siap print

Upload: najmiarsyime1009

Post on 14-Jul-2015

284 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Mata Kuliah Bengkel Listrik Semester V Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik Listrik

Oleh FIRMANSYAH 0607 3031 0156

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 2009

LAPORAN PRAKTEK INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH

OLEH FIRMANSYAH 0607 3031 0156

Mengetahui Pembimbing I

Palembang, 6 Oktober 2009 Pembimbing II

Andri Suyadi, S.S.T. NIP. 131 884 141

Bersiap Ginting, S.T. NIP. 131 858 035

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan bengkel listrik ini dan juga penulis ucapkan terima kasih kepada Orang Tua dan saudara-saudara yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun material. Laporan ini adalah tugas yang dikerjakan setiap mahasiswa yang telah melakukan praktek bengkel listrik selama tiga minggu. Didalam penyusunan laporan ini penulis menemukan beberapa kendala antara lain keterbatasan waktu yang ditentukan. Kemungkinan dalam membuat laporan ini penulis menyadari masih banyak terdapat beberapa kekurangan, baik dalam isi yang penulis tulis maupun perkataan yang kurang tepat yang disebabkan oleh terbatasnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, apabila ada saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan pengetahuan kita.

Palembang, 9 Oktober 2009

Penulis

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Pada kesempatan ini, mahasiswa diberikan praktek mata kuliah Lab Mekanik Semester V yang mana pada praktek yang akan dilakukan sangat berhubungan erat dengan kegiatan di dunia industri nantinya. Kemajuan teknologi sekarang ini menyebabkan semakin luasnya pemikiran manusia untuk membuat suatu pekerjaan agar dapat lebih mudah dikerjakan. Sehingga yang dahulunya pekerjaan itu dikerjakan oleh manusia sekarang dapat digantikan dengan peralatan yang efisien yang dapat menghemat tenaga dan waktu, misalnya dengan menggunakan listrik. Sejalan dengan kemajuan teknologi tersebut penggunaan pompa air listrik banyak sekali kita jumpai, baik digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan industri, industri yang besar maupun industri yang berskala kecil. Banyak sistem kontrol pompa air yang digunakan, dari yang sederhana atau manual sampai dengan pengontrolan secara otomatis. Salah satu cara pengontrolan tersebut adalah seperti yang dibuat di dalam laporan ini, yaitu Simulator Pompa Pencegah Air Melimpah . Disamping itu dengan adanya perkembangan suatu peralatan kontrol listrik yang digunakan maka terlebih dahulu kita harus mengetahui cara penggunaannya, baik sifat atau karakteristik dari peralatan tersebut. Agar dapat mengetahui cara penggunaan alat tersebut harus benar-benar diperhatikan karena dapat mengakibatkan suatu masalah pada pengoperasiannya. Maka untuk mendukung hal tersebut diatas diharapkan dengan praktek pada semester V ini mahasiswa yang akan menghadapi kemajuan teknologi dapat berperan serta dalam membangun sumber daya manusia yang berpotensi tinggi memiliki suatu keahlian yang bermanfaat bagi masyarakat.

1.2 Tujuan Dari pelaksanaan praktek lab. mekanik yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa praktek ini bertujuan agar mahasiswa dapat : 1. Mengetahui fungsi-fungsi dari komponen pada rangkaian sesuai gambar pelaksanaannya. 2. Memberikan informasi tentang control pompa pencegah air melimpah dalam bentuk laporan dan juga dalam bentuk simulasi rangkaian. 3. Dengan informasi ini maka dapat menerapkannya di dalam kehidupan kita. 1.3 Manfaat Pelaksanaan praktek simulator pompa pencegah air melimpah ini adalah lanjutan dari teori yang telah dilakukan mahasiswa pada semester IV lalu, sehingga teori yang telah mahasiswa dapatkan itu dapat dikembangkan dalam praktek ini dengan harapan agar mahasiswa : 1. Dapat memasang/ merangkai komponen menjadi suatu rangkaian kontrol yang sesuai dengan diagram kontrol dan prinsip kerjanya. 2. Mengetahui prinsip kerja rangkaian dari peralatan dalam bentuk simulasi rangkaian. 3. Dapat mengetahui dan menjelaskan penyebab terjadinya kesalahan atau kerusakan pada sistem pompa pencegah air melimpah tersebut. 4. Pada penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dapat menghemat penggunaan air. 1.4 Pemasalahan Kita ketahui bersama bahwa dalam kemajuan yang serba modern ini manusia selalu sibuk sehingga setiap saat menghabiskan banyak waktu hanya untuk memeriksa/mengontrol air secara terus menerus ke bak penampungan hanya untuk melihat apakah air tersebut sudah penuh ataukah belum serta untuk menghidupkan pompa secara terus-menerus.

1.5 Pembatasan Masalah Agar di dalam pembahasan laporan ini tidak terlalu luas permasalahannya, maka penulis memberikan batasan-batasan yang meliputi : Prinsip kerja rangkaian tersebut dan analisa kerja rangkaian. 1.6 Metode Pembahasan Adapun metode yang digunakan dalam penulisan laporan bengkel ini: 1. Metode Pengarahan Dengan metode ini penulis memperoleh pengarahan secara langsung dari instruktur yaitu mengenai cara kerja peralatan dan fungsinya. 2. Metode Praktek Dengan metode ini penulis melakukan praktek secara langsung sesuai dengan pekerjaan yang ada berdasarkan pengetahuan dan petunjuk yang diberikan oleh instruktur. 3. Metode Study Literature Pembahasan masalah praktek simulator pompa pencegah air melimpah diambil dari berbagai referensi antara lain, dari buku panduan perencanaan instalasi listrik, modul pelaksanaan praktek atau yang berhubungan dengan masalah Panel, dapat pula dari internet maupun sumber ilmu yang mendukung pelaksanaan praktek tersebut. 1.7 Sistimatika Penulisan Dalam penulisan ini akan dibahas setiap bab: Bab I : Pendahuluan Memuat tentang latar belakang dan tujuan dari latihan praktek bengkel listrik semester 4. dalam bab ini dibagi menjadi enam bagian yaitu : Pendahuluan, Tujuan dan manfaat, Permasalahan, Batasan Masalah, Metode Pembahasan dan Sistematika Penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka Adalah pembahasan mengenai teori dasar yang menunjang dan berhubungan langsung dengan rangkaian kontrolnya.

Bab III : Instalasi Listrik Tegangan Menengah Menjelaskan mengenai alat-alat dan bahan yang dipergunakan dalam praktek lab mekanik suatu jurnal. Bab IV: Pembahasan Membahas secara keseluruhan mengenai cara atau prinsip kerja dari sistem kontrol listrik, baik secara manual maupun otomatis, analisa praktek Bab V : Penutup Berisi tentang kesimpulan dan saran pada praktek lab mekanik semester V. yang dilakukan serta bagaimana cara perawatan dan perbaikannya. semester V, deskripsi kerja suatu rangkaian, praktek yang telah dilakukan, serta kegiatan yang dikemukakan kedalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1 Umum Pompa air adalah suatu alat pemindah air dari suatu tempat ke tempat yang lain.untuk menggerakan pompa air ini dibutuhkan motor yang sesuai dengan yang akan digerakkan dengan motor.untuk menggerakan pompa dibutuhkan kontrol motor baik motor AC mupun motor DC untuk mengatur kecepatan dari motor tersebut. 2.2 Motor-Motor Listrik Motor-motor listrik terdiri 2 jenis motor yaitu motor AC dan motor DC. Dimana kedua motor ini mempunyai suatu pengertian yang sama yaitu untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, dimana tenaga gerak itu berupa putaran pada rotor. 2.2.1 Jenis-jenis Motor DC Berdasarkan sumber arus searah kemagnetan (arus penguat) kutub magnet buatan, motor DC dapat dibedakan menjadi: 2.2.1.1.1 Motor Dengan Penguat Terpisah Motor dengan penguat terpisah, yaitu bila arus medan magnet diperoleh melalui sumber tegangan listrik arus searah diluar motor tersebut. Dengan terpisahnya sumber arus medan magnet tidak terpengaruh oleh nilai-nilai arus tegangan motor. 2.2.1.1.2 Motor Dengan Penguat Sendiri Motor dengan penguat sendiri, yaitu apabila arus medan magnet untuk kutub medan magnet berasal dari motor itu sendiri. Dikarenakan motor penguat sendiri diperoleh arus medan megnet dari motor itu sendiri, maka dengan

sendirinya arus medan akan terpengaruh oleh nilai-nilai tegangan dan arus yang terdapat pada motor. 2.2.1.1.3 Motor DC Shunt Motor DC Shunt yaitu motor dengan penguat sendiri yang lilitan penguat magnetnya dihubungkan parallel dengan lilitan jangkar dan tegangan jala-jala. Tahanan geser medan dihubungkan seri dengan medan magnet. Motor Shunt mempunyai pengaturan kecepatan yang baik dan digolongkan sebagai motor kecepatan konstan, walaupun kecepatan agak berkurang sedikit dengan bertambahnya beban. Gambar berikut ini nenunjukan karakteristik motor DC Shunt.

kecepatan S umber DC R sh m

A

B torsi

Beban dasar A rus

0

Keterangan Gambar: - Rsh = Tahanan dari kumparan Shunt Gambar 2.1 Hubungan dan karakteristik DC Shunt

2.2.1.1.4 Motor DC Seri Motor DC seri adalah motor dengan penguat sendiri yang lilitan penguat sendirinya dihubungkan seri dengan lilitan jangkar. Oleh karena itu medan seri harus mengalirkan seluruh.

Arus jangkar, maka lilitannya sedikit dan kawatnya relative besar pada setiap fluksi medan dan akan menyebabkan perubahan arus jangkar dan perubahan fluksi medan, karena itu beban maka kecepatannya juga berubah. Gambar dibawah ini menunjukan karakteristik motor seri.An ta pa ce ke

B torsi

Sumber DC

m 0 Arus

Beban dasar

Gambar 2.2 Hubungan dan karakteristik motor DC seri 2.2.1.1.5 Motor Compound Motor DC compound adalah motor arus searah yang kuat medannya terdiri dari lilitan penguat shunt dan penguat seri yang dikombinasikan. Motor DC compound mempunyai kecepatan tanpa beban terbatas dan dapat dioperasikan pada keadaan tanpa beban. Motor DC compound dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu compound panjang dan compound pendek. Dimana pada motor DC compound pendek belitan medan seri terhubung dengan jala-jala. Sedangkan motor DC compound panjang belitan medan terhubung seri dengan belitan jangkar. Gambar dibawah ini menunjukan karakteristik dari motor DC compound.

Rsh Rse m

kece p

atan

si to r

Sumber DC 0 Arus

Beban dasar

Keterangan Gambar: - Rsh = Tahanan dari kumparan Shunt - Rse = Tahanan dari kunparan Seri Gambar 2.3 a. Hubungan motor compound dan karakteristik motor compound (Sumber:Dasar Teknik Tenaga Listrik,Drs Yon Rijono,1997:hal. 237-289) Pengasutan Kecepatan Motor DC Pengaturan kecepatan penting dalam motor arus searah, dikarenakan motor arus searah mempunyai karakteristik kopel kecepatan yang menguntungkan dibandingkan dengan motor arus bolak balik. Besaran yang dapat mempengaruhi kecepatan motor DC adalah tegangan jangkar (Va), arus jangkar (Ia), dan penguatan medan/fluksi (). Pengaturan kecepatan motor DC adalah sebagai berikut: 1. Pengaturan kecepatan dengan medan shunt () Dengan menyisipkan tahanan variable yang dipasang seri terhadap kumparan medan motor shunt, dapat diatur medan If dan fluksnya (). Keuntungan cara ini adalah sederhana dan mudah serta rugi panas yang ditimbulkan kecil pengaruhnya. Dikarenakan besarnya fluks yang dicapai oleh kumparan medan terbatas maka kecepatan yang diaturpun terbatas. 2. Pengaruh kecepatan dengan mengatur tahanan jangkar (Ra) Dengan menyisipkan tahanan variable seri terhadap tahanan jangkar sehingga dengan demikian tahanan dapat diatur yang berarti kecepatan motor dapat dikontrol, dikarenakan menimbulkan rugi panas yang cukup besar, maka cara ini jarang dipakai. 3. jangkar (Va) Motor yang digunakan adalah motor dengan pengaturan bebas. Penggerak mula yang digunakan untuk menggerakkan generator pada suatu kecepatan konstan. Keuntungan cara ini adalah menghasilkan pengaturan kecepatan yang sangat halus. Kerugian cara ini adalah biaya yang sangat tinggi dengan adanya penambahan generator dan penggerak mula. Pengaturan kecepatan dengan menggunakan tegangan

(Sumber:Dasar Teknik Tenaga Listrik,Drs Yon Rijono,1997:hal. 171) 2.2.2 Motor AC Motor AC Berdasarkan bermacam-macam tinjauan dapat dibedakan atas beberapa jenis, yaitu: 2.2.2.1 Hubungan Putaran Motor dengan Frekuensi Bila ditinjau dari hubungan putaran dan frekuensi/putaran fluks magnet stator, maka motor AC dapat dibedakan atas: 2.2.2.1.1 Motor Sinkron (Motor Serempak) Disebut motor sinkron karena putaran motor sama dengan putaran fluks magnet stator, sesuai dengan persamaan. n=10 . f 2 .2.1 p

Dimana: n f p : jumlah putaran tiap menit (r.p.m) : frekuensi jala-jala : jumlah kutub

Pada motor sinkron, motor tidak dapat berputar sendiri walaupun lilitan-lilitan stator telah dihubungkan dengan tegangan luar (dialiri arus). Agar motor sinkron dapat berputar, diperlukan penggerak permulaan. Sebagai penggerak permulaan umumnya dikerjakan oleh mesin lain. (Sumber:Motor Arus Bolak-balik,Drs Sumanto,1993:hal.1) 2.2.2.1.2 Motor Asinkron Disebut motor asinkron dikarenakan putaran motor tidak sama dengan putaran fluks magnet stator. Dengan perkata lain, bahwa antara pada motor dan fluks magnet stator terdapat selisih perputaran yang disebut dengan slip. Jadi pada motor asinkron jumlah putaran motor dapat ditulis dengan persamaan. nVK) Arus akan mengalir dari anoda ke katoda yang biasa Resistansi dioda (Rd) kecil sekali (idealnya 0 ) dan akan Tegangan anoda-katoda (VAK) sekitar 0,7 Volt. Dan jika anoda lebih negative dari kotoda, dioda berfungsi sebagai switch yang terbuka dan akibatnya tidak ada arus yang mengalir melalui dioda untuk setiap harga tegangan. Keadaan ini disebut reverse bias. Pada kondisi ini berarti bahwa : (VA>VK) Tidak ada aliran arus balik (Ik = reverse current) idealnya nol, akan tetapi seandainya ada arus bocor, harganya kecil sekali (dalam orde mikro-amper) Tegangan baliknya (reverse voltage) = VS Tegangan anoda labih kecil dari tegangan katoda

disebut sebagai arus maju (If = forward biased) turun dengan naiknya temperatur.

Dioda dapat dianggap suatu switch yang sensitive terhadap tegangan, dimana dia menutup atau on jika anoda lebih positif dari katoda, dan terbuka atau off jika sebaliknya. Pada kenyataannya ada terdapat bermacam-macam dioda, yang paling terkenal adalah dioda hubungan P-N tunggal. Karakteristik dari dioda-dioda tersebut pada umumnya mempunyai bentuk yang sama, hanya saja berbeda pada tegangan jatuhnya dan arus bocor yang mengalir pada saat reverse biased. Pada kondisi transisi (dari forward ke reverse), arus If akan berkurang hingga nol dan seharusnya dioda off, akan tetapi kenyataannya dioda masih carieri yang masih tersisa pada lapisan depletion (depletion layer) dan pengaruh dari ukuran bahan semi konduktor itu sendiri. Untuk menetralisir minority tersebut diperlukan waktu yang disebut reverse recovery time (TTR) karakteristik dioda dapat dilihat pada gambar dibawah ini.mA A Pembawa mayoritas Pembawa minoritas

C Patahan

B

0

D Bias mundur mA Bias maju

Gambar 2.22 Karakteristik Dioda Daya pada suatu dioda sangat mempengaruhi umur daripada dioda tersebut. Apabila daya melebihi harga yang ditentukan (), maka suhu akan naik, hal inilah yang menyebabkan dioda menjadi panas sehingga dioda terbakar. Adapun daya yang terpakai pada dioda adalah: Vout = Vin -Vk2.21 I = Vout /RL.. 2.22 V= Vk.I 2.23

Dimana: Vout Vin V I RL P = Tegangan keluaran dioda (volt) = Tegangan yang masuk ke dioda (volt) = Tegangan dioda (0,7 volt) = Arus dioda (ampere) = Tahanan beban (ohm) = Daya pada dioda (watt)

BAB III INSTALASI LISTRIK TEGANGAN MENENGAH3.1 Rangkaian Kontrol Pompa Pencegah Air Melimpah ( Terlampir )

3.2 Deskripsi Kerja Rangkaian Kontrol Pompa Pencegah Air melimpah Pada rangkaian control pompa pencegah air melimpah, saklar yang mendeteksi air naik adalah saklar B11 dan B16 dimana peralatan yang sebenarnya adalah floating switch namun kali ini diganti dengan sakar tekan, yang diletakan pada pintu panel. Kedua saklar tekan ini harus kita tekan terlebih dahulu baru akan bisa bekerja, ini dikarenakan kita hanya membuat simulatornya saja. Dan ini hanya diperkirakan saja, setelah sampai pada batas level 2 maka kita akan menekan B11 dan pada saat ini hanya ada satu motor yang bekerja dimana motor ini ditandai oleh lampu pijar. Apabila air telah naik lagi maka saklar B11 kita tekan lagi dan ini akan membuat motor berkerja saling bergantian. Pada kondisi air naik saklar B11 menutup menggerakan motor 2 sehingga pada level 2 tadi motor dapat berkerja bergantian. Pada saat motor 2 bekerja, dimana batas air mencapai level 3. ini berarti bahwa air masukan lebih besar dari pada air yang dikeluarkan. Maka kita tekan B10i sehingga motor bekerja bersamaan. Karena jumlah air semakin meningkat dan mencapai level 4 maka kita akan melihat pada panel ada tanda dari lampu yang menandakan air telah penuh seperti serine, alarm, dan sebagainya. Dimana ini dihidupkan dengan menekan B37 dan untuk mematikan lampu tanda bahaya tadi maka kita harus menekan kembali B37 lalu menekan tombol tekan b38. Pada keadaan otomatis ini pengaturan dilakukan selanjutnya dikendalikan oleh saklar B11 dan B16. misalnya pada keadaan pertama d 16 terhubung pada posisi 1-4 dan 6-5. Apabila B11 menutup maka motor yang berkerja adalah mototr 1. Keadaan kedua anggap B11 menutup dengan kemampuan relay impuls dapat halaman lampiran. 3.3 Daftar Material dan Daftar Peralatan memindahkan d11 ke posisi 1-3 dan 6-7 maka motor yang berkerja adalah motor 2. Untuk lebih jelas lihat pada

3.3.1 Daftar Material Adapun daftar material yang digunakan pada praktek maintenance dan repair antara lain sebagai berikut : Tabel 3.1 Tabel daftar material pada simulasi pompa pencegah air melimpah. No. 1 2 3 4 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Daftar Material Lampu Pijar Terminal Saklar Putar/Selektor Saklar Tunggal Tombol Tekan Lampu Tanda Kabel Power supply Impuls Kontaktor Daya + OL Timer ON Delai NTC Dioda Relay Relay Timer Jumlah 2 Secukupnya 3 5 3 7 Secukupnya 1 1 2 1 2 7 9 2

3.3.2 Daftar Peralatan Adapun peralatan yang digunakan pada praktek simulator pompa pencegah air melimpah ini dapat dilihat pada tabel 3.2 di bawah ini. Tabel 3.2 Daftar peralatan yang digunakan dalam praktek simulator pompa pencegah air melimpah No. Nama Peralatan 1 Obeng (+) besar 2 Obeng (-) besar 3 Obeng (+) kecil Jumlah 1 1 1

4 4 5 7 8 9 10 11

Obeng (-) kecil Tespen Tang Kombinasi Tang Potong Tang Kupas Tang Buaya Multitester Mistar

1 1 1 1 1 1 1 1

3.4 Jurnal Kegiatan Praktek Bengkel Listrik JURNAL KEGIATAN Rabu, 26 Novembert 2008 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. WAKTU 07.00 07.30 07.30 08.00 08.00 09.30 09.30 10.00 10.00 12.00 12.00 12.20 12.20 12.30 KEGIATAN Apel pagi, absen, berdoa. Pembersihan laboratorium mekanik pemindahan meja kerja. Pembagian kelompok BREAK ( istirahat ) Pembersian soket relay BREAK ( bersih-bersih ) Apel siang dan kegiatan selesai. JURNAL KEGIATAN Kamis, 27 November 2008 NO WAKTU KEGIATAN 1. 07.00 07.15 Apel pagi, absen, berdoa.

baru

dan

2. 3. 4. 5. 6.

07.15 09.30 09.30 10.00 10.00 12.00 12.00 12.15 12.15 12.30

Penjelasan job oleh instruktur mengenai gambar rangkaian kontrol pencegah air melimpah BREAK ( istirahat ) Instruktur melanjutkan Penjelasan job mengenai gambar rangkaian kontrol pencegah air melimpah dan prinsip kerja dari rangkaian tersebut. BREAK ( bersih-bersih ) Apel siang dan kegiatan selesai JURNAL KEGIATAN Jumat, 28 November 2008

NO WAKTU KEGIATAN 1. 07.00 07.15 Apel pagi, absen, ber doa. Pemasangan dan penyusunan tata letak lampu tanda, saklar tekan, wiring pada panel serta penomoran bahan 2. 07.15 09.30 Merangkai rangkaian dari halaman 0 kolom 1 sampai halaman 1 kolom 3 yaitu kontaktor C21,pemasangan kabel ke terminal untuk kontak utamanya. 3. 09.30 10.00 BREAK ( istirahat ) Merangkai rangkaian dari halaman 0 kolom 1 sampai 4. 10.00 11.00 halaman 1 kolom 3 yaitu kontaktor C21,pemasangan kabel ke terminal untuk kontak utamanya. 5. 11.00 11.15 BREAK ( bersih-bersih ) 6. 11.15 11.30 Apel siang dan doa sebelum mengakhiri kegiatan JURNAL KEGIATAN Sabtu, 29 November 2008 NO WAKTU KEGIATAN 1. 07.00 07.15 Apel pagi, absen, berdoa. Melanjutkan merangkai dari halaman 1 kolom 3 sampai 2. 07.15 09.30 dengan halaman 1 kolom 9 yang terdiri dari h13, d14, d15, d16 dan d17.. 3. 09.30 10.00 BREAK ( istirahat ) Melanjutkan merangkai dari halaman 1 kolom 9 sampai 4. 10.00 12.00 dengan halaman 2 kolom 8 yang terdiri dari h18,kontaktor C21 dan C23. 5. 12.00 12.15 BREAK ( bersih-bersih ) 6. 12.15 12.30 Apel siang dan doa bersama sebelum mengakhiri kegiatan JURNAL KEGIATAN Senin, 01 November 2008

NO. 1.

WAKTU 07.00 07.15

KEGIATAN Apel pagi, absen, doa. Melanjutkan merangkai dari halaman 2 kolom 8 sampai dengan halaman 2 kolom 9 yang terdiri dari h25, h26, h28, h29 dan relay d27.

2.

07.15 09.30

3. 4. 5. 6.

09.30 10.00 10.00 11.00 11.00 11.15 11.15 11.30

Melanjutkan merangkai dan pemasangan dioda ke terminal BREAK 1 ( istirahat ) Melanjutkan merangkai dari halaman 3 kolom 3 sampai dengan halaman 3 kolom 9 yang terdiri dari d35,d37 dan lampu tanda h39. BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan berdoa bersama sebelum mengakhiri kegiatan JURNAL KEGIATAN Selasa, 02 Desember 2008

NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

WAKTU 07.00 07.15 07.15 08.30 09.30 10.00 10.00 12.00 12.00 12.15 12.15 12.30

KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama sebelum memulai kegiatan Pemasangan kabel netral dan sumber serta memeriksa rangkaian BREAK 1 ( istirahat ) Pengetesan Dan perubahan nilai terminal agar yang tadinya on delay menjadi off delay BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan berdoa bersama sebelum mengakhiri kegiatan JURNAL KEGIATAN Rabu, 03 Desember 2008

NO. 1. 2. 3.

WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30 09.30 10.00

KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama sebelum memulai kegiatan Memperbaiki kesalahan pada lampu tanda H29 dan mebalik terminal 8 dan 9 pada d11t dan d16t. BREAK 1 (istirahat )

4. 5. 6.

10.00 12.00 12.00 12.15 12.15 12.30

Melakukan pengetesan pada rangkaian dan menganalisa rangkaian BREAK 2 Apel siang dan berdoa bersama sebelum mengakhiri kegiatan

JURNAL KEGIATAN Kamis, 04 Desember 2008 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30 09.30 10.00 10.00 12.00 12.00 12.15 12.15 12.30 KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama sebelum memulai kegiatan Merapikan rangkaian untuk pengetesan terakhir BREAK 1 ( istirahat ) Menunggu Waktu Pulang BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan doa bersama sebelum mengakhiri kegiatan

JURNAL KEGIATAN Jumat, 05 Desember 2008 NO WAKTU KEGIATAN 1. 07.00 07.15 Apel pagi dan doa bersama sebelum memulai kegiatan 2. Membantu teman memperbaiki kesalahan pada rangkaian 07.15 09.30 yang ia rangkai 3. 09.30 10.00 BREAK 1 ( istirahat 4. 10.00 11.00 Menunggu Waktu Pulang 5. 11.00 11.15 BREAK 2 ( bersih-bersih ) 6. 11.15 11.30 Apel siang dan doa bersama sebelum mengakhiri kegiatan

JURNAL KEGIATAN Sabtu, 06 Desember 2008 NO 1. 2. 4. 5. WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30 09.30 10.00 10.00 12.00 KETERANGAN Apel pagi dan doa bersama sebelum memulai kegiatan Pengetesan terakhir oleh Bapak Andri. BREAK 1 ( istirahat ) Membongkar kembali rangkaian dan instruktur

6. 7.

menjelaskan tentang laporan. 12.00 12.15 BREAK 2 ( bersih-bersih ) 12.15 12.30 Apel siang dan doa bersama sebelum mengakhiri kegiatan

JURNAL KEGIATAN Selasa, 09 Desember 2008 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30 09.30 10.00 10.00 11.00 11.00 11.15 11.15 11.30 KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama sebelum memulai kegiatan Pengembalian alat dan bahan BREAK 1 ( istirahat Menunggu Waktu Pulang BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan doa bersama sebelum pulang. JURNAL KEGIATAN Rabu, 10 Desember 2008 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30 09.30 10.00 10.00 12.00 12.00 12.15 12.15 12.30 KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama Tidak ada Kegiatan BREAK 1 ( istirahat Menunggu Waktu Pulang BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan doa bersama sebelum pulang.

JURNAL KEGIATAN Kamis, 11 Desember 2008 NO 1. 2. 3. 4. WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30 09.30 10.00 10.00 12.00 KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama Tidak ada Kegiatan BREAK 1 ( istirahat Menunggu Waktu Pulang

5. 6.

12.00 12.15 12.15 12.30

BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan doa bersama sebelum pulang. JURNAL KEGIATAN Jumat, 12 Desember 2008

NO 1. 2.

WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30

3. 4. 5. 6.

09.30 10.00 10.00 11.00 11.00 11.15 11.15 11.30

KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama Membongkar rangkaian yang sudah dipasang, membereskan peralatan peralatan dan membersihkan bekas bekas kabel yang ada di bangku mekanik BREAK 1 ( istirahat Menunggu Waktu Pulang BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan doa bersama sebelum pulang. JURNAL KEGIATAN Sabtu, 13 Desember 2008

NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.

WAKTU 07.00 07.15 07.15 09.30 09.30 10.00 10.00 12.00 12.00 12.15 12.15 12.30

KEGIATAN Apel pagi dan doa bersama Mengembalikan Peralatan kepada instruktur BREAK 1 ( istirahat Menunggu Waktu Pulang BREAK 2 ( bersih-bersih ) Apel siang dan doa bersama sebelum pulang. JURNAL KEGIATAN Kamis, 15 Desember 2008

NO 1. 2.

WAKTU 07.00 07.15 07.30

KETERANGAN Apel pagi dan doa bersama sebelum memulai kegiatan Pulang

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Tentukan Harga Pada Motor Listrik Setiap Komponen Adapun deskripsi rangkaian pada praktek di bengkel listrik adalah : 1. Motor dimana hanya menggunakan lampu pijar dengan daya 40 W. Dimana besar daya digunakan dalam daya semu yaitu = 50 VA. 4.1.1. Menentukan tingkat pengaman yang cocok Berdasarkan persamaan 2.5, maka :

I = 2 0 . 0,8 2 I = 0,29 A Berdasarkan peraturan yang ada pada tabel untuk arus 0,29 maka pengaman yang digunakan 2 A. Dan pengaman anatara kedua motor sama karena sam-sama diwakili oleh lapu pijar dengan P = 40 W = 50 VA. 4.1.2. Menentukan panjang penghantar Untuk motor 1 dan 2 dimana: I = 0,29 A S = 2,5 mm = 0,00175 mm2/m berdasarkan persamaan 2. 19 maka panjang penghantar: L = 2. I . c s . o L = 2 . 0,2 . 0.0 1 5 . 0,8 9 07 L = 3086, 41 m. 4.1.3. Menentukan besar putaran singkron (No) Berdasarkan motor berkatup ganda dan motor berkatub empat denga frekuensi nominal 50 Hz, bila slipnya 60% perputaran beban penuh (N) dapat dihitung dengan keluaran nominal 5,5. Berdasarkan persamaan 2.1, maka untuk putaran ganda: No =120 . 5 0 22,5 S

5 0

No = 3000 rpm N = No ( 1 S 6 ) = No ( 1 ) = 3000 x 0.94 100 100

= 2820 rpm Kalau untuk yang berkatub empat, maka:

No

=

1 0 .5 2 0 4

= 1500 rpm N = No ( 1S 6 ) = No ( 1) = 1500 x 0,94 100 100

= 1410 rpm Untuk 2 katup kopel beban penuh = perpu tan beban penuh x 974 =5,5 x 974 2820keluaran no m al in

= 1,9 Kgm Untuk 4 katup kopel beban penuh = perpu tan beban penuh x 974 =5,5 x 974 1410keluaran no m al in

= 3,8 Kgm 4.1.4. Perhitungan kemampuan pompa Berdasarkan apa yang dipraktekan, dimana air dinaikan secara kontinyu dari tingkat yang rendah ketingkat yang lebih tingg. Permukaan air dengan motor memperhatikan berat massa jenis air yaitu 1 m3 adalah 1000 Kg dan gravitasi spesifikasi air sama dengan 1 ( pada 40C). Untuk menggangkat objek, yaitu air pada kecepatan Q (m3) persekon melawan ketinggian H (m) (jika vertikal dari permukaan air terendah kepermukaan air teratas)., dengan mengubah persamaan daya diperlukan: Pm = Kx 9,8 x 1000 x QH x 103 x (KW) e Atau: Pm = K x0 1000 QH 1 0 x (KW) 2 e 10 10 0

Volume (m3/s) jumlah hulu (m) dasar perputaran spesifikasi (Ns) untuk menempatkan air pada kecepatan 1 m3/s terhadap hulu 1 meter. Ns =N Q H3/ 4

Dimana: H : jumlah hulu (m) Q ; volume motor (m3) Perhitungan daya pompa Pm =10 0 K x 1000 x QH x 2 10

Pm =

1,2 x 1000 x 10 2

10 x 4 x 100 60 x 76

Pm = 10,32 KW. 4.2 Pengaman Pengaman pada rangkaian ini dipergunakan untuk menjaga kemungkinan terhadap adanya gangguan pada rangkaian kontrol. Sebagai pengamannya digunakan sekering (fuse). Nilai arus nominal pada fuse dapat ditentukan dengan perhitungan sebagai berikut : IN = X , I a Dimana : IN = Nilai setelan arus pada fuse yang dipergunakan X = Jumlah peralatan yang menggunakan koil I a = Arus kerja pada koil Maka besarnya pengaman yang harus dipasang pada rangkaian kontrol ini adalah : 1. Untuk sumber tegangan 220 Volt - Relay tegangan 220 Volt dengan arus kerja koil sebesar 11 mA IN = X . I a IN = 8 x 0,011 A IN = 0,088 A

Karena pada relay ini terdapat arus start maka untuk menghitung besarnya arus nominal adalah sebagai berikut (dimisalkan arus start sebesar 300 %) = IN x 300% = 0,088 x 300% = 0,264 A - Kontaktor tegangan 220 Volt dengan arus koil 300 mA IN = X . I a IN = 2 x 0,3 IN = 0,6 A - Timer tegangan 220 Volt dengan arus kerja koil 11 mA IN = X . I a IN = 2 x 0,011 IN = 0,022 A - Impuls tegangan 220 Volt dengan arus kerja koil 36 mA IN = X , I a IN = 1 x 0,036 A IN = 0,036 A Sehingga total besarnya pengaman untuk tegangan 220 Volt adalah ITotal = 0,245 + 0,6 + 0,022 + 0,036 = 0,92 Amper Jadi besarnya pengaman control untuk tegangan 220 volt adalah 2 Amper 2. Untuk sumber tegangan 48 Volt - Relay 48 Volt dengan arus kerja koil 50 mA I N= X . I a I N = 8 x 0,05 I N = 0,4 A Karena pada relay ini terdapat arus start maka untuk menghitung besarnya arus nominal adalah sebagai berikut (dimisalkan arus start 300%) = I N x 300% = 0,4 x 300%

= 1,2 A Sehingga total besarnya pengaman untuk tegangan 48 Volt ITotal = 1,2 Ampere Jadi besarnya pengaman control yang digunakan untuk tegangan 48 Volt adalah 2 Ampere. 4.3 Penghantar 4.4 Kondisi Beban 4.4.1 Kondisi beban normal Yang dimaksud berkerja pada kondisi normal apabila air disungai maksimum sehingga tombol E12 pada posisi ON. Keadaan ini menjadi sedemikian rupa untuk menghindari motor akan berkerja sedangkan air yang mengalir tidak ada, maka dalam hal ini pompa hanya menghisap udara saja. Posisi maksimum pada sungai akan ditandai dengan lampu tanda H 39 dan di paralel dengan bel, dan lampu tanda dapat di OFFkan dengan menekan saklar S37 dan tombol tekan B37. Untuk mengetahui lampu tanda yang digunakan ini dalam keadaan baik, maka dapat di cek melalui saklar S32(NO). Pada rangakaian ini dipasang juga dioda, gunanya untuk membloking arus yang masuk, dan saklar s32 ditekan maka lampu tandanya akan menyala. Apabila air dalam bak penampungan telah berkurang sehingga dapat memutuskan saklar E12, sehingga suplay menuju rangkaian tidak ada lagi yang mengalir. 4.4.2 Motor 1 dan motor 2 berkerja bersamaan Pada kondisi otomatis, bila air sungai telah mancapai level 1 maka ini akan mennggerakan b11 dan b16 menjadi ON. Dengan ONnya b11 dan b16 ini maka delay d15 akan berkerja dan arus melalui d15 halaman 2 kolom 2 dan 6 terlampir menuju koil kontaktor C21 dan C23, dengan berkerjanya ini, maka motor akan memperoleh sumber sehingga kedua motor akan berkerja secara bersamaan.

Dengan bak akan terisi air, dan jika air mencapai saklar b16 maka C23 akan memutuskan NC C23 halam 2 kolom 3 dan halaman 3 kolom3 (terbuka). Jika kita asumsi ada aliran air pada pipa kedua saklar b10i dan b15 i yang berkerja ada aliran menutup, maka pada saat d11T dan D16T berpindah maka akan hidup hanya satu motor saja. Jika volume air terus meningkat sehingga level 4 maka kedua motor akan dimatikan dengan melepas arus dari b10 dan b15. dan ini ditandai juga dengan hidupnya lampu alarm/sirine. 4.4.3 kondisi motor berkeja secara bergantian Pada keadaan ini kerja motor 1 dan 2 akan bergantian berkeja, motor 1 berkerja dan motor 2 tidak berkerja begitu juga sebaliknya. Jika air telah mancapai batas level 4 maka ini akan ditandai dengan alarm, dan operator akan mematikan motor tersebut dengan meOFFkan pada b10 dan b15. setelah itu jika isi air menurun kembali dibawah b11 maka b11 kembali ON dengan demikian kontak bantu NC d15 halaman 1 kolom 1 akan membuka. Dengan demikian arus akan mengalir ke C23 dan arus tersebut mengalir melalui NC d16T dan NC d15 . Dengan berkejanya kontaktor C23 maka motor 2 akan berkerja apabila telah mencapai level 4 maka motor 2 akan mati kembali. Untuk kerja motor 1 seperti kita ketahui saat motor mati, maka impuls kontaktor C23 akan memperoleh impuls suatu tegangan kembali, maka C21 berkerja dan menyebabkan D11 dan d11T OFF dan apabila C23 mendapat impuls lagi maka alat ini akan membuka kembali dan akan melepaskan NO d16 halam halam 2 kolom 7 hingga d16 OFF begitu juga kontak bantunya. Seperti kita ketahui sebelumnya jika isi air turun dibawah B11, maka B11 On dan arusnya melalui NO d 15 lalu menuju NC d15 halam 2 kolom 7 diteruskan NC d16T dan NC ol C23 sampai menuju koil C23 lalu motor 2 akan berkerja. Pada gambar rangakain kontrol motor 1 dapat kita lihat bahwa motor berkerja bila: d15 tidak berkerja d11T tidak berkerja d11 berkerja

-

C21 berkerja

Jika ada aliran didalam pipa hingga switch b10i berkerja menyalurkan arus kembali ke koil d11, segingga d11 tetap berkerja walaupun on delay berpindah posisi. 4.5 Titik Kesalahan Yang Dialami Mungkin ada sebagian orang yang melakukan praktek dibengkel listrik semester 5 ini yang tidak menenmui masalah. Titik masalah yang pertama sekali saya temukan adalah: Masalah yang pertama kali saya temukan pada saat pengetesan rangkaian ialah lampu indikator warna merah (H29) untuk memberikan tanda bahwa Motor Pompa 2 terjadi kelebihan beban ternyata tidak menyala pada saat terjadi beban lebih.Setelah saya periksa lagi rangkaian itu, ternyata fasa dari line tidak terhubung pada lampu indikator (H29) tersebut. Prinsip Kerja dari Kontaktor C21 dan C23 tidak sama ini diakibatkan Anak kontak pada d 11 T dan d 16 T terbalik antara no. 8 dan no. 9. 4.6 Analisa Gangguan Dan Cara Mengatasinya Perbaikan adalah suatu cara mengatasi dari beberapa gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan pada mesin. Adapun hal-hal yang menjadi permasalahan dari berbagai perbaikan adalah sebagai berikut: a. Pompa tidak mau berputar Penyebab pompa tidak mau berputar antara lain : Terjadinya mengatasinya b. pengaratan dengan pada cara bagian dalam pompa, pompa cara dan adalah membongkar

membersihkan bagian pompa yang berkarat tersebut. Karena mesin pompa yang mengalami panas. Untuk mengatasinya adalah c. dengan cara membongkar impeller tersebut lalu membersihkannya. Impeler menjadi lengket. Untuk mengatasinya dengan cara membongkar impeller tersebut lalu membersihkannya. Volume pompa mengecil

a. b. c. d. e.

Pada bagian pipa saluran masuk (pipa isap), terdapat rongga udara yang dapat menyebabkan volume pompa yang mengecil. Akibat menurunnya tenaga mesin. Untuk mengatasinya yaitu dengan cara membongkar dan memperbaiki mesin tersebut. Seal mekanik mengalami kerusakan, untuk mengatasinya yaitu dengan cara mengganti seal mekanik tersebut dengan yang baru. Jarak isap pompa tersebut terlalu tinggi, untuk mengatasinya yaitu dengan mengurangi ketinggian dari jarak isap pompa tersebut. Pompa saluran air mengalami kebocoran, untuk mengatasinya yaitu dengan memperbaiki saluran pipa tersebut yang mengalami kebocoran dengan cara mengganti ataupun menambal lobang yang bocor tersebut.

f.

Impeler tersumbat benda-benda asing, cara mengatasinya yaitu dengan membongkar impeller tersebut dan membersihkan bagian yang tersumbat.

a. b. c. d. e. a. b. c.

Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar atau aliran kurang besar Kutub keluaran harus dibuka. Arah putaran tidak boleh terbalik. Kantong udara dalam pipa harus terbuka untuk membuka udara dan periksalah kemiringan pipa isap, sambungan pipa. Perbaiki dan ganti bagian yang mengalami kerusakan. Pompa berputar tetapi air tidak mau keluar atau aliran kurang besar Bunyi getaran terlalu berlebihan Kecilkan pembukaan katup keluar jika pompa beroperasi dengan kapasitas yang berlebihan. Kencangkan sambungan pipa isap. Ballan kembali impeller atau ganti dengan yang baik. Bantalan panas melebihi batas.

a. b.

Gemuk yang berlebihan akan membuat bantalan panas.Ganti dengan gemuk yang sesuai dalam jumlah yang tidak berlebihan. Bersihkan karat bila terjadi kebocoran, jika perlu di ganti.

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Setelah praktikan selesai melaksanakan praktek Bengkel Listrik Semester V ini, yang mana di titik beratkan pada perbaikan dan perawatan. Dari hasil praktik di atas dapat di simpulkan : 1. Pada rangkaian kontrol listrik pompa pencegah air melimpah ini dapat dioperasikan secara manual dan otomatis. 2. Operasi otomatis digunakan untuk kerja mesin yang sesuai dengan urutan kerjanya. 3. Pengoperasian secara otomatis ini dilakukan apabila semua bagian mesin dalam kondisi normal dan siap untuk bekerja.

5.2 1.

Saran Agar dapat melaksanakan praktek kerja Bengkel Listrik Semester V khususnya perbaikan dan perawatan, terlebih dahulu kita harus dapat membaca rangkaian dari tiap- tiap sistem yang akan kita perbaiki. 2. Kita harus mempelajari deskripsi- deskrisi dari sitem yang akan kita perbaiki, karena deskrisi ini merupakan gambaran cara kerja dari sistem tersebut secara umum dan secra garis bersarnya saja. 3. Dalam perbaiakan dan kesalahan kesalahan pada system terlebih dahulu harus melihat mana sumber yang menuju kesistem. Selanjunya mencatat kesalahan yang di tujukan pada inductor. 4. Memeriksa setiap terminal dengan mengunakan buzzer untuk mengetahui apakah terhubung, bertegangan atau putus.

DAFTAR PUSTAKA 1. Rida Ismu. W, 1982. Instalasi Cahaya dan Tenaga Jilid I, Jakarta 2. P. Van Harten, 1974. Instalasi Arus Kuat Jilid I,II. Gronigen Noordharff Nedherland. 3. Rancangan Listrik Semester IV, PEDC Bandung.

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN BENGKEL TAHUN 2009-2010Judul Laporan Benkel Nama Mahasiswa Nim Jurusan Program Studi Dosen PembimbingNo Tanggal

: INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH : FIRMANSYAH : 0607 3031 0156 : TEKNIK ELEKTRO : TEKNIK LISTRIK : ANDRI SUYADI, S.S.T. ANTON F, ST.MT

Catatan Instruksi

Paraf

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN BENGKEL TAHUN 2009-2010Judul Laporan Benkel Nama Mahasiswa Nim Jurusan Program Studi Dosen PembimbingNo Tanggal

: INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH : FIRMANSYAH : 0607 3031 0156 : TEKNIK ELEKTRO : TEKNIK LISTRIK : ANDRI SUYADI, S.S.T. ANTON F, ST.MT.

Catatan Instruksi

Paraf

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN BENGKEL TAHUN 2009-2010Judul Laporan Benkel Nama Mahasiswa Nim Jurusan Program Studi Dosen PembimbingNo Tanggal

: INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH : FIRMANSYAH : 0607 3031 0156 : TEKNIK ELEKTRO : TEKNIK LISTRIK : ANDRI SUYADI, S.S.T. ANTON F, ST.MT.

Catatan Instruksi

Paraf

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN BENGKEL TAHUN 2009-2010Judul Laporan Benkel Nama Mahasiswa Nim Jurusan Program Studi Dosen PembimbingNo Tanggal

: INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH : FIRMANSYAH : 0607 3031 0156 : TEKNIK ELEKTRO : TEKNIK LISTRIK : ANDRI SUYADI, S.S.T. ANTON F, ST.MT.

Catatan Instruksi

Paraf

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN BENGKEL TAHUN 2009-2010Judul Laporan Benkel Nama Mahasiswa Nim Jurusan Program Studi Dosen PembimbingNo Tanggal

: INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH : FIRMANSYAH : 0607 3031 0156 : TEKNIK ELEKTRO : TEKNIK LISTRIK : ANDRI SUYADI, S.S.T. ANTON F, ST.MT.

Catatan Instruksi

Paraf

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN BENGKEL TAHUN 2009-2010Judul Laporan Benkel Nama Mahasiswa Nim Jurusan Program Studi Dosen PembimbingNo Tanggal

: INSTALASI LISTRIK TEGANGAN RENDAH : FIRMANSYAH : 0607 3031 0156 : TEKNIK ELEKTRO : TEKNIK LISTRIK : ANDRI SUYADI, S.S.T. ANTON F, ST.MT.

Catatan Instruksi

Paraf