tetapi lebih sedikit disbanding dengan serat kemp.

III. SERAT WOL

Wol adalah serat yang halus, biasanya keriting dan tumbuh terus, hampir seluruh serat wol tidak mempunyai medulla. Binatang menyusui mempunyai bulu pelindung yang terdiri dari 2 jenis yaitu bulu pelindung bagian luar dan dalam. Pada biri – biri merino, bulu pelindung bagian luar yang kasar sama sekali telah hilang, tetapi pada kebanyakan biri – biri inggris masih mengandung bagian luar. Pada biri – biri penghasil permadani seluruh bulunya terdiri dari bulu pelindung lapisan luar.

BENTUK DAN DIMENSI SERAT

Diameter serat merupakan faktor penting dalam dalam penentuan grade atau nomor benang maksimum yang dapat dipintal. Diameter serat wol berkisar antara 16 - 17µ. Pada wol merino yang paling halus sampai lebih dari 40µ pada wol yang kasar. Koefsien variasi diameter pada suatu serat mungkin hanya 14%, tetapi koefisien variasi pada wol merino berkisar antara 20% – 24%. Sifat benang dipengaruhi oleh diameter serat dan variasi diameter serat.

PENAMPANG LINTANG SERAT

Bentuk penampang lintang serat wol bervariasi dari bulat sampai lonjong. Penyimpangan dari bentuk bulat biasanya dinyatakan dengan perbandingan antara sumbu panjang dengan sumbu pendek. Perbandingan tersebut untuk bermacam – macam wol mempunyai harga tetap.harga rata – rata untuk wol dengan mutu Ne3 64 – Ne3 36 kira – kira 1,22 tetapi untuk wol yang lebih halus harganya lebih rendah.

KERITING

Serat wol mempunyai keriting 3 dimensi, yaitu bergelombang menurut berbagai bidang. Keriting wol berbentuk sinusoidal, dapat dinyatakan dalam frekwensi dan amplitude. Pada merino, frekwensi keriting wol memmepunyai hubungan yang nyata dengan diameter serat, dan frekwensinya makin tinggi pada wol yang lebih halus.keriting serat sukar diukur disebabkan karena kecilnya gaya yang diperlukan untuk meluruskan serat.

PANJANG

7

Page 8: WOL Siap Print

Panjang stapel wol terutama ditentukan oleh jenis biri – biri, tetapi juga bergantung pada kondisi kelilingselam pertumbuhan wol. Factor iklim dan ekonomi membatasi kemungkina pengaturan panjang stapel dengan pemilihan waktu pencukuran. Panjang stapel wol halus berkisar antara 3,75 – 10 cm, wol sedang 5 – 10 cm dan wol panjang 12,5 – 35 cm.

SIFAT FISIKA

KILAU

Kilau wol berbeda – beda dan bergantung pada struktur permukaan serat, ukuran serta lurus tidaknya serat. Kilau wol tampak pada suatu kelompok benang atau kain, yang biasa dinyatakan sebagai kilau “ perak, sutera dan gelas “. Kilau gelas terdapat pada wol merino yang sangat halus dan berkeriting banyak. Kilau sutera terdapat pada wol panjang dengan keriting yang lebih panjang, seperti wol Lincoln dan Leicester. Kilau gelas terdapat pada rambut lurus halus seperti mohairdan serat kambing lainnya.

BERAT JENIS DAN INDEKS BIAS

Berat jenis wol yang tidak mengandung medulla 1,304. Indeks bias untuk sinar yang bergetar pada bidang sejajar sumbu serat ( έ ) 1,553 dan untuk sinar yang bergetar pada bidang tegak lurus serat ( ώ ) 1,542.

PENYERAPAN LEMBAB

Wol bersifat higroskopik, sehingga dapat menyerap uap air dari atmosfir dan dapat melepaskannya kedalam atmosfir kering. Yang mempengaruhi kelembaban wol adalah suhu, dalam keadaan asam – basa, lemak dan minyak juga berpengaruh pula pada kelembaban. Regain wol pada kondisi standar kira – kira 16%, wol lebih higroskopis disbanding serat textil lainnya dan dapat menyerap lembab sampai 33% tanpa terasa basah.

KEKUATAN MULUR

Kering berkisar antara 1,2 – 1,7 g/denier dengan mulur 30% - 40% dan dalam keadaan basah berkisar antara 0,8 – 1,4 g/denier dengan mulur 50% - 70%. Mulur serat wol sangat bergantung pada kadar lembab dan kecepatan tarik. Makin lambat penarikan mulurnya makin besar.

ELASTISITAS

Didalam air dingin wol mempunyai elastisitas sempurna. Didalam air mencapai 70% dengan ditarik perlahan – lahan. Setelah dilepaskan didalam air, wol akan kembali kepanjang semula. Pada kelembaban dibawah 100%, wol yang ditarik tidak akan kembali ke panjang semula setelah dilepaskan. Kecepatan dan besarnya pemulihan dari tarikan, bertambah besar dengan naiknnya kelembaban relative atmosfir.

SET DAN PENGERUTAN HEBAT

8

Page 9: WOL Siap Print

Didalam air panas wol mempunyai sifat lain, misalnya : apabila wol ditarik sampai mulur 50% didalam air mendidihdan dibiarkan selama 30 menit dalam keadaan tetap tegang, kemudian dilepaskan didalam air dingin, wol tersebut tidak akan mengkerut atau sedikit sekali mengkerut. Serat tersebut dikatakan telah di “ set “. Set dan pengerutan hebat dapat juga diberikan pada wol dengan suhu lebih rendah dari suhu didih air, tetapi pengaruhnya banyak berkurang. Tetapi pengerjaan set yang dilakukan pada suhu tertentu dapat dihilangkan dengan merendam wol tersebut pada suhu yang lebih tinggi, dalam keadaan asam sukar diset karena dalam kondisi asam, ikatan disulfida “ lebih stabil. Dalam kondisi basa, kemapuan untuk menjadi set bertambah besar.

MENGGUMPAL ( FELTING )

Menggumpal adalah kemampuan suatu bahan tekstil untuk menaikan kerapatannya yang tidak dapat kembali apabila mengalami gerakan atau tekanan didalam medium zat cair. Kemampuan ini tergantung pada pengaruh geseran terarah. Mekanisme yang sebenarnya masih belum jelas, dengan adanya sisik. Hal – hal yang mempengaruhi penggumpalan diantaranya elastisitas (mekanismenya belum diketahui), pH, viskositas, suhu, tekanan dan lain – lain.

PENGARUH SINAR

Sinar matahari menyebabkan kemunduran kekuatan dan mulur serat wol, dan selain itu juiga menyebabkan timbulnya warna kuning pada wol. Kemunduran kekuatan dan mulur wol disebabkan putusnya ikatan lintang sistina, tetapi mekanismenya timbulnya warna kuning belum jelas.

SIFAT PANAS

Kain yang dibuat dari wol mwmpunyai sifat menahan panas yang baik. Hal ini terutam disebabkan oleh udara yang tertahan didalam benang dan bukan karena sifat wol, tetapi karena sifat penghantar panas serat wol lebih besar daripada udara. Factor lain yang menyebankan wol baik untuk pakaian penahan panas adalah regainny tinggi, dimana penyerapan lembab selalu disertai dengan timbulnya panas.

SIFAT KIMIA

PENGARUH AIR DAN UAP

Didalam air , serat wol akan menggelembung dan derajat penggelembungan bergantung pada suhu air dan tegangan serat. Dalam air dingin atau hangat serat wol menggelembung 10%, setelah kering akan kembali kediameter semula. Wol tidak larut dalam air. Didalam air pada suhu diatas 1200 C dengan tekanan, wol akan larut. Uap air dalam waktu singkat tidak merusak serat, tetapi dalam waktu lama akan merusak wol.

ASAM DAN BASA

Seperti protein lain, wol bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan asam maupun basa. Wol tahan asam – asam kecuali asam pekat panasdapat memutuskan ikatan peptida. Didalam larutan alkali, ikatan lintang disulfide mudah sekali putus, sehingga wol mudah rusak oleh alkali. Dalam larutan NaOH 5% mendidih wol segera larut.

GARAM

9

Page 10: WOL Siap Print

Garam yang bersifat asam atau basa mempunyai sifat seperti asam atau basa pada pH yang sesuai, garam anorganik netral juga berpengaruh pada wol, garam – garam sadah juga dalam pendidihan akan menyebabkan warna kuning pada wol. Wol dapat menarik ion Al dan Cr bervalensi 3 dari larutan Al 2(SO4)3

atau Na2Cr2O7 dan K2Cr2O7 mendidih. Reaksi ini penting untuk betsa wol dalam pencelupan dengan zat warna Chrom. Kecenderungan wol untuk mengikat logam – logam berat juga merugikan, karena akan menimbulkan noda oleh logam – logam.

ZAT – ZAT OKSIDATOR DAN REDUKTOR

Wol peak terhadap zat – zat oksidator. Zat – zat oksidator kuat akan merusak serat, karena putusnya ikatan lintang sistina. Untuk pemutihan biasanya dipakai larutan H2O2. Konsentrasi kritik larutan H2O2 ialah 4 volume ( 1,1% ) pada suhu 500C selama 3 jam. Proses produksi juga akan memutuskan ikatan – ikatan sistina.

BAKTERI, JAMUR DAN SERANGGA

Wol paling tahan terhadap serangan jamur dan bakteri terutama keadaannya yang masih baik, tetapi akan menjadi mudah diserang jamur dan serangga apabila wol telah rusak terutama oleh zat – zat kimia terutama alkali.

STRUKTUR KIMIA SERAT

Wol seperti halnya serat binatang lain, adalah protein yang disebut keratin. Analisa kimia menunjukanbahwa wol terdiri dari C kira – kira 50%, H 8%, N 16,5%, S 3,5%, dan oksigen 22%. Angka – angka tersebut adalah kira – kira, karena wol tidak homogen. Kadar nitrogen dan sulfur berbeda diantara serat – serat dan bahkan didalam satu serat. Perbedaan dimungkinkan karena pengaruh sinar matahari pada ujung serat atau perbedaan makanan selama pertumbuhan. Dalam keratin wol telah diketahui ada 19 macam asam amino. Penelitian akhir – akhir ini tidak berhasil menunjukan adanya hidroksi lisin didalam keratin wol. Hal ini menunjukan bahwa hidroksi lisin tidak pasti ada atau kemungkinan merupakan bagian yang sangat kecil.

Diantara rantai polipeptida pada wol terdapat beberapa ikatan lintang. Ikatan lintang yang terpenting adalah ikatan disulfide pada sistina asam amino. Ikatan lintang disulfide sangat menentukan sifat – sifat wol, sepeti kekuatan basah, kekakuan dan ketidak larutan. Keratin wol terdapat dalam 2 bentuk yaitu α – keratin atau dalam bentuk spiral dan β – keratin atau dalam bentuk tertarik. Serat dalm wol biasanya dalam bentuk α – keratin, tetapi dapat diubah menjadi bentuk β – keratin dengan menarik serat sepanjang kira – kira 70% di dalam uap.

PENCUKURAN

Pencukuran biri – biri adalah pekerjaan musiman meskipun dapat dilakukan setiap saat, pada umumnya kurang baik jika dilakukan pada musim dingin, kecuali di daerah yang beriklim lebih panas. Biasanya dimulai pada permulaan musim semi, pencukuran dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau alat cukur tangan, dengan menggunakan mesin biasanya lebih cepat dal bulu yang dicukur lebih halusdan lebih rapat kekulit. Bulu hasil pencukuran dari tiap biri – biri masih menjadi satu lembaran kemudian digulung, diikat, danakhirnya gulungan – gulungan tersebut dimasukan kedalam kantong.

Hasil pencukuran wol tiap biri – biri pertahun tergantung pada jenis biri – biri dan kodisi peternakan. Dalam kondisi yang baik biri – biri merino jantan menghasilkan 7kg – 15kg wol mentah, biri – bir medium 5kg, sedangkan biri – biri crossbred 5kg – 12kg biri – biri betina menghasilkan wol kira – kira 60% - 75% dari biri – biri jantan.

10

Page 11: WOL Siap Print

GRADE

Grade wol didasarkan pada kehalusan atau diameter serat. Ada 2 cara penentuan grade wol yaitu yang dikenal sebagai “blood” atau cara Amerika, dan cara “nomor” atau cara inggris. Cara inggris digunakan secara internasional dan disarkan pada daya pintal maksimum serat wol atau nomor benang terhalus yang mungkin dihasilkan oleh serat tersebut. Departemen pertanian Amerika Serikat mengeluarkan 12 grade yaitu 80s, 70s, 64s, 58s, 56s, 50s, 48s, 46s, 44s, 40s dan 36s.

Sebagai perbandingan, tabel berikut menyajikan hubungan grade yang didasarkan pada grade blood dan cara nomor.

GRADE BLOOD CARA NOMORFine

Half bloodThree – eights blood

Quarted bloodLow quarter blood

CommonBraid

64s, 70s, dan 80s60s dan 62s56s dan 58s50s dan 54s46s dan 48s

44s36s

Grade tersebut hanya menunjukan kehalusan relative atau diameter serat wol, untuk menyatakan panjang harus diberikan pernyataan yang lengkap. Istilah untuk menyatakan kelompok panjang adalah combing, French, dan clothing ( dikenal sebagai carding ) begitu juga wol halus.

PENGGOLONGAN PANJANG MENURUT GRADE ( DALAM INCH )*

Golongan Panjang

Fine 64/70/80s

Half Blood 60/62s

Three eights blood 56/58s

Quarted blood50/54s

Low quarter blood46/48s

Common and

Braid 36/40/44s

StapleGood French

Average FrenchShort French

Clothing

2,752,251,25

dibawah1,25

3,02,51,5

dibawah1,5

3,252,25

-dibawah

2,25

3,502,5-

dibawah2,5

4,0----

5,0----

*Persyaratan rata – rata minimum, kecuali untuk golongan pendek.

WOL CABUT ( PULLED WOL )

Wol cabut adalah wol yang diambil dari kulit biri – biri yang telah disembelih, industri ini tersebar diseluruh dunia perancis merupakan penghasil terbesar. Industry wol cabut merupakan bagian dari industri daging dan wol. Hasil utama dari industry ini adalah wol cabut dan kulit. Dua jenis protein pada kulit biri – biri yaitu keratin ( pembentuk serat wol ) dan kolagen ( penyusun utama kulit ) mempunyai ketahan terhadap serangan biologi maupun zat kimia. Kerati lebih tahan terhadap zat kimia dibanding kolagen tetapi kurang tahan terhadap zat pereduksi seperti Natrium-Sulfida. Perbedaan tersebut merupakan dasar pengerjaan wol cabut.

11

Page 12: WOL Siap Print

Pemisahan serat dari kulit dilakukan sebagai berikut :

1. Perendaman

Kulit biri –biri harus direndam selama 3hari untuk mengembalikan kadar lembab, paling sedikit sampai kadar lembab sama dengan kadar kulit segar.

2. Penghilangan kotoran

setelah perendaman, kotoran wol yang berupa zat padat dihilangkan dengan cara mekanik. Mesin menggerakan kulit biri – biri dengan keras pada rol beralur yang berputar, dan pada saat yang sama disemprotkan air pada kulit untuk mencuci kotoran yang telah terlepas.

3. Pelunakan akar

Ada 2 cara, cara peluhan dan olesan tergantung pada wolnya atau kulitny yang diharapkan tidak rusak. Cara peluhan meghasilakan wol yang panjang dan dan relative tidak rusak dengan pegangan yang baik, tetapi mungkin terjadi kerusakan pada kulit. Kebalikannya terjadi pada cara olesan.

4. Cara Peluhan

Cara ini dilakukan dengan menggantung kulit biri – biri selama 4 – 8 hari dalam ruangan yang mempunyai suhu dan kelembaban yang diatur, sehingga terjadi pencernakan keratin pada folikel oleh bakteri.

5. Cara Olesan

Dalam cara ini biasanya dipergunakan supensi NaS dalam larutan kapur yang dioleskan pada bagian dalam kulit. Kulit – kulit tersebut kemudian ditumpuk menjadi satu dengan bagian dalamnya berhadap – hadapan selama 6 – 24 jam supaya zat pereduksi tesebut berdifusikedalam serat dan merusak serat wol didalam folikel.

6. Pencabutan

Wol yang akar – akar nya telah terlepas dari kulitnya dengan tangan atau dengan bantuan pisau.

7. Pemasakan

Wol cabut dijual dalam bentuk telah atau belum dimasak. Wol cabut yang belum dimasak biasanya dimaksudkan unutk campuran dengan wol mentah. Pemasakan dilakukan dengan cara yang sama seperti pada wol mentah.

12